Produk: protein

  • Gemar Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini 10 Risikonya

    Gemar Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini 10 Risikonya

    Jakarta, Beritasatu.com – Gorengan sering menjadi pilihan utama saat berbuka puasa karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah. Namun, di balik kelezatannya, ada risiko makan gorengan saat berbuka puasa yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.

    Risiko makan gorengan saat berbuka puasa bisa memengaruhi sistem pencernaan, metabolisme, serta meningkatkan kemungkinan berbagai penyakit jika tidak dikontrol dengan baik. Berikut ini 10 risiko makan gorengan saat berbuka puasa yang perlu diwaspadai, dikutip dari Medical News Today, Senin (10/3/2025).

    Risiko Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa

    1. Meningkatkan asam lambung

    Gorengan mengandung lemak jenuh yang sulit dicerna, sehingga dapat meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini bisa menyebabkan refluks asam yang menimbulkan sensasi panas di dada dan gangguan pencernaan lainnya.

    2. Meningkatkan berat badan

    Kandungan kalori dan natrium yang tinggi dalam gorengan dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Jika dikonsumsi secara rutin, berat badan bisa naik secara signifikan dan meningkatkan risiko obesitas.

    3. Meningkatkan risiko penyakit jantung

    Lemak trans dalam minyak goreng dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), yang berkontribusi terhadap penyumbatan pembuluh darah serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan strok.

    4. Membuat tubuh mudah lelah

    Gorengan mengandung kalori tinggi tetapi rendah nutrisi, sehingga tidak memberikan energi yang cukup bagi tubuh. Akibatnya, tubuh bisa merasa lemas dan mengantuk setelah berbuka puasa.

    5. Mengurangi asupan nutrisi

    Meskipun mengenyangkan, gorengan tidak mengandung vitamin dan mineral penting seperti protein, kalsium, zat besi, serta vitamin A, C, D, dan E. Kurangnya nutrisi ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.

    6. Menurunkan sistem imun dan memicu peradangan

    Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam secara berlebihan dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.

    7. Mengganggu kesehatan pencernaan

    Gorengan rendah serat, sehingga dapat menyebabkan sembelit dan gangguan pencernaan lainnya. Minyak bekas pakai juga bisa memicu ketidakseimbangan bakteri di usus, yang berdampak negatif pada sistem pencernaan.

    8. Memicu kolesterol tinggi

    Minyak yang digunakan untuk menggoreng sering kali mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Jika tidak dikontrol, kondisi ini bisa menyebabkan hipertensi dan penyakit kardiovaskular.

    9. Meningkatkan risiko lonjakan gula darah

    Gorengan yang dibuat dengan tepung memiliki indeks glikemik tinggi, yang dapat meningkatkan kadar gula darah secara tiba-tiba. Hal ini berbahaya bagi penderita diabetes atau mereka yang memiliki kecenderungan resistensi insulin.

    10. Menjadi penyebab jerawat dan masalah kulit

    Makanan berminyak dapat meningkatkan produksi sebum pada kulit, yang bisa menyebabkan jerawat dan kulit berminyak. Selain itu, racun dari minyak goreng yang sudah dipakai berulang kali dapat memperburuk kondisi kulit dalam jangka panjang.

    Meskipun gorengan lezat dan menggugah selera, risiko makan gorengan saat berbuka puasa tidak bisa diabaikan. Konsumsi gorengan yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga risiko penyakit serius seperti diabetes dan jantung. Sebagai alternatif, cobalah mengganti gorengan dengan makanan sehat yang kaya serat, protein, dan vitamin agar tubuh tetap bugar selama Ramadan.

  • Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Mengonsumsi Daun Pepaya

    Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Rutin Mengonsumsi Daun Pepaya

    Jakarta

    Pepaya (Carica papaya) adalah tanaman yang banyak ditemukan di negara tropis, termasuk Indonesia. Buah dari tanaman ini dikenal karena rasanya yang manis, menyegarkan, dan kaya akan nutrisi.

    Selain buahnya, daun pepaya juga bisa dikonsumsi. Meski memiliki rasa yang pahit, daun pepaya memiliki kandungan nutrisi yang tak kalah dengan buahnya. Inilah yang membuat daun pepaya kerap dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengobati beragam penyakit.

    Biasanya, daun pepaya diolah dengan cara diseduh bersama air panas atau dikeringkan seperti teh. Air rebusan daun pepaya ini kemudian diminum untuk mengobati gangguan kesehatan, seperti sembelit, sakit tenggorokan, dan lain sebagainya.

    Lantas, apa saja manfaat daun pepaya? Dikutip dari Healthline, berikut ulasannya.

    1. Mendukung Fungsi Pencernaan

    Daun pepaya dan ekstraknya kerap digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk masalah pencernaan, seperti perut kembung, heartburn, dan lain-lain.

    Daun pepaya mengandung serat, nutrisi yang mendukung kinerja sistem pencernaan, serta senyawa bernama papain.

    Papain dikenal karena memiliki kemampuan untuk memecah protein sehingga lebih mudah dicerna.

