Produk: Rumput laut

  • Kejar Target Investasi Rp13.032 Triliun, BKPM Andalkan Fiktif Positif hingga Perluasan Hilirisasi

    Kejar Target Investasi Rp13.032 Triliun, BKPM Andalkan Fiktif Positif hingga Perluasan Hilirisasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan sejumlah jurus untuk mengejar target investasi jumbo senilai Rp13.032 triliun dalam kurun 2025–2029.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menjelaskan bahwa target ambisius dengan rata-rata pertumbuhan 15,7% per tahun itu menjadi prasyarat mutlak untuk menopang cita-cita pertumbuhan ekonomi 8% pada akhir pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Jadi, target investasi ini memang diberikan oleh Bappenas kepada kami, dalam rangka kita ingin mencapai pertumbuhan perekonomian 8% pada 2029,” jelas Rosan dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR, Selasa (2/12/2024).

    Rosan menegaskan bahwa peran Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi sangat vital sebagai kontributor terbesar kedua terhadap PDB setelah konsumsi rumah tangga. Pada kuartal III/2025, investasi berkontribusi hingga 29,09% terhadap pembentukan PDB.

    Mantan bos Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu mengakui bahwa target investasi Rp13.032 triliun itu melonjak signifikan. Sebagai pembanding, total akumulasi investasi selama 10 tahun terakhir (2014—2024) tercatat sebesar Rp9.100 triliun.

    Untuk merealisasikan target tersebut, Rosan mengandalkan pemangkasan birokrasi melalui mekanisme perizinan fiktif positif yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 28/2025.

    Melalui regulasi ini, sistem Online Single Submission (OSS) akan mengintegrasikan perizinan dari 18 kementerian teknis. BKPM menetapkan Service Level Agreement (SLA) atau batas waktu pemrosesan izin yang ketat.

    “Apabila dari kementerian tersebut yang sudah mempunyai SLA tidak kembali ke kami [memberikan respons], otomatis izinnya bisa kami keluarkan. Itu yang kita sebut fiktif positif,” tegas Rosan.

    Dia mengungkapkan, selama ini ketidakpastian waktu menjadi keluhan utama investor. Rosan mencontohkan, izin yang seharusnya selesai 15 hari bisa molor hingga hitungan tahun.

    Sejak beleid ini berjalan efektif dua bulan terakhir, BKPM mengklaim telah menerbitkan 153 perizinan melalui mekanisme fiktif positif. Meski demikian, Rosan mengakui integrasi sistem ini sempat membuat beban pada OSS meningkat sehingga penguatan kapasitas sistem digital kini menjadi prioritas.

    Tak hanya soal kecepatan izin, Rosan juga menyoroti pentingnya transparansi lokasi investasi. Pihaknya tengah menggeber integrasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota ke dalam sistem OSS.

    Langkah ini dinilai krusial agar investor mendapatkan kepastian mengenai zonasi lahan yang boleh dibangun (zona hijau atau kuning) secara real-time.

    “Kami ingin mendorong integrasi data ruang atau RDTR ke sistem OSS. Saat ini total ada 646 yang memiliki sistem data ruang, namun yang baru terintegrasi ke kami baru 504,” paparnya.

    Dengan integrasi RDTR yang mencakup 38 provinsi dan 282 kabupaten/kota ini, Rosan meyakini ekosistem investasi akan menjadi jauh lebih transparan dan meminimalisir sengketa lahan di kemudian hari.

    Di sisi eksternal, BKPM akan mengubah strategi promosi menjadi lebih agresif dengan mengoptimalkan peran sembilan kantor perwakilan investasi atau Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) yang tersebar di luar negeri.

    Rosan menegaskan kantor-kantor perwakilan yang ada di Singapura, Sydney, Taipei, Tokyo, Seoul, Beijing, Abu Dhabi, London, dan New York ini akan menjadi ujung tombak dalam menyosialisasikan kebijakan terbaru Indonesia dan menjemput bola investor dari negara-negara strategis.

    Selain reformasi birokrasi, strategi hilirisasi juga akan diperluas. Fokus investasi tidak lagi hanya bertumpu pada mineral dan logam dasar, melainkan melebar ke sektor perkebunan dan pertanian, serta kelautan.

    Rosan mencontohkan investasi pengolahan kelapa di Morowali, Sulawesi Tengah, senilai Rp100 miliar yang mampu menyerap 10.000 tenaga kerja, serta pengembangan industri rumput laut (tropical seaweed) di mana Indonesia memiliki keunggulan komparatif sebagai produsen terbesar dunia.

    Dengan nilai investasi yang cenderung sedikit namun penyerapan tenaga kerjanya maksimal, dampaknya ke pertumbuhan ekonomi akan semakin nyata. Rosan pun berharap ke depan Incremental Capital Output Ratio alias ICOR Indonesia semakin turun, karena masih tergolong tinggi dibandingkan negara sebanding lain.

