Produk: sembako

  • Kementerian PU Kerahkan Alat Berat dan Hunian Darurat di Agam

    Kementerian PU Kerahkan Alat Berat dan Hunian Darurat di Agam

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) semakin mengintensifkan penanganan dampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan kesiapsiagaan infrastruktur dan sumber daya teknis menjadi faktor penting dalam mendukung penanganan bencana di berbagai wilayah.

    “Kami memastikan seluruh peralatan dari balai-balai teknis dapat digerakkan kapan pun diperlukan, termasuk untuk membuka akses jalan dan mendukung proses evakuasi,” ujar Dody dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/12/2025).

    Sejak hari pertama menerima informasi bencana, alat berat telah dikerahkan untuk memulihkan akses jalan serta membantu pencarian dan penyelamatan. Upaya pemulihan juga meliputi normalisasi aliran sungai, perbaikan jalur air, hingga penyediaan sarana-prasarana dasar bagi warga yang mengungsi.

    Saat ini, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat mengerahkan dua unit ekskavator untuk membuka akses pada ruas Jalan Padang Koto Gadang-Palembayan, Nagari Salareh, serta dua unit ekskavator tambahan di ruas Palembayan-Matur. Langkah ini dilakukan untuk menjaga konektivitas antarwilayah serta memperlancar distribusi logistik.

    Dukungan serupa juga dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang yang menurunkan dua unit alat berat PC 200 di Kecamatan Tanjung Raya dan satu unit di Koto Kaciak untuk pengerukan sedimen sungai.

    Dua alat berat tambahan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang diserahkan kepada BWS Sumatera V turut dijadwalkan beroperasi di Sungai Alahan Nanggang, Kecamatan Palembayan, serta satu unit lainnya di Lambung Bukit, Pauh, Kota Padang.

    Selain penanganan fisik, BWS Sumatera V juga menyalurkan 50 paket sembako kepada warga terdampak banjir di Koto Kaciak melalui Wakil Bupati Agam. Untuk pemenuhan kebutuhan dasar warga, Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Sumatera Barat mengirimkan berbagai sarana tanggap darurat.

    Satu unit hunian sementara (HU) dan satu mobil tangki air telah ditempatkan di Posko dapur umum SD 30 Kayu Pasak Timur yang kini menampung 158 pengungsi. Sementara itu, empat HU, dua toilet portabel, dan satu unit mobil tangki air lainnya disalurkan ke SD 05 Kayu Pasak, lokasi pengungsian bagi sekitar 400 warga.

    Dukungan tambahan dalam bentuk dua unit HU juga diberikan untuk posko pelayanan masyarakat di Polsek Palembayan Koto Alam. Seluruh upaya dilakukan secara terkoordinasi bersama pemerintah daerah, aparat keamanan, dan relawan agar penanganan dapat berjalan cepat dan tepat sasaran.

    Kementerian PU menegaskan komitmennya untuk terus hadir pada seluruh fase penanganan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan, sambil memantau perkembangan kondisi di Kabupaten Agam.

  • PGN Dukung Pemberdayaan dan Program UMKM Penyandang Disabilitas

    PGN Dukung Pemberdayaan dan Program UMKM Penyandang Disabilitas

    JAKARTA – Sebagai bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan, Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina bersama Institusi Disabilitas Indonesia (INDISI), menggelar aksi kemanusiaan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2025. Kegiatan dilaksanakan di lingkungan SLB Negeri Cicendo, Bandung.

    Kegiatan ini dilaksanakan tidak hanya berfokus pada penyaluran bantuan, tetapi juga memastikan komunitas disabilitas memperoleh akses peluang usaha secara berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen PGN untuk mendorong inklusi ekonomi, khususnya melalui pemberdayaan dan peningkatan kemandirian penyandang disabilitas.

    Adapun bantuan yang diberikan meliputi ratusan paket sembako untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, serta bantuan tunai bagi pelaku UMKM disabilitas sebagai stimulus modal usaha. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat produktivitas, meningkatkan kapasitas usaha, dan menciptakan kestabilan pendapatan bagi penerima manfaat.

