Produk: protein

  • Kebiasaan Makan yang Picu Kerusakan Otak Lebih Awal di Usia Muda, Ini Gejalanya

    Kebiasaan Makan yang Picu Kerusakan Otak Lebih Awal di Usia Muda, Ini Gejalanya

    Jakarta

    Terbiasa mengonsumsi lebih dari satu porsi makanan olahan atau ultra processed food (UPF) setiap hari, meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit parkinson, bahkan lebih dari dua kali lipat.

    Studi baru tersebut mendefinisikan satu porsi makanan olahan atau UPF dengan 8 ons soda diet atau soda manis, satu hot dog, satu potong kue kemasan, satu sendok makan saus tomat, satu ons keripik kentang, hingga sekantong kecil keripik kentang yang biasanya seberat 1,5 ons.

    “Penelitian kami menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan olahan, seperti soda manis dan makanan ringan kemasan, dapat mempercepat timbulnya tanda-tanda awal penyakit parkinson,” kata penulis senior studi Dr. Xiang Gao, seorang profesor terkemuka dan Dekan Institut Nutrisi di Universitas Fudan di Shanghai, Tiongkok, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Kamis (8/5/2025).

    “Studi terbaru ini merupakan bagian dari bukti yang berkembang terkait pola makan dapat memengaruhi perkembangan penyakit parkinson,” kata Gao.

    Penelitian tersebut menemukan orang yang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan atau UPF cenderung mengalami lebih banyak gejala awal.

    Salah satu alasannya adalah makanan olahan atau UPF biasanya memiliki lebih sedikit serat makanan, protein, dan zat gizi mikro, tetapi memang memiliki tambahan gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans, kata penelitian tersebut. Makanan tersebut juga dapat memengaruhi keseimbangan flora dalam usus, sementara zat aditif dapat meningkatkan peradangan, radikal bebas, dan kematian neuron.

    Hal ini didapat dari menganalisis data kesehatan dan diet selama bertahun-tahun pada hampir 43.000 peserta Nurses’ Health Study dan Health Professionals Follow-Up Study, dua penelitian di Amerika Serikat tersebut telah mengumpulkan informasi tentang perilaku kesehatan selama beberapa dekade.

    “Dengan ukuran sampel yang melebihi 42.800 partisipan dan periode tindak lanjut yang panjang hingga 26 tahun, penelitian ini menonjol bukan hanya karena kekuatannya tetapi juga karena ketelitian metodologisnya,” tulis para penulis editorial terkait yang diterbitkan bersama penelitian tersebut.

    Editorial tersebut ditulis bersama oleh Dr Nikolaos Scarmeas, seorang profesor madya neurologi klinis di Universitas Columbia di New York City, dan ahli diet Maria Maraki, seorang asisten profesor kedokteran olahraga dan biologi olahraga di Universitas Nasional dan Kapodistrian Athena, Yunani. Keduanya tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut.

    “Pencegahan penyakit neurodegeneratif dapat dimulai di meja makan,” tulis mereka.

    “Konsumsi UPF yang berlebihan tidak hanya merupakan faktor risiko penyakit metabolik tetapi juga dapat mempercepat proses neurodegeneratif dan gejala terkait.”

    Kapan Gejala Muncul?

    Gejala awal muncul bertahun-tahun sebelum fungsi motorik menurun. Dalam studi baru yang dipublikasikan pada hari Rabu di jurnal Neurology, para peneliti mengamati tahap prodromal penyakit parkinson.

    Otot kaku, gaya berjalan lambat, dan perubahan postur, menjadi gejala khas parkinson.
    Namun, menurut Parkinson’s Foundation, nyeri tubuh, sembelit, tanda-tanda depresi, perubahan kemampuan mencium atau melihat warna, dan rasa kantuk berlebihan di siang hari menjadi tanda awal penyakit parkinson.

    Menurut penelitian, gangguan tidur yang sangat tidak biasa, juga merupakan tanda awal yang penting diwaspadai.

    Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengonsumsi sekitar 11 porsi makanan UPF sehari, dibandingkan dengan orang yang hanya mengonsumsi tiga porsi, memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk mengalami tiga atau lebih tanda awal parkinson.

    Selain itu, mengonsumsi lebih banyak makanan UPF dikaitkan dengan peningkatan risiko hampir semua gejala kecuali sembelit, menurut penelitian tersebut. Temuan ini tetap berlaku bahkan setelah peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain, seperti usia, aktivitas fisik, dan merokok, yang mungkin memengaruhi hasil.

    “Parkinson adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan,” kata Gao.

    (naf/kna)

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Ayam Tiren

    Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Ayam Tiren

    Jakarta

    Di balik tubuh kekar dan otot-otot berurat para atlet binaraga Malang, tersimpan kisah pilu tentang perjuangan bertahan di tengah anggaran minim.

