Produk: sembako

  • Satgas Pangan Polda Metro Jaya Belum Temukan Harga Bahan Pokok Dijual Tak Wajar – Halaman all

    Satgas Pangan Polda Metro Jaya Belum Temukan Harga Bahan Pokok Dijual Tak Wajar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan sidak pasar guna memastikan stabilitas stok dan harga bahan pokok.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menuturkan, sidak menyasar pasar-pasar tradisional.

    Hampir seluruh pasar tradisional yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya dicek, terutama terkait harga.

    “Monitoring terkait ketersediaan stok dan harga bahan pokok penting di pasar-pasar tradisional dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan 1446 H,” kata Ade dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).

    Komoditas yang turut dipantau antara lain beras, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyak, dan daging sapi.

    Hasil pengecekan sejauh ini menunjukkan stok bahan pokok masih mencukupi.

    Demikian pula, harga terpantau stabil meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan.

    “Sampai saat ini, ketersediaan mencukupi atau tersedia dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariasi,” ujar Dirkrimsus.

    Ade Safri mengimbau para pedagang untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar.

    Sementara itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aksi borong agar tidak terjadi panic buying yang dapat memicu lonjakan harga.

    “Dipastikan untuk wilayah Jakarta, bahan pokok penting masih tersedia dan harga terpantau masih dalam keadaan stabil, meskipun terjadi beberapa kenaikan yang bervariasi serta tidak ditemukan indikasi adanya panic buying terhadap sembako,” tandasnya.

    Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Puasa Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2025, pemerintah juga telah menggelar operasi pasar pangan murah.

    Kegiatan itu digelar sejak 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025, termasuk di wilayah Jakarta.

     

  • Polisi Incar Spekulan Nakal yang Mainkan Harga Bahan Pokok di Bulan Ramadan – Halaman all

    Polisi Incar Spekulan Nakal yang Mainkan Harga Bahan Pokok di Bulan Ramadan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasubdit 1 Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Anggi Saputra Ibrahim menuturkan pihak kepolisian tak akan membiarkan pedagang yang mencari untung besar di momen bulan Ramadan.

    Untuk itu upaya sidak dilakukan agar harga jual bahan pokok kepada masyarakat tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

    “Kita tidak ingin ada spekulan-spekulan yang menjual harga melambung tinggi. Kita memastikan bahwa stok untuk masyarakat ini aman,” ucap Anggi di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025).

    Dia juga memberikan imbauan kepada masyarakat apabila ada penjual yang menjual terlalu tinggi untuk dilaporkan.

    “Kita diinformasikan dari tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya. Kita akan laksanakan penyelidikan di mana ada oknum yang berniat untuk mencari untung banyak atau mencari untung lebih, itu akan kita tindak,” tukasnya.

    Menurutnya, Pasar Induk Cipinang menjadi sentral penjualan beras masuk dari berbagai daerah ke Jakarta.

    Sehingga apabila harga di Pasar Induk Cipinang melonjak, harga di pengecer pasti juga ikut naik.

    “Kalau seandainya harga di Pasar Induk Cipianang ini sudah melambung tinggi pasti berantai ke bawah itu akan tinggi,” ucapnya.

    Diketahui, Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan monitoring, pengecekan dan pengawasan serta sidak pasar terkait ketersediaan/stock dan harga bapokting (bahan pokok penting) sembako di pasar-pasar tradisional.

    Bahan pokok yang diawasi di antaranya beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabe rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyakita, dan daging sapi.

    Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya sampai saat ini stok bapokting mencukupi dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariatif.

