Produk: sembako

  • Mahasiswa Turun Tangan Bantu Warga Lewat Tebus Murah Bahan Pokok – Halaman all

    Mahasiswa Turun Tangan Bantu Warga Lewat Tebus Murah Bahan Pokok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah tingginya harga kebutuhan pokok, sekelompok mahasiswa Universitas Esa Unggul di Jakarta menggelar aksi kemanusiaan dengan membagikan 500 paket bahan pokok kepada warga, Rabu (7/5/2025).

    Paket yang dibagikan para mahasiswa ini berupa beras lima liter, diberikan melalui skema “tebus murah” seharga Rp10.000 per paket.

    Kegiatan ini berlangsung di sebuah lapangan terbuka di kawasan Jakarta Barat dan disambut antusias warga yang sejak pagi mengantre secara tertib.

    Kegiatan ini tidak sekadar bantuan sosial sesaat, melainkan wujud keprihatinan terhadap kondisi banyak keluarga di perkotaan yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan dasar. Harga beras yang terus naik dalam beberapa bulan terakhir telah menambah tekanan terhadap rumah tangga dengan penghasilan rendah.

    Maria Arviah, salah satu penyelenggara, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari kegelisahan melihat realita di lapangan.

    “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong kepedulian sosial mahasiswa dalam membantu ketersediaan pangan bagi masyarakat sekaligus memberdayakan semangat gotong royong serta kepekaan isu kemanusiaan,” ujarnya.

    Pembagian paket sembako tersebut diselenggarakan untuk meringankan beban masyarakat yang merupakan bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat

    Mayoritas warga yang datang adalah ibu rumah tangga dan lansia dari sekitar lingkungan kampus. Banyak dari mereka menyampaikan bahwa bantuan beras dengan harga terjangkau sangat berarti, terlebih menjelang pertengahan tahun.

  • Sekolah terdampak regrouping di Kudus akan digunakan untuk Koperasi Merah Putih

    Sekolah terdampak regrouping di Kudus akan digunakan untuk Koperasi Merah Putih

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Sekolah terdampak regrouping di Kudus akan digunakan untuk Koperasi Merah Putih
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 07 Mei 2025 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Kudus Jawa Tengah berkomitmen agar seluruh desa melaksanakan Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih. Hal itu disampaikan Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat Musyawarah Desa Khusus yang digelar di Balai Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Selasa (6/5) bersama Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono. 

    Pembentukan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Kudus juga sudah mencapai 40 persen. Rencananya kantor Koperasi Merah Putih dapat menggunakan bangunan sekolah yang terdampak regrouping, sehingga bangunan tidak terbengkelai. Selain itu bangunan SD itu juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan desa sepeti Posyandu maupun Bumdes.

    Bupati juga mengapresiasi Bank Jateng yang akan membiayai pengurusan badan hukum Koperasi Merah Putih melalui CSR. Selanjutnya, Bupati bersama jajaran siap mendampingi dan menjadi tempat konsultasi kepala desa sampai Koperasi Merah Putih. Iamenyatakan kalau didesa sudah ada Bumdes tinggal dikolaborasikan dengan koperasi desa. 

    Ditambahkan, mengenai target luasan tanaman padi sekitar 33 ribu hektar, namun, Sam’ani menjelaskan baru bisa memenuhi 26 ribu hektar. Angka tersebut akan berupaya untuk terus ditambah.  Meski saat ini setelah dihitung, Kabupaten Kudus srplus swasembada pangan sekitar 30 ribu ton per tahun. Ini akan menyumbang ke wilayah Jawa Tengah dan Republik Indonesia.

    “Kami upayakan laham menanam padi ditambah. Semoga wilayah Jekulo, Kaliwungu, dan Mejobo yang kadang terdampak banjir bisa satu sampai dua kali masa tanam lagi,” paparnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (7/5).

    Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono menyatakan Koperasi Merah Putih akan menyediakan sembako dengan harga terjangkau sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan. Pengelolaannya juga didorong transparan dan diawawi oleh pihak berwenang.

    “Koperasi Merah Putih akan mempunyai gerai menyalurkan sembako dengan harga sembako sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. Juga menyalurkan bantuang langsung kepada rakyat melalui koperasi Merah Putih,” tandasnya..

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jadwal dan Lokasi Pengambilan Bantuan Sembako Murah OTS KJP Pasar Jaya, Berikut Informasinya – Halaman all

    Jadwal dan Lokasi Pengambilan Bantuan Sembako Murah OTS KJP Pasar Jaya, Berikut Informasinya – Halaman all

    Daftar 5 lokasi pengambilan sembako murah OTS KJP Pasar Jaya 2025 di Jakarta. Ambil bantuan pada 8 Mei sesuai tiket antrean online.

