Produk: sembako

  • Posko pengungsian korban kebakaran di Matraman diperpanjang

    Posko pengungsian korban kebakaran di Matraman diperpanjang

    Jakarta (ANTARA) – Posko pengungsian tenda darurat untuk warga korban kebakaran rumah di Jalan Kebon Kelapa, RT 08/09, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, diperpanjang.

    “Diperpanjang, masih ada yang diungsikan sampai dengan dua hari ke depan,” kata Lurah Utan Kayu Selatan, Rusli Abidin saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Pertimbangan memperpanjang keberadaan posko tersebut karena masih dibutuhkan korban yang sedang mencari kontrakan rumah.

    Posko pengungsian berupa tenda milik Suku Dinas Sosial Jakarta Timur awalnya berakhir pada Jumat (10/10). Sesuai kebutuhan dan permintaan warga, akhirnya diperpanjang hingga Minggu (12/10).

    Rusli menyebutkan, hingga kini sebanyak 12 warga korban kebakaran masih bertahan di posko pengungsian. Jumlah ini sudah berkurang dari total pengungsi sebelumnya yang mencapai 30 jiwa.

    Sedangkan pemberian makanan siap saji dari Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Timur sudah berhenti sejak Jumat (10/10) karena logistik yang didistribusikan sebelumnya sudah mencukupi kebutuhan warga.

    “Makanan siap santap selesai kemarin. Selanjutnya mereka memanfaatkan bantuan natura yang sudah diterima. Hanya tendanya saja yang sampai dengan hari Minggu,” katanya.

    Sudin Sosial Jakarta Timur (Jaktim) telah memberikan bantuan kebutuhan sandang dan makanan siap santap, seperti 10 dus air mineral, 10 dus mi instan, 10 botol kecap manis dan 20 kantong minyak goreng kemasan 2 liter.

    Kemudian, 20 paket biskuit, 50 kaleng ikan sarden, 10 karung beras kemasan lima kilogram, 10 tas barang (goodie bag) dan 10 kantong kecap manis tambahan.

    Selain itu, ada pula bantuan berupa 10 paket sembako, satu dus popok ukuran M, satu dus popok ukuran L, 10 lembar tikar dan lima paket perlengkapan sekolah (school kit).

    Untuk pemberian makan siap saji sudah berlangsung selama empat hari. “Jumat malam kemarin terakhir pemberian makanan,” kata Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Sosial Jaminan dan Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Sudin Sosial Jaktim Denny Slamet.

    Sebelumnya, sebanyak 55 personel Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang melanda lima rumah di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jaktim, pada Senin (6/10).

    Kebakaran tersebut diduga akibat arus pendek listrik (korsleting) dan dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

    Informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui pusat panggilan (call center) Dinas Gulkarmat DKI Jakarta pada pukul 14.04 WIB.

    Api dapat dilokalisir pukul 14.24 WIB, kemudian dilanjutkan dengan proses pendinginan pada pukul 14.33 WIB dan pemadaman berakhir pukul 14.57 WIB.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolres Tanjung Priok Beri 420 Paket Bansos untuk Ojol, Buruh hingga Satpam

    Kapolres Tanjung Priok Beri 420 Paket Bansos untuk Ojol, Buruh hingga Satpam

    Jakarta

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H. Tobing menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) di Lapangan Presisi Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap masyarakat.

    Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polres, antara lain Kasat Binmas AKP Sudirman Agus, Kasatreskrim, Kasatintelkam dan pejabat utama lainnya, beserta jajaran. Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 420 paket bantuan sosial (bansos) diserahkan langsung kepada para buruh TKBM, ojol, hingga satpam sebagai bentuk perhatian dan empati dari jajaran Polres terhadap kesejahteraan para pekerja pelabuhan.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada para buruh TKBM, Ojeg Online, Satpam yang telah menjadi bagian penting dalam aktivitas kepelabuhanan dan mengajak para pekerja untuk turut serta berperan aktif Jaga Jakarta dalam menjaga Kamtibmas di Pelabuhan Tanjung Priok. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban mereka,” kata AKBP Martuasah dalam keterangannya, Jumat (10/10/2025).

    Selain sebagai wujud empati, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat pelabuhan dalam menjaga stabilitas kamtibmas Jaga Jakarta di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Kegiatan pun berlangsung dengan tertib, aman, dan penuh kehangatan. Keakraban antara polisi dan para pekerja Pelabuhan Tanjung Priok juga tercipta.