    Demi memenuhi asupan protein untuk meningkatkan massa otot jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim, mereka terpaksa mengonsumsi ayam mati kemarin (tiren). Padahal mengonsumsi ayam yang sudah ‘rusak’ sangat berisiko untuk kesehatan.

    Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Makan Ayam Tiren?

    Spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, menjelaskan, mengonsumsi makanan yang sudah rusak, termasuk ayam tiren, sangat berisiko bagi kesehatan. Pasalnya, makanan tersebut berpotensi tercemar mikroorganisme, seperti bakteri, parasit, maupun jamur.

    Menurut Prof Ari, konsumsi makanan yang telah terkontaminasi dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius, terutama infeksi pada saluran pencernaan atau infeksi usus.

    “Infeksi usus itu bisa macam-macam, bisa dalam bentuk gejala muntah dan mencret BAB,” ungkapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (6/5/2025).

    “Bisa juga infeksi usus dalam bentuk demam tifus, demam tifus itu juga bisa,” katanya lagi.

    Tak hanya itu, dokter yang menjabat sebagai dekan FKUI tersebut juga turut menyoroti bahaya lain yang mengintai dari makanan rusak, terutama jika makanan tersebut mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin atau pengawet.

    Ia mengatakan, penggunaan zat-zat ini kadang masih dilakukan demi mempertahankan tampilan segar pada produk makanan, padahal sangat berisiko bagi kesehatan.

    Spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, juga mengingatkan bahaya di balik konsumsi ayam tiren. Ia menegaskan ayam tiren atau ayam yang mati bukan karena disembelih secara layak, berisiko membawa berbagai penyakit yang dapat membahayakan kesehatan.

    Berbeda dengan ayam potong yang berasal dari ayam sehat dan diproses sesuai prosedur, ayam tiren kerap tidak jelas penyebab kematiannya. Bisa saja ayam tersebut mati karena sakit, stres, atau bahkan terinfeksi penyakit menular yang berbahaya.

    “Sebaiknya ayam tiren dilarang dikonsumsi,” ujarnya dalam kesempatan berbeda, Rabu (7/5).

    NEXT: Bagaimana Nutrisi Ayam Tiren?

    Apakah Nutrisi Ayam Tiren Masih Ada?

    Di sisi lain, pakar gizi komunitas Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum, mengatakan nutrisi pada ayam bangkai ini sudah tidak ada. Alih-alih nutrisi, justru ayam bangkai tersebut mengandung banyak bakteri.

    Menurut dr Tan, daripada memaksakan mengonsumsi ayam bangkai demi nutrisi yang justru tidak ada, dirinya menyarankan kepada para atlet untuk mencoba makan telur.

    “Ayam busuk sering terkontaminasi oleh bakteri seperti Salmonella, Campylobacter, dan E. coli, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, diare, kram perut, dan demam,” kata dr Tan kepada detikcom, Rabu (7/5).

    “Telur jauh lebih murah, mengandung protein lebih banyak dengan harga yang sama, dibanding semua jenis protein hewan lain,” tutupnya.

  • Jangan Abaikan Stroke, Mayapada Hospital Beri Panduan Pencegahannya

    Jangan Abaikan Stroke, Mayapada Hospital Beri Panduan Pencegahannya

    Jakarta

    Pernahkah membayangkan bagaimana rasanya jika terserang stroke? Penyakit berisiko ini memang harus diwaspadai. Agar selamat dari ancaman stroke, penting bagi kita untuk mengetahui faktor risikonya, memperhatikan gaya hidup, dan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin.

    Walaupun terlihat sederhana, langkah tersebut dapat mencegah kemungkinan terburuk dari penyakit stroke. Spesialis Neurologi Konsultan Neurofisiologi Klinis Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Manfaluthy Hakim, SpN(K) mengatakan terdapat faktor risiko stroke yang dapat dihindari dan faktor risiko yang tak dapat dihindari.

    Contoh faktor risiko yang tak dapat dihindari dan bersifat alami ialah faktor genetik dan usia. dr Manfaluthy mengatakan di antaranya faktor usia (terutama di atas 55 tahun); jenis kelamin, di mana laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan; faktor hormon, dan riwayat keluarga dapat meningkatkan kecenderungan seseorang mengalami stroke.

    “Hal-hal tersebut merupakan kondisi alamiah seseorang yang tak bisa dihindari,” jelas dr Manfaluthy, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5/2025).

    Di sisi lain, terdapat faktor risiko yang dapat dihindari, biasanya berkaitan dengan kebiasaan, gaya hidup, atau kondisi yang bisa dipengaruhi oleh individu, antara lain obesitas, kurang aktivitas fisik, pola makan yang buruk, mengonsumsi alkohol dan rokok, hingga adanya penyakit komplikasi, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Dengan perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan buruk, faktor risiko stroke tersebut dapat ditekan secara signifikan.

