Produk: sembako

  • Harlah ke-54, Hikmahbudhi Santuni Anak Yatim dengan Donasi Pendidikan – Page 3

    Harlah ke-54, Hikmahbudhi Santuni Anak Yatim dengan Donasi Pendidikan – Page 3

    Dia mengungkap, total ada 100 paket sembako dibagikan kepada warga di sekitar lokasi acara, sementara santunan diberikan kepada puluhan anak-anak dari Panti Asuhan, dalam bentuk donasi dana pendidikan.

    “Perayaan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat dan para relawan yang turut serta membantu,” tutur Candra.

    Dengan semangat kebersamaan, Candra meyakini, Hikmahbudhi dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Buddhis untuk terus aktif dalam pengabdian sosial dan membangun masyarakat

    “Harapannya, kami bisa terus menginspirasi dan lebih adil dan berwelas asih,” Candra menandasi.

  • Sepeda Listrik di Transmart Full Day Sale Diskon Gede-Gedean!

    Sepeda Listrik di Transmart Full Day Sale Diskon Gede-Gedean!

    Jakarta

    Gebyar diskon melimpah Transmart Full Day Sale masih berlangsung seharian. Gelaran ini menawarkan potongan hingga 50%+20% untuk berbagai produk.

    Ada tambahan diskon 20% bagi kamu pengguna Allo Prime, kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah. Spesial hari ini, Minggu (15/6/2025), sepeda listrik ditawarkan dengan harga miring.

    Hari ini, sepeda listrik mendapat diskon 25%+20%. Aneka sepeda listrik ditawarkan dengan harga Rp 4.600.000 dari harga normal Rp 6.450.000.

    Lebih murah lagi kalau menggunakan Allo Prime, kartu kredit Bank Mega atau Bank Mega Syariah harganya menjadi Rp 3.680.000. Artinya pelanggan bisa hemat Rp 2,7 jutaan. Harga ini berlaku untuk Pulau Jawa.

    Sementara, di luar Pulau Jawa harganya ditawarkan mulai dari Rp 4.900.000 dari harga normal Rp 6.750.000. Dengan metode di atas harganya jadi lebih miring Rp 3.920.000. Pelanggan dapat hemat dengan total Rp 2,8 jutaan.

    Promo Full Day Sale hanya berlangsung hari ini di seluruh gerai Transmart se-Indonesia mulai buka toko hingga pukul 22.00 waktu setempat. Tak ketinggalan di luar Pulau Jawa juga mendapatkan harga spesial.

    Selama Transmart Full Day Sale, berbagai promo menarik lainnya hadir dengan diskon hingga 50+20% menanti untuk produk-produk seperti sembako, produk rumah tangga, furnitur, kosmetik, hingga fesyen item. Tentunya tambahan 20% bisa didapatkan dengan Allo Prime, Kartu Kredit Bank Mega dan Bank Mega Syariah.

    Untuk yang belum punya Kartu Kredit Bank Mega, nggak perlu khawatir. Ada unit pembukaan instan yang tersedia di gerai Cibubur dan Central Park. Sementara untuk yang belum punya Allo Prime, cukup download aplikasi Allo Bank di Play Store atau AppStore. Tinggal klik link ini, download, dan upgrade ke Allo Prime.

    Tonton juga “Transmart Full Day Sale Hadir Lagi, TV Banting Harga!” di sini:

    (rea/kil)

  • Polres Lamongan Bagikan Sembako ke Pemulung TPA Tambakrigadung Sambut Hari Bhayangkara ke-79

    Polres Lamongan Bagikan Sembako ke Pemulung TPA Tambakrigadung Sambut Hari Bhayangkara ke-79

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Polres Lamongan menunjukkan kepedulian sosialnya dengan membagikan puluhan paket sembako kepada para pemulung yang menggantungkan hidupnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tambakrigadung, Kecamatan Tikung.

    Sebanyak 50 paket sembako disalurkan secara simbolis kepada para pemulung yang tersebar di kawasan tersebut. Aksi ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan sosial dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara tahun 2025 yang mengangkat tema “Semangat Polri untuk Masyarakat”.

    Kasat Intelkam Polres Lamongan, Iptu I Nyoman Sukenesa, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat kurang beruntung, khususnya mereka yang bekerja di sektor informal dan kerap luput dari perhatian.

