Produk: protein

  • 4 Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula

    4 Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula

    YOGYAKARTA – Pemberian ASI untuk bayi sudah seharusnya dilakukan oleh ibu. Namun kadangkala bayi mendapatkan ASI yang diselingi dengan susu formula. Kondisi itu misalnya karena ASI ibu terbatas, atau kondisi lain yang menyulitkan aktivitas menyusui. lalu apa dampak pemberian ASI diselingi susu formula? Simak penjelasannya berikut ini.

    Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula

    Dalam dunia kesehatan, pemberian ASI yang diselingi dengan susu formula disebut dengan mixed milk feeding (MMF). Istilah itu umum terjadi karena berbagai alasan. Di luar dari berbagai alasan pemberian ASI dan susu formula dalam satu periode, dampak yang akan terjadi ternyata tidak hanya dirasakan oleh bayi namun sang ibu. Berikut ini beberapa dampaknya.

    Produksi ASI ibu terus berkurang

    Dalam penelitian yang diunggah di situs resmi Cambridge University, pengenalan susu formula yang terlalu awal justru mengurangi jumlah produksi ASI pada ibu. Sebuah studi yang dilakukan di Irlandia menemukan, wanita yang mengombinasikan ASI dan susu formula akan berujung pada penghentian pemberian ASI ekslusif jangka panjang.

    Padahal pemberian ASI untuk bayi sangat disarankan karena punya banyak manfaat seperti melindungi bayi dari infeksi, meningkatkan imun, hingga membantu perkembangan kognitif bayi.

    Mempengaruhi komposisi mikrobiota usus bayi

    Pemberian ASI dan susu formula secara bergantian akan berdampak pada komposisi mikrobiota usus bayi. Tentu saja kondisi itu akan berimbas pada kesehatan sekaligus perkembangan bayi, khuhsusnya berkaitan dengan imun.

    Perlu diketahui, mikrobiota usus adalah mikroorganisme yang ada di saluran pencernaan. Peran mikroorganisme itu penting untuk perkembangan sistem imun dan melindungi infeksi. Jika komposisi mikroorganisme di usus bayi bermasalah, tentu riskiko gangguan kesehatan akan makin besar.

    Dampak terhadap ikatan emosional antara ibu dan anak

    Diakui atau tidak, ASI adalah salah satu cara mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak. Artinya pemberian susu formula pada bayi yang terlalu sering akan berpengaruh pada ikatan emosional tersebut.

    Seorang ibu yang memberi kombinasi ASI dengan susu formula dibanding ibu yang memberikan ASI secara ekslusif memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan ikatan ibu-anak (mother-child bonding). Padahal ikatan emosional ini juga berpengaruh pada perkembangan emosional dan psikologis bayi.

    Pemberian susu formula pada bayi juga memunculkan risiko obesitass. Seperti diketahui, susu formula mengandung kalori dan nutrisi yang berbeda dibandingkan dengan ASI. Salah satu perbedaannya adalah susu formula lebih padat energi dan tinggi protein. Di sisi lain, bayi akan lebih mendapat asupan kalori tinggi jika mengonsumsi susu formula. Dari sinilah potensi obesitas muncul.

    Itulah beberapa dampak pemberian ASI diselingi susu formula. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Pemkab Bantul Maksimalkan Sumber Daya Perikanan Lewat Restocking dan Inovasi Olahan Ikan

    Pemkab Bantul Maksimalkan Sumber Daya Perikanan Lewat Restocking dan Inovasi Olahan Ikan

    JAKARTA – Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Abdul Halim Muslih menegaskan bahwa wilayah Bantul memiliki potensi perikanan yang sangat besar, terutama karena banyaknya perairan umum yang membentang dari Kali Oya di sisi timur hingga Kali Progo di bagian barat.

    “Bantul memiliki sumber daya perairan yang luas, sehingga potensi perikanan kita sangat besar,” ujar Abdul Halim seusai menghadiri Peringatan Hari Ikan Nasional 2025 di Pasar Blumbang Dewikerten, Banguntapan, Minggu.

    Melihat potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) terus melakukan restocking atau penebaran benih ikan di perairan umum maupun kolam-kolam budidaya. Upaya ini bertujuan menjaga kelestarian biota sungai sekaligus meningkatkan ketersediaan ikan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat.

    “Kita rutin menebar benih agar keanekaragaman ikan sungai tetap terjaga dan hasil tangkapan bertambah. Selain itu, Bantul juga memiliki wilayah pesisir di selatan yang mendukung produksi ikan laut,” jelasnya.

    Menurut Bupati Halim, peningkatan produksi perikanan menjadi penting mengingat ikan merupakan sumber protein yang baik dan sangat dibutuhkan masyarakat. Karena itu, pengembangan perikanan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari proses budidaya hingga pengolahan.

