Produk: startup

  • Pendiri Qoala perusahaan asuransi Indonesia masuk ke jaringan Endeavor

    Pendiri Qoala perusahaan asuransi Indonesia masuk ke jaringan Endeavor

    Inovasi dan dedikasi yang ia tunjukkan melalui Qoala adalah contoh dari jenis pemimpin yang kami dukung di Endeavor.

    Jakarta (ANTARA) – Pemimpin utama sekaligus pendiri perusahaan asuransi berbasis teknologi atau CEO dan Co-Founder Qoala Harshet Lunani terpilih masuk ke dalam jaringan Endeavor Indonesia yang merupakan komunitas bisnis.

    “Kami sangat antusias menyambut Harshet ke dalam jaringan Endeavor. Inovasi dan dedikasi yang ia tunjukkan melalui Qoala adalah contoh dari jenis pemimpin yang kami dukung di Endeavor,” kata Executive Director Endeavor Indonesia Devina Hartono dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Dia menyebutkan bahwa CEO dan Co-Founder Qoala Harshet Lunani resmi terpilih sebagai Endeavor Entrepreneur ke-103 dari Indonesia pada ajang Virtual International Selection Panel (ISP) ke-48.

    Keikutsertaan Harshet dalam ekosistem Endeavor merupakan pengakuan atas kontribusi Qoala yang inovatif di industri insurtech serta sebagai dukungan bagi Qoala untuk lebih cepat mencapai visi menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas di Asia Tenggara.

    Akses pada asuransi masih menjadi tantangan signifikan di Asia Tenggara, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah yang rentan secara finansial dan kurang memiliki pemahaman terhadap produk asuransi. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan perlindungan yang cukup besar di wilayah tersebut.

    Dengan pendekatan insurtech, Qoala sebagai salah satu pemain utama insurtech di Asia Tenggara menghadirkan solusi nyata dan komprehensif melalui akses asuransi yang terjangkau, proses klaim yang mudah, dan berbagai produk mikro yang relevan bagi masyarakat luas.

    Bahkan, setiap bulan Qoala berhasil menjual polis melalui semua saluran (distribusi atau penjualan) mencapai sekitar Rp40 juta dan menjangkau belasan ribu pelanggan.

    “Kebutuhan akan solusi yang lebih inklusif dan mudah diakses semakin mendesak di tengah perkembangan teknologi yang pesat,” ujar Devina.

    Devina menuturkan bahwa Qoala tidak hanya mengejar keberhasilan bisnis, tetapi juga komitmen pada inovasi dan dampak yang luas bagi masyarakat.

    “Kami percaya, dengan dukungan jaringan global Endeavor, Qoala akan semakin memperkuat misinya untuk membawa solusi asuransi yang inklusif di Asia Tenggara,” katanya pula.

    Devina menjelaskan, sebagai Endeavor Entrepreneur, Hashet akan mendapatkan berbagai dukungan dari jaringan global Endeavor untuk nantinya membawa dampak yang lebih besar dalam industri maupun ekosistem kewirausahaan di Indonesia.

    “Ia akan memiliki akses jaringan mentor yang kuat secara global dari jaringan Endeavor hingga pada akhirnya menjadikan Qoala sebagai role model bagi perusahaan lain,” katanya lagi.

    CEO and Co-Founder Qoala Harshet Lunani mengatakan bahwa perusahaan tersebut bukan hanya beroperasi di Indonesia, tetapi juga di Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

    Oleh karena itu, Qoala memanfaatkan teknologi untuk digitalisasi dan optimalisasi sektor asuransi di kawasan yang memiliki potensi pasar senilai lebih dari 90 miliar dolar AS.

    Platformnya mendukung lebih dari 75 ribu agen asuransi dengan alat yang memudahkan distribusi produk asuransi secara efisien, dan memungkinkan integrasi asuransi dalam e-commerce, sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.

    Qoala juga menjadi satu-satunya insurtech di Indonesia yang memiliki perusahaan asuransi sendiri, membuka peluang sinergi dan efisiensi ekonomi yang lebih besar di ekosistemnya.

    Sejak berdiri tahun 2018, Qoala telah berkembang dengan lebih dari 485 karyawan dan mengumpulkan pendanaan lebih dari 130 juta dolar AS termasuk pendanaan Seri C sebesar 47 juta dolar AS pada Maret 2024 yang dipimpin oleh PayPal Ventures dan MassMutual.

    Harshet menuturkan bahwa pihaknya selalu berupaya membuat asuransi lebih terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat luas.

    Ia juga mengaku sangat antusiasme dalam menerima dukungan Endeavor di perjalanan Qoala ke level selanjutnya.

    “Jika dulu saya telah menjadi bagian dari tim di kantor pusat Endeavor, kini saya kembali sebagai Endeavor Entrepreneur yang merupakan sebuah kehormatan besar,” kata Harshet.

