Produk: sembako

  • Prabowo Curhat Ada Profesor Nyinyir Koperasi Desa Merah Putih Tak Berguna

    Prabowo Curhat Ada Profesor Nyinyir Koperasi Desa Merah Putih Tak Berguna

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkap bahwa ada profesor yang menyebut bahwa program Koperasi Desa Merah Putih tidak berguna. Kendati begitu, dia tidak mengungkap siapa profesor yang dimaksud.

    Hal tersebut diungkapkan Prabowo dalam sambutannya pada agenda Peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Rabu (23/4/2025).

    “Ada profesor yang tanya enggak ada gunanya koperasi di desa. Koperasi yang kita canangkan minimal 70.000 koperasi desa baru, kalau bisa 80.000, katanya tak ada gunanya,” ungkap Prabowo, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/4/2025).

    Namun, sebagai negara demokrasi, Prabowo mengatakan bahwa dia menghargai pendapat profesor tersebut. 

    “Saya khawatir darimana pribadi-pribadi semacam itu, tapi enggak apa-apa, kita demokrasi silakan,” ujarnya.

    Prabowo menuturkan, koperasi desa yang ada nantinya akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang dapat membantu masyarakat. Misalnya, untuk membantu petani, koperasi tersebut akan dilengkapi gudang dan kamar pendingin yang dapat menyimpan hasil panen para petani di desa itu.

    Selain itu, Kepala Negara juga berencana untuk menyediakan 1-2 truk guna memudahkan masyarakat desa memasarkan hasil panennya ke daerah lain.

    “Hasil apapun akan aman sampai dia mampu menjual,” katanya.

    Sebagaimana diketahui, pemerintahan Prabowo berencana untuk membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di 70.000 desa. Dalam catatan Bisnis, Kopdes Merah Putih merupakan koperasi yang dibentuk sebagai upaya pemerintah memperkuat ekonomi desa serta menuntaskan sederet persoalan yang terjadi di pedesaan.  

    Keberadaan Kopdes Merah Putih bahkan diyakini dapat menjadi instrumen untuk memutus jeratan masyarakat dari pinjaman online (pinjol), rentenir, dan tengkulak.

    Koperasi tersebut akan melakukan pengelolaan pada outlet atau gerai sembako, gerai obat murah, apotek desa, kantor koperasi, gerai usaha simpan pinjam koperasi, gerai klinik desa, cold storage, serta distribusi logistik. 

    Pemerintah membutuhkan anggaran jumbo untuk merealisasikan program tersebut. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memperkirakan, setidaknya butuh Rp5 miliar per koperasi untuk mengelola Kopdes Merah Putih. 

    “Kalau saya enggak salah, dibutuhkan sekitar Rp5 miliar [per Kopdes],” kata Tito dalam keterangannya, mengutip YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/3/2025).

  • 10
                    
                        Awal Mula Mbok Yem Buka Warung di Puncak Gunung Lawu, Tolong Pendaki Kehabisan Bekal
                        Surabaya

    10 Awal Mula Mbok Yem Buka Warung di Puncak Gunung Lawu, Tolong Pendaki Kehabisan Bekal Surabaya

    Awal Mula Mbok Yem Buka Warung di Puncak Gunung Lawu, Tolong Pendaki Kehabisan Bekal
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Siapa sangka, Wakiyem (82) atau dikenal dengan
    Mbok Yem
    membuka warung di puncak
    Gunung Lawu
    berawal dari ketidaksengajaan.
    Inspirasi untuk mendirikan warung di ketinggian itu berawal ketika Mbok Yem menolong para
    pendaki
    yang melaksanakan ritual dan kehabisan bekal sekitar tahun 1980-an.
    Warung itu akhirnya bertahan hingga saat ini dan menjadi jujukan para pendaki hingga melegenda di puncak
    Gunung Lawu

