Produk: sembako

  • Pertagas salurkan bantuan bahan makanan korban banjir Bali

    Pertagas salurkan bantuan bahan makanan korban banjir Bali

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Gas (Pertagas) menyalurkan 160 paket bahan makanan kepada korban banjir di Bali sebagai wujud kepedulian Subholding Gas Pertamina dalam membantu masyarakat terdampak bencana dan meringankan beban kebutuhan pangan.

    “Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung kepada masyarakat yang terdampak di Kota Denpasar,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Gas Sulthani Adil Mangatur dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Bantuan disalurkan langsung ke tiga titik utama masyarakat terdampak banjir yakni Desa Kesiman Petilan di Kecamatan Denpasar Timur, Desa Pemecutan Kaja di Kecamatan Denpasar Utara dan Desa Dauh Purih Kaja di Kecamatan Denpasar Utara.

    Ia mengatakan penyaluran bantuan kepada korban banjir merupakan langkah cepat Pertagas untuk membantu pemulihan masyarakat terdampak banjir di Pulau Bali.

    “Pertagas menyalurkan bantuan paket bahan makanan dan sembako yang paling banyak dibutuhkan selama masa tanggap darurat,” ujar dia.

    Lebih lanjut, ia mengatakan bantuan itu bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan untuk membantu meringankan beban warga terdampak banjir di daerah tersebut.

    Pertagas, kata Sulthani, berkomitmen selalu terdepan untuk terus hadir membantu masyarakat melalui berbagai gerakan kepedulian dan inisiatif sosial yang berdampak nyata bagi pemulihan masyarakat.

    Ia menambahkan perusahaannya bukan hanya fokus sebagai motor penggerak dalam infrastruktur energi terintegrasi tetapi juga selalu bergerak cepat menyebarkan bantuan kemanusiaan

    “Sebagai bagian dari Pertamina Group, Pertagas akan terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Indonesia,” kata Sulthani.

    Ririn salah satu warga Gang Gubuk Permai, Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur, mengapresiasi bantuan yang diserahkan Pertagas karena dapat meringankan beban warga di desanya. Dirinya merupakan warga yang rumahnya hancur akibat musibah tersebut.

    Sebanyak 25 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di kampung tersebut, dan seluruhnya mendapatkan bantuan paket makanan.

    “Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan, sangat bermanfaat sekali untuk kami saat ini. Khususnya yang kehilangan tempat tinggal,” ujar Ririn.

    Hal senada disampaikan Adnan warga RT 7, Kampung Jawa, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. Sebanyak enam rumah di kampung tersebut hancur terdampak banjir, termasuk rumah Adnan.

    Total warga terdampak mencapai 70 KK yang semuanya mendapat bantuan paket bahan makanan dari Pertagas.

    “Kami dari warga RT 7 mengucapkan terima kasih kepada Pertamina Gas yang sudah memberikan paket sembako ini,” ujar Adnan.

    Koordinator Posko Bantuan RT 1, Kampung Jawa, Desa Dauh Purih Kaja, Dodi Aminullah mengatakan di kampungnya sebanyak empat rumah hancur dan 65 KK terdampak banjir. Semuanya mendapat bantuan paket sembako dari Pertagas.

    “Kami terima bantuannya, sembako ini akan kami bagikan ke seluruh warga terdampak di RT 1 ini,” kata Dodi.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Alutsista Dipamerkan di Monas Jelang HUT TNI ke-80, Warga Antusias Berfoto

    Alutsista Dipamerkan di Monas Jelang HUT TNI ke-80, Warga Antusias Berfoto

    Jakarta

    Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar Pesta Rakyat dalam rangka HUT ke-80 TNI Tahun 2025 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. Pesta rakyat ini menghadirkan beragam kegiatan untuk masyarakat, salah satunya pameran alutsista bertajuk TNI Fair.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (20/9/2024), pukul 10.00 WIB, masyarakat sudah ramai memadati kawasan Monas sejak pagi. Pelataran Monas terbagi menjadi sejumlah bagian dari tiga matra yakni TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

    Setiap angkatan menampilkan alutsista yang dimiliki, lengkap dengan anggota yang berjaga di setiap stand untuk memberi penjelasan kepada masyarakat yang hadir. Masyarakat yang hadir tampak antusias berfoto dengan alutsista dan pasukan yang berjaga.

    Alutsista yang Dipamerkan di Monas Foto: (Ondang/detikcom)

    Mayoritas mereka datang berkelompok bersama anggota keluarga hingga rekannya. Seperti Arbani (31) yang datang bersama anak dan istrinya.

