Produk: sembako

  • Pakai 8 Bus, 352 Peserta Mudik Gratis Diberangkatkan ke Tasikmalaya hingga Surabaya – Halaman all

    Pakai 8 Bus, 352 Peserta Mudik Gratis Diberangkatkan ke Tasikmalaya hingga Surabaya – Halaman all

    PT Krakatau Steel dan Group memberangkat 352 peserta mudik gratis Lebaran 2025 ke berbagai kota tujuan di Jawa Barat hingga Jawa Timur.

    Tayang: Sabtu, 29 Maret 2025 10:57 WIB

    handout

    MUDIK GRATIS – Sebanyak 352 peserta mudik gratis Lebaran 2025 diberangkatkan Kratau Steel dan Group ke berbagai daerah di Jawa Barat hingga Jawa Timur pada 26-27 Maret 2025. Keberangkatan peserta mudik gratis menggunakan 8 bus. 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Krakatau Steel dan Group memberangkat 352 peserta mudik gratis Lebaran 2025 ke berbagai kota tujuan di Jawa Barat hingga Jawa Timur.

    “Sebanyak 8 bus disediakan untuk dengan tujuan mudik Tasikmalaya, Yogyakarta dan Surabaya. Total 352 orang pemudik yang difasilitasi untuk mudik gratis,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan dikutip Sabtu (29/3/2025).

    Akbar menyampaikan, pemudik diberikan fasilitas transportasi yang mudah dan aksesibel.

    “Krakatau Steel bersama BUMN lainnya hadir di sepanjang jalur mudik, memastikan perjalanan pulang kampung menjadi lebih aman, nyaman, dan penuh kebersamaan,” lanjut Akbar.

    Selain mudik gratis, sepanjang Ramadhan perseroan telah melaksanakan serangkaian kegiatan Krakatau Steel Peduli mulai dari pembagian 2.000 takjil gratis, santunan anak yatim, dhuafa, hingga bazaar Sembako Murah sejumlah 1.000 paket.

    “Total dari penerima bantuan, santunan, dan program ramadhan lainnya ini berjumlah mencapai 19.493 orang, 26 pondok pesantren, 18 majelis taklim, dan 42 UMKM,” tambah Akbar.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ratusan Paket Sembako Didistribusikan ke Warga Korban Banjir di Bekasi – Halaman all

    Ratusan Paket Sembako Didistribusikan ke Warga Korban Banjir di Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Awal Maret 2025, wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalami bencana banjir. 

    Hujan dengan intensitas tinggi dan luapan sungai menyebabkan banjir melanda 8 kecamatan di Kabupaten Bekasi. 

    Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Tanah Longsor selama 14 hari.

    Perusahaan elektronik lokal Luby Indonesia, bagian dari BIG Group, mendistribusikan bantuan ratusan paket sembako ke warga terdampak bencana di beberapa kelurahan di Kabupaten Bekasi.

    Fajarillah Bhakti Shaputra, Manager Marketing Communication Luby Indonesia mengatakan, paket bantuan telah didistribusikan secara bertahap pada 17 Maret dilanjutkan pada 19 Maret, 20 Maret dan 21 Maret.

    Sasaran pendistribusian bantuan adalah Kampung Pisangan Kebon Singkong, Kecamatan Tambun Utara, sebanyak 170 paket, warga Desa Pantai Hurip, Kecamatan Muara Gembong sebanyak 200 paket, warga Kampung Pangkalan Desa Sumekar Kecamatan Sukawangi sebanyak 30 paket dan Kampung Lebak, Teluk Pucung, sebanyak 30 paket.  

    Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban dan membantu mereka segera bangkit dari dampak bencana.

    “Kami turut berduka atas musibah banjir yang melanda Jawa Barat. Kami memahami bahwa ini adalah masa yang sulit, semua yang ada disini hadir untuk mendukung, membantu dan memastikan semua bisa bangkit kembali, memulai kehidupan yang harmoni seperti sebelumnya,” ujarnya dikutip Sabtu, 29 Maret 2025.

