Produk: protein

  • Sering Kentut Berbau Busuk? Yuk Kenali Penyebabnya

    Sering Kentut Berbau Busuk? Yuk Kenali Penyebabnya

    JABAR EKSPRES – Kentut atau buang gas merupakan hal normal, tetapi terkadang ada kentut berbau busuk, dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Aroma kentut yang sangat tidak sedap dan menyengat, biasanya karena berbagai faktor, mulai dari konsumsi makanan yang tidak tepat hingga kondisi kesehatan tertentu.

    Bagi yang penasaran mengapa bisa terjadi seperti itu, mari kita bahas lebih lengkap mengenai penyebab utama kentut berbau busuk.

    Penyebab Kentut Berbau Busuk

    1. Konsumsi Makanan Tinggi Sulfur

    Salah satu penyebab paling umumnya, yaitu konsumsi makanan yang kaya akan sulfur. Beberapa jenis makanan seperti brokoli, kubis, kembang kol, bawang putih, telur, daging, dan kacang-kacangan mengandung sulfur dalam jumlah tinggi.

    Ketika proses pencernaan makanan di usus besar, bakteri akan memecahnya dan menghasilkan gas hidrogen sulfida. Gas ini memiliki aroma khas seperti telur busuk, yang kemudian menyebabkan kentut berbau sangat menyengat.

    BACA JUGA: 7 Endorse Brand Terburuk Sepanjang Masa Ini Rugikan Banyak Pihak

    BACA JUGA: 7 Makanan yang Cocok Detox Usus Secara Alami dan Efektif

    2. Konsumsi Makanan Berserat Tinggi

    Serat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Ia membantu melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit. Namun, jika mengonsumsinya berlebihan, serat bisa memperlambat proses pencernaan.

    Bakteri usus akan memfermentasi serat yang tidak tercerna, yang menghasilkan gas-gas yang berbau kuat. Makanan berserat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian memang penting, tapi perlu dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang agar tidak menimbulkan efek samping berupa kentut berbau.

    3. Intoleransi Laktosa atau Gluten

    Beberapa orang mengalami intoleransi terhadap laktosa (gula dalam produk susu) atau gluten (protein dalam gandum). Pada kondisi ini, tubuh tidak mampu mencerna laktosa atau gluten dengan sempurna.

    Fermenasi makanan yang dicerna oleh bakteri di usus, akan menghasilkan gas berbau busuk. Orang yang mengalami intoleransi ini biasanya juga mengalami gejala lain seperti perut kembung, diare, atau nyeri perut setelah mengonsumsi produk susu atau makanan berbasis gandum.

    4. Konsumsi Antibiotik

    Penggunaan antibiotik dapat mempengaruhi keseimbangan flora usus. Antibiotik tidak hanya membunuh bakteri penyebab infeksi, tetapi juga dapat membunuh bakteri baik di dalam usus.

  • Atasi Mahalnya Harga Cabai, Presiden Imbau Rakyat Tanam Cabai Sendiri di Rumah

    Atasi Mahalnya Harga Cabai, Presiden Imbau Rakyat Tanam Cabai Sendiri di Rumah

    GELORA.CO – Presiden Prabowo mendorong masyarakat untuk mulai menanam cabai di rumah masing-masing. Langkah ini dinilai sebagai solusi untuk menghadapi fluktuasi harga cabai yang sering terjadi.

    Ajakan tersebut disampaikan Prabowo saat membahas pentingnya pencapaian swasembada pangan nasional. Ia menilai, cabai merupakan salah satu komoditas yang paling tidak stabil harganya di pasar.

    Sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan, Prabowo mengimbau agar setiap rumah tangga bisa turut serta dalam menanam cabai secara mandiri.

    Ia juga menyebut usulan ini sebenarnya datang dari Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan., Zulkifli Hasan. Prabowo pun menyetujui gagasan tersebut karena jika masyarakat mampu memenuhi kebutuhan cabai secara mandiri, maka harga di pasar dapat lebih terjaga kestabilannya.

    “Tadi Menko pangan katakan, kalau satu keluarga punya 5 pot cabai, harga cabai tidak akan pernah mahal lagi,” ujar Prabowo yang disampaikan saat meluncurkan program Gerakan Indonesia menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dikutip Jumat (25/4/2025).

    Tak hanya menanam cabai, ia juga menganjurkan masyarakat bisa aktif menanam tanaman pangan lain seperti sayuran hingga sumber protein hewani seperti ikan lele.

    “Setiap keluarga bisa punya cabai sendiri mungkin punya tomat sendiri, timun sendiri, halaman kecil juga bisa piara ikan lele, nanti kita latih yang bertingkat itu,” beber Prabowo.

    Ia juga bicara soal penggunaan teknologi dalam mengoptimalkan usaha pertanian.

    Tak kalah penting, swasembada pangan juga bisa dicapai dengan kerja sama semua pihak.

    “Ini kerja sama antara unsur, tadi ada unsur ulama, saudagar, teknokrat, insinyur ahli, ahli biologi, kimia, pertanian, komputer. Jadi masalah pertanian ini butuh science dan teknologi untuk mampu swasembada,” kata Prabowo.

  • 7 Manfaat Ceker Ayam Untuk Kesehatan, Bolehkah Dimakan Tiap Hari?

    7 Manfaat Ceker Ayam Untuk Kesehatan, Bolehkah Dimakan Tiap Hari?

    Jakarta

    Olahan ceker ayam banyak digemari meski ada juga yang tidak menyukainya karena dinilai ‘jorok’. Padahal kaki ayam punya sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh berkat berbagai kandungan nutrisinya.

