Produk: protein

  • Wamentan Tepis Kabar Harga Bahan Pangan Meroket imbas Program MBG

    Wamentan Tepis Kabar Harga Bahan Pangan Meroket imbas Program MBG

    Bisnis.com, SURABAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa pemerintah memastikan ketersediaan stok pangan nasional dalam kondisi aman di tengah kenaikan permintaan seiring dengan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan dirinya menepis isu bahwa harga sejumlah komoditas pangan meroket karena stok yang menipis akibat dialihkan untuk memenuhi kebutuhan program prioritas nasional tersebut.

    Meskipun pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET), Sudaryono membeberkan bahwa faktor geografis menjadi salah satu penyebab variasi harga pangan di beberapa wilayah, terutama daerah-daerah dengan medan logistik yang sulit seperti wilayah Papua.

    Namun, dia menilai lonjakan harga yang terjadi di wilayah lain yang tidak memiliki kendala distribusi serupa adalah sebagai anomali dan tidak mencerminkan kondisi stok nasional.

    “Kalau memang ada misalnya contoh di Papua, harganya jauh lebih mahal kan ada faktor yang memang betul setelah kita cek memang ada misalnya biaya angkutan yang lebih mahal, tapi kalau yang di tempat lain yang secara geografis kemudian jarak dan lain-lain tidak terlalu ya. Ini berarti sebuah anomali. Wong yang biasanya enggak lebih mahal kok ini lebih mahal?,” ujar Sudaryono di sela-sela kunjungannya di Balai Besar Veteriner Farma PUSVETMA, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/11/2025).

    Menurutnya, stok pangan secara nasional masih berada di level yang mencukupi, apalagi jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), termasuk untuk komoditas telur, daging ayam, beras, sayur, dan buah. Dia juga memastikan bahwa para peternak tetap tertib dalam menjual komoditas garapannya sehingga tidak ada indikasi kelangkaan yang bersumber dari gangguan pasokan.

    “Jadi, secara stok kita cukup, kemudian secara ketertiban dari peternak-peternak telurnya juga menjual telurnya juga tertib. Nah, hanya memang kita sangat mengantisipasi atas lonjakan dari kebutuhan telur maupun daging ayam dan lainnya termasuk di situ ada sayuran dan lain-lain karena ada MBG,” bebernya.

    Kementerian Pertanian pun optimistis peningkatan permintaan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan MBG masih dapat dikelola dengan baik atau manageable oleh pemerintah. Dirinya pun menegaskan bahwa seluruh komoditas pangan yang dibutuhkan untuk memasok program tersebut masih berada pada tingkat ketersediaan yang aman.

    “Tapi ini Insyaallah manageable-lah. Jadi, peningkatan terkait sayur, buah, kemudian beras, kemudian kebutuhan protein ini manageable, karena ada MBG ini Insyaallah dia manageable. Jadi, bukan terus tiba-tiba langka enggak ada. Kita pastikan itu itu kita siap di situ ya,” pungkasnya. 

    Pemerintah, tegasnya, akan terus memonitor dinamika harga dan distribusi pangan di seluruh wilayah Indonesia untuk memastikan kelancaran program MBG sekaligus menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.

  • Tes Darah Ini Bisa Prediksi Risiko Kerusakan Otak 25 Tahun sebelum Diagnosis

    Tes Darah Ini Bisa Prediksi Risiko Kerusakan Otak 25 Tahun sebelum Diagnosis

    Jakarta

    Demensia merupakan penyakit yang memengaruhi ingatan, bahasa, serta keterampilan dalam memecahkan masalah. Sebuah tes darah baru bisa mengetahui risiko penyakit ini beberapa tahun sebelum gejalanya muncul. Demensia disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya sel-sel saraf dan koneksinya di otak, yang mengganggu fungsi kognitif seperti daya ingat, berpikir, dan berkomunikasi.

    Deteksi dini menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup, memperluas pilihan pengobatan, dan memungkinkan perencanaan hidup yang lebih baik. Dikutip dari laman NY Post, sebuah studi baru di Europian Heart Journal melaporkan bahwa tes troponin jantung bisa mengetahui apakah seseorang memiliki risiko yang lebih besar terkena demensia, bahkan 25 tahun sebelum diagnosis.

