Produk: SBN

  • Bank Indonesia Targetkan Rupiah Kembali Sentuh 16.300 Setelah Aksi Demo – Page 3

    Bank Indonesia Targetkan Rupiah Kembali Sentuh 16.300 Setelah Aksi Demo – Page 3

    Langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran valas, sekaligus meredam gejolak berlebihan di pasar uang. BI menilai, kombinasi instrumen intervensi tersebut mampu menahan volatilitas Rupiah agar tetap sesuai nilai fundamentalnya.

    Menjaga Kecukupan Likuiditas Rupiah

    Selain intervensi, BI juga mengutamakan kecukupan likuiditas perbankan. Akses likuiditas terus dibuka melalui berbagai instrumen, di antaranya transaksi repo, fx swap, pembelian SBN di pasar sekunder, hingga fasilitas pinjaman atau pembiayaan (lending/financing facility).

    Upaya ini ditujukan agar perbankan tetap memiliki ruang memadai untuk menjalankan fungsi intermediasi dan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

    “Bank Indonesia juga menjaga kecukupan likuiditas Rupiah dengan membuka akses likuiditas kepada perbankan melalui transaksi repo, transaksi fx swap dan pembelian SBN di pasar sekunder, serta lending/financing facility,” ujarnya.

     

  • BI Sudah Borong SBN Rp200 Triliun buat Dukung Program Prabowo

    BI Sudah Borong SBN Rp200 Triliun buat Dukung Program Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder hingga Rp200 triliun, di antaranya untuk pembiayaan program-program Asta Cita dari Presiden Prabowo Subianto.

    Perry mengatakan pembelian SBN itu merupakan sinergi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kebijakan-kebijakan bank sentral salah satunya difokuskan untuk mendorong pertumbuhan.

    Dukungan terhadap pemerintah itu tidak hanya melalui penurunan suku bunga, yang sudah dipangkas lima kali sejak September 2024, juga dengan pembelian surat utang pemerintah. 

    “Kami update dan [sampai] kemarin kami telah membeli SBN sebesar Rp200 triliun, data terbaru kemarin termasuk untuk debt switching,” ujar Perry pada rapat bersama dengan DPD secara virtual, Selasa (2/9/2025). 

    Sebagian dana yang dihimpun dari pembelian SBN, terang Perry, adalah untuk pendanaan program-program ekonomi kerakyatan dalam Asta Cita seperti perumahan rakyat hingga Koperasi Desa Merah Putih. 

    Mekanisme sinergi dengan pemerintah itu yakni burden sharing atau pembagian beban bunga. Burden sharing telah dimulai antara BI dan pemerintah sejak 2020 ketika dunia dilanda pandemi Covid-19.

    Selain pembelian SBN maupun kebijakan suku bunga, bank sentral turut menempuh kebijakan mengguyur insentif likuiditas makroprudensial kepada perbankan agar bisa mendorong penyaluran kredit.

    Utamanya, sektor-sektor prioritas pemerintah yang sejalan dengan program Prabowo. Sampai dengan data terbaru, BI menyebut telah mengguyur insentif likuiditas perbankan sebesar Rp384 triliun.

    “Kami telah menambah insentif sebesar Rp384 triliun untuk ke sektor-sektor dalam Asta Cita seperti investasi pertanian, perumahan, UMKM, dan ekonomi inklusif,” ujarnya.

    Adapun total nilai pembelian surat utang pemerintah oleh BI itu meningkat dari data per 19 Agustus 2025 lalu. Pada saat itu, pemerintah sudah memborong SBN pemerintah dengan nilai mencapai Rp186,06 triliun.

    Secara terperinci, pembelian SBN itu terbagi menjadi pembelian dari pasar sekunder sebesar Rp137,8 triliun dan pasar primer dalam bentuk surat perbendaharaan negara (SPN) termasuk syariah Rp48,26 triliun.

