Produk: sembako

  • Komunitas ojol berkomitmen ikut jaga keamanan wilayah Jaksel

    Komunitas ojol berkomitmen ikut jaga keamanan wilayah Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Komunitas Ojek Online Unit Reaksi Cepat (URC) berkomitmen untuk terus terlibat dalam kegiatan positif yang dilakukan Polres Metro Jakarta Selatan, termasuk dalam upaya menjaga keamanan melalui “Jaga Jakarta”.

    Menurut Ketua Komunitas Ojek Online URC, Hasanah di Polres Jakarta Selatan (Jaksel) pada Jumat, selain melalui “Jaga Jakarta”, kolaborasi yang telah dilaksanakan adalah pembagian sembako.

    Dia berterima kasih kepada Polres Metro Jaksel yang telah memberikan bantuan sembako kepada warga termasuk kepada Komunitas Ojek Online URC.

    Hasanah mengatakan, anggotanya ada yang tidak punya keluarga dan hanya tidur di tempat seadanya. Saat menerima bantuan beras tersebut, mereka benar-benar bersyukur.

    “Mereka makan bareng dari pas kemarin dibagi, Alhamdulillah mereka hanya beli telur aja dan makan nasi enak pulen, putih dan bersih,” katanya.

    Beras yang dibagikan dalam kegiatan bantuan sosial itu disiapkan oleh Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) DKI Jakarta.

    Pimpinan Wilayah Kanwil DKI Jakarta Perum Bulog, Taufan Akib mengatakan bahwa beras yang dibagikan tersebut merupakan beras medium yang dibeli dari petani dalam negeri dan berasal dari gabah terbaik di Indonesia.

    Beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu jika dimasak akan menghasilkan butiran nasi yang empuk dan pulen. “Hasil tanak nasinya itu empuk dan pulen,” katanya.

    Kabag Logistik Polres Metro Jaksel AKBP Sri Mukminin menambahkan, kegiatan bakti sosial (baksos) tersebut sasarannya adalah komunitas ojek online, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan (ormas) dan warga kurang mampu.

    “Sudah dibuktikan para penerima bahwa saat beras sudah dimasak, dimakan dan rasanya enak,” katanya.

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan membagikan bantuan sembako dan helm bagi 400 pengemudi ojek daring untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan menciptakan rasa aman di wilayah Jaksel pada Selasa (9/9).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KPK Usut Dugaan Penurunan Kualitas Bansos Era Presiden Jokowi

    KPK Usut Dugaan Penurunan Kualitas Bansos Era Presiden Jokowi

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan  Korupsi (KPK) menduga adanya penurunan kualitas bantuan sosial (Bansos) Presiden Covid-19 di wilayah Jabodetabek, Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

    Upaya pendalaman materi dilakukan KPK dengan memanggil Kepala Cabang PT Sungai Budi Group, Michael Setiaputra (MS) sebagai saksi pada hari Selasa (9/9/2025).

    Selain itu KPK juga menduga adanya praktik penggelembungan dana pengadaan bansos.

    “Apakah sesuai atau ada dugaan-dugaan pengkondisian sehingga bisa menurunkan kualitas barang ataupun me-markup dari nilai barang tersebut. Sehingga tentu itu penting dalam penelusuran lebih lanjut terkait dengan penyediaan bansos tersebut,” kata Jubir KPK, Budi Prasetyo, kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (12/9/2025).

    Pasalnya, PT Sungai Budi Group salah satu perusahaan agribisnis besar yang dikenal dengan merek minyak dan tepung Rose Brand yang ikut serta dalam pengadaan bansos.

    Selain Michael, KPK juga memanggil sejumlah saksi lain dari perusahaan vendor pada hari sama, antara lain Vloro Maxi Sulaksono (wiraswasta/Direktur PT Cipta Mitra Artha), Agung Tri Wibowo (wiraswasta/Direktur PT Mesail Cahaya Berkat), serta Floreta Tane (Direktur PT Dwimukti Graha Elektrindo).

