Produk: sembako

  • Kapolri jamin harga pangan saat Ramadhan sesuai HET

    Kapolri jamin harga pangan saat Ramadhan sesuai HET

    “Pertama, penyerapan beras agar sesuai dengan apa yang menjadi keputusan pemerintah. Kami turunkan anggota di lapangan untuk memastikan dan melakukan pengecekan agar penyerapan sesuai,”

    Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjamin bahwa harga pangan, yakni beras dan sembilan bahan pokok (sembako), saat bulan Ramadhan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

    Hal tersebut disampaikan oleh Jenderal Pol. Sigit usai menghadiri rapat koordinasi (rakor) terbatas bersama Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta.

    “Pertama, penyerapan beras agar sesuai dengan apa yang menjadi keputusan pemerintah. Kami turunkan anggota di lapangan untuk memastikan dan melakukan pengecekan agar penyerapan sesuai,” ucapnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Selain itu, lanjut dia, jajaran kepolisian juga akan diturunkan untuk mengawasi penjualan sembako di pasar maupun pengecer lainnya guna memastikan masyarakat tidak membeli dengan harga yang tinggi.

    “Terkait harga bahan pokok selama bulan Ramadhan di pengecer atau pasar tradisional harga harus sesuai HET. Besok saya turunkan anggota ke lapangan untuk kontrol. Kalau ada harga melebihi HET, akan kami telusuri penyebabnya dimana dan itu akan kami tertibkan,” katanya.

    Jenderal bintang empat itu menambahkan bahwa Polri akan memastikan ketersediaan beras maupun bahan pokok selama bulan Ramadhan. Ia berharap bahan pangan pada bulan suci tidak hanya tercukupi, tetapi juga berlimpah untuk masyarakat.

    “Harapan kami jelas masyarakat yang melaksanakan puasa betul-betul bisa mendapatkan harga sembako sesuai HET karena sesuai Pak Menko, semua tidak hanya cukup, tapi banyak,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Jenderal Pol. Sigit menekankan bahwa jajarannya akan menindak tegas seluruh pihak yang mencoba memainkan harga dengan memanfaatkan momentum bulan Ramadhan.

    “Apalagi kalau kemudian ada permainan yang dilakukan oleh para spekulan memanfaatkan bulan Ramadhan,” ujarnya menegaskan.

    Dengan adanya komitmen tersebut, diharapkan masyarakat tidak terbebani dengan tingginya harga jual beras maupun sembako ketika Ramadhan ataupun
    seterusnya.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemkab Garut gelar pangan murah untuk stabilisasi harga bahan pokok

    Pemkab Garut gelar pangan murah untuk stabilisasi harga bahan pokok

    Kita hari ini di Kecamatan Sucinaraja, insya Allah nanti di Ramadhan ada tiga lokasi lagi yang akan dikunjungi untuk gelar pangan murah

    Garut (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggelar kegiatan pangan murah untuk menstabilkan ketersediaan dan harga bahan pokok masyarakat menjelang Ramadhan.

    “Kita hari ini di Kecamatan Sucinaraja, insya Allah nanti di Ramadhan ada tiga lokasi lagi yang akan dikunjungi untuk gelar pangan murah,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Yani Yuliani saat acara Gelar Pangan Murah di halaman kantor Kecamatan Sucinaraja, Garut, Rabu.

    Ia menuturkan, kegiatan pangan murah yang menjual sejumlah bahan pokok seperti beras, minyak goreng, terigu, telur, dan komoditas sayuran itu dijual dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran.

    Kegiatan itu, lanjut dia, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan murah bagi masyarakat saat menjelang bulan Ramadhan, melainkan salah satu program 100 hari kerja Bupati Garut terkait ketersediaan bahan pokok yang terjangkau.

    “Ini merupakan program 100 hari bapak Bupati Garut untuk penyediaan sembako murah, kita ini sebetulnya kegiatan rutin di Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan,” katanya.

    Ia menyampaikan, momentum Ramadhan itu seringkali terjadi kenaikan permintaan pangan masyarakat, sehingga berdampak pada kenaikan harga, untuk itu pihaknya menyiapkan produk pangan yang terjangkau oleh masyarakat, sekaligus untuk menstabilkan harga di pasaran.

    Barang pangan yang dijual murah itu, kata dia, karena adanya kerja sama pemerintah daerah dengan mitra, kemudian memberikan subsidi sehingga produk yang dijual akan jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

    “Harganya kita menyiapkan di bawah pasar, karena kita juga bekerja sama dengan mitra, ada subsidi dari pemerintah sehingga sampai di masyarakat murah, untuk beras malah di bawah eceran tertinggi, untuk komoditi lainnya di bawah harga pasar,” katanya.

    Ia menambahkan, pasokan barang pangan menjelang dan saat Ramadhan maupun Idul Fitri dipastikan dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan pasar.

    “Kita mengupayakan ketersediaan pangan untuk Kabupaten Garut masih bisa terpenuhi di bulan Ramadhan, dan menjelang Idul Fitri,” katanya.

    Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Garut, Dedy Mulyadi menyatakan, pemerintah tidak hanya menyediakan pangan yang murah, melainkan harus memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

    Tujuan lain kegiatan pangan murah di Garut itu, kata dia, untuk menjadi peringatan bagi pelaku usaha agar tidak melakukan tindakan seperti menimbun kemudian menjual harga lebih mahal di pasaran.

    “Strategi gelar pangan murah ini untuk men-‘trigger’ para pengusaha juga agar tidak melakukan penimbunan-penimbunan barang, tidak melakukan kenaikan-kenaikan yang sifatnya sporadis,” katanya.

    Salah seorang warga, Yuningsih (50) mengatakan, adanya pasar murah itu telah membantu meringankan beban pengeluaran untuk belanja kebutuhan pangan karena harganya lumayan lebih murah dibandingkan di pasar seperti beras, gula putih, terigu dan minyak goreng.

    “Alhamdulillah harganya beda dari pasar, jadi sangat membantu meringankan menjelang bulan Ramadhan,” katanya.

    Harga pangan yang dijual murah itu seperti beras premium dijual dengan harga Rp65 ribu per lima kilogram, beras medium Rp60 ribu per lima kilogram, minyak goreng 1 liter Rp16 ribu, terigu merk Segitiga Biru Rp10 ribu, gula pasir Rp17 ribu, telur ayam Rp28 ribu, daging ayam Rp31 ribu, dan aneka sayuran Rp5 ribu per paket.

