Produk: skincare

  • Panggil Doktif, Sosok Perempuan Bertopeng yang Bongkar Skincare Overclaim, BPOM Merasa Tersaingi? – Halaman all

    Panggil Doktif, Sosok Perempuan Bertopeng yang Bongkar Skincare Overclaim, BPOM Merasa Tersaingi? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kemunculan sosok perempuan bertopeng yang menamakan diri dokter detektif alias doktif menarik perhatian publik. 

    Doktif kerapkali muncul, dengan topeng dimata di media sosial, me-review skincare dan membongkar claim berlebihan atau overclaim.

    Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (Badan POM RI) mengungkapkan rencana pemanggilan doktif.

    Apakah kehadiran doktif mengusik BPOM? Ini mengingat kehadiran doktif bak pengawas dan menguliti maraknya peredaran skincare abal-abal yang merugikan kesehatan,

    Benarkah BPOM merasa tersaingi dalam hal pengawasan skincare yang notabene jadi ranah tugasnya?

    Kepala BPOM Taruna Ikrar alam konferensi pers pada Senin (30/12/2024) menyebut bahwa tanggungjawab pengawasan terhadap skincare yang masuk kosmetik secara resmi berada di bawah wewenang dan tugas BPOM RI.

    Hal ini merujuk pada peraturan perundang-undangan.

    Sehingga, menurutnya tidak ada pengawasan yang bisa dilakukan oleh individu maupun lembaga lain.

    “Sehingga kalau ada pertanyaan apakah doktif saingan Badan POM? Badan POM tidak pernah merasa mendapat saingan, karena satu-satunya lembaga yang diperintahkan oleh undang-undang yang resmi itu BPOM,” kata Taruna. 

    Taruna Ikrar Kepala BPOM RI di hadapan guru besar, dosen dan mahasiswa di Harvard Medical School, Harvard University, tepatnya di Aula Massachusetts General Hospital, Boston, USA. Rabu 20 November 2024 (HO)

    Ia kembali pemanggilan ini menjalankan tugas dan fungsi BPOM sebagai lembaga pengawas. 

     

    “Jadi kami tidak punya saingan, dan lembaga negara harus menjalankan tupoksinya sesuai dengan aturan yang ada,” jelas Taruna.

    Pemanggilan itu kata untuk memastikan motif doktif dalam melakukan review skincare overclaim.

    “Kami tidak tahu apa motifnya, apakah karena persaingan bisnis atau motif lain, tidak tahu. Makanya kami panggil beliau,” tutur dia d

    Selain memanggil doktif, BPOM juga akan memanggil sejumlah influencer untuk turut membantu program BPOM di tahun 2025 yakni mengedukasi masyarakat.

    “Makanya kami sebagai lembaga negara akan memanggil mereka untuk mengklarifikasi apa maksud tujuan dan sebagainya. Dari hasil klarifikasi itu kami bisa manifestasi dari program kami, yaitu komunikasi informasi dan edukasi, kami punya program kerja seperti itu,” jelas dia.

    Reaksi Netizen

    Pemanggilan doktif soal review skincare overclaim ini kembali membuat netizen bereaksi.

    “BPOM gak usah pake klarifikasi yg gak dibutuhin. infonya sih yg punya wewenang berdasarkan undang2 & peraturan BPOM. lah kasus mafia skin care lu orang pada kemanaaa? Ada loh yg namanya perlindungan konsumen. Orang kena merkuri lu diem bae. pake nanya doktif ada motif apa? Ckckck,” tulis seorang netizen.

    “Munculnya doktif, efek rendahnya pengawasan BPOM,” tulis netizen lain.

    Sosok Doktif  yang Viral di TikTok Kuak Kelakuan Mafia Skincare dengan Hasil Lab

    Sosok Dokter Detektif alias Doktif yang viral di TikTok perlahan terbongkar. 

    Artikel di Tribun Jatim (Tribunnws.com Network) melansir jika kemunculan Doktif kini bikin gonjang-ganjing dunia skincare Tanah Air. 

    Sebab, Doktif getol membongkar hasil tes kandungan skincare yang overclaim. 

    Kemunculan Doktif alias dokter detektif kini bikin gonjang-ganjing dunia skincare Tanah Air. 

    Merek skincare terkenal, milik artis, selebgram pun tak luput dari hasil uji Doktif. 

    Namun Doktif kerap muncul dengan wajah bertopeng.

    Banyak yang penasaran siapa Doktif sebenarnya. 

    Lantas, siapa sosok doktif sebenarnya?

    Berdasarkan penelusuran Tribunsumsel.com, sosok Doktif diduga kuat merupakan dokter bernama Amira.

    Dirinya memilik sejumlah klinik kecantikan dengan brand namanya.

    Adapun dirinya mendirikan klinik tersebut sejak 13 tahun lalu atau pada 2009 di Kota Serang, Banten. 

    Dokter Amira merupakan asli orang Surabaya.

    Tak haya itu, diketahui Dokter Amira sudah menikah.

    Sosok suaminya pun bukan orang sembarangan, berprofesi sebagai pengacara terkenal.

    Hal tersebut diketahui dari postingan salah satu instagram @feriyust.

    Suami dari Dokter Amira merupakan Teuku Nasrullah.