    “Melalui momen Hari Bhayangkara ini, kami ingin berbagi kebahagiaan dan menunjukkan bahwa Polri hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam bidang keamanan, tetapi juga dalam kegiatan sosial kemanusiaan,” kata Nyoman, Sabtu (14/6/2025).

    Selain menyalurkan bantuan, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara personel Polres Lamongan dan para pemulung. Dalam suasana penuh keakraban, mereka berinteraksi langsung, menunjukkan pendekatan humanis dari jajaran kepolisian.

    “Kegiatan berbagi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pihak-pihak lain untuk turut serta dalam aksi sosial kemanusiaan, serta memperkuat sinergi antara Polri dan masyarakat, dalam mewujudkan kehidupan sosial yang lebih inklusif dan peduli sesama,” lanjut Nyoman.

    Aksi sosial ini pun mendapat sambutan hangat dari para pemulung. Salah satunya, Sugiono, mengungkapkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh jajaran kepolisian.

    “Terima kasih kepada bapak-bapak dari Polres Lamongan. Bantuan ini sangat membantu kami. Dengan bantuan sembako ini, kami merasa diperhatikan, dan itu membuat kami semangat,” ujarnya. [fak/beq]

  • Dedi Mulyadi Sebut Akan Tata Seluruh Jongko di Kawasan Perkebunan

    Dedi Mulyadi Sebut Akan Tata Seluruh Jongko di Kawasan Perkebunan

    Sebelumnya, sejumlah penjual nanas asal Jalan Cagak, Subang, menumpahkan kekecewaannya kepada Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, lewat aksi membanting buah nanas di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 10 Juni 2025. 

    Seorang perwakilan pedagang, Herman, asal Desa Tambakan, mengabarkan, jongko tempat jualan nanas miliknya dibongkar bulan lalu (26/5/2025) dalam rangka penataan jalan.

    Pedagang yang mengaku telah lebih 20 tahun menjual nanas itu dijanjikan uang kompensasi dan jongko baru yang lebih tertata. Namun, hingga kini belum juga mendapatkan kepastian. Karena itu, ia ikut bersama belasan para penjual nanas menagih janji Dedi Mulyadi di Gedung Sate.

    “Sabar weh dua bulan teu kudu daragang, ku saya nu aya diganti, salila dua bulan ku saya dikompensasi. Seperti kitu janjina, terus kebijakan ke depan seperti jongko akan ditata, kenapa sekarang cuma diancurkan doang?

    (Sabar saja dulu, selama dua bulan jangan dagang. Sama saya nanti dagangan yang ada diganti, selama dua bulan diberi kompensasi. Seperti itu janjinya. Terus kebijakan ke  delan seperti jongko akan ditata, kenapa sekarang cuma diancurkan doang?)” kata Herman.

    Buntut pembongkaran, kondisinya dirasa menjadi pelik. Ia punya beban utang ke bank yang tiap bulan mesti dibayar, bekas pinjaman modal. “Uing mah nu jadi stres teh modal BRI. Kan tidak mau tau, tidak terima alasan kalau jongko dibongkar. Diminta ngusahakeun, tapi kan sudah tidak ada lapaknya,” keluh Herman.

     

    Perwakilan lainnya, Ifan menambahkan, yang terdampak pembongkaran tak hanya di Jalan Cagak, tapi juga di jalur Ciater dan Kasomalang.

    Ia pun mendesak agar janji kepada pedagang nanas bisa ditepati.

    “Kita datang ke sini bukan mau macem-macem, kita mempertanyakan janji. Harus ditepati, paling tidak, harus ada kepastian,” katanya. 

    “Masyarakat pedagang khususnya Subang Selatan tidak ada yang menolak tentang pembongkaran, tidak ada. Tidak ada yang bertahan, tidak neko-neko,” tegasnya.

    Para pedagang sempat masuk ke Gedung Sate, diterima pihak Pemprov Jabar. Keluhan mereka, katanya, sudah ditampung. Pembahasan mengenai masalah itu dijadwalkan bakal dilakukan pada Kamis (12/5/2025).

    “Bakal diwaler dinteun Kemis. (Akan dijawab hari Kamis),” kata Ifan.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi bersama Bupati Subang melakukan pembongkaran di kawasan tersebut pada 26 Mei 2025. Kegiatan ini, turut disiarkan ulang melalui akun YouTube Dedi Mulyadi Channel. 