    Temuan tersebut menghubungkan kadar troponin jantung yang lebih tinggi (protein yang dilepas dari otot jantung yang rusak) di usia paruh baya dengan peningkatan risiko penurunan kognitif yang lebih cepat dan penyusutan otak yang lebih besar di kemudian hari.

    Tes darah diberikan kepada hampir 6.000 warga Inggris paruh baya yang mengalami kerusakan otot jantung ringan. Para peneliti menguji fungsi kognitif mereka secara rutin selama dua dekade.

    Peserta yang memiliki kadar troponin jantung tinggi, yaitu 5,2 nanogram per liter memiliki skor fungsi kognitif yang lebih rendah pada usia 80 tahun dan skor yang lebih rendah lagi 10 tahun kemudian, di usia 90 tahun.

    Mereka yang memiliki protein darah lebih banyak juga memiliki materi abu-abu yang rendah, jaringan otak yang penting untuk memproses informasi, pembelajaran, dan memori. Peserta yang memiliki kadar yang lebih tinggi juga memiliki risiko 18 persen lebih besar mengalami penyusutan otak seiring bertambahnya usia.

    Bagi mereka yang akhirnya mengalami demensia, kadar protein darah secara konsisten lebih tinggi, bahkan sudah terlihat sejak tujuh tahun sebelum kondisi tersebut terdeteksi.

    Meski biasanya demensia bisa terdiagnosis pada usia 60-an, sebenarnya gejala seperti gangguan memori, perhatian, atau kemampuan berkomunikasi bisa mulai terlihat sejak usia 40-an. Beberapa faktor bahkan bisa membantu memprediksi tingginya risiko penyakit ini, seperti usia, riwayat keluarga, riwayat stroke, tekanan darah tinggi, dan berbagai faktor lainnya.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/kna)

  • Prabowo Usul Lauk MBG Diganti Telur Puyuh atau Daging, Antisipasi Kelangkaan Pangan Akhir Tahun

    Prabowo Usul Lauk MBG Diganti Telur Puyuh atau Daging, Antisipasi Kelangkaan Pangan Akhir Tahun

    Liputan6.com, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto mengusulkan penggantian sementara beberapa menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengantisipasi kelangkaan bahan baku. Dia menyarankan pengurangan menu telur ayam dan menggantinya dengan daging sapi atau telur puyuh agar stok pangan masyarakat tetap terjaga.

    “Tadi Pak Presiden pesan, ‘Wah, ya nanti kalau misalnya ini kan mau Nataru nih, mau Nataru, kemudian lebaran, ya kan. Nanti mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh,’ gitu,” kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang usai rapat bersama Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 20 November 2025.

    “Supaya enggak ganggu kebutuhan masyarakat yang mau Nataru dan mau lebaran untuk kue, terutama telur ya,” sambungnya.

    Menurut dia, beberapa daerah sudah mulai mengalami kenaikan harga bahan baku makanan menjelang Nataru. Khususnya untuk sumber protein yakni, ayam dan telur.

    “Ya sekarang masih, masih kecil, ya, tapi kan tanda-tanda itu mulai ada. Saya kasih contoh kalau yang SPPG-nya sudah mulai penuh di kabupaten itu sudah mulai naik,” ujarnya.

    Selain ayam dan telur, Nanik mengungkapkan buah-buahan di pasar juga mulai mengalami kelangkaan. Padahal, buah-buahan dibutuhkan untuk menu makan bergizi gratis.

    “Terus yang mengkhawatirkan juga ini buah. Dulu buah ini di pasar induk aja tumpuk-tumpukan, sekarang udah susah juga nyari buah,” tutur Nanik.

  • Gemarikan Goes to School, Wali Kota Kediri Harapkan Anak-anak Terbiasa Makan Ikan

    Gemarikan Goes to School, Wali Kota Kediri Harapkan Anak-anak Terbiasa Makan Ikan

    Kediri (beritajatim.com) – Gemarikan Goes to School menjadi langkah nyata dalam mendorong kebiasaan makan ikan di kalangan pelajar sekolah dasar. Melalui edukasi langsung, program ini mengenalkan manfaat gizi ikan sekaligus membangun kesadaran anak sejak dini tentang pentingnya konsumsi protein hewani yang sehat dan terjangkau.

    Kehadiran Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati yang turut memberikan pemahaman kepada para siswa SDN Singonegaran 1, semakin menegaskan komitmen Pemkot Kediri dalam meningkatkan angka gemar makan ikan di kota ini, Kamis (20/11/2025).