    “Jika ICOR [bisa lebih turun dan efisien, output dari investasi kita bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi terhadap pertumbuhan,” tambahnya.

    Adapun sepanjang Januari–September 2025, realisasi investasi tercatat mencapai Rp1.434,3 triliun atau 75,3% dari target tahunan sebesar Rp1.905,6 triliun. Capaian ini telah menyerap 1,95 juta tenaga kerja langsung, tumbuh 4,3% secara tahunan.

  • Pecinta Mi Wajib Tahu! Ini Dia Jenis-Jenis Ramen Terpopuler di Jepang

    Pecinta Mi Wajib Tahu! Ini Dia Jenis-Jenis Ramen Terpopuler di Jepang

    YOGYAKARTA – Ramen bukan sekadar mi dalam kuah, tetapi sebuah seni kuliner yang kompleks. Memiliki banyak variasi dan gaya, memahami jenis-jenis ramen adalah langkah awal untuk menikmati hidangan ikonik Jepang ini secara maksimal.

    Jangan sampai pengalaman bersantap Anda terbatas pada menu yang itu-itu saja. Mari kita selami lebih dalam perbedaan antara kuah legendaris, mulai dari Tonkotsu yang creamy hingga Shoyu yang savory.

    Jenis-Jenis Ramen Terpopuler di Jepang

    Ramen yang dikenal sebagai comfort food utama Jepang, telah menjadi sensasi kuliner global dengan ciri khas mi kenyal, topping yang menggugah selera, dan kuah yang mengepul.

    Namun, esensi sejati hidangan tercinta ini terletak pada keragaman kaldu kuahnya. Jauh berbeda dari bubuk rasa ayam instan, kuah ramen tradisional Jepang menawarkan spektrum rasa yang penuh, tergantung pilihan Anda dari menu.

    Untuk itu, mari kita kupas tuntas perbedaan mendasar dari empat kuah ramen utama yang menjadi fondasi kuliner ini. Dilansir dari laman Institute of Culinary Education, berikut ini beberapa di antaranya:

    Berasal dari kota metropolitan Tokyo yang ramai, Shoyu ramen melambangkan perpaduan antara kesederhanaan dan kecanggihan. Kuah yang jernih dan kaya umami ini dibumbui dengan kecap asin, menciptakan perpaduan rasa yang harmonis.

    Kuah ramen ini dibuat dengan merebus tulang ayam dan babi, kemudian ditambahkan kecap asin untuk profil rasa yang gurih dan aromatik. Shoyu ramen sering disajikan dengan irisan chashu (daging babi rebus), menma (rebung fermentasi), daun bawang, dan nori (rumput laut).

    Di jantung Hokkaido, Shio ramen berdiri sebagai bukti lain dari seni kehalusan. Varietas ramen yang menyegarkan ini menawarkan kuah bening yang dibumbui dengan garam, memungkinkan esensi rasa kaldu alami bersinar dengan kejernihan maksimal.

    Baca juga artikel yang membahas Mengenal Omakase, Seni Kuliner yang Mempertaruhkan Skill Koki

    Kaldu shio ramen biasanya dibuat dari tulang ayam atau babi. Kemudian garam laut berkualitas tinggi ditambahkan dengan hati-hati, memungkinkan rasa asin alami mendominasi tanpa berlebihan. Karena kuahnya yang ringan, topping yang dipilih pun minimalis, seperti tauge renyah, wakame, dan irisan kamaboko (kue ikan).

    Menjadi ramen terkenal yang juga berasal dari Hokkaido, Miso ramen menawarkan pergeseran dari kuah transparan, terjun ke dunia umami yang tebal dan kaya.

    Profil rasa yang kuat dari miso ramen dibuat menggunakan pasta kedelai fermentasi, atau miso, yang memberikan kedalaman rasa yang khas pada kaldu.

    Sementara itu, kuah dibuat dengan merebus tulang babi atau ayam, kemudian pasta miso dibumbui ditambahkan untuk menciptakan dasar yang kental dan beraroma.

    Miso ramen sering dilengkapi dengan jagung mentega, irisan chashu, dan mayu (minyak bawang putih hitam), yang menyatu indah dengan kuah kaya rasa ini.

    Di Fukuoka, Tonkotsu ramen memiliki ciri khas kuah putih susu yang kental dan creamy. Rahasia di balik konsistensinya yang mewah adalah proses merebus tulang babi selama berjam-jam (bisa mencapai 16 jam atau lebih).

    Proses pembuatan kaldu tonkotsu dengan mengekstrak semua kolagen dan lemak, sehingga menghasilkan kaldu yang kaya, mengenyangkan, dan bertekstur beludru. Karena kekayaan rasanya, kuah ini sering dipasangkan dengan topping tradisional seperti irisan chashu, minyak bawang putih hitam, jahe acar, dan daun bawang cincang halus.

