Produk: sembako

  • PC Bamusi Sumenep Bagikan 100 Paket Daging Sapi

    PC Bamusi Sumenep Bagikan 100 Paket Daging Sapi

    Sumenep (beritajatim.com) – Memasuki akhir bulan Ramadan, PC Bamusi Sumenep menggelar bakti sosial dengan membagikan 100 paket daging sapi pada masyarakat yang kurang di wilayah Kecamatan Ganding, Selasa (9/4/2024).

    Ketua Bamusi Sumenep, KH. Qusyairi Zaini, mengatakan bahwa kegiatan bagi-bagi daging tersebut dimaksudkan untuk membantu kebutuhan masyarakat kurang mampu menjelang Idulfitri.

    “Kita semua tahu, saat menjelang Idulfitri harga daging melonjak tinggi, sementara kebutuhan masyarakat membludak. Di sini kami berinisiatif untuk mengadakan baksos dengan membagikan 100 paket daging, yang setiap paketnya berisi kurang lebih dua kilo,” ujarnya.

    “Dengan baksos ini kami berharap bisa sedikit membantu sebagian masyarakat akan kebutuhan daging menjelang Idulfitri tahun ini,” lanjutnya.

    Menurut Kiai Qusyai, sapaan akrabnya, pembagian daging sapi pada Idulfitri sangat penting untuk membantu masyarakat kurang mampu. Hal itu berbeda ketika pembagian daging kurban pada Iduladha.

    “Baksos ini penting kami lakukan, mengingat harga daging yang cenderung naik. Ini tentunya berbeda dengan pembagian daging kurban pada Iduladha. Kalau pada hari raya kurban banyak kaum dermawan yang berkurban sehingga masyarakat tidak begitu kesulitan untuk memperoleh daging, berbeda dengan saat Idulfitri,” tuturnya.

    Kiai Qusyai juga menjelaskan, untuk tahun depan, pembagian daging sapi jelang Idulfitri akan dilaksanakan di beberapa kecamatan. “Mungkin tahun ini kegiatan seperti ini kami lakukan di satu titik dulu. Ini pertama kali Bamusi Sumenep melakukan baksos jelang Idulfitri. Semoga tahun-tahun mendatang, kami bisa melakukan kegiatan di beberapa titik,” terangnya.

    Ketua Bamusi Sumenep, KH. Qusyairi Zaini, menyerahkan paket daging sapi pada masyarakat yang kurang di wilayah Kecamatan Ganding, Selasa (9/4/2024).

    Kiai Qusyai menambahkan, kegiatan pembagian daging jelang Idulfitri menjadi bukti Bamusi sebagai sayap PDI Perjuangan, hadir di tengah masyarakat.

    “Insya Allah, ke depan, Bamusi Sumenep akan terus bersinergi dengan PAC-PAC Bamusia untuk melakukan program-program sosial yang menyentuh langsung masyarakat bawah,” jelasnya.

    “Kami ingin Bamusi dikenal oleh masyarakat sehingga nantinya masyarakat tahu bahwa PDI Perjuangan memiliki sayap organisasi yang peduli pada masyarakat dan umat Islam,” tandasnya.

    Seperti diketahui, pembagian daging sapi jelang Idulfitri ini merupakan rangkaian kegiatan Bamusi Sumenep dalam tiga hari terakhir bulan Ramadan. Sebelumnya, pada 7 April 2024, Bamusi menyalurkan 150 paket sembako untuk kaum dhuafa, lalu pada 8 April 2024, Bamusi menggelar silaturahmi antarpengurus dan santunan anak yatim. [but]

  • Dari Reyot Menjadi Layak Huni, Impian Warga Subang Ini Terwujud Berkat Kemensos

    Dari Reyot Menjadi Layak Huni, Impian Warga Subang Ini Terwujud Berkat Kemensos

    Subang (beritajatim.com) – Senyum bahagia terpancar dari wajah Kasmi (52) saat tim Kementerian Sosial (Kemensos) datang untuk mengevaluasi hasil perbaikan rumahnya di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kini, rumah yang dulunya reyot dan nyaris roboh telah berubah menjadi hunian yang layak huni dan nyaman.

