Produk: startup

  • Eks Presiden Korsel Jadi Tersangka, Diduga Cari Jabatan untuk Menantu

    Eks Presiden Korsel Jadi Tersangka, Diduga Cari Jabatan untuk Menantu

    Seoul

    Jaksa Korea Selatan (Korsel) mengidentifikasi mantan Presiden Moon Jae In sebagai tersangka dalam kasus suap. Kasus ini melibatkan dugaan perlakuan istimewa terhadap menantu laki-laki Moon dalam mendapatkan jabatan tinggi di sebuah maskapai penerbangan.

    Sebagai imbalan, pemerintahan era Moon diduga mengatur penunjukan penting terhadap seorang politisi Korsel yang mendirikan maskapai penerbangan yang menjadi tempat menantu Moon bekerja tersebut. Dugaan praktik suap itu terjadi beberapa tahun lalu, namun penyelidikannya masih berproses hingga kini.

    Seperti dilansir The Korea Herald dan Straits Times, Senin (2/9/2024), penyelidikan terhadap potensi keterlibatan Moon dalam kasus suap itu dipimpin oleh Divisi Kriminal 3 dari Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju.

    Status Moon sebagai tersangka tercantum dalam surat perintah penggeledahan terhadap kediaman putrinya, Moon Da Hye. Perintah penggeledahan itu telah dilaksanakan jaksa distrik Jeonju pada 30 Agustus lalu. Saat ini, putri Moon dan suaminya, yang hanya disebut sebagai Seo, telah bercerai.

    Penggeledahan itu bermula dari aduan yang diajukan empat tahun lalu mengenai kecurigaan pelanggaran hukum dalam perekrutan Seo, atau menantu Moon, dalam menduduki jabatan direktur eksekutif pada maskapai Thai Eastar Jet.

    Maskapai berbujet rendah itu didirikan oleh seorang politisi bernama Lee Sang Jik, yang juga mantan anggota parlemen Korsel selama dua periode dari Partai Demokratik yang berkuasa pada era pemerintahan Moon.

    Penyelidikan kasus ini berfokus pada dugaan keterkaitan antara perekrutan Seo sebagai pejabat maskapai Thai Eastar Jet dengan penunjukan Lee sebagai Kepala Badan UKM dan Startup Korea, atau disebut juga sebagai Kosem.

    Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang kini berkuasa di Korsel dan kelompok sipil Justice People yang berbasis di Seoul mengajukan empat aduan antara September 2020 hingga April 2021, dengan tuduhan adanya dugaan praktik quid pro quo.

    Lee ditunjuk menjadi Presiden Kosme pada Maret 2018, beberapa bulan sebelum Seo bergabung dengan Thai Eastar Jet pada Juli tahun yang sama. Kurangnya pengalaman Seo dalam industri penerbangan, ditambah dengan kesulitan keuangan maskapai tersebut, telah menimbulkan kecurigaan adanya keterlibatan kantor kepresidenan dalam pengangkatannya.

    Jaksa-jaksa Korsel menduga penunjukan Lee sebagai Presiden Kosme mungkin telah diputuskan dalam pertemuan informal sekretariat kepresidenan pada akhir tahun 2017 lalu.

    Pihak kejaksaan menduga Moon dan istrinya telah memberikan dukungan finansial kepada keluarga putri mereka selama beberapa waktu, namun menghentikan dukungan finansial itu setelah Seo dipekerjakan oleh Thai Eastar Jet.

    Jika dukungan finansial itu dihentikan setelah Seo mendapatkan jabatan di maskapai itu, maka para jaksa Korsel meyakini bahwa tunjangan dari Thai Eastar Jet, termasuk gaji dan tempat tinggal, yang didapatkan Seo dapat dianggap sebagai suap kepada Moon.

    Para jaksa memperkirakan Seo menerima total sebesar 223 juta Won, atau setara Rp 2,5 miliar, sebagai gaji dan biaya relokasi ke Thailand antara Juli 2018 hingga April 2020, yang mereka anggap sebagai suap kepada Moon yang saat itu masih aktif menjabat Presiden Korsel.

    Oleh karena itu, para jaksa Korsel mengindikasikan dalam surat perintah penggeledahan rumah putri Moon bahwa sang mantan Presiden Korsel itu diduga menerima sejumlah uang tersebut sebagai suap dari Lee.