    Spesialis Neurologi Mayapada Hospital Tangerang, dr Hananto Pratignyo, SpN, FIN, DiplIPM menerangkan langkah awal pencegahan stroke dapat dimulai dengan menjaga pola makan, biasakan mengonsumsi makanan dengan nutrisi lengkap dari karbohidrat, protein, mineral, hingga serat. Alih-alih mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam, mengonsumsi buah dan sayur jauh lebih baik untuk menghindari kolesterol dan tekanan darah tinggi.

    “Pola makan sehat ini tidak hanya membantu menjaga berat badan tetap ideal, tetapi juga mengurangi risiko obesitas,” kata dr Hananto.

    Kemudian, rutin berolahraga dan beraktivitas fisik, seperti jalan pagi, bersepeda, atau berenang. Lebih lanjut, dr Hananto menjelaskan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, misalnya olahraga rutin 4-5 kali seminggu.

    “Luangkan waktu sekitar 2,5 jam seminggu untuk berolahraga agar badan lebih fit dan berenergi, juga bantu menjaga berat badan tetap ideal, sirkulasi darah lancar, dan mengurangi stres. Konsistensi adalah kuncinya,” tutur dr Hananto.

    Tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, kesehatan mental pun penting untuk diperhatikan seperti dengan mengendalikan emosi, sebab emosi dapat meningkatkan hormon epinefrin yang menaikkan tekanan darah, memicu adanya hipertensi yang merupakan faktor risiko stroke. Selanjutnya, hindari kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok.

    Kandungan zat kimia berbahaya pada alkohol dan rokok meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti stroke. Menghindari alkohol dan rokok dapat mengurangi risiko terkena stroke dan meningkatkan kualitas hidup.

    Lalu, periksa dan konsumsi obat-obatan secara rutin bagi yang memiliki riwayat penyakit komplikasi sebagai faktor risiko stroke. Penyakit hipertensi dan diabetes, misalnya, perlu diberikan pengobatan secara teratur agar tekanan darah tetap normal dan kadar gula tetap stabil.

    Hal ini tentunya memberi dampak baik dalam menjaga kesehatan dan mencegah risiko stroke. Tak hanya dengan menjalani gaya hidup sehat dan konsumsi obat-obatan teratur, pencegahan stroke dapat dilakukan dengan deteksi sejak dini lewat skrining stroke yang dapat dilakukan di rumah sakit, seperti Mayapada Hospital.

    Spesialis Neurologi Mayapada Hospital Kuningan dr Silvester Christanto, SpS memaparkan skrining stroke secara rutin penting untuk mengenali potensi stroke. pemeriksaan dilakukan lewat tes laboratorium untuk cek faktor risiko, seperti kadar gula darah, kolesterol, baik yang jahat (LDL) maupun baik (HDL), trigliserida, fungsi ginjal, sampai faktor pembekuan darah.

    “Semua ini penting sebagai bahan evaluasi kesehatan secara menyeluruh,” ujar dr Silvester.

    Deteksi stroke sejak dini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko stroke. Untuk melakukannya, kunjungi layanan kesehatan khusus saraf dan otak seperti layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital yang menyediakan skrining nyeri kepala dan skrining stroke.

    Pasien juga dapat membuat jadwal skrining rutin dengan mudah dan cepat melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. Lain halnya jika pasien atau keluarga pasien mengalami serangan stroke mendadak, maka segera hubungi layanan kegawatdaruratan Stroke Emergency Mayapada Hospital yang siaga 24 jam untuk menangani stroke dengan protokol internasional Door to Needle kurang dari 60 menit bagi pasien stroke sumbatan.

    Stroke Emergency Mayapada Hospital dapat dihubungi melalui 150990 atau melalui fitur button Emergency Call yang ada di aplikasi MyCare. Untuk mendukung gaya hidup sehat sebagai upaya mencegah stroke, MyCare juga memiliki beragam fitur seperti Personal Health, yang dapat memantau langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, atau melihat Body Mass Index (BMI).

    Ada juga fitur Health Article & Tips yang menyajikan ragam artikel edukasi dan tips kesehatan dari dokter. Segera unduh MyCare di Google Play maupun App Store, dan dapatkan poin untuk potongan harga berbagai jenis layanan kesehatan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Tahapan Gejala Gagal Ginjal Stadium Awal hingga Akhir, Jangan Anggap Sepele!

    Tahapan Gejala Gagal Ginjal Stadium Awal hingga Akhir, Jangan Anggap Sepele!

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis menandakan adanya kerusakan pada organ tersebut yang membuat tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Ginjal berperan sebagai penyaring dalam tubuh, baik menyaring limbah, racun, dan air berlebih dari darah.