    “Terima kasih sudah dibuatkan rumah, dari yang asalnya reyot sekarang jadi layak huni. Terima kasih, Ibu Menteri (Sosial),” ujar Kasmi penuh rasa syukur, didampingi anak tunggalnya, Wahyudin (42).

    Perubahan drastis ini merupakan hasil dari bantuan Kemensos melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Berawal dari aduan yang diterima melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Command Center (SIKS-CC) pada 28 Agustus 2023, tim Kemensos langsung bergerak cepat untuk meninjau kondisi rumah Kasmi.

    “Saat kami datang, kondisi rumah sangat tidak layak huni. Dindingnya reyot, penuh sampah, dan lembab. Kasmi pun tinggal di rumah adiknya karena kondisinya yang lemah,” ungkap Dudi Juhana, Pekerja Sosial Madya dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Bandung.

    Melihat kondisi tersebut, Kemensos segera menindaklanjutinya dengan menggelontorkan dana senilai Rp20 juta untuk perbaikan rumah. Proses pembangunannya pun dilakukan secara gotong royong oleh warga setempat.

    Hanya dalam waktu singkat, rumah Kasmi yang dulunya reyot telah berubah menjadi hunian yang kokoh dan nyaman. Tak hanya itu, Kemensos juga melengkapinya dengan berbagai perlengkapan rumah tangga dan bantuan sembako.

    “Semoga rumah ini menjadi harapan baru bagi Kasmi dan Wahyudin,” harap Dudi.

    Kisah Kasmi menjadi bukti nyata komitmen Kemensos dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu. Program RST telah membantu banyak keluarga di seluruh Indonesia untuk mendapatkan hunian yang layak huni dan meningkatkan kualitas hidup mereka. (ted)

  • KH. Mas Sulthon Ajak Warga Dagangan Madiun Berdzikir dalam Jumat Berkah

    KH. Mas Sulthon Ajak Warga Dagangan Madiun Berdzikir dalam Jumat Berkah

    Madiun (beritajatim.com) – Ratusan warga berkumpul di Mushola Sunan Kalijogo Punden Panggung Dagangan Madiun pada hari Jumat Pahing, 5 April 2024, untuk menghadiri kegiatan Jumat Berkah yang dipenuhi dengan berbagai acara.

    Kegiatan ini dimulai pada pukul 04.00 WIB, tepat sebelum adzan subuh. Acara ini diawali dengan sholat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan dzikir bersama, doa bersama, dan pembagian sembako Jumat Berkah.

    Acara ini dihadiri oleh banyak kyai terkemuka, termasuk KH. Mohammad Munir (Ketua PCNU Kabupaten Madiun), KH. Muhaimin, KH. Mudjib, KH. Asrori, KH. Djumali, KH. Tafrikhan, Gus Hamami, dan H. Hari Wuryanto (mantan Wakil Bupati Madiun). Selain itu, hadir pula Danrem 081/Dsj Madiun Kolonel Inf H. Sugiyono, Dandim Madiun, Jajaran Forkopimca Kecamatan Dagangan, para anggota TNI/POLRI, para kepala desa, dan tamu undangan lainnya.

    Dalam sambutannya, KH. Mas Sulthon/Gus Sulthon menceritakan bahwa kegiatan Jumat Berkah ini sudah dicontohkan oleh para kyai sejak zaman dahulu. “Salah satu contohnya adalah Mbah Kyai Sahlan Waliyullah Sidorangu Krian Sidoarjo yang setiap Jumat pagi menyembelih kambing untuk dimasak dan dibuat makan bersama jamaah sholat Jumat,” kata Gus Thon.

