Produk: sabu

  • Polisi Perpanjang Catatan Kasus Salah Tangkap

    Polisi Perpanjang Catatan Kasus Salah Tangkap

    JAKARTA – Polisi memperpanjang kasus salah tangkap. Kesalahan terbesar polisi adalah menjadikan pengakuan tertuduh sebagai faktor utama pengusutan perkara.

    Hari ini, jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya rekaman video yang memperlihatkan aksi penangkapan seorang pria di depan warung kelontong. Video itu diperbincangkan lantaran adanya narasi yang menyebut bahwa pria itu merupakan korban salah tangkap dalam kasus narkoba.

    Narasi pada video itu juga tertulis soal tudingan bahwa polisi sengaja menjebak pria tersebut. Sebab, dikatakan bahwa anggota buser dengan sengaja menyelipkan narkoba di dalam bungkus rokok milik pria tersebut.

    Selain itu, video yang diunggah akun media sosial Facebook, Munx Guevara, juga memperlihatkan adegan dimana anggota polisi menodongkan senjata api. Dikatakan, peristiwa itu tejadi di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

    Dikonfirmasi perihal peristiwa itu, Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana membenarkan soal penangkapan. Namun, penindakan terhadap pria yang belakangan beridentitas Ade Gunawan itu bukan dilakukan oleh anggotanya.

    Melainkan, penindakan itu dilakukan oleh anggota Polsek Cengkareng. Akan tetapi, Maulana enggan berkomentar banyak soal penangkapan itu dengan alasan bukanlah kapasitasnya. “Itu (Penindakan) bukan anggota kami. Anggota Polsek Cengkareng. Hanya TKP nya aja di tempat kami,” katanya.

    Sementara, dikonfirmasi hal serupa, Kapolsek Cengkareng Kompol H. Khoiri membenarkan bahwa anggotanyalah yang melakukan penangkapan. Namun, ia membatah perihal kebenaran narasi yang menyebut bahwa penindakan itu merupakan jebakan.

    Penangkapan terhadap Ade, dikatakannya berdasarkan kecurigaan adanya transaksi narkotika. Sebab sebelumnya ada informasi adanya transaksi narkotika dan juga ditemukan sabu tak jauh dari lokasi tersebut.

    Bahkan, dikatakan bahwa saat ini Ade telah dikembalikan ke orangtuanya lantaran tak terbukti memiliki atau terlibat dalam jaringan narkotika. “Tapi kan Ade tidak terbukti, makanya kita lepas,” ungkapnya.

    Dikesempatan yang sama, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius menambahkan bahwa penangkapan tehadap Ade merupakan upaya pengungkapan narkoba jaringan lapas. Sebelumnya, dua orang, P (35) dan UJ (27) ditangkap dengan barang butki tiga paket sabu.

    “Jadi setelah kita kembangkan, kami mendapati rencana transaksi lain. Saat itu anggota mengamankan Ade karena tak jauh dari temuan narkoba,” singkatnya.

    Perpanjang catatan

    Menurut catatan KontraS, ada 51 kasus salah tangkap sejak Juli 2018 hingga Juni 2019. “Ada yang didapatkan dari monitoring media dan ada juga yang kita bantu pendampingan,” kata Kepala Divisi Pembelaan HAM Kontras Arif Nur Fikri ditulis Kompas.

    Menurut Arif, kebiasaan polisi berfokus pada pengakuan orang tertuduh jadi penyebab banyaknya kasus salah tangkap. Kebiasan itu sejatinya menyalahi Undang-Undang (UU).

    Pasal 184 Ayat 1 KUHAP menyebutkan, pengakuan seharusnya jadi pertimbangan terakhir penyidik untuk menetapkan tersangka. Bukan dijadikan faktor utama.

    “Ketika pengakuan dari terduga tersangka itu sudah didapatkan, tinggallah disusun bukti-bukti oleh penyidik. Padahal kalau di KUHAP, pengakuan dari terduga tersangka itu berada di urutan terakhir … Fakta di lapangan, kita banyak menemukan kasus-kasus yang diduga salah tangkap itu berawal dari pengakuan orang yang disangkakan,” kata Arif.

  • Tiga Pelaku Narkoba Ditangkap di Batubara, 2 Kg Sabu Disita
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        13 Desember 2024

    Tiga Pelaku Narkoba Ditangkap di Batubara, 2 Kg Sabu Disita Medan 13 Desember 2024

