Produk: sembako

  • Bupati Tuban Safari Ramadan di Ponpes Imarotul Khoirot Widang

    Bupati Tuban Safari Ramadan di Ponpes Imarotul Khoirot Widang

    Tuban (beritajatim.com) – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky melaksanakan Safari Ramadan 1445 H/2024 M yang bertempat di Pondok Pesantren (Ponpes) Imarotul Khoirot di Desa Minohorejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Senin (18/03/2024).

    Adapun Safari Ramadan di Kecamatan Widang menjadi lokasi pertama dan bakal dilanjutkan ke beberapa wilayah Kecamatan di Tuban.

    Pada kesempatan tersebut, Bupati Tuban turut menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga. Diantaranya, bantuan paket sembako, santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan dan bantuan bahan material untuk warga terdampak bencana banjir.

    Mas Lindra sapaan Bupati Tuban mengatakan, Safari Ramadan kali ini menjadi momen untuk menguatkan kebersamaan, sekaligus menjadi wahana melatih kepekaan sosial.

    “Mari kita berbagi kebahagiaan sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat, mengingat beberapa waktu lalu beberapa desa di Kecamatan Widang tergenang banjir,” ucap Mas Lindra.

    Menurutnya, adanya musibah kejadian banjir beberapa hari yang lalu menjadi pengingat untuk introspeksi diri. Salah satunya yakni cara hidup berdampingan dengan alam.

    “Dengan melestarikan alam maka alam memberikan hasil bumi yang berkualitas dan menjaga manusia,” paparnya.

    Selain itu, pihaknya juga menyinggung soal Pemilu Serentak beberapa waktu lalu mencapai 86 persen. Kata mas Lindra selama pasca pemilu, masyarakat diimbau untuk menghargai perbedaan sebagai wujud implementasi persatuan dan kesatuan bangsa.

    “Jangan mau kita dipecah belah akibat adu domba,” serunya.

    Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan selama ini. Sebab, proses yang ditempuh selama kurang lebih 3 tahun membawa kesan yang mendalam. “Saya mohon maaf apabila selama memimpin membuat kesalahan dan khilaf,” tutup Lindra.

    Sementara itu, pengasuh ponpes Imarotul Khoirot, KH. Amiril Ismail juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Safari Ramadan oleh Bupati Tuban serta Forkopimda dan bersama rombongan lainnya.

    Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky saat melakukan safari Ramadan.

    Hal ini sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran Pemkab Tuban terhadap kalangan santri dan ponpes, dengan begitu KH Amiril Ismail berharap Pemkab Tuban dapat lebih memberikan perhatian dan dukungan kepada masyarakat, khususnya kepada kalangan warga ponpes.

    “Harapan kami, kebijakan yang diambil mampu membawa manfaat bagi kemaslahatan umat,” ujar KH Amiril Ismail.

    Sebagai informasi, tahun ini Safari Ramadan dilaksanakan satu hari di empat lokasi, dimana satu tempat untuk lima kecamatan. Selaim di Ponpes Imarotul Khoirot Desa Minohorejo Kecamatan Widang, juga dilaksanakan di Ponpes Al Falah Desa Punggulrejo Kecamatan Rengel, Ponpes Assalam Putri Kecamatan Bangilan dan Ponpes Al Hikmah Desa Margomulyo Kecamatan Kerek. [ayu/but]

  • Dua Desa di Gresik Masih Terendam Banjir Bengawan Solo

    Dua Desa di Gresik Masih Terendam Banjir Bengawan Solo

    Gresik (beritajatim.com) – Dua desa di Kabupaten Gresik masih terendam banjir luapan  Sungai Bengawan Solo hingga saat ini. Desa yang terdampak di antaranya Desa Bungah, Kecamatan Bungah, dan Desa Madu Mulyorejo, Kecamatan Dukun.

    Imbas banjir tersebut, aktivitas warga setempat lumpuh. Sementara, ketinggian air mencapai 40 hingga 60 centimeter.