    Sebagaimana diketahui, SBN yang diterbitkan pemerintah itu menjadi salah satu instrumen pembiayaan dari APBN.

  • Ekonom Prediksi Kerugian Ekonomi Imbas Demo, Segini Nilainya – Page 3

    Ekonom Prediksi Kerugian Ekonomi Imbas Demo, Segini Nilainya – Page 3

    Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan kecukupan likuiditas di tengah dinamika pasar keuangan global maupun domestik.

    Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI, Erwin Gunawan Hutapea, menyampaikan BI tetap hadir di pasar demi memastikan Rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya.

    “Bank Indonesia (BI) akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas Rupiah di tengah gejolak di dalam negeri,” kata Erwin dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

    Menurut Erwin, langkah stabilisasi dilakukan dengan memastikan mekanisme pasar berjalan sehat dan efisien. Sejalan dengan komitmen tersebut, BI memperkuat intervensi di pasar keuangan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

    Instrumen yang digunakan antara lain intervensi non-deliverable forward (NDF) di pasar off-shore, serta intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF, hingga pembelian dan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

    “Dalam kaitan ini, Bank Indonesia terus memperkuat langkah-langkah stabilisasi, termasuk intervensi NDF di pasar off-shore dan intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder,” ujarnya.

     

  • Rupiah Dibuka Naik Tipis 1 September 2025, Tapi Risiko Jatuh Terbuka Lebar – Page 3

    Rupiah Dibuka Naik Tipis 1 September 2025, Tapi Risiko Jatuh Terbuka Lebar – Page 3

    Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan kecukupan likuiditas di tengah dinamika pasar keuangan global maupun domestik.

    Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI, Erwin Gunawan Hutapea, menyampaikan BI tetap hadir di pasar demi memastikan Rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya.

    “Bank Indonesia (BI) akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas Rupiah di tengah gejolak di dalam negeri,” kata Erwin dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

    Menurut Erwin, langkah stabilisasi dilakukan dengan memastikan mekanisme pasar berjalan sehat dan efisien. Sejalan dengan komitmen tersebut, BI memperkuat intervensi di pasar keuangan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

    Instrumen yang digunakan antara lain intervensi non-deliverable forward (NDF) di pasar off-shore, serta intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF, hingga pembelian dan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

    “Dalam kaitan ini, Bank Indonesia terus memperkuat langkah-langkah stabilisasi, termasuk intervensi NDF di pasar off-shore dan intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder,” ujarnya.

  • BI Lakukan Ini Jaga Stabilitas Rupiah di Tengah Aksi Demonstrasi

    BI Lakukan Ini Jaga Stabilitas Rupiah di Tengah Aksi Demonstrasi

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah aksi demonstrasi di sejumlah wilayah di Tanah Air sejak pekan lalu. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI Erwin Gunawan Hutapea menyampaikan pihaknya akan terus berada pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas Rupiah.

    “Bank Indonesia berada di pasar untuk memastikan nilai tukar rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya melalui mekanisme pasar yang berjalan dengan baik,” kara Erwin dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

    Dalam hal ini, BI terus memperkuat langkah-langkah stabilisasi, termasuk intervensi non-deliverable forward (NDF) di pasar off-shore. Selain itu, intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder.

    BI terus menjaga kecukupan likuiditas rupiah dengan membuka akses likuiditas ke perbankan. Hal ini dilakukan melalui pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder, serta fasilitas pinjaman/pembiayaan.

    “Bank Indonesia juga menjaga kecukupan likuiditas Rupiah dengan membuka akses likuiditas kepada perbankan melalui transaksi repo, transaksi fx swap dan pembelian SBN di pasar sekunder, serta lending/financing facility,” terangnya.