    Anak-anak diajak memahami bahwa ikan merupakan sumber protein bernutrisi tinggi, mudah didapat, dan terjangkau harganya. Kegiatan juga dirangkai dengan makan ikan bersama dan demo memasak guna memperkenalkan variasi olahan ikan kepada para siswa.

    Saat ditemui, Wali Kota Kediri menuturkan bahwa Gemarikan Goes to School menjadi salah satu langkah untuk menyosialisasikan konsumsi makanan bergizi, khususnya ikan. “Saya juga menyampaikan kepada anak-anak bahwa ikan mengandung vitamin, protein, omega-3 yang sangat baik untuk perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mendukung perkembangan fisik,” ujarnya.

    Mbak Wali menambahkan, keterlibatan orang tua sangat diperlukan untuk membiasakan konsumsi ikan dalam menu harian anak. “Harapan saya, mulai besok para orang tua bisa membuatkan makanan berbahan dasar ikan. Jenis ikan juga beragam, dan sebagai negara maritim, penting bagi kita untuk memanfaatkan kekayaan ikan ini. Untuk anak-anak, jangan lupa makan ikan karena selain bergizi, juga dapat meningkatkan kecerdasan,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala DKPP Un Ahmad Nurdin menjelaskan bahwa program ini secara khusus menyasar siswa sekolah dasar mengingat tren konsumsi makanan cepat saji yang semakin meningkat. Melalui Gemarikan Goes to School, pemerintah ingin memperbaiki kebiasaan makan anak dan meningkatkan capaian angka gemar makan ikan di Kota Kediri. Saat ini indeks konsumsi ikan masih berada di sekitar angka 40,45% dan diharapkan dapat naik hingga menyentuh target 50%.

    Kepala DKPP Kota Kediri juga menjelaskan bahwa sebanyak 99 siswa murid SDN Singonegaran 1, masing-masing mendapatkan paket olahan ikan seperti abon lele, abon patin, dan keripik kulit patin. Paket tersebut diberikan untuk mengenalkan variasi produk olahan ikan sekaligus membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan bergizi. “Saya berharap orang tua terus menghadirkan menu ikan di rumah mengingat manfaatnya sangat baik untuk tumbuh kembang, terutama perkembangan otak,” jelasnya.

    Kegiatan ini juga dihadiri Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Un Ahmad Nurdin, Lurah Singonegaran Fanni Eryanto, Kepala SDN Singonegaran 1 Mar’atus Sholikhah, para guru, serta para siswa SDN Singonegaran 1. [nm/kun]

  • Berburu Entung Jati, Warga Ngawi Raih Cuan Rp 750.000 Per Hari
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        20 November 2025

    Berburu Entung Jati, Warga Ngawi Raih Cuan Rp 750.000 Per Hari Surabaya 20 November 2025

    Berburu Entung Jati, Warga Ngawi Raih Cuan Rp 750.000 Per Hari
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Dua pekan terakhir, warga Desa Bangunrejo Lor, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tampak sibuk mencari entung jati.
    Tak hanya untuk dikonsumsi sendiri,
    entung jati
    juga menghasilkan cuan bagi warga setempat.
    Bahkan, bila beruntung, satu warga dapat meraup cuan hingga Rp 750.000 per harinya.
    Peminat serangga musiman yang memiliki kandungan protein tinggi itu banyak.
    Yeyen, seorang pencari entung warga Desa Bangunrejo Lor menyatakan bahwa musim entung jati biasanya terjadi saat pergantian musim kemarau ke
    musim penghujan
    .
    Untuk mendapatkan entung itu, warga tak kesulitan.
    “Entung tinggal ambil di tanah yang ada di atasnya ada pohon jati. Karena entung jati berasal dari ulat jati yang hidup dan memakan daun pohon jati. Setelah memakan daun pohon jati, ulat akan turun ke tanah untuk membuat sarang. Selanjutnya, ulat berdiam diri hingga berubah menjadi entung,” ujar Yeyen, Kamis (20/11/2025).
    Menurut Yeyen, bila telat mengambilnya, entung akan berubah menjadi kupu-kupu.
    Biasanya, proses entung menjadi kupu-kupu berlangsung sekitar satu minggu.
    Saat musim entung jati, kata Yeyen, penghasilan warga setempat bisa bertambah. 
    Dalam sehari, Yeyen bisa menjual hingga 10 kilogram jika stok sedang banyak.
    Satu kilogram entung, Yeyen menjualnya dengan harga Rp 75.000.
    Bila mendapatkan 10 kilogram, maka Yeyen meraup cuan Rp 750.000 dalam satu hari. “Kalau pas banyak, bisa dapat uang sampai Rp 750.000,” kata Yeyen.
    Bila musim entung tiba, warga berbondong-bondong memasuki hutan jati.
    Mereka mengumpulkan entung untuk dijadikan lauk pauk hingga dijual dengan harga tinggi.
    “Musim entung ini sudah mulai dua minggu yang lalu. Banyak warga yang mencari untuk dijadikan tambahan penghasilan,” ungkap Yeyen.
    Kendati memiliki kandungan protein tinggi, mengonsumsi entung berlebihan dapat menyebabkan alergi.
    Untuk itu, warga diminta berhati-hati dalam mengonsumsi entung. “Mengonsumsi entung berlebihan dapat menimbulkan reaksi alergi seperti gatal-gatal, muntah, maupun mual,” kata Sri Surantini, ahli gizi Dinkes Kabupaten Ngawi.
    Menurut Sri, respons tubuh setiap orang berbeda-beda saat mengonsumsi makanan.
    Oleh karena itu, disarankan untuk tidak langsung banyak mengonsumsi entung agar terhindar dari alergi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Minta Lauk MBG Diganti Daging Sapi hingga Telur Puyuh Jelang Nataru

