1.207 Penerima Bansos di Kota Bandung Dicoret, Kadinsos: Mereka Terima Bantuan, tapi Terdeteksi Judol
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Sebanyak 1.207 penerima bantuan sosial (bansos) di Kota Bandung dicoret lantaran terindikasi terlibat praktik judi online.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Yorisa Sativa, mengatakan pencoretan ini dilakukan setelah pihaknya menerima hasil pengecekan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang bersumber dari data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Jumlah (penerima bansos) yang teridentifikasi terlibat judol atas temuan PPATK mencapai 1.207 KPM. Itu hasil dari pusat dan kita harus tindaklanjuti, enggak boleh diteruskan,” ujar Yorisa saat dihubungi, Rabu (17/9/2025).
Adapun total penerima bansos di Kota Bandung mencapai 15.759 keluarga penerima manfaat (KPM). Dari jumlah tersebut, 237 KPM masuk program keluarga harapan (PKH), 702 KPM penerima program sembako, dan 268 KPM penerima bansos PKH lain terdeteksi bermain judi online.
“Mereka sudah mendapatkan bantuan (sosial), tapi terdeteksi judol akunnya. Sehingga untuk bantuannya terpaksa harus ditutup. Dari pusat kita mendapatkan (data penerima), mungkin terdeteksi (judol) dari akunnya, kemudian dikirim ke kita,” jelasnya.
Menurut Yorisa, Dinsos Kota Bandung sudah menindaklanjuti arahan pemerintah pusat untuk menghentikan penyaluran bansos terhadap penerima yang terlibat judi online.
“Kita dari Dinsos Kota Bandung sudah setop atau sudah melakukan penutupan bantuan terhadap nama-nama yang telah disebutkan (masuk dalam data),” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: sembako
-
/data/photo/2025/09/17/68ca44f2e8f4b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Koperasi Merah Putih di Semarang Raup Omzet Rp 48 Juta dalam 1,5 Bulan, Kini Jadi Percontohan Regional 17 September 2025
Koperasi Merah Putih di Semarang Raup Omzet Rp 48 Juta dalam 1,5 Bulan, Kini Jadi Percontohan
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, kini jadi percontohan.
Pasalnya, Koperasi Merah Putih tersebut merupakan salah satu unit usaha yang sukses di Kota Semarang.
Dalam 1,5 bulan saja, koperasi tersebut dapat meraup omzet sebanyak Rp 48 juta dengan jualan sembako, penjualan gas elpiji, es teh jumbo, dan angkringan.
Sekretaris KKMP Gedawang, Anis Turmudi mengatakan, koperasi merah putih di Gedawang itu baru mulai beroperasi sejak 19 Juli 2025.
“Masyarakat antusiasmenya besar, ini baru 1,5 bulan berjalan,” kata Anis saat ditemui di lokasi, Rabu (17/10/2025).
Saat ini, koperasi tersebut fokus menjual barang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, seperti sembako, gas elpiji dan makanan.
Jika ditotal, jumlah anggota yang sudah menyelesaikan administrasi sekitar 73 orang. Dengan modal anggota yang cukup banyak, koperasi tersebut bisa berjalan dengan baik.
“Target kami harusnya 500 anggota untuk satu kelurahan, itu minimal,” katanya.
Sampai saat ini anggota yang sudah terdata namu belum tuntas administrasinya masih berkisar 107 orang.
Serta daftar anggota yang masih berada di Ketua RW atau belum diserahkan ke koperasi ada sekitar 122 orang.
“Makanya, kami memperbanyak anggota yang masuk dulu agar perputaran uang semakin besar,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Komunitas ojol Jaksel tidak ikut unjuk rasa di Kemenhub dan DPR
Jakarta (ANTARA) – Komunitas Ojek Online Unit Reaksi Cepat (URC) di Jakarta Selatan tidak mengikuti unjuk rasa di gedung Kementerian Perhubungan dan DPR/MPR RI, Rabu.
“Tidak itu bukan kami, itu Garda,” kata Ketua Komunitas Ojek Online Unit Reaksi Cepat (URC), Hasanah saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Hasanah mengatakan Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia tidak sepenuhnya merupakan pengemudi ojol. Tidak seperti URC yang benar-benar memiliki identitas.
“Mereka bukan murni ojol sejati, seperti kita URC,” ucapnya.