    Gus Sulthon juga menjelaskan amalan dzikir yang beliau terima dari para guru-gurunya untuk memudahkan rizki atau menjadi orang kaya raya. Amalan tersebut meliputi membaca Surah Al-Waqiah setiap habis sholat Isyak, sholat sunah 2 rokaat setelah adzan subuh, dilanjutkan dengan dzikir Yaa Hayyu Yaa Qoyyum Laila illa Anta 41 kali dan dzikir Tasbih Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adhim Astaghfirullah 100 kali, serta dzikir rutinan setelah sholat subuh, membaca Surah Al Insyiroh atau Surah Alam Nasyroh 41 kali, dilanjutkan dengan dzikir Yaa Allah Yaa Fattah Yaa Allah Yaa Rozaq 300 kali.

    KH. Mohammad Munir, yang mengisi pengajian di acara tersebut, menjelaskan bahwa menurut Imam Al-Ghozali, kemungkinan Lailatul Qodar jatuh pada malam 27 Ramadhan (Sabtu malam Minggu). Untuk mendapatkan malam Lailatul Qodar, KH. Mohammad Munir menyarankan untuk sholat malam, membaca Al-Qur’an, meskipun hanya 3 kali Surah Al-Ikhlas atau Qulhu, dan bersedekah.

    Danrem 081/Dsj Madiun sangat mengapresiasi kegiatan Jumat Berkah yang dilakukan oleh Gus Sulthon dan patut dicontoh bersama. Kegiatan ditutup dengan doa yang dibawakan oleh para kyai yang hadir secara bergantian dan diakhiri dengan pembagian paket sembako kepada masyarakat. [fiq/ian]

  • Kisah Keluarga Disabilitas, Mensos Beri Bantuan Usaha Ternak Bebek

    Kisah Keluarga Disabilitas, Mensos Beri Bantuan Usaha Ternak Bebek

    Karangasem (beritajatim.com) – Di tengah keterbatasan, Ni Negah Tini (45) dan suaminya I Ketut Suiti (46) tetap berjuang merawat dua anak disabilitas mereka. Tinggal di Banjar Dinas Kebung Kauh Dusun, Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sideman Kabupaten Karangasem, Bali, keluarga ini hidup di rumah sederhana di perbukitan.

    Dua anak mereka, Ni Luh Sukawati (21) dan I Komang Wisnu Angga Wiguna (5), menderita lumpuh folia dan lumpuh layu sejak lahir. Keduanya membutuhkan bantuan orang lain untuk beraktivitas sehari-hari. Sementara itu, anak kedua mereka, Ni Kadek Mei Antari (12), hidup normal dan saat ini duduk di kelas 4 sekolah dasar.

    I Komang Wisnu Angga telah menjalani terapi sejak usia dua tahun. Namun, karena jarak rumah ke Rumah Sakit Karangasem yang jauh dan kendala transportasi, ia tidak menjalani fisioterapi selama satu tahun terakhir. “Fisioterapi sangat penting bagi I Komang Wisnu,” kata Ni Putu Esti, Pekerja Sosial Ahli Madya.

    Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, I Ketut Suiti bekerja sebagai buruh harian lepas. Ia memanjat pohon kelapa untuk mencari nira dengan upah Rp 25.000 per hari. Selain itu, ia juga bekerja sebagai buruh proyek bangunan dengan upah Rp 100.000 per hari ketika ada proyek. Sementara itu, Ni Nengah Tini menghabiskan hari-harinya merawat dan mendampingi kedua anaknya yang disabilitas.

    Kementerian Sosial memberikan perhatian pada kasus ini. Melalui Sentra Mahatmiya Bali, tim melakukan asesmen kebutuhan dan memberikan bantuan. Ni Luh Sukawati telah diantar untuk menjalani fisioterapi. “Karena menggunakan BPJS, maka pelayanan harus berjenjang dari fasilitas kesehatan pertama,” jelas Esti.

    Kandang ternak dari Kemensos untuk keluarga yang memiliki dua anak lumpuh di Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sideman Kabupaten Karangasem, Bali.