    Adapun sidak dan pengecekan serta monitoring tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya dilakukan di beberapa lokasi yakni:

    – Jakarta Utara : Pasar Ikan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali

    – Jakarta Selatan : Pasar Kebayoran Lama,Pasar Tebet Barat

    – Jakarta Barat : Pasar Tomang Barat,Pasar Jembatan Lima,Pasar Jembatan Dua,Pasar Kedoya

    – Tangerang Kota : Pasar Anyar

    – Jakarta Pusat : Pasar Sawah Besar,Pasar Tanah Abang,Pasar Cempaka Putih,Pasar JohaR

    – Bekasi Kabupaten : Pasar Tambun

    – Depok : Pasar Depok Jaya

    – Bekasi Kota : Pasar Pondok Gede

    – Tangerang Selatan : Pasar Serpong

    – Kepulauan Seribu : Pasar Sembako Maju

    – Tanjung Priok : Pasar Muara Angke

     

  • Awal Ramadan, Satgas Pangan Polda Metro Jaya Sidak Pasar Induk Cipinang – Halaman all

    Awal Ramadan, Satgas Pangan Polda Metro Jaya Sidak Pasar Induk Cipinang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan sidak secara acak ke sejumlah pasar tradisional untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok di awal Ramadan.

    Kasubdit 1 Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, terjun langsung memantau harga di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025).

    “Kami memastikan bahwa yang pertama, ketersediaan stok bahan pokok aman. Tadi kita sudah menyaksikan bahwa stok beras mencukupi,” ucapnya.

    Selanjutnya, ia menambahkan bahwa rantai pasokan bahan pangan dari produsen ke distributor hingga ke konsumen juga berjalan dengan baik.

    Anggi menuturkan bahwa berdasarkan keterangan para pedagang, rantai pasok bahan pokok masih dalam kondisi aman.

    “Yang ketiga, tadi kita juga berdiskusi terkait harga yang dipasarkan. Kami selalu mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” pungkasnya.

    Diketahui, Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan monitoring, pengecekan, pengawasan, serta sidak pasar terkait ketersediaan stok dan harga bapokting (bahan pokok penting) atau sembako di pasar-pasar tradisional.

    Bahan pokok yang diawasi antara lain beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, daging ayam, telur, gula, Minyakita, dan daging sapi.

    Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa hingga saat ini, stok bapokting masih mencukupi dan harga relatif stabil, meskipun terdapat kenaikan yang bervariasi.

    Adapun sidak dan pengecekan serta monitoring tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya dilakukan di beberapa lokasi, yakni:

    Jakarta Utara: Pasar Ikan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali.

    Jakarta Selatan: Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tebet Barat ; Jakarta Barat: Pasar Tomang Barat, Pasar Jembatan Lima, Pasar Jembatan Dua, Pasar Kedoya; Tangerang Kota: Pasar Anyar.

    Kemudian Jakarta Pusat: Pasar Sawah Besar, Pasar Tanah Abang, Pasar Cempaka Putih, Pasar Johar; Bekasi Kabupaten: Pasar Tambun; Depok: Pasar Depok Jaya; Bekasi Kota: Pasar Pondok Gede; Tangerang Selatan: Pasar Serpong;   Kepulauan Seribu: Pasar Sembako Maju dan Tanjung Priok: Pasar Muara Angke.
     

  • Hadapi  puasa Ramadan Wabup Majalengka sidak pasar dan SPBE

    Hadapi  puasa Ramadan Wabup Majalengka sidak pasar dan SPBE

    Sumber foto: Enok Carsinah/elshinta.com.

    Hadapi  puasa Ramadan Wabup Majalengka sidak pasar dan SPBE
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 21:03 WIB

    Elshinta.com – Menjelang bulan Suci Ramadan 1446 H / 2025 Pemkab Majalengka melakukan monitoring kebutuhan pokok dan LPG 3 Kg, Rabu (26/02).

    Wakil Bupati Majalengka, Dena Muhamad Ramdhan di dampingi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) melakukan monitoring ke Pasar Kadipaten dan SPBE Jatiwangi.

    Saat sidak di pasar Kadipaten, sejumlah pedagang sayuran, daging maupun sembako, Wabup melakukan interaksi dengan pedagang untuk mengetahui harga maupun stok yang tersedia, khususnya untuk kesiapan warga menghadapi bulan Ramadhan.

    “Sejauh ini ada harga yang mulai naik seperti sayuran, daging ayam ,telur. Begitupun harga cabai mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 110 ribu rupiah. Hal ini diakibatkan pasokan dari petani langka, sementara Kebutuhan lain seperti minyak goreng, beras , kedelai masih stabil,” terangnya.

