Produk: protein

  • Blangor, Sapi Kurban Prabowo di Magetan Butuh 34 Kg Pakan Tiap Hari

    Blangor, Sapi Kurban Prabowo di Magetan Butuh 34 Kg Pakan Tiap Hari

    Magetan (beritajatim.com) – Sapi kurban Presiden Prabowo Subianto di Magetan, Jawa Timur, menarik perhatian publik menjelang perayaan Idul Adha 2025. Sapi jenis Limousin bernama Blangor itu membutuhkan 34 kilogram pakan setiap hari untuk mempertahankan kondisinya. Cuaca buruk dan hujan deras yang melanda kawasan Kabupaten Magetan dalam beberapa pekan terakhir turut memengaruhi proses perawatan.

    Blangor dibeli Presiden Prabowo dengan harga Rp100 juta. Sapi berbobot 999 kilogram atau satu ton kurang satu kilogram ini berasal dari kandang milik Nuryanto (45), peternak yang berdomisili di Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

    “Saya bangga ternak sapi saya jadi pilihan Presiden Prabowo untuk kurban. Jenis sapi Limousin, berat 999 kilogram, satu ton kurang satu kilogram,” kata Nuryanto, Minggu (25/5/2025).

    Perawatan Blangor dilakukan secara intensif oleh Nuryanto bersama para karyawan. Selain pemberian pakan berkualitas dan asupan protein tinggi, kondisi kesehatan sapi juga dijaga ketat. Namun, intensitas hujan membuat Blangor jarang dimandikan demi mencegah gangguan kesehatan.

    “Cuacanya gini, kalau musim panas makannya enak. Mau mandiin juga takut nanti kena apa-apa, jadi sekarang jarang dimandikan. Makannya banyak sekali,” ujar Budi Utomo, salah satu karyawan kandang.

    Sapi ini telah dipelihara sejak satu tahun terakhir. Saat pertama dibeli dari pasar hewan di Magetan, bobot Blangor baru sekitar 500 kilogram. Dengan perawatan maksimal, beratnya kini mendekati satu ton dan diperkirakan akan terus bertambah hingga hari penyembelihan.

    Presiden Prabowo berencana menyerahkan sapi tersebut kepada Masjid Agung Baitussalam Magetan untuk kemudian didistribusikan kepada masyarakat pada Idul Adha yang jatuh pada Sabtu, 6 Juni 2025. [fiq/but]

  • Komitmen Pemprov Kalsel wujudkan produk hilirisasi ikan Haruan

    Komitmen Pemprov Kalsel wujudkan produk hilirisasi ikan Haruan

    ANTARA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) meluncurkan produk hilirisasi ikan haruan atau ikan gabus “Sunbumin”, Minggu (25/5/2025). Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen mendorong terwujudnya produk hilirisasi perikanan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah komoditas lokal. Produk albumin berbentuk kapsul yang diekstrak dari ikan haruan ini dikenal mengandung protein tinggi dan dapat mempercepat mengatasi luka bekas operasi. (Latif Thohir/Chairul Fajri/Ahmad Faishal Adnan)

  • Indonesia mantap menuju swasembada pangan

    Indonesia mantap menuju swasembada pangan

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah tantangan global yang terus berkembang mulai dari gejolak geopolitik hingga dampak perubahan iklim yang semakin tidak menentu, pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

    Langkah-langkah konkret terus dilakukan untuk memastikan stok pangan mencukupi dan ketersediaannya merata hingga ke seluruh penjuru negeri. Target jangka panjangnya pun jelas, menuju swasembada pangan secara mandiri dan berkelanjutan.

    Pemerintah optimistis produksi pangan utama seperti beras, jagung, dan daging akan mengalami surplus pada akhir tahun 2025. Optimisme ini bukan tanpa dasar, melainkan berdasarkan data dan tren produksi yang menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025.

    Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 4 Mei 2025, stok beras nasional mengalami lonjakan yang signifikan, dari 8,4 juta ton di awal tahun menjadi 14,8 juta ton pada akhir Mei 2025.