    Alutsista yang Dipamerkan di Monas Foto: (Ondang/detikcom)

    Dia mengaku memang telah mengagendakan untuk datang ke Monas untuk melihat pameran yang digelar TNI. “Mau jalan-jalan lihat alutsista, senjatanya TNI mumpung libur. Di sini ada semua,” tutur Arbani.

    Berjalan sedikit memutari pelataran, terlihat TNI AD menampilkan pentas musik. Masyarakat terlihat ramai menikmati musik-musik viral yang dibawakan para personel TNI dari atas panggung.

    Sebagai informasi TNI menggelar Pesta Rakyat dalam rangka HUT ke-80 TNI Tahun 2025 di Lapangan Silang Monas pada tanggal 20-21 September 2025. Pesta rakyat ini menghadirkan beragam kegiatan untuk masyarakat, di antaranya TNI Fair, Pameran Alutsista, Panglima TNI Run, Bakti Kesehatan, Dapur Lapangan, Pameran Komunitas/ Klub, Gelar Rumkitlap, pembagian sembako, serta makan gratis.

    Dalam TNI Fair, tiga matra TNI yakni Darat, Laut, dan Udara menampilkan berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista). Masyarakat bisa menyaksikan secara langsung mulai dari alutsista berat hingga ringan.

    Diantaranya seperti Astros II MK 6, Meriam 155 MM GS Caesar, Rudal Mistral, Pindad APS-3 Anoa, Tank Leopard, Panser P6 ATAV, Tank Marder, Rantis Bushmaster, MLRS Vampire, MLRS Grade 70, Sea Rider, Radar Hughes, Hilux Gatling Gun, Rantis Maung, How 105/Tarik, Norincho Roket, Chamber, EOD, Smart Hunter, Oerlikon, Decon Truck, Mit Ares, P2 Tiger, hingga senjata ringan lainnya.

    (ond/zap)

  • Nasib Pasar Rakyat Jabar Juara Depok: Dibuat Era Ridwan Kamil, Tak Diminati di Zaman Dedi Mulyadi

    Nasib Pasar Rakyat Jabar Juara Depok: Dibuat Era Ridwan Kamil, Tak Diminati di Zaman Dedi Mulyadi

    Liputan6.com, Depok Udara pagi yang sejuk seakan membuat masyarakat enggan beranjak dari tempat tidur. Suasana di Pasar Rakyat Jabar Juara yang bersentuhan langsung dengan Terminal Sawangan, mulai menampakkan aktivitas masyarakat.

    Hilir mudik bus Transjakarta mulai mengangkut masyarakat yang hendak pergi bekerja. Namun, di sisi lain terdapat sebuah bangunan dua lantai dengan bagian atapnya terdapat tulisan Pasar Rakyat Jabar Juara, seakan masih tertidur lelap.

    Liputan6.com mencoba memasuki area Pasar Rakyat Jabar Juara yang dibangun 2021 atau pada era kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Memasuki pintu masuk, terdapat sejumlah kios mulai membuka usahanya yang berada di Blok A.

    Sekadar informasi, kini Pemprov Jawa Barat dipimpin oleh Gubernur Dedi Mulyadi sejak 2025.

    Adapun kios di blok A menjual aneka makanan dan minuman, serta kue yang dapat dijadikan buah tangan saat berpergian. Namun disisi lain, saat memasuki bagian dalam lantai satu, terdapat kios yang tutup serta lapak yang terbuka tanpa berpenghuni.

    Sejauh mata memandang, hanya tersajikan kios terbuka namun tampak tidak terisi. Masih di sudut itu, ada beberapa mesin parut kelapa, mesin jahit, dan sembako yang tampak tutup.

    Diliputi dengan rasa penasaran, Liputan6.com mencoba menaiki lantai dua Pasar Rakyat Jabar Juara. Tidak jauh berbeda dengan lantai satu, pada lantai dua banyak ruko yang tutup hanya tersisa sejumlah spanduk kecil bertuliskan beberapa produk yang di jual.

    Pada bagian sudut sisi utara, terdapat kantor pengelola pasar terdiri dari empat ruangan. Ada pun ruangan itu menjadi tempat ruangan Tibsar, staf, pengelola pasar, klinik atau ruangan laktasi.

    Liputan6.com tidak dapat menemui satupun pegawai maupun staf pengelola Pasar Rakyat Jabar Juara yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 10 Miliar. Anggaran pembangunan Pasar Rakyat jabar Juara Sawangan menggunakan dana pembangunan ekonomi nasional tahun 2021.