    Ceker juga punya harga jual lebih rendah dibandingkan potongan ayam lain. Ini bisa jadi pilihan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Lalu, apa saja manfaat yang ditawarkan ceker ayam?

    Manfaat Ceker Ayam Untuk Kesehatan

    Berkat kandungannya, ceker ayam bermanfaat bagi kesehatan serta kecantikan. Dilansir Healthline, berikut penjelasannya:

    1. Menyehatkan Kulit

    Kandungan protein dalam ceker ayam tergolong tinggi dan sekitar 70 persennya adalah kolagen. Kolagen merupakan komponen utama yang dibutuhkan kulit untuk menjaga hidrasi, elastisitas, dan ketahanannya.

    Menurut studi 2015 terhadap 105 wanita yang mengkonsumsi kolagen secara teratur, kerutan dan selulit di kulit menjadi berkurang. Asupan kolagen turut memperlambat penuaan kulit serta mempercepat penyembuhan luka berdasarkan tinjauan penelitian 2019.

    Dalam ulasan terhadap 26 penelitian, elastisitas dan hidrasi kulit juga mengalami peningkatan setelah mengkonsumsi 1-12 gram kolagen per hari selama 4-12 pekan.

    Mengutip laman Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, ceker ayam mengandung kisaran 29 jenis kolagen berbeda. Kolagen sendiri baik bagi kulit karena meningkatkan kadar asam hialuronat yang dipercaya bantu mencegah penuaan kulit.

    2. Mengurangi Nyeri Sendi

    Kolagen kaki ayam juga berkhasiat untuk persendian yang sakit. Protein struktural ini merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi nyeri sendi, pembengkakan, dan kekakuan pada osteoartritis lutut, menurut penelitian 2016 yang dipublikasi PubMed Central.

    Berdasarkan studi 2017, intensitas nyeri lutut yang dialami 139 atlet juga menunjukkan penurunan signifikan dari mengkonsumsi 5 gram kolagen setiap hari.

    3. Mencegah Pengeroposan Tulang

    Kadar kolagen tubuh semakin menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini mengakibatkan umumnya kasus osteoporosis atau pengeroposan tulang pada lansia.

    Asupan cukup kolagen diyakini mencegah hilangnya kepadatan mineral tulang. Hal ini didukung oleh penelitian 2018 terhadap 102 wanita pasca menopause yang mengkonsumsi 5 gram peptida kolagen per hari, menunjukkan peningkatan kepadatan dan mineral tulang.

    4. Mendukung Kesehatan Jantung

    Bersama elastin, kolagen termasuk komponen penting bagi arteri dan vena. Hasil studi 2010 memperlihatkan rasio elastin dan kolagen sangat penting untuk mencegah penyakit jantung.

    Elastisitas dan fleksibilitas arteri juga bisa berkurang tanpa kolagen cukup. Sehingga berisiko memicu aterosklerosis atau penyempitan arteri yang mengakibatkan stroke dan serangan jantung.

    Penelitian 2017 menunjukkan orang dewasa sehat yang mengkonsumsi 16 gram kolagen setiap harinya selama 6 bulan mengalami penurunan kekakuan arteri yang drastis. Kadar kolesterol ‘baik’ atau HDL yang termasuk faktor penting bagi kesehatan jantung turut meningkat hingga 6%.

    5. Meningkatkan Massa Otot

    Kolagen juga menjadi komponen penting bagi otot. Massa otot mengalami peningkatan lebih banyak pada pria lansia sarkopenia yang berolahraga sekaligus rutin mengkonsumsi 15 gram kolagen, berdasarkan studi 2015.

    6. Memperkuat Rambut dan Kuku

    Banyak orang melaporkan rambut terhindar dari kerusakan berkat mengkonsumsi kolagen. Begitu juga dengan kesehatan kuku yang meningkat dari asupan protein struktural ini. Meski begitu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung efek kolagen bagi rambut dan kuku.

    7. Mencegah Kelainan Lahir

    Ceker ayam juga merupakan sumber folat alias vitamin B9. Asupan nutrisi satu ini diyakini penting selama kehamilan untuk mencegah kelainan lahir.

    Menurut tinjauan penelitian 2017, kadar folat ibu berhubungan dengan risiko cacat tabung saraf (NTD) janin. Karena itu, vitamin B9 disarankan untuk dikonsumsi selama mengandung untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan anaknya.

    Apakah Ceker Ayam Aman Dimakan Setiap Hari?

    Ceker ayam tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari. Potongan kaki ayam ini sebaiknya dimakan dalam jumlah wajar, tidak terlalu sering maupun terlalu banyak.

    “Dikatakan sering apabila konsumsinya lebih dari 3 kali seminggu dan dalam jumlah lebih dari 1 porsi secara terus-menerus,” ujar Ahli Gizi UM Surabaya, Tri Kurniawati.

    Alasannya karena ceker ayam mengandung lemak trans cukup tinggi. Sekitar 5,5 gram lemak tak jenuh atau 60 persen dari kebutuhan harian dewasa tersimpan dalam 100 gram kaki ayam. Lemak trans berisiko membahayakan kesehatan jantung.

    Lemak tak jenuh turut meningkatkan kolesterol total, trigliserida, kolesterol ‘jahat’ LDL, serta menurunkan kolesterol ‘baik’ HDL. Hal ini pada gilirannya memicu risiko aterosklerosis atau penumpukan plak di pembuluh darah. Terlebih, ceker ayam juga menyediakan 84 miligram kolesterol atau sekitar 20 persen dari kebutuhan harian.