    Kepada pedagang terdampak, Dedi menyampaikan soal uang kompensasi atau uang tunggu selama dua bulan, pemberian sembako, dan penataan ulang bangunan.

    “Ini mereka ada uang tunggu selama dua bulan, dikasih beras, dikasih duit. Yang kedua nanti saya bikinin bangunan-bangunan yang indah,” kata Dedi Mulyadi saat itu.

  • Kapal Pesawat III Kandas Terbentur Karang di Pelabuhan Tanjung Sumenep

    Kapal Pesawat III Kandas Terbentur Karang di Pelabuhan Tanjung Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapal Layar Motor (KLM) Pesawat III GT 12 kandas di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep Madura. Musibah itu terjadi saat kapal baru dua meter lepas sandar dari Pelabuhan Tanjung menuju Pelabuhan Bringsang, Pulau Gili Genting,

    Kapal yang dinakhodai Sahidi itu kandas setelah melaju di perairan dangkal yang berkarang. Bagian belakang kapal kandas, hingga membuat badan perahu berbelok ke selatan. Saat itu ombak cukup besar, sehingga sisi sebelah badan perahu diterjang ombak.

    Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polres Sumenep, AKP Moch. Rofiq menjelaskan, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

    “Saat kapal mengalami kendala dan mulai karam, nahkoda dan anak buah kapal langsung melakukan penyelamatan bersama masyarakat sekitar. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” katanya, Jumat (13/06/2025).

    Kapal tersebut memuat 50 sak semen, sejumlah sembako, serta 20 penumpang dan 9 unit kendaraan roda dua. Sebagai langkah darurat, muatan berupa semen dibuang ke laut untuk meringankan beban kapal. Sementara proses evakuasi kendaraan dilakukan secara manual.

    “Akibat ombak dan posisi kapal yang melintang, air laut masuk lebih cepat hingga kapal akhirnya tenggelam sebagian,” ungkap Rofiq.

    Akibat musibah tersebut, kapal dan muatannya, sekitar tiga kwintal beras serta sembako turut rusak. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 40 juta. (tem/ian)

  • Kopdes Merah Putih Sudah 47 Persen Berbadan Hukum

    Kopdes Merah Putih Sudah 47 Persen Berbadan Hukum

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah terus mengakselerasi proses legalisasi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh Indonesia. Hingga Jumat (13/6/2025), tercatat 47% dari total 79.882 kopdes telah resmi berbadan hukum di Kementerian Hukum (Kemenkum).

    Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan seusai memimpin rapat koordinasi terbatas di kantor Kemenko Pangan. Ia mengatakan, jumlah koperasi yang telah berbadan hukum mencapai 37.300 unit.

    “Kemarin 36.000, hari ini sudah 37.300. Jadi hampir 47%. Memang butuh waktu untuk mengurus legalitasnya, tetapi kita terus kejar,” kata Zulhas kepada wartawan.

    Pemerintah menargetkan seluruh Kopdes Merah Putih rampung berbadan hukum paling lambat 30 Juni 2025. Prosesnya disebut on the track mengingat progres per hari terus menunjukkan peningkatan.

    Tak hanya legalitas, Zulhas juga menyebut 96% musyawarah desa khusus (Musdesus) sebagai dasar pembentukan kopdes juga telah tuntas di hampir seluruh desa dan kelurahan. “Sudah 79.882 kopdes, dan 96% musdesus sudah selesai,” ujarnya.

    Kopdes Merah Putih digagas sebagai instrumen ekonomi rakyat untuk memutus rantai distribusi yang merugikan masyarakat desa. Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menyatakan, koperasi ini akan menjadi alat negara untuk melawan tengkulak serta mendekatkan akses modal murah ke akar rumput.

    “Dengan Kopdes Merah Putih, rakyat bisa lebih mudah mengakses sembako murah, pupuk subsidi, LPG subsidi, dan pembiayaan usaha kecil yang selama ini sulit mereka dapatkan,” ujar Budi Arie dalam siaran pers, Kamis (12/6/2025).

    Koperasi ini juga diharapkan membantu UMKM di desa terhindar dari jeratan rentenir. Selain itu juga dapat menjadi solusi ekonomi inklusif yang merata hingga pelosok tanah air.