    Dia menambahkan, kepedulian terhadap masyarakat bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi juga bagian dari nilai perusahaan yang ingin memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kehidupan sosial.

    “Bencana banjir yang melanda Jawa Barat menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap sesama,” ungkapnya.

    “Di tengah cobaan ini, kami ingin mengingatkan bahwa kalian tidak sendiri. Ada banyak tangan yang siap membantu dan peduli. Dengan semangat kebersamaan, gotong royong dan kepedulian, kita semua akan mampu melewati masa sulit ini dan bangkit lagi segera,” kata Agil Mulqi Syahrial dari tim fundraising SalamAid.(tribunnews/fin)

     

  • 10
                    
                        Mengapa Dedi Mulyadi Hentikan Operasional Angkot di Puncak Bogor Selama Libur Lebaran?
                        Regional

    10 Mengapa Dedi Mulyadi Hentikan Operasional Angkot di Puncak Bogor Selama Libur Lebaran? Regional

    Mengapa Dedi Mulyadi Hentikan Operasional Angkot di Puncak Bogor Selama Libur Lebaran?
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menghentikan operasional angkutan kota (angkot) di jalur wisata
    Puncak Bogor
    selama Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
    Operasional angkot dihentikan selama satu pekan penuh. 
    Dedi menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di jalur Puncak selama masa libur Lebaran.
    Setiap musim liburan, khususnya saat Lebaran, jalur Puncak menjadi salah satu titik paling padat di Jawa Barat.
    Lonjakan kendaraan pribadi dari arah Jakarta menuju kawasan Puncak menyebabkan kemacetan panjang, diperparah dengan pergerakan angkot di sepanjang jalur tersebut.
    “Dengan kebijakan ini, diharapkan jalur Puncak lebih lancar dan nyaman bagi pemudik, dari mulai Jalan Raya Ciawi hingga ke Puncak,” kata Dedi Mulyadi saat berkunjung ke Polres Bogor, Kamis (27/3/2025).
    Dengan menghentikan operasional angkot, diharapkan lalu lintas menjadi lebih lancar dan waktu tempuh pemudik ke tempat tujuan bisa lebih singkat.
    Selain itu, penghentian sementara ini juga bertujuan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat kepadatan kendaraan yang berpotensi meningkatkan risiko tabrakan.
    Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, menjelaskan bahwa angkot yang dihentikan sementara berasal dari tiga trayek utama:
    Sebanyak 715 angkot akan diliburkan selama masa Lebaran di jalur Puncak Bogor.
    “Ada tiga trayek yang diliburkan, jadi kalau masih tetap beroperasi di jalan akan dilakukan penindakan,” tegas Dadang.
    Untuk mendukung kebijakan ini, Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor telah menerjunkan 25 personel yang bekerja sama dengan polisi, TNI, dan Dishub guna memastikan bahwa angkot benar-benar berhenti beroperasi selama masa libur Lebaran.
    Keputusan ini tentu berdampak langsung pada para sopir angkot yang menggantungkan penghasilan mereka dari jalur Puncak.
    Namun, Dedi Mulyadi memastikan bahwa para sopir angkot tidak akan dirugikan.
    Sebagai bentuk kompensasi, para sopir yang terdampak akan mendapatkan bantuan sembako dan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta.
    Bantuan ini diharapkan bisa mencukupi kebutuhan mereka selama masa libur dan memberikan kesempatan bagi sopir angkot untuk menikmati liburan bersama keluarga tanpa harus khawatir kehilangan pendapatan.
    “Walaupun tetap berada di rumah ataupun yang ingin mudik dan berwisata bersama keluarganya, kita berikan uang tunai agar mereka tenang dan tercukupi,” ujar Dedi.
    Dengan kebijakan ini, diharapkan:
    Keputusan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, mengingat situasi lalu lintas di jalur Puncak selama libur panjang kerap menjadi persoalan tahunan yang sulit diatasi.
    Untuk memastikan kebijakan berjalan lancar, Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor bersama aparat kepolisian telah menyiapkan personel untuk melakukan pengawasan ketat di sepanjang jalur Puncak.
    Angkot yang masih beroperasi meski sudah ada kebijakan penghentian akan dikenakan sanksi tegas
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tahun Kelima Program Sosial Roda-Roda Ramadan, 1.000 Paket Sembako Disebar di Jabar dan DKI – Halaman all