    Kemensos juga memberikan bantuan kewirausahaan berupa ternak bebek. Bantuan ini berupa 1 kandang berukuran 4 m x 5 m beserta perlengkapannya, yang berisi 40 ekor bebek betina dan 4 ekor bebek jantan, serta satu sak pakan ternak sebagai modal usaha. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi keluarga Ni Nengah Tini.

    Bantuan ini diberikan karena Ni Nengah Tini dan I Ketut Suiti memiliki pengetahuan dasar tentang pemeliharaan bebek dari pengalaman kerja mereka di peternakan bebek. Lingkungan tempat tinggal mereka yang dekat dengan sumber air juga mendukung usaha ternak bebek ini. Bantuan pemenuhan hidup layak berupa sembako, tambahan nutrisi, dan alat kebersihan diri juga diberikan.

    Perlengkapan ternak bebek untuk keluarga yang memiliki dua anak lumpuh di Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sideman Kabupaten Karangasem, Bali.

    Kemensos bersama Dinas Sosial Kabupaten Karangasem terus melakukan pendampingan selama proses terapi dan memantau perkembangan usaha yang mereka jalani. [ian]

  • Paguyuban Pedagang Mobil Jombang Bagikan 5000 Paket Takjil

    Paguyuban Pedagang Mobil Jombang Bagikan 5000 Paket Takjil

    Jombang (beritajatim.com) – Paguyuban Pedagang Mobil Jombang (PPMJ) terus menebar kebaikan di bulan Ramadhan 1445 H ini. Mereka membagikan 5000 paket takjil di sejumlah titik strategis.

    Selain itu PPMJ juga memberikan santunan untuk anak yatim dan duafa. Yakni memberikan ratusan paket sembako berupa beras, minyak dan gula. “Pembagian takjil dan santunan anak yatim kita lakukan Jumat sore. Alhamdulillah acaranya sukses,” kata Sekretaris PPMJ Amin Tohari, Sabtu (6/4/2024).

    Amin Tohari mengatakan pada Sebar Takjil Ramadhan 1445 Hijriah ini, pihaknya membagikan sebanyak 5.000 paket takjil kepada masyarakat dan pengendara jalan di tiga titik lokasi. Yakni di pinggir jalan Stadion Jombang, Gerdu papak Parimono, dan Pertigaan atau simpang tiga Kecamatan Ngoro, Jombang.

    Ribuan paket takjil ini, menurut Amin, merupakan hasil dari partisipasi anggota PPMJ yang jumlahnya mencapai 300 orang. Kegiatan ini dalam rangka berbagi kebahagiaan dengan semua orang di bulan Ramadhan.

    “Ini rutin tiap tahun digelar sebagai kentuk kepedulian PPMJ kepada sesama di bulan Ramadhan yang penuh berkah. PPMJ yang anggotanya berjumlah 300 ini berharap kegiatan tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat,” kata Amin.

    Kegiatan berbagi takjil dan santunan anak yatim ini merupakan salah satu bentuk komitmen PPMJ untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dan menjalankan nilai-nilai sosial yang mengedepankan kepedulian dan kebersamaan, terutama saat Ramadhan.

    “Ini merupakan bentuk partisipasi kami dalam menyemarakkan bulan suci Ramadan tahun ini. Mudah-mudahan yang dilakukan hari ini menjadi bermanfaat bagi semua pihak,” pungkas Amin.

    Walhasil, pengguna jalan sangat terbantu dengan adanya takjil gratis dari PPMJ. Karena mereka bisa membatalkan puasa saat di jalan. Tentu saja, mereka antusias menerima takjil yang dibagikan oleh PPMJ.

    “Alhamdulillah, mendapatkan takjil. Jadi saya tidak perlu pergi ke warung untuk berbuka. Ini langsung bisa berbuka saat kumandang azan magrib,” kata Doni (52), pengguna jalan yang sedang menuju Kediri ini. [suf]

  • Kades di Jombang Bagikan Zakat dan Sedekah Hingga Rp7,7 Miliar, Antrean Tukang Becak Capai 3 Km

    Kades di Jombang Bagikan Zakat dan Sedekah Hingga Rp7,7 Miliar, Antrean Tukang Becak Capai 3 Km

    Jombang (beritajatim.com) – Kades (Kepala Desa) Mojokrapak Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang Warsubi membagikan zakat dan sedekah untuk tukang becak, Sabtu (6/4/2024). Selain itu, Warsubi beserta keluarga juga membagikannya ke desa-desa yang ada di Jombang.