    “Kami mendukung penuh inisiatif hari ini, karena melalui kegiatan ini kami berharap penyandang disabilitas bisa mendapatkan dukungan sosial sekaligus kesempatan untuk berkembang dalam kegiatan ekonomi,” ujar Division Head Corporate Social Responsibility (CSR) PGN, Krisdyan Widagdo Adhi, Minggu, 7 Desember.

    Pada acara yang digelar di Masjid Nurul Ilmi SLB Cicendo, terdapat lima pelaku UMKM binaan yang menerima bantuan, di antaranya usaha kerajinan, kuliner, dan jasa. Pemilihan penerima dilakukan berdasarkan dampak langsung terhadap komunitas, serta potensi keberlanjutan usaha ke depan.

    Selain penyaluran bantuan, kegiatan ini juga diisi dengan presentasi dari pelaku UMKM. Mereka memamerkan produk unggulan di hadapan tamu undangan, tokoh pendidikan, dan stakeholder terkait sebagai upaya memperluas promosi dan memperkenalkan karya penyandang disabilitas kepada masyarakat.

    PGN menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam melaksanakan program CSR berbasis inklusi, yang menjangkau kelompok marjinal termasuk penyandang disabilitas. Harapannya, program ini dapat memberikan dampak jangka panjang, bukan hanya bantuan sesaat.

    Melalui kolaborasi dengan INDISI dan pihak sekolah, PGN berharap penerima manfaat tidak hanya memperoleh bantuan material, tetapi juga motivasi untuk berdaya secara mandiri. Dengan demikian, kontribusi PGN tidak hanya bersifat filantropi, tetapi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk mendorong inklusi dan keberlanjutan.

    Pada acara ini turut hadir Staf Khusus Presiden Bidang UMKM, Tiar Karbala; Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bandung, Radea Respatih; dan Ketua Umum INDISI, Enita.

    “Perayaan Hari Disabilitas harus menjadi momentum memperluas kesempatan bagi penyandang disabilitas agar lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi,” ujar Enita.

    Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bandung, Radea Respatih, turut memberikan apresiasi kepada INDISI dan PGN karena telah berkontribusi positif bagi masyarakat Bandung, khususnya komunitas disabilitas. Radea berharap semakin banyak pelaku usaha yang ikut melibatkan komunitas disabilitas dalam kegiatan ekonomi, sehingga upaya pemberdayaan tidak berhenti pada bantuan, tetapi menjadi gerakan bersama yang menghadirkan perubahan nyata.

  • Banjir rob di Marunda, pemerintah salurkan bantuan ke warga terdampak

    Banjir rob di Marunda, pemerintah salurkan bantuan ke warga terdampak

    Jakarta (ANTARA) – Kelurahan Marunda mendistribusikan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak banjir rob atau banjir pesisir yang menyapu pemukiman warga di sejumlah lokasi di kawasan Marunda, Kecamatan Cilincing, Minggu.

    “Bantuan disalurkan ke sejumlah RW yang terdampak melalui pendistribusian langsung ke rumah-rumah warga,” kata Lurah Marunda, Victor di Jakarta, Minggu.

    Ia menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam membantu masyarakat di masa sulit dan bantuan yang diberikan berupa paket sembako serta kebutuhan dasar lainnya.

    Menurut dia, Kelurahan Marunda berkomitmen memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama masa banjir rob.

    “Kami bersama Dinas Sosial, PT KTU, relawan, serta unsur RT/RW bahu-membahu menyalurkan bantuan langsung ke warga terdampak,” kata dia.

    Ia mengatakan genangan rob berangsur surut. Meski begitu, pemantauan intens dilakukan terutama memastikan warga terdampak dalam kondisi baik.

    “Pemantauan pastinya terus kami lakukan dan memastikan warga dapat merasa aman dengan kehadiran kami di lingkungan mereka,” kata dia.

    Sementara itu, warga Kelurahan Marunda, Kasman (43) yang terdampak banjir rob yang merasa terbantu dengan hadirnya bantuan di tengah kondisi banjir rob.