    Oleh karena itu, ceker ayam hendaknya tidak dimakan setiap hari. Konsumsinya juga direkomendasikan dalam jumlah yang wajar.

    (azn/row)

  • Duh! Studi Temukan Makan Ayam dalam Jumlah Segini Bisa Picu Kanker dan Mati Muda

    Duh! Studi Temukan Makan Ayam dalam Jumlah Segini Bisa Picu Kanker dan Mati Muda

    Jakarta

    Rendah lemak dan kaya protein, daging ayam kerap menjadi pilihan yang lebih sehat ketimbang daging merah. Namun, manfaat sehat ini tampaknya bisa berkurang bila ‘daging putih’ tersebut keseringan dikonsumsi.

    Menurut beberapa penelitian awal yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, mengonsumsi ayam dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan yang tak terduga. Dalam penelitian tersebut, para peneliti meneliti hubungan antara konsumsi unggas, kanker gastrointestinal, dan kematian dini.

    Unggas yang dimaksud mencakup semua jenis burung, seperti ayam, kalkun, bebek, serta burung buruan seperti burung puyuh dan burung pegar. Penelitian ini menganalisis data dari 4.869 peserta paruh baya di Italia selama 19 tahun, yang sebelumnya telah mengisi survei mengenai pola konsumsi makanan dan minuman mereka.

    Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi ‘daging putih’, termasuk kelinci dan unggas, tertinggi ditemukan pada mereka yang meninggal akibat kanker gastrointestinal, sekelompok kanker yang menyerang saluran pencernaan, seperti kanker usus besar, hati, pankreas, lambung, esofagus, dan rektum. Asupan unggas tercatat menyumbang 33 persen dari total konsumsi daging putih kelompok ini.

    Orang yang mengonsumsi lebih dari 300 gram unggas per minggu-setara dengan sekitar 3,5 porsi masing-masing tiga ons-memiliki risiko kematian 27 persen lebih tinggi dari semua penyebab. Pada pria, risiko ini meningkat tajam hingga 61 persen.

    Secara khusus untuk kanker gastrointestinal, konsumsi unggas sebanyak 100 hingga 200 gram per minggu dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 65 persen. dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.

    Sementara itu, peserta yang mengonsumsi lebih dari 300 gram unggas per minggu memiliki risiko kematian akibat kanker gastrointestinal yang 127 persen lebih tinggi, dan angkanya bahkan melonjak hingga 161 persen pada pria.

    Berapa banyak yang harus dimakan?

    Menurut penelitian tersebut, semakin sedikit konsumsi unggas, semakin baik bagi kesehatan. Sementara Pedoman Diet untuk Orang Amerika merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi hingga 26 ons daging tanpa lemak dan unggas per minggu dalam pola makan 2.000 kalori, temuan studi ini menyarankan untuk membatasi konsumsi unggas menjadi kurang dari 300 gram per minggu. setara dengan tidak lebih dari 10,5 ons ayam.

    “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa konsumsi lebih dari 100 gram daging unggas per minggu dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat semua penyebab dan kanker gastrointestinal,” tulis penulis penelitian, dikutip Fortune.

    “Seiring meningkatnya konsumsi daging unggas, risiko kematian pun meningkat-dan hasilnya bahkan lebih nyata bagi mereka yang mengonsumsi daging merah dalam porsi lebih banyak,” lanjutnya lagi.

    Peserta studi yang berusia 83 tahun, mengonsumsi kurang dari 100 gram unggas per minggu memiliki risiko kematian akibat kanker gastrointestinal yang hanya setengah dari mereka yang mengonsumsi lebih dari jumlah tersebut.

    Para peneliti juga mencatat bahwa cara memasak ayam berperan penting dalam dampaknya terhadap kesehatan. Daging putih yang dimasak dengan suhu tinggi, seperti dipanggang atau dibakar, atau direbus dalam waktu lama, dapat menghasilkan senyawa berbahaya yang memicu mutasi genetik dan berpotensi meningkatkan risiko kanker gastrointestinal.

    (suc/suc)

  • 7 Cara Cutting yang Benar untuk Menurunkan Kadar Lemak Namun Tetap Berotot

    7 Cara Cutting yang Benar untuk Menurunkan Kadar Lemak Namun Tetap Berotot

    YOGYAKARTA – Salah satu metode diet yang populer dilakukan oleh para atlet, binaragawan, hingga pelaku gaya hidup sehat adalah cutting. Cutting merupakan strategi diet yang fokus pada penurunan kadar lemak tubuh sambil mempertahankan massa otot sebanyak mungkin. Bagi Anda yang tertarik menjalaninya maka perlu tahu cara cutting yang benar.

    Berbeda dengan diet biasa yang hanya berfokus pada penurunan berat badan, cutting dirancang secara khusus agar hasilnya tetap terlihat fit dan berotot. Jadi diet ini tidak bertujuan membuat tubuh yang kurus lemas.

    Namun melakukan cutting tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat, proses cutting justru bisa menyebabkan hilangnya massa otot, penurunan performa tubuh, bahkan gangguan metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara cutting yang benar agar hasil yang didapatkan sesuai harapan.

    Cara Cutting yang Benar

    Berikut ini cara melakukan program cutting yang benar untuk mendapatkan badan yang fit dan ideal sesuai keinginan:

    1. Defisit Kalori yang Tepat

    Langkah pertama dan paling utama dalam program cutting adalah menciptakan defisit kalori. Defisit ini dilakukan dengan memberikan asupan kalori harian lebih rendah dari kebutuhan tubuh. Namun defisit ini tidak boleh terlalu besar. 