    (rea/ara)

  • Ekonom Wanti-Wanti Sentimen Negatif Investor hingga Panic Buying jika Ricuh Berlanjut

    Ekonom Wanti-Wanti Sentimen Negatif Investor hingga Panic Buying jika Ricuh Berlanjut

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah diminta untuk segera mengembalikan stabilitas politik di tengah aksi unjuk rasa besar-besaran yang kini sudah bereskalasi hingga menjadi kericuhan sampai dengan penjarahan. Apabila tidak, hal itu dikhawatirkan menimbulkan sentimen negatif terhadap investor.

    Aksi demonstrasi yang awalnya berpusat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/8/2025) telah menyebar ke Mako Brimob, Polda Metro Jaya hingga beberapa titik di daerah di Ibu Kota. Bahkan aksi unjuk rasa semakin meluas hingga luar Pulau Jawa.

    Sampai dengan beberapa malam belakangan, terjadi aksi kericuhan dan penjarahan oleh massa tak dikenal sehingga membuat aparat turun ke lapangan. Baru hari ini, Minggu (31/8/2025), aktivitas perlahan kembali normal seperti pengoperasin moda transportasi umum Transjakarta dan MRT. 

    Lokasi penjarahan bahkan menyasar rumah-rumah pribadi pejabat negara mulai dari Anggota DPR nonaktif Ahmad Sahroni dan Eko Patrio, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, imbas beberapa pernyataan mereka yang memicu polemik di tengah masyarakat.

    Direktur Ekonomi Digital pada Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda bahkan menilai Indonesia belakangan ini sudah gelap gulita terutama dalam beberapa hari terakhir. Dia menilai publik disuguhi oleh minim etikanya pejabat di Republik Indonesia.

    “Mulai dari kenaikan tunjangan anggota DPR hingga kenaikan program prioritas Prabowo tanpa memperhatikan masyarakat kelas bawah. Sehingga muncul aksi dan demo menuntut perbaikan secara menyeluruh terkait tatanan bernegara,” terangnya kepada Bisnis, Minggu (31/8/2025).

    Seperti diketahui, aksi yang berawal dari kelompok buruh Kamis lalu berujung fatal ketika pada malam harinya kendaraan taktis (rantis) polisi melindas seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21). Demo meluas hingga Mako Brimob, Polda Metro Jaya hingga beberapa kota besar di Indonesia.

    Nailul memandang bahwa kondisi Indonesia saat ini berangkat dari kesulitan ekonomi, kendati pertumbuhan yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap ekonomi melesat hingga 5,12% (year on year/YoY) pada kuartal II/2025. 

    Padahal, terang Nailul, di lapangan semakin banyak PHK, melejitnya harga barang dan lain-lain.

    Kondisi ini dinilai akan memicu sentimen negatif. Nailul mengatakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipastikan merah akibat aliran modal asing keluar (capital outflow).

    “Bahkan investor ritel juga akan melakukan tindakan serupa. Ketidakstabilan politik akan menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Pada akhirnya akan mempengaruhi kondisi usaha Indonesia. IHSG pasti akan memerah,” tuturnya.

    Tidak hanya di pasar saham maupun keuangan, penanam modal riil dinilai bakal mengurungkan niatnya untuk masuk ke Indonesia. Nailul meyakini investor tidak akan percaya lagi apabila melihat sikap pemerintah yang seperti tak acuh bahkan setelah eskalasi beberapa hari belakangan.

    “Kecuali investor yang memang bagian dari oligarki pemerintah,” ujarnya.

    Risiko Kerugian Ekonomi

    Di sisi lain, Nailul memperkirakan kerugian ekonomi khususnya Jabodetabek bisa membengkak akibat di antaranya sektor jasa dalam dua-tiga hari terakhir. Sektor jasa, terangnya, berkontribusi sekitar 45% dari ekonomi nasional atau sekitar Rp9.900 triliun per tahun.

    “Jika tiga hari dan yang terkena dampak 10% saja, maka kerugian bisa mencapai Rp8-9 triliun secara ekonomi makro. Tentu ini adalah kerugian yang diakibatkan inkompetensi pemerintah dalam mengatasi demo dalam tiga hari terakhir,” tuturnya.