    Tayang: Rabu, 7 Mei 2025 17:28 WIB

    Instagram @perumdapasarjaya

    Informasi lokasi dan jadwal pengambilan sembako murah OTS KJP Pasar Jaya 2025 terpampang jelas di papan pengumuman untuk memudahkan peserta. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini lima lokasi pengambilan bantuan sembako murah OTS KJP Pasar Jaya 2025.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengambilan dapat dilakukan pada 8 Mei 2025.

    Lokasi pengambilan dapat dilakukan di tempat pada saat mendaftar.

    Ada lima lokasi pengambilan, yaitu di

    Jakarta Pusat

    Jakarta Timur

    Jakarta Utara

    Jakarta Selatan 

    Jakarta Barat

    Pengambilan sembako OTS Antrian KJP Pasar Jaya dilakukan satu hari setelah pendaftaran online atau tanggal yang tertera di tiket antrean.

    Untuk diketahui, ini merupakan bantuan berupa sembako murah atau subsidi pangan.

    Pemberian sembako murah atau subsidi pangan dibatasi dalam antrian yang bisa didaftarkan oleh pemegang KJP secara online.

    Untuk informasi selanjutnya anda dapat membuka link https://antriankjp.pasarjaya.co.id/.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jadwal dan Lokasi Pengambilan Bantuan Sembako Murah OTS KJP Pasar Jaya, Berikut Informasinya – Halaman all

    Jadwal dan Lokasi Pengambilan Bantuan Sembako Murah OTS KJP Pasar Jaya, Berikut Informasinya – Halaman all

    Daftar 5 lokasi pengambilan sembako murah OTS KJP Pasar Jaya 2025 di Jakarta. Ambil bantuan pada 8 Mei sesuai tiket antrean online.

    Tayang: Rabu, 7 Mei 2025 17:28 WIB

    Instagram @perumdapasarjaya

    Informasi lokasi dan jadwal pengambilan sembako murah OTS KJP Pasar Jaya 2025 terpampang jelas di papan pengumuman untuk memudahkan peserta. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini lima lokasi pengambilan bantuan sembako murah OTS KJP Pasar Jaya 2025.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengambilan dapat dilakukan pada 8 Mei 2025.

    Lokasi pengambilan dapat dilakukan di tempat pada saat mendaftar.

    Ada lima lokasi pengambilan, yaitu di

    Jakarta Pusat

    Jakarta Timur

    Jakarta Utara

    Jakarta Selatan 

    Jakarta Barat

    Pengambilan sembako OTS Antrian KJP Pasar Jaya dilakukan satu hari setelah pendaftaran online atau tanggal yang tertera di tiket antrean.

    Untuk diketahui, ini merupakan bantuan berupa sembako murah atau subsidi pangan.

    Pemberian sembako murah atau subsidi pangan dibatasi dalam antrian yang bisa didaftarkan oleh pemegang KJP secara online.

    Untuk informasi selanjutnya anda dapat membuka link https://antriankjp.pasarjaya.co.id/.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jadwal dan Lokasi Pengambilan Bantuan Sembako Murah OTS KJP Pasar Jaya, Berikut Informasinya – Halaman all

    Cara Daftar OTS Antrian KJP Pasar Jaya di HP untuk Dapatkan Sembako Murah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah cara daftar On the Spot (OTS) antrian Kartu Jakarta Pintar (KJP) Pasar Jaya untuk dapat sembako murah atau subsidi pangan.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan subsidi pangan bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar atau KJP.

    Namun, pemberian sembako murah atau subsidi pangan dibatasi dalam atrian yang bisa daftarkan oleh pemegang KJP secara online.

    Setelah melakukan pendaftaran secara online, nantinya akan muncul nomor antrean dan barcode yang digunakan untuk memperoleh sembako murah yang diselenggarakan oleh Perumda Pasar Jaya.

    Pendaftaran OTS antrian KJP Pasar Jaya bisa dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

    Lokasi pengambilan bantuan sembako murah  OTS antrian KJP Pasar Jaya tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

    Pengambilan sembako OTS antrian KJP Pasar Jaya dilakukan satu hari setelah pendaftaran online atau tanggal yang tertera di tiket antrean.

    Lantas, bagaimana cara daftar OTS antrian KJP Pasar Jaya?

    Cara Daftar OTS Antrian KJP Pasar Jaya 

    Simak cara daftar OTS antrian KJP Pasar Jaya, melansir dari laman resmi https://antriankjp.pasarjaya.co.id/.

    Pemengan KJP Jakarta hanya perlu mendaftar lewat HP dan ikuti langkah-langkah berikut ini.