    Prabowo Minta Lauk MBG Diganti Daging Sapi hingga Telur Puyuh Jelang Nataru

    Prabowo Minta Lauk MBG Diganti Daging Sapi hingga Telur Puyuh Jelang Nataru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto meminta lauk Makan Bergizi Gratis (MBG) diberikan alternatif menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
    Menu ayam dan telur, misalnya, diganti menjadi
    daging
    dan
    telur puyuh
    .
    Hal ini untuk mengantisipasi naiknya kebutuhan masyarakat menjelang momen hari besar keagamaan dan libur panjang tersebut.
    “Tadi Pak Presiden pesan, ‘wah, ya nanti kalau misalnya ini kan mau
    Nataru
    nih, mau Nataru, kemudian Lebaran, ya kan. Nanti mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh,’ gitu,” kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S Deyang, usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/11/2025).
    “Supaya enggak ganggu kebutuhan masyarakat yang mau Nataru dan mau Lebaran untuk kue, terutama telur, ya,” imbuh Nanik.
    Ia menyampaikan, sejauh ini potensi kenaikan atas sejumlah bahan baku mulai terlihat di berbagai kabupaten.
    “Sekarang masih, masih kecil, ya. Tapi, kan tanda-tanda itu mulai ada. Saya kasih contoh kalau yang SPPG-nya sudah mulai penuh di kabupaten itu sudah mulai naik,” ucap dia.
    Tak hanya sumber protein, kelangkaan juga terjadi pada buah.
    Ia mulai merasakan kesulitan mencari buah untuk menu MBG.
    Oleh karenanya, BGN bekerja sama dengan lintas kementerian dan lembaga untuk
    penyediaan bahan baku
    .
    Dengan TNI, misalnya, BGN bekerja sama dalam penyediaan protein hewani dan sayur mayur.
    Begitu pun dengan
    Kementerian Koperasi
    untuk menanam buah hingga sayur.
    Total anggaran yang disiapkan Kementerian Koperasi mencapai Rp 300 miliar.
    “Kemudian saya sudah kerja sama dengan Menteri Koperasi. Nanti Koperasi, Menteri Koperasi akan membiayai koperasi-koperasi yang menanam buah, menanam sayur, maupun beternak. Sampai tahap awal mungkin Rp 300 miliar mereka akan biayai koperasi itu. Lalu saya juga kerja sama dengan Mendagri,” ujar Nanik.
    Tak hanya itu, pihaknya juga menggandeng Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk meminta kepala daerah menggerakkan RT-RW memproduktifkan lahan kosong.
    “Di RT-RW ini sekarang lahannya enggak boleh kosong lagi, entah itu untuk ternak atau untuk nanam sayuran. Memang yang jadi persoalan, kalau mereka masuk sendiri-sendiri di SPPG kan susah. Nah itulah, kalau yang belum ada koperasi, kita minta mereka membuat UD, usaha dagang, misalnya 10 orang petani dijadikan satu, nanti biar bisa masuk ke SPPG,” ujar Nanik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hanya Makan Buah Setiap Hari, Apakah Sehat? Ini Penjelasan Lengkapnya