  • Link Sembako KJP Plus 2025: Cara Daftar dan Ambil Sembako Secara Online – Page 3

    Link Sembako KJP Plus 2025: Cara Daftar dan Ambil Sembako Secara Online – Page 3

    Program sembako KJP Plus merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Kerjasama dengan Perumda Pasar Jaya bertujuan untuk mendistribusikan sembako bersubsidi secara efisien dan tertib. Untuk informasi terbaru, selalu pantau situs resmi Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Perumda Pasar Jaya.

  • Berkat Kepedulian Sosial, Peruri Diganjar Dua Penghargaan Bergengsi

    Berkat Kepedulian Sosial, Peruri Diganjar Dua Penghargaan Bergengsi

    Liputan6.com, Jakarta – Komitmen kuat Peruri dalam mewujudkan keberlanjutan dan kepedulian sosial kembali menuai apresiasi. Dalam ajang TOP CSR Awards 2025, Peruri meraih dua penghargaan bergengsi sekaligus yaitu: TOP CSR Awards Star 4 dan TOP Leader on CSR Commitment 2025, yang dianugerahkan kepada Direktur Utama Peruri atas dedikasi kepemimpinan dalam pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan. Penghargaan diterima oleh Head of Corporate Secretary Peruri, Adi Sunardi, dalam seremoni yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

    Sejumlah inisiatif unggulan Peruri menjadi dasar diterimanya penghargaan ini, antara lain: Program tebus karbon dan penghijauan dalam upaya menjaga kelestarian vegetasi hutan milik Peruri, termasuk penanaman lebih dari 10.000 pohon di tahun 2024. Selain itu Peruri juga mendorong transisi Energi Ramah Lingkungan melalui penggunaan transportasi listrik, pemanfaatan panel surya, serta pembelian Renewable Energy Certificate (REC). 

    Selain itu dalam rangka menjalankan konservasi dan efisiensi energi, Peruri telah menggunakan ribuan lampu LED di Kawasan Produksi Karawang, termasuk penerapan teknologi hemat energi pada sistem chiller dan kompresor inverter. Dalam hal pemberdayaan sosial, pada 2024 Peruri telah memberikan Bantuan Rumah Layak Huni, sembako, mobil ambulans, pembangunan Posyandu, serta pembinaan kepada 608 UMKM untuk mendukung peningkatan ekonomi lokal.

    Adi Sunardi menyampaikan, “Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen seluruh insan Peruri dalam menjalankan program CSR yang berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Ke depan, Peruri akan terus memperkuat kontribusinya melalui program-program yang lebih inovatif, relevan, dan berkelanjutan, serta selaras dengan pencapaian SDGs.”

    Program CSR Peruri selama ini menjadi bagian penting dari transformasi perusahaan sebagai BUMN yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga menciptakan nilai sosial bagi masyarakat luas. Hal ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN untuk menghadirkan tanggung jawab sosial yang memiliki dampak nyata sekaligus memberikan kontribusi ekonomi bagi negara.

    Prestasi ini turut memperkuat posisi Peruri sebagai perusahaan yang terus tumbuh dengan mengedepankan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari fondasi bisnisnya.

    Bank Indonesia: Uang Rupiah Baru Dicetak oleh Perum Peruri

  • Koperasi Merah Putih Bakal Masuk Program KUR biar Dapat Subsidi Bunga

    Koperasi Merah Putih Bakal Masuk Program KUR biar Dapat Subsidi Bunga

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih akan masuk dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Langkah ini sebagai upaya agar program tersebut mendapatkan pinjaman dengan bunga murah.

    Mulanya, pria yang akrab disapa Zulhas ini menyebut program-program pemerintah yang berkaitan dengan pangan dinilai perlu masuk dalam program KUR agar mendapatkan subsidi bunga.

    Rencananya, hal itu akan dikuatkan oleh Peraturan Pemerintah yang akan disusun oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    “Ini nanti akan disempurnakan di PP di Kementerian Perekonomian agar nanti pangan dan koperasi desa itu masuk dalam subsidi bunga atau skema KUR,” kata Zulhas usai rapat koordinasi dengan kementerian/lembaga di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

    Setiap Kopdeskel Merah Putih membutuhkan anggaran sekitar Rp 1-3 miliar untuk menjalankan bisnisnya. Anggaran tersebut akan disalurkan melalui plafon pinjaman dari bank BUMN alias Himbara.