    “DKP memiliki program yang mencakup produksi hingga pasca-produksi. Dari sisi pengolahan, kita dorong inovasi supaya produk olahan ikan semakin higienis dan kualitas gizinya tetap terjaga,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pelaku UMKM pengolahan ikan di Bantul kian berkembang, menandakan pasar produk perikanan semakin menjanjikan.

    Kepala DKP Bantul, Istriyani, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan dan pada saat bersamaan mengajak kelompok pembudidaya untuk terus meningkatkan produksi.

    “Target produksi ikan Bantul tahun ini sekitar 14 ribu ton, baik dari perikanan tangkap maupun budidaya. Namun jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan yang ada,” ujarnya.

  • Makin Banyak Penduduk Dunia Kena Gagal Ginjal Kronis, Ini Biang Keroknya

    Makin Banyak Penduduk Dunia Kena Gagal Ginjal Kronis, Ini Biang Keroknya

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis kini menjadi ancaman kesehatan global yang perlu diwaspadai. Hasil analisis besar yang dipublikasikan di The Lancet mengungkapkan kasus penyakit ini naik menjadi penyebab kematian ke-9 di dunia pada 2023, yang merenggut hampir 1,5 juta jiwa.

    Studi ini disusun oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), sebagai bagian dari Global Burden of Disease Study 2023. Lebih dari 788 juta orang dewasa kini hidup dengan penyakit ginjal kronis, jumlahnya naik dua kali lipat dibandingkan pada 1990.

    Lonjakan kasus ini bukan hanya tren statistik, tetapi mencerminkan epidemi senyap yang menghantam negara maju maupun berkembang. Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Selatan tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi paling tinggi, dengan hampir 16 persen orang dewasa yang hidup dengan gangguan fungsi ginjal.

    Namun, China dan India menyumbang jumlah kasus terbesar.

    Temuan lain yang menjadi sorotan adalah penyakit ginjal kronis berkontribusi pada 11,5 persen kematian akibat penyakit kardiovaskular. Artinya, gangguan ginjal tidak hanya merusak organ penyaring tubuh, tetapi juga memperburuk risiko penyakit jantung.

    Faktor Penyebab Terbesar

    Dikutip dari Times of India, studi menunjukkan beban penyakit ginjal kronis meningkat stabil selama tiga dekade terakhir. Beberapa faktor penyebab terbesarnya, seperti:

    Faktor risiko metabolik, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas yang dapat merusak struktur penyaring ginjal secara perlahan.Seiring bertambahnya usia, kapasitas penyaringan ginjal memang menurun.Akses kesehatan yang tidak merata, seperti skrining dan deteksi dini, yang menyebabkan banyak kasus terdiagnosis pada stadium lanjut.

    Dengan prevalensi usia mencapai 14,2 persen, lebih dari 1 dari 10 orang dewasa diperkirakan hidup dengan penurunan fungsi ginjal. Banyak di antaranya tanpa gejala yang bisa terlihat.

    Mengapa Harus Jadi Perhatian?

    Ginjal bekerja tanpa henti menyaring limbah, menyeimbangkan cairan, hingga mengatur tekanan darah. Saat fungsinya mulai menurun, gejala seringkali samar.

    Banyak orang baru menyadari saat kerusakan ginjal sudah stadium lanjut dan pilihan pengobatan semakin terbatas. Lebih jauh lagi, gangguan fungsi ginjal dapat memperparah tekanan darah, memicu penumpukan cairan, hingga mempengaruhi jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung hingga stroke.

    Tanda Awal yang Tak Boleh Diabaikan

    Penyakit ginjal kronis berkembang secara perlahan, tetapi beberapa sinyal perlu diwaspadai. Terutama bila mengidap diabetes, hipertensi, obesitas, atau riwayat keluarga. Gejalanya meliputi:

    1. Perubahan pola buang air kecil.

    Lebih sering atau lebih jarang buang air kecil, terutama di malam hari. Urine berbuih atau mengandung darah juga merupakan tanda kebocoran protein.

    2. Pembengkakan atau edema

    Pembengkakan yang terjadi di pergelangan kaki, tangan, atau sekitar mata akibat retensi cairan.

    3. Kelelahan yang berkepanjangan

    Penumpukan limbah dapat menimbulkan rasa lelah, konsentrasi memburuk, hingga rasa lemas.

    4. Kulit kering, gatal, atau mual

    Kondisi ini bisa terjadi akibat akumulasi racun yang ada di dalam tubuh, yang tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal.

    5. Sesak napas atau hilang nafsu makan

    Kondisi ini sering muncul pada orang dengan penyakit ginjal kronis tahap atau stadium yang lebih lanjut.