    Itulah sedikit informasi mengenai sosok Doktif.

    Pernah Muncul di Podcast Denny Sumargo

    Doktif muncul dalam podcast milik Denny Sumargo yang tayang pada Selasa (22/10/2024).

    Denny Sumargo menyebut sosok Doktif terlalu berani lantaran menguak dunia mafia skincare.

    Dalam podcast tersebut, Doktif menguak awal mula kemunculan dirinya membersihkan dunia per-skincare-an dari hal-hal negatif.

    Doktif muncul dalam podcast milik Denny Sumargo yang tayang pada Selasa (22/10/2024).

    Diceritakan Doktif, dulu sempat heboh skincare yang mengandung bahan berbahya dan merkuri.

    “Jaman dulu sudah heboh dengan kandungan bahan berbahaya dan merkuri, itu sih awalnya tapi sudah banyak tuh dokter dokter yang speak up.

    Tapi banyak juga owner owner yang melakukan, eh ga ngakuin, ngeles begitu itu ketahuan positif Hidrokuinon ternyata mereka bilangnya itu palsu, jadi sulit nih sebenernya ngeberantasnya, gitu,” jelasnya.

    Menurut Doktif, beberapa bahan disalahartikan menjadi berbahaya.

    Padahal bahan bahan tersebut aman digunakan jika sesuai dengan resep dokter dan diawasi dalam jangka waktu tertentu.

    “Jadi peranannya bisa di semua itu, kadang di overclaim, terus peranannya di bagian bahan berbahaya, tapi ini koreksi dikit, Hidrokuinon diizinkan selama dalam pengawasan dokter, nah ini yang selama ini masyarakat salah, boleh banget, tapi di bawah pengawasan dokter, tidak boleh diperjualbelikan secara bebas, etiket biru namanya,” kata Doktif menjelaskan.

    “Etiket biru ga berbahaya selama didapatkan di klinik, diresepkan dan diawasi oleh dokter dalam batas waktu tertentu, itu aman banget,” sambungnya.

    Tak hanya itu saja, Doktif juga membongkar soal adanya pihak yang meminta bantuannya menutupi bahan berbahaya dalam produknya.

    “Dok banyak yang mau sikat lu kan dan pasti banyak yang mau nyogok ya, ketika lu review satu produk yang ga bagus,” tanya Denny Sumargo.

    “Jangan bilang ga bagus, tidak sesuai dengan klaimnya,” jawab Doktif.

    “Nawarin duit ada ga?,” kata Densu kembali bertanya.

    “Ada tapi melalui orang lain, perantara, bahkan ada yang langsung dokter mau minta berapa aja,” jawabnya.

    Namun Doktif sama sekali tak menerima dan justru semakin gencar membongkar soal adanya skincare overclaim dan berbahaya.

    “Oke, sempat terima? Pernah keluar angka gak?,” kata Denny Sumargo penasaran.

    “Engga, karena memang enggak pernah perduliin,” balas Doktif.

    “Jadi semuanya terserah doktif mau minta berapa,” kata Denny Sumargo menyimpulkan.

    “Ya gamau karena memang dari awal bukan untuk mencari uang dari menunjukkan hasil lab,” tutur Doktif.

    Terakhir, ia menjelaskan asal uang yang ia dapatkan setelah menolak berbagai tawaran tersebut.

    “Jadi kamu mencari uang lewat?,” tanya Densu.

    “Usaha aja bisnis,” kata Doktif menjelaskan.

    “Tapi kan lu disitu engga promoin you punya produk di situ, bagaimana orang mau beli,” ucap Denny Sumargo kembali bertanya.

    “Untuk jualan ga harus dari doktif, bisa dari orang lain, buktinya itu banyak brand skincare yang ga ketahuan siapa ownernya misalnya tuh brand S yang gede,” jawab Doktif.

    “Dia punya platform kosmetik besar, pengusaha, dokter cek aman, tapi sampe sekarang doktif ga kenal, makanya doktif pake topeng berusaha di situ tapi biar gak dikenal publik, tapi untuk era sekarang susah,” kata Doktif.

    “Iya karena eranya flexing itu kuat,” sambung Densu.

     

    (Tribunnews.com/Rina Ayu/Anita K Wardhani) (TribunSumsel/TribunJatim)

  • Pemerintah Pastikan Layanan Netflix hingga Skincare Tak Kena PPN 12 Persen

    Pemerintah Pastikan Layanan Netflix hingga Skincare Tak Kena PPN 12 Persen

    JAKARTA – Pemerintah memastikan kebijakan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025 hanya berlaku untuk jasa dan barang mewah.

    Artinya, barang dan jasa yang saat ini dikonsumsi oleh masyarakat banyak seperti detergen, pakaian, produk skincare, layanan streaming seperti Netflix, Spotify tidak dikenakan tarif PPN menjadi 12 persen atau tetap berlaku tarif 11 persen pada 1 Januari 2025.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, kenaikan tarif PPN 12 persen pada 2025 hanya berlaku untuk barang dan jasa yang saat ini dikenakan tarif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 15 Tahun 2023.

    “Itu kategorinya sangat sedikit, limited seperti jet pribadi, kapal pesiar dan juga rumah yang sangat mewah yang sudah diatur dalam PMK PPnBM Nomor 15 Tahun 2023,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 31 Desember.