    Fungsi lainnya yakni menjaga kesehatan tulang dan sel darah murah. Bila fungsi ginjal terganggu dan tidak lagi bisa menyaring limbah, walhasil limbah menumpuk dalam darah.

    Penyakit ginjal disebut kronis karena fungsinya menurun secara perlahan seiring waktu, hingga fatalnya memicu gagal ginjal. Tidak semua penyakit ginjal kronis disebut gagal ginjal, terkecuali sudah memasuki stadium akhir.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, ada lima stadium penyakit ginjal kronis. Stadium tersebut didasarkan pada seberapa baik ginjal menyaring limbah dari darah. Tes darah dan urine yang bisa menentukan stadium penyakit ginjal kronis.

    Tahapannya berkisar dari sangat ringan (stadium 1) hingga gagal ginjal (stadium 5). Penyedia layanan kesehatan menentukan stadium fungsi ginjal berdasarkan laju filtrasi glomerulus (GFR). GFR adalah angka yang didasarkan pada jumlah kreatinin, produk limbah, yang ditemukan dalam darah.

    Berikut perbedaan gejalanya:

    Stadium 1

    Pada tahap 1, fungsi ginjal pasien masih berada di angka 90 persen atau lebih. Umumnya, di kasus ini, tidak ada gejala apa pun yang dirasakan, karena kerusakan pada ginjal relatif ringan dan ginjal masih berfungsi dengan baik. Keberadaan protein dapat dideteksi dalam urine.

    Stadium 2

    Pada stadium 2, fungsi ginjal akan menurun menjadi antara 60 hingga 89 persen, artinya mulai terjadi kerusakan lebih tinggi.

    Sama seperti stadium 1, ginjal mungkin masih berfungsi normal dan tidak ada gejala yang muncul. Tanda-tanda lain yang dapat dideteksi adalah protein dalam urine atau kerusakan fisik.

    Stadium 3

    Pada tahap ini, fungsi ginjal semakin menurun di angka 30 dan 59 persen. Penyakit ginjal kronis di stadium 3 membuat ginjal seseorang mulai tidak bekerja dengan baik dalam menyaring limbah dan cairan ekstra dari darah.

    Sampah akan mulai menumpuk dan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan gangguan pada tulang.

    Penyakit ginjal stadium 3 juga membuat pasien seperti merasa lelah dan lemah, pembengkakan di tangan atau kaki juga bisa mulai muncul.

    Stadium 4

    Nilai fungsi ginjal menurun antara 15 dan 29 persen, menandakan pasien sudah memasuki stadium 4 kerusakan ginjal. Ini berarti tubuh menumpuk lebih banyak sampah, racun, dan cairan.

    Akibatnya, pasien juga dapat menghadapi masalah kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit tulang, dan bahkan masalah jantung.

    Gejala yang muncul, seperti pembengkakan tangan dan kaki, nyeri punggung bawah, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan.

    Stadium 5

    Gagal ginjal total atau penyakit ginjal stadium akhir mengancam jiwa karena penumpukan racun dan sampah berada pada tahap kritis. Fungsi ginjal bahkan tersisa kurang dari 15 persen, bahkan ginjal mungkin sudah tidak lagi berfungsi.

    Penumpukan racun dapat membuat pasien sakit parah, dan agar dapat bertahan hidup, pasien mungkin memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.

    Beberapa gejala gagal ginjal meliputi pembengkakan kaki, kelelahan parah, kehilangan nafsu makan, serta mual atau muntah.

    (naf/naf)

  • Dorong suplai pangan nasional melalui pameran rantai dingin nasional

    Dorong suplai pangan nasional melalui pameran rantai dingin nasional

    Pameran ini merupakan langkah strategis dan ajakan kolektif bagi pelaku usaha untuk bertransformasi bersama khususnya dalam proses bisnis yang terkait dengan proses penyimpanan dan pendistribusian produk pangan serta barang mudah rusak,

    Jakarta (ANTARA) – PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) mendorong penguatan suplai pangan nasional melalui penyelenggaraan pameran rantai dingin dan logistik terbesar di Indonesia yang menghadirkan inovasi teknologi penyimpanan, logistik, dan distribusi pangan secara terintegrasi.

    Direktur Wakeni Sofianto Widjaja di Jakarta, Rabu mengatakan, pameran rantai dingin dan logistik tersebut merupakan momentum penting untuk membangun dan memperkuat ekosistem rantai dingin di Indonesia.

    “Pameran ini merupakan langkah strategis dan ajakan kolektif bagi pelaku usaha untuk bertransformasi bersama khususnya dalam proses bisnis yang terkait dengan proses penyimpanan dan pendistribusian produk pangan serta barang mudah rusak, baik di Indonesia maupun di pasar global,” kata Sofianto.

