Produk: sembako

  • Pengurus RW Tambora Jakbar Akui Kirim Edaran Minta THR Rp1 Juta pada 40 Perusahaan: Itu Hanya Acuan – Halaman all

    Pengurus RW Tambora Jakbar Akui Kirim Edaran Minta THR Rp1 Juta pada 40 Perusahaan: Itu Hanya Acuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus RW 02, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat mengonfirmasi edaran permintaan tunjangan hari raya (THR) kepada perusahaan yang truknya lalu lalang dan bongkar di wilayah tersebut.

    Surat permohonan THR dengan nominal Rp1 juta tersebut dikirimkan kepada 30-40 perusahaan.

    Terkait isi surat yang viral di media sosial, Sekretaris RW 02, Febri, buka suara. Ia mengakui bahwa pihaknya membuat surat tersebut untuk diajukan kepada perusahaan-perusahaan yang kendaraannya beroperasi di Jalan Laksa RW 02, Jembatan Lima.

    Febri mengatakan, ada banyak distributor barang di sana sehingga setiap harinya para perusahaan produsen melakukan bongkar muat di Jalan Laksa RW 02.

    “Benar memang dari pihak pengurus RW yang mengeluarkan (surat edaran). Tapi perlu digarisbawahi itu kita bukan untuk ke warga, tapi ke pengguna jasa parkir dari pemilik perusahaan-perusahaan yang ngirim barang ke sini,” kata Febri saat ditemui di lokasi, Kamis (13/3/2025).

    Febri mengatakan, terdapat sekitar 30 hingga 40 perusahaan yang melakukan bongkar muat di Jalan Laksa yang dikirimi surat tersebut. Dia menekankan, para pedagang dan pemilik gudang di wilayah Jalan Laksa tidak diberikan surat edaran.

    Adapun surat permintaan THR itu sudah dilakukan berturut-turut selama tiga tahun belakangan oleh pengurus RW 02.

    Akan tetapi, Febri mengaku bahwa tidak pernah ada perusahaan yang memberikan THR sebesar Rp 1 juta kepada pengurus RW.

    “(Paling besar) sekitar Rp 500.000 lah. Belum pernah ada yang sejuta. Itu cuma sebagai acuan,” kata Febri.

    Febri mengatakan, nominal yang mereka dapatkan dari para perusahaan ketika mengajukan THR berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 500.000.

    “Ada nominalnya sebagai acuan, tapi bukan sebagai kewajiban. Kalau ditulis Rp1 juta, kan namanya orang begitu kan kita nyari inian tertinggi. Entar mereka juga cuma ngasih Rp 200.000-Rp 300.000,” tambah dia.

    Dibagikan ke warga

    Febri mengatakan, selama tiga tahun belakangan, hasil THR yang diberikan perusahaan selalu dibagikan ke warga dan para staf RW 02.

    “Kan kita di sini konteksnya sumbangan, kontribusi buat wilayah. Sebagian buat kita bagiin kepada para staf, sebagian kita bagiin buat warga,” kata dia.

    Febri menekankan, warga juga mendapatkan manfaat dari pemberian THR tersebut. Dia mengatakan, RW 02 secara rutin melakukan bagi-bagi sembako setelah mendapatkan THR dari para perusahaan.

    “Sebelum Idul Fitri aja udah ada bagiin paket sembako buat warga di sini. Paket sembako tuh tiap tahun ada. Ya dananya diambil dari situ, karena mereka kan juga terdampak. Mereka juga merasakan,” tambah Febri.

    Selain itu, Febri menjelaskan bahwa aliran dana THR yang diberikan oleh perusahaan juga lari ke kas RW. Nantinya, dana itu bakal menjadi dana darurat ketika ada warga yang membutuhkannya.

    “Lebih banyak kegiatan sosial di sini. Ada yang kematian, di-cover sama kita. Kas RW untuk bantuan kepada warga, (dana THR) dibalikin lagi lah ke kita (warga),” tambah dia.

    Ibarat CSR

    Febri dan pengurus RW lainnya melihat THR yang mereka ajukan sebagai bentuk kontribusi perusahaan terhadap kondisi di wilayah mereka.

