Produk: protein

  • Boboto, Kuliner Ternate yang Kaya Rasa dan Sejarah

    Boboto, Kuliner Ternate yang Kaya Rasa dan Sejarah

    Campuran ini kemudian dibungkus dalam daun pisang, yang tidak hanya berfungsi sebagai pembungkus tetapi juga memberikan aroma harum saat dikukus. Proses pengukusan biasanya memakan waktu sekitar satu jam hingga Boboto matang sempurna.

    Saat dibuka, aroma khas dari ikan cakalang, kenari, dan rempah-rempah langsung menguar, menggugah selera siapa pun yang menciumnya. Boboto memiliki cita rasa yang kaya dan kompleks.

    Gurihnya ikan cakalang berpadu dengan tekstur renyah dari kacang kenari, sementara rasa pedas dari lada memberi sensasi hangat di lidah. Keunikan Boboto tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada komposisinya yang menggunakan bahan-bahan lokal yang sulit ditemukan di daerah lain.

    Ini menjadikan Boboto sebagai hidangan yang benar-benar mencerminkan kekayaan alam dan budaya kuliner Ternate. Selain kelezatannya, Boboto juga memiliki nilai gizi yang tinggi.

    Ikan cakalang kaya akan protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Kacang kenari mengandung lemak sehat yang baik untuk tubuh, serta kaya akan antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas.

    Lada yang digunakan dalam Boboto juga memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan metabolisme dan membantu sistem pencernaan. Hingga kini, Boboto tetap menjadi salah satu makanan tradisional yang dicari oleh penduduk lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Ternate.

    Di pasar-pasar tradisional, Boboto sering dijual dalam bentuk siap santap, biasanya dikemas dalam daun pisang yang masih hangat. Banyak juga restoran lokal yang menyajikan Boboto sebagai menu andalan mereka, sering kali disandingkan dengan nasi panas dan sambal khas Maluku yang pedas menggigit.

    Keberadaan Boboto juga semakin mendapat perhatian di tingkat nasional, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner Nusantara. Beberapa festival kuliner yang diadakan di berbagai kota besar mulai memperkenalkan Boboto sebagai salah satu warisan kuliner dari Ternate yang patut dilestarikan.

    Dengan semakin banyaknya orang yang mengenal dan mencicipi Boboto, diharapkan makanan khas ini tetap bertahan dan tidak tergerus oleh modernisasi. Dengan kombinasi bahan yang unik, proses pembuatan yang khas, serta cita rasa yang kaya, Boboto tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol dari sejarah, tradisi, dan kekayaan alam Ternate.

    Bagi siapa pun yang berkesempatan berkunjung ke Ternate, mencicipi Boboto adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Dengan menjaga dan melestarikan kuliner tradisional seperti Boboto, kita turut berperan dalam mempertahankan warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Waspada, Sering Lemas dan Jarang Pipis Bisa Jadi Tanda Penyakit Ginjal – Halaman all

    Waspada, Sering Lemas dan Jarang Pipis Bisa Jadi Tanda Penyakit Ginjal – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyakit ginjal menjadi salah satu yang paling diperhatikan di negara ini. 

    Selain angka pasien yang cukup tinggi, penyakit ginjal juga menelan angka pengobatan yang tidak sedikit. 

    Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit ginjal di Indonesia sebesar 0,38 persen atau 3,8 orang per 1000 penduduk. 

    Diketahui, umumnya masyarakat Indonesia baru memeriksakan diri jika penyakit sudah berada di stadium lanjut. 

    Menurut Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso I Wayan Nariata sebagian besar penyakit ginjal tidak bergejala sama sekali. 

    Namun, pada tahap agak lanjut, ada beberapa gejala yang bisa dicurigai sebagai penyakit ginjal. 

    “Di awal biasanya sama sekali tidak ada gejala. Tapi begitu lebih lanjut, biasanya ada beberapa yang bisa kita kenali,” ungkapnya pada talk show kesehatan di Kementerian Kesehatan, Senin (14/5/2024). 

    Pertama, muncul keluhan kaki bengkak. Sebagian orang berpikir jika kaki bengkak karena berdiri terlalu lama. 

    Padahal, kondisi ini bisa jadi pertanda jika cairan di dalam tubuh sulit dikeluarkan karena ginjal yang bermasalah. 

    Kedua, tubuh mudah lemas dan pusing. Biasanya, dokter dalam hal ini akan melakukan pemeriksaan adanya dugaan dari penyakit lain. 

    Tanda yang ketiga adalah jarang buang air kecil. 

    “Biasanya (volume urine) normal 1.500-2000 cc perhari. Tiba-tiba berkurang, misalnya kurang dari 400 cc per hari,” ungkapnya pada talk show kesehatan, Kementerian Kesehatan, Senin (14/5/2025). 