    Sebelumnya, terdapat beberapa perusahaan yang berpeluang ditetapkan sebagai tersangka korporasi atas dugaan penyelewengan barang bantuan sosial

    Hal ini merespons keterlibatan Direktur Utama PT Anomali Lumbung Artha (ALA), Teddy Munawar, dalam proyek yang diduga sarat praktik korupsi.

    “KPK masih membuka peluang baik itu individu maupun korporasi,” ujar eks Jubir KPK, Tessa Mahardhika, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2024).

    Kasus dugaan korupsi pengadaan bansos Presiden ini telah naik ke tahap penyidikan sejak 26 Juni 2024. Berdasarkan perhitungan awal, kerugian negara ditaksir mencapai Rp125 miliar.

    Setidaknya terdapat enam juta paket sembako dari penyaluran tahap tiga, lima, dan enam yang diduga dikorupsi. Setiap tahap terdiri atas dua juta paket, dengan nilai kontrak total sekitar Rp900 miliar.

  • Analisis Akar Masalah Banjir Terbesar Sepanjang Sejarah Bali

    Analisis Akar Masalah Banjir Terbesar Sepanjang Sejarah Bali

    Liputan6.com, Bali – Banjir yang melanda Bali 9-10 September 2025 kemarin, menjadi catatan terburuk dalam sejarah banjir di Bali. Data yang dikutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, sepanjang 2009 hingga Oktober 2022 tercatat ada 29 kejadian banjir di Bali. Dari rentang tahun itu, 2018 menjadi tahun dengan jumlah banjir terbanyak. Tahun 2009 menjadi yang terendah, dengan hanya 2 kejadian banjir. Meski begitu banjir menyebabkan lebih dari 100 rumah terendam. 

    Dari rentetan sejarah banjir Bali tersebut, banjir 9-10 September kemarin menjadi yang terburuk. Mengingat bukan hanya berimbas pada kerugian materi, tetapi juga memakan korban jiwa yang tidak sedikit.

    Data BNPB per Kamis (11/9/2025), pukul 11.00 WIB, jumlah korban meninggal dalam bencana banjir di Provinsi Bali bertambah menjadi 14 orang, dan dua di antaranya masih hilang.

    “Data sementara per Kamis, 11 September 2025, pukul 11.00 WIB, total korban meninggal dunia yang sudah ditemukan berjumlah 14 jiwa dan yang masih dalam pencarian sebanyak 2 warga,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Kamis (11/9/2025).

    Rincian korban meninggal, di Kota Denpasar sebanyak 8 orang, Kabupaten Jembrana 2 orang, Kabupaten Gianyar 3 orang, dan Kabupaten Badung 1 orang.

    “Korban yang hilang sebanyak dua jiwa teridentifikasi di Kota Denpasar,” lanjutnya.

    Sementara itu, sejumlah warga mengungsi di beberapa titik pos pengungsian. BPBD Provinsi Bali menginformasikan 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.

    Fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musala dan banjar dimanfaatkan sebagai pos pengungsian sementara.

    Petugas gabungan masih melakukan upaya tanggap darurat seperti pencarian korban dan pengendalian banjir dan longsor yang berdampak kepada masyarakat.

    “BNPB memberikan bantuan berupa selimut 200 lembar, matras 200 lembar, sembako 300 paket, tenda keluarga 50 unit dan tenda pengungsi 2 unit. Sedangkan untuk penanganan banjir, BNPB membantu perahu karet dan mesin 1 unit dan pompa air 3 unit,” tutur Abdul Muhari.

    Sementara itu, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta bicara tentang banjir besar yang melanda Denpasar, Badung, Gianyar, dan Jembrana pada Rabu (10/9/2025). Dia mengutip pernyataan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai tingginya curah hujan.

    Giri Prasta sekaligus mengajak semua pihak berbenah agar banjir tidak terjadi lagi di kemudian hari.

    “BNPB sudah menyampaikan air hujan yang semestinya turun untuk sebulan, ini turunnya itu hanya satu setengah hari, ini luar biasa memang, tapi kita tidak akan pernah menyalahkan siapa-siapa, mari kita berbenah dan segala sesuatu itu akan kita perbaiki dengan baik,” ujar Giri, Kamis (11/9/2025).

    Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan banjir parah di Bali? Pengamat Tata Kota Universitas Udayana Putu Rumawan Salain, saat dihubungi Tim Regional Liputan6.com, Kamis (11/9/2025) mengatakan, banjir saat ini bisa dibilang sebagai banjir yang terbesar dan terparah yang pernah terjadi di Bali, dengan memakan korban jiwa terbanyak dan hampir seluruh wilayah Bali mengalaminya.

    “Ini sebagai dampak dari perencanaan, tapi semua itu kan tingkah polah manusia, yang melakukan kegiatan di atas bumi. Jadi ini adalah sebagai peringatan kepada kita untuk mencermati dan tunduk kepada tata ruang yang sudah dirancang,” katanya.

     

  • Hujan Mulai Mengguyur Jember, Tanah Longsor dan Rumah Roboh

    Hujan Mulai Mengguyur Jember, Tanah Longsor dan Rumah Roboh

    Jember (beritajatim.com) – Hujan mulai mengguyur Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tanah longsor dan rumah roboh di sejumlah titik, 10-11 September 2025.

    Hujan deras yang terjadi pada Rabu (10/9/2025) malam menyebabkan tembok dua rumah yang bersebelahan di Dusun Krajan, Desa Sempolan, Kecamatan Silo roboh. Rumah itu masing-masing milik Cholid dan Marsis.

    “Robohnya tembok dikarenakan struktur bangunan dan konstruksi yang tidak layak. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Indra Tri Purnomo, Kamis (11/9/2025).

    Akibat kejadian ini, Cholid dan Marsis tidur di sebagian bangunan yang tidak rusak. BPBD Jember telah memberikan bantuan antara lain berupa sembako, kasur lipat, peralatan dapur, peralatan makan, dan lain-lain.

    Selain rumah roboh, hujan yang tejadi sepanjang hari kemarin menyebabkan tanah longsor di Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru. Dapur milik Heni rusak ringan. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Selain itu di Dusun Tampingan, Desa Gelang, juga terjadi tanah longsor yang berjarak tiga meter dari rumah warga. “Material longsoran menutup teras rumah,” kata Indra.

    Tanah longsor juga terjadi di jalan setapak Dusun Krajan, Desa Kaliglagah, Kecamaran Sumberbaru. “Material longsoran menutup akses jalan setapak dan teras rumah,” kata Indra.

    Selain mendistribusikan bantuan, Indra juga meminta masyarakat tetap berhati-hati mengantisipasi cuaca ekstrem, terutama hujan deras. “Segera laporkan ke pihak berwajib apabila terjadi kejadian serupa,” katanya. [wir]

  • Hujan Mulai Mengguyur Jember, Tanah Longsor dan Rumah Roboh

    Hujan Mulai Mengguyur Jember, Tanah Longsor dan Rumah Roboh

    Jember (beritajatim.com) – Hujan mulai mengguyur Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tanah longsor dan rumah roboh di sejumlah titik, 10-11 September 2025.

    Hujan deras yang terjadi pada Rabu (10/9/2025) malam menyebabkan tembok dua rumah yang bersebelahan di Dusun Krajan, Desa Sempolan, Kecamatan Silo roboh. Rumah itu masing-masing milik Cholid dan Marsis.

    “Robohnya tembok dikarenakan struktur bangunan dan konstruksi yang tidak layak. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Indra Tri Purnomo, Kamis (11/9/2025).

    Akibat kejadian ini, Cholid dan Marsis tidur di sebagian bangunan yang tidak rusak. BPBD Jember telah memberikan bantuan antara lain berupa sembako, kasur lipat, peralatan dapur, peralatan makan, dan lain-lain.

    Selain rumah roboh, hujan yang tejadi sepanjang hari kemarin menyebabkan tanah longsor di Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru. Dapur milik Heni rusak ringan. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Selain itu di Dusun Tampingan, Desa Gelang, juga terjadi tanah longsor yang berjarak tiga meter dari rumah warga. “Material longsoran menutup teras rumah,” kata Indra.