    Untuk meringankan beban warga di desa itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mengirim bantuan sembako.

    “Daerah yang terdampak banjir sudah mendapatkan bantuan sembako seperti beras, gula, minyak goreng dan mie instan. Ada 200 paket yang kami bagikan kepada warga,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmoko Herlambang, Senin (18/3/2024).

    Meluapnya Sungai Bengawan Solo tersebut dipicu debit air di sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut meningkat karena intensitas hujan yang tinggi. Air meluber hingga menggenangi pemukiman padat di Gresik.

    Saat ini, koordinasi terus dilakukan personel BPBD serta pihak kecamatan serta perangkat desa. Langkah ini diambil untuk memudahkan pendataan terhadap warga yang terdampak banjir.

    Selain memberikan bantuan, BPBD Gresik juga melakukan pemantauan terhadap Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo. Selain itu, juga menyiapkan alat-alat kedaruratan untuk antisipasi bencana banjir yang lebih besar apabila debit air terus naik.

    Sebelumnya, ada 4 desa yang terkena dampak meluapnya Sungai Bengawan Solo. Desa itu yakni Jrebeng, Dukunanyar, Tiremenggal, dan Sembayat. Ketinggian yang semula mencapai 40 centimeter sudah berangsur-angsur surut.

    Babinsa Koramil 0817/16 Dukun Serda TNI Azis mengatakan, banjir yang merendam wilayah Kecamatan Dukun salah satunya terjadi di Desa Madumulyorejo. Luapan air masuk di beberapa permukiman dan jalan desa. Tercatat sebanyak 18 kepala keluarga di desa setempat rumahnya masih terendam banjir.

    “Ketinggian air bervariasi dan belum ada kenaikan. Sampai sekarang masih dilaksanakan pemantauan mengantisipasi terhadap bertambahnya luapan air apabila turun hujan lagi,” kata Azis. [dny/beq]

  • Pengendara Motor Roda 3 di Kediri Tewas Diterjang KA Dhoho

    Pengendara Motor Roda 3 di Kediri Tewas Diterjang KA Dhoho

    Kediri (beritajatim.com) – Pengendara motor roda 3 jenis tossa di Kediri Nur Kholis (45) diterjang Kereta Api Dhoho jurusan Blitar-Kertosono di perlintasan Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota Kediri. Akibatnya, warga Dusun Kolak Selatan, Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu tewas.

    “Setelah mendapat perawatan di IGD RS Bhayangakara Kediri selang beberapa jam dinyatakan meninggal,” ujar Kasat Lantas Polres Kediri Kota AKP Andhini Puspa Nugraha, Sabtu pagi (16/3/2024).

    Andhini mengatakan, peristiwa itu berlangsung pada Jumat (15/3/2024) pukul 23.30 WIB. Awalnya korban mengendara motor roda tiga tossa dengan nomor polisi AG 5590 OK dengan kecepatan sedang.

    Kendaraan korban melaju dari arah timur menuju ke barat. Saat melintas di perlintasan kereta api, dari arah selatan menuju ke utara melaju Kereta Api Dhoho jurusan Kertosono, sehingga tabrakan pun tak dapat dihindarkan.

    “Diduga kurang fokus dan tidak memperhatikan kondisi perlintasan kereta api saat melintas, korban ditabrak kereta api yang melintas,” ujar AKP Andhini Puspa Nugraha.

    Akibat kecelakaan itu, kendaraan tossa korban yang memuat sembako rusak berat. Sementara korban mengalami luka berat di bagian kepala langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.

    “Akhirnya pengendara tossa ini tertabrak kereta api hingga mengalami luka luka, diduga korban kurang memperhatikan situasi dan kondisi perlintasan saat akan melintas,” kata Andhini Puspa.

