Produk: protein

  • Sahur Lebih Awal Vs Sahur Mepet Imsak, Pilih Mana Biar Nggak Cepat Lapar Lagi?

    Sahur Lebih Awal Vs Sahur Mepet Imsak, Pilih Mana Biar Nggak Cepat Lapar Lagi?

    Jakarta – Sahur merupakan kewajiban yang perlu dilakukan saat menjalani ibadah puasa. Pasalnya, mereka membutuhkan nutrisi seimbang sebagai sumber energi selama menjalani puasa sepanjang hari.

    Bicara soal sahur, tak sedikit orang yang penasaran dengan waktu sahur yang lebih baik untuk kesehatan tubuh. Makan sahur lebih awal atau mepet imsak, menjadi salah satu hal yang sering dipertanyakan.

    Dokter spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD-KGEH menyarankan untuk sahur mendekati waktu imsak. “Kalau kita makan menjelang imsak, waktu berpuasanya pun semakin lebih pendek, jadi perut kosongnya juga semakin pendek,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Senin (17/2/2025).

    Dengan demikian, lanjutnya, tubuh memiliki cadangan energi yang lebih lama dibandingkan jika sahur dilakukan lebih awal.

    dr Aru mencontohkan, jika seseorang sahur pada pukul 03.00 WIB, maka perutnya akan kosong selama hampir 15 jam sebelum berbuka. Namun, jika sahur dilakukan sekitar pukul 05.00 WIB atau mendekati imsak, maka durasi perut kosong menjadi lebih pendek, sekitar 13 jam.

    Kondisi ini dapat membantu tubuh lebih lama bertahan tanpa makanan dan mengurangi risiko lemas atau gangguan pencernaan.

    Selain waktu sahur, pilihan makanan juga berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh saat berpuasa. dr Aru menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, protein, dan karbohidrat agar tubuh merasa kenyang lebih lama. Hindari juga makanan yang tinggi kalori dan terlalu manis karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat turun dan membuat tubuh lebih cepat merasa lapar.

    (suc/up)

  • Jangan Dibuang, Inilah 4 Manfaat Kulit Ari Salak untuk Kesehatan

    Jangan Dibuang, Inilah 4 Manfaat Kulit Ari Salak untuk Kesehatan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Makan salak sebaiknya jangan dibuang kulit arinya. Kandungan nutrisi dalam kulit ari salak menjadikannya bermanfaat untuk kesehatan, sehingga mengonsumsi salak beserta kulit arinya dapat memberikan manfaat nutrisi yang lebih dibandingkan jika hanya mengonsumsi daging buahnya saja.

    Selain serat dan vitamin C, kulit ari salak juga mengandung kalsium, tanin, saponin, dan flavonoid. Tanin dan flavonoid yang terkandung dalam kulit ari salak dikenal memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Sementara saponin memiliki berbagai efek biologis termasuk anti-inflamasi dan antimikroba. Mengutip dari berbagai sumber, berikut empat manfaat kuliat ari pada buah salak:

    1. Menurunkan Kadar Gula Darah

    Kulit salak mengandung banyak senyawa yang baik untuk kesehatan, terutama bagi penderita diabetes. Kandungan flavonoid dalam kulit salak dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

    Selain itu, kulit salak juga mengandung asam ferulat yang memiliki sifat antioksidan dan mampu menetralkan radikal bebas di pankreas. Kandungan lainnya seperti asam galat, asam linoelaidat, asam palmitat, α-tokoferol, dan asam sterik juga berperan penting karena dapat menghambat kerja enzim α-glukosidase.

    Enzim ini mengubah karbohidrat menjadi glukosa, sehingga penghambatannya akan membantu mengontrol kadar gula darah. Semua senyawa ini bekerja sama dalam kulit salak untuk membantu orang yang memiliki masalah dengan gula darah tinggi.

    2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

    Buah salak memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Kandungan vitamin C dalam salak dan kulitnya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

    Vitamin C ini juga berperan penting dalam memproduksi kolagen, yaitu protein yang menjaga agar kulit tetap kenyal dan elastis. Selain vitamin C, salak juga mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh.

    3. Mencegah Sariawan

    Kulit salak dapat digunakan sebagai obat penawar dan pencegah sariawan karena mengandung vitamin C dan serat yang tinggi. Kandungan nutrisi ini sangat bermanfaat untuk kesehatan mulut dan gusi.

    Tidak hanya itu, ekstrak kulit ari pada salak juga terbukti dapat menghambat pertumbuhan candida albicans, yaitu jamur yang sering menjadi penyebab terjadinya sariawan. Kemampuan kulit salak dalam mengatasi masalah sariawan ini menjadikannya bahan alami yang potensial untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah infeksi jamur di rongga mulut.

    4. Melancarkan Pencernaan

    Kulit salak mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Serat dalam salak dapat membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan usus.

    Manfaat serat dalam salak tidak hanya terbatas pada itu saja, serat juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus yang mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Selain itu, serat dalam salak membantu pergerakan usus menjadi lebih baik, melunakkan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan, dan memperkuat otot saluran pencernaan.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Puasa Ramadhan: Sebuah Proses Transformasi Spiritual dalam Meningkatkan Iman dan Kualitas Hidup

    Puasa Ramadhan: Sebuah Proses Transformasi Spiritual dalam Meningkatkan Iman dan Kualitas Hidup

    Oleh: Achmad Fatony
    Wakil ketua, Badan Arbitrase Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Jawa Timur

    TRIBUNJATIM.COM – Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai kewajiban agama, puasa memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu sebagai refleksi spiritual yang mampu meningkatkan iman dan kualitas hidup individu secara signifikan.

    Dalam bulan yang penuh berkah ini, banyak umat Islam yang merasakan transformasi positif dalam diri mereka, baik secara spiritual maupun sosial.

    Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek puasa Ramadhan, termasuk manfaat spiritual, dampak terhadap peningkatan iman, serta bagaimana puasa dapat berkontribusi dalam memperbaiki kualitas hidup secara menyeluruh.

    Melalui pemahaman ini, diharapkan umat dapat lebih menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur dari puasa dalam kehidupan sehari- hari.

    Peningkatan kesadaran diri selama puasa Ramadhan merupakan salah satu aspek penting yang dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan spiritual seseorang.

    Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai bagaimana puasa mendorong individu untuk merenung dan memahami diri sendiri:

    Refleksi Diri: Islam mulai mendidik orang-orang tentang makna, kegiatan, dan tujuan hidup selama Ramadhan, memungkinkan mereka untuk menilai hubungan mereka dengan Tuhan dan orang lain serta memahami kehidupan mereka sendiri.

