Produk: skincare

  • 4 Tips Atur Budget Belanja Akhir Bulan dengan ShopeeVIP

    4 Tips Atur Budget Belanja Akhir Bulan dengan ShopeeVIP

    Jakarta

    Menjelang akhir bulan, banyak orang mulai lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan. Pendapatan yang awalnya terasa cukup, kini harus dibagi untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa ditunda.

    Dari belanja bahan pokok, bayar tagihan, hingga membeli kebutuhan tambahan, semua harus diatur dengan strategi agar tetap muat dalam pengeluaran akhir bulan. Di saat seperti ini, belanja online sering menjadi sahabat andalan.

    Bukan hanya karena praktis dan bisa dilakukan kapan saja, tapi juga karena banyak cara yang bisa membuatnya lebih hemat. Mulai dari promo harian, voucher diskon, cashback, hingga layanan eksklusif seperti ShopeeVIP yang menghadirkan keuntungan tambahan. Dengan strategi yang tepat, belanja online bisa terasa lebih ringan dan jadi cara cerdas menjaga dompet tetap aman.

    Karena itulah, akhir bulan bukan berarti harus berhenti belanja, melainkan waktunya lebih pintar mengatur budget. Dengan pendekatan yang tepat, kebutuhan tetap bisa terpenuhi, tagihan bisa terbayar, dan masih ada ruang untuk memanjakan diri. Nah, berikut ini 4 langkah pintar mengatur budget belanja di akhir bulan dengan ShopeeVIP.

    1. Fokus pada Kebutuhan Penting & Gunakan Voucher Eksklusif

    Di akhir bulan, sering kali kita tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya belum mendesak, sementara di sisi lain ada kebutuhan penting yang wajib dipenuhi. Inilah saat yang tepat untuk membuat skala prioritas agar pengeluaran tetap terkontrol.

    Dahulukan membeli kebutuhan yang harus segera dipenuhi, dan jangan khawatir karena ada ShopeeVIP yang siap membantu. Dengan Voucher Diskon 500RB dan Diskon 20% Setiap Hari, kamu bisa tetap belanja hemat tanpa harus mengorbankan kebutuhan utama.

    2. Menghemat Ongkos Kirim agar Sisa Budget Lebih Terjaga

    Ongkos kirim kerap jadi biaya tambahan yang terasa kecil, tetapi jika ditotal bisa jadi beban tambahan yang cukup besar di akhir bulan. Terlebih jika kamu sering checkout beberapa kali, ongkir bisa mengurangi budget tanpa terasa.

    Untungnya, dengan berlangganan ShopeeVIP, ada keuntungan berupa Gratis Ongkir Instant Tanpa Batas setiap belanja berbagai kategori produk, serta Gratis Ongkir ShopeeFood 20RB untuk pembelian makanan dan minuman. Kini belanja kebutuhan rumah atau sekadar jajan di akhir bulan tetap bisa hemat.

    3. Bayar Tagihan Lebih Murah dengan Diskon 20%

    Berbagai tagihan biasanya datang berbarengan menjelang akhir bulan, mulai dari pulsa hingga tagihan listrik yang membutuhkan biaya ekstra yang sulit dihindari. Kalau tidak dikelola dengan baik, pengeluaran tidak terduga ini bisa bikin anggaran membengkak dan tabungan ikut tergerus.

    Dengan menjadi anggota ShopeeVIP, kamu bisa mendapatkan Diskon 20% Pulsa, Tagihan & Tiket yang akan membantu kamu bisa lebih ringan mengatur kewajiban bulanan sehingga sisa budget tetap aman sampai bulan berikutnya.

    4. Belanja Produk Favorit Lebih Hemat dengan Diskon Brand Pilihan

    Meski akhir bulan identik dengan penghematan, wajar jika tetap ingin memanjakan diri dengan barang favorit. Membeli skincare, fashion, atau produk lifestyle dari brand favorit bisa jadi reward kecil setelah bekerja keras sepanjang bulan.

    Supaya tidak mengganggu budget utama, kamu bisa memanfaatkan salah satu keuntungan ShopeeVIP ini! Dengan Diskon 20% dari Brand Pilihan, kamu bisa menikmati potongan belanja saat membeli produk incaran.

    Belanja akhir bulan jadi terasa menyenangkan sekaligus lebih terjangkau! Dengan beragam keuntungan eksklusif yang ditawarkan, ShopeeVIP hadir untuk membantu kamu lebih hemat dalam berbelanja dan bijak mengatur pengeluaran, terutama saat akhir bulan.

    Mulai dari gratis ongkir, voucher eksklusif, diskon tagihan, hingga potongan harga untuk brand pilihan, semuanya dirancang agar belanja di akhir bulan tetap terasa aman buat dompet. Mau ikut merasakan keuntungan dan keseruan berbelanja online dengan ShopeeVIP, caranya mudah:

    1. Pertama, buka aplikasi Shopee di perangkatmu.

    2. Pilih logo ShopeeVIP pada halaman utama Shopee.

    3. Kemudian, klik “Langganan” dan bayar dengan metode pembayaran yang tersedia.

    4. Selanjutnya, selesaikan pembayaran.

    5. Jika sudah berhasil, maka kamu akan mendapatkan notifikasi bahwa kamu telah sukses

    terdaftar sebagai member ShopeeVIP.