    1. Buka website dengan link https://antriankjp.pasarjaya.co.id/ atau KLIK

    2. Lakukan registrasi data diri dengan mengisi formulir sesuai instruksi yang diberikan.

    3. Isi formulir sesuai yang diminta seperti wilayah, lokasi pengambilan, tanggal pengambilan, nomor kartu ATM penerima manfaat, dan tanggal lahir.

    4. Isi kolom captcha dengan angka yang sesuai.

    5. Klik centang pada bagian Disclaimer.

    6. Klik tombol Enter atau Simpan.

    7. Setelah berhasil mendaftar, sistem akan menampilkan nomor antrean beserta identitas pemilik KJP sebagai bukti pendaftaran.

    8. Unduh dan simpan tiket antrean online.

    9. Setelah proses verifikasi dan registrasi data selesai, cetak/download/screenshot (SS) tiket antrean sebagai syarat wajib untuk mengambil barang.

    Syarat dan Ketentuan Daftar OTS Antrian KJP Pasar Jaya

    1. Pendaftaran antrean hanya dapat dilakukan melalui Qr Code dan situs web resmi;

    2. Antrian online dapat diakses mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB;

    3. Pengambilan barang dilakukan pada H+1;

    4. Antrian online ini hanya berlaku di lokasi yang tertera dan untuk 1 kali pengembilan per hari;

    5. Pengambilan dilakukan pada pukul 08.00 – 17.00 WIB (disesuaikan dengan stok komoditi yang tersedia di gerai);

    6. Harus membawa beberapa data pendukung berupa:

    Kartu Pangan Subsidi
    KTP asli
    Fotocopy KK
    Bukti antrean online

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

  • Inovasi ‘Ngariung’ AKBP Condro Bantu 123 Pengangguran, Tekan 52% Angka Kejahatan

    Inovasi ‘Ngariung’ AKBP Condro Bantu 123 Pengangguran, Tekan 52% Angka Kejahatan

    Jakarta

    Tingkah jenaka dan kesederhanaan Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko perlahan tapi pasti mengubah pola pikir warga terhadap polisi. Lewat program ‘Ngariung Iman, Ngariung Aman’, AKBP Condro membawa pelayanan Polri semakin dekat dengan masyarakat.

    Kesaksian tentang AKBP Condro serta programnya diungkap oleh ustadz Supriyatna, seorang pendidik majelis taklim Darul Kolot di Cikande, Serang. Dia menilai AKBP Condro dan program ‘Ngariung Iman, Ngariung Aman’ mampu mengubah stigma masyarakat terhadap kepolisian menjadi positif.

    “Bagaimana beliau mendekat kepada masyarakat ini memang natural, tidak mengada-ada, memang sifat beliau yang baik seperti itu. Sehingga masyarakat ini dengan beliau tidak canggung berdiskusi, memberikan laporan ataupun curhat,” kata Supriyatna kepada detikcom, Rabu (26/3/2025).

    “Memang beliau ini sosok perubahan di dalam kepolisian, yang tadi mindset kita nih masyarakat dengan polisi ini banyak negatifnya. Ternyata hadirnya beliau di Kabupaten Serang ini berubah, sehingga kita menganggap memang polisi ini ada untuk masyarakat. Jadi bener-bener mengayomi masyarakat,” tambahnya.

    Kapolres Kabupaten Serang AKBP Condro Sasongko Foto: dok. pribadi

    Supriyatna mengatakan bahwa AKBP Condro banyak membantu masyarakat Kabupaten Serang. Menurutnya, dengan program ‘Ngariung Iman, Ngariun Aman’, AKBP Condro menyerap langsung dan menyelesaikan keluh kesah permasalahan warga Serang.

    “Itu dengan adanya program itu, gaya beliau yang suka bercanda itu bikin masyarakat tidak takut untuk menyampaikan terkait gangguan kamtibmas di lingkungan. Alhamdulillah banyak yang laporan masyarakat langsung gerak cepat dari beliau,” ucapnya.

    “Jadi merasa aman kita, karena setiap kita laporan langsung Pak Kapolres turun tindakan cepat, dan wilayah yang ekonominya kekuarangan, kita juga kadang-kadang suka minta tolong beliau, langsung turun untuk memberikan bantuan sosialnya,” ujar Supriyatna.

    “Yang pernah dilakukan (AKBP Condro) ada rumah yang nggak layak huni, dengan birokrasi yang ribet, saya laporan ke Pak Kapolres, hari itu juga beliau langsung datang memberi bantuan. Alhamdulillah sekarang rumahnya sudah diperbaiki,” imbuhnya.