    Sebuah studi juga menemukan suplementasi papain dapat mengurangi masalah pencernaan, termasuk sembelit dan heartburn, pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.

    2. Membantu Mengendalikan Gula Darah

    Daun pepaya sejak lama digunakan oleh masyarakat Meksiko sebagai obat alami untuk diabetes dan mengendalikan kadar gula darah.

    Sebuah studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan ekstrak daun pepaya memiliki efek antioksidan dan penurun gula darah yang kuat. Ini karena daun pepaya dapat melindungi sel di pankreas yang memproduksi insulin dari kerusakan dan kematian sel.

    Kendati demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut pada subjek manusia untuk benar-benar mengetahui manfaat daun pepaya dalam pengelolaan kadar gula darah.

    3. Melawan Peradangan

    Daun pepaya mengandung senyawa yang bersifat antiinflamasi, seperti papain, flavonoid, dan vitamin E.

    Sebuah penelitian menunjukkan ekstrak daun pepaya dapat secara signifikan mengurangi peradangan pada tikus dengan arthritis.

    Kendati demikian, belum diketahui secara pasti apakah efek serupa juga berlaku pada manusia atau tidak.

    4. Meningkatkan Kesehatan Kulit

    Sebagian orang mengonsumsi air rebusan daun pepaya agar kulit mereka tampak awet muda. Ini dikarenakan enzim papain dalam daun pepaya memiliki efek mengeksfoliasi sel kulit mati.

    Daun pepaya juga berpotensi mengurangi sumbatan di pori, jerawat, serta rambut yang tumbuh ke dalam.

    5. Mendukung Pertumbuhan Rambut

    Air rebusan daun pepaya juga dipercaya dapat mendukung kesehatan dan pertumbuhan rambut. Beberapa penelitian menunjukkan salah satu faktor yang memengaruhi rambut rontok adalah stres oksidatif.

    Karenanya, mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti daun pepaya, diyakini dapat meningkatkan kesehatan rambut dengan mengatasi stres oksidatif.

    6. Berpotensi Mencegah Kanker Tertentu

    Daun pepaya juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mencegah jenis kanker tertentu. Ekstrak daun pepaya diketahui memeiliki efek yang sangat kuat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan payudara.

    Kendati demikian, hal ini baru tampak pada uji tes tabung saja. Hasil yang serupa belum muncul pada uji coba terhadap hewan maupun manusia.

    (ath/kna)

  • 5 Resep Menu Buka Puasa Sehat dan Rendah Kolesterol

    5 Resep Menu Buka Puasa Sehat dan Rendah Kolesterol

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk lebih memperhatikan pola makan agar tetap sehat dan bugar. Oleh karena itu, memilih resep menu buka puasa yang sehat dan rendah kolesterol sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.

    Mengonsumsi makanan yang sehat saat berbuka tidak hanya membantu menjaga kesehatan jantung, tetapi juga mencegah penyumbatan pembuluh darah serta meningkatkan energi setelah seharian berpuasa.

    Memilih bahan makanan yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan tinggi protein nabati adalah langkah bijak untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil. Makanan berbuka puasa yang sehat tidak harus membosankan.

    Dengan kombinasi bahan yang tepat, Anda tetap bisa menikmati hidangan lezat tanpa harus khawatir akan dampak buruk bagi kesehatan. Berikut ini lima resep menu buka puasa yang tidak hanya lezat tetapi juga membantu menjaga kadar kolesterol tetap stabil.

    Resep Menu Buka Puasa

    1. Sup ayam kuah bening

    Bahan-bahan:
    500 gram daging ayam.
    10 buah buncis, potong panjang.
    1 buah kentang, potong dadu.
    1 buah wortel, iris bulat tipis.
    4 siung bawang putih, memarkan.
    1 batang seledri.
    2 batang daun bawang.
    1 sdm mentega.
    Air secukupnya.
    Lada bubuk, secukupnya.
    Garam, gula, dan penyedap secukupnya
    Bawang merah goreng secukupnya.Cara Membuat:
    1. Rebus daging ayam yang telah dicuci dan dipotong dengan air secukupnya hingga matang.
    2. Lelehkan mentega, tumis bawang putih hingga harum kemudian masukkan ke dalam rebusan daging ayam.
    3. Masukkan kentan, buncis dan wortel ke dalam rebusan daging ayam.
    4. Tambahkan garam, lada bubuk, penyedap dan gula secukupnya. Masak semua bahan hingga matang.
    5. Tambahkan daun seledri, daun bawang dan bawang goreng secukupnya. Koreksi rasa.
    6. Angkat sup ayam bening yang telah matang, sajikan selagi masih hangat.