    Pewarta: Feri Purnama
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kementan gandeng Pos Indonesia gelar OP selama Ramadhan 1446 H

    Kementan gandeng Pos Indonesia gelar OP selama Ramadhan 1446 H

    Perintah Presiden jelas di fase Ramadhan dan Lebaran ini, yakni kami akan melaksanakan operasi pasar. Kami akan mengintervensi pasar untuk bahan sembako, seperti gula, beras, minyak goreng, bawang putih, dan lainnya. Semua itu akan didistribusikan me

    Madiun (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Pos Indonesia (PosIND) untuk menggelar operasi pasar (OP) sebagai upaya memastikan kelancaran distribusi kebutuhan pokok, menjaga stabilitas harga, dan ketersediaan stok selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah/2025.

    “Perintah Presiden jelas di fase Ramadhan dan Lebaran ini, yakni kami akan melaksanakan operasi pasar. Kami akan mengintervensi pasar untuk bahan sembako, seperti gula, beras, minyak goreng, bawang putih, dan lainnya. Semua itu akan didistribusikan melalui cabang-cabang kantor pos di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di Madiun, Rabu.

    Menurut dia, operasi pasar itu bertujuan untuk memastikan harga sembako tetap terjangkau dan normal selama periode tersebut.

    Sudaryono menjelaskan, pemerintah menunjuk Pos Indonesia sebagai lokasi penyelenggaraan operasi pasar di seluruh Indonesia karena memiliki jaringan logistik yang dapat mendukung distribusi bahan pangan secara merata.

    Sesuai data, operasi pasar dimulai pada 24 Februari 2025 dan akan berlangsung hlhingga H-3 Idul Fitri atau 29 Maret 2025.

    Pada tahap awal, operasi pasar ini digelar di 325 titik gerai PT Pos Indonesia, dengan 215 titik di Pulau Jawa dan 110 titik di luar Pulau Jawa. Mulai 1 Maret 2025, cakupan operasi pasar akan diperluas ke 4.500 kantor pos di seluruh wilayah Indonesia.

    Operasi pasar diprioritaskan untuk lima komoditas yaitu minyak goreng, bawang putih, gula, daging, dan beras SPHP. Pasokan pangan berasal dari BUMN Pangan Perum Bulog, PT RNI, PTPN, PT Berdikari, dan PT PPI.

    Harga lima komoditas telah ditentukan oleh pemerintah. Dalam operasi pasar atau gerakan pangan murah besar-besaran itu, minyak goreng Minyak Kita dijual seharga Rp14.700 per liter, gula konsumsi Rp15.000 per kilogram, bawang putih Rp29.000 per kilogram, daging kerbau beku Rp75.000 per kilogram, dan beras medium Rp12.300 per kilogram.

    Sementara, pantauan di pasaran, harga sejumlah komoditas sudah mulai mengalami kenaikan seperti telur ayam ras, gula pasir, maupun sejumlah bumbu dapur.

    “Dengan OP serentak ini, Kami harapkan selama Ramadhan dan Lebaran, harga-harga semua bahan pokok pangan bisa stabil atau bahkan lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Wamentan.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Derita Warga Dayeuhkolot Puluhan Tahun Berteman Banjir: Gelap, Makan Susah…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        26 Februari 2025

    Derita Warga Dayeuhkolot Puluhan Tahun Berteman Banjir: Gelap, Makan Susah… Bandung 26 Februari 2025

    Derita Warga Dayeuhkolot Puluhan Tahun Berteman Banjir: Gelap, Makan Susah…
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Seperti teman lama yang sesekali berkunjung, begitu kiranya Marni memaknai banjir
    Dayeuhkolot
    , Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang kerap datang manakala musim hujan tiba.
    Wanita berusia 55 tahun itu tidak begitu kaget saat luapan
    Sungai Citarum
    pelan-pelan memasuki pekarangan rumahnya.
    Maklum, “pertemanannya” dengan banjir di
    Kampung Bojongasih
    , Dayeuhkolot, bukanlah hal baru.
    Sejak kecil, Marni sudah terbiasa dengan banjir “tahunan” itu.
    “Sekarang
    mah udah
    biasa, mau enggak mau ya
    gini
    (banjir) tiap ada hujan gede kaya kemarin,” katanya saat ditemui, Rabu (26/2/2025).
    Dia membenarkan, hidup bersama atau berdampingan dengan luapan Sungai Citarum membuat dia dan sebagian warga di Kampung Bojongasih sudah tak lagi berharap lebih.
    Bisa mengantisipasi banjir datang saja, kata dia, sudah terbilang aman.
    “Enggak khawatir, mungkin sudah biasa saja, saya kan sudah lama tinggal di sini, puluhan tahun,” ujarnya.
    Bagi warga yang sudah lama hidup berdampingan dengan banjir, sudah barang tentu mengetahui tanda-tanda banjir akan datang.
    Marni menjelaskan, Dayeuhkolot dan sekitarnya layaknya penampungan air jika di wilayah hulu seperti Kota Bandung hujan besar.
    “Hujan besar dengan waktu sebentar enggak akan banjir, justru hujan yang terbilang kecil, kemudian lama waktunya itu bisa banjir. Jadi, sudah tahulah warga sini
    mah
    tinggal siap-siap saja,” ungkap dia.
    Kendati sudah terbiasa hidup berdampingan dengan bencana tahunan itu, Marni mengatakan tetap saja warga kerap mengalami kesulitan, terutama soal sembako.
    Pasalnya, jika banjir datang dengan volume air cukup besar, secara otomatis listrik di kampungnya akan dipadamkan.
    “Kalau udah dari situ, susah kami kalau enggak ada stok makanan, mau keluar gelap dan airnya cukup gede,” kata Marni.
    Selain itu, kebutuhan air bersih warga menjadi sesuatu yang paling disoroti.
    Beruntung, kata dia, warga yang memiliki rumah lantai dua dan memiliki kamar mandi di atas.
    Sejauh ini, warga yang hanya memiliki lantai satu kerap mengandalkan masjid atau kebaikan warga lainnya untuk sekadar ikut mandi atau buang air.
    “Itu sulitnya, air bersih. Tapi, gimana lagi, kami kaya bertahan saja, mau pindah-pindah ke mana,” ujarnya.
    Terkait terhambatnya warga yang bekerja serta anak sekolah yang kerap terlambat, Marni menyebut itu sebagai rutinitas yang pasti dijumpai manakala banjir datang.
    Sementara itu, Saepuloh (51), warga Bojongasih, mengatakan, banjir hari ini terbilang cukup parah.
    Pasalnya, volume air terus meningkat seiring dengan hujan yang mengguyur wilayah Bandung Raya.
    “Memang hari ini yang paling parah, ketinggian biasa 150 sentimeter, palung terdalam sampai 200 sentimeter,” katanya dikonfirmasi di lokasi.
    Hampir seluruh wilayah di Kampung Bojongasih terdampak banjir luapan
    sungai Citarum
    .
    Sebanyak 14 RW terdampak banjir tahunan itu.
    Berbeda dengan banjir tahun-tahun sebelumnya, kata dia, saat ini jarang warga yang memiliki perahu sampan sehingga menyulitkan warga untuk beraktivitas.
    Sedikitnya perahu yang tersedia menyebabkan warga kesulitan mengakses ke lokasi pengungsi serta sulit mendapatkan sembako.
    Tak sedikit warga yang memilih mengungsi dari rumahnya untuk sementara waktu sampai banjir surut.
    “Kondisi warga sebagian mengungsi, ada juga yang menetap, yang menetap biasanya yang memiliki lantai dua. Yang tidak ada, biasanya mereka
    ngungsi
    ke titik pengungsian,” ucapnya.
    Atik (44) mengungkapkan banjir di Bojongasih bukan hal baru.
    Sejak tahun 80-an, warga asli Kampung Bojongasih sudah mengalami banjir.
    Kendati sudah ada kolam retensi yang dibangun oleh pemerintah, tetap saja di beberapa lokasi banjir masih sulit ditangani.
    Dia menambahkan, banjir sedikit teratasi di wilayah Baleendah. Di wilayah tersebut, pemerintah merelokasi warga dan membangun kolam retensi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Yadi Sembako dan Nunung Srimulat yang Dibantu Raffi Ahmad