    Febri mengatakan, selama ini warganya sudah cukup menghargai ramainya jalanan RW akibat sebagian lahan permukiman dijadikan tempat bongkar muat barang dagangan. 

    “Harusnya permukiman jadi mayoritas pergudangan. Itu juga kita udah saling menghargai lah, jalanan kita susah, cuma kita udah biasa. Wajar lah kita minta kontribusi buat perusahaan, ibaratnya kita minta CSR-lah setahun sekali,” kata Febri.

    Febri mengatakan, setiap harinya, warga RW 02 Jembatan Lima kerap kali mengalami kesulitan masuk ke dalam rumahnya sendiri akibat banyaknya truk besar yang turut masuk ke perumahan mereka.

    Terlebih lagi, Febri mengatakan beberapa jalan juga hancur akibat kendaraan berat masuk ke jalur pemukiman mereka.

    “Memang mereka sebenarnya harus ngasih CSR ke kita lah. Jalanan pada hancur, mobil mereka masuk, kita enggak ada yang komplain,” tambah dia. (Kompas.com/Tribunnews)

  • Pengurus RW Jakbar Minta THR Rp1 Juta ke Perusahaan, Terjawab Sosok yang Menjadi Penerima Sumbangan

    Pengurus RW Jakbar Minta THR Rp1 Juta ke Perusahaan, Terjawab Sosok yang Menjadi Penerima Sumbangan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terjawab alasan pengurus RW 02, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, meminta uang tunjangan hari raya (THR) ke perusahan yang ada di wilayahnya.

    Permintaan dibuat pengurus RW ke sejumlah perusahaan yang melakukan bongkar muat barang di wilayah RW 02.

    Jumlah dana yang diminta tak main-main mencapai Rp1 juta.

    “Adapun besaran tunjangan hari raya tersebut sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) per perusahaan,” tulis surat itu, dikutip Kamis (13/3/2025). 

    Kini mulai terjawab uang THR itu bakal disalurkan ke siapa dan untuk apa.

    Sekretaris RW 02, Febri, memberikan penjelasan, pihaknya mengakui sudah membuat surat edaran tersebut.

    Tujuannya dibagikan ke perusahaan yang kendaraannya beroperasi di Jalan Laksa RW 02, Jembatan Lima. 

    “Benar memang dari pihak pengurus RW yang mengeluarkan (surat edaran). Tapi perlu digarisbawahi itu kita bukan untuk ke warga, tapi ke pengguna jasa parkir dari pemilik perusahaan-perusahaan yang ngirim barang ke sini,” kata Febri dikutip dari Kompas.com, Jumat (14/3/2025). 

    Febri mengatakan, terdapat sekitar 30 hingga 40 perusahaan yang melakukan bongkar muat di Jalan Laksa yang dikirimi surat tersebut.

    Dia menekankan, para pedagang dan pemilik gudang di wilayah Jalan Laksa tidak diberikan surat edaran.

    Adapun surat permintaan THR itu sudah dilakukan berturut-turut selama tiga tahun belakangan oleh pengurus RW 02.

    Akan tetapi, Febri mengaku bahwa tidak pernah ada perusahaan yang memberikan THR sebesar Rp 1 juta kepada pengurus RW.

    “(Paling besar) sekitar Rp 500.000 lah. Belum pernah ada yang sejuta. Itu cuma sebagai acuan,” kata Febri.

    Febri mengatakan, nominal yang mereka dapatkan dari para perusahaan ketika mengajukan THR berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 500.000.

    “Ada nominalnya sebagai acuan, tapi bukan sebagai kewajiban. Kalau ditulis Rp 1 juta, kan namanya orang begitu kan kita nyari inian tertinggi. Entar mereka juga cuma ngasih Rp 200.000-Rp 300.000,” tambah dia. 

    Uang Dipakai Untuk Kesejahteraan Warga 

    Kini fakta baru terkuak, uang sumbangan THR yang didapatkan bakal diperuntukan ke staf RW dan juga warga sekitar.