    Selain itu, waswas dunia usaha bakal menyebabkan penurunan investasi sehingga menyebabkan semakin sempitnya ketersediaan lapangan kerja. Imbasnya, penerimaan pajak bakal tergerus sejalan dengan lesunya ekonomi akibat demo yang tidak kunjung selesai, serta merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi perpajakan.

    Belum lagi, pemerintah dinilai harus mengantisipasi panic buying di beberapa titik terkait lantaran demo yang berlangsung tiga hari terakhir.

    “Apalagi jika sudah ada pemberlakuan darurat militer atau jam malam. Panic buying bisa terjadi di Jakarta, Surabaya, ataupun Bandung. Terutama di Jakarta yang memang epicentrum demo. Pemerintah harus memastikan kondisi kondusif terlebih dahulu untuk bisa memperlancar arus barang. Ketika arus barang aman, maka panic buying bisa teratasi dampaknya,” tuturnya.

    Capital Outflow pada Pekan Demo

    Adapun Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing keluar atau capital outflow sebesar Rp0,25 triliun pada transaksi 25—28 Agustus 2025. Pada 28 Agustus, demo terjadi pertama kali ketika demo buruh menuntut kesejahteraan pekerja. 

    Berdasarkan data BI, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp0,25 triliun, terdiri dari jual neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp10,79 triliun, serta beli neto sebesar Rp2,62 triliun di pasar saham dan Rp7,93 triliun di pasar SBN.

    Kemudian, selama 2025, berdasarkan data setelmen hingga 28 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp48,01 triliun di pasar saham dan Rp94,28 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp76,44 triliun di pasar SBN. 

    Selanjutnya, Rupiah pada Kamis lalu ditutup pada level (bid) Rp16.340 per dolar AS, sedangkan imbal hasil atau Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,30%.

    Adapun, pada Jumat 29 Agustus, Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.340 per dolar AS atau tidak bergerak, sedangkan Yield SBN 10 tahun relatif stabil di 6,29%.

    Sementara itu, bank sentral mencatat premi credit default swap atau CDS Indonesia 5 tahun per 28 Agustus 2025 sebesar 66,90 bps, atau naik dibanding dengan 22 Agustus 2025 sebesar 66,15 bps. 

    Premi CDS mengukur persepsi risiko investasi dan stabilitas ekonomi. Semakin rendah nilai CDS, maka semakin kecil risiko gagal bayar utang (default) dan menandakan persepsi positif terhadap stabilitas ekonomi.

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” pungkas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Junanto Herdiawan.

  • Makin Beragam, BRImo Sediakan Berbagai Voucher dari Ratusan Merchant

    Makin Beragam, BRImo Sediakan Berbagai Voucher dari Ratusan Merchant

    Jakarta, CNBC Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk  (BBRI) terus memperkuat kapabilitas layanan digital melalui optimalisasi aplikasi mobile banking BRImo sebagai platform transaksi yang adaptif terhadap dinamika gaya hidup dan kebutuhan nasabah. Inovasi yang dihadirkan mencakup peningkatan proses registrasi akun, perluasan layanan gaya hidup, serta penyederhanaan akses pembayaran berbasis QRIS, dengan fokus utama pada kemudahan, kecepatan, dan relevansi layanan.

    Penyempurnaan proses registrasi pengguna menjadi salah satu prioritas dalam pembaruan versi terbaru BRImo. Melalui penguatan sistem eKYC dan penyederhanaan tahapan onboarding, proses pembukaan akun kini dapat dilakukan dalam hitungan menit tanpa perlu mengunjungi unit kerja BRI. Peningkatan ini tidak hanya mempercepat akuisisi pengguna baru, tetapi juga memperkuat posisi BRImo sebagai platform digital yang inklusif dan efisien dalam menjangkau segmen nasabah yang lebih luas.