    Sementara itu, salah satu perwakilan buruh TKBM bernama Asep mengucapkan terima kasih kepada Kapolres dan jajaran atas bantuan Sembako berupa beras, serta terjaminnya Kamtibmas di Pelabuhan Tanjung Priok.

    (maa/maa)

  • Pemkab Kukar Beri Harapan Baru Lewat Bantuan Air Bersih hingga Ambulans di Kota Bangun – Page 3

    Pemkab Kukar Beri Harapan Baru Lewat Bantuan Air Bersih hingga Ambulans di Kota Bangun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Tak sekadar bekerja di balik meja pemerintahan, Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) H. Rendi Solihin kembali turun langsung ke lapangan untuk menyapa warga sekaligus menyalurkan sejumlah bantuan di Kecamatan Kota Bangun, Rabu (8/10/2025).

    Rendi mengawali kunjungan ke Desa Loleng untuk menyerahkan bantuan sarana dan prasarana penampung air berupa tandon kepada warga. Ia menyebut bantuan tersebut merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat di pedesaan.

    “Kami akan selalu turun ke lapangan untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, sekaligus memastikan kemudahan warga bertemu dengan pimpinan daerah. Setiap kunjungan kami manfaatkan untuk menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan warga,” ujar Rendi.

    Setelah dari Loleng, rombongan Wabup melanjutkan perjalanan ke Desa Pela. Di sana, Rendi meninjau rumah milik Ningsih, seorang ibu yang bekerja sebagai tukang pijat keliling. Rumah sederhana yang ditempati Ningsih bersama keluarganya selama 14 tahun itu akan mendapatkan bantuan bedah rumah dari Baznas Kukar.

    Rendi berharap, setelah rumahnya selesai dibedah, Ningsih dapat menempati tempat yang lebih layak dan aman. Ia juga berencana mendorong agar penerima bantuan seperti Ningsih mendapat dukungan usaha mandiri, seperti berjualan sembako.

    “Kami ingin masyarakat bisa hidup lebih baik, tidak hanya dari sisi tempat tinggal, tetapi juga dari sisi penghidupan,” tuturnya.

  • Bareng Komisi E, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Material Perbaikan Rumah Korban Kebakaran

    Bareng Komisi E, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Material Perbaikan Rumah Korban Kebakaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Kejadian kebakaran rumah yang menimpa kawasan padat penduduk di wilayah Jemursari RT 4 RW 3, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, medio September lalu juga menjadi perhatian BPBD Jatim.

    Bersama anggota Komisi E DPRD Jatim, H. Rasiyo, BPBD Jatim menyerahkan bantuan material kepada warga terdampak di lokasi kejadian.

    Hadir juga dalam acara ini, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Plt. Kabid RR Dhany Aribowo, perwakilan BPBD Kota Surabaya, Camat Wonocolo Muslich Hariadi dan Lurah Wonosari M. Yasin.

    Bantuan bahan material secara simbolis diserahkan anggota Komisi E DPRD Jatim H Rasiyo kepada Camat Wonocolo.

    Adapun bantuan itu berupa, galvalum 150 batang, semen 20 zak, pasir 8 m³, cat tembok 25 Kg, cat besi 10 kg dan 20 paket sembako.

    Usai meninjau bangunan rumah yang direhab secara swadaya, Rasiyo menyampaikan terima kasih kepada segenap kalangan yang telah peduli dengan warga terdampak kebakaran.

    Ia berpesan kepada warga setempat, untuk memperhatikan betul konstruksi instalasi listrik. Karena, jika terjadi konsleting di satu rumah, maka akan berimbas ke rumah lainnya.

    Sementara, Sutrisno, salah satu warga terdampak mengaku sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian anggota DPRD Jatim dan BPBD Jatim yang telah membantu bahan material, sehingga percepatan pembangunan rumah bisa dilaksanakan.

    “Saat ini proses pembangunan sudah sekitar 60 persen, Insyaallah dalam waktu dekat ini sudah bisa selesai semua,” ujar Sutris yang juga berprofesi sebagai tukang ini. [tok/aje]

  • Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menunjukkan komitmennya dalam memberikan perhatian kepada masyarakat terdampak bencana alam. Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra menyerahkan secara simbolis bantuan material bangunan dan paket bantuan lainnya kepada warga korban angin ribut di beberapa wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Gus Barra (panggilan akrab, red), didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Camat Jetis dan Sooko, serta kepala desa setempat. Dalam kesempatan tersebut, Gus Barra juga meninjau kondisi rumah warga yang rusak akibat terjangan angin ribut pada, Rabu (8/10/2025).

