Produk: SBN

  • Jatah Penarikan Utang Pemerintah 2024 Sisa Rp164,5 Triliun, Ekonom: Defisit Bakal Lebih Rendah

    Jatah Penarikan Utang Pemerintah 2024 Sisa Rp164,5 Triliun, Ekonom: Defisit Bakal Lebih Rendah

    Bisnis.com, JAKARTA — Realisasi penarikan utang sepanjang Januari hingga November 2024 tercatat telah mencapai Rp438,6 triliun. Alhasil, jatah penarikan utang untuk membiayai APBN tahun ini tersisa Rp164,5 triliun.

    Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet memproyeksikan penarikan utang yang dilakukan pemerintah sepanjang 2024 akan lebih rendah dari target APBN tersebut. 

    Yusuf mencatat jatah belanja pemerintah yang dapat direalisasikan sampai akhir tahun berjumlah Rp431 triliun, dengan realisasi belanja negara senilai Rp2.894,5 triliun per November 2024.

    “Menurut saya Rp431 triliun tidak akan didanai seluruhnya dari utang,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip pada Jumat (13/12/2024). 

    Secara historis, Yusuf mengemukakan penarikan utang pada akhir tahun hanya akan berada di kisaran Rp40 triliun sampai Rp50 triliun. 

    Sementara sisanya akan didanai melalui penerimaan perpajakan yang terpantau mulai rebound pada dua bulan terakhir. 

    Jika pemerintah berhasil mendorong aktivitas perekonomian lebih tinggi, penerimaan pajak dapat mengkompensasi kebutuhan pendanaan belanja APBN tersebut. Lain halnya bila pajak tidak sebagus yang diharapkan, pemerintah harus mengandalkan jatah penarikan utang yang tersisa Rp164,5 triliun. 

    Melalui penarikan utang dengan jumlah tersebut dan termoderasi dengan pembiayaan nonutang, pembiayaan anggaran atau defisit APBN diproyeksi akan lebih rendah dari target 2,29% dari PDB atau setara Rp522,8 triliun. 

    Sebelumnya Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono melaporkan pemerintah telah melakukan penarikan utang baru sepanjang tahun ini hingga November 2024 mencapai Rp483,6 triliun atau 74,6% dari APBN 2024. 

    Penarikan tersebut terdiri atas penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto senilai Rp437,2 triliun dan pinjaman neto mencapai Rp46,4 triliun.

    Sementara itu, pembiayaan nonutang atau pembiayaan investasi hingga penggunaan SAL telah terealisasikan senilai Rp54,8 triliun. Nilai itu masih berada dalam level terkendali dengan tetap difokuskan pada penjagaan kesinambungan anggaran. 

    Dengan demikian, pembiayaan APBN hingga 30 November 2024 mencapai Rp428,8 triliun atau sekitar 82% dari APBN atau 1,81% terhadap PDB. 

  • Jumlah Investor SBN Terus Meningkat, per Oktober 2024 Mencapai 1,17 Juta – Halaman all

    Jumlah Investor SBN Terus Meningkat, per Oktober 2024 Mencapai 1,17 Juta – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat pertumbuhan investor Surat Berharga Negara (SBN) daro tahun ke tahun.

    Pada akhir 2021, jumlah investor SBN sebanyak 611 ribu, kemudian naik menjadi 831 ribu di akhir 2022, lalu menjadi 1 juta di akhir 2023

    Kemudian, data KSEI per Oktober 2024 kembali mengalami peningkatan mencapai 1,17 juta investor.

    Menyikapi hal tersebut, Direktur Bibit, Hilmawan Kusumajaya berharap di tahun 2025 jumlah investornya akan meningkat lagi, sehingga bersama-sama dapat memperkuat pasar keuangan domestik.

    “Ke depan kami akan terus berinovasi, melakukan berbagai upaya edukasi, dan fokus mengajak masyarakat untuk membangun negeri lewat investasi di SBN dan SBSN,” kata Hilmawan dikutip Jumat (13/12/2024).

    Di penghujung tahun ini, Bibit mendapat penghargaan dari Kementerian Keuangan, yakni “Mitra Distribusi Surat Utang Negara (SUN) Ritel Terbaik Tahun 2024 Kategori Financial Technology dan Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik” serta “Mitra Distribusi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel Terbaik Tahun 2024 Kategori Financial Technology”.

    “Penghargaan ini menjadi penegasan akan konsistensi dan komitmen kami dalam memasarkan SBN dan SBSN kepada masyarakat Indonesia,” tuturnya.