    Tiga Pelaku Narkoba Ditangkap di Batubara, 2 Kg Sabu Disita
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Tim kepolisian menggagalkan peredaran
    narkoba
    dengan menyita 2 kg
    sabu
    dan 15.000 pil ekstasi di Kabupaten
    Batubara
    , Sumatera Utara.
    Tiga pelaku yang terlibat, yakni M (47), TR (28), dan CW (42). Mereka diringkus dalam operasi tersebut.
    Kasat
    Narkoba
    Polres Batubara, AKP Fery Kusnadi mengungkapkan, ketiga pelaku merupakan warga dari Provinsi Aceh.
    Penangkapan
    dilakukan pada Senin (25/11/2024) sekitar pukul 20.00, setelah polisi menerima informasi mengenai rencana transaksi narkoba yang melibatkan M dan TR di Desa Perkebunan Lima Puluh, Kecamatan Lima Puluh, Batubara.
    “Personel kepolisian melakukan upaya pengintaian dan melihat dua orang laki-laki sesuai dengan informasi yang diperoleh serta ciri-ciri dari pelaku. Akhirnya, personel berhasil menangkap kedua laki-laki tersebut, M dan TR,” ujar Fery dalam keterangan persnya, Jumat (13/12/2024).
    Setelah
    penangkapan
    , dilakukan penggeledahan terhadap tas yang dibawa kedua tersangka. Didapatkan barang bukti berupa 2 kg sabu dan 15.000 butir pil ekstasi.
    Dari informasi yang diperoleh, polisi kemudian mengejar satu pelaku lainnya, yaitu CW, yang juga berasal dari Aceh.
    “Petugas langsung melakukan pengembangan terhadap CW yang berada di Provinsi Aceh, dan akhirnya berhasil menangkap CW di Kabupaten Aceh,” tambah Fery.
    Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki jaringan narkoba yang melibatkan ketiga pelaku. Mereka kini ditahan di Polres Batubara untuk proses hukum lebih lanjut.
    “Mereka disangkakan dengan Pasal 114 Ayat (2) Subs Pasal 112 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” tutup Fery.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil AKP Rheditya Alfa Hendy, Perwira Polres Jakbar Banyak Ungkap Kasus Narkoba Kelas Kakap

    Profil AKP Rheditya Alfa Hendy, Perwira Polres Jakbar Banyak Ungkap Kasus Narkoba Kelas Kakap

    loading…

    Kanit 3 Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Rheditya Alfa Hendy mendapatkan penghargaan dari Polda Metro Jaya. Perwira polisi itu banyak mengungkap jaringan narkoba kelas kakap. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Kanit 3 Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Rheditya Alfa Hendy mendapatkan penghargaan dari Polda Metro Jaya. Perwira polisi itu banyak mengungkap jaringan narkoba kelas kakap.

    Pria jebolan Akpol 2016 ini meraih penghargaan setelah berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional jenis sabu seberat 416,7 kg terhitung sejak Juli 2023-Juli 2024.

    “Terima kasih Bapak Kapolda serta seluruh jajaran Polres Metro Jakarta Barat atas penghargaan yang saya terima,” ujar Alfa, Senin (9/12/2024).

    Menurut dia, penghargaan ini tak luput dari kerja keras Tim Unit 3 Satresnarkoba serta bimbingan para pimpinan di Polres Metro Jakarta Barat.

    Dalam perjalanan kariernya, Alfa telah berhasil membongkar berbagai kasus narkoba yakni 1,2 ton ganja jaringan internasional, 110 kg sabu jaringan internasional, 91 kg sabu jaringan internasional, home industry (Clandestine Lab) tembakau sintetis sebanyak 105 kg serta mengungkap kasus narkoba di kalangan publik figur.

    Atas prestasinya mengungkap jaringan narkoba, Alfa menjadi perwakilan Indonesia dalam mendapatkan penghargaan dari Internasional Law Enforcement Academy (ILEA) di Amerika Serikat dan penghargaan Outstanding Operational Success dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

    (jon)

  • Operasi Panah Bashan, Israel Sekali Lagi Pakai Nama-Nama Alkitabiah untuk Operasi Militer di Suriah – Halaman all

    Operasi Panah Bashan, Israel Sekali Lagi Pakai Nama-Nama Alkitabiah untuk Operasi Militer di Suriah – Halaman all

    Operasi Panah Bashan, Israel Sekali Lagi Pakai Nama-Nama Alkitabiah untuk Operasi Militer di Suriah

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel pada Minggu (8/12/2024) meluncurkan apa yang mereka juluki sebagai ‘Operation Arrow of Bashan’, “Operasi Panah Bashan,”.

    Terkait penamaan operasi militer itu, Israel sekali lagi menggunakan kiasan Alkitab untuk menggambarkan kampanye militer – dalam hal ini terhadap aset dan kemampuan militer Suriah, tulis laporan media internasional. 

    Seperti diberitakan, sejak jatuhnya rezim Bashar Assad selama akhir pekan, militer Israel memulai kampanye udara besar-besaran yang menargetkan lokasi militer di seluruh Suriah, termasuk serangan terhadap pelabuhan Suriah di al-Beida dan Latakia yang menghancurkan armada angkatan laut Suriah. 

    Militer Israel juga mengumumkan telah “sementara” menguasai zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, dengan mengatakan perjanjian pelepasan dengan Suriah tahun 1974 telah “runtuh.”