    2. Jamur tuna panggang

    Bahan-bahan:
    1 kaleng tuna kemasan air ringan (tiriskan).
    6 1/2 cangkir mi telur mentah.
    1/2 cangkir tepung roti.
    1 kaleng jamur.
    1 kaleng sup krim jamur kental..
    1 cangkir susu.
    1/2 sdt garam.
    1/4 sdt merica.
    3 sdm mentega (lelehkan).Cara Membuat:
    1. Masak mi telur terlebih dahulu seperti biasa, lalu tambahkan tuna dan potongan jamur.
    2. Kemudian, masukkan sup krim jamur, susu, garam dan merica. Aduk-aduk sampai tercampur rata dengan mi dan teksturnya melembut.
    3. Siapkan loyang, olesi dengan minyak. Tuangkan campuran mi ke dalamnya.
    4. Campur tepung roti dan mentega leleh, lalu tuangkan di atas campuran mi.
    5. Panggang tanpa penutup di suhu 180 derajat celsius selama 35-45 menit. Jamur tuna panggang siap disajikan.

    3. Sup kacang putih

    Bahan-bahan:
    1 pon kacang putih kering, direndam semalaman.
    2 sendok makan minyak zaitun extra virgin.
    2 bawang bombai besar, cincang halus.
    2 batang seledri, cincang halus.
    2 wortel besar, cincang halus.
    1 liter air.
    2 tomat matang besar, dikupas dan dihaluskan, atau 1 sendok makan pasta tomat.
    2 sendok teh oregano kering.
    1 sendok teh garam.
    1/8 sendok teh cabai rawit.
    Lada hitam giling segar, sesuai selera.Cara Membuat:
    1. Tiriskan kacang. Masak dalam panci besar berisi air mendidih, tutup panci hingga empuk, sekitar 1 1/2 jam. Tiriskan.
    2. Panaskan minyak dalam panci atau panci sup dengan api sedang.
    3. Tumis bawang bombai, seledri, dan wortel selama 3 hingga 5 menit.
    4. Tambahkan air, kacang yang sudah dimasak, tomat, oregano, garam, cabai rawit, dan merica.
    5. Masak hingga sayuran empuk, sekitar 20 menit. Cicipi dan sesuaikan bumbu. Siap disajikan.

    4. Dada Ayam ancho dengan kacang hitam, paprika, dan daun bawang

    Bahan-bahan:
    1 sendok makan minyak zaitun extra virgin.
    3 siung bawang putih, cincang.
    1 sendok teh biji jintan.
    2 (15 ons) kaleng kacang hitam rendah sodium, dibilas.
    Air perasan 1 buah jeruk nipis.
    1/4 sendok teh garam kosher.
    16 batang daun bawang ukuran sedang, dipotong.
    3 paprika merah sedang, potong-potong menjadi potongan 1 inci.
    1 1/2 sendok makan minyak zaitun extra virgin ditambah 2 sendok teh, dibagi.
    3/4 sendok teh garam kosher, dibagi.
    1/4 sendok teh merica bubuk.
    2 (8 ons) dada ayam tanpa tulang dan kulit, dipangkas dan dibelah dua melintang.
    1 sendok teh bubuk cabai ancho.
    1/2 sendok teh bubuk kayu manis.
    1/2 sendok teh bubuk kakao tanpa pemanis.
    1 sendok teh gula merah.Cara Membuat:
    1. Untuk menyiapkan kacan, panaskan 1 sendok makan minyak dalam panci sedang di atas api sedang.
    2. Tambahkan bawang putih dan biji jintan, masak sambil diaduk, hingga harum dan mulai berwarna kecokelatan, 30 detik hingga 1 menit.
    3. Masukkan kacang, air jeruk nipis, dan 1/4 sendok teh garam, lalu masak hingga panas, 2 hingga 4 menit.
    4. Angkat dari api dan tumbuk dengan penumbuk kentang hingga hampir halus.
    5. Dinginkan 1/2 cangkir kacang yang dihaluskan.
    6. Tutupi kacang yang tersisa agar tetap hangat.
    7. Untuk menyiapkan ayam dan sayuran, letakkan rak di sepertiga bagian atas oven, panaskan pemanggang dengan suhu tinggi.
    8. Lapisi loyang berbingkai dengan aluminium foil.
    9. Campurkan daun bawang dan paprika dalam mangkuk besar dengan 1 1/2 sendok makan minyak dan 1/4 sendok teh garam dan merica.
    10. Pindahkan ke loyang yang sudah disiapkan.
    11. Panggang, aduk dua kali, hingga sayuran hangus, 8 hingga 12 menit. Sementara itu, letakkan ayam di antara 2 lembar plastik besar.
    12. Pukul-pukul dengan sisi halus palu daging atau panci berat hingga ketebalannya rata 1/2 inch.
    13. Campur bubuk cabai, kayu manis, kakao, gula merah, dan sisa 1/2 sendok teh garam dalam mangkuk kecil.
    14. Olesi kedua sisi ayam dengan sisa 2 sendok teh minyak dan lapisi kedua sisi dengan campuran rempah-rempah.
    16. Lapisi wajan panggang besar atau wajan datar dengan minyak semprot dan panaskan di atas api sedang-tinggi.
    17. Kecilkan api ke sedang dan masukkan setengah ayam. Masak hingga termometer baca instan yang dimasukkan ke bagian paling tebal menunjukkan suhu 165 derajat fahrenheit, 2 hingga 4 menit per sisi.
    18. Ulangi dengan ayam yang tersisa, kecilkan api jika perlu. Letakkan sekitar 2/3 cangkir kacang pada masing-masing dari 4 piring makan dan taburi setiap porsi dengan daun bawang, paprika, dan ayam. Siap disajikan.