    Tanah longsor juga terjadi di jalan setapak Dusun Krajan, Desa Kaliglagah, Kecamaran Sumberbaru. “Material longsoran menutup akses jalan setapak dan teras rumah,” kata Indra.

    Selain mendistribusikan bantuan, Indra juga meminta masyarakat tetap berhati-hati mengantisipasi cuaca ekstrem, terutama hujan deras. “Segera laporkan ke pihak berwajib apabila terjadi kejadian serupa,” katanya. [wir]

  • Imbas Banjir, Bali Kini Berstatus Darurat Bencana

    Imbas Banjir, Bali Kini Berstatus Darurat Bencana

    Bali: Banjir besar yang melanda Bali memakan banyak korban hingga melumpuhkan perekonomian di Pulau Dewata.

    Data per hari ini, Kamis, 11 September 2025 jumlah korban meninggal mencapai 14 jiwa dan sebanyak dua orang masih dinyatakan hilang.

    Penanggulangan bencana banjir di Bali bukan hanya dipegang oleh Pemerintah Provinsi Bali, melainkan juga instansi tingkat nasional yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Adapun status darurat bencana banjir di Bali ditetapkan selama satu pekan ke depan. 

    “Imbas banjir tersebut, sebagian warga juga terpaksa harus mengungsi karena tempat tinggal mereka masih terendam banjir. Rinciannya meliputi; di Kabupaten Jembrana tercatat 85 jiwa mengungsi dengan penyebaran di sejumlah posko, di antaranya Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Musholla Assidiqie, dan Musholla Darul Musthofa,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis, 11 September 2025.
     

    Tampak sejumlah kendaraan, gerobak, mobil, motor, serta barang-barang dagangan tenggelam. BNPB bersama dengan TNI-Polri, BPBD, Basarnas mengerahkan pompa penyedot air untuk membuang kelebihan air ke Sungai Badung.
     

    Bantuan BNPB

    Pihak BNPB juga mengerahkan bantuan senilai Rp1 miliar berupa perahu karet dan mesin 1 unit, sembako sebanyak 300 paket, selimut 200 lembar, matras 200 lembar, pompa alcon, HT 3 unit, tenda pengungsi 2 unit, serta tenda keluarga sejumlah 50 unit.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut valuasi bantuan banjir bali dapat mencapai Rp5 miliar.

    Bali: Banjir besar yang melanda Bali memakan banyak korban hingga melumpuhkan perekonomian di Pulau Dewata.
     
    Data per hari ini, Kamis, 11 September 2025 jumlah korban meninggal mencapai 14 jiwa dan sebanyak dua orang masih dinyatakan hilang.
     
    Penanggulangan bencana banjir di Bali bukan hanya dipegang oleh Pemerintah Provinsi Bali, melainkan juga instansi tingkat nasional yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Adapun status darurat bencana banjir di Bali ditetapkan selama satu pekan ke depan. 

    “Imbas banjir tersebut, sebagian warga juga terpaksa harus mengungsi karena tempat tinggal mereka masih terendam banjir. Rinciannya meliputi; di Kabupaten Jembrana tercatat 85 jiwa mengungsi dengan penyebaran di sejumlah posko, di antaranya Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Musholla Assidiqie, dan Musholla Darul Musthofa,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis, 11 September 2025.
     

     
    Tampak sejumlah kendaraan, gerobak, mobil, motor, serta barang-barang dagangan tenggelam. BNPB bersama dengan TNI-Polri, BPBD, Basarnas mengerahkan pompa penyedot air untuk membuang kelebihan air ke Sungai Badung.
     

    Bantuan BNPB

    Pihak BNPB juga mengerahkan bantuan senilai Rp1 miliar berupa perahu karet dan mesin 1 unit, sembako sebanyak 300 paket, selimut 200 lembar, matras 200 lembar, pompa alcon, HT 3 unit, tenda pengungsi 2 unit, serta tenda keluarga sejumlah 50 unit.
     
    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut valuasi bantuan banjir bali dapat mencapai Rp5 miliar.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Tanggap Bencana Banjir Bali dan NTT, BRI Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan

    Tanggap Bencana Banjir Bali dan NTT, BRI Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan

    FAJAR.CO.ID, DENPASAR – Bencana banjir kembali melanda beberapa wilayah di Indonesia dan menimbulkan dampak yang serius, mulai dari kerugian material hingga jatuhnya korban jiwa.