    Febri mengatakan, selama tiga tahun belakangan, hasil THR yang diberikan perusahaan selalu dibagikan ke warga dan para staf RW 02. 

    “Kan kita di sini konteksnya sumbangan, kontribusi buat wilayah. Sebagian buat kita bagiin kepada para staf, sebagian kita bagiin buat warga,” kata dia.

    Febri menekankan, warga juga mendapatkan manfaat dari pemberian THR tersebut.

    Dia mengatakan, RW 02 secara rutin melakukan bagi-bagi sembako setelah mendapatkan THR dari para perusahaan. 

    “Sebelum Idul Fitri aja udah ada bagiin paket sembako buat warga di sini. Paket sembako tuh tiap tahun ada. Ya dananya diambil dari situ, karena mereka kan juga terdampak. 

    (TribunJakarta/Kompas)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kerja Petugas Rumah Pompa Tangani Banjir Jakarta Diapresiasi DWP Dinas SDA

    Kerja Petugas Rumah Pompa Tangani Banjir Jakarta Diapresiasi DWP Dinas SDA

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Upaya para petugas rumah pompa Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dalam penanganan banjir besar di saat awal bulan Ramadan 1446 Hijriah diapresiasi.

    Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) SDA DKI Jakarta, Diah Kurniati mengatakan para petugas rumah termasuk garda terdepan dalam penanganan banjir di Jakarta.

    Bahkan saat Jakarta dilanda banjir besar pada Senin (3/3), Selasa (4/3), Rabu (5/3) para petugas rumah pompa di Kampung Pulo dan Bidara Cina, Jatinegara bahkan harus bekerja ekstra.

    “Berjuang sangat luar biasa 24 jam selama tiga hari. Bahkan ada petugas pompa yang rumahnya kebanjiran tapi tetap bertugas) di sini,” kata Diah di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (13/3/2025).

    Sebagai bentuk apresiasi tersebut, DWP Dinas SDA DKI Jakarta hari ini melaksanakan bakti sosial kepada para petugas rumah pompa di Kampung Pulo dan Bidara Cina, Jatinegara.

    Kedua lokasi dipilih jadi titik bakti sosial karena permukiman warga Bidara Cina dan Kampung Pulo sempat terendam banjir luapan Kali Ciliwung akibat debit air kiriman dari Bogor dan Depok.

    Dalam kegiatan ini DWP Dinas SDA DKI Jakarta memberikan bantuan berupa paket sembako kepada 40 petugas rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo sebagai bentuk apresiasi.

    “Kita ingin memberikan pesan kepada para pejuang banjir, maupun kepada warga. Bahwa dibalik penanganan banjir Jakarta ada petugas-petugas pompa yang bekerja tanpa lelah,” ujarnya.

    Diah menuturkan kegiatan bakti sosial ini juga sebagai bentuk menjalin silaturahmi kepada para operator rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo, khususnya di bulan Ramadan 1446 Hijriah.

    Saat kegiatan para anggota DWP Dinas SDA DKI Jakarta melihat langsung kerja, sekaligus berdialog menanyakan harapan para petugas rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo.

    Di antaranya harapan petugas rumah pompa yang berharap ada bantuan vitamin untuk menjaga kesehatan, agar mereka selalu dalam kondisi fit ketika bertugas saat musim hujan.

    Diah dan Ketua DWP Sudin SDA Jakarta Timur, Alya Rauf pun menyatakan akan berupaya menindaklanjuti aspirasi para petugas rumah pompa terkait bantuan vitamin saat bertugas.

    “Kita akan sampaikan (aspirasi) ke ketua. Pesannya tetap jaga kesehatan, misalnya butuh sesuatu kaitannya dengan support bisa kita bicarakan. Tetap jaga kesehatan lah yang pasti,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Profil Brigjen Pol Mardiyono, Kapolda Bengkulu yang Baru Ditunjuk

    Profil Brigjen Pol Mardiyono, Kapolda Bengkulu yang Baru Ditunjuk

    Jakarta, Beritasatu.com – Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Mardiyono resmi ditunjuk menjadi kapolda Bengkulu yang baru dalam mutasi besar-besaran yang dilakukan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Mutasi ini melibatkan lebih dari 1.255 personel, termasuk pergantian pimpinan di beberapa Kepolisian Daerah (Polda). Brigjen Pol Mardiyono menggantikan Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Anwar dalam rangka penyegaran organisasi serta pengembangan karier personel di berbagai lini kepemimpinan.

