Produk: protein

  • Resep Nastar Kacang, Kue Lebaran yang Mudah Dibuat oleh Pemula, Ini Bahan-bahan dan Cara Membuatnya

    Resep Nastar Kacang, Kue Lebaran yang Mudah Dibuat oleh Pemula, Ini Bahan-bahan dan Cara Membuatnya

    Nastar kacang menjadi satu di antara sajian yang cocok dihidangkan di ruang tamu. Kue kering ini diisi dengan selai nanas yang manis.

    Tayang: Selasa, 18 Maret 2025 22:49 WIB

    freepik.com

    KUE LEBARAN – Ilustrasi kue nastar. Simak resep nastar kacang yang mudah dicoba bagi pemula. 

    TRIBUNJATIM.COM – Rekomendasi kue Lebaran yang bisa dicoba bagi pemula, yakni resep nastar kacang.

    Tribunners ketahui bahan-bahan dan cara membuatnya.

    Nastar kacang ini termasuk kue kering yang cocok disajikan di rumah saat menyambut tamu pada momen lebaran.

    Nastar kacang menjadi satu di antara sajian yang cocok dihidangkan di ruang tamu.

    Kue kering ini diisi dengan selai nanas yang manis.

    Nastar kacang dibuat dengan toping kacang madu dengan rasa manis dan gurih.

    Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat nastar kacang cukup mudah didapatkan.

    Selain itu, resep nastar kacang ini juga mudah dicoba bagi pemula.

    Inilah resep dan cara membuat nastar kacang yang Tribunnews.com rangkum dari SajianSedap.grid.id:

    Bahan-bahan

    Bahan untuk isi nastar

    500 gram nanas, parut
    150 gram gula pasir
    1/4 sendok teh garam
    3 butir cengkeh
    3 cm kayu manis

    Bahan untuk kulit

    200 gram margarin
    1/4 sendok teh garam
    50 gram gula tepung
    50 gram selai kacang halus
    1 kuning telur
    250 gram tepung terigu protein rendah
    50 gram maizena
    20 gram susu bubuk

    KUE LEBARAN – Ilustrasi kue nastar. Simak resep nastar kacang yang mudah dicoba bagi pemula. (freepik.com)

    Bahan Taburan

    20 gram kacang madu cincang halus
    2 kuning telur
    1/2 sendok teh susu cair
    kuning telur dan susu cair diaduk rata

    Langkah Pembuatan

    Isi: Masak nanas sampai cairannya meresap. Tambahkan gula pasir, garam, cengkeh, dan kayu manis. Aduk sampai sedikit kering lalu dinginkan.
    Kulit: Kocok margarin, garam, dan gula tepung 2 menit. Masukkan selai kacang lalu kocok rata. Tambahkan kuning telur kemudian kocok rata.
    Masukkan tepung terigu, maizena, dan susu bubuk sambil diayak dan diaduk rata.
    Ambil adonan kulit, kemudian beri isi.
    Bentuk adonan secara oval dan letakkan di loyang yang dioles margarin.
    Oven dengan api di bawah suhu 150 derajat celsius 20 menit sampai matang.
    Kemudian oleskan bahan olesan dan taburkan kacang.
    Oven lagi dengan api di bawah suhu 150 derajat celcius 10 menit sampai matang.

    Berita seputar Lebaran 2025 lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jatim.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’33’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jatim.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’33’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • WNI Hati-Hati, Virus Mematikan H7N9 Ditemukan di AS

    WNI Hati-Hati, Virus Mematikan H7N9 Ditemukan di AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) melaporkan wabah pertama flu burung H7N9 yang mematikan di sebuah peternakan unggas Senin waktu setepat. Hal ini terjadi saat industri peternakan unggas Negeri Paman Sam terus diterpa wabah yang berdampak pada produksi dan ekspor produk protein hewani itu.

    Mengutip Reuters, wabah terbaru H7N9 di AS terdeteksi pada sebuah peternakan yang memelihara 47.654 ayam pedaging komersial di Noxubee, Mississippi. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia menyebut virus ini telah dikonfirmasi pada tanggal 13 Maret.

    “Virus flu burung H7N9 terbukti memiliki tingkat kematian yang tinggi bagi manusia di seluruh dunia yang menewaskan 616 orang, atau 39%, dari 1.568 orang yang terinfeksi di seluruh dunia sejak pertama kali terdeteksi pada tahun 2013 di China,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Penyebaran flu burung, yang biasa disebut flu burung, telah menghancurkan banyak sekali ternak di seluruh dunia, mengganggu pasokan, dan memicu harga pangan yang lebih tinggi. Penyebarannya ke mamalia, termasuk sapi perah di AS, telah menimbulkan kekhawatiran di antara pemerintah tentang risiko pandemi baru.