    Selain bantuan material bangunan, setiap warga terdampak juga mendapatkan paket sembako dari Baznas Kabupaten Mojokerto, satu unit kompor gas dua tungku, serta perlengkapan keluarga seperti sabun mandi, sikat dan pasta gigi, sampo, handuk, pembalut, tisu, senter, jas hujan, perlengkapan P3K, hingga sarung.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengatakan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bentuk respons cepat pemerintah daerah terhadap bencana yang menimpa warganya. “Saya bersama Kepala Pelaksana BPBD, Camat Jetis, dan Kepala Desa Jetis meninjau langsung kondisi rumah warga terdampak puting beliung,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Berdasarkan asesmen dan pendataan, terdapat sekitar 45 rumah yang terdampak di Kecamatan Jetis, Sooko, dan Gedeg. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini menambahkan, bantuan yang disalurkan merupakan hasil dari proses asesmen lapangan oleh tim BPBD Kabupaten Mojokerto.

    “Untuk wilayah yang sudah diasesmen, hari ini kami serahkan bantuannya. Kekurangannya akan segera kami selesaikan besok. Ini bentuk respon cepat Pemkab Mojokerto dalam penanganan bencana. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu siap siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem,” pungkasnya.

    Beberapa warga penerima bantuan material antara lain :

    1. Sulika warga Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima enam lembar asbes dan dua batang kayu ukuran 6×12.

    2. Suntamah warga Dusun Pelabuhan, Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima empat lembar asbes ukuran 105×300.

    3. Riyo warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima empat batang kayu ukuran 6×12, empat lembar asbes, 650 bata merah, dan tiga sak semen.

    4. Wijanarko warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima 12 lembar asbes ukuran 105×300.

    5. Rushidayati warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima delapan lonjor canal C dan sembilan lembar spandek ukuran lima meter.

    6. Hendun Ardiansyah warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima lima lembar asbes ukuran 105×300. [tin/aje]

  • Polres Kepulauan Seribu Gandeng ‘Potmas’ Jaga Jakarta

    Polres Kepulauan Seribu Gandeng ‘Potmas’ Jaga Jakarta

    Jakarta

    Polres Kepulauan Seribu menggandeng potensi masyarakat (potmas) untuk menjaga keamanan di wilayah pesisir Jakarta. Kehadiran Potmas diharapkan memperkuat keamanan hingga lingkup terkecil masyarakat.

    Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Argadija Putra secara khusus menggelar Apel Potensi Masyarakat (Potmas) yang terdiri dari Satkamling, Satpol PP dan berbagai unsur masyarakat seperti Satpol PP, Damkar, FKDM, Linmas, PK3D, KUB, Pokmaswas, dan Pokdarwis.

    Dalam amanatnya, Kapolres Kepulauan Seribu menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi Polri bersama seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kepulauan Seribu, sekaligus sebagai implementasi dari program “Jaga Jakarta”, sebuah gerakan sinergis dalam menciptakan keamanan berbasis partisipasi masyarakat di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    “Potensi masyarakat adalah mitra strategis Polri. Peran aktif mereka sangat dibutuhkan dalam mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di lingkungan kita,” ujar AKBP Argadija Putra, Kamis (9/10/2025).

    Polres Kepulauan Seribu menggandeng ‘Potmas’ untuk Jaga Jakarta. (Foto: dok. Istimewa)

    “Menjaga Kepulauan Seribu bukan hanya tugas Polri, tapi tanggung jawab kita bersama. Mari terus wujudkan semangat Jaga Jakarta di wilayah Kepulauan Seribu,” imbuhnya.

    Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja sama seluruh Potmas, kegiatan apel ditutup dengan pemberian paket sembako secara simbolis kepada perwakilan peserta apel, dilanjutkan sesi foto bersama.

