Produk: startup

  • Kerja Sama BRIN dan ISRO Kembangkan Keantariksaan Indonesia-India

    Kerja Sama BRIN dan ISRO Kembangkan Keantariksaan Indonesia-India

    Jakarta

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Indian Space Research Organisation (ISRO) melakukan kerja sama terkait perkembangan keantariksaan Indonesia dan India.

    Kerja sama keduanya ditandai dengan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman, dimana salah satu poin pentingnya adalah India ingin mengoptimalkan pemanfaatan stasiun Biak Papua guna mengeksplorasi keantariksaan melalui pemanfaatan satelit.

    Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan teknologi keantariksaan telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan, seperti bidang telekomunikasi hingga penginderaan jauh. Menurutnya, pemanfaatan ini akan menjadi teknologi kunci di masa depan.

    Disampaikan Handoko bahwa teknologi luar angkasa menjadi bagian dari ekonomi masa depan, yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk periset, tapi juga untuk bidang industri dan startup.

    “Kalau kita sudah memiliki konstelasi satelit penginderaan jauh, kita akan membuka peluang bagi para startup untuk memanfaatkan berbagai platform. Untuk berbagai kebutuhan yang berbasis pada citra satelit, jadi banyak sekali peluang yang terbuka,” ujar Handoko dalam keterangan tertulisnya.

    “Termasuk bagi mahasiswa juga yang akan berkarier di bidang space engineering, elektronik, instrumentasi, dan sebagainya. Kita ingin memperkuat industri luar angkasa juga, itu sebabnya kami membuka peluang kerja sama juga dengan berbagai mitra industri di dalam negeri,” sambungnya.

    Sementara itu Kepala Organisasi Riset dan Penerbangan Antariksa BRIN Robertus Heru Triharjanto mengatakan India memiliki 20 armada yang mereka kendalikan dari Biak Papua.

    “Hal ini akan memudahkan Indonesia untuk belajar dan menjadikan supply chain industry keantariksaan global. Karena Indonesia ini sangat potensial untuk membantu teman-teman yang memiliki satelit untuk mengendalikannya,” ujarnya.

    Disampaikannya, selain stasiun bumi yang diserahkan oleh India dengan perjanjian ini. Kedua belah pihak juga akan mengelola secara eksklusif. Misalnya, BRIN akan mengoperasikan stasiun bumi milik BRIN, untuk pemilik satelit global.

    Penandatangan MoU BRIN dan India merupakan implementasi kerja sama yang telah dilakukan oleh LAPAN. Sekarang telah diratifikasi oleh BRIN dengan penandatangan pada 19 Maret 2024 sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya.

    Berdasarkan pertemuan antara Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN dan ISRO pada 14 September 2023 peluncuran satelit Lapan A4/NEO-1 direncanakan Oktober 2024 dengan pertimbangan kesiapan satelit. Paling cepat selesai di awal semester 2024, dengan pertimbangan situasi politik Indonesia.

    Sebagai informasi, kerja sama ini berawal dari keinginan Pemerintah India untuk membangun Stasiun Bumi Tracking, Telemetri & Command (TT&C) bagi peluncuran Geostationary Satellite Launch Vehicle (GSLV) di Biak Papua, dan disambut baik oleh Pemerintah Indonesia.

    Kerja sama terus berlanjut, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah India meningkatkan kerja sama dengan menandatangani Framework Agreement tentang Kerja sama Eksplorasi dan Pemanfaatan Luar Angkasa untuk Tujuan Damai.

    (agt/agt)

  • Apple Jor-joran Beli Startup AI, Mau Bikin Apa?

    Apple Jor-joran Beli Startup AI, Mau Bikin Apa?

    Jakarta

    Apple mulai mengejar ketertinggalannya di sektor kecerdasan buatan (AI) generatif yang saat ini dipimpin oleh Google dan Microsoft. Produsen iPhone itu diketahui baru mengakuisisi satu startup AI lagi.

    Laporan Bloomberg mengatakan Apple telah mencaplok DarwinAI, startup AI asal Kanada, pada awal tahun ini. Apple mengonfirmasi kabar tersebut, namun mereka tidak mengungkap tujuan akuisisi tersebut.

    “Apple membeli perusahaan teknologi kecil dari waktu ke waktu,” kata Apple, seperti dikutip dari Cnet, Jumat (15/3/2024).

    DarwinAI dikenal sebagai perusahaan yang bisa membuat sistem AI yang lebih kecil dan lebih cepat. Mereka juga mengembangkan teknologi AI yang bisa memeriksa komponen secara visual dalam proses produksi.

    Apple sudah mulai menggabungkan belasan karyawan DarwinAI ke dalam perusahaannya, termasuk peneliti AI dan co-founder DarwinAI Alexander Wong.

    Akun LinkedIn Wong menunjukkan ia sekarang menjabat sebagai Director of Machine Learning Research di Apple sejak January 2024. Tidak hanya itu, akun media sosial dan website DarwinAI juga menghilang.