    Apa yang Bisa Dilakukan?

    Gejala-gejala ini tidak boleh dianggap sekadar efek stres atau penuaan biasa. Para ahli menyarankan langkan pencegahan yang lebih agresif, seperti:

    Skrining rutin, seperti pemeriksaan LFG atau albumin urine yang membantu dalam mendeteksi penyakit ginjal kronis pada fase awal.Mengontrol faktor risiko, termasuk menjaga gula darah, tekanan darah, berat badan, serta memperbaiki pola makan.Peningkatan edukasi publik perlu dilakukan, agar lebih sadar bahwa penyakit ginjal bisa berkaitan erat dengan risiko jantung dinilai krusial untuk menekan beban global.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Hari Ikan Nasional, Menko Zulhas Pasang Target Swasembada Protein di Tahun Depan

    Hari Ikan Nasional, Menko Zulhas Pasang Target Swasembada Protein di Tahun Depan

    JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan target ambisius pemerintah untuk mencapai swasembada protein pada 2026.

    Target tersebut dipasang karena protein dinilai sebagai penentu kualitas sumber daya manusia.

    “Tahun depan, kita harus swasembada protein,” katanya dalam acara Puncak Hari Ikan Nasional 2025 yang digelar di Jakarta, Minggu, 23 November.

    Zulhas sapaan akrabnya mengatakan protein menjadi fondasi penting bagi kualitas kecerdasan bangsa, terutama bagi generasi muda yang sedang menempuh pendidikan. Ia mengaitkan pemenuhan gizi dengan kemampuan kognitif nasional.

    Menurut dia, rata-rata Intelligent Quotient (IQ) negara-negara maju sudah berada di atas 100 poin, sementara Indonesia masih di kisaran 80-an.

    Kondisi itu, kata Zulhas, harus menjadi alarm bagi pemerintah untuk mempercepat kemandirian pangan, khususnya protein.

    “Harus swasembada, kemudian dihidangkan di meja anak-anak kita, dilatih agar cerdas. Dengan demikian kita berubah. Gizinya, IQ-nya berubah,” tuturnya.

    Zulhas bilang salah satu kementerian yang diberi mandat untuk mempercepat pemenuhan protein adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengingat ikan merupakan sumber protein yang mudah diakses masyarakat.

    “Jadi tahun depan, Pak Menteri Kelautan dan Wakil, beliau punya tanggung jawab yang besar. Selamat Hari Ikan Nasional. Selamat makan ikan, karena protein penting, menentukan peradaban Indonesia hari ini dan yang akan datang,” tuturnya.

    Sebagai informasi, Hari Ikan Nasional (Harkannas) diperingati setiap 21 November sebagai amanat KEPPRES Nomor 3 Tahun 2014 dan momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konsumsi ikan bagi kesehatan, ketahanan pangan, dan penguatan ekonomi nasional.

    Dalam peringatan Harkannas ke-12 Tahun 2025, KKP melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menyiapkan sejumlah rangkaian kegiatan yang mengusung tema “Protein Ikan untuk Generasi Emas 2045”.

  • Hari Ikan Nasional, KKP Gelar Masak Besar hingga Sebar 1,2 Ton Ikan Gratis

    Hari Ikan Nasional, KKP Gelar Masak Besar hingga Sebar 1,2 Ton Ikan Gratis

    Momen lain yang menjadi sorotan ialah Deklarasi Protein Ikan untuk Generasi Emas yang diikuti ratusan pelajar dan anak-anak. Deklarasi ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong peningkatan gizi generasi muda sebagai fondasi membangun sumber daya manusia unggul pada 2045.

    Dalam sambutannya, Menko Pangan Zulkifli Hasan menekankan bahwa konsumsi protein berperan penting dalam menentukan kualitas peradaban suatu bangsa.

    “Gizi makan itu menentukan peradaban suatu bangsa. Kalau ingin anak-anak kita cerdas, sehat, dan menjadi generasi kelas dunia, maka konsumsi protein harus mencukupi. Ikan adalah pilihan terbaik karena melimpah dan bergizi,” ujarnya.

    Zulhas juga mengingatkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan protein hewani laut yang sangat besar, mulai dari ikan, cumi, hingga udang. Ia mendorong agar hasil perikanan Indonesia menjadi hidangan utama bagi anak-anak, baik di sekolah maupun di rumah.

    “Agar hidangan yang kita produksi menjadi makanan anak-anak di bangku sekolah. Dengan protein ikan, mereka akan tumbuh kuat, cerdas, dan ber IQ tinggi sehingga Indonesia tidak kalah dari negara lain,” ujarnya.