    Menurut perkiraan militer Israel, sekitar 80 persen kemampuan dan aset militer Suriah sejauh ini telah hancur, termasuk jet tempur, helikopter, tank, kapal perang, radar, dan berbagai jenis roket. 

    Personel militer Israel (IDF) dalam operasi di Suriah Selatan, 9 Desember 2024.

    Operasi Panah Bashan 

    Dalam sebuah pernyataan militer, Radio Militer Israel mengatakan operasi terhadap Suriah tersebut diberi nama “Operasi Panah Bashan.” 

    “Bashan” adalah istilah Alkitab yang merujuk pada wilayah di selatan Suriah dan timur Yordania yang ditaklukkan oleh orang Israel setelah mengalahkan Og, raja Bashan, menurut Perjanjian Lama.

    “Tentara Israel telah lama mengambil nama-nama perang dan operasi tempurnya dari teks-teks keagamaan Taurat serta narasi kuno lain keagamaan untuk memperkuat klaim hak ilahi guna membenarkan ambisi kolonialnya di wilayah tersebut,” tulis ulasan DS, Rabu (11/12/2024). 

    Dalam perang genosida Israel di Gaza, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga menggunakan referensi Alkitab untuk membenarkan kejahatan perang tentaranya terhadap warga Palestina.

    Pada tanggal 28 Oktober tahun lalu, Netanyahu menggunakan narasi Amalek Alkitab saat menghasut tentaranya untuk menyerang Gaza – sebuah teori kekerasan yang mengacu pada penghancuran total penduduk Gaza, termasuk wanita dan anak-anaknya.

    Pada awal Januari, tim hukum Afrika Selatan menggunakan hasutan Netanyahu untuk melakukan genosida – narasi Amalek dalam Alkitab – terhadap rakyat Palestina di Gaza dalam sesi sidang pertama di hadapan Mahkamah Internasional dalam gugatan genosida terhadap Israel. 

    IDF mengklaim pasukannya memasuki zona penyangga di Golan pada hari Minggu (9/12/2024), tepat setelah Bashar Al-Assad digulingkan. (X/Twitter)

    Bertujuan Merampas Wilayah

    Para pengamat mengatakan sejauh ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah melancarkan sekitar 300 serangan udara ke Suriah.

    IDF dilaporkan sudah menduduki Provinsi Quneitra di Suriah. Sebelumnya, Israel sudah mencaplok Dataran Tinggi Golan milik Suriah tahun 1981.

    Israel bersikeras mengatakan aksi-aksinya belakangan ini di Suriah sebagai bentuk tindakan perlindungan dan dipicu oleh kekhawatiran dalam hal keamanan.

    Akan tetapi, narasi Israel itu dibantah mentah-mentah oleh Furkan Halit Yolcu, pakar keamanan pada Universitas Sakarya di Turki.

    Yolcu bahkan menyebut tindakan Israel sebagai serangan yang bertujuan untuk merampas wilayah Suriah.

    Bisa dikatakan Israel saat ini bagaikan memancing di air keruh atau memanfatkan kekacauan yang terjadi di negeri jiran.

    Pasukan IDF Israel terlihat memasuki Suriah, dalam foto selebaran yang dikeluarkan oleh militer pada 9 Desember 2024. (IDF/Timesof Israel)

    “Sejarah mengatakan ini bukan aksi melindungi, tetapi itu semua tentang cara pandang ofensif yang tengah berlangsung, memanfaatkan kesempatan, dan secara perlahan mengklaim wilayah,” ujar Yolcu dikutip dari Sputnik.

    “Kapan pun ada kesempatan, kapan pun ada peluang, Israel sepertinya akan memanfaatkan momen itu dan berupaya mendapatkan lebih banyak wilayah selagi bisa,” katanya menjelaskan.

    Lalu, Yolcu memperkirakan Israel tak akan “lolos” dalam aksinya belakangan ini. Dia memprediksi tindakan Israel akan dibahas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera setelah pemerintahan baru di Suriah terbentuk.

    “Perkara itu mungkin akan menjadi masalah yang lebih besar daripada saat ini karena [Suriah] belum punya punya pemerintahan,” ujar Yolcu.

    “Akan tetapi, ketika pemerintahan sudah terbentuk dan secara resmi diakui oleh masyarakat seperti halnya PBB, pasti sengketa wilayah akan dimulai.”

    Israel mengaku hancurkan 80 persen kemampuan militer Suriah

    Selepas melancarkan serangan selama beberapa hari, IDF mengklaim sudah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan militer Suriah milik rezim Presiden Bashar Al-Assad yang kini tumbang.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah,” kata IDF hari Selasa, (10/12/2024), dikutip dari All Israel News.

    Israel berdalih serangan itu dilakukan agar mencegah senjata jatuh ke tangan “unsur teroris”.

    Adapun bagian terbesar serangan itu disebut “Operasi Anak Panah Bashan” dan sudah rampung hari Selasa.