    Kapolres Kabupaten Serang AKBP Condro Sasongko Foto: dok. pribadi

    Artinya angka kejahatan menurun 54,28 persen dan angka penyelesaian kasus naik 6,6 persen. Condro menjabat sebagai Kapolres Kabupaten Serang sejak Januari 2024 hingga kini. Lantas seperti apa program ‘Ngariung Iman, Ngariung Aman’? Condro menjelaskan ngariung memiliki arti berkumpul, dan ngariung sebenarnya tradisi yang melekat di masyarakat Banten.

    “Di sini ada 17 kecamatan, 1.720 desa, target sehari kami datangi dua lokasi sejak pertama kali menjabat. Desa yang kita datangi terutama yang lagi ada masalah, misalnya yang kekurangan air bersih. Kalau padat kegiatan di polres, saya malam jam 01.00 atau 02.00 WIB ke poskamling desanya. Pokoknya yang penting nengok dan warga merasakan saya benar-benar niat ketemu mereka,” ucap Condro kepada detikcom, Kamis (17/10/2024). Dia diusulkan Polda Banten dalam program Hoegeng Corner.

    Dengan Kapolres mengunjungi desa-desa tiap hari, lanjut Condro, dia hendak mencontohkan ke jajaran pentingnya komunikasi dua arah saat bertemu warga. Sehingga kegiatan ngariung dapat berkontribusi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    Dia mengatakan hasil pemetaan masalah di wilayah hukum Polres Kabupaten Serang adalah kenakalan remaja, tawuran pelajar, peredaran obat-obat keras, narkoba, geng motor dan pengangguran

    “Contoh warga ngeluh jalan gelap, jalan rusak sehingga rawan kejahatan. Nah kita langsung panggil stakeholders misalnya dari pabrik lampu, Serang ini kan banyak industri-industrinya, kita bilang ‘mau nggak bantu masyarakat?’, dia mau, ya sudah, istilahnya CSR-nya mereka langsung tepat sasaran. Kita harus ‘paksa’ mereka agar tidak acuh tak acuh pada masyarakat sekitar,” sambung Condro.

    Condro menegaskan ‘Ngariung Iman, Ngariung Aman’ bukan ajang penyuluhan warga atau memberi pesan kamtibmas. Menurut Condro, warga akan bosan jika hanya diminta mendengarkan. Condro berpikir sebaliknya.

    “Kami nggak banyak omong, biar mereka sendiri memberikan masukan. Nah untuk yang kasih masukan, saran atau kritik yang paling kritis, yang paling luar biasa kita kasih setrika, kipas angin biar seru. Akhirnya apa, mereka antusias ngariung sama kita karena masalah mereka diselesaikan detik itu juga, mereka pulang bawa hadiah,” jelas Condro.

    “Pertemuan selanjutnya mereka datang sukarela, nggak perlu digalang-galang atau dikondisikan biar kesannya wah gitu, biar foto laporan untuk pimpinan bagus, keren, nggak gitu. Nggak (berdampak) signifikan kalau caranya begitu,” ujar dia.

    Kapolres Kabupaten Serang AKBP Condro Sasongko Foto: dok. pribadi

    1 Hari 2 Masalah Selesai di Polres, 1 Hari 1 Masalah Selesai di Polsek

    Tiga bulan ‘Ngariung Iman, Ngariung Aman’ berjalan, tepatnya pertengahan Maret, Condro menargetkan polres dalam sehari selesaikan dua masalah, baik laporan polisi atau aduan masyarakat. Dan polsek selesaikan satu masalah tiap hari.

    “Sehari selesai 1 masalah untuk tiap polsek, itu berarti selama seminggu polsek harus menyelesaikan 7 masalah, mau itu laporan polisi terkait pidana, aduan masyarakat terkait kamtibmas. Jadi ada target tiap polsek, bukan hanya kumpul-kumpul atau ceprat-cepret saja. Kalau polres itu targetnya dua permasalahan setiap harinya harus selesai,” terang dia.

    Lalu bagaimana Condro memastikan dirinya tak terima laporan ‘asal bapak senang’ alias ABS dari anggotanya?

    “Saya pasti tanyakan betul (ke jajaran) masalahnya seperti apa, bagaimana penyelesaiannya, lalu siapa saja yang terlibat membantu, peran-perannya apa saja, lalu penyelesaiannya seperti apa. Itu bentuk pengawasan untuk memastikan kinerja jajaran,” imbuh Condro.

    Hapus ‘Budaya’ Calo Tenaga Kerja

    Masyarakat yang berstatus pengangguran di 10 desa kini bekerja pada dua perusahaan di wilayah hukum Polres Kabupaten Serang. Jumlah mereka 123 orang.