    Keempat, muncul rasa gatal-gatal di seluruh tubuh dan tidak kunjung membaik jika diberi obat kulit biasa. 

    Terakhir, pada stadium lanjut muncul rasa mual dan muntah-muntah. 

    Untuk mencegah penyakit ginjal sampai ke stadium lanjut, dr Nariata menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dini atau skrining. 

    Skrining bisa menggunakan pemeriksaan darah dan urine.

    “Sebenarnya sangat sederhana dari pemeriksaan urine. Nanti kita bisa lihat apakah ada protein di urine. Secara awam bilangnya ada kebocoran protein,” jelasnya. 

    Selain protein, perlu dicurigai adanya kerusakan ginjal jika ditemukan adanya darah pada urine. Kondisi ini disebut sebagai hematuria. 

    Dengan melakukan pemeriksaan, kita menjadi tahu apakah sudah ada gangguan atau belum pada ginjal. 

  • 10 Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak dan Kapan Harus Diwaspadai

    10 Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak dan Kapan Harus Diwaspadai

    Jakarta

    Demam adalah masalah yang sering dialami anak-anak. Ada berbagai penyebab demam, salah satu yang dianggap wajar adalah karena kecapekan. Demam seperti ini cenderung lebih mudah ditangani.

    Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak

    Berikut ini 10 ciri-ciri demam karena kecapekan pada anak yang dirangkum dari situs Sahyadri Hospitals India dan Kids Health:

    1. Badan Hangat

    Badan anak akan terasa hangat atau terjadi demam ringan hingga sedang dengan suhu 37,2°C hingga 38,3°C.

    2. Rewel

    Anak biasanya akan bertingkah laku berbeda. Mereka mungkin rewel atau tidak bisa tenang seperti biasanya.

    3. Bernapas Lebih Cepat

    Anak yang demam karena kelelahan akan bernapas sedikit lebih cepat atau detak jantungnya lebih cepat dari biasanya.

    4. Berkeringat

    Anak-anak juga mungkin akan menggigil atau berkeringat berlebihan saat demam.

    5. Kulit Memerah

    Anak-anak mungkin mengalami kulit memerah atau bercak-bercak merah. Ini akan menghilang secara sendirinya.

    6. Badan Lemas

    Anak juga merasakan kelelahan dan badan yang terus-menerus, sehingga akan malam bergerak.

    7. Sakit Kepala

    Ketika demam karena kecapekan maupun infeksi bakteri atau virus mungkin akan mengalami sakit kepala.

    8. Nyeri

    Selain sakit kepala, badan anak sering kali merasakan nyeri pada tubuh atau otot tertentu.

    9. Susah Berkonsentrasi

    Anak akan kesulitan berkonsentrasi ketika demam, sehingga sebaiknya beristirahat saja.

    Terakhir, nafsu makan anak bisa menurun akibat demam dan kelelahan.

    Bagaimana Kecapekan Menyebabkan Demam?

    Kecapekan dapat menyebabkan anak maupun orang dewasa mengalami demam. Berikut penjelasannya:

    1. Hormon Stres

    Kecapekan bisa membuat orang mengalami stres secara fisik maupun mental. Hal ini menyebabkan tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Hormon tersebut dapat menyebabkan tubuh meradang, sehingga menyebabkan demam ringan.

    2. Dehidrasi

    Kecapekan yang tidak diimbangi dengan cairan yang cukup bisa menyebabkan dehidrasi. Ini dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat.

    3. Kurang Tidur

    Tidur yang cukup dapat menjaga suhu tubuh dengan baik. Namun ketika tubuh kurang istirahat, tubuh bisa meradang dan menyebabkan demam ringan.

    4. Kelelahan Otot

    Ketika kecapekan, misalnya karena berolahraga atau aktivitas berat. Tubuh bisa mengalami kerusakan otot dan peradangan. Ini dapat menyebabkan demam sementara.

    5. Sindrom Kelelahan Kronis (CFS)

    Sindrom Kelelahan Kronis (CFS) adalah kondisi yang ditandai dengan kelelahan terus-menerus tetapi tidak membaik dengan beristirahat. Salah satu gejalanya adalah demam ringan.

    Cara Menangani Demam karena Kecapekan

    Beberapa cara untuk menangani demam karena kecapekan pada anak adalah sebagai berikut:

    Pastikan tubuh anak tercukupi oleh cairan dengan minum minimal 2 liter per hari. Jika beraktivitas lebih berat, minumlah lebih banyak.Istirahatkan anak dengan waktu yang cukup pada malam hari dan tidur sejenak di siang hari.Gunakan kompres dingin, mandi dengan air hangat, pakai pakaian longgar dan nyaman.Beri anak makanan yang kaya nutrisi yang meningkatkan kekebalan tubuh. Sertakan sayur, buah, dan protein tanpa lemak.Berikan obat pereda panas jika diperlukan.Kapan Demam pada Anak Harus Diwaspadai?