    Tahun Kelima Program Sosial Roda-Roda Ramadan, 1.000 Paket Sembako Disebar di Jabar dan DKI – Halaman all

    Tahun Kelima Program Roda-Roda Ramadan, Lebih dari 1.000 Paket Sembako Disebar di 3 Lokasi

    Eko Sutriyanto/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program sosial swadaya masyarat dan sektor swasta, Roda-Roda Ramadan, kembali digulirkan pada bulan puasa tahun ini.

    Kali ini, sebanyak lebih dari 1000 paket sembako disalurkan ke tiga lokasi utama, yaitu Muara Angke, Jakarta Utara, satu wilayah di Jakarta Selatan, dan Desa Pasirranji, Cikarang Pusat, Jawa Barat.

    Sebagai informasi, program sosial yang diinisiasi produsen penyejuk ruangan, PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID) berkolaborasi dengan induk bisnisnya, PT Daikin Industries Indonesia (DIID), ini telah memasuki tahun kelima sejak pertama kali diadakan.

    Budi Mulia, Direktur DID dan DIID menjelaskan, proram ini menjadi bagian dari kampanye corporate social responsibility (CSR) pihaknya dengan menyasar wilayah dan komunitas yang membutuhkan dukungan.

    “Seturut dengan namanya, program ini memang didesain untuk terus bergulir tiap bulan Ramadan,” ujar Budi, dikutip Jumat (28/3/2025).

    “Penyampaian donasi kepada masyarakat yang membutuhkan ini menjadi bagian dari wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar,” tambahnya.

    PAKET SEMBAKO –  Pembagian paket sembako ke warga melalui program Roda-Roda Ramadan. Program sosial ini merupakan salah satu inisiatif sosial tahunan yang diadakan bertepatan dengan bulan Ramadan,dengan menyalurkan lebih dari 1000 paket sembako. (HO/IST)

    Pilih Desa Pasirranji Sebagai Lokasi Distribusi

    Alasan itu pula yang membuat pihaknya memilih Desa Pasirranji sebagai salah satu lokasi distribusi.

    Hal ini, kata dia, didasarkan pada kedekatan lokasi tersebut dengan pabrik terbaru pihaknya di Cikarang Pusat.

    “Kami ingin keberadaan pabrik benar-benar berdampak positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Budi Mulia.

    Dalam penyaluran bantuan ini, kata Budi, pihaknya berkolaborasi dengan paltform BenihBaik.com, yang dikenal memiliki reputasi baik dalam program pengembangan masyarakat.

    Lebih lanjut, Budi Mulia menyatakan, seiring perkembangan perusahaan di Indonesia, pihaknya akan terus mengembangkan berbagai inisiatif sosial.

    “Kami berharap dapat berkolaborasi dengan lebih banyak pihak untuk menciptakan gerakan yang lebih besar dalam kepedulian terhadap masyarakat Indonesia,” katanya.

     

     

  • Sri Mulyani rinci penyaluran anggaran ketahanan pangan 2025

    Sri Mulyani rinci penyaluran anggaran ketahanan pangan 2025

    Semoga dengan upaya ini kita bisa merealisasikan swasembada panga inn serta meningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan secara bersamaan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyaluran anggaran ketahanan pangan 2025 sebesar Rp155,5 triliun.