    Dia menyebutkan, pihaknya menggelar empat pameran rantai dingin dan logistik terbesar dan terintegrasi di Indonesia, berlangsung pada 7–10 Mei 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

    Keempat pameran yang digelar adalah International Indonesia Seafood & Meat (IISM) Expo, Indonesia Cold Chain Expo, Warehousing & Storage Handling Expo, serta Indonesia Smart Logistics & Supply Chain Expo dalam satu atap.

    Wakeni menghadirkan lebih dari 250 peserta dari dalam dan luar negeri serta menargetkan 30 ribu pengunjung profesional untuk menjelajahi solusi rantai dingin menyeluruh dari hulu hingga hilir industri pangan.

    Menurutnya, pelaku usaha harus bertransformasi dalam penyimpanan dan distribusi produk pangan maupun barang mudah rusak agar rantai pasok domestik dan ekspor Indonesia semakin kompetitif dan berdaya saing.

    Mengusung tema #WeAreColdChain, pameran itu mengajak kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi kehilangan hasil pascapanen lewat sistem penyimpanan yang lebih baik.

    Suasana pameran industri rantai dingin terintegrasi dan paling komprehensif di Indonesia yang digelar PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) mulai 7-10 Mei 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/5/2025). ANTARA/Harianto

    Kepala Bidang Cold Chain Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) Tejo Mulyono menyampaikan, pentingnya kolaborasi sektor swasta dan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri rantai dingin berbasis inovasi dan teknologi.

    Ia menilai pameran seperti IISM dan Cold Chain Expo sangat penting sebagai platform pertukaran pengetahuan, pembentukan kemitraan, dan komitmen kualitas dalam sistem logistik dan distribusi pangan Indonesia.

    IISM Expo menampilkan produk makanan laut dan daging segar atau beku, protein alternatif, serta daging nabati halal ekspor dari perusahaan seperti PT Rel-Ion, Puresci Environment, dan Guangzhou Icesource.

    Indonesia Cold Chain Expo menyoroti teknologi pendingin berbasis IoT dan sistem monitoring suhu dari PT Thermo Asri Makmur, PT Sanwoo Electronics, dan CRK Corporation untuk wilayah kepulauan Indonesia.

    Warehousing & Storage Handling Expo menghadirkan solusi pergudangan canggih seperti pelacakan inventaris digital, kontrol lingkungan, hingga rak otomatis dari PT Berca Mandiri Perkasa dan PT Pacific Vantage Indonesia.

    Indonesia Smart Logistics & Supply Chain Expo menampilkan solusi logistik cerdas, seperti AI untuk last-mile delivery, blockchain tracking, serta automation storage dari PT Traktor Nusantara dan DS Solution International.

    Wakeni menyiapkan area pameran seluas lebih dari 8.000 meter persegi sebagai ruang bertemu inovasi teknologi pendinginan, penyimpanan, dan logistik untuk masa depan pangan Indonesia yang lebih terjamin.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bill Gates tertarik kembangkan potensi pisang di Indonesia

    Bill Gates tertarik kembangkan potensi pisang di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates, mengungkap ketertarikannya terhadap potensi pertanian Indonesia, salah satunya dalam pengembangan buah pisang.

    Bill Gates, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, menyebut keragaman genetik pisang di Indonesia merupakan aset berharga yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan tanaman dan hasil panen.

    “Misalnya, dalam pengembangan pisang, di mana kalian memiliki keragaman genetik yang luar biasa, dan kami dapat mengembangkannya lebih baik di kawasan seperti Amsterdam, Indonesia, serta membantu menghindari penyakit tanaman,” ujarnya.

    Bill Gates menilai peningkatan hasil panen dan stabilitas produksi pertanian, termasuk pisang, akan sangat membantu petani kecil, terutama mereka yang hidup dengan penghasilan rendah.

    Dalam kesempatan itu, Bill Gates memperkenalkan bidang lain, selain kesehatan yang kini sedang digarap oleh yayasannya, yakni inovasi yang membuat benih lebih produktif, memahami unsur tanah, hingga menciptakan pupuk yang lebih sesuai dan lebih murah.

    Bill Gates melalui yayasannya bersedia mendukung pengembangan sektor pertanian Indonesia, sebagai fondasi penting dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan.

    “Jika kita bisa membuat hasil panen mereka lebih stabil dan produktif, itu akan sangat membantu. Termasuk dalam hal peternakan seperti ayam dan sapi, karena banyak protein dan nilai ekonomi berasal dari hewan ternak. Ini juga menjadi area kerja sama yang baik di Indonesia,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Viral Binaragawan di Malang Makan Ayam Tiren, Tak Bisakah Diganti Telur?

    Viral Binaragawan di Malang Makan Ayam Tiren, Tak Bisakah Diganti Telur?

    Jakarta

    Viral di media sosial, video atlet binaraga di Malang mengonsumsi ayam mati kemarin (tiren). Para atlet tersebut terpaksa membeli ayam tiren lantaran anggaran untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim belum cair.