Sementara, anggota URC Jaksel, Dimas menambahkan perbedaan lainnya dengan Garda yakni sejumlah tuntutan yang akan disampaikan mereka. Salah satunya yakni terkait potongan tarif dalam aplikasi.
“Kalau Garda kan memperjuangkan potongan 10 persen hingga memperjuangkan status driver menjadi karyawan. Tapi opini 10 persen ini kami anggap kurang pas dan kami menganggap 20 persen lebih pas,” ucap Dimas dihubungi terpisah.
Dimas menilai potongan 20 persen itu terbilang wajar lantaran aplikator akan menggunakannya untuk keuntungan pelanggan dan pengemudi.
Dia mengaku sebagai mitra telah menerima sejumlah keuntungan yang diberikan aplikator.
“Benefit untuk driver seperti asuransi jiwa, diskon membeli sembako, diskon servis motor dan sebagainya,” tambahnya.
Kemudian, dia juga tidak setuju dengan adanya tuntutan status pengemudi menjadi karyawan lantaran sebagai mitra sudah terbilang sesuai.
“Status mitra itu sudah pas karena waktu fleksibel, semakin kita rajin narik semakin besar pendapatan. Sedangkan menjadi pekerja nantinya pasti terikat karena ada kontraknya,” ucapnya.
Sebanyak 3.000 pengemudi ojol telah menjadi bagian komunitas URC Jakarta Selatan.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyebutkan bahwa gedung Kementerian Perhubungan dan DPR/MPR RI menjadi sasaran lokasi unjuk rasa para pengemudi ojek daring (online/ojol) pada Rabu (17/9) siang.
Menurut informasi, ribuan pengemudi ojol mengusung sekitar tujuh tuntutan. Salah satunya agar RUU Transportasi Online masuk pada Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.
Kemudian, potongan aplikator 10 persen, regulasi tarif antarbarang dan makanan, audit investigasi potongan lima persen yang telah diambil oleh aplikator serta meminta Kapolri usut tuntas tragedi 28 Agustus 2025.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Mayoritas Driver Ojol Lebih Pilih Cari Order Ketimbang Ikut Aksi 17 September
Jakarta: Rencana aksi demonstrasi yang digagas sejumlah pihak atas nama pengemudi ojek online (ojol) pada Selasa, 17 September, menuai respons beragam. Sejumlah komunitas driver menegaskan aksi tersebut tidak mewakili kepentingan mayoritas mitra, bahkan dituding sarat penunggangan politik.
“Kalau menurut saya justru mereka itu bukan bagian dari ojol. Itu hanya sebagian kecil, oknum saja, dan tidak mewakili driver. Bahkan inisiatornya pun bukan pengemudi ojol, karena tidak memiliki akun mitra,” kata Michael salah satu perwakilan dari komunitas ojek online (ojol) yang tergabung dalam Unit Reaksi Cepat (URC), Selasa (16/9).
Menurut dia, mayoritas pengemudi yang terhubung dalam grup komunitas WhatsApp lebih memilih tetap bekerja. “Banyak teman-teman yang sepakat untuk tetap on-bid. Apalagi kami tahu bahwa aksi ini ditunggangi oleh oknum politik dengan iming-iming sembako,” ujarnya.
Kabar bahwa aksi 17 September berpotensi mengganggu layanan transportasi online juga dibantah. “Order tetap jalan, aplikasi tetap buka, jadi tidak akan ada gangguan berarti di lapangan,” katanya.
Baca juga: Kumpul Bareng Driver Ojol, Habib Jafar: Jangan Mau Diprovokasi
Hingga saat ini Indonesia memiliki jutaan mitra pengemudi ojol yang tersebar di berbagai kota. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok pengemudi sempat beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa, terutama menyoal skema insentif, tarif, dan potongan komisi dari aplikasi. Namun, menurut komunitas driver yang ditemui, dinamika kali ini berbeda.
“Banyak tuntutan yang tidak masuk akal, seperti potongan 10 persen. Justru sebagian besar pengemudi menilai potongan 20 persen masih memberi benefit. Ada layanan balik yang kami rasakan,” ujarnya.