    5. Sup tahu daun bawang

    Bahan-bahan:
    1 kotak tahu putih (potong-potong dadu).
    3 siung bawang merah (cincang kasar).
    2 siung bawang putih (iris-iris tipis).
    1/2 bawang bombai (iris-iris).
    2 buah pakcoy.
    2 batang daun bawang (iris tipis).
    Gula, garam, dan penyedap rasa.
    Minyak wijenCara Membuat:
    1. Panaskan minyak wijen di wajan, tumis bawang merah, bawang putih, dan bawang bombai hingga harum. Tambahkan air, masak sampai mendidih.
    2. Masukkan tahu ke dalamnya, beri garam, gula, penyedap rasa secukupnya. Aduk-aduk sampai tercampur rata.
    3. Tambahkan pakcoy, masak hingga layu. Beri taburan daun bawang, aduk-aduk rata, koreksi rasa. Sup tahu daun bawang siap disajikan.

    Dengan memilih resep menu buka puasa yang sehat, Anda bisa tetap menikmati makanan enak sekaligus menjaga kesehatan tubuh selama Ramadan. Membiasakan diri dengan pola makan yang lebih baik akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan, terutama dalam menjaga kadar kolesterol agar tetap normal.

  • Kebutuhan protein hewani anak harus terpenuhi untuk cegah stunting

    Kebutuhan protein hewani anak harus terpenuhi untuk cegah stunting

    Jakarta (ANTARA) – Praktisi kesehatan dari RSUD Kepulauan Seribu dr Viktor mengemukakan bahwa anak di kabupaten di Provinsi DKI Jakarta tersebut harus mendapatkan sumber protein hewani yang cukup untuk mencegah stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi.

    “Anak-anak di Kepulauan Seribu seharusnya mendapatkan protein hewani yang cukup,” ujar dr Viktor di Jakarta, Senin.

    Dia menyebutkan, jangan hanya makan karbohidrat sekadar kenyang, tapi perhatikan gizi seimbang untuk pertumbuhan optimal.

    Ia menjelaskan, stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tubuh anak lebih pendek dari usianya.

    Menurut dia, kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan, kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.

    Ia mengatakan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan dengan memastikan ibu hamil mendapatkan gizi cukup.

    Mulai dari memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif, makanan pendamping air susu ibu (MPASI) bergizi serta menjaga kebersihan lingkungan.

    “Jadi jangan hanya mengandalkan karbohidrat untuk membuat anak kenyang,” kata dia.

    Dia berharap sosialisasi pencegahan stunting yang dilakukan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perilaku hidup sehat dalam mencegah stunting di Kepulauan Seribu.

    “Kami sadarkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan memberikan panduan yang jelas dalam melakukannya,” kata dia.

    Berdasarkan Prevalensi Status Gizi Balita menurut Kabupaten/Kota di Provinsi DKI Jakarta, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Seribu sudah turun menjadi 18,6 persen.

    Pada 2023 angka stunting tercatat 135 terdiri atas 16 anak di Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari (16 anak) dan Kelurahan Pulau Untung Jawa 5 anak.

    Untuk Kelurahan Pulau Panggang sebanyak 38 anak, Kelurahan Pulau Kelapa (42 anak) dan Kelurahan Pulau Harapan ada 18 anak.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Golongan Darah A Berisiko Kena Stroke Usia Muda, Inikah Pemicunya?

    Golongan Darah A Berisiko Kena Stroke Usia Muda, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology tahun 2022 mengungkapkan orang dengan golongan darah A lebih mungkin mengalami stroke di usia muda.

    Dalam penelitian tersebut, para ahli genomik menemukan adanya hubungan jelas antara gen untuk subkelompok A1 dan stroke dini. Mereka mengumpulkan data dari 48 penelitian genetik, yang mencakup sekitar 17 ribu orang dengan stroke dan hampir 600 orang yang sehat.

    Semua peserta berusia antara 18 dan 59 tahun. Pencarian genom secara luas mengungkapkan dua lokasi yang sangat terkait dengan risiko stroke sebelumnya, salah satunya dengan golongan darah.

    Analisis kedua dari jenis gen golongan darah tertentu kemudian menemukan orang-orang yang genomnya mengkodekan variasi golongan darah A memiliki peluang 16 persen lebih tinggi terkena stroke sebelum usia 60 tahun, dibandingkan dengan populasi golongan darah lainnya.

    Bagi orang-orang yang memiliki gen golongan darah O1, risikonya lebih rendah hingga 12 persen. Tetapi, para peneliti mencatat bahwa risiko tambahan stroke pada orang dengan golongan darah A kecil, jadi tidak perlu terlalu panik.