    Cerita Yadi Sembako dan Nunung Srimulat yang Dibantu Raffi Ahmad

    Jakarta, Beritasatu.com – Pelawak Nunung Srimulat dan Yadi Sembako menceritakan kebaikan yang dilakukan selebritas Raffi Ahmad yang membantu keduanya saat mengalami kesulitan keuangan.

    “Terus terang, saat itu keadaan saya dan keluarga memang lagi sulit. Tepatnya saat Covid-19. Karena bingung, maka enggak ada jalan lain akhirnya saya yang menghubungi Raffi Ahmad,” jelas Yadi Sembako dikutip dari channel YouTube, Selasa (25/2/2025).

    Yadi Sembako menceritakan kesulitan keuangan kepada suami Nagita Slavina tersebut, yaitu terkait pembayaran rumah dan anak kuliah.

    “Saat itu lagi butuh untuk pembayaran kuliah sama rumah dan akhirnya saya memberanikan diri untuk menghubungi Raffi Ahmad,” lanjutnya.

    “Di situ saya menceritakan keadaan saya kepada dia. Ternyata, Raffi langsung bilang ‘sudah Aa kamu kirimkan saja nomor rekening karena saya lagi di luar negeri’ dan langsung dikirim tanpa banyak omongan,” ucapnya.

    Yadi Sembako merasa terkejut ketika mendapat respons cepat dari Raffi Ahmad yang langsung mau membantu dirinya dan keluarga.

    “Alhamdulillah, baru kali ini saya meminta bantuan kepada Raffi Ahmad langsung respons dan sudah ter-cover pada saat itu. Luar biasa, apalagi saya sering mendengar banyak artis yang dibantu sama Raffi Ahmad,” lanjutnya.

    Hal serupa juga diutarakan Nunung Srimulat yang dibantu Raffi Ahmad. Bantuan Raffi Ahmad pada Nunung lebih kepada warung makan yang sedang dibangunnya kala itu.

    “Kalau untuk warung memang pertama kali, dari cari tempat, ide dan ini itu ya Raffi Ahmad. Dia bilang ‘ayo mami cari tempat, mami enggak usah memikirkan apa pun. Semuanya nanti saya yang mengurusinya’,” ujar Nunung Srimulat menirukan ucapan Raffi Ahmad.

    “Memang kalau buat aku, Raffi itu selalu ada untuk saya. Bahkan, waktu saya sakit kena kanker dia orang yang pertama kali membantu saya. Walaupun banyak juga teman-teman artis yang bantu saya, perduli saya yang betul-betul membutuhkan,” tutup Nunung Srimulat dan Yadi Sembako yang mengaku pernah dibantu Raffi Ahmad.

  • Menyorot THR untuk pekerja gig, hak atau beban?

    Menyorot THR untuk pekerja gig, hak atau beban?

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menyorot THR untuk pekerja gig, hak atau beban?
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Februari 2025 – 18:03 WIB

    Elshinta.com – Tak terasa moment Lebaran Idul Fitri  2025 sudah dekat. Bagi para karyawan, pegawai atau pekerja formal, momen lebaran identik dengan Tunjangan Hari Raya (THR) yang banyak ditunggu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Lantas, bagaimana untuk pekerja lepas atau mitra kerja di era ekonomi gig atau sejenisnya?

    Ekonomi gig adalah sistem ekonomi di mana individu bekerja secara fleksibel berdasarkan proyek, tugas, atau permintaan tertentu, tanpa adanya kontrak kerja tetap seperti dalam pekerjaan konvensional.

    Pekerja dalam ekonomi gig— pekerja gig adalah individu yang memperoleh penghasilan berdasarkan tugas atau proyek tertentu tanpa hubungan kerja tetap.

    Di Indonesia, mereka mencakup berbagai profesi, seperti mitra pengemudi dan kurir, pekerja lepas (desainer, penulis, programmer), penyedia jasa (teknisi, tukang, tenaga kecantikan), pekerja kreatif (influencer, content creator), instruktur dan konsultan online, serta pelaku bisnis di ekosistem marketplace.

    Penelitian terbaru yang dirilis oleh SBM ITB 2023 menunjukkan bahwa sektor ekonomi gig berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yaitu sekitar Rp 382,62 triliun atau setara dengan 2 persen dari total PDB Indonesia tahun 2022.

    Salah satu manfaat signifikan dari ekonomi gig bagi pekerja adalah kebebasan dalam menentukan waktu dan tempat kerja, yang tidak tersedia dalam pekerjaan formal.