    (mea/dhn)

  • Dukung Dedi Mulyadi, Bupati Bandung Tanggapi Aduan Masyarakat lewat Media Sosial
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Oktober 2025

    Dukung Dedi Mulyadi, Bupati Bandung Tanggapi Aduan Masyarakat lewat Media Sosial Regional 9 Oktober 2025

    Dukung Dedi Mulyadi, Bupati Bandung Tanggapi Aduan Masyarakat lewat Media Sosial
    Tim Redaksi
    BANDUNG KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah menyediakan dan menjalankan pos pengaduan masyarakat, seperti yang diinstruksikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
    Bahkan, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku pos pengaduan itu sudah berlangsung sejak lama.
    Nantinya, aduan masyarakat akan langsung masuk ke akun media sosial pribadi Dadang.
    “Langkah Pak Gubernur begitu bagus. Kami sudah dan terus melaksanakan (ajakan Gubernur membuka pos pengaduan masyarakat). Ada yang melalui sistem, yang untuk pelaksanaan di Kabupaten Bandung dikelola Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian. Terdapat pula saluran pengaduan yang langsung ke fitur pesan langsung pada akun saya di media sosial,” katanya kepada awak media, Kamis (9/10/2025).
    Pengaduan dan permohonan bantuan dari warga yang masuk ke akun media sosial milik Bupati langsung sangat beragam, mulai dari urusan pendidikan, kesehatan, serta kebutuhan sembako.
    Dadang mencontohkan, beberapa waktu lalu ada keluhan dari warga Kecamatan Pemeungpeuk yang mengalami kendala untuk berobat karena manfaat kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) nya sempat terhenti.
    Menyelesaikan hal itu, Dadang langsung melunasi tunggakan iuran BPJS Kesehatan warga tersebut.
    Setelah itu, kepesertaan BPJS Kesehatan warga yang menderita tumor di rahim itu kembali aktif dan kembali bisa mendapatkan fasilitas layanan kesehatan.
    Tak hanya itu, sempat pula warga yang mengadu ijazahnya ditahan. Pihaknya merespons dengan menebus ijazah warga bersangkutan.
    “Yang baru, adanya warga yang telah melewati prosedur kuret, tapi tak memiliki biaya. Kami segera bantu. Warga itu pun bisa segera pulang,” ucap Dadang.
    Bupati mengatakan, terdapat saluran pengaduan melalui sistem. Hal itu merupakan
    mandatory
    dari pemerintah pusat.
    Pemerintah daerah mengikuti arahan pusat perihal optimalisasi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional-Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR).
    Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik, juga Peraturan Menteri PANRB Nomor 46 Tahun 2020 tentang Roadmap SP4N-LAPOR Tahun 2020-2024, setiap instansi pemerintah – pusat maupun daerah – berkewajiban mengelola pengaduan masyarakat secara terpadu melalui sistem nasional yang sama.
    SP4N-LAPOR, ucap Bupati, ditetapkan sebagai aplikasi umum nasional yang wajib digunakan seluruh instansi pemerintah semenjak 2020.
    Dengan sistem yang terintegrasi, laporan masyarakat dapat ditindaklanjuti secara berjenjang dan terpantau secara transparan.
    Kabupaten Bandung terus memperkuat pelayanan publik yang cepat, transparan, dan responsif.
    Salah satunya melalui pengelolaan SP4N-LAPOR untuk penyampaian aspirasi dan pengaduan masyarakat, sebagaimana amanat pemerintah pusat.
    Jumlah pengaduan masyarakat yang masuk melalui sistem itu di tingkat Kabupaten Bandung, berada di angka 415 di semester pertama atau periode Januari-Juni 2025.
    Berdasarkan kategori, pencemaran lingkungan menempati laporan paling banyak dengan 34 laporan, kemudian berikutnya secara berturut-turut, yakni jalan berlubang (25 laporan), penerangan jalan (21 laporan), pengaduan lain berkenaan trantibum serta perlindungan masyarakat (17 laporan).
    Adapun mekanisme penyampaian laporan, masyarakat mengakses situs lapor.go.id atau aplikasi Lapor! di ponsel.
    Setelah itu, masyarakat menulis laporan dengan menjelaskan permasalahan dan memilih instansi tujuan.
    Selanjutnya, berlaku verifikasi laporan dan diteruskan ke unit terkait.
    Adapun hasilnya akan disampaikan kepada pelapor. Pelapor menunggu jawaban atau penyelesaian dari instansi terkait dalam kurun waktu 5-60 hari kerja, bergantung pada tingkat kerumitannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Pembobol Toko Sembako di Sumobito Jombang: Dari Pelarian hingga Menyerahkan Diri

    Kisah Pembobol Toko Sembako di Sumobito Jombang: Dari Pelarian hingga Menyerahkan Diri

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang pria yang nekat membobol toko sembako di depan Pasar Sumobito, Jombang, akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Pelaku, yang diketahui berinisial DT (37), warga Desa/Kecamatan Sumobito, mengaku bahwa dirinya terdesak oleh utang hingga memilih jalan kejahatan.