    “Kami bersyukur mendapat bantuan dari pemerintah. Kami mengapresiasi dengan adanya bansos ini,” kata dia.

    Sebelumnya banjir rob kembali merendam tiga RT di RW 07 Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara, Minggu.

    Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) BPBD Korwil Jakarta Utara Vitus Dwi Indarto mencatat banjir merendam kawasan RT 01 RW 07 sekitar 20 sentimeter pukul 11.30 WIB lalu air turun pukul 13.40 WIB jadi 10 sentimeter serta surut pada sore hari.

    Begitu juga di RT 02 juga terendam banjir rob pukul 11.30 WIB setinggi 10 sentimeter hingga pukul 13.40 sentimeter lalu surut di sore hari. Kemudian di RT03 air merendam pemukiman warga setinggi 15 sentimeter pada pukul 13.40 WIB lalu turun jadi 5 sentimeter pukul 15.15 WIB, serta banjir surut di sore harinya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: M Razi Rahman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 

    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 

    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Baca Juga :

    Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.

    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 

    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 
     
    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 
     
    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.
     
    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 
     
    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ASM)

  • #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 

    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 

    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Baca Juga :

    Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.

    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 

    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 
     
    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 
     
    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.
     
    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 
     
    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ASM)

  • #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 

    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 

    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Baca Juga :

    Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.

    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 

    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 
     
    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 
     
    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.
     
    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 
     
    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ASM)

  • Perjuangan Guru PPPK Bertahan Hidup Jalan Kaki dari Aceh Tamiang ke Medan

    Perjuangan Guru PPPK Bertahan Hidup Jalan Kaki dari Aceh Tamiang ke Medan

    Jakarta

    Adi Guenea Isman (26), seorang guru PPPK bahasa Jepang asal Sumedang, Jawa Barat menceritakan kisah perjuangannya berjalan kaki dari Aceh Tamiang hingga tiba di Medan saat bencana terjadi. Ia menyebut membutuhkan perjalanan selama dua hari untuk bisa selamat.

    Adi merupakan staf pengajar di SMK Negeri 2 Karang Baru. Hari itu, 28 November 2025, ia baru saja pulang mengajar saat hujan turun tanpa jeda hingga ketinggian air mencapai dua meter dalam hitungan jam.

    Dalam waktu singkat, kos-kosannya berubah menjadi pulau kecil, dikepung luapan air kecokelatan.

    “Naik terus airnya, bang, sampai dua meter. Kami mengungsi di kos-kosan lantai dua, berhari-hari bersama empat kepala keluarga lain,” ungkapnya kepada detikSumut pada Sabtu (6/12/2025) malam.

    Ketika banjir berangsur surut, minimarket disebut mulai dijarah. Ia mengatakan tak ada bantuan yang masuk ke masyarakat sekitar.

    “Saya sudah tidak tahu harus bagaimana. Tidak ada bantuan. Tidak ada sinyal. Tidak ada listrik,” katanya.

    Pada 1 Desember, ketika air benar-benar surut, ia pun memutuskan keluar dari Aceh Tamiang. Adi berharap bisa menghubungi keluarganya di Sumedang.

    Ia pun sempat mengayuh sepeda ke Kota Langsa. Namun, di tengah jalan sepeda itu rusak jalanan pun masih banyak yang terputus.

    “Sopir-sopir truk setelah bawa sembako takut membawa penumpang, karena banyak truk dijarah. Saya ditolak,” ujar Adi.

    “Uang tidak ada. Identitas saya hanyut semua,”sambungnya.

    Singkat cerita, Adi akhirnya sampai di kota Binjai pada Sabtu (6/12) setelah dua hari berjalan. Sinyal internet pun masuk ke ponselnya.

    “Di kota Binjai saya akhirnya bisa isi batre HP dan ada jaringan, menghubungi keluarga akhirnya naik bus sampai medan,” ucapnya.