    Di lokasi kejadian, sejumlah barang yang dibawa oleh korban jatuh berserakan. Di antaranya, tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram, galon air minum dan kerupuk. Semuanya merupakan barang dagangan korban yang hendak dijual. [nm/beq]

  • Ratusan KK di Kabupaten Mojokerto Terima Bantuan Beras CPPD dan Sembako

    Ratusan KK di Kabupaten Mojokerto Terima Bantuan Beras CPPD dan Sembako

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ratusan KK (Kepala Keluarga) di Kabupaten Mojokerto mendapatkan bantuan. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati kembali menyerahkan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) kepada tiga desa yang terdampak banjir di Kecamatan Sooko. Bantuan beras CPPD diberikan kepada 321 Kepala Keluarga (KK) Desa Wringinrejo, 570 KK warga Desa Sambiroto dan 39 KK warga Desa Tempuran.

    Bantuan beras cadangan pemerintah daerah ini diberikan pasca banjir yang melanda beberapa desa di Kabupaten Mojokerto pada Rabu (6/3/2024). Penyerahan beras CPPD tersebut sekaligus dengan penyaluran bantuan sembako dari Provinsi Jawa Timur yang berisi beras, minyak goreng, mie instan, kecap, serta makanan kaleng, Kamis (14/3/2024).

    “Beras ini merupakan cadangan pangan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto yang dikeluarkan kalau ada yang membutuhkan. Seperti masyarakat yang terkena bencana dan diberikan kalau sudah selesai banjirnya. Masing-masing KK akan mendapatkan 10 kg, dan tas yang hitam ini saya mintakan kepada Provinsi Jawa Timur, isinya ada beras 3 kg, mie instan 5, kecap, minyak, sarden, dan gula pasir,” ungkapnya.

    Selain itu, dalam penyerahan bantuan tersebut, bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga mengajak agar seluruh warga tetap bersyukur atas apa yang terjadi selama ini karena masyarakat masih diberikan kesehatan. Bupati menuturkan, untuk saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto telah mengupayakan pembenahan pembangunan tanggul yang jebol.

    “Saya mengajak kita semuanya agar tetap bersyukur, yang hilang hanya  harta. Alhamdulillah kita tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, kita masih diberikan nikmat iman dan kesehatan. Saya juga upayakan untuk tanggulnya ini supaya bangunannya kuat sehingga nanti hal ini yang membutuhkan masyarakat semuanya terjamin keselamatannya,” pungkasnya.

    Turut mendampingi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto didampingi Sekretaris Dispari, Camat Sooko dengan Forkopimca Sooko, serta Kepala Desa setempat. [tin/suf]

  • Bupati Mojokerto Salurkan Bantuan CPPD kepada Warga Terdampak Banjir

    Bupati Mojokerto Salurkan Bantuan CPPD kepada Warga Terdampak Banjir

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyalurkan bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang bersumber dari anggaran Pemkab Mojokerto dan Provinsi Jawa Timur. Bantuan tersebut diserahkan kepada untuk ratusan warga yang terdampak banjir di dua desa yang ada di dua kecamatan.

    Yakni di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging dan Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari. Bantuan yang disalurkan tersebut berupa beras 10 kg untuk masing-masing keluarga terdampak banjir, serta bantuan satu paket sembako dari Pemprov Jatim. Bantuan beras tersebut merupakan bahan pangan cadangan dari pemerintah yang memang dikhususkan untuk adanya peristiwa darurat.

    Bantuan tersebut disalurkan langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dengan didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto Teguh Gunarko, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto, Camat setempat beserta Forkopimca, dan Kepala Desa setempat.

    “Beras ini merupakan cadangan pangan dari pemerintah daerah untuk hal-hal yang darurat seperti ini. Bantuan ini tidak hanya dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto namun juga didapatkan dari Pemprov Jatim. Di dalamnya juga ada beras, minyak, dan beberapa lainnya,” ungkapnya di Pendopo Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Rabu (13/3/2024).

    Diakhir sambutannya, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini mengatakan pihaknya ingin segera melakukan pembangunan ulang untuk tanggul sungai sadar yang jebol. Sehingga kedepannya masyarakat diharapkan akan lebih aman dari bencana banjir saat musim hujan tiba.