    Demam karena kecapekan biasanya cenderung bisa ditangani dengan beristirahat yang cukup. Dilansir dari Harvard Health Publishing, berikut beberapa kondisi yang harus diwaspadai jika anak mengalami demam:

    Jika anak berusia kurang dari 3 bulan dengan daya tahan tubuh belum baik.Ketika demam disertai dengan ruam gelap (bintik-bintik kecil atau lebih besar, rata atau bentol) seperti memar. Ini bisa terjadi karena infeksi.Jika anak mengalami rasa sakit yang parah, seperti leher sulit digerakkan.Anak yang kesulitan bernapas.Jika anak memiliki suatu kondisi kesehatan khusus.Demam lebih dari 39°C.Demam berlangsung lebih dari dua hari.

    Demikian 10 ciri demam karena kecapekan pada anak. Sebagai orang tua, Anda juga harus memperhatikan kebiasaan kondisi anak. Jika ada gejala yang tidak seperti biasanya, maka sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.

    (row/row)

  • Berat Badan Naik Pasca Lebaran, Waspada Risiko Penyakit Kronis Mengintai

    Berat Badan Naik Pasca Lebaran, Waspada Risiko Penyakit Kronis Mengintai

    Jakarta

    Berat badan sudah ideal atau bahkan turun selama sebulan berpuasa, yuk dijaga agar tak terus meroket naik. Mengapa? Dokter menyebutkan penambahan berat badan yang tak terjaga pasca Lebaran bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan

    Educator & content creator Sobat Diabet, dr Jonathan C Subagya, mengatakan ada beberapa penyakit kronis yang mengintai jika seseorang tidak menjaga berat badannya, terutama jika berat badan sudah melebihi indeks massa tubuh (BMI) normal atau tergolong obesitas.”

    “Seperti hipertensi, darah tinggi, stroke. Sampai penyakit gula, kencing manis atau diabetes melitus,” kata dr Jonathan dalam acara ‘Beat Diabetes: Healthy Talk and Poundfit’, di Jakarta Barat, Minggu (13/4/2025).

    Menurutnya, kondisi ini kadang diperparah oleh kebiasaan malas bergerak pasca libur panjang. Seseorang cenderung malas atau enggan untuk kembali melakukan aktivitas fisik atau olahraga setelah menikmati momen liburan pasca Lebaran.

    “Kita lihat aktivitas fisik juga cenderung menurun ya usai liburan. Jadi memang kan harus ada keseimbangan kalori ya, antara yang masuk dan dikeluarkan,” katanya.

    Menurunkan kembali berat badan, lanjut dr Jonathan, membutuhkan komitmen dan tentu bukan sesuatu yang mudah. Dirinya membagikan beberapa tips bagi mereka yang ingin kembali tampil langsing usai libur panjang.

    “Kurangi porsi makan. Lauk pauknya nggak usah dikurangin, yang penting kurangi nasi. Rekomendasinya nasi dalam sehari itu 150 gram, atau cukup dua sampai tiga centong nasi, jangan ambil nasi sampai menggunung,” katanya

    “Kedua, kurangi konsumsi makanan berlemak. Jadi kalau makan banyakin protein, dada ayam, tempe, telur itu nggak apa-apa yang banyak. Ketiga, kurangi makan gula,” tutupnya.

    (dpy/suc)

  • BB Naik usai Libur Lebaran? Tenang, Ini Cara Simpel Buat Menurunkannya

    BB Naik usai Libur Lebaran? Tenang, Ini Cara Simpel Buat Menurunkannya

    Jakarta

    Opor ayam, rendang, hingga sambal goreng ati menjadi makanan yang sulit untuk dilewatkan saat Lebaran. Cita rasa khasnya memang memanjakan lidah, tanpa sadar berat badan sudah naik saat libur Lebaran selesai.

    Educator & content creator Sobat Diabet, dr Jonathan C Subagya memberikan beberapa tips sederhana untuk mengembalikan berat badan ke angka ‘normal’, sama seperti sebelum Lebaran tiba.

    “Kurangi porsi makan. Lauk pauknya nggak usah dikurangin, yang penting kurangi nasi. Rekomendasinya nasi dalam sehari itu 150 gram, atau cukup dua sampai tiga centong nasi, jangan ambil nasi sampai menggunung,” kata dr Jonathan dalam acara ‘Beat Diabetes: Healthy Talk and Poundfit’, di Jakarta Barat, Minggu (13/4/2025).

    “Kedua, kurangi konsumsi makanan berlemak. Jadi kalau makan banyakin protein, dada ayam, tempe, telur itu nggak apa-apa yang banyak. Ketiga, kurangi makan gula,” sambungnya.