    Dena juga mengatakan. Untuk mengatasi lonjakan harga dan menjaga stabilitas pasokan selama bulan ramadhan, Pemkab Majalengka akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait.

    Sedangkan saat melakukan sidak SPBE, Dena menyebut di Majalengka baru ada tiga Satuan Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dengan 29 agen yang tersebar di 26 Kecamatan.

    “Menjelang bulan puasa dan lebaran nanti pihak hiswana migas akan menambah pasokan untuk memenuhi kebutuhan warga, terlebih setiap hari raya selalu meningkat ,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Jumat (28/2). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Dalam 7 Hari, PosIND Salurkan Bansos PKH dan Sembako Tahap I di Bekasi Capai 52%

    Dalam 7 Hari, PosIND Salurkan Bansos PKH dan Sembako Tahap I di Bekasi Capai 52%

    Bekasi: PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND, memulai penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I di Bekasi. Realisasi penyaluran mencapai 52 persen dalam tujuh hari.
     
    PosIND telah melakukan penyaluran bansos tahap I-2025 di Bekasi sejak 20 Februari 2025. Mereka menunjuk Kantorpos KCU Bekasi sebagai penyalur dari bansos sembako dan PKH ini. Hingga saat ini, sebanyak 10.277 dari total 19.646 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah menerima bantuan tersebut.
     

    EGM Kantorpos KCU Bekasi Agung Kartika Chandra. (Foto: Dok. PosIND)

    EGM Kantorpos KCU Bekasi, Agung Kartika Candra, menjelaskan bahwa proses penyaluran dilakukan secara sistematis. Salah satunya melakukan koordinasi dengan pendamping PKH untuk menyusun jadwal penyaluran. Setiap KPM dijadwalkan mengambil bantuan di lokasi dan waktu yang telah ditentukan guna menghindari kepadatan.
     
    “Sebelumnya, kami melakukan koordinasi dengan pendamping PKH untuk menyusun jadwal pembayaran dan memastikan penerima mendapatkan undangan pengambilan di kantor KCU Bekasi,” kata Agung.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Dalam menyalurkan bansos PosIND menggunakan tiga metode. Pertama, metode penyaluran melalui Kantorpos. Kedua, metode penyaluran melalui komunitas, dan terakhir metode door to door (diantarkan langsung ke rumah KPM yang sedang sakit, lansia, disabilitas).
     
    Selain itu, PosIND menggunakan teknologi Pos Giro Cash dalam distribusi bantuan. Teknologi ini untuk memastikan sekaligus memvalidasi data dan tempat tinggal KPM.
     
    “Data penerima diunggah secara real-time, termasuk foto penerima bersama KTP, untuk memastikan keakuratan data dan transparansi proses,” ucap Agung.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Meski berjalan relatif lancar, Pos Indonesia dalam hal ini para juru bayar menemukan beberapa kendala dan tantangan saat menyalurkan bansos. Kendala yang biasanya ditemui adalah perpindahan tempat tinggal penerima. 
     
    “Di Bekasi, banyak pekerja yang sering berpindah-pindah, sehingga beberapa penerima tidak dapat mengambil bantuan di lokasi yang telah ditentukan,” jelas Agung. 
     
     

     
    Namun, kendala ini tak lantas menyurutkan semangat para petugas Pos untuk menyalurkan bantuan. Mereka pun tetap melaksanakan tugasnya agar memastikan bantuan tersebut bisa diterima oleh KPM.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Pada kesempatan itu, Agung juga memastikan pihaknya juga akan memulai penyaluran bantuan secara door to door mulai 5 Maret 2025. Bantuan ini akan dilaksanakan untuk memudahkan penerima yang tidak bisa datang karena keterbatasan seperti lansia dan penyandang disabilitas.
     