    Nilai itu merupakan angka sementara dan lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp114,3 triliun.

    “Alokasi anggaran ketahanan pangan untuk mendorong produktivitas pertanian maupun perikanan, mendukung rantai pasok pangan, memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat, serta meningkatkan nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati di Jakarta, Jumat.

    Bila dirinci, alokasi ketahanan pangan dari sisi produksi digunakan untuk subsidi pupuk sebanyak 9,5 juta ton, cetak sawah (ekstensifikasi) 225 ribu hektare, intensifikasi 80 ribu hektare, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) prapanen 77,4 ribu unit.

    Dari sisi distribusi dan cadangan pangan, anggaran digunakan untuk jalan usaha tani 102 kilometer, pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana di 63 pelabuhan perikanan, koperasi Desa Merah Putih, Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), serta penguatan badan usaha bidang pangan.

    Sementara dari sisi konsumsi, anggaran digunakan untuk bantuan pangan, bantuan sembako, Gelar Pasar Murah (GPM), serta Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    “Semoga dengan upaya ini kita bisa merealisasikan swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan secara bersamaan,” tutur Sri Mulyani.

    Sebelumnya, Pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp16,6 triliun untuk Perum Bulog membeli beras/gabah dari petani pada tingkat harga yang ditetapkan.

    Pendanaan itu seiring dengan penunjukan Perum Bulog sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP), sebagaimana yang tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-38/MK.5/2025, dan bertujuan untuk memastikan ketahanan pangan nasional.

    Adapun alokasi anggaran untuk Bulog itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 19 Tahun 2025.

    Sri Mulyani menekankan pengelolaan anggaran itu harus dilakukan dengan profesional dan bebas dari praktik korupsi.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga di Enam Titik Rempang dan Galang Dapat Pemeriksaan Kesehatan dan Gelaran Pasar Murah – Halaman all

    Warga di Enam Titik Rempang dan Galang Dapat Pemeriksaan Kesehatan dan Gelaran Pasar Murah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BATAM  – Warga di enam titik di Pulau Rempang dan Galang, Batam, Kepulauan Riau mendapat edukasi dan layanan pemeriksaan kesehatan yang berlangsung dari 24 Maret hingga 27 Maret 2025.

    Enam titik tersebut yakni Sembulang, Rempang Cate, Rumah Relokasi Sementara Warga Rempang Eco City di Sagulung dan Tembesi, Perumahan Rempang Eco City di Tanjung Banon, serta RSKI Pulau Galang.

    Selain edukasi kesehatan, warga juga bekesempatan mendapatkan kebutuhan mereka lewat gelaran pasar murah.

    Rangkaian kegiatan yang diinisasi PT Makmur Elok Graha (MEG) bersama Artha Graha Peduli (AGP) ini diawali dengan penyuluhan kesehatan gratis, di mana warga diberikan edukasi mengenai pencegahan penyakit seperti hipertensi serta praktik enam langkah mencuci tangan yang benar.

    Setelah itu, masyarakat berkesempatan membeli paket sembako bersubsidi dengan harga terjangkau, sehingga membantu meringankan beban ekonomi menjelang Lebaran.

    Pelaksana Kegiatan Sosialisasi Kesehatan AGP 2025, Fuad Hidayat, menuturkan kalau antusiasme warga semakin meningkat, seiring dengan kepastian kepemilikan Sertifikat Hak Milik (SHM) serta rutinnya kegiatan sosial dari perusahaan.

    “Kami terus berkomitmen mendukung masyarakat, tidak hanya dengan edukasi kesehatan tetapi juga melalui bantuan nyata seperti Pasar Murah. Kami bersyukur melihat kebersamaan yang terus tumbuh di antara warga dan perusahaan,” ujarnya dikutip Jumat (28/3/2025).

    Respon positif datang dari masyarakat yang merasakan langsung manfaat dari kegiatan ini.