    Pertanyaan besarnya saat ini adalah apa yang akan dilakukan Apple dengan DarwinAI dan puluhan startup AI lainnya yang mereka beli dalam setahun belakangan ini. Apple masih belum mengungkap banyak informasi soal rencana mereka di sektor AI.

    Mengingat DarwinAI punya pengalaman membuat sistem AI yang lebih kecil, Apple mungkin ingin membuat sistem AI on-device – seperti Gemini Nano buatan Google – untuk iPhone.

    CEO Apple Tim Cook sebelumnya juga sudah memberikan beberapa petunjuk soal terobosan baru di AI generatif yang akan mereka rilis tahun ini. Kemungkinan kita akan mendengar lebih banyak soal rencana AI Apple di ajang WWDC 2024.

    (vmp/vmp)

  • Suara.com dan IMS Luncurkan Local Media Community

    Suara.com dan IMS Luncurkan Local Media Community

    Jakarta (beritajatim.com) – Suara.com bersama International Media Support (IMS) Indonesia meluncurkan Local Media Community (LMC) dengan laman resmi LocalMediaCommunity.com. LMC merupakan wadah memajukan media lokal dengan skala kecil di Indonesia dengan berbagai program penunjang.

    CEO PT Arkadia Digital Media Tbk, Suwarjono dan Program Manager IMS Indonesia, Eva Danayanti, meluncurkan program ini bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-10 Suara.com di Jakarta, Rabu (13/3/2024).

    “Ini adalah salah satu tools yang kita gunakan untuk membangun jaringan dengan media-media lokal di Indonesia, yang sebetulnya kami buat konsepnya adalah komunitas,” ujar Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono.

    Suwarjono menjelaskan konsep komunitas dipilih mengingat sifat wadah ini yang sangat cair. Media-media lokal dapat memanfaatkan forum ini untuk meng-update isu yang menjadi tantangan saat ini.

    LocalMediaCommunity.com tidak berisi penjelasan berbagai program dan aktivitasnya namun juga memiliki beberapa bagian berisi informasi (News) seperti terkait isu media, info peluang bisa dimanfaatkan media lokal. Ada pula bagian Story yang memuat update yang dibagikan oleh para pengelola media lokal anggota komunitas ini.

    Program Manajer IMS Indonesia, Eva Danayanti menjelaskan berbagi update menjadi salah satu fokus dalam LMC. Hal ini diharapkan bisa menjadi bahan pembelajaran bagi media-media lokal maju bersama.

    “Ada semacam pembelajaran bersama dari berbagai pengalaman. Karena kita tahu, teman-teman (tentu) punya pengalaman masing-masing yang cukup menarik, dan jika saling berbagi tentu akan saling membantu,” kata dia.

    Program Manager IMS (International Media Support) untuk Indonesia, Eva Danayanti, saat menyampaikan sepatah kata dalam sesi acara launching Local Media Community di sela-sela momen perayaan HUT ke-10 Suara.com di Jakarta, Rabu (13/3/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]Salah satu program utama LMC adalah event tahunan Local Media Summit (LMS), yang sejauh ini sudah digelar dua kali (2022 dan 2023) dan mendapat sambutan sangat positif, serta siap kembali digelar tahun ini.

    Selain Local Media Summit, program utama LMC lainnya adalah Startup for Media Startup (SMS) yang merupakan program berkelanjutan bagi media lokal dan skala kecil di Indonesia melalui beragam aktivitas termasuk workshop, coaching, mentoring, pembagian modul-modul panduan dan sebagainya; juga ada Women Media Startup yang adalah program spesifik bagi media lokal atau berskala kecil yang berfokus pada dunia perempuan atau mengedepankan pengelola perempuan.

    Selain itu, ada juga program Media Innovation Grant (Dana Hibah Inovasi Media). Khusus program pendanaan ini, saat ini kebetulan sedang ada proses yang berjalan untuk dana hibah yang disponsori European Union (EU) atau Uni Eropa, yang tepatnya sedang memasuki fase penerimaan proposal dari sejumlah media yang pada 7-8 Maret 2024 lalu baru saja mengikuti kegiatan Advanced Training on the Media Business Viability di Yogyakarta.

    Secara keseluruhan di lingkup Local Media Community, saat ini tercatat sudah terdata lebih dari 200 media lokal dan skala kecil yang telah terlibat dalam berbagai program. Diwakili oleh para pengelola media masing-masing, mereka terutama berasal dari dua kali kegiatan Local Media Summit yang telah berlangsung, dari event Jatim Media Summit 2023, serta dari berbagai workshop dan training yang sudah berjalan.

    Ilustrasi. Keberadaan program Media Innovation Grant, salah satu program yang dihadirkan Suara.com bersama International Media Support (IMS) dan saat ini mendapat dukungan dari European Union (EU), yang bisa dipantau dan diakses dari website LocalMediaCommunity.com. [Suara.com]Adapun peluncuran kali ini, selain memperkenalkan secara lebih luas keberadaan komunitasnya atau Local Media Community dan program-programnya itu sendiri, terutama juga mengenalkan kehadiran website LocalMediaCommunity.com sebagai pusat informasi sekaligus interaksi dari berbagai program dan aktivitas tersebut. Situs yang tampil dwi-bahasa (versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) ini menyediakan fitur Registrasi dan Login bagi anggotanya yaitu para pengelola media lokal dan skala kecil se-Indonesia.