    Selain pembahasan mengenai jenis-jenis ramen, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di  VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami! 

  • Indonesia dan China perkuat kapabilitas teknologi kelautan RI

    Indonesia dan China perkuat kapabilitas teknologi kelautan RI

    Pelatihan ini bukan sekadar untuk diseminasi pengetahuan melainkan jembatan pertukaran, katalis kolaborasi, dan lahan persemaian bagi kemitraan di masa depan.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) bekerja sama dengan First Institute of Oceanography (FIO) Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok, menggelar China-Indonesia Marine Technology Training guna meningkatkan kapabilitas teknologi kelautan Indonesia.

    “Program ini dirancang untuk meningkatkan kapabilitas teknologi kelautan Indonesia melalui transfer pengetahuan tingkat lanjut dan inisiatif pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) KKP I Nyoman Radiarta dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

    Dia menyampaikan sinergi itu dilatarbelakangi posisi Indonesia sebagai negara maritim dengan potensi ekonomi biru yang perlu dimanfaatkan secara optimal; kebutuhan mendesak untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas tenaga kerja teknologi kelautan.

    Selain itu, keberhasilan inisiatif kerja sama maritim Indonesia-China; pentingnya adopsi teknologi berkelanjutan untuk mencapai target netralitas karbon; serta meningkatnya permintaan akan tenaga profesional teknologi kelautan.

    Dia menuturkan pelatihan tersebut para peserta mendapat pengetahuan di berbagai bidang sektor kelautan dan perikanan, antara lain kebijakan ekonomi biru (di China dan Indonesia); restorasi ekologi kelautan; dan aplikasi pigment alami.

    Kemudian budi daya alga dan netralitas karbon (budi daya rumput laut: cara yang menjanjikan untuk memitigasi perubahan iklim); teknologi akuakultur berkelanjutan; serta penilaian dampak lingkungan dalam teknik kelautan.

    Ia menuturkan, program itu mengatasi kesenjangan kompetensi yang teridentifikasi antara kebutuhan industri dan kemampuan SDM yang ada, sekaligus memfasilitasi peluang transfer teknologi dan membangun kerangka kerja untuk kerja sama bilateral jangka panjang dalam pengembangan teknologi kelautan.

    Tujuannya, kata dia lagi, untuk mengembangkan ekosistem komprehensif tenaga profesional teknologi kelautan Indonesia yang kompeten, serta mampu menerapkan teknologi berkelanjutan untuk mendukung agenda pembangunan ekonomi biru nasional.

    “Kami bersatu dengan satu tujuan bersama untuk belajar, terhubung, dan menciptakan ide-ide baru untuk masa depan sektor kelautan dan perikanan kita. Laut adalah ruang kelas kita, dan pengetahuan adalah wadah kita yang paling ampuh,” ujar Nyoman.

    Director of Indonesia-China Climate and Ocean Center sekaligus Director of the Establishment PMO at the FIO Bailin Cong menyampaikan ekosistem laut adalah urat nadi planet bumi, dan ekonomi biru telah muncul sebagai pendorong utama pembangunan berkelanjutan di kedua negara.

    Menurutnya, China dan Indonesia sebagai dua negara maritim besar dengan garis pantai yang luas dan sumber daya laut yang melimpah, memiliki visi dan tanggung jawab yang sama dalam mengeksplorasi potensi laut, melindungi keseimbangan ekologisnya, dan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan di bidang teknologi dan industri kelautan.

    “Pelatihan ini bukan sekadar untuk diseminasi pengetahuan melainkan jembatan pertukaran, katalis kolaborasi, dan lahan persemaian bagi kemitraan di masa depan,” kata Bailin.

    Pelatihan itu dilakukan di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Kampus Jakarta selama empat hari, yakni 17-20 November. Kampus itu merupakan salah satu satuan pendidikan tinggi KKP di bawah BPPSDMKP.

    Selama empat hari, para peserta mengeksplorasi topik-topik penting seperti kebijakan ekonomi biru, restorasi ekologi laut, akuakultur berkelanjutan, dan penilaian dampak lingkungan.

    Selain di Politeknik AUP, rangkaian kegiatan pelatihan ini juga dilakukan di Kantor Pusat KKP serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Serpong Tangerang Selatan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Studi Ungkap Jenis Makanan yang Bisa Cegah Lansia Demensia, Otak Auto Awet Muda

    Studi Ungkap Jenis Makanan yang Bisa Cegah Lansia Demensia, Otak Auto Awet Muda

    Jakarta

    Seiring bertambahnya usia, risiko penurunan kognitif, seperti kesulitan fokus dan kehilangan ingatan semakin meningkat. Demensia yang amat memengaruhi kehidupan sehari-hari juga menjadi perhatian besar.