    Kenaikan serupa juga terlihat pada komoditas jagung yang meningkat dari 3,5 juta ton menjadi 5,8 juta ton. Untuk daging ayam, stok melonjak dari 83 ribu ton menjadi 548 ribu ton, sementara daging ruminansia (sapi/kerbau naik dari 65 ribu ton menjadi 114 ribu ton.

    Lebih lanjut, diproyeksikan hingga akhir 2025 total ketersediaan beras nasional mencapai 41,2 juta ton. Sementara itu, kebutuhan konsumsi domestik hanya sebesar 30,9 juta ton, sehingga terdapat potensi surplus sebanyak 10,2 juta ton.

    Komoditas jagung pun menunjukkan tren serupa, dengan produksi mencapai 20,4 juta ton dan konsumsi nasional sebesar 14,8 juta ton, menghasilkan surplus 5,6 juta ton.

    Untuk protein hewani, produksi daging ayam diproyeksikan mencapai 4,3 juta ton, sementara kebutuhan nasional hanya 3,8 juta ton, sehingga menciptakan surplus sebesar 469 ribu ton.

    Sedangkan produksi daging ruminansia diperkirakan mencapai 1,1 juta ton, dengan konsumsi sebesar 766 ribu ton, sehingga menyisakan surplus sebanyak 345 ribu ton.

    Surplus ini menjadi fondasi penting bagi stabilitas negara dalam menjaga ketahanan pangan.

    Bagi masyarakat, capaian ini bukan hanya sekadar angka dalam laporan statistik, tetapi menjadi simbol kehadiran negara dalam memastikan kebutuhan pokok rakyat terpenuhi, terutama saat banyak negara lain tengah menghadapi krisis pangan akibat lonjakan harga dan gangguan cuaca ekstrem.

    Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Kepresidenan, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa kebijakan pangan nasional yang dijalankan selama ini telah menunjukkan hasil yang nyata.

    Bahkan, sejumlah pemimpin dunia mulai mengakui keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas pangan di tengah berbagai tekanan global. Menurut Presiden, apresiasi internasional ini tidak lepas dari kerja keras dan sinergi seluruh elemen bangsa dalam membangun sistem pangan yang tangguh.

    Namun demikian, pemerintah menyadari bahwa surplus produksi tidak serta-merta menyelesaikan seluruh tantangan pangan. Distribusi yang merata ke seluruh wilayah Indonesia masih menjadi perhatian. Selain itu, ancaman cuaca ekstrem akibat perubahan iklim tetap menjadi faktor risiko yang dapat memengaruhi hasil panen di berbagai daerah.

    Langkah strategis

    Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, pemerintah meluncurkan sejumlah strategi terpadu. Salah satu langkah penting adalah perluasan lahan tanam baru seluas minimal 1,6 juta hektare di berbagai wilayah strategis.

    Upaya ini dibarengi dengan penyediaan pupuk bersubsidi sebesar 9,5 juta ton yang didukung anggaran hingga Rp44,16 triliun. Ketersediaan lahan produktif dan dukungan pupuk yang memadai menjadi bukti bahwa kebijakan pertanian pemerintah dijalankan secara konkret, bukan sekadar wacana.

    Selain itu, pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan).

    Bantuan ini mencakup traktor roda empat dan roda dua, mesin penanam dan pemanen padi, serta pompa air untuk mempercepat proses tanam dan panen. Dengan modernisasi alat pertanian ini, efisiensi kerja petani pun diharapkan meningkat sekaligus mitigasi cuaca ekstrem.

    Dari sisi kesejahteraan petani, pemerintah juga mengambil langkah signifikan melalui penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah. Berdasarkan Keputusan Kepala Bapanas No. 14/2025 yang ditetapkan pada 24 Januari 2025, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram dan meniadakan rafaksi harga.

    Kebijakan ini diharapkan mampu menjaga semangat petani untuk terus berproduksi demi mendukung target swasembada pangan.

    Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur di Kabupaten Serang, Banten, Kodiman, menyambut baik kebijakan pemerintah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa hasil panen kelompoknya meningkat hingga 36 persen.