    Condro menyebut adanya praktik calo membuat orang asli Kabupaten Serang tertutup kesempatannya. Karena, imbuh dia, calo hanya akan membantu warga yang bersedia membayarnya untuk sebuah pekerjaan.

    “Tingkat pengangguran di Banten, khususnya Serang tinggi, kenapa? Karena Perusahaan-perusahaan yang ada di kita itu banyak merekrut orang luar daerah kita. Kenapa kok yang direkrut orang luar Serang? Karena banyak persebaran calo untuk tenaga kerja. Calo tenaga kerja ini terbentuk dari lingkungan,” tutur Condro.

    “Di mana modusnya orang yang mau bekerja harus membayar dia. Misalnya pabrik butuh 100 orang, nah kan orang-orang sekitar dan pihak perusahaan dapat informasi, orang sekitar ini memanfaatkan situasi dengan membantu memasukan orang-orang yang mau membayar ini untuk bekerja. Nah sekat itulah yang kita potong karena kita langsung komunikasi dengan masyarakat yang butuh tenaga kerja langsung kita sambungkan ke perusahaan yang butuh pekerja,” lanjut dia.

    Berikut data warga pengangguran yang akhirnya mendapat pekerjaan:
    1). PT. Nikomas Gemilang
    – Desa Tambak: 27 Orang
    – Desa Cijeruk: 40 Orang
    Jumlah: 67 Orang

    2). PT Lami Packaging Indonesia
    – Desa Julang: 30 orang
    – Desa Bakung: 13 orang
    – Desa Leuwi Limus: 4 orang
    – Desa Situteratai: 4 orang
    – Desa Cikande Permai: 2 orang
    – Desa Cikande: 1 orang
    – Desa Songgom Jaya: 1 orang
    – Desa Parigi: 1 orang
    Jumlah: 56 orang

    Warung Bhabin

    Condro menyampaikan di awal menjabat Kapolres Kabupaten, dirinya merotasi 9 bhabinkamtibmas. Condro menegaskan bhabinkamtibmas adalah ujung tombak di medan ‘pertempuran’.

    “Bhabin harus bisa menjadi polisi untuk dirinya sendiri, tidak bisa orang sembarangan. Jadi kalau sudah terdeteksi malas-malasan, buat gaduh di warga binaannya, kita ganti. Ada 9 bhabin yang saya ganti,” kata Condro.

    Langkah berikutnya untuk memaksimalkan efektivitas peran bhabinkamtibmas, dia bekerja sama dengan pemerintah desa untuk menunjuk satu warung milik warga yang representatif untuk jadi tempat ngariung bhabinkamtibmas dengan warga.

    “Menunjuk satu tempat untuk ngariung dengan warga di wilayah binaan, saya minta kerja sama dengan kepala desa, kita sebut Warung Bhabin. Jadi mereka tidak harus selalu muter kalau lagi sakit atau cape, masyarakat gantian bisa mendatangi Warung Bhabin. Kita kerja sama dengan Bulog dan pabrik-pabrik sehingga kita juga berperan menyuplai sembako-sembako murah di Warung Bhabin itu. Pemilik bayarnya terakhir saja, kalau sudah laku,” ujar Condro.

    (fas/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemkab Kudus Targetkan 60 Kopdes Merah Putih Diluncurkan Juli Mendatang

    Pemkab Kudus Targetkan 60 Kopdes Merah Putih Diluncurkan Juli Mendatang

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) memastikan bahwa musyawarah desa khusus masih berlangsung di 123 desa dan 9 kelurahan di Kabupaten Kudus.

    Musdes khusus yang berlangsung pada Mei ini sebagai langkah awal pembentukan koperasi desa/kelurahan merah putih menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Kepala Dinas PMD Kudus, Famni Dwi Arfana mengatakan, embrio pembentukan Kopdes Merah Putih sudah ada tersebar di beberapa desa/kelurahan.

    Koperasi merah putih ini dibentuk berkolaborasi dengan pihak terkait, seperti Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai embrionya. Nantinya, koperasi ini harus bersertifikasi dan berbadan hukum.

    Kata dia, Dinas PMD kini tengah melakukan inventarisasi potensi-potensi di setiap desa, guna menentukan arah bidang usaha koperasi sesuai kebutuhan masyarakat.

    Terdapat tujuh bidang usaha yang bisa dikembangkan. Mulai dari pertanian, simpan pinjam, kesehatan, hingga penyediaan sembako.

    “Ini penting supaya koperasi yang dibentuk nantinya benar-benar berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya, Selasa (6/5/2025).

    Menurut Famni, pengadaan koperasi merah putih bisa dilakukan dengan tiga skema. Pertama pengadaan baru, kedua revitalisasi dan ketiga pengembangan.