    Sri Mulyani menegaskan, barang dan jasa lainnya yang selama ini terkena PPN sebesar 11 persen tidak akan mengalami kenaikan PPN menjadi 12 persen.

    “Jadi tetap 11 persen seluruh barang dan jasa yang selama ini 11 persen, tetap 11 persen tidak ada kenaikan PPN untuk seluruh barang dan jasa yang selama ini adalah tetap. Barang dan jasa yang selama ini mendapatkan pengecualian yaitu PPN-nya 0 persen, yaitu tidak sama sekali membayar PPN yaitu barang-barang berhubungan dengan makanan pokok,” ujarnya.

    Sri Mulyani menjelaskan, barang/jasa tarif PPN 0 persen yakni, Beras, Jagung, Kedelai, Buah-buahan, Sayur-sayuran, Ubi jalar, Ubi kayu, Gula, Ternak dan hasilnya, Susu segar, Unggas, Hasil pemotongan hewan, Padi-padian, Kacang-kacangan, Ikan, Udang, Biota lainnya, Rumput laut, Tiket kereta api, Tiket bandara, dan Angkutan orang.

    Berikutnya, barang dan jasa yang tetap terkena tarif PPN 0 persen yakni seperti Jasa angkutan Umum dan Sungai, Penyerahan Jasa Paket, Jasa Biro Perjalanan, Jasa pendidikan Pemerintah dan Swasta, Buku-buku Pelajaran, Kitab Suci, Jasa Kesehatan, Jasa Keuangan Dana Pensiun, Jasa Keuangan lain seperti Kartu Kredit, Asuransi Kerugian, dan Asuransi Jiwa.

    “Semuanya tetap dapat fasilitas PPN 0 persen tidak membayar PPN, sedangkan seluruh barang jasa yang lainnya yang selama ini 11 persen tetap 11 persen tidak ada terkena kenaikan 12 persen,” jelasnya.

    Selain itu, barang dan jasa yang selama ini bebas PPN juga akan masih berlanjut pada 2025 seperti bahan makanan pokok, jasa pendidikan, jasa pelayanan kesehatan, jasa pelayanan sosial, jasa angkutan umum hingga rumah sederhana.

  • Video: Sering Review Skincare, Dokter Detektif Bakal Dipanggil BPOM

    Video: Sering Review Skincare, Dokter Detektif Bakal Dipanggil BPOM

    Video: Sering Review Skincare, Dokter Detektif Bakal Dipanggil BPOM

  • Fakta-fakta Temuan 200 Ribu Kosmetik Ilegal Berisiko Picu Kanker

    Fakta-fakta Temuan 200 Ribu Kosmetik Ilegal Berisiko Picu Kanker

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI kembali mengidentifikasi ratusan ribu pieces kosmetik ilegal dan mengandung bahan berbahaya. Dalam kurun waktu Oktober-November 2024 saja, BPOM menyita 235 jenis kosmetik berbahaya-ilegal dengan total sekitar 205.400 pieces.

    Kosmetik-kosmetik tersebut ditemukan di empat wilayah seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Ratusan ribu kosmetik tersebut ditaksir memiliki nilai ekonomi hingga Rp 8 miliar.

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar membeberkan beberapa brand atau merek kosmetik ilegal yang disita, di antaranya:

    LameilaAichun BeautyWNP’LMilla Color2099XixiJiopoianSvmyTanakoAnylady.

    Kandungan Kosmetik Berbahaya

    Kosmetik ilegal dan berbahaya tersebut diketahui mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, pewarna K3, pewarna K10, rhodamin B, antibiotik, antifungi, hidrokinon, tretinoin, dan steroid.

    Taruna menambahkan bahwa dari merek-merek kosmetik yang disita BPOM, tidak sedikit brand skincare yang memang sebelumnya telah berhasil diamankan pihaknya. Namun, kosmetik berbahaya tersebut masih saja ‘lolos’ dan beredar di pasaran.

    “Kok setiap penindakan selalu muncul-muncul lagi (brand yang sama)? Pertama, khusus untuk kasus ini bukan berarti BPOM tidak bertindak tegas, buktinya kami menyita, mengambil, memberikan hukuman,” kata Taruna saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (30/11/2024).

    Mengapa Kosmetik Ilegal Terus Muncul?

    “Intinya sesuai supply and demand. Saya melihat beberapa produk dibutuhkan dan banyak laku diinginkan masyarakat. Umumnya produk ini kan dipasarkan secara online, dan (pasar online) bukan kewenangan kami,” sambungnya.

    Taruna menambahkan bahwa pihaknya tidak memiliki kuasa penuh pada perdagangan elektronik, sehingga BPOM harus bekerja sama dengan pihak e-commerce dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    “Jadi intinya, kenapa ini (merek sama) berulang-ulang (disita)? Bukan karena kami tidak bertindak. Tapi ada yang membutuhkan, ada yang menginginkan, ada yang mau membeli,” katanya.

    “Dan membelinya mayoritas secara online. Artinya produknya ini ada di beberapa negara, dan lewat sistem borderless sekarang ini, orang yang penting ada kartu kreditnya, mereka bisa bertransaksi,” tutupnya.