    Jenis yang telah menyebabkan kerusakan paling parah pada unggas dalam beberapa tahun terakhir dan kematian satu orang di AS adalah H5N1. Departemen Agrikultur AS (USDA) mengatakan telah menganggarkan US$ 1 miliar (Rp 16,4 triliun) untuk mengatasi penyebaran virus tersebut.

    Di sisi lain, virus ini telah menjadi salah satu katalis yang buruk bagi ekspor unggas AS. Presiden dan CEO Komisi Daging Ayam dan Telur, Greg Tyler, menyebutkan bahwa ekspor produk unggas terganggu ke sejumlah negara seperti China.

    “Ekspor produk unggas AS telah menurun akibat wabah flu burung, tetapi China tetap menjadi pasar yang penting. Kami membutuhkan pasar itu untuk tetap terbuka dan pembaruan ini sangat penting untuk itu,” tutur Tyler, ketika berkomentar terkait pembaruan pendaftaran ekspor daging dari AS ke China.

    (sef/sef)

  • 4 Kelompok Orang Ini Sebaiknya Tunda Dulu Konsumsi Daun Kelor, Siapa Saja?

    4 Kelompok Orang Ini Sebaiknya Tunda Dulu Konsumsi Daun Kelor, Siapa Saja?

    Jakarta

    Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Manfaat daun kelor pun beragam, mulai dari mengatasi masalah pencernaan, mencegah infeksi bakteri, mengurangi peradangan, hingga menurunkan kadar gula darah.

    Khasiat daun kelor berasal dari kandungan nutrisi yang ada pada tanaman tersebut. Bahkan, daun kelor sering disebut sebagai “superfood” karena kaya akan beragam nutrisi, seperti vitamin A, C, B6, protein, zat besi, dan magnesium.

    Meski begitu, ada beberapa kelompok orang yang dianjurkan untuk menghindari konsumsi daun kelor. Mereka yang memiliki kondisi medis atau penyakit tertentu mungkin tidak disarankan mengonsumsi herbal ini karena dapat memicu efek samping hingga memperparah gejala yang dialami.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut kelompok orang yang sebaiknya tunda dulu mengonsumsi daun kelor.

    1. Ibu Hamil

    Daun kelor memang dianjurkan untuk ibu hamil pada trimester kedua atau ketiga. Namun, herbal ini ternyata tidak disarankan untuk ibu hamil di masa awal kehamilan.

    Dikutip dari Vinmec, daun kelor mengandung alpha-sitosterol yang dapat menyebabkan kontraksi pada otot rahim dan memicu keguguran.

    2. Pasien Penyakit Tiroid

    Pengidap gangguan tiroid yang sedang mengonsumsi obat-obatan juga sebaiknya menghindari konsumsi daun kelor. Dikutip dari Medical News Today, daun kelor dapat berinteraksi dan memengaruhi efektivitas obat-obatan yang digunakan untuk menangani penyakit tiroid.

    Berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu sebelum menambahkan daun kelor ke dalam asupan harian.

    3. Pengidap Diabetes

    Daun kelor memang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Kendati demikian, pengidap diabetes perlu berhati-hati dalam mengonsumsi herbal ini.

    Dikutip dari WebMD, kombinasi daun kelor dan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengatasi gula darah tinggi dapat menyebabkan kadar gula darah turun terlalu drastis. Hal ini dapat memicu hipoglikemia yang membahayakan bagi tubuh.

    4. Pengidap Hipertensi yang Menjalani Pengobatan

    Daun kelor juga sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat penurun tekanan darah.

    Dikutip dari Medical News Today, kombinasi daun kelor dan obat hipertensi tertentu dapat membuat tekanan darah turun terlalu rendah hingga memicu hipotensi. Seperti halnya hipertensi, hipotensi juga dapat memicu komplikasi serius pada tubuh.

    (ath/kna)

  • Tips Bijak Memilih Makanan dan Minuman Manis di Bulan Ramadan, Begini Kata Dosen Ilmu Gizi Unsoed

    Tips Bijak Memilih Makanan dan Minuman Manis di Bulan Ramadan, Begini Kata Dosen Ilmu Gizi Unsoed

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Selama Ramadan, kita dianjurkan untuk tetap mendapat asupan nutrisi yang cukup dengan mengkonsumsi beragam menu sehat, baik itu saat berbuka puasa maupun saat sahur.

    Hal ini penting untuk menjaga kesehatan tubuh, sehingga bisa menjalankan puasa secara lancar. 

    Tujuan berpuasa di bulan Ramadan adalah selain untuk beribadah, juga mendapatkan manfaat yang sangat baik untuk kesehatan.

    Agar manfaat berpuasa dapat dirasakan baik dari segi kesehatan, diperlukan pengauran pola makan yan baik karena selama menjalankan ibadah puasa pola makan dan kebiasan makan berubah.

    Oleh karena itu, pola makan dan asupan cairan dalam tubuh tetap harus terjaga dan terkontrol.