    6. Paket ShopeeVIP akan secara otomatis dikreditkan ke halaman “Voucher Saya”.

    7. Voucher ShopeeVIP milikmu bisa langsung digunakan untuk belanja berbagai kebutuhan.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, cek syarat keanggotaan ShopeeVIP di aplikasi Shopee kamu dan nikmati semua benefitnya sekarang juga!

    (akd/akd)

  • Lapangan Padel Hadir di Mall, Olahraga Nggak Perlu Panas-panasan

    Lapangan Padel Hadir di Mall, Olahraga Nggak Perlu Panas-panasan

    JAKARTA – Tren olahraga padel telah mebuat lapangan semakin menjamur. Hampir setiap lahan kosong di Jakarta dan sekitarnya, digarap menjadi lapangan. Walau lahan semakin sulit, ternyata inovasi selalu muncul. Sekarang pecinta padel bisa olahraga di mall.

    Ya, lapangan padel di mall untuk pertama kalinya hadir. Bertempat di Emporium Pluit Mall, Jakarta.

    Lapangan ini merupakan inovasi dari brand skincare, NPURE. Untuk memperkenalkan lapangan ini, diadakan event yang berlangsung pada 11–21 September 2025 dengan berkolaborasi bersama Aplikasi Ayo.

    Inisiatif ini tidak hanya memberikan pengalaman olahraga baru bagi masyarakat urban, tetapi juga menegaskan komitmen untuk terus dekat dengan konsumen melalui kegiatan yang healthy, fun, dan penuh energi positif.

    Bersama Aplikasi AYO dan Emporium Pluit Mall, NPURE menjadi brand skincare pertama yang menghadirkan padel court indoor di dalam mall, membuka ruang baru bagi masyarakat untuk merasakan olahraga yang sedang naik daun sambil menikmati pengalaman beauty & lifestyle.

    Kehadiran NPURE dalam kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa merawat kulit sehat tidak hanya berhenti pada skincare routine, tetapi juga melalui gaya hidup aktif dan seimbang. Untuk itu, di event AYO Padel Fest Presented by NPURE membuat Men’s & Women’s Padel Tournament, Padel Coaching Clinic dan juga dilengkapi dengan skincheck dan BMI check booth oleh NPURE.

    CEO NPURE, Bapak Will Handoko mengatakan sejak awal, NPURE selalu percaya bahwa kulit sehat lahir dari gaya hidup sehat. Itulah mengapa NPURE kerap hadir mendukung berbagai aktivitas olahraga mulai dari lari, yoga, hingga beragam kegiatan yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.

    “Melihat perkembangan olahraga padel yang kini semakin digemari serta tren hidup sehat yang terus meningkat, NPURE yakin semakin banyak orang akan semakin sadar bahwa merawat diri tidak hanya dari luar dengan skincare, tetapi juga dari dalam melalui aktivitas olahraga dan padel menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk memulainya,” ungkapnya.

  • Rocky Gerung Sebut Pemakzulan Gibran Batal, Tapi Jangan Senang Dulu!

    Rocky Gerung Sebut Pemakzulan Gibran Batal, Tapi Jangan Senang Dulu!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik menohok kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Dikatakan Rocky, kapasitas Gibran sebagai pejabat publik masih jauh dari harapan.

    Rocky menyindir bahwa kemampuan Gibran hanya sebatas membagikan produk perawatan wajah.

    “Kemampuan Gibran adalah membagi-bagi skincare, itu soalnya. Kenapa dia gak pake sendiri? Tidak perlu. Yang dia butuh bukan skincare tapi brain care,” ujar Rocky dikutip pada Sabtu (20/9/2025).

    Ia menegaskan kritik ini bukan sekadar ejekan, melainkan peringatan moral.

    “Kan terbuka kita bicara itu kan. Sebagai Wapres brainnya kurang, mesti tambah carenya. Kita mencoba mendudukkan masalah ini sebagai moral call,” tukasnya.

    Lebih jauh, Rocky menyinggung wacana pemakzulan yang sempat menyeret nama Gibran.

    Ia mengatakan, meskipun nantinya upaya itu gagal, publik sudah menilai kapasitas Gibran tidak memadai.

    “Kalaupun batal dimakzulkan, memori publik sudah definitif bahwa kapasitas Gibran nggak cukup,” tegasnya.

    Melihat kinerja Gibran sejauh ini, Rocky juga menyinggung potensi kritik dari kalangan mahasiswa.

    “Nanti mahasiswa UI, UIN, Makassar, Unhas, Pakuan, akan diterangkan oleh seniornya bahwa yang namanya Fufufafa ini (Gibran). Yang gak mampu berpikir si itu tuh. Diwariskan soal-soal ini,” imbuhnya.