    Selain itu, dr Jonathan juga mendorong untuk aktif melakukan aktivitas fisik. Hal ini karena olahraga juga terbilang efektif membakar lemak-lemak yang ada di tubuh.

    “Kita lihat aktivitas fisik juga cenderung menurun ya usai liburan. Jadi memang kan harus ada keseimbangan kalori ya, antara yang masuk dan dikeluarkan,” tutupnya.

    (dpy/suc)

  • 10 Manfaat Konsumsi Pepaya Setiap Hari, Ampuh Melancarkan Pencernaan

    10 Manfaat Konsumsi Pepaya Setiap Hari, Ampuh Melancarkan Pencernaan

    Jakarta

    Pepaya merupakan salah satu buah yang jadi favorit banyak masyarakat. Selain teksturnya lembut dan rasanya manis, pepaya juga memiliki sejumlah manfaat jika dikonsumsi setiap hari.

    Pepaya mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh, mulai dari vitamin A, vitamin C, vitamin E, folat, kalium, hingga magnesium. Salah satu khasiat paling terkenal dari pepaya adalah dapat menjaga kesehatan pencernaan.

    Selain itu, pepaya masih menyimpan sejumlah manfaat bagi tubuh. Apa saja manfaatnya? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Manfaat Konsumsi Pepaya Setiap Hari

    Ada sejumlah manfaat dari mengkonsumsi pepaya setiap hari. Mengutip situs WebMD, Healthline, dan Care Hospitals, berikut sederet khasiat pepaya:

    1. Menjaga Imun Tubuh

    Manfaat yang pertama adalah mampu menjaga imunitas tubuh. Berkat kandungan vitamin C tinggi pada pepaya dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.

    Soalnya, vitamin C merupakan senyawa antioksidan yang berfungsi membangun sistem imunitas tubuh agar dapat mencegah infeksi virus dan bakteri. Maka dari itu, pepaya dapat melindungi tubuh dari risiko penyakit seperti flu, infeksi, hingga sakit tenggorokan

    2. Menjaga Kesehatan Pencernaan

    Khasiat yang satu ini telah diketahui oleh banyak orang. Yap, pepaya memang dikenal sebagai buah yang mampu menjaga kesehatan pencernaan. Manfaat tersebut berasal dari enzim papain yang terdapat di dalam pepaya.

    Pepaya juga mengandung enzim chymopapain, caricain, dan glycyl endopeptidase yang membantu tubuh mencerna protein dengan lebih mudah. Tak hanya itu, pepaya juga dapat mengatasi masalah pencernaan, seperti sembelit dan kembung.

    3. Menjaga Kesehatan Kulit

    Tahukah kamu jika pepaya memiliki manfaat untuk kesehatan kulit? Hal ini berkat enzim papain dalam pepaya yang memiliki efek melembutkan dan merevitalisasi kulit.

    Selain itu, kandungan vitamin A dan vitamin C pada pepaya juga berkhasiat mengurangi kerutan serta bintik hitam pada kulit, sehingga kulit jadi terlihat cerah dan awet muda.

    Bagi detikers yang sedang menjalani diet, cobalah untuk rutin makan pepaya setiap hari. Soalnya, kandungan serat dalam pepaya dapat memperlambat proses pencernaan makanan di dalam tubuh, sehingga membuat efek kenyang lebih lama dan nafsu makan terkendali.

    Selain itu, serat juga dapat menghambat penyerapan gula dari makanan. Hal ini dapat mencegah naiknya kadar gula darah yang signifikan setelah makan.

    Perlu diketahui, kadar gula darah tinggi kerap dikaitkan dengan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kronis lainnya.

    5. Menjaga Kesehatan Jantung

    Manfaat pepaya berikutnya adalah dapat menjaga kesehatan jantung. Hal ini berkat kandungan likopen dan vitamin C dalam pepaya yang dapat membantu mencegah risiko penyakit jantung.

    Lalu, kandungan antioksidan pada pepaya juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoprotein). Sedikit informasi, HDL merupakan jenis kolesterol yang dapat mencegah terjadinya penumpukan plak di pembuluh darah.

    6. Mengatasi Peradangan

    Kandungan antioksidan dalam pepaya, seperti likopen dan beta-karoten ternyata memiliki khasiat sebagai anti peradangan yang ampuh. Makan pepaya setiap hari diklaim dapat meredakan gejala yang terkait dengan kondisi peradangan kronis.

    7. Menyehatkan Rambut

    Agar memiliki rambut yang sehat, cobalah untuk rutin makan pepaya setiap hari. Sebab, kandungan vitamin A pada pepaya dapat meningkatkan produksi sebum yang berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit.