    Kecukupan nutrisi saat Ramadan tidak semaata-mata tergantung pada banyakya jumlah makanan yang disantap, melainkan seberapa besar nilai gizi yang terkandung dalam makanan tersebut.

    Makanan yang dikonsumsi harus seimbang dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat.

    Selain itu jangan lupa penting juga untuk kecukupan kebutuhan cairan tubuh. 

    Normalnya, kebutuhan cairan manusia dalam tubuh adalah 2 liter per hari.

    Saat berpuasa tetap mendapat asupan cairan dengan cara membagi waktu minum yaitu 2 gelas saat berbuka puasa, 1 gelas sebelum salat tarawih, 1 gelas setelah selesai tarawih, 2 gelas sebelum tidur, 2 gelas saat sahur.

    Dengan demikian, kebutuhan cairan tubuh tetap terkontrol.

    Saat bulan Ramadan selalu terlihat semua makanan manis tersaji di meja makan seperti es buah, sirup, teh manis, kolak, buah-buahan, kurma, dan lain lain.

    MENU RAMADAN – Ilustrasi menu makanan manis yang biasa disajikan saat sahur dan buka puasa selama Ramadan.

    Dalam Islam, seseorang memang dianjurkan untuk membatalkan puasa dengan makanan atau minuman manis. 

    Namun tidak boleh berlebihan, bahkan hanya dianjurkan untuk sebanyak 3 butir kurma. 

    Namun, saat ini banyak orang yang gemar dengan makanan atau minuman manis.

    Misalnya membatalkan puasa dengan minuman serba manis, makan dengan nasi yang berlimpah, serta mengonsumsi hidangan penutup serba manis.

    Dilansir dari Kementerian Kesehatan 2023, konsumsi minuman manis dalam kemasan di Indonesia sebanyak 20,23 liter per orang.

    Bahkan Indonesia menempati peringkat ketiga dengan konsumsi minuman manis terbanyak di Asia Tenggara.

    Tercatat, dalam 20 tahun terakhir, tingkat konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) meningkat hingga 15 kali lipat. 

    Dari 51 juta liter menjadi 780 juta liter.

    Jika diperhitungkan, 1 dari 10 anak-anak di Indonesia mengonsumsi minuman manis sebanyak 1 sampai 6 kali dalam seminggu.

    Tentu saja, hal ini dapat mengakibatkan seseorang terkena diabetes. 

    Gula sebagai salah satu nutrisi dan gizi yang ada di menu berbuka puasa.

    Namun, saat berpuasa, idealnya banyaknya gula yang kita konsumsi seharusnya tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan, orang dewasa agar mengonsumsi gula tidak lebih dari 12 sendok teh gula bebas per hari, dan kurang dari sendok teh gula bebas per hari untuk manfaat kesehatan tambahan. 

    Gula bebas mengacu pada gula yang ada dalam permen, tambahkan ke makanan dan minuman olahan, dan gula alami yang ada dalam madu, sirup, jus buah, dan konsentrat buah.

    Ketika berpuasa, dapat menikmati waktu makan pada waktu berbuka puasa dan juga sahur.

    Nah, sebaiknya kamu lebih banyak mengonsumsi gula pada waktu berbuka puasa daripada waktu sahur. 

    Pasalnya, tubuh kehilangan banyak energi setelah berpuasa selama 12 jam denga mengonsumsi makanan manis bisa mengisi energi kamu kembali dengan cepat.

    Hindari mengonsumsi gula yang berlebihan pada waktu makan sahur.

    Sebaliknya, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat membuat kamu merasa kenyang lebih lama.

    Contohnya, makanan yang mengandung serat, karbohidrat kompleks, serta protein.

    Dengan begitu tidak akan cepat merasa lapar.

    Cobalah mengatur waktu konsumsi gula saat puasa, misalnya dalam satu hari mengonsumi sebanyak 6 sendok teh gula.

    Usahakan pada saat sahur mengonsumsi 2 sendok teh, kemudian saat waktu berbuka dan setelah berbuka bisa gunakan 4 sendok teh lainnya. 

    Indah Nuraeni S.TP., M.Sc dosen Ilmu Gizi Unsoed, berbagi tips mencegah konsumsi gula berlebih selama bulan puasa:

    1. Mengurangi tambahan gula saat minum teh,kopi, susu.

    2. Memilih air putih atau minuman tanpa pemanis untuk memenuhi kebutuhan asupan cairan saat berpuasa.

    3. Mengganti camilan manis dengan buah segar.

    4. Mengurangi konsumsi biskuit, kue kering dan camilan manis.

    5. Bisa menggantikan tajil dengan 2-3 butir kurma.

    “Jika tidak mengendalikan konsumsi makanan dan minuman manis sata bulan Ramadan, maka akan dapar mnyebabkan obesitas setelah selesai bulan Ramadan, kerusakan gigi, diabetes mellitus, dan beragai penyakit tidak menular yang menikuti sehingga dapat terjadi komplikasi,” kata Indah. 