    Pada sisi kanan, terdapat bangunan yang digunakan layaknya menjadi sebuah café dan billiard. Bahkan, hal itu diperkuat dengan adanya plang berukuran besar bertuliskan nama café dan billiard.

    Rasa penasaran masih menyelimuti rasa kaingin tahuan Liputan6.com terhadap Pasar Rakyat Jabar Juara Sawangan yang sepi. Akhirnya, Liputan6.com bertemu dengan seorang pria merupakan pedagang yang enggan menyebutkan identitas lengkapnya.

    Sebut saja namanya Andi yang mengaku sudah berdagang cukup lama di pasar. Andi menilai Pasar Rakyat Jabar Juara Sawangan sepi peminat, dikarenakan tidak adanya pembeli.

    “Ya kondisi pasar seperti ini, enggak ada orang yang datang mau beli,” ujar Andi, Jumat (19/9/2025).

    Pada saat peresmian Pasar Rakyat Jabar Juara, banyak pedagang yang ingin menyewa kios. Warga sekitar turut datang melihat dan membeli barang yang dijajakan para pedagang.

    “Awal dibuka pembeli ada, tapi semakin ke sini, pembelinya enggak ada, makanya banyak kios yang tutup,” terang Andi.

    Untuk menarik pedagang untuk menyewa kios, harga sewa kios cukup terbilang murah. Untuk lapak kios terbuka, harga sewa sebesar Rp 850 ribu dengan ukuran satu setengah meter.

    Adapun kios dengan bangunan tertutup harga sewa sebesar Rp 3 juta per tahun. Adapun untuk retribusi dikenakan biaya Rp 3.500 setiap harinya.

    “Penyewaannya bisa dilakukan ke Dinas yang ngurus pasar,” ucap Andi.

     

  • Pesawat dari Prabowo Bawa Bantuan untuk Rakyat di Papua Pegunungan

    Pesawat dari Prabowo Bawa Bantuan untuk Rakyat di Papua Pegunungan

    Liputan6.com, Jakarta – Menjaga kondusifitas keamanan wilayah serta kedaulatan NKRI di Papua, Komando Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III bersama masyarakat sekitar, membangun Pos Komando Taktis (Kotis) di Distrik Kuwayage Kabupaten Lany Jaya Provinsi Papua Pegunungan.

    Dengan menumpang pesawat jenis caravan yang memuat bantuan sembako, pakaian dan lampu tenaga surya dari Presiden Prabowo Subianto, Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi, memimpin langsung ekpedisi penerbangan komersil perdana ke Distrik Kuwayage Kabupaten Lany Jaya Provinsi Papua Pegunungan.

    Bambang menyebut pendaratan perdana pesawat caravan yang membawa berbagai bantuan dari Prabowo Subianto, adalah bukti nyata keseriusan dan upaya luar biasa pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kondusifitas di Papua.

    “Alhamdulillah, keberhasilan kita melakukan pendaratan perdana ini, Insya Allah menjadi momentum untuk membangun jembatan menuju kemakmuran dan kemandirian sosial ekonomi saudara-saudara kita di Papua Pegunungan,” kata Bambang, Jumat (19/9/2025).

    Kita semua tentunya patut berbahagia, lanjut Bambang, ketika dapat membuka isolasi geografis yang selama ini membelenggu harapan saudara-saudara kita di Pegunungan Papua, yang memiliki impian tinggi dalam hidupnya.

    Bambang memastikan pintu gerbang menuju dunia luar di Distrik Kuwayage Kabupaten Lany Jaya Provinsi Papua Pegunungan kini terbuka lebar, sehingga masyarakat dapat segera mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan dan peluang untuk menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat serta daerah.

    “Insya Allah, abdi negara lainnya antara lain tenaga kesehatan, guru, aparatur pemerintahan termasuk BGN yang menangani program MBG, akan segera masuk ke Distrik Kuwayage Kabupaten Lany Jaya Provinsi Papua Pegunungan,” tegas Bambang.

    Saat menyalurkan bantuan sembako, pakaian dan alat penerangan tenaga surya dari Prabowo Subianto ke masyarakat sekitar Kotis, Bambang terlihat memberikan nasehat dan motivasi kepada Satgas Yonif 408 Suhsrastha yang menempati Kotis Distrik Kuwayage Kabupaten Lany Jaya Provinsi Papua Pegunungan.