    Dikutip dari laman Eating Well, apa yang dimakan seseorang berperan besar dalam kesehatan otak. Pola makan, seperti diet Mediterania yang kaya akan biji-bijian utuh, ikan, buah-buahan, dan sayur-sayuran terbukti melindungi dari penyakit seperti demensia dengan mengurangi peradangan dan mendukung fungsi otak.

    Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui bagaimana makanan tertentu bisa memengaruhi fungsi kognitif pada lansia dengan berbagai kondisi kesehatan. Untuk itu, para peneliti mengeksplorasi bagaimana berbagai jenis makanan memengaruhi gejala kognitif pada lansia dengan berbagai kondisi kesehatan.

    Studi ini menggunakan data dari China Longitudinal Health Longetivity Survey (CLHLS) tahun 2017-2018, sebuah proyek berskala besar yang dipimpin oleh Peking University untuk mempelajari lansia di Tiongkok. Survei dilakukan tujuh kali antara ahun 1998-2018 untuk mengumpulkan informasi detail tentang kesehatan, gaya hidup, dan pola makan dari partisipan berusia 65 tahun ke atas.

    Untuk analisis, para peneliti berfokus pada 3.443 lansia dengan berbagai kondisi kronis dan data yang tersedia mengenai fungsi kognitif dan konsumsi makanan. Asupan makanan diukur menggunakan kuesioner sederhana dengan menanyakan, seberapa sering peserta mengonsumsi 13 jenis makanan tertentu, termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, daging, dan susu. Mereka akan merespons dengan pilihan hampir setiap hari, jarang, atau tidak pernah.

    Studi juga mengamati multimorbiditas, yang didefinisikan memiliki dua atau lebih kondisi kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, atau artritis. Para peneliti menganalisis, bagaimana konsumsi makanan dan fungsi kognitif saling terhubung menggunakan alat statistik canggih.

    Bagaimana Hasilnya?

    Dalam kelompok kemampuan kognitif, perhatian dan kemampuan berhitung memiliki hubungan erat dengan keterampilan bahasa, sementara memori dan kemampuan mengingat juga menunjukkan keterkaitan yang kuat.

    Dari sisi makanan, dua makanan yang memiliiki kaitan paling signifikan adalah produk kacang-kacangan, seperti almond dan kenari serta jamur atau alga, seperti rumput laut.

    Jamur atau alga memiliki dampak tertinggi, diikuti oleh produk susu dan kacang-kacangan, menandakan peran pentingnya dalam mendukung kesehatan kognitif.

    Saat mengamati bagaimana makanan dan kemampuan kognitif saling berhubungan, buah segar memiliki kaitan paling kuat dengan kemampuan orientasi (mengetahui waktu, tempat, dan sebagainya), diikuti dengan sayuran segar.

    Meski penelitian ini memberikan sudut pandang baru tentang hubungan berbagai jenis makanan dengan kemampuan kognitif tertentu, ada beberapa keterbatasan. Para peneliti tidak bisa memastikan apakah mengonsumsi makanan tertentu secara langsung bisa meningkatkan fungsi kognitif, atau ada faktor lain yang berperan.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/naf)

  • Kepulauan Seribu latih warga lakukan diversifikasi olahan pangan

    Kepulauan Seribu latih warga lakukan diversifikasi olahan pangan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu melatih warga setempat melakukan diversifikasi olahan pangan dari ternak yang ada di wilayah tersebut.

    “Kegiatan ini merupakan program rutin tahunan dalam upaya meningkatkan kapasitas pengetahuan serta keterampilan masyarakat dalam mengembangkan alternatif olahan pangan berbasis sumber daya lokal,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) KPKP Kepulauan Seribu, Nurliati di Jakarta, Senin.

    Pelatihan digelar tiga hari secara bergilir di enam pulau, yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Tidung, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa dan Pulau Harapan.

    Dia berharap para peserta mendapatkan pemahaman mengenai pemilihan bahan baku dan teknik pengolahan bahan pangan lokal yang tersedia. “Secara prinsip efisiensi dan keberlanjutan dalam penyediaan olahan pangan,” kata dia.

    Ia juga berharap masyarakat di wilayah Kepulauan Seribu semakin mampu memanfaatkan potensi lokal untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan.

    “Ini sekaligus memperkuat sektor peternakan secara berkelanjutan di lingkungan Kepulauan Seribu,” kata dia.

    Pada kegiatan ini, para peserta juga mendapatkan materi pelatihan dari instruktur profesional dengan menu yang diberikan. Yaitu Ayam Pandan Khas Thailand dan Ayam Gulung Rumput Laut dengan Sauce.

    Seorang peserta pelatihan asal warga Pulau Untung Jawa, Siti Hasanah (54) mengaku banyak ilmu baru yang didapatkan, terutama soal teknik memasak dan pemanfaatan bahan lokal.