    Sejarah Konsumsi Pangan Indonesia

    Dalam pidatonya, Zulkifli Hasan juga sempat menyampaikan pandangan terkait perkembangan konsumsi daging di Indonesia. Menurutnya, publik baru mengenal daging sapi pada 1960, sementara daging ayam mulai populer pada era 1970.

    Ia menilai perkembangan tersebut menunjukkan bahwa pola konsumsi sangat memengaruhi kualitas fisik dan intelektual suatu bangsa.

    “Barat sudah makan daging sejak 1800 Maka pertumbuhan fisik dan kecerdasan mereka luar biasa. Ini menunjukkan betapa pentingnya gizi dalam membangun bangsa,” ucapnya.

    Program Makan Bergizi Gratis Butuh Ketahanan Pangan Kuat

    Menko Pangan itu juga menyinggung percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditargetkan menyasar 82,9 juta penerima tahun depan. Menurutnya, kebutuhan pangan untuk program tersebut sangat besar sehingga pemerintah terus bekerja keras memenuhi pasokan.

    “Kalau satu hari butuh 82,9 juta butir telur, maka kalau pakai ikan juga butuh 82,9 juta potong. Pangan ini balapan. Permintaan besar sementara pasokan harus kita kejar supaya harga stabil,” katanya.

    Zulhas menegaskan bahwa pemerintah kini fokus pada swasembada protein, termasuk protein ikan, untuk memenuhi kebutuhan nasional sekaligus menjaga harga tetap terkendali.

  • Bantah ada ikan tercemar, Titiek Soeharto: Ikan itu sangat bergizi

    Bantah ada ikan tercemar, Titiek Soeharto: Ikan itu sangat bergizi

    Untuk pencemaran, saya rasa itu isu nggak ada, ya. Yang penting kita harus meningkatkan budaya untuk makan ikan.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau yang dikenal sebagai Titiek Soeharto membantah kabar ikan yang tercemar dan mengajak masyarakat untuk menumbuhkan budaya memakan ikan.

    “Untuk pencemaran, saya rasa itu isu nggak ada, ya. Yang penting kita harus meningkatkan budaya untuk makan ikan,” ujar Titiek, di sela-sela acara Puncak Hari Ikan Nasional 2025, yang digelar di Jakarta, Minggu.

    Ketua Komisi IV DPR, yang membidangi pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, serta kelautan dan perikanan, mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk mempromosikan keunggulan-keunggulan ikan, sebab sangat bergizi dan berperan dalam meningkatkan kecerdasan anak.

    Yang lebih utama lagi, ujarnya melanjutkan, ikan bisa diperoleh dengan memancing di laut, tanpa perlu memeliharanya selama berbulan-bulan.

    “Ikan itu kan tinggal ngambil di laut, nggak usah pelihara kayak ayam gitu berbulan-bulan. Tinggal ambil,” ujar Titiek.

    Titiek juga menyampaikan, agar masyarakat mau memakan ikan, mereka bisa membuat variasi masakan ikan sesuai dengan ciri khas daerah masing-masing.

    “Iya harus divariasikan masakan-masakan setiap daerah itu lain-lain. Masakannya harus disesuaikan dengan daerahnya masing-masing,” kata Titiek lagi.

    Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengumumkan target Indonesia mencapai swasembada protein pada 2026 ketika memperingati Hari Ikan Nasional.

    Zulhas menyampaikan protein berperan penting untuk meningkatkan kecerdasan bangsa, khususnya generasi muda yang saat ini masih menempuh jenjang pendidikan.

    Apabila diukur berdasarkan Intelligence Quotient (IQ), Zulhas menyampaikan rata-rata IQ di negara-negara maju sudah berada di atas 109 poin, sedangkan IQ Indonesia masih di kisaran 90-an.

    Untuk menjadi hebat selayaknya negara-negara maju, kata dia, maka pemerintah harus berbenah untuk mewujudkan swasembada pangan, terutama protein.

    “Harus swasembada, kemudian dihidangkan di meja anak-anak kita, dilatih agar cerdas, dengan demikian kita berubah. Gizinya, IQ-nya berubah,” kata dia pula.

    Dalam peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-12 pada 2025, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sejumlah rangkaian kegiatan yang mengusung tema “Protein Ikan untuk Generasi Emas 2045”.