    Dia mengaku bahwa sebagai Endeavor Entrepreneur, dirinya akan terus berinovasi untuk membawa solusi asuransi yang lebih inklusif dan memberikan dampak nyata di Asia Tenggara.

    Dengan total 103 Endeavor Entrepreneurs di Indonesia, Harshet kini bergabung dengan jaringan para pionir startup, seperti Gibran Huzaifah (eFishery), Edward Tirtanata and James Prananto (Kopi Kenangan), Alfatih Timur and Vikra Ijas (Kitabisa), dan lainnya, yang siap bersama-sama menginspirasi inovasi dan kemajuan ekonomi di Indonesia.

    Pemilihan Harshet sebagai Endeavor Entrepreneur dilakukan oleh panelis terkemuka, seperti Shari Loessberg (Senior Lecturer at MIT Sloan School of Management, Endeavor Global Mentor), Adetayo Bamiduro (CEO and Co-Founder of MAX (Metro Africa Xpress), Endeavor Nigeria Entrepreneur).

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Investor Ini Punya Rp 1,97 Triliun Cari Startup RI Genjot Hilirisasi

    Investor Ini Punya Rp 1,97 Triliun Cari Startup RI Genjot Hilirisasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Intudo Ventures, perusahaan modal ventura yang bermarkas di Indonesia dan Silicon Valley, Amerika Serikat mengumumkan dua dana kelolaan baru bernilai total US$ 125 juta (Rp 1,97 triliun). Modal tersebut akan digunakan untuk mendukung perusahaan teknologi yang lahir di Indonesia.

    Dalam siaran pers yang diterima oleh CNBC Indonesia, Intudo menyatakan penggalangan dana tersebut terdiri dari Intudo Ventures IV dengan nilai total US$ 75 juta dan dana kelolaan yang difokuskan untuk bisnis hilirisasi sumber daya alam dan energi terbarukan senilai US$ 50 juta.

    Setelah penutupan dua ronde pendanaan tersebut, total dana yang dikelola (asset under management) Intudo Ventures kini telah melampaui US$ 350 juta.

    Beberapa perusahaan yang telah menerima pendanaan dari Intudo Ventures antara lain adalah Halodoc, Xendit, Artotel, iSeller, dan Visinema.

    Pemilik modal yang ikut menitipkan uangnya di Intudo Ventures termasuk institusi keuangan dan family office asal Amerika Serikat serta negara-negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah. Selain itu, ada juga family office dan entitas terkait dengan lebih dari 30 keluarga konglomerat di Indonesia.

    Rencananya, Intudo Ventures IV akan disalurkan ke 14-18 perusahaan yang bermarkas di Indonesia dengan nilai investasi berkisar antara US$ 1 juta hingga US$ 10 juta per perusahaan.

    “Indonesia kini menawarkan peluang yang berbeda, berdasar pada industrialisasi dan digitalisasi yang pesat, produk global yang bisa ditemukan di rumah tangga di seluruh dunia, dan teknologi baru yang bisa menentukan masa depan manusia,” kata Patrick Yip, pendiri Intudo Ventures.

    (dem/dem)

  • iPhone Milik Staf Kampanye Presiden AS Diretas Hacker Tiongkok – Page 3

    iPhone Milik Staf Kampanye Presiden AS Diretas Hacker Tiongkok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – iPhone milik dua staf kampanye presiden Amerika Serikat diduga telah diretas oleh kelompok hacker Tiongkok.

    Menurut laporan Apple Insider, dikutip Senin (11/11/2024), berdasarkan bukti yang beredar, terlihat ada pelanggaran terhadap jaringan telekomunikasi Amerika oleh perusahaan China, Salt Typhoon.

    Pelanggaran tersebut menyebabkan kemungkinan peretasan iPhone milik dua pejabat kampanye presiden AS. Meski begitu, belum terungkap apakah peretasan benar-benar terjadi, data apa saja yang diambil, dan siapa saja pejabat yang jadi korban peretasan.

    Sejauh ini, FBI tengah menyelidiki klaim yang pertama kali diungkap oleh startup keamanan iVerify ini.

    Menurut laporan Forbes, iVerify menemukan perilaku berbahaya pada dua iPhone milik dua operang petugas senior salah satu kandidat presiden AS. Pengaturan iPhone itu diubah sebagai “pola yang tidak diamati pada perangkat yang sehat.”

    Berdasarkan informasi, waktu kejadian kemungkinan peretasan kedua perangkat terjadi pada Oktober lalu, dan dibobol dari jaringan telekomunikasi dua operator.

    Adapun serangan terhadap jaringan seluler AT&T dan Verizon dilakukan melalui portal penyadapan yang sebelumnya dipakai penyelidik AS untuk mengumpulkan intelijen tentang perilaku kriminal.

    iPhone 14 series meluncurkan empat model, yaitu iPhone 14, iPhone 14 Plus, iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max. Tak ada kenaikan dari segi harga dimulai dari Rp 11,9 juta.