    Menurut dia, selama pelatihan suasananya seru dan menyenangkan. “Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus diadakan agar kami semakin bertambah wawasan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bahlil Ungkap 18 Proyek Hilirisasi Prioritas Rp 16 T Mulai Digarap 2026

    Bahlil Ungkap 18 Proyek Hilirisasi Prioritas Rp 16 T Mulai Digarap 2026

    Jakarta

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan Presiden Prabowo Subianto menargetkan 18 proyek hilirisasi prioritas dapat direalisasikan mulai tahun 2026 mendatang. Sejauh ini, Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi yang dipimpin olehnya telah memberikan dokumen pra feasibilty study kepada BPI Danantara.

    Nah Danantara diminta untuk menyelesaikan segera dokumen feasibility study 18 proyek tersebut pada akhir tahun ini. Dengan begitu pengerjaan 18 proyek hilirisasi itu bisa mulai berjalan di tahun 2026.

    Arahan ini didapatkan Bahlil dalam rapat terbatas mengenai percepatan hilirisasi yang dipimpin Prabowo siang ini. CEO Danantara Rosan Roeslani hingga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto turut hadir dalam rapat tersebut.

    “Tadi kami sudah membicarakan setelah pulang dari Cilegon, arahan Bapak Presiden dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS dan sudah dibicarakan dengan Danantara, tadi Pak Rosan juga, kita akan selesaikan di tahun ini untuk semuanya dan di 2026 langsung pekerjaan di lapangan bisa berjalan,” ungkap Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).

    Bahlil menyatakan 18 proyek hilirisasi itu investasinya menyentuh Rp 16 triliun lebih dan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui pembukaan lapangan pekerjaan dan produksi barang hilirisasi yang jadi subtitusi impor.

    “Ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan produk-produknya itu menjadikan sebagai substitusi impor. Salah satu di antaranya adalah menyangkut dengan DME,” beber Bahlil.

    Daftar 18 Proyek Hilirisasi yang dimaksud Bahlil adalah sebagai berikut:

    1. Industri Smelter Aluminium (Bauksit) yang berada di wilayah Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp 60 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 14.700 pekerja.

    2. Industri DME (batu bara) yang berada di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp 164 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 34.800 pekerja.

    3. Industri aspal yang berada di Buton, ulawesi Tenggara dengan nilai investasi Rp 1,49 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 3.450 pekerja.

    4. Industri Mangan Sulfat yang berada di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai investasi Rp 3,05 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 5.224 pekerja.

    5. Industri Stainless Steel Slab (Nikel) yang berada di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah dengan nilai investasi Rp 38,4 Triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 12.000 pekerja.

    6. Industri Cooper Rod, WIre & Tube (katoda tembaga) yang berada di Gesik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 19,2 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 9.700 pekerja.

    7. Industri Besi Baja (Pasir Besi) yang berada di Kabupaten Sarmi, Papua dengan nilai investasi Rp 19 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 18.000 pekerja.

    8. Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit) yang berada di Kendawangan, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp 17,3 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 7.100 pekerja.

    9. Industri Olresin (Pala) yang berada di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dengan nilai investasi Rp 1,8 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 1.850 pekerja.

    10. Industri Oleofood (Kelapa Sawit) yang berada di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK) Rp 3 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 4.800 pekerja.

    11. Industri Nata de Coco, Medium-Chain Triglycerides (MTC), Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa) yang berada di Kawasan Industri Tenayan, Riau dengan nilai investasi Rp 2,3 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 22.100 pekerja.

    12. Industri Chlor Alkali Plant (Garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT dengan nilai transaksi Rp 16 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 33.000 pekerja.

    13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 1 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 27.600 pekerja.

    14. Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT dengan nilai investasi sebesar Rp 212 miliar. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 1.700 pekerja.

    15. Oil Refinery di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp 160 Triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 44.000 pekerja.

    16. Oil Storage Tanks di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp 72 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 6.960 pekerja.

    17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp 24 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 19.500 pekerja.

    18. Industri Boavtur (Used Cooking Oil) di KBN Marunda, Kawasan Industri Cikarang dan Kawasan Industri Karawang dengan nilai investasi Rp 16 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 10.152 pekerja.

    (hal/fdl)

  • Korsel-Jepang Sepakat Perkuat Kerja Sama di Tengah Dinamika Global

    Korsel-Jepang Sepakat Perkuat Kerja Sama di Tengah Dinamika Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi berkomitmen memperkuat hubungan berorientasi masa depan, di tengah perubahan cepat dinamika global.

    Dalam pertemuan perdana kedua pemimpin negara di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju, Kamis (30/10/2025), Presiden Lee menegaskan komitmennya untuk terus mempererat hubungan dengan Jepang.

    “Di tengah perubahan cepat situasi internasional dan lingkungan perdagangan, Korea Selatan dan Jepang, dua negara bertetangga yang memiliki banyak kesamaan, harus memperkuat kerja sama yang berorientasi masa depan lebih dari sebelumnya,” ujarnya dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Jumat (31/10/2025) dalam sambutan pembuka.

