Produk: protein

  • Tips Aman Puasa Ramadan 2025 untuk Penderita Maag dan Gerd, Perhatikan Menu Berbuka dan Sahurnya

    Tips Aman Puasa Ramadan 2025 untuk Penderita Maag dan Gerd, Perhatikan Menu Berbuka dan Sahurnya

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini tips aman puasa bagi penderita maag dan gerd.

    Dengan menyimak tips di artikel ini, puasa para penderita maag dan gerd akan berjalan aman dan lancar.

    Kondisi GERD ini diderita oleh komedian Wendy Cagur yang sempat masuk rumah sakit. 

    Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono membagikan tips aman berpuasa untuk penderita maag dan gerd.

    Asam lambung merupakan keluhan paling sering terjadi saat puasa.

    “Kalau terjadi imbalance dan ketidakseimbangan maka bisa muncul keluhan sakit lambung.

    Dengan ditandai sakit perut, mual, begah bahkan bisa menimbulkan nyeri yang parah,” kata dia dikutip dari laman Instagramnya, Sabtu (15/3/2025).

    Karena itu, ibadah di bulan Ramadan ini bagi penderita maag membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga agar lambung tetap sehat.

    Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah tips nutrisi yang tepat selama sahur dan berbuka, seperti berikut:

    1. Saat sahur: Pilih makanan yang lambat dicerna, seperti karbohidrat kompleks (nasi merah, roti gandum) dan protein tanpa lemak (ikan, ayam).

    “Hindari makanan pedas, asam, atau berlemak,” tutur dia.

    2. Saat berbuka: Mulailah dengan air putih hangat dan kurma untuk menstabilkan kadar gula darah.

    Hindari makan berat langsung, beri jeda dengan makanan yang mudah dicerna seperti sup atau bubur.

    Selain itu, penting untuk mengatur pola makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering dan menghindari makanan yang memicu produksi asam lambung.

    “Jika memiliki riwayat maag kronis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai berpuasa. Dengan perencanaan yang baik, puasa dapat tetap berjalan lancar dan penuh berkah. Tetap sehat dan semangat menyambut Ramadan,” harap Prof Dante.

    Penderita GERD boleh puasa, tetapi perlu berhati-hati.

    Puasa dapat membantu meredakan gejala GERD, tetapi Anda perlu memperhatikan pola makan dan gaya hidup Anda.

    Tips berpuasa aman untuk penderita GERD: 

    -Berbuka dengan makanan ringan dan air putih

    -Hindari makanan pedas, asam, dan berlemak

    -Makan dalam porsi secukupnya

    -Jaga hidrasi

    -Hindari kebiasaan yang memicu GERD

    -Kelola stres dengan baik

    -Tetap konsumsi obat jika diperlukan

    -Jangan tunda buka puasa

    -Makan sedikit-sedikit sejak berbuka hingga sahur

    -Tidur dengan posisi setengah bersandar

    Tips lain untuk mengatasi GERD 

    -Konsumsi makanan bergizi

    -Kunyah makanan perlahan

    -Makan dengan frekuensi lebih sering

    -Tidur dengan posisi yang tepat

    -Hindari tidur langsung segera setelah makan

    -Berhenti merokok

    -Pertahankan berat badan ideal.

    Berita seputar Ramadan 2025 lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sederet Makanan yang Bisa Merusak Ginjal, Perlu Dibatasi Konsumsinya

    Sederet Makanan yang Bisa Merusak Ginjal, Perlu Dibatasi Konsumsinya

    Jakarta – Ginjal merupakan salah satu organ paling penting dalam tubuh manusia. Ginjal berfungsi menyaring darah, membuang limbah melalui urine, memproduksi hormon, hingga menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

    Untuk menjaga kesehatan ginjal, pola makan memegang peranan penting. Mengonsumsi makanan yang rendah natrium dan kalium serta tinggi serat dapat membantu ginjal berfungsi lebih baik.

    Sementara makanan yang terlalu banyak garam, alkohol, dan makanan olahan lainnya harus dihindari dengan segala cara jika memiliki ginjal yang bermasalah.

    Lantas, apa saja makanan yang perlu dihindari?

    dr Mohit Khirbat, Konsultan Nefrologi Rumah Sakit CK Birla, Gurugram, India, mengatakan bahwa makanan tinggi kalium seperti pisang, buah jeruk, kacang-kacangan, kentang, hingga alpukat harus dihindari oleh pengidap gangguan ginjal. Termasuk juga makanan olahan tinggi natrium harus dihindari lantaran dapat meningkatkan tekanan darah.