    Namun, kisahnya yang penuh liku ini akhirnya berakhir di ruang tahanan, setelah ia sempat melarikan diri ke Bali dan merasa dikejar oleh kepolisian.

    Pada malam Selasa, 30 September 2025, sekitar pukul 00.15 WIB, DT yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang, dengan sengaja merencanakan aksinya. Ia menyamar dengan memakai mukena hijau, menutupi wajahnya dengan penutup ala ninja, dan menggunakan linggis untuk mencongkel jendela toko ‘Berkah Merdeka’, milik Muhammad Fauzi Ridwan, yang menjual sembako.

    Melalui tembok belakang, ia berhasil masuk dan menguras barang-barang yang ada di dalam toko. Rokok sebanyak 86 bungkus dan uang tunai Rp400 ribu menjadi barang curian yang berhasil dibawa kabur oleh pelaku.

    Namun, usaha untuk melarikan diri ke Bali hanya berlangsung singkat. Merasa dikejar oleh pihak kepolisian, DT memilih untuk kembali ke Jombang dan menyerahkan diri pada 5 Oktober 2025, tepatnya di Polsek Sumobito.

    AKP Margono Suhendra, Kasatreskrim Polres Jombang, mengungkapkan bahwa pelaku sebelumnya sudah menjadi residivis, dengan hukuman penjara pada tahun 2011 atas kasus serupa.

    “DT sudah kami tetapkan sebagai tersangka, dan sekarang ia harus bertanggung jawab atas perbuatannya,” ujar Margono dalam konferensi pers di Polres Jombang, Kamis (9/10/2025). Dalam kesempatan tersebut, DT tampil dengan mengenakan pakaian tahanan oranye.

    Tindakan nekat ini dilakukan DT bukan tanpa alasan. Menurut pengakuannya, hasil pencurian digunakan untuk menutupi utang-utang pribadinya, termasuk utang pinjaman online yang menumpuk.

    Polisi yang menyita barang bukti berupa mukena, linggis, dan sejumlah barang lainnya, kini harus memproses DT yang kembali harus mendekam di penjara selama tujuh tahun ke depan. Ia dijerat dengan pasal 363 Ayat (1) ke-5e KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

    Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat rekaman CCTV aksi pelaku yang viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak DT dengan hati-hati menguras toko sembako, sembari menutupi identitasnya dengan topeng ninja.

    Setelah berhasil membawa kabur barang hasil curian, ia pun melarikan diri dengan rasa takut yang akhirnya membawa penyerahan diri pada pihak berwajib. [suf]

  • Ironi Warga RI: Lapangan Kerja Terbatas, PHK Datang Silih Berganti

    Ironi Warga RI: Lapangan Kerja Terbatas, PHK Datang Silih Berganti

    Bisnis.com, JAKARTA – Survei Bank Indonesia (BI) mencatat indeks keyakinan konsumen terendah sejak 3 tahun terakhir. Rendahnya keyakinan konsumen itu terjadi karena masyakarat mulai pesimistis terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan.

    Indeks ketersediaan lapangan kerja menjadi satu-satunya indikator yang berada di zona pesimis atau di bawah nilai acuan di level 92.

    Sementara itu, investasi yang digembar-gemborkan naik ternyata cukup lamban dalam menyerap tenaga kerja. Padahal, kalau merujuk kepada pernyataan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli belum lama ini, ada sekitar 7 juta warga negara Indonesia yang menganggur, belum lagi hingga Agustus 2025 lalu sekitar 44.333 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja PHK.

    Di sisi lain, alih-alih menciptakan lapangan kerja baru, pemerintah justru hanya menyediakan program magang bukan kepada mahasiswa tetapi kepada lulusan fresh graduate. Berbagai program deregulasi yang dimulai dari pemberlakukan Online Single Submission (OSS), implementasi Undang-undang Cipta Kerja, hingga berbagai kemudahan dari aspek fiskal, tidak mampu sepenuhnya menyerap angkatan kerja yang tersedia.

    Ironisnya, dari sekitar 7 jutaan pengangguran, kalau merunut pernyataan Menaker Yassierli, 1 juta di antaranya berstatus sebagai sarjana.