    Tema tersebut sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam RPJMN 2025-2029 dan Astacita kedua yang menekankan pentingnya sistem pertahanan negara dan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, serta penguatan ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Beda Banget Sama yang di Selokan! Ini 15 Jenis Ikan Guppy yang Rekomen Banget Buat Dipelihara

    Beda Banget Sama yang di Selokan! Ini 15 Jenis Ikan Guppy yang Rekomen Banget Buat Dipelihara

    YOGYAKARTA – Ikan guppy merupakan salah satu ikan hias yang sangat populer di kalangan penggemar akuarium karena penampilannya yang menarik dan perawatan yang mudah. Dikenal dengan warna-warni cerah dan kepribadian yang aktif, ikan guppy juga memiliki banyak jenis dengan variasi warna dan bentuk yang berbeda. Artikel ini akan membahas jenis ikan guppy yang paling populer beserta jenis makanannya, sehingga Anda bisa memilih yang terbaik untuk akuarium Anda.

    Mengenal Ikan Guppy

    Ikan guppy (Poecilia reticulata) adalah jenis ikan kecil yang berasal dari wilayah tropis di Amerika Tengah dan Selatan. Ikan ini sering dipilih oleh penghobi akuarium karena perawatannya yang relatif mudah dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai kondisi air. Ikan guppy juga dikenal dengan kemampuan berkembang biak yang cepat, membuatnya sangat menarik untuk dipelihara.

    Terdapat banyak jenis ikan guppy yang bisa ditemukan, dan masing-masing memiliki ciri khas yang unik. Mulai dari guppy dengan warna cerah, bentuk sirip yang indah, hingga ukuran yang berbeda-beda, semua membuat ikan guppy menjadi pilihan favorit.

    15 Jenis Ikan Guppy yang Populer

    Berikut adalah 15 jenis ikan guppy yang paling populer dan banyak dipelihara:

    1. Guppy Endler

    Guppy Endler adalah jenis guppy yang memiliki warna sangat cerah, terutama pada betina yang cenderung lebih kecil dan lebih pucat. Jenis ini terkenal dengan pola warna yang sangat kontras pada jantan.

    2. Guppy Moscow

    Ikan guppy Moscow dikenal dengan tubuhnya yang berwarna biru mengkilap. Warna ini membuatnya sangat menarik untuk dipelihara, dan banyak penghobi yang menyukainya karena keindahan warna tersebut.

    3. Guppy Platinum

    Guppy Platinum memiliki tubuh berwarna putih keperakan, sangat elegan dan cocok untuk akuarium yang lebih minimalis. Jenis ini juga mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi air.

    4. Guppy Half Black

    Jenis guppy ini memiliki tubuh yang gelap pada bagian bawah (biasanya hitam) dengan sirip berwarna cerah. Kontras yang jelas membuat guppy ini sangat menarik dipelihara.

    5. Guppy Red Cobra

    Ikan guppy Red Cobra memiliki warna merah terang dengan pola seperti ular pada bagian tubuhnya. Keunikan pola ini membuatnya menjadi salah satu jenis ikan guppy yang sangat diminati.

    6. Guppy Snakeskin

    Ikan guppy ini memiliki pola sisik yang menyerupai kulit ular. Warnanya bervariasi dari biru hingga hijau dan sangat eksotis untuk dipelihara dalam akuarium.

    7. Guppy Leopard

    Seperti namanya, guppy Leopard memiliki pola berbintik-bintik yang menyerupai kulit macan tutul. Jenis guppy ini memiliki warna dasar cerah dengan corak yang unik.

    8. Guppy Bluegrass

    Ikan guppy Bluegrass memiliki warna biru kehijauan yang sangat cerah. Biasanya, guppy ini memiliki ekor yang panjang dan tampak anggun dalam akuarium.

    9. Guppy Golden

    Guppy Golden memiliki tubuh yang berwarna kuning keemasan, dengan sirip yang memiliki warna cerah. Ikan guppy ini sering dipilih karena penampilannya yang mencolok.

    10. Guppy Rainbow

    Guppy Rainbow memiliki pola warna yang bergradasi dari biru, hijau, kuning, hingga merah. Ikan ini sangat terkenal karena tampilannya yang sangat berwarna.

    11. Guppy Tuxedo

    Guppy Tuxedo memiliki warna tubuh hitam dengan ekor berwarna cerah, seperti warna jas tuxedo yang dikenakan dalam acara formal. Ikan ini sangat elegan dan populer di kalangan pecinta guppy.

    12. Guppy Wild

    Guppy Wild adalah jenis guppy dengan warna yang lebih alami, yaitu perpaduan warna hijau dan coklat dengan pola yang sederhana. Meskipun tampak lebih natural, guppy ini tetap memiliki daya tarik tersendiri.

    13. Guppy Yellow Tailed

    Guppy Yellow Tailed memiliki warna tubuh transparan dengan ekor berwarna kuning cerah. Jenis ini sangat mudah dibedakan dengan ekornya yang mencolok.