    Gibran bilang, polemik yang terjadi belakangan ini tidak lepas dari adanya dua matahari yang bersinar dalam pemerintahan.

    “Kita mesti selesaikan secara kebudayaan, secara moral, jadi itu akibatnya kalau ada dua matahari. Yang satu terbit dari Tidar dan belum tenggelam, yang satu terbit dari gorong-gorong dan tenggelam di IKN,” kuncinya.

  • 8
                    
                        Diminta Tenang, Nikita Mirzani Murka Sambil Tunjuk-tunjuk Jaksa
                        Megapolitan

    8 Diminta Tenang, Nikita Mirzani Murka Sambil Tunjuk-tunjuk Jaksa Megapolitan

    Diminta Tenang, Nikita Mirzani Murka Sambil Tunjuk-tunjuk Jaksa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Terdakwa Nikita Mirzani naik pitam usai seorang jaksa perempuan mengingatkannya agar tenang dengan suara desis dalam sidang dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap dokter Reza Gladys, Kamis (18/9/2025).
    Mulanya tim penasihat hukum terdakwa sedang bertanya kepada Fitria, salah satu dari empat saksi meringankan yang dihadirkan dalam persidangan.
    Pertanyaan tim penasihat hukum seputar Fitria yang mengaku menjadi korban penipuan usai membeli produk milik Reza Gladys.
    Namun, seorang jaksa pria keberatan dengan tanya jawab penasihat hukum dengan Fitria. Ia menilai bahwa ini merupakan persidangan kasus dugaan pemerasan, bukan kesehatan.
    “Ini saksi meringankan. Kami melakukan meringankan,” ujar kuasa hukum Nikita yang memotong keberatan jaksa terhadap majelis hakim di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (18/9/2025).
    “Tunggu, saya lagi keberatan,” timpal jaksa.
    Menurut kuasa hukum, persidangan ini berkaitan dengan produk skincare yang dijual oleh Reza Gladys sebagai pelapor dalam perkara ini.
    Dengan nada tinggi, kuasa hukum meminta jaksa membaca kembali dakwaan yang telah mereka susun untuk persidangan ini.
    “Silakan dibawa ke sini, ditunjukkan, ada enggak dibahas tentang itu. Silakan maju,” ucap hakim ketua Kairul Soleh.
    Perwakilan jaksa dan kuasa hukum mendekat ke meja majelis hakim sambil membawa surat dakwaan terhadap Nikita. Pada momen ini, Nikita pun berbicara.
    “Ada, skincare. Dari awal BAP itu urusannya skincare, enggak ada pemerasan,” ucap Nikita.
    Seorang jaksa perempuan meminta Nikita untuk tenang. Permintaan itu disampaikan dengan suara desis kepada Nikita. Namun, Nikita tidak terima.
    “Lu yang berisik,” ucap Nikita sambil menunjuk ke arah jaksa.
    “Yang sopan,” timpal jaksa.
    “Lu yang sopan. Dari awal nih, dari awal nyerocos aja,” kata Nikita lagi sambil menunjuk-nunjuk jaksa.
    Melihat kondisi ini, Kairul meminta Nikita dan jaksa tetap tenang. Tetapi, Nikita tetap melayangkan protes.
    “Makanya (jaksa) pakai masker, padahal nyerocos terus mulutnya. Yang Mulia juga harus tahu, ini dari awal sidang, nyerocos terus,” ucap Nikita.
    “Iya, dua duanya diam,” tegas Kairul.
    “Lama-lama gue enggak bisa diam sama lu ya. Nyerocos mulu,” ujar Nikita.
    Seorang penasihat hukum perempuan Nikita pun langsung mendekat ke terdakwa. Dia meminta kliennya agar tenang dengan menepuk-nepuk pundak.
    Kairul pun meminta terdakwa diam agar persidangan bisa dilanjutkan.
    “Sejak awal, majelis sudah mengingatkan ya, semua lewat majelis, tidak usah saling sahut-sahutan. Seperti itu ya. Ini bukan pasar. Kita ada aturannya,” jelas Kairul
    Hanya saja, Nikita menyinggung bahwa majelis hakim tidak pernah menunda persidangan akibat ulah jaksa. Berkali-kali, Kairul meminta ibu tiga anak itu agar tetap tenang.
    “Sekali diingatkan, diam. Baik penuntut umum, maupun terdakwa,” tegas Kairul.
    “Baru tahu saya ada jaksa kayak begini. Jaksa tuh cari kebenaran di muka persidangan,” ucap Nikita.
    “Coba, ini sudah kita ingatkan, masih ngomong terus,” kata Kairul.
    Dalam momen ini, Nikita meminta majelis hakim memarahi jaksa saat jaksa banyak bicara.
    “Saya sudah menahan lama ini, berapa kali sidang ini, saya tahan-tahan. Nyebelin ini dari awal,” ucap Nikita.
    Setelah ini, sidang kembali berlanjut.
    Adapun Nikita Mirzani didakwa melakukan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap pemilik produk kecantikan bernama dokter Reza Gladys.
    Perbuatan itu dilakukan Nikita bersama asistennya, Ismail Marzuki.
    Kejadian ini bermula dari unggahan video TikTok akun @dokterdetektif yang mengulas produk kecantikan Glafidsya milik Reza Gladys pada Rabu (9/10/2024).
    Menurut pemilik akun, Samira, kandungan produk Glafidsya berupa serum vitamin C booster tidak sesuai dengan klaim.
    Harganya pun disebut tidak sesuai dengan kualitasnya.
    Dua hari kemudian, Samira kembali mengulas lima produk Glafidsya lainnya, yakni sabun cuci muka, serum, dan krim malam yang lagi-lagi disebut tidak sesuai klaim.
    Dalam video itu, Samira mengajak warganet tidak membeli produk yang diklaim dapat menahan penuaan dini ini.
    Samira lantas meminta Reza minta maaf ke publik dan menghentikan penjualan produknya untuk sementara.
    Reza pun memenuhi permintaan Samira dengan mengunggah video permintaan maaf.
    Di sinilah Nikita Mirzani muncul. Nikita tiba-tiba melakukan siaran langsung TikTok melalui akun @nikihuruhara di mana ia menjelek-jelekkan Reza dan produknya berulang kali.
    Nikita menuding, kandungan produk kecantikan Reza berpotensi menyebabkan kanker kulit.
    Dia juga mengajak warganet tidak lagi menggunakan produk apa pun dari Glafidsya.
    Satu minggu setelahnya, rekan sesama dokter bernama Oky memprovokasi Reza untuk memberikan uang ke Nikita supaya tidak lagi menjelek-jelekkan produknya.
    Melalui Ismail, Nikita justru mengancam Reza dengan mengatakan bahwa dia bisa dengan mudah menghancurkan bisnis Reza Gladys.
    Oleh karenanya, Nikita meminta uang tutup mulut sebesar Rp 5 miliar.
    Lantaran merasa terancam, Reza akhirnya bersedia memberikan uang, namun “hanya” Rp 4 miliar.
    Atas kejadian itu, Reza mengalami kerugian sebesar Rp 4 miliar.
    Ia pun melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya pada Selasa (3/12/2024).
    Atas perbuatannya, Nikita dan Ismail disangkakan melanggar Pasal 27B ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 369 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pemerasan, serta Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Scarlett Parfum, dari Kisah Lokal ke Standar Global