    Dengan fleksibilitas ini, banyak pekerja gig dapat menyeimbangkan pekerjaan mereka dengan komitmen lain, seperti pendidikan, pengasuhan anak, atau pekerjaan sampingan lainnya.

    Selain memberikan fleksibilitas, ekonomi gig juga berkontribusi dalam pengembangan keterampilan pekerja. Dalam beberapa kasus, keterampilan yang diperoleh di sektor gig bahkan dapat membuka peluang bagi mereka untuk memulai usaha sendiri.

    Polemik mengenai status mitra dan tuntutan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada aplikator terus menjadi sorotan di berbagai media massa di Indonesia.

    Seiring dengan berkembangnya ekonomi digital, muncul perdebatan mengenai apakah mitra pengemudi seharusnya diklasifikasikan sebagai pekerja tetap atau masih tetap dalam hubungan kemitraan sebagaimana yang berlaku saat ini. 

    Terhadap tuntutan THR ini, Pemerintah pun mulai terlibat dengan menciptakan beberapa inisiatif hingga berencana mewajibkan pemberian THR bagi mitra platform digital yang tentunya juga menuai pro dan kontra.

    Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mendesak pemerintah agar menetapkan regulasi yang mewajibkan perusahaan ride-hailing memberikan THR dalam bentuk tunai, bukan insentif. 

    Namun, kebijakan ini dinilai dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan dan berisiko menghambat pertumbuhan industri ini ke depan.

    Apalagi saat ini, perusahaan berbasis platform digital masih menghadapi tantangan keuangan, meskipun beberapa sudah mencapai profitabilitas.

    Jika biaya tambahan seperti THR diwajibkan, tentu akan menambah beban baru dan keberlangsungan jangka panjang perusahaan akan terkena dampaknya.

    Bisa saja perusahaan memilih untuk menaikkan harga tarif layanan yang pada akhirnya berdampak pada konsumen. Perusahaan juga bisa melakukan penghapusan program-program benefit untuk Mitra yang selama ini telah diberikan, atau bahkan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja secara massal untuk mengurangi biaya operasional.

    Belajar dari kasus di Inggris, ketika Uber diwajibkan membayar tunjangan tambahan bagi mitranya, harga layanan naik sebesar 10-20%.

    Namun, dampaknya adalah penurunan permintaan hingga 15%, yang justru merugikan pengemudi dan perusahaan. Jika kebijakan serupa diterapkan di Indonesia, ada potensi efek domino yang dapat menekan industri ini secara keseluruhan.

    Beberapa kota dan negara telah mengalami dampak negatif akibat reklasifikasi pekerja gig yang terlalu kaku. Contoh Spanyol, setelah pemerintah menerapkan undang-undang ketenagakerjaan yang mewajibkan pengemudi menjadi karyawan tetap, beberapa platform ride-hailing utama seperti Uber dan Deliveroo mengurangi jumlah pengemudi hingga 50%.

    Akibatnya, banyak pekerja gig kehilangan pekerjaan dan fleksibilitas yang mereka andalkan untuk mencari penghasilan tambahan.

    Kemudian, di New York, penerapan regulasi upah minimum bagi pekerja gig menyebabkan biaya operasional meningkat hingga 15%, yang membuat platform menaikkan komisi dan mengurangi jumlah insentif bagi mitra pengemudi. Beberapa pengemudi mengalami penurunan pendapatan bersih akibat lonjakan biaya layanan.

    Tuntutan THR bagi mitra pengemudi platform digital di Indonesia menimbulkan polemik di kalangan industri dan akademisi.

    Agung Yudha, Direktur Eksekutif Modantara, menyoroti bahwa industri on-demand telah berupaya menjaga kesejahteraan mitra melalui berbagai program seperti bantuan modal usaha dan beasiswa.

    Ia mengingatkan bahwa regulasi yang tidak seimbang dapat menghambat pertumbuhan bisnis dan berisiko mengurangi program kesejahteraan jangka panjang bagi mitra.

    Selain itu, sektor ini telah berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dengan fleksibilitas kerja yang menjadi daya tarik utama.

    Data menunjukkan bahwa jutaan pekerja gig, termasuk 1,8 juta di layanan ride-hailing, bergantung pada model bisnis ini, dan kebijakan yang tidak tepat dapat menyebabkan mereka kehilangan akses terhadap sumber pendapatan utama mereka.

    Prof. Dr. Aloysius Uwiyono dan ekonom Wijayanto Samirin menekankan bahwa mitra pengemudi tidak memenuhi unsur hubungan kerja berdasarkan regulasi ketenagakerjaan yang berlaku, sehingga THR tidak bisa dipaksakan tanpa implikasi hukum.

    Hanif Dhakiri, mantan Menteri Ketenagakerjaan, menegaskan bahwa status kemitraan mitra pengemudi tidak menjadikan mereka berhak atas THR, dan kebijakan populis tanpa dasar hukum dapat merugikan iklim investasi serta keberlanjutan industri digital.

    Jika sektor ini terhambat akibat regulasi yang kurang tepat, jutaan mitra berisiko kehilangan akses terhadap pekerjaan fleksibel yang telah menjadi sumber penghidupan mereka.

    Sebagai alternatif, ia menyarankan perlindungan sosial berbasis kontribusi bagi pekerja gig. Regulasi yang responsif dan inklusif menjadi kunci agar sektor ini tetap tumbuh tanpa mengorbankan kesejahteraan mitra maupun keberlanjutan industri.

    Sejauh ini, setiap platform ride-hailing memiliki pendekatan unik dalam mendukung mitra pengemudi mereka. Grab menawarkan berbagai keuntungan melalui GrabBenefits, termasuk diskon servis kendaraan, asuransi kesehatan dan kecelakaan, akses kredit, serta dana santunan bagi keluarga mitra dalam situasi darurat.

    Selain itu, Grab menyediakan program GrabScholar untuk beasiswa anak mitra, skema insentif berbasis performa, voucher sembako murah, serta pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk membuka peluang usaha. Grab juga mendorong Mitra mereka untuk bergabung dengan BPJAMSOSTEK.

    Gojek, di sisi lain, menitikberatkan pada perlindungan mitra dengan asuransi kecelakaan, posko aman, serta program loyalitas berbasis insentif. Mereka juga menawarkan bantuan finansial seperti sembako murah dan akses kredit, serta fasilitas tambahan seperti diskon merchant dan layanan GoPay. 