    Sebelumnya, Bibit pun juga telah memperoleh empat penghargaan dari Kemenkeu, di mana aplikasi investasi ini kini tidak hanya didominasi generasi milenial dan Gen Z, tapi juga investor berusia di atas 40 tahun.

    “Kebanyakan pengguna Bibit adalah generasi milenial dan Gen Z. Tapi, hal yang cukup menyenangkan adalah kami secara konsisten menyaksikan banyaknya investor berusia 35-50 tahun,” kata Hilmawan.

  • Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 483,6 Triliun per November 2024 untuk Pembiayaan Anggaran

    Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 483,6 Triliun per November 2024 untuk Pembiayaan Anggaran

    GELORA.CO –  Pemerintah melakukan penarikan utang baru Rp 483,6 triliun hingga akhir November 2024 dalam upaya menutupi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Jumlah utang tersebut mencakup 74,6 persen dari APBN.

    Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menjelaskan angka total itu didominasi Surat Berharga Negara (SBN) neto senilai Rp 437,2 triliun atau 65,6 persen terhadap APBN. Sedangkan pinjaman mencapai nilai Rp 46,4 triliun atau (252,9) persen terhadap APBN.

     

    Sementara itu, pembiayaan non-utang seperti dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) maupun sumber non-utang lainnya terealisasi sebesar minus Rp 54,8 triliun per November 2024. Menurut Thomas, angka ini masih berada dalam level terkendali dan pemerintah berfokus menjaga kesinambungan anggaran.

     

    “Secara umum, berbagai langkah pengendalian pembiayaan telah diimplementasikan untuk mendukung tujuan kesinambungan APBN,” ujarnya saat konferensi pers APBN KiTA Edisi Desember di kantor Kementerian Keuangan, Rabu, 11 Desember 2024.

     

    Keponakan Presiden Prabowo Subianto itu menambahkan, upaya untuk menjaga pencapaian target pembiayaan tetap berada di jalurnya. Hal ini dilakukan dengan memastikan cost of fund tetap efisien dan risiko terkendali.

     

    Adapun, total realisasi pembiayaan anggaran per 30 November 2024 adalah sebesar Rp 428,8 triliun atau 82 persen dari APBN.

     

    Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni November 2023, pembiayaan anggaran dengan utang mengalami peningkatan. Tercatat per November 2023 penarikan utang adalah sebesar Rp 333,4 triliun atau 79,2 persen terhadap Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Rincian APBN 2023.

     

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan APBN per 30 November 2024 mengalami defisit sebanyak Rp 401,8 triliun. Jumlah itu mencakup 76,8 persen dari defisit yang ada di dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2023 tentang APBN 2024.

     

    Di dalam Pasal 7 UU APBN 2024, tercatat bahwa di APBN tahun ini terdapat defisit anggaran sebesar Rp 522,8 triliun. Hal ini berarti besaran defisit APBN per November 2024 merupakan 76,8 persen dari defisit yang ada di dalam undang-undang.

     

    Jika dihitung dari ukuran produk domestik bruto (PDB), angka defisit Rp 401,8 triliun berarti minus 1,81 persen dari PDB.

     

    Sri Mulyani mencatat walaupun postur APBN mengalami defisit bulan ini, tetapi keseimbangan primer masih mengalami surplus Rp 47,1 triliun.

  • Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Level Rp 15.955 Per Dolar AS

    Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Level Rp 15.955 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (12/12/2024), masih tertekan.

    Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 10.16 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 15.955 per dolar AS atau melemah 36,0 poin (0,23%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pada perdagangan hari sebelumnya, nilai tukar rupiah melemah 0,30% ke level Rp 15.919 per dolar AS di tengah sikap investor yang menanti rilis data inflasi Amerika Serikat.

    Sementara itu, dalam pasar obligasi, indeks obligasi naik tipis 0,02% dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik 1bps menjadi 6,94%.

    Pada saat nilai tukar rupiah hari ini dibuka melemah, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga menunjukkan pelemahan. IHSG hari ini pada pukul 10.00 WIB melemah 0,45% atau 33,64 poin mencapai 7.431,1.