     

  • DPRD Surabaya Desak Swasta Ikut Bantu Korban Kebakaran Jemursari

    DPRD Surabaya Desak Swasta Ikut Bantu Korban Kebakaran Jemursari

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Bagas Iman Waluyo, mendesak pihak swasta, baik perusahaan-perusahaan besar maupun pelaku usaha di Kota Surabaya, ikut turun tangan membantu korban kebakaran di Jemursari, Kecamatan Wonocolo. Menurutnya, pihak swasta memiliki tanggung jawab sosial terhadap warga yang terdampak musibah.

    “Minimal perusahaan-perusahaan besar atau hotel yang ada di wilayah terdekat ikut peduli. Mereka mencari rezeki di Surabaya, sudah semestinya juga bertanggung jawab untuk membantu warganya,” tegas Bagas usai meninjau lokasi kebakaran, Jumat (19/9/2025).

    Bagas datang langsung ke lokasi kebakaran yang menghanguskan sekitar 7 rumah kontrakan dan membuat sekitar 10 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal serta harta benda. Dia juga memberikan bantuan berupa sembako dan santunan kepada warga terdampak sebagai bentuk kepedulian.

    “Ini bagian dari tanggung jawab moral kami sebagai wakil rakyat. Tapi kami juga berharap agar pelaku usaha ikut hadir, karena musibah seperti ini bukan hanya urusan pemerintah, melainkan juga tanggung jawab bersama,” ujar politisi muda Gerindra ini.

    Menurut Bagas, Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Surabaya dapat diarahkan untuk membantu pembangunan hunian sementara maupun kebutuhan dasar para korban. Bagas menilai langkah ini akan mempercepat proses pemulihan warga pasca kebakaran.

    “CSR jangan hanya dipajang di laporan tahunan perusahaan. Salurkan untuk kepentingan kemanuasiaan seperti membantu korban kebakaran yang kini kehilangan segalanya,” tegasnya.

    Dalam tinjauan tersebut, Bagas juga berdialog dengan warga dan menyapa relawan. Dia memuji semangat gotong royong warga sekitar yang menampung korban kebakaran di rumah mereka masing-masing.

    “Solidaritas warga luar biasa, banyak korban ditampung tetangganya. Ini semangat yang harus terus dijaga dan diperkuat,” katanya.

    Bagas juga mengapresiasi kecepatan tim pemadam kebakaran Surabaya yang tiba di lokasi hanya dalam tujuh menit setelah laporan diterima. Respons cepat tersebut, menurutnya, berhasil mencegah kebakaran meluas dan memakan korban jiwa.

    “Respon tim pemadam sangat cepat dan terstruktur, sehingga api tidak menyebar lebih luas. Ini patut diapresiasi,” ujarnya.

    Bagas menambahkan, terdapat donasi dari berbagai pihak sudah mencapai Rp50 juta dan akan dikelola bersama Baznas untuk mempercepat pembangunan hunian sementara. Bagas berharap dukungan dari swasta dapat memperbesar jumlah bantuan agar warga segera mendapatkan tempat tinggal yang layak.

    “Jangan biarkan warga menunggu terlalu lama. Dengan kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita bisa percepat pemulihan mereka,” kata Bagas.

    Selain itu, Bagas juga mendorong Pemkot Surabaya memperkuat regulasi terkait penyaluran CSR. Dia menilai jika dikelola dengan baik, CSR bisa menjadi solusi permanen untuk penanganan kebakaran maupun bencana lain di Surabaya. “Kalau penyaluran CSR ini tertata, dampaknya bisa langsung dirasakan warga. Jangan sampai ada perusahaan yang lari dari tanggung jawab sosialnya,” pungkas Bagas. [asg/kun]

  • InJourney Group Beri Bantuan Sembako-Alat Makan untuk Korban Banjir Bali

    InJourney Group Beri Bantuan Sembako-Alat Makan untuk Korban Banjir Bali

    Jakarta

    PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak usahanya menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Bali. Bantuan ini sebagai wujud kepedulian sekaligus tanggung jawab sosial.

    Bantuan dari InJourney Group ini diharapkan membantu mengurangi beban warga Bali yang terdampak banjir, sekaligus menjadi komitmen untuk mewujudkan semangat gotong royong yang merupakan nilai luhur bangsa.

    “InJourney menyampaikan keprihatinan sekaligus belasungkawa atas korban banjir Bali, juga kepada masyarakat yang terkena dampaknya. Melalui bantuan ini, InJourney berharap agar kondisi di Bali segera normal dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala. InJourney akan selalu ada untuk membantu Bali agar pulih dan kembali menjadi destinasi pariwisata yang dibanggakan oleh Indonesia,” kata Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Harman dalam keterangannya, Jumat (19/9/2025).

