Produk: startup

  • Raja Mobil China: Banyak Perusahaan Mobil Bakal Bangkrut

    Raja Mobil China: Banyak Perusahaan Mobil Bakal Bangkrut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan industri mobil listrik (EV) membuat banyak perusahaan baru bermunculan. China merupakan salah satu negara yang paling banyak mencetak produsen EV.

    Kendati begitu, CEO raksasa mobil listrik (EV) Xpeng, He Xiaopeng, terang-terangan mengatakan banyak perusahaan EV asal China yang tak bisa bertahan dalam satu dekade ke depan.

    “Dari 300 startup [mobil listrik China], hanya 100 yang akan bertahan. Saat ini, kurang dari 50 perusahaan yang mampu eksis. Hanya 40 di antaranya yang benar-benar bisa menjual mobil setiap tahunnya,” kata He kepada The Strait Times, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (20/11/2024).

    “Menurut saya, hanya ada 7 perusahaan mobil besar yang akan bertahan di 10 tahun ke depan,” ia menambahkan.

    He tak menjabarkan lebih perinci terkait siapa saja pemain mobil listrik China yang akan bertahan di masa depan.

    Perwakilan He di Xpeng tidak merespons permintaan komentar dari Business Insider.

    Ini bukan kali pertama He membuat prediksi brutal yang seakan ‘menyerang’ produsen mobil listrik China lain. Pada Maret lalu, ia mengatakan kepada Channel News Asia bahwa dalam 3-4 tahun ke depan industri EV China akan melihat ‘turnamen pukulan’.

    Ia mengatakan hal tersebut menyusul kompetisi yang kian sengit antara pemain-pemain EV China kawakan. Untuk 2030 mendatang, ia mengatakan produsen EV China yang mampu bertahan ditentukan oleh “kemampuan” dan “kelayakan” mereka.

    “Industri mobil seperti marathon, bukan sprint,” ujarnya kepada Channel News Asia kala itu.

    Ramalan He sesuai dengan apa yang diungkap CEO Mercedes-Benz Ola Kallenius beberapa saat lalu. Ketika ditanya soal ancaman kompetisi yang datang dari pemain EV China, ia menjawab santai.

    “Ini aneh. Ini adalah perang harga yang mirip dengan Darwinisme, pemurnian pasar. Banyak dari pemain tersebut tidak akan bertahan dalam lima tahun dari sekarang,” ia menuturkan.

    Dominasi mobil listrik China tak lepas dari subsidi besar-besaran yang diberikan pemerintahan Xi Jinping. Hal tersebut memungkinkan pemain EV China mampu menawarkan produk dengan harga lebih murah ketimbang produsen negara lain.

    Namun, pertumbuhan yang pesat membuat kompetisi kian meruncing. Konsultan otomotif di AlixPartners, Stephen Dyer, mengatakan kepada The Wall Street Journal pada April lalu bahwa sepanjang 2023, ada 123 merek mobil listrik China yang menjual setidaknya 1 unit EV di China.

    Salah satu raja mobil listrik China, BYD, merupakan pemain utama di China yang menggenjot pasar global.

    Menurut data yang dikumpulkan oleh firma teknologi ABI Research, pemain EV China berkontribusi terhadap 70% pangsa pasar EV di Thailand dan 88% di Brasil pada kuartal pertama tahun ini.

    Pada laporan kinerja kuartal ketiga, BYD mengatakan telah melampaui pendapatan Tesla dari penjualan EV untuk pertama kalinya.

    Sementara untuk Xpeng sendiri, sahamnya yang terdaftar di AS menerima penurunan 11% pada tahun ini. Perusahaan belum membukukan profit sejak pertama kali didirikan pada 2014 silam.

    Vice Chairman dan Presiden Xpeng, Brian Gu, mengatakan pada Maret lalu bahwa perusahaan berada dalam jalur yang tepat untuk mencatat profit pada 2025 mendatang.

    (fab/fab)

  • Mengenal Layanan BRIAPI yang Sukses Bawa BRI Raih Penghargaan Global – Page 3

    Mengenal Layanan BRIAPI yang Sukses Bawa BRI Raih Penghargaan Global – Page 3

    Penghargaan Best API Initiative dalam ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024 juga mengangkat kontribusi BRIAPI dalam pemberdayaan dan digitalisasi ekosistem, khususnya ekosistem pendidikan melalui program Gerakan 1000 Sekolah.