    Cerita tersebut disampaikan Mbok Yem saat
    Kompas.com
    berkunjung ke rumahnya pada hari Jumat, 5 Juni 2020, saat ia memiliki hajatan menikahkan cucunya.
    “Awalnya tidak tahu ada yang memanggil-manggil saat kita membuat api unggun. Ternyata ada pendaki yang melakukan ritual kehabisan bekal,” ujarnya kala itu.
    Mbok Yem mengaku sempat dikira bukan bangsa manusia oleh pendaki ritual yang kehabisan bekal karena di tahun 1980-an jarang sekali perempuan mendaki.
    “Awalnya ditanya apakah saya orang, ya saya jawab orang. Dikiranya saya bangsa lelembut,” katanya.
    Sejak saat itu, Mbok Yem mengaku diminta berjualan oleh salah satu petugas pemangku kawasan hutan Gunung Lawu.
    “Ya, diminta untuk jualan di Gunung Lawu,” ujar Mbok Yem.
    Syaiful Gimbal, cucu Mbok Yem, mengaku sempat merasakan betapa beratnya pekerjaan Mbok Yem saat masih mencari tumbuhan jamu herbal di Hutan Gunung Lawu sebelum membuka warung di dekat
    puncak Gunung Lawu
    .
    Dia mengaku saat masih kelas 5 sempat menyusul Mbok Yem dan sempat bermalam di tengah hutan Gunung Lawu.
    “Kalau bermalam di Gunung Lawu dulu, Mbok Yem tidurnya gali sisi bukit, gali tanah seperti di dalam galian biar hangat. Kalau di luar dingin sekali. Saya pernah ikut sekali saat kelas 5 SD,” kenangnya.
    Awalnya membuka warung adalah ketika ada pendaki yang membutuhkan makanan karena tak membawa bekal.
    “Ya, awalnya itu kan ada pendaki yang butuh makanan karena tidak membawa bekal. Kemudian Mbok Yem akhirnya mencoba berjualan dari bekal yang dia bawa untuk mencari jamu,” imbuhnya.
    Saelan, salah satu anak Mbok Yem, mengaku untuk memasok bahan makanan seperti beras, minyak goreng, dan sejumlah kebutuhan warung, ia bisa mengantar 3 kali naik turun Gunung Lawu setiap minggu.
    “Minimal itu bawa 35 kilogram beban, ya beras, minyak, semua kebutuhan untuk warung. Awalnya itu minimal 3 kali mengirim,” ucapnya.
    Saelan mengaku butuh waktu 5 hingga 6 jam untuk mengantarkan sembako untuk jualan ibunya.
    Di awal jualan, Mbok Yem kondisi jalur pendakian ke
    Puncak Gunung Lawu
    tidak semudah saat ini.
    “Dulu jalan setapak ya licin kalau hujan. Barang yang dibawa beratnya minimal 35 kilogram sampai 40 kilogram. Kalau tidak hujan ya 5 jam sampai puncak, kalau hujan bisa sampai 6 jam,” imbuhnya.
    Di awal tahun 2019, Mbok Yem mengaku mendapat bantuan panel tenaga surya dari pendaki Jakarta untuk penerangan dan membantu pendaki yang membutuhkan cas HP.
    Saat itu, pendaki tersebut memberikan panel surya, 3 buah aki untuk menampung listrik, dan 4 buah bola lampu.
    “Yang bantu pendaki dari Jakarta membawakan itu listrik matahari sama 3 buah aki dan 4 lampu,” cerita Mbok Yem kala itu.
    Dengan memiliki panel surya, jika malam hari Mbok Yem tak lagi mengalami kegelapan atau mengandalkan lampu minyak.
    Mbok Yem juga memahami kebutuhan para pendaki untuk mengecas HP yang mereka bawa.
    “Boleh cas HP tapi saya batasi sampai jam 4 sore, kalau siang mau bisa ngisi akinya, kalau malam untuk penerangan kita sendiri,” ucap Mbok Yem.
    Mbok Yem mengaku mengutip biaya cas Rp 5.000 setiap HP untuk biaya perawatan peralatan panel surya miliknya.