    Idealnya, pengurangan kalori sekitar 10–20% dari total kebutuhan kalori harian (TDEE). Misalnya jika kebutuhan kalori harian Anda 2.500 kalori, maka saat cutting cukup konsumsi sekitar 2.000–2.250 kalori per hari.

    Defisit kalori yang terlalu ekstrem dapat membuat tubuh kehilangan massa otot, memperlambat metabolisme, dan memicu rasa lemas yang berlebihan. Oleh karena itu, lakukan defisit kalori secara bertahap dan terukur.

    2. Prioritaskan Asupan Protein

    Ketika tubuh mengalami defisit kalori, ia akan mencari sumber energi lain—termasuk dari otot. Untuk mencegah hal ini, asupan protein tinggi sangat penting dalam fase cutting. Protein membantu mempertahankan massa otot dan mempercepat proses pemulihan setelah latihan.

    Saran umum untuk kebutuhan protein saat cutting adalah sekitar 1,6–2,2 gram per kilogram berat badan per hari. Sumber protein bisa berasal dari dada ayam, ikan, telur, daging sapi tanpa lemak, tahu, tempe, hingga whey protein jika diperlukan.

    3. Tetap Latihan Beban

    Banyak orang mengira bahwa saat melakukan cutting cukup melakukan kardio saja. Padahal, latihan beban tetap penting dilakukan untuk mempertahankan otot selama fase penurunan lemak. Latihan ini memberikan stimulus pada otot agar tetap aktif dan tidak ‘dibakar’ oleh tubuh saat kekurangan kalori.

    Latihan beban selama cutting sebaiknya tetap dilakukan minimal 3–4 kali seminggu dengan fokus pada gerakan compound seperti squat, deadlift, bench press, dan pull-up.

    4. Kombinasikan dengan Kardio Secukupnya

    Kardio dapat menjadi pelengkap yang baik dalam program cutting karena membantu membakar kalori ekstra. Namun jangan memberikan asupan kardio berlebihan. Kardio yang terlalu intens atau terlalu sering justru bisa mengganggu pemulihan otot dan menambah beban stres pada tubuh.

    Pilih jenis kardio yang sesuai, seperti LISS (Low Intensity Steady State) untuk durasi panjang atau HIIT (High Intensity Interval Training) untuk sesi singkat namun intens. Lakukan kardio sekitar 2–3 kali seminggu sebagai pelengkap dari latihan beban.

    5. Perhatikan Asupan Lemak dan Karbohidrat

    Meskipun dalam program cutting, tubuh tetap membutuhkan lemak sehat dan karbohidrat kompleks. Lemak sehat berperan dalam produksi hormon, termasuk hormon testosteron yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot. Pilih sumber lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan berlemak.

    Karbohidrat tetap dibutuhkan sebagai sumber energi utama, terutama saat latihan. Jangan menghilangkan karbohidrat sepenuhnya. Sebaiknya konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oats, ubi, atau kentang dalam jumlah moderat.

    6. Cukup Istirahat dan Tidur

    Banyak orang fokus hanya pada pola makan dan latihan, namun lupa bahwa istirahat dan tidur yang cukup sangat krusial dalam program cutting. Kurang tidur dapat meningkatkan hormon kortisol (hormon stres) yang bisa memperlambat pembakaran lemak dan menyebabkan kehilangan otot.

    Pastikan Anda tidur minimal 7–8 jam per malam, dan berikan waktu istirahat yang cukup antar sesi latihan agar tubuh bisa pulih secara optimal.

    7. Jangan Lupakan Mikronutrien

    Selain makronutrien seperti protein, karbohidrat, dan lemak, tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral yang cukup untuk mendukung metabolisme, kekebalan tubuh, serta fungsi organ selama cutting. Konsumsi berbagai jenis sayur dan buah setiap hari agar kebutuhan mikronutrien terpenuhi.

    Jika dirasa perlu, Anda bisa menambahkan suplemen seperti multivitamin, omega-3, atau magnesium. Namun tetap prioritaskan pemenuhan dari makanan alami.

    Demikianlah tips cara cutting yang benar untuk membentuk tubuh yang sehat dan bugar. Dengan pendekatan yang tepat dan disiplin yang konsisten, cutting dapat menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan tubuh ideal yang lebih kencang, bugar, dan sehat tanpa mengorbankan otot. Baca juga mengenai diet mediterania.

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • 10 Ikan Tinggi Protein untuk Diet dan Cegah Stunting pada Anak

    10 Ikan Tinggi Protein untuk Diet dan Cegah Stunting pada Anak

    Jakarta

    Ikan merupakan salah satu sumber protein yang baik untuk kesehatan. Bagi anak, protein sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya, serta dapat mencegah stunting.

    Orang dewasa pun dapat memanfaatkan ikan untuk mencukupi kebutuhan protein, termasuk bagi detikers yang sedang diet. Ikan kaya lemak sehat yang digunakan sebagai zat pembangun dan mencukupi kebutuhan tubuh.

    Pilihan Ikan Tinggi Protein

    Ikan tinggi protein tentunya tak harus mahal hingga sulit diperoleh. Dirangkum dari situs RSUD Awet Muda Narmada Lombok Barat dan Verywell Health, berikut pilihan ikan tinggi protein yang murah dan bergizi.

