Produk: sembako

  • Sengkarut MinyaKita: Harga Melesat, Takaran Disunat

    Sengkarut MinyaKita: Harga Melesat, Takaran Disunat

    Bisnis.com, JAKARTA – Karut marut tata niaga minyak goreng kemasan sederhana MinyaKita tengah menjadi sorotan. Di tengah persoalan harga jual yang mahal, kini konsumen dirugikan dengan beredarnya MinyaKita tak sesuai takaran.

    Selama periode Januari-Maret 2025, Kementerian Perdagangan telah menemukan dua kasus penjualan MinyaKita dengan takaran kurang dari 1 liter atau hanya mencapai 750–800 mililiter (800 ml).

    Kasus pertama, pada 24 Januari 2025, Kemendag menemukan MinyaKita tak sesuai takaran diproduksi oleh PT Navyta Nabati Indonesia (NNI). Kasus ini sudah diselesaikan dengan dilakukan penyegelan izin operasi perusahaan.

    Kasus kedua, pada 7 Maret 2025, Kemendag mendatangi lokasi PT Artha Eka Global Asia (AEGA) yang juga melakukan pengurangan takaran Minyakita. Namun, perusahaan ini ternyata sudah tutup dan berpindah lokasi. Kemendag dan kepolisian tengah menelusuri keberadaan perusahaan.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku bahwa Kemendag telah mengetahui adanya produsen MinyaKita yang melakukan kecurangan terkait takaran tidak mencapai 1 liter seperti yang ditetapkan pemerintah.

    Dia mengatakan, informasi tersebut diperoleh dari masyarakat atau konsumen MinyaKita serta tim Kemendag yang terjun langsung di lapangan. Lebih lanjut, dia juga mengeklaim Kemendag telah melakukan antisipasi dan mengejar perusahaan tersebut.

    “Jadi itu sebenarnya sudah kita dari awal sebenarnya kita sudah tahu, kita antisipasi, langsung kita kejar ke perusahaannya,” bebernya, Senin (10/3/2025).

    Lebih lanjut, Budi menyampaikan produk MinyaKita tak sesuai takaran telah ditarik dari pasaran. Ke depan, sambung Budi, Kemendag akan semakin banyak melakukan pengawasan.

    “Sebenarnya kita itu juga rutin melakukan pengawasan,” imbuhnya.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap salah satu modus kasus minyak goreng MinyaKita tak sesuai takaran diduga menggunakan label palsu.

    “Kemudian juga ada yang menggunakan label MinyaKita, namun sebenernya palsu ini semua sedang kita proses,” ujar Sigit di STIK, Jakarta, Senin (10/3/2025).

    Dia menambahkan, pihaknya juga telah menggeledah tiga lokasi dalam kasus ini. Hanya saja, dia tidak menjelaskan secara detail terkait temuannya itu.

    Namun demikian, Sigit menduga kuat bahwa dalam temuan Satgas Pangan Polri itu ada dugaan perbuatan melawan hukum.

    “Kemungkinan akan kita lakukan penegakan hukum. Karena memang apa yang kita dapati yang isinya tidak sesuai kemasannya satu liter,” pungkasnya.

    Adapun, tiga kasus MinyaKita yang tengah diusut kepolisian itu diproduksi oleh tiga produsen yang berbeda mulai dari PT Artha Eka Global Asia, Depok; PT Tunas Agro Indolestari, Tangerang dan Koperasi Produsen Umkm Kelompok Terpadu Nusantara, Kudus.

    Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai pemerintah harus melakukan evaluasi dan membenahi tata kelola produksi dan distribusi MinyaKita hingga konsumsi ke tangan konsumen.

    Peneliti YLKI Niti Emiliana menuturkan, pihaknya juga prihatin atas penemuan takaran Minyakita yang tidak sesuai serta penemuan harga yang di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter. Sebab, kata dia, ini sudah melanggar hak konsumen.

    Bahkan, Niti menyebut pelaku usaha wajib bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh konsumen.

    “Konsumen berhak mendapatkan ganti rugi dari pelaku usaha atas selisih harga yang dibayarkan dengan takaran yang tidak sesuai,” ujarnya.

    Selain itu, YLKI juga meminta pemerintah melalui Kemendag dan kementerian atau lembaga lainnya untuk menindak tegas pelaku usaha yang nakal.

    Niti menyebut pengawasan seharusnya dilakukan saat pre-market alias ketika Minyakita belum beredar di masyarakat, yakni melalui quality control kualitas, kuantitas, dan termasuk harga produk. Serta, dilakukan pengawan post market atau saat produk sudah berada di pasaran.