    Dari penghitungan yang dilakukan, sebanyak 77 ribu paket dibagikan. Setiap paket terdiri dari uang Rp100 ribu dan beras 5 kilogram. Sehingga jika ditotal uang yang dibagikan mencapai Rp7,7 miliar, belum termasuk beras.

    Nah, pada Sabtu (6/4/2024), pembagian zakat dan sedekah dikhususkan untuk abang becak yang ada di Kabupaten Jombang. Jumlahnya mencapat 2.500 tukang becak. Tentu saja, antren ribuan tukang becak ini mengular hingga 3 kilometer (Km).

    Mulai dari Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang hingga Desa Plosogeneng Kecamatan/Kabupaten Jombang. Satu per satu mereka bergerak ke rumah Kades Warsubi. Sementara itu, di kediaman kades yang juga pengusaha pemotongan ayam tersebut panitia nampak sibuk.

    Meja panjang berdiri di sampaing kediaman itu. Sejumlah perempuan yang merupakan panitia sibuk mendata para penerima. Begitu abang becak mendapatkan beras dan uang, panitia kemudian meminta tukang becak tersebut mencelupkan jarinya di tinta warna merah.

    Itu sebagai penanda bahwa yang bersangkutan sudah menerima sedekah. Selain itu, becak yang dibawa juga ditempeli stiker bergambar Warsubi. Lalu disembur menggunakan cat warna merah. Para tukang becak ini antre mulai pukul tiga dini hari atau saat sahur.

    Warsubi yang mengenakan baju putih bergaris tidak kalah sibuk. Dia menyerahkan secara simbolis beras dan uang Rp100 ribu kepada tukang becak di antrean pertama. Warsubi juga didampingi sang istri serta anaknya.

    Warsubi menjelaskan bahwa zakat dan sedekah tersebut adalah dirinya beserta keluarga. Termasuk sang adik, Agung Wicaksono yang juga pengusaha pemotongan ayam. Jumlah yang dibagikan sekitar 77 ribu paket.

    Kades Mojokrapak Warsubi saat menyerahkan beras dan uang kepada abang becak

    “Kalau tahun lalu 70 ribu paket. Sedangkan Ramadhan ini yang kita bagikan 77 ribu paket. Setiap paket terdiri dari beras 5 kg dan uang Rp100 ribu, Ini zakat/sedekah dari keluarga saya dan adik saya Agung Wicaksono,” ujar Warsubi yang juga Ketua AKD (Asosisasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang.

    Warsubi mengungkapkan bahwa 77 ribu paket tersebut dibagikan ke berbagai pihak. Di antaranya ke seluruh desa yang ada di Kabupaten Jombang. Sedangkan khusus untuk tukang becak jumlahnya 2500 paket.

    “Ini adalah bentuk saling berbagai di keluarga kami. Karena bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk berbagi dengan sesama. Ramadhan adalah bulan penuh maghfiroh. Makanya kita membagikan paket sembako ini,” ujar Ketua AKD Jombang ini.

    Pembagian paket sembako ini mendapat apresiasi dari para tukang becak. Oleh sebab itu, begitu mendapatkan kabar adanya pembagian sedekah mereka langsung bergegas. Salah satu tukang becak itu adalah Trimo (63), warga Kecamatan Diwek Jombang.

    Trimo datang saat dini hari. Dia mengendarai becak motor dari rumahnya di Kecamatan Diwek. Wlhasil, Trimo mendapatkan antrean di barisan depan. Sehingga saat pukul delapan dirinya sudah mendapatkan paket beras dan uang itu.