    Di Bali, pada Rabu (10/9/2025) hujan deras mengakibatkan genangan banjir di sejumlah titik di berbagai kabupaten/kota. Kondisi serupa juga terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (9/9/2025), tepatnya di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, di mana belasan desa terdampak akibat meluapnya air sungai.

    Terhadap kondisi tersebut, BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli bergerak cepat menyalurkan bantuan tanggap bencana untuk masyarakat terdampak di Bali dan NTT. Bantuan yang diberikan meliputi ratusan paket makanan cepat saji, air mineral, sembako, obat-obatan, serta kebutuhan pokok lainnya yang disalurkan melalui Kantor BRI terdekat.

    Corporate Secretary BRI Dhanny menyampaikan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian BRI terhadap masyarakat yang terdampak bencana.

    “Kami memastikan masyarakat yang terdampak bencana banjir mendapatkan bantuan yang dapat meringankan beban mereka sekaligus mempercepat proses pemulihan pasca bencana. Dalam situasi seperti ini, kehadiran bantuan secara cepat dan tepat menjadi hal yang sangat penting,” ungkap Dhanny.

    BRI juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat setempat, hingga lembaga sosial dan relawan agar penyaluran bantuan dapat dilakukan secara tepat sasaran dan terintegrasi dengan upaya penanggulangan bencana yang sedang berjalan.

  • BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bali dan NTT

    BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bali dan NTT

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli menyalurkan bantuan tanggap bencana untuk masyarakat terdampak di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Corporate Secretary BRI Dhanny mengatakan bantuan yang diberikan meliputi ratusan paket makanan cepat saji, air mineral, sembako, obat-obatan, serta kebutuhan pokok lainnya yang disalurkan melalui Kantor BRI terdekat.

    “Kami memastikan masyarakat yang terdampak bencana banjir mendapatkan bantuan yang dapat meringankan beban mereka sekaligus mempercepat proses pemulihan pasca bencana. Dalam situasi seperti ini, kehadiran bantuan secara cepat dan tepat menjadi hal yang sangat penting,” kata Dhanny dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).

    Dia mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat setempat, hingga lembaga sosial. BRI pun turut mendorong agar relawan menyalurkan bantuan secara tepat sasaran dan terintegrasi dengan upaya penanggulangan bencana yang sedang berjalan.

    Selain memberikan bantuan darurat, BRI bakal terus aktif hadir di tengah masyarakat melalui program BRI Peduli. Adapun kontribusi yang bakal diberikan dalam bentuk bantuan bencana alam maupun program pemberdayaan sosial berkelanjutan.

    Hal tersebut dilakukan agar dampak yang diakibatkan bencana alam tersebut dapat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.

    “Kami pastikan BRI akan selalu aktif dan bergerak cepat menyalurkan berbagai bentuk bantuan bagi warga terdampak bencana di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    “Hal ini sejalan dengan peran BRI sebagai bank milik rakyat yang senantiasa peduli pada kebutuhan masyarakat, tidak hanya dalam bidang ekonomi namun juga dalam aspek sosial dan kemanusiaan,” sambung Dhanny.

    Dia mengatakan dengan adanya bantuan tanggap darurat ini, BRI berharap masyarakat yang terdampak dapat segera pulih dan bangkit kembali.

    “Serta memastikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial tetap menjadi fondasi utama dalam menghadapi berbagai tantangan bencana
    di Tanah Air,” tutupnya.

    Sebagai informasi tambahan, Bali dilanda hunjan deras pada Rabu (10/9/2025). Hujan deras itu mengakibatkan genangan banjir di sejumlah titik di berbagai kabupaten/kota.

    Kondisi serupa juga terjadi di Provinsi NTT pada Selasa (9/9/2025), tepatnya di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, di mana belasan desa terdampak akibat meluapnya air sungai.