    Melalui inisiatif ini, BRIAPI mendorong adopsi layanan perbankan digital di ribuan institusi pendidikan di seluruh Indonesia, dengan institusi pendidikan dan startup edtech kini mencakup hampir 17% dari basis mitra BRIAPI.

    Penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi atas kemampuan BRIAPI dalam mempermudah integrasi bagi mitra, didukung oleh berbagai fitur seperti BRIAPI Developers Studio—sandbox environment yang memudahkan proses pengembangan, BRIAPI SPOT untuk pemantauan aplikasi, dan chatbot AI BRI, Sabrina, yang meningkatkan responsivitas operasional.

     

    (*)

  • Startup Cuma Butuh 1 Karyawan di Masa Depan, Ini Alasannya

    Startup Cuma Butuh 1 Karyawan di Masa Depan, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO OpenAI Sam Altman menyatakan bahwa di masa depan perusahaan rintisan atau startup hanya butuh 1 orang karyawan saja. Sisanya, startup akan berjalan dengan bantuan 10.000 GPU kecerdasan buatan (AI).

    Hal tersebut diungkap Altman dalam podcast terbaru bersama CEO YC Garry Tan.

    Mulanya Altman mengatakan akan ada lima tingkat pengembangan AI yang akan mengarah ke Artificial General Intelligence (AGI).

    Tahap pertama adalah chatbot, diikuti oleh reasoner, yang menurut OpenAI kini telah tercapai dengan o1.

    Tahap berikutnya adalah agen, diikuti oleh inovator yang mampu melakukan penemuan ilmiah, dan membuat suatu organisasi otonom sepenuhnya.

    Menanggapi hal tersebut, Garry Tan menggambarkan hal ini sebagai sebuah pola, di mana pada level tertentu, agen AI yang bisa mengoreksi diri sendiri akan berkolaborasi seperti organisasi mikro.

    Hal ini sejalan dengan pemikiran Altman sebelumnya tentang bagaimana perangkat AI akan segera mencapai titik di mana mereka dapat mereplikasi seluruh hasil kerja karyawan manusia.

    “Dalam obrolan santai saya dengan teman-teman CEO teknologi, ada semacam taruhan untuk satu orang yang bernilai miliaran dolar, yang tidak akan terbayangkan tanpa AI. Dan sekarang itu akan terjadi,” katanya, dikutip dari Analytics India Mag, Selasa (19/11/2024).

    Pertanyaan tentang startup dengan satu orang yang bernilai miliaran dolar bukanlah hal baru dan telah dibahas oleh pendiri a16z Marc Andreessen dan Ben Horowitz dalam podcast mereka sebelumnya.

    Andreessen mencatat bahwa startup bernilai triliunan dolar dengan hanya satu orang sudah ada, yakni Bitcoin.

    Ini dikaitkan dengan karya seorang kreator anonim, Satoshi Nakamoto. Ia memposisikan Bitcoin sebagai contoh utama dari proyek yang sangat berdampak yang dibuat oleh satu orang.

    Mereka berdua juga berbicara tentang bagaimana penyebaran alat canggih dan mekanisme alih daya dapat memungkinkan lebih banyak perusahaan bernilai miliaran dolar dengan jumlah karyawan yang sedikit, bahkan jika otomatisasi penuh belum memungkinkan.

    (fab/fab)

  • Doku Punya 300.000 Mitra Bisnis Oktober 2024, Perluas Jangkauan Lewat DTF

    Doku Punya 300.000 Mitra Bisnis Oktober 2024, Perluas Jangkauan Lewat DTF

    Bisnis.com, JAKARTA – Doku, startup pembayaran elektronik dan manajemen risiko, telah merangkul 300.000 perusahaan bisnis dan melayani 6 juta pengguna layanan e-wallet hingga Oktober 2024. Perusahaan berusaha memberikan pengalaman baru kepada pengguna lewat platform baru.

    Virtual Account, pembayaran di gerai (over the counter),dan e-wallet menjadi tiga metode pembayaran yang paling banyak terjadi di perusahaan.  