  • 10 Startup Terkenal RI yang Gulung Tikar dan Tinggal Nama

    10 Startup Terkenal RI yang Gulung Tikar dan Tinggal Nama

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan rintisan atau startup sempat berjaya di Indonesia. Banyak perusahaan startup tumbuh bak cendawan di musim hujan.

    Memanfaatkan perkembangan teknologi digital, mereka muncul sebagai pemain baru yang menawarkan inovasi. Meski demikian, tak semuanya berhasil ‘selamat’.

    Beberapa startup menyerah dan gulung tikar seperti Zenius, Airy Room dan JD.ID. Penyebabnya beragam, mulai dari kehabisan modal hingga dihantam pandemi Covid-19.

    Berikut ini merupakan beberapa startup terkenal yang akhirnya tutup, seperti dirangkum oleh CNBC Indonesia pada Minggu (10/11/2024).

    1. Zenius

    Startup edutech Zenius mengumumkan tutup sementara pada awal 2024. Perusahaan penyedia platform pendidikan online dan pemilik jaringan bimbingan belajar Primagama tersebut mengaku harus menghentikan kegiatan karena “tantangan operasional.”

    Penghentian operasi untuk sementara diumumkan oleh Zenius, antara lain, lewat pernyataan resmi kepada mitra pemilik lokasi bimbingan belajar offline Primagama.

    “Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi untuk sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik,” tulis pernyataan resmi Zenius.

    2. Rumah.com

    PropertyGuru mengumumkan penutupan platform marketplace properti Rumah.com pada Agustus tahun lalu. Sebanyak 61 pegawai Rumah.com terkena kebijakan pemutusan hubungan kerja atau PHK.

    CEO PropertyGuru, Hari V. Krishnan, mengumumkan rencana penutupan Rumah.com lewat siaran pers yang dipublikasikan di situs resmi perusahan.

    “Secara bertahap mengakhiri bisnis marketplace di Indonesia [Rumah.com], akan berhenti pada 30 November 2023. Keputusan ini tidak kami ambil dengan mudah dan kami menyadari dampaknya terhadap karyawan Rumah.com dan pelanggan kami yang berharga,” ujarnya.

    3. JD.ID

    JD.ID resmi menutup seluruh layanannya per 31 Maret 2023. Hal ini pertama kali diketahui dari laman resmi JD.ID. Saat itu, ketika membuka layanan e-commerce tersebut, terpampang pengumuman penting ini untuk diketahui pelanggan.

    “Ini adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya,” kata Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara dalam keterangannya saat itu.

    Setya mengonfirmasi penutupan layanan pada 31 Maret 2023. Sementara itu dalam laman resminya, JD.ID akan menyetop penerimaan pesanan per 15 Februari 2023.

    4. Airy Rooms

    Airy Rooms resmi menghentikan operasional tanggal 31 Mei 2020. Penyebabnya adalah adanya keadaan yang berbeda dari sebelum pandemi.

    Bisnis hotel agregator sempat naik daun sebelum pandemi Covid-19 merebak. Para perusahaan bekerja sama dengan pemilik properti dari hotel hingga motel kecil dalam rangka menawarkan tempat menginap seperti yang ditawarkan platform online.

    CEO Airy Rooms Indonesia Louis Alfonso Kodoatie mengatakan alasan di balik keputusan menutup bisnisnya karena mempertimbangkan banyak hal. Termasuk keadaan pasar yang nyaris tumbang akibat pandemi Covid-19.

    5. Fabelio

    Fabelio, startup desain furnitur dan interior, dinyatakan pailit. Hal ini diketahui dari pengumuman di surat kabar berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 Oktober 2022, yang mengabulkan putusan pailit terhadap PT. Kayu Raya Indonesia atau Fabelio.

    Sementara itu akhir tahun 2021, Fabelo dikabarkan tidak membayar tunggakan gaji karyawan sejak bulan Oktober. Perusahaan juga dituding belum membayar BPJS Ketenagakerjaan karyawan sejak 2020 namun tetap memotong dana dari gaji mereka dan memaksa pegawai mengundurkan diri dengan menggunakan anggota organisasi massa tertentu.

    6. Sorabel

    Sorabel resmi tutup pada 30 Juli 2020 lalu. Surat pemimpin kepada karyawannya, menyatakan startup e-commerce itu telah melakukan usaha terbaik untuk menyelamatkan perusahaan. Namun dengan berat hati harus menempuh jalur likuidasi.

    “Oleh karena proses likuidasi yang ditempuh, hubungan kerja harus berakhir di tahap ini untuk semua orang tanpa terkecuali, tepatnya efektif di tanggal 30 Juli 2020. Saya yakin tidak ada satunya pun orang yang berharap hal ini untuk terjadi,” tulis surat tersebut.