    Sementara itu, Koordinator Penyaluran Bansos di Kota Bekasi dan perwakilan Kantorpos KCU Bekasi, Andi Siswanto juga mengungkapkan kegembiraannya bisa melakukan penyaluran bansos ini. Ia mengatakan antusiasme masyarakat terhadap bansos sangat tinggi. Namun, hal ini juga memunculkan tantangan tersendiri.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    “Banyak penerima yang tidak tertib mengikuti jadwal yang telah ditetapkan, sehingga terjadi antrean panjang. Untuk mengurangi kepadatan, kami menyediakan delapan titik pembayaran,” jelas Andi.
     
    Manfaat bansos bagi penerima
    Bansos sembako dan PKH yang disalurkan Pos Indonesia ini pun mendapat sambutan positif dari para KPM. Salah satunya, Mumu, seorang ibu rumah tangga asal Bekasi. Ia mengaku sangat terbantu dengan bansos yang diterimanya. 
     
    “Bantuan ini sangat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari, terutama untuk anak saya yang masih balita dan yang sudah sekolah,” ungkap Mumu. 
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Meski jumlah bantuan dirasa masih kurang, ia tetap bersyukur dan berharap program ini bisa terus berlanjut. 
     
    Hal serupa juga diungkapkan oleh Rawut Setiuhanda Yani, penerima bansos asal Bekasi lainnya. Ia yang mendapat bantuan sebesar Rp600 ribu merasa terbantu dengan adanya bantuan tersebut.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    “Saya menggunakan bantuan ini untuk membeli kebutuhan pokok, seperti beras. Walaupun antre, pelayanan dari PT Pos Indonesia tetap memuaskan,” katanya.
     
    “Semoga ada peningkatan pelayanan dan tambahan nominal bantuan karena kebutuhan semakin meningkat,” ujar Rawut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Sidak 27 Pasar, Satgas Pangan Polda Metro Pastikan Stok Sembako Cukup Meski Ada Kenaikan Harga Jelang Ramadan

    Sidak 27 Pasar, Satgas Pangan Polda Metro Pastikan Stok Sembako Cukup Meski Ada Kenaikan Harga Jelang Ramadan

    JAKARTA – Satgas Pangan Polda Metro Jaya menggelar sidak di 27 pasar untuk memastikan harga dan ketersedian bahan pokok mencukupi. Pengawasan tersebut dilakukan selama Ramadan 1446 Hijriah.

    “Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya telah melakukan monitoring, pengecekan dan pengawasan serta sidak pasar terkait ketersediaan dan harga bahan pokok penting atau sembako di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” ujar Ketua Satgas Pangan Polda Metro Jaya sekaligus Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada VOI, Jumat, 28 Februari.

    Sembako yang menjadi fokus pengawasan yakni beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabe rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyakita dan daging sapi.

    Sementara untuk pasar yang disidak guna memastikan harga dan ketersedian sembako antara lain; Pasar Iakan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali, yang seluruhnya di wilayah Jakarta Utara.

    Kemudian, pasar yang berada di wilayah Jakarta Selatan yakni Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tebet Barat. Lalu, Pasar Tomang Barat, Pasar Jembatan Lima, Pasar Jembatan Dua, Pasar Kedoya, yang berada di wilayah Jakarta Barat.

    “Untuk Tangerang Kota di Pasar Anyar, Jakarta Pusat di Pasar Sawah Besar; Pasar Tanah Abang; Pasar Cempaka Putih; dan Pasar Johar,” sebutnya.

    Sidak juga dilakukan di Pasar Tambun, Bekasi Kabupaten; Pasar Depok Jaya; Pasar Pondok Gede; Pasar Serpong; Pasar Sembako Maju; dan Pasar Muara Angke.

    Dari hasil kegiatan sidak, tidak ditemukan indikasi penimbunan atau lainnya. Meski, ada beberapa sembako yang mengalami kenaikan.

    “Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya sampai saat ini untuk ketersediaan mencukupi atau tersedia dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariatif,” kata Ade.

  • Catat! Driver Ojol yang Malas-malasan Jangan Mimpi Dapet THR

    Catat! Driver Ojol yang Malas-malasan Jangan Mimpi Dapet THR

    Jakarta

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer memastikan, pemerintah dan aplikator sedang mematangkan rencana memberikan tunjangan hari raya (THR) ke ojek online (ojol). Namun, dia mengingatkan, tak semua mitra berhak menerimanya!