    Sementara itu, Lalamove mengutamakan bonus misi dan insentif bagi pengemudi berperforma tinggi, serta akses informasi pesanan untuk memaksimalkan penghasilan.

    Mereka juga bekerja sama dengan BPJAMSOSTEK untuk perlindungan sosial dan memiliki program referral yang memberikan insentif bagi mitra yang mengajak rekan bergabung.

    Dialog yang terbuka tentang solusi menjadi hal yang tak terelakkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, terlebih pada momen penting seperti Hari Raya Lebaran.

    Menurut Prof Dr. Aloysius Uwiyono, dinamika pasar sebaiknya dibiarkan berkembang secara alami agar menciptakan ekosistem kemitraan yang kompetitif dan berkelanjutan. Hal ini menjadi faktor utama dalam menarik minat pelaku usaha serta investor dalam jangka panjang. 

    “Dalam konteks ini, peran pemerintah idealnya berfokus pada pengawasan untuk memastikan keseimbangan dan kepastian hukum tanpa melakukan intervensi langsung dalam hubungan privat kemitraan,” ujarnya memberikan saran.

    Wijayanto Samirin menekankan bahwa status mitra pengemudi bervariasi—sebagian menjadikannya pekerjaan utama, sementara lainnya sebagai pekerjaan sampingan. Oleh karena itu, solusi yang diterapkan harus mempertimbangkan kebutuhan yang beragam.

    Ia juga mengingatkan bahwa fleksibilitas merupakan daya tarik utama pekerjaan ini, dan jika mitra diperlakukan seperti pekerja konvensional, mereka berisiko kehilangan fleksibilitas tersebut, atau bahkan jutaan mitra dapat kehilangan pekerjaan.

    Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, Hanif mengingatkan bahwa beban finansial tambahan bagi perusahaan dapat berdampak negatif, seperti kenaikan tarif, pemotongan insentif, atau pengurangan jumlah mitra pengemudi.

    “Pemerintah untuk berhati-hati dalam menetapkan regulasi terkait THR agar tetap menjaga keseimbangan antara fleksibilitas kerja dan perlindungan bagi para pekerja,” saran Muhammad Hanif Dhakiri.

    Dengan memberikan manfaat yang lebih berkelanjutan dibanding THR, seperti insentif, perlindungan sosial, dana santunan, beasiswa untuk anak Mitra, dan bantuan operasional, pekerja gig dapat menikmati manfaat yang lebih baik dalam jangka panjang tanpa mengorbankan fleksibilitas dan peluang kerja mereka.

    Sebagai industri yang terus berkembang, pendekatan ini memastikan bahwa ekosistem ekonomi gig tetap sehat dan inklusif bagi semua pihak.

    Sumber : Sumber Lain

  • 5 Tips Sukses Jadi Kreator Affiliate saat Ramadan di ShopTokopedia

    5 Tips Sukses Jadi Kreator Affiliate saat Ramadan di ShopTokopedia

    Jakarta

    Sinergi Tokopedia bersama TikTok lewat ShopTokopedia menghadirkan peluang di era baru ‘discovery e-commerce’, salah satunya menciptakan profesi kreator affiliate.

    Tokopedia bersama ShopTokopedia mencatat bahwa para penjual yang berpromosi lewat short video di TikTok, baik yang dibuat sendiri oleh penjual maupun melibatkan affiliate content creator, mengalami peningkatan transaksi rata-rata 31 kali lipat.

    “Kini ada lebih dari 8 juta kreator yang menerima penghasilan dari TikTok. Kehadiran profesi kreator konten sekaligus affiliate turut mendukung jutaan penjual di Tokopedia dan ShopTokopedia,” ungkap Communications Senior Lead Tokopedia dan TikTok e-commerce Rizky Juanita Azuz, dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025).

    “Momen bulan puasa nanti bisa dimanfaatkan para penjual di Tokopedia dan ShopTokopedia untuk meningkatkan penjualan lewat konten video promosi (video pendek dan LIVE) relevan yang dibuat sendiri atau lewat kolaborasi dengan jutaan kreator di TikTok,” sambungnya.

    ShopTokopedia mencatat sejumlah kategori yang paling sering direkomendasikan para kreator affiliate sepanjang 2024, yaitu Kecantikan dan Perawatan Tubuh, Fashion Perempuan, Fashion Muslim, Makanan dan Minuman, serta Perlengkapan Rumah Tangga. Temuan ini dapat dijadikan peluang bagi para kreator konten untuk menjadi kreator affiliate yang bisa menambah penghasilan selama bulan Ramadan.

    “Kami juga mencatat beberapa daerah mengalami kenaikan tertinggi dari segi jumlah kreator affiliate yang mendapatkan penghasilan tambahan selama tahun 2024, antara lain, Sulawesi Barat, Bengkulu, Yogyakarta, Lampung dan Papua Barat, dengan rata-rata kenaikan 8 kali lipat dibandingkan dengan 2023,” ucap Rizky.

    Salah satu kreator konten sekaligus affiliate di ShopTokopedia adalah Mala Cakrawati (akun TikTok @madamemalla). Awalnya Mala merupakan penjual pakaian Malla Fashion di pasar tradisional Tanjung Sari sejak 2012, kemudian merintis usaha di Pasar Andir Trade Center, Kota Bandung.

    Namun, pandemi COVID-19 membuat bisnisnya mengalami penurunan drastis pada akhir 2020. Demi bertahan, dan meningkatkan penghasilan, Mala beralih menjadi kreator konten sekaligus affiliate.

    Berkat konsistensi Mala berjualan melalui live streaming di TikTok, bisnisnya yang sempat terpuruk kini berkembang pesat. Mala tidak hanya dikenal sebagai penjual, tetapi juga sebagai kreator konten dan kreator affiliate, yang menjadikan dunia digital sebagai sumber penghasilan utamanya.

    Tips Sukses sebagai Kreator Affiliate di ShopTokopedia saat Ramadan 2025

    Menyambut bulan Ramadan mendatang, Tokopedia dan ShopTokopedia melalui Rizky dan Mala membagi sejumlah tips bagi masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan di bulan puasa dengan menjadi kreator affiliate.