    Nek Leha, warga Sembulang yang kini tinggal di Perumahan Rempang Eco City, mengungkapkan rasa syukurnya.

    “Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan ini membuat kami lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Terima kasih juga untuk Pasar Murah yang sangat membantu kami,” ujarnya.

    Amelia, warga Ulu Buton, Rempang, juga mengapresiasi peran perusahaan tersebut dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

    “Karyawan perusahaan selalu hadir membantu saat ada warga yang sakit atau mengalami kecelakaan. Kehadiran mereka begitu berarti bagi kami, dan kami mendukung pembangunan Rempang untuk masa depan yang lebih baik,” katanya.

    Di sisi lain, Baidah, warga Sembulang, Pasir Merah, yang masih memiliki pandangan berbeda terkait relokasi, tetap hadir dalam acara ini sebagai bentuk silaturahmi.

    “Saya memang menolak pindah, tapi saya ingin tetap menjaga hubungan baik dengan perusahaan. Kegiatan ini sangat membantu kami, dan saya menghargai upaya yang dilakukan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Rizani, RW Dapur 3, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. 

    “Pasar Murah ini sangat membantu warga kami, terutama menjelang Lebaran. Ditambah dengan pemeriksaan kesehatan gratis, ini benar-benar bermanfaat bagi kami semua,” ujarnya.

    Nur, warga Pasir Panjang yang kini menetap di rumah relokasi sementara di BCP, menilai relokasi Rempang sebagai program terbaik di Indonesia.

    “Baru ini saya melihat program relokasi yang terbaik. Kami merasa sangat terbantu,” katanya.

     

  • Cerita Aan Saat Terima Bansos dari Siswa Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi

    Cerita Aan Saat Terima Bansos dari Siswa Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi

    Liputan6.com, Sukabumi – Siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdiklat Polri Angkatan 54 Tahun 2025 Gelombang 1 menggelar kegiatan bakti sosial dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat di Kota dan Kabupaten Sukabumi. 

    Kegiatan ini dipusatkan di Kantor Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, dan di kantor Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (22/3/2025).

    Salah seorang warga, Aan (60), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan sosial yang diberikan. Seraya menahan tangis, ia pun mengucapkan harapan kebaikan yang sama kepada pihak kepolisian. “Sembako, kue, sama mie, ya alhamdulillah, jazakallah, terima kasih banyak, mudah-mudahan diganti lagi rezekinya lebih dari ini panjang umur banyak rezeki mudah mudahan rezekinya selalu dibesarkan untuk pak polisi, bapak kepala polisi, senang banget, iya membantu,” ujar Aan.

    Aan juga mengeluhkan kondisi harga sembako yang tinggi, terutama beras. Ia tinggal bersama cucu, anak, dan suaminya yang berjumlah 4 orang. Ia menuturkan bahwa bantuan ini sangat membantu meringankan beban hidupnya. Terlebih di tengah kondisi suaminya yang sedang sakit. “Iya mahal banget khususnya beras, beras 1 kg itu ada yang Rp18 ribu ada yang Rp20 ribu, iya alhamdulillah terbantu. Tinggal sama cucu sama anak suami, 4 orang, sehari seliter setengah, kalau puasa ini pada makan kalau sehari-hari mah lebih cuman makan doang, enggak jajan apa-apa, ada yang satu kan enggak kerja,” ungkapnya.