    “Makanan tinggi fosfor seperti daging olahan dan keju juga harus dihindari untuk mencegah komplikasi yang berhubungan dengan ginjal,” katanya dikutip dari Hindu Times.

    “Minuman dan camilan manis dapat menyebabkan diabetes dan penambahan berat badan dan harus dihilangkan dari pola makan. Asupan protein yang berlebihan terutama dari sumber non-vegetarian dapat membebani ginjal karena beban asam yang berlebihan,” imbuhnya lagi.

    Asupan natrium yang berlebihan juga dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani ginjal. Karenanya, ia menyarankan untuk membatasi mengonsumsi makanan-makanan tersebut.

    “Batasi makanan olahan, makanan kaleng, makanan restoran, daging olahan, dan camilan asin,” kata dr Khirbat.

    (ath/suc)

  • Si Kecil Batuk Pilek saat Musim Hujan? Orangtua Wajib Perhatikan Hal Ini!

    Si Kecil Batuk Pilek saat Musim Hujan? Orangtua Wajib Perhatikan Hal Ini!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek.

    Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI).

    Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.

    Berikut diantaranya:

    1. Bantu boost imun dengan makanan tinggi protein, berkuah biasanya bisa ditambah jahe biar hangat

    2. Cuci hidung bisa membantu membersihkan jalan nafasnya

    3. Pastikan udara di rumah bersih, tidak ada sumber asap rokok, pembakaran sampah dan lain-lain. Gunakan airpurifer (bisa membantu)

    4. Tidak ada pemicu alergi untuk anak yang alergen 

    Misalnya debu yang ada di perabotan rumah, mainan anak, boneka-boneka, guling, bantal, sprei juga rutin diganti dan dibersihkan

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Nggak Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Manfaat Minum Air Kelapa saat Berbuka Puasa

    Nggak Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Manfaat Minum Air Kelapa saat Berbuka Puasa

    Jakarta

    Kesegaran alami air kelapa membuat minuman ini menjadi pilihan favorit saat berbuka puasa. Selain menyegarkan dahaga setelah seharian berpuasa, air kelapa juga memiliki manfaat bagi tubuh, salah satunya membantu mengatasi dehidrasi.

    Berpuasa selama hampir 14 jam dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh lebih mudah lelah, merasa lemas, hingga kehilangan kesadaran.

    Dokter spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD-KGEH menjelaskan bahwa pada dasarnya semua jenis cairan dapat dikonsumsi saat berbuka puasa, bukan hanya air kelapa. Namun, keunggulan air kelapa terletak pada kandungan elektrolitnya yang tinggi.

    “Pada waktu orang berpuasa, kadang-kadang dengan aktivitas ya mungkin keringetan, kekurangan cairan, kencing banyak, kemudian terjadi kekurangan elektrolit,” katanya saat dihubungi detikcom, Senin (17/2/2025).

    Menurut dr Aru, salah satu cara untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan mengonsumsi air kelapa saat berbuka.

    “Nah elektrolit itu bisa dipenuhi salah satunya dengan tadi minum air kelapa,” tambahnya.

    Selain elektrolit, air kelapa juga mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam satu gelas air kelapa (sekitar 240 mililiter) terdapat kandungan berikut:

    Protein: 0,5 gramKarbohidrat: 10,2 gramKalsium: 4 persen dari rekomendasi kebutuhan harianMagnesium: 4 persen dari rekomendasi harianFosfor: 2 persen dari rekomendasi harianKalium/Potasium: 15 persen dari rekomendasi harian

    Dengan kandungan nutrisinya, air kelapa bisa menjadi pilihan sehat untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh setelah seharian berpuasa.

    Kondisi Tertentu Harus Membatasi Air Kelapa

    Meski memiliki manfaat, orang dengan kondisi tertentu harus membatasi minum air kelapa saat berbuka puasa. Spesialis urologi dari Siloam Hospitals, dr Nur Rasyid, SpU, mengatakan kelompok orang yang disarankan mengurangi konsumsi air kelapa, yakni mereka yang sudah mengalami penurunan fungsi ginjal.