    Hanya Makan Buah Setiap Hari, Apakah Sehat? Ini Penjelasan Lengkapnya

    YOGYAKARTA – Mungkin Anda pernah terpikir untuk hanya makan buah setiap hari karena terlihat segar, manis, dan terasa alami. Namun kenyataannya, pola makan seperti ini tidak selalu seaman kelihatannya. Buah memang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan, tetapi juga memiliki kandungan karbohidrat dan gula alami yang cukup tinggi. Ketika buah menjadi satu-satunya makanan Anda, asupan karbohidrat bisa meningkat drastis dan tidak semua tubuh mampu memprosesnya dengan optimal. Selain itu, tubuh membutuhkan nutrisi lain seperti protein dan lemak sehat yang tidak tersedia dalam jumlah cukup pada buah.

    Kenapa karbohidrat buah perlu diperhatikan?

    Walaupun ada hal yang perlu diwaspadai, buah tetap memiliki manfaat besar untuk tubuh. Kandungan seratnya mendukung kesehatan pencernaan, sementara vitamin dan mineralnya membantu menjaga daya tahan tubuh. Buah juga memberikan energi cepat sekaligus membantu menjaga hidrasi karena banyak mengandung air. Selain itu, buah dapat menjadi pengganti yang jauh lebih sehat untuk camilan manis olahan. Namun, manfaat ini akan optimal jika dikonsumsi dalam porsi wajar, bukan dijadikan satu-satunya makanan setiap hari.

    Ilustrasi apakah sehat hanya makan buah setiap hari (Freepik)

    Buah memang menyehatkan, tetapi sebagian jenisnya mengandung karbohidrat yang tinggi, terutama buah-buah manis seperti pisang, pir, dan anggur. Melansir Healthline, Kamis, 20 November, konsumsi buah dalam jumlah besar dapat membuat asupan karbohidrat melampaui kebutuhan harian. Bagi orang yang menjalani diet rendah karbohidrat, kondisi ini tentu dapat mengganggu keseimbangan energi. Gula alami seperti fruktosa juga tetap harus dibatasi, karena konsumsi berlebihan dapat memengaruhi metabolisme, terutama jika diikuti gaya hidup kurang aktif. Dalam jangka panjang, pola makan yang terlalu tinggi karbohidrat dari satu sumber dapat membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menjaga stabilitas gula darah.

    Jika Anda ingin sering makan buah tanpa meningkatkan karbohidrat secara berlebihan, beberapa buah rendah karbo bisa menjadi pilihan. Avokad adalah salah satu buah rendah karbohidrat karena kaya lemak sehat dan serat. Semangka dan melon juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah dibanding buah-buah manis lainnya sehingga lebih mudah dikombinasikan dalam pola makan harian. Buah beri seperti stroberi dan blueberry tidak hanya rendah karbohidrat tetapi juga kaya antioksidan, sehingga aman dikonsumsi lebih sering.

    Risiko jika hanya makan buah setiap hari

    Meski terlihat sehat, diet yang hanya terdiri dari buah bisa menimbulkan berbagai risiko. Salah satu yang paling penting adalah kekurangan protein dan lemak esensial, yang berperan besar dalam pembentukan hormon, pemeliharaan otot, dan fungsi organ. Tubuh juga bisa mengalami kekurangan vitamin dan mineral tertentu seperti vitamin B12, zat besi, atau kalsium yang tidak tersedia dalam jumlah cukup pada buah. Selain itu, konsumsi serat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kembung, nyeri perut, atau ketidaknyamanan pencernaan. Kandungan gula alami dalam buah pun tetap dapat berdampak pada kesehatan gigi jika dikonsumsi berlebihan tanpa diimbangi kebiasaan merawat mulut.

    Cara aman jika ingin tetap banyak makan buah

    Jika Anda termasuk orang yang sangat menyukai buah, Anda tetap bisa menjadikannya bagian besar dari pola makan asalkan dikombinasikan secara bijak. Padukan buah dengan sumber protein seperti yogurt, kacang-kacangan, atau selai kacang agar tubuh mendapatkan nutrisi yang lebih lengkap. Pilih buah segar dibanding jus buah, karena jus menghilangkan serat dan membuat gula lebih cepat diserap tubuh. Variasikan jenis buah setiap harinya supaya tubuh memperoleh beragam vitamin dan antioksidan yang tidak bisa Anda dapatkan bila hanya mengandalkan satu jenis buah saja.