    Co-Founder & Chief Marketing Officer Doku Himelda Renuat mengatakan secara keseluruhan perusahaan juga telah mengelola lebih dari 300 juta transaksi hingga kuartal III/ 2024.

    Guna mendorong pertumbuhan bisnis, Doku meluncurkan DTF (DOKU Travel Fest), sebuah platform kolaborasi bersama mitra bisnis pilihan yang ada dalam ekosistem pembayaran Doku. 

    Inisiatif juga bertujuan untuk memberikan pengalaman belanja online dalam satu platform yang lengkap bagi masyarakat.

     “Melalui DTF 2024 kami ingin memperkuat implementasi dari strategi penjualan para mitra, dengan membuka peluang transaksi yang lebih tinggi serta memperluas jangkauan ke pelanggan baru,” kata Himelda, dikutip Senin (18/11/2024). 

    Himelda mengatakan DTF perdana yang digagas oleh DOKU ini akan berlangsung selama satu bulan penuh.

    Konsumen dapat merencanakan perjalanan dengan menentukan destinasi wisata pilihan, melakukan booking, mendapatkan diskon yang menguntungkan hingga 70%, dan melakukan pembayaran dengan nyaman dan aman di situs DTF.

    DTF 2024 menghadirkan sekitar 62 mitra bisnis DOKU baik lokal maupun regional, mulai dari Air Asia, Citradream, JHL, KCIC, Le Eminence, Hotel Tentrem, Trip.com hingga kuliner favorit. 

    Perusahaan berharap kegiatan ini dapat turut meningkatkan perekonomian lokal yang tercermin dari angka penjualan bisnis para mitra, serta membawa dampak sosial yang positif bagi masyarakat luas yang memanfaatkan promo-promo belanja hemat untuk kebutuhan liburan mereka. 

    “Kami memberikan pilihan warga +62 bisa kok healing tanpa bikin kantong kering” ujar Himelda.

  • Coding Camp 2025 Sudah Dibuka, Siap Latih 6.000 Talenta Digital

    Coding Camp 2025 Sudah Dibuka, Siap Latih 6.000 Talenta Digital

    Jakarta

    Memiliki visi menyajikan pembelajaran terstruktur dan berkualitas tinggi demi membentuk lulusan terampil yang siap berkarier di perusahaan teknologi dan startup, kolaborasi DBS Foundation dan Dicoding menggelar Coding Camp untuk siswa tingkat pendidikan tinggi dan SMK.

    Berawal di 2023, Bank DBS mengumumkan kucuran dana SGD 1 miliar dalam 10 tahun ke depan untuk mendukung komunitas rentan dan meningkatkan dampak sosial, termasuk di antaranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang beruntung untuk membina
    komunitas yang lebih inklusif.

    Program Coding Camp powered by DBS Foundation adalah bagian dari SGD 100 juta pertama yang diluncurkan pada 2024. Sejak awal diselenggarakannya program ini, lebih dari 114.000 peserta telah menerima pelatihan. Sebanyak 56% merupakan mahasiswa pendidikan tinggi dan pelajar pendidikan menengah.

    Turut serta di antaranya, 17.000 peserta dari studi diploma dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merepresentasikan jenjang pendidikan vokasi. Lebih lanjut, program Coding Camp ini juga berfokus pada pemberdayaan sosial karena mendukung kelompok rentan sebagai peserta.

    Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Dr. Beny Bandanadjaja, S.T.,M.T. Foto: DicodingCoding Camp 2025-2026

    Melihat tingginya minat para pendaftar pada program pelatihan di bidang Informasi Teknologi ini, Coding Camp powered by DBS Foundation kembali hadir di 2025, membidik peserta didik perguruan tinggi dan pelajar sekolah menengah, termasuk mahasiswa program diploma D3 dan D4 dan pembelajar SMK sebagai peserta prioritas.

    Selain itu, target utama berikutnya dari program ini adalah teman-teman difabel, perempuan, pendidik, dan warga berpenghasilan rendah -kelompok yang sangat didukung untuk mendaftar dan maju dalam kesetaraan di dunia IT.