    Selama bulan Ramadhan, umat Islam didorong untuk melakukan introspeksi.

    Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan waktu untuk merenungkan tindakan, perilaku, dan tujuan hidup. 

    Dengan menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari, individu memiliki kesempatan untuk merenungkan makna hidup dan mengevaluasi hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama.

    Kesadaran Spiritual: Puasa membantu meningkatkan kesadaran spiritual dengan mengajak individu untuk lebih dekat kepada Allah.

    Dalam keadaan berpuasa, umat Islam lebih cenderung melakukan ibadah tambahan seperti shalat, dzikir, dan membaca Al- Quran. 

    Aktivitas ini tidak hanya memperkuat hubungan spiritual, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

    Pengendalian Hawa Nafsu: Dengan menahan diri dari makanan dan minuman, individu belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan keinginan duniawi. Proses ini melatih disiplin dan kesabaran, yang pada gilirannya membantu individu untuk lebih memahami diri

    Almajed, A. H. (2018). Spiritual Dimensions of Fasting. Journal of Spirituality, mereka sendiri dan apa yang benar-benar penting dalam hidup. Pengendalian diri ini juga menciptakan ruang untuk merenungkan nilai-nilai moral dan etika yang dipegang

    Hubungan dengan Orang Lain: Puasa juga mendorong individu untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain.

    Dengan merasakan lapar dan haus, umat Islam diingatkan akan pentingnya berbagi dan berbuat baik kepada sesama.

    Hal ini dapat meningkatkan empati dan memperkuat hubungan sosial, yang merupakan bagian penting dari kesadaran diri 

    Tujuan Hidup: Melalui proses refleksi dan pengendalian diri, individu dapat menemukan kembali tujuan hidup mereka.

    Puasa memberikan kesempatan untuk merenungkan apa yang ingin dicapai dalam hidup dan bagaimana cara mencapainya.

    Kesadaran ini dapat memotivasi individu untuk berusaha lebih keras dalam mencapai tujuan spiritual dan pribadi mereka.

    Dengan demikian, puasa Ramadhan tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran diri yang mendalam, yang dapat membawa perubahan positif dalam iman dan kualitas hidup seseorang.

    Kedekatan dengan Tuhan dalam Ibadah Puasa

    Kedekatan dengan Tuhan selama ibadah puasa Ramadhan merupakan fenomena yang memiliki dimensi spiritual yang mendalam.

    Proses ini dapat dijelaskan melalui beberapa aspek berikut:

    Dimensi Spiritual dalam Puasa: Puasa Ramadhan bukan sekadar kewajiban ritual; ia merupakan bentuk pengabdian yang mendalam yang menuntut individu untuk menahan diri dari kebutuhan fisik seperti makanan dan minuman.

    Dalam konteks ini, puasa berfungsi sebagai sarana untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Menurut psikolog dan ahli spiritual, Dr. A. H. Almajed, puasa dapat membangkitkan rasa kedekatan dengan Tuhan melalui pengorbanan dan pengabdian yang tulus (Almajed, 2018).

    Ibadah dan Penghayatan. Selama Ramadhan, umat Islam didorong untuk meningkatkan ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, dan berdoa. Aktivitas ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual, tetapi juga sebagai mekanisme untuk mendalami iman. Penelitian menunjukkan bahwa praktik ibadah yang konsisten dapat memperkuat hubungan spiritual dan meningkatkan rasa kedekatan individu dengan Tuhan (Hussain, 2020).

    Refleksi dan Kesadaran: Puasa memberikan ruang bagi individu untuk merenung dan berintrospeksi. Dalam keadaan berpuasa, individu lebih cenderung untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan, tujuan, dan hubungan mereka dengan Tuhan. Proses refleksi ini meningkatkan kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, yang pada gilirannya memperkuat rasa kedekatan.

    Dr. M. Ali dalam penelitiannya mengemukakan bahwa refleksi spiritual yang dilakukan selama puasa dapat meningkatkan koneksi emosional dengan Tuhan (Ali, 2021).

    Rasa Syukur: Salah satu tujuan puasa adalah untuk meningkatkan rasa syukur. Dengan merasakan lapar dan haus, individu diingatkan akan nikmat yang sering kali dianggap remeh. Kesadaran ini dapat membangkitkan rasa syukur yang lebih mendalam terhadap

    2 Hussain, M. (2020). The Role of Worship in Strengthening Faith. Islamic Studies Review.

    3 Ali, M. (2021). Reflection and Spiritual Connection during Ramadan. Journal of Religion and Health.

    4 Ibid, Segala karunia yang diberikan Tuhan. Rasa syukur ini, menurut penelitian oleh Dr. M. S. Khan, berhubungan langsung dengan peningkatan kebahagiaan dan kepuasan hidup (Khan, 2019).

    Transformasi Spiritual: Proses kedekatan dengan Tuhan melalui puasa dapat memicu transformasi spiritual yang signifikan. Ini termasuk peningkatan nilai-nilai moral, etika, dan komitmen terhadap praktek agama.

    Menurut teori spiritualitas oleh Dr. J. P. Smith, individu yang mengalami kedekatan spiritual cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dan hubungan yang lebih baik dengan orang lain (Smith, 2017).

    Merujuk pada pengalaman pribadi, selama bulan Ramadhan dengan kewajiban ibadah puasa, umat Islam tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga mengalami transformasi spiritual yang mendalam.

    Kedekatan dengan Tuhan yang dihasilkan dari pengalaman puasa ini memberikan kesempatan untuk mendalami iman dan memperkuat rasa syukur atas nikmat yang diberikan.

    Dengan demikian, puasa Ramadhan berfungsi sebagai sarana yang efektif untuk memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan pencipta.

    Setiap individu mengerjakan amalan-amalan yang menurut keyakinan ber dampak mendapatkan pahala yang ganda. Pahala amalan dilipatkan. Sebagai contoh

    Pengendalian Diri dalam Puasa

    Pengendalian diri merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah puasa Ramadhan.

    Menahan diri dari makan dan minum selama bulan suci ini tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai latihan untuk mengembangkan disiplin dan pengendalian hawa nafsu.

    Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai pengendalian diri dalam konteks puasa:

    Latihan Disiplin:

    Puasa mengajarkan individu untuk menahan diri dari kebutuhan fisik yang mendasar, seperti makan dan minum. Proses ini melatih disiplin, karena seseorang harus mengatur waktu dan kebiasaan makannya. Disiplin yang dibangun selama puasa dapat diterapkan dalam aspek lain kehidupan, seperti pekerjaan, studi, dan hubungan sosial. Dalam Al- Qur’an, Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183). Ayat ini menunjukkan bahwa puasa adalah sarana untuk mencapai ketakwaan, yang merupakan hasil dari pengendalian diri.