    Menurut Army Radio, operasi militer besar itu melenyapkan hampir semua peralatan militer Suriah yang disebut mengancam Israel.

    Operasi itu mendapat lampu hijau dari Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi hari Sabu lalu atau teat sebelum rezim Assad resmi digulingkan.

    Dilaporkan total ada 350 pesawat yang diikutsertakan Israel dalam serangan ke Suriah. Jumlah itu bahkan lebih dari setengah jumlah pesawat Angkatan Udara Israel.

    IDF menyebut pesawat-pesawat itu terbang ratusan jam di atas langit Suriah.

    Israel mengklaim target yang dihancurkan termasuk senjata strategis seperti rudal Scud, rudal penjelajah, rudal darat ke laut, rudal darat ke udara, dan rudal udara ke udara, pesawat nirawak, jet tempur.

    Di samping itu, perlengkapan reguler tentara seperti helikopter serang, radar, tank, hanggar pesawat, dan infastruktur intelijen turut hancur.

    Israel juga mengerahkan angkatan lautnya untuk menyerang Pelabuhan Al-Beida dan Latakia. Serangan itu diklaim menghancurkan belasan kapal rudal milik Angkatan Laut Suriah.

    Di samping itu, pasukan IDF di darat terus dikerahkan di bekas zona demiliterisasi sepanjang perbatasan. Dalihnya ialah untuk mengamankan area itu.

    Tindakan tersebut mendapat kritik pedas dari negara-negara Arab. Sebagai contoh, Al-Araby Al-Jadeed menyebut aksi Israel itu sebagai pendudukan atas tanah Suriah.

    Adapun Utusan PBB untuk Suriah, Geir Pedersen pada hari Selasa menyebut tindakan Israel telah memperburuk ketidakstabilan di Suriah.

     

    (oln/ds/rtrs/*)

     
     
     

  • Eks-Presiden Israel: Ratu Elizabeth II Percaya Setiap Orang Israel Adalah Teroris atau Anak Teroris – Halaman all

    Eks-Presiden Israel: Ratu Elizabeth II Percaya Setiap Orang Israel Adalah Teroris atau Anak Teroris – Halaman all

    Ratu Elizabeth II Percaya Setiap Orang Israel Adalah Teroris atau Anak Teroris

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan presiden Israel, Reuven Rivlin mengungkapkan kalau hubungan antara Israel dan mendiang Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II terhitung sulit dan tidak akur.

    Rivlin mengenang, sikap mendiang Ratu Inggris itu ke Israel terkait dengan pandangan pribadinya terhadap Israel sebagai sebuah bangsa dan negara.

    “Hubungan antara kami dan Ratu Elizabeth sedikit sulit karena dia percaya bahwa setiap orang dari kami adalah teroris atau putra seorang teroris,” kata Rivlin pada acara gala di London, dilansir RNTV, Rabu (11/12/2024).

    Pandangan ini membuat Ratu Elizabeth II ‘tidak ramah’ ke para pejabat atau tokoh berentitas Israel.

    “Dia menolak untuk menerima pejabat Israel ke Istana [Buckingham], selain dari acara-acara internasional,” tambahnya.

    Sebaliknya, menurut Rivelin, Raja Charles III sebagai perbandingan, selalu “sangat ramah” terhadap tokoh dan pejabat Israel.

    Selama masa jabatannya, Ratu Elizabeth II melakukan perjalanan ke lebih dari 110 negara di enam benua, tetapi tidak pernah sekalipun mengunjungi Israel.

    Asap mengepul di atas kota Al-Qunatira di Suriah seperti yang terlihat dari sisi perbatasan Israel pada 9 Desember 2024 di Golan Heights. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk sementara mengambil alih kendali zona penyangga yang memisahkan Golan Heights yang diduduki Israel dari wilayah Suriah. Zona demiliterisasi tersebut ditetapkan dalam perjanjian tahun 1974 antara Israel dan Suriah, yang menurut Netanyahu telah runtuh sejak pasukan oposisi Suriah menggulingkan rezim Bashar al-Assad selama akhir pekan. (Foto oleh Amir Levy/Getty Images) (Amir Levy / GETTY IMAGES EUROPE / Getty Images via AFP)

    Serang Suriah Berhari-hari

    Pandangan negatif mendiang Ratu Inggris itu terhadap Israel diyakini karena kejadian meledaknya sebuah bom di Hotel King David di Yerusalem, menewaskan 91 orang pada Senin, 22 Juli 1946.  

    Almarhum raja, yang meninggal pada usia 96 tahun, berusia 20 tahun saat aksi terorisme itu terjadi.

    Ledakan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh kelompok teroris Yahudi Irgun tersebut merenggut nyawa 11 pejabat senior Inggris dan banyak warga sipil lainnya. 

    Hotel yang dibangun pada tahun 1929 tersebut pada awal tahun 1940-an telah menjadi kantor pusat tidak resmi bagi warga Inggris yang ditugaskan untuk bertugas di Mandat Palestina.