    1. Fokus pada Produk yang Paling Banyak Dibutuhkan saat Ramadan

    Menurut Mala, pada bulan Ramadan 2024 lalu, pendapatannya sebagai kreator affiliate di ShopTokopedia naik 50% dibandingkan dengan periode biasanya. Produk fesyen dan perlengkapan ibadah menjadi produk yang paling banyak dicari masyarakat di bulan puasa, sehingga bisa dijadikan pertimbangan para kreator konten pemula untuk mempromosikan produk.

    “Untuk mengetahui produk apa saja yang banyak dicari audiens, kreator bisa mengeceknya di tab For You Page, scroll untuk mencari produk atau konten terkait Ramadhan, atau bisa juga mencari tahu di laman showcase produk,” kata Mala.

    Di ShopTokopedia, Fashion Muslim merupakan salah satu kategori paling sering direkomendasikan oleh para kreator affiliate selama 2024. Sejumlah produk yang sering dipromosikan oleh para kreator affiliate selama periode tersebut, antara lain pasmina, hijab segi empat instan, dan ciput.

    Pada bulan Ramadan 2025 mendatang, masyarakat bisa mempertimbangkan membuat video konten di TikTok untuk mempromosikan produk lokal fesyen muslim di ShopTokopedia yang cenderung dicari banyak orang di momen tersebut. Jangan lupa untuk menambahkan fitur Keranjang Kuning ke video pendek atau LIVE dan menyematkan produk-produk di ShopTokopedia yang ingin direkomendasikan ke penonton.

    Kreator dapat menerima komisi dari produk yang disematkan ke etalase dan konten.

    2. Manfaatkan Live Shopping Serta Beragam Kampanye dan Fitur yang Tersedia

    Kekuatan penemuan TikTok memungkinkan pengguna ShopTokopedia menemukan konten dan produk yang sesuai kebutuhan, termasuk kampanye dan fitur. Para kreator affiliate dapat memanfaatkan sesi live shopping untuk menyajikan konten yang informatif, mulai dari unboxing, tutorial, hingga cara pakai.

    Ikuti juga berbagai kampanye dan fitur yang ada di ShopTokopedia seperti gratis ongkir agar minat belanja audiens semakin meningkat, termasuk saat bulan Ramadan mendatang.

    “Kreator affiliate sebaiknya memanfaatkan momentum semua kampanye dan fitur yang tersedia di ShopTokopedia seperti Flash Sale, Promo Guncang (setiap tanggal kembar), dan Beli Lokal. Walau saya lebih memfokuskan konten affiliate saya terhadap produk fashion Muslimah, tetapi di beberapa momen tertentu seperti tanggal kembar atau Promo Guncang di ShopTokopedia, saya juga suka mempromosikan produk sembako,” ungkap Mala.

    3. Konsistensi Adalah Kunci dalam Upload dan Posting Video

    Konsistensi dalam mengunggah konten video sangat penting untuk menjaga interaksi antara kreator affiliate dan audiens di TikTok. Setelah mencoba dan melihat pola engagement audiens @madamemalla dengan konten yang dibuat, akhirnya Mala menyesuaikan jadwal untuk hasil yang lebih optimal, yaitu dengan meng-upload video sehari 2 kali pada pukul 12.00 WIB dan 18.00 WIB.

    “Jika mengunggah terlalu banyak video dalam sehari terasa kurang efektif, maka kreator sebaiknya tetap upload di salah satu jadwal yang ditentukan. Konten pertama saya yang trending dan masuk FYP adalah produk inner tanktop yang mencapai lebih dari 9 juta views,” jelas Mala.

    “Dulu, saat live, penonton hanya 10 hingga ratusan orang dan saya pun belum memahami sistem pre-order. Kini, adanya sinergi TikTok, Tokopedia, dan ShopTokopedia, memungkinkan para pengguna Tokopedia dan ShopTokopedia serta kreator untuk tidak hanya terhibur, tetapi juga menemukan konten dan produk yang dibutuhkan,” sambungnya.

    4. Pahami Produk Sebelum Dipromosikan saat Live

    Seorang kreator affiliate perlu memahami produk dan mampu memberi demo penggunaan produk saat sesi live agar audiens tertarik untuk membeli produk yang sedang dipromosikan. Sebagai kreator affiliate yang fokus pada produk fesyen muslimah, Mala berusaha untuk memahami beragam produk busana muslimah, seperti dress, blouse, dan jenis-jenis hijab untuk kemudian diulas dari segi bahan hingga cara mengenakannya.

    “Kreator affiliate juga bisa memilih untuk meminta Sampel Gratis dari penjual di ShopTokopedia agar bisa mempelajari terlebih dahulu produk yang mau dipromosikan. Setelah permintaan sampel gratis disetujui oleh penjual, maka produk tersebut akan dikirim ke kreator affiliate. Kemudian, kreator perlu memenuhi syarat yang sudah didiskusikan bersama penjual, misalnya membuat video pendek atau mengadakan sesi live streaming untuk mempromosikan produk menggunakan sampel gratis tersebut,” jelas tambah salah satu pemenang nominasi Creator of the Year TikTok Summit 2023 tersebut.

    5. Bangun Engagement dengan Penonton

    Saat melakukan live, kreator affiliate juga dituntut untuk tetap dapat membangun koneksi dengan audiens serta jujur dalam membuat ulasan produk. Pemilik akun TikTok @madamemalla juga mengatakan, agar menciptakan interaksi yang tidak kaku dengan audiens, kreator affiliate pemula dapat menyapa audiens dengan bahasa santai dan sisipkan candaan agar suasana lebih menyenangkan.

    Untuk menarik lebih banyak perhatian, adakan giveaway atau flash sale khusus dengan promo menarik. Menurut Mala, selalu responsif terhadap komentar, baik saat live maupun di konten dan direct message, karena komunikasi dua arah akan membuat audiens merasa dihargai.

    “Selain itu, buatlah konten interaktif seperti Q&A, challenge, atau polling agar engagement semakin meningkat. Dengan membangun hubungan yang baik dan menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan, audiens akan lebih loyal dan tertarik untuk terus mengikuti live shopping kita,” ujar Mala.

    Berbagai informasi lengkapnya yang bisa dipelajari kreator affiliate untuk mendapatkan penghasilan tambahan lewat ShopTokopedia, yang bisa ditemukan dalam aplikasi TikTok, bisa diakses melalui tautan berikut.