    Sehubungan dengan peluncuran kali ini, fitur Registrasi dan Login bagi para anggota Local Media Community pun resmi dibuka serta telah bisa diakses di website LocalMediaCommunity.com. Lantas, siapa saja yang bisa mendaftar? Sebagaimana dijelaskan di bagian FAQ-nya, pada dasarnya semua media lokal, khususnya media berskala kecil di Indonesia, bisa bergabung dalam wadah komunitas ini.

    Seperti dituliskan pada FAQ pula, secara lebih spesifik, salah satu syarat utama yaitu organisasi yang dibawa merupakan media yang eksis dan rutin melakukan publikasi, dikelola secara serius, serta memang berkeinginan untuk maju. Lalu bersedia saling berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk saling membantu, agar bisa berkembang bersama-sama demi kemajuan media lokal di Indonesia. [beq]

  • Dukung Kemajuan Startup RI, Telkomsel Gaet AppWorks Gelar Tinc Batch 9

    Dukung Kemajuan Startup RI, Telkomsel Gaet AppWorks Gelar Tinc Batch 9

    Jakarta

    Telkomsel Ventures menyelenggarakan program Tinc Batch 9 bersama AppWorks, sebuah perusahaan modal ventura di Asia Tenggara, untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia. Tinc merupakan bagian dari ekosistem inovasi Telkomsel yang tidak hanya berfungsi sebagai akselerator, tetapi juga menjadi kelanjutan dari program inkubasi NextDev yang berfokus dalam memajukan startup tahap awal ke tingkat lanjutan.

    Pada gelaran Tinc Batch 9 ini, para startup akan dipasangkan dengan unit bisnis Telkomsel untuk dapat memanfaatkan lebih banyak peluang pengembangan bisnis secara lebih luas dan berkualitas. Program pengembangan perusahaan digital rintisan yang telah dibuka proses pendaftarannya sejak 12 Februari 2024 ini bertujuan untuk mengembangkan startup inovatif agar dapat menghadirkan solusi digital bagi berbagai sektor di Indonesia.

    “Penyelenggaraan Tinc Batch 9 sejalan dengan semangat Telkomsel dalam menggerakkan kemajuan ekosistem digital bangsa melalui sinergi strategis guna mendorong pertumbuhan solusi digital inovatif dari startup nasional yang dapat mendukung perekonomian digital Indonesia. Pada program tahun ini, Tinc diselenggarakan oleh Telkomsel Ventures sebagai akselerator perusahaan sekaligus corporate venture capital Telkomsel yang berhubungan langsung dengan ekosistem startup di Indonesia guna membuka lebih banyak peluang investasi terhadap para startup nasional terpilih,” ujar CEO Telkomsel Ventures Mia Melinda dalam keterangan tertulis, Rabu (13/3/2024).

    Sebagai wujud nyata perkembangan startup, lanjut Mia, Telkomsel Ventures melalui pemanfaatan ekosistem, aset, dan keahlian perusahaan juga turut menghadirkan ragam solusi digital yang inklusif dan berkelanjutan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

    “Selama satu dekade terakhir, AppWorks telah mendukung masa depan ratusan startup melalui program akselerator kami dengan menghubungkan inovator dan perusahaan untuk mendorong pertumbuhan yang saling menguntungkan. Komitmen kami terhadap Indonesia dimulai dengan investasi pada 2018 dan sejak itu berkembang menjadi komunitas bagi para founders startup dan investor. Melalui kerja sama strategis dengan Telkomsel sebagai grup telekomunikasi digital terbesar di Indonesia, kami dapat memberdayakan lebih banyak startup yang menjanjikan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” kata Chairman & Partner AppWorks Jamie Lin.

    Pada program Tinc Batch 9 ini, para startup teknologi di Indonesia dapat mendaftarkan diri dengan memilih fokus pada sektor atau vertikal yang sesuai dengan proposisi nilai untuk dapat bermitra dengan Telkomsel seperti Consumer Solutions, Data (Artificial Intelligence/AI, data analytics, cyber security), Software as a service (SaaS)/Enterprise, B2B Services, dan Fintech.

    Di samping itu, AppWorks juga telah mengakselerasi lebih dari 800 startup dan membantu para perusahaan rintisan digital tersebut menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan besar, seperti perusahaan telekomunikasi digital Taiwan Mobile dan produsen elektronik Wistron.

    Startup yang berpartisipasi akan mendapat akses ke ekosistem digital milik Telkomsel dan AppWorks untuk memanfaatkan lebih banyak peluang pengembangan bisnis secara lebih berkualitas.