    Tempat itu merupakan tempat yang terkenal di mana para pejabat Inggris dan keluarga mereka berkumpul. 

    Praduga lain soal bencinya sang Ratu ke Israel adalah karena ulah zionisme negara pendudukan tersebut dalam manuver pendudukannya terhadap wilayah-wilayah di sekitar.

    Terbaru, dalam eskalasi terkini di kawasan Timur Tengah, Israel melancarkan serangan ke Suriah di tengah runyamnya situasi politik dan keamanan di negara itu.

    Para pengamat mengatakan sejauh ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah melancarkan sekitar 300 serangan udara ke Suriah.

    IDF dilaporkan sudah menduduki Provinsi Quneitra di Suriah. Sebelumnya, Israel sudah mencaplok Dataran Tinggi Golan milik Suriah tahun 1981.

    Israel bersikeras mengatakan aksi-aksinya belakangan ini di Suriah sebagai bentuk tindakan perlindungan dan dipicu oleh kekhawatiran dalam hal keamanan.

    Akan tetapi, narasi Israel itu dibantah mentah-mentah oleh Furkan Halit Yolcu, pakar keamanan pada Universitas Sakarya di Turki.

    Yolcu bahkan menyebut tindakan Israel sebagai serangan yang bertujuan untuk merampas wilayah Suriah.

    Bisa dikatakan Israel saat ini bagaikan memancing di air keruh atau memanfatkan kekacauan yang terjadi di negeri jiran.

    Pasukan IDF Israel terlihat memasuki Suriah, dalam foto selebaran yang dikeluarkan oleh militer pada 9 Desember 2024. (IDF/Timesof Israel)

    “Sejarah mengatakan ini bukan aksi melindungi, tetapi itu semua tentang cara pandang ofensif yang tengah berlangsung, memanfaatkan kesempatan, dan secara perlahan mengklaim wilayah,” ujar Yolcu dikutip dari Sputnik.

    “Kapan pun ada kesempatan, kapan pun ada peluang, Israel sepertinya akan memanfaatkan momen itu dan berupaya mendapatkan lebih banyak wilayah selagi bisa,” katanya menjelaskan.

    Lalu, Yolcu memperkirakan Israel tak akan “lolos” dalam aksinya belakangan ini. Dia memprediksi tindakan Israel akan dibahas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera setelah pemerintahan baru di Suriah terbentuk.

    “Perkara itu mungkin akan menjadi masalah yang lebih besar daripada saat ini karena [Suriah] belum punya punya pemerintahan,” ujar Yolcu.

    “Akan tetapi, ketika pemerintahan sudah terbentuk dan secara resmi diakui oleh masyarakat seperti halnya PBB, pasti sengketa wilayah akan dimulai.”

    Israel mengaku hancurkan 80 persen kemampuan militer Suriah

    Selepas melancarkan serangan selama beberapa hari, IDF mengklaim sudah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan militer Suriah milik rezim Presiden Bashar Al-Assad yang kini tumbang.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah,” kata IDF hari Selasa, (10/12/2024), dikutip dari All Israel News.

    Israel berdalih serangan itu dilakukan agar mencegah senjata jatuh ke tangan “unsur teroris”.

    Adapun bagian terbesar serangan itu disebut “Operasi Anak Panah Bashan” dan sudah rampung hari Selasa.

    Menurut Army Radio, operasi militer besar itu melenyapkan hampir semua peralatan militer Suriah yang disebut mengancam Israel.

    Operasi itu mendapat lampu hijau dari Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi hari Sabu lalu atau teat sebelum rezim Assad resmi digulingkan.

    Dilaporkan total ada 350 pesawat yang diikutsertakan Israel dalam serangan ke Suriah. Jumlah itu bahkan lebih dari setengah jumlah pesawat Angkatan Udara Israel.

    IDF menyebut pesawat-pesawat itu terbang ratusan jam di atas langit Suriah.

    Israel mengklaim target yang dihancurkan termasuk senjata strategis seperti rudal Scud, rudal penjelajah, rudal darat ke laut, rudal darat ke udara, dan rudal udara ke udara, pesawat nirawak, jet tempur.

    Di samping itu, perlengkapan reguler tentara seperti helikopter serang, radar, tank, hanggar pesawat, dan infastruktur intelijen turut hancur.

    Israel juga mengerahkan angkatan lautnya untuk menyerang Pelabuhan Al-Beida dan Latakia. Serangan itu diklaim menghancurkan belasan kapal rudal milik Angkatan Laut Suriah.

    Di samping itu, pasukan IDF di darat terus dikerahkan di bekas zona demiliterisasi sepanjang perbatasan. Dalihnya ialah untuk mengamankan area itu.

    Tindakan tersebut mendapat kritik pedas dari negara-negara Arab. Sebagai contoh, Al-Araby Al-Jadeed menyebut aksi Israel itu sebagai pendudukan atas tanah Suriah.