    Adapun penyaluran bantuan InJourney Group Tanggap Bencana Banjir Bali dilaksanakan secara bertahap dari tanggal 12 hingga 18 September di lokasi-lokasi yang paling terdampak yakni Desa Kesambiang, Desa Dalung, Pasar Badung, Desa Kesambi, Banjar Tohpati, Banjar Kesiman Kertalangu, Kampung Jawa Dauh Puri, dan Banjar Batan Nyuh.

    Total bantuan yang diserahkan InJourney Group untuk korban banjir Bali terdiri dari 712 paket sembako, 50 selimut, 50 matras, 34 rice cooker dan peralatan makan.

    Seluruh bantuan merupakan kontribusi dari InJourney dan anak perusahaannya yakni InJourney Airports, InJourney Aviation Services, InJourney Hospitality, InJourney Destinations Management, dan InJourney Tourism Development Corporation.

    “Sinergi InJourney dan anak usaha untuk membantu korban banjir Bali menjadi bukti bahwa InJourney Group hadir untuk membantu masyarakat yang terkena dampak bencana. Kami berharap kehadiran InJourney akan senantiasa memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar,” tambah Herdy.

    Sebagai BUMN yang mengelola sejumlah destinasi pariwisata di Indonesia, termasuk di Bali, InJourney tidak hanya berfokus untuk mengelola pariwisata, tetapi juga bagaimana menciptakan dampak ekonomi dan sosial pada masyarakat, melalui pariwisata berkelanjutan.

    Sinergi yang baik dengan masyarakat terus dijalin melalui beragam program, termasuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    “Menjadikan Bali sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan menjadi tanggung jawab bersama. Melalui kontribusi seluruh pemangku kepentingan, Bali dapat menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan, yang tidak hanya menampilkan keindahan alamnya, akan tetapi juga menciptakan rasa aman untuk para wisatawan, juga kesinambungan ekonomi untuk masyarakatnya,” kata Herdy.

    InJourney selanjutnya berharap agar Bali sebagai backbone pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Indonesia dapat segera pulih, sehingga wisatawan baik domestik dan mancanegara dapat kembali menikmati keindahan Pulau Dewata.

    Pemulihan tidak hanya berkaitan dengan penanganan kawasan yang terdampak banjir, akan tetapi juga penanganan terkait mitigasi bencana ke depan. Dengan demikian, Bali akan kembali menjadi destinasi pariwisata yang indah, nyaman, dan aman untuk wisatawan.

    (anl/ega)

  • APBN 2026 Tembus Rp3.842 T, Kemenkeu: Rp2.070 T Langsung ke Rakyat

    APBN 2026 Tembus Rp3.842 T, Kemenkeu: Rp2.070 T Langsung ke Rakyat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah memastikan 53,87% anggaran belanja negara akan dinikmati secara langsung oleh masyarakat, yakni senilai Rp 2.070 triliun dari total Rp 3.842,7 triliun.

    Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, belanja negara yang akan dinikmati langsung oleh masyarakat itu terdiri dari porsi yang ada di pos anggaran belanja pemerintah pusat, dan transfer ke daerah.

    Dari porsi belanja pemerintah pusat pada 2026 yang sebesar Rp 3.149,7 triliun, ia mengatakan, Rp 1.377 triliun nya akan dinikmati masyarakat melalui berbagai program prioritas pemerintah. Sisanya, berasal dari transfer ke daerah Rp 693 triliun.

    “Jadi kita punya Rp 693 triliun, tetapi kita juga punya Rp1.377 triliun yang manfaatnya langsung ke masyarakat. Jadi ini kita melihat bahwa APBN dan APBD itu adalah satu kesatuan untuk melaksanakan program-program pemerintah pusat maupun daerah,” kata Febrio di kawasan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

    Febrio memastikan, dengan gelontoran anggaran itu pemerintah ingin memastikan pertumbuhan ekonomi ke depan menjadi lebih cepat, dan bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

    Oleh sebab itu, ia mengatakan, pemerintah mendesain lebih lebar target defisit APBN pada 2026 dari semula dirancang senilai Rp 638,8 triliun atau setara 2,48% PDB menjadi Rp 689,1 triliun yang setara 2,68% PDB.

    Pelebaran defisit itu terjadi karena target belanja negara naik dari semula hanya sebesar Rp 3.786,5 triliun menjadi Rp 3.842,7 triliun. Sementara itu, target pendapatan negara naiknya sedikit dari rancangan awal Rp 3.147,7 triliun menjadi Rp 3.153,6 triliun.