    Pengembangan layanan gaya hidup turut diperluas melalui peluncuran fitur Voucher Lifestyle hasil kolaborasi dengan Ultra Voucher. Fitur ini memungkinkan nasabah mengakses berbagai voucher dan gift card dari ratusan merchant ternama di sektor makanan dan minuman, fashion, permainan digital, langganan aplikasi, serta kebutuhan harian. Inisiatif ini mencerminkan komitmen BRI untuk menghadirkan pengalaman digital yang tidak hanya transaksional, tetapi juga kontekstual terhadap pola konsumsi masyarakat urban.

    BRImo juga menghadirkan pembaruan pada ekosistem pembayaran digital melalui simplifikasi menu QRIS yang kini lebih ringkas dan intuitif. Seluruh fitur pembayaran QRIS seperti QR Bayar, QR Transfer, serta QRIS Tap dapat diakses terintegrasi dalam satu menu. Selain itu, BRImo telah memungkinkan transaksi QRIS menggunakan sumber dana dari Kartu Kredit BRI, memberikan fleksibilitas lebih tinggi bagi nasabah dalam memilih metode pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

    Direktur Information Technology BRI Saladin Dharma Nugraha Effendi menyampaikan bahwa pengembangan BRImo sebagai super apps tidak hanya berorientasi pada teknologi, tetapi juga mencerminkan kesiapan BRI dalam mengelola pertumbuhan layanan digital secara berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa strategi pengembangan dilakukan secara holistik dengan mempertimbangkan aspek fungsionalitas, stabilitas sistem, dan pengalaman pengguna.

    “Keberhasilan mobile banking ditentukan oleh kemampuannya memenuhi kebutuhan pengguna secara presisi, menjaga stabilitas performa, dan mempertahankan kualitas layanan. Pengembangan BRImo dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan seluruh fungsi berjalan optimal dalam setiap proses transaksi. BRImo adalah elemen sentral dalam strategi digital BRI untuk memperluas inklusi keuangan, memperkuat integrasi layanan, dan meningkatkan efisiensi operasional secara berkelanjutan,” ujarnya.

    Upaya penguatan BRImo juga diarahkan pada peningkatan efektivitas pemanfaatan fitur oleh nasabah, yang tercermin melalui indikator Feature Per Customer (FPC). Selain itu, penguatan sistem keamanan dan perlindungan pengguna terus menjadi fokus utama, memastikan bahwa seluruh transaksi dapat dilakukan dengan tingkat kenyamanan dan kepercayaan yang tinggi. Komitmen ini menjadi bagian dari positioning BRI institusi perbankan yang senantiasa adaptif dengan preferensi dan gaya hidup nasabah.

    BRImo mencatat pertumbuhan impresif dengan total pengguna mencapai 42,7 juta user hingga akhir Juni 2025. Jumlah tersebut meningkat 7,5 juta user dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau setara dengan pertumbuhan 21,2% secara year-on-year. Di tengah akselerasi digitalisasi, BRImo menjadi kanal utama layanan keuangan digital BRI yang menyediakan fitur lengkap dan terintegrasi, mencakup pembayaran QRIS, transfer antarbank, serta pembelian produk investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan reksa dana.

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fitur BRImo Kian Beragam, Akses Voucher Merchant Ternama Kini dalam Genggaman – Page 3

    Fitur BRImo Kian Beragam, Akses Voucher Merchant Ternama Kini dalam Genggaman – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen memperkuat layanan digitalnya melalui optimalisasi BRImo. Aplikasi mobile banking tersebut terus dikembangkan agar mampu menjawab kebutuhan nasabah yang semakin dinamis.

    Inovasi terbaru BRImo mencakup peningkatan proses registrasi akun yang lebih mudah, layanan gaya hidup yang lebih variatif, hingga akses QRIS yang semakin praktis. Seluruh inovasi tersebut berorientasi pada kecepatan layanan dan kemudahan nasabah.