    Referensi : disadur dari berbagai sumber

    #unsoed1963 #merdekamajumendunia

    (*)

  • Tingkatkan Gizi Anak di Tulungagung, DPR RI dan Mitra BGN Sosialisasi Program MBG

    Tingkatkan Gizi Anak di Tulungagung, DPR RI dan Mitra BGN Sosialisasi Program MBG

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Pemerintah melalui DPR RI dan mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) Minggu, 16 Maret 2025.

    Program MBG merupakan salah satu langkah pemerintah untuk meningkatkan gizi dan mengatasi kasus stunting di Indonesia.

    Kegiatan sosialisasi MBG dilaksanakan di Desa Sawo, Kec. Campurdarat, Kabupaten Tulungagung.

    Program MBG juga sudah luncurkan pemerintah pada 6 Januari 2025 lalu secara serentak di 245 titik diseluruh Indonesia.

    Program MBG adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap generasi penerus bangsa.

    Dengan adanya makanan bergizi yang disediakan setiap hari, anak-anak tidak hanya mendapatkan asupan yang cukup tetapi juga bisa lebih fokus dalam belajar.

    Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, Anggota DPRD Kabupaten Tulungagung Rizky Ranisa Nur’atma, dan Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi BGN Wahyudi Indrayana.

    Sebagai Anggota DPR RI komisi IX DPR RI Nurhadi mengajak kepada masyarakat agar mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran tahun 2025-2029.

    “Salah satu tujuan MBG yaitu untuk dapat mengurangi angka stunting pada masyarakat dan dapat membantu pemberian asupan gizi pada Ibu Hamil, Ibu menyesui, anak balita, anak usia dini hingga SLTA/SMK,” tutur Nurhadi saat sosialisasikan program MBG.

    Sementara itu Wahyudi Indrayana, selaku Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi BGN memberikan penjelasan terkait peran BGN dalam menjalankan program MBG hingga mempunyai dampak positif terhadap perekonomian warga.

    “Harapannya dengan sosialisasi ini masyarakat menjadi tidak mudah percaya dan tergiur pada oknum-oknum yang mengatasnamakan/bagian dari BGN baik untuk membantu menjadi mitra ataupun pekerja di SPPG,” papar Wahyudi.
     
    Wahyudi juga menyampaikan bahwa bagi siapa saja yang ingin menjadi mitra kerja dengan BGN bisa langsung mengujungi ke website Badan Gizi Nasional.

    “Bagi masyarakat yang berminat menjadi mitra BGN agar mengikuti alur kemitraan yang telah ditetapkan yaitu melaui portal resmi www.mitra.bgn.go.id, tanpa ada pungutan biaya sama sekali,” sambungnya.

    Program MBG kedepannya akan berjalan dengan baik apabila ada sinergi dan kolaborasi yang kuat dari seluruh stakeholder yaitu instansi/Lembaga pemerintah, pemda serta masyarakat.
     
    Kemudian dilanjutkan dengan Laili Kurniasari selaku Nutrisionis pada Bidang Kesmas Dinkes Tulungagung yang menyampaikan sosialisasi dan edukasi mengenai apa itu konsep “Makan Bergizi Gratis”.

    “Mengedukasi masyarakat dg konsep “Isi Piringku” sebagai penganti “4 Sehat 5 Sempurna. Karena Gizi seimbang sangat penting untuk kesehatan dan produktivitas masyarakat (Ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak),” ujar Laili.

    Adapun konsep “Isi Peringku” yaitu bagaimana upaya masyarakat agar dapat terserapnya akan Protein, Lemak dan juga Karbohidrat yang seimbang. Seperti makanan pokok berupa lauk pauk, buah buahan dan sayur-sayuran.

  • Tantangan Ramadan di Era Modern: Antara Spiritual dan Realitas

    Tantangan Ramadan di Era Modern: Antara Spiritual dan Realitas

    Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, adalah waktu untuk meningkatkan ibadah, mendekatkan diri kepada Allah Swt, dan merefleksikan diri. Namun, di era modern ini, umat Islam menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk. Artikel ini akan membahas beberapa tantangan utama tersebut beserta solusi yang dapat diterapkan, berlandaskan dalil-dalil Islam dan pandangan para ulama.

    Tantangan Fisik dan Mental

    Puasa Ramadan membutuhkan persiapan fisik dan mental yang kuat. Persiapan ini mencakup persiapan mental, fisik, dan spiritual. Godaan makanan dan minuman, terutama di tengah lingkungan yang serba ada, menjadi ujian tersendiri. Selain itu, perubahan pola makan dan tidur dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi.