    Pada program ini, peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan teknologi terstruktur selama lebih dari 900 jam atau sepanjang 1 semester yang dimulai di awal tahun 2025. Tidak hanya mendapat tech skills, pengalaman peserta akan semakin lengkap dengan belajar di kelas soft skills (topik: komunikasi dan berjejaring, personal branding, persiapan wawancara kerja, dan lain-lain), bahasa Inggris (topik: percakapan dan presentasi bisnis), serta literasi keuangan (topik: keuangan pribadi, investasi, dan manajemen kekayaan).

    Para peserta dapat memilih salah satu dari dua alur belajar berikut, yakni Front-End & Back-End atau Machine Learning. Keduanya masuk dalam daftar 10 pekerjaan paling dicari menurut Linkedin.

    Di alur belajar front-end dan back end, peserta akan mempelajari pemrograman web baik dari sisi front-end maupun back-end dengan peluang kerja menjadi Front-End Developer, Back-End Developer, hingga Fullstack Developer.

    Sementara itu di alur belajar machine learning, peserta akan mendalami topik mengenai data, machine learning, deep learning hingga generative AI (Artificial Intelligence) yang akan membuka kesempatan karier mereka menjadi AI/Machine Learning Engineer.

    “Coding Camp adalah inisiatif DBS Foundation yang bertujuan untuk memperluas akses pada literasi digital bagi peserta didik di seluruh Indonesia. Melalui program ini, kami berharap dapat memberdayakan generasi muda dengan keterampilan digital yang relevan dan siap pakai,” kata Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

    Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika. Foto: Dicoding

    Ditambahkan olehnya, ini adalah langkah penting untuk mencetak talenta masa depan yang siap bersaing di era teknologi, dan akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya. “Melalui program ini, seluruh peserta dapat mewujudkan aspirasi dan cita-cita sesuai dengan ‘spark’ atau minatnya masing-masing di masa depan,” ujarnya.

    “Mewakili Direktorat Jenderal Vokasi, saya menyampaikan apresiasi tinggi pada DBS Foundation atas inisiatifnya dalam menggagas Coding Camp ini untuk Indonesia. Program persiapan karier ini memiliki desain yang sangat baik dan inklusif. Kini penguasaan teknologi informasi sangat diperlukan oleh mahasiswa dari berbagai bidang studi. Kami yakin bahwa Coding Camp ini akan mampu menghasilkan lulusan-lulusan vokasi yang lebih unggul, berdaya saing tinggi, dan memiliki keterampilan yang berguna untuk masa depan,” kata Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi.

    Lulusan Coding Camp berbagi pengalaman tentang perjalanan mereka mengembangkan skill selama mengikuti program ini di tahun sebelumnya. Foto: DicodingLulusan Coding Camp

    Berkaca ke belakang, selama hampir dua tahun berjalan, Coding Camp powered by DBS Foundation telah memberikan pembelajaran teknologi yang inklusif. Program ini telah merangkul 26.000 perempuan, 946 penyandang disabilitas, dan lebih dari 22.000 peserta dari keluarga pra-sejahtera.

    Mewakili para alumni perempuan, Hani Amany Elisadi (24) adalah lulusan Coding Camp powered by DBS Foundation yang merupakan seorang teman tuli. Keterbatasan kemampuan komunikasi tak menyurutkan semangat belajar Hani. Pengalaman belajarnya membentuk kesiapan karier Hani sebagai staf IT di Perum Peruri.

    “Belajar di Coding Camp yang difasilitasi oleh DBS Foundation membuat saya punya skills tambahan di bidang Front-End sehingga dapat kesempatan untuk punya karier yang maju,” ucapnya.

    Selanjutnya, ada Mohamad Aji Hermansya (21), alumni Coding Camp powered by DBS Foundation 2024 sekaligus inovator muda yang masih menempuh studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak di Politeknik Negeri Banyuwangi.

    “Pengalaman belajar saya di program ini memperluas wawasan saya di bidang Front-End dan membuat saya percaya diri untuk membangun Puspa Daya, sebuah aplikasi yang dapat merekam status gizi bayi secara otomatis,” jelas Aji.

    Lahir dari keprihatinan Aji dan tim pada tingginya angka stunting di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, inovasi ini kemudian didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan didukung oleh The University of Sydney.

    Pendaftaran Coding Camp powered by DBS Foundation 2025 saat ini sudah dibuka. Di 2025-2026, program ini akan memberikan pelatihan teknologi terstruktur bagi 6.000 calon talenta digital unggulan di Indonesia yang dapat berkontribusi bagi ekosistem lokal atau menjadi inovator global.