    Hal ini guna memperbesar dampak positif kolaborasi, para startup akan dipasangkan dengan unit bisnis Telkomsel yang meliputi Technology Strategy & Consumer Product Innovation;⁠Data Solutions;⁠Corporate Strategy, Innovation, Sustainability, & Marketing; Strategic Investment & Portfolio Management; ⁠Digital Advertising & Financial Services; dan Enterprise Product Management.

    Selama program berlangsung, berbagai unit bisnis Telkomsel tersebut akan berkolaborasi dengan para founder startup dalam rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan, memperluas jaringan, dan membangun sinergi dengan Telkomsel. Selain itu, program Tinc Batch 9 akan menyelenggarakan puncak acara, Demo Day, pada Oktober 2024 di mana para startup akan mempresentasikan startup mereka kepada investor dan mitra bisnis potensial.

    Sebagai program akselerator yang menjadi wadah untuk meningkatkan kolaborasi antara startup dengan ekosistem inovasi dan unit bisnis yang ada di Telkomsel, Tinc mengambil peran sebagai mitra strategis para startup dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis dan diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan setiap startup. Hal ini diperlukan agar mencapai objektif bisnis mereka dengan lebih efektif dan memberikan dampak positif pada ekonomi digital Indonesia serta masyarakat luas.

    Selain Tinc, Telkomsel juga memiliki platform ekosistem inovasi lainnya untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan ekosistem digital serta startup di Indonesia, yakni NextDev yang dirancang dan diposisikan sebagai impact incubator bagi early-stage startup sebagai upaya menciptakan dampak sosial dengan proses bisnis berkelanjutan yang mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).

    Kemudian Telkomsel Ventures juga mendukung stabilitas startup melalui investasi strategis dan kolaborasi jangka panjang, hingga INDICO sebagai anak usaha Telkomsel yang menjadi new growth engine yang memaksimalkan value creation. Untuk informasi lebih lanjut terkait program Tinc Batch 9 dan seluruh rangkaian programnya dapat diakses melalui https://tconnext.id/tinc/tinc-home.

    (akn/ega)

  • Siapa Vela Aero, Perusahaan yang Digandeng PTDI Bangun Taksi Terbang?

    Siapa Vela Aero, Perusahaan yang Digandeng PTDI Bangun Taksi Terbang?

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menggandeng Vela Aero dalam mengembangkan taksi terbang (air taxi) sebagai sarana transportasi masa depan anti kemacetan.

    Taksi terbang yang dinamai Vela Alpha itu ditargetkan bisa beroperasi pada 2028 mendatang.

    Humas PTDI Anissa Carolina mengatakan dalam kerja sama tersebut, pihaknya berkontribusi di aspek man hour untuk kegiatan engineering dan produksinya.

    “Ke depan PTDI dan Vela Aero akan melakukan co-partnering untuk produksi air taxi tersebut dan pengembangan lanjutannya. Untuk manufacturing-nya paling memungkinkan di fasilitas PTDI,” kata Annisa dalam keterangan di website PTDI, Kamis (22/2) lalu.

    Ia menyebut proses pra-aplikasi sertifikasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini sudah dilakukan. PTDI sudah mengajukan uji laik terbang kepada Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub.

    Lantas, siapa sebenarnya Vela Aero?

    Vela Aero merupakan perusahaan startup yang beroperasi sejak 2020. Perusahaan yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat ini memiliki visi untuk menjadi pionir dalam memberikan solusi mobilitas udara lanjut (advanced air mobility) di Indonesia.

    Berdasarkan informasi di website perusahaan, Vela Aero terdiri dari gabungan disiplin kedirgantaraan. Para ahli di perusahaan itu fokus untuk mewujudkan moda transportasi udara berteknologi masa depan.

    Tercatat terdapat lebih dari 40 insinyur yang tergabung dalam Vela Aero. Adapun beberapa anggota tim di perusahaan itu adalah Rejeki S sebagai head of technology, Suharyadi P sebagai head of airworthiness, Donny P sebagai program manager, dan R Durmanto sebagai head of government affairs.

    Lalu, ada Ilham P sebagai chief engineer, Heru Y sebagai systems engineering lead, Bambang S sebagai electrical propulsion lead, dan Indra P sebagai structur lead.

    Vela Aero juga telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan besar, seperti PT Garuda Indonesia Tbk, Toyota, Airbus, Mitsubishi Aircraft Corporation, Rolls Royce, Bombardier Aerospace, hingga PT Len Industri (Persero).

    Perusahaan saat ini tengah fokus pada pembuatan taksi terbang Vela Alpha. Dalam video perkenalan yang ditayangkan di kanal YouTube Vela Aero, taksi itu berbentuk mirip seperti helikopter. Namun, ukurannya lebih kecil.

    Tampak di ruangan utamanya pun hanya berisi empat kursi penumpang. Sementara, di bagian depan terdapat satu kursi kendali untuk pilot.

    Mengenai spesifikasi dan kinerjanya, Vela Alpha memiliki panjang 10,8 meter, rentang sayap 13,1 meter, dan tinggi 4,2 meter. Pesawat diawaki satu pilot dengan empat penumpang dan maksimum muatan 456 kilogram (kg).

    Taksi udara yang memiliki berat tinggal landas maksimum (MTOW) 2.850 kg ini ditenagai sistem propulsi full electric berdaya 216 kWh atau hybrid powered berdaya 71 kWh.

    Untuk kecepatan maksimumnya, Vela Alpha mencapai 250 km per jam. Sementara untuk jangkauannya, versi full electric (eVTOL) mencapai 100 km, dan versi hybrid (hVTOL) hingga 500 km.

    Masih dalam video yang sama, pihak Vela Aero mengklaim perjalanan dari pusat Jakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang hanya membutuhkan waktu tempuh 8 menit.

    Waktu tersebut jauh lebih singkat jika dibandingkan menggunakan KRL yang mencapai 44 menit dan mobil 60 menit.

    (mrh/agt)

  • Apple Mau Akuisisi Startup AI Canggih Asal Jerman, Buat Apa?

    Apple Mau Akuisisi Startup AI Canggih Asal Jerman, Buat Apa?

    Jakarta

    Apple dilaporkan akan mengakuisisi perusahaan startup AI asal Jerman, Brighter AI. Hal ini sebagai upaya Apple untuk meningkatkan privasi para penggunanya di berbagai produk Apple.

    Brighet AI sendiri dikenal dengan teknologi Deep Natural Anonymization 2.0-nya yang menjanjikan anonimitas wajah dan data melalui modifikasi gambar dengan teknologi kecerdasan buatan/AI.

    Sebelumnya Apple menggunakan metode pemburaman secara konvensional untuk melindungi privasi pengguna dengan memburamkan atau blur wajah hingga nomor plat.

    Deep Natural Anonymization 2.0. Foto: Deep Natural Anonymization 2.0

    Nah, dengan menggunakan teknologi miliki Brighter AI dapat mengubah gambar sedemikian rupa sehingga subjek tidak lagi dapat dikenali walau subjek tersebut masih dapat terlihat secara alami.

    Menurut sebuah sumber industri, Apple akan memanfaatkan teknologi Brighter Ai untuk diintegrasikan ke produknya, salah satunya headset VR/AR Vision Pro.

    Apple khawatir adanya potensi masalah pelanggaran privasi dari penggunaan Vision Pro, khususnya saat dalam pengambilan gambar dan video secara diam-diam sebagaimana dilansir detikINET dari GSM Arena.

    Teknologi Deep Natural Anonymization 2.0 dari Brighter AI menjanjikan aplikasi yang luas di berbagai produk. Selain di Vision Pro, teknologi ini juga bisa dipakai di Apple Maps.

    (jsn/jsn)

  • Genspreneur: Wadah Pengembangan Kewirausahaan Generasi Muda

    Genspreneur: Wadah Pengembangan Kewirausahaan Generasi Muda

    Jakarta, CNN Indonesia

    Era bonus demografi merupakan fenomena mayoritas penduduk dari populasi suatu negara berada pada usia produktif. Fenomena ini diprediksi juga akan terjadi di Indonesia pada 2030 mendatang, yang mana 70 persen dari populasi masuk kategori umur pekerja atau usia produktif.

    Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara maju. Namun, potensi ini harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai.

    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini tingkat pengangguran di Indonesia juga masih berada di angka 5,22%. Angka ini masih tergolong tinggi, mengingat jumlah penduduk yang semakin bertambah.

    Data tersebut juga sejalan dengan kenyataan di lapangan. Bahwa lulus dengan gelar sarjana kini tidak lagi menjamin bahwa akan mendapatkan pekerjaan yang layak.

    Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebanyak 3 juta lulusan sarjana, hanya 1 juta yang berhasil mendapatkan pekerjaan. Kemudian hanya 53% dari 1 juta sarjana bekerja yang memiliki pekerjaan layak.

    Selain itu juga diprediksi akan ada 3,3 juta pekerja baru di Indonesia, namun lapangan pekerjaan hanya siap menyerap 1,35 juta orang.

    Hal ini tentu menjadi permasalahan yang perlu ditangani dengan perhatian khusus oleh banyak pihak. Sehingga bisa lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan pekerjaan layak yang berdampak pada menurunnya angka pengangguran.

    Salah satu cara untuk meningkatkan lapangan kerja adalah melalui entrepreneurship (kewirausahaan). Namun, faktanya di Indonesia tingkat wirausaha masih sangat rendah, yakni berada di angka 3,4 persen.

    Atas dasar itulah Genspreneur hadir memberi jawaban. Genspreneur dibangun oleh Mahasiswi ESQ Business School, Aisyah Aulia sebagai wadah pengembangan bisnis mulai dari tingkat SMA.

    “Kita melihat bagaimana semangat generasi muda dalam berwirausaha, Namun, masih belum banyak startup yang memberikan pendidikan kewirausahaan dengan mentor praktisi yang berfokus pada siswa SMA,” ujar Aisyah, Founder Genspreneur.

    Aisyah mengatakan, Genspreneur hadir sebagai sebuah wadah untuk menyiapkan anak-anak SMA sebelum kuliah untuk mendapatkan skill entrepreneurship sebagai modal dan mindset mengenai kewirausahaan.

    Genspreneur memiliki sejumlah program dalam mempersiapkan anak SMA mendapatkan skill entrepreneurship sedini mungkin. Mulai dari workshop belajar bisnis, masuk ke dalam ekstrakurikuler sekolah, bahkan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk masuk ke dalam kurikulum.

    Salah satu program mendatang yang dihadirkan oleh Genspreneur adalah Entrepreneurship Bootcamp yang diadakan selama 3 hari 2 malam di Hotel Arya Duta Lippo Village, Karawaci, Tangerang pada 26 – 28 Januari 2024.

    “Selama 3 hari 2 malam, kita tidak hanya sekedar belajar, tapi mengalami. Siswa akan belajar tentang diri mereka sendiri, apa potensi mereka, tujuan mereka, dan impian mereka,” ucap Aisyah.

    Aisyah mengatakan, Entrepreneurship Bootcamp akan mendorong paransiswa untuk menggunakan pemikiran kritis tentang pemecahan permasalahan dan solusinya.

    “Selain itu, siswa akan mempelajari pengalaman hidup seorang pengusaha dan pemimpin sukses,” tambah Aisyah.

    Adapun Entrepreneurship Bootcamp yang digelar oleh Genspreneur akan menghadirkan para praktisi di bidang bisnis. Sebut saja Rizky Arief Dwi Prakoso (CEO & Founder HMNS), Akbar Sugema (CMO Putera Sampoerna Foundation), Irfan Prabowo (Asisten Vice President Marketing Ismaya Grup), dan Lucia Haryono (Asisten Stafsus Kementerian Investasi).

    Kemudian ada juga Fadlurrahman Anandia (Founder Mindshift Innovation), Aisyah Aulia (CEO & Founder Genspreneur), Felicia Putri Dewanto (CMO & Co-Founder Genspreneur), dan Anshafa Shaka Wibowo (CFO & Co-Founder Genspreneur).

    “Tak hanya mendapatkan fasilitas berupa kamar hotel selama tiga hari, para peserta juga akan merasakan pengalaman bagaimana membangun bisnis yang baik melalui para pembicara yang hadir serta juga membentuk mindset dan mental seorang pebisnis,” kata Aisyah.

    Untuk informasi lebih lanjut pendaftaran Entrepreneurship Bootcamp bisa mengunjungi www.instagram.com/@genspreneur atau menghubungi via WhatsApp di 085210650750.

    (ory/ory)

  • Xendit PHK Karyawan

    Xendit PHK Karyawan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Xendit mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawannya demi tetap bisa mengejar profitabilitas alias cuan.

    Managing Director Xendit Indonesia Mikiko Steven mengatakan penyeimbangan organisasi juga diperlukan untuk memaksimalkan ketahanan jangka panjang perusahaan.

    “Kami berterima kasih kepada semua anggota tim kami atas kontribusi mereka terhadap kesuksesan dan pertumbuhan kami sepanjang perjalanan kami,” ucap Mikiko dalam keterangan resmi, Senin (22/1).

    “Proses ini (PHK) sulit dilakukan, namun kami merasa perlu untuk menyelaraskan sumber daya dengan strategi bisnis, mengoptimalkan efisiensi tim kami, dan memastikan bahwa kami berada pada posisi terbaik untuk mengejar peluang pertumbuhan baru,” sambungnya.

    Meski ada PHK, Mikiko menegaskan tidak akan berdampak pada komitmen Xendit kepada para klien. Mereka mengklaim tetap akan menjadi fintech yang inovatif.

    Selain itu, Xendit menekankan bakal menjadi gerbang pembayaran terkemuka di Indonesia dan Filipina. Mikiko berharap perusahaan bisa terus membangun infrastruktur pembayarannya di seluruh kawasan Asia Tenggara.

    Akan tetapi, Mikiko tak merinci berapa banyak karyawan terdampak. Ia juga tidak menjelaskan apakah hak-hak para karyawan terdampak PHK diberikan perusahaan sesuai Undang-undang yang berlaku.

    Ini bukan kali pertama mereka melakukan pemecatan karyawan. Pada Oktober 2022 lalu, Xendit mem-PHK 5 persen karyawannya di Indonesia dan Filipina.

    Xendit adalah perusahaan teknologi finansial yang menyediakan solusi pembayaran dan menyederhanakan proses pembayaran untuk bisnis di Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara, mulai dari UMKM, startup, e-commerce hingga perusahaan besar. Kliennya antara lain Traveloka dan Grab.

    Perusahaan rintisan ini merupakan unicorn pertama di Indonesia dalam industri payment gateway B2B.

    (skt/pta)

  • Benarkah Daging Buatan Laboratorium Mengandung Sel Kanker?

    Benarkah Daging Buatan Laboratorium Mengandung Sel Kanker?

    Jakarta

    Sebuah perusahaan rintisan atau startup di Jerman, yang membudidayakan daging di laboratorium telah berhasil meyakinkan badan keamanan pangan Eropa untuk kemungkinan menjual produk mereka di supermarket.

    Pertengahan September, perusahaan start up bernama The Cultivated B itu memulai diskusi awal dengan Otoritas Keamanan Pangan Eropa. Badan tersebut akhirnya menyetujui penjualan “produk sosis hibrida yang terbuat dari bahan-bahan vegan, termasuk sejumlah besar daging hasil budidaya.”

    Mungkin butuh berbulan atau tahunan untuk bisa sampai benar-benar memajang dan menjual sosis hibrida itu di rak-rak supermarket di Eropa. Tapi di bagian dunia lain, daging buatan lab sudah mulai diperjualbelikan. Juni 2023, regulator AS menyetujui penjualan daging ayam hasil budidaya laboratorium. Sementara Singapura telah jadi negara pertama yang menyetujui penjualan daging hasil budidaya sel pada 2020.

    Sejumlah orang yang skeptis menyebut produk daging itu dengan sebutan “Frankenmeat”.

    Terbuat dari sel kanker dan bisa sebabkan kanker?

    Hal ini jadi perhatian utama banyak orang yang skeptis terhadap daging hasil budidaya lab. Sejumlah orang yakin daging tersebut berasal dari sel tumor yang mampu tumbuh dengan cepat. Salah satu komentator menulis baru-baru ini dalam kolom komentar video DW, Planet A, “daging yang dihasilkan di laboratorium benar-benar menggunakan sel kanker.”

    Pada bulan Februari 2023, sebuah artikel yang diterbitkan bekerja sama dengan Bloomberg Businessweek menuliskan, “sel daging normal tidak terus membelah diri selamanya.” Laporan tersebut menyatakan, sebuah startup daging budidaya “secara diam-diam menggunakan apa yang disebut sel yang diabadikan (…) sebagai bahan utama penelitian medis (yang), secara teknis, bersifat pra-kanker dan, dalam beberapa kasus, sepenuhnya bersifat kanker.”

    Tapi itu tidak sepenuhnya benar. Ilmuwan pangan memang menggunakan sel untuk menumbuhkan daging, namun mereka bekerja dengan sel induk alias sel punca dari hewan hidup atau telur yang telah dibuahi.

    “Mirip dengan apa yang terjadi di dalam tubuh hewan, sel-sel ini diberi makan media kultur sel kaya oksigen yang terdiri dari nutrisi dasar seperti asam amino, glukosa, vitamin, dan garam anorganik, dan dilengkapi dengan faktor penumbuh dan protein lainnya,” jelas institut tersebut.

    Perubahan nutrisi kemudian memicu sel-sel untuk berdiferensiasi menjadi otot rangka, lemak, dan jaringan ikat yang membentuk daging. Jika sudah siap dipanen, dagingnya bisa diberi tekstur dan bentuk yang familiar lalu dikemas untuk dijual. Keseluruhan proses memakan waktu antara 2 hingga 8 minggu, tergantung jenis dagingnya.

    Dan sel-sel tersebut jelas tidak bersifat menyebabkan kanker, menurut Elliot Swartz, ilmuwan utama di Good Food Institute.

    “Anda tidak bisa menyamakan sel yang diabadikan dengan kanker,” tulis Swartz di Twitter. “Meskipun semua kanker bisa diabadikan, tidak semua sel yang diabadikan adalah kanker.” Dia mengatakan produsen “memiliki insentif yang besar … untuk menggunakan sel yang dapat diprediksi, dikendalikan, dan stabil,” dan tidak termasuk sel kanker.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), yang bertanggung jawab atas keamanan pangan di Amerika Serikat, juga membantah klaim penggunaan sel-sel kanker untuk memproduksi daging buatan laboratorium dan mengatakan, sel-sel ini bahkan tidak punya kemampuan untuk membentuk tumor.

    Mengenai klaim bahwa daging hasil budidaya dapat menyebabkan kanker pada orang yang memakannya, Badan Pangan Dunia (FAO) menyatakan, “pengetahuan ilmiah saat ini tidak mendukung kemungkinan penularan kanker pada manusia melalui masuknya sel bahkan dari manusia lain.”

    Daging buatan lebih ramah lingkungan?

    Peternakan tradisional diketahui menimbulkan dampak buruk bagi planet ini. Menurut FAO, peternakan bertanggung jawab atas sekitar 14,5% dari seluruh emisi gas rumah kaca global yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Memproduksi 1 kilogram daging sapi, misalnya, menghasilkan emisi yang setara dengan hampir 100 kilogram karbon dioksida, menurut perhitungan Statista tahun 2021.

    Namun pada bulan April 2023, para peneliti di University of California, Davis merilis studi pracetak yang menunjukkan, “dampak lingkungan” dari produksi daging yang dikembangkan di laboratorium “kemungkinan besar akan lebih tinggi daripada produksi daging sapi rata-rata” jika menggunakan metode produksi yang ada saat ini atau yang akan segera dikembangkan.