    Seo telah diinterogasi tiga kali oleh jaksa Korsel sepanjang tahun 2014 sebagai saksi, dan secara konsisten mempertahankan haknya untuk tetap diam.

    Cho Hyun Ock, yang merupakan mantan sekretaris kepresidenan senior bidang personalia para era pemerintahan Moon, telah didakwa atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan terkait kasus tersebut. Beberapa mantan pejabat kantor kepresidenan era pemerintahan Moon lainnya juga telah diinterogasi.

    Namun kritikan muncul yang menyebut penyelidikan kasus yang menyeret Moon itu bermotif politik. Cho, ketika menghadiri pemeriksaan di kantor Kejaksaan Distrik Jeonju pada 31 Agustus lalu, menuduh penyelidikan terhadap Moon dan keluarganya bertujuan mengalihkan perhatian dari kecurigaan seputar Presiden Yoon Suk Yeol dan istrinya, Kim Keon Hee.

    Belum ada tanggapan dari pemerintahan Yoon atas tuduhan itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • APJII Rilis Film Dokumenter ‘Derang Daring’ Dorong Kesadaran Publik

    APJII Rilis Film Dokumenter ‘Derang Daring’ Dorong Kesadaran Publik

    Jakarta

    Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis film dokumenter ‘Derang Daring‘, tujuannya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang peranan internet dan konektivitas broadband dalam kehidupan sehari-hari. Film ini disutradarai oleh Dodid Wijanarko dan diproduseri oleh Fauzan Zidni.

    “Di film ini, kita menggambarkan bahwa pentingnya bahwa internet ini memang bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Kita juga menggambarkan di beberapa scene juga bahwa bener-bener Indonesia ini butuh banget pemerataan akses internet sampai ke pelosok-pelosok,” kata Muhammad Arif Ketua Umum APJII, di acara peluncuran film tersebut di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2024).

    Penetrasi internet di Indonesia baru menyentuh angka 79%, itu berarti pekerjaan untuk meratakan akses internet masih jadi tantangan. Menurut Arif, teknologi tidak ada artinya jika konektivitas internet belum merata.

    “Saya ingin menyampaikan apresiasi yang sangat mendalam kepada APJII atas kreativitas dan inisiatif APJII dan sineas Tanah Air atas karya film Derang-Dering,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi.

    “Semoga semangat pesan mendorong konektivitas bisa tersampaikan, karena isu coverage juga penting, termasuk kecepatan dan pemerataannya, dan lain-lain,” lanjutnya.

    Derang Daring menampilkan tiga kisah dari lapisan masyarakat yang kehidupannya erat bersentuhan dengan internet. Salah satu kisah utama dalam film ini adalah perjuangan tiga sekawan dalam mendirikan Hear Me, sebuah startup sosial yang menyediakan teknologi penerjemah dan interpretasi bahasa Indonesia untuk membantu teman-teman tuli mengakses informasi dan berkomunikasi.

    Selain itu, film ini juga mengangkat kisah Velin, seorang konten kreator asal Desa Reo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Melalui channel YouTube ‘Ceritanya Velin’, ia menggambarkan keseharian di daerahnya dan merepresentasikan suara kreator dari timur Indonesia.

    Film ini turut menceritakan tentang usaha dan tekad Stenly Takarendehang untuk pulang kampung dan mengembangkan perusahaan penyedia layanan internet Sakaeng Solata, yang terletak di Pulau Sangihe, perbatasan dengan Filipina. Stenly adalah salah satu anggota APJII.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Digital Telkom Fajrin Rasyid turut mengapresiasi film dokumenter ‘Derang Daring’.

    “Film ini diharapkan dapat membuka mata publik tentang pentingnya akses internet yang merata dan mendorong berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan industri digital di Indonesia,” ucapnya.

    Fajrin menambahkan bahwa ekosistem digital Indonesia punya pretensi perkembangan yang sangat cepat. Riset dari Google Temasek menyebutkan, dalam 7-8 tahun ke depan, ekonomi digital indonesia akan tumbuh 5x lipat.