    Output hasil Musdes Khusus dijadikan sebagai dasar pembentukan koperasi merah putih. Koperasi ini nantinya digerakkan oleh 9-20 SDM sesuai kebutuhan, yang diambil dari masyarakat desa masing-masing. Modal awalnya berkisar Rp 15 juta dialokasikan dari APBDes dibantu APBD.

    Famni menegaskan, semua desa dan kelurahan di Kudus harus sudah punya koperasi merah putih tahun ini. Meski dalam pengadaannya dilakukan secara bertahap.

    “Saat ini terus berproses, kita harapkan saat launching serentak pada Hari Koperasi 12 Juli mendatang sudah ada separo sekitar 60-an kopdes merah putih terbentuk di Kudus,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Dinas PMD mendata, saat ini terdapat beberapa KUD yang masih aktif, bisa menjadi mitra koperasi merah putih. Keberadaan Gapoktan juga dinilai bisa mendukung pembentukan Koperasi Merah Putih, dalam penyediaan pupuk, bibit, hingga pemasaran hasil pertanian.

    Rencana pembentukan koperasi bersertifikasi melalui notaris juga sedang dikaji. Apakah akan memanfaatkan koperasi yang sudah ada atau membentuk koperasi baru.

    Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris menyatakan, saat ini pembentukan Koperasi Merah Putih di Kudus masih dalam tahap persiapan dan koordinasi. Termasuk menjalin kerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terkait penyertaan modal.

    Pemerintah kabupaten juga melakukan pendampingan dalam proses pendirian badan hukum Kopdes Merah Putih melalui Bank Jateng.

    Koperasi Merah Putih ini akan menjadi salah satu unit usaha milik pemerintah desa seperti Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Koperasi ini dirancang tidak untuk menyaingi Bumdes, melainkan untuk berjalan beriringan satu sama lain.

    Tujuh unit usaha yang ada dalam pembentukan Koperasi Merah Putih meliputi kantor koperasi, kios pengadaan sembako, unit bisnis simpan pinjam, klinik kesehatan, apotek, sistem pergudangan atau cold storage, dan sarana logistik.

    Pembentukan koperasi ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian ekonomi lokal daerah.

    “Embrio sudah ada, dan rata-rata desa siap bekerjasama dengan perbankan untuk penyertaan modal,” tuturnya. (Sam)

  • Rumah Ibu Tunggal di Sukaraja Ambruk Dihantam Hujan Deras, Butuh Bantuan Perbaikan

    Rumah Ibu Tunggal di Sukaraja Ambruk Dihantam Hujan Deras, Butuh Bantuan Perbaikan

    JABAR EKSPRES – Sebuah rumah milik Dede Aisyah, janda dengan tiga anak, ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kampung Pasir Jambu, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Minggu (4/5) dini hari.

    Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, insiden terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. “Bangunan memang sudah rapuh karena lama tidak diperbaiki. Hujan dan angin mempercepat kerusakannya,” jelas Adam, Senin (5/5).

    Kerusakan meliputi dinding dan atap di bagian kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Meski tidak ada korban jiwa, rumah dikategorikan rusak sedang dan tidak layak huni. Dede dan ketiga anaknya kini mengungsi di rumah tetangga.

    Petugas BPBD telah mendatangi lokasi untuk asesmen serta menyalurkan bantuan sembako.

    Dede mengisahkan saat kejadian, ia terbangun karena mendengar suara retakan. “Saya langsung bangunin anak-anak dan keluar rumah buat selamatin diri,” ujarnya.

    Suaminya meninggal dunia saat bertugas sebagai petugas KPPS pada Pemilu 2024 lalu. Kini, Dede hanya mengandalkan pekerjaan serabutan dan berharap ada bantuan dari pemerintah.

    “Harapan saya, rumah ini bisa dibangun kembali. Saya sendiri tidak punya biaya untuk perbaikan,” ungkapnya dengan pasrah.

  • Konsumen Semakin Percaya dan Rajin Menabung pada April 2025 – Page 3

    Konsumen Semakin Percaya dan Rajin Menabung pada April 2025 – Page 3

    Sementara itu, hasil SKP LPS terkini juga menunjukkan penguatan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada April 2025. IKK April 2025 tercatat 103,1, meningkat sebesar 1,6 poin MoM. Perkembangan ini menunjukkan persepsi positif konsumen yang kembali menguat terhadap kondisi ekonomi nasional dan di wilayahnya.