  • inDrive Berikan Bantuan Hari Raya (BHR) bagi Pengemudi

    inDrive Berikan Bantuan Hari Raya (BHR) bagi Pengemudi

    JABAR EKSPRES – Perbincangan mengenai pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pengemudi ojek online dan kurir terus menjadi perhatian publik. Dengan jumlah pengemudi ojek online yang diperkirakan mencapai 4 juta pekerja, di mana sekitar 1 – 1,5 juta di antaranya berstatus pekerja paruh waktu, isu ini menjadi semakin krusial karena menyangkut kesejahteraan jutaan orang yang menggantungkan hidup dari profesi ini.

    inDrive merupakan platform transportasi online global yang berkomitmen terhadap kesejahteraan rekan pengemudi, menanggapi tuntutan terkait Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pengemudi ojek online, inDrive telah  memiliki programnya sendiri dengan memberikan Bantuan Hari Raya (BHR)sebagai bentuk apresiasi terhadap para rekan pengemudi. Program ini telah dijalankan di beberapa tahun sebelumnya dan mendapatkan respons positif dari para rekan pengemudi di berbagai kota di Indonesia.

    Bentuk  BHR yang diberikan inDrive adalah uang Tunai yang di transfer langsung ke yang bersangkutan. Selain itu sebelumnya inDrive memiliki Program rutin memberikan bantuan berupa sembako dan voucher belanja yang menjadi inisiatif khusus inDrive untuk memastikan rekan pengemudi mendapatkan dukungan yang berkelanjutan. Namun demikian, dengan terbitnya Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No.M/3/HK.04.00/III/2025 yang diumumkan oleh Presiden pada tanggal 10 Maret 2025, inDrive melakukan penyesuaian dengan program tersebut.

    Rona Pasaribu selaku Country Government Relations Manager inDrive menyampaikan  “inDrive akan mendistribusikan Bonus Hari Raya (BHR) kepada pengemudi berperforma terbaik di seluruh Indonesia pada hari ini, 24 Maret 2025. Pengemudi yang memenuhi syarat untuk menerima BHR harus telah menyelesaikan minimal 400 perjalanan per bulan serta mempertahankan waktu aktif minimal 90 jam per bulan dalam periode 28 Februari 2024 hingga 28 Februari 2025. Bantuan kami berikan secara rata kepada pengemudi yang memenuhi persyaratan, dengan menghitung rata-rata pendapatan para driver selama periode waktu tersebut. Hal ini kami lakukan dalam mendukung imbauan dari Pemerintah, dan memberikan kesejahteraan kepada pengemudi kami, selain yang paling penting adalah memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi driver kami yaitu dengan sedikitnya nilai potongan yang kami terapkan pada aplikasi kami. ”

    Berdasarkan hasil riset internal komunitas pengemudi di berbagai kota di Indonesia, mayoritas responden memilih sistem komisi rendah inDrive yang telah terbukti memberikan dampak jangka panjang terhadap pendapatan mereka, dibandingkan dengan bantuan yang bersifat sementara seperti BHR. Dengan komisi yang lebih rendah, pengemudi memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan penghasilan mereka secara berkelanjutan.

  • Baznas salurkan 2.376 paket sembako kepada yatim-dhuafa di Jakut

    Baznas salurkan 2.376 paket sembako kepada yatim-dhuafa di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)/Badan Zakat Infak dan Sedekah (Bazis) Kota Jakarta Utara menyalurkan 2.736 paket sembako kepada anak yatim, dhuafa, marbot, guru ngaji, dan guru TPA/TPQ dalam kegiatan Santunan Ramadhan 1446 Hijriah.

    “Kegiatan ini merupakan hasil pengumpulan zakat infak dan sedekah yang berasal dari masyarakat, ASN, dan perusahaan yang dihimpun oleh Baznas (Bazis) Jakut,” kata Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan zakat, infak dan sedekah ini disalurkan melalui program pemberdayaan dalam program santunan Ramadhan.

    “Alhamdulillah hari ini zakat, infak, dan sedekah yang dikumpulkan bisa langsung disalurkan,” ujarnya.

    Sementara itu, Koordinator Wilayah Baznas/Bazis Jakarta Utara, Wisnu Cakraningrat mengatakan santunan Ramadhan termasuk program rutin Baznas/Bazis bersama dengan Pemkot Jakut.