    Dengan begitu, lanjut dia, seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir atau dari produsen sampai ke tangan konsumen terjaga kualitas, kuantitas, dan dikontrol harganya.

    Ketidakpatuhan produsen hingga distributor ke pengecer ini memunculkan pertanyaan akan efektivitas dari Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) yang digawangi Kementerian Perindustrian. Sistem tersebut merupakan portal untuk mengelola dan mengawasi produksi hingga distribusi minyak goreng curah tersebut. 

    Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan, penerapan SIMIRAH hingga saat ini belum efektif sebagai alat untuk mengelola distribusi Minyakita. Pasalnya, SIMIRAH disebut hanya dapat melacak produksi dan distributor.

    “Tetapi memiliki keterbatasan dalam hal evaluasi praktik di level produsen dan pengecer. Hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan di lapangan, semestinya rutin disidak,” kata Eliza kepada Bisnis, Senin (10/3/2025). 

    Tak hanya itu, menurut Eliza, sistem tersebut juga kurang terintegrasi dengan data real-time, apalagi terdapat keterbatasan cakupan pengecer yang terdaftar. Untuk menerapkan SIMIRAH, diperlukan mekanisme sanksi yang efektif agar oknum lebih jera. 

    Pemerintah disebut mesti menindak tegas produsen yang mengemas takaran Minyakita yang mestinya 1 liter. Namun, hanya terisi 750 mililiter-800 mililiter (ml). 

    Harga Mahal

    Tak hanya persoalan peredaran produk tak sesuai takaran kemasan, harga penjualan MinyaKita yang jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) juga menjadi persoalan. 

    Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengatakan bahwa harga Minyakita melampaui HET yang semestinya Rp15.700 per liter di sejumlah daerah.

    Menyitir laman resmi Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (10/3/2025) pukul 16.53 WIB, harga rata-rata Minyakita di tingkat konsumen menyentuh Rp17.649 per liter.

    Adapun, harga Minyakita termahal dibanderol Rp19.750 per liter di Papua Barat. Sementara itu, harga terendah dibanderol Rp16.708 per liter di Kepulauan Riau.

    “Soal minyak ini [Minyakita] sebetulnya problematikanya cukup besar. Tidak hanya soal takaran, terlebih lagi soal harga juga,” kata Reynaldi saat dihubungi Bisnis, Senin (10/3/2025).

    Di samping itu, Reynaldi menuturkan kecurangan takaran Minyakita sebenarnya juga terjadi di daerah lain di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan hingga Sumatra. Menurutnya, persoalan ini mencuat yang salah satunya dipicu dari harga Minyakita yang sudah tidak sesuai HET dalam 1 bulan terakhir.

    Reynaldi menilai pemerintah perlu melakukan penelusuran harga, mulai dari tingkat produsen, distributor lini 1 (D1), D2, pengecer, pedagang, hingga ke tangan konsumen.

    “Kan harus dicek harga itu, kenapa kok bisa di atas HET. Itu faktor yang menurut kami turut menunjang takaran ini, akhirnya dikorupsi yang seharusnya di label 1 liter ternyata faktanya hanya 700—850 ml,” ujarnya.

    Terlebih, lanjut dia, Minyakita saat ini sedang diminati oleh masyarakat, terutama masyarakat di rumah tangga atau UMKM, sejalan dengan momentum Ramadan.

    Selain itu, dia juga mengaku akses pedagang untuk mendapatkan Minyakita juga agak sulit. Apalagi, kata dia, Minyakita sudah mulai langka sejak awal 2023.

    Dia menduga persoalan Minyakita bukan hanya terkait harga, melainkan juga repacker atau produsen yang berusaha memainkan takaran Minyakita.

    Untuk itu, menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga harus menyelesaikan akar permasalahan Minyakita dengan memperbaiki sistem.

    “Kalau Kementerian Perdagangan mau bebenah, mau menyentilin produsen yang nakal, saya kira kita bisa memperbaiki sistemnya memperbaiki skemanya,” tuturnya.

    Di sisi lain, Reynaldi mengakui konsumen memang meminati Minyakita lantaran harganya yang lebih terjangkau. Namun, tak menutup kemungkinan polemik pengurangan takaran Minyakita ini akan berdampak terhadap harga jual.

    Bahkan, dia menyebut beberapa pedagang sembako juga berpeluang untuk tidak menjual Minyakita dan beralih menjual minyak goreng premium.

    “Cenderung pedagang akan memiliki insting untuk menjajaki barang dagangan selain Minyakita. Ini akan menggerus minat atau konsumsi Minyakita terhadap isu yang berkembang hari ini,” terangnya.