    Kabarnya, Sorabel harus berhenti beroperasi karena kehabisan modal dan kesulitan menggalang pendanaan baru di tengah pandemi.

    7. Stoqo

    Stoqo juga menutup layanannya pada pada 2020. Startup ini menjalankan usaha business to business, yang bekerja untuk memasok bahan makanan segar seperti cabai, telur hingga ampas kopi ke gerai makanan, atau restoran.

    Pandemi-lah yang merusak bisnis itu. Per tanggal 22 April 2020 jadi hari terakhir Stoqo berakhir. Sehari sebelumnya, manajemen telah mengumpulkan karyawan yang mengabarkan penghentian operasional Stoqo.

    Sekitar 250 orang dipekerjakan sejak Stoqo berdiri. Startup ini juga didanai sejumlah investor termasuk Alpha JWC Ventures, Mitra Accel, Insignia Ventures Partners dan Monk’s Hill Ventures.

    8. Qlapa

    Qlapa tutup pada 2019 karena perusahaan ini tidak mampu bersaing bersaing dengan e-commerce lain seperti Tokopedia dan Bukalapak Cs.

    “Hampir 4 tahun yang lalu, kami memulai Qlapa dengan misi memberdayakan perajin lokal. Banyak pasang surut yang kami alami dalam perjalanan yang luar biasa ini,” tulis manajemen Qlapa di situs resminya ketika itu.

    “Kami sangat berterima kasih atas semua tanggapan positif dari para penjual, pelanggan, dan media. Dukungan yang kami terima sangat luar biasa dan membesarkan hati.”

    9. CoHive

    CoHive, startup penyedia ruang kerja berbagi (co-working space), diputus pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    Keputusan pailit tersebut berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Register No: 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst, tertanggal 18 Januari 2023.

    CoHive didirikan pada 2015 sebagai proyek internal perusahaan modal ventura East Ventures yang diberi nama EV Hive sebagai lokasi kerja bersama dan komunitas untuk perusahaan rintisan, baik portofolio mereka maupun bukan. EV Hive punya dua lokasi ruang kerja, yaitu di Jakarta Selatan dan BSD.

    10. Beres.id

    Startup asal Malaysia Kaodim telah mengumumkan bahwa mereka menghentikan semua operasi layanan pada 1 Juli 2022. Penutupan ini mencakup anak usaha mereka di Indonesia, Beres.id.

    Kaodim adalah startup yang menyediakan marketplace jasa yang menghubungkan konsumen dengan penyedia jasa servis AC, kebersihan rumah, hingga pekerja konstruksi.

    Selain Beres.id di Indonesia, Kaodim juga mengoperasikan Kaodim.sg di Singapura dan Gawin.ph di Filipina. Semua anak usaha tersebut juga tutup pada bulan depan. Sejak berdiri pada 2015, Kaodim telah mengumpulkan pendanaan US$17,6 juta.

    (luc/luc)

  • Gandeng Startup, PLN Bangun Ekosistem Energi Hijau

    Gandeng Startup, PLN Bangun Ekosistem Energi Hijau

    Jakarta: PT PLN (Persero) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Pengembangan Bisnis Tahap 1 Tahun 2024 dengan enam startup dalam program “Connext Powered by PLN”. Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun ekosistem bisnis energi yang inovatif dan ramah lingkungan di Indonesia.
     
    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan kolaborasi dengan startup energi akan mendukung transformasi PLN sebagai perusahaan energi yang lebih inovatif dan adaptif. Program Connext Powered by PLN yang diluncurkan pada 2023, diharapkan menjadi rumah besar bagi pertumbuhan startup energi di Indonesia.
     
    “Kami ingin PLN menjadi pusat ekosistem startup energi di Indonesia. Kolaborasi ini bukan hanya untuk PLN, namun juga untuk mendorong pertumbuhan bisnis, pasar, dan peluang baru bagi seluruh mitra,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 10 November 2024.
    Keenam startup terpilih yang bergabung dalam program kolaborasi tahap I 2024 tersebut adalah Daya Green, Smartcool, Technogis, BETA-UAS, HIGO, dan Maka Motors. Melalui kolaborasi ini, para startup diharapkan dapat membawa inovasi, teknologi, dan keahliannya untuk pengembangan bisnis di sektor energi secara berkelanjutan.
     

     
    Darmawan mengungkapkan, startup sektor energi memiliki potensi besar dan merupakan calon penopang ekosistem energi Indonesia di masa depan. Untuk itu, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN terus membuka diri untuk bekerja sama dalam berbagai pengembangan bisnis.
     
    “Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem startup di sektor energi yang ramah lingkungan. Ini merupakan komitmen nyata PLN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Darmawan.
     
    Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menegaskan bahwa kolaborasi dengan startup akan membuka banyak peluang bisnis baru. Upaya ini diharapkan memberikan dampak positif bagi ekosistem bisnis di sektor energi, sejalan dengan komitmen PLN bertransformasi menjadi perusahaan yang inovatif dan ramah lingkungan.
     