    1. Nila

    Ikan nila mengandung 20,1 gram protein per porsi 100 gram. Selain protein, ikan ini kaya akan fosfor, yang membantu menjaga gigi dan tulang serta menangkal osteoporosis.

    Kandungan lainnya adalah selenium yang berguna dalam pembentukan DNA. Ikan nila juga dianggap salah satu pilihan terbaik karena kandungan merkurinya rendah.

    2. Kakap

    Selanjutnya ada ikan kakap yang juga mudah didapatkan. Kakap mudah dikonsumsi karena berduri besar dengan daging yang relatif tebal.

    Kandungan protein kakap mencapai 20 gram untuk setiap 100 gram. Selain itu, ikan ini memiliki sekitar 92 kalori dan 0,7 gram lemak. Kandungan lainnya adalah kalsium, fosfor, dan zat besi.

    3. Lele

    Ikan lele bisa dikatakan sebagai yang paling mudah diakses masyarakat. Lele tersedia dengan harga murah, bisa dibeli di berbagai tempat, dan mudah diolah. Ikan ini mengandung 16 gram protein per porsi 100 gram.

    4. Bandeng

    Ikan bandeng mengandung sekitar 20 gram protein tiap 100 gramnya. Ikan air payau ini sering menjadi sajian di meja makan atau di warung-warung.

    Satu porsi bandeng setidaknya memiliki 123 kalori dan 4,8 gram lemak. Kandungan lainnya seperti kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), serta niacin.

    5. Cakalang

    Ikan air laut ini banyak ditemukan di perairan Indonesia dan diolah menjadi berbagai hidangan. Kandungan protein cakalang mencapai 19,6 gram protein tiap 100 gram. Dengan bobot sama, cakalang juga mengandung sekitar 107 kalori dan 0,7 gram lemak dalam keadaan mentah.

    6. Kembung

    Satu porsi ikan kembung 100 gram mentah mengandung 21,3 protein, 125 kalori, 3,4 gram lemak, dan 2,2 gram karbohidrat. Ikan ini juga mengandung kalsium, fosfor, zat besi, natrium, dan kalium. Seperti lele, ikan kembung mudah diperoleh di mana saja dengan harga terjangkau.

    7. Tuna

    Ikan jenis ini banyak diolah menjadi hidangan siap makan, dikonsumsi segar, atau menu sehari-hari. Tiap 100 gram ikan tuna mengandung 19 gram protein.

    Beberapa jenis tuna mengandung tinggi merkuri yang bisa mengakibatkan keracunan. Karena itu sebaiknya pilih albacore dan tuna sirip kuning untuk mengurangi risiko paparan merkuri. Hindari tuna mata besar, terutama saat hamil.

    8. Kerapu

    Ikan kerapu porsi 100 gram mengandung 19,4 gram protein. Ikan kerapu juga kaya lemak, vitamin, dan mineral. Selain sebagai sumber protein dan lemak baik, ikan ini membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin sebagai pencegahan diabetes.

    9. Tenggiri

    Ikan tenggiri juga mengandung banyak protein sebanyak 18,6 gram per porsi 100 gram. Tenggiri banyak digunakan sebagai bahan olahan makanan khas Indonesia, seperti pempek, bakso, dan otak-otak. Jenis ikan ini banyak ditemukan di perairan Indonesia mulai Sumatra hingga Papua.

    10. Salmon

    Ikan salmon yang dibudidayakan mengandung 20,4 gram protein per porsi 100 gram. Sementara salmon dari sumber alami mengandung 22,3 gram protein tiap 100 gram.

    Jenis ikan ini tidak ditemukan di Indonesia, sehingga konsumsi salmon harus diimpor dari luar negeri. Karena itu, harga salmon kerap dirasa lebih mahal dibanding ikan tinggi protein lainnya.

    Dengan banyaknya pilihan ikan tinggi protein, kebutuhan nutrisi di segala umur menjadi lebih mudah terpenuhi. Dengan nutrisi yang baik, angka stunting dan pasien dengan penyakit tidak menular diharapkan bisa terus menurun.

    (bai/row)

  • 10
                    
                        Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan
                        Nasional

    10 Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan Nasional

    Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan setelah rentetan kasus
    keracunan MBG
    yang menimpa siswa di berbagai daerah.
    Setidaknya, sudah terdapat lebih dari 200 siswa yang menjadi korban keracunan akibat menyantap menu MBG.
    “Kualitas makanan yang disediakan tidak memenuhi standar gizi minimal. Itu mencakup segi kandungan protein, vitamin, maupun keragaman menu. Terdapat temuan siswa di sekolah disajikan telur rebus yang tak layak dikonsumsi. Di beberapa sekolah, siswa bahkan membuang makanan karena rasa yang tak sedap,” tulis peneliti ICW lewat keterangan resminya, dikutip Jumat (25/4/2025).
    ICW juga melihat adanya ketimpangan layanan dan kualitas MBG antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
    Salah satunya adalah temuan wadah makanan yang berbahan plastik tipis. Hal itu tentu berbahaya karena bahan kimia dapat keluar jika wadah ditaruh makanan panas.
    “Hal ini menunjukan tidak adanya standarisasi layanan dalam pelaksanaan MBG,” tulis ICW.
    “Mengacu pada hal-hal di atas, Presiden Prabowo harus menunjukkan tanggung jawabnya dengan menghentikan proyek MBG,” sambung ICW menegaskan.
    Setidaknya sudah terjadi sederet kasus keracunan massal akibat menu MBG selama 2025. Mulai kasus keracunan yang menimpa 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat.
    Bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kejadian tersebut.
    Kedua adalah 13 siswa yang mengalami gejala muntah dan sakit perut akibat menu MBG ayam tepung yang diduga basi SDN 33 Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara.
    Kemudian, sebanyak 60 siswa mengalami mual dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan program MBG di SDN Proyonanggan 5 Batang, Jawa Tengah.
    Selanjutnya terjadi di SD Katolik Andaluri, Waingapu, Sumba Timur, di mana 29 siswa mengalami keracunan.
    Kelima, sebanyak 40 siswa juga mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi menu MBG di SDN Alaswangi 2, Pandeglang, Jawa Barat.
    Terakhir, keracunan makanan juga dialami oleh 40 siswa setelah mengkonsumsi MBG di SDN 3 Dukuh, Sukoharjo, Jawa Tengah.
    Jika mengacu pada kasus-kasus keracunan MBG di atas, setidaknya terdapat 260 siswa yang menjadi korban. Mayoritas korban MBG tersebut mengeluhkan gejala mual, diare, hingga sakit perut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Makanan yang Bisa Bikin Awet Muda, Ada Putih Telur