    (rns/rns)

  • Manusia Rp 2.000 Triliun Beberkan Bukti RI Negara Paling Maju

    Manusia Rp 2.000 Triliun Beberkan Bukti RI Negara Paling Maju

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Nvidia, Jensen Huang, mengunjungi Indonesia untuk menghadiri acara Indonesia AI Day 2024 yang digelar oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) pada Kamis (14/11/2024). Acara ini menghadirkan berbagai tokoh penting, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir dan CEO GoTo Patrick Walujo.

    Dalam sesi diskusi, Huang memuji potensi besar Indonesia di sektor teknologi, khususnya berkat kemajuan infrastruktur internet yang telah dibangun selama ini.

    “Indonesia adalah salah satu negara paling maju di Asia Tenggara yang membangun infrastruktur internet. Kini kita akan membangun infrastruktur baru, dan yang lebih penting lagi, akan ada banyak startup, berbagai kemampuan dan layanan baru bagi masyarakat,” kata Huang dikutip Sabtu (16/11/2024).

    Adapun infrastruktur teknologi yang dimaksud adalah kecerdasan buatan (AI). Nvidia merupakan pemain utama dalam pengembangan infrastruktur AI di dunia.

    Di Indonesia, Nvidia bekerja sama dengan IOH untuk mengembangkan platform AI ‘Merdeka Cloud’ yang bisa dimanfaatkan perusahaan dan startup AI dalam mengembangkan layanan mereka.

    Selain itu, kolaborasi Nvidia dan IOH juga melahirkan pusat AI pertama di Indonesia, yakni Solo Technopark.

    Huang menjelaskan akses internet menyediakan beragam informasi yang diperlukan. Namun, AI akan menambah manfaat internet dengan memungkinkan seseorang memiliki tutor personal yang mengajarkan hal-hal relevan terkait pekerjaan sehari-hari.

    “Seperti infrastruktur internet yang berbicara dengan bahasa HTML, infrastruktur baru ini akan berbicara dengan bahasa Indonesia dan merangkum semua data. Ini adalah hal menakjubkan,” ia menjelaskan.

    (Verda Nano Setiawan/haa)

  • Indosat Bagi-bagi Kredit Gratis Rp 30 Miliar Buat GPU Merdeka Cloud

    Indosat Bagi-bagi Kredit Gratis Rp 30 Miliar Buat GPU Merdeka Cloud

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengumumkan platform Merdeka Cloud pada acara Indonesia AI Day, di Jakarta, Kamis (14/11/2024). Merdeka Cloud merupakan platform yang akan mendemokratisasi AI untuk semua perusahaan dan didukung oleh Nvidia dan Accenture.

    Merdeka Cloud diharapkan dapat memberikan kekuatan di tangan seluruh rakyat Indonesia. Baik bagi mahasiswa, peneliti, startup dan badan usaha milik negara.

    Setalah resmi diluncurkan, IOH akan memberikan kredit GPU gratis senilai total Rp 30 miliar. Jika jumlah peminatnya bertambah, akan ditambah lagi menjadi Rp 50 miliar.

    “Kami akan memberikan kredit GPU gratis senilai Rp 30 miliar. Kami ingin memastikan bahwa setiap orang yang memiliki kekuatan GPU kelas dunia Nvidia, yaitu GPU Merdeka dapat membuka potensi penuh mereka,” ujar Vikram di atas panggung Indonesia AI Day.

    Secara perinci, kredit GPU gratis yang diberikan berbentuk voucher. Setiap pelanggan bisa mendapatkan voucher senilai hingga US$2.000 (Rp 32 jutaan) untuk bisnis, lalu US$5.000-15.000 (Rp 80-240 jutaan) untuk startup, serta US$15.000-50.000 (Rp 240-798 jutaan) untuk riset AI. 

    Platform ini akan menghadirkan infrastruktur dan platform AI cloud untuk pelaku bisnis nasional serta akses ke GPU tercepat dari Nvidia dengan data center high-density yang ada di market saat ini.

    Hal ini juga akan memberikan akses pada kemampuan dalam bidang generative AI, machine learning, rendering, dan aplikasi computer aided design (CAD) dengan spesifikasi kuat serta efisiensi biaya dan pemanfaatan energi yang optimal.