    (dpy/naf)

  • 7 Tips Liburan di Negara Bermusim Dingin

    7 Tips Liburan di Negara Bermusim Dingin

    Jakarta, Beritasatu.com – Liburan ke negara bermusim dingin bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga menantang bagi banyak orang. Berikut beberapa tips liburan di negara bermusim dingin yang dapat membantu Anda menikmati perjalanan.

    Dilansir dari Brown Health, berikut merupakan tips yang bisa dilakukan saat akan berlibur ke negara dengan musim dingin.

    1. Pilih destinasi yang tepat

    Sebelum memutuskan destinasi, pelajari negara atau kota yang Anda inginkan. Apakah Anda lebih suka tinggal di kota yang penuh dengan festival musim dingin, seperti Sapporo Snow Festival di Jepang, atau lebih suka tinggal di kota-kota kecil Swiss yang tenang? Pastikan tujuan sesuai dengan keinginan dan anggaran Anda.

    2. Berkemas dengan bijak

    Teliti iklim di tempat yang Anda tuju agar tahu jenis pakaian apa yang harus dibawa. Bawalah pakaian yang dapat dikenakan berlapis-lapis untuk menghadapi perubahan suhu. Untuk cuaca dingin, bawalah pakaian dalam termal, kaus kaki anti-lembab, dan mantel musim dingin. Jangan lupakan aksesori seperti topi, sarung tangan, syal, dan sepatu bot tahan air agar Anda tetap hangat dan kering.

    3. Jangan lupakan hal-hal penting

    Kapan pun waktunya, jangan pernah meninggalkan rumah tanpa membawa obat-obatan, perlengkapan mandi, uang tunai, dan pengisi daya ponsel. Baterai ekstra juga merupakan ide yang bagus karena menghabiskan waktu dalam cuaca dingin dapat mengurangi kinerja baterai perangkat Anda.

    4. Tetap terhidrasi

    Tips liburan berikutnya, yakni selalu memperhatikan kondisi. Udara musim dingin yang kering dikombinasikan dengan aktivitas cuaca dingin seperti ski atau seluncur es dapat meningkatkan kemungkinan kondisi dehidrasi. Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan minum banyak air selama perjalanan Anda, dan batasi kafein serta alkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi.

    5. Lindungi kulit Anda

    Musim dingin bisa sangat berat bagi kulit Anda dengan angin yang menusuk kulit dan kelembaban yang rendah. Itulah mengapa Anda perlu mengambil langkah ekstra dalam cuaca dingin. Pelembab kulit yang baik serta lip balm sangat penting untuk perjalanan musim dingin Anda.

    Gunakan skincare dengan kandungan yang melembabkan serta menghidrasi kulit, dan juga jangan lupa tetap memakai sunscreen meski cuaca sedang dingin.

    6. Bersiap-siap dengan segala kemungkinan delay

    Cuaca di musim dingin sering kali tidak dapat diprediksi, sehingga menyebabkan penundaan atau pembatalan penerbangan. Sebaiknya Anda memeriksa prakiraan cuaca untuk rute perjalanan, agar Anda tahu apa yang akan terjadi.  Saat memesan penerbangan pesawat, pertimbangkan penerbangan yang memiliki waktu singgah yang lebih lama untuk mengantisipasi kemungkinan penundaan.

    7. Tetap aman dan terjaga selama musim dingin

    Kondisi musim dingin bisa menjadi tantangan dan berbahaya. Untuk meminimalkan risiko, kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca, termasuk sepatu bot yang kokoh dan tidak licin.

    Berhati-hatilah saat berada di permukaan es, karena dapat menyebabkan kecelakaan. Selain itu, pastikan untuk membawa barang-barang penting seperti kotak P3K dan informasi kontak darurat. Jika berencana untuk beraktivitas di luar ruangan, beri tahu seseorang tentang rencana Anda dan perkiraan waktu kembali untuk memastikan keselamatan.

    Jika bersiap-siap dengan baik, liburan di negara musim dingin dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Dengan memperhatikan tips liburan tersebut, perjalanan liburan pun menjadi semakin aman dan menyenangkan.

  • Menjamurnya Kosmetik dan Klinik Estetik Abal-abal

    Menjamurnya Kosmetik dan Klinik Estetik Abal-abal

    Jakarta – Nama Ria Agustina terseret dalam kasus praktik klinik kecantikan abal-abal. Influencer tersebut terindikasi menjalani klinik dan melakukan perawatan kepada pasien tanpa mengantongi surat izin praktik dokter.

    Tak punya latar belakang medis, Ria merupakan sarjana perikanan yang berbekal kursus estetik. Secara regulasi, jelas menyalahi Undang Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang mewajibkan surat izin praktik dan surat tanda registrasi dokter. Sertifikasi tambahan estetik juga hanya bisa diberikan pada dokter, melalui kursus yang terstandarisasi Kementerian Kesehatan RI.

    Bukan hanya izin praktik yang bermasalah. Belakangan, kepolisian juga menemukan serum dan kosmetik yang dipakai dalam klinik tidak berizin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).

    Kasus Ria sebenarnya hanya satu dari sekian banyak temuan kasus perawatan estetik ilegal sepanjang 2024. Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar mengungkap, dalam setahun terakhir ada 267 klinik kecantikan di seluruh Indonesia yang melakukan pelanggaran atau memiliki produk tidak memenuhi ketentuan (TMK).