    “Ini nanti juga sudah berjalan proses pembangunan tanggul supaya nanti tidak kalau ada hujan lagi masyarakat tidak khawatir terjadi banjir seperti ini lagi,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Sungai Bengawan Solo Meluap 6 Desa di Gresik Terendam Banjir

    Sungai Bengawan Solo Meluap 6 Desa di Gresik Terendam Banjir

    Gresik (beritajatim.com) – Imbas cuaca ekstrim akhir-akhir ini berdampak pada aktivitas Sungai Bengawan Solo. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, ada 6 desa di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Dukun, Bungah, dan Manyar tergenang banjir setinggi 30 centimeter.

    Enam desa yang terendam diantaranya Desa Bungah, Desa Madumulyorejo, Jrebeng, Dukunanyar, Desa Tiremenggal, dan Desa Sembayat.

    Babinsa Koramil 0817/16 Dukun Serda TNI Azis mengatakan, banjir yang merendam wilayah Kecamatan Dukun salah satunya terjadi di Desa Madumulyorejo. Luapan air masuk di beberapa permukiman dan jalan desa. Tercatat sebanyak 18 kepala keluarga di desa setempat rumahnya terendam air dan ketinggian air mencapai 20 hingga 30 centimeter.

    “Ketinggian air bervariasi dan belum ada kenaikan. Sampai sekarang masih dilaksanakan pemantauan mengantisipasi terhadap bertambahnya luapan air apabila turun hujan,” katanya, Rabu (13/03/2024).

    Ia menambahkan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menyiapkan kebutuhan alat evakuasi, jika ada warga yang membutuhkan. Pihaknya siap melakukan penanganan. Kemudian pemantauan terhadap perkembangan debit air luapan Sungai Bengawan Solo juga terus dilakukan.

    “Kami akan terus memantau perkembangannya, dan apabila dibutuhkan, kami siap melakukan evakuasi warga dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” imbuhnya.

    Sementara, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gresik FX Micko Herlambang menyatakan banjir yang menggenangi wilayah Kecamatan Bungah berada di Desa Bungah. Selain masuk rumah warga, luapan air juga merendam jalan poros desa (JPD) dan jalan lingkungan desa.

    “Desa Bungah yang terdampak adalah Jalan Lingkungan di Dusun Karangpoh tergenang 10 – 40 cm, lalu JPD tergenang 20 – 50 cm,” ujarnya.

    Saat ini lanjut dia, tim BPBD terus melakukan pemantauan terhadap Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo, serta menyiapkan alat-alat kedaruratan sebagai antisipasi bencana banjir yang lebih besar, dengan tren debit air yang terus naik. “Kami terus mengecek TMA termasuk diantaranya menyiapkan kebutuhan sembako bagi warga yang rumahnya terdampak banjir,” pungkasnya. [dny/kun]

  • Pemkab Mojokerto Terima Bantuan Penanganan Darurat Bencana dari BNPB

    Pemkab Mojokerto Terima Bantuan Penanganan Darurat Bencana dari BNPB

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menerima bantuan penanganan darurat bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp200 juta. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto.

    Bantuan tersebut diterima Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, saat Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto. melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Selasa (13/3/2024). Pada penyerahan bantuan tersebut, juga dilaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana banjir dan longsor.

    Rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana banjir dan longsor bersama Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI H. Yan Namora, Pj Bupati Jombang Sugiat, Sekda Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida, Kepala BPBD Kabupaten Jombang, Bambang Dwijo Pranowo, serta perwakilan BPBD Provinsi Jawa Timur.

    Adapun bantuan operasional posko penanganan darurat bencana yang diterima oleh Pemkab Mojokerto yakni dana siap pakai sebesar Rp200 juta, serta bantuan dukungan peralatan dan logistik. Seperti 300 paket sembako, 300 paket Hygiene kit, 300 paket biskuit protein, 300 buah makanan siap saji, 5 unit pompa Alkon, 100 unit velbed, 1008 botol sabun cair, 50 unit tenda keluarga, dua unit tenda pengungsian, satu unit perahu karet dengan mesin.