    Yo tak tarik limangewu sak HP
    (Ditarik Rp 5.000 per HP). Lha kok enak betul kalau tidak ditarik.
    Ngunu kuwi yo enek sing ora mbayar
    (Meski begitu masih ada yang tidak bayar),” katanya sambil tertawa.
    Meski sulit membawa bahan makanan untuk jualan di warungnya, Mbok Yem tidak mematok harga mahal untuk menu nasi pecel andalannya.
    Satu porsi nasi pecel dia jual Rp 13.000, sementara nasi soto atau rawon dijual dengan harga Rp 15.000.
    Untuk minuman seperti kopi, teh, dan minuman lainnya, rata-rata dijual dengan harga Rp 5.000.
    Tak terasa lebih dari 35 tahun Mbok Yem telah membuka warung di Puncak Gunung Lawu.
    Sudah ribuan pendaki yang merasa tertolong dengan keberadaan warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu.
    Setelah pulang dari perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo karena sakit pneumonia, rencananya Mbok Yem akan istirahat berjualan dan akan menunggu cucunya.
    Sayangnya, keinginan Mbok Yem belum kesampaian.
    Mbok Yem meninggal pada Rabu siang sekitar pukul 13:30 WIB.
    “Kalau ditotal dari mencari jamu sampai buka warung ya 40 tahun lebih. Rencananya memang mau istirahat mau nunggu cucunya kalau sudah pulih. Kalau soal warung mau dibicarakan nanti karena kita fokus bagaimana Mbok Yem sembuh dulu,” ucap Syaiful Gimbal.
    Legenda Gunung Lawu Wakiyem (82) atau lebih dikenal Mbok Yem, meninggal dunia Rabu siang sekitar pukul 13:30 WIB di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur.
    Mbok Yem sempat dirawat di RSU Aisyiyah selama lebih dari 2 minggu karena menderita pneumonia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamentan: Presiden Prabowo ingin Kopdes jadi solusi ekonomi rakyat

    Wamentan: Presiden Prabowo ingin Kopdes jadi solusi ekonomi rakyat

    Keinginan Presiden bagaimana negara itu ketemu sama rakyatnya, memangkas jarak antara pemerintah dan rakyatnya melalui Kopdes Merah Putih.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan Koperasi Desa Merah Putih menjadi solusi ekonomi rakyat melalui penguatan peran strategis koperasi di tingkat desa yang mendukung kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

    “Keinginan Bapak Presiden bagaimana negara itu ketemu sama rakyatnya, memangkas jarak antara pemerintah dan rakyatnya melalui Kopdes Merah Putih,” kata Wamentan dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Wamentan menegaskan bahwa peran strategis Kopdes Merah Putih dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok, sekaligus menyerap hasil panen petani langsung dari desa.

    Menurut Sudaryono atau akrab disapa Mas Dar, keberadaan Kopdes Merah Putih merupakan pelaksanaan nyata dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh kebijakan, termasuk kebijakan pangan benar-benar menyentuh rakyat.

    Selain itu, Kopdes Merah Putih hadir untuk memperkuat ketersediaan sembako yang terjangkau di desa sesuai dengan ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Dengan model koperasi, rantai distribusi pangan akan lebih efisien, dan potensi kenaikan harga akibat distribusi panjang dapat ditekan.

    Wamentan juga menyebutkan Kopdes Merah Putih dapat dijadikan sebagai agen penyalur pupuk subsidi, LPG, dan kebutuhan dasar lainnya. Hal ini diyakini akan memperkuat ketahanan pangan desa dan mengurangi ketergantungan pada jalur distribusi yang selama ini rawan spekulan.

    “Kita ingin menjamin ketersediaan sembako sesuai dengan HET, penyerapan gabah sesuai dengan HPP Rp6.500,00/kg, memastikan pupuk terdistribusi dengan baik, memastikan rakyat di desa tidak kena pinjol karena simpan pinjamnya melalui Kopdes Merah Putih, termasuk kebutuhan LPG,” ujar Wamentan.

    Program percepatan itu dilandasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Diharapkan lebih dari 80.000 koperasi terbentuk, baik melalui pendirian baru, pengembangan koperasi yang sudah ada, maupun revitalisasi koperasi tidak aktif.