    6 Makanan yang Bisa Bikin Awet Muda, Ada Putih Telur

    Jakarta

    Penuaan adalah proses yang pasti akan terjadi. Namun, proses penuaan setiap orang berbeda-beda, tergantung dari sejumlah faktor.

    Salah satunya adalah pola makan yang diterapkan sehari-hari. Misalnya, mengonsumsi makanan yang tinggi kolagen dapat membantu mempertahankan tekstur dan fleksibilitas kulit, sehingga membuat kulit wajah tampak awet muda.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kolagen adalah sejenis protein yang menjadi bahan pembangun utama kulit, tulang, tendon, ligamen, serta jaringan ikat lainnya. Kolagen berperan dalam mengganti sel kulit mati, memberikan struktur, kekuatan, dan elastisitas pada kulit, hingga menyediakan lapisan pelindung untuk organ tubuh.

    Kolagen tidak dapat diserap oleh tubuh secara utuh. Saat masuk ke dalam tubuh, kolagen akan dipecah menjadi asam amino. Karenanya, mengonsumsi makanan tinggi kolagen tidak secara langsung meningkatkan kadar kolagen dalam tubuh.

    Meskipun begitu, banyak makanan yang menyediakan ‘bahan mentah’ yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen. Bahan-bahan tersebut antara lain asam amino prolin, glisin, vitamin C, zinc, dan tembaga.

    Dikutip dari Healthline, berikut sederet makanan yang dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak kolagen.

    1. Kaldu Tulang

    Sebenarnya, kandungan kolagen dalam kaldu tulang tidak terlalu tinggi. Meskipun demikian, kaldu tulang tetap menjadi salah satu makanan yang bisa dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh.

    Kaldu tulang dibuat dengan merebus tulang hewan dalam air. Proses ini yang diyakini dapat mengekstrak kolagen.

    “Karena kaldu tulang terbuat dari tulang dan jaringan ikat, kaldu tulang mengandung kalsium, magnesium, fosfor, kolagen, glukosamin, kondroitin, asam amino, dan banyak nutrisi lainnya,” ujar ahli nutrisi dan kecantikan Katey Davidson, MScFN, RD.

    2. Ayam

    Ada alasan mengapa banyak suplemen kolagen berasal dari ayam – ayam mengandung protein yang relatif tinggi.

    Studi yang dilakukan terhadap tikus pada 2022 menemukan tulang dan tulang rawan sebagai sumber kolagen dapat membantu meredakan radang sendi, peradangan, dan masih banyak lagi.

    Kandungan kolagen bervariasi pada seluruh bagian ayam. Misalnya, daging paha mengandung lebih banyak kolagen dibandingkan daging dada.

    3. Ikan

    Seperti hewan lainnya, ikan juga memiliki tulang dan ligamen yang terbuat dari kolagen. Sebuah tinjauan pada 2023 menunjukkan kolagen pada ikan mungkin lebih mudah diperoleh dan sangat bermanfaat untuk kesehatan serta elastisitas kulit.

    Kendati demikian, daging ikan mengandung lebih sedikit kolagen dibandingkan bagian lainnya.

    “Kita cenderung tidak mengonsumsi bagian ikan yang mengandung kolagen paling tinggi, seperti kepala, sisik, atau bola mata,” kata ahli nutrisi Carrie Gabriel, MS, RDN.

    4. Putih telur

    Meskipun putih telur tidak mengandung jaringan ikat seperti produk hewani lainnya, makanan ini memiliki kandungan prolin dalam jumlah relatif tinggi. Prolin merupakan salah satu asam amino yang dibutuhkan untuk produksi kolagen.

    5. Buah citrus

    Vitamin C berperan utama dalam produksi pro-kolagen, prekursor kolagen dalam tubuh. Artinya, vitamin C membantu sintesis kolagen.

    Buah citrus, seperti jeruk, jeruk bali, lemon, dan jeruk nipis memiliki kandungan vitamin C yang relatif tinggi. Cobalah untuk menambahkan aneka buah citrus ke makanan sehari-hari, seperti sayur mayur atau salad.

    6. Bawang putih

    Bawang putih tidak hanya sekadar bumbu untuk masakan. Rempah ini juga dapat membantu meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh.

    “Bawang putih mengandung banyak sulfur, yang merupakan mineral yang membantu mensintesis dan mencegah kerusakan kolagen,” ujar Gabriel.