    “Kami berharap di kuartal pertama 2025, ada proyek konkret yang bisa dieksekusi sebagai hasil dari MoU ini. Ini bukan sekadar kerja sama, tetapi sebuah perjalanan panjang untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi industri energi di Indonesia,” tambah Hartanto.
     
    Adapun Connext Powered by PLN merupakan program yang dirancang PLN untuk merangsang munculnya inovasi kelistrikan dan pemanfaatan energi hijau. Ia berharap sejumlah startup terpilih akan dapat berkembang bersama dengan ekosistem PLN agar dapat mengeksplorasi lebih lanjut potensi-potensi bisnis sampai tahapan komersialisasi bersama PLN Group.
     
    Program kolaborasi pada Connext Powered by PLN merupakan salah satu program yang diberikan PLN kepada para startup, selain program inkubasi dan komunitas. Program kolaborasi dirancang bagi startup tahap lanjut yang berfokus pada pemanfaatan peluang atau aset yang bisa dioptimalkan oleh PLN.
     
     Langkah awal kolaborasi bisnis antara startup dengan PLN melibatkan pengujian integrasi dan identifikasi potensi kemitraan strategis. Tujuannya adalah untuk mendukung inovasi dan teknologi baru yang dapat meningkatkan pendapatan beyond kWh dan memperkuat posisi PLN sebagai pemimpin dalam ekosistem energi di Indonesia. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Peluang bagi Pelaku Usaha Perempuan di Bisnis Blockchain

    Peluang bagi Pelaku Usaha Perempuan di Bisnis Blockchain

    Victoria: Wirausahawan perempuan untuk mendapatkan peluang pendanaan hingga USD100.000. Pendanaan ini disertai dengan bimbingan yang berharga dari para profesional yang berpengalaman di industri blockchain.
     

    Pendanaan ini untuk mengatasi kurangnya representasi pengusaha perempuan dalam blockchain serta untuk memberikan dukungan finansial dan profesional yang penting untuk sukses dalam lanskap yang kompetitif.
     
    Exchange mata uang kripto dan perusahaan Web3 Bitget menyediakan eksposur bagi para wirausahawan Perempuan di ruang blockchain. Fokus mendukung perempuan di Web3 menjadi strategi untuk menciptakan peluang pendanaan dan pertumbuhan yang dapat diakses oleh pengusaha perempuan.
     
    CEO Bitget Gracy Chen menuturkan Bitget adalah organisasi inklusif gender dengan lebih dari 45 persen  peran manajemen dipegang oleh perempuan.
    “Kami mendukung para pendiri perempuan dengan kesempatan untuk mendapatkan eksposur, bimbingan, dan pendanaan. Kami akan terus mengembangkan platform ini, menciptakan peluang pertumbuhan dan memperkuat startup yang dipimpin oleh perempuan di Web3,” kata Chen dikutip Sabtu, 9 November 2024.
     
    Program ini dibuat dalam kemitraan dengan organisasi-organisasi seperti World of Women, Women in Web3, dan Bitget Wallet, disusun untuk menawarkan peluang bagi para wirausahawan perempuan untuk menerima modal, bimbingan, dan eksposur yang diperlukan untuk meningkatkan proyek mereka.
     
    Kemitraan tambahan dengan Foresight Ventures dan Morph menyoroti penekanan Bitget dalam menyatukan sumber daya dan bimbingan dari para pemimpin dalam ekosistem blockchain.
     
    Selama program berlangsung, para peserta yang terpilih akan menjalani proses bimbingan dan pengembangan yang ketat.
     
    Setelah babak pitching awal, para finalis akan menerima dukungan dalam hal strategi pasar, penskalaan, dan teknologi, yang dipimpin oleh para pakar industri.
     
    Didirikan pada tahun 2018, Bitget merupakan  exchange mata uang kripto dan perusahaan Web3 terkemuka di dunia.
     
    Bitget sudah melayani lebih dari 45 juta pengguna di lebih dari 150 negara dan wilayah. Exchange Bitget menawarkan akses waktu nyata ke harga Bitcoin, harga Ethereum, dan harga mata uang kripto lainnya.

    Konsep keuangan terdesentralisasi

    Dalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi). DeFi memungkinkan layanan keuangan seperti pinjaman dan investasi tanpa perantara tradisional.
     
    Data dari DeFi Pulse menunjukkan total nilai terkunci (TVL) dalam aplikasi DeFi telah mencapai lebih dari USD100 miliar pada 2024. Menurut Oscar, hal ini membuktikan bagaimana teknologi ini merevolusi cara kita mengelola dan berinteraksi dengan uang.
     