    [Gambas:Youtube]

    (ask/fay)

  • Pasien Kedua Neuralink Elon Musk Bisa Main Game Pakai Pikiran

    Pasien Kedua Neuralink Elon Musk Bisa Main Game Pakai Pikiran

    Jakarta

    Neuralink, startup chip otak besutan Elon Musk, belum lama ini menanamkan implannya ke pasien kedua. Chip otak itu membantu pasien bernama Alex untuk main game hingga mengembangkan desain 3D hanya dengan kekuatan pikiran.

    Dalam postingan blog terbarunya, Neuralink menjelaskan kondisi terbaru Alex, seorang pria yang kehilangan kendali atas anggota tubuhnya setelah mengalami cedera tulang belakang. Neuralink menanamkan chip-nya ke otak Alex bulan lalu, dan kini ia menggunakan implan itu untuk mengontrol mouse yang terhubung ke laptop.

    Sama seperti pasien Neuralink pertama, Noland Arbaugh, Alex juga menggunakan chip otak itu untuk memainkan game favoritnya, seperti Counter-Strike 2. Sebelum dipasangi implan, Alex menggunakan kontroler bernama QuadStick yang dikontrol dengan mulut.

    Namun, kontroler ini tidak bisa digunakan untuk main game dengan efisien karena Alex tidak bisa bergerak dan mengarahkan senjatanya secara bersamaan. Kini berkat Neuralink, Alex bisa membidik senjatanya dengan implan dan bergerak secara bersamaan sambil menggunakan QuadStick.

    “Hanya berlari-lari saja sudah sangat menyenangkan karena saya dapat melihat ke samping, dan tidak perlu menggerakkan QuadStick ke kiri dan kanan,” kata Alex dalam blog Neuralink, seperti dikutip dari PCMag, Sabtu (24/8/2024).

    “Saya dapat melihat dan (senjatanya) bisa bergerak ke arah yang saya inginkan. Gila,” sambungnya.

    Neuralink juga mengunggah video yang memperlihatkan Alex menggunakan chip otaknya untuk memainkan Counter-Strike 2. Ada juga video lainnya di mana Alex menggambar desain 3D menggunakan aplikasi CAD.

    [Gambas:Youtube]

    Neuralink turut memberikan update terkait masalah yang sempat dialami implan yang ditanam di otak pasien pertamanya, Arbaugh. Beberapa bulan setelah operasi, sekitar 85% elektroda yang terhubung ke otaknya terlepas sehingga chip tidak bisa membaca sinyal otak dengan sempurna.

    Walaupun Arbaugh masih bisa menggunakan chipnya seperti biasa, Neuralink tidak ingin kejadian ini terulang lagi dengan Alex. Untuk mengatasi hal ini, Neuralink menyiapkan beberapa mitigasi, termasuk mengurangi risiko terbentuknya kantung udara saat operasi dan menempatkan implan lebih dalam di jaringan otak.

    Apakah implan Alex akan mengalahkan performa chip otak Arbaugh masih belum diketahui. Saat ini, Neuralink juga sedang mengembangkan cara untuk memberikan pengalaman mouse dan kontroler video game yang lebih baik.

    “Selain itu, kami berencana untuk mengaktifkan Link (chip otak) untuk berinteraksi dengan dunia nyata, sehingga memungkinkan pengguna untuk makan sendiri dan bergerak lebih mandiri dengan mengontrol lengan robot atau kursi roda mereka,” kata Neuralink.

    (vmp/fay)

  • OpenAI Rilis Pesaing Google, Namanya SearchGPT

    OpenAI Rilis Pesaing Google, Namanya SearchGPT

    Jakarta

    OpenAI mengumumkan mesin pencari berbasis AI-nya yang bernama SearchGPT. Ini bakal menjadi pesaing Google karena bisa mengakses informasi secara real time dari internet.

    Mesin pencari itu punya tampilan berisi kotak dengan pertanyaan “What are you looking for?”. Menariknya adalah bagaimana SearchGPT menampilkan hasil pencariannya, yang bukan sekadar tautan.

    SearchGPT mengelompokkan hasil pencarian dan membuatnya lebih masuk akal. Misalnya, hasil pencarian dengan kata kunci festival musik akan ditampilkan dengan deskripsi singkat mengenai festival tersebut dan diikuti dengan tautan terkait.