    Laporan ini didapat dari pemeriksaan di nyaris seribu klinik kecantikan seluruh wilayah Indonesia. Meski sebetulnya ada penurunan temuan dibandingkan lima tahun terakhir, jumlah klinik yang diperiksa meningkat lebih dari 20 kali lipat dibandingkan lima tahun terakhir.

    Taruna menduga tren perawatan klinik kecantikan mulai semakin populer saat status darurat kesehatan global COVID-19 dinyatakan berakhir. Sejak saat itu, bisnis kecantikan terbilang semakin meningkat pesat.

    “Hal ini mendorong BPOM untuk memperluas cakupan pengawasan agar memastikan keamanan dan kualitas layanan klinik yang beroperasi di Indonesia,” beber Taruna kepada detikcom Selasa (24/12/2024).

    BPOM RI menindak tegas temuan produk yang tidak memenuhi ketentuan, khususnya pada klinik kecantikan ‘abal-abal’ yang semakin menjamur. Foto: Infografis detikcom

    Pesatnya bisnis kecantikan seperti yang disoroti Taruna sejalan dengan laporan riset ‘Beauty Consumer Behavior and Trend Report’ dari Insight Factory by SOCO. Pertumbuhan produk atau brand lokal terbilang signifikan bahkan meningkat hingga 49 persen dibandingkan pada 2015.

    Komposisinya bahkan nyaris setara dengan jumlah brand mancanegara. Tingginya pasar dan permintaan konsumen membuat banyak industri baru mampu bertahan.

    Hal ini dikarenakan literasi warga Indonesia dalam berbelanja produk kecantikan, utamanya kelompok milenial dan Generasi Z ikut meningkat. Gen Z menjadi kelompok usia terbanyak yang mengikuti perkembangan produk kosmetik baru, dibandingkan generasi lain.

    Misalnya, pada kategori perawatan tubuh, minat gen Z membeli body sunscreen mencapai 175 persen dibandingkan 106 persen pada milenial. Sementara pada kategori wewangian, pembelian parfum di kelompok gen Z meningkat 304 persen dibandingkan 160 persen pada milenial.

    Begitu pula dengan catatan pembelian make up misalnya cushion, gen Z mencapai 105 persen, sementara milenial ‘hanya’ 59 persen.

    Sayangnya, literasi tinggi terkait kosmetik aman tidak terjadi pada semua kelompok masyarakat. Terlebih, di luar pulau Jawa.

    Peredaran maupun pemakaian kosmetik dengan kandungan berbahaya banyak ditemukan di luar pulau Jawa. Hal ini diduga berkaitan dengan rendahnya literasi terkait kosmetik aman serta akses yang relatif lebih mudah.

    Walhasil, kosmetik yang didapat adalah ilegal. Ilegal bukan hanya produk yang diedarkan tanpa izin edar, tetapi produk terindikasi imitasi alias palsu. Tidak ada jaminan keamanan bila produk yang didapat distribusinya tidak jelas.

    “Temuan kosmetik ilegal selama enam tahun terakhir menunjukkan tren fluktuatif. Pada 2020, angka temuan turun drastis akibat perlambatan ekonomi dan pembatasan aktivitas selama pandemi. Namun, sejak 2021, angka temuan mulai meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi dan intensifikasi pengawasan BPOM,” terang Taruna.

    Pada 2023 misalnya, BPOM RI menindak 72 kasus kosmetik ilegal dengan total ekonomi fantastis mencapai Rp 30,4 miliar. Sementara sepanjang tahun hingga September 2024, ditemukan 76 kasus dengan kumulatif nilai ekonomi mencapai Rp 20 miliar.

    BPOM RI disebutnya berupaya untuk terus menekan penyebaran kosmetik ilegal. Pasalnya, dampak dari kosmetik ilegal tidak main-main.

    “Penurunan nilai keekonomian ini menunjukkan bahwa pembinaan terhadap pelaku usaha semakin efektif. Upaya BPOM seperti forum nasional pelaku usaha, kolaborasi lintas sektor, dan expo kontrak produksi kosmetik telah memberikan dampak positif dalam menekan peredaran produk ilegal,” sorot Taruna.

    Peredaran kosmetik ilegal masih banyak ditemukan, bahan yang digunakan relatif berbahaya, bahkan bisa memicu kanker. Foto: Infografis detikcom

    Dampak Kesehatan

    Dampak peredaran kosmetik ilegal tidak hanya merugikan konsumen secara materil, tetapi juga jelas mengganggu kesehatan kulit wajah.

    Hal ini yang juga dialami Tya, seorang wanita yang berdi domisili Kalimantan Timur. Tya sempat viral karena membagikan kisah dirinya terkena okronosis melalui sebuah unggahan TikTok. Okronosis merupakan penyakit kulit dengan gambaran deposisi pigmen kebiruan pada wajah yang dipicu penggunaan hidrokuinon dalam krim pemutih ‘abal-abal’.

    Nyaris seluruh bagian wajahnya tampak berakhir ‘gosong’ pasca menggunakan kosmetik tanpa izin edar yang dia dapatkan secara bebas di marketplace. Kala itu, Tya mengaku hanya membelinya berdasarkan penilaian testimoni yang tertera dalam iklan penjualan produk.