    Solusi : 

    Menjaga Pola Makan Sehat Saat Sahur dan Berbuka

    Puasa yang sehat dimulai dengan makanan yang bernutrisi saat sahur dan berbuka. Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk tidak berlebihan dalam makan dan memilih makanan yang bermanfaat bagi tubuh.
    Allah berfirman: “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”(QS. Al-A’raf: 31).
    Rasulullah ﷺ bersabda:”Tidaklah anak Adam memenuhi suatu wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya. Jika harus makan lebih banyak, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.”(HR. Tirmidzi, no. 2380, dinilai sahih oleh Al-Albani)

     Solusi Praktis:Sahur dengan makanan bergizi tinggi seperti kurma, gandum, dan protein yang memberi energi tahan lama.Hindari makanan berminyak dan terlalu manis agar tidak mudah lelah di siang hari.Berbuka dengan makanan ringan seperti kurma dan air, lalu lanjutkan dengan makanan bergizi seimbang.

    Menjaga pola makan sehat saat sahur dan berbuka, mencukupi kebutuhan cairan, serta memperbaiki kualitas tidur sangat penting. Mempersiapkan diri secara mental dengan niat yang kuat dan menghindari stres juga membantu kelancaran ibadah puasa.

    Mencukupi Kebutuhan Cairan

    Dehidrasi bisa menjadi tantangan besar dalam puasa, terutama di daerah yang panas. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi cukup air saat sahur dan berbuka.

    Solusi Praktis:Minum minimal 8 gelas air selama malam hari (dengan pola 2-4-2: 2 gelas saat berbuka, 4 gelas di antara shalat tarawih, dan 2 gelas saat sahur).Konsumsi buah-buahan yang tinggi kadar airnya seperti semangka dan mentimun.Hindari minuman berkafein yang bisa menyebabkan dehidrasi.

    Memperbaiki Kualitas Tidur

    Kurangnya tidur bisa menyebabkan kelelahan dan menurunkan konsentrasi. Oleh karena itu, perlu adanya manajemen waktu yang baik agar tetap segar saat berpuasa.

    Allah berfirman:”Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.”(QS. An-Naba: 9)

    Solusi Praktis:Tidur lebih awal setelah shalat Isya agar bisa bangun lebih segar untuk sahur.Jika memungkinkan, lakukan tidur siang (qailulah) selama 20-30 menit untuk menyegarkan tubuh.Hindari begadang yang tidak bermanfaat agar tidak mengganggu kualitas ibadah.

    Mempersiapkan Diri Secara Mental dengan Niat yang Kuat

    Puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga ujian bagi mental dan emosi. Oleh karena itu, niat yang ikhlas dan kuat sangat penting agar tetap fokus dan sabar dalam menjalani ibadah ini.

    Rasululla SAW bersabda:

    “Barang siapa berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”(HR. Bukhari, no. 38; Muslim, no. 760)

    Solusi Praktis:Mengingat tujuan utama puasa sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah.Membaca kisah para sahabat yang tetap menjalankan puasa meskipun dalam kondisi sulit.Menghindari aktivitas yang bisa mengganggu kekhusyukan ibadah, seperti terlalu banyak menghabiskan waktu dengan hiburan yang tidak bermanfaat. 

    Menghindari Stres dan Menjaga Ketenangan Hati

    Selain menjaga fisik, penting juga untuk menjaga kesehatan mental agar tetap tenang dan bahagia selama Ramadan.

    Allah berfirman:”Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”(QS. Ar-Ra’d: 28)

    Solusi Praktis:Memperbanyak dzikir dan doa agar hati tetap tenang.Melakukan aktivitas ibadah seperti membaca Al-Qur’an, shalat malam, dan sedekah yang bisa meningkatkan ketenangan jiwa.Menghindari perdebatan atau hal-hal yang bisa memicu emosi negatif.

     

    Tantangan Spiritual

    Salah satu tantangan utama adalah menjaga kekhusyukan dalam beribadah di tengah kesibukan duniawi. Umat Islam seringkali terjebak dalam rutinitas sehari-hari, sehingga melupakan esensi Ramadan sebagai momentum peningkatan spiritual.

    Solusi: Memperbanyak ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir dapat membantu meningkatkan kedekatan dengan Allah Swt. Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.”(QS. Thaha: 14)Selain itu, menyisihkan waktu untuk merenung dan introspeksi diri juga sangat dianjurkan. Kajian Ramadan dan retret spiritual bisa menjadi pilihan untuk memperdalam ilmu agama dan meningkatkan motivasi beribadah. Momentum Sya’ban juga dapat dimanfaatkan sebagai persiapan spiritual menuju Ramadhan.

     

    Tantangan Sosial dan Ekonomi

    Ramadhan juga membawa tantangan sosial dan ekonomi. Inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok dapat membebani masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Selain itu, godaan untuk berbelanja berlebihan dan konsumtif juga perlu diwaspadai.