    “Intinya bagaimana rakyat desa menggunakan instrumen Kopdes Merah Putih untuk mengakses pemerintah tanpa birokrasi yang panjang,” jelasnya.

    Dengan begitu, lanjut Wamentan, desa akan menjadi pusat kemandirian ekonomi dan menjadi instrumen nyata untuk mengelola potensi lokal dan menjamin kesejahteraan petani serta masyarakat desa secara langsung.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa Kopdes Merah Putih akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari kantor koperasi, toko sembako, klinik desa, apotik desa, simpan pinjam, gudang/cold storage, logistik desa, dan usaha lainnya (agen pupuk, agen LPG, menyerap gabah, dan lainnya).

    Menurut dia, Kopdes Merah Putih dapat membangun ekonomi di perdesaan secara keseluruhan.

    “Presiden tidak ingin rakyat di desa miskin, kurang gizi, dan pendidikan rendah. Masyarakat harus sehat, cerdas, kuat fisiknya, terpenuhi gizinya, dan ekonominya maju,” kata Zulhas.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • 10
                    
                        Mengenang Semangat Mbok Yem, Masih Goreng Telur Jam 2 Pagi demi Pendaki Bisa Makan
                        Surabaya

    10 Mengenang Semangat Mbok Yem, Masih Goreng Telur Jam 2 Pagi demi Pendaki Bisa Makan Surabaya

    Mengenang Semangat Mbok Yem, Masih Goreng Telur Jam 2 Pagi demi Pendaki Bisa Makan
    Editor
    KOMPAS.com

    Mbok Yem
    , perempuan bernama lengkap Wakiyem yang dijuluki sebagai “Legenda
    Gunung Lawu
    ,” meninggal dunia pada Rabu (23/4/2025).
    Pemilik
    warung
    di puncak Lawu itu wafat saat memasuki usia 82 tahun.
    Pada Maret lalu, Mbok Yem turun gunung dengan ditandu karena sakit.
    Ia dirawat di RSU Aisyiyah Ponorogo karena pneumonia.
    Mbok Yem juga sempat sesak napas sehingga kunjungan pembesuk dibatasi saat itu.
    Sejumlah
    pendaki
    pun mendoakan Mbok Yem.
    Ada pula yang datang ke rumah sakit untuk menjenguknya.
    Bisa dibilang, Mbok Yem merupakan pahlawan bagi para pendaki.
    Warungnya ibarat oase di padang pasir. Mbok Yem rela menyediakan makanan bagi para pendaki yang singgah meskipun tengah malam.
     
    Dedikasi Mbok Yem dalam melayani pengunjung warungnya tak diragukan lagi.
    Selama menjaga warung, Mbok Yem mengaku kerap memaksakan diri meski sedang sakit.
    Ia tetap membuatkan telur goreng bagi pendaki yang sampai di puncak malam hari.
    Bahkan, pukul 02.00 malam pun Mbok Yem tetap menyiapkan makanan jika ada yang singgah di warungnya.
    “Kemarin itu sakit gigi, enggak bisa tidur. Kadang sampai jam 12 malam enggak tidur. Jam 2 malam itu masih goreng telur karena ada pendaki yang lapar. Kalau capek baru tertidur,” ucap Mbok Yem saat ditemui Maret lalu.
    Anak Mbok Yem, Saelan, mengaku tidak bisa berbuat apa-apa jika Mbok Yem tetap nekat berjualan meski usianya sudah memasuki 82 tahun.
    “Dilarang pun tidak bisa karena kalau di rumah yang dipikir bagaimana orang-orang yang naik gunung bisa makan,” ucapnya.
    Saelan mengaku bahwa jiwa orangtuanya itu sudah tidak memikirkan untung atau rugi berjualan di Puncak Gunung Lawu.
    Untuk membawa beban sembako seberat 35 kilo menuju puncak, biayanya bisa mencapai Rp 500.000.
    “Kami memahami bagaimana Simbok lebih mementingkan bisa jualan di atas daripada memikirkan untungnya,” ujar Saelan.
    Saat Mbok Yem sakit Maret lalu, warungnya tetap beroperasi.
    Meski tampak sederhana, tetapi warung Mbok Yem menyimpan kenangan bagi orang-orang yang pernah mendaki Gunung Lawu.
    Salah satu menu yang dirindukan adalah nasi pecel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Cara Hasilkan Uang di Aplikasi OMC, Benarkah Aman?