    Selain itu, vitamin A juga berkhasiat untuk pertumbuhan jaringan tubuh, termasuk rambut dan kulit. Tak hanya dimakan langsung, pepaya juga bisa diolah menjadi masker untuk menguatkan serta melindungi rambut agar tetap sehat.

    8. Meningkatkan Kesehatan Ginjal

    Pepaya mengandung mineral kalium yang dapat membantu membersihkan racun yang menumpuk di ginjal. Mineral tersebut juga dapat mengurangi kadar asam urat (uric acid) di dalam tubuh.

    Tak hanya itu, kalium juga punya peran penting dalam menjaga tekanan darah tetap stabil, sehingga mengurangi risiko terjadinya hipertensi.

    9. Mempercepat Penyembuhan Luka

    Buah yang satu ini juga dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Kandungan enzim papain dalam pepaya telah terbukti memiliki khasiat untuk menyembuhkan luka. Selain itu, papain juga dapat membantu memperbaiki jaringan yang rusak dan mempercepat proses pemulihan.

    10. Mencegah Risiko Kanker

    Kandungan fitokimia dalam pepaya, termasuk karotenoid dan flavonoid, dipercaya memiliki sifat melawan kanker. Dengan begitu, mengkonsumsi pepaya secara rutin diyakini dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker.

    Meski begitu, para peneliti masih membutuhkan studi lebih lanjut untuk mengungkapkan khasiat pepaya yang dapat mencegah risiko kanker.

    (ilf/fds)

  • Makanan-Minuman yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dibatasi Biar Panjang Umur

    Makanan-Minuman yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dibatasi Biar Panjang Umur

    Jakarta

    Faktor genetik memang memiliki peran dalam menentukan harapan hidup seseorang, namun bukan satu-satunya penentu. Sejumlah studi menunjukkan bahwa gaya hidup, seperti pola makan yang sehat juga berkaitan dengan kualitas hidup dan memperpanjang usia.

    Lalu, makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi dan dibatasi agar tubuh tetap sehat dan berumur panjang? Dikutip dari Health, berikut penjelasannya.

    1. Buah dan Sayur

    Meski terdengar klise, nyatanya masih banyak orang yang jarang mengonsumsi sayur dan buah. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, sebanyak 96,7 persen penduduk Indonesia tergolong kurang dalam konsumsi buah dan sayur.

    Padahal, sejumlah penelitian menunjukkan asupan buah dan sayur yang tinggi dapat menurunkan risiko kematian akibat berbagai penyebab, termasuk penyakit jantung dan kanker. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan mengonsumsi setidaknya lima porsi sayur dan buah setiap hari.

    Cara terbaik mengonsumsi buah adalah dalam bentuk segar. Sayuran bisa ditambahkan ke dalam berbagai menu makanan harian. Jika ingin lebih praktis, buah dan sayur juga bisa dikombinasikan dalam bentuk smoothies.

    2. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang kaya dan bermanfaat bagi kesehatan. Di dalamnya terkandung lemak sehat, protein nabati, serat, antioksidan, serta berbagai vitamin dan mineral penting seperti kalium dan magnesium yang dibutuhkan tubuh.

    Sebuah penelitian tahun 2020 yang melibatkan sekitar 5.800 pria dan wanita dengan sindrom metabolik selama satu tahun menunjukkan hasil yang menjanjikan. Penelitian tersebut menemukan bahwa peningkatan konsumsi kacang-kacangan berhubungan dengan penurunan beberapa penanda sindrom metabolik.

    Penanda tersebut meliputi lingkar pinggang, kadar trigliserida, tekanan darah sistolik, berat badan, dan indeks massa tubuh (IMT). Selain itu, kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) juga meningkat, terutama pada wanita. Temuan ini menunjukkan bahwa kacang-kacangan bisa menjadi bagian penting dari pola makan sehat untuk mendukung kesehatan jantung dan metabolisme.

    3. Makanan Nabati

    Banyak orang-orang di blue zone, wilayah dengan angka harapan hidup tinggi, mengutamakan makanan nabati. Penelitian menemukan pola makan vegetarian dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

    Sebuah penelitian di tahun 2022 mengamati bagaimana pilihan makanan dapat mempengaruhi harapan hidup. Ahli menemukan peningkatan terbesar dalam umur panjang dapat dicapai dengan mengurangi asupan daging merah dan olahan.

    Kesamaan yang dimiliki oleh banyak blue zone seperti Okinawa dan Ikaria adalah konsumsi makanan yang sebagian besar kacang-kacangan. Mereka tetap makan daging dalam jumlah rata-rata rendah sekitar lima kali per bulan sejumlah 3-4 ons per bulan.