    Namun, perhatikan jumlah bawang putih yang dikonsumsi. Mengonsumsi bawang putih secara berlebihan dapat menyebabkan mulas dan sakit perut.

    (ath/naf)

  • Perkedel Nike, Perkedel Berbahan Dasar Ikan Khas Gorontalo

    Perkedel Nike, Perkedel Berbahan Dasar Ikan Khas Gorontalo

    Liputan6.com, Gorontalo – Perkedel nike adalah hidangan khas Gorontalo yang memanfaatkan kekayaan perairan Gorontalo. Sesuai namanya, perkedel ini terbuat dari ikan nike.

    Mengutip dari laman Indonesia Kaya, ikan nike merupakan ikan kecil musiman dari perairan Gorontalo. Keberadaan ikan nike yang hanya ada saat musim-musim tertentu menjadikan hidangan ini cukup istimewa.

    Ikan nike memulai siklus hidupnya dari sungai, kemudian masuk ke laut, dan kembali lagi ke sungai. Biasanya, ikan kecil ini muncul setiap akhir bulan. Kemunculannya banyak ditemukan di perairan Gorontalo, terutama di Teluk Tomini.

    Ikan nike memiliki ukuran yang sangat kecil, yakni sekitar 2-3 cm. Ikan nike kaya akan protein, kalsium, dan zat besi.

    Rasa asli ikan ini tergolong gurih dan sedikit manis. Setelah diolah menjadi perkedel nike, ikan nike pun masih menjadi hidangan bercita rasa gurih dan manis yang khas.

    Penggunaan ikan nike sebagai bahan dasar tergolong unik karena berbeda dengan perkedel pada umumnya. Kebanyakan, perkedel dibuat dari bahan dasar kentang atau tahu.

    Proses pembuatan perkedel nike dimulai dengan membersihkan ikan nike, kemudian mencampurkannya dengan tepung terigu, telur, dan aneka bumbu. Adapun bumbu-bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, merica, dan garam.

    Setelah tercampur rata, adonan kemudian dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil. Kemudian, adonan perkedel digoreng hingga berwarna kuning keemasan.

     

  • Mengenal Batu Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan Modern – Halaman all

    Mengenal Batu Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan Modern – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Batu saluran kemih adalah suatu penyakit umum yang dapat terjadi pada siapa saja, semua usia, dan jenis status sosial apa pun. 

    Beberapa orang ternama dari pemerintahan hingga selebritas pun mengalami batu saluran kemih.

    Dokter spesialis Urologi Eka Hospital Depok, Eggi Respati, Sp.U, menjelaskan apa itu batu saluran kemih. 

    Batu saluran kemih merupakan suatu kelainan dimana terdapat penumpukan kristal hingga menjadi batu yang meliputi ginjal, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran yang membawa urine keluar dari kandung kemih). 

    Ukuran batu bisa bervariasi mulai dari sebutir pasir hingga sebesar jahe atau kunyit.

    “Batu saluran kemih pada kesehariannya dapat sangat mengganggu dan menimbulkan rasa sakit yang hebat hingga menurunkan kualitas hidup seseorang,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (24/4/2025). 

    Namun, seiring berkembangnya alat dan teknologi dalam dunia medis, batu saluran kemih dalam ukuran dan bentuk apa pun dapat diatasi tanpa operasi hingga prosedur minimal invasif.

    Batu saluran kemih terbentuk ketika terdapat ketidak seimbangan antara jumlah air dan zat-zat pembentuk batu dalam urine, seperti kalsium, oksalat, asam urat, dan sistin, sehingga zat tersebut terlalu pekat dan mengkristal. 

    Selain ketidak seimbangan faktor tersebut, beberapa faktor lainnya dapat meningkatkan risiko pembentukan batu, di antaranya sebagai berikut.

    ● Kurang minum air: Dehidrasi menyebabkan konsentrasi zat-zat dalam urine meningkat.

    ● Riwayat keluarga: Adanya anggota keluarga yang pernah mengalami batu saluran kemih meningkatkan risiko Anda terkena kondisi ini.

    ● Diet tertentu: Konsumsi makanan tinggi garam, protein hewani, atau oksalat (ditemukan dalam bayam, cokelat, dan kacang-kacangan) dapat meningkatkan risiko pada beberapa orang.

    ● Kondisi medis tertentu: Penyakit seperti hiperparatiroidisme, infeksi saluran kemih berulang, dan gangguan metabolisme tertentu dapat memicu pembentukan batu.

    ● Obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu.

    Gejala batu saluran kemih sangat bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, serta keterlibatan organ terkait dengan batu tersebut. 

    Batu kecil dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali dan bisa keluar dengan sendirinya melalui urine. 

    Namun, batu yang lebih besar dan menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan gejala yang sangat menyakitkan, termasuk sebagai berikut.

    ● Nyeri kolik: Nyeri hebat yang datang tiba-tiba, bergelombang, dan menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah, selangkangan, dan bahkan alat kelamin. Ini adalah gejala yang paling khas.

    ● Nyeri saat buang air kecil (Disuria): Rasa sakit atau perih saat mengeluarkan urine.

    ● Urine berdarah (Hematuria): Urine berwarna merah muda, merah, atau cokelat.

    ● Sering buang air kecil (Poliuria): Keinginan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya.

    ● Urine keruh atau berbau tidak sedap: Bisa menjadi tanda adanya infeksi.

    ● Mual dan muntah: Terutama saat nyeri sangat hebat.

    ● Demam dan menggigil: Bisa menjadi tanda adanya infeksi yang lebih serius dan memerlukan penanganan segera.

    Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis batu saluran kemih, termasuk sebagi berikut.

    ● Anamnesis: Menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang dialami pasien.

    ● Pemeriksaan fisik: Memeriksa tanda-tanda vital dan area perut serta pinggang.

    ● Pemeriksaan urine: Untuk melihat adanya darah, kristal, atau tanda-tanda infeksi.

    ● Pencitraan: Beberapa jenis pemeriksaan pencitraan dapat digunakan untuk melihat lokasi dan ukuran batu, seperti:

    ○ Foto polos perut (KUB): Dapat menunjukkan beberapa jenis batu yang mengandung kalsium.

    ○ Ultrasonografi (USG): Lebih baik untuk melihat batu di ginjal dan kandung kemih, serta dapat digunakan pada ibu hamil.

    ○ Computed Tomography (CT Scan)Tanpa Kontras: Merupakan metode pencitraan terbaik untuk mendeteksi semua jenis batu dan menentukan ukuran serta lokasinya secara akurat.

    Pengobatan batu saluran kemih: ESWL, URS, C-Arm

    Seiring dengan berkembangnya alat dan teknologi, pengobatan batu saluran kemih saat ini bervariasi dari tanpa operasi hingga prosedur minimal invasif. 

    Pengobatan batu saluran kemih sendiri tergantung pada ukuran, lokasi, kekerasan batu, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. 

    Beberapa opsi pengobatan modern yang umum digunakan meliputi sebagai berikut.

    1. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL):

    [ESWL adalah prosedur non-invasif yang menggunakan gelombang kejut dari luar tubuh untuk memecah batu menjadi fragmen-fragmen kecil. Fragmen ini kemudian diharapkan dapat keluar dengan sendirinya melalui urine

    ○ Prosedur: Pasien berbaring di meja pemeriksaan, dan mesin ESWL akan menghasilkan gelombang kejut yang ditargetkan pada lokasi batu. Prosedur ini biasanya berlangsung sekitar 45-60 menit dan dapat menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman.

    ○ Keuntungan: Non-invasif, tidak memerlukan sayatan.

    ○ Keterbatasan: Kurang efektif untuk batu yang sangat besar atau sangat keras. Mungkin memerlukan beberapa sesi pengobatan.

    2. Ureterorenoscopy (URS):

    URS adalah prosedur minimal invasif yang menggunakan alat tipis seperti teleskop kecil yang disebut ureteroskopi.

    Ureteroskopi dimasukkan melalui uretra, naik ke kandung kemih dan ureter hingga mencapai batu.

    Batu kemudian dapat dipecah menggunakan laser (lithotripsy laser) atau dikeluarkan menggunakan alat khusus seperti keranjang kecil

    ○ Prosedur: Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi regional atau umum.

    Setelah batu dipecah atau dikeluarkan, dokter mungkin memasang stent (tabung kecil) di dalam ureter untuk membantu aliran urine dan mencegah penyempitan. 

    Stent biasanya dilepas beberapa hari atau minggu kemudian.

    ○ Keuntungan: Efektif untuk batu di ureter dan ginjal berukuran sedang. Tingkat keberhasilan tinggi.

    ○ Keterbatasan: Lebih invasif dibandingkan ESWL, meskipun tetap minimal. Memerlukan anestesi.

    3. C-Arm (Fluoroskopi) dalam Prosedur URS:

    C-Arm adalah perangkat pencitraan fluoroskopi (sinar-X bergerak) yang digunakan selama prosedur URS.

    Alat ini memungkinkan dokter untuk melihat secara real-time lokasi ureteroskopi dan batu di dalam saluran kemih.

    C-Arm membantu dokter untuk memandu ureteroskopi dengan lebih akurat menuju batu, memantau proses pemecahan atau pengeluaran batu, dan memastikan tidak ada fragmen batu yang tertinggal. 

    Penggunaan C-Arm meningkatkan keamanan dan efektivitas prosedur URS.

    Pilihan pengobatan lain

    Selain ESWL dan URS, pilihan pengobatan lain untuk batu saluran kemih meliputi:

    ● Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri, obat pelemas otot (alpha-blocker) untuk membantu melancarkan keluarnya batu kecil, atau obat untuk mengatasi infeksi jika ada.

    ● Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL): Prosedur invasif yang dilakukan untuk batu ginjal yang sangat besar atau kompleks. Dokter membuat sayatan kecil di punggung untuk memasukkan alat langsung ke ginjal dan menghancurkan serta mengeluarkan batu.

    ● Operasi Terbuka: Jarang dilakukan saat ini kecuali untuk kasus batu yang sangat besar dan kompleks atau adanya komplikasi lain.

    Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko pembentukan batu saluran kemih meliputi:

    ● Minum air yang cukup: Usahakan minum minimal 2-3 liter air per hari agar urine tetap berwarna baik (kuning jernih hingga bening jernih).

    ● Perhatikan diet: Batasi konsumsi makanan tinggi kandungan asam urat maupun oksalat. Termasuk di dalamnya jeroan, makanan laut, daging merah, beberapa kacang-kacangan.

    Batasi juga konsumsi garam harian,

    Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk diet yang tepat.

    ● Kurangi minuman manis: Minuman manis, soda serta alkohol meningkatkan risiko pembentukan batu.

    ● Tingkatkan aktivitas fisik: Target BMI ideal. Tingkatkan olahraga.

    ● Konsultasi dengan dokter: Jika Anda memiliki riwayat keluarga batu saluran kemih atau kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter mengenai langkah pencegahan yang tepat.