    “Alhamdulillah, pupuk lancar, harga gabah stabil, dan irigasi berfungsi dengan baik,” tuturnya.

    Di sektor peternakan, pemerintah juga memperkuat dukungan melalui tambahan anggaran sebesar Rp2,1 triliun.

    Dana ini dialokasikan untuk bantuan pembibitan ternak, penyediaan pakan berkualitas, dan program vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit hewan. Langkah ini penting guna menjaga keberlanjutan produksi protein hewani dalam negeri.

    Ketahanan pangan

    Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, kebijakan pangan yang dijalankan pemerintah tidak hanya berfokus pada ketersediaan stok, tetapi juga menyasar penguatan sistem pangan dari hulu ke hilir.

    Ia menegaskan, tiga pilar utama yang harus dijaga adalah ketersediaan (availability), keterjangkauan (affordability), dan aksesibilitas (accessibility). Ketiganya merupakan syarat menuju ketahanan dan kedaulatan pangan.

    Berbagai langkah ini mencerminkan keseriusan negara dalam melindungi rakyat dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Dengan langkah-langkah strategis yang telah dan terus dijalankan, Indonesia kini melangkah dengan mantap menuju masa depan yang mandiri, kuat, dan berdaulat dalam mengelola sumber daya pangannya sendiri.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

  • Arzeti: Program MBG Lahirkan Generasi Cerdas, Unggul dan Berkualitas di 2045

    Arzeti: Program MBG Lahirkan Generasi Cerdas, Unggul dan Berkualitas di 2045

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir di Desa Jimbaran Wetan untuk memberikan edukasi mengenai asupan gizi yang baik bagi tubuh.

    Program MBG diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang berkualitas dan berdaya saing global.

    Kegiatan sosialisasi program MBG dilaksanakan di Balai Desa Jimbaran Wetan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Kegiatan yang diikuti oleh 300-an peserta dari warga lokal itu dimulai pada pukul 08.00 WIB.

    Sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina, Tenaga Pakar Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha, serta tokoh masyarakat setempat.

    Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mengajak kepada para peserta yang hadir untuk bersama-sama peduli akan pentingnya menjaga pola makan terhadap anak-anak. Hal tersebut bisa diatasi dengan melengkapi beberapa unsur yaitu karbodidratnya, protein, dan gizi.

    “Maka dari itu fungsi dari sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis menjadi sangat penting untuk membantu anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” tutur Arzeti Bilbina.

    Selain itu, program MBG bertujuan untuk melahirkan generasi yang cerdas, unggul dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

    Tenaga Pakar Badan Gizi Nasional, Ikeu Tanziha menambahkan, bahwa menu makanan di dalam program Makan Bergizi Gratis sudah disusun sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.

    Terkait Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sehat yang sudah ada di Kecamatan Sidoarjo diharapkan akan terus bertambah. Sehingga, akan lebih cepat tersebar merata manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.

    Pemerintah akan menjamin mengenai makanan yang disediakan sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.

    Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan. [tok/aje]

  • Viral, Warga Blitar Protes Diberi Bakso Sebagai Menu PMT Posyandu

    Viral, Warga Blitar Protes Diberi Bakso Sebagai Menu PMT Posyandu

    Blitar (beritajatim.com) – Dita Faisal, warga Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar curhat di media sosial terkait pemberian bakso sebagai menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) posyandu berupa bakso. Dalam unggahannya, warga tersebut menyebutkan bahwa dirinya kecewa atas menu yang diberikan oleh pihak posyandu.

    Warga tersebut pun khawatir kalau menu bakso tersebut mengandung Monosodium Glutamat (MSG). Sehingga ia kecewa dan memilih untuk mengembalikan bakso tersebut ke Posyandu.

    Unggahan itu pun kemudian viral di media sosial. Sejumlah masyarakat pun menanggapi unggahan itu.

    “Anak saya umur 1 tahun 9 bulan, dari kecil tidak saya beri makanan berperasa. Saya ajarkan makan alami, nasi lembut, ikan segar, telur rebus, hingga bubur kacang hijau. Semua ada di desa. Harusnya itu yang dipakai, bukan makanan instan seperti bakso dan mie,” ucap Dita Faisal, Rabu (21/5/2025).