    4. Teh Hijau

    Sejumlah penelitian mengaitkan konsumsi teh hijau dengan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes tipe dua, alzheimer, dan obesitas yang lebih rendah. Salah satunya pada tahun 2022, peneliti menemukan orang yang mengonsumsi teh hijau paling banyak memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke lebih rendah.

    Makanan dan Minuman yang Harus Dibatasi

    Kunci dalam pola makan yang sehat adalah moderasi. Ketika menyukai makanan tertentu, pastikan konsumsinya tak berlebihan sehingga tidak mempengaruhi masalah kesehatan.

    Berikut ini beberapa jenis makanan yang harus dibatasi agar bisa berumur panjang:

    Gula tambahan, misalnya pada kue, permen, biskuit, es krim, dan soda.Minuman beralkohol.Makanan tinggi garam.Lemak jenuh, misalnya mentega, keju, minyak kelapa sawit dan kelapa, daging olahan, dan daging merah.

    (avk/suc)

  • Sering Dianggap Sepele, 5 Masalah Kesehatan Ini Bisa Jadi Gejala Kanker

    Sering Dianggap Sepele, 5 Masalah Kesehatan Ini Bisa Jadi Gejala Kanker

    Jakarta

    Kanker merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Tak sedikit pasien baru mendapatkan diagnosis saat sudah berada di stadium lanjut, sehingga proses perawatan menjadi lebih sulit.

    Oleh karena itu, penting bagi masyarakat melakukan pemeriksaan dini, meski tidak merasakan gejala khas dari kanker. Dokter dari National Health Service Inggris (NHS) Dr Ranj menuturkan ada beberapa gejala sederhana yang mungkin bisa menjadi pertanda kanker.

    Beberapa gejala ini seringkali dianggap sebagai sesuatu yang biasa saja.

    “Jadi kita berbicara tentang menjadi lebih sadar akan tanda dan gejala. Jika ada sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, yang membuat Anda khawatir, bicara dengan seseorang profesional,” kata Ranj dikutip dari Mirror, Minggu (13/4/2025).

    Salah satu gejala kanker yang paling umum adalah penurunan berat badan tanpa alasan jelas. Ranj menjelaskan sel kanker yang membelah dan tumbuh besar dapat menghabiskan banyak energi.

    Peningkatan penggunaan energi membuat tubuh membakar lebih banyak kalori daripada biasanya. Hal ini yang membuat berat badan menurun sendiri tanpa diet tertentu.

    2. Keringat Malam

    Keringat malam yang terjadi berulang juga dapat menjadi pertanda kanker. Beberapa jenis kanker seperti limfoma dapat memicu pelepasan protein (sitokin) yang menyebabkan peradangan sistemik dan mengganggu pengaturan suhu.

    Hal tersebut yang akhirnya memicu munculnya keringat berlebih di malam hari.

    3. Muncul Benjolan

    Benjolan atau munculnya benjolan baru bisa menunjukkan adanya pertumbuhan sel tidak normal. Hal ini terjadi ketika sel membelah secara tidak terkendali, lalu membentuk massa di area tertentu tubuh.

    Massa ini berpotensi menjadi tumor, yang mungkin bersifat jinak (non-kanker) atau ganas (kanker).

    4. Batuk Terus-menerus

    Batuk terus menerus juga dapat menjadi pertanda kanker, khususnya kanker paru. Pertumbuhan kanker di paru memicu iritasi jaringan atau membuat penyumbatan.

    Batuk yang dihasilkan merupakan upaya tubuh untuk membersihkan apapun yang menghalangi.

    5. Gangguan Pencernaan

    Perubahan kebiasaan buang air besar bisa menjadi tanda masalah kesehatan, seperti kanker kolorektal. Tumor di usus besar atau rektum dapat memicu penyumbatan atau iritasi usus yang mengubah proses pembuangan limbah.

    Tumor dapat mengubah ukuran tinja, memicu sembelit atau diare, hingga mengakibatkan darah dalam tinja.

    Ranj mengingatkan pemeriksaan secara langsung oleh dokter perlu dilakukan. Ini untuk melihat apakah gejala yang dialami memang berkaitan dengan kanker atau tidak .

    (avk/suc)

  • Harga Pangan Hari Ini 13 April: Cabai Rawit Merah Naik Gila-gilaan

    Harga Pangan Hari Ini 13 April: Cabai Rawit Merah Naik Gila-gilaan

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, hingga minyak goreng Minyakita secara nasional masih merangkak naik pada akhir pekan ini. Namun, harga pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging sapi, daging ayam ras, serta telur ayam mulai melandai.

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (13/4/2025) pukul 09.00 WIB, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional mencapai Rp82.292 per kilogram di tingkat konsumen.

    Padahal, semestinya harga acuan penjualan (HAP) nasional cabai rawit merah adalah di kisaran Rp40.000–Rp57.000 per kilogram di tingkat konsumen.