    Pihaknya dan Pemkot Jakut akan terus memperkuat kebersamaan dan membangun tali kasih kepada masyarakat.

    “Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan menjadi berkah bagi semuanya,” kata Wisnu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lomba angkat beban di Pelabuhan Merak; Thorir VS troli

    Lomba angkat beban di Pelabuhan Merak; Thorir VS troli

    Jakarta (ANTARA) – Puluhan pria paruh baya berseragam merah ke sana ke mari membawa barang bawaan. Tak tanggung-tanggung, satu orang bisa membawa hingga dua koper milik pemudik di Dermaga 6 Pelabuhan Merak, Banten, Jumat dini hari.

    Bagi seorang pemudik, koper-koper itu bukan hanya berisi pakaian, juga barang-barang apa saja yang bisa muat untuk dibawa kepada keluarga di kampung. Wajar, karena tidak ada batas berat untuk barang bawaan penumpang kapal.

    Bagi para porter, koper-koper berat itu adalah rezeki, pun jika seberat bongkah besi, masih tetap rezeki. Pasalnya, setiap koper yang mereka angkut dari terminal pelabuhan menuju kapal penyeberangan adalah rupiah yang bakal mereka kantongi; sesuatu yang semakin sulit mereka dapatkan.

    Porter-porter Pelabuhan Merak adalah sebagian dari segelintir orang yang jarang mengecap mudik. Selain karena harus tetap mencari nafkah, kampung halaman mereka juga berada di sekitar pelabuhan.

    Kapan pun kapal bersandar, mereka selalu siaga. Mata mereka yang merah dan kantuk tak letih untuk jeli mencari pemudik yang butuh dibawakan barang-barangnya. Tak terkecuali, Thorir.

    Pria berusia 42 tahun itu duduk tertegun di pojok luar sebuah tenan kopi Dermaga 6 Pelabuhan Merak. Matanya merah dan mengantong lantaran rasa kantuk yang luar biasa.

    Bagaimana tidak, Thorir dan puluhan kawan porter-nya telah bekerja mulai Kamis (27/3) pagi. Sif mereka bakal berakhir pada Jumat pagi. Setelah itu, Thorir dan teman-temannya bakal diganti oleh gelombang porter yang lain.

    Tak seperti beberapa temannya yang mulai tidur berdiri, Thorir masih membuka matanya lebar-lebar. Kedua tangannya disilang ke dada, dengan telapak tangan yang satu menggenggam lengan yang lain.

    Sepatunya lusuh, mulai habis di bagian tumit. Nampaknya sudah dipakai bertahun-tahun. Tak lupa ia kenakan topi putih bertuliskan kata-kata kontemporer itu.

    Kendati pun sebagian dari mereka mulai tidur berdiri, mereka tetap siaga menjaga barang bawaannya. Jika terjadi sesuatu pada barang-barang itu, hilang atau rusak, maka bukan rezeki mereka saja yang ikut lecet, tetapi bisa saja nasib mereka juga.

    Seorang teman Thorir benar-benar tidur berdiri. Pria itu berdiri sambil menutup mata dan tiba-tiba ketika membuka mata, ia terlihat seperti baru saja bangun dari tidur 5 jam.

    Sebuah kemampuan yang hanya didapatkan oleh orang-orang yang bekerja bertahun-bertahun untuk mengangkat beban bawaan penumpang 24 jam dalam sehari, meskipun tidak setiap hari.

    VS Troli

    Di tengah perang dingin mereka melawan rasa kantuk, suara troli besi di belakang para porter nyaring terdengar. Gesekan ban troli dan getaran besinya terdengar oleh hampir satu bangunan dermaga.

    Rombongan pemudik yang terdiri dari beberapa keluarga mendorong sebanyak enam troli, tak beda jauh dengan jumlah porter di pintu Dermaga 6 yang tengah menunggu pintu itu dibuka.