    Meski mengalami pelebaran defisit, Febrio mengingatkan bahwa angkanya masih jauh lebih rendah dari proyeksi defisit APBN 2025 yang mencapai 2,78% dari PDB atau senilai Rp 662 triliun.

    “Jadi ini justru sedikit menunjukkan lagi kehati-hatian pemerintah untuk kondisi fiskal. Tetapi kita melihat kebutuhan untuk pertumbuhan ekonomi dan juga baik di pusat maupun belanja di daerah itu tetap menjadi prioritas,” tegasnya.

    Sebagaimana diketahui, Tim Ekonom Bank Mandiri sebelumnya juga telah memperkirakan, setidaknya ada dana Rp 1.377 triliun dalam APBN 2026 yang manfaatnya bisa langsung dinikmati masyarakat.

    “Kita melihat APBN masih akan mendukung ekonomi, terutama dari sisi konsumsi dan investasi,” kata Kepala Departemen Riset Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina dalam acara Mandiri Macro and Market Brief 3Q25 Indonesia Economic Outlook, Kamis (28/8/2025).

    Dari total belanja yang langsung dinikmati masyarakat itu, tim ekonom Bank Mandiri mencatat, setidaknya terbagi ke dalam 18 program prioritas pemerintah.

    Berikut ini daftar rincian program pemerintah yang langsung ke dompet rakyat:

    1 Subsidi Energi & Kompensasi Rp 381 triliun atau 10,1% dari total belanja.

    2 Makanan Bergizi Gratis Rp 335 triliun atau 8,8% dari total belanja

    3 Subsidi Non-Energi termasuk KUR dan Subsidi Pupuk Rp 109 triliun atau setara 2,9% dari total belanja

    4 Bantuan Pendidikan (Beasiswa PIP/KIP dan lainnya) Rp 89 triliun atau setara 2,3% dari total belanja

    5 Koperasi Desa Merah Putih Rp 83 triliun atau 2,2% dari total belanja

    6 Bantuan Iuran Asuransi Kesehatan Rp 69 triliun atau 1,8% dari total belanja

    7 TPG/TPD untuk Non-PNS Rp 64 triliun atau 1,7% dari total belanja

    8 Perumahan Rp 49 triliun setara 1,3% dari total budget

    9 Kartu Sembako (BPNT) Rp 44 triliun atau setara 1,2% dari total budget

    10 Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 29 triliun atau setara 0,8% dari total budget

    11 Bulog dan Cadangan Pangan Rp 29 triliun setara 0,8% dari total budget

    12 Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda Rp 28 triliun atau 0,7% dari total budget

    13 Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Rp 25 triliun atau setara 0,7% dari total budget

    14 Renovasi/Rehabilitasi Sekolah Rp 23 triliun atau 0,6% dari total anggaran belanja

    15 Lumbung Pangan Rp 22 triliun atau setara 0,6% dari total belanja

    16 Bendungan & Irigasi Rp 12 triliun atau setara 0,3% dari total belanja

    17 Pemeriksaan Kesehatan Gratis & TB, Revitalisasi Rumah Sakit Rp 7 triliun atau setara 0,2$ dari total budget

    18 Kampung Nelayan Nasional & Program Garam Rp 7 triliun atau setara 0,2% dari total belanja

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Polri Bakti Sosial Alumni Akpol ’90, Bagikan 1.485 Paket Sembako di Batam

    Polri Bakti Sosial Alumni Akpol ’90, Bagikan 1.485 Paket Sembako di Batam

    Jakarta

    Korps Binmas Baharkam Polri menyelenggarakan bakti sosial dalam rangka memperingati 35 tahun Ikatan Keluarga Dhira Brata (IKDB) Alumni Akpol Angkatan 1990 di Perumahan Rempang Eco City, Sembulang, Galang, Batam. Kegiatan dengan tema ‘Bersama Berbagi Tak Bertepi’ ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Polri.

    Acara berlangsung pada Kamis (18/9/2025), dibuka dengan sambutan Kakor Binmas Baharkam Polri, Irjen Edy Murbowo, yang menekankan pentingnya kehadiran negara melalui institusi Polri di tengah masyarakat.

    “Bakti sosial ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata komitmen kami untuk terus berdampingan dengan masyarakat,” ujarnya di hadapan ratusan warga yang hadir.

    Hadir dalam kesempatan tersebut Kakor Polairud Baharkam Polri, Irjen Mohammad Yasin, Dir Penyidikan BPOM, Brigjen Aziz Saputra, serta jajaran Polda Kepri dan pemerintah daerah setempat.