    Dalam laporannya, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menjelaskan, penyebab terjadinya bencana banjir di Kabupaten Mojokerto yakni dipicu oleh hujan dengan intensitas lebat selama lebih dari empat jam. Hujan tersebut mengakibatkan debit air meningkat drastis di tiga sungai di wilayah Bumi Majapahit yaitu Sungai Kromong, Sungai Klorak, dan Sungai Boro yang menjadi satu di Sungai Brangkal.

    “Dari meningkatnya debit air itu mengakibatkan tanggul Sungai Brangkal di Desa Wringinrejo jebol Selanjutnya, rusaknya jembatan Bupak yang menghubungkan dua desa yakni Desa Kebontunggul dan Desa Gondang. Jebolnya 2 titik tanggul Sungai Sadar di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari. 3 titik tanggul Sungai Gembolo jebol di Desa Tunggalpager,” ungkapnya.

    Serta dua titik tanggul sungai Gembolo jebol di Desa Jabontegal, Kecamatan Pungging. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, bencana banjir yang terjadi juga mengakibatkan lahan sawah di enam desa yang ada di wilayah Kecamatan Mojosari terendam banjir. Total ada 263 hektar area persawahan yang terendam banjir dan beresiko gagal panen.

    “Akibat banjir sedikitnya lebih dari 6.232 warga dari 7 kecamatan terdampak. Yakni di Kecamatan Pungging, Mojosari, Bangsal, Mojoanyar, Sooko, Puri, Kutorejo. Selain itu, upaya yang telah kami lakukan yaitu mengevakuasi warga rentan, mengevakuasi warga yang terdampak, menyiapkan lokasi pengungsian, mendirikan dapur umum, mendirikan pos kesehatan,” katanya.

    Selain itu, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto menjelaskan, juga melakukan upaya penyedotan air, upaya penutupan tanggul jebol, dan mendistribusikan kebutuhan mendesak. Bupati juga menjelaskan, adapun kebutuhan mendesak yang disalurkan oleh Pemkab Mojokerto untuk warga yang terdampak bencana banjir.

    “Seperti bantuan nasi bungkus, selimut, obat-obatan, air minum, matras, paket sembako, air bersih, dan peralatan pembersihan rumah. Pasca terjadinya bencana banjir, ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki. Rekontruksi jembatan Bupak, Gondang. Perbaikan tanggul sungai Sadar, perbaikan tanggul sungai Gembolo, dan perbaikan tanggul sungai Brangkal,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto mengatakan, penyaluran bantuan tersebut bersumber dari adanya laporan kepada BNPB sehingga dari pihak BNPB pun menindaklanjuti terkait laporan tersebut.

    “Jadi nanti, insya Allah kami bantu. Nanti provinsi juga mungkin membantu di dalam waktu dekat, jadi nanti mohon izin terima dulu. Pasca terjadinya bencana, perlu mengambil tindakan untuk merubah status darurat menjadi siaga. Jadi itulah sebenarnya modal dasar kita ya. Pertolongan pertama itu ya,” ujarnya.

    Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan kemudahan akses maupun beberapa fasilitas kepada masyarakat serta mengakomodir para relawan. Terkait isu bencana yang terjadi, hal tersebut disebabkan oleh pemanasan global yang membuat iklim tidak menentu, sehingga berdampak pada terjadinya berbagai bencana alam.

    “Sekarang iklim kita sudah tidak bisa lagi ditebak, seperti pelajaran seperti dulu. Kalau bulan ini musim apa, kalau bulan-bulan berikutnya musimnya apa,” tegasnya.

    Diketahui, dalam menindaklanjuti pasca bencana banjir, Bupati bersama BNPB meninjau langsung jebolnya tanggul Sungai Brangkal jebol, di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko. Meninjau putusnya jembatan Bupak yang menghubungkan dua desa yakni Desa Kebontunggul dan Desa Gondang, Kecamatan Gondang.