    “Alhamdulillah bisa digunakan untuk kebutuhan lebaran. Bukan hanya tahun ini saja. Tahun-tahun sebelumnya saya juga ke Abah Warsubi untuk menerima paket beras dan uang. Saya berangkat bersama tukang becak lainnya,” ujar Trimo dengan senyum lebar. [suf]

  • Jawaban Mensos Soal Sengketa Pilpres, Risma: Kami Hanya Salurkan Bansos dalam Bentuk Tunai

    Jawaban Mensos Soal Sengketa Pilpres, Risma: Kami Hanya Salurkan Bansos dalam Bentuk Tunai

    Jakarta (beritajatim.com) – Mensos Tri Rismaharini, dengan tegas menyatakan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) hanya akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk tunai.

    Sejak tahun 2021, tidak ada lagi penyaluran bantuan berupa bahan pangan atau barang. Bantuan tunai ini disalurkan melalui Himpunan Bank Pemerintah (Himbara) dan kantor pos.

    “Untuk bansos reguler, kami 100% menggunakan transfer ke rekening penerima manfaat. Tidak ada lagi penyaluran dalam bentuk natura atau barang, kecuali dalam kasus-kasus tertentu,” ungkap Mensos Risma.

    Penegasan ini disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menjawab pertanyaan Hakim Mahkamah Konstitusi, Suhartoyo, dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2004. Sidang tersebut berlangsung di Mahkamah Konstitusi, Medan Merdeka Barat, Jakarta, pada Jumat (5/4).

    Mensos Risma juga menjelaskan bahwa bantuan sosial berbentuk barang hanya disalurkan dalam kondisi-kondisi khusus. Misalnya, bagi penyandang disabilitas atau penerima manfaat yang sakit, di mana mereka benar-benar membutuhkan bantuan berupa sembako dan alat kebersihan diri.

    Sebelumnya, bansos pernah disalurkan dalam bentuk barang. Namun, karena risiko kerusakan barang yang tinggi, serta potensi masalah hukum dan keuangan, Mensos Risma memutuskan untuk menggantinya dengan bantuan tunai.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan bahwa bantuan pangan seperti beras memiliki risiko, terutama dari segi kualitas. Kualitas beras yang disalurkan kepada masyarakat bisa saja lebih rendah dari yang semestinya. Selain itu, pengiriman barang beresiko, misalnya rusak terkena hujan saat pengiriman. “Dengan penyaluran tunai, pengawasan lebih mudah, dan ini juga dapat menggerakan perekonomian di sekitar rumah penerima bansos,” kata Sri Mulyani.

    Mensos Risma menegaskan bahwa bansos yang dikelola oleh Kemensos pasti tepat sasaran dan akan diterima oleh Penerima Manfaat (PM). Semua data penerima bansos tersimpan rapi dan diperbarui setiap bulan. “Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) harus diupdate setiap enam bulan menurut undang-undang. Namun, sejak saya menjabat sebagai Menteri, data diperbarui setiap bulan agar kita dapat memastikan jika ada PM yang sudah meninggal atau pindah alamat,” kata Mensos Risma.

    Kemensos juga selalu terbuka untuk masukan dari masyarakat terkait penerima bansos yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Masyarakat dapat melaporkan ketidaksesuaian tersebut melalui Command Center Kemensos yang aktif 24 jam setiap harinya, serta melalui fitur usul sanggah di aplikasi Cek Bansos.

    “Jika ada keluhan, kami memiliki Command Center yang siap menerima laporan. Seseorang dapat melaporkan jika tidak menerima bansos pada bulan tertentu atau jika ada yang tidak berhak menerima. Fitur usul sanggah juga tersedia,” kata Mensos.

    Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat membuat laporan dengan menyertakan foto rumah yang tidak sesuai. Petugas akan memeriksa langsung dan jika terbukti tidak layak menerima bansos, data akan dikirim kembali ke daerah untuk diperbarui. [ian]

  • Toleransi di Bulan Ramadhan, Pengusaha Non-muslim di Jombang Bagikan Paket Sembako

    Toleransi di Bulan Ramadhan, Pengusaha Non-muslim di Jombang Bagikan Paket Sembako

    Jombang (beritajatim.com) – Pengusaha non-muslim asal Kelurahan kaliwungu Kecamatan/Kabupaten Jombang Chandra Iwanto alias Ie Ching (69), membagikan paket sembako untuk warga sekitar, Jumat (5/4/2024).

    Candra sengaja membagikan sedekah tersebut H-5 lebaran. Tujuannya, agar paket sembako tersebut digunakan saat Hari Raya Idulfitri 1445 H. Candra merupakan warga keturunan yang non-muslim. Namun dirinya memegang teguh toleransi yang diajarkan oleh Gus Dur.

    “Saya membagikan paket sembako ini atas dasar kemanusiaan. Kita semua bersaudara. Seduluran. Tidak memandang suku, agama, dan ras,” kata Chandra Iwanto saat membagikan paket sembako tersebut di halaman rumahnya.

    Ie Ching mengatakan tradisi membagikan sembako tersebut sudah dilakukannya 31 tahun. Yakni sejak 1993 silam. Sembako yang dibagikan sebanyak 600 paket. Yakni dibagikan untuk panti asuhan, warga Keluarahan Kaliwungu, serta Yayasan Griya Cinta Kasih, yang selama ini merawat ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).

    Dia berharap paket sembako itu tidak dipandang nilai barangnya. Namun yang paling penting adalah persaudaraan antarsesama. Sembako yang dibagikan itu terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, serta gula.

    Dalam pembagian sembako itu, Ie Ching meminta para lansia berdiri di barisan paling depan. Sehingga mereka tidak perlu mengatre terlalu lama. Begitu mendapatkan sembako para lansia langsung balik kanan.

    Itu juga yang dilakukan oleh Siti Karomah (73), warga setempat. Keluar dari halaman rumah Ie Ching, Karomah membawa satu paket sembako. Isinya, beras 3 kg, kemudian tepung, gula, serta minyak goreng. Paket sembako itu akan digunakan untuk kebutuhan lebaran oleh Karomah.

    Warga antre sembako di halaman rumah pengusaha non-muslim Jombang

    “Setiap tahun saya selalu mendapatkan sembako dari Pak Ie Ching. Ini bermanfaat bagi saya dan keluarga. Bahkan saya juga pernah dibantu membangun rumah,” ujar Karomah sembari menunjukkan sembako yang didapatkannya.

    Hal serupa juga diungkapkan oleh Ali Ahmad Fauzan (84), warga lainnya. Ali tak hendi berucap syukur setelah menerima paket sembako. “Saya hidup sendiri. Istri sudah meninggal. Sedangkan anak saya ikut istri,” kata Ali. [suf]

  • Rumah Roboh di Magetan, Bocah 10 Tahun Tertimpa Reruntuhan

    Rumah Roboh di Magetan, Bocah 10 Tahun Tertimpa Reruntuhan

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Dusun Ngepeh RT 24 RW 08, Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, roboh pada Rabu (3/4/2024).  Akibatnya, satu orang bocah 10 tahun tertimpa reruntuhan.

    Dinding dan atap rumah utama beserta dapur milik Tamto (64) roboh dan menyebabkan kerugian material senilai Rp20 juta.  Diduga, akibat rapuh.

    Muhammad Aska Saputra (10 ), putra Tamto, mengalami luka robek di kepala bagian belakang sebelah kiri dan telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Parang. Saat ini, Aska sudah kembali ke rumah saudara.

    “Bapak Tamto dan keluarganya untuk sementara waktu mengungsi di tempat saudara, Bapak Sudarno, di Kelurahan Parang,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi.

    Pada Kamis (4/4/2024), Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan bersama TNI, Polri, Dinas Sosial, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, dan masyarakat melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing bangunan rumah.