    14. Guppy Mosaic

    Ikan guppy Mosaic memiliki pola warna yang sangat kompleks dan beragam. Warnanya termasuk merah, biru, dan hijau, dengan pola berbentuk mosaik yang sangat menarik.

    15. Guppy Albino

    Guppy Albino adalah jenis guppy dengan tubuh berwarna putih kekuningan dan mata merah. Ikan ini memiliki penampilan yang unik dan menjadi favorit banyak penghobi akuarium.

    Jenis Makanan untuk Ikan Guppy

    Menjaga jenis ikan guppy dalam kondisi sehat dan cerah memerlukan perhatian pada jenis makanannya. Makanan yang diberikan kepada ikan guppy harus mengandung semua nutrisi yang diperlukan agar mereka tumbuh dengan baik. Berikut beberapa jenis makanan yang dapat diberikan kepada ikan guppy:

    1. Pelet Ikan Guppy

    Pelet ikan guppy adalah makanan utama yang sering diberikan kepada ikan guppy. Pelet ini mengandung nutrisi lengkap seperti protein, karbohidrat, dan vitamin yang dibutuhkan oleh ikan guppy untuk tumbuh dengan sehat.

    2. Makanan Hidup (Worms dan Daphnia)

    Memberikan makanan hidup seperti cacing darah atau Daphnia bisa menjadi tambahan yang sangat baik dalam diet ikan guppy. Makanan ini dapat merangsang perilaku berburu alami mereka dan menambah variasi dalam makanan.

    3. Sayuran (Spirulina dan Selada)

    Beberapa jenis ikan guppy juga menyukai sayuran sebagai bagian dari makanannya. Spirulina dan selada dapat diberikan sebagai makanan tambahan untuk memberikan serat dan vitamin yang berguna untuk pencernaan ikan.

    4. Makanan Beku

    Makanan beku seperti Artemia atau cacing beku adalah pilihan yang baik untuk memberi ikan guppy nutrisi tambahan. Makanan ini sering kali mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan makanan kering atau pelet.

    5. Makanan Kering

    Selain pelet, beberapa jenis makanan kering seperti flakes ikan juga bisa diberikan, namun sebaiknya hanya sebagai makanan tambahan dan tidak menggantikan pelet utama.

    Jenis ikan guppy sangat beragam, mulai dari yang berwarna cerah, berbentuk sirip indah, hingga yang memiliki pola tubuh unik. Setiap jenis guppy memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya menarik untuk dipelihara dalam akuarium. Selain itu, memberi makanan yang tepat juga penting untuk menjaga kesehatan dan penampilan ikan guppy. Dengan memberikan makanan yang seimbang, seperti pelet ikan guppy, makanan hidup, atau sayuran, ikan guppy Anda akan tumbuh dengan sehat dan memperlihatkan warna yang cerah. Selain itu, cari tahu juga Peluang Bisnis Ekspor Ikan Hias

    Jika Anda tertarik untuk memelihara jenis ikan guppy tertentu, pastikan untuk menyesuaikan makanan dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing jenis tersebut. Selamat mencoba!

    Jadi setelah mengetahui jenis ikan guppy, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Apa Itu Daging Meltique? Proses, Manfaat, dan Risiko Kesehatan yang Perlu Diketahui

    Apa Itu Daging Meltique? Proses, Manfaat, dan Risiko Kesehatan yang Perlu Diketahui

    YOGYAKARTA – Daging meltique semakin populer di dunia kuliner, terutama di restoran dan hotel berbintang. Jenis daging ini dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasa yang kaya. Banyak chef dan penikmat kuliner menjadikan meltique sebagai pilihan utama untuk steak atau grill.

    Popularitas daging meltique ini membuat banyak orang penasaran bagaimana daging ini diproduksi. Tidak seperti daging biasa, daging melitique diolah dengan teknik khusus yang menambah cita rasa. Berikut akan dibahas apa itu daging meltique, proses pembuatannya, hingga tips mengonsumsinya.

    Apa Itu Daging Meltique?

    Daging meltique adalah jenis daging sapi yang diproses menggunakan teknik injeksi lemak. Dalam prosesnya, lemak sapi cair atau mentega disuntikkan ke dalam serat daging. Injeksi ini bertujuan meningkatkan kelembutan dan cita rasa daging sehingga terasa lebih juicy.

    Tekni injeksi lemak ini pertama kali dikembangkan di Jepang untuk menghasilkan daging dengan tekstur mirip wagyu. Kini, metode ini telah menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia. Produk ini menjadi pilihan populer di restoran karena memberikan rasa mewah dengan harga lebih kompetitif.