    Contoh lainnya adalah SearchGPT bisa menjelaskan kapan waktu yang tepat untuk menanam tomat, lalu diikuti dengan penjelasan mengenai berbagai varietas tanaman tersebut.

    Lalu setelah hasil pencariannya ditampilkan, pun, pengguna bisa menambahkan pertanyaan lanjutan atau membuka tautan yang relevan pada sidebar. Ada juga fitur “visual answer”, namun sayangnya OpenAI belum menjelaskan cara kerja fitur ini, demikian dikutip detikINET dari The Verge.

    Saat ini SearchGPT masih berupa prototipe. Layanan ini menggunakan LLM GPT-4 dan hanya bisa diakses oleh 10 ribu penguji. Menurut juru bicara OpenAI Kayla Wood, OpenAI sedang bekerja sama dengan mitra pihak ketiga dan menggunakan konten langsung dari feed untuk menampilkan hasil pencariannya.

    Tujuan akhirnya adalah mengintegrasikan fitur pencari ini ke dalam ChatGPT.

    Sejauh ini, SearchGPT terlihat akan menjadi ancaman yang cukup berarti untuk Google. Seperti diketahui Google pun baru-baru ini membenamkan fitur AI ke dalam mesin pencarinya — secara terburu-buru — , mungkin karena takut ada pesaingnya yang melakukan hal serupa.

    Ada juga startup Perplexity, yang juga membuat mesin pencari dengan AI. Perplexity baru-baru ini juga dikritisi karena fitur perangkum konten dari AI-nya mengganggu trafik dari publisher.

    Dalam postingan blognya, OpenAI mengaku bekerja sama dengan sejumlah media massa dalam membuat SearchGPT. Media yang diajak bekerja sama ini antara lain adalah The Wall Street Journal, The Associated Press, dan Vox Media.

    “Mitra dari media memberikan masukan yang sangat berharga dan kami akan terus meminta masukan dari mereka,” kata Wood.

    (asj/afr)

  • Metis, Chatbot Bikinan Amazon Untuk Saingi ChatGPT

    Metis, Chatbot Bikinan Amazon Untuk Saingi ChatGPT

    Jakarta

    Perusahaan Amazon.com Inc dilaporkan tengah mengerjakan chatbot AI baru untuk bersaing langsung dengan ChatGPT, layanan chatbot milik OpenAI.

    Berdasarkan laporan dari Business Insider, mengutip dari sumber yang mengetahui informasi tersebut, mengklaim bahwa proyek chatbot AI ini nantinya akan dinamai Metis, sebuah nama yang mengacu pada dewi kebijaksanaan Yunani.

    Metis kabarnya akan didukung oleh model AI internal Amazon yang disebut Olympus, model yang lebih kuat daripada model AI Titan yang saat ini tersedia di Amazon.

    Metis digambarkan bisa memberikan jawaban berbasis teks dan gambar dengan cara percakapan dan mampu membagikan tautan ke sumber tanggapan, menyarankan pertanyaan lanjutan, dan menghasilkan gambar, sebagaimana dilansir detiKINET dari SiliconANGLE.

    Amazon juga mengatakan bahwa mereka ingin Metis menggunakan retrieval-augmented generation, sebuah kemampuan untuk mengambil informasi dari luar data aslinya untuk memberikan tanggapan terkini seperti harga saham.

    Menariknya, Metis juga diklaim akan bekerja sebagai agen AI, melakukan tugas secara mandiri dengan menganalisis data, membuat keputusan, dan mengambil beberapa tindakan berdasarkan algoritma yang diprogram dan pola yang dipelajari.

    Amazon sebelumnya telah dituduh tertinggal dalam perlombaan AI, sebuah klaim yang secara mengejutkan datang dari pendiri Amazon dan mantan Chief Executive Officer Jeff Bezos bulan lalu.

    Dilaporkan pada saat itu bahwa Bezos telah mengirim email kepada para eksekutif Amazon yang menanyakan mengapa lebih banyak perusahaan AI tidak menggunakan layanan cloud-nya.

    Apakah Amazon tertinggal dalam hal AI masih bisa diperdebatkan, namun yang pasti, Amazon, meskipun mungkin tidak disorot seperti perusahaan-perusahaan seperti OpenAI, GoogleLLC, dan lainnya, telah mencoba maju dengan penyediaan layanan AI.