    Kerja bakti dimulai pada pukul 08.00 WIB dan selesai pada pukul 10.07 WIB. Pada Rabu (3/4/2024) pukul 15.00 WIB, Pusdalops-PB dan TRC-PB BPBD Magetan telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan koordinasi dan pendataan.

    Pada hari yang sama, BPBD Magetan juga memberikan bantuan berupa makanan siap saji, selimut, paket sembako, dan terpal kepada pemilik rumah. Pembangunan rumah Bapak Tamto telah diusulkan program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) oleh dinas terkait. [fiq/suf]

  • LKSA Lamongan Terima Uang Rp5,5 Juta, Sembako, dan Al-Quran

    LKSA Lamongan Terima Uang Rp5,5 Juta, Sembako, dan Al-Quran

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lamongan menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada seluruh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang berada di Kabupaten Lamongan.

    Bantuan tersebut diserahkan dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Kabupaten Lamongan ke-52, di Pendopo Lokatantra. Secara simbolis, bantuan itu diterima langsung oleh Nadzir, selaku Ketua Forum LKSA Lamongan.

    Dalam kesempatan ini, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan bahwa fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Hal tersebut sesuai dengan UU pasal 34 ayat 1.

    Sehingga, menurut Yuhronur, penyerahan bantuan yang dilakukan ini menjadi sebuah kewajiban, terlebih digelar saat bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

    “Penyaluran bantuan kepada anak yatim tentu menjadi prioritas Pemkab Lamongan, karena sesuai dengan aturannya bahwa anak yatim dan fakir miskin menjadi tanggung jawab pemerintah,” tutur Bupati Yuhronur usai menyerahkan bantuan kepada 40 LKSA di Kabupaten Lamongan, Rabu (3/4/2024).

    Tak cukup itu, Bupati Yuhronur juga menjelaskan bahwa bentuk dukungan kepada anak yatim di Lamongan ini juga diberikan melalui APBD setiap tahunnya. Bantuan tersebut berupa uang senilai Rp150 ribu per bulan.

    “Di Lamongan sendiri ada 2.672 anak yatim yang dinaungi dalam 40 LKSA. Dalam setiap bulannya seluruh anak yatim juga menerima bantuan dari Kementerian Sosial sebesar Rp200 ribu rupiah per anak,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua Forum LKSA Lamongan, Nadzir menyebutkan, ada 18 LKSA Lamongan yang sudah berhasil berpredikat A, 19 LKSA berpredikat B, dan 3 LKSA masih berpredikat C.

    Nadzir mengatakan, capaian tersebut menunjukkan bahwa LKSA di Lamongan telah memenuhi standar program, proses layanan, manajemen, sumber daya manusia, sarana prasarana dan hasil layanan.

    “Kami ucakan terimakasih kepada Ketua LKSA masing-masing yang telah berkontribusi dalam LKSA, sehingga menjadikan LKSA Lamongan memenuhi standar nasional,” kata Nadzir.

    Nadzir juga menerangkan bahwa dana yang dipergunakan LKSA Lamongan 70 persen berasal dari APBD, ZIS (zakat, infaq, shodaqoh), dan lainnya yang berasal dari lembaga usaha milik LKSA.

    Lebih lanjut, penyaluran bantuan ini dilakukan dengan berkolaborasi langsung dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lamongan, dimana masing-masing LKSA Lamongan menerima bantuan sosial berupa uang tunai Rp5,5 juta, beras 50 kg, mie instan 2 karton, minyak goreng 1 karton dan 5 kitab suci Al Quran.

    Ketua Baznas Lamongan Bambang Eko Moeljono menyampaikan bahwa pada tahun ini Baznas Lamongan berhasil mengumpulkan dana senilai Rp6,48 miliar. Dari capaian tersebut 92,5 persen di antaranya berasal dari ASN di Lamongan.

    “Terimakasih atas kerjasama yang diinisiasi oleh PKK. Alhamdulillah tahun ini jumlah bantuannya meningkat namun belum bisa dikatakan signifikan. Namun akan terus kami usahakan agar selalu ada peningkatan,” ungkap Bambang. [riq/ian]