    Proses pembuatan meltique dimulai dari pemilihan potongan daging yang cenderung lebih keras atau kurang berlemak. Lemak cair kemudian disuntikkan merata ke dalam serat daging menggunakan alat khusus. Setelah itu, daging didinginkan sebelum dipotong dan dikemas untuk distribusi.

    Dalam hal gizi, daging meltique mengandung nutrisi penting bagi tubuh. Sebagai sumber protein hewani, daging ini membantu pembentukan otot dan perbaikan jaringan tubuh. Selain protein, daging meltique juga kaya lemak, vitamin, dan mineral.

    Vitamin B12 yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam fungsi saraf dan produksi sel darah merah. Sementara itu, mineral seperti zat besi, seng, dan selenium membantu berbagai fungsi penting tubuh. Namun, kandungan lemak yang tinggi membuat konsumsi harus lebih berhati-hati.

    Lemak yang masuk melalui proses injeksi memberikan rasa lebih gurih, namun juga meningkatkan kandungan lemak jenuh dan kalorinya. Kandungan lemak jenuh yang tinggi bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Karena itu, penting untuk mengatur porsi konsumsi.

    Selain lemak, kandungan sodium dalam daging meltique juga perlu diperhatikan. Proses injeksi lemak sering melibatkan penambahan garam untuk memperkaya rasa. Konsumsi sodium berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya.

    Konsumsi jangka panjang daging berlemak tinggi tanpa keseimbangan gizi dapat berdampak buruk pada kesehatan. Namun, daging meltique tetap bisa dinikmati asal diimbangi dengan makanan sehat lain. Kunci utamanya adalah moderasi dan pola makan seimbang.

    Untuk menikmati daging meltique secara sehat, ada beberpa tips yang bisa diikuti. Pertama, kombinasikan meltique dengan sayuran hijau untuk menambah asupan serat. Serat membantu pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol.

    Kedua, pilih metode masak seperti dipanggang atau dibakar tanpa minyak berlebih. Hindari menggoreng yang bisa menambah lemak jenuh. Selanjutnya batasi porsi meltique dan imbangi dengan sumber proten rendah lemak lainnya.

    Selain itu, perhatikan untuk mengurangi asupan sodium dari makanan lain agar tidak melebihi batas harian. Gaya hidup aktif dan olahraga teratur juga membantu menjaga kesehatan meski sesekali menikmati meltique. Dengan pola hidup seimbang, meltique bisa tetap dinikmati dengan aman.

    Demikian penjelasan apa itu daging meltique. Daging meltique memang lezat, tetapi kandungan lemak dan sodium yang tinggi menuntut konsumsi yang bijak. Mengerti proses produksi, kandungan gizi, dan risikonya akan membantu kita membuat pilihan yang lebih sehat.

  • Kementan Berencana Bangun Pabrik Vaksin Hewan untuk Tekan Impor

    Kementan Berencana Bangun Pabrik Vaksin Hewan untuk Tekan Impor

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berencana membangun fasilitas baru atau pabrik vaksin hewan untuk mengurangi ketergantungan impor sekaligus meningkatkan kapasitas industri kesehatan hewan dalam negeri.

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menilai Indonesia telah memiliki kemampuan penuh untuk memproduksi vaksin, serum, dan obat-obatan hewan secara mandiri.

    “Secara SDM [sumber daya manusia] kita mampu, peralatan kita punya. Jadi siapa bilang kita tidak mampu? Kita memang mampu,” kata Sudaryono dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu (22/11/2025).

    Menurutnya, kondisi Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki karakteristik penyakit hewan berbeda dari negara subtropis. Oleh karena itu, lanjut dia, pengembangan teknologi vaksin dalam negeri menjadi penting dan strategis.

    “Ini menjadi peluang karena kita bisa mengembangkan vaksin yang sesuai dengan karakter penyakit di Indonesia. Ini menunjukkan kita tidak boleh bergantung pada impor,” ucapnya.

    Untuk memperkuat kapasitas produksi, pemerintah menargetkan pembangunan fasilitas baru sebagai pabrik vaksin hewan pada tahun mendatang guna meningkatkan kapasitas produksi Pusvetma. 

    Terlebih, Sudaryono melihat kemampuan teknis Pusvetma sudah berada pada level unggul, mulai dari kualitas laboratorium, riset, hingga kapasitas produksi vaksin.

    Dia menyampaikan, berbagai vaksin strategis seperti vaksin antraks, vaksin unggas, hingga vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) telah diproduksi di dalam negeri. Pusvetma juga telah mampu memenuhi sekitar 30% kebutuhan untuk vaksin unggas yang permintaannya sangat besar.

    “Dengan fasilitas baru dan peningkatan kapasitas produksi, kita ingin agar vaksin nasional bisa 100% mandiri tanpa impor. SDM ada, alat ada, tinggal kita memperkuat fasilitasnya,” tambahnya.