    “Kalau minum air kelapa, boleh, syaratnya fungsi ginjalnya harus normal,” ucap dr Rasyid.

    “Kalau fungsi ginjalnya sudah turun malah bahaya. Jadi di badan kita kalium tinggi, dia nggak bisa buang. Itu bisa ke jantung jadi nggak aman,” sambungnya.

    Para orang dengan penurunan fungsi ginjal, minum air kelapa bisa menyebabkan hiperkalemia atau kondisi kadar kalium di dalam tubuh terlalu tinggi. Hiperkalemia bisa memicu aritmia atau detak jantung tidak teratur.

    (suc/suc)

  • Pengidap Autoimun Boleh Puasa, Tapi Jangan Abaikan Hal Ini!

    Pengidap Autoimun Boleh Puasa, Tapi Jangan Abaikan Hal Ini!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Apakah penderita autoimun boleh berpuasa? Begini tipsnya menurut dokter.

    Berpuasa di bulan Ramadan bisa jadi tantangan berat bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti sakit autoimun misalnya.

    Penyakit autoimun terjadi karena sistem imunitas tubuh berbalik menyerang jaringan tubuh sendiri.

    Karena tak ingin ketinggalan momen puasa Ramadan, mungkin beberapa dari mereka yang memiliki kondisi tersebut tetap memaksakan diri ikut berpuasa. Jika begini, apakah aman dilakukan?

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi dan Imunologi, Yovita Mulyakusuma, menjelaskan penting bagi penyintas autoimun menjaga asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.

    Hal ini dilakukan agar sistem imun tubuhnya tetap terkendali dengan baik.

    “Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melaksanakan puasa, karena penyakit autoimun bermacam-macam jenis, dan kondisi tubuh masing-masing penyintas berbeda,” kata dia, dikutip dari keterangan pers resmi Eka Hospital Cibubur, baru-baru ini.

    Berpuasa dapat menjadi hal yang menantang untuk dilakukan oleh penyintas autoimun.

    Akan tetapi dengan persiapan yang baik dan memperhatikan beberapa hal berikut, penyintas autoimun diperbolehkan untuk puasa tanpa mengorbankan kondisi kesehatan mereka.

    Salah satu yang utama, kata Dokter Yovita yakni penting untuk berkonsultasi ke dokter.

    Hal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka, apakah memungkinkan untuk puasa atau tidak.

    Selain itu, berikut beberapa tips yang harus diperhatikan bagi penyintas autoimun yang berpuasa di bulan Ramadan:

    1. Pastikan tubuh tetap terhidrasi

    Saat menjalankan puasa, penyintas autoimun penting untuk memastikan tubuh mereka terhidrasi dengan baik.

    Sebab dehidrasi, dapat mengganggu fungsi normal sel-sel tubuh yang sudah bekerja lebih keras pada tubuh seseorang yang memiliki autoimun.

    Pastikan Anda menjaga asupan air minum sejak berbuka hingga sahur untuk menghindari dehidrasi, dan sebisa mungkin hindari minuman berkafein.

    Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung air, juga dapat membantu hidrasi.

    2. Konsumsi makanan kaya nutrisi saat sahur dan berbuka

    Selain kecukupan air minum, menjaga asupan nutrisi juga penting untuk menjaga sistem imun tetap berfungsi dengan baik.

    Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama berpuasa, yakni saat sahur dan berbuka.

    Dokter Yovita menyarankan, agar perbanyak konsumsi makanan alami dengan proses yang sederhana.

    Makanan tinggi protein seperti ikan, ayam, kacang-kacangan juga baik dikonsumsi untuk mendukung regenerasi sel-sel tubuh.

    Selain itu, cukupi kebutuhan serat dengan konsumsi sayur mayur serta memilih asupan karbohidrat kompleks agar bisa kenyang dan memiliki energi yang tahan lama.

    Sebagai tambahan saran, Anda dapat memilih lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, alpukat, dan mengurangi daging merah.

    3. Hindari menu pantangan

    Saat berbuka ataupun saur, menghindari makanan yang menjadi pantangan wajib dilakukan.

    Secara umum, penyintas autoimun sebaiknya menghindari makanan yang dapat memicu proses radang, yaitu makanan yang tinggi lemak, tinggi gula dan tinggi garam. 

    Penyintas autoimun juga sebaiknya menghindari makanan yang diproses berlebihan, makanan olahan, makanan dengan pengawet, dan pewarna.