    Solusi: Meningkatkan kepedulian sosial dengan bersedekah dan membantu sesama yang membutuhkan adalah bagian penting dari semangat Ramadan. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok. Allah SWT berfirman: “Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”(QS. Ali ‘Imran: 92)

     

    Tantangan Pendidikan

    Bagi siswa dan guru, Ramadan dapat menjadi tantangan tersendiri dalam proses belajar mengajar. Terdapat wacana dan kebijakan mengenai libur sekolah selama Ramadan 2025. yang diharapkan dapat memberikan solusi harmonis antara kegiatan belajar dan pelaksanaan ibadah.

    Solusi: Pendidik harus memastikan bahwa siswa tetap belajar meskipun tidak ada kegiatan sekolah. Kegiatan pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia dapat diintegrasikan dalam kegiatan Ramadan di rumah. Ada 10 persiapan yang perlu dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan.

     

    Kesimpulan

    Ramadan adalah bulan penuh berkah dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri. Dengan mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual, serta mengatasi berbagai tantangan yang ada, umat Islam dapat meraih keberkahan Ramadan secara maksimal.

  • Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Otak, Biar Nggak Pikun di Masa Tua

    Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Otak, Biar Nggak Pikun di Masa Tua

    Jakarta

    Kebiasaan yang dilakukan di usia produktif sangat berpengaruh terhadap kesehatan jangka panjang. Pada kelompok lansia, masalah ingatan seperti demensia bisa muncul sehingga memicu perubahan perilaku.

    Spesialis neurologi dr Andrie Gunawan, SpN F-NR mengatakan faktor usia menjadi alasan seseorang rentan terkena masalah menurunnya daya ingat atau demensia. Hal ini karena adanya masalah degeneratif akibat penurunan fungsi organ atau jaringan di dalam tubuh.

    “Kalau dari sisi usia, kita bicara degeneratif, dari usia dekade ketiga itu sudah berjalan degeneratif itu. Cuma ending-nya kalau degeneratif ini banyak yang mengalami kerusakan (organ), mulailah menimbulkan gejala,” kata dr Andrie saat ditemui di di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

    “Kumpulan gejala inilah yang akhirnya menjadi suatu demensia. Dalam quality of life, dia sudah membutuhkan caregiver, dia tidak bisa lagi melakukan apa-apa tanpa caregiver,” sambungnya.

    dr Andrie mengimbau kepada siapa saja, khususnya anak-anak muda untuk menjaga pola hidup mereka. Setidaknya, ada lima pola yang harus dijaga untuk menjaga kesehatan otak dan menghindari masalah menurunnya daya ingat.

    “Kalau ada sebab pasti ada akibat ya. Nggak mungkin kan kita menanam padi tumbuhnya jagung? Artinya kalau kita mau sehat ya lakukan pola hidup sehat,” katanya.

    “Pola hidup sehat apa saja sih? Mulai dari pola makan, pola minum, pola tidur, pola pikir, pola gerak. Pola gerak ini meliputi olahraga ya,” sambungnya.

    Dikutip dari WebMD, makanan yang direkomendasikan untuk kesehatan otak seperti yang tinggi protein, misalnya kacang-kacangan, sayuran sawi hijau, kangkung, bayam, daging ayam, ikan, dan minyak zaitun.

    Sementara untuk pola tidur, orang dewasa umumnya membutuhkan waktu tidur tujuh sampai 9 jam per hari. Lalu untuk minuman tentunya harus menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan air putih, beberapa minuman lain seperti teh hijau, teh hitam, dan jus jeruk bisa menjadi opsi untuk kesehatan otak.

    Dikutip dari CNN, menjaga tingkat kecemasan juga bisa membantu menghindari risiko demensia atau menurunnya daya ingat. Kecemasan kini dianggap sebagai faktor risiko non-tradisional untuk demensia. Terkait olahraga sendiri, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk orang dewasa (18-64 tahun) setidaknya melakukan olahraga 150 menit atau minimal 75 menit per minggu.

    (dpy/kna)

  • Ilmuwan Temukan Virus Corona Baru di Brasil, Punya Kemiripan dengan Virus MERS

    Ilmuwan Temukan Virus Corona Baru di Brasil, Punya Kemiripan dengan Virus MERS

    Jakarta – Sebuah virus corona baru yang ditemukan pada kelelawar di Brasil telah menarik perhatian para ilmuwan. Meskipun memiliki kemiripan dengan virus MERS yang mematikan, belum diketahui sejauh mana risiko yang ditimbulkannya terhadap manusia.

    Sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology (JMV) merinci temuan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari negara bagian São Paulo dan Ceará, Brasil, yang bekerja sama dengan rekan-rekan dari Hong Kong University (HKU), China, dalam menemukan virus corona baru pada kelelawar.

    “Virus yang ditemukan di Amerika Selatan tersebut sangat mirip dengan Middle East respiratory syndrome coronavirus atau virus corona sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV),” kata para ilmuwan, dikutip dari Times of India.