    Scarlett Parfum, dari Kisah Lokal ke Standar Global

    Jakarta, CNBC Indonesia – Scarlett, brand kecantikan asal Indonesia kini semakin serius menggarap bisnis parfum. Setelah sukses dengan produk body care dan skincare sejak awal 2025, lini parfum justru melesat menjadi kontributor terbesar dengan porsi 40 persen dari total bisnis. Seperti apa kisah Scarlett merambah ke lini parfum?

    Selengkapnya saksikan dialog Andi Shalini bersama Chief Marketing Officer Scarlett Fiona Anjani Foebe di CNBC Indonesia, Rabu (17/09/2025).

  • Kepala BPOM Ajak 150 Pengusaha Korea Selatan Investasi Produk Kesehatan di RI

    Kepala BPOM Ajak 150 Pengusaha Korea Selatan Investasi Produk Kesehatan di RI

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof Dr Taruna Ikrar, memaparkan gagasan strategis kerjasama bilateral dengan Korea Selatan dalam bidang produk kesehatan. Di hadapan 150 pengusaha asal Negeri Ginseng, Prof Ikrar mengajak untuk memperkuat investasi di Indonesia, khususnya pada sektor obat-obatan, makanan, skincare, minuman kesehatan, hingga produk inovatif lainnya.

    Menurut Prof Ikrar, potensi Indonesia sebagai pasar sekaligus mitra produksi sangat besar. Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa serta pertumbuhan kelas menengah yang pesat, kebutuhan terhadap produk kesehatan terus meningkat.

    “Indonesia bukan hanya pasar, tetapi juga mitra strategis untuk pengembangan riset, produksi, dan distribusi produk kesehatan yang berkualitas,” ujarnya.

    Prof Ikrar juga menekankan bahwa BPOM berkomitmen menghadirkan regulasi yang transparan, efisien, serta mendukung ekosistem investasi.

    Ia menambahkan kerjasama dengan Korea Selatan dapat membuka jalan transfer teknologi, peningkatan kapasitas SDM, serta mempercepat hadirnya produk-produk inovatif yang aman dan bermutu di Indonesia.

    Lebih lanjut, Prof Ikrar menegaskan masuknya investasi dari pengusaha Korea Selatan akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia, salah satunya dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru.

    “Setiap investasi yang masuk tidak hanya menghadirkan produk berkualitas, tetapi juga membuka kesempatan kerja bagi rakyat Indonesia. Ini adalah salah satu dampak nyata yang kami harapkan dari kemitraan dengan Korea Selatan,” ungkapnya.