Sejumlah komunitas juga menyoroti penggunaan nama almarhum Affan dalam tuntutan aksi. “Keluarga sudah secara tegas menyatakan tidak ingin nama almarhum dibawa ke ranah politik jalanan. Itu bentuk pemanfaatan saja. Aksi ini jelas dipolitisasi dan tidak mencerminkan kepentingan ojol,” tambah Michael.
Isu penunggangan politik dalam aksi pengemudi ojol bukan hal baru. Seperti diketahui, beberapa kali aksi driver di jalan raya mendapat perhatian partai politik atau kelompok kepentingan yang ingin mengambil momentum elektoral. Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ini mayoritas pengemudi tampak lebih berhati-hati dan memilih jalur dialog.
Jakarta: Rencana aksi demonstrasi yang digagas sejumlah pihak atas nama pengemudi ojek online (ojol) pada Selasa, 17 September, menuai respons beragam. Sejumlah komunitas driver menegaskan aksi tersebut tidak mewakili kepentingan mayoritas mitra, bahkan dituding sarat penunggangan politik.
“Kalau menurut saya justru mereka itu bukan bagian dari ojol. Itu hanya sebagian kecil, oknum saja, dan tidak mewakili driver. Bahkan inisiatornya pun bukan pengemudi ojol, karena tidak memiliki akun mitra,” kata Michael salah satu perwakilan dari komunitas ojek online (ojol) yang tergabung dalam Unit Reaksi Cepat (URC), Selasa (16/9).
Menurut dia, mayoritas pengemudi yang terhubung dalam grup komunitas WhatsApp lebih memilih tetap bekerja. “Banyak teman-teman yang sepakat untuk tetap on-bid. Apalagi kami tahu bahwa aksi ini ditunggangi oleh oknum politik dengan iming-iming sembako,” ujarnya.Kabar bahwa aksi 17 September berpotensi mengganggu layanan transportasi online juga dibantah. “Order tetap jalan, aplikasi tetap buka, jadi tidak akan ada gangguan berarti di lapangan,” katanya.
Baca juga: Kumpul Bareng Driver Ojol, Habib Jafar: Jangan Mau Diprovokasi
Hingga saat ini Indonesia memiliki jutaan mitra pengemudi ojol yang tersebar di berbagai kota. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok pengemudi sempat beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa, terutama menyoal skema insentif, tarif, dan potongan komisi dari aplikasi. Namun, menurut komunitas driver yang ditemui, dinamika kali ini berbeda.
“Banyak tuntutan yang tidak masuk akal, seperti potongan 10 persen. Justru sebagian besar pengemudi menilai potongan 20 persen masih memberi benefit. Ada layanan balik yang kami rasakan,” ujarnya.
Sejumlah komunitas juga menyoroti penggunaan nama almarhum Affan dalam tuntutan aksi. “Keluarga sudah secara tegas menyatakan tidak ingin nama almarhum dibawa ke ranah politik jalanan. Itu bentuk pemanfaatan saja. Aksi ini jelas dipolitisasi dan tidak mencerminkan kepentingan ojol,” tambah Michael.
Isu penunggangan politik dalam aksi pengemudi ojol bukan hal baru. Seperti diketahui, beberapa kali aksi driver di jalan raya mendapat perhatian partai politik atau kelompok kepentingan yang ingin mengambil momentum elektoral. Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ini mayoritas pengemudi tampak lebih berhati-hati dan memilih jalur dialog.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
(ASM)
-

Menteri Imipas: Kantor Imigrasi di Morowali untuk perkuat pengawasan
Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf, yang dinilainya sebagai pemimpin visioner yang berkomitmen terus memberdayakan tenaga kerja lokal di Morowali
Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Agus Andrianto mengatakan pembangunan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Morowali di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, untuk memperkuat pengawasan keimigrasian di kawasan industri.
“Kehadiran kantor ini diharapkan semakin mendekatkan layanan ke masyarakat Morowali dan Morowali Utara, sekaligus memperkuat pengawasan keimigrasian di kawasan industri,” katanya pada kegiatan peletakan batu pertama Kantor Imigrasi Kelas I TPI Morowali di Morowali, Selasa.
Ia mengatakan pembangunan kantor Imigrasi ini sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian dan pengawasan terhadap orang asing.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa di sejumlah daerah pembangunan biasanya dimulai dari kantor imigrasi kelas II, namun pembangunan kantor imigrasi di Morowali sebagai kantor kelas I karena kontribusinya yang besar terhadap pendapatan negara.