    Pada bulan November, Amazon mengumumkan pratinjau Amazon Q, bantuan AI generatif yang dapat disesuaikan dengan bisnis pelanggan. Pada bulan Mei, dilaporkan bahwa Amazon sedang mengerjakan versi baru Alexa yang lebih mumpuni yang akan didukung oleh model Titan AI.

    Untuk mendorong lebih banyak perusahaan AI untuk bekerja sama dengan layanannya, Amazon Web Services Inc. mengumumkan pada tanggal 13 Juni bahwa mereka berkomitmen untuk menggratiskan kredit cloud sebesar USD 230 juta untuk startup AI generatif.

    Sebagai bagian dari penawaran ini, AWS memberikan kredit gratis kepada startup AI generatif tahap awal yang memungkinkan mereka untuk mengakses kekuatan komputer Amazon, berbagai model AI, serta infrastruktur dan layanan spesialis.

    Mark Garman, yang mengambil alih posisi CEO AWS bulan lalu, berbicara dengan SiliconANGLE tahun lalu ketika ia masih menjabat sebagai kepala penjualan AWS tentang bagaimana Amazon bertujuan untuk memimpin dalam AI generatif.

    Dalam wawancara tersebut, Garman mencatat bahwa AI adalah bidang yang telah diinvestasikan secara mendalam oleh AWS dan merasa sangat bersemangat tentang bagaimana AI akan membantu pelanggan AWS mengubah bisnis mereka.

    (jsn/jsn)

  • Seperti X/Twitter, Telegram Tak Jadi Ditutup Kominfo

    Seperti X/Twitter, Telegram Tak Jadi Ditutup Kominfo

    Jakarta

    Tak hanya X/Twitter, Telegram juga dipastikan tidak akan diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kedua platform digital tersebut sebelumnya terancam ditutup aksesnya.

    X yang memperbolehkan konten pornografi jadi sorotan Kominfo, mengingat visual esek-esek tidak bisa ditonton secara bebas di Indonesia. Namun, kini X mematuhi aturan dengan menempelkan label dan tidak terlihat dengan jelas konten tersebut.

    Sementara itu, Telegram tersandung persoalan judi online karena platform ini sering dimanfaatkan untuk permainan haram yang sedang diburu oleh pemerintah.

    Sebelumnya, Kominfo sempat memberikan waktu seminggu kepada Telegram untuk merespons surat peringatan yang diberikan atau terancam diblokir.

    Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan Telegram telah merespon surat dari Kominfo.

    “Telegram sudah respon kita, minta channel-channel itu ditutup kan. Sudah kemarin,” ujar Semuel ditemui awak media di acara Startup Studio Indonesia x IBM di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

    Jika Telegram terus membiarkan platformnya menjadi sarang judi online, Kominfo akan menutup aplikasi tersebut. Jika Kominfo sudah mengirimkan tiga surat peringatan kepada Telegram tanpa mendapat respons, platform tersebut akan diblokir.

    Telegram pernah diblokir Kominfo pada 2017. Telegram yang hadir sebagai pesaing WhatsApp, mendadak jadi sorotan pemerintah karena layanan tersebut dipakai untuk menyebarkan konten radikalisme, terorisme, hingga paham kebencian.

    Hal itu yang mendasari Kominfo untuk memblokir Telegram saat itu. Penutupan akses kepada pengguna itu berdasarkan rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

    CEO Telegram Pavel Durov bahkan sampai harus bertandang ke Indonesia untuk membahas pemblokiran Kominfo terhadap layanannya hampir satu bulan lamanya. Pada akhirnya, Telegram dinormalisasi usai disepakati mengikuti aturan yang berlaku.

    Solusi yang ditawarkan adalah Telegram berjanji akan sigap mematikan saluran yang berisikan propaganda terorisme atau kejahatan anak.

    (agt/agt)

  • Kominfo Pastikan Batal Blokir X/Twitter Terkait Pornografi

    Kominfo Pastikan Batal Blokir X/Twitter Terkait Pornografi

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan batal memblokir X -sebelummya bernama Twitter– sebagai dampak kebijakan konten pornografi.