    Bukan hanya minyak goreng premium, sambung dia, minyak goreng kemasan sederhana juga bersaing ketat di harga kisaran Rp20.000–Rp22.000. Sementara itu, Minyakita sudah menyentuh Rp20.000.

    Meski begitu, sambung dia, beberapa UMKM masih menggunakan Minyakita lantaran harganya yang terbilang murah.

    Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian tak memungkiri masih terdapat kendala pengawasan kepada warung pengecer Minyakita yang merupakan rantai distribusi paling dekat dengan konsumen yang berpenghasilan rendah. 

    “Membeli dari warung-warung itu lah harganya jadi jauh di atas HET, warung membeli dari pengecernya saja harganya sudah mepet HET. Sementara warung kan harus punya margin juga. jadi memang harus ada transparansi produksi Minyakita,” jelasnya. 

    Dalam hal ini, dia menilai penentuan HET tidak sesuai dengan harga biaya pengangkutan, kenaikan biaya tenaga kerja hingga inflasi. Hal ini yang memicu kenaikan harga dan membuat pengecer menjual di atas HET. 

    Untuk itu, diperlukan perubahan sistemik, mulai dari perbaikan sistem logistik yang lebih efisien dan mengangkut banyak seperti kereta api hingga keandalan pemerintah menjaga harga-harga terutama pangan agar tidak merembet ke kenaikan harga harga lainnya termasuk upah tenaga kerja.

    Sementara itu, Pakar Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyoroti rantai distribusi Minyakita yang masih terlalu panjang sehingga harga MinyaKita ketika sampai di konsumen selalu melebihi HET. 

    “Salah satu yang bisa dijadikan alternatif untuk menyerahkan dan memperpendek sistem distribusi itu adalah melibatkan BUMN pangan ya bisa Bulog, ID Food gitu, dengan jejaringnya yang sudah sangat luas itu dan afiliasi-afiliasi distribusi, ini juga akan memudahkan kalau mereka diminta untuk tergabung dan terdaftar di SIMIRAH,” jelasnya.

  • Geram Pemerintah Slow Respons, Warga Perbaiki Jalan Rusak Sendiri, Padahal Sudah Ada 10 Korban Laka

    Geram Pemerintah Slow Respons, Warga Perbaiki Jalan Rusak Sendiri, Padahal Sudah Ada 10 Korban Laka

    TRIBUNJATIM.COM – Sekelompok warga memperbaiki jalan sendiri lantaran geregetan dengan pemerintah yang slow respons soal jalan rusak.

    Dana yang digunakan untuk perbaikan jalan merupakan hasil swadaya warga.

    Adapun peristiwa ini terjadi di Kabupaten Pringsewu, Lampung.

    Ruas jalan yang diperbaiki warga yakni jalan lintas barat (Jalinbar) Sumatera.

    Ini merupakan ruas jalan nasional di bawah kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung.

    Aksi warga perbaiki jalan rusak sendiri ini viral di media sosial setelah videonya diunggah akun Instagram @atu.erika, Selasa (4/3/2025).

    Dalam video terlihat warga memperbaiki jalan dengan semangat.

    Pada latar belakang unggahan tersebut, terdapat spanduk bertuliskan “Sedang ada perbaikan jalan oleh rakyat” yang dipasang di atas mobil bak terbuka.

    Seorang pria terlihat berdiri di atas mobil.

    Sementara pemandangan jalan berlubang yang sedang ditambal menjadi fokus perhatian. 

    Erika Widiastuti, pemilik akun yang mengunggah video tersebut, menjelaskan perbaikan jalan ini dilakukan secara swadaya oleh dirinya dan sejumlah temannya yang tergabung dalam organisasi Pemuda Pringsewu Bersatu (Rakyat).

    “Kita bergerak dari donasi masyarakat dan gotong royong, ada yang ngasih material pasir, batu kerikil, dan sebagainya,” ungkapnya saat dihubungi pada Minggu (9/3/2025) malam, dikutip dari Kompas.com.

    JALAN RUSAK – Kelompok warga di Kabupaten Pringsewu memperbaiki lubang jalan secara swadaya, Minggu (9/3/2025). (Instagram/atu.erika)

    Erika mencatat dalam sebulan terakhir, setidaknya 10 kecelakaan telah terjadi, yang menyebabkan beberapa korban kehilangan nyawa.

    “Kebanyakan yang bawa motor, jatuh karena jalan berlubang ataupun tertabrak saat menghindari lubang,” tambahnya.

    Kondisi jalan yang buruk ini terdeteksi mulai dari perbatasan Pringsewu-Pesawaran, yang juga tidak dilengkapi dengan penerangan yang memadai.

    Bagi pemuda Pringsewu, keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan.