    5 Cara Hasilkan Uang di Aplikasi OMC, Benarkah Aman?

    JABAR EKSRPES – Aplikasi OMC atau Omnicom yang mengklaim sebagai penghasil uang, kini sedang ramai jadi pembicaraan di kalangan pecinta investasi. Pasalnya aplikasi ini telah membuktikan bisa memberikan keuntungan besar pada anggotanya.

    Banyak yang mengaku telah menerima gaji dari hasil kerja di aplikasi ini, seperti apa pekerjaan atau tugasnya hingga menghasilkan banyak uang dalam waktu yang relatif singkat, akan dijelaskan dalam artikel ini.

    Aplikasi ini mulai melebarkan sayap hingga ke bagian timur Indonesia ini, karena promosinya langsung turun ke masyarakat dengan membagi-bagikan bantuan, sehingga mudah mendapatkan simpati dari masyrakat.

    Beberapa waktu lalu banyak berita di media sosial yang membagikan aktifitas dari aplikasi ini yang sedang berbagi sembako atau bantuan lain untuk masyarakat.

    Baca juga : Waspada, Ini 3 Modus Aplikasi OMC Tipu Calon Anggotanya

    Meski sudah banyak yang mengaku berhasil sukses dengan bergabung di aplikasi ini, namun banyak juga yang meragukannya. Karena tidak sedikit influenser yang menyebt bahwa aplikasi ini ponzi dan berpotensi sebagai penipuan.

    Dari salah satu grup obrolan para member aplikasi OMC, dibagikan penjelasan tentang 5 car amenghasilkan uang di aplikasi ini, diantaranya :

    1. Menyelesaikan tugas harian, dan akan mendapatkan gaji sesuai level P anda.

    2. Anda bisa menghasilkan uang dengan cara merekrut karyawan baru, Disini anda akan mendapat bonus referensi.

    3. Anda akan mendapatkan rabat kerja tim anda (biaya management staf). Semakin besar Tim anda maka semakin besar pendapatan harian anda.

    4. Semakin besar timnya, semakin tinggi jabatannya dan semakin tinggi pula gajinya.

    5. Anda juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan di OMC dengan cara investasi di Dana kekayaan OMC.

    Itulah cara yang diklaim oleh aplikasi OMC bisa mendatangkan keuntungan banyak bagi anggotanya.

    Baca juga : Benarkah Aplikasi OMC Beda Dari Ponzi Lain? Cek Fakta Lengkapnya

    Namun benarkah aplikasi ini aman dan legal? berdasarkan beberapa fakta yang berhasil dikumpulkan oleh Jabar Ekspres menyebutkan bahwa aplikasi ini ternyata belum memiliki ijin dari Otoritas Jasa keuangan (OJK).

    Aplikasi ini juga terindikasi sebagai ponzi, karena ada level keanggotaan lengkap dengan skema keuntungannya, dimana untuk mencapainya harus melakukan deposit atau membayar.

  • Hari Kartini, PLN Jatim gelar aksi sosial pendidikan hingga kesehatan

    Hari Kartini, PLN Jatim gelar aksi sosial pendidikan hingga kesehatan

    Surabaya (ANTARA) – Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menggelar aksi sosial di bidang pendidikan hingga kesehatan di berbagai daerah seperti Surabaya dan Madura dalam rangka memperingati Hari Kartini.

    “Kegiatan ini merupakan manifestasi melanjutkan perjuangan Kartini sekaligus komitmen nyata Srikandi PLN untuk terus berkontribusi kepada sesama,” kata General Manager PLN UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir di Surabaya, Rabu.