    Sebelum menduduki jabatan Kapolda Bengkulu ini, Mardiyono menjabat sebagai kepala sekolah staf dan pimpinan pertama (Kasespimma) di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

    Dia dikenal sebagai perwira yang memiliki pengalaman luas dalam bidang sumber daya manusia, termasuk saat bertugas di Polda Metro Jaya sebagai kepala biro SDM. Dengan rekam jejak yang solid di institusi kepolisian, Brigjen Mardiyono diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam kepemimpinannya di Bengkulu.

    Lantas, siapa sebenarnya sosok Brigjen Pol Mardiyono ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut profil serta perjalanan kariernya!

    Profil Brigjen Pol Mardiyono

    Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Mardiyono adalah seorang perwira tinggi Polri dengan pangkat jenderal bintang satu yang berasal dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Ia lahir pada 21 Maret 1969 dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Brigjen Mardiyono merupakan rekan seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang juga menyelesaikan pendidikan di Akpol pada tahun yang sama.

    Perjalanan Karier

    Sebelum menjabat sebagai Kapolda Bengkulu, Brigjen Mardiyono mengemban tugas sebagai Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama (Kasespimma) di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

    Selain itu, ia pernah bertugas di Polda Metro Jaya dan dipercaya sebagai Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) di lingkungan kepolisian tersebut. Atas dedikasi dan kinerjanya yang luar biasa, Brigjen Mardiyono menerima penghargaan berupa pin emas dan piagam dari Kapolri.

    Sebelum menduduki jabatan sebagai Kepala Sespimma Sespim Lemdiklat Polri, ia juga pernah ditugaskan sebagai Widyaiswara Madya di lembaga yang sama. Dengan pengalaman luasnya di bidang kepolisian, ia dipercaya untuk memimpin Polda Bengkulu menggantikan Irjen Pol Anwar yang dipindahkan ke Mabes Polri.

    Kedekatan dengan Masyarakat

    Di luar tugas kepolisian, Brigjen Mardiyono dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap masyarakat. Pada November 2022, ia mengadakan kegiatan bakti sosial di kampung halamannya, Blora, dengan membagikan 200 paket sembako kepada panti asuhan dan pondok pesantren. Aksi ini mencerminkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat serta ikatan sosial yang kuat dengan daerah asalnya.

    Brigjen Mardiyono berasal dari keluarga sederhana di Blora. Semasa kecil, ia turut membantu orang tuanya berjualan bubur, sebuah pengalaman yang membentuk semangat kerja kerasnya hingga mencapai posisi saat ini.

    Dengan rekam jejak yang solid di kepolisian serta kepedulian sosial yang tinggi, Brigjen Pol Mardiyono merupakan sosok pemimpin yang tidak hanya berprestasi dalam tugasnya, tetapi juga dekat dengan masyarakat dan dianggap cocok menjadi kapolda Bengkulu yang baru.

  • Menhub tinjau UPPKB Lampung Selatan pastikan kesiapan jelang mudik

    Menhub tinjau UPPKB Lampung Selatan pastikan kesiapan jelang mudik

    Ini pertama kali Pak Menteri melakukan kunjungan di UPPKB Way Urang setelah dilantik, pemantauan ini dilakukan untuk memastikan pengawasan angkutan barang jelang arus mudik

    Lampung Selatan (ANTARA) – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi meninjau Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Way Urang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.

    Kunjungan tersebut didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavial yang bertujuan untuk memastikan kesiapan jelang arus mudik Lebaran 2025 di wilayah Lampung Selatan.

    Pengawas UPPKB Way Urang Ignatius di Kalianda, Kamis, menyampaikan jembatan timbangan Lampung Selatan ditinjau langsung oleh Menhub dan Mendagri untuk memantau aktivitas angkutan barang jelang arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.