    “Sebentar lagi musim orang mudik, yang warga sini aja yang sudah berhati-hati masih kecelakaan karena lubang jalan, apalagi nanti yang mudik,” katanya.

    Sementara itu, sebelumnya warga mengeluhkan mahalnya biaya penyeberangan di Sungai Sebakis, yang menghubungkan daerah Sebakis dan Pembeliangan di Kecamatan Sebuku, Nunukan, Kalimantan Utara.

    Di mana warga membayar Rp 500 ribu untuk menyeberang selama 2 menit.

    Acho, seorang penjual sembako mengungkapkan keluhannya, Senin (10/3/2025).

    “Lamanya sudah begini ini. Cobalah pemerintah pikirkan bagaimana menyediakan jembatan penyeberangan. Bukan juga jauh ini barang, sekitar 100 meter saja,” katanya, melansir dari Kompas.com.

    Meski perjalanan hanya memakan waktu sekitar dua menit, biaya yang harus dikeluarkan sangat memberatkan.

    “Paling bensinnya habis setengah gelas saja. Tapi bayarnya mahal sekali. Bolak balik saya bayar Rp 500.000,” imbuhnya.

    Acho berharap pemerintah dapat memperhatikan kondisi ini, mengingat dalam sehari puluhan kendaraan melintasi jalur penyeberangan tersebut.

    “Kalau ada jembatan, bisa jalan ekonomi masyarakat Sebakis. Mereka tidak terus terjebak di Sebakis, seperti sekarang,” tambahnya.

    Sebakis sendiri merupakan sebuah pulau yang terpisah dari Nunukan Kota, dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit dan menjadi daerah transmigran.

    Acho menyatakan bahwa aktivitas penyeberangan ini telah ada sejak ia mulai berdagang pada tahun 2011.

    Ia juga mengirimkan beberapa video sebagai bukti, menunjukkan kapal-kapal kayu yang melayani penyeberangan orang dan kendaraan.

    Kapal-kapal ini menunggu hingga beberapa orang sebelum berangkat ke seberang sungai, sementara untuk kendaraan, kapal kayu khusus disiapkan.

    Kepala Dinas Perhubungan Nunukan, Muhammad Amin, mengonfirmasi adanya aktivitas penyeberangan komersial tersebut.

    “Betul ada informasi itu, dan memang menurut info yang saya terima dari Kabid saya, tarifnya segitu,” ujarnya.

    Dari penelusuran petugas Dishub Nunukan, diketahui bahwa areal penyeberangan tersebut sebelumnya merupakan kawasan milik perusahaan PT Adindo Hutani Lestari.

    Fasilitas penyeberangan ini awalnya digunakan untuk pengangkutan kayu dan menjadi jalur alternatif terdekat dari Sebakis menuju Pembeliangan, Sebuku.

    “Kalau via darat jauh memutar memang. Kalau lewat sungai tinggal menyeberang. Kami masih dalami, apakah ini masih fasilitas perusahaan, atau memang dikomersilkan masyarakat,” kata Amin.

    Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak pernah memberikan izin untuk aktivitas penyeberangan ini.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • BUMN Salurkan Bantuan Makanan hingga Obat buat Korban Banjir Jabodetabek

    BUMN Salurkan Bantuan Makanan hingga Obat buat Korban Banjir Jabodetabek

    Jakarta

    PT Surveyor Indonesia (PTSI) membantu masyarakat yang terdampak bencana dengan menyalurkan tiga gelombang bantuan kepada korban banjir di wilayah Jabodetabek. Bantuan tersebut disalurkan secara bertahap pada Rabu hingga Jumat (5-7 Maret) melalui Serikat Pegawai Surveyor Indonesia (SPASI), Satgas IDSurvey, serta kolaborasi bersama Satgas Bencana BUMN.

    Bantuan ini diberikan dengan harapan dapat meringankan beban korban banjir yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama di tengah kondisi darurat yang masih berlangsung di beberapa wilayah. Situasi ini semakin berat karena terjadi di tengah bulan Ramadan, di mana banyak masyarakat menjalani ibadah puasa dan membutuhkan dukungan tambahan untuk tetap bertahan dalam kondisi darurat.

    Hingga saat ini, total bantuan yang telah disalurkan telah melebihi 60 paket yang terdiri dari sembako dan bahan pokok, obat-obatan, selimut, serta kebutuhan sanitasi. Bantuan ini didistribusikan ke lebih dari 15 kecamatan yang terdampak banjir di Jabodetabek.

    Tim PTSI bersama mitra relawan juga terus memantau kondisi di lapangan guna memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran, sehingga dapat menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

    “PTSI sebagai The Guardian of Assurance berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam bidang testing, inspection, and certification (TIC), tetapi juga dalam aksi kemanusiaan. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan di tengah kondisi cuaca ekstrem,” ujar Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2024).