    Pengendalian Hawa Nafsu:

    Puasa juga berfungsi untuk mengendalikan hawa nafsu. Dengan menahan diri dari makanan dan minuman, individu belajar untuk tidak terjebak dalam keinginan duniawi yang berlebihan. Hal ini sejalan dengan ajaran dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa “Pernahkah kamu memperhatikan orang yang memilih hawa nafsunya sebagai tuannya?” (QS. Al-Jathiyah: 23). Ayat ini mengingatkan kita bahwa mengikuti hawa nafsu dapat menyesatkan, dan puasa membantu kita untuk tidak menjadi budak dari keinginan tersebut.

    Meningkatkan Kesabaran:

    Proses menahan diri selama puasa juga melatih kesabaran. Ketika seseorang merasa lapar atau haus, mereka diajarkan untuk bersabar dan tidak langsung memenuhi keinginan tersebut. Kesabaran ini sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 153). Ayat ini menunjukkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan pertolongan dari Allah.

    Kebijaksanaan dalam Menghadapi Tantangan:

    Dengan melatih pengendalian diri dan kesabaran, individu menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Mereka belajar untuk tidak bereaksi secara impulsif terhadap situasi sulit dan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat. Dalam konteks ini, puasa berfungsi sebagai pelatihan mental dan spiritual yang memperkuat karakter seseorang.

    Pengendalian diri yang dilatih melalui puasa Ramadhan memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan spiritual dan sosial individu. Dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Islam tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga mengembangkan disiplin, kesabaran, dan kebijaksanaan yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup. hal ini juga berkontribusi pada peningkatan mindfulness dan empati dalam interaksi sosial, serta menguatkan ikatan komunitas yang saling mendukung.

    Kekuatan Doa

    Ramadhan adalah waktu yang istimewa untuk memperbanyak doa dan permohonan kepada Allah. Dalam bulan suci ini, umat Islam diajarkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui komunikasi yang intensif. Doa dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling kuat, di mana seorang hamba dapat mengungkapkan harapan, rasa syukur, dan permohonan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu’” (QS. Ghafir: 60). Ayat ini menunjukkan bahwa Allah sangat menginginkan hamba-Nya untuk meminta dan berdoa, terutama di bulan Ramadhan ketika pahala amal dilipatgandakan.

    Kegiatan Ibadah

    Selama Ramadhan, aktivitas ibadah seperti shalat tarawih dan membaca Al-Qur’an meningkat secara signifikan. Shalat tarawih, yang dilakukan setelah shalat Isya, merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga menjadi lebih intensif, karena bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Allah berfirman, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia” (QS. Al-Baqarah: 185). Dengan meningkatkan ibadah selama Ramadhan, individu tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam.

    Refleksi dan Introspeksi

    Ramadhan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melakukan refleksi dan introspeksi terhadap perjalanan iman mereka. Bulan suci ini mendorong individu untuk merenungkan tindakan, perilaku, dan hubungan mereka dengan Allah serta sesama. Melalui introspeksi, mereka dapat menilai apakah mereka telah menjalankan kewajiban agama dengan baik dan apakah ada aspek yang perlu diperbaiki. Proses ini penting untuk pertumbuhan spiritual dan untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi. Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan, “Dan apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur’an? Seandainya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, niscaya mereka akan menemukan perbedaan yang banyak di dalamnya” (QS. An-Nisa: 82). Ayat ini menekankan pentingnya merenungkan dan memahami ajaran Al-Qur’an sebagai bagian dari perjalanan iman.

    Kesehatan Fisik

    Puasa Ramadhan memiliki dampak positif pada kesehatan fisik. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama waktu tertentu, sistem pencernaan diberikan kesempatan untuk beristirahat. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan dan meningkatkan fungsi organ-organ tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi berat badan, meningkatkan metabolisme, dan menurunkan kadar gula darah. Selain itu, puasa juga dapat memperbaiki profil lipid dalam darah, yang berkontribusi pada kesehatan jantung. Dengan pola makan yang lebih teratur dan terkontrol selama bulan Ramadhan, individu cenderung mengadopsi kebiasaan makan yang lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi saat berbuka puasa. Bahkan di penelitian yang lain, puasa mempunyai impact positif bisa awet muda.

    Tidak jauh berbeda denga napa yang disampaikan Ibnu Khaldun dalam kitabnya ”Mukaddimah” menjelaskan bahwa, berbagai penyakit yang menyerang manusia bersumber dari dari makanan yang di konsumsi. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw., dalam hadis yang memuat tentang kedokteran, ”Lambung merupakan lumbung ( sumber ) berbagai penyakit. Kelaparan adalah sumber obat, dan sumber semua penyakit adalah Bardah.” Kata Al-Himyah dalam hadis ini berarti lapar, yang mengandung pengertian melakukan diet dari makanan. Maksudnya, bahwa lapar merupakan obat mujarab yang merupakan sumber obat. Sabda Rasulullah Saw.” Sumber semua penyakit adalah Bardah,” mengandung pengertian bahwa Al-Bardah berarti memasukkan makanan atas makanan yang masih ada dalam lambung sebelum terjadi proses pencernaan makanan secara maksimal pada makanan pertama.5
    Cukup beralasan apa yang disampaikan Ibnu Khaldun dalam kitabnya, yang mengutip hadis Rasulullah Saw. Menurut penulis bahwa Al-Bardah itu sejenis dengan ketamakan dan keserakahan, perilaku seperti ini banyak dilakukan oleh orang yang kurang faham terhadap kesehatan. Senada dengan apa yang disampaikan Imam Syafi’i : Perut kenyang akan mempersulit gerak badan, mengeraskan hati, mengikis kecerdasan, memudahkan tidur dan memalaskan tubuh untuk beribadah.6 Luar biasa, Islam menganggap kelalaian menjaga kesehatan sebagai tipe pelanggaran, Allah Swt. berfirman :

    5 Ibnu Khaldun, Mukaddimah (Jakarta, Maret: Pustaka Al-Kautsar, 2011), 759.
    6 Shalih Ahmad Asy-Syami, Tenangkan Pikiranmu & Hatimu Setiap Saat, vol. 2 (Jakarta Selatan: PT.Rene Turos Indonesia, 2021), 10.