    Dalam presentasinya, Prof Ikrar juga menekankan pentingnya konsep ABG (Academic, Business, Government) sebagai fondasi utama kolaborasi. Menurutnya, hubungan erat antara perguruan tinggi (academic), dunia usaha (business), dan pemerintah (government) akan menciptakan ekosistem yang sehat untuk melahirkan inovasi berkelanjutan di bidang kesehatan.

    “Dengan sinergi ABG, Indonesia dan Korea Selatan dapat membangun rantai nilai yang kuat, mulai dari riset, inovasi, produksi, hingga distribusi produk kesehatan. Inilah kunci agar kerjasama kita tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi berkelanjutan,” tegasnya.

    Sebagai contoh, Taruna mendorong adanya riset bersama antara universitas di Indonesia dan Korea Selatan untuk pengembangan obat-obatan berbasis bioteknologi. Dunia usaha dapat menjadi motor penggerak komersialisasi produk hasil riset, sementara pemerintah melalui BPOM memastikan regulasi yang jelas dan ramah investasi. Dengan model ini, inovasi dapat lahir di kampus, diproduksi oleh industri, dan segera sampai ke masyarakat dengan standar keamanan tinggi.

    Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang digagas Kepala BPOM RI. Ia menegaskan hubungan Indonesia-Korea Selatan selama ini sangat erat dan memiliki ruang besar untuk berkembang, khususnya di bidang kesehatan dan inovasi industri.

    “Kami melihat Indonesia sebagai mitra yang memiliki potensi luar biasa. Dengan dukungan BPOM, kerjasama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan investasi, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara,” ujar Dubes Korsel.

    Selain memaparkan peluang investasi, Prof Ikrar juga meresmikan Pameran Produk Kesehatan yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran tersebut menghadirkan 150 stand dari para pengusaha Korea Selatan, yang menampilkan beragam produk mulai dari obat-obatan modern, pangan fungsional, minuman kesehatan, hingga produk kecantikan berbasis inovasi terbaru.

    Para pengusaha Korea Selatan menyambut baik ajakan tersebut. Mereka melihat peluang besar untuk memperluas jejaring bisnis sekaligus mendukung penguatan industri kesehatan di Indonesia yang selaras dengan agenda pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

    (suc/up)

  • Mengapa Kita Percaya (atau Meragukan) Produk Selebriti Perkenalan

    Mengapa Kita Percaya (atau Meragukan) Produk Selebriti Perkenalan

    Di era digital, kecantikan bukan lagi sekadar urusan skincare atau makeup, melainkan juga bagian dari identitas sosial. Dari Instagram hingga TikTok, wajah selebriti hadir di setiap layar: menawarkan rahasia glowing skin, serum anti-aging, atau lipstik yang katanya wajib dimiliki. Namun, pertanyaan besar tetap muncul: mengapa kita begitu mudah percaya pada produk selebriti, sementara sebagian lain justru meragukannya?

    Untuk menjawabnya, kita perlu melihat fenomena ini dari sisi psikologi, tren industri, hingga dinamika budaya global yang membentuk perilaku konsumen.

    Daya Tarik Selebriti: Efek Halo yang Menggoda
    Selebriti memiliki apa yang disebut halo effect. Artinya, jika seseorang sudah terkenal karena bakat atau penampilannya, publik akan menganggap semua yang ia promosikan juga bernilai tinggi. Jika seorang aktris tetap terlihat muda di usia 50-an, publik percaya krim wajah yang ia jual pasti rahasianya. Jika seorang penyanyi selalu tampil segar di panggung, serum yang ia promosikan dianggap sebagai kunci vitalitasnya.

    Efek ini bukan hal baru. Di era klasik Hollywood, bintang film seperti Elizabeth Taylor mempopulerkan parfum dengan namanya, dan hasilnya meledak. Fenomena serupa berulang hingga kini dengan artis-artis modern. Namun, realitasnya kecantikan selebriti berasal dari kombinasi genetik, gaya hidup, serta akses ke ahli gizi, personal trainer, dan treatment mahal. Produk hanyalah satu potongan kecil dari puzzle besar.

    Antara Citra dan Realita
    Narasi pribadi sering menjadi senjata utama pemasaran. Ungkapan seperti “Saya pakai ini setiap hari” atau “Inilah rahasia kulit saya” sangat memikat hati konsumen. Tetapi banyak yang lupa bahwa selebriti punya privilege: perawatan rutin di klinik kecantikan, teknologi dermatologi canggih, hingga tim ahli yang siap merancang gaya hidup sehat.

    Ketika semua faktor ini digabung, sulit untuk menentukan apakah hasil yang kita lihat benar-benar datang dari satu produk, atau dari gaya hidup eksklusif yang tidak semua orang bisa ikuti.

    Kasus JLo Beauty: Antara Kritik dan Pembelaan
    Fenomena ini terlihat jelas pada JLo Beauty, lini skincare milik Jennifer Lopez. Banyak kritikus menyebut produknya terlalu mahal atau tidak berbeda jauh dari brand lain. Bahkan ada yang menuduh Lopez sendiri tidak memakainya.