    Menurut Dita biasanya menu PMT Posyandu adalah buah. Selain itu, ada bubur kacang hijau, bubur sumsum, dan puding. Menurutnya, puding mengandung gula yang tidak direkomendasikan untuk anak-anak.

    Namun, dia tidak melarang masakan itu untuk posyandu. Dita menelusuri bahwa menu PMT ditentukan oleh pihak desa, bukan kader posyandu yang dinilai lebih tahu tumbuh kembang anak. Dia ingin ibu-ibu kader posyandu ini dilibatkan dalam penentuan menu makanan tambahan.

    “Saya tidak melarang makanan seperti puding. Tapi kalau bisa dan saya berharap kembali ke makanan alami. Desa ini punya bahan segar dan sehat. Ada daun caon, santan alami, telur, hingga kacang hijau. Tinggal diolah saja. Anak umur 6 bulan sampai 2 tahun kan belum bisa makan bakso,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Serang, Dwi Handoko mengatakan, pemberian menu bakso ini baru pertama dilakukan karena ingin ada inovasi agar tidak terkesan monoton. Biasanya, menu PMT posyandu itu ada kacang hijau, buah, dan jenang sumsum. Makanan ini juga berasal dari anggaran desa sebesar Rp8.800 per menu.

    Handoko menyebut pengadaan menu makanan tambahan posyandu ini menggunakan anggaran dari desa melalui penyedia jasa makanan. Meskipun begitu, menu PMT posyandu termasuk bakso ini dipastikan sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi di puskesmas.

    “Memang dari puskesmas disarankan ada perubahan menu PMT posyandu. Bakso ini masih dianggap masuk untuk memenuhi gizi anak,” tutur Handoko.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati menyatakan, bakso diperbolehkan untuk PMT posyandu. Dalam petunjuk teknisnya, makanan untuk balita ini harus mengandung protein hewani atau nabati, ada karbohidrat, dan buah.

    Menurut Christine, menu bakso ini jarang diberikan sehingga membuat kaget anggota posyandu. Bahkan membuat mereka berpikiran makanan ini ada MSG (monosodium glutamat) dan penyedapnya. Tentu hal ini membuat mereka khawatir jika sang anak mengonsumsinya.

    “Namun, setelah saya konfirmasi kepada puskesmas, mereka telah memberi tahu pembuat PMT untuk tidak memberikan bahan tambahan seperti kimia. Jika benar, berarti bakso ini aman. Bahkan gorengannya ada wortel sebagai sayuran. Terpenting menu posyandu ini sudah melalui arahan puskesmas,” pungkasnya. [owi/beq]

  • Visi Indonesia Emas 2045, DPR RI dan BGN Terus Sosialisasikan Program MBG

    Visi Indonesia Emas 2045, DPR RI dan BGN Terus Sosialisasikan Program MBG

    Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) sukses menggelar sosialisasi program MBG di Kecamatan Tanggulangin.

    Langkah ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan asupan gizi yang tepat kepada masyarakat.

    Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini dilaksanakan di SMK Ma’arif Tanggulangin, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.

    Kegiatan sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina dan Tenaga Ahli BGN Imam Bachtiar Farianto.

    Pemerintah melalui BGN terus memperluas implementasi program Makan Bergizi Gratis. Program ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.

    Arzeti memberikan edukasi kepada para peserta serta mengajak kepada masyarakat untuk berkolaborasi untuk bersama-sama mensukseskan program strategis nasional ini.

    “Mari bersama-sama mendukung demi kesuksesan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini sangat penting untuk membantu anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” ucap Arzeti.

    Selain itu, Program MBG juga dirancang agar dapat menggerakkan perekonomian warga lokal. Sebab, dapur penyuplai MBG membutuhkan bahan baku makanan yang harus dibeli dari petani, peternak, dan nelayan sekitar.

    Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN) Imam Bachtiar Farianto memastikan bahwa makanan yang disediakan sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.

    “Menu makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) disusun sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gizi yang optimal bagi penerima manfaat,” jelas Imam.

    Dengan adanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), diharapkan dapat meningkatkan sirkulasi ekonomi di wilayah tersebut. SPPG akan memperoleh bahan baku dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), koperasi, serta langsung dari petani dan peternak setempat.

    “Setiap SPPG juga akan menyerap tenaga kerja untuk mendukung operasional, mulai dari proses memasak hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah,” lanjut Imam.

    Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap oknum yang menawarkan jasa ilegal dalam pendirian dapur umum. Pendaftaran resmi hanya dapat dilakukan melalui situs bgn.go.id.

    Gizi yang baik merupakan fondasi utama bagi kesehatan tubuh dan kecerdasan anak. Dengan menekankan pentingnya pola makan seimbang sejak dini, dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan daya tahan tubuh di masa depan. (tok/ian)

  • Program Makan Bergizi Gratis Diperluas, Dukung Generasi Emas 2045 di Surabaya

    Program Makan Bergizi Gratis Diperluas, Dukung Generasi Emas 2045 di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah terus mendorong kesejahteraan masyarakat melalui program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai langkah strategis membentuk generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045. Sosialisasi program ini dilaksanakan di Balai Warga Tubanan Baru Blok I, Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya.

    Acara tersebut dihadiri sekitar 300 peserta dan tokoh masyarakat setempat. Hadir sebagai narasumber, Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN) Imam Bachtiar Farianto, serta Dosen Prodi S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) Paramita Viantry.

    Arzeti Bilbina menyampaikan bahwa program MBG bertujuan memberikan dampak jangka panjang bagi generasi mendatang. “Mari kita dukung dan sukseskan program ini bersama Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

    Tenaga Ahli BGN Imam Bachtiar Farianto menjelaskan bahwa menu makanan MBG telah dirancang sesuai standar gizi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), mencakup protein, vitamin, mineral, dan energi. “Menu makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis disusun guna memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi secara optimal bagi setiap penerima manfaat,” jelasnya.

    Tak hanya dari sisi kesehatan, program MBG juga membuka lapangan kerja melalui dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tenaga operasional dapur direkrut dari warga setempat, sehingga turut memberikan dampak ekonomi langsung. “Saat ini telah beroperasi delapan SPPG di Kota Surabaya. Jumlah ini diharapkan terus meningkat,” tambah Imam.

    Paramita Viantry dari UNUSA menyampaikan bahwa permasalahan gizi di Indonesia mencakup kekurangan gizi, kekurangan zat mikro, hingga obesitas. Menurutnya, program MBG menjadi solusi strategis. “Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui perluasan akses terhadap makanan bergizi seimbang, serta pemenuhan kebutuhan energi, zat gizi makro dan mikro,” jelasnya.

    Program MBG disusun berdasarkan standar gizi nasional dan prinsip keamanan pangan, dengan resep yang menyesuaikan angka kecukupan gizi setiap kelompok sasaran. Penyusunannya juga mengutamakan prinsip gizi seimbang dan pemanfaatan pangan lokal. [tok/beq]

  • Beroperasi 19 Mei, Dua Bupati Tinjau Dapur MBG di SLB Jember

    Beroperasi 19 Mei, Dua Bupati Tinjau Dapur MBG di SLB Jember

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Muhammad Fawait dan Muhammad Zainal Abidin Djalal, bupati Jember periode 2005-2015, meninjau dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Luar Biasa Kabupaten Jember, Jawa Timur, sepekan sebelum dibuka pada 19 Mei 2025.

    Dua dapur tersebut dibiayai dan dikelola Achmad Sudiyono, mantan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, berlokasi di Jalan Branjangan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang.

    Fawait menyebut dapur MBG itu spesial. “Spesialnya yang meninjau bukan hanya bupati hari ini, tapi bupati legend, Pak MZA Djalal, mendampungi kita,” katanya, di sela-sela peninjauan, Senin (12/5/2025).