    Kunjungan Takaichi dilakukan di tengah ketidakpastian hubungan Seoul–Tokyo setelah terpilih sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang. Ia dikenal memiliki pandangan keras terhadap isu sejarah masa kolonial Jepang di Semenanjung Korea pada 1910–1945.

    Pertemuan perdana ini menjadi sorotan karena dinilai sebagai barometer arah hubungan kedua negara, yang sempat membaik di bawah dua pendahulunya.

    Lee menekankan Korea Selatan dan Jepang menghadapi berbagai tantangan serupa, baik di dalam negeri maupun di kancah global. Dia menilai, kerja sama dan koordinasi yang erat menjadi kunci untuk menghadapinya.

    “Dengan berbagi pengalaman dan bekerja sama, saya percaya kita dapat mengatasi tantangan domestik maupun internasional secara efektif,” kata Lee.

    Takaichi menyebut kedua negara sebagai tetangga yang penting satu sama lain dan berharap kerja sama makin erat, bertepatan dengan peringatan 60 tahun normalisasi hubungan diplomatik Korea Selatan–Jepang.

    “Saya yakin, dengan membangun hubungan yang telah terjalin selama ini, kedua negara dapat mengembangkan kemitraan yang stabil dan berorientasi masa depan,” ujarnya melalui penerjemah.

    Takaichi juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan bilateral sekaligus koordinasi trilateral antara Seoul, Tokyo, dan Washington di tengah situasi strategis kawasan.

    Dalam pertemuan sekitar 40 menit tersebut, kedua pemimpin menghindari pembahasan langsung isu sejarah. Namun, Lee menggambarkan hubungan kedua negara sebagai tetangga yang berbagi halaman depan yang sama dan kadang “tersinggung layaknya keluarga,” menurut juru bicara kepresidenan Kang Yu-jung.

    “Kedua pemimpin sepakat bahwa kerja sama praktis harus terus diperluas dan berkomitmen meningkatkan kolaborasi di berbagai bidang, termasuk teknologi canggih, keamanan ekonomi, serta pertukaran budaya dan sosial, melalui diplomasi antar-pemimpin yang aktif,” demikian pernyataan kantor kepresidenan.

    Lee juga menyampaikan harapan agar Korea Selatan dan Jepang dapat menghadapi perbedaan yang ada secara terbuka sambil memperkuat komunikasi dan kolaborasi di bidang yang membutuhkan pendekatan ke depan.

    Kedua pemimpin sepakat melanjutkan kunjungan timbal balik atau shuttle diplomacy guna menjaga momentum kerja sama.

    Lee menyampaikan kepada Takaichi bahwa kini giliran Seoul mengunjungi Jepang, dan berharap pertemuan berikutnya dapat digelar di kota regional, bukan di Tokyo. Takaichi pun menyambut positif dan menyatakan keinginannya untuk segera bertemu kembali.

    Adapun pertemuan terakhir antara Lee dan pendahulu Takaichi, Shigeru Ishiba, berlangsung di pelabuhan Busan pada September lalu — kunjungan pertama perdana menteri Jepang ke luar Seoul dalam 21 tahun terakhir.

    Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin saling bertukar cendera mata sebagai simbol penghormatan dan apresiasi budaya.

    Lee memberikan kosmetik dan rumput laut kering khas Korea, sesuai minat Takaichi terhadap produk kecantikan dan makanan Korea yang pernah disebutnya saat konferensi pers perdana. 

    Sebagai balasan, Takaichi menghadiahkan satu set batu dan mangkuk permainan Go buatan Kamakura — kota kembar dari kampung halaman Lee di Andong — sebagai penghormatan terhadap kegemaran Presiden Lee terhadap permainan tersebut.

  • PLN pasok listrik industri rumput laut di Sulsel, dukung ekonomi masyarakat

    PLN pasok listrik industri rumput laut di Sulsel, dukung ekonomi masyarakat

    Makassar, Sulsel (ANTARA) – PT PLN (Persero) memasok listrik pelanggan baru, PT Biota Laut Ganggang (BLG), yang bergerak di sektor industri rumput laut di Desa Polewali, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas daya 3.465 kilovolt ampere (kVA).

    Langkah ini membuktikan komitmen PLN dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, sekaligus juga dalam rangka momentum peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80.

    Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pinrang Dadang Wahyudi, melalui keterangannya di Makassar, Sulsel, Kamis, menegaskan bahwa keberhasilan penyalaan ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh insan PLN yang bekerja dengan semangat melayani pelanggan.

    “Seluruh tahapan mulai dari survei teknis, pembangunan jaringan, hingga proses energize dilakukan secara aman, andal, dan tepat waktu. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan industri sebagai mitra strategis pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Dadang.