    Tiba hingga satu sampai dua minggu pemakaian, perubahan drastis memang dialami Tya, tone atau warna wajah Tya saat itu menjadi sangat putih, padahal Tya sebenarnya memiliki wajah kuning langsat.

    Sampai pada akhirnya wanita berusia 30-an itu mengeluhkan efek jangka panjang di dua tahun pemakaian. Fatalnya, efek wajah hitam kebiruan di seluruh wajah terjadi setelah satu tahun perlahan berhenti memakai krim abal-abal tersebut.

    “Sampai muncul hitamnya itu sekitar satu tahun setelah mulai perlahan berhenti,” tutur dia, kepada detikcom, Minggu (16/7/2023).

    Setahun setelah menjalani pengobatan, detikcom kembali menghubungi Tya dan melihat bagaimana progres perubahan wajahnya. Kabar baiknya, perlahan warna asli kulit Tya mulai kembali terlihat, meski belum sepenuhnya pulih.

    “Selama setahun lebih ini aku cuma berproses dengan skincare dokter dan cuma satu kali treatment laser,” terang dia kepada detikcom Selasa (24/12).

    Dirinya tidak bisa melakukan banyak perawatan lantaran kulitnya terbilang masih sensitif. Dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV, menyebut kemungkinan kondisi lain yang terjadi pada Tya adalah post inflammatory hyperpigmentation. Kehitaman setelah peradangan yang sering terjadi imbas iritasi penggunaan krim saat sering terkena sinar matahari.

    “Jadi bisa gelap seperti itu, dan membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan,” terang dr Darma.

    dr Darma bahkan menyebut kerusakan lebih lanjut dari penggunaan krim abal-abal dengan tinggi kandungan hydroquinone dan merkuri bisa berupa sakit kepala, penurunan kesadaran, kejang-kejang, hingga gangguan fungsi ginjal.

    “Dia memang bukan obat untuk memutihkan, tidak ada dokter atau siapapun yang menggunakan itu kecuali penyalahgunaan,” jelasnya.

    Tya, salah seorang korban kosmetik abal-abal membagikan kisahnya di media sosial. Foto: dok. Pribadi Tya (dipublikasikan atas izin yang bersangkutan)

    Krim seperti yang didapat Tya sebetulnya tidak sepenuhnya dilarang. BPOM RI mengizinkan penggunaan kosmetik etiket biru, asallkan mendapat resep dokter.

    Hanya dokter yang bisa memberikan dosis atau kandungan tepat bergantung pada kondisi masing-masing pasien. Sayangnya, peredaran kosmetik etiket biru tidak sesuai ketentuan, amat sulit diberantas.

    Berkaca dari catatan di periode 19 hingga 23 Februari 2024. Dari pengawasan selama lima hari saja, BPOM menemukan 51.791 pieces produk kosmetik tidak memenuhi ketentuan dengan nilai keekonomian mencapai Rp 2,8 miliar, banyak produk mengandung bahan terlarang, tidak sesuai ketentuan, tanpa izin edar, dan kedaluwarsa.

    Sulitnya memberantas peredaran kosmetik beretiket biru tidak sesuai ketentuan, juga sempat gaduh dikaitkan dengan adanya ‘mafia’ skincare dengan melibatkan orang dalam BPOM RI. Kepala BPOM RI kala itu langsung menepis anggapan yang ramai di media sosial.

    “Tekad kami, tekad saya, kepada BPOM RI, akan menuntaskan semuanya, tegak lurus dengan aturan kalau ada yang bermain kami tindak kalau ada ‘orang dalam’,” tutur Taruna.

    (naf/up)

  • BPOM Temukan Peredaran Kosmetik Ilegal Senilai Lebih dari Rp8,91 Miliar – Halaman all

    BPOM Temukan Peredaran Kosmetik Ilegal Senilai Lebih dari Rp8,91 Miliar – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan peredaran kosmetik ilegal dari empat wilayah di Indonesia senilai lebih Rp8,91 miliar. 

    Temuan ini merupakan  hasil intensifikasi pengawasan dan operasi penindakan terhadap kegiatan produksi dan peredaran kosmetik impor ilegal atau mengandung bahan berbahaya yang dilakukan oleh BPOM selama periode Oktober-November tahun 2024

    “Temuan kosmetik  ilegal dan/atau mengandung bahan berbahaya dari intensifikasi pengawasan dan operasi penindakan ini berjumlah 235 item (205.400 pieces),” ungkapnya dilansir dari laman resmi BPOM, Senin (30/12/2024). 

    Berdasarkan wilayah temuan, ada 4 wilayah di Indonesia dengan nilai ekonomi yang signifikan. 

    Jawa Barat merupakan wilayah dengan temuan terbanyak hingga mencapai lebih dari Rp4,59 miliar, kemudian diikuti dengan temuan di Jawa Timur yang mencapai lebih dari Rp1,88 miliar.

    “Lalu Jawa Tengah yang mencapai lebih dari Rp1,43 miliar, dan Banten yang mencapai lebih dari Rp1,01 miliar,” urai Kepala BPOM Taruna Ikrar.