    ٓاٰيَي›ُّ َها الَّ ِذيْ َن ٓاَمُن›ْاوا اَْ ُوف›ْوا ِِبلْعُُقْو ِِۗد اُ ِحلَّ  ْت لَ ُك ْم ََبِيْ َمةُ اْ َْْلن› َعاِم اَِّْل َما ي›ُتْ› ٓلى عَلَْي ُك ْم غَ َْْي ُُِملِٰى ال  َّصْي ِد َ َْوان›تُ ْم  ُحُر ِۗ˚م اِ َّن ا ّٰٓللَ ََْي ُك ُم َما يُِريْ ُد
    “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji- janji!. Dihalalkan bagimu hewan ternak, kecuali yang akan disebutkan kepadamu (keharamannya) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.” (Q.S.5:1)7

    Menurut Ibnu Katsir, “ Janganlah kamu melampaui batas” berarti janganlah berlebihan dan menyulitkan diri dengan mengharamkan yang diperbolehkan, janganlah melewati batas dengan terlalu banyak menikmati hal-hal yang diperbolehkan, gunakan seperlunya untuk memenuhi kebutuhan, dan jangan ber mewah-mewah8

    Sejalan dengan apa yang disampikan oleh para ulama, tidak berseberangan dengan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Yoshinori Ohsumi, seorang ahli biologi sel asal Jepang, yang telah dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2016 atas penemuannya mengenai mekanisme autofagi.

    Autofagi adalah proses di mana sel-sel tubuh mendaur ulang komponen yang rusak atau tidak diperlukan, yang berkontribusi pada peremajaan sel dan pemeliharaan kesehatan seluler.

    Puasa dapat membantu memperlambat penuaan dan membuat seseorang terlihat lebih awet muda. Ini didukung oleh beberapa mekanisme biologis yang terjadi saat tubuh dalam keadaan puasa:

    Pertama, Autophagy: Pembersihan seluler saat berpuasa, tubuh masuk ke mode autophagy, yaitu proses pembersihan sel di mana sel-sel yang rusak dan tidak berfungsi dihancurkan dan didaur ulang.

    Proses ini membantu mencegah penuaan dini dengan mengurangi penumpukan sel rusak yang bisa menyebabkan peradangan dan penyakit degeneratif.

    Kedua mengurangi Stres Oksidatif. Stres oksidatif terjadi akibat radikal bebas yang merusak sel dan mempercepat penuaan. Puasa terbukti meningkatkan produksi antioksidan alami, yang melindungi sel dari kerusakan dan membantu menjaga elastisitas kulit.

    Ketiga, meningkatkan Produksi Hormon Pertumbuhan (HGH) Hormon pertumbuhan manusia (HGH) meningkat drastis saat berpuasa, hingga 5 kali lipat lebih tinggi. HGH membantu regenerasi sel, meningkatkan elastisitas kulit, serta mempercepat penyembuhan luka, yang berkontribusi pada penampilan lebih muda.

    Keempat, mengurangi peradangan kronis, Peradangan kronis adalah salah satu faktor utama penuaan dan berbagai penyakit degeneratif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, puasa terbukti menurunkan kadar protein inflamasi (seperti CRP dan IL-6) yang menyebabkan penuaan kulit dan kerusakan organ.

    Kelima puasa, mampu meningkatkan kesehatan mitokondria, Mitokondria adalah “pembangkit energi” dalam sel, dan fungsinya menurun seiring bertambahnya usia. Puasa dapat meningkatkan efisiensi mitokondria, memperbaiki metabolisme energi, dan memperlambat proses penuaan secara keseluruhan.

    Pelaksanaan Puasa Ramadhan dapat dipahami sebagai suatu proses latihan yang bertujuan untuk mengendalikan nafsu hewani, kerakusan, dan keserakahan. Melalui praktik puasa ini, diharapkan individu dapat mengelola dan menata berbagai nafsu tersebut dengan

    7 Departemen Agama, Qur’an Terjemah, Juz 6,p.156.
    8 Ibid,55.p-648

    lebih baik selama sebelas bulan ke depan. Selain memberikan kesempatan untuk meraih pahala, puasa juga berperan penting dalam peningkatan ketakwaan dan kedisiplinan spiritual individu.

    Kesehatan Mental

    Puasa juga berkontribusi pada kesehatan mental. Selama bulan Ramadhan, banyak individu mengalami penurunan tingkat stres dan peningkatan kebahagiaan.

    Proses refleksi yang dilakukan selama puasa memungkinkan individu untuk mengevaluasi kehidupan mereka dan mengatasi permasalahan yang mungkin mengganggu pikiran.

    Selain itu, kegiatan ibadah yang dilakukan secara kolektif, seperti shalat tarawih dan berbuka puasa bersama, meningkatkan rasa kebersamaan dan dukungan sosial.

    Penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial yang positif dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kesejahteraan umum.

    Dalam konteks ini, Ramadhan menjadi waktu yang ideal untuk memperkuat hubungan sosial dan mendukung kesehatan mental.

    Keharmonisan Sosial

    Puasa Ramadhan juga mendorong keharmonisan sosial melalui tindakan berbagi dan beramal.

    Selama bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memberi sedekah, membantu orang yang kurang mampu, dan berkontribusi dalam kegiatan sosial. 

    Tindakan berbagi ini meningkatkan rasa empati dan solidaritas di antara anggota masyarakat. Dalam al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan berikanlah kepada keluarga dekat haknya, dan kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan” (QS. Al-Isra: 26).

    Aktivitas amal yang meningkat selama Ramadhan tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara individu dan komunitas.

    Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling mendukung.

    Sebagai kesimpulan, puasa Ramadhan memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup secara holistik, mencakup aspek fisik, mental, dan sosial.

    Praktik puasa tidak hanya berfungsi sebagai ritual spiritual, tetapi juga sebagai sarana untuk menginternalisasikan nilai-nilai kedisiplinan, empati, dan solidaritas sosial.

    Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, individu dapat mencapai transformasi pribadi yang mendalam, yang tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

    Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadikan semangat Ramadhan sebagai pendorong untuk terus berinovasi dan berkontribusi secara positif di lingkungan sekitar, sehingga nilai-nilai yang diperoleh selama bulan suci ini dapat terinternalisasi dan diimplementasikan sepanjang tahun.

     

  • Hikmah Puasa dalam Perspektif Medis

    Hikmah Puasa dalam Perspektif Medis

    Jakarta, Beritasatu.com – Banyak orang beranggapan bahwa puasa menyebabkan penyakit. Rutinitas makan tiga kali dalam sehari menurut anjuran dokter agar tubuh sehat ditinggalkan selama seseorang menjalankan ibadah puasa. Ternyata anggapan tersebut terbantahkan dengan beberapa penelitian ilmiah. Peneliti justru mengungkap banyak hikmah dan manfaat puasa terhadap kesehatan tubuh manusia.