    Namun, Lopez membela produknya dengan penuh keyakinan. Ia mengatakan bahwa produknya lahir dari pengalaman panjang, penelitian, serta rutinitas yang ia jalani. Dengan kata lain, ia ingin menegaskan bahwa JLo Beauty bukan sekadar label, melainkan hasil kerja nyata.

    Untuk membaca diskusi lengkap soal kontroversi ini, bisa melihat artikel di World Fashion News. yang membahas bagaimana Jennifer Lopez merespons kritik publik.

    Kasus ini menjadi contoh sempurna tentang bagaimana selebriti harus berjuang mempertahankan kredibilitas di tengah keraguan konsumen.

    Psikologi Kepercayaan Konsumen
    Mengapa banyak orang masih percaya meski ada keraguan? Psikologi memberi jawabannya. Identifikasi dengan idola adalah alasan pertama. Membeli produk selebriti membuat konsumen merasa lebih dekat dengan sang bintang. Ada juga social proof: jika banyak orang menggunakan produk tertentu, secara otomatis dianggap terpercaya. Selain itu, emotional marketing yang menyertakan cerita pribadi selebriti memberi nilai emosional tambahan.

    Di sinilah terletak kekuatan terbesar selebriti. Konsumen membeli bukan hanya skincare, melainkan juga simbol status dan gaya hidup.

    Dari Kepercayaan ke Kekecewaan
    Sayangnya, ekspektasi sering kali tidak sesuai realita. Banyak ulasan online menunjukkan kekecewaan: kulit tidak berubah signifikan, harga terlalu tinggi dibanding kualitas, atau sekadar membeli “nama besar” tanpa hasil sepadan.

    Gelombang kekecewaan ini sering menyebar cepat di media sosial, menghasilkan review negatif yang viral. Ironisnya, kecepatan yang dulu membangun hype juga bisa meruntuhkan reputasi.

    Tren Global: Selebriti vs. Inovasi Industri
    Produk selebriti hanyalah satu bagian dari industri kecantikan yang sangat luas. Tren global lain seperti K-Beauty menjadi pembanding kuat, karena berhasil membangun reputasi lewat inovasi bahan aktif seperti snail mucin dan centella asiatica, harga yang lebih terjangkau, serta ritual skincare yang unik dan konsisten. Perbedaan ini membuat konsumen kini dihadapkan pada pilihan menarik: membeli berdasarkan nama besar selebriti, atau memilih produk yang terbukti secara hasil nyata.

    Selain K-Beauty, tren lain juga muncul seperti Clean Beauty yang menghindari bahan kimia keras, hingga Sustainable Beauty yang menekankan ramah lingkungan. Semua tren ini menantang brand selebriti untuk lebih transparan dan berinovasi. Bagi yang penasaran lebih jauh tentang inovasi K-Beauty, salah satu contoh menarik adalah COSRX. brand Korea yang terkenal dengan produk berbahan snail mucin dan telah menjadi favorit konsumen global.

    Peran Media Sosial: Dua Sisi Mata Uang
    Media sosial adalah mesin utama pemasaran produk selebriti. Di Instagram, foto glowing skin bisa menciptakan kehebohan dalam hitungan jam. Namun, review buruk di TikTok atau YouTube juga bisa menyebar dengan cepat.

    Kekuatan ini membuat brand selebriti harus ekstra hati-hati: tidak berlebihan dalam klaim, menunjukkan bukti nyata, serta menyediakan testimoni dari konsumen biasa, bukan hanya selebriti itu sendiri. Jika tidak, mereka berisiko menghadapi boomerang digital berupa kritik viral.

    Bagaimana Konsumen Bisa Lebih Cerdas
    Konsumen modern dituntut lebih kritis. Membaca label bahan aktif adalah langkah pertama. Membandingkan dengan brand lain yang lebih terjangkau bisa membuka perspektif baru. Ulasan independen dari beauty blogger atau dermatolog sering memberi pandangan yang lebih jujur. Dan yang tak kalah penting, setiap orang harus memahami kebutuhan kulitnya sendiri. Tidak semua produk cocok untuk semua jenis kulit, meski dipromosikan oleh idola dunia.

    Dengan pendekatan ini, konsumen bisa membuat keputusan berdasarkan logika, bukan sekadar emosi.

    Perspektif Lokal: Indonesia dan Produk Selebriti
    Pasar Indonesia sangat terpengaruh tren global. Produk selebriti dari Hollywood dan Korea sering jadi incaran. Namun, brand lokal juga semakin kuat dengan keunggulan harga dan formulasi untuk kulit tropis. Hal ini menempatkan konsumen Indonesia pada posisi unik: mereka bisa menikmati kemewahan produk global, tapi sekaligus mendukung produk lokal yang lebih sesuai kebutuhan sehari-hari.

    Selain itu, budaya Indonesia yang kolektif membuat rekomendasi dari komunitas, beauty influencer lokal, dan review teman sebaya sangat berpengaruh. Bukan hanya nama besar yang menentukan, melainkan juga word of mouth.