    Upaya ini merupakan bagian dari kepedulian PTSI dalam mendukung ketahanan masyarakat menghadapi bencana serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan bencana. PTSI akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait guna memastikan bantuan dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan secara efektif dan tepat sasaran.

    Melalui langkah ini, PTSI berharap dapat meringankan beban masyarakat terdampak banjir serta mendorong kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapan menghadapi kondisi darurat.

    (ara/ara)

  • BUMN Gerak Cepat Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir Jabodetabek – Page 3

    BUMN Gerak Cepat Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir Jabodetabek – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta BUMN kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana dengan menyalurkan bantuan bagi korban banjir di wilayah Jabodetabek.

    Sebagai bentuk kepedulian sosial, PT Surveyor Indonesia (PTSI) menyalurkan tiga gelombang bantuan secara bertahap pada 5-7 Maret 2024 melalui Serikat Pegawai Surveyor Indonesia (SPASI), Satgas IDSurvey, serta berkolaborasi dengan Satgas Bencana BUMN.

    Sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial tinggi, PTSI berperan aktif dalam memastikan masyarakat terdampak bencana mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

    Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban banjir yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, terutama di tengah kondisi darurat yang masih berlangsung di beberapa wilayah.

    Kondisi semakin menantang karena bencana ini terjadi di bulan Ramadan, saat banyak masyarakat menjalani ibadah puasa dan membutuhkan dukungan lebih untuk tetap bertahan. Oleh karena itu, PTSI berupaya memberikan bantuan yang tidak hanya cepat, tetapi juga tepat sasaran.

    Bantuan yang Telah Disalurkan

    Hingga saat ini, PTSI telah menyalurkan lebih dari 60 paket bantuan yang terdiri dari sembako, bahan pokok, obat-obatan, selimut, serta kebutuhan sanitasi. Bantuan ini telah didistribusikan ke lebih dari 15 kecamatan yang terdampak banjir di wilayah Jabodetabek.

    Selain itu, tim PTSI bersama mitra relawan terus melakukan pemantauan di lapangan guna memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan benar-benar menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.

     

  • PKS PT SIS yang diresmikan Bupati Langkat serap 90 persen pekerja lokal

    PKS PT SIS yang diresmikan Bupati Langkat serap 90 persen pekerja lokal

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    PKS PT SIS yang diresmikan Bupati Langkat serap 90 persen pekerja lokal
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Maret 2025 – 19:07 WIB

    Elshinta.com – Bupati Langkat, Sumatera Utara, Syah Afandin, meresmikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Salapian Indo Sawit (SIS) Site Salapian di Kecamatan Salapian, Jumat (7/3). Peresmian ini menjadi momentum penting bagi perekonomian daerah, mengingat hampir 90 persen tenaga kerja di pabrik ini berasal dari masyarakat Langkat, khususnya Kecamatan Salapian.

    Acara peresmian dihadiri oleh jajaran manajemen PT SIS, pemilik perusahaan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Kepala Dinas Tenaga Kerja, serta Ketua Kadin Langkat. Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum duafa berupa 150 paket sembako sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan.

    PT. SIS merupakan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas produksi mencapai 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan mempekerjakan sekitar 150 tenaga kerja. Pihak manajemen PT. SIS menegaskan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat lokal dengan menyerap 74 persen tenaga kerja dari Kecamatan Salapian dan 13 persen dari wilayah lain di Langkat.

    Bupati Langkat Syah Afandin, menyambut baik kehadiran kembali PT. SIS dan memberikan apresiasi atas kontribusinya dalam membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. “90 persen pekerja di perusahaan ini adalah masyarakat Langkat. Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kesempatan kerja yang telah diberikan kepada warga kami,” ujar Bupati.

    Ia juga mendorong PT SIS untuk terus berkembang dengan inovasi baru, khususnya dalam mengembangkan industri hilir agar tidak hanya memproduksi Crude Palm Oil (CPO), tetapi juga produk turunan seperti minyak goreng dan lainnya.

    “Saya berharap PT SIS tidak hanya berhenti di produksi CPO, tetapi juga mengembangkan industri hilir. Dengan begitu, kesejahteraan pekerja bisa semakin meningkat,” ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Senin (10/3). 

    Usai peresmian, Bupati Langkat bersama jajaran manajemen PT SIS dan para pejabat terkait meninjau langsung fasilitas pabrik. Dengan penuh optimisme, ia meresmikan operasional pabrik. Peresmian ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat Langkat serta mendukung perkembangan industri kelapa sawit di daerah tersebut.