    “Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A memberikan risiko yang lebih tinggi,” kata penulis senior dan ahli saraf vaskular Steven Kittner dari Universitas Maryland.

    “Namun, kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel-sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya, yang semuanya berperan dalam perkembangan bekuan darah,” sambungnya, dikutip dari Science Alert.

    Menurut Kittner, masih membutuhkan lebih banyak studi lanjutan untuk memperjelas mekanisme peningkatan risiko stroke pada orang dengan golongan darah A ini.

    Temuan penting lainnya dari penelitian ini didapatkan dari perbandingan orang yang terkena stroke sebelum usia 60 tahun dan mereka yang mengalaminya setelah usia 60 tahun. Untuk ini, para peneliti menggunakan data dari sekitar 9.300 orang berusia di atas 60 tahun yang mengalami stroke.

    Selain itu, mereka juga menggunakan data dari sekitar 25 ribu orang yang berusia di atas 60 tahun yang tidak mengalami stroke.

    Mereka menemukan peningkatan risiko stroke pada golongan darah A menjadi tidak signifikan pada kelompok usia lanjut. Ini menunjukkan stroke yang terjadi di awal kehidupan mungkin memiliki mekanisme yang berbeda dibandingkan dengan stroke yang terjadi di kemudian hari.

    “Stroke pada orang yang lebih muda cenderung tidak disebabkan oleh penumpukan lemak di arteri (proses yang disebut aterosklerosis). Itu lebih mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pembentukan bekuan darah,” tulis para ahli.

    Penelitian ini juga menemukan bahwa orang dengan golongan darah B sekitar 11 persen lebih mungkin terkena stroke dibandingkan dengan orang kontrol yang tidak terkena stroke, terlepas dari usia mereka.

    Urutan genetik golongan darah A dan B juga dikaitkan dengan risiko pembekuan darah yang sedikit lebih tinggi di vena, yang disebut trombosis vena.

    (sao/naf)

  • Jarang Disadari, Kebiasaan Ini Bikin Berat Badan Malah Naik saat Puasa

    Jarang Disadari, Kebiasaan Ini Bikin Berat Badan Malah Naik saat Puasa

    Jakarta

    Banyak yang meyakini puasa merupakan kegiatan yang bisa membantu seseorang untuk menurunkan berat badan. Namun, cara berpuasa yang ‘keliru’ justru dapat menggagalkan rencana diet seseorang di bulan baik ini.

    Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF mengatakan masih banyak orang yang tanpa disadari justru melakukan ‘kesalahan’ saat puasa, sehingga berakibat pada meningkatnya berat badan mereka.

    “Puasa dengan cara yang baik dan benar memang bisa membantu menurunkan berat badan. Tapi kalau puasa malah menaikkan berat badan, artinya pola puasa itu tidak tepat,” kata dr Putri saat dihubungi detikcom, Jumat (7/3/2025).

    “Seperti saat kita berbuka puasa lebih mengutamakan makan yang manis-manis atau terlalu banyak lemak itu bisa meningkatkan berat badan, apalagi kalau secara porsi mereka kalap,” lanjut dia.

    dr Putri juga memberikan beberapa tips untuk mereka yang ingin sekalian memangkas berat badan di bulan ramadan kali ini.

    “Jangan skip sahur. Kalau bisa (saat sahur) pilih makanan yang tinggi karbohidrat kompleks, sayur jangan sampai kurang, protein juga harus terpenuhi dengan baik, sehingga bisa kenyang lebih lama,” katanya.

    “Saat berbuka puasa, awali dengan takjil yang ringan seperti kurma. Lalu setelah salat diharapkan makan makanan dengan gizi seimbang,” sambungnya.

    Menurut dr Putri, makanan dengan gizi seimbang saat buka puasa penting diperhatikan bagi mereka yang ingin sekalian diet di bulan puasa. Hal ini agar menekan keinginan makan berlebih.

    “Harapannya agar nggak kalap mengonsumsi takjil lainnya,” tutupnya.

    (dpy/naf)

  • 7 Buah Rendah Gula yang Sehat dan Cocok Dinikmati saat Buka Puasa

    7 Buah Rendah Gula yang Sehat dan Cocok Dinikmati saat Buka Puasa

    Jakarta

    Ketika berbuka puasa, buah-buahan menjadi asupan yang bernutrisi. Selain menyegarkan, buah-buahan bisa menghidrasi tubuh dan memberikan energi yang hilang selama puasa.

    Untuk menekan asupan gula, buah dengan kandungan gula yang rendah bisa dipilih untuk berbuka puasa. Berikut beberapa buah rendah gula yang cocok untuk dikonsumsi setelah seharian puasa.

    7 Buah Rendah Gula untuk Berbuka Puasa

    Buah-buahan rendah gula yang cocok dikonsumsi saat berbuka puasa di antaranya semangka, alpukat, kiwi, hingga melon. Begini penjelasannya mengutip laman Life Extension, BBC Good Food, Only My Health, Eating Well hingga Real Simple.