    Teknologi blockchain juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan kepercayaan dan komitmen yang tinggi dari berbagai sektor industri terhadap potensi teknologi blockchain dalam menciptakan nilai ekonomi baru.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SAW)

  • Indosat Ungkap Perkembangan Pusat AI Solo Technopark, Mulai Groundbreaking 2025 – Page 3

    Indosat Ungkap Perkembangan Pusat AI Solo Technopark, Mulai Groundbreaking 2025 – Page 3

    Masih kata Steve, pusat AI di Solo bakal punya empat fasilitas, mulai dari sandbox atau program inkubasi dan akselerasi startup, pusat pelatihan talenta, pusat riset, hingga lokasi untuk bertemunya pakar.

    Sebelumnya, diungkap Menkominfo Budi Arie Setiadi, Indosat dan Nvidia akan berinvestasi senilai USD 200 juta atau Rp 3 triliun untuk membangun Indonesia AI Nation atau pusat AI di Solo, Jawa Tengah.

    Sekadar informasi, Indosat Ooredoo Hutchison juga berencana untuk menggelar Indonesia AI Day 2024 sebagai upaya untuk memperkokoh fondasi pengembangan teknologi AI di Indonesia.

    Indosat memang fokus untuk mengimplementasikan teknologi kecerdasan buatan atau AI di semua lini bisnisnya, dari operasional, finansial, hingga layanannya.

  • Nasib Tragis Startup Pengembang Pesawat Supersonik, Sempat Dipakai NASA

    Nasib Tragis Startup Pengembang Pesawat Supersonik, Sempat Dipakai NASA

    Bisnis.com, JAKARTA – Startup yang berfokus pada pengembangan teknologi pesawat supersonik, Exosonic, mengumumkan telah berhenti beroperasi atau tutup akibat minimnya dukungan finansial yang berkelanjutan.

    Selain itu, dalam informasi yang dibagikan di laman resminya, Exosonic menyebut produk yang dikembangkan juga belakangan tak mampu meraih daya tarik pasar.

    “Sayangnya, Exosonic hari ini mengumumkan bahwa perusahaan ini akan ditutup. Setelah lebih dari lima tahun mengejar upaya perjalanan supersonik dan pengembangan drone supersonik, perusahaan tidak dapat menemukan daya tarik yang diperlukan untuk melanjutkan perjalanannya,” tulis pengumuman tersebut, dikutip Sabtu (9/11/2024).

    Manajemen Exosonic berpandangan, meskipun pihaknya masih percaya pada kebutuhan penerbangan supersonik, tanpa adanya sambutan pasar yang baik maka pengembangan dua produk tersebut bakal mandek lantaran terkendala biaya operasional.

    Untuk diketahui, Exosonic sendiri didirikan pada 2019 oleh Norris Tie yang merupakan seorang insinyur kenamaan yang telah memiliki pengalaman berselancar di perusahaan terkemuka seperti Northrop Grumman dan Lockheed Martin.

    Di perusahaan terakhirnya, Norris disebut berhasil mengembangkan pesawat X-59 yang digunakan oleh Nasa.

    Perjalanan bisnis Exosonic dimulai usai pihaknya mendapat dana ventura sebesar US$4,5 juta atau sekitar Rp70,44 miliar (Asumsi kurs: Rp15.654) pada 2020 usai bergabung Y Combinator’s Winter 2020 (YC 2020).

    Adapun, pendanaan awal Exosonic tersebut pertama kali diguyur oleh Soma Capital, Psion Capital, dan Stellar Solutions. Di samping itu, Exosonic juga mendapat hibah kecil dari Angkatan udara AS di bawah program Small Business Innovation Research (SBIR). 

    Exosonic sempat mencapai tonggak penting pada awal tahun ini. Di mana, mereka berhasil menerbangkan pesawat pertamanya, varian subskala dari UAV supersoniknya yang disebut EX-3M Trident di uji terbang di California. 

    Di samping itu, perusahaan tersebut juga tengah mengembangkan dua kendaraan lain: pesawat penumpang supersonik yang disebut Horizon dan UAV yang lebih besar yang disebut Revenant.

    Akan tetapi, perjalanannya harus terhenti karena pihaknya mengalami masalah pembiayaan lantaran perlu melakukan proses riset dan pengembangan berbarengan dengan menggelontorkan dana untuk mulai meng-komersialisasikan produknya.

    “Tanpa dukungan pemerintah lebih lanjut untuk pengembangan UAV supersonik jangka pendeknya, Exosonic tidak dapat lagi mempertahankan modal yang dibutuhkan untuk lebih memajukan konsep tersebut.” Pungkas Exosonic.

  • Pameran AKI 2024 Wadah Kolaborasi Budaya Lintas Generasi

    Pameran AKI 2024 Wadah Kolaborasi Budaya Lintas Generasi

    Jakarta: Pameran Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 menghadirkan sesi spesial bertajuk Bangga Budaya Indonesia, Jumat, 8 November 2024. Kegiatan yang berlangsung di Avenue of the Stars, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Maestro Seni Tari Tradisi penerima AKI 2024, Rusini, dan Pendiri Startup Budaya “Budaya”, Teuku Rassya.