    Camat Galang, Danang Prisiliandi, yang mewakili Wali Kota Batam, menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian Polri. “Bantuan ini sangat berarti bagi warga kami, terutama di masa-masa seperti sekarang. Semoga sinergi baik ini dapat terus berlanjut,” tuturnya.

    Secara simbolis, para pejabat menyerahkan paket sembako kepada 15 perwakilan warga dari tiga wilayah sekitar. Selanjutnya, dilakukan pembagian 1.485 paket sembako yang didistribusikan kepada warga Perumahan Rempang Eco City (718 paket), Tanjung Banun (227 paket), Dapur 6 (344 paket), dan Sembulang (196 paket).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian bakti sosial yang telah dilaksanakan IKDB 90 di berbagai daerah, termasuk Demak, Semarang, dan Kutai Kartanegara. Rencananya, program serupa akan terus bergulir ke berbagai kabupaten/kota lain di Indonesia.

    Kehadiran bakti sosial ini diharapkan dapat semakin menguatkan hubungan antara Polri dengan masyarakat, serta menjadi inspirasi bagi terbentuknya sinergi yang lebih baik dalam membangun negeri.

    (rfs/rfs)

  • Dulu Ramai, Kini Pasar Lontar Jadi Deretan Kontrakan Kumuh

    Dulu Ramai, Kini Pasar Lontar Jadi Deretan Kontrakan Kumuh

    Jakarta

    Pasar tradisional masih menjadi salah satu pusat perputaran ekonomi warga sekitar. Namun, kondisi sejumlah pasar di Jakarta malah tampak sangat memprihatinkan karena tak terurus.

    Salah satunya Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang dibiarkan terbengkalai dalam kondisi usang usai peristiwa kebakaran pada Agustus 2023 lalu. Bahkan saat ini kawasan pasar tradisional itu sudah mulai beralih fungsi menjadi tempat permukiman kumuh.

    Seorang pedagang Pasar Lontar Kebon Melati, Waluyo, mengatakan di bangunan blok pasar paling barat tempat lapaknya berada, kini hanya dihuni oleh tujuh orang pedagang sembako termasuk dirinya. Di luar itu menurutnya hanya ada segelintir penjual makanan dan beberapa pedagang perabot rumah tangga.

    Selebihnya, lapak-lapak kios di kawasan itu malah dijadikan tempat tinggal. Sebagian besar yang menempati lapak-lapak tersebut adalah pedagang kaki lima pinggir jalan, pengamen, hingga kuli harian.

    Bahkan salah satu area yang sempat terbakar pada 2023 lalu, dan hingga kini hanya menyisakan tanah lapang, sudah berubah menjadi lapak kontrakan. Beruntung kala itu api tidak menjalar sampai ke warungnya yang tepat berada di samping lokasi kebakaran.

    “Yang jual sembako di sini nggak sampai tujuh orang. Kemarin habis tutup lagi satu itu. Ini yang kebakaran sebenarnya bukan ditempatin orang dagang, orang tidur,” kata Waluyo kepada detikcom di lokasi, Kamis (18/9/2025).

    Waluyo yang sudah berdagang di kawasan itu sejak 1983 menjelaskan, pada awalnya kawasan itu merupakan Pasar Inpres Kebon Melati, yang kemudian diambil alih oleh Pemprov Jakarta sekitar tahun 1985. Saat itulah bangunan pasar berwarna dasar kuning yang kini sudah sangat kumuh itu dibangun.

    Sementara untuk dua blok di sebelahnya, kala itu Pemprov Jakarta baru melakukan pembebasan lahan, namun belum sempat melakukan pembangunan. Sehingga bangunan pasar dibuat secara mandiri oleh para pedagang.

    Menurutnya banyak kios beralih fungsi jadi lapak tempat tinggal karena sepinya pasar sejak 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda. Hal itu membuat sejumlah pedagang yang tak sanggup lagi berjualan menjadikan lapaknya sebagai kontrakan.

    “Karena keadaan buat berdagang ini susah, itu akal-akalan yang punya kios dijadikan kontrakan biar ada pemasukan. Biar bisa buat bayar sewa kios. Tapi sebenarnya peraturan sih nggak boleh. Sering ada razia dari pusat,” jelasnya.

    “Harusnya nggak boleh. Tapi karena memang nggak punya modal buat usaha, tapi perlu ada pemasukan, akhirnya pada dikontrakan. Yang mengontrak sih orang pada dagang juga. Tapi kan pada dagang keluar gitu, nggak di sini,” sambung Waluyo.

    Menurutnya kawasan ini cukup ‘laku’ digunakan sebagai permukiman kuli harian dan pedagang kaki lima karena harganya yang sangat murah, berkisar antara Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu per bulan.