    Adapun Utusan PBB untuk Suriah, Geir Pedersen pada hari Selasa menyebut tindakan Israel telah memperburuk ketidakstabilan di Suriah.

    (FILES) Ratu Elizabeth II (kanan) dari Inggris berdiri bersama Pangeran Charles, Pangeran Wales dari Inggris untuk menyaksikan flypast khusus dari balkon Istana Buckingham setelah Parade Ulang Tahun Ratu, Trooping the Colour, sebagai bagian dari perayaan ulang tahun platinum Ratu Elizabeth II, di London pada 2 Juni 2022. (DANIEL LEAL / AFP)

    Disebut Meninggal Karena Kanker

    Terkait kematian Ratu Elizabeth II, mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson sempat menjadi bahan perbincangan publik Britania karena pernyataan kontroversialnya.

    Hal ini terjadi setelah Boris Johnson mengklaim, Ratu Elizabeth II sebenarnya meninggal karena mengalami kanker tulang di tahun-tahun terakhirnya,.

    Sosok yang pernah menjabat sebagai Wali Kota London ini menyampaikan klaim kontroversialnya tersebut dalam buku memoarnya yang baru dirilis.

    Di buku bertajuk “Unleashed,” yang akan diterbitkan Oktober ini, Boris mengatakan baru tahu penyakit yang diderita Ratu Elizabeth II tersebut saat hendak mengundurkan diri pada September 2022, atau dua hari sebelum kematiannya.

    Dikutip dari Politico, Boris diberitahu bahwa setidaknya sudah satu tahun lebih sang ratu Inggris didiagnosa mengalami sejenis kanker tulang pada saat itu.

    Ini adalah pertama kalinya seorang politikus senior Inggris membahas detil terkait penyebab kematian ratu.

    Selama ini, pihak Kerajaan Inggris dalam pernyataan resminya selalu menyebut bahwa Ratu Elizabeth II meninggal karena hal yang natural.

    Bahkan, Kerajaan Inggris juga mendaftarkan “usia tua” sebagai keterangan penyebab kematian Ratu Elizabeth II di sertifikat kematiannya.

    Pengungkapan informasi dari Boris Johnson ini juga dinilai sebagai hal yang sangat tidak biasa oleh publik Inggris. 

    Hal ini terjadi mengingat informasi terkait kesehatan ratu merupakan hal rahasia yang dijaga ketat selama masa pemerintahannya.

    Selain itu, informasi yang dibagikan dalam pertemuan antara perdana menteri dan ratu biasanya selalu dirahasiakan.

    Dalam memoarnya tersebut, Boris juga menceritakan pertemuan terakhir kalinya dengan Ratu Elizabeth II.

    Johnson mendeskripsikan bahwa sang ratu pada saat itu terlihat tampak tidak sehat.

    “Dia terlihat pucat dan lebih membungkuk, serta memiliki memar gelap di tangan dan pergelangan tangannya, mungkin dari infus atau suntikan.” ungkap Boris.

    Namun demikian, boris menambahkan bahwa suasana hati sang ratu saat itu tetap terlihat cerah meskipun kondisi fisiknya begitu memburuk.

    “Sepertinya ia tidak terpengaruh oleh penyakitnya, dan dari waktu ke waktu dalam percakapan kami saat itu, dia masih menunjukkan senyumnya yang cerah yang mampu mengangkat suasana hati,” lanjut Boris.

    Boris Johnson juga mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II kala itu sudah mengetahui sepanjang musim panas bahwa dia tak memiliki ekspektasi hidup yang panjang lagi.

    “Namun demikian, ia tetap bertekad untuk bertahan dan menjalankan tugas terakhirnya,” pungkas Boris.

  • Kejari Kota Kediri Bakar Barang Bukti Sabu dan Pil Dobel L

    Kejari Kota Kediri Bakar Barang Bukti Sabu dan Pil Dobel L

    Kediri (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri musnahkan barang bukti tindak pidana terhadap perkara yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, pada Rabu (11/12). Didominasi oleh narkoba khususnya pil dobel L.

    Kepala Kejari Kota Kediri Andi Minarwaty mengatakan barang bukti yang yang dimusnahkan telah memiliki kekuatan hukum tetap ini mulai dari periode September hingga pertengahan Desember 2024 dari 37 perkara.

    Barang bukti yang dimusnahkan berupa sabu-sabu seberat 47,8 gram beserta alat hisapnya atau bong, ganja kering sebanyak 55 gram, obat keras berupa pil dobel K sebanyak 23.632 butir. Kemudian 2 handphone yang digunakan untuk transaksi narkoba.

    “Kemudian ada senjata tajam berupa cutter, gunting, pisau dan pakaian, tas, timbangan digital, bong kemudian tripleks buku itu semua barang bukti berdasarkan putusan pengadilan bahwa itu dirampas untuk dimusnahkan,” kata Andi.