    4. Minum obat teratur

    Apabila masih ada obat-obatan yang diberikan oleh dokter untuk dikonsumsi secara rutin, sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter sehingga dapat dilakukan penyesuaian. 

    Jangan menghentikan atau mengurangi sendiri obat-obatan rutin yang diberikan oleh dokter agar tidak terjadi putus obat atau kekambuhan.

    5. Kelola stres dan jaga pola tidur

    Manajemen stres yang baik serta istirahat cukup juga penting bagi penyintas autoimun.

    Tidurlah yang cukup agar tubuh tetap bugar dan hindari melakukan aktivitas berat.

    Sebagai saran, Kamu bisa melakukan olahraga ringan sesuai kondisi tubuh masing-masing, melakukan kegiatan yang menenangkan untuk menghindari stress agar tidak memicu flare.

    6. Pantau gejala dan kondisi tubuh sendiri

    Segera konsultasikan ke dokter apabila saat berpuasa terdapat beberapa gejala seperti pusing, sakit kepala, kelelahan ekstrim, mual, nyeri atau tanda-tanda flare.

    Meski beberapa penyintas autoimun boleh berpuasa, namun hal ini tidak dapat dipaksakan bagi beberapa kasus.

    Segera konsultasikan kembali dengan dokter Anda apabila ada gejala mencurigakan timbul selama berpuasa.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau Whatsapp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

  • Pakar gizi sarankan tak konsumsi ubi untuk berbuka puasa

    Pakar gizi sarankan tak konsumsi ubi untuk berbuka puasa

    mengawali berbuka puasa dengan cairan karena tenggorokan yang sedang kering itu sangat membutuhkan hidrasi

    Jakarta (ANTARA) – Pakar gizi klinik menyarankan agar tidak mengonsumsi ubi untuk berbuka puasa karena mengandung gas yang bisa menimbulkan rasa begah di perut terutama bagi penderita maag.

    “Makanan yang dihindari (saat berbuka puasa) seperti tinggi lemak, makanan yang bisa menghasilkan banyak gas setelah disantap seperti ubi pada orang-orang tertentu bisa menyebabkan perutnya tidak nyaman, juga sawi, kol,” ujar dr. Ida Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Ida yang aktif di Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta juga menyebut buah-buahan atau makanan yang asam seperti kedondong, lalu minuman mengandung soda dan kafein seperti kopi dan teh sebaiknya juga dihindari untuk berbuka.

    Ini karena makanan serta minuman tersebut khususnya bagi penderita asam lambung dapat mengiritasi lambung dan meningkatkan kadar asam lambung.

    “Hindari makanan yang bisa merangsang pengeluaran asam lambung yang masuk ke dalam kelompok tinggi kafein seperti kopi, teh pekat, soda dan sebagainya, lalu sari buah citrus, produk susu tinggi lemak harus betul-betul dibatasi terutama pada mereka yang punya intoleransi terhadap laktosa,” jelas Ida.

    Dia menyarankan para Muslim mengawali berbuka puasa dengan cairan karena tenggorokan yang sedang kering itu sangat membutuhkan hidrasi.

    Kalaupun setelah minum, ingin menyantap gorengan, maka tak lebih dari satu porsi atau satu potong. Makanan yang digoreng banyak mengandung lemak trans yang tak bagus bagi kesehatan tubuh.

    Kementerian Kesehatan menyatakan konsumsi lemak trans secara signifikan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan berkontribusi terhadap sekitar 500.000 kematian akibat penyakit jantung koroner secara global setiap tahunnya.

    Selain kiat memilih makanan saat berbuka puasa, Ida juga memberikan strategi memilih hidangan sahur. Dia mengingatkan hidangan sahur, harus selalu mengikuti gizi seimbang.

    “Yaitu cukupi karbohidrat sesuai dengan porsi yang dianjurkan. Dari satu piring makan maka setengah piring diisi sayur dan buah, seperempatnya diisi dengan karbohidratnya, lalu seperempat sisanya dengan protein hewani dan nabati,” jelas dia.

    Ida menambahkan para Muslim juga harus mencukupi hidrasi minimal delapan gelas yang bisa dipenuhi saat sahur dan berbuka puasa.