    Persoalan semakin pelik kalau melihat struktur tenaga kerja setidaknya sampai Februari 2025 lalu. Pekerja informal tetap mendominasi angkatan kerja Indonesia. Masih merujuk data BPS, statistik juga menunjukkan bahwa sebanyak 86,58 juta orang bekerja di sektor informal dari total angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang. Itu artinya, hampir 60% orang bekerja di Indonesia berada di sektor informal.

    Sebaliknya, pada periode tersebut juga, hanya 59,19 juta orang yang bekerja di sektor formal atau sebesar 40,60% dari total angkatan kerja. 

    Besaran persentase pekerja sektor informal pun naik dari periode Februari 2024 atau setahun sebelumnya, yakni dari 59,17%. Bahkan, pada Februari 2023 sempat menyentuh 60,12%. 

    Adapun kalau melihat data secara lebih rinci, jika dibandingkan dengan Februari 2024, jumlah pekerja yang berstatus sebagai buruh, pegawai atau karyawan juga mengalami penurunan secara persentase. Sekadar contoh, pada Februari 2025 lalu jumlah penduduk yang berstatus sebagai buruh, pegawai dan karyawan hanya sebesar 37,08%, turun dibandingkan Febuari 2024 yang tercatat sebesar 37,31%.

    1 dari 7 Anak Muda Menganggur

    Sementara itu, laporan Bank Dunia (World Bank) menyebut generasi muda Asia kesulitan mendapatkan pekerjaan layak termasuk di Indonesia, dengan banyak yang terjebak di sektor informal berproduktivitas rendah. 

    Dalam laporan pembaruan ekonomi regional yang dirilis Selasa (7/10/2025), Bank Dunia mencatat adanya kesenjangan signifikan antara pekerja muda dan berpengalaman di sejumlah negara Asia. 

    Laporan tersebut memaparkan, di China dan Indonesia, satu dari tujuh anak muda masih menganggur. Lembaga tersebut juga memperingatkan bahwa jumlah penduduk yang rentan jatuh ke jurang kemiskinan kini lebih besar dibandingkan kelas menengah di sebagian besar negara.

    “Secara umum tingkat ketenagakerjaan tinggi, tetapi anak muda kesulitan menemukan pekerjaan. Sebagian besar masyarakat di Asia yang mencari kerja memang mendapatkannya, namun banyak yang terjebak di sektor informal atau berproduktivitas rendah,” tulis Bank Dunia.

    Partisipasi angkatan kerja juga masih rendah di negara-negara Pasifik dan di kalangan perempuan. 

    Data yang dipaparkan oleh Bank Dunia itu juga sejalan dengan data BPS, bahwa jumlah penduduk di usaia produktif misalnya 15 -59 tahun mewakili 19,2% dari total tingkat pengangguran terbuka.

    Apa Kata Pengamat?

    Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengaku tidak heran dengan perkembangan turunnya keyakinan konsumen yang salah satunya dipicu oleh pesimisme terhadap ketersediaan lapangan kerja. 

    “IKK jatuh ke kisaran 115 karena mesin ekspektasi rumah tangga tertekan dari tiga sisi sekaligus: harga pangan merangkak, pasar kerja terasa sepi, dan porsi cicilan menyita pendapatan,” ujar Syafruddin kepada Bisnis, Rabu (8/10).

    Dia menjelaskan banyak laporan terdahulu yang sudah menunjukkan sinyal pelemahan ekonomi. Contohnya, IKK Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merosot ke 90,5 pada September 2025 dengan alasan “harga sembako naik” dan “kondisi kerja sulit”.

    Selain itu, Bank Indonesia sudah memberi peringatan sejak Agustus: IKK turun ke 117,2, sedangkan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) berada di zona pesimis di sekitar 93, yang menandai persepsi bahwa lowongan menyempit.

    Pada saat yang sama, sambungnya, porsi pendapatan yang tersedot cicilan meningkat, sehingga rumah tangga menahan belanja besar. “Kombinasi tekanan biaya hidup, akses kerja yang dirasa makin sulit, dan ruang belanja yang mengecil mendorong konsumen menilai masa kini berat dan masa depan belum meyakinkan—cukup untuk menyeret IKK ke titik terendah dalam sekitar 3,5 tahun,” jelas Syafruddin.