  • 6 Rekomendasi Aplikasi Investasi Terbaik 2024 Diawasi OJK, Cara Mudah Dapat Penghasilan

    6 Rekomendasi Aplikasi Investasi Terbaik 2024 Diawasi OJK, Cara Mudah Dapat Penghasilan

    JABAR EKSPRES – Simak enam rekomendasi aplikasi investasi terbaik 2024 yang aman dan diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

    Berinvestasi kini menjadi salah satu cara efektif untuk mengelola keuangan dan mendapatkan penghasilan tambahan.

    Di tahun 2024, semakin banyak aplikasi investasi yang menawarkan kemudahan bagi pemula maupun investor berpengalaman.

    Namun, penting untuk memastikan aplikasi yang digunakan telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) demi keamanan dana dan transparansi layanan.

    Berikut adalah 6 rekomendasi aplikasi investasi terbaik tahun 2024 yang terpercaya, mudah digunakan, dan dapat membantu Anda menghasilkan keuntungan.

    Rekomendasi Aplikasi Investasi Diawai OJK

    1. Bibit

    Bibit menjadi pilihan utama bagi investor pemula karena kemudahan penggunaannya.

    Aplikasi ini menawarkan investasi di reksa dana dengan berbagai jenis, seperti pasar uang, pendapatan tetap, dan saham.

    BACA JUGA: Cara Pinjam Saldo DANA Rp300.000 Mudah Cair Tanpa Menggunakan KTP

    Keunggulan tersedia fitur Robo Advisor untuk panduan investasi sesuai profil risiko Anda, dengan minimal investasi mulai dari Rp10.000.

    Aplikasi ini tentunya sudah diawasi oleh OJK, jadi aman untuk Anda yang ingin memulai berinvestasi.

    2. Ajaib

    Ajaib menawarkan investasi di saham dan reksa dana dengan antarmuka yang sederhana. Aplikasi ini juga memberikan edukasi investasi melalui artikel dan video.

    Keunggulan biaya transaksi saham yang kompetitif dengan pendaftaran akun mudah, serta terdapat notifikasi real-time untuk membantu keputusan investasi.

    Aplikasi ini cocok untuk investor muda yang ingin belajar saham dan reksadana.

    3. Bareksa

    Sebagai salah satu aplikasi investasi terlengkap, Bareksa menawarkan reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN), dan emas.

    Pada aplikasi ini tersedia berbagai produk investasi dalam satu aplikasi, dapat digunakan untuk membeli SBN tanpa perlu ke bank, serta mendukung berbagai metode pembayaran, termasuk e-wallet.

    4. Pluang

    Pluang memungkinkan pengguna berinvestasi dalam berbagai produk, seperti emas, indeks saham, dan mata uang kripto. Aplikasi ini terintegrasi dengan beberapa platform lain, seperti Gojek dan Bukalapak.

    BACA JUGA: Klaim Ada Saldo DANA Gratis di Link DANA Kaget Hari Ini Cair hingga Rp120.000 Sebelum Kehabisan

    Investasi pada aplikasi ini mulai dari modal Rp5.000, harga jual belie mas yang kompetitif, sudah diawasi oleh Bappebti dan bekerja sama dengan mitra terpercaya.

  • Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Dibuka Menguat ke Level Rp 15.861 Per Dolar AS

    Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Dibuka Menguat ke Level Rp 15.861 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan pagi hari ini, Selasa (10/12/2024), sedikit menguat dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.20 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada di level Rp 15.861 per dolar AS atau sedikit menguat 5,50 poin (0,05%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pada perdagangan sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah melemah 0,14% ke level Rp 5.867 per dolar AS.

    Sementara itu, indeks obligasi turun tipis 0,01% dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik menjadi 6,93%.

    Pada saat nilai tukar rupiah hari ini dibuka sedikit menguat, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (10/12/2024), dibuka melemah 0,28% atau 20,85 poin mencapai 7.416,8.

  • Wejangan Para Ekonom Soal Dampak Penerapan PPN 12% untuk Barang Mewah

    Wejangan Para Ekonom Soal Dampak Penerapan PPN 12% untuk Barang Mewah

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai penerapan PPN 12% terhadap barang mewah akan menemui sejumlah tantangan dalam implementasinya.

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara melihat kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% tidak akan serta-merta mendorong penerimaan negara lebih besar. Menurutnya, PR pemerintah masih cukup banyak terkait kebijakan penjualan barang mewah.  

    Pasalnya, distorsi pemungutan pajak barang mewah banyak dipengaruhi oleh pola konsumsi masyarakat kelas atas untuk berbelanja barang mewah di luar negeri. Misalnya, orang kaya yang membeli tas bermerek bahkan apartemen mewah di luar negeri. 