    Sebelumnya, X telah menambahkan klausul pada peraturannya, yang secara resmi mengizinkan pengguna untuk memposting konten dewasa dan pornografi di platform dengan beberapa peringatan.

    Pengguna kini dapat memposting konten not safe for work (NSFW) yang diproduksi secara konsensual selama konten tersebut diberi label yang jelas. Aturan baru ini juga mencakup video dan gambar yang dibuat oleh AI. Kebijakan tersebut bertentangan dengan yang berlaku di Indonesia.

    Hal itu yang membuat Kominfo menyurati platform media sosial milik Elon Musk tersebut untuk memastikan X mengikuti memenuhi peraturan yang berlaku di Indonesia. Bahkan sempat ada ancaman untuk memblokir X jika dinilai melanggar aturan di negara ini. Namun kini, X dianggap sudah memenuhinya.

    “X sudah memenuhi take down yang kita minta dan mereka sudah menjelaskan kepada kami terhadap permintaan itu,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan ditemui awak media di acara Startup Studio Indonesia x IBM di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

    Semuel membantah kalau Kominfo akan memblokir X dalam waktu dekat ini. Disampaikannya, jika platform digital tidak melanggar peraturan, maka tidak bisa ditutup aksesnya.

    “Kalau tidak mengindahkan kan ya, kalau tidak mengindahkan gimana? masa orang sudah benerin, masa harus tetap didenda,” kata Semuel. Ia kembali menegaskan sejauh ini X telah mengikuti peraturan di Indonesia dan dipastikan Kominfo tidak akan memblokir media sosial tersebut.

    “Kalau nggak ada pelanggarannya, gimana? Untuk apa memblokirnya? Kan harus ada alasannya kalau untuk memblokir,” ungkap Dirjen Aptika.

    “Baca bunyinya (klausul konten pornografi) kan tidak dapat ditampilkan dengan jelas, ada label dan tidak terlihat dengan jelas,” pungkas Semuel.

    (agt/agt)

  • Apple Bikin Lab AI Rahasia, Isinya Eks Engineer Google

    Apple Bikin Lab AI Rahasia, Isinya Eks Engineer Google

    Jakarta

    Apple diduga membajak sejumlah ahli kecerdasan buatan (AI) dari Google dan mendirikan sebuah laboratorium AI di Zurich, Swiss.

    Fasilitas penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan memproduksi produk baru berbasis AI dan juga membuat model machine learning. Dugaan pembajakan sejumlah ahli AI dari Google ini berasal dari analisis yang dilakukan oleh Financial Times.

    Financial Times menganalisa ratusan lowongan pekerjaan, profil di LinkedIn, dan mempelajari sejumlah hal selama beberapa tahun ke belakang. Dari situ mereka menduga Apple sudah merekrut setidaknya 36 ahli AI dari Google, dimulai dari John Giannandrea pada 2018, yang kini menjadi bos divisi AI Apple, tepatnya sebagai SVP Machine Learning dan AI Strategy.

    Kemudian menurut profesor Luc Van Gool dari ETH Zurich, Apple sudah membuka sebuah lab riset dan pengembangan di Zurich bernama Vision Lab. Fasilitas penelitian itu mempekerjakan ahli dari dua startup lokal yang sudah diakuisisi Apple, yaitu FaceShift dan Fashwell.

    FaceShift, startup motion capture, diakuisisi oleh Apple pada 2015 dan Fashwell, startup pencarian visual berbasis AI, diakuisisi pada 2019, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Kamis (2/4/2024).

    Apple bahkan punya dua kantor perekrutan di Zurich, dan menurut Financial Times, salah satu dari kantor tersebut terlihat sangat tertutup, bahkan orang-orang yang bekerja di sekitar kantor tersebut tak menyadari kalau itu adalah kantor Apple.

    Apple menolak berkomentar mengenai keberadaan kantor dan laboratorium rahasia tersebut.

    Sejauh ini tim di Vision Lab sudah menghasilkan sejumlah hasil penelitiannya terkait generative AI, yang berfokus pada model penggunaan input teks dan gambar untuk menghasilkan jawaban yang akurat.