    Mata para porter itu, termasuk Thorir, tiba-tiba lesu. Lagi-lagi pekerjaan mereka direnggut oleh kerangka besi yang bisa dengan mudah didorong dan ditarik.

    Mata Thorir layu. Ia baru saja mengkalkulasikan jumlah uang yang bisa saja ia dapatkan jika barang bawaan di salah satu troli itu dia yang mengangkut.

    Namun apalah daya, troli itu fasilitas gratis dan bahkan bisa dipakai untuk bermain mobil-mobilan anak kecil. Sementara Thorir dan teman-temannya menyediakan jasa pengangkutan berbayar dan tidak bisa diajak bermain mobil-mobilan pula.

    Dalam pengakuan Thorir, kedatangan troli-troli di Dermaga 6 Pelabuhan Merak sejak 2024 itu membuat segalanya berubah. Para penumpang yang awalnya selalu menggunakan jasa para porter saking beratnya barang bawaan, kini lebih memilih menggunakan troli.

    Sebelum troli-troli itu didatangkan pihak pelabuhan, Thorir mengaku seorang porter bisa mendapat 10 hingga 15 kali angkutan dalam 24 jam kerja.

    Namun kini, mendapat lima barang angkutan sehari susahnya bukan kepalang. Pada hari-hari biasa, satu kali angkutan yang bisa sampai dua koper, Thorir biasanya dibayar Rp10 rib-Rp20 ribu. Namun pada saat Lebaran, bayaran mereka bisa menyentuh Rp30 ribu sekali angkut.

    Tak jarang para porter terlibat selisih paham dengan penumpang yang mengira porter-porter itu akan memaksa. Risiko itu sudah biasa dihadapi oleh Thorir dan kawan-kawan.

    Thorir adalah ayah dari tiga orang anak. Anak pertamanya telah berpulang ke hadirat Tuhan, anak keduanya masuk pesantren dan anak ketiganya masih duduk di sekolah dasar.

    Jika sif-nya sepi atau berakhir dalam 24 jam, maka besoknya Thorir hanya akan tidur beberapa jam dan lanjut bekerja sebagai kuli proyek atau penjaga truk yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

    Intinya pekerjaan-pekerjaan kasar di Pelabuhan Merak bakal dilakoninya jika bisa mendatangkan rupiah. Thorir sadar, dirinya tak bisa sepenuhnya bersandar pada pekerjaan porter.

    Apalagi Thorir masuk dalam golongan pekerja yang yang tidak mendapat tunjangan hari raya. Hanya satu kantong berisi sejumlah sembako, bentuk belas kasih dari pihak pelabuhan. Hal itu dianggap wajar oleh Thorir, lantaran ia dan teman-temannya bukan pekerja tetap atau kontrak.

    Pintu Dermaga 6 menuju kapal penyeberangan tiba-tiba terbuka. Thorir dan kawan-kawannya yang sedari tadi ngantuk habis-habisan tiba-tiba langsung segar dan bergegas mengangkat barang-barang angkutan mereka.

    Para porter dipesankan para penumpang agar mencari tempat terbaik di dalam kapal. Para porter itu pun berlarian menuju kapal agar mendapat tempat terbaik bagi pelanggannya, berharap bakal ada yang lebih yang diberi jika misi itu berhasil.

    Antrean penumpang di Dermaga 6 Pelabuhan Merak, Banten yang hendak memasuki kapal penyeberangan membeludak pada Kamis (27/3/2025) malam. ANTARA/Risky Syukur

    Usai disusul dan diberi upah oleh penumpang pemilik barang, para porter kembali ke terminal pelabuhan untuk kembali berburu beban, menawarkan jasa mereka kepada penumpang demi penumpang.

    Mereka harus segera bergegas, lantaran sif mereka bakal segera berakhir. Belum lagi jika troli-troli pencabut rezeki itu kelihatan oleh para penumpang, maka sirna sudah rezeki mereka.

    Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
    Copyright © ANTARA 2025