    Bukan hanya itu, fenomena belanja melalui Jasa Titip alias Jastip masih marak terjadi dan sebagian tidak membayar PPN, PPnBM, maupun bea masuk. 

    “Kebocoran barang mewah masih marak di Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (8/12/2024). 

    Alhasil, kegiatan Jastip tersebut tidak terekam radar fiskus dan potensi dari penerimaan negara justru hilang. 

    Bhima menjelaskan bahwa situasi ekonomi dan kebijakan tahun depan juga menjadi salah satu pertimbangan para orang kaya sebelum membeli barang mewah. Terlebih, dengan perlambatan harga komoditas ekspor, hingga banyaknya pungutan baru akan membuat konsumen barang mewah menunda pembelian. 

    Dengan demikian, ada kecenderungan tingkat saving atau simpanan di bank maupun surat berharga semakin naik. 

    Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat per Juli 2024 simpanan di atas Rp5 miliar mengalami pertumbuhan 10,4% year on year/YoY.  

    “Daripada beli barang mewah kan lebih baik ditempatkan di deposito atau beli SBN,” lanjut Bhima. 

    ‘Kekhawatiran’ masyarakat kelas atas juga semakin memuncak, ketika pemerintah mendorong untuk melakukan pengungkapan harta sukarela atau tax amnesty Jilid III. 

    Di mana pemerintah memberikan ruang ‘pengampunan’ bagi orang-orang kaya yang memarkirkan harta seperti rumah kendaraan mewah yang berada di dalam maupun luar negeri—yang belum tercatat—agar tercatat dan membayar pajak. 

    “Usulan Tax Amnesty jilid III juga memicu perubahan perilaku orang kaya yang khawatir ada pengungkapan harta berupa barang mewah, ditambah harus menyisihkan uang untuk bayar tebusan. Itu kontradiksi dengan efek PPN 12% terhadap penerimaan pajak di 2025,” jelasnya. 

    Penundaan daya beli dari kalangan atas tersebut pun tercermin dari pemerintah yang memasang target lebih rendah terhadap Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 2025 ke level Rp16,61 triliun dari Rp27,26 triliun (APBN 2024). 

    Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal pun mengingatkan meski objek pajak PPN 12% merupakan barang mewah, tidak menutup adanya efek psikologis terhadap barang bukan mewah. 

    “Perlu diantisipasi efek psikologis yang bisa mengerek kenaikan harga barang yang di luar barang mewah. Ini belum diukur secara lebih pasti, tetapi mungkin itu ada,” tuturnya, Minggu (8/12/2024). 

    Sekalipun PPN 12% barang mewah diterapkan, Faisal mendorong agar pemerintah melakukan evaluasi efektivitasnya dalam mengerek penerimaan negara di tengah belanja jumbo pemerintah baru. 

  • Sumber Utang Rp775,86 T yang Akan Ditarik Prabowo di 2025

    Sumber Utang Rp775,86 T yang Akan Ditarik Prabowo di 2025

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana menambah utang Rp775,86 triliun pada 2025.

    Utang ini lebih tinggi dibandingkan outlook tahun ini yang Rp553,1 triliun.

    Mengutip lampiran VII Peraturan Presiden Nomor 201 Tahun 2024 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025 utang tersebut akan diambil dari berbagai sumber.

    Pertama, Surat Berharga Negara (SBN). Pemerintahan Prabowo berencana menerbitkan SBN sebesar Rp642,6 triliun.

    Angka ini naik dibandingkan outlook penerbitan SBN tahun ini yang sebesar Rp451,9 triliun.

    Pembiayaan utang yang berasal dari SBN akan dipenuhi melalui penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara.

    Kedua, utang. Prabowo berencana menarik pinjaman sebesar Rp133,30 triliun. Utang ini naik dibandingkan dibandingkan outlook 2024 yang sebesar Rp101,3 triliun.

    Untuk pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp5,2 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp128,1 triliun.

    Infografis Melihat Target Pendapatan Negara di Tengah Rencana PPN Naik Jadi 12 Persen. (Basith Subastian/CNNIndonesia).

    Rencana pembiayaan utang sebagian besar dilakukan dalam mata uang rupiah, berbunga tetap, dan dengan tenor menengah-panjang.

    “Dalam pengelolaan utang, Pemerintah terus mengedepankan prinsip kehati-hatian, menjaga agar selalu mendukung terciptanya keselarasan fiskal, dan memperhatikan kerentanan risiko fiskal,” tulis pemerintah dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025.