    Pertama, kata dia, pengemudi ojol yang menerima THR ataupun bonus adalah mereka yang rajin. Bukan yang malas-malasan. Hal tersebut bisa terlihat dari data perjalanan mitra setidaknya dalam setahun terakhir.

    “Itu kan nanti kawan-kawan aplikator ya, platform yang ngerti mana yang kerjanya tinggi, ya dia akan menjadi prioritas dibanding yang mereka yang kadang-kadang kerja, kadang nggak, nggak disamaratakan. Jadi mereka punya data soal itu, itu kita serahkan ke kawan-kawan platform digital,” ujar Noel, sapaan akrabnya, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (28/2).

    Ojek online menjadi solusi transportasi yang praktis dan cepat bagi masyarakat. Yuk lihat kesibukan para driver di tengah tuntutan dapat tunjangan hari raya (THR). Foto: Grandyos Zafna

    Kedua, pengemudi tak boleh terdaftar di dua atau lebih aplikasi transportasi online seperti yang banyak ditemukan saat ini.

    “Kemudian juga kita coba mengusulkan yang dapat THR itu mereka yang single. Single aplikasi, jadi tidak tiga, kan ada yang Shopee, Grab, Gojek. Kita mau yang single. Karena kan nanti kalau ada tiga, tiga-tiganya diambil,” tuturnya.

    THR Ojol Masih Dimatangkan

    Noel mengatakan, pihaknya masih mematangkan sejumlah pembahasan serta negosiasi bersama pemerintah dan aplikator. Sehingga keputusan akhirnya masih memerlukan waktu.

    “Yang jelas secepatnya lah. Pokoknya kan target kita itu kan ya dalam dua minggu atau seminggu ini. Masih banyak yang kita negosiasikan lah ya,” ungkapnya.

    “Semoga ada hasil yang bisa membuat kawan-kawan driver ojol ini sedikit tersenyum lah ya. Doain aja, karena ini kan perjuangan kita, yang pasti ujungnya dapat hal yang positif lah untuk kawan-kawan driver lah. kita harus perjuangkan mereka. Karena bayangkan hampir 10 tahun ya mereka tidak dapat THR,” lanjutnya.

    Ojek online menjadi solusi transportasi yang praktis dan cepat bagi masyarakat. Yuk lihat kesibukan para driver di tengah tuntutan dapat tunjangan hari raya (THR). Foto: Grandyos Zafna

    Sejauh ini, menurut hasil pembahasan terakhir, ada tiga skema bonus yang kemungkinan besar akan diberikan aplikator ke mitra driver, yakni THR, bantuan hari raya atau bonus hari raya.

    Intinya, Noel menekankan, bagaimana pun keputusan akhirnya, THR harus diberikan dalam bentuk uang tunai, bukan sembako atau barang-barang lain.

    “Iya itu antara tiga itu. Tapi tetap kita maunya maunya, mau itu bantuan, mau THR, mau bonus, itu harus berupa uang. Saya tidak mau berupa sembako. Kita maunya mereka dibantu, dikasih THR-nya dengan bentuk uang,” kata dia.

    (sfn/din)

  • Superindo sediakan 1.200 paket diskon sembako “Friday Mubarak” Aprindo

    Superindo sediakan 1.200 paket diskon sembako “Friday Mubarak” Aprindo

    Sebagai anggota Aprindo, Superindo juga men-‘support’ asosiasi sehingga kami mempunyai program yang sama dan ini berjalan di 10 kota

    Semarang (ANTARA) – Superindo ikut menyediakan setidaknya 1.200 paket sembako dengan harga diskon seiring Program “Friday Mubarak” yang diinisiasi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk mendorong konsumsi masyarakat selama bulan Ramadhan 1446 H.

    National Head Retail Operation Superindo Joko Susanto di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, menyebutkan diskon harga yang diberikan untuk paket sembako itu mencapai 30 persen.