    Penyempurnaan proses registrasi pengguna menjadi salah satu prioritas dalam pembaruan versi terbaru BRImo. Melalui penguatan sistem eKYC dan penyederhanaan tahapan onboarding, proses pembukaan akun kini dapat dilakukan dalam hitungan menit tanpa perlu mengunjungi unit kerja BRI. Peningkatan ini tidak hanya mempercepat akuisisi pengguna baru, tetapi juga memperkuat posisi BRImo sebagai platform digital yang inklusif dan efisien dalam menjangkau segmen nasabah yang lebih luas.

    Di sisi pengembangan layanan gaya hidup, BRImo meluncuran fitur Voucher Lifestyle hasil kolaborasi dengan Ultra Voucher. Fitur ini memungkinkan nasabah mengakses berbagai voucher dan gift card dari ratusan merchant ternama di sektor makanan dan minuman, fashion, permainan digital, langganan aplikasi, serta kebutuhan harian. Inisiatif ini mencerminkan komitmen BRI untuk menghadirkan pengalaman digital yang tidak hanya transaksional, tetapi juga kontekstual terhadap pola konsumsi masyarakat urban.

    Perbesar

    Aplikasi BRImo. (Sumber: BRI)… Selengkapnya

    BRImo juga menghadirkan pembaruan pada ekosistem pembayaran digital melalui simplifikasi menu QRIS yang kini lebih ringkas dan intuitif. Seluruh fitur pembayaran QRIS seperti QR Bayar, QR Transfer, serta QRIS Tap dapat diakses terintegrasi dalam satu menu. Selain itu, BRImo telah memungkinkan transaksi QRIS menggunakan sumber dana dari Kartu Kredit BRI, memberikan fleksibilitas lebih tinggi bagi nasabah dalam memilih metode pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

    Direktur Information Technology BRI Saladin Dharma Nugraha Effendi menyampaikan bahwa pengembangan BRImo sebagai super apps tidak hanya berorientasi pada teknologi, tetapi juga mencerminkan kesiapan BRI dalam mengelola pertumbuhan layanan digital secara berkelanjutan.

    Ia menegaskan bahwa strategi pengembangan dilakukan secara holistik dengan mempertimbangkan aspek fungsionalitas, stabilitas sistem, dan pengalaman pengguna.

    “Keberhasilan mobile banking ditentukan oleh kemampuannya memenuhi kebutuhan pengguna secara presisi, menjaga stabilitas performa, dan mempertahankan kualitas layanan. Pengembangan BRImo dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan seluruh fungsi berjalan optimal dalam setiap proses transaksi. BRImo adalah elemen sentral dalam strategi digital BRI untuk memperluas inklusi keuangan, memperkuat integrasi layanan, dan meningkatkan efisiensi operasional secara berkelanjutan,” ujarnya.

    Pengguna BRImo Tembus 42,7 User

    Perbesar

    Aplikasi BRImo. (Sumber: BRI)… Selengkapnya

    Upaya penguatan BRImo juga diarahkan pada peningkatan efektivitas pemanfaatan fitur oleh nasabah, yang tercermin melalui indikator Feature Per Customer (FPC). Selain itu, penguatan sistem keamanan dan perlindungan pengguna terus menjadi fokus utama, memastikan bahwa seluruh transaksi dapat dilakukan dengan tingkat kenyamanan dan kepercayaan yang tinggi. Komitmen ini menjadi bagian dari positioning BRI institusi perbankan yang senantiasa adaptif dengan preferensi dan gaya hidup nasabah.

    BRImo mencatat pertumbuhan impresif dengan total pengguna mencapai 42,7 juta user hingga akhir Juni 2025. Jumlah tersebut meningkat 7,5 juta user dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau setara dengan pertumbuhan 21,2% secara year-on-year.