    Berdasarkan jenis pelanggaran pada temuan ini, nilai keekonomian terbesar yang mencapai lebih dari Rp4,59 miliar yang merupakan jenis pelanggaran memproduksi/mengedarkan kosmetik mengandung bahan berbahaya. 

    Pelanggaran selanjutnya adalah mengedarkan kosmetik ilegal dengan nilai keekonomian temuan mencapai lebih dari Rp4,32 miliar.

    Sebagian besar kosmetik impor ilegal dan/atau mengandung bahan berbahaya tersebut didistribusikan dan dipromosikan secara online.

    Mayoritas temuan produk kosmetik ilegal merupakan produk impor yang berasal dari Tiongkok, namun ada juga beberapa produk yang berasal dari Korea, Malaysia, Thailand, Filipina, dan India. 

    “Untuk kandungan bahan berbahaya, hasil pengujian dari sebagian besar temuan produk kosmetik ilegal diketahui mengandung bahan dilarang, yaitu merkuri dan pewarna rhodamin B (merah K10),” lanjut Taruna. 

    Selain kosmetik ilegal dalam bentuk produk jadi, dari hasil operasi penindakan di Bandung, BPOM juga telah berhasil menyita sejumlah barang bukti. 

    Barang bukti berupa bahan baku obat dan produk ruahan (basis krim) yang dicampur dengan bahan obat yang digunakan dalam produksi skincare beretiket biru di usaha rumahan atau sarana ilegal. 

    Kegiatan produksi ini dilakukan oleh produsen yang tidak memiliki kewenangan dalam pembuatan kosmetik atau obat.

    Hasil pengawasan dan operasi penindakan tersebut ditemukan produk dan bahan baku.

    Di antaranya mengandung bahan berbahaya dan/atau dilarang dalam kosmetik seperti hidrokuinon, tretinoin, antibiotik, antifungi, dan steroid. 

    Produk ilegal yang mengandung bahan obat ini diketahui didistribusikan ke “klinik kecantikan” di Pulau Jawa (Bandung, Cimahi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Mojokerto, dan Jember). 

    Jumlah barang bukti yang ditemukan sebanyak 208 item ini ditaksir nilai keekonomiannya mencapai Rp4,59 miliar.

    Terhadap temuan intensifikasi pengawasan dan operasi penindakan ini, Kepala BPOM menegaskan bahwa BPOM telah memberikan sanksi administratif terhadap 2 kasus, yang terjadi di Banten dan Jawa Timur, yaitu berupa perintah penarikan dan pemusnahan produk. 

    Sementara itu,  2 temuan lainnya di wilayah provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah ditindaklanjuti secara pro-justitia oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPOM. 

    Tentang temuan ini, Kepala BPOM kembali menegaskan kepada pelaku usaha untuk mematuhi regulasi yang berlaku.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar menerapkan cek KLIK (cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan kosmetik. 

    Untuk menghindari penggunaan produk kosmetik ilegal yang tidak sesuai ketentuan, pastikan untuk membeli dan memperoleh kosmetik dari sarana penjualan yang jelas. 

    Jika membeli kosmetik secara online, pastikan dilakukan melalui official online store (toko online resmi).

  • BPOM Bakal Panggil Dokter Detektif, Tanya Motif di Balik ‘Cap’ Skincare Overclaim

    BPOM Bakal Panggil Dokter Detektif, Tanya Motif di Balik ‘Cap’ Skincare Overclaim

    Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI secara tegas akan memanggil para influencer yang saat ini aktif membuat konten terkait skincare. Termasuk ‘doktif’ atau dokter detektif yang kerap menguak kandungan skincare diduga overclaim.

    Sebagai informasi, doktif merupakan dokter kecantikan asal Surabaya yang sering membuat konten ‘membedah’ kandungan skincare di pasaran. Konten yang dirinya buat dibagikan ke masyarakat melalui media sosial TikTok.

    Dalam menguji produk skincare yang diulas, ‘doktif’ biasanya menggunakan SIG Laboratory dengan metode Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC).

    “Badan POM kami akan panggil dokter detektif untuk menanyakan motifnya. Apakah karena persaingan bisnis, atau motif lain kami tidak tahu, makannya kami (akan) panggil beliau,” kata Kepala BPOM RI Taruna Ikrar saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).

    “Influencer-influencer ini akan kami panggil, tidak hanya satu tapi semua influencer. Bulan depan, awal Januari 2025 (akan dipanggil),” sambungnya.

    Menurut Taruna, setelah pemanggilan tersebut dan nantinya mengetahui maksud dan tujuan dari para influencer, ini akan bisa membantu Badan POM untuk menjalankan program mereka pada 2025.

    Terkait maraknya influencer kecantikan yang menilai dan mengelompokkan skincare overclaim atau terindikasi berbahaya, BPOM sendiri sebenarnya merasa terbantu.

    “Apakah merupakan saingan Badan POM? Badan POM tidak pernah merasa memiliki saingan,” kata Taruna.

    “Karena Badan POM merupakan satu-satunya lembaga yang diperintahkan Undang-Undang resmi untuk pengawasan ini,” sambungnya.