    Mereka memilah daging ayam mati tersebut untuk dikonsumsi demi memenuhi kebutuhan protein harian. Meski begitu, mengonsumsi makanan yang sudah rusak bisa berdampak pada risiko kesehatan.

    Spesialis olahraga dr Andhika Raspati, SpKO, mengatakan kebutuhan protein bagi atlet untuk membangun otot memang tergolong tinggi.

    Menurut dr Andhika, idealnya asupan protein bisa mencapai sekitar 2 gram per kilogram berat badan per hari, bahkan bisa lebih tinggi.

    “Kalau dia berat badannya 80 misalnya contoh. Yaudah 2 x 80 berarti bisa 160 gram per hari,” ucapnya kepada detikcom, Rabu (7/5/2025).

    Adapun memenuhi kebutuhan sebesar itu melalui makanan sehari-hari tentu tidak mudah. dr Andhika mengatakan, selain ayam, sumber protein juga bisa didapatkan dari telur, ikan, hingga nabati seperti tempe atau tahu yang menyumbang sekitar 7 gram protein per potong.

    Namun jumlah konsumsi tentu harus besar untuk mencukupi kebutuhan harian.

    “Telur itu satu butir di sekitar 7 gram, sebelas dua belas sama tahu tempe,” imbuhnya lagi.

    “(Ikan) bisa aja, tinggal dihitung aja per gramnya berapa. Kejar tadi target 2 gram per kg berat badan,” lanjutnya lagi.

    (suc/up)

  • 9 Manfaat Telur Rebus untuk Kesehatan, Termasuk Bantu Turunkan Berat Badan

    9 Manfaat Telur Rebus untuk Kesehatan, Termasuk Bantu Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Telur rebus adalah makanan bernutrisi yang mudah dibuat dan diolah. Tak heran jika makanan ini kerap menjadi hidangan yang disukai banyak orang.

    Meski sederhana, telur rebus ternyata menyimpan banyak dampak yang baik untuk kesehatan.

    Manfaat Telur Rebus

    Telur rebus dapat membantu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan mata, hingga menjaga kesehatan otak. Berikut penjelasannya.

    Telur rebus merupakan protein rendah lemak yang sangat baik. Dikutip dari laman WebMd, telur ini bisa membuat kenyang meski kandungan kalorinya tidak terlalu banyak. Sehingga, mengonsumsi telur rebus bisa sangat membantu penurunan berat badan.

    2. Menjaga Kesehatan Mata

    Kandungan lutein dan zeaxanthin dalam telur rebus memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Keduanya dapat membantu menjaga kesehatan mata.

    3. Menjaga Kesehatan Otak

    Telur kaya akan vitamin, antioksidan, mineral, dan lemak tak jenuh yang meningkatkan fungsi otak. Dikutip Medicine Net, sebuah penelitian bahkan menunjukkan telur bisa membantu menurunkan risiko gangguan kognitif yang berkaitan dengan penuaan.

    4. Membangun Otot dan Tulang

    Protein sangat penting untuk kesehatan, seperti membangun otot dan tulang. Telur mengandung 6 gram protein yang berkualitas tinggi.

    Dikutip Healthline, telur adalah salah satu sumber protein terbaik. Terdapat sembilan asam amino esensial di dalamnya.

    5. Meningkatkan Metabolisme

    Menurut penelitian, mengonsumsi telur bisa membantu meningkatkan metabolisme karena kandungan proteinnya. Perlu diketahui, metabolisme yang buruk bisa menyebabkan beberapa masalah, seperti kenaikan berat badan dan obesitas.

    6. Meningkatkan Kesehatan Kulit dan Rambut

    Telur mengandung banyak vitamin,mineral, lemak baik, dan protein. Semua nutrisi tersebut baik untuk kulit, rambut, dan kuku.

    7. Baik untuk Perkembangan Janin

    Telur rebus sangat baik dikonsumsi ibu hamil. Nutrisi dalam telur baik untuk perkembangan sel janin, terutama sel otak dan sumsum tulang belakang.

    8. Meningkatkan Kesehatan Mental

    Kandungan vitamin D, vitamin B, triptofan, zat besi, dan kolin dalam telur baik untuk kesehatan mental. Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental seperti depresi.

    Mengkonsumsi telur dalam jumlah sedang baik untuk jantung dan pembuluh darah. Telur rebus mengandung antioksidan, kalium, dan kolesterol baik yang bisa membantu mengelola tekanan darah dan kadar kolesterol, serta menjaga jantung tetap sehat.

    (elk/suc)

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Ayam Tiren

    Viral Atlet Binaraga di Malang Makan Ayam Tiren, Dokter Wanti-wanti Risikonya

    Jakarta

    Baru-baru ini viral atlet binaraga Kabupaten Malang mengonsumsi ayam mati kemarin (tiren) karena persoalan anggaran.