    1. Semangka

    Semangka mengandung banyak likopen yang baik untuk kulit, kesehatan sel, serta kelenjar prostat bagi pria. Buah ini juga mudah dicerna karena kaya akan vitamin A dan B6, serta banyak air, yang penting untuk mendapat hidrasi setelah berpuasa. Satu cangkir semangka mengandung kurang dari 10 gram gula dan hingga 5 ons air.

    2. Alpukat

    Alpukat kaya akan nutrisi dan lemak sehat yang dibutuhkan tubuh setelah berpuasa. Ada lebih banyak serat larut yang dimiliki alpukat dibandingkan buah lainnya dan menyumbangkan sejumlah mineral seperti tembaga dan kalium. Satu buah alpukat hanya mengandung 1 gram gula.

    3. Kiwi

    Kiwi merupakan sumber karotenoid, jenis fitokimia tertentu yang terbukti meningkatkan kesehatan mata dan kulit. Buah rendah gula dengan kaya vitamin C, kalium, serta serat ini juga menawarkan manfaat lainnya sepert menghilangkan sembelit dan tidur yang lebih baik. Dalam satu buah kiwi, hanya terdapat sekitar 7 gram gula.

    4. Raspberi

    Raspberi hanya mengandung kurang dari 2,7 gram gula per 100 gram. Buah ini kaya antioksidan yang dikaitkan dengan lebih rendahnya risiko penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular. Seratnya yang tinggi bisa mengontrol gula darah dan mendukung kesehatan pencernaan yang baik.

    5. Pepaya

    Pepaya adalah buah tropis dengan banyak manfaat kesehatan, seperti vitamin C untuk sehari penuh dan 10 persen serat harian. Secangkir buah pepaya yang dipotong dadu mengandung 11 gram gula.

    Mengutip laman WebMD, enzim dalam pepaya, papain membantu memecah protein makanan di lambung. Sehingga, enzim ini bisa mengurangi kembung, gas, dan gangguan pencernaan.

    6. Naga

    Buah naga dapat dikonsumsi secara langsung atau dibuat smoothie. Secangkir buah naga yang mengandung 17,6 gram gula menyediakan hampir seperempat kebutuhan serat harian dan dianggap sebagai buah dengan indeks glikemik rendah.

    7. Melon

    Melon memiliki kandungan air tinggi bisa menghidrasi tubuh setelah berpuasa. Secangkir buah melon yang dipotong dadu memiliki kandungan 13 gram gula.

    Selain memiliki gula yang rendah, melon juga merupakan sumber beta karoten yang baik, provitamin yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Kandungan tersebut bisa mendukung kesehatan reproduksi dan penglihatan.

    Mengonsumsi buah-buahan ketika berbuka akan membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Pastikan untuk tetap terhidrasi dan mengkonsumsi makanan sehat lainnya seperti sayur-sayuran hingga protein untuk mendukung kebutuhan nutrisi selama berpuasa.

    (elk/row)

  • Tetap Produktif Selama Ramadan

    Tetap Produktif Selama Ramadan

    Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Selain menjadi  momen untuk meningkatkan ibadah, Ramadan juga bisa menjadi waktu yang produktif dan penuh energi jika tahu cara mengaturnya. Banyak orang merasa lemas dan  kurang produktif saat berpuasa. Padahal, dengan strategi yang tepat, orang yang berpuasa bisa tetap produktif  dan bugar sepanjang hari. 

    Mengapa produktivitas dan kebugaran penting pada Ramadan? Orang yang berpuasa tetap memiliki tanggung jawab dan aktivitas sehari-hari yang harus dikerjakan. Bekerja, belajar, mengurus rumah tangga, atau kegiatan sosial lainnya, harus tetap berjalan  seperti biasa.  Oleh karena itu, penting untuk menjaga produktivitas agar semua tugas dan tanggung jawab dapat terselesaikan dengan baik. 

    Selain produktivitas, kebugaran juga penting untuk dijaga selama Ramadan. Tubuh yang bugar akan membantu menjalankan ibadah dengan lebih baik serta mencegah  rasa lelah dan lesu yang berlebihan. Tubuh yang sehat dan bugar bisa menambah semangat dan fokus dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. 

    Dalam Islam, menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu dengan baik adalah bagian dari  ajaran agama. Rasulullah SAW bersabda,”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.”  (HR Muslim) 

    Hadis ini menunjukkan bahwa Allah lebih mencintai hamba-Nya yang kuat dan sehat. Oleh  karena itu, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh merupakan hal penting agar bisa menjadi  mukmin yang kuat dan produktif. 

    Selain itu, Allah Swt juga berfirman dalam Al-Qur’an,”Dan bahwasanya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”1 (QS Al-‘Asr: 2-3) 

    Ayat ini mengingatkan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan tidak  menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Produktivitas adalah salah satu cara mengisi waktu dengan kegiatan yang positif dan memberikan manfaat bagi diri sendiri  maupun orang lain. 