    Hikmah dan Manfaat Puasa

    Hikmah puasa yang pertama bagi tubuh ialah mengistirahatkan organ pencernaan. Kebiasaan makan tiga kali dalam sehari secara tidak langsung memaksa organ pencernaan kita bekerja terus menerus tanpa memberikan kesempatan istirahat.

    Setiap makanan dalam perut akan ditampung dan dicerna kurang lebih selama 4 jam. Selama itu pula makanan dipersiapkan pada kondisi keasaman tertentu dan mengamankan dari infeksi-infeksi serta diteruskan sedikit demi sedikit menuju ke usus halus sampai lambung.

    Memang kuantitas makanan yang masuk dalam lambung berkurang, namun hal ini tidak berdampak pada gizi yang diserap oleh tubuh. Justru sebaliknya, gizi yang diserap oleh tubuh kualitasnya menjadi lebih baik disebabkan karena tugas organ pencernaan tidak kerja keras (Ahmad Syafifuddin: 2003).

    Penelitian di Osaka Jepang pada tahun 1930 menyatakan bahwa orang yang berpuasa hari ketujuh, jumlah sel darah putihnya meningkat sangat pesat. Penambahan jumlah sel darah putih ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan dapat melawan peradangan dalam tubuh.

    Di sisi lain, tanpa kita rasakan tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang hidup dan makan serta minum. Dengan menghentikan suplai makanan, kuman-kuman penyakit, bakteri-bakteri, dan sel kanker tidak bisa bertahan hidup.

    Mereka akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel mati dan toksin. Sehingga organ seperti hati dan ginjal bekerja lebih efisien dalam proses detoksifikasi ketika tubuh tidak dibebani oleh makanan secara terus-menerus.

    Puasa juga dapat menjadi bahan terapi bagi pasien yang sakit. Dr Otto Buchinger di klinik Pyrmont Jerman merawat pasien yang sakit selama 24 minggu dan disiplin puasa, ternyata pasien mengalami perkembangan yang jauh lebih baik secara fisik maupun mental.

    Hal yang sama juga diungkapkan Dr Yuli Nekolar di Moskow Institut of Psychiatry. Menurut dia, puasa dapat menurunkan kadar gula dalam darah hingga mencapai keseimbangan di tubuh.

    Pada saat seseorang menjalankan ibadah puasa kelenjar pankreas memiliki kesempatan istirahat. Begitu juga bagi penyandang diabetes apabila selama lebih dari 10 hari menjalankan puasa sebagai metode pengobatan membuktikan hasil yang menakjubkan tanpa menggunakan obat-obatan kimiawi satu pun. Atau dengan kata lain, puasa dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang sangat penting dalam mencegah diabetes tipe 2.

    Kitab Ta’lim Muta’allim karya Az-Zarnuji dianggap tidak relevan karena menjelaskan bahwa dengan berpuasa atau perut dalam keadaan kosong akan menambah konsentrasi dalam belajar. Pendapat yang menentang berargumen bahwa bagaimana mungkin bisa meraih hasil maksimal dalam belajar ketika kondisi tubuh lemah dan tidak bergairah sebab menahan lapar.

    Namun, penelitian mengaitkan puasa dengan peningkatan produksi protein bernama Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berperan dalam pertumbuhan sel saraf dan meningkatkan daya ingat. Selain itu, puasa juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan parkinson.

    Argumen lain menjelaskan pada saat perut kenyang, banyak darah yang tersalur untuk melakukan proses pencernaan. Sewaktu seseorang berpuasa dan perut kosong, maka volume darah di bagian pencernaan dapat dikurangi dan dipakai untuk keperluan melayani otak. 
    Pepatah arab mengatakan bahwa al-bithnah tadzhabu al-fithnah (kekenyangan dapat menghilangkan kecerdasan) (Kearifan Syari’at: 2010).

    Manfaat Puasa untuk Kesehatan Jantung

    Adapun manfaat puasa bagi kesehatan jantung ada dua. Pertama, puasa meringankan kerja jantung. Kedua, puasa membersihkan darah. Keduanya membuat jantung dengan mudah mendapatkan pasokan darah bersih. Ketika yang masuk ke dalam jantung hanya darah-darah yang bersih, maka kerja jantung pada hari-hari biasa setelah Ramadan kan menjadi lancar.

    Setiap menit jantung berdenyut sebanyak 80 kali atau 115.200 kali dalam sehari atau 24 jam. Dengan berpuasa dalam satu menit jantung hanya berdenyut 60 kali. Sehingga setelah bulan Ramadan jantung dapat bekerja secara maksimal dengan denyut yang lebih kuat pada hari-hari biasa.

  • Predator Siluman Tertangkap Kamera di Perairan Indonesia

    Predator Siluman Tertangkap Kamera di Perairan Indonesia

    Jakarta

    Keajaiban bawah laut Indonesia kembali memukau dunia! Kali ini, sorotan tertuju pada Raja Ampat, surga bawah laut di Papua Barat, di mana seekor predator siluman, sotong liar (Sepia latimanus), berhasil diabadikan dalam rekaman video yang menakjubkan.

    Tim ilmuwan dari Universitas Bristol dan Universitas Papua, yang dipimpin oleh Matteo Santon, berhasil merekam momen langka tersebut di perairan Pulau Kri dan Mansuar. Dalam video tersebut, sotong liar terlihat beraksi layaknya agen rahasia, berburu mangsa di antara keindahan terumbu karang warna-warni.

    “Predator dapat memanfaatkan berbagai strategi kamuflase untuk berburu mangsa,” ungkap para peneliti dalam studi mereka yang diterbitkan di jurnal Ecology. Sotong liar, sang “master of disguise”, menunjukkan kemampuan kamuflase yang luar biasa.

    Para ilmuwan mencatat empat tampilan kamuflase berbeda yang dilakukan sotong ini:

    Tampilan “Daun”: Sotong mengubah warnanya menjadi hijau, bergerak meliuk-liuk seperti daun bakau yang terbawa arus, mendekati mangsanya tanpa terdeteksi.Tampilan “Garis Lintasan”: Garis-garis gelap melintas di tubuhnya, memecah siluet dan membuatnya sulit dibedakan dari lingkungan sekitar.Tampilan “Karang Bercabang”: Lengan-lengannya direntangkan, meniru bentuk karang bercabang, menyamarkan dirinya saat mendekati mangsa.Tampilan “Denyut”: Denyutan warna dari kepala hingga lengan, mengalihkan perhatian mangsa dan membuatnya lengah.
    Aksi ‘Agen Rahasia’ Bawah Laut

    Rekaman tersebut menunjukkan bagaimana sotong liar dengan cerdiknya mendekati seekor kepiting, mangsa incarannya. Gerakannya yang seperti gelombang, dipadu dengan perubahan warna yang dramatis, membuatnya nyaris tak terlihat.