    “Ini pertama kali Pak Menteri melakukan kunjungan di UPPKB Way Urang setelah dilantik, pemantauan ini dilakukan untuk memastikan pengawasan angkutan barang jelang arus mudik,” kata Ignatius.

    Ia menjelaskan UPPKB Lampung Selatan akan dijadikan tempat beristirahat untuk calon pemudik yang melintasi wilayah tersebut.

    “Untuk selama mudik tahun ini UPPKB Lampung Selatan dialih fungsikan menjadi rest area untuk para pemudik beristirahat,” katanya.

    Dalam kunjungan tersebut ia mengatakan Menhub Dudy berharap pada angkutan Lebaran tahun 2025 para supir kendaraan barang agar dapat mengurangi muatannya, guna mengurangi risiko kecelakaan.

    “Pak Menteri berharap untuk angkutan barang pada Lebaran ini muatannya dikurangi, untuk keselamatan angkutan barang dan para pemudik,” ujarnya.

    Kemudian, menurutnya, kendaraan angkutan barang yang diperbolehkan melintas pada masa arus mudik tahun 2025 hanya kendaraan dengan muatan kebutuhan bahan pokok saja.

    “Angkutan barang yang diperbolehkan melakukan aktivitas adalah angkutan barang yang membawa sembako pada masa mudik tahun ini, karena itu adalah kebutuhan vital,” ucapnya.

    Pewarta: Riadi Gunawan
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sering Gratiskan Mainan Dijual Cuma Rp3000 ke Pembeli, Dedi Senang Dapat Bantuan: Rezeki Ada Saja

    Sering Gratiskan Mainan Dijual Cuma Rp3000 ke Pembeli, Dedi Senang Dapat Bantuan: Rezeki Ada Saja

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah kisah penjual mainan sering gratiskan dagangan padahal harga cuma Rp3000 ribu.

    Menurutnya, rezeki datang darimana saja.

    Iapun ikhlas memberikan dagangan secara cuma-cuma ke pembeli.

    Kisah ini datang dari penjual mainan tradisional bernama Dedi (51), warga Cimahi, Jawa Barat.

    Dedi kerap berjualan keliling keluar masuk kampung atau di depan Taman Kanak-kanak atau TK.

    Ia pun bertemu Bripka Rizky Hikmat saat beristirahat di trotoar.  

    Bripka Rizky bertugas di Unit Patwal Sat Lantas Polres Cimahi.

    Bripka Rizky lalu mengunggah video saat dirinya bertemu Dedi melalui akun instagramnya @bangrizky_goww.

    “Momen saat bertemu bapak penjual mainan tradisional yang dermawan Cimahi, Jawa Barat,” tulis caption video itu dikutip Tribun Jakarta, Rabu (12/3/2025).

    Bripka Rizky menulis bahwa Pak Dedi merupakan penjual mainan tradisional yang menjajakan mainannya dengan berkeliling berjalan kaki dari satu daerah ke daerah lain.

    “Dengan semangat di tengah panas dan sedang berpuasa. Harga mainan nya tidak dipatok, bisa 1000, 2000, atau 3000.. Bahkan gratis untuk anak anak yg tidak punya uang tapi ingin mainan nya,” tulis Bripka Rizky.

    “Luar biasa.. Orang kecil berhati BESAR,” sambungnya.

    PENJUAL MAINAN TRADISIONAL – Momen penjual mainan tradisional Dedi (51) curhat mengenai pekerjaannya kepada Bripka Rizky Hikmat. (Tangkap Layar Akun Instagram @bangrizky_goww)

    Bripka Rizky mengutip Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto. 

    “Teruslah berbuat baik meskipun hidup kadang tidak selamanya baik,” tulisnya.

    Bripka Rizky lalu mengunggah momen pertemuannya dengan penjual mainan tradisional Dedi di Cimahi, Jawa Barat.

    “Mang jualan apa?” tanya Bripka Rizky.

    “Mainan keliling,” kata Dedi.

    Saat itu, Dedi terlihat mengenakan kaos lengan panjang berwarna abu-abu, celana panjang cokelat dan topi.