    (akd/akd)

  • Infografis Bali Dikepung Banjir hingga Bencana Longsor – Page 3

    Infografis Bali Dikepung Banjir hingga Bencana Longsor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah wilayah di Provinsi Bali dikepung banjir akibat hujan ekstrem yang mengguyur sejak Selasa 9 September 2025. Tak hanya banjir Bali, sejumlah wilayah juga mengalami bencana longsor.

    Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak tujuh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali terdampak bencana banjir dan longsor tersebut.

    Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat lebih dari 120 titik banjir yang menerjang tujuh wilayah administrasi kabupaten dan kota.

    “Jumlah paling tinggi wilayah terdampak banjir berada di Kota Denpasar dengan 81 titik,” ujar Aam, sapaan Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Kamis (11/9/2025).

    Sedangkan tanah longsor, lanjut dia, sebanyak 12 titik terdapat di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Kabupaten Gianyar, dan satu titik di Kabupaten Badung.

    Selain itu, BPBD Provinsi Bali menyampaikan, ada sebanyak 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.

    Banjir dan longsor yang terjadi juga menimbulkan korban jiwa. BNPB mencatat, ada 14 orang meninggal dunia akibat bencana banjir Bali ini. Sementara, jumlah korban yang masih dalam pencarian sebanyak 2 orang.

    BNPB juga memberikan bantuan berupa selimut 200 lembar, matras 200 lembar, sembako 300 paket, tenda keluarga 50 unit, dan tenda pengungsi 2 unit.

    “Sedangkan untuk penanganan banjir, BNPB membantu perahu karet dan mesin 1 unit dan pompa air 3 unit,” jelas Aam.

    Lantas, wilayah mana saja yang dikepung banjir dan mengalami bencana longsor di Provinsi Bali? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

  • Lahar Gunung Semeru Terjang Jembatan Limpas Lumajang, Warga Masih Terisolasi

    Lahar Gunung Semeru Terjang Jembatan Limpas Lumajang, Warga Masih Terisolasi

    Lumajang (beritajatim.com) – Warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur harus kembali terisolasi banjir lahar Gunung Semeru.

    Hal ini terjadi setelah jembatan limpas yang merupakan jalur satu-satunya bagi warga rusak diterjang banjir lahar pada, Selasa (9/9/2025).

    Adapun bagian yang rusak berada tepat pada ujung jembatan saat hendak memasuki Dusun Sumberlangsep.

    Rusaknya jembatan limpas ini membuat 137 kepala keluarga (KK) dari dusun setempat yang lokasinya berada di seberang sungai Regoyo masih tersilor sampai hari ini, Kamis (11/9/2025).

    Yuniarasih, salah satu warga Dusun Sumberlangsep mengaku, rusaknya jembatan membuat akses kendaraan seperti sepeda motor tidak bisa digunakan.

    Warga Dusun Sumberlangsep melewati jembatan rusak dengan berjalan kaki. (Hasbi/Beritajatim.com)

    Sehingga, warga terpaksa harus berjalan kaki dengan memanfaatkan material batuan yang masih tertinggal di dekat jembatan.

    “Ini rusaknya selasa itu setelah hujan deras, sepeda gabisa lewat jadi harus jalan kaki pelan-pelan. Tapi kalau ada banjir ya tidak bisa lewat karena ini jalan satu-satunya mau keluar masuk dusun,” terang Yuniarasih saat ditemui di lokasi, Kamis (11/9/2025).

    Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tidak sedikit warga Dusun Sumberlangsep yang terpaksa harus menerobos aliran sungai jalur lahar Gunung Semeru untuk bisa membawa pulang sembako dari wilayah seberang.

    Mereka harus meminjam kendaraan warga yang bermukim di seberang sungai untuk membantu mobilisasi selama jembatan rusak.

    “Jalannya kan tertutup material ya, ditambah lagi ada bagian jembatan yang ikut rusak, jadi kendaraan tidak bisa melintas. Ya terpaksa menerobos jalan kaki, kemudian pinjam kendaraan warga di seberang,” tambah warga lain, Arifin.

    Warga setempat berharap ada upaya dari pemerintah untuk perbaikan jembatan limpas, agar aktivitas warga bisa kembali normal. (has/but)