    Tip Mengatur Waktu dan Energi 

    1. Rencanakan jadwal harian 

    Buatlah jadwal harian yang terstruktur dan realistis. Atur waktu untuk bekerja, beribadah,  istirahat, dan kegiatan lainnya. Prioritaskan tugas-tugas yang penting dan mendesak. Dengan jadwal yang terencana, Anda bisa lebih fokus dan menghindari pemborosan waktu. 

    2. Manfaatkan waktu sahur dengan optimal 

    Selain sebagai bentuk sunah, sahur adalah waktu yang penting untuk mengisi energi sebelum berpuasa seharian. Pilihlah makanan yang sehat dan bergizi saat sahur, seperti  karbohidrat kompleks, protein, serat, dan vitamin. Hindari makanan yang terlalu manis atau  berlemak, karena bisa membuat Anda cepat lapar dan lemas. 

    3. Istirahat yang cukup 

    Usahakan untuk tidur yang cukup pada malam hari, meskipun jam tidur Anda mungkin berkurang dibandingkan hari-hari biasa. Tidur yang cukup akan membantu menjaga energi dan konsentrasi Anda sepanjang hari. Jika memungkinkan, “curilah” waktu untuk tidur  siang sejenak (qailulah) untuk mengembalikan energi. 

    4. Jaga hidrasi tubuh 

    Dehidrasi adalah masalah umum yang sering dihadapi saat berpuasa. Untuk mencegah dehidrasi, minumlah air yang cukup saat sahur, berbuka, dan di antara waktu berbuka dan sahur. Hindari minuman yang manis atau berkafein karena bisa membuat Anda lebih cepat  mengalami dehidrasi. 

    5. Tetap aktif secara fisik

    Meskipun sedang berpuasa, usahakan untuk tetap aktif bergerak dan berolahraga ringan.  Anda bisa berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan peregangan ringan. Aktivitas fisik akan  membantu menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan energi. Pilihlah waktu yang tepat  untuk berolahraga, seperti setelah berbuka atau sebelum sahur. 

    6. Manfaatkan waktu luang untuk kegiatan bermanfaat 

    Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah dan melakukan  kegiatan yang bermanfaat. Anda bisa membaca Al-Qur’an, mengikuti kajian agama, atau  melakukan kegiatan sosial. Manfaatkan waktu luang Anda untuk hal-hal yang positif dan  produktif. 

    7. Jaga kesehatan mental 

    Kesehatan mental juga penting untuk dijaga selama Ramadan. Hindari stres dan  pikiran negatif. Carilah kegiatan yang bisa menenangkan pikiran Anda, seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Jaga hubungan baik dengan keluarga  dan teman-teman, serta berbagilah cerita atau masalah jika Anda sedang merasa tertekan. 

    8. Berbuka dengan makanan yang sehat 

    Saat berbuka, pilihlah makanan yang sehat dan bergizi. Mulailah dengan makanan yang  ringan dan mudah dicerna, seperti kurma atau buah-buahan. Hindari makanan yang terlalu  berat atau berminyak, karena bisa membuat Anda merasa kenyang dan lemas. 

    Inspirasi agar Tetap Aktif dan Kreatif 

    Selain tip di atas, berikut beberapa inspirasi kegiatan yang bisa Anda lakukan  agar tetap aktif dan kreatif selama Ramadan. 

    Mengikuti tantangan atau program Ramadan produktif yang diadakan oleh komunitas  atau organisasi tertentu. Membuat konten kreatif di media sosial, seperti video atau infografik tentang tip Ramadan produktif. Menulis artikel atau blog tentang pengalaman atau inspirasi selama menjalankan ibadah pada  Ramadan. Mengembangkan keterampilan baru yang bermanfaat, seperti memasak, menulis, atau  desain.

    Ramadan bukan halangan untuk tetap produktif dan bugar. Dengan  perencanaan yang baik, pola hidup sehat, dan semangat yang tinggi, orang yang berpuasa bisa menjalani Ramadan dengan penuh energi dan keberkahan. Manfaatkan waktu Ramadan untuk  meningkatkan kualitas diri, baik dalam hal ibadah maupun produktivitas. 

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).

  • Studi Ungkap Golongan Darah yang Lebih Berisiko Kena Stroke di Usia Dini

    Studi Ungkap Golongan Darah yang Lebih Berisiko Kena Stroke di Usia Dini

    Jakarta

    Para peneliti di University of Maryland (UMD) menemukan golongan darah yang lebih mungkin mengalami stroke sebelum usia 60 tahun. Mereka menyebut golongan darah A lebih mungkin terkena stroke iskemik dini, yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak.

    Sementara untuk orang dengan golongan darah O memiliki risiko yang lebih rendah.

    “Jumlah orang dengan stroke dini meningkat. Orang-orang ini lebih mungkin meninggal karena kejadian yang mengancam jiwa, dan para penyintas berpotensi menghadapi puluhan tahun dengan kecacatan,” jelas Dr Steven J Kittner, salah satu peneliti utama studi dan ahli saraf di UMD Medical Center.

    “Meskipun demikian, hanya ada sedikit penelitian tentang penyebab stroke dini,” sambungnya, dikutip dari NYPost.