    Baca selengkapnya di sini

    (dwr/imk)

  • Bapanas-ID Food Salurkan Sembako Beras-Minyak ke Sumut

    Bapanas-ID Food Salurkan Sembako Beras-Minyak ke Sumut

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama PT Rajawali Nusindo (RNI)/ID Food Kantor Wilayah Medan menyalurkan bantuan pangan ke sejumlah titik yang masih terendam di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

    Bantuan tersebut difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dapur umum dan kebutuhan mendesak warga yang selama lebih dari sepekan terisolasi akibat banjir.

    Tim Bapanas dan ID Food menyiapkan paket bantuan yang berisi 2,5 ton beras Sania kemasan 5 kilogram, 500 liter minyak goreng, 500 kilogram gula konsumsi, 30 dus mi instan cup, serta 100 dus air mineral.

    Adapun, bantuan tersebut dikirim ke desa-desa di Kecamatan Tanjungpura yang menjadi titik banjir terparah. Di kecamatan ini, tercatat 631 kepala keluarga terdampak langsung, 230 hektare lahan pertanian terendam, dan layanan listrik, internet, serta air bersih belum pulih hingga hari kesembilan.

    Di sisi lain, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) bantuan bencana di Sumatra Utara terus menunjukkan progres.

    Tercatat, Humbang Hasundutan telah menuntaskan penyaluran 100%, disusul Mandailing Natal yang mencapai 96,67%. Kemudian, Kota Binjai menyalurkan 64,70%, Tapanuli Utara 50,75%, dan Kota Medan 34,74%. Daerah-daerah lain di wilayah Sumatra Utara juga terus menggenjot penyaluran beras.

    Ketut menuturkan dukungan ID Food Group melalui RNI, Nusindo, dan PPI diarahkan untuk memperkuat pasokan bagi tiga wilayah utama, yakni Deliserdang, Langkat, dan Medan Labuhan.

    “Ini bagian dari kegiatan RNI, Nusindo, PPI, dan ID Food untuk memperkuat distribusi. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang sedang mengalami banjir,” kata Ketut dalam keterangan tertulis, Minggu (7/12/2025).

    Ketut menambahkan, arah kebijakan ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian/Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman agar setiap permintaan bantuan dari kabupaten/kota diproses cepat tanpa birokrasi rumit, selama data dan status daruratnya valid.

    Selain itu, sambung dia, pemerintah pusat memastikan ketersediaan stok pangan serta menjamin penyalurannya sampai ke desa-desa yang paling terdampak.

  • Perkuat Sinergi Jaga Kondusifitas, Polres Mojokerto Kota Gelar Sarapan Bareng 100 Ojol

    Perkuat Sinergi Jaga Kondusifitas, Polres Mojokerto Kota Gelar Sarapan Bareng 100 Ojol

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sinergi antara aparat kepolisian dan pengemudi ojek online (ojol) kembali terlihat di Kota Mojokerto. Kapolres Mojokerto Kota AKBP Herdiawan Arifianto bersama Mawar Saron Peduli (MSP) serta komunitas ojol menggelar kegiatan sarapan bareng di halaman Makopolres setempat.

    Sebanyak 100 pengemudi ojol memadati area Mapolres Mojokerto Kota dan disambut langsung oleh AKBP Herdiawan, Pejabat Utama Polres, serta perwakilan MSP. Suasana hangat terlihat selama kegiatan berlangsung dilanjutkan dengan pembagian 100 paket sembako dari MSP untuk seluruh ojol yang hadir.

    AKBP Herdiawan menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud kolaborasi yang terus dibangun antara Polri, komunitas ojol, dan berbagai elemen masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.

    “Ini merupakan kegiatan rutin yang kami laksanakan dengan rekan-rekan ojol, dan kali ini bersama MSP. Terima kasih karena telah membantu menjaga kondusifitas Mojokerto Kota. Diharapkan melalui kegiatan ini sinergi tersebut dapat terus berlanjut sebagai wadah komunikasi dan kolaborasi yang positif,” katanya, Sabtu (6/12/2025).