    “Saat menggunakan tampilan daun, cumi-cumi mengadopsi warna kehijauan,” jelas laporan penelitian, menggambarkan bagaimana sotong menyatu sempurna dengan lingkungannya

    Senjata Hipnosis dan Tentakel Mematikan

    Foto: Discover Wildlife

    Sotong broadclub, atau dalam bahasa ilmiah Sepia latimanus, adalah salah satu spesies cephalopoda yang menghuni terumbu karang di wilayah Indo-Pasifik, termasuk Indonesia.

    Tidak seperti kebanyakan hewan, sotong broadclub memiliki tiga jantung yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di laut dalam. Dua jantung memompa darah ke insang untuk mengambil oksigen, sementara satu jantung lainnya mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

    Menariknya, darahnya berwarna biru karena mengandung hemocyanin, protein kaya tembaga yang mengangkut oksigen—berbeda dengan hemoglobin berbasis besi yang membuat darah manusia berwarna merah.

    Sebagai predator aktif, sotong broadclub menggunakan strategi cerdas untuk berburu. Mereka mampu memancarkan pola warna-warni dan gelombang cahaya untuk “menghipnotis” mangsanya, seperti ikan kecil dan krustasea.

    Setelah mangsa terpana, sotong ini menyerang dengan tentakel makan yang dilengkapi bantalan lebar, menarik mangsa menuju paruhnya yang tajam. Kemampuan ini, dikombinasikan dengan kamuflase sempurna, menjadikannya pemburu ulung di ekosistem terumbu karang.

    Kehebatan sotong broadclub tak berhenti di situ. Dengan 13 pola tubuh yang diketahui, mereka bisa menyatu dengan lingkungan sekitar untuk mengelabui predator atau mendekati mangsa. Perubahan warna ini terjadi dalam hitungan milidetik—lebih cepat dari kedipan mata manusia. Kemampuan ini didukung oleh sel-sel khusus di kulitnya yang disebut kromatofor, menjadikannya salah satu hewan paling adaptif di lautan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Menikmati Keindahan Alam dari Puncak Pulau Wayag di Raja Ampat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Manfaat Ceker Ayam untuk Kecantikan, Bisa Bikin Kulit Glowing!

    Manfaat Ceker Ayam untuk Kecantikan, Bisa Bikin Kulit Glowing!

    Jakarta – Ceker ayam kerap diolah menjadi bone broth atau kaldu tulang dan dikonsumsi untuk memperoleh kulit glowing. Olahan ini juga diyakini menjadi rahasia rambut lebat dan tulang kuat.

    Kandungan kolagen dalam ceker ayam lah yang kabarnya berkhasiat bagi kecantikan. Sejenis protein ini dipercaya berperan penting bagi tubuh. Benarkah demikian?

    Nutrisi Ceker Ayam

    Ceker ayam termasuk bagian yang bergizi dengan menyediakan banyak protein, lemak vitamin, dan mineral, dilansir dari Healthline. Sekitar 70% dari total kandungan proteinnya adalah kolagen, protein struktural yang memberikan kekuatan pada kulit, otot, dan tulang.

    Kandungan folat atau vitamin B9-nya tinggi yang bagus untuk sintesis DNA dan bantu mencegah kelainan saat lahir. Ceker ayam juga mengandung vitamin A, kalsium, fosfor, dan lemak.

    Dalam 2 ceker ayam (70 gram) setidaknya menyediakan 150 kalori, 14 gram protein, 10 gram lemak, dan 15% vitamin B9 dari nilai harian yang dibutuhkan (Daily Value/DV).

    Benarkah Ceker Ayam Bagus untuk Kulit?

    Kolagen merupakan komponen utama kulit. Tingginya kolagen dalam ceker ayam bisa membuat kulit lebih sehat dengan meningkatkan hidrasi, elastisitas, dan kepadatannya.

    Studi 2015 mengamati 105 wanita menemukan bahwa konsumsi kolagen secara teratur berdampak signifikan dalam mengurangi kerutan dan selulit di kulit.

    Menurut tinjauan terhadap 11 penelitian pada 805 orang, asupan kolagen menunjukkan hasil menjanjikan dalam memperlambat penuaan kulit dan menyembuhkan luka.

    Review terhadap 26 penelitian yang fokus pada wanita juga memperlihatkan adanya peningkatan elastisitas dan hidrasi kulit setelah mengkonsumsi 1-12 gram kolagen per hari selama 4-12 minggu.

    Kolagen bagus untuk kulit karena kinerjanya dalam meningkatkan kadar asam hialuronat, molekul penahan air yang dipercaya bantu mencegah penuaan kulit.

    Manfaat Ceker Ayam Lainnya

    Kandungan kolagen dalam ceker ayam juga diyakini punya sejumlah manfaat lain bagi kesehatan, yaitu sebagai berikut:

    1. Mencegah Pengeroposan Tulang

    Komponen utama massa tulang adalah kolagen. Seiring bertambahnya usia, kadar kolagen akan menurun dan massa tulang akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis, kondisi saat kepadatan tulang menyusut sehingga mudah keropos dan patah.

    Asupan kolagen dipercaya bisa meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang. Menurut studi terhadap 66 wanita pasca menopause yang mengkonsumsi 5 gram kolagen setiap harinya selama 12 bulan, terjadi peningkatan kepadatan mineral tulang hingga 7%.

    2. Mengurangi Nyeri Sendi

    Kolagen dalam ceker ayam dapat meredakan nyeri sendi. Penelitian selama 3 bulan terhadap 191 pengidap osteoartritis lutut menyimpulkan dosis harian kolagen dari tulang rawan ayam mengurangi nyeri, kekakuan, dan disfungsi fisik secara signifikan.

    Berdasarkan studi terhadap 139 atlet yang nyeri lutut juga menunjukkan hasil serupa. Mereka yang mengkonsumsi 5 gram kolam per hari mengalami penurunan intensitas nyeri selama beraktivitas.

    3. Meningkatkan Massa Otot

    Sebagai penyumbang 30% dari total protein tubuh, kolagen termasuk komponen penting bagi otot. Penelitian selama 12 minggu menemukan sekelompok pria lansia pengidap sarkopenia yang mengkonsumsi 15 gram kolagen saat berpartisipasi dalam program olahraga memperoleh massa otot yang lebih banyak.

    4. Memperkuat Rambut dan Kuku

    Kekuatan rambut dan kuku diyakini bertambah dengan mengkonsumsi kolagen. Banyak orang melaporkan konsumsi kolagen bantu menghindari rambut dari kerusakan.