    GPU Merdeka yang didukung oleh Nvidia menghadirkan server High Performance GPU dengan konfigurasi 8x NVIDIA H100 SXM Tensor Core GPUs dalam satu server.

    Konfigurasi yang menghadirkan kapabilitas untuk AI generatif dan memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh GPU Nvidia generasi sebelumnya.

    (fab/fab)

  • Minat Perusahaan Teknologi Melantai di Bursa Minim, Ini Tanggapan BEI

    Minat Perusahaan Teknologi Melantai di Bursa Minim, Ini Tanggapan BEI

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, ada 29 perusahaan yang masuk dalam pipeline penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa per 8 November 2024. Sayangnya, perusahaan teknologi atau startup tidak ada satu pun dalam pipeline.

    Direktur BEI I Nyoman Yetna mengatakan, minat perusahaan untuk melantai di BEI dipengaruhi dinamika bisnis sektoral. “Terkait dengan ada atau tidak industri tertentu, dari sisi willingness entrepreneur, apakah sekarang sudah waktunya (untuk IPO), kami belum terima dari perusahaan teknologi,” kata Nyoman ketika ditemui di BEI Jakarta, Selasa (12/11/2024).

    Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan, saat ini situasi pasar bergerak dinamis. Sebelumnya, teknologi dianggap sebagai sektor yang muncul ke publik dan diminati. Namun, minat investor pada saham sektor teknologi kini berkurang. “Kalau masalah appetite, itu kan (berdasarkan) investor. Kalau masuk ke daftar pipeline, itu kan masalah perusahaan,” kata dia.

    Dia mengatakan, beberapa waktu lalu tingkat suku bunga masih tinggi, sehingga investor lebih nyaman berinvestasi ke instrumen dengan return tinggi. “Sekarang semua berubah, tingkat suku bunga acuan sudah di-adjust. Harusnya start up akan muncul lagi. Masalah kapan entrepreneur mau masuk, mereka yang menentukan. Namun, berdasarkan sinyal market, perusahaan-perusahaan startup akan tumbuh lagi,” tambah Nyoman.

    Nyoman berpesan kepada para investor untuk dapat mencermati saham-saham sebelum berinvestasi. Investor harus rasional dalam menilai perusahaan.

    “Yang saya ingin tekankan kepada teman-teman investor untuk lebih rasional. Jangan dipengaruhi euforia. Misalnya euforia di luar, euforia di sini, ujung-ujungnya adalah balik lagi ke fundamental perusahaan dan potensi growth ke depan,” pungkas Nyoman.

  • Lawan Emisi Karbon Lewat Konversi Limbah, Kenapa Tidak?

    Lawan Emisi Karbon Lewat Konversi Limbah, Kenapa Tidak?

    Jakarta

    Berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission. Hal inilah yang dilirik oleh PT Planet Karbon Teknologi (Planet Carbon), sebuah startup teknologi hijau asal Indonesia, sebagai sebuah peluang.

    Planet Carbon adalah startup yang berfokus pada penerapan teknologi Carbon Removal dengan mengonversi limbah organik (biomassa) menjadi biochar. Produk ini diklaim tidak hanya meningkatkan kesehatan lahan pertanian dan perkebunan tetapi juga mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca secara signifikan.

    “Kami hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap planet bumi dan lingkungan hidup, sekaligus ingin mendukung para pelaku industri khususnya sektor Perkebunan dan pertanian dalam memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan. Proyek biochar kami juga menawarkan nilai ekonomi yang tinggi melalui Carbon Credit yang dihasilkan,” kata Kiagus Andre Zailani, Cofounder sekaligus Managing Director Planet Carbon, dalam keterangan yang diterima detikINET, Rabu (13/11/2024).

    Planet Carbon menyatakan bahwa dalam berbagai jurnal ilmiah menyebut biochar sangat efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Ketika digunakan pada lahan pertanian atau perkebunan, karbon yang terserap di biochar dapat bertahan di dalam tanah selama ratusan hingga ribuan tahun, sehingga tidak menguap kembali ke atmosfer.