    Nasib miris dialami sejumlah atlet binaraga ini terungkap dari rekaman video di media sosial. Sejumlah atlet tampak membersihkan beberapa ekor ayam dengan memasukkan ke dalam kaleng besar di kamar mandi.

    Ayam-ayam itu diolah sendiri untuk kebutuhan gizi, terutama protein para atlet yang tengah melakukan persiapan menghadapi Pekan Olahraga Propinsi (Porprov) Jawa Timur.

    Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Malang, Indra Khusnul membenarkan bahwa video para atlet binaraga mengolah ayam tiren yang viral adalah atletnya.

    Indra mengatakan para atlet terpaksa melakukannya karena pendanaan untuk Porprov 2025 yang diajukan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Malang tak kunjung cair. Sehingga para atlet harus mengolah ayam tiren untuk memenuhi kebutuhan protein.

    Spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan, tindakan mengonsumsi makanan yang sudah rusak, termasuk ayam tiren sangat berisiko. Hal ini dikarenakan makanan tersebut berpotensi sudah tercemar mikroorganisme, seperti bakteri, parasit, ataupun jamur.

    Menurut Prof Ari, konsumsi makanan yang tercemar ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, terutama infeksi pada saluran pencernaan atau infeksi usus.

    “Infeksi usus itu bisa macam-macam, bisa dalam bentuk gejala muntah dan mencret BAB,” ungkapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (6/5/2025).

    “Bisa juga infeksi usus dalam bentuk demam tifus, demam tifus itu juga bisa,” kata dokter yang menjabat sebagai dekan FKUI tersebut.

    Risiko ini semakin besar jika makanan yang dikonsumsi ternyata mengandung bahan formalin atau pengawet, yang kadang masih digunakan untuk mempertahankan kesegaran produk makanan.

    “Sungguh menyedihkan kalau para atlet yang berjuang untuk suatu daerah tapi ‘dalam rangka meningkatkan performance-nya’, dalam hal ini otot, mereka malah konsumsi protein ayam tiren, sumber yang sangat berbahaya,” papar Prof Ari.

    Senada, spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, mengatakan mengonsumsi makan ayam tiren berisiko mengandung penyakit. Menurutnya, ayam tiren, atau ayam yang mati bukan karena disembelih secara layak, sering kali menjadi ancaman tersembunyi dalam rantai konsumsi masyarakat.

    Berbeda dengan ayam potong yang dipilih dari ayam sehat dan disembelih sesuai prosedur, ayam tiren kerap tidak jelas penyebab kematiannya. Bisa saja ayam tersebut mati karena sakit, stres, atau bahkan akibat penyakit menular yang berbahaya.

    “Sebaiknya ayam tiren dilarang dikonsumsi,” ucapnya dalam kesempatan berbeda, Rabu (7/5).

    (suc/up)

  • Waspada! Benjolan di Leher Bisa Jadi Kanker Limfoma, Begini Cara Ceknya

    Waspada! Benjolan di Leher Bisa Jadi Kanker Limfoma, Begini Cara Ceknya

    Jakarta

    Benjolan yang muncul di beberapa area seperti leher, ketiak, dada, dan panggul rupanya bisa menjadi salah satu tanda limfoma, yakni jenis kanker yang terjadi karena sel darah putih, yaitu limfosit yang mengalami pertumbuhan tidak terkendali dan menumpuk di dalam sistem limfatik atau kelenjar getah bening. Sehingga, tak jarang limfoma disebut juga sebagai kanker kelenjar getah bening.

    Berbeda dengan jenis kanker darah lain seperti leukimia yang sudah dikenal luas, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kanker dan Kelainan Darah di Mayapada Hospital Kuningan, Prof.Dr.Dr.dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD, KHOM, M.Epid, M.PdKed, FACP, FINASIM, FISQua, menjelaskan limfoma masih kurang diketahui oleh masyarakat umum, sehingga penting untuk mengenali gejala limfoma sejak dini agar dapat ditangani dengan pengobatan yang efektif.

    Selain munculnya benjolan, limfoma juga ditandai dengan demam dan keringat berlebih di malam hari, penurunan berat badan hingga 10 persen dari total berat badan selama 6 bulan tanpa diet atau olahraga, perut membengkak dan cepat merasa kenyang setelah makan sedikit, nyeri atau tekanan di dada, sesak napas, atau batuk, sering mengalami infeksi, mudah memar dan berdarah.

    Limfoma dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun karena kelenjar getah bening tersebar di seluruh tubuh termasuk di leher, ketiak, dada, panggul, limpa, sumsum tulang, kelenjar thymus, tonsil, serta lambung dan usus. Limfoma seringnya ditemukan pada orang dewasa muda dan lebih banyak dialami oleh laki-laki daripada perempuan.