    5. Menjaga Kesehatan Jantung

    Kolagen memberikan struktur pada arteri. Tanpa kolagen yang cukup, arteri menjadi kurang fleksibel dan elastis sehingga dapat memicu aterosklerosis, yaitu penyakit yang ditandai dengan penyempitan arteri. Kondisi ini bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.

    Studi terhadap orang dewasa sehat yang mengkonsumsi 16 gram kolagen setiap harinya selama 6 bulan memperlihatkan terjadinya penurunan ukuran kekakuan arteri yang signifikan.

    Kadar kolesterol ‘baik’ atau HDL mereka juga meningkat hingga 6%. HDL diketahui menjadi faktor penting dalam kesehatan jantung.

    Efek Samping Ceker Ayam

    Mengutip situs Universitas Muhammadiyah Surabaya, per 100 gram ceker ayam menyediakan 5,5 gram lemak tak jenuh atau 60% dari kebutuhan harian dewasa. Bagian kaki ayam ini juga mengandung 84 miligram kolesterol atau sekitar 20% kebutuhan harian.

    Ada baiknya konsumsi ceker ayam cukup dalam jumlah wajar, tidak terlalu sering dan tidak terlalu banyak, sebab bisa memicu peningkatan kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi terus-menerus dapat mengakibatkan mudah lelah hingga risiko serius seperti gagal jantung atau stroke.

    (azn/row)

  • Minum Kopi Saat Sahur, Bolehkah? Ini Saran Ahli Gizi

    Minum Kopi Saat Sahur, Bolehkah? Ini Saran Ahli Gizi

    Jakarta, Beritasatu.com –  Minum kopi saat sahur sering menjadi kebiasaan bagi banyak orang yang ingin tetap segar saat menjalani puasa. Namun, apakah aman bagi tubuh? Para ahli gizi memberikan panduan agar konsumsi kopi saat sahur tidak berdampak negatif pada kesehatan.

    Ahli gizi Rahaf Al Bochi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan nutrisi saat sahur agar tubuh tetap bugar sepanjang hari. Ia menyarankan agar sahur tidak dilewatkan karena makanan yang dikonsumsi pada waktu ini berperan penting dalam menjaga energi. “Sahur itu seperti sarapan pagi, hanya saja waktunya lebih awal. Pastikan untuk tidak melewatkannya,” ujar Al Bochi dikutip CNN, Sabtu (1/3/2025). 

    Banyak orang yang tetap ingin ngopi saat sahur untuk menghindari rasa kantuk. Namun, Al Bochi mengingatkan bahwa kafein memiliki efek diuretik yang bisa menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. “Kopi bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi. Jika ingin tetap minum kopi, pastikan untuk mengimbanginya dengan asupan air yang cukup,” katanya.

    Ia juga merekomendasikan menu sahur yang seimbang, seperti makanan tinggi protein dan lemak sehat agar kenyang lebih lama. “Kombinasikan telur, alpukat, roti panggang, oatmeal, atau yogurt Yunani agar energi tetap stabil sepanjang hari,” tambahnya.

    Saat berbuka, tradisi Nabi menganjurkan untuk mengawali iftar dengan kurma dan air. Menurut Al Bochi, kurma merupakan sumber energi yang cepat diserap tubuh karena kandungan gulanya yang alami. “Kurma juga mengandung serat, yang membantu menjaga keseimbangan gula darah. Jika dipadukan dengan protein seperti almond atau kenari, efeknya bisa lebih baik,” jelasnya.

    Dalam menyusun menu iftar, ia merekomendasikan konsep healthy plate model untuk memastikan keseimbangan gizi. “Bayangkan piring Anda dibagi menjadi beberapa bagian: setengahnya untuk sayuran, seperempatnya untuk karbohidrat kompleks seperti quinoa atau kentang, dan seperempatnya lagi untuk protein seperti ayam, daging sapi, atau ikan,” paparnya.

    Selain makanan, hidrasi juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan selama Ramadan. Al Bochi mengingatkan agar tubuh mendapatkan cairan yang cukup selama waktu berbuka hingga sahur. “Minumlah cukup air sepanjang malam. Teh, sup, serta buah-buahan dengan kadar air tinggi seperti semangka juga bisa membantu memenuhi kebutuhan cairan,” tuturnya.

    Bagi mereka yang terbiasa minum kopi, Al Bochi menyarankan untuk mengurangi asupan kafein secara bertahap sebelum Ramadan guna menghindari sakit kepala akibat perubahan pola konsumsi. Ngopi saat sahur sebenarnya boleh saja, tetapi ia mengingatkan agar tidak berlebihan. “Jika tetap ingin minum kopi, pastikan tubuh tetap terhidrasi dan jangan menjadikannya satu-satunya sumber cairan saat sahur,” ujarnya.

    Dengan menjaga keseimbangan asupan nutrisi, cukup minum air, serta menikmati kopi dalam jumlah yang tepat, ngopi saat sahur bisa dilakukan tanpa mengganggu kelancaran puasa. Pastikan tubuh tetap sehat agar Ramadan dapat dijalani dengan penuh energi.

  • Sahur dengan Menu Ini Bikin Nggak Gampang Lapar dan Ngantuk Selama Puasa

    Sahur dengan Menu Ini Bikin Nggak Gampang Lapar dan Ngantuk Selama Puasa

    Jakarta – Sahur menjadi waktu yang penting selama bulan Ramadan. Makan sahur diperlukan untuk mengisi energi yang dibutuhkan tubuh sebelum berpuasa.

    Ketika sahur, biasanya orang akan mengonsumsi makanan berat untuk mencegah rasa lapar. Menu yang terlalu berat kadang justru menimbulkan rasa kantuk di siang hari.

    Lantas, seperti apa menu sahur yang dianjurkan?

    Spesialis gizi dr Johanes C Chandrawinata, SpGK, menjelaskan asupan makanan saat sahur sebaiknya diisi dengan menu yang bisa membantu menahan lapar. Salah satunya karbohidrat yang tinggi serat.

    “Jadi, makanannya sebaiknya yang karbohidratnya tinggi serat, contohnya makan muesli (campuran oat dan kacang, dan biji-bijian). Boleh juga ditambahkan protein, tapi proteinnya jangan yang banyak lemak, supaya nggak begah perutnya,” jelas dia saat dihubungi detikcom, Sabtu (22/2/2025).

    Makanan yang dianjurkan selama sahur bisa terdiri dari karbohidrat, protein seperti ikan, telur, atau daging. Tidak lupa juga harus ada sayur dan buah-buahan.

    dr Johanes mengingatkan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi lemak dari makanan, seperti goreng-gorengan, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut.

    Selain itu, ia mengingatkan pentingnya adanya protein dalam menu sahur. Sebab, protein dapat membantu membuat kenyang lebih lama, sehingga dapat menahan rasa lapar.