    Dalam analisis tahun 2022, Kittner dan rekan-rekannya menyaring data dari 48 studi genetik yang melibatkan hampir 17 ribu pasien stroke dan 600 ribu orang sehat yang tidak pernah mengalami stroke. Semua peserta berusia antara 18 dan 59 tahun.

    Setelah meninjau profil genetik mereka, para peneliti menemukan hubungan potensial antara stroke dini dan bagian kromosom yang mengandung gen, yang menentukan golongan darah A, AB, B, atau O.

    “Hubungan golongan darah dengan stroke yang terjadi kemudian jauh lebih lemah daripada yang kami temukan dengan stroke dini,” beber Dr. Braxton D Mitchell, peneliti utama dan profesor kedokteran di UMD.

    Setelah menyesuaikan jenis kelamin dan faktor-faktor lain, tim menemukan bahwa golongan darah O memiliki risiko 12 persen lebih rendah untuk mengalami stroke dibandingkan dengan golongan darah lainnya.

    Sementara mereka yang bergolongan darah A, memiliki risiko 16 persen lebih tinggi untuk mengalami stroke dini. Meski begitu, para ahli menekankan agar orang-orang dengan golongan darah tersebut untuk tidak terlalu panik.

    “Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A memiliki risiko yang lebih tinggi. Tetapi, kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah, serta protein sirkulasi lainnya,” tutur Kittner.

    “Semua itu berperan dalam pembekuan darah.”

    Bekuan darah merupakan penyebab utama stroke iskemik, karena menghambat aliran darah ke otak. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A mungkin lebih rentan mengalami bekuan darah di kaki, suatu kondisi yang disebut sebagai trombosis vena dalam.

    “Kami jelas membutuhkan lebih banyak penelitian lanjutan untuk mengklarifikasi mekanisme peningkatan risiko stroke,” kata Kittner.

    Para peneliti juga mencatat bahwa penelitian mereka memiliki beberapa keterbatasan, termasuk kurangnya keberagaman di antara peserta.

    Faktor risiko stroke umumnya meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, dan konsumsi alkohol. Obesitas, pola makan yang tidak sehat, dan kurang olahraga juga dapat meningkatkan risiko stroke.

    “Studi ini menimbulkan pertanyaan penting yang memerlukan penyelidikan lebih dalam tentang bagaimana golongan darah yang ditentukan secara genetik dapat berperan dalam risiko stroke dini,” ungkap Dr Mark T Gladwin, wakil presiden eksekutif untuk urusan medis di UMD Baltimore.

    “Hal ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk menemukan cara baru guna mencegah kejadian yang berpotensi merusak ini pada orang dewasa muda,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Lagi Ngetren Campur Kurma Pakai Unsalted Butter, Catat Pesan Dokter Gizi

    Lagi Ngetren Campur Kurma Pakai Unsalted Butter, Catat Pesan Dokter Gizi

    Jakarta

    Berbuka puasa dengan kurma merupakan sunnah Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma, sebab kurma itu mendatangkan berkah. Namun apabila tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih.”

    Kurma bukan hanya nikmat untuk dikonsumsi karena rasanya yang manis. Di balik itu, kurma memiliki beragam kandungan nutrisi yang penting untuk tubuh ketika berpuasa. Belakangan, kurma dipasarkan dengan berbagai varian, ada yang ditambahkan kacang almond, juga keju.

    Tidak sedikit yang juga menambahkan sendiri unsalted butter ke bagian dalam kurma untuk disantap saat berbuka. Menurut spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF, boleh-boleh saja mengikuti tren semacam itu, selama tidak berlebihan.

    Ia mengingatkan untuk memerhatikan jumlah kalori juga lemak yang berlebih saat menambah kurma dengan keju maupun unsalted butter.

    “Biasanya satu saja kalau mau mencoba, itu pun diusahakan butternya tidak terlalu banyak,” pesan dia, saat dihubungi detikcom Minggu (9/5/2025).

    “Kombinasi dari kurma kan itu tinggi dengan karbohidrat ya, sebetulnya sehat tetapi kalorinya tetap harus diperhitungkan, kemudian keju maupun unsalted butter itu juga kan lemaknya cukup tinggi sehingga secara kalori per sajiannya itu memang lumayan tinggi, tapi balik lagi berapa kalorinya tergantung seberapa banyak keju dan unsalted butter yang ditambahkan,” jelasnya.

    dr Putri menyarankan di waktu berbuka puasa diselingi dengan konsumsi takjil lain tinggi protein. Jangan terlalu berlebihan mengonsumsi makanan manis, demi menghindari lonjakan kadar gula darah.

    “Artinya, secara porsi maupun frekuensi itu diperhatikan, sudah cukup satu butir saja kalau ingin mencoba, karena kalau berbuka harapannya kita hanya berbuka dengan snack kecil saja untuk mengembalikan kadar gula darah kita, divariasikan dengan asupan lain tinggi protein,” pungkasnya.

    (naf/up)