    Serta meninjau tanggul Sungai Sadar yang jebol dan jembatan retak di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari. [tin/ian]

  • Safari Subuh Perdana, Pj Wali Kota Mojokerto Serahkan Dana Hibah Rp50 juta

    Safari Subuh Perdana, Pj Wali Kota Mojokerto Serahkan Dana Hibah Rp50 juta

    Mojokerto (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menyerahkan secara simbolis bantuan dana hibah Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kepada Masjid Al-Mobarok senilai Rp50 juta rupiah. Tak hanya dana hibah, juga diserahkan sejumlah bantuan berupa paket sembako, sarung, serta buah kurma.

    Bantuan hibah tersebut diserahkan saat Safari Ramadhan Salat Subuh berjamaah di Masjid Al-Mubarok, Lingkungan Kemasan, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Selasa (12/3/2024). Ini merupakan Safari Subuh perdana yang dilakukan Mas Pj (sapaan akrab, red) di tahun 2024/1445 Hijriah.

    “Mari kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan kita, ketakwaan kita, dan meningktkan kesalehan kita. Ini bulan yang penuh rahmat, penuh ampunan, dan Insyallah yang hadir disini semua  saya nanti mendapatkan malam lailatul qadar,” ungkapnya.

    Orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang dinilai kuat dan gigih sehingga angka kemiskinan ekstrem di Kota Mojokerto dapat teratasi hingga di angka 0 persen. Namun menurutnya, Pemkot Mojokerto masih Pekerjaan Rumah (PR).

    “PR kita masih punya soal kemiskinan yang tidak ekstrem, dan kita harapkan dengan seluruh program-program yang kita miliki bisa menjadikan masyarakat Kota Mojokerto makmur, produktif, dan tentu dengan demikian angka indeks pembangunan manusia (IPM) akan meningkat,” terangnya.

    Tidak hanya itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur ini juga mengucakpan terima kasih karena masyarakat Kota Mojokerto guyub rukun sehingga segala permasalahan yang datang dapat diatasi bersama-sama. Salah satu contohnya adalah bencana banjir yang sempat menggenangi beberapa kelurahan di Kota Mojokerto.

    “Alhamdulillah dengan semangat kebersamaan semua bisa kita atasi dengan baik, dan semangat persatuan ini tolong terus dijaga, ukhuwah islamiyah ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah itu harus menjadi landasan kita dalam bermasyarakat,” ujarnya.

    Moh Ali berharap hal-hal positif akan terus tumbuh, dan berkembang untuk bisa membawa Kota Mojokerto menjadi lebih baik lagi. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan kebersamaan sehingga Kota Mojokerto bisa mewujudkan kembali kebesaran Majapahit.

    “Karena tantangan saat ini luar biasa, tuntutan masyarakat juga luar biasa, kami Pemkot Mojokerto terus bekerja keras bagaimana Kota Mojokerto yang kecil ini tapi bisa memberikan dampak yang luar biasa tidak hanya regional di Provinsi tapi juga Nasional,” katanya.

    Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut ia juga mengajak masyarakat untuk turut menyukseskan Pilkada Kota Mojokerto pada 27 November 2024. Ia berkomitmen akan terus mengawal dan mengantarkan masyarakat untuk bisa memilih dan memiliki pemimpin terbaik untuk Kota Mojokerto.

    “Terus terang saya tidak akan mencalonkan, tapi saya ingin mengantarkan panjenengan semua untuk bisa memilih dan memiliki pemimpin yang terbaik untuk Kota Mojokerto, pilihlah pemimpin yang baik budi pekertinya,” pungkasnya. [tin/aje]

  • Rumah Janda di Sampang Roboh Diterjang Hujan dan Angin

    Rumah Janda di Sampang Roboh Diterjang Hujan dan Angin

    Sampang (beritajatim.com) – Sebuah bangunan rumah kayu milik Jumaati (48) warga jalan Kramat, Kelurahan Karang Dalam, Kecamatan/Kabupaten Sampang, roboh hingga rata dengan tanah. Rumah roboh akibat diterpa angin disertai hujan deras.