    Adapun, harga cabai rawit merah termahal mencapai Rp141.667 per kilogram di Papua Tengah, sedangkan harga termurah dibanderol Rp52.500 per kilogram di Sulawesi Barat.

    Sementara itu, harga rata-rata cabai merah keriting juga terpantau sedikit melampaui harga acuan penjualan (HAP) Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Rata-rata harganya adalah Rp56.574 per kilogram. Untuk harga rata-rata cabai merah besar di tingkat konsumen dibanderol Rp48.736 per kilogram.

    Kenaikan harga pangan juga terjadi bawang merah dengan harga rata-ratanya dibanderol Rp43.536 per kilogram. Untuk diketahui, HAP nasional bawang merah di tingkat konsumen adalah Rp36.000–Rp41.500 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata bawang putih bonggol secara nasional adalah Rp43.868 per kilogram. Harganya juga melampaui HAP nasional yang semestinya di rentang Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

    Jika menengok pangan lainnya, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen secara nasional mencapai Rp15.435 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) adalah Rpp14.900 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata beras medium juga naik secara nasional menjadi Rp13.569 per kilogram, sedangkan HET nasional adalah Rp12.500 per kilogram. Untuk harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di tingkat konsumen dibanderol Rp12.585 per kilogram.

    Harga rata-rata minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita masih melampaui HET Rp15.700 per liter. Terpantau, harga rata-rata Minyakita dibanderol Rp17.446 per liter di tingkat konsumen secara nasional. Harga Minyakita termahal tembus Rp19.000 per liter di Maluku dan terendah Rp15.500 per liter di Papua Barat Daya.

    Di sisi lain, harga rata-rata untuk minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dibanderol Rp20.304 per liter dan Rp17.612 per liter di tingkat konsumen.

    Kemudian, harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.418 per kilogram dan garam konsumsi seharga Rp11.492 per kilogram. Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dibanderol Rp12.632 per kilogram dan Rp9.586 per kilogram.

    Untuk harga pangan yang bersumber protein hewani seperti daging sapi murni di tingkat konsumen mulai melandai. Harga rata-rata daging sapi murni dibanderol Rp137.035 per kilogram. Harganya berada di bawah HAP nasional di level Rp140.000 per kilogram.

    Kendati demikian, daging sapi murni termahal mencapai ke harga Rp170.000 per kilogram di Kalimantan Selatan, sedangkan harga daging sapi murni terendah dipatok Rp96.000 per kilogram di Maluku.

    Lebih lanjut, harga daging ayam ras secara rata-rata nasional dibanderol Rp35.634 per kilogram, atau berada di HAP nasional Rp40.000. Sementara itu, harga rata-rata telur ayam ras sedikit di bawah HAP nasional Rp30.000 per kilogram, atau dibanderol Rp29.006 per kilogram secara nasional.

    Untuk ikan, harga rata-rata ikan kembung mencapai Rp41.970 per kilogram, ikan tongkol Rp34.252 per kilogram, sedangkan ikan bandeng seharga Rp33.002 per kilogram.

    Selanjutnya, harga rata-rata daging kerbau segar lokal secara nasional adalah Rp137.500 per kilogram, sedangkan harga daging impor kerbau beku Rp06.433 per kilogram.

     Terakhir, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.850 per kilogram dan harga rata-rata kedelai biji kering impor secara nasional adalah Rp10.659 per kilogram.

  • Ahli Ungkap Makanan dan Minuman yang Disukai Sel Kanker, Nomor 5 Kerap Dikonsumsi

    Ahli Ungkap Makanan dan Minuman yang Disukai Sel Kanker, Nomor 5 Kerap Dikonsumsi

    Jakarta

    Kanker adalah penyakit yang kompleks dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor genetik hingga gaya hidup seperti pola makan yang buruk disebut dapat meningkatkan risiko kanker.

    Makanan tertentu diketahui dapat mendukung pertumbuhan sel kanker, karena mengandung bahan yang merangsang perkembangan dan penyebaran sel-sel kanker di tubuh. Dikutip dari The University of Texas MD Anderson Cancer Center, ahli diet klinis Alyssa Tatum membagikan lima makanan dan minuman yang telah dikaitkan dengan kanker. Berikut penjelasannya.

    1. Daging merah

    Daging merah telah dikaitkan dengan kanker kolorektal atau kanker usus besar. Meski demikian, menurut Tatum, bukan berarti seseorang sama sekali tidak boleh mengonsumsinya. Ia menyarankan agar daging merah dikonsumsi lebih jarang dan dalam porsi yang lebih kecil.

    “Kami tidak sepenuhnya mengatakan ‘Jangan memakannya,’ tetapi kami mengatakan, ‘Cobalah untuk mengurangi frekuensi asupan daging merah dan pilih porsi yang lebih kecil,’” kata Tatum.