    Sumber : Radio Elshinta

  • 60 Paket Bantuan Disebar kepada Korban Banjir di Wilayah Jabodetabek – Halaman all

    60 Paket Bantuan Disebar kepada Korban Banjir di Wilayah Jabodetabek – Halaman all

    Sandry Pasambuna, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir yang kerap terjadi di musim hujan. 

    Tayang: Senin, 10 Maret 2025 22:12 WIB

    istimewa

    BANTUAN KORBAN BANJIR – 60 paket yang terdiri dari sembako dan bahan pokok, obat-obatan, selimut, serta kebutuhan sanitasi diberikan ke masyarakat korban banjir, pekan kemarin. Bantuan ini didistribusikan ke lebih dari 15 kecamatan yang terdampak banjir di Jabodetabek. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagian masyarakat korban banjir di wilayah Jabodetabek telah mendapat bantuan sembako hingga obat-obatan.

    Adapun bantuan diberikan PT Surveyor Indonesia (PTSI) yang dilakukan secara bertahap pada Rabu hingga Jumat (5-7 Maret) melalui Serikat Pegawai Surveyor Indonesia (SPASI), Satgas IDSurvey, serta kolaborasi bersama Satgas Bencana BUMN.

    Hingga saat ini, total bantuan yang telah disalurkan telah melebihi 60 paket yang terdiri dari sembako dan bahan pokok, obat-obatan, selimut, serta kebutuhan sanitasi. Bantuan ini didistribusikan ke lebih dari 15 kecamatan yang terdampak banjir di Jabodetabek. 

    Direktur Utama Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir yang kerap terjadi di musim hujan. 

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan di tengah kondisi cuaca ekstrem,” ujar Sandry dikutip Senin (10/3/2025).

    Menurutnya, PTSI akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait guna memastikan bantuan dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan secara efektif dan tepat sasaran.

    Melalui langkah ini, Sandry berharap dapat meringankan beban masyarakat terdampak banjir serta mendorong kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapan menghadapi kondisi darurat.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ini Tampang Pelaku Kasus Pengurangan Isi MinyaKita di Bogor!

    Ini Tampang Pelaku Kasus Pengurangan Isi MinyaKita di Bogor!

    JABAR EKSPRES – TRM pelaku pengurangan isi MinyaKita tertunduk tak banyak bicara usai bisnisnya diketahui oleh pihak kepolisian.

    Saat dihadirkan dalam press release di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. TRM menggunakan topeng dan pakaian tahanan Polres Bogor.

    Pada kesempatan itu, awak media diajak oleh Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dan Bupati Bogor, Rudy Susmanto untuk melihat langsung gudang produksi MinyaKita ilegal tersebut.

    BACA JUGA:Polres Bogor Grebek Tempat Produksi Minyakita yang Kurangi Isi Takaran!

    Alat produksi dan toren penampung minyak terlihat sangat banyak, hingga terdapat stok MinyaKita yang belum terjual.

    Di sisi lain, Kapolres Bogor meminta TRM untuk membuka penutup wajah. AKBP Rio menilai tindakan yang dilakukan pelaku itu merugikan masyarakat.

    Menurut dia, pengungkapan ini adalah langkah untuk membantu masyarakat yang tengah kesusahan terkait sembako maupun bahan pokok.

    BACA JUGA:Bongkar Praktik Penjualan dan Produksi MinyaKita Ilegal, Polda Jabar Bekuk Satu Pelaku di Kasomalang Subang

    “Tidak ada lagi orang seperti ini di negara ini yang mengambil keuntungan dari masyarakat yang susah,” tegasnya.

    Modus Operandi Pelaku

    Wakapolres Bogor, Kompol Rizka Fadhila mengatakan TRM berprofesi sebagai pengelola MinyaKita ilegal.

    Modus operandi yang dijalankan itu dengan cara sengaja memproduksi MinyaKita dan mengurangi takaran isi per pcs.

    BACA JUGA:Minyakita Kurang Takaran di Cimahi, Ini Penjelasan UPTD Meteorologi Legal Cimahi

    “MinyaKita ini seharunya di jual 1 liter, tetapi dikurangi menjadi 817 ml. Pelaku juga didalam label kemasan tidak mencantumkan berat netto pada kemasan,” ujarnya.

    Selain itu, pelaku membeli bahan dari suplier minyak sawit curah di wilayah Jakarta, Cikrang, dan Tanggerang Banten dengan sistem pembayaran di tempat.

    Kemudian, dia membawa bahan baku ke lokasi gudang untuk dilakukan repacking dengan peralatan yang sudah disiapkan.