    Perwakilan MSP, Pendeta Andri Yulis juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran para ojol. “Dukungan komunitas ojol menunjukkan peran MSP yang bergerak di bidang sosial sudah menjangkau berbagai kalangan di Indonesia,” tegasnya.

    Dukungan serupa juga disampaikan Perwakilan Ojol, Maulana. Ia menegaskan kesiapan komunitas ojol untuk terus bersinergi dalam kegiatan sosial maupun menjaga ketertiban Kota Mojokerto. Kegiatan tersebut menjadi bukti komitmen Polres Mojokerto Kota sebagai mitra masyarakat dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di Kota Mojokerto. [tin/suf]

  • Pencarian 3 Warga Hilang di Longsor Arjasari Terus Dilakukan, Akses Sulit Jadi Kendala
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Desember 2025

    Pencarian 3 Warga Hilang di Longsor Arjasari Terus Dilakukan, Akses Sulit Jadi Kendala Bandung 6 Desember 2025

    Pencarian 3 Warga Hilang di Longsor Arjasari Terus Dilakukan, Akses Sulit Jadi Kendala
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Tim SAR gabungan berupaya menemukan tiga warga yang hilang akibat longsor di kawasan Bulu Sungai Cibodas, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
    Hingga Sabtu (6/12/2025), proses pencarian dilakukan dengan mengerahkan alat berat dan metode manual karena medan yang sulit.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
    BPBD Jawa Barat
    , Bambang Imanudin mengatakan, alat berat sudah dapat masuk ke lokasi, tetapi pergerakannya terbatas.
    “Saat ini alat berat sudah bisa masuk, tapi kami juga melakukan pencarian secara manual dibantu alkon. Akses sangat sulit, sehingga upaya manual tetap dominan,” ujar Bambang saat ditemui di lokasi.
    Ia menuturkan, pencarian sewaktu-waktu dihentikan sementara apabila cuaca gelap atau hujan deras turun.
    Kondisi tersebut dianggap membahayakan tim yang bekerja pada tebing rawan.
    “Jika cuaca tidak memungkinkan, tim akan kami tarik sementara. Begitu cuaca membaik, pencarian dilanjutkan,” katanya.
    Bambang menyampaikan, longsor dipicu hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Cibodas pada Jumat sore.
    Hujan itu memicu retakan awal pada mahkota tebing sebelum akhirnya ambruk dan menimbun rumah warga.
    “Retakan seperti ini seharusnya bisa diantisipasi lebih awal, termasuk percepatan pengalihan warga dari zona rawan,” ujarnya.
    Sebanyak lima rumah rusak berat dan tertimbun material longsor.
    Selain itu, 110 rumah lain berada di zona berpotensi terdampak dan direkomendasikan untuk dikosongkan sementara.
    Tiga warga yang masih dicari yaitu Alfa (15), Citra (20), dan Aisyah (75).
    Ketiganya diduga berada dalam satu rumah saat longsor terjadi. “Mereka masih dalam satu keluarga,” kata Bambang.
    Warga yang tinggal di 110 rumah rawan terdampak telah dievakuasi ke hunian sementara.
    Sebagian mengungsi di rumah-rumah penduduk, sementara lainnya ditampung di GOR desa.
    Total pengungsi mencapai 400 orang dari 110 kepala keluarga.
    BPBD Jawa Barat telah menyalurkan bantuan logistik berupa sembako, air mineral, serta kebutuhan dasar lainnya.
    Bantuan tambahan juga datang dari Dinas Sosial Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bandung.
    Terkait batas waktu pencarian sesuai SOP penanganan jenazah selama tujuh hari, Bambang mengatakan proses tetap mengikuti prosedur tersebut.
    Namun, pihaknya membuka ruang apabila ada permintaan khusus dari keluarga korban.
    “Jika ada permintaan keluarga, tentu akan kami pertimbangkan. Yang jelas, saat ini pencarian terus kami maksimalkan,” ujarnya.
    Tim masih bekerja di lapangan dengan memadukan peralatan berat dan upaya manual untuk menyingkap timbunan tanah yang mengubur rumah warga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.