    Ia juga membawa tas berisi mainan kincir angin yang dibuatnya dari air mineral gelas yang di cat berwarna merah dan kuning.

    “Ini malam saya cat, pagi dijualin,” kata Dedi.

    Dedi mengatakan kincir angin itu dibuatnya sendiri.

    Ia juga mengumpulan air mineral gelas.

    Kincir angin itu dijual seharga Rp2000-Rp 3000.

    “Tergantung gimana orangnya,” katanya.

    Dedi mengungkapkan sering memberikan dagangannya secara gratis kepada anak yang tidak memiliki uang atau menangis.

    “Kadang nangis ya dikasih saja. Anaknya tiga yang beli dua, kasih aja, yang satu. Rezeki mah ada saja bang,” katanya.

    “Jadi abang mah sekalian jualan teh sekalian beramal,” kata Bripka Rizky.

    “Jualan mah, tapi kasih aja kalau anak mau cuman enggak punya uang, ya dikasih,” jawab Dedi.

    “Luar biasa mamang, mah hebat,” kata Bripka Rizky sambil menepuk pundak Dedi.

    Dedi mengaku sudah menikah dan memiliki tiga anak.

    Ia mengakui kadang dagangannya pernah tidak ada yang membeli sama sekali.

    Namun, Dedi tetap bersyukur.

    “Jadi kita lahir di dunia ini disertai dengan rezekinya, bapak mah pasrah wae rezeki mah udah ada yang ngatur ya pak,” kata Bripka Rizky.

    “Kuncinya kita mah bersyukur yang penting kita sehat,” sambungnya.

    Bripka Rizky lalu memberikan uang dan sembako kepada Dedi.

    “Hatur nuhun Pak. Alhamdulillah, ini diterima ya pak,” kata Dedi.

    Dikutip dari Tribun Medan, anggota polisi yang mengajak makan siang penjual gorden bernama Bripka Rizky Hikmat Setiawan.

    Bripka Rizky bertugas di Unit Patwal Sat Lantas Polres Cimahi.

    Selain polisi, Bripka Rizky juga ternyata juga merupakan seorang pengusaha. 

    Hal ini terpantau lewat Instagram miliknya yang menyematkan usaha miliknya.

    Adapun usaha tersebut yakni bubur ayam yang kini sudah memiliki beberapa cabang.

    Tak hanya itu, ia juga seorang BA di bidang kosmetik.

    Sementara, lewat akun media sosialnya pula, Bripka Rizky ternyata kerap membantu orang-orang yang terlantar.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Jelang PSU Pilkada Magetan, Bawaslu Terima Laporan Dugaan Pelanggaran Sembako Berisi Foto Paslon

    Jelang PSU Pilkada Magetan, Bawaslu Terima Laporan Dugaan Pelanggaran Sembako Berisi Foto Paslon

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN – Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Magetan belum dimulai, namun Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat sudah menerima laporan dugaan pelanggaran, yang dilakukan salah satu pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati. 

    Laporan yang mencuat adalah dugaan pembagian paket sembako kepada masyarakat Dukuh Jlamprang, Desa Selotinatah, Kecamatan Ngariboyo.

    Lokasi tersebut termasuk dalam wilayah Tempat Pemungutan Suara (TPS) 009, salah satu lokasi PSU yang akan digelar pada 22 Maret 2025.

    Seorang warga bernama Suhadi melaporkan, pembagian sembako yang diduga berasal dari salah satu paslon terjadi pada Senin (10/3/2025). 

    Menurutnya, paket tersebut berisi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, teh celup, dan kecap.

    “Dalam paket sembako itu ada nama serta foto paslon, lengkap dengan ajakan untuk mencoblos,” ungkap Suhadi, Rabu (12/3/2025)

    Komisioner Bawaslu Magetan Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, M Ramzi, membenarkan laporan terkait dugaan pembagian sembako.

    “Barang bukti, lima paket sembako telah diserahkan kepada Bawaslu, dua paket dari laporan pertama dan tiga paket dari laporan kedua,” tuturnya.