    “Kalau ngontrak di sini kan paling yang Rp 300 ribu, Rp 400 ribu, segituan paling. Kan kalau kuli sehari-hari di luar juga mereka, ini cuma dipakai untuk tempat tidur,” terangnya.

    Berdasarkan pengamatan detikcom, lorong antar kios yang berada di bangunan Pasar Lontar Kebon Melati memang terasa sempit dan gelap karena bercampur dengan kontrakan warga. Terlihat dinding-dinding kayu menjadi pembatas tempat tinggal warga sekitar.

    Meski lorong pasar terlihat gelap, namun pada celah dinding tempat tinggal warga terlihat ada pencahayaan diiringi suara-suara perbincangan mereka yang tinggal di sana. Sesekali terlihat ada pintu kios yang terbuka, memperlihatkan ruangan yang berisi tikar dan kipas angin.

    Selain itu pada siang hari, detikcom juga melihat ada seorang ibu paruh baya tengah memasak di lorong pasar, tepat di samping lapak kontrakannya. Ada juga satu orang tengah memeras pakaian dari dalam ember di lorong pasar yang lain.

    Kondisi ini sangat berbeda dengan dua blok Pasar Lontar Kebon Melati di sebelahnya, yang masih digunakan untuk tempat berdagang. Secara keseluruhan mayoritas lapak di kawasan itu juga masih buka.

    “Kalau di sini nggak ada yang untuk tempat tinggal, buat dagang semua,” kata Faris, seorang pedagang kelapa parut di blok dekat pembuangan sampah.

    Selain di dalam bangunan pasar lama, area kontrakan terpusat di kawasan seberang pasar, yang pada bagian dasar bangunan-bangunannya banyak digunakan sebagai lapak dagangan.

    “(Di luar area pasar) kontrakan paling di seberang itu, ruko-ruko kan banyak yang tingkat tuh, nah itu orang pada tinggal di sana. Cuma itu kan punya pribadi ya, dulunya memang tempat tinggal saja, cuma lama-lama banyak yang pindah jualan juga di seberang,” terangnya.

    Tonton juga video “Pasta Premium ‘Hidden Gem’ di Dalam Pasar Santa” di sini:

    (igo/fdl)

  • Kisah Mbah Nasikah, Lansia yang Sempat Terlantar Kini Dapat Bantuan Pemprov Jatim

    Kisah Mbah Nasikah, Lansia yang Sempat Terlantar Kini Dapat Bantuan Pemprov Jatim

    ​Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim bergerak cepat memberikan bantuan kepada Nasikah (74), seorang lansia yang kisahnya sempat viral pada awal Juli 2025 lalu. Mbah Nasikah, panggilan akrabnya, kini akan menerima PKH Plus dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur.

    ​”Sebelumnya Mbah Nasikah sempat mendapat PKH dari pemerintah pusat, namun sudah berhenti sejak 2023. Kami segera bantu agar beliau mendapat PKH Plus dari dana APBD Jatim,” ujar Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani, Rabu (17/9/2025).

    ​Kabid Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinsos Jatim, Muchamad Arif Ardiansyah, menambahkan bahwa kondisi Mbah Nasikah saat ini memang memprihatinkan. Ia tinggal sebatang kara di kamar kos 2×4 meter persegi dengan biaya sewa Rp500.000 per bulan. Meskipun begitu, anak dan kerabatnya tetap rutin menjenguk dan menjaga.

    ​Arif menjelaskan, Mbah Nasikah tak bisa berjalan karena penyakit pengapuran yang dideritanya sejak dua tahun terakhir. Untuk beraktivitas, ia harus merangkak. Awalnya, ia tinggal bersama anak keduanya, namun karena sering merangkak hingga ke jalan, keluarga akhirnya menitipkan Mbah Nasikah ke panti jompo.

    ​”Oleh panti, Mbah Nasikah malah dikirim ke panti lain di Malang dan akhirnya viral di media sosial. Setelah tahu, kedua anaknya langsung menjemput dan membawanya pulang ke Surabaya. Keluarga kemudian sepakat patungan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari Mbah Nasikah,” jelas Arif.

    ​Atas kondisi ini, Dinsos Jatim akan menyalurkan berbagai bantuan, mulai dari sembako, obat-obatan, pampers lansia, hingga PKH Plus yang menjadi prioritas. Tak hanya itu, Dinsos Jatim juga akan mengusulkan bantuan stimulan usaha produktif bagi anak Mbah Nasikah serta memastikan akses kesehatan beliau terjamin. (tok/ian)