Menurut dia, hal ini adalah salah satu bentuk penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Morowali yang telah menghibahkan lahan.
Untuk itu, ia meminta jajaran imigrasi agar benar-benar menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
Ia menekankan, pemberian hibah tanah dan bangunan dari daerah harus dibalas dengan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Menteri Agus menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan institusi yang responsif dan berintegritas melalui sinergi dan kolaborasi.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf, yang dinilainya sebagai pemimpin visioner yang berkomitmen terus memberdayakan tenaga kerja lokal di Morowali.
Oleh karena itu, ia memastikan pemerintah akan tetap mengawasi keberadaan tenaga kerja asing agar tidak menggeser peran pekerja lokal.
“Jangan sampai pekerjaan yang bisa dilakukan masyarakat lokal diambil oleh tenaga asing. Lain halnya kalau ada keahlian khusus, tapi kalau bisa dikerjakan keluarga kita di sini, kenapa harus ambil dari luar,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kementerian Imipas juga menyalurkan bantuan sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, meliputi santunan bagi Panti Asuhan serta 5.000 paket sembako.
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/05/08/681c364260849.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cara Daftar Antrean KJP Sembako Pasar Jaya, Cuma Bisa Dibuka 3 Jam per Hari Megapolitan 16 September 2025
Cara Daftar Antrean KJP Sembako Pasar Jaya, Cuma Bisa Dibuka 3 Jam per Hari
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Cara daftar antrean KJP Pasar Jaya pada September 2025 hanya dapat dilakukan secara online, dan sistem pendaftaran ini hanya dibuka selama tiga jam per hari.
Pendaftaran dilakukan melalui tautan resmi
https://antriankjp.pasarjaya.co.id/https://ots.pasarjaya.co.id/
, yang bisa diakses mulai pukul 14.00–17.00 WIB.
Kuota antrean terbatas sehingga pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus disarankan segera mendaftar saat sistem dibuka.
Langkah Registrasi Antrean KJP:
Pengambilan tetap berlangsung pukul 08.00–17.00 WIB sesuai lokasi dan jadwal yang dipilih.
Pembayaran dilakukan di kasir menggunakan saldo KJP Plus atau bantuan pendidikan lain yang berlaku, sehingga peserta wajib memastikan saldo mencukupi.
Bazaar berlangsung mulai pagi hingga sore hari, menyediakan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau, seperti beras, minyak goreng, gula, dan produk pangan lain.
Program pangan murah ini merupakan strategi Pemprov DKI Jakarta bersama Perumda Pasar Jaya untuk menekan biaya hidup warga sekaligus menyalurkan subsidi pangan tepat sasaran dengan sistem antrean online yang lebih tertib dan transparan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/08/681c364260849.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Link Resmi Antrean KJP Sembako Pasar Jaya September 2025 Megapolitan 16 September 2025
Link Resmi Antrean KJP Sembako Pasar Jaya September 2025
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Link resmi antrean KJP untuk program pangan murah September 2025 sudah dibuka dan bisa diakses masyarakat.
Pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus disarankan segera mendaftar karena kuotanya terbatas.
Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman
https://antriankjp.pasarjaya.co.id
, yang hanya bisa diakses setiap hari pukul 14.00–17.00 WIB.
Warga pemegang KJP Plus diimbau tidak menunda karena sistem langsung menutup akses setelah kuota penuh.
Adapun langkah registrasi sebagai berikut:
Saat pengambilan, peserta wajib membawa dokumen asli, yakni Kartu KJP Plus (ATM dan buku rekening aktif), KTP, serta fotokopi Kartu Keluarga (KK).
Pengambilan berlangsung pukul 08.00–17.00 WIB sesuai lokasi dan jadwal yang dipilih, dengan pembayaran menggunakan saldo KJP Plus atau bantuan pendidikan lain yang berlaku.
Selain antrean daring, Perumda Pasar Jaya juga menggelar bazaar pangan murah terbuka untuk masyarakat umum di Jakarta Selatan pada 15–19 September 2025.
Komoditas yang dijual antara lain beras, minyak goreng, gula, serta kebutuhan pokok lain dengan harga lebih murah.
Program ini merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta menekan biaya hidup warga sekaligus memastikan bantuan sosial tersalurkan tepat sasaran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/06/28/667e69915b8bd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