    Sesi ini menjadi wadah diskusi bagi publik, khususnya generasi muda, untuk mendalami potensi kebudayaan lokal sekaligus menyikapi tantangan gempuran budaya asing. Dalam sesi kali ini, dua tokoh budaya dari generasi berbeda menyampaikan pandangan mereka tentang pentingnya peran serta generasi muda dalam menjaga, mempelajari, dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

    Di tengah era modernisasi, Rusini mengajak generasi muda untuk menghargai dan merawat seni tradisi yang kaya makna, seperti Tari Srimpi Muncar asal Yogyakarta

    “Kita bisa mengambil langkah bijak untuk membuat warisan kita tetap menarik dan relevan di mata anak muda. Kuncinya niat membawa pesan tari kepada generasi muda sekarang,” ungkap Rusini.

    Dalam sesi ini, Rusini juga berbagi tips dan pendekatan yang bisa diambil generasi muda untuk ikut melestarikan seni tari tradisi. Ia menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam dan kreatif dalam menyajikan tari tradisi agar bisa menjadi daya tarik tersendiri di era digital.

    Sementara itu, Pendiri Startup “Budaya” dan penggerak platform media sosial @budaya, Teuku Rassya, membawa perspektif segar cara-cara mengadaptasi kebudayaan Indonesia agar lebih catchy bagi generasi muda. Menurut Rassya, media sosial adalah alat yang kuat untuk membuat generasi muda lebih bangga dan tertarik dengan budaya lokal.

    “Dengan cara yang tepat, kita bisa membuat kebudayaan kita menjadi daya tarik bagi anak muda. Yang penting, cara penyampaiannya harus sesuai dengan tren mereka,” jelasnya.

    Rassya mengakui komitmennya mengembangkan kebudayaan Indonesia bermula sejak kecil yang mendapatkan inspirasi budaya dari neneknya, sejarawan Pocut Haslinda Azwar, dan saat melihat banyaknya Kebudayaan unik di Indonesia setelah ia berkeliling ke Indonesia.

    “Saya juga masih banyak belajar. Tapi saya bersemangat dan mengajak semuanya untuk menggali, mengenalkan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan di sekeliling kita,” paparnya.

    Sesi Bangga Budaya Indonesia di Pameran AKI 2024 ini menginspirasi pengunjung untuk terus merawat kebudayaan Indonesia melalui pendekatan lintas generasi. Terkait hal ini, Rusini mengajak berpikir kritis dan kreatif untuk mengemas budaya lokal sehingga terus hidup dan relevan, bukan hanya sebagai warisan, tetapi juga sebagai bagian identitas yang bangga dipegang oleh generasi mendatang.

    Dalam sesi Bangga Budaya Indonesia, para pengunjung dimanjakan penampilan dari Tari Srimpi Moncar dari Rusini dan musik tradisi dari Manshur Angklung. Melalui Pameran AKI 2024, masyarakat diharapkan dapat semakin terlibat dalam gerakan pelestarian kekayaan budaya bangsa dan bersama memajukan kebudayaan Indonesia.

    Jakarta: Pameran Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 menghadirkan sesi spesial bertajuk Bangga Budaya Indonesia, Jumat, 8 November 2024. Kegiatan yang berlangsung di Avenue of the Stars, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Maestro Seni Tari Tradisi penerima AKI 2024, Rusini, dan Pendiri Startup Budaya “Budaya”, Teuku Rassya.
     
    Sesi ini menjadi wadah diskusi bagi publik, khususnya generasi muda, untuk mendalami potensi kebudayaan lokal sekaligus menyikapi tantangan gempuran budaya asing. Dalam sesi kali ini, dua tokoh budaya dari generasi berbeda menyampaikan pandangan mereka tentang pentingnya peran serta generasi muda dalam menjaga, mempelajari, dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
     
    Di tengah era modernisasi, Rusini mengajak generasi muda untuk menghargai dan merawat seni tradisi yang kaya makna, seperti Tari Srimpi Muncar asal Yogyakarta
    “Kita bisa mengambil langkah bijak untuk membuat warisan kita tetap menarik dan relevan di mata anak muda. Kuncinya niat membawa pesan tari kepada generasi muda sekarang,” ungkap Rusini.
     
    Dalam sesi ini, Rusini juga berbagi tips dan pendekatan yang bisa diambil generasi muda untuk ikut melestarikan seni tari tradisi. Ia menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam dan kreatif dalam menyajikan tari tradisi agar bisa menjadi daya tarik tersendiri di era digital.
     