    (akd/akd)

  • Hak atau Beban Baru? Dilema Regulasi dan Dampaknya bagi Jutaan Mitra

    Hak atau Beban Baru? Dilema Regulasi dan Dampaknya bagi Jutaan Mitra

    PIKIRAN RAKYAT – Tak terasa momen Lebaran Idulfitri 2025  sudah dekat. Bagi para karyawan, pegawai atau pekerja formal, momen lebaran identik dengan Tunjangan Hari Raya (THR) yang banyak ditunggu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 

    Lantas, bagaimana untuk pekerja lepas atau mitra kerja di era ekonomi gig atau sejenisnya?

    Ekonomi gig adalah sistem ekonomi di mana individu bekerja secara fleksibel berdasarkan proyek, tugas, atau permintaan tertentu, tanpa adanya kontrak kerja tetap seperti dalam pekerjaan konvensional. 

    Di Indonesia, mereka mencakup berbagai profesi, seperti mitra pengemudi dan kurir, pekerja lepas (desainer, penulis, programmer), penyedia jasa (teknisi, tukang, tenaga kecantikan), pekerja kreatif (influencer, content creator), instruktur dan konsultan online, serta pelaku bisnis di ekosistem marketplace.

    Penelitian terbaru yang dirilis oleh SBM ITB 2023 menunjukkan bahwa sektor ekonomi gig berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yaitu sekitar Rp 382,62 triliun atau setara dengan 2% dari total PDB Indonesia tahun 2022. 

    Pekerjaan ini menawarkan fleksibilitas bagi pekerjanya. Pekerja gig dapat menyeimbangkan pekerjaan mereka dengan komitmen lain, seperti pendidikan, pengasuhan anak, atau pekerjaan sampingan lainnya. Selain itu juga berkontribusi dalam pengembangan keterampilan pekerja. 

    Polemik

    Namun, di balik itu semua, polemik mengenai status mitra dan tuntutan pemberian THR kepada aplikator terus menjadi sorotan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya ekonomi digital, muncul perdebatan mengenai apakah mitra pengemudi seharusnya diklasifikasikan sebagai pekerja tetap atau masih tetap dalam hubungan kemitraan sebagaimana yang berlaku saat ini. 

    Pemerintah pun berencana mewajibkan pemberian THR bagi mitra platform digital. Rencana ini pun menuai pro dan kontra. Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mendesak pemerintah agar menetapkan regulasi yang mewajibkan perusahaan ride-hailing memberikan THR dalam bentuk tunai, bukan insentif. 

    Namun, kebijakan ini dinilai dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan dan berisiko menghambat pertumbuhan industri ini ke depan. Apalagi saat ini, perusahaan berbasis platform digital masih menghadapi tantangan keuangan, meskipun beberapa sudah mencapai profitabilitas. 

    Jika biaya tambahan seperti THR diwajibkan, tentu akan menambah beban baru dan keberlangsungan jangka panjang perusahaan akan terkena dampaknya.

    Studi kasus

    Direktur Eksekutif Modantara, Agung Yudha, mengatakan, kebijakan yang pernah diberlakukan di Inggris malah merugikan pengemudi dan pengusaha. Saat itu, Uber diwajibkan membayar tunjangan tambahan bagi mitranya, sehingga harga layanan naik sebesar 10-20%. 

    Namun, kebijakan ini malah berdampak pada penurunan permintaan hingga 15%, yang merugikan pengemudi dan perusahaan. Jika kebijakan serupa diterapkan di Indonesia, ada potensi efek domino yang dapat menekan industri ini secara keseluruhan.

    Hal yang sama juga terjadi di Spanyol, setelah pemerintah menerapkan undang-undang ketenagakerjaan yang mewajibkan pengemudi menjadi karyawan tetap. Uber dan Deliveroo mengurangi jumlah pengemudi hingga 50%. Akibatnya, banyak pekerja gig kehilangan pekerjaan dan fleksibilitas yang mereka andalkan untuk mencari penghasilan tambahan. 

    “Begitu pula yang terjadi di New York,” tambahnya. 

    Agung Yudha, menyoroti bahwa industri on-demand telah berupaya menjaga kesejahteraan mitra melalui berbagai program seperti bantuan modal usaha dan beasiswa. Menurut dia, kebijakan yang tidak tepat dapat menyebabkan para mitra pengemudi kehilangan akses terhadap sumber pendapatan utama mereka.

    Tak penuhi unsur

    Guru Besar Hukum Perburuhan Universitas Trisakti, Prof. Dr. Aloysius Uwiyono menekankan bahwa mitra pengemudi tidak memenuhi unsur hubungan kerja berdasarkan regulasi ketenagakerjaan yang berlaku, sehingga THR tidak bisa dipaksakan tanpa implikasi hukum. 

    Sebagai alternatif, ia menyarankan perlindungan sosial berbasis kontribusi bagi pekerja gig. Regulasi yang responsif dan inklusif menjadi kunci agar sektor ini tetap tumbuh tanpa mengorbankan kesejahteraan mitra maupun keberlanjutan industri.

    Sejauh ini, kata dia, setiap platform ride-hailing memiliki pendekatan unik dalam mendukung mitra pengemudi mereka. Grab menawarkan berbagai keuntungan melalui GrabBenefits, termasuk diskon servis kendaraan, asuransi kesehatan dan kecelakaan, akses kredit, serta dana santunan bagi keluarga mitra dalam situasi darurat. 

    Selain itu, Grab menyediakan program GrabScholar untuk beasiswa anak mitra, skema insentif berbasis performa, vocer sembako murah, serta pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk membuka peluang usaha. Grab juga mendorong Mitra mereka untuk bergabung dengan BPJamsostek. 

    Sementara Gojek, menitikberatkan pada perlindungan mitra dengan asuransi kecelakaan, posko aman, serta program loyalitas berbasis insentif. Mereka juga menawarkan bantuan finansial seperti sembako murah dan akses kredit, serta fasilitas tambahan seperti diskon merchant dan layanan GoPay. 

    Kemudian, Lalamove mengutamakan bonus misi dan insentif bagi pengemudi berperforma tinggi, serta akses informasi pesanan untuk memaksimalkan penghasilan. Mereka juga bekerja sama dengan BPJamsostek untuk perlindungan sosial dan memiliki program referral yang memberikan insentif bagi mitra yang mengajak rekan bergabung.

    Perlu solusi

    “Dialog yang terbuka tentang solusi menjadi hal yang tak terelakkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan,” katanya. 