    Studi mereka memang belum melalui proses peer-review. Studi ini didasarkan pada energi yang diperlukan dan emisi gas rumah kaca dalam seluruh tahapan produksi daging sapi, baik untuk daging tradisional maupun di lab.

    Namun penelitian sebelumnya menyimpulkan, daging hasil budidaya dapat secara signifikan mengurangi dampak lingkungan dari peternakan konvensional. Analisis pada Januari 2023 mengenai produksi daging budidaya pada tahun 2030 menemukan, daging produksi laboratorium dapat menurunkan jejak karbon produksi daging sapi hingga 14 kilogram CO2. Namun ini juga masih tergantung pada banyak variabel, termasuk apakah energi terbarukan digunakan dalam proses produksi.

    Nutrisinya bisa diatur

    Dalam sebuah artikel pada bulan Maret 2020 yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Nutrition, penulis menunjukkan, banyak “protein, vitamin, mineral, dan nutrisi penting lain yang berkualitas tinggi” dalam daging tradisional bukanlah diproduksi oleh otot hewan, bagian yang kita makan, melainkan berasal dari apa yang dimakan dan dicerna hewan tersebut.

    Wolfgang Gelbmann, peneliti di Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA), mengatakan, daging yang dikembangkan di laboratorium bukan lantas berarti kurang bergizi dibandingkan daging konvensional. Selain itu, Gelbmann mengatakan, daging budidaya juga dapat menghindari banyak kontaminan potensial yang ditemukan pada hewan ternak sepertip pestisida, zat aditif, antibiotik, dan polutan lingkungan. Kontaminan tersebut dapat dijauhkan dari laboratorium yang steril, jika semuanya dilakukan dengan benar.

    Beberapa peneliti bahkan mengatakan daging hasil budidaya bisa lebih sehat dibandingkan daging tradisional. “Hal ini disebabkan oleh kemampuan teknologi untuk memodifikasi profil asam amino esensial dan lemak, serta diperkaya dengan vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif,” tulis pakar kebersihan makanan asal Yunani, Daniel Sergelidis, dalam Biomedical Journal of Scientific & Technical Research.

    Namun karena produksi daging yang dikembangkan di laboratorium masih merupakan industri yang relatif kecil, masih terlalu dini untuk mengetahui dampak buruknya terhadap lingkungan maupun manfaat nutrisinya.

    (ae/as)

    (ita/ita)

  • Telkomsel Luncurkan T-Connext, Apa Itu?

    Telkomsel Luncurkan T-Connext, Apa Itu?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Telkomsel meluncurkan program baru bernama T-Connext yang bertujuan untuk menjembatani startup, investor, serta pegiat ekosistem digital.

    Vice President Business Development and Innovation Telkomsel Jockie Heruseon menyebut program baru ini diluncurkan untuk membuat perusahaannya tetap relevan di era digital.

    “Kita ingin relevan di saat ini dan in the future,” ujar Jockie di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Kamis (22/9).

    Jockie menjelaskan program yang akan diselenggarakan secara tahunan ini bertujuan untuk membantu pertumbuhan pegiat ekosistem digital, khususnya startup.

    Menurutnya, pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2020 di Indonesia telah memutus koneksi di ekosistem digital. Maka dari itu, program T-Connext hadir untuk menghubungkan kembali hal tersebut.

    “Telkomsel akan membantu ekosistem untuk reconnect dan kita akan membawa ekosistem to the next level,” tuturnya.

    T-Connext akan bertindak sebagai wadah yang memberdayakan pertumbuhan dengan menghubungkan ekosistem digital produk Telkomsel dan portofolio inovasi serta investasinya dengan para pelaku ekosistem, memaksimalkan penciptaan nilai tambah yang akan menguntungkan ekosistem secara keseluruhan.

    Program ini juga akan menyediakan serangkaian aktivitas yang mengikutsertakan para pelaku ekosistem digital dalam pembangunan jejaring dan komunitas, peningkatan kapasitas, serta memfasilitasi penciptaan nilai tambah dalam ekosistem.

    Secara sederhana, program ini akan menjadi ruang pertemuan atau kolaborasi bagi startup, CEO, investor, dan pegiat ekosistem digital.

    Program T-Connext terbagi dalam tiga fase, yakni pre-event i, main event, dan post-event.

    Pada fase pre-event, Telkomsel menunjukkan fokus Telkomsel kepada ekosistem digital, salah satunya lewat webinar yang memberikan informasi bagi khalayak luas tentang ekosistem digital Telkomsel.

    Kemudian pada main event, Telkomsel mempertemukan sejumlah pegiat ekosistem digital untuk peluncuran program ini.

    Lalu pada post-event, program ini secara berkelanjutan melakukan aktivasi untuk memicu berbagai tindak lanjut dari partisipannya, mulai kolaborasi hingga pendanaan. Aktivasi yang dilakukan di antaranya business matching, founders meet up, webinars, workshop, hingga acara networking.

    (lth/lth)