    “Sebagai anggota Aprindo, Superindo juga men-‘support’ asosiasi sehingga kami mempunyai program yang sama dan ini berjalan di 10 kota,” kata Joko Susanto di sela peluncuran Program “Friday Mubarak” yang berlangsung secara hybrid.

    Peluncuran Program “Friday Mubarak” dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Aprindo Solihin di Jakarta.

    Beberapa toko ritel modern yang tergabung dalam Aprindo melaksanakan peluncuran Program “Friday Mubarak” di masing-masing kota, seperti Superindo di Kota Semarang.

    Pada kesempatan yang sama, juga diadakan temu wicara secara daring antara Airlangga dengan para pengusaha ritel atau swalayan yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, seperti dari Semarang (Jawa Tengah), Sumatra Utara, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Maluku Utara.

    Joko menjelaskan bahwa “Friday Mubarak” adalah program yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Aprindo dengan menyediakan paket sembako dengan harga diskon.

    “Jadi, ini berlaku itu untuk seluruh Indonesia akan akan berjalan lima kali Jumat selama periode Ramadhan. Ini Jumat pertama, minggu depan ada lagi sampai di minggu terakhir bulan puasa,” katanya.

    Harga normal paket sembako tersebut di kisaran Rp125.000 per paket, tetapi didiskon hingga menjadi Rp100.000 per paket yang dijual di masing-masing toko sebanyak 100 paket setiap hari Jumat selama bulan puasa.

    Khusus untuk Superindo, kata dia, menyediakan paket diskon sembako setiap Jumat seiring program “Friday Mubarak” di 12 toko yang tersebar di 10 kota di Indonesia, seperti Semarang, Surabaya, Malang, Jakarta, Bandung dan Lampung.

    “Harapannya, (program) ini bisa membantu konsumen Superindo untuk bisa mendapatkan sembako dengan harga yang terjangkau dan tidak terganggu oleh kenaikan harga saat periode Ramadhan,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah Dyah Lukisari menyampaikan apresiasi atas Program “Friday Mubarak” karena bisa membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau

    Melalui program tersebut, kata dia, sejumlah toko ritel memberikan banyak diskon untuk produk sembako yang selama ini sangat dibutuhkan masyarakat dan biasanya mengalami kenaikan seiring meningkatnya permintaan.

    “Kami berharap kehadiran ‘Friday Mubarak” ini dapat meningkatkan konsumsi masyarakat selama bulan Ramadhan. Apalagi, di tengah harga yang makin melonjak seperti komoditas beras, bawang putih dan minyak goreng,” katanya.

    Turut hadir, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Endang Sarwiningsih Setyawulan dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Bambang Pramusinto.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Siap-siap! Nasib THR Ojol Bakal Ditentukan 1-2 Minggu Lagi

    Siap-siap! Nasib THR Ojol Bakal Ditentukan 1-2 Minggu Lagi

    Jakarta

    Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berjanji akan menentukan nasib tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (ojok) sebentar lagi. Bahkan, paling lama, dua pekan dari sekarang!

    Immanuel Ebenezer selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan mengatakan, pihaknya masih mematangkan sejumlah pembahasan serta negosiasi bersama pemerintah dan aplikator. Sehingga keputusan akhirnya masih memerlukan waktu.

    “Yang jelas secepatnya lah. Pokoknya kan target kita itu kan ya dalam dua minggu atau seminggu ini. Masih banyak yang kita negosiasikan lah ya,” ujar Noel sapaan akrabnya, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (28/2).

    Ojek online menjadi solusi transportasi yang praktis dan cepat bagi masyarakat. Yuk lihat kesibukan para driver di tengah tuntutan dapat tunjangan hari raya (THR). Foto: Grandyos Zafna

    Noel memastikan, pemerintah berupaya memberikan senyuman untuk pengemudi ojek online saat menyambut Hari Raya Idulfitri dengan membawa kabar baik.

    “Semoga ada hasil yang bisa membuat kawan-kawan driver ojol ini sedikit tersenyum lah ya. Doain aja, karena ini kan perjuangan kita, yang pasti ujungnya dapat hal yang positif lah untuk kawan-kawan driver lah. kita harus perjuangkan mereka. Karena bayangkan hampir 10 tahun ya mereka tidak dapat THR,” ungkapnya.