    Sudaryono menambahkan, penguatan industri vaksin hewan merupakan bagian penting dari ketahanan pangan nasional. Dia menilai, ketersediaan vaksin yang memadai mampu berdampak langsung pada produktivitas peternak, stabilitas pasokan protein hewani, serta daya saing sektor peternakan.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda menyebut, Pusvetma kini menjadi salah satu badan layanan umum (BLU) paling berkembang di bidang pertanian, sejalan dengan peningkatan signifikan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) beberapa tahun terakhir.

    “Pendapatannya yang semula kurang dari Rp10 miliar pada 2018 dan tahun ini kita buktikan bahwa Pusvetma menjadi BLU bidang pertanian dengan capaian PNBP hampir Rp100 miliar,” ujar Agung.

    Di samping memperkuat kapasitas finansial, Pusvetma juga tengah menyiapkan peningkatan produksi vaksin unggas seperti Avian Influenza (AI) dan New Castle Disease (ND), dua jenis vaksin penting untuk menjaga pasokan protein hewani nasional.

  • Hampir 1,5 Juta Orang Meninggal Akibat Penyakit Ginjal, Jangan Abaikan Gejala Ini

    Hampir 1,5 Juta Orang Meninggal Akibat Penyakit Ginjal, Jangan Abaikan Gejala Ini

    Jakarta

    Penyakit Ginjal Kronis (PGK) diam-diam meningkat menjadi krisis kesehatan yang perlu diwaspadai. Pasalnya, pada tahun 2023, PGK telah merenggut hampir 1,5 juta nyawa, dan memengaruhi 800 juta orang dengan penurunan fungsi ginjal.

    Dikutip dari Times of India, laporan dari Global Burden of Disease (GBD) 2023, menemukan hampir 788 juta orang dewasa (berusia 20 tahun ke atas) kini hidup dengan PGK.

    Angka ini meningkat tajam, lebih dari dua kali lipat pada jumlah tahun 1990. Wilayah-wilayah seperti Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Selatan memiliki prevalensi yang tertinggi. Dilaporkan hampir 16 persen orang dewasa di wilayah ini mengidap PGK.

    PGK tidak hanya tentang ginjal. Gangguan fungsi ginjal juga berkontribusi dengan risiko kesehatan lainnya, sekitar 11,5 persen dari seluruh kematian akibat masalah kardiovaskular atau jantung.

    Mengapa Meningkat?

    Beban PGK telah meningkat secara stabil selama tiga dekade karena populasi menua dan penyakit metabolik seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas semakin umum.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas lainnya telah menekankan peningkatan ini dapat dihindari jika sistem kesehatan memprioritaskan skrining, pencegahan, dan akses ke perawatan yang efektif.

    Apa Saja Gejala Awal Penyakit Ginjal?

    Penyakit ginjal seringkali tidak terasa pada awalnya, tetapi gejala-gejala ini bisa menjadi tanda bahaya yang penting, terutama jika pasien juga mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, atau riwayat keluarga dengan masalah ginjal.

    Berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai:

    1. Perubahan Frekuensi Buang Air Kecil

    Sering buang air kecil, terutama di malam hari adalah tanda bahaya pertama yang harus diwaspadai. Selain itu, urine yang berbusa atau berbuih (proteinuria) atau darah dalam urine juga merupakan tanda-tanda yang perlu diperhatikan. Ini menandakan ginjal mungkin mengalami kebocoran protein atau darah.

    2. Pembengkakan (Edema)

    Bengkak di pergelangan kaki, kaki, tangan, atau sekitar mata tidak selalu disebabkan oleh gaya hidup yang sibuk atau stres. Namun, hal itu juga dapat terjadi akibat retensi cairan yang mengarah pada kerusakan ginjal.

    3. Mudah Lelah

    Racun yang biasanya dibersihkan oleh ginjal dapat menumpuk dan menyebabkan kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi. Hal ini membuat pasien kadang merasakan lelah atau lemah yang tidak biasa.

    4. Kulit Gatal, Kering, atau Mual Terus Menerus

    Jika pasien sering mengeluh dengan tanda-tanda di atas, kemungkinan ginjal sedang dalam masalah. Ini adalah beberapa tanda umum bahwa produk limbah terakumulasi dalam tubuh alih-alih disaring keluar.

    5. Sesak Napas dan Kehilangan Nafsu Makan

    Disfungsi ginjal lanjut dapat memengaruhi pernapasan dan pencernaan. Efeknya, seseorang mungkin akan sering mengalami sesak napas atau bahkan kehilangan nafsu untuk menyantap makanan.

    Halaman 2 dari 3

    (dpy/suc)