    Sementara itu, Pendiri Startup “Budaya” dan penggerak platform media sosial @budaya, Teuku Rassya, membawa perspektif segar cara-cara mengadaptasi kebudayaan Indonesia agar lebih catchy bagi generasi muda. Menurut Rassya, media sosial adalah alat yang kuat untuk membuat generasi muda lebih bangga dan tertarik dengan budaya lokal.
     
    “Dengan cara yang tepat, kita bisa membuat kebudayaan kita menjadi daya tarik bagi anak muda. Yang penting, cara penyampaiannya harus sesuai dengan tren mereka,” jelasnya.
     
    Rassya mengakui komitmennya mengembangkan kebudayaan Indonesia bermula sejak kecil yang mendapatkan inspirasi budaya dari neneknya, sejarawan Pocut Haslinda Azwar, dan saat melihat banyaknya Kebudayaan unik di Indonesia setelah ia berkeliling ke Indonesia.
     
    “Saya juga masih banyak belajar. Tapi saya bersemangat dan mengajak semuanya untuk menggali, mengenalkan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan di sekeliling kita,” paparnya.
     
    Sesi Bangga Budaya Indonesia di Pameran AKI 2024 ini menginspirasi pengunjung untuk terus merawat kebudayaan Indonesia melalui pendekatan lintas generasi. Terkait hal ini, Rusini mengajak berpikir kritis dan kreatif untuk mengemas budaya lokal sehingga terus hidup dan relevan, bukan hanya sebagai warisan, tetapi juga sebagai bagian identitas yang bangga dipegang oleh generasi mendatang.
     
    Dalam sesi Bangga Budaya Indonesia, para pengunjung dimanjakan penampilan dari Tari Srimpi Moncar dari Rusini dan musik tradisi dari Manshur Angklung. Melalui Pameran AKI 2024, masyarakat diharapkan dapat semakin terlibat dalam gerakan pelestarian kekayaan budaya bangsa dan bersama memajukan kebudayaan Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)

  • Dorong Lahirnya Startup Baru, GVV Bawa 4 Perusahaan Rintisan ke 100 Calon Investor

    Dorong Lahirnya Startup Baru, GVV Bawa 4 Perusahaan Rintisan ke 100 Calon Investor

    Jakarta: Program pembinaan dan akselerator startup Grab Ventures Velocity (GVV) mengumumkan empat perusahaan rintisan telah lolos sebagai finalis batch ketujuh. Para startup ini berkesempatan memperkenalkan bisnisnya kepada 100 calon investor.
     
    “Program Grab Ventures Velocity (GVV) merupakan salah satu manifestasi dari komitmen Grab untuk mendorong startup-startup baru di tanah air untuk membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan,” kata Director of Digital and Sustainability Grab Indonesia Rivana Mezaya dilansir Antara, Kamis, 7 November 2024.
     
    Adapun empat startup yang berhasil lolos dari 200 pendaftar antara lain Arummi, Blitz, DOOgether, dan Surplus. Mereka juga akan mendapatkan bimbingan intensif, akses terhadap jaringan luas, peluang pengembangan dan pendanaan bisnis, hingga pemanfaatan Grab dan OVO untuk mengembangkan bisnis.
    Sejak pertama kali diadakan, Rivana menjelaskan, GVV telah menjembatani 36 startup untuk memperoleh investor baru. Tak hanya itu, mereka juga bertukar gagasan terkait solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
     
    “Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kami berharap keempat startup finalis GVV Batch 7 tak hanya dapat mengembangkan bisnisnya, namun juga mendorong startup lainnya untuk terus berinovasi lewat pemanfaatan teknologi,” ujar Rivana.
     

     
    Salah satu startup finalis GBB Batch 7 CEO Surplus Muhammad Agung Saputra mengungkapkan bahwa mendapatkan jaringan yang luas dan terintegrasi menjadi salah satu alasannya mengikuti GVV. Di tengah tantangan tech winter yang sulit dihindari, bergabung dengan GVV menjadi langkah strategis bagi Surplus Indonesia. 
     
    “Sebagai pionir di startup circular economy, ekosistem GVV yang luas dan terintegrasi, memberikan kami akses penting ke peluang pendanaan yang kami butuhkan untuk bertahan dan berkembang,” kata dia.
     
    Program GVV secara konsisten mendukung pertumbuhan startup di Indonesia. Hingga saat ini, 86 persen dari alumni GVV masih terus beroperasi. Hal itu menunjukkan ketangguhan dan daya saing para startup binaan GVV agar mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia.
     
    Tahun ini, GVV mewadahi empat startup yang konsisten mempromosikan sustainability dalam pengembangan bisnisnya. Mulai dari Arummi yang memproduksi alternatif susu berbasis tanaman.
     
    Selanjutnya, Blitz yang menghadirkan jasa logistik menggunakan kendaraan elektrik, DOOgether yang menawarkan akses dan solusi untuk gaya hidup sehat, hingga Surplus yang berfokus pada pengurangan limbah makanan dari industri.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)