    Penguatan juga terlihat pada dua komponen IKK, yaitu Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) maupun Indeks Ekspektasi (IE). ISSI meningkat ke level 81,9 dari posisi Maret 2025 yang tercatat sebesar 79,3. Di samping itu, IE turut menguat ke level 118,9 dari 118,2 pada Maret 2025.

    Peningkatan optimisme konsumen pada April lalu antara lain disebabkan adanya penyaluran sejumlah bantuan sosial (bansos) pada awal triwulan II 2025 (Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non-Tunai, bantuan beras 10 kg, Program Indonesia Pintar), serta berhasilnya panen raya tanaman pangan (padi dan jagung).

    Selain itu, perbaikan infrastruktur umum menjelang hari raya lalu dan kenaikan harga sembako selama puasa dan Idulfitri yang lebih terjaga turut mendorong persepsi positif masyarakat pada ekonomi di wilayahnya.

    Sebagai gambaran, inflasi komponen makanan, minuman, dan tembakau pada bulan Ramadan tahun 2025 (Maret 2025) mencapai 1,2% MoM, atau lebih rendah dibandingkan inflasi pada Maret 2024 yang sebesar 1,4% MoM.

    Ditinjau berdasarkan pendapatan rumah tangga (RT), IKK pada mayoritas kelompok RT menguat pada April 2025 dan naik ke atas level 100. Peningkatan terbesar terjadi pada IKK kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 7,3 poin).

    Sementara itu, IKK RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta–Rp3 juta/bulan dan RT berpendapatan di atas Rp3 juta–Rp7 juta/bulan masing-masing meningkat sebesar 2,5 poin dan 0,3 poin. Adapun IKK RT berpendapatan lebih dari Rp7 juta menurun terbatas sebesar 0,7 poin.

  • Di Balik Kekayaan Bos Kripto Gabriel Rey Terkuak Amalan yang Tak Putus, Rutin Sedekah ke Janda

    Di Balik Kekayaan Bos Kripto Gabriel Rey Terkuak Amalan yang Tak Putus, Rutin Sedekah ke Janda

    GELORA.CO – Di balik kekayaan Gabriel Rey, pengusaha pemilik mobil lamborghini dengan tulisan “Bitcoin 100K” yang kecelakaan di tol Jombang terkuak amalan yang tak pernah putus. 

    Gabriel Rey dikenal sebagai seorang pengusaha sukses dan kaya raya. Ia adalah pendiri dan CEO Triv, platform perdagangan aset kripto di Indonesia.

    Sosoknya jadi sorotan usai mobil Lamborghini Revuelto miliknya dengan warna kuning nyentik ringsek parah usai menabrak Suzuki Ignis di Tol Jombang, Jumat (2/5/2025).

    Gabriel Rey rupanya adalah sosok yang dermawan.

    Punya kekayaan berlimpah, ternyata Gabriel tak hanya gigih dalam berbisnis.

    Ia rupanya punya rumus tersendiri yang menurutnya bisa membawa dirinya pada kesuksesan di masa kini.

    Perjalanan karir, dulu pernah jualan selotip

    Tak bisa dipungkiri, kegigihan mampu membawa seseorang pada keberhasilan.

    Hal ini yang juga dibuktikan oleh seorang Gabriel Rey.

    Sejak kecil, Gabriel memang tumbuh besar di tengah lingkungan keluarga pengusaha.

    Ayahnya dahulu adalah seorang pengusaha properti, sedangkan ibunya merupakan pengusaha ritel.

    Meski orangtuanya banyak uang, Gabriel tidak dididik untuk jadi anak yang manja.

    Ia diajarkan oleh orangtuanya untuk kerja keras sejak kecil dalam mencari uang.

    Dalam salah satu unggahan di akun twitter pribadinya, Gabriel bercerita tentang perjalanan bisnisnya di usia muda.

    Perjalanan bisnisnya bermula saat ia kerap mendapat uang jajan yang sangat sedikit dari orangtuanya.

    Hal ini membuat dia harus putar otak agar dapat uang jajan tambahan.

    Ia pun kemudian memilih berjualan selotip saat duduk di bangku SMA.

    “Jangan dikira ortu kaya dapat uang saku banyak pas sekolah ! Ortu saya ngasih saya uang saku yang sangat sedikit dan disuruh belajar cari duit sendiri dari SMA kelas 1,” tulis Gabriel bercerita.

    Berjualan selotip, jadi bisnis pertama yang dijalani oleh Gabriel.

    Kala itu, ia menjual selotip tersebut ke pabrik-pabrik kardus dan jasa pengemasan barang dengan tempo pembayaran hingga 60 hari.

    “Modalnya dari mana? Untungnya distributor selotip ini mau kasih tempo pembayaran ke saya juga karena kenal papa mama saya (Yes i know it’s privilege) . Like i said bisnis tanpa modal dan koneksi is very hard,” kata dia.