    Rencananya, Kopdeskel Merah Putih diwajibkan mempunyai tujuh unit usaha, yakni Kantor Koperasi, Kios Pengadaan Sembako, Unit Bisnis Simpan Pinjam, Klinik Kesehatan Desa/Kelurahan, Apotek Desa/Kelurahan, Sistem Pergudangan/Cold Storage, dan Sarana Logistik Desa/Kelurahan. Dengan begitu, koperasi tersebut dapat menjadi agen penyalur LPG 3 kg hingga pupuk subsidi.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sempat menyampaikan bahwa skema kredit yang akan dikucurkan oleh Himbara berupa Kredit Usaha Rakyat sebagai modal bisnis.

    “Untuk model kerja, mengikut dengan skema KUR sekarang,” kata Tiko usai menggelar rapat koordinasi terbatas, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (4/6/2025).

    (rea/rrd)

  • Blusukan dan Kontestasi Kekuasaan

    Blusukan dan Kontestasi Kekuasaan

    Blusukan dan Kontestasi Kekuasaan
    Guru Besar bidang Antropologi dengan fokus kajian tentang konflik dan kolaborasi pengusaaan sumber daya ekologi, perubahan iklim, dan hubungan kekuasaan
    FENOMENA
    blusukan pemimpin tidak lagi menjadi proses satu arah. Kini blusukan kerap menghadirkan panggung kontestasi dinamik antara pemimpin dan masyarakat.
    Masyarakat menjadi aktor yang kritis dan berbeda pendapat dengan pemimpin. Masyarakat tidak sekadar menjadi obyek yang tunduk-patuh dan pemimpin pun harus memperbarui strategi dan taktik memengaruhi masyarakat.
    Fenomena sosial tersebut sejalan dengan perubahan cara pandang tentang hubungan kekuasaan dan praktiknya di lapangan.
    Kekuasaan dalam makna otoritatif yang selalu melekat pada kekuatan sistem/struktur yang mapan telah melonggar.
    Pemaknaan dan praktik kekuasaan berkembang ke arah yang lebih dinamik yang melekat pada aktor-aktor pada berbagai level.
    Kemajuan pemikiran sosial, penguatan demokrasi, kesadaran hak warga negara, dan hak asasi manusia telah mendinamisasi kontestasi kekuasaan berbasis aktor.
    Rakyat/warga tidak hanya sekadar menjadi komponen dan obyek yang dikendalikan oleh kekuatan struktur/sistem yang terpusat.
     