    Fawait menyebut kehadiran dua dapur MBG ini sebagai peristiwa bersejarah. “Jember siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan menyukseskan program Presiden Prabowo,” katanya.

    Selain membuka lapngan pekerjaan, Dapur MBG juga memperbaiki gizi anak-anak dan menggerakkan ekonomi. “Ini yang disebut multiplier effect. Ada yang memproduksi tempe, tahu, beras, telur, semuanya bergerak,” kata Fawait.

    “Ini cita-cita besar Pak Prabowo menuju Indonesia Emas 2045. Anak Indonesia gizinya terjaga, perputaran ekonomi tersebar ke seluruh pelosok Indonesia termasuk desa-desa,” kata Fawait.

    Pembangunan dapur-dapur MBG di Jember terus berproses. “Karena ini sebuah kebijakan yang besar dengan terobosan luar biasa. Tapi yang jelas Jember on the track. Insyallah kami akan support siapapun untuk kesuksesan kebijakan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo,” kata Fawait.

    Sementara itu Achmad Sudiyono mengatakan, dua dapur ini akan memproduksi 3.682 makanan siap saji. “Kapasitas terendahnya tidak boleh kurang dari tiga ribu siswa,” katanya.

    Distribusi MBG ini dilakukan bertahap. Pukul setengah sembilan pagi diperuntukkan siswa taman kanak-kanak. Siswa kelas 1, 2, dan 3 sekolah dasar akan mendapat jatah pada pukul setengah sepuluh pagi. Sementara kelas 4-6 SD hingga sekolah menengah atas dimulai pada pukul sebelas siang.

    Sudiyono menegaskan, sajian makan itu memperhatikan keseimbangan kandungan gizi berdasarkan usia siswa. “Ada protein, larbohidrat, dan serat,” katanya.

    Bahan dasar makanan disuplai dari pihak-pihak yang menyediakan langsung. “Kami tidak beli di mall dan tengkulak besar, supaya menggerakkan sektor ekonomi. Persyaratannya sangat ketat,” kata Sudiyono.

    Salah satu kendaraan yang digunakan untuk mengantarkan MBG adalah mobil APV yang merupakan hibah dari Pemkab Jember. “Mobil itu mampu mengantarkan 800-900 porsi makanan,” kata Soediyono. [wir]

  • Komisi IV DPR serap aspirasi tentang RUU Pangan dari akademisi IPB

    Komisi IV DPR serap aspirasi tentang RUU Pangan dari akademisi IPB

    Pemerintah, dinilai harus terbuka dan aktif membangun kerja sama dengan perguruan tinggi untuk melakukan riset tentang pangan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyerap aspirasi tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Pangan dari akademisi melalui kunjungan kerja ke Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat (8/5).

    Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Soebagyo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto. Adapun Komisi IV membidangi sektor pertanian, kehutanan, dan kelautan.

    “Kunjungan ini bertujuan untuk berdiskusi dan mendengarkan pandangan para guru besar, dosen, serta mahasiswa IPB terkait pembahasan revisi UU Pangan yang saat ini sedang dibahas di Komisi IV DPR,” ujar Firman yang juga merupakan anggota Panitia Kerja RUU Pangan itu.

    Dia menuturkan pandangan dan saran yang telah disampaikan akan menjadi referensi penting bagi Panja dalam menyusun naskah akademik dan draf RUU.

    Harapannya, revisi tersebut menghasilkan undang-undang yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan ketahanan serta kedaulatan pangan nasional ke depan.

    Di sisi lain, dirinya juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah dan perguruan tinggi dalam bidang riset dan kebijakan pangan.

    Pemerintah, dinilai harus terbuka dan aktif membangun kerja sama dengan perguruan tinggi untuk melakukan riset tentang pangan.

    “Hasil riset tersebut harus menjadi dasar dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan, khususnya terkait diversifikasi dan substitusi pangan,” ucap dia.

    Firman menyampaikan bahwa forum diskusi yang dibuka oleh Wakil Rektor IPB dan dihadiri delapan profesor, para dosen, serta mahasiswa itu berjalan dengan lancar dan penuh substansi.