    Demikian disampaikan Muhammad Hozin Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangaan Bencana Daerah (BPBD) Sampang M. Hozin. Bahwa berdasarkan laporan petugas di lapangan, menurutnya, musibah itu terjadi sekitar pukul 01.15 WIB, Minggu (10/3/2024).

    “Kondisi rumah mengalami rusak berat akibat diterjang hujan dan angin,” ujar M. Hozin.

    Pihaknya mengaku telah memberikan sejumlah bantuan tangap darurat berupa sembako dan peralatan memasak.

    “Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut hanya korban mengalami kerugian materi dan kerusakan tempat tinggal,” imbuhnya.

    Hozin menambahkan, korban diketahui seorang janda dan sementara ini menumpang di rumah kerabatnya. Menumpang sembari menunggu proses perbaikan

    Hozin mengimbau kepada warga untuk siaga dan segera melapor kepada petugas jika terjadi bencana seperti angin kencang, longsor dan banjir mengingat saat ini cuaca ekstrim sedang berlangsung.

    “Diimbau kepada masyarakat, agar tetap waspada dan berhati-hati, apabila terjadi hujan disertai angin kencang dan segera melapor jika ada potensi bencana alam,” pungkasnya. [sar/but]

  • Rumah dan Musala di Lereng Wilis Kediri Longsor, Imbas Hujan Deras

    Rumah dan Musala di Lereng Wilis Kediri Longsor, Imbas Hujan Deras

    Kediri (beritajatim.com) – Rumah milik Jono dan Tiani serta musala di Desa Kanyoran, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri tertimpa longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

    Menurut Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, tanah longsor di Desa Kanyoran terjadi setelah kawasan lereng Wilis itu diguyur hujan lebat. Material tanah dan batu menimpa rumah Jono dan Tiani serta sebuah musala.

    “Hari ini sejumlah personel Polres Kediri Kota menyambangi dan memberikan bantuan korban bencana alam tanah longsor yang menimpa rumah warga di Desa Kanyoran,” ujar AKBP Bramastyo Priaji, pada Minggu (10/3/2024).

    Rumah Jono mengalami kerusakan berat akibat tanah longsor. Dinding bangunan dari tatanan batako jebol. Halaman rumah juga penuh dengan material lumpuh. Kondisi yang sama terjadi pada musala setempat.

    Proses pembersihkan tanah longsor melibatkan TNI dan BPBD Kabupaten Kediri. Sementara itu, selain membantu proses pembersihan material tanah longsor, personil kepolisian juga memberikan bantuan sembako, pakaian layak pakai, selimut serta air bersih kepada korban.

    “Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat yang terkena dampak tanah longsor di Desa Kanyoran. Kami melakukan pembersihan material lumpur yang menerjang rumah warga, apalagi sejak kemain sampai hari ini hujan turun dengan lebat,” tambahnya.

    Petugas membersihkan musala dari material lumpur baik lantai maupun kaca. Rumah ibadah tersebut rutin digunakan masyarakat untuk sholat berjamaah. Apalagi akan memasuki bulan Ramadhan yang mana akan digunakan kegiatan Sholat Tarawih.

    “Kami berharap bantuan tersebut dapat meringankan para korban dan kegiatan tersebut sebagai bentuk implementasi Polri yang Presisi harus memberikan manfaat untuk masyarakat disekitar tempat bertugas. Selain itu juga sebagai bentuk kepedulian bersama kepada mereka yang membutuhkan yang mengalami musibah longsor,” tegasnya.

    Saat ini sudah memasuki musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi, Kapolres mengimbau warga tetap berhati-hati. Jika mengetahui ada bencana alam sekecil apapun, mohon dilaporkan kepada tiga pilar desa atau langsung ke Polsek ataupun Polres, agar bisa segera dilakukan penanganan lebih lanjut. [nm/but]