    “Karena kebutuhan cairan sangat penting supaya puasa bisa bertahan dan tubuh tetap punya energi selama berpuasa,” ucap dr. Ida yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah itu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gejala Gagal Ginjal yang Harus Diwaspadai, Bisa Picu Cuci Darah di Usia Muda

    Gejala Gagal Ginjal yang Harus Diwaspadai, Bisa Picu Cuci Darah di Usia Muda

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 38 tahun membagikan ceritanya didiagnosis mengidap gagal ginjal kronis. Penyakit tersebut membuatnya harus rutin menjalani hemodialisa atau cuci darah sembari menunggu donor ginjal.

    Arsy Mahendra asal Bandung memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan tidak pernah menjalani pengobatan sejak 2022. Hipertensi sendiri merupakan salah satu faktor utama yang dapat memicu gagal ginjal kronis.

    “Ternyata selesai cek darah, hasilnya dinyatakan gagal ginjal kronis stadium 5,” katanya.

    Beberapa gejala yang dikeluhkannya antara lain kurang nafsu makan, mual muntah, sering cegukan, gatal-gatal, mulut bau besi, badan selalu banyak memar, pipis berbusa.

    Menyoal penyakit ginjal, spesialis penyakit dalam, dr Yunita Indah Dewi, SpPD mengatakan gagal ginjal dibagi menjadi gagal ginjal akut dan kronis. Gagal ginjal akut adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat kembali normal jika penyebabnya segera diatasi.

    Sementara gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi dalam jangka waktu lama dan berkembang secara perlahan-lahan. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes, dan sulit untuk mengembalikan fungsi ginjal ke kondisi normal.

    “Kebiasaan yang memicu gagal ginjal kronis terutama di usia muda saat ini adalah kurang minum air putih, merokok, minum alkohol berlebihan, konsumsi obat pereda nyeri berlebihan, makan terlalu banyak gula, makan terlalu banyak daging, sering makan makanan olahan,” katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (13/3),

    dr Yunita mengatakan terdapat sejumlah gejala penyakit ginjal kronis. Di antaranya:

    mualmuntahnafsu makan menurunmudah lelahmengalami gangguan tidurpenurunan frekuensi dan jumlah air kencingkram ototkulit kering (terutama sudah cuci darah)tekanan darah tinggisesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paruDalam pemeriksaan urine, ditemukan protein dalam urinepenurunan berat badanpenumpukan cairan pada tangan dan kakidisfungsi ereksi pada laki-laki.

    NEXT: Gagal ginjal di usia muda

    Kasus gagal ginjal di usia produktif juga disoroti Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti. Dia menyebut terdapat kenaikan pembiayaan BPJS Kesehatan akibat penyakit ginjal yang mulai terlihat di usia muda.

    Prof Ghufron mengimbau masyarakat utamanya generasi muda untuk memerhatikan pola minum dan makan, juga mengontrol riwayat penyakit yang meningkatkan risiko gagal ginjal.

    “Itu satu, menurut saya, karena lingkungan, itu penting sekali. Dua, perilaku, kalau ginjal itu tolong jangan minum sembarangan, minum mohon maaf obat kuat, lebih segar minuman berenergi, ya itu, karena apa? Karena bahan pengawetnya,” jelas Prof Ghufron saat ditemui di agenda diskusi publik, Selasa (11/3).

  • Sambut Lebaran, Berikut Resep Kue Kering Tren Tahun Ini

    Sambut Lebaran, Berikut Resep Kue Kering Tren Tahun Ini

    3. Blueberry Cookies

    Cookies merupakan kue kering yang mempunyai penggemar cukup besar terutama di antara anak-anak. Umumnya cookies mempunyai rasa coklat hingga red velvet, adapun dalam resep terkini bisa mencoba bahan rasa blueberry nikmat.

    Bahan-bahan:

    250 gram tepung terigu protein sedang
    125 gram margarin
    50 gram gula halus
    2 butir kuning telur
    1/4 sendok teh garam
    Selai blueberry secukupnya
    Pewarna ungu secukupnya
    Kuning telur untuk olesan

    Cara Membuat:

    1. Kocok margarin dan gula halus hingga lembut.

    2. Masukkan kuning telur satu per satu sambil terus dikocok.

    3. Tambahkan tepung terigu, garam, dan pewarna ungu, aduk hingga rata dan bisa dipulung.

    4. Ambil sedikit adonan, pipihkan, isi dengan selai blueberry, lalu bulatkan.

    5. Susun di atas loyang, olesi dengan kuning telur.

    6. Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan pada suhu 150°C selama 20-25 menit atau hingga matang.