    Saat ini, Bawaslu tengah melakukan kajian awal untuk menentukan laporan tersebut memenuhi syarat formal dan material sebelum diputuskan untuk diregistrasi.

    Ia juga menegaskan, dlam PSU tidak ada tahapan kampanye maupun masa tenang seperti Pilkada.

    “Segala bentuk pemberian yang berpotensi mempengaruhi pemilih harus dikaji lebih lanjut,” pungkasnya

  • Perempuan Bangsa bantu korban banjir di Kampung Pemulung Bekasi

    Perempuan Bangsa bantu korban banjir di Kampung Pemulung Bekasi

    Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

    Perempuan Bangsa bantu korban banjir di Kampung Pemulung Bekasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 12 Maret 2025 – 16:07 WIB

    Elshinta.com – Badan otonom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), DPP Perempuan Bangsa bekerjasama dengan Rumah Singgah Balarenik Bekasi menyalurkan bantuan kepada korban banjir di perkampungan pemulung di Bintara Jaya, Kota Bekasi.

    Wakil Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Hindun Anisah, mengatakan bantuan yang diberikan berupa sembako dan dukungan legalitas administrasi kependudukan.

    “Kami bersama yayasan Balarenik menyalurkan bantuan pangan. Tidak hanya itu, kami juga konsern pada administrasi kependudukan,” kata Hindun seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Rabu (12/3).

    “Melihat anak-anak pemulung ini semuanya pada pintar, tapi tidak bisa bersekolah karena tidak adanya administrasi kependudukan. Ini yang perlu diselesaikan agar setidaknya mereka bisa bersekolah di sekolah merdeka,” tambahnya.

    Ia menyebut, adapun bantuan yang diberikan kepada 100 kepala keluarga di perkampungan pemulung.

    “Ini salah satu program dari kami, Perempuan Bangsa, bentuk kepedulian kami pada korban banjir, khususnya anak-anak dan keluarga pemulung,” ujar Hindun.

    Ia mengaku bantuan ini tepat sasaran, mengingat kompleksitas masalah yang dihadapi, tak hanya ekonomi, tetapi juga administrasi kependudukan yang menghambat akses pendidikan.

    “Banyak anak yang sulit sekolah karena masalah administrasi,” jelasnya.

    Hindun juga mengamati kecerdasan anak-anak pemulung dan menekankan pentingnya stimulasi tumbuh kembang mereka.

    “Anak-anak ini cerdas, generasi berkualitas. Sayang jika mereka kurang sentuhan pendidikan dan gizi,” paparnya.

    Lebih lanjut, Hindun berharap pemerintah berperan aktif dalam pemerataan pendidikan dan penyelesaian administrasi kependudukan. “Pemerintah perlu jemput bola, anak-anak di sini tak bisa menunggu,” tegasnya.

    Ia menekankan pentingnya sinergi pemerintah dalam memastikan akses pendidikan bagi semua anak, tanpa terhalang masalah administrasi.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Komunitas Fortuner Bantu Korban Banjir

    Komunitas Fortuner Bantu Korban Banjir

    Jakarta

    Beberapa wilayah di Jabodetabek sempat terendam banjir belum lama ini. Komunitas pencinta Toyota Fortuner, ID42NER, turut mengulurkan tangan untuk membantu korban banjir.

    ID42NER menyalurkan bantuan sosial bagi korban banjir. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Presiden ID42NER Djoko Wiyono bersama Ketua Chapter Bekasi, Miftahul Rizki, kepada warga terdampak di Desa Bojong Kulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Presiden ID42NER Djoko Wiyono mengatakan donasi kegiatan baksos ini terkumpul dari seluruh anggota ID42NER se-Indonesia. Bantuan untuk para warga korban banjir beragam, mulai dari sembako, alat-alat kebersihan, hingga obat-obatan.

    “Bantuan kami diterima langsung oleh Kepala Desa Bojong Kulur, Firman Riansyah SE, yang disaksikan oleh jajaran perangkat desa setempat,” kata Presiden ID42NER Djoko Wiyono dalam siaran persnya.