    Diakui, Andi bila barang bukti yang dimusnahkan masih didominasi narkoba dan pil dobel L.

    “Jadi ini menjadi konsen kami dan teman teman penegak hukum lain, baik itu dari kepolisian maupun dari pengadilan. Kita akan melakukan upaya-upaya maksimal untuk mengurangi peredaran narkoba dan obat keras di Kota Kediri,” tambahnya.

    Selain itu, barang haram tersebut juga mengalami peningkatan dibandingkan pemusnahan barang bukti sebelumnya.

    “Yang jelas didalam satu bulan itu perkara yang paling banyak yang kita tangani yang dikirim SPDP dari Polres itu adalah narkoba dan dobel l, sehingga kami berketetapan bersama bahwa untuk kedepan kita akan lebih konsen,” imbuhnya. [nm/beq]

  • Terbukti Gunakan Narkoba, Wabup Maros Hadapi Ancaman Kasus Pidana

    Terbukti Gunakan Narkoba, Wabup Maros Hadapi Ancaman Kasus Pidana

    ERA.id – Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari dipastikan melakukan penyalahgunaan narkotika setelah hasil tes Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan hasil positif. Tak hanya sekali, hasil serupa ditemukan dalam tiga kali pengujian yang dilakukan oleh BNN.

    Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan Brigjen Budi Sajidin. Dalam wawancaranya, Suhartina mengakui perbuatannya.

    “Hasil wawancara, dia mengakui menggunakan narkoba,” ujar Budi, Senin (9/11/2024).

    Tes urine terhadap Suhartina dilakukan sebanyak tiga kali untuk memastikan hasil yang konsisten. Ketiga tes ini dilakukan menjelang Pilkada 2024, sebagai bagian dari syarat administrasi bagi calon kepala daerah. 

    Dari pemeriksaan tersebut, diketahui Suhartina menggunakan jenis narkotika metamfetamin atau sabu-sabu.

    Brigjen Budi sempat meragukan hasil tes awal karena Suhartina dikenal sebagai tokoh politik wanita yang memiliki pengaruh di Maros. Namun, fakta membuktikan sebaliknya.

    Suhartina sendiri sempat berdalih bahwa dirinya hanya menggunakan obat tidur selama beberapa bulan terakhir, tetapi tidak menggunakan narkoba. Klaim ini dibantah setelah hasil tes menunjukkan adanya kandungan sabu dalam tubuhnya.

    Meski BNN Sulsel telah melayangkan undangan untuk proses rehabilitasi, hingga kini belum ada tanggapan dari pihak Suhartina. 

    Brigjen Budi menegaskan jika terbukti terlibat dalam jaringan peredaran narkoba, Suhartina dapat menghadapi proses hukum pidana.

    Sebagai informasi, Suhartina Bohari saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Maros periode 2021-2024. Ia juga merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Maros untuk periode 2021-2026. 

    Jabatan ini menjadikannya wanita pertama yang menduduki posisi wakil bupati dalam sejarah Kabupaten Maros. Namun, karier politiknya kini berada di ujung tanduk akibat kasus ini.

  • Ungkap Sindikat Sabu Jaringan Internasional, Kanit III Satresnarkoba Polres Jakbar Dapat Penghargaan – Halaman all

    Ungkap Sindikat Sabu Jaringan Internasional, Kanit III Satresnarkoba Polres Jakbar Dapat Penghargaan – Halaman all

    Polda Metro Jaya memberikan penghargaan kepada anggota kepolisian yang berdedikasi mengungkap jaringan narkoba.

    Tayang: Senin, 9 Desember 2024 19:46 WIB

    Ist

    Kepala Unit 3 Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Rheditya Alfa Hendy. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya memberikan penghargaan kepada anggota kepolisian yang berdedikasi mengungkap jaringan narkoba.

    Salah satu di antaranya seorang perwira menengah yang bertugas sebagai, Kepala Unit 3 Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Rheditya Alfa Hendy.

    Pria lulusan Akademi Kepolisian tahun 2016 ini mendapatkan penghargaan setelah berhasil mengungkap Jaringan Narkoba Internasional Jenis Sabu seberat 416,7 Kilogram Terhitung sejak Juli 2023 hingga Juli 2024.

    AKP Rheditya Alfa Hendy mengatakan penghargaan ini merupakan hasil jerih payah dan kerja keras seluruh anggota Unit 3 Satres Narkoba Polres Jakarta Barat dan pimpinan di Polres Metro Jakarta Barat.

    “Terimakasih atas penghargaan yang saya terima” kata dia, setelah menerima penghargaan pada Senin (9/12/2024).

    Untuk diketahui, Alfa Hendy mengungkap berbagai kasus narkoba di antaranya mengungkap 1,2 Ton Narkotika Jenis Ganja Jaringan Internasional, 110 Kilogram sabu  jaringan internasional, 91 Kilogram Sabu Jaringan Internasional, home industri (Clandestine Lab) Tembakau Sintetis sebanyak 105 Kilogram serta mengungkap Narkoba dikalangan Publik Figur.

