Batalion, Sapi Presiden Prabowo di Tangsel Dapat Perawatan Khusus Jelang Idul Adha 2025
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, perhatian tertuju pada Batalion,
sapi kurban Presiden
RI Prabowo Subianto yang dipelihara di
Lebak Talas Farm
, Pondok Cabe Ilir,
Tangerang Selatan
.
Dengan bobot lebih dari satu ton, perawatan sapi ini dilakukan secara ekstra dan penuh perhatian agar tetap sehat hingga hari penyembelihan.
“Kita-kita kasih benar-benar ekstra. Rawatannya juga luar biasa. Beda,” ujar pemilik peternakan Lebak Talas Farm, saat dihubungi
Kompas.com
, Minggu (1/6/2025).
Dari segi pakan, sapi tersebut tidak diberi makanan sembarangan seperti sapi pada umumnya.
Sapi milik orang nomor satu di Indonesia ini disebut mendapat makanan konstrat yang memiliki kandungan serat kasar rendah dan kaya mmemiliki energi serta protein.
“Konsentrat. Kita-kita kasih benar-benar ekstra. Rawatannya juga luar biasa. Beda,” tambahnya.
Edy juga menjelaskan asupan makanan sapi yang tadinya 4 karung ampas tahu per hari kini ditambah menjadi 6 karung.
Begitu juga dengan pakan sentrat, yang jumlahnya diperbesar agar kondisi sapi tetap prima.
Untuk menjaga kesehatan, peternak melakukan pengecekan dokter secara rutin, biasanya dua minggu sekali untuk semua sapi di peternakan tersebut.
“Alhamdulillah baik komunikasi dengan peliharaan,” kata Edy.
Untuk diketahui, Menjelang Idul Adha yang jatuh pada Jumat (6/6/2025), Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah peternakan dan lapak penjualan hewan kurban.
Salah satu fokus inspeksinya adalah sapi milik
Presiden Prabowo
Subianto yang berbobot 1.045 kilogram.
“Hari ini kami bersama dokter hewan mengecek kondisi hewan kurban yang ada di sini. Kebetulan di lokasi ini ada satu ekor sapi seberat 1.045 kilogram milik Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” ujar Pilar saat sidak pada Rabu (28/5/2025).
Pilar memastikan, berdasarkan pemeriksaan dokter hewan, sapi dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban, baik dari segi usia maupun fisik.
Pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan pasca penyembelihan untuk memastikan kualitas daging yang akan didistribusikan ke masyarakat.
“Alhamdulillah, menurut dokter hewan, semuanya sehat dan sangat layak untuk dikurbankan. Semoga menjadi amal jariyah untuk Bapak Presiden Prabowo. Kami, atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, mengucapkan terima kasih,” kata Pilar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: protein
-
/data/photo/2025/06/01/683c013865db1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Batalion, Sapi Presiden Prabowo di Tangsel Dapat Perawatan Khusus Jelang Idul Adha 2025 Megapolitan 1 Juni 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4232811/original/046945700_1668945623-close-up-picture-hand-holding-planting-sapling-plant_1_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mengenal Rukem, Primadona Buah-buahan di Kalangan Anak-Anak Betawi Era 90-an
Liputan6.com, Jakarta – Keragaman tumbuhan, termasuk buah-buahan, telah menjadi identitas yang begitu melekat dengan kehidupan masyarakat Betawi hingga kini. Salah satu buah yang menjadi primadona di kalangan anak-anak Betawi tempo dulu adalah rukem.
Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, ragam tumbuhan di wilayah Betawi kerap dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan hingga obat-obatan. Khusus untuk buah-buahan, hampir seluruh lapisan masyarakat Betawi menyukainya.
Begitu pula dengan rukem yang sempat menjadi primadona bagi anak generasi 90-an di Betawi. Bahkan, dahulu setiap rumah orang Betawi memiliki pohon buah ini di pekarangan belakang rumah, sawah, hingga jalan-jalan menuju ke sekolah.
Rukem dikenal sebagai indian prune. Bentuknya mirip seperti buah buni, yang juga merupakan salah satu buah yang dulu banyak ditemukan di pekarangan rumah orang Betawi.
Buah ini berbentuk bulat gepeng, mengarah ke bulat telur. Warnanya beragam, mulai dari hijau muda menjadi merah jambu atau hijau lembayung berangsur menjadi merah tua.
Daging buahnya berwarna putih dan banyak mengandung air. Rasa airnya cenderung asam dan jika dimakan langsung akan terasa sepat.
Biasanya, orang-orang akan memijat buah rukem hingga terasa lunak terlebih dahulu sebelum memakannya untuk mengurangi rasa sepat tersebut. Buah ini cocok dijadikan asinan, rujak, atau selai.
Rukem memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti untuk pencernaan, membantu menurunkan berat badan, hingga mengatasi sariawan. Rukem mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin C, serta serat yang baik untuk tubuh.
-