    Berdasarkan penjelasan perangkat desa, banjir yang melanda Desa Bojong Kulur menyebabkan dampak signifikan bagi warga setempat. Berdasarkan data sementara, ratusan rumah warga terendam air dengan ketinggian 1 meter hingga 4 meter di beberapa titik. Selain itu, puluhan keluarga terpaksa mengungsi ke posko darurat akibat kondisi rumahnya tidak dapat dihuni.

    Selain itu, infrastruktur desa, termasuk akses jalan dan fasilitas umum, juga mengalami kerusakan cukup parah.

    “Jumlah KK yang terdampak banjir kemarin sebanyak 4.971 KK. Total ada 20 RW dengan populasi sekitar 20 ribu warga,” kata Djoko mengutip keterangan perangkat Desa Bojong Kulur.

    “Komunitas otomotif ID42NER berharap bahwa bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir serta menjadi bentuk solidaritas antar sesama. Komunitas ini juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial di masa mendatang,” ujarnya.

    Komunitas ID42NER aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan di Indonesia. Selain menjadi wadah bagi para penggemar otomotif, komunitas ini juga berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

    (rgr/dry)

  • Perempuan Bangsa Bantu Korban Terkena Banjir Bekasi, Pastikan Rehabilitasi Terus Berjalan – Halaman all

    Perempuan Bangsa Bantu Korban Terkena Banjir Bekasi, Pastikan Rehabilitasi Terus Berjalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perempuan Bangsa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyalurkan bantuan kepada masyarakat Bekasi yang terdampak banjir.

    Adapun bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum Perempuan Bangsa PKB Nihayatul Wafiroh beserta jajaran Pengurus DPP  Perempuan Bangsa.

    Hadir antara lain Ketua Perempuan Bangsa DPC Kabupaten Bekasi Ade Damroh dan Kepala Desa Huripjaya M. Yakup beserta jajaran. 

    Bantuan yang diserahkan berupa 500 paket sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir dan 500 paket makanan pendamping ibu hamil dan balita di Desa Huripjaya Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. 

    Nihayatul yang akrab dipanggil Ninik  menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas Perempuan Bangsa terhadap masyarakat yang sedang mengalami musibah banjir.

    “Tidak ada seorang pun yang ingin mengalami musibah. Namun karena ini dari Allah maka kita harus meyakini bahwa Allah jugalah yang akan membantu kita,” kata Ninik dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).

    Selain itu, Ninik juga menyampaikan komitmen Perempuan Bangsa untuk dapat hadir membantu masyarakat.

    “Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir. Perempuan Bangsa PKB akan terus hadir dan berperan aktif dalam membantu masyarakat korban banjir seperti memberikan program rehabilitasi, pelatihan, atau dukungan lanjutan yang akan diberikan kepada masyarakat,” tambahnya.

    Pada bulan ramadan ini, Perempuan Bangsa melakukan giat sosial dengan memberikan paket sembako, bahan makan, takjil, makanan berbuka, obat-obatan dan masih banyak lagi. Acara giat sosial ini juga dilakukan oleh DPW, DPC bahkan DPAC di beberapa wilayah di Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, dan lokasi lainnya.

    Pada kesempatan itu, Ninik dan seluruh jajaran Perempuan Bangsa juga berinteraksi langsung dengan warga untuk mendengar aspirasi dan kebutuhan. 

    Kegiatan ini menjadi bagian dari wujud nyata Perempuan Bangsa dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak yang sering kali menjadi kelompok paling rentan dalam situasi bencana.

    Selain itu, di sela-sela pemberian bantuan ketua Bidang Sosial yang akrap dipanggil Gita KDI membawakan sebuah lagu untuk menghibur masyarakat. 

    “Dengan adanya aksi nyata ini, diharapkan semakin banyak pihak yang tergerak untuk membantu masyarakat terdampak banjir dan memperkuat solidaritas sosial dalam menghadapi bencana,” kata Ninik.

    “Kami mengajak seluruh lapisan tidak memaknai politik hanya kekuasaan, namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana memaknai politik sebagai upaya dalam melayani masyarakat sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan advokasi,” tandasnya.