    Masa Depan Produk Selebriti
    Apakah brand selebriti akan bertahan? Jawabannya bergantung pada dua faktor utama: transparansi dan kualitas nyata. Konsumen sekarang menuntut kejujuran penuh tentang bahan dan hasil. Produk yang benar-benar bekerja akan tetap bertahan, terlepas dari siapa pemiliknya.

    Brand yang hanya menjual citra kemungkinan akan tenggelam. Sebaliknya, selebriti yang serius mengembangkan produk berkualitas punya peluang bertahan lama.

    Produk kecantikan selebriti adalah kombinasi unik antara bisnis, citra, dan psikologi. Efek halo membuat banyak orang percaya, tetapi kesadaran konsumen yang semakin kritis membuat keraguan juga tumbuh.

    Akhirnya, keputusan ada di tangan kita sendiri: apakah kita membeli krim wajah karena memang efektif, atau karena kita ingin merasa lebih dekat dengan sang idola? Tidak ada jawaban yang sepenuhnya benar atau salah, karena setiap orang memiliki motivasi dan pengalaman berbeda. Yang terpenting adalah kita mampu menilai dengan jernih, tidak hanya mengikuti tren, dan memilih produk yang benar-benar bermanfaat bagi kebutuhan kulit kita. Pada akhirnya, kecantikan yang paling autentik adalah yang membuat kita merasa nyaman, percaya diri, dan bahagia dengan diri sendiri.

  • Nikita Mirzani Diduga Sempat Minta Uang Rp15 M ke Pengusaha Skincare Selain Reza Gladys

    Nikita Mirzani Diduga Sempat Minta Uang Rp15 M ke Pengusaha Skincare Selain Reza Gladys

    JAKARTA – Sidang kasus dugaan pengancaman dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat aktris Nikita Mirzani kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

    Dalam sidang kali ini, pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) kembali menghadirkan saksi fakta yaitu Melvina Husyanti yang merupakan pemilik merek skincare Daviena.

    Pada kesaksiannya, Melvina mengaku dimintai uang ‘tutup mulut’ oleh Nikita Mirzani sebesar Rp15 Miliar.

    “Berapa yang diminta Terdakwa?,” tanya Jaksa Penuntut Umum saat sidang, Kamis, 28 Agustus.

    “Pada saat itu diminta Rp15 miliar,” jawab Melvina Husyanti, pemilik brand skincare Daviena.

    Melvina menuturkan ia tidak mengetahui alasan pihak Nikita Mirzani meminta uang sebesar Rp15 miliar tersebut kepadanya. Namun ia menduga agar Nikita berhenti mengulas jelek terkait merek skincare miliknya.

    “Untuk apa?,” tanya Jaksa Penuntut Umum.

    “Saya tidak tahu. Agar produknya tidak di-review jelek,” jawab Melvina Husyanti lagi.

    Saat dimintai uang Rp15 Miliar, Melvina mengatakan kalau ia tidak sanggup karena kondisi bisnisnya saat itu juga sedang bermasalah. Ia pun menawar untuk memberikan Rp2 Miliar kepada Nikita Mirzani.

    “(Saya bilang) Iya, saya tidak mampu karena pada saat itu saya lagi tagih uang saya lagi banyak banget karena saya lagi kembalikan seller,” tutur Melvina Husyanti.

    “Saya sanggupnya 2 miliar, begitu,” lanjutnya.

    Sayangnya pihak Nikita Mirzani menolak penawaran tersebut hingga akhirnya Melvina menaikkan jumlah harga negosiasinya menjadi Rp3 Miliar.

    “Nah, terus apa kata Terdakwa?,” tanya Jaksa Penuntut Umum.

    “Beliau tidak mau. Kemudian saya menaikkan lagi menjadi 3 miliar,” jawab Melvina Husyanti.

    Bukannya diterima, Nikita Mirzani malah meminta Melvina untuk mencicil uang ‘tutup mulut’ Rp15 Miliar itu dan bahkan memintanya menjual mobil ferari miliknya.

    “Terus apa lagi yang dikatakan oleh Terdakwa?,” tanya Jaksa Penuntut Umum lagi.

    “Intinya jual mobil aja, 3 mobil. (Nikita Mirzani bilang) ‘Cicil aja atau jual mobil Ferrarinya’,” pungkas Melvina Husyanti.

  • 1
                    
                        Jejak Kelam Dwi Hartono: Dari Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
                        Megapolitan