    Ahli gizi dari MD Anderson itu merekomendasikan pola makan yang sebagian besar berbasis tumbuhan. Sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, serta aneka biji-bijian sebaiknya memenuhi dua pertiga dari asupan harian. Sementara itu, sepertiga sisanya dapat diisi dengan protein hewani rendah lemak dan produk susu.

    Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi kurang dari 18 ons daging merah per minggu. Tidak yakin seberapa banyak itu? Bayangkan 18 ons daging setara dengan enam tumpukan kartu remi atau dua bola softball.

    Tatum juga mencatat bahwa suhu saat memasak daging merah dapat memengaruhi risiko kanker. Misalnya, daging yang dipanggang seperti burger dan steak memiliki potensi karsinogen lebih tinggi dibandingkan jika dimasak pada suhu yang lebih rendah dengan metode seperti memanggang dalam oven atau sous vide.

    “Jika dimasak pada suhu yang sangat tinggi, mereka dapat menghasilkan karsinogen yang terkait dengan kanker,” kata Tatum.

    Apabila seseorang ingin mengonsumsi daging merah, Tatum menyarankan agar memilih potongan yang rendah lemak, membuang bagian lemak, atau merendam daging sebelum dimasak. Sumber protein sehat lainnya termasuk protein nabati, serta protein hewani rendah lemak seperti unggas dan makanan laut.

    2. Daging Olahan

    Kategori daging lain yang memiliki risiko tinggi terhadap kanker adalah daging olahan.

    Daging olahan merujuk pada segala jenis daging yang telah diawetkan atau mengalami perubahan bentuk dan rasa. Ini mencakup sebagian besar produk daging yang dijual di balik konter makanan, serta hotdog, ham, bacon, dan sosis.

    Jenis daging ini sering diawetkan menggunakan nitrat dan nitrit, yang menurut Tatum dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal dan kanker lambung.

    Membuat perubahan dalam pola makan bisa terasa memberatkan, oleh karena itu Tatum menyarankan untuk memulainya dari langkah kecil. Misalnya, saat membeli daging olahan, pilihlah produk yang bebas nitrat dan nitrit, atau pilih yang memiliki kandungan natrium dan lemak lebih rendah.

    “Saya sarankan untuk mencari tahu apakah ada pengganti makanan sehat yang tersedia dan membaca label untuk membandingkan produk,” katanya.

    3. Alkohol

    Alkohol telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker lambung, kolorektal, esofagus, hati, pankreas, dan payudara.

    “Alkohol menyebabkan kerusakan pada jaringan seiring berjalannya waktu yang dapat menyebabkan perubahan pada DNA sel dan peningkatan risiko kanker,” kata Tatum.

    Bagi mereka yang tetap ingin mengonsumsi alkohol, disarankan untuk melakukannya secara moderat, maksimal satu gelas per hari untuk wanita, dan dua gelas per hari untuk pria.

    4. Makanan dan Minuman Ultra Proses

    Makanan dan minuman ultra-olahan secara tidak langsung terkait dengan peningkatan risiko kanker karena kandungan gula dan natriumnya yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.

    “Mengonsumsi makanan olahan yang tinggi kalori dan rendah nilai gizi dapat meningkatkan risiko kanker dengan menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker,” kata Tatum.

    Ia menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan ultra-olahan dengan menerapkan prinsip moderasi dan memilih porsi yang lebih kecil.

    “Sulit untuk mengatakan 100% tidak akan pernah mengonsumsi makanan olahan lagi. Itu bisa jadi sulit atau tidak realistis bagi sebagian orang,” katanya.

    5. Makanan dan Minuman dengan Tambahan Gula

    Produk yang mengandung tambahan gula atau pemanis buatan secara tidak langsung dikaitkan dengan risiko kanker.

    Sama seperti makanan yang sangat diproses, produk yang dimaniskan ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kanker.

    Meskipun ada sejumlah penelitian mengenai potensi risiko kanker dari pemanis buatan, Tatum menyebutkan bahwa hasilnya masih beragam.

    Ia menganjurkan penggunaan pemanis buatan dengan prinsip yang sama seperti penggunaan gula: secukupnya saja.

    Bagaimana Pola Makan Dapat Memengaruhi Risiko Kanker?

    Tatum menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan tertentu, seperti daging asap, pada satu kesempatan tidak akan langsung menyebabkan kanker. Menurutnya, risiko kanker lebih dipengaruhi oleh kebiasaan konsumsi yang berulang-ulang dalam jangka waktu panjang, bukan akibat dari satu kali makan.

    “Ini adalah paparan berulang dari waktu ke waktu dan itulah yang perlu dikhawatirkan, jadi cobalah untuk memakannya dalam jumlah sedang,” katanya.

    (suc/suc)