    Rakyat/warga terus memperbarui posisinya menjadi aktor dengan kesadaran sebagai subyek yang aktif berkontestasi memengaruhi sistem (Saifuddin, 2011; Maring, 2022).
    Pada sisi lain, para penguasa harus berhitung ulang dan menempuh strategi/taktik mengurus masyarakat secara persuasif. Tindakan represif, pemaksaan kehendak, dan otoriter tidak patut dipertontonkan para penguasa.
    Konstruksi pemikiran di atas terpentas dalam realitas empirik. Semenjak pelantikan pejabat pemerintahan, perhatian publik banyak tertuju pada fenomena blusukan pemimpin ke titik-titik letupan masalah sosial di jalanan, pemukiman kumuh, dan bantaran sungai.
    Fenomena terkini memperlihatkan pemimpin yang blusukan siap berkontestasi dengan aktor-aktor di lapangan yang kritis dan berbeda pandangan dengan penguasa.
    Pemimpin siap turun lapangan, berdebat, dan berargumentasi dengan aktor-aktor yang tidak mudah dibungkam melalui pemberian sembako.
    Dari wilayah Jawa Barat, misalnya, saat ini tampil pemimpin yang siap blusukan dan berdebat dengan sopir truk proyek yang mengotori jalan raya.
    Sang pemimpin berdialog dengan siswa, guru, dan orangtua yang menentang pengaturan perpisahan sekolah,
    study tour
    , dan pembatasan wisuda lulusan pendidikan dasar/menengah.
    Ia siap menghadapi pengusaha wisata wilayah hulu yang memicu banjir bandang dan para penentang pengiriman siswa ke barak militer.
    Akibat kasus terakhir, sang pemimpin dilaporkan ke Polisi dan pada kasus lain ia ditolak keluarga yang menganggap diintervensi terlalu jauh.
    Realitas empirik serupa sedang berlangsung di wilayah lain. Di Jawa Timur, misalnya, melalui pemberitaan terlihat pemimpin yang sering blusukan dan bertatap muka dengan aktor-aktor di balik masalah penyerobotan lahan, ketidakadilan terhadap warga, tindakan penyempitan bantaran kali, dan arogansi perusahaan terhadap karyawan.
    Bahkan, akibat kasus terakhir berupa penahanan ijazah karyawan oleh perusahaan, sang pemimpin dilaporkan ke Polisi sehingga menyita perhatian publik dan intervensi pemerintah pusat.
    Dalam berbagai peristiwa yang muncul ke permukaan terlihat warga lugas berargumentasi dan menentang tindakan yang dilakukan sang pemimpin yang menghalangi kepentingan mereka.
    Pada beberapa kasus terjadi ketegangan dan kritik antara sesama aparatur negara/pemerintah karena kurangnya koordinasi kerja.
    Meski terlihat pendekatan lugas, adil, dan berbasis data, tapi beberapa kasus memperlihatkan para penguasa harus menunda aksinya dan melibatkan pihak-pihak lain yang berkompeten.
    Teknologi informasi mempercepat penyebarluasan peristiwa. Para penguasa dan warga tampil sebagai aktor-aktor berbeda pandangan, berdebat, dan berargumentasi.
    Di balik itu, terekam penilaian dan sikap pro-kontra di tingkat publlik. Publik terpolarisasi dalam sikap membela dan menghakimi (
    bullying
    ).
    Aktor-aktor di tingkat lapangan yang kritis kadang dituding tidak santun, tidak tahu berterima kasih, dan mengkritik tanpa memberi solusi.
    Sebaliknya, aktor-aktor yang proaktif turun lapangan dan berkontestasi dengan rakyat dituding sebagai pemimpin berbasis konten dan gemar cari panggung.
    Para pemikir ilmu sosial telah lama memberi rambu-rambu menghadapi kekuasaan berkarakter dinamik (Foucault, 1980; Haryatmoko, 2003).
    Perspektif tersebut membuka kesadaran bahwa semua orang memiliki kekuasaan yang melekat dalam dirinya.
    Dinamika relasi kekuasaan berlangsung pada semua level dan tidak bisa dihentikan sehingga diperlukan pendekatan persuasif.
    Untuk mengelola sumber kekuasaan dan kontestasi dinamik dari semua aktor pada berbagai level, maka diperlukan sabuk pengaman berupa tujuan kekuasaan yang ditransformasi menjadi tujuan bersama.
    Kemajuan teknologi membuka ruang kontestasi transparan. Publik menyaksikan pemimpin berdebat dan berargumentasi dengan rakyat.
     
    Kadang publik waswas, jangan sampai aktor-aktor terpancing bertindak otoriter dan tidak saling menghormati.
    Fenomena sosial dan perubahan di atas akan terus berlangsung dan sulit dihindari. Hal ini membawa konsekuensi yang harus diantisipasi oleh aktor-aktor, baik yang secara sosial-politik berposisi sebagai pemimpin/penguasa maupun kelompok terbesar sebagai warga masyarakat.
    Apa yang perlu dilakukan? Para penguasa harus siap dan berbesar hati menerima respons “menolak” dari orang yang hendak diatur. Secara dini perlu dibangun gagasan perubahan bersama sebelum eksekusi lapangan.
    Penguasa harus ikhlas mendengarkan pikiran/suara yang mempersoalkan gagasan yang ditawarkan. Gagasan perubahan harus dijalankan melalui proses yang terbuka, mendengarkan, dan menyerap aspirasi.
    Semua pihak berkepentingan perlu dilibatkan agar tidak terkesan unjuk diri sang penguasa dan pemaksaan kebijakan dadakan.
    Pada sisi lain, sebagai warga kita diundang tampil sebagai aktor yang turut mengontrol dan memperjuangkan kepentingan rakyat/publik.
    Semua aktor diundang berkontestasi di atas panggung kekuasaan dalam bingkai tujuan bersama tanpa kebencian dan penghakiman.
    Semoga pemikiran ini menginspirasi kita mengelola hubungan kekuasaan secara persuasif di tengah dinamika kehidupan sosial kian terbuka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.