    Di Surabaya, Srikandi PLN Jatim mengadakan cek kesehatan gratis khusus bagi warga lanjut usia (lansia) dan perempuan di RW 5 di Wilayah Pucang Sewu seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.

    Kegiatan di Surabaya tersebut turut menawarkan konsultasi kesehatan secara langsung dan gratis dengan tenaga medis profesional.

    “Dengan semangat emansipasi, semoga Srikandi PLN terus dapat menebar kebaikan dan menginspirasi serta mampu memberdayakan perempuan-perempuan lainnya untuk terus berkarya,” kata Ahmad.

    Sementara di Madura, Srikandi bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN mengadakan aksi sosial dengan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada 11 siswa dan siswi Yayasan Al Uswah Pamekasan.

    Srikandi PLN UP3 Madura Chairunnisa Rhimadhani menuturkan kegiatan ini sebagai langkah meneruskan semangat Kartini yakni membuka jalan bagi anak-anak untuk mendapat hak mereka yakni pendidikan sehingga memiliki semangat menggapai cita-cita.

    “Kami percaya pendidikan adalah hak setiap anak dan sudah sepatutnya kita hadir untuk memastikan mereka tidak berjalan sendiri,” ujarnya.

    Selain itu, PLN turut menggelar aksi sosial dengan berbagi paket sembako kepada para pengemudi ojek online (ojol) perempuan di Kabupaten Jember dan berbagi kebahagiaan pada perempuan pedagang di Kota Situbondo.

    Koordinator Ojol Wanita Kabupaten Jember Lidya pun mengaku terharu dan terima atas kepedulian PLN Jatim terhadap para wanita yang berjuang demi keluarganya.

    . Mendengar dukungan dan berbagi cerita dengan sesama pejuang wanita seperti ini memberikan kami semangat baru untuk terus berjuang,” kata Lidya.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Fatma Saifullah Yusuf: Kartini Hadir Membawa Arti, Perempuan Juga Bisa Berprestasi – Page 3

    Fatma Saifullah Yusuf: Kartini Hadir Membawa Arti, Perempuan Juga Bisa Berprestasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Warna-warni baju adat dari berbagai daerah di Indonesia menyemarakkan suasana peringatan Hari Kartini di kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Senin,21 April 2025.

    Senyum bahagia pun terukir di wajah para pegawai dan juga penerima manfaat (PM) yang turut menghadiri acara.

    Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial Fatma Saifullah Yusuf mengungkapkan Peringatan Hari Kartini 2025 tak hanya untuk memaknai dan mengenang perjuangan RA Kartini, namun juga memberikan apresiasi dan kebahagian bagi para perempuan lanjut usia (lansia) yang masih aktif dan cerdas dalam menjalani kehidupannya di usia senja.

    “Beliau-beliau ini usianya sudah 70 tahun ke atas, masih produktif, strong, smart, karena semuanya masih mampu berkegiatan di masyarakat. Ada yang berjualan, ada yang mengajar ngaji, ada juga yang jadi MC alias momong cucu,” canda Fatma yang juga di dampingi oleh penasehat II Intan Agus Jabo dan Ketua DWP Vero Robben Rico.

    Sebanyak 20 perempuan lansia menerima bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa paket sembako, nutrisi, alat kebersihan diri dan kebaya set senilai Rp 1.535.000,-. Mereka pun tampil ciamik berkebaya lengkap dengan riasan wajah dan aksesoris lain. 

    Salah satunya adalah Ni’mah (75), lansia asal Matraman Dalam, Jakarta Pusat itu masih aktif mengikuti kegiatan sosial seperti pengajian dan senam di sekitar tempat tinggalnya. Ia mengaku sangat senang dengan bantuan yang diterima dari Kemensos.

    “Terima kasih ya, ini bermanfaat untuk saya. Saya juga didandani, dibikin cantik begini, pakai baju baru juga,” ujar Ni’mah sumringah.

    Acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan apik para perempuan lansia dari Sekolah Lansia Bahtera Bekasi Utara. Sebanyak 23 lansia memainkan angklung dengan piawai dan menyemarakkan suasana.