    Lebih lanjut, limfoma juga terbagi menjadi dua jenis yaitu, Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin (NHL).

    “NHL adalah jenis yang paling umum di Indonesia dan dunia, termasuk pada anak-anak, dengan sekitar 80 persen kasus berasal dari limfoma sel-B sementara sel-T lebih jarang ditemui dan lebih sulit disembuhkan,” kata Prof. Ikhwan yang kini mengepalai Tim Tumor Board Mayapada Hospital Group.

    NHL sendiri terbagi menjadi 2 tipe meliputi tipe indolent, yang berkembang lambat dan bisa hanya memerlukan pemantauan (watchful waiting), serta tipe agresif, seperti Diffuse Large B-Cell Lymphoma (DLBCL), yang tumbuh cepat tetapi masih dapat disembuhkan dengan pengobatan. Jika tidak ditangani, semua jenis NHL bisa menyebar ke sistem getah bening lainnya.

    Untuk mendeteksi limfoma, terdapat beberapa metode pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan seperti CT-Scan, MRI, X-Ray, pemeriksaan darah, pemeriksaan sumsum tulang, dan ada pula tes diagnosis utama yaitu metode biopsi, yang mengambil sebagian atau seluruh kelenjar getah bening untuk melihat ada tidaknya sel kanker dalam tubuh.

    Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kanker dan Kelainan Darah dari Mayapada Hospital Tangerang, Dr. Resti Mulia Sari, Sp.PD KHOM, biopsi tidak selalu dilakukan dengan segera karena banyak gejala limfoma juga bisa disebabkan oleh masalah lain, seperti misalnya infeksi.

    ‘Biopsi dilakukan jika ukuran, tekstur, atau lokasi kelenjar getah bening atau adanya gejala lain yang mengarah ke limfoma,” ujar Dr. Resti.

    Jika seseorang terdiagnosis mengalami limfoma, maka selanjutnya dapat dilakukan pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Beberapa jenis pengobatan yang biasanya digunakan untuk limfoma antara lain imunoterapi, terapi target, radioterapi, sampai transplantasi atau cangkok sumsum tulang.

    Dokter Resti juga mengungkapkan bahwa pengobatan limfoma biasanya menggunakan kombinasi beberapa jenis obat. Salah satu pengobatan yang sering digunakan untuk Limfoma Non-Hodgkin (NHL) adalah kombinasi tiga jenis kemoterapi, terapi target (antibodi monoklonal), dan steroid untuk membantu menghancurkan sel kanker. Pengobatan ini diberikan dengan jeda untuk memungkinkan pemulihan sel sehat.

    Menurut dr. Resti, saat ini pengobatan kanker semakin maju dengan adanya terapi target dan imunoterapi yang langsung menyerang protein penyebab limfoma atau membantu sistem imun melawan kanker.

    “Dalam setiap terapi, kombinasi akan disesuaikan dengan diagnosis, stadium, dan kondisi pasien. Meskipun tidak dapat disamaratakan, setidaknya 89 persen pasien Limfoma Hodgkin dan 74 persen pasien Limfoma Non-Hodgkin memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun setelah diagnosis,” ungkap dr. Resti.

    Peluang kesembuhan pasien Limfoma semakin tinggi dengan penanganan yang cepat sejak gejala muncul. Penting untuk berkonsultasi segera setelah menemukan gejala limfoma. Oncology Center Mayapada Hospital dapat menjadi pilihan untuk berkonsultasi karena layanan ini berfokus menangani masalah tumor dan kanker mulai dari deteksi, diagnosis, penanganan, hingga perawatan yang berkelanjutan, bersama tim dokter yang ahli dan berpengalaman menangani berbagai kasus kompleks. Pasien dapat dengan mudah berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital atau melalui Call Center 150770.

    Layanan Oncology Center Mayapada Hospital semakin komprehensif dengan kehadiran Tumor Board yang terdiri dari tim dokter ahli untuk menyusun rencana perawatan kanker termutakhir dan menangani berbagai kasus kompleks. Selain itu, terdapat layanan Patient Navigator untuk memandu dan mendampingi pasien dalam setiap langkah perawatan hingga pulih. Layanan Oncology Center Mayapada Hospital dapat diakses melalui aplikasi MyCare dengan akses yang mudah dimana pun dan kapan pun.

    Berbagai kesuksesan tindakan penanganan kanker di Oncology Center Mayapada Hospital dapat dibaca melalui fitur Health Articles & Tips yang ada di MyCare. Aplikasi ini juga memiliki fitur Personal Health untuk memantau aktivitas kebugaran dengan menghitung jumlah langkah kaki, detak jantung, jumlah kalori terbakar, dan Body Mass Index (BMI).

    Dapatkan reward point saat pertama kali mengunduh MyCare di Google Play Store dan App Store. Reward point dapat digunakan sebagai potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)