    BLG merupakan industri pengolahan rumput laut yang menargetkan ekspor ke pasar Eropa dan Amerika.

    Dengan tambahan pasokan listrik sebesar 3.465 kVA, maka total kapasitas daya listrik PLN yang terpasang di PT Biota Laut Ganggang Grup adalah sebesar 14.545 kVA.

    “Diharapkan, kapasitas produksi perusahaan diproyeksikan meningkat signifikan, sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

    Penyalaan pelanggan berdaya besar ini menjadi bukti komitmen PLN dalam memperkuat keandalan pasokan listrik untuk mendukung pertumbuhan sektor industri pengolahan hasil laut yang berorientasi ekspor.

    General Manager BLG Pan Yong mengapresiasi layanan cepat dari PLN yang berhasil merealisasikan penambahan daya listrik.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada PLN atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa dalam merealisasikan penambahan kapasitas daya listrik ini,” ujarnya.

    Menurut dia, pemasangan ini berjalan lancar sesuai jadwal dan menunjukkan profesionalitas tim PLN di lapangan.

    Dengan adanya jaringan ketiga ini, diyakini keandalan pasokan listrik perusahaan akan meningkat signifikan, mendukung kontinuitas operasional dan rencana ekspansi di masa depan.

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Edyansyah menyampaikan komitmen PLN untuk terus mendukung peningkatan ekonomi dan keadilan.

    “PLN berkomitmen penuh mendukung tumbuhnya sektor industri di Sulawesi Selatan, khususnya industri pengolahan rumput laut yang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah,” kata Edyansyah.

    Melalui pemasangan baru listrik dengan daya 3.465 kVA untuk industri rumput laut di Kabupaten Pinrang, PLN optimistis suplai energi andal ini dapat mendorong peningkatan kapasitas produksi, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat rantai nilai ekonomi lokal.

    Edyansyah menambahkan langkah ini sejalan dengan upaya PLN mewujudkan kemandirian energi untuk kedaulatan ekonomi nasional, serta mendukung program hilirisasi industri dan peningkatan nilai tambah komoditas kelautan.

    “Langkah ini diharapkan mampu menciptakan nilai tambah ekonomi baru bagi Sulawesi Selatan, khususnya wilayah pesisir yang memiliki potensi besar di sektor pengolahan hasil laut,” tambah dia.

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 90% Proyek Hilirisasi RI Sampai 2040 Berasal dari Tambang

    90% Proyek Hilirisasi RI Sampai 2040 Berasal dari Tambang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan, proyek hilirisasi di Indonesia akan didominasi oleh tambang mineral dan batu bara (minerba). Hal itu khususnya hingga tahun 2040 mendatang.

    Tercatat, menurut data Kementerian Investasi dan Hilirisasi yang dicatat Bahlil, sebanyak 90% proyek hilirisasi hingga tahun 2040 berasal dari sektor minerba.

    “Nanti hilirisasinya paling banyak nanti Bang Rosan lah. Kita bicara hilirisasi. Di Kementerian Bang Rosan itu sudah membuat peta jalan hilirisasi sampai dengan 2040. Ini 90%-nya dari sektor pertambangan. Mineral batubara,” kata Bahlil dalam acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025, di Jakarta, Senin (20/10/2025).

    Untuk mewujudkan proyek-proyek hilirisasi sektor minerba yang dimaksud itu, pihaknya dengan Kementerian yang dipimpin Rosan Roeslani tersebut akan berkolaborasi.

    Hilirisasi itu juga dinilai sebagai tindak lanjut dari kebijakan penyetopan ekspor bahan mentah minerba. Contoh konkretnya, pada komoditas nikel, Indonesia sudah meraup nilai tambah dari ekspor hilirisasi nikel hingga lebih dari 10 kali lipat sejak tahun 2019.

    “Nikel itu 2017-2018 ekspor kita itu hanya US$ 3,3 miliar. Sekarang kita menutup ekspor nikel, kita bangun ekosistem baterai mobil, kemudian kita bangun hilirisasi. Sekarang hilirisasinya sudah bisa mencapai kurang lebih sekitar US$ 34-40 miliar. Ini untuk nilai ekspor komoditas nikel kita,” paparnya.

    Sayangnya, dia menilai banyak oknum yang ingin Indonesia tidak menjalankan program hilirisasi. Bahkan, banyak negara yang ‘tidak ikhlas’ jika Indonesia maju dengan program hilirisasi.

    “Dan tidak ada negara di dunia ini yang ingin Indonesia maju dengan mereka ikhlas. Pasti banyak persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Ada juga oknum-oknum yang ada di bangsa ini yang tidak ingin juga untuk hilirisasi ini berjalan dengan baik. Karena apa? Sudah nyaman. Dengan ekspor bahan baku,” tandasnya.