    Dalam IKK, salah satu komponen yang dinilai adalah ekspektasi ketersediaan lapangan kerja. Sejak Mei 2025, indeks ketersediaan lapangan kerja (IKLK) terus berada di zona pesimis atau di bawah nilai acuan.

    IKLK berada di level 92 pada September 2025. Angka itu turun dari bulan sebelumnya atau Agustus 2025, yang berada di level 93,2. Padahal, pemerintah telah meluncurkan berbagai program stimulus untuk menjaga daya beli dan menciptakan lapangan kerja, seperti program magang fresh graduate, pajak penghasilan karyawan ditanggung pemerintah (PPh 21 DTP) untuk sektor pariwisata dan padat karya, iuran JKK dan JKM untuk lepas, hingga Padat Karya Tunai.

    Syafruddin menilai program-program tersebut belum mengangkat ekspektasi ketersediaan kerja secara signifikan karena sebagian besar stimulus masih bersifat mereduksi biaya dan menyerap tenaga kerja sementara, bukan menambah pesanan produksi yang memicu perekrutan permanen.

    Dia mencontohkan, program Padat Karya Tunai memang membantu masyarakat berpendapatan rendah, tetapi bersifat harian dan jangka pendek sehingga tidak cukup kuat untuk mengubah persepsi peluang kerja di masyarakat. Begitu pula insentif PPh 21 DTP dan diskon iuran JKK/JKM yang menurunkan beban perusahaan dan pekerja, namun dinilai tidak otomatis mendorong peningkatan permintaan tenaga kerja.

    “Tanpa lonjakan order yang jelas—entah dari ekspor, pariwisata, pengadaan pemerintah yang membeli output UKM, atau proyek bernilai tambah—perusahaan cenderung menunda kontrak baru. Hasilnya, publik masih membaca sinyal pasar kerja sebagai ‘ketat,’ dan IKLK bertahan di bawah 100 walau stimulus diumumkan,” tutup Syafruddin.

  • Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) — Polda Jawa Timur bersama Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Timur terus memperkuat sinergi dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang Ketahanan Pangan Nasional.

    Setelah mencatat keberhasilan panen 2,8 juta ton jagung pada kuartal III, kini kolaborasi strategis tersebut berlanjut dengan kegiatan penanaman jagung serentak di sejumlah wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Mojokerto.

    Kegiatan penanaman jagung ini dipusatkan di lahan seluas 4 hektare di Jalan Raya Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

    Acara tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, dan dihadiri oleh Pemimpin Wilayah BULOG Jatim Langgeng Wisnu Adinugroho serta jajaran Forkopimda Mojokerto Raya.

    Dalam kesempatan itu, Polda Jatim dan BULOG juga menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk menggelar pasar murah yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat sekitar.

    Pasar murah ini menyasar lima kecamatan, yaitu Bangsal, Kutorejo, Puri, Dlanggu, dan Mojoanyar, dan disambut antusias oleh warga setempat.

    “Semoga kegiatan pasar murah ini dapat membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau. Kami akan terus menghadirkan program serupa di seluruh wilayah Jawa Timur agar keberhasilan program ketahanan pangan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Rabu (8/10/2025).

    Irjen Nanang menegaskan, kegiatan penanaman jagung dan pasar murah akan terus diperluas ke berbagai daerah di Jawa Timur agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata.

    Secara keseluruhan, program penanaman jagung serentak kuartal IV di Kabupaten Mojokerto mencakup lahan seluas 298,4 hektare dengan estimasi hasil panen mencapai 1.790,4 ton.

    Kegiatan ini melibatkan 146 kelompok tani, 236 personel polisi penggerak, serta ratusan santri yang ikut serta mendukung pertanian produktif berkelanjutan.

    Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara aparat kepolisian, BULOG, petani, pemerintah daerah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menstabilkan harga bahan pokok di Jawa Timur.

    Sementara itu, Pimpinan Cabang BULOG Mojokerto, Muhammad Husin, menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan berbagai komoditas pangan dalam pasar murah tersebut.

    “Kami membawa sebanyak 2 ton beras SPHP yang dijual dengan harga Rp57.500 per 5 kilogram, serta menyediakan 500 liter minyak kita. Selain itu, juga ada gula pasir, daging ayam, bawang merah, bawang putih, telur, dan cabai merah yang dijual di bawah harga pasaran,” jelas Husin.

    Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Jawa Timur dapat terus menjadi provinsi yang mandiri dalam produksi pangan, sekaligus mendukung visi nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (tin/ted)