    4. Kue Kering Melon Kelapa

    Melon bisa jadi pilihan rasa untuk membuat kue kering nikmat dan tidak terlalu manis. Adapun berikut ini resep mudah membuat kue kering melon kelapa yang manis pas dan gurih nikmat.

    Bahan-bahan:

    250 gram tepung terigu protein sedang
    125 gram margarin
    50 gram gula halus
    2 butir kuning telur
    50 gram kelapa kering
    Pewarna hijau melon secukupnya
    Essen melon secukupnya
    Kuning telur untuk olesan

    Cara Membuat:

    1. Kocok margarin dan gula halus hingga lembut.

    2. Masukkan kuning telur satu per satu sambil terus dikocok.

    3. Tambahkan tepung terigu, kelapa kering, pewarna hijau, dan essen melon, aduk hingga rata dan bisa dipulung.

    4. Bentuk adonan sesuai selera.

    5. Susun di atas loyang, olesi dengan kuning telur.

    6. Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan pada suhu 150°C selama 20-

  • Puasa Bikin Mudah Lelah dan Mager? Begini Caranya Biar Tetap Bertenaga

    Puasa Bikin Mudah Lelah dan Mager? Begini Caranya Biar Tetap Bertenaga

    Jakarta

    Puasa dari pagi hingga sore sambil beraktivitas pasti tidak mudah. Rasa lelah akan cenderung lebih terasa saat berpuasa.

    Namun, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan agar tetap berenergi dan tetap fokus selama berpuasa. Apa saja?

    Psikolog holistik di Dubai, Devika Mankani, merekomendasikan untuk membuat jadwal dengan ritme yang alami setiap harinya.

    “Pagi hari adalah waktu yang paling produktif, jadi selesaikan tugas-tugas yang membutuhkan fokus tinggi di awal. Di pertengahan pagi jadwalkan tugas-tugas atau rapat yang lebih ringan,” jelas Mankani.

    “Rasa lesu di sore hari adalah hal yang nyata, jadi simpan pekerjaan rutin atau yang lebih ringan di periode ini,” lanjutnya.

    Dikutip dari Gulf News, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar selalu bertenaga untuk beraktivitas selama berpuasa:

    1. Memperhatikan asupan sahur

    Sahur adalah hal yang paling penting agar bisa tahan berpuasa sehari penuh. Menurut ahli gizi di Dubai, Sharifa Khan, memilih menu sahur yang seimbang adalah kunci untuk menjaga tingkat energi tetap stabil sepanjang hari.

    Untuk mendapatkan energi yang stabil sepanjang hari, fokuslah pada karbohidrat kompleks seperti gandum, biji-bijian utuh, dan beras merah yang dapat melepaskan energi secara perlahan. Bisa ditambahkan makanan yang kaya protein, seperti telur, yogurt, atau kacang-kacangan, dan diakhiri dengan yang dapat menghidrasi misalnya semangka.

    Perlu diingat, selama sahur hindari terlalu banyak mengonsumsi kafein, karena dapat membuat dehidrasi.

    2. Tetap terhidrasi

    Dehidrasi adalah salah satu penyebab terbesar kelelahan selama Ramadan. Meski tidak dapat minum di siang hari, seseorang dapat tetap terhidrasi selama jam-jam buka puasa. Pastikan minum banyak air di antara waktu berbuka puasa dan sahur.

    Selain air, dapat juga mengonsumsi makanan yang menghidrasi saat berbuka puasa. Misalnya seperti buah jeruk, semangka, anggur, melon, atau sup untuk menghidrasi tubuh.

    3. Makan yang seimbang saat berbuka puasa

    Ketika berbuka puasa adalah kesempatan untuk menyehatkan tubuh. Setelah berjam-jam berpuasa, tubuh membutuhkan asupan yang seimbang.

    Disarankan untuk menghindari makanan yang digoreng atau terlalu banyak mengandung gula tambahan. Sebab, hal tersebut dapat membuat tubuh merasa lesu dan lebih lelah.

    Cobalah mulai berbuka puasa dengan camilan ringan yang menghidrasi, seperti kurma dan air putih. Kemudian, beralihlah ke makanan yang bergizi yang mengandung protein rendah lemak. Misalnya ayam, ikan, atau kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian utuh.