    Misalnya, pengguna bisa menanyakan tempat pembelian sebuah jaket yang gambarnya dipotret menggunakan kamera ponsel. Model machine learning tersebut bisa memberi jawaban dalam bentuk daftar toko-toko yang menjual jaket tersebut.

    Sampai saat ini Apple belum banyak gembar-gembor terkait penelitian ini, dan bahkan dianggap terlambat merambah sektor AI. Pasalnya perusahaan teknologi besar lain seperti Microsoft, Google, Amazon, dan lainnya sudah merilis berbagai produk berbasis AI selama beberapa tahun ke belakang.

    (asj/asj)

  • Puji Perkembangan Ekraf di Kota Malang Menteri Teten Masduki Ingin MCC Dicontoh Daerah Lain

    Puji Perkembangan Ekraf di Kota Malang Menteri Teten Masduki Ingin MCC Dicontoh Daerah Lain

    Malang (beritajatim.com) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI menggelar Pusat Layanan Usaha Terpadu PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 di gedung Malang Creative Center (MCC) pada Jumat, 26 April 2024. Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki hadir langsung ke Kota Malang.

    Sebelum ke tempat pelaksanaan PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 di gedung MCC. Teten Masduki melakukan pertemuan dengan Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat di ruang sidang Balai Kota Malang.

    Menteri Teten bersama Wahyu Hidayat dan jajaran Kepala Dinas tampak gayeng dalam momen ramah tamah itu. Tampak Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan DPMPTSP Kota Malang Arif Tri Sastyawan hingga Kepala Dinas Kominfo Kota Malang Nur Widianto hadir dalam pertemuan itu.

    Pembukaan PLUT-KUMKM Summit tahun 2024 di MCC.

    Bahkan pertemuan ini lebih gayeng karena dilakukan di rooftop Balai Kota Malang. Menteri Teten bersama Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menikmati hidangan dengan latar belakang bangunan Alun-alun Tugu Kota Malang.

    Setelah itu rombongan berangkat menuju Gedung MCC. Di tempat inkubasi para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang ini. Menteri Teten berkeliling melihat seluruh sarana dan prasarana yang ada mulai dari lantai 1 hingga lantai 7.

    “MCC sebagai sebuah hub atau inkubator bagi anak-anak muda kreatif saya temukan hanya ada di Malang. Karena itu kami dari Kementerian Koperasi sengaja melakukan kunjungan karena melihat MCC sudah sangat baik sebagai model kami lihat ada hub dan yang lainnya,” ujar Teten.

    Pembukaan PLUT-KUMKM Summit tahun 2024 di MCC.

    Dengan alasan itulah, Menteri Teten memilih menggelar PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 di gedung MCC. Tujuannya agar jajaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Perwakilan dari Pemerintah Daerah lainnya belajar mengembangkan PLUT untuk memfasilitasi anak-anak muda melakukan inovasi. Mulai dari produk, hingga bisnisnya seperti di MCC.

    “Model MCC ini salah satu contohnya yang paling pas tentunya nanti daerah lain akan punya unggulan domestiknya apa itu yang harus kita kembangkan. Tadi saya sudah bilang ke Pj Wali Kota Malang untuk memperkuat karakter Malang. Karena kita memang butuh yang benar-benar kuat untuk berkompetisi baik di dalam negeri maupun pasar global,” ujar Teten.

    Teten mengapresiasi keberadaan MCC di Kota Malang. Bahkan dia ingin MCC menjadi pilot project pengembangan ekonomi kreatif agar diterapkan di daerah lain di seluruh Indonesia.

    Pembukaan PLUT-KUMKM Summit tahun 2024 di MCC.

    “MCC ini saya apresiasi luar biasa. Ini patut ditiru oleh berbagai daerah. Saya sudah tanya ternyata budgetnya kecil Rp7 miliar setahun kecil sekali. Tapi bisa melahirkan pengusaha yang hebat,” ujar Teten.

    “Kami nanti akan hubungkan kebetulan di Kementerian Koperasi ada program entrepreneur hub yang menginkubasi startup untuk kita kembangkan supaya mendapatkan permodalan mengakses investor dan mengakses lain sebagainya. Sehingga betul-betul dari startup di inkubasi bisa langsung menjadi komersialisasi itu tahap yang paling penting,” imbuhnya.

    Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengaku Pemkot Malang merasa terhormat menjadi tuan rumah PLUT-KUMKM Summit tahun 2024. Sebab, jajaran Kementerian hingga pemerintah daerah bisa melihat langsung perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang.

    Menkop UKM Teten Masduki bersama Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersantai di Balai Kota Malang.

    “Pertama penghormatan buat kota Malang dijadikan tuan rumah terkait dengan PLUT- UMKM Summit 2024. Ini kan Kementerian sampai jajarannya beserta pemerintah di kabupaten dan kota melihat secara langsung. Bagaimana perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang jadi itu menjadi penghormatan kami,” ujar Wahyu Hidayat.

    Selain itu Wahyu tersanjung karena Menkop UKM mengapresiasi perkembangan ekonomi kreatif yang ada di Kota Malang. Termasuk keberadaan gedung MCC yang dianggap sangat baik. Apalagi MCC mampu melahirkan kolaborasi dan sinergi dengan komunitas anak muda.

    “Dan pak Menkop akan melaporkan kepada Presiden RI terkait perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang. Agar saat di Kota Malang Presiden bisa melihat secara langsung perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang termasuk yang sudah dilaksanakan di MCC,” kata Wahyu. (luc/ian)

  • Bisnis Pacar AI Diprediksi Semakin Marak

    Bisnis Pacar AI Diprediksi Semakin Marak

    Jakarta

    Tanpa terasa, makin banyak orang yang menikmati simulasi hubungan dengan kecerdasan buatan. Pacar AI makin banyak dicari mereka yang kesepian.

    Dalam sebuah postingan di X/Twitter yang dilansir detikINET dari Futurism, Kamis (25/4/2024), mantan eksekutif WeWork, Greg Isenberg, mengatakan dia bertemu pemuda yang menghabiskan USD 10.000 atau sekitar Rp 162 jutaan per bulan. Uang tersebut dihabiskan untuk ‘pacar AI’ atau chatbot yang mensimulasikan sebuah hubungan.

    Dia menyadari bahwa pada akhirnya, seseorang akan memanfaatkan pasar tersebut dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Match Group dengan aplikasi kencan.

    “Saya pikir dia bercanda, Tapi, dia adalah seorang pria lajang berusia 24 tahun yang sangat menyukainya,” tulis Isenberg.

    Hingga saat ini, Match Group yang memiliki Tinder, Hinge, Match.com, OKCupid, Plenty of Fish, dan beberapa lainnya, memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 9 miliar atau setara 146 triliun rupiah. Seperti yang dicatat oleh CEO startup perusahaan induk Late Checkout bahwa seseorang akan membangun versi AI tersebut dan menghasilkan miliaran dolar atau lebih.

    Selama percakapan tersebut, Isenberg mengatakan bahwa dia terdiam ketika pemuda itu menjelaskan alasan dia, mengutip kemampuannya untuk ‘bermain’ dengan pasangan AI-nya seperti beberapa orang bermain video game. Mereka mengirimkan pesan suara dan menyesuaikan keinginan dan ketidak-sukaan mereka sebagai alasan mengapa dia menghabiskan begitu banyak uang untuk hal tersebut.

    Ada lagi seseorang anonim yang memberitahu rekannya bahwa dia sangat tertarik pada Candy.ai dan Cupid.ai. Keduanya memungkinkan percakapan berbau seksual yang dilarang oleh aplikasi lainnya. Penyuka Pacar AI tersebut memberi tahu kepada Isenberg bahwa hal itu serupa dengan aplikasi kencan.

    Berbagai macam reaksi pun bermunculan, ada yang mengatakan bahwa era pacar AI telah tiba. Selain itu, ada yang mengatakan bahwa seseorang terdekat kita akan mulai menggunakan pacar AI tersebut walau mereka mungkin tidak mengakuinya.

    Meskipun banyak yang tertarik pada cerita tentang orang-orang yang lebih suka berteman dengan AI daripada orang sungguhan, tapi sedikit yang memikirkan bagaimana hal ini bisa menghasilkan uang bagi para investor. Ironisnya, hal tersebut akan mengurangi interaksi yang nyata antar manusia yang begitu diidamkan oleh banyak orang.

    *Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

    (fay/fay)