    “Lalu tersangka mengedarkan minyak yang sudah di packing dengan label MinyaKita ini ke toko atau pengecer di daerah Bogor Raya sampai ke Lampung dengan harga Rp 15.500 rupiah,” tuturnya.

    Dari aksinya itu, TRM sudah berhasil memasarkan atau menjual MinyaKita itu sebanyak 96 ton dengan kalkulasi keuntungan Rp500 juta.

  • Peduli Terhadap Sesama, IKA UII Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Jakarta – Halaman all

    Peduli Terhadap Sesama, IKA UII Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menerima bantuan sembako untuk korban banjir di Jakarta dari Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di Halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025). 

    Dalam kegiatan ini Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) menyerahkan 3.600 paket bantuan sembako sebagai bentuk simpatik atas terjadinya musibah banjir di wilayah DKI Jakarta.

    IKA UII menyerahkan dua truk bantuan secara simbolis berupa barang sembako untuk warga korban banjir di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

    Gubernur Pramono Anung menyampaikan apresiasinya atas inisiatif IKA UII yang turut serta dalam meringankan beban masyarakat Jakarta.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepada IKA UII atas kepeduliannya terhadap warga yang terdampak banjir. Bantuan ini sangat berarti bagi mereka yang sedang menghadapi kesulitan,” ujar Pramono.

    Senada dengan itu, Ketua Umum DPP IKA UII, Ari Yusuf Amir, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan wujud kepedulian alumni UII terhadap bangsa, khususnya masyarakat Jakarta yang terkena dampak musibah banjir.

    “Kami menyiapkan total 3.633 paket sembako, dan sebagian besar telah kami distribusikan ke berbagai wilayah. Hari ini adalah simbolisasi penyerahan bantuan, di mana sebelumnya 2.500 paket sudah disalurkan langsung kepada warga yang membutuhkan,” kata Ari Yusuf Amir.

    Disampaikan pula, apresiasi atas dedikasi Ketua DPW IKA UII Jakarta beserta seluruh tim yang telah bekerja tanpa kenal lelah untuk menyiapkan bantuan ini. 

    “Saya mengapresiasi kerja keras DPW IKA UII Jakarta yang telah siang dan malam mengoordinasikan bantuan, sehingga penyaluran bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” katanya lagi.

    Secara teknis pelaksanaan, program ini diawali dengan penggalangan donasi di kalangan  alumni UII juga dukungan dari sejumlah sponsor.

    Selanjutnya DPW IKA UII Jakarta mengonversi perolehan nominal dengan paket sembako.

    Ketua DPW IKA UII Jakarta, Anto Prabowo, menyebutkan program IKA UII Peduli 2025 ini sedikit berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

    “Alhamdulillah, program Ramadan tahun ini menarik minat alumni UII untuk berkontribusi. Dan ada peningkatan (jumlah paket sembako) yang cukup signifikan. Termasuk  dukungan dari Bank Syariah Indonesia (BSI),” katanya. 

    Tak hanya menumbuhkan rasa solidaritas berbagi kepada sesama, melalui program ini alumni UII juga menjalin rasa persaudaraan karena pengerjaan paket sembako.

    “Ini menarik, ini melibatkan alumni UII untuk menyiapkan dan memasukkan sembako ke dalam boks. Ini ada rasa guyub ada passion untuk saling membantu datang ke rumah sekretariat IKA UII di Kebayoran ini,” tutur Ketua DPW IKA UII DKI.

     

  • Arahan Prabowo, Grab-Gojek Kasih Uang Tunai BHR Buat Driver Ojol

    Arahan Prabowo, Grab-Gojek Kasih Uang Tunai BHR Buat Driver Ojol

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harapan para pekerja ojek online (ojol) dan kurir online untuk mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) akhirnya terkabul. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (10/3/2025).

    Prabowo mengatakan pemerintah menaruh perhatian khusus pada pengemudi dan kurir online yang telah memberikan kontribusi penting dan mendukung layanan transportasi dan logistik di Indonesia.

    “Untuk itu, pemerintah mengimbau kepada seluruh perusahaan layanan transportasi aplikasi untuk memberi Bonus Hari Raya (BHR) dalam bentuk uang tunai dengan mempertimbangkan keaktifan pekerja,” kata Prabowo di Istana Negara, Senin (10/3/2025).

    Berdasarkan arahan tersebut, artinya penyedia aplikasi seperti Grab dan Gojek seyogyanya memberikan uang tunai, bukan bantuan sembako atau barang lainnya.

    Dalam kesempatan itu, hadir pula CEO GoTo Patrick Walujo dan CEO Grab Anthony Tan.