    “Jangan lupa juga lemak sehat, misalnya alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun, untuk membuat Anda kenyang dan berenergi,” kata Khan.

    “Seporsi kecil sesuatu yang manis, seperti sepotong cokelat hitam atau salad buah, dapat memuaskan keinginan Anda tanpa menyebabkan gula darah Anda turun,” sambungnya.

    4. Tidur sejenak untuk mengisi tenaga

    Kelesuan di sore hari sering kali disebabkan oleh penurunan gula darah dan ritme sirkadian alami. Untuk mencegahnya, bisa dengan memilih karbohidrat dan protein yang lambat diserap saat sahur, seperti gandum, telur, atau kacang-kacangan, untuk mempertahankan energi.

    Jika memungkinkan, bergeraklah selama lima menit sambil melakukan peregangan, berjalan, atau bahkan berdiri dapat meningkatkan sirkulasi dan kewaspadaan.

    Khan mengungkapkan terlalu memaksakan diri beraktivitas saat lelah, dapat membuat tubuh semakin lelah. Jadi, cobalah untuk tidur siang, meskipun hanya selama 20-30 menit, dapat mengisi ulang tenaga, membantu meningkatkan fokus, dan suasana hati.

    5. Lakukan olahraga ringan

    Olahraga ringan dapat membantu menjaga agar tubuh tetap sehat dan bugar. Pilihlah olahraga yang ringan, seperti berjalan atau peregangan.

    Cobalah untuk berolahraga singkat selama 15-20 menit atau melakukan yoga ringan untuk meningkatkan energi. Kegiatan ini juga bisa dilakukan setelah berbuka puasa.

    6. Kurangi stres

    Stres dapat menjadi penyebab utama rasa lelah dan terkurasnya energi selama berpuasa. Cobalah luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk melepaskan diri dari kesibukan dan bernapaslah.

    Memperbanyak berdoa dan meluangkan waktu untuk santai dapat membantu diri menjadi lebih tenang selama berpuasa.

    7. Perhatikan pola tidur

    Saat berpuasa, tidur yang berkualitas menjadi lebih penting. Meskipun jadwal tidur mungkin terganggu selama Ramadan, sangat penting untuk memanfaatkan waktu tidur sebaik-baiknya.

    Cobalah untuk tidur secara bertahap, beristirahat lebih lama setelah salat Tarawih dan kemudian tidur lebih singkat sebelum Sahur.

    Menggunakan penutup mata dan membuat lingkungan tidur setenang serta segelap mungkin juga dapat meningkatkan kualitas tidur.

    (sao/kna)

  • Tips Puasa Aman Bagi Penderita Maag: Ini Makanan yang Dianjurkan untuk Buka dan Sahur  – Halaman all

    Tips Puasa Aman Bagi Penderita Maag: Ini Makanan yang Dianjurkan untuk Buka dan Sahur  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono membagikan tips aman berpuasa untuk penderita maag.

    Asam lambung merupakan keluhan paling sering terjadi saat puasa.

    “Kalau terjadi imbalance dan ketidakseimbangan maka bisa muncul keluhan sakit lambung.

    Dengan ditandai sakit perut, mual, begah bahkan bisa menimbulkan nyeri yang parah,” kata dia dikutip dari laman Instagramnya, Sabtu (15/3/2025).

    Karena itu, ibadah di bulan Ramadan ini bagi penderita maag membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga agar lambung tetap sehat.

    Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah tips nutrisi yang tepat selama sahur dan berbuka, seperti berikut:

    1. Saat sahur: Pilih makanan yang lambat dicerna, seperti karbohidrat kompleks (nasi merah, roti gandum) dan protein tanpa lemak (ikan, ayam).

    “Hindari makanan pedas, asam, atau berlemak,” tutur dia.

    2. Saat berbuka: Mulailah dengan air putih hangat dan kurma untuk menstabilkan kadar gula darah.

    Hindari makan berat langsung, beri jeda dengan makanan yang mudah dicerna seperti sup atau bubur.

    Selain itu, penting untuk mengatur pola makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering dan menghindari makanan yang memicu produksi asam lambung.

    “Jika memiliki riwayat maag kronis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai berpuasa. Dengan perencanaan yang baik, puasa dapat tetap berjalan lancar dan penuh berkah. Tetap sehat dan semangat menyambut Ramadan,” harap Prof Dante.