    1 Jejak Kelam Dwi Hartono: Dari Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Megapolitan

    Jejak Kelam Dwi Hartono: Dari Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Motivator Dwi Hartono menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai salah satu dari 15 tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).
    Rupanya, kasus tersebut bukan perkara hukum pertama Dwi Hartono. 
    Otak pembunuhan kacab bank BUMN ini juga pernah terjerat kasus pemalsuan ijazah. Bahkan, dalam kasus itu Dwi Hartono pernah mendekam di balik jeruji besi.
    “Iya benar, di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena saat dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).
    Pada 2012, Dwi Hartono terjerat kasus pemalsuan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan nilai palsu sejumlah mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unissula Semarang.
    Kala itu, Dwi masih tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unissula angkatan 2004.
    Sejak 2006, ia menyebarkan brosur bimbel bernama Smart Solution yang menawarkan jaminan pasti diterima di jurusan kedokteran, kebidanan, keperawatan, farmasi, dan akuntansi.
    Dwi Hartono mengubah nilai dan ijazah para calon mahasiswa dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
    Atas tindakannya itu, dia menerima uang mulai dari Rp 5 juta-Rp 10 juta dari setiap calon mahasiswa yang mendaftar.
    Kasus ini terungkap setelah seorang Dekan Fakultas Kedokteran Unissula saat itu, Taifuqurrachman melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.
    Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang menjauhkan vonis enam bulan terhadap Dwi Hartono.
    Putusan itu lebih rendah daripada tuntutan jaksa yang menuntut Dwi Hartono kurungan penjara selama satu tahun.
    Kompas.com menelusuri jejak digital Dwi Hartono dan menemukan latar belakangnya sebagai pengusaha dengan bidang usaha yang cukup beragam.
    Dalam bio akun Instagram @klanhartono, Dwi mencantumkan fokus pada properti, perkebunan, trading, pendidikan, e-commerce, fashion, dan skincare.
    Selain itu Dwi Hartono juga terhubung dengan lembaga sosial melalui @hartono_foundation.
    Selain dikenal sebagai pengusaha, Dwi juga aktif sebagai motivator bisnis.
    Ia memiliki kanal YouTube bernama Klan Hartono dengan lebih dari 169.000 pengikut, tempat ia sering membagikan video motivasi dan inspirasi bisnis di usia muda.
    Dwi Hartono juga tercatat sebagai pendiri Guruku.com, aplikasi pendidikan digital yang dikelola oleh PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (PT DAI).
    Berdasarkan penelusuran Kompas.com. guruku bergerak di bidang pendidikan nonformal dengan fokus pada kualitas tenaga pendidik, materi, dan soal pembelajaran.
    Guruku juga membuka akses pelatihan bisnis, pengembangan UMKM, hingga penguatan soft skill bagi pelajar maupun profesional.
    Selain Guruku, Dwi juga memiliki PT Hartono Mandiri Makmur, sebuah marketplace.
    Dari hasil penelusuran Kompas.com, melalui mesin pencarian, tempat usaha itu beralamat di Perumahan Kota Wisata Cibubur, Cluster San Fransisco, Blok Q1 No 8, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
    Sejauh ini polisi telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37)
    Mereka terbagi dalam empat kluster, yakni kluster aktor intelektual, pengintai, penculik dan eksekutor serta pembuang jasad korban.
    Dwi Hartono termasuk klaster aktor intelektual bersama C alias Ken, YJ dan AA.
    Sementara kluster penculik yang sudah ditangkap adalah Eras, RS, AT dan RAH.
    Adapun delapan lainnya identitasnya belum diungkap polisi. Termasuk peran-peran mereka.
    Polisi juga sejauh ini belum menjelaskan motif penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN ini.
    Mohamad Ilham Pradipta diculik saat berada di area parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025.
    Keesokan harinya, jasad kacab bank BUMN itu ditemukan di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat kacab bank BUMN ini dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transaksi Tokopedia Naik 127 Persen pada Juli 2024-Juni 2025, Apa Produk yang Paling Laris? – Page 3

    Transaksi Tokopedia Naik 127 Persen pada Juli 2024-Juni 2025, Apa Produk yang Paling Laris? – Page 3

    Pada semester I 2025, jumlah penjual yang tergabung dalam kategori ‘Mall’ di platform ini tercatat melonjak lebih dari 4 kali lipat dibandingkan paruh II 2024. Tak hanya itu, rata-rata transaksi penjual ‘Mall’ juga meningkat hingga 15 kali lipat.

    Kategori ‘Mall’ di TikTok Shop mencakup pemilik brand resmi, distributor terpercaya, hingga toko dengan reputasi tinggi yang telah diverifikasi.

    Toko-toko ini mendapatkan berbagai keuntungan seperti badge khusus, promo eksklusif, serta akses ke kampanye besar seperti promo tanggal kembar “Guncang”. Posisinya yang strategis—seperti tampil di banner utama—turut mendongkrak kepercayaan dan visibilitas di mata pembeli.

    “Pertumbuhan pesat ini menunjukkan peran TikTok Shop by Tokopedia dalam mendorong pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk naik kelas secara digital. Kami ingin menciptakan pengalaman #BelanjaAman dengan menghadirkan produk dari toko resmi yang terpercaya,” ujar Stephanie.

    Dalam daftar kategori terlaris, tiga sektor menonjol: Fesyen, Kecantikan & Perawatan Diri, serta Makanan & Minuman.

    Produk-produk populer di antaranya adalah sneakers wanita, lipstik, hijab, skincare, dan sambal. Data menunjukkan bahwa pembeli semakin memilih produk dari brand resmi atau toko dengan status ‘Mall’ saat berbelanja.