    MERS, atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah, pertama kali diidentifikasi pada tahun 2012, adalah penyakit pernapasan virus yang disebabkan oleh MERS-CoV, yang dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat.

    Beberapa gejala MERS yang umum termasuk demam, batuk dan sesak napas. Pneumonia juga umum terjadi pada pasien MERS tetapi tidak semua mengalami kondisi ini. Gejala gastrointestinal seperti diare juga dilaporkan di antara pasien MERS.

    Bagaimana virus corona baru mirip dengan MERS-CoV?

    Para ilmuwan mengatakan virus baru yang ditemukan di Brasil memiliki urutan genetik dengan sekitar 72 persen kesamaan dengan genom MERS-CoV. Protein lonjakan virus baru, yang digunakannya untuk menempel pada sel inang, menunjukkan 71,74 persen kesamaan dengan protein lonjakan virus Mers.

    “Saat ini kami tidak yakin apakah virus ini dapat menginfeksi manusia, tetapi kami mendeteksi bagian dari protein lonjakan virus [yang mengikat sel mamalia untuk memulai infeksi] yang menunjukkan potensi interaksi dengan reseptor yang digunakan oleh MERS-CoV. Untuk mengetahui lebih lanjut, kami berencana untuk melakukan eksperimen di Hong Kong selama tahun ini,” kata Bruna Stefanie Silvério, penulis pertama artikel tersebut.

    Para ilmuwan akan melakukan lebih banyak eksperimen di Hong Kong tahun ini untuk menentukan risiko yang ditimbulkan oleh virus baru tersebut terhadap manusia.

    “Pemantauan ini membantu mengidentifikasi virus yang beredar dan risiko penularan ke hewan lain, dan bahkan ke manusia,” kata Ricardo Durães-Carvalho, penulis lain dari penelitian tersebut.

    Para ilmuwan memeriksa 423 usapan oral dan rektal dari 16 spesies kelelawar yang berbeda dan mengidentifikasi tujuh virus corona dalam sampel yang dikumpulkan dari kelelawar di Fortaleza, sebuah kota di timur laut Brasil.

    Khususnya, virus yang baru ditemukan tersebut memiliki “kemiripan yang tinggi” dengan virus corona terkait MERS yang ditemukan pada manusia dan unta. Para ilmuwan juga mengamati tanda-tanda rekombinasi genetik, sebuah proses saat virus bercampur dan berevolusi, yang berpotensi mengubah kemampuan menularnya.

    “Kelelawar merupakan reservoir virus yang penting dan karenanya harus menjalani pengawasan epidemiologi berkelanjutan. Pemantauan ini membantu mengidentifikasi virus yang beredar dan risiko penularan ke hewan lain, dan bahkan ke manusia,” kata Ricardo Durães-Carvalho, penulis terakhir artikel tersebut, seorang profesor di EPM-UNIFESP dan pembimbing tesis Silvério.

    Menurut para ilmuwan, studi baru ini menyoroti peran penting kelelawar sebagai tempat berkembang biaknya virus baru dan menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan untuk melacak risiko kesehatan masyarakat yang terkait dengan virus corona.

    “Studi kami menunjukkan pentingnya membuat jenis analisis ini lebih sistematis, optimal, dan terintegrasi, dengan beberapa sektor berpartisipasi dan menghasilkan data pada platform terpadu yang dapat digunakan oleh sistem kesehatan untuk memantau dan bahkan mencegah epidemi dan pandemi,” kata peneliti tersebut.

    baca juga

    (suc/suc)

  • Jangan Berhenti Olahraga saat Puasa, Simak Tipsnya dari Dokter

    Jangan Berhenti Olahraga saat Puasa, Simak Tipsnya dari Dokter

    Liputan6.com, Jember – Puasa seringkali dianggap sebagai alasan untuk mengurangi aktivitas fisik, termasuk olahraga. Namun, menurut dr. Wahyu Agung Purnomo, Sp.P, salah satu dokter spesialis paru di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Jember (RSU Unmuh Jember), puasa sebenarnya tidak menghalangi seseorang untuk tetap berolahraga. Meskipun tubuh sedang dalam kondisi berpuasa, latihan fisik tetap bisa dilakukan dengan beberapa teknik dan cara yang tepat. Hal ini penting untuk menjaga kebugaran tubuh selama bulan Ramadan.

    Dr. Wahyu menjelaskan bahwa saat berpuasa, asupan glukosa yang menjadi sumber energi utama tubuh mengalami penurunan. Padahal, olahraga membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan prinsip 3T dalam berolahraga saat berpuasa, yaitu Type, Timing, dan Term & Condition. “Type adalah pemilihan jenis olahraga. Disarankan untuk memilih olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga,”ujar Wahyu, Kamis (13/3/2025).