    Di tengah akselerasi digitalisasi, BRImo menjadi kanal utama layanan keuangan digital BRI yang menyediakan fitur lengkap dan terintegrasi, mencakup pembayaran QRIS, transfer antarbank, serta pembelian produk investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan reksa dana.

     

    (*)

  • bank bjb Tawarkan Sukuk Ritel SR023, Imbal Hasil Tetap hingga 5,95%

    bank bjb Tawarkan Sukuk Ritel SR023, Imbal Hasil Tetap hingga 5,95%

    Jakarta

    Investasi kini bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam mengelola keuangan pribadi maupun keluarga. Dengan berinvestasi, masyarakat bisa menjaga nilai aset dari inflasi sekaligus menyiapkan masa depan dengan lebih bijak.

    Salah satu instrumen yang kembali ditawarkan pemerintah adalah Sukuk Ritel seri SR023. Produk ini bisa dibeli melalui bank bjb dengan masa penawaran mulai 22 Agustus hingga 15 September 2025.

    SR023 sendiri hadir dengan dua pilihan tenor, yakni tiga tahun (SR023T3) dengan imbal hasil 5,80% per tahun dan lima tahun (SR023T5) dengan imbal hasil 5,95% per tahun. Keduanya menawarkan imbal hasil tetap (fixed rate) yang dibayarkan setiap bulan.

    Corporate Secretary bank bjb, Ayi Subarna, mengatakan SR023 merupakan solusi investasi syariah yang aman dan terjangkau.

    “Dengan modal minimal Rp1 juta, masyarakat sudah bisa mulai berinvestasi melalui SR023. Produk ini dikelola dengan prinsip syariah, bebas dari unsur riba, gharar, dan maysir, sehingga memberikan ketenangan bagi investor,” ujar Ayi dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

    Selain memberikan imbal hasil kompetitif, dana dari penerbitan SR023 akan digunakan untuk membiayai APBN, khususnya pembangunan infrastruktur nasional.

    “Setiap rupiah yang ditanamkan investor tidak hanya mendatangkan imbalan, tetapi juga bermanfaat bagi kemajuan bangsa,” sambungnya.

    SR023 juga dinilai lebih menarik dibanding deposito karena menawarkan imbal hasil kompetitif, pembayaran rutin bulanan, serta bisa diperdagangkan di pasar sekunder antar investor domestik.

    Lebih lanjut, sebagai instrumen yang dijamin 100% oleh negara, SR023 cocok bagi masyarakat dengan profil risiko konservatif hingga moderat karena aman, memberikan kepastian imbal hasil, sekaligus mendukung pembangunan nasional.

    bank bjb juga memberikan kemudahan akses untuk membeli SR023. Cukup dengan mengunjungi laman resmi infobjb.id/sbn dan melakukan registrasi, para pengguna dapat melakukan pemesanan tanpa harus datang ke kantor cabang.

    Yuk mulai langkah investasimu sekarang, amankan aset sekaligus berkontribusi membangun negeri dengan Sukuk Ritel SR023 di bank bjb!

    (akn/ega)

  • Reaksi Pengusaha Ada Patriot Bond Danantara, Optimistis Pengolahan Sampah Beres

    Reaksi Pengusaha Ada Patriot Bond Danantara, Optimistis Pengolahan Sampah Beres

    Bisnis.com, JAKARTA — Sebagian pengusaha menyambut baik rencana penerbitan Patriot Bond oleh Danantara sebagai upaya pembiayaan investasi proyek pemerintah, salah satunya untuk pengelolaan sampah menjadi energi atau waste to energy.

    Patriot Bond sendiri akan ditawarkan kepada para konglomerat dengan kupon murah di bawah produk serupa seperti suku bunga BI Rate ataupun kupon SBN.   

    Bobby Gafur Umar, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, Energi, dan Lingkungan Hidup Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan langkah cepat tersebut menjadi bukti keseriusan penanganan sampah yang sudah masuk kategori darurat.  