    Pemerintah juga berjanji akan menjaga batasan rasio utang di bawah 60 persen terhadap PDB dan defisit APBN 3 persen terhadap PDB. Ini merupakan cerminan disiplin fiskal agar utang Pemerintah aman dan terkendali.

    (ldy/agt)

  • Cuan Banyak! Inilah Aplikasi Investasi Terbaik 2024 yang Aman untuk Pemula dan Diawasi OJK

    Cuan Banyak! Inilah Aplikasi Investasi Terbaik 2024 yang Aman untuk Pemula dan Diawasi OJK

    JABAR EKSPRES – Inilah aplikasi investasi terbaik 2024 yang bisa menghasilkan banyak cuan, aman untuk pemula dan diawasi OJK.

    Investasi kini menjadi salah satu cara cerdas untuk mengelola keuangan dan menambah penghasilan pasif.

    Namun, bagi pemula, memilih aplikasi investasi yang aman dan terpercaya bisa menjadi tantangan.

    Untungnya, tahun 2024 menghadirkan berbagai aplikasi investasi terbaik yang mudah digunakan, aman, dan tentunya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    BACA JUGA: Deretan Aplikasi Penghasil Uang, Nomor 4 Paling Terbukti Membayar!

    Berikut adalah rekomendasi aplikasi investasi terbaik tahun 2024 yang cocok untuk pemula dan telah memenuhi standar keamanan finansial di Indonesia.

    Keunggulan Memilih Aplikasi yang Diawasi OJK

    1. Keamanan Terjamin: Aplikasi yang terdaftar di OJK wajib mematuhi regulasi yang ketat, sehingga dana Anda lebih terlindungi.

    2. Transparansi: Semua transaksi dan pengelolaan dana dilakukan secara transparan.

    3. Bebas Penipuan: Aplikasi yang diawasi OJK mengurangi risiko investasi bodong atau ilegal.

    Daftar Aplikasi Investasi Terbaik 2024

    1. Bibit

    Bibit dikenal sebagai aplikasi investasi reksa dana yang user-friendly. Dengan fitur Robo Advisor, pemula bisa mendapatkan rekomendasi investasi berdasarkan profil risiko mereka.

    Minimal investasi di Bibit ini mulai dari Rp10.000, tersedia juga opsi Syariah, dan yang paling penting adalah sudah terdaftar di OJK.

    BACA JUGA: Tarik Saldo dari Aplikasi Game Penghasil Uang, Mudah dan Langsung Cair dalam Hitungan Menit

    2. Ajaib

    Ajaib menjadi pilihan populer bagi investor muda. Ajaib menawarkan fitur edukasi investasi sehingga cocok untuk belajar.

    Keunguulan berinvestasi pada aplikasi ini yaitu tidak ada minimal deposit untuk investasi saham, memiliki biaya transaksi rendah, serta sudah mendapat izin dari OJK dan BEI.

    3. Pluang

    Pluang menawarkan beragam pilihan aset investasi dalam satu aplikasi. Cocok bagi mereka yang ingin mencoba berbagai instrumen investasi.

    Minimal pembelian emas mulai dari Rp10.000, diversifikasi asset yang luas, dan diawasi OJK dan terdaftar di di Bappebti asset crypto.

    4. Bareksa

    Bareksa merupakan marketplace investasi terintegrasi pertama di Indonesia. Cocok untuk pemula yang ingin mulai investasi SBN dan reksa dana.

  • Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Dibuka Menguat ke Level Rp 15.861 Per Dolar AS

    Rupiah Hari Ini Dibuka Menguat 24 Poin ke Level Rp 15.913 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi hari ini, Kamis (5/12/2024), menguat dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.05 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada di level Rp 15.913 per dolar AS atau menguat 24 poin (0,15%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pada perdagangan sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah menguat tipis 0,06% ke level Rp 15.937 terhadap dolar AS menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang akan memengaruhi arah suku buka The Fed.

    Sementara itu, pada saat rupiah menguat hari ini, dalam pasar obligasi, indeks obligasi turun 0,06%, dan imbal hasil surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun stabil di level 6,90%.

    Untuk pasar saham, pada saat nilai tukar rupiah dibuka menguat hari ini, Yugen Bertumbuh Sekuritas memprediksi IHSG pada hari ini juga akan menguat dan bergerak pada rentang 7.202 – 7.389.