Berapa Lama Waktu Tidur untuk Menghindari Serangan Jantung? Cek Durasi Idealnya di Sini
YOGYAKARTA – Durasi atau lamanya waktu tidur ternyata bisa berdampak pada kesehatan jantung. Dari segi kesehatan, seseorang yang memiliki durasi tidur tidak teratur lebih beresiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, penyakit jantung Koroner (PJK), hingga serangan jantung. Lantas, berapa waktu tidur untuk menghindari serangan jantung?
Dikutip dari AI-Care, serangan jantung dapat terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti secara tiba-tiba. Hal ini biasnaya disebabkan oleh rusaknya pembuluh koroner yang memperdarahi otot-otot jantung.
Menurut penelitian yang dilakukan para ahli, waktu tidur yang singkat dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Dikutip dari Independent, para peneliti mengalami protein inflamasi dalam darah. Ini merupakan molekul yang diproduksi tubuh saat sedang stres atau melawan penyakit.
Apabila kadar protein ini tetap tinggi dalam waktu yang lama, hal ini bisa menyebabkan kerusakan pembuluh koroner dan meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan gagal jantung.
Lama waktu Tidur untuk Mengindari Serangan Jantung
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam European Heart Journal, tidur selama 7 sampai 9 jam dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit jantung dan sistem peredaran darah, dikutip dari laman British Heart Foundation
Penelitian ini menggunakan data dari lebih dari 88.000 peserta UK Biobank berusia 43 hingga 74 tahun, yang dipantau selama satu minggu. Para peserta menjawab pertanyaan terkait gaya hidup mereka dan mengenakan alat pelacak di pergelangan tangan untuk merekam waktu mereka tidur dan bangun. Selama enam tahun masa tindak lanjut, tercatat 3.172 orang mengalami penyakit jantung dan peredaran darah.
Setelah hasil disesuaikan dengan faktor-faktor seperti usia, kebiasaan merokok, dan risiko lainnya, ditemukan bahwa orang yang tidur selama 7-9 jam memiliki risiko paling rendah terhadap penyakit jantung dan peredaran darah. Sebagai perbandingan, mereka yang durasi tidurnya kurang dari 7 jam memiliki risiko lebih tinggi sebesar 12 persen, sementara mereka yang waktu tidurnya kurang dari 4 jam memiliki peningkatan risiko hingga 25 persen.
Peneliti juga menemukan bahwa waktu tidur memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap risiko penyakit jantung pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Mereka menyarankan bahwa waktu tidur mungkin merupakan faktor risiko yang selama ini kurang diperhatikan dalam kaitannya dengan penyakit jantung.
Tidur pada waktu yang tepat kemungkinan besar membuat seseorang bangun dengan paparan cahaya pagi, yang membantu mengatur ritme sirkadian tubuh.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa gangguan ritme sirkadian dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan faktor risikonya, seperti tekanan darah tinggi.
Demikian informasi tentang waktu tidur untuk menghindari serangan jantung. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.
-

Harga Pangan Sabtu 31 Mei, Beras Premium-Medium Kompak Naik
Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata aneka beras seperti beras premium, beras medium, hingga beras SPHP terpantau masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada pagi hari ini, Sabtu (31/5/2025).
Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), pukul 07.58 WIB, harga rata-rata beras medium secara nasional dibanderol Rp13.861 per kilogram di tingkat konsumen. Rata-rata harganya melampaui HET nasional beras medium yang berada di level Rp12.500 per kilogram.
Untuk harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.825 per kilogram secara nasional. HET untuk tipe beras ini adalah Rp14.900 per kilogram secara nasional.
Harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga sedikit merangkak menjadi Rp12.506 per kilogram, atau sedikit melampaui dari HET nasional di level Rp12.500 per kilogram.
Panel Harga Bapanas juga menunjukkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp41.220 per kilogram secara nasional. Harga acuan penjualan (HAP) nasional komoditas ini adalah Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.
Sementara itu, harga rata-rata bawang merah dibanderol Rp37.903 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp36.500–Rp41.500 per kilogram.
Beralih ke aneka cabai, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional adalah Rp47.602 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.
Kemudian, untuk cabai merah keriting dibanderol dengan harga rata-rata Rp46.939 per kilogram, atau harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sedangkan harga rata-rata cabai merah besar mencapai Rp42.811 per kilogram.
Untuk harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah rata-ratanya adalah Rp20.828 per liter dan Rp17.371 per liter. Senada, harga rata-rata Minyakita secara nasional juga masih melampaui HET Rp15.700 per liter, atau dibanderol Rp17.672 per liter.
Berikutnya, harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.580 per kilogram dan Rp11.360 per kilogram di tingkat konsumen. Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah adalah Rp12.695 per kilogram dan Rp9.835 per kilogram.
Komoditas pangan yang bersumber protein hewani, seperti daging sapi murni rata-rata harganya adalah Rp133.049 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram.
Sementara itu, harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing adalah Rp137.222 per kilogram dan Rp99.417 per kilogram di tingkat konsumen.
Harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp35.642 per kilogram secara nasional, atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Untuk telur ayam ras, harga rata-ratanya adalah Rp29.238 per kilogram di tingkat konsumen, atau berada di bawah HAP nasional Rp30.000 per kilogram.
Lebih lanjut, harga rata-rata untuk ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp41.475 per kilogram, Rp33.991 per kilogram, dan Rp33.556 per kilogram di tingkat konsumen.
Terakhir, harga rata-rata kedelai biji kering impor dibanderol Rp10.826 per kilogram dan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.781 per kilogram.
-

Pakar Gizi IDAI: Minum Susu 2 Liter Sehari Tidak Realistis, Bukan Solusi Tinggi Badan
Jakarta –
Profesor ilmu nutrisi dan penyakit metabolik anak angkat bicara soal testimoni minum susu 2 liter sehari yang disebut punya dampak positif bagi pertumbuhan tinggi badan anak. Ditegaskan, minum susu dalam jumlah tersebut tidak realistis dan malah membahayakan.