    Sejak saat itu, Gabriel banyak belajar soal bisnis dan berdagang.

    Gabriel pun mengaku dapat keuntungan yang lumayan besar bagi anak-anak seusianya.

    “Bisnis ini berlangsung 1 tahun+ dan lumayan buat modal pacaran sama jajan anak SMA ,” kata dia.

    Perjalanan bisnisnya pun berlanjut ketika ia lulus kuliah.

    Sebelum fokus membesarkan platform perdagangan aset kripto Triv sejak 2015 silam, ia pernah bekerja di bidang IT.

    Dalam salah satu podcast di Youtube Channel Timothy Ronald, Gabriel mengaku mulai mengenal bitcoin sejak 2012 silam.

    Ketika itu, ia mulai mencari tahu tentang bitcoin dan mempelajarinya.

    Gabriel pun baru mulai tertarik terjun dan berkecimpung langsung dengan dunia bitcoin pada tahun 2014.

    “Gue masuknya di 2014 pertengahan, gue inget pertama kali gue masuk harganya masih Rp 3 juta,” kata Gabriel.

    “Basenya apa? gue waktu ngerjain proyek (IT) gue lihat bitcoin ini apa, gue baca, gue running di komputer gue, gue nyoba melakukan transaksi bitcoin dan lainnya. Lalu gue berpikir ini gonna be something big. Akhirnya gue masuk beli bitcoin waktu itu,” katanya.

    Tahun 2015, Gabriel awalnya ingin melakukan take profit namun karena alasan tertentu take profit tak bisa dilakukan.

    Ia pun mencoba cari peruntungan dengan mendirikan perusahaan exchange di Indonesia.

    Ketika itu, Gabriel mengakui masih banyak orang yang menganggap bahwa bitcoin dan kripto bukanlah bisnis yang menjanjikan.

    Triv, platform marketplace aset digital dan cryptocurrency yang didirikan oleh Gabriel nyatanya berkembang.

    Gabriel Rey telah membuat Triv menjadi platform cryptocurrency terbesar di Indonesia yang diawasi oleh Bappebti, kini digunakan oleh jutaan orang untuk berinvestasi dan bertransaksi aset digital.

    Amalan tak pernah putus

    Selain gigih, Gabriel Rey juga punya rumus tersendiri agar bisa sukses dalam segala hal.

    Gabriel merupakan sosok pekerja keras yang percaya bahwa kebaikan akan berbalik pada kebaikan.

    Hal ini diungkapnya lewat salah postingan di akun instagram pribadinya.

    Ia mengunggah potongan video saat dirinya menjadi pembicara dalam sebuah podcast. Dalam video itu, ia bercerita percaya dengan hukum alam tabur-tuai untuk bisa sukses kedepan.

    “Kalau mau sukses ya percaya gak percaya, ada yang namanya hukum alam, kalau di kita namanya tabur tuai,” kata dia.

    Ia percaya apa yang ditabur oleh seseorang akan berbalik padanya di masa depan.

    Hal ini yang kemudian menjadi bekal dan pegangan hidup bagi Gabriel sejak masa SMA.

    Ia pun belajar untuk menyisihkan sebagian penghasilannya, sejak menjalankan bisnis jualan selotip di bangku SMA.

    “Gue belajar untuk menyisihkan itu, untuk ditaburkan, dan itu terus gue lakukan sampai sekarang,” bebernya.

    Setiap minggu, Gabriel mengaku rutin untuk berbagi dan bersedekah dengan warga yang membutuhkan.

    Ia kerap berbagi sembako pada janda-janda tua yang sudah tidak mampu bekerja.

    “Kantor gue tuh tau, keluarga gue punya yayasan, tiap minggu bagi sembako, minyak, dan lainnya untuk janda-janda, bukan janda muda ya, janda yang tua-tua yang ditinggal suaminya. Jadi janda umur 50-60 yang ditinggal suaminya itu kasihan loh, mereka sampai gak bisa makan,”

    “kadang orang gak tau di Indonesia masih ada orang yang gak bisa makan. Itu tiap minggu yayasan kita support ke mereka, dan itu gue lakukan sejak awal gue bekerja, waktu nett income gue masih Rp 10 juta sampai sekarang,” kata dia.

    Ia pun mengingatkan kepada setiap orang jangan tunggu kaya apabila ingin beramal.

    “Kebanyakan orang, mereka nunggu kaya dulu baru mau berbagi. Makanya mereka gak kaya-kaya. ‘Kalau gue kaya, gue pasti mau berbagi’, padahal hukum alam gak gitu,” ungkap Gabriel.