    Sementara, ekonom Wijayanto Samirin mengatakan, dinamika pasar sebaiknya dibiarkan berkembang secara alami agar menciptakan ekosistem kemitraan yang kompetitif dan berkelanjutan. Hal ini menjadi faktor utama dalam menarik minat pelaku usaha serta investor dalam jangka panjang. 

    Dia menekankan, status mitra pengemudi bervariasi, sebagian menjadikannya pekerjaan utama, sedangkan lainnya sebagai pekerjaan sampingan. Oleh karena itu, solusi yang diterapkan harus mempertimbangkan kebutuhan yang beragam. 

    Ia juga mengingatkan bahwa fleksibilitas merupakan daya tarik utama pekerjaan ini, dan jika mitra diperlakukan seperti pekerja konvensional, mereka berisiko kehilangan fleksibilitas tersebut, atau bahkan jutaan mitra dapat kehilangan pekerjaan. (*) 

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 2.657 paket sembako yang dikumpulkan sebagai pengganti karangan bunga dalam rangka pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani – Mujiono, mulai disalurkan kepada warga miskin dan terdampak bencana.

    Pendistribusian bantuan dimulai pada Senin (24/2/2024) di wilayah Kecamatan Banyuwangi, dengan sasaran utama warga korban banjir dan angin kencang. Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi menyatakan bahwa proses distribusi dilakukan langsung ke rumah-rumah oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, pihak kecamatan, dan kelurahan.

    “Kami diperintahkan oleh Bupati Ipuk untuk segera mendistribusikan ribuan paket sembako yang telah terkumpul. Hari ini kami bersama tim turun langsung untuk mendistribusikannya kepada warga,” ujar Ustadi.

    Menurutnya, distribusi tahap awal ini ditujukan kepada 566 warga terdampak bencana di Kecamatan Banyuwangi. Selanjutnya, bantuan akan diberikan kepada warga miskin yang telah terdata oleh Dinas Sosial.

    “Sebagaimana sesuai arahan Bupati, sembako dibagikan bertahap bagi warga miskin dan terdampak bencana. Untuk Kecamatan Banyuwangi, sembako difokuskan pada warga korban bencana banjir dan angin kencang,” jelasnya.

    Selain di Kecamatan Banyuwangi, distribusi juga akan dilakukan di Kecamatan Pesanggaran dan Purwoharjo dengan jumlah penerima sebanyak 600 warga terdampak bencana.

    Sebelumnya, Bupati Ipuk Fiestiandani mengimbau agar ucapan selamat atas pelantikannya yang biasanya berupa karangan bunga diganti dengan bantuan sembako. Imbauan ini bertujuan untuk mengutamakan asas kebermanfaatan bagi sesama.

    “Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi para pihak yang telah mensuport imbauan ini. Beliau menyampaikan jika ini bukan hanya sekadar ucapan selamat tapi bentuk kepedulian banyak pihak terhadap sesama,” pungkas Ustadi. [alr/suf]

  • Dukung Ketahanan Pangan, Bhayangkari Polda Metro Tebar Bibit Lele-Nila

    Dukung Ketahanan Pangan, Bhayangkari Polda Metro Tebar Bibit Lele-Nila

    Tangerang

    Bhayangkari Daerah Metro Jaya menyerahkan bantuan bibit lele hingga pakan ternak di lokasi ketahanan pangan Asrama Polisi (Aspol) Polresta Bandara Soekarn-Hatta, Tangerang. Bantuan tersebut diserahkan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional.

    Bantuan tersebut diserahkan oleh Ketua Bhayangkari Daerah Metro Jaya Ny Linna Karyoto sesuai launching ‘Penguatan Program Pekarangan Pangan Lestari Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan Dan Program Makan Bergizi Gratis’, yang digelar secara serentak dipimpin oleh Ketua Umum Bhayangkari Nyonya Julianti Sigit Prabowo di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah.

    Ny Linna dan jajaran pengurus Bhayangkari Daerah Metro Jaya menghadiri kegiatan launching secara virtual di Aspol Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin (24/2/2025) siang tadi. Pada kesempatan itu, Linna Karyoto menyerahkan bantuan bibit ikan Lele, nila, pakan ternak hingga sembako secara simbolis kepada perwakilan Bhayangkari Bandara Soekarno-Hatta.

    Bhayangkari Polda Metro Jaya menebarkan bibit lele hingga nila di Aspol Polresta Bandara Soetta (Foto: dok. Istimewa)

    Istri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto itu juga melakukan panen raya tanaman hidroponik, penanaman aneka macam pohon, hingga meninjau peternakan ayam kampung. Kegiatan dilanjutkan dengan panen ikan Lele dan Nila, serta pelepasan bibit Ikan di kolam ketahanan pangan Polresta Bandara Soetta.

    “Launching ‘Penguatan Program Pekarangan Pangan Lestari Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan Dan Program Makan Bergizi Gratis’ ini diikuti oleh 34 Polda serta masing-masing polres jajaran secara virtual,” ujar Linna dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).

    Menurut Linna Karyoto, program pekarangan pangan lestari tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah, serta penanganan daerah rentan rawan pangan serta ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis.

    Bhayangkari Polda Metro Jaya menebarkan bibit lele hingga nila di Aspol Polresta Bandara Soetta (Foto: dok. Istimewa)

    “Kegiatan program pekarangan pangan lestari yang dilaksanakan oleh Organisasi Bhayangkari Polri ini untuk menyukseskan Program Asta Cita Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto,” tandas Nyonya Linna Karyoto didampingi Wakil Ketua Bhayangkari Daerah Metro Jaya Ny. Sari Djati

    Kegiatan tersebut juga dihadiri Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Ronald Fredy Christian Sipayung, Ketua Cabang Bhayangkari Polresta Bandara Soekarno Hatta Ny Erika Sipayung. Kemudian, Auditor Kepolisian Madya Tingkat III Kombes Pol Ardanto Nugroho, Wakapolresta Bandara Soekarno Hatta AKBP Joko Sulistiono, Wakil Ketua Cabang Bhayangkari Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ny Nanda Auliya Putri Sulistiono, Kabag Binkar Biro SDM Polda Metro Jaya AKBP Nurman. Perwakilan Dandim Tangerang 0506/Tangerang, Danramil Tangerang Kota 01/Tangerang Mayor Jefry Sipayung, Kasubsi Ekmon dan Pam Strategis Kejari Kota Tangerang Ari Dody Wijaya.

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu