Produk: Rumput laut

  • Akademisi sebut rumput laut bisa jadi penggerak utama ekonomi biru

    Akademisi sebut rumput laut bisa jadi penggerak utama ekonomi biru

    Foto udara petani menuju lokasi pembibitan rumput laut coklat (Phaeophyta) di perairan Desa Liya Raya, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (22/8/2025). ANTARA FOTO/Andry Denisah

    Akademisi sebut rumput laut bisa jadi penggerak utama ekonomi biru
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 14:37 WIB

    Elshinta.com – Akademisi Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, Jawa Barat, Catur Pramono Adi menyebutkan komoditas rumput laut bisa menjadi “emas hijau” di laut Nusantara dan menjadi penggerak utama ekonomi biru Indonesia yang dapat menyejahterakan masyarakat pesisir.

    “Rumput laut bukan sekadar tumbuhan laut yang menempel di karang, ia adalah komoditas strategis yang sangat potensial, bahkan komoditas unggulan yang bisa menembus pasar dunia,” kata Catur di Karawang, Jabar, Senin.

    Ia menyampaikan di sejumlah wilayah pesisir di Indonesia, bentangan tali panjang yang mengapung di laut bukanlah pemandangan asing. Dari kejauhan, mungkin tampak seperti jaring nelayan biasa, tetapi sesungguhnya itu adalah kebun laut tempat rumput laut ditanam.

    Bentangan tali panjang yang mengapung itu menjadi salah satu wajah masa depan perikanan Indonesia, yakni budi daya rumput laut dengan metode long-line, sebuah teknik yang sederhana, namun berdaya ungkit tinggi bagi ekonomi masyarakat pesisir.

    Menurut Catur, kekuatan budi daya rumput laut terletak pada kesederhanaannya.

    Modal yang dibutuhkan relatif kecil, teknologi mudah dipelajari, dan daya serap pasar sangat tinggi.

    Di beberapa daerah seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Maluku, rumput laut bahkan telah menjadi tulang punggung ekonomi desa.

    “Satu siklus panen yang hanya 40-50 hari memungkinkan petani mendapatkan pendapatan rutin. Bayangkan, dalam setahun bisa dilakukan hingga tujuh kali panen,” katanya.

    Lebih jauh lagi, rumput laut berkontribusi pada agenda global seperti pengurangan emisi karbon. Sebagai organisme fotosintetik, rumput laut menyerap CO₂ dari atmosfer.

    “Jadi, dengan memperluas kebun rumput laut, Indonesia tak hanya mengekspor komoditasnya, tetapi juga ‘mengekspor’ kontribusi pada mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.

    Catur menyebutkan saat ini Indonesia merupakan salah satu produsen utama rumput laut dunia.

    Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan permintaan rumput laut terus meningkat, baik di pasar domestik maupun ekspor.

    Bahkan, pada 2022 kontribusi ekspor rumput laut mencapai lebih dari 77 persen dari total ekspor perikanan budidaya.

    Di antara sekian banyak jenis rumput laut, Kappaphycus alvarezii adalah bintang utamanya.

    Spesies alga merah ini tumbuh subur di perairan tropis Indonesia, terutama di kawasan berterumbu karang dengan arus yang cukup.

    Warnanya yang hijau, kuning, hingga merah keunguan tidak hanya indah dipandang, tetapi juga kaya kandungan karagenan yang bernilai tinggi di pasaran.

    Budi daya Kappaphycus alvarezii di Indonesia umumnya menggunakan tiga metode, yakni lepas dasar, rakit apung, dan long-line. Dari ketiganya, metode long-line kini dianggap paling efektif.

    Caranya cukup sederhana yaitu seutas tali panjang dibentangkan sejajar permukaan laut, diikat dengan jangkar di dasar dan pelampung di permukaan. Pada tali inilah rumpun-rumpun bibit rumput laut diikat dengan jarak tertentu.

    Metode ini terbukti mampu menghasilkan pertumbuhan lebih cepat dibanding cara lain.

    Selain itu, long-line lebih ramah lingkungan karena tidak merusak karang, mudah diaplikasikan oleh masyarakat, dan efisien secara biaya.

    Untuk mengatasi hama, perlu diterapkan teknik pemilihan bibit unggul, penggunaan kultur jaringan, hingga pemupukan berbasis nutrien alami untuk meningkatkan ketahanan rumput laut terhadap penyakit.

    “Ke depan, tantangan utama budidaya rumput laut adalah menjaga kualitas lingkungan laut dari pencemaran, meningkatkan akses bibit unggul, dan memperkuat industri hilir agar tidak hanya mengekspor bahan mentah,” katanya.

    Disebutkan, Indonesia berpotensi menjadi pusat industri rumput laut dunia, bukan hanya penghasil bahan baku, tetapi juga produsen produk turunan bernilai tambah tinggi.

    “Kita meyakini bahwa rumput laut adalah bagian dari ’emas hijau’ laut Nusantara. Jika dikelola dengan baik, ia bisa menjadi penggerak utama ekonomi biru Indonesia,” kata Catur.

    Sumber : Antara

  • 5 Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang, Ternyata Simpel Banget!

    5 Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang, Ternyata Simpel Banget!

    Jakarta

    Jepang dikenal sebagai rumah bagi centenarian, orang dengan usia terpanjang di dunia. Saat ini terdapat 90.526 centenarian, orang yang berusia 100 tahun ke atas. Jumlah tersebut lebih dari lima kali lipat dibandingkan dua dekade lalu, menurut laporan Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang tahun 2022.

    Salah satu wilayah yang paling menonjol adalah Okinawa, sebuah pulau kecil dan terpencil di Jepang, yang dikenal memiliki konsentrasi penduduk berusia seratus tahun tertinggi di dunia.

    Asako Miyashita, MS, RDN, CDN, seorang ahli diet dan gizi bersertifikat dengan pengalaman 20 tahun dalam penelitian mengenai umur panjang, membagikan lima makanan dari pola makan tradisional Jepang yang ia dan keluarganya konsumsi setiap hari untuk menjaga kesehatan dan mendukung umur panjang.

    Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang

    Dikutip dari CNBC, berikut makanan yang dikonsumsi warga Jepang untuk panjang umur. Mau coba?

    1. Ubi Manis Jepang

    Berasal dari Okinawa, ubi ungu Jepang (disebut imo dalam bahasa Jepang) sering dikonsumsi sebagai camilan atau hidangan penutup.

    Ubi ini kaya akan karbohidrat sehat dan antosianin, yaitu kelompok antioksidan yang terdapat pada sayuran berwarna merah dan ungu yang dikenal memiliki sifat anti-penuaan.

    Sejumlah penelitian juga menunjukkan konsumsi ubi ungu dapat membantu mengontrol kadar gula darah serta menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    2. Sup Miso

    Pola makan tradisional Jepang kaya akan hidangan fermentasi, dan salah satu yang paling populer adalah sup miso. Miso sendiri merupakan pasta yang dibuat dari kedelai dan biji-bijian yang difermentasi.

    Probiotik, bakteri atau ragi hidup yang terkandung dalam makanan fermentasi, dapat membantu menjaga keseimbangan kesehatan usus sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Sebuah studi menemukan pria dan wanita yang paling banyak mengonsumsi kedelai fermentasi (seperti miso, tahu, dan tempe) memiliki risiko 10 persen lebih rendah untuk mengalami kematian dini akibat berbagai penyebab, dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi makanan tersebut.

    3. Lobak Daikon

    Sayuran umbi sangat populer dalam masakan Jepang dan menawarkan beragam manfaat kesehatan.

    Lobak daikon dikenal dapat membantu mencegah masuk angin serta mendukung sistem kekebalan tubuh. Satu buah lobak daikon bahkan mengandung hingga 124 persen dari kebutuhan harian vitamin C.

    Beberapa jenis umbi sehat lainnya, yang lebih mudah ditemukan di banyak pasar modern, antara lain wortel, bit, parsnip, dan lobak putih.

    4. Rumput Laut

    Rumput laut kaya akan mineral penting seperti zat besi, kalsium, folat, dan magnesium.

    Konsumsi rumput laut setiap hari juga menambah asupan serat dalam pola makan. Asupan serat yang cukup telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes tipe 2.

    Selain itu, rumput laut mengandung antioksidan seperti fukosantin dan fukoidan, yang memiliki sifat anti-inflamasi, anti-penuaan, dan anti-kanker.

    5. Ikan

    Protein, khususnya dari ikan berlemak seperti salmon dan tuna, menjadi bagian penting dalam pola makan tradisional Jepang. Kandungan lemak omega-3 pada ikan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar trigliserida, serta meredakan peradangan.

    Tak hanya itu, di Jepang, terdapat tradisi mengucapkan “itadakimasu” sebelum makan, yang berarti “saya dengan rendah hati menerima,” sebagai bentuk penghargaan terhadap hewan dan para petani. Miyashita meyakini Praktik makan penuh kesadaran seperti ini berkontribusi pada kesehatan sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

    (suc/suc)

  • Viral Diet Pisang ala Jepang, Efektif Turunkan Berat Badan?

    Viral Diet Pisang ala Jepang, Efektif Turunkan Berat Badan?

    Bagikan:

     

    JAKARTA – Diet untuk menurunkan berat badan ada banyak macamnya. Tapi salah satu yang sempat viral dari Jepang dan masih banyak dibicarakan sampai sekarang adalah Morning Banana Diet alias Diet Pisang Pagi Hari.

    Diet ini dianggap mudah, murah, dan efektif menurunkan berat badan tanpa perlu olahraga ekstrem atau menghitung kalori berlebihan. Namun seberapa efektif sebenarnya diet pisang ini?

    Dilansir dari laman Tuasaude pada Sabtu, 16 Agustus, diet ini pertama kali dikenalkan di Jepang pada tahun 2008 oleh Sumiko Watanabe, seorang apoteker sekaligus ahli kesehatan preventif.

    Ia menciptakan diet ini untuk membantu suaminya menurunkan berat badan dan ternyata berhasil. Sejak itu, metode ini viral di Jepang, hingga sempat membuat toko buah kehabisan stok pisang.

    Sesuai namanya, Morning Banana Diet menekankan pada kebiasaan sarapan dengan pisang. Berikut aturan dasarnya:

    – Sarapan dengan pisang sesuai keinginan, tapi harus dalam kondisi segar dan tidak dimasak.

    – Sekitar 15–30 menit setelah makan pisang, minum air atau teh tawar.

    – Hindari makanan tinggi gula dan lemak seperti gorengan, es krim, atau fast food.

    – Makan malam sebaiknya maksimal pukul 8 malam dan usahakan 3 jam sebelum tidur.

    – Tidur cukup dan bangun tanpa alarm, karena kualitas tidur juga berpengaruh ke nafsu makan.

    – Tetap jaga pola makan seimbang di siang dan malam hari.

    Pisang kaya serat yang bantu memperlambat proses pencernaan dan membuat kenyang lebih lama. Selain itu, buah ini juga mengandung magnesium dan triptofan, dua zat yang berperan penting untuk menenangkan tubuh dan memperbaiki mood. Jadi tak hanya membuat perut kenyang, tapi juga bisa bantu Anda lebih bahagia dan tak mudah mengemil jajanan tak sehat. 

    Pisang bisa bantu mengontrol nafsu makan karena tinggi serat, dan memperbaiki suasana hati lewat kandungan magnesiumnya.

    Pola hidup yang menekankan pada konsumsi buah-buahan segar, menghindari gula dan makanan olahan, serta memperbaiki kualitas tidur efektif menurunkan berat badan.

    Menu Diet Pisang 3 Hari

    Kalau Anda penasaran ingin coba, berikut contoh menu selama 3 hari agar efektif turunkan berat badan:

    Hari 1

    – Sarapan: Pisang + air 

    – Makan Siang: Nasi merah + ikan panggang + salad sayur dan wortel

    – Camilan: 1 buah mangga kecil

    – Makan Malam: Sup sayuran (kol, tomat, wortel, labu, dan lain-lain)

    Hari 2

    – Sarapan: Pisang + kopi tawar

    – Makan Siang: Quinoa + ayam panggang + salad buncis + brokoli tumis

    – Camilan: 1 jeruk mandarin

    – Makan Malam: Omelet + salad hijau

    Hari 3

    -Sarapan: Pisang + teh tawar

    – Makan Siang: Mi goreng Jepang dengan sayur dan ayam

    – Camilan: 1 buah pir

    – Makan Malam: Salad ayam suwir + rumput laut, tomat, dan lemon

    Morning Banana Diet memang bisa jadi alternatif bagi Anda yang ingin mulai makan lebih sehat dan mengatur pola makan. Tapi ingat, setiap tubuh punya kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi, jangan jadikan diet ini sebagai solusi jangka panjang tanpa konsultasi dari ahli gizi.

  • Perahu Karam Dihantam Ombak di Nunukan, Satu Nelayan Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Agustus 2025

    Perahu Karam Dihantam Ombak di Nunukan, Satu Nelayan Hilang Regional 14 Agustus 2025

    Perahu Karam Dihantam Ombak di Nunukan, Satu Nelayan Hilang
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com –
    Seorang nelayan dilaporkan hilang saat memukat rumput laut, di Perairan Tanjung Haus, Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (17/8/2025) dini hari.
    Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik mengatakan, nelayan yang hilang bernama Firmansyah (46), warga Jalan Bhayangkara, RT 06, Desa Tanjung Harapan, Sebatik Timur.
    “Kapal yang dinaiki korban dihantam ombak sampai karam,” ujar Primayantha, saat dihubungi Rabu malam.
    Dari laporan yang diterima, korban berangkat untuk memukat rumput laut pada Selasa (12/8/2025) sekitar pukul 08.00 wita.
    Korban melaut menggunakan kapal jongkong bermesin tunggal 15 PK, bersama dua nelayan lain, masing masing, Sahril (34) dan Agus (28).
    Keduanya tercatat sebagai warga Jalan Bhayangkara, Desa Tanjung Harapan, Sebatik Timur.
    Kejadian tersebut diketahui oleh nelayan bernama Junaidi dan nelayan lain yang juga memukat rumput laut di sekitaran pondasi perairan Tanjung Haus.
    “Sekitar pukul 05.00 wita, Junaidi mendengar teriakan minta tolong. Ia bersama rekannya mencari sumber suara dan menemukan korban tenggelam bernama Agus,” tutur Primayantha.
    “Korban lain, Sahril, ditemukan sekitar pukul 07.00 wita oleh pemukat rumput laut bernama Wawan,” imbuhnya.
    Dari keterangan korban selamat, mereka bertiga berangkat melaut pada Selasa (12/8/2025) sekitar pukul 09.00 wita.
    Mereka berangkat dari Desa Balansiku menuju Perairan Tanjung Haus untuk memukat rumput laut.
    Sekitar pukul 01.30 wita pada Rabu (13/8/2025), perahu dengan muatan sekitar 1 ton rumput laut hasil memukat, dihantam gelombang besar yang mengakibatkan perahu karam.
    “Ketiga korban terbawa arus dan terpisah satu sama lain. Korban Sahril sempat berpegangan pada pinggiran perahu yang karam, sementara kedua rekannya terseret arus ke arah berbeda,” tuturnya lagi.
    Hingga pukul 11.37 wita, perahu jongkong yang karam ditemukan oleh warga bernama Roy yang turut membantu pencarian.
    Sementara itu, korban Firmansyah hingga saat ini belum ditemukan.
    “Pencarian akan dilanjutkan esok hari (Kamis),” kata Primayantha.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jatim dan Australia perkuat kerja sama pangan, energi, dan UKM

    Jatim dan Australia perkuat kerja sama pangan, energi, dan UKM

    Surabaya (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperkuat hubungan dengan Australia melalui kerja sama strategis di bidang ketahanan pangan, energi terbarukan, serta pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah (UKM).

    “Program kerja sama ini akan sangat bagus sekali meningkatkan produktivitas jagung yang ada di Jawa Timur, yang sekarang kira-kira 35 persen dari produksi jagung di Indonesia asal dari Jawa Timur,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa.

    Seusai pertemuan dengan Menteri Pembangunan Internasional, Multikultural, dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Australia Anne Aly, Khofifah menyebutkan salah satu bentuk kerja sama yang dibahas adalah penguatan sektor pertanian, khususnya jagung.

    Menurut dia, Australia selama ini telah berkontribusi dalam peningkatan produktivitas jagung di Jatim melalui penyediaan bibit unggul.

    Selain sektor pertanian, Jatim dan Australia juga menjajaki kerja sama di bidang energi terbarukan.

    Inovasi energi berbasis rumput laut yang dikembangkan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bersama mitra dari Australia dinilai berpotensi menjadi pembangkit energi dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat pesisir.

    “Ini bisa menjadi power plant di daerah terdekat dari program ini. Jika ini bisa dikembangkan, tentu akan memberikan nilai tambah dan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar tambak,” katanya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Fenomena Ajaib, Ada Laut yang Tidak Menyentuh Daratan

    Fenomena Ajaib, Ada Laut yang Tidak Menyentuh Daratan

    Jakarta

    Masih banyak misteri Bumi yang belum kita pahami, termasuk fenomena laut yang ajaib. Ada satu perairan di Bumi yang tidak menyentuh satu pun garis pantai.

    Sebuah wilayah yang terletak di Samudra Atlantik Utara, disebut Laut Sargasso, memiliki batas-batas yang unik. Alih-alih daratan, wilayah ini dibatasi oleh arus samudra, jadi tidak ada pantai Sargasso yang bisa dikunjungi.

    Laut ini diselimuti rumput laut berwarna kuning kecokelatan yang berbau busuk (disebut sargassum) dan telah menjadi rumah bagi pulau buatan manusia yang mengerikan, yang dijuluki North Atlantic Garbage Patch. Namun, tempat ini tetap merupakan situs yang memiliki signifikansi ekologi, sejarah, dan bahkan budaya yang nyata.

    Sebuah organisasi khusus yang dibentuk untuk melindungi wilayah laut yang unik ini menyebutnya sebagai surga keanekaragaman hayati yang memainkan peran penting dalam ekosistem Atlantik Utara yang lebih luas.

    Dikutip dari Live Science, Senin (4/8/2025) Komisi Laut Sargasso mencatat bahwa spesies belut yang terancam punah pergi ke laut ini untuk berkembang biak, sementara paus, terutama paus sperma dan paus bungkuk, bermigrasi melewatinya, seperti halnya tuna dan jenis ikan lainnya.

    Hal ini juga penting untuk mendukung siklus hidup sejumlah spesies yang terancam punah, termasuk hiu porbeagle dan beberapa jenis kura-kura. Jika meminjam istilah ahli biologi kelautan ternama, Dr. Sylvia Earle, wilayah ini disebut ‘hutan hujan terapung berwarna keemasan’.

    Sebuah organisasi khusus yang dibentuk untuk melindungi wilayah laut yang unik ini menyebutnya sebagai surga keanekaragaman hayati yang memainkan peran penting dalam ekosistem Atlantik Utara yang lebih luas.

    Laut Sargasso terletak di Samudra Atlantik Utara. Foto: Live ScienceTerdokumentasi dalam Legenda

    Di mata para ahli kelautan, laut tentunya bukan sekadar legenda, tetapi juga merupakan bagian dari cerita rakyat. Christopher Columbus pertama kali mendokumentasikan pertemuan dengan lapisan aneh sargassum dalam buku harian ekspedisinya pada 1492.

    Ia menulis tentang ketakutan para pelautnya bahwa rumput laut akan menjerat mereka dan menyeret mereka ke dasar laut, atau bahwa keadaan tenang tanpa angin (doldrum) yang mereka hadapi di Laut Sargasso dapat mencegah mereka kembali ke Spanyol.

    Ketakutan semacam itu menjadi bagian dari pengetahuan laut selama berabad-abad, dan ketenarannya semakin meningkat karena hubungannya dengan Segitiga Bermuda yang terkenal. Untuk diketahui, wilayah ‘Segitiga Keramat’ yang dikenal sebagai area pesawat dan kapal tiba-tiba menghilang, terletak di area barat daya Sargasso antara Bermuda, Florida, dan Puerto Riko.

    Terancam Rusak

    Laut ada di Bumi ini berkat empat arus, yakni Arus Atlantik Utara di utara, Arus Canary di timur, Arus Ekuatorial Atlantik Utara di selatan, dan Arus Antillen di barat.

    Arus melingkar ini, yang disebut pusaran samudra, secara efektif menjebak badan air di dalamnya, sehingga menghasilkan apa yang Jules Verne gambarkan dalam ‘Twenty Thousand Leagues under the Sea’ sebagai danau sempurna di Atlantik terbuka. Namun saat ini, ‘danau’ ini masih jauh dari kata sempurna.

    Sargasso kini menghadapi ancaman nyata dari pelayaran, termasuk kebisingan di bawah air, kerusakan pada lapisan Sargassum, dan pelepasan bahan kimia, penangkapan ikan berlebihan, polusi dari puing-puing yang mengapung dan, tentu saja, perubahan iklim.

    Karena gerakan sirkulasi pusaran samudra, plastik berputar ke dalam laut, bergabung dengan tumpukan sampah mengerikan yang terbentuk di sana. ‘Tugu peringatan’ raksasa untuk mengenang perilaku merusak umat manusia ini diperkirakan membentang ratusan kilometer dan mengandung kepadatan 200 ribu keping sampah per kilometer persegi.

    Ilmuwan menyebut, kondisinya saat ini memburuk. Sebuah studi baru yang diterbitkan 8 Desember 2023 menemukan bahwa laut menjadi lebih hangat, lebih asin, dan lebih asam daripada sebelumnya sejak pencatatan dimulai pada 1954, dan hal ini dapat berdampak serius dan luas pada sistem samudra lainnya.

    Penulis utama laporan tersebut, ahli oseanografi kimia Nicholas Bates, memperingatkan bahwa lautan mengalami suhu terhangat yang pernah terjadi selama jutaan tahun, dan hal ini dapat menyebabkan perubahan serius pada kehidupan laut lokal dan siklus air global.

    “Pemanasan global mungkin telah mencapai titik yang berpotensi tidak dapat kembali lagi dalam waktu yang cukup lama,” sebut Professor Bates.

    (rns/fay)

  • Blue Food Bisa Jadi Pilar Warisan Kuliner Berkelanjutan di Indonesia

    Blue Food Bisa Jadi Pilar Warisan Kuliner Berkelanjutan di Indonesia

    JAKARTA – Pangan biru atau blue food dinilai memiliki kontribusi penting dalam pelestarian warisan kuliner Nusantara. Tak hanya itu, pangan biru juga sekaligus menjadi solusi konkret dalam kuliner berkelanjutan di tenga krisis iklim dan isu ketahanan pangan.

    Blue food merujuk pada sumber pangan dari ekosistem perairan seperti laut, pesisir, sungai, dan danau, termasuk ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.

    Di tengah ancaman krisis iklim dan menyusutnya keanekaragaman hayati, blue food menawarkan alternatif pangan rendah emisi, kaya nutrisi, serta menopang ekonomi masyarakat pesisir dan perairan darat.

    Gagasan tersebut dibahas dalam forum “Blue Bites: A Culinary Dive into Climate-Friendly Food Solutions” yang diselenggarakan Climateworks Centre, Climate Reality Indonesia, dan IPB University di sela The 5th International Conference on Integrated Coastal Management and Marine Biotechnology di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.

    “Blue food bukan hanya soal ikan atau laut. Ini adalah wujud nyata aksi iklim yang berkeadilan, menyatukan rasa, tradisi, dan transformasi,” ujar Etwin Kuslati Sabarini, Program Impact Manager Oceans di Climateworks Centre seperti dikutip ANTARA.

    Diskusi panel menghadirkan para ahli lintas bidang. Dr. Tukul Rameyo Adi dari IPB University membahas potensi dekarbonisasi sistem pangan melalui konsumsi pangan biru.

    Meilati Batubara, Direktur Eksekutif NUSA Indonesian Gastronomy Foundation, menyoroti bahwa blue food memiliki peran sentral dalam menjaga keberlanjutan cita rasa dan identitas kuliner Indonesia.

    “Blue food adalah jembatan antara kearifan lokal dan inovasi pangan masa depan,” ujarnya.

    Sementara itu, Atin Prabandari, Ph.D. dari UGM mengangkat pentingnya peran perempuan dalam rantai pangan laut yang sering terpinggirkan.

    Forum ini menjadi ruang kolaborasi yang mempertemukan ilmu, budaya, dan aksi nyata untuk mendorong sistem pangan biru yang adil, sehat, berbudaya, dan berkelanjutan, dimulai dari apa yang kita pilih di meja makan.

  • CELIOS dorong Danantara buat daftar hitam proyek berdasarkan risiko

    CELIOS dorong Danantara buat daftar hitam proyek berdasarkan risiko

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    CELIOS dorong Danantara buat daftar hitam proyek berdasarkan risiko
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Juli 2025 – 16:19 WIB

    Elshinta.com – Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mendorong Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) untuk membuat daftar hitam dan putih proyek yang akan digarap berdasarkan tingkat risiko.

    “Ayo bantu untuk mendorong Danantara punya blacklist (daftar hitam) dan whitelist (daftar putih) project,” ucap Bhima dalam acara bertajuk, “Mendanai Krisis Iklim: Bagaimana Perbankan di Indonesia Mendukung Pembiayaan Batu Bara” di Jakarta, Kamis.

    Bhima menjelaskan bahwa proyek-proyek yang nantinya masuk ke daftar putih sebaiknya merupakan proyek yang rendah karbon, termasuk proyek komponen dan instalasi energi terbarukan, transmisi, dan proyek yang bisa meningkatkan nilai tambah.

    Adapun sejumlah proyek yang ia nilai perlu menuai dukungan, yakni proyek industri tanaman chlor alkali (garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT; kemudian proyek industri nata de coco (kelapa) di kawasan industri Tenayan, Riau; industri oleoresin (pala) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

    Lebih lanjut, ia juga mendukung industri fillet ikan nila di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur; serta industri karagenan (rumput laut) di Kupang, NTT.

    Di sisi lain, tutur Bhima, proyek-proyek yang masuk ke daftar hitam adalah proyek atau sektor yang sebaiknya dihindari Danantara dan anak usahanya, sebab mengandung risiko tinggi, berupa stranded asset dan tidak mendukung pencapaian target pengurangan emisi karbon.

    “Misalnya dia bisa berdampak terhadap biaya kesehatan, itu juga harus dimasukkan ke dalam proyek yang sifatnya blacklist,” tutur Bhima.

    Terdapat tiga proyek yang menurut Bhima wajib dihindari, seperti proyek DME (Dimethyl Ether) dari batu bara yang ditargetkan akan berlokasi di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin.

    Selain itu, Bhima juga menilai proyek kilang minyak dan tangki penyimpanan minyak sebagai proyek yang wajib dihindari.

    “Sepertinya kita masih akan bergantung terus pada investasi di sektor fosil,” kata Bhima.

    Sumber : Antara

  • RI Punya Proyek Pabrik DME di 6 Lokasi, Digarap Siapa? Ini Kata Rosan

    RI Punya Proyek Pabrik DME di 6 Lokasi, Digarap Siapa? Ini Kata Rosan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah berencana membangun proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di enam lokasi dengan perkiraan investasi mencapai Rp 164 triliun.

    Hal ini sesuai hasil pra studi kelayakan atau pra-Feasibility Study (pra-FS) yang dikerjakan Tim Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang juga Ketua Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional pun telah menyerahkan dokumen terkait 18 proyek hilirisasi ini kepada CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani di Jakarta, Selasa (22/07/2025). 

    Dari dokumen tersebut terungkap bahwa proyek hilirisasi batu bara menjadi DME ini akan dibangun di 6 lokasi, yaitu Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin. Keenam proyek DME ini diperkirakan akan menyerap 34.800 tenaga kerja.

    Lantas, siapa yang akan menggarap proyek DME tersebut? Apakah akan ada penugasan kepada PT Bukit Asam Tbk (PTBA) seperti yang dilakukan pada proyek sebelumnya?

    CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan, pihaknya belum menentukan siapa yang akan membangun proyek hilirisasi batu bara menjadi DME ini. Pihaknya akan melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap dokumen pra-FS yang baru saja diserahkan oleh Ketua Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia.

    “Ini kan baru, ini pra-FS-nya. Baru aja minggu lalu, ya. Kita kan akan melakukan evaluasi secara keseluruhan, secara komprehensif,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (29/07/2025).

    Namun demikian, dia menyebut, investasi proyek DME ini bisa dilakukan oleh BUMN, Danantara atau pun kombinasi keduanya.

    “Investasi itu bisa dilakukan baik melalui BUMN yang ada, ataupun melalui Danantara investasi secara langsung, atau kombinasi dua-duanya. Atau, kita tambahkan lagi, kita ajak juga dunia usaha lainnya. Jadi, dari kami, dari Danantara, justru kami ini ingin mengajak dunia usaha untuk ikut berinvestasi dengan potensi-potensi investasi yang ada di Indonesia,” jelasnya.

    “Karena kenapa? Kue investasi ini kan makin lama makin besar, makin berkembang. Justru dengan Danantara, kita ingin mendorong dunia usaha lainnya, terutama dalam negeri dan luar negeri, ayo sama-sama gitu ya, terutama dari dalam negeri. Karena makin banyak target proyek yang dikerjakan, tentunya dampaknya juga makin positif, dalam ekonomi, dalam lapangan pekerjaan, dan lain-lain. Tapi, itu kita sedang evolusi secara komprehensif,” tuturnya.

    Tapi di sisi lain, pihaknya juga akan mengkaji dampak sosial, hukum, teknologi, dan lainnya.

    Oleh karena itu, pihaknya juga akan menunjuk pihak independen untuk menganalisa dampak-dampak tersebut.

    “Jadi, kami benar-benar, ini kan amanah yang sangat besar ya yang diberikan kepada Danantara. Kami tidak mau mengambil risiko untuk melakukan ini setengah-setengah. Dalam segala bidang. Kita nggak mau. Ini benar-benar secara proper, secara benar semua lah prosesnya,” tandasnya.

    Seperti diketahui, proyek hilirisasi batu bara menjadi DME ini bagian dari 18 proyek hilirisasi dan ketahanan energi nasional yang sudah tuntas pengerjaan Pra-FS-nya. Adapun 18 proyek hilirisasi tersebut diperkirakan membutuhkan investasi sebesar US$ 38,63 miliar atau setara dengan Rp 618,13 triliun.

    Secara keseluruhan, 18 proyek ini berpotensi menciptakan 276.636 lapangan kerja langsung dan tidak langsung.

    Berikut daftar 18 proyek hilirisasi tersebut:

    Industri Smelter Aluminium (bauksit) di Mempawah, Kalimantan Barat. Nilai investasi Rp 60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 14.700 tenaga kerja.
    Industri DME (hilirisasi batu bara) di enam lokasi: Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin. Nilai investasi Rp 164 triliun dan diperkirakan akan menyerap 34.800 tenaga kerja.
    Industri Aspal (aspal Buton) di Buton, Sulawesi Tenggara. Nilai investasi Rp 1,49 triliun dan diperkirakan akan menyerap 3.450 tenaga kerja.
    Industri Mangan Sulfat (mangan) di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Nilai investasi Rp 3,05 triliun dan diperkirakan akan menyerap 5.224 tenaga kerja.
    Industri Stainless Steel Slab (nikel) di Kawasan Industrial Morowali, Sulawesi Tengah. Nilai investasi Rp 38,4 triliun dan diperkirakan akan menyerap 12.000 tenaga kerja.
    Industri Copper Rod, Wire & Tube (Katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur. Nilai investasi Rp 19,2 triliun dan diperkirakan akan menyerap 9.700 tenaga kerja.
    Industri Besi Baja (Pasir besi) di Kabupaten Sarmi, Papua. Nilai investasi Rp 19 triliun dan diperkirakan akan menyerap 18.000 tenaga kerja.
    Industri Chemical Grade Alumina (bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat. Nilai investasi Rp 17,3 triliun dan diperkirakan akan menyerap 7.100 tenaga kerja.
    Industri Oleoresins (Pala) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Nilai investasi Rp 1,8 triliun dan diperkirakan akan menyerap 1.850 tenaga kerja.
    Industri Oleofood (Kelapa sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK). Nilai investasi Rp 3 triliun dan diperkirakan akan menyerap 4.800 tenaga kerja.
    Industri nata de coco, medium-chain triglycerides (MCT), coconut flour, activated carbon (kelapa) di Kawasan Industri Tayan, Riau. Nilai investasi Rp 2,3 triliun dan diperkirakan akan menyerap 22.100 tenaga kerja.
    Industrial Chlor Alkali Plant (garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Nilai investasi Rp 16 triliun dan diperkirakan akan menyerap 33.000 tenaga kerja.
    Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Nilai investasi Rp 1 triliun dan diperkirakan akan menyerap 27.600 tenaga kerja.
    Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT. Nilai investasi Rp 212 miliar dan diperkirakan akan menyerap 1.700 tenaga kerja.
    Oil Refinery di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Dongala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, Fakfak. Nilai investasi Rp 160 triliun dan diperkirakan akan menyerap 44.000 tenaga kerja.
    Oil Storage Tanks di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Dongala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, Fakfak. Nilai investasi Rp 72 triliun dan diperkirakan akan menyerap 6.960 tenaga kerja.
    Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah. Nilai investasi Rp 24 triliun dan diperkirakan akan menyerap 19.500 tenaga kerja.
    Industri Bioavtur (Used Cooking Oil) di KBN Maranda, Kawasan Industri Cikarang, dan Kawasan Industri Karawang. Nilai investasi Rp 16 triliun dan diperkirakan akan menyerap 10.152 tenaga kerja.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PR Besar Gibran dalam Pembangunan Infrastruktur di Papua

    PR Besar Gibran dalam Pembangunan Infrastruktur di Papua

    Jakarta

    Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dikabarkan akan ditugaskan menyelesaikan permasalahan di kawasan Papua, termasuk di antaranya dari sisi pembangunan infrastruktur. Penyelesaian pembangunan Jalan Trans Papua hingga Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua menjadi beberapa pekerjaan rumah (PR) untuknya.

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Jalan Trans Papua dan penataan kawasan pusat DOB Papua yang menjadi prioritas. Keduanya merupakan infrastruktur vital yang hingga saat ini masih terus digeber penyelesaiannya.

    “Prioritas Trans Papua, satu-satu (penyelesaian ruasnya bertahap), terus Daerah Otonomi Baru Papua,” kata Dody, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    Menurut Dody, proyek pembangunan Jalan Trans Papua harus diselesaikan, mengingat urgensinya sebagai jalan akses yang akan menghubungkan kawasan Papua secara keseluruhan. Namun pembangunannya akan dilakukan secara bertahap.

    “Trans Papua harus diselesaikan itu, kalau nggak Papua nggak nyambung. Tapi mungkin tahun ini belum fully nyambung,” ujarnya.

    Proyek Jalan Trans Papua merupakan PR besar sejak pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Ketika dicanangkan, jalan ini memiliki panjang total 3.535 Km yang terbagi ke dua provinsi antara lain Provinsi Papua 2.465 Km dan Papua Barat 1.070 Km.

    Pembangunannya selama ini menemui tantangan dari sisi keamanan akibat medan yang berat hingga intervensi dari KKB. Akibatnya, target penyelesaiannya pun terus molor, dari yang sempat ditargetkan rampung 2017, 2019, hingga 2024.

    Sementara untuk proyek DOB Papua sendiri diperlukan selaras dengan pemekaran wilayah menjadi empat provinsi yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya. Dalam pagu tahun anggaran 2026, proyek ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 1,77 triliun.

    Dody mengatakan, kedua proyek besar itu hingga saat ini masih terus berjalan secara paralel. Begitu pula dengan proyek-proyek lainnya di Papua, seperti pembangunan irigasi hingga cetak sawah yang masuk ke dalam rangkaian dukungan untuk visi swasembada pangan.

    “Dua-duanya jalan-jalan, sudah jalan, termasuk irigasi-irigasi, persawahan,” kata dia.

    Sebagai informasi, dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 12 tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 tercatat ada sejumlah proyek prioritas utama yang berlokasi di Papua, salah satunya Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP)/Lumbung Pangan Papua Selatan.

    Selain itu, sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) juga tercatat akan dikembangkan di Papua, namun paling banyak terkait program swasembada pangan dan energi. Beberapa di antaranya ada proyek bioetanol berbasis tebu di Papua Selatan. Lalu ada juga program hilirisasi sagu, singkong, dan ubi jalar di Papua.

    Selanjutnya, ada program hilirisasi kelapa sawit, kelapa, rumput laut di Papua dan Papua Barat. Kemudian program hilirisasi nikel, timah bauksit, dan tembaga di Papua Tengah. Ada juga Kawasan Industri Teluk Bintuni dan Pengembangan Industri Metanol, Amonia, dan Pemanfaatan Karbon dari hasil CCUS/CCS di Papua Barat, serta Kawasan Industri Fakfak di Papua Barat.

    Dalam dokumen tersebut, juga tercatat tentang proyek penataan kawasan pusat DOB Papua sebagai salah satu indikasi PSN. Namun demikian, tidak tercantum proyek Jalan Trans Papua sebagai indikasi PSN. Meski demikian, pada bagian pembangunan wilayah Papua, peningkatan akses masuk ke dalam salah satu strategi menggenjot ekonomi Papua.

    (shc/rrd)