    Sejauh ini, dia memastikan, menurut hasil pembahasan terakhir, ada tiga skema bonus yang kemungkinan besar akan diberikan aplikator ke mitra driver, yakni THR, bantuan hari raya atau bonus hari raya.

    Intinya, Noel menekankan, bagaimanapun keputusan akhirnya, THR harus diberikan dalam bentuk uang tunai, bukan sembako atau barang-barang lain.

    “Iya itu antara tiga itu. Tapi tetap kita maunya maunya, mau itu bantuan, mau THR, mau bonus, itu harus berupa uang. Saya tidak mau berupa sembako. Kita maunya mereka dibantu, dikasih THR-nya dengan bentuk uang,” tuturnya.

    “Ya pokoknya mau bentuknya bantuan, mau bentuknya THR, bonus tetap ujung-ujungnya adalah uang tunai,” tambahnya.

    Syarat Pengemudi Ojol Dapat THR

    Meski demikian, Noel memastikan, tak semua ojol berhak menerima THR dari aplikator. Pemerintah dan perusahaan terkait akan menetapkan sejumlah syarat.

    Pertama, pengemudi ojol yang menerima THR ataupun bonus adalah mereka yang rajin. Bukan yang malas-malasan dan ini akan dilihat dari data pergerakan pengemudi setidaknya dalam setahun ini.

    “Itu kan nanti kawan-kawan aplikator ya, platform yang ngerti mana yang kerjanya tinggi, ya dia akan menjadi prioritas dibanding yang mereka yang kadang-kadang kerja, kadang nggak, nggak disamaratakan kali. Jadi mereka punya data soal itu, itu kita serahkan ke kawan-kawan platform digital,” tuturnya.

    Kedua, pengemudi tidak boleh terdaftar di dua atau lebih aplikasi transportasi online seperti yang banyak ditemukan saat ini.

    “Kemudian juga kita coba mengusulkan yang dapat THR itu mereka yang single. Single aplikasi, jadi tidak tiga, kan ada yang Shopee, Grab, Gojek. Kita mau yang single. Karena kan nanti kalau ada tiga, tiga-tiganya diambil,” kata Noel.

    (sfn/rgr)

  • Polres Tulungagung Gelar Baksos Bagikan Ratusan Paket Sembako

    Polres Tulungagung Gelar Baksos Bagikan Ratusan Paket Sembako

    Tulungagung (beritajatim.com) – Polres Tulungagung menggelar bakti sosial dengan menggandeng organisasi mahasiswa dan kepemudaan. Dalam kegiatan ini, mereka membagikan ratusan paket sembako kepada tukang becak dan penyandang disabilitas. Bakti sosial ini digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.

    Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, menyampaikan bahwa total bantuan sembako yang dibagikan sebanyak 326 paket. Paket sembako yang berisi beras, mie instan, minyak goreng, dan gula ini didistribusikan kepada 176 tukang becak yang ada di Tulungagung, 50 penyandang disabilitas, serta 100 mahasiswa yang jauh dari orang tua.

    “Harapannya bakti sosial ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita utamanya menjelang bulan suci Ramadan ini,” ujarnya.

    Dalam kegiatan ini, Polres Tulungagung sengaja melibatkan mahasiswa dengan tujuan mengasah kepedulian mereka terhadap sesama.

    “Apa pun nanti tugas profesi jabatan yang diemban senantiasa amanah dan memiliki tingkat kepedulian yang baik kepada masyarakat,” tuturnya.

    Lebih lanjut, AKBP Muhammad Taat Resdi menambahkan bahwa kegiatan bakti sosial ini akan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai organisasi lainnya. Polres Tulungagung berkomitmen untuk terus bersinergi dan memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan.

    “Di kemudian hari kegiatan ini terus kita laksanakan dengan melibatkan teman-teman mahasiswa, harapannya bisa terus bersinergi yang baik antara Polres Tulungagung, mahasiswa, dan masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. [nm/beq]