    Hanya makan buah setiap hari mungkin terdengar seperti pola hidup sehat, tetapi faktanya tidak sepenuhnya aman. Sebab, konsumsi buah berlebihan dapat meningkatkan asupan karbohidrat dan fruktosa, sekaligus menimbulkan risiko kekurangan nutrisi penting lain yang tidak terkandung dalam buah. Buah tetap menjadi makanan yang sangat sehat, tetapi sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang. Jika Anda ingin menjadikan buah sebagai komponen utama diet, pastikan tetap ada variasi nutrisi dari sumber protein dan lemak sehat agar tubuh tetap mendapat energi dan zat gizi yang dibutuhkan.

  • Mantap! Studi Harvard Ungkap Dampak Positif Jalan Kaki 3 Ribu Langkah bagi Otak

    Mantap! Studi Harvard Ungkap Dampak Positif Jalan Kaki 3 Ribu Langkah bagi Otak

    Jakarta

    Sebuah studi besar, yang merupakan bagian dari Harvard Aging Brain Study, menemukan bahwa meningkatkan jumlah langkah harian, meskipun hanya sedikit, dapat membantu memperlambat laju perkembangan penyakit Alzheimer pada orang-orang yang berisiko tinggi.

    Hasil riset ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine, dengan para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik dikaitkan dengan laju penurunan kognitif yang jauh lebih lambat pada orang dewasa yang lebih tua dengan kadar protein amyloid-beta yang tinggi, protein yang sering dikaitkan dengan Alzheimer.

    Studi tersebut menunjukkan bukti kuantitatif mengenai manfaat berjalan kaki yakni:

    Penurunan kognitif tertunda rata-rata selama tiga tahun bagi peserta yang berjalan hanya 3.000 hingga 5.000 langkah per hari.

    Manfaat ini meningkat drastis menjadi tujuh tahun pada orang yang berjalan 5.000 hingga 7.500 langkah per hari.

    Sebaliknya, individu yang kurang gerak (sedentary) mengalami penumpukan protein tau di otak yang lebih cepat, serta penurunan kognisi dan fungsi harian yang lebih pesat. Protein tau dikenal sebagai penanda utama progresivitas penyakit Alzheimer.

    Dr Reisa Sperling, seorang ahli saraf dan rekan penulis studi dari Mass General Brigham, menyatakan bahwa data dari studi ini telah membantu memahami pentingnya aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan otak.

    “Temuan ini menunjukkan kepada kita bahwa mungkin untuk membangun ketahanan kognitif dan resistensi terhadap patologi tau dalam kondisi pralinik penyakit Alzheimer,” kata Dr Sperling.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Hasil Riset Ungkap Krisis Iklim Bikin Lumba-lumba Idap Alzheimer”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Harga Pangan Hari Ini (20/11): Beras hingga Minyak Goreng Kompak Turun

    Harga Pangan Hari Ini (20/11): Beras hingga Minyak Goreng Kompak Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga rata-rata nasional komoditas pangan kompak mengalami penurunan pada hari ini, (20/11/2025). Mulai dari beras, cabai, hingga minyak goreng mencatatkan tren penurunan.

    Mengacu pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada pukul 08.10 WIB, harga beras kualitas bawah I tercatat turun 6,57% menjadi Rp13.500 per kilogram (kg), sedangkan beras kualitas bawah II turun 9,52% menjadi Rp12.850 per kg.

    Selanjutnya, beras kualitas medium I turun 5,68% menjadi Rp14.950 per kg, serta beras kualitas medium II turun 8,6% menjadi Rp14.350 per kg.

    Kemudian, beras kualitas super I turun 8,5% menjadi Rp15.600 per kg dan beras kualitas super II turun 7,85% menjadi Rp15.250 per kg.

    Aneka bumbu dapur seperti bawang merah ukuran sedang turun 5,91% menjadi Rp39.000 per kg, bersamaan dengan bawang putih ukuran sedang turun 14,03% menjadi Rp33.100 per kg.