    Lebih lanjut terkait mekanismenya ia mengatakan akan dibahas lebih lanjut dengan para pengusaha. Prabowo mengatakan, saat ini ada 250.000 pekerja pengemudi online aktif dan kurang lebih 1-1,5 juta yang statusnya part time.

    “Untuk mekanisme besaran ini kita serahkan nanti untuk dirundingkan dan akan disampaikan oleh Menaker melalui Surat Edaran,” kata Prabowo.

    Ia berharap kebijakan BHR ini dapat membuat pekerja dan pengemudi online ikut merasakan libur dan mudik Lebaran dengan baik.

    (fab/fab)

  • 7 Stimulus Ekonomi Prabowo di Bulan Puasa dan Lebaran

    7 Stimulus Ekonomi Prabowo di Bulan Puasa dan Lebaran

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menginisiasi sederet kebijakan untuk stimulus ekonomi di tengah bulan puasa dan menyambut hari raya Lebaran tahun ini. Deretan stimulus ini diyakini dapat mendorong daya beli masyarakat dan memicu pertumbuhan ekonomi.

    Pemerintah juga berharap masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Lebaran dan Nyepi dengan lebih tenang dan nyaman.

    “Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan sejumlah Kebijakan Paket Stimulus Ekonomi untuk mendorong daya beli masyarakat dan juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lewat unggahannya di akun Instagram resmi @airlanggahartarto_official, dikutip Senin (10/3/2025).

    Dalam unggahan yang sama, Airlangga memaparkan 7 stimulus ekonomi yang disiapkan Prabowo:

    1. Optimalisasi Penyaluran Bansos
    Pemerintah akan memaksimalkan penyaluran bansos seperti misalnya program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, hingga penyerapan gabah petani.

    Khusus untuk PKH saja, sudah ada Rp 150 triliun yang dianggarkan untuk pencairan tahap I tahun 2025. Pencairan PKH sendiri dilakukan di Kantor Pos ataupun lewat bank-bank Himbara.

    Khusus untuk program penyerapan gabah petani, pemerintah telah menyuntik anggaran untuk Bulog sebagai off taker gabah senilai Rp 16,6 triliun. Penyerapan yang bisa dilakukan sebesar 3 juta ton hingga April 2025. Langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga beras, memastikan ketersediaan beras di pasar, hingga mendukung program pemberian bantuan beras kepada masyarakat.

    2. Diskon Tiket Pesawat
    Pemerintah memberikan harga diskon tiket pesawat domestik kelas ekonomi melalui insentif PPN ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 6% beserta kebijakan lainnya. Estimasi penurunan harga tiket mencapai 13-14% yang berlaku mulai 25 Maret-7 April 2025.

    3. Diskon Tarif Jalan Tol
    Pemberian diskon tarif tol sebesar 20% untuk perjalanan jarak jauh selama musim mudik diharapkan dapat menekan biaya transportasi serta memperlancar distribusi barang dan jasa.

    4. Program Diskon Belanja
    Pemerintah meluncurkan program diskon belanja salah satunya Friday Mubarak yang akan berlangsung pada 28 Februari hingga 28 Maret 2025 di berbagai ritel yang tergabung dalam Aprindo dengan target transaksi Rp 75-77 triliun.

    Ada juga program BINA Lebaran yang dijadwalkan pada tanggal 14-30 Maret 2025, digelar serentak di mal dan pusat perbelanjaan di gerai-gerai yang tergabung dalam Hippindo dan juga APPBI. Program ini menargetkan transaksi sampai Rp 30 triliun. Program diskon lainnya juga akan diadakan, mulai dari Bazaar Ramadan dan Pasar Malam, hingga Belanja Online Produk Lokal.

    5. Program Pariwisata Mudik Lebaran
    Pemerintah akan mengintegrasikan program pariwisata dengan momen mudik Lebaran melalui promosi destinasi wisata lokal, penyediaan paket wisata terjangkau, dan peningkatan fasilitas pariwisata di jalur-jalur mudik utama.

    6. Stabilisasi Harga Pangan
    Pemerintah dan BUMN berupaya menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok selama bulan puasa dan Lebaran dengan menggelar operasi pasar yang dilaksanakan di seluruh Indonesia melalui PT Pos Indonesia mulai 24 Februari hingga 29 Maret 2025.

    7. Pencairan THR ASN dan Swasta
    Pencairan THR untuk ASN dan pekerja swasta akan dicairkan tepat waktu, dengan ketentuan untuk ASN paling cepat 3 minggu Lebaran dan untuk pegawai swasta seminggu sebelum Lebaran. Khusus THR ASN sendiri disiapkan dana sebesar Rp 50 triliun untuk pencairannya.

    (hal/rrd)