    Sedangkan Timing merupakan waktu berolahraga yang perlu diperhatikan. Untuk olahraga ringan hingga sedang, waktu terbaik adalah pagi hari setelah sahur atau sore hari menjelang berbuka. Sementara itu, olahraga berat sebaiknya dilakukan minimal 2 jam setelah berbuka puasa. “Yang terakhir yaitu Term and Condition yaitu syarat dan ketentuan yang harus diperhatikan oleh seseorang dengan kondisi kesehatan tertentu, dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan olahraga karena hal ini penting untuk memastikan jenis dan intensitas olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik masing-masing,” tambahnya.

    Selain memperhatikan olahraga, dr. Wahyu juga menekankan pentingnya menjaga asupan cairan dan nutrisi selama berpuasa. Orang yan sedang berpuasa cenderung mengalami dehiderasi, karena kebutuhan cairan hanya terpenuhi saat berbuka dan sahur. Untuk itu, disarankan untuk mengonsumsi minimal 2 liter air per hari, yang bisa dibagi saat berbuka, malam hari, dan sahur.

    Nutrisi juga harus seimbang. Saat berbuka dan sahur, pastikan mengonsumsi karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, sedangkan protein membantu mempertahankan massa otot. Lemak sehat juga diperlukan untuk menjaga metabolisme tubuh. “Jadi, jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan! Terapkan prinsip 3T dan jaga asupan nutrisi serta hidrasi tubuh agar tetap bugar selama Ramadan. Yuk, mulai rutin berolahraga dan jaga kesehatanmu agar ibadah puasa semakin lancar dan bermakna,” tuturnya.

  • 5 Makanan yang Tak Disadari Kerap Bikin Ginjal Bermasalah

    5 Makanan yang Tak Disadari Kerap Bikin Ginjal Bermasalah

    Jakarta

    Ginjal merupakan salah satu organ yang penting dalam tubuh manusia. Ginjal berfungsi menyaring produk limbah dan cairan berlebih dari tubuh untuk dibuang melalui urine. Organ ini juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan mineral tubuh dan menghasilkan hormon yang merangsang produksi sel darah merah.

    Ketika seseorang memiliki penyakit ginjal, produk limbah dapat menumpuk di dalam darah, yang bila dibiarkan dapat memicu masalah gagal ginjal. Perubahan pola makan sangat diperlukan dalam menjaga kesehatan ginjal. Dikutip dari Medical News Today, berikut ini beberapa makanan yang sebaiknya diatur konsumsinya untuk mencegah masalah ginjal:

    1. Makanan Kaleng

    Makanan kaleng umumnya mengandung garam yang sangat tinggi. Garam biasanya ditambahkan ke dalam makanan kaleng untuk meningkatkan masa simpan dan meningkatkan rasa.

    Makanan tinggi garam dapat meningkatkan risiko masalah hipertensi yang berkaitan erat dengan kesehatan ginjal. Oleh karena itu, batasi asupan makanan kaleng dan utamakan makanan yang rendah garam.

    2. Minuman Soda

    Minuman bersoda tidak memberikan manfaat gizi yang baik untuk tubuh. Selain tinggi dengan gula, minuman bersoda juga diproduksi secara kimiawi.

    Sudah ada banyak penelitian yang mengaitkan minuman soda dengan masalah kesehatan seperti penyakit ginjal, osteoporosis, masalah gigi, hingga sindrom metabolik. Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, air putih harus diutamakan.

    3. Makanan Ultra Proses

    Makanan ultra proses seperti pizza, mi, dan makanan siap saji lainnya melalui proses pengolahan industri yang panjang. Makanan seperti ini biasanya mengandung kadar garam, gula, dan lemak yang tinggi.

    National Kidney Foundation merekomendasikan asupan natrium atau garam hingga 2.300 mg per hari. Melakukan diet rendah garam merupakan salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan ginjal.

    4. Daging Proses

    Daging proses seperti sosis, pepperoni, nugget, dan kornet juga termasuk jenis makanan ultra proses. Daging proses mengandung garam yang sangat tinggi untuk mempertahankan cita rasanya.

    Apabila makanan ini dikonsumsi setiap hari dalam jumlah banyak, itu dapat mempengaruhi organ ginjal dan kesehatan secara keseluruhan.

    5. Protein Hewani

    Protein hewani adalah nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Meski begitu, konsumsinya juga harus diatur agar tidak berlebihan dan malah membebani kinerja ginjal.

    Protein hewani menghasilkan kadar asam yang tinggi dalam darah. Apabila kadar asam tersebut terlalu tinggi, maka kinerja ginjal juga semakin berat.

    Perlu digarisbawahi protein hewani dari daging masih sangat dibutuhkan oleh tubuh. Hal yang harus diperhatikan adalah konsumsinya perlu dilakukan dengan moderasi agar kesehatan secara keseluruhan tetap terjaga.

    (avk/naf)