    Selain RUU Pangan, kata dia, diskusi juga membahas sejumlah isu penting, seperti kedaulatan pangan, diversifikasi dan substitusi pangan, penormalan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam undang-undang dengan standar tertentu, transformasi peran Perum Bulog, serta dorongan dalam menjadikan ikan sebagai salah satu alternatif utama pemenuhan gizi dan protein pada program MBG.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jemari Kaku dan Pusing Tiba-Tiba? Bisa Jadi Ini Tanda Lupus, Jangan Abaikan Gejalanya – Halaman all

    Jemari Kaku dan Pusing Tiba-Tiba? Bisa Jadi Ini Tanda Lupus, Jangan Abaikan Gejalanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jemari yang tiba-tiba terasa kaku dan rasa pusing yang datang begitu saja bisa jadi gejala dari berbagai kondisi, salah satunya adalah lupus.

    Penyakit yang dikenal dengan nama systemic lupus erythematosus (SLE) ini merupakan penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan pada berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, dan organ internal lainnya.

    Lupus: Penyakit Seribu Wajah

    Dijuluki sebagai “penyakit seribu wajah”, lupus memiliki gejala yang mirip dengan banyak penyakit lain, membuatnya sering kali sulit didiagnosis.

    Salah satu gejala utama yang sering muncul adalah masalah pada sendi.

    Menurut dr. Fenda Adita, SpPD FINASIM, seorang dokter spesialis penyakit dalam di RS Kariadi, “Sendi biasanya terasa kaku pada pagi dan malam hari, terutama setelah bangun tidur. Jika Anda merasa jari-jari Anda kaku dan semua sendi Anda sakit berulang kali dalam beberapa bulan, ini bisa menjadi tanda peringatan lupus,” jelasnya dalam talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan pada Jumat (9/5/2025).

    Gejala Lupus pada Kulit: Ruam Merah dan Fotosensitivitas

    Tak hanya masalah sendi, orang dengan lupus juga sering mengalami ruam-ruam merah pada kulit, yang disebabkan oleh fotosensitivitas. Fotosensitivitas adalah reaksi tubuh terhadap cahaya, terutama sinar matahari.

    “Karena lupus sangat dipengaruhi oleh sinar ultraviolet, orang dengan lupus sering mengalami ruam setelah terpapar matahari, terutama di wajah, tetapi bisa juga terjadi di bagian tubuh yang lain,” tambah dr. Fenda.

    Anemia Berulang: Tanda Lain dari Lupus yang Perlu Diwaspadai

    Gejala lainnya yang perlu diwaspadai adalah anemia berulang yang tidak diketahui penyebabnya.

    Dr. Fenda menjelaskan bahwa pada penderita lupus, trombosit seringkali menurun tanpa alasan yang jelas, dan anemia yang berulang perlu segera di-screening untuk mengetahui apakah itu terkait dengan lupus.

     “Jika anemia terjadi berulang kali tanpa sebab yang pasti, kita harus mempertimbangkan lupus sebagai penyebabnya,” imbuhnya.

    Pembengkakan Kaki: Indikasi Kebocoran Ginjal pada Penderita Lupus

    Lupus juga dapat menyebabkan pembengkakan kaki akibat kebocoran protein pada ginjal.

    Pembengkakan ini terjadi karena ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, yang sering kali menjadi tanda adanya masalah autoimun.

     “Kebocoran ginjal bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi atau masalah metabolik, namun lupus adalah salah satu penyebab utamanya,” jelas dr. Fenda.

    Segera Konsultasikan Gejala Anda ke Dokter

    Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti kaku pada sendi, ruam kulit setelah terkena sinar matahari, anemia berulang, atau pembengkakan pada kaki, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Deteksi dini dapat membantu pengelolaan lupus secara lebih efektif dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada organ tubuh.

    Waspada Gejala Lupus!

    Jangan abaikan tanda-tanda yang muncul pada tubuh Anda, karena penanganan yang tepat sejak dini dapat mengurangi risiko komplikasi serius akibat lupus.