    Cabai merah besar turun cukup signifikan 22,32% menjadi Rp44.050 per kg, cabai keriting turun 34,07% menjadi Rp36.000 per kg, cabai rawit hijau turun 41,54% menjadi Rp21.950 per kg, dan cabai rawit merah turun 36,79% menjadi Rp26.800 per kg.

    Kemudian, komoditas pangan sumber protein hewani seperti daging ayam ras segar turun 10,51% menjadi Rp33.650 per kg, diikuti harga telur ayam ras segar turun 10,83% menjadi Rp28.000 per kg.

    Daging sapi kualitas 1 tercatat turun 12,14% menjadi Rp123.750 per kg, dan daging sapi kualitas 2 turun 10,41% menjadi Rp118.750 per kg.

    Minyak goreng curah turun tipis 0,8% menjadi Rp18.500 per kg, minyak goreng kemasan bermerek 1 turun 3,12% menjadi Rp21.750 per kg, dan minyak goreng kemasan bermerek 2 turun 7,26% menjadi Rp19.800 per kg.

    Terakhir, gula pasir kualitas premium turun 8,86% menjadi Rp18.000 per kg, sedangkan gula pasir lokal turun 6,65% menjadi Rp16.850 per kg.

  • Alfamidi Salurkan Ratusan Ribu Telur untuk Tekan Stunting

    Alfamidi Salurkan Ratusan Ribu Telur untuk Tekan Stunting

    Jakarta

    PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) menyalurkan lebih dari 100.000 telur kepada 415 balita terindikasi stunting di 11 cabang Alfamidi dari Medan hingga Ambon. Hal itu bertujuan untuk berkontribusi terhadap peningkatan gizi balita di Indonesia.

    Adapun penyaluran telur itu merupakan bagian dari program Protein Cegah Stunting Alfamidi. Sejak tahun 2023 telah menyalurkan 60 butir telur per bulan secara berkelanjutan selama enam bulan pada penerima manfaat. Program ini juga turut mendukung upaya pemerintah menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.

    Corporate Communication Manager Alfamidi, Retriantina Marhendra mengatakan program Protein Cegah Stunting bentuk dukungan Alfamidi untuk mewujudkan kesehatan keluarga dan balita Indonesia. Melalui program ini diharapkan berdampak positif menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.

    “Sejak 2023, Alfamidi menjalankan program cegah stunting secara berkelanjutan selama enam bulan intensif. Penyaluran bantuan tidak cukup satu kali, karena dibutuhkan pendampingan dan pemantauan rutin untuk melihat hasilnya,” kata Retriantina dalam keterangan tertulis, Rabu (19/11/2025).

    Dia mengatakan anak-anak penerima bantuan program ini adalah generasi masa depan Indonesia. Intervensi gizi melalui bantuan telur diharapkan membawa mereka bebas dari stunting dan memiliki tumbuh kembang yang optimal.

    “Telur kaya nutrisi, mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, kalsium, fosfor, kalium serta natrium, sangat baik untuk mencukupi kebutuhan protein anak dan mencegah stunting,” ungkapnya.

    “Dari hasil monitoring lebih dari 130 balita berhasil lulus stunting, berat dan tinggi badannya naik signifikan,” jelasnya.

    Sementara itu, ibu balita penerima manfaat asal Samarinda, Nady, menyambut baik program tersebut. Menurutnya, program tersebut mampu membantu dirinya untuk memenuhi asupan protein buah hatinya. Berkat bantuan ini, balitanya mengalami kenaikan berat dan tinggi badan.

    Senada, Sunggal ibu asal Medan, bersyukur setelah menerima bantuan telur, berat badan anaknya bertambah.

    “Alhamdulillah, bantuan ini menambah gizi anak saya. Setelah mendapat bantuan, berat badan anak saya bertambah. Saya berharap program ini terus berlanjut kedepannya,” ujar Sunggal.

    Sebagai informasi tambahan, atas kontribusi program Protein Cegah Stunting, Alfamidi meraih penghargaan dari BKKBN Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Jawa Tengah. Survei Status Gizi Indonesia menyebut, Indonesia punya target penurunan prevalensi stunting dari 19,8% tahun 2024 menjadi 18,8% di tahun 2025. Alfamidi meyakini komitmen berkelanjutan melalui Protein Cegah Stunting berkontribusi positif terhadap tumbuh kembang balita untuk mencapai masa depan terbaiknya.

    (prf/ega)