    Bobby yang juga bos dari perusahaan energi baru terbarukan (EBT) dengan salah satu proyeknya pengolahan sampah PT Protech Mitra Perkasa Tbk. (OASA) menyampaikan dengan penawaran obligasi yang rencananya diterbitkan senilai Rp50 triliun, pihak swasta dapat ikut serta ambil bagian menyelesaikan masalah sampah.  

    “Kami menyambut baik dengan adanya percepatan ini, tentu kami melihat solusi untuk kedaruratan sampah di Indonesia ini bisa secara komprehensif [diselesaikan antara pemerintah dan swasta],” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/8/2025). 

    Pada dasarnya pengelolaan sampah sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 35/2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. 

    Di mana kewajiban pemerintah daerah (pemda) untuk mengelola sampah masing-masing daerahnya dengan memberikan tipping fee kepada investor yang melakukan investasi pengolahan sampah di lokasi tersebut. 

    Listrik yang dihasilkan oleh pengolahan tersebut pun dapat dijual ke PLN dan dibeli oleh masyarakat sekitar. Alhasil investor mendapat keuntungan ganda. 

    “Hal yang jadi masalah dalam penerapan dari perpres yang lama, Pemda ini ada yang punya kekuatan dari APBD untuk tipping fee, ada yang nggak punya,” jelasnya. 

    Sementara melalui perpres baru yang akan meluncur dalam waktu dekat terkait pengelolaan sampah ini, tidak ada lagi tipping fee. Nantinya kewajiban pemda hanyalah menyuplai sampah sesuai dengan kontrak kepada investor dan menyediakan lahan. 

    Mengacu perpres 2018 lalu, sejumlah kota besar telah ada sejumlah tender proyek. Seperti di Jakarta, Tangerang Selatan, Makassar, dan Sumatra Selatan, tetapi belum berjalan. 

    Sementara kota-kota lainnya menjadi PR pemerintah yang akan dikepalai oleh Danantara. Mengingat banyaknya investasi yang Danantara lakukan demi sederet program pmerintah, alhasil badan pengelola investasi tersebut menerbitkan Patriot Bond. 

    “Danantara kan investasi lainnya banyak. Jadi mereka mesti menyiapkan pendanaannya dan enggak bisa bergantung kepada pendanaan sekarang yang sudah dialokasikan misalnya mendukung program-program pemerintah yang lain. Termasuk investasi mereka. Nah, dengan itulah mereka menerbitkan Patriot Bond,” jelas Bobby. 

    Untuk diketahui, program waste to energy ini bahkan menjadi satu dari puluhan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang baru ditetapkan pada pemerintahan Prabowo, yang bernama Program Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. 

    Apabila program ini sukses, Indonesia dapat menyusul negara maju seperti Singapura yang telah memiliki pengelolaan sampah serupa sejak tahun 1980an. 

    Bobby menjelaskan pada dasarnya penyelesaian sampah dengan konsep mengubah jadi energi tersebut tergolong sederhana, yakni dengan proses pembakaran sampah ramah lingkungan. Pasalnya dari sejumlah metode yang ada, pembakaran sampah terbukti dapat mengurangi volume sampah hingga 90%, ketimbang daur ulang. 

    Sebelumnya, Chief Investment Officer Danantara Pandu Sjahrir menyatakan bahwa Patriot Bond menjadi instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat. Instrumen itu digunakan untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.  

    “Skema ini membuka ruang bagi kelompok usaha nasional untuk berkontribusi pada agenda pembangunan lintas generasi, sekaligus memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/8/2025). 

    Danantara menyebut penerbitan Patriot Bond atau obligasi patriot ditujukan untuk menghimpun dana dari para pemimpin bisnis nasional. Dana hasil penerbitan nantinya akan diarahkan ke sektor-sektor produktif, termasuk transisi energi, pembukaan lapangan kerja, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.