    28 Komoditas Dihilirisasi

    Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, berikut komposisi cadangan 28 komoditas di Indonesia terhitung dalam lingkup global:

    1. Nikel (42%) no. 1 di dunia

    2. Timah (16,3%) no. 2 di dunia

    3. Tembaga (3%) no. 11 di dunia

    4. Bauksit (4%) no. 6 di dunia

    5. Besi baja (0,94%) no. 16 di dunia

    6. Emas perak (emas 5%, perak 2%)

    7. Batu bara no. 7 di dunia

    8. Aspal buton (3,91%) no. 3 di dunia

    9. Minyak bumi (0,1%) no. 5 di Asia Pasifik

    10. Gas bumi (0,7%) no. 4 di Asia Pasifik

    11. Sawit (58,7%) no. 1 di dunia

    12. Kelapa (27%) no. 1 di dunia

    13. Karet (27%) no. 2 di dunia

    14. Biofuel (59%) no. 1 di dunia hanya dari sawit

    15. Kayu balok (4%) no. 6 di dunia

    16. Getah pinus (13%) no. 3 di dunia

    17. Udang (16%) no. 3 di dunia

    18. Ikan TCT (21%) no. 1 di dunia

    19. Rajungan (3%) no. 2 di dunia

    20. Rumput laut (28%) no. 2 di dunia

    21. Potensi lahan garam potensi 47.734 hektar

    22. Pasir silika (0,9%) no. 18 di dunia

    23. Mangan (3,2%) no. 7 di dunia

    24. Kobal (7,19%) no. 3 di dunia

    25. Logam tanah jarang cadangan 227.976 ton

    26. Kakao (4%) no. 7 di dunia

    27. Pala (31,2%) no. 1 di dunia

    28. Tilapia (22,1%) no. 1 di dunia.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Starbucks Larangan Konsumen Membawa Makanan-Minuman dari Luar di Seluruh Gerainya

    Starbucks Larangan Konsumen Membawa Makanan-Minuman dari Luar di Seluruh Gerainya

    JAKARTA – Starbucks Korea Selatan memberlakukan larangan konsumsi makanan dari luar secara nasional di semua gerainya pekan ini, dengan tujuan untuk mengurangi gangguan yang disebabkan oleh pelanggan yang membawa dan mengonsumsi makanan dari tempat lain.

    Jaringan gerai yang dioperasikan oleh Shinsegae Group ini mulai memasang pengumuman pada Hari Senin di 2.050 gerainya di seluruh Korea Selatan, menyatakan semua makanan dan minuman dari luar dilarang dikonsumsi di dalam ruangan.

    Kendati demikian, aturan ini mengecualikan makanan dan minuman untuk bayi.

    Langkah ini menandai pertama kalinya jaringan kafe dan makanan penutup besar ini menerapkan larangan tersebut. Namun, perusahaan mencatat ini bukan pertama kalinya mereka mengajukan permintaan serupa.

    “Sebelumnya, kami meminta pelanggan kami untuk tidak mengonsumsi ‘makanan berbau menyengat.’ Pemberitahuan itu sudah ada sejak sebelum wabah COVID-19 pada tahun 2020. Namun, peringatan tersebut agak subjektif dan agak tidak jelas. Kali ini, kami memperkenalkan larangan tersebut dengan cara yang jauh lebih jelas,” ujar seorang pejabat perusahaan, melansir The Korea Times 15 Oktober.

    Langkah ini menyusul serangkaian unggahan daring yang menunjukkan pelanggan sedang menyantap makanan di dalam gerai Starbucks.

    Foto-foto viral di media sosial menampilkan hidangan seperti tteokbokki (kue beras pedas), mi instan, gimbap (gulungan nasi rumput laut) dan ayam goreng.

    Perusahaan juga telah menangani masalah yang disebabkan oleh pelanggan yang menyalahgunakan ruang toko dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang lain. Pada Bulan Agustus, perusahaan mulai melarang pelanggan menggunakan kafenya sebagai “kantor” pribadi dengan membawa barang-barang seperti komputer desktop, printer dan kabel ekstensi.

    Perilaku bermasalah ini sebagian bermula dari filosofi operasional Starbucks Korea, yang secara tradisional mendorong pelanggan untuk menggunakan tokonya dengan bebas.

    Sebelumnya, Starbucks mengizinkan makanan dan minuman dari luar selama baunya “dapat ditoleransi.” Perusahaan bahkan mempromosikan kafenya sebagai “ruang ketiga” — tempat selain rumah dan tempat kerja — yang dirancang agar nyaman dan mudah diakses.

    “Kami tetap berpegang pada tujuan kami untuk menjadi ‘ruang ketiga’ bagi pelanggan kami,” kata pejabat tersebut.

    “Larangan terbaru kami hanya bertujuan untuk memperjelas aturan dan membuat toko kami lebih nyaman bagi semua orang,” tandasnya.