     

    Sebanyak 40 sekolah rakyat tingkat dasar, menengah, dan atas untuk warga tidak mampu siap dibuka di sejumlah kota pada awal tahun ajaran baru mendatang. Mensos, Saifullah Yusuf dan Seskab, Teddy Indra Wijaya kemarin meninjau salah satu lokasi sekola…

  • Alat Berat Dikerahkan Bersihkan Lumpur Pascabanjir di Bandar Lampung

    Alat Berat Dikerahkan Bersihkan Lumpur Pascabanjir di Bandar Lampung

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Pascabanjir yang melanda ribuan rumah warga di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung langsung mengerahkan alat berat dan ratusan petugas kebersihan untuk mempercepat proses pembersihan lumpur dan sampah yang menumpuk.

    Meski banjir yang terjadi pada Senin dini hari (21/4/2025) telah surut, kondisi di Kelurahan Panjang Utara dan Kelurahan Panjang Selatan masih memprihatinkan. Rumah-rumah warga, jalan lingkungan, serta fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah masih dipenuhi lumpur.

    Akibat banjir tersebut, aktivitas belajar-mengajar di sejumlah sekolah terpaksa dihentikan sementara. Para siswa diliburkan karena sarana dan prasarana sekolah belum dapat difungsikan.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, Wakidi, menyatakan bahwa hingga saat ini tercatat sekitar 3.094 unit rumah warga terdampak banjir.

    “Kelurahan Panjang Selatan dan Panjang Utara adalah wilayah terdampak paling parah. Pendataan masih terus kami lakukan,” ujarnya saat meninjau lokasi di Jalan Bahari, Selasa (22/4/2025).

    Untuk percepatan pemulihan, Pemkot Bandar Lampung bersama TNI, Polri, dan instansi terkait turut membantu warga dengan menerjunkan alat berat serta menyediakan mobil tangki air bersih di titik-titik strategis.

    “Pembersihan kami fokuskan pada jalan dan sekolah-sekolah agar aktivitas warga bisa segera pulih. Semoga dalam waktu dekat wilayah terdampak sudah bersih dari lumpur,” jelas Wakidi.

    Selain air bersih, Pemkot Bandar Lampung juga telah menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak sejak hari pertama banjir. “Bantuan dari wali kota terus mengalir hingga hari ini,” tambahnya.

    Banjir yang disebabkan oleh hujan deras dan meluapnya sungai di sekitar permukiman ini juga menelan korban jiwa. Tiga warga dilaporkan meninggal dunia dan satu unit mobil minibus rusak berat setelah terseret arus.

    Diduga, buruknya sistem drainase serta alih fungsi lahan di Kecamatan Panjang turut memperparah dampak banjir di Bandar Lampung tahun ini.
     

  • Butuh 82 Titik Dapur MBG, Pemkot Bogor Siapkan Penambahan SPPG

    Butuh 82 Titik Dapur MBG, Pemkot Bogor Siapkan Penambahan SPPG

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana menambah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan menjadi dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Ia menekankan, target itu mendukung dan menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto.

    Tercatat, saat ini ada 120.000 siswa di Kota Bogor yang harus dilayani oleh program MBG.
    Karena itu, dibutuhkan sekitar 82 titik dapur yang mampu melayani, dengan kapasitas satu dapur dapat melayani 2.000 hingga 3.000 pelajar.

    “Sejak diluncurkan pada Januari 2025, saat ini sudah ada empat SPPG di Kota Bogor,” kata Dedie dikutip Selasa (22/4).

    Pihaknya menargetkan, akan bertambah dua dapur lagi yang diperkirakan mulai digunakan pada Agustus mendatang.

    “Jadi kebayang kalau kemudian kita mau nambah 10 lagi, kita butuh waktu. Ini betul-betul murni harus ada kemitraan antara pemilik aset lahan dan tentu ada yang membangunkan dapur serta peralatannya,” tutur Dedie.

    “Termasuk SDM-nya dan juga supplier-nya dari logistik atau sembako. Ini tentu program yang baik, tapi harus dipikirkan bersama,” imbuhnya.

    Mengenai aset lahan, Dedie menjelaskan, bahwa Pemkot Bogor melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki aset-aset yang juga bisa digunakan sebagai dapur.

    Namun tentu saja hal itu bisa terwujud dengan kolaborasi, termasuk menjalankan semua proses administrasinya sesuai prosedur dan regulasi yang ada.

    Menurutnya, program MBG ini, merupakan program mulia, namun harus dilakukan dengan komitmen bersama, termasuk penyiapan SDM yang tangguh.

    “Semua prosesnya harus government, sesuai tata kelola, karena ini uang negara. Meskipun ada semacam kemudahan, tapi proses tata kelolanya harus benar, tata kelola administrasinya, tata kelola pembelian logistiknya, pembagiannya, sumber dayanya. Sehingga selama tata kelolanya dipatuhi dan dipenuhi, itu bisa terlaksana,” tukas Dedie. (YUD)

  • Angin Puting Beliung Terjang Tapanuli Utara dan Sergai, 58 Rumah Rusak
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        22 April 2025

    Angin Puting Beliung Terjang Tapanuli Utara dan Sergai, 58 Rumah Rusak Medan 22 April 2025

    Angin Puting Beliung Terjang Tapanuli Utara dan Sergai, 58 Rumah Rusak
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com

    Angin puting beliung
    disertai hujan deras menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten
    Tapanuli Utara
    (Taput) dan
    Serdang Bedagai
    (Sergai) dalam dua hari belakangan ini.
    Akibat insiden ini, total sebanyak 58 rumah mengalami kerusakan.
    Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik
    BPBD Sumut
    , Sri Wahyuni, mengatakan, musibah di Taput terjadi pada Senin (21/4/2025), pukul 15.15 WIB.
    “Diawali cuaca ekstrem dan curah hujan yang sangat tinggi di dua Kecamatan Taput, yang menyebabkan
    angin puting beliung
    , mengakibatkan kerusakan di beberapa rumah warga di desa,” ujar Sri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/4/2025).
    Sri menjelaskan rata-rata rumah yang rusak disebabkan oleh seng yang beterbangan saat angin puting beliung terjadi.
    Lalu, kata dia, dari data BPBD, total ada 25 rumah rusak akibat insiden ini. Rinciannya di Kecamatan Tarutung ada 20 rumah rusak berat dan 3 rumah rusak sedang.
    “Dua rumah lainnya mengalami rusak ringan di Kecamatan Siatas Barita,” ungkapnya.
    Sri mengatakan, pihaknya juga melakukan berbagai upaya terkait insiden ini, di antaranya melakukan
    assessment
    di lokasi hingga membantu perbaikan rumah warga yang terdampak.
    Sementara itu, untuk di wilayah Sergai, insiden angin puting beliung terjadi pada Minggu (20/4/2025) sekitar pukul 10.21.
    “Jadi, pemicunya adalah hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan terjadinya bencana alam angin puting beliung,” kata Sri.
    Sri menjelaskan bahwa akibat insiden ini, 33 rumah mengalami rusak berat, rinciannya berada di Kecamatan Perbaungan ada 17 rumah, sedangkan di Kecamatan Pantai Cermin ada 16 rumah.
    “Upaya yang dilakukan petugas BPBD adalah melakukan pendataan di lokasi bencana dan memberi bantuan sembako kepada korban bencana angin puting beliung,” ujar Sri.
    Sementara itu, Tuti (34), warga Kecamatan Pantai Cermin, mengatakan bahwa insiden terjadi ketika angin datang begitu kencang sehingga atap rumahnya terbawa terbang.
    Dia pun sempat ketakutan, beruntung dalam insiden itu tidak ada warga yang terluka.
    “Takut lihat atap seng rumah terbang dibawa angin,” ujarnya dengan wajah cemas.
    Akibat atap rumah yang rusak, seluruh barang-barang miliknya basah terkena hujan.
    “Air hujan langsung masuk ke dalam rumah, semua pakaian dan barang-barang basah terendam,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.