    “Jangan juga makan yang terlalu manis dan terlalu asin ya. Kalau terlalu banyak makan yang asin-asin, nanti lebih banyak cairan yang dikeluarkan urine atau buang air kecil,” tutur dr Johanes.

    “Tentu ini tidak baik, karena akan menimbulkan sedikit dehidrasi pada tubuh,” pungkasnya.

    (sao/up)

  • Peneliti Temukan Cara agar Manusia Awet Muda, Ini Rahasianya

    Peneliti Temukan Cara agar Manusia Awet Muda, Ini Rahasianya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah penelitian berhasil menemukan kunci untuk menyetop penuaan. Penelitian dari Universitas Osaka Jepang mengungkap bahwa sel manusia akan menua seiring pertambahan usia.

    Hal ini ditandai dengan sel-sel yang berhenti membelah dan masuk kondisi pertumbuhan permanen.

    Hasil penelitian menemukan kunci manusia awet muda berasal dari protein bernama AP2A1. Protein ini menjadi saklar pengendali sel dalam masa prima atau masuk waktu tua.

    Menurut penelitian, menguras jumlah protein bisa membalikkan penuaan sel. Tim peneliti berhasil meremajakan sel dan beraktivitas seperti biasa, seperti melakukan pembelahan sel.

    “Temuan ini menunjukkan AP2A1 memodulasi keadaan sel yang menua dan peremajaan,” kata tim peneliti, dikutip dari Study Finds, Jumat (28/2/2025).

    Para peneliti melakukan pengurangan kadar AP2A1 pada sel pikun. Mereka menggunakan teknik interferensi RNA.

    Hasilnya, sel menjadi lebih kecil, dibandingkan dengan sebelumnya yang membengkak. Serat sel stress juga menipis, bisa membelah lagi dan memicu penurunan gen penuaan.

    Tim peneliti juga melakukan eksperimen dengan meningkatkan ekspresi AP2A1 pada sel muda. Hasilnya menunjukkan adanya karakteristik penuaan dini, seperti membesar, sel stress yang lebih besar, berhenti membelah diri, dan menunjukkan tanda penuaan genetik.

    Penelitian ini membuka kemungkinan adanya pengobatan anti penuaan. Laman Study Finds menuliskan jika peneliti bisa mengembangkan obat penghambat AP2A1 atau jalurnya mungkin bisa membuat sel pikun menjadi lebih mudah lagi dan memperlambat efek penuaan.

    (fab/fab)

  • Sepenting Apa Sih Baca Label Nutrisi di Kemasan Pangan?

    Sepenting Apa Sih Baca Label Nutrisi di Kemasan Pangan?

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, mengingatkan pentingnya membaca label nutrisi di kemasan produk pangan. Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan ini bisa menjadi langkah awal untuk menjaga tubuh lebih sehat.

    Informasi nilai gizi, termasuk komposisi dan takaran, wajib tercantum dalam kemasan pangan olahan. Dengan memperhatikan dan memahami informasi tersebut, konsumen dapat menyesuaikan pilihannya dengan kebutuhan masing-masing.

    “Ketiga hal itu sangat penting untuk dipahami sehingga saat dikonsumsi kita bisa mengatur sesuai kebutuhan. Tidak lebih atau kurang. jadi label nutrisi ini penting, dan dalam konteks makanan yang bersifat diproduksi dengan kemasan ini menjadi tugas dan wewenang Badan POM,” kata Taruna dalam acara detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’, Jumat (28/2/2025).

    Selain mencantumkan nilai gizi, kemasan pangan juga perlu mencantumkan nomor izin edar dan tanggal kedaluwarsa dari sebuah produk.

    Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, menjelaskan bahwa kebiasaan membaca kemasan produk pangan dapat memberikan dampak yang besar bagi kesehatan.

    Ia mencontohkan, orang yang tidak membaca kemasan produk pangan, punya risiko mengonsumsi makanan kedaluwarsa. Padahal ini dapat membahayakan seperti menimbulkan mual, muntah, diare, hingga meningkatkan risiko kanker karena bersifat karsinogenik.

    Selain itu, membaca label nutrisi dalam kemasan bermanfaat untuk menjaga asupan gula, garam, dan lemak (GGL) agar tidak berlebihan. Konsumsi makanan dengan kandungan tinggi GGL secara berlebihan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes hingga hipertensi.

    “Kita punya batasan untuk konsumsi gula, karena kita tahu kalau gula kan akan membuat kita tentunya bisa menjadi sakit diabetes melitus, atau penyakit gula,” ucap dr Nadia.

    “Kalau garam bisa berakhir menjadi hipertensi, kalau kita kebanyakan konsumsi lemak, bisa mengalami gangguan, yang akhirnya ke serangan jantung, stroke ya kan,” sambungnya.

    R&D Director Tempo Scan Group, Linda Lukitasari di acara detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

    Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, jumlah kasus obesitas pada penduduk usia 18 tahun meningkat dari 35,4 persen pada tahun 2018 menjadi 37,8 persen pada tahun 2023.

    Sementara itu, prevalensi diabetes pada penduduk di atas usia 15 tahun mengalami peningkatan dari 10,9 persen di tahun 2018 menjadi 11,7 persen pada tahun 2023. Demikian dengan hipertensi juga cukup tinggi berada di angka 30,8 persen.

    Pesan senada juga disampaikan R&D Director Tempo Scan Group, Linda Lukitasari, yang mengatakan bahwa membaca label nutrisi sebaiknya dijadikan sebuah kebiasaan. Pada konteks produk susu pertumbuhan anak, orang tua harus bisa mengenali nutrisi apa saja yang diperlukan oleh anak mereka.

    Terlebih, ada banyak jenis susu yang beredar di masyarakat, sehingga orang tua bisa memilih produk yang tepat sesuai kebutuhan.

    Ia menuturkan susu pertumbuhan anak dibuat secara khusus untuk anak berusia 1-3 tahun. BPOM RI sudah menetapkan standar terkait komposisi susu pertumbuhan anak meliputi makronutrien seperti protein, karbohidrat, lemak, dan gula, mikronutrien seperti vitamin dan mineral, hingga DHA.

    “Jadi label nutrisi ini memang perlu dibaca dan perlu dipahami, sehingga orang tua dapat mengerti susu yang mana yang mereka butuhkan, terutama untuk masa pertumbuhan 1-3 tahun,” kata Linda.

    “Jadi memang sudah diatur sedemikian rupa sehingga komposisi susu pertumbuhan ini memang menjadi komposisi yang tepat untuk tumbuh kembang anak,” tandasnya.

    (avk/up)