    Atas pestasinya mengungkap Jaringan Nerkoba, AKP Rheditya Alfa Hendy juga sempat menjadi perwakilan Indonesia dalam mendapatkan penghargaan dari Internasional Law Enforcement Academy (ILEA) Di Amerika Serikat Serta Penghargaan Outstanding Operational Success dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Profil AKP Rheditya Alfa, Anggota Polres Jakbar Raih Penghargaan Polda Metro karena Ungkap Narkoba

    Profil AKP Rheditya Alfa, Anggota Polres Jakbar Raih Penghargaan Polda Metro karena Ungkap Narkoba

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Polda Metro Jaya, memberikan sejumlah penghargaan kepada anggotanya yang berdedikasi dalam mengungkap jaringan narkoba. 

    Hal itu dalam rangkaian HUT Ke-75 Polda Metro Jaya yang diberikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto.

    Salah satunya diterima oleh Kepala Unit 3 Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Rheditya Alfa Hendy.

    Pria lulusan Akpol tahun 2016 ini mendapatkan penghargaan setelah berhasil mengungkap sabu jaringan internasional seberat 416,7 kilogram dalam kurun waktu satu tahun. Tepatnya sejak Juli 2023 hingga Juli 2024. 

    Alfa mengatakan bahwa penghargaan ini tak luput dari kerja keras Tim Unit 3 Satres Narkoba serta bimbingan para Pimpinan di Polres Metro Jakarta Barat. 

    “Ini adalah hasil dari jerih payah dan kerja keras seluruh anggota Unit 3 Satres Narkoba Polres Jakarta Barat serta bimbingan para pimpinan di Polres Jakarta Barat,” ujarnya seusai menerima penghargaan, Senin (9/12/2024). 

    Dalam perjalanan karirnya, Alfa juga pernah mengungkap narkoba berskala besar.

    Di antaranya mengungkap 1,2 ton narkotika jenis ganja Jaringan Internasional, 110 kilogram sabu jaringan internasional, 91 Kilogram sabu Jaringan Internasional.

    Kemudian mengungkap home industri tembakau sintetis dan menyita 105 kilogram serta mengungkap narkoba dikalangan publik figur. 

    Sebelumnya, AKP Alfa Hendy juga sempat menjadi perwakilan indonesia dalam mendapatkan penghargaan dari Internasional Law Enforcement Academy (ILEA) di Amerika Serikat.

    Ia juga pernah meraih penghargaan Outstanding Operational Success dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ungkap 416,7 Kg Sabu, Anggota Polres Jakbar Raih Penghargaan dari Kapolda Metro Jaya

    Ungkap 416,7 Kg Sabu, Anggota Polres Jakbar Raih Penghargaan dari Kapolda Metro Jaya

    loading…

    Kepala Unit 3 Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Rheditya Alfa Hendy mendapat penghargaan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto. Foto/istimewa

    JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan penghargaan kepada anggota kepolisian yang berdedikasi dalam mengungkap jaringan narkoba. Pemberian penghargaan tersebut merupakan dalam rangka memperingati HUT ke-75 Polda Metro Jaya.

    Salah satunya seorang perwira menengah yang mendapat penghargaan adalah Kepala Unit 3 Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Rheditya Alfa Hendy.

    Pria lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2016 ini mendapatkan penghargaan setelah berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional jenis sabu seberat 416,7 kilogram terhitung sejak Juli 2023 hingga Juli 2024.

    “Alhamdulillah terima kasih Bapak kapolda serta seluruh jajaran Polres Metro Jakarta Barat atas penghargaan yang saya terima” ungkap AKP Rheditya Alfa Hendy usai menerima penghargaan pada Senin (9/12/2024).

    Alfa Hendy menjelaskan penghargaan ini tak luput dari kerja keras Tim Unit 3 Satres Narkoba serta bimbingan para Pimpinan di Polres Metro Jakarta Barat.

    “Ini adalah hasil dari jerih payah dan kerja keras seluruh anggota Unit 3 Satres Narkoba Polres Jakarta Barat serta bimbingan para pimpinan di Polres Jakarta Barat” Tambahnya.

    Dalam perjalanan kariernya Alfa Hendy juga telah berhasil berbagai ungkapan narkoba di antaranya mengungkap 1,2 ton narkotika jenis ganja jaringan internasional, 110 Kilogram sabu jaringan internasional, 91 kilogram sabu jaringan internasional, home industri (Clandestine Lab) tembakau sintetis sebanyak 105 kilogram serta mengungkap narkoba di kalangan publik figur.

    Atas Prestasinya mengungkap jaringan nerkoba, AKP Rheditya Alfa Hendy juga sempat menjadi perwakilan Indonesia dalam mendapatkan penghargaan dari Internasional Law Enforcement Academy (ILEA) di Amerika Serikat serta penghargaan Outstanding Operational Success dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

    (cip)