    Sebagai perusahaan rintisan yang baru, Planet Carbon berkomitmen untuk membantu mempercepat upaya pengurangan karbon di Indonesia, di mana saat ini belum banyak perusahaan sejenis yang beroperasi di tanah air. Salah satu keunggulan layanannya adalah pada teknologi yang di usung dengan dukungan tim ilmuwan baik dari dalam dan luar negeri.

    Teknologi dan sistem operasional yang di usung Perusahaan ini memungkinkan produk biochar yang dihasilkan bukanlah biochar yang standar, namun tailor-made, sehingga pada penerapannya dapat memberikan dampak maksimal terhadap peningkatan produktivitas tanaman.

    Andre menambahkan sekaligus menutup dengan harapan agar kehadiran Planet Carbon dapat turut mendukung pelaku industri untuk mencapai kesuksesan bisnis, sekaligus memastikan praktik usaha yang berkelanjutan bagi planet kita, serta tentunya mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi krisis iklim sebagai bagian dari komunitas global.

    (asj/fay)

  • Murid Pakai ChatGPT, Startup Pendidikan Rp 229 Triliun Kini Bangkrut

    Murid Pakai ChatGPT, Startup Pendidikan Rp 229 Triliun Kini Bangkrut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kecerdasan buatan (AI) generatif seperti ChatGPT banyak dimanfaatkan berbagai kalangan. Termasuk para pelajar yang menggunakannya untuk mengerjakan tugas mereka.

    Namun ternyata masifnya penggunaan ChatGPT ini berdampak pada platform bimbingan belajar (bimbel) online seperti Chegg.

    Platform seperti Chegg dulunya dulunya dituju para siswa untuk meminta bantuan dalam mengerjakan tugas. Kini, perusahaan tampaknya berada di ambang kebangkrutan yang kabarnya berkaitan erat dengan munculnya ChatGPT milik OpenAI.

    Diperkirakan valuasi Chegg hilang US$14,5 miliar (Rp 229 triliun) karena saham perusahaan edutech yang berbasis di AS tersebut anjlok hingga 99 persen dari puncaknya pada 2021.

    Chegg juga kehilangan lebih dari setengah juta pelanggan berbayar, dan seperempat dari tenaga kerja Chegg (441 karyawan) telah dirumahkan beberapa bulan yang lalu.

    Menurut laporan dari Wall Street Journal, dengan pendapatan yang menurun, analis perdagangan obligasi khawatir tentang kemampuan Chegg untuk melunasi utang. Laporan tersebut meneliti apakah lonjakan siswa yang membatalkan langganan Chegg mereka sejalan dengan munculnya model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT.

    Chegg berubah dari pertumbuhan yang stabil dan persaingan yang minim, serta dengan cepat kehilangan relevansi dengan peluncuran ChatGPT pada tahun 2022.

    Chatbot AI yang dilatih pada sejumlah besar data dan informasi yang tersedia di internet dapat memberikan jawaban dalam hitungan detik.

    Berbagai kemudian yang ditawarkan ChatGPT itu yang menjadi alasan para siswa beralih dari Chegg.

    “Gratis, instan, dan Anda tidak perlu khawatir apakah masalahnya ada atau tidak,” kata Jonah Tang, seorang mahasiswa MBA, dalam laporan Wall Street Journal.

    Sementara itu, lebih dari 62 persen mahasiswa berencana menggunakan ChatGPT semester ini dan hanya 30 persen yang mengatakan mereka akan menggunakan Chegg, menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Needham, sebuah bank investasi, dikutip dari Indian Express, Rabu (13/11/2024).

    Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa jawaban yang dibuat oleh ChatGPT tidak selalu benar karena LLM rentan terhadap halusinasi informasi, yang berarti bahwa jawabannya harus diperiksa ulang.

    Beberapa orang lain juga berpendapat bahwa LLM tidak akan pernah dapat digunakan untuk tugas pencarian fakta karena LLM memberikan jawaban dengan menebak urutan kata atau frasa yang seharusnya membentuk kalimat (penentuan probabilistik).

    Kelemahan yang diduga ada dalam LLM ini tidak menghentikan perusahaan untuk memasarkan model AI terbaru mereka sebagai tutor pribadi atau asisten penelitian yang dapat memberikan solusi untuk masalah rumit dalam hal sains, pengodean, matematika, dan lainnya.

    (dem/dem)