    (dpy/naf)

  • Investasi Bodong Skincare Kim Farm Beauty Resahkan Warga Pasuruan, Kerugian Capai Ratusan Juta

    Investasi Bodong Skincare Kim Farm Beauty Resahkan Warga Pasuruan, Kerugian Capai Ratusan Juta

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sejumlah member produk skincare Kim Farm Beauty (KFB) melaporkan dugaan penipuan investasi bodong ke Polres Pasuruan Kota. Para korban yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Surabaya dan Banyuwangi, mengaku mengalami kerugian mulai dari puluhan hingga ratusan juta.

    Dari pengakuan korban, terduga pelaku melancarkan aksinya dengan skema penawaran investasi. Modus penipuan berkedok investasi ini berawal dari penawaran produk dan keanggotaan skincare KFB.

    Para member kemudian dimasukkan ke dalam grup WhatsApp, di mana mereka secara intensif ditawari skema investasi dengan iming-iming keuntungan yang sangat menggiurkan. Istilah dep dep digunakan untuk menyebut sistem deposit yang dijanjikan menghasilkan profit berlipat ganda.

    Arifiyanti (39), seorang korban asal Surabaya, mengungkapkan bahwa ia awalnya hanya membeli produk dan menjadi member. Namun, ia kemudian tergiur dengan tawaran investasi yang dijanjikan profit mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu untuk setiap slot deposit, bahkan ada yang dijanjikan keuntungan hingga lima kali lipat.

    “Saya sendiri sudah setor sekitar Rp 93 juta selama sebulan itu, tapi belum menerima keuntungan sepeserpun. Untuk angkatan saya yang menjadi korban sebanyak 54 orang. Minimal yang kena tipu Rp 30 juta hingga di atas Rp 100 juta,” ungkapnya.

    Senada dengan Arifiyanti, Ahmad Madanil Ilmi, warga Banyuwangi, juga mengalami kerugian yang lebih besar, mencapai Rp 267 juta. Ia tertarik dengan investasi ini dengan harapan dapat membantu menutup tanggungan keuangannya.

    Namun, uang yang telah disetorkannya justru dikabarkan dihanguskan tanpa ada kejelasan dari pihak KFB. Kedua korban ini hanyalah sebagian kecil dari puluhan korban lainnya yang diperkirakan mengalami kerugian serupa. “Dari sana tidak ada kepastian, dan menurut informasi uangnya dihanguskan. Makanya saya melaporkan ini,” ungkap Ahmad.

    Sosok yang dilaporkan dalam kasus ini adalah seorang wanita berinisial IM, warga Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, yang diduga sebagai pemilik Kim Farm Beauty. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa IM masih aktif di media sosial, khususnya TikTok, dan bahkan sempat membuat pernyataan menantang dan mengaku tidak takut menghadapi 1.000 pengacara.

    Kasus dugaan penipuan investasi bodong ini kini tengah dalam penyelidikan intensif oleh Polres Pasuruan Kota. Para korban berharap pihak kepolisian dapat bertindak cepat dan tegas untuk mengusut tuntas kasus ini, menangkap pelaku, dan memberikan keadilan bagi mereka yang telah dirugikan secara materi dan psikis. (ada/kun)

  • 8 Tips Makeup Natal Awet Seharian

    8 Tips Makeup Natal Awet Seharian

    Jakarta, Beritasatu.com – Tips makeup Natal awet seharian sangat penting untuk memastikan penampilan tetap menawan sepanjang acara Natal.

    Hari Natal adalah momen spesial yang biasanya dirayakan bersama orang-orang terdekat. Karena itu, penampilan seperti pakaian dan makeup yang sempurna sangatlah penting.

    Berikut ini delapan tips untuk menjaga makeup Anda tetap awet dan menawan sepanjang Hari Natal.

    1. Gunakan skincare yang tepat
    Pastikan wajah bersih dan terhidrasi dengan baik menggunakan pelembap agar makeup lebih menempel dan terlihat halus.

    2. Gunakan primer
    Pilih primer yang sesuai dengan jenis kulit Anda (matte untuk kulit berminyak, hydrating untuk kulit kering) agar foundation tahan lama dan pori-pori tersamarkan.

    3. Pilih base makeup yang tahan lama
    Gunakan foundation dengan formula matte dan tahan keringat. Aplikasikan dengan teknik stippling menggunakan spons atau kuas untuk hasil natural.

    4. Gunakan concealer secukupnya
    Concealer berguna untuk menutupi noda dan lingkaran hitam, tetapi aplikasikan secukupnya agar tidak cakey. Ratakan dengan jari atau spons.

    5. Pilih warna eyeshadow yang sesuai
    Sesuaikan warna eyeshadow dengan skin tone Anda. Tambahkan glitter atau shimmer di kelopak mata untuk memberikan efek berkilau.

    6. Gunakan bulu mata palsu
    Pilih bulu mata palsu yang sesuai dengan bentuk mata Anda dan pastikan lem yang digunakan tahan lama.

    7. Pilih lipstik tahan lama
    Pilih lipstik dengan klaim tahan lama atau lip stain, terutama warna merah yang cocok untuk Natal, agar tidak mudah pudar meskipun makan atau minum.

    8. Gunakan setting spray
    Semprotkan setting spray setelah makeup selesai untuk mengunci makeup dan memberikan tampilan akhir yang segar dan tahan lama.

    Dengan mengikuti tips makeup Natal awet ini, Anda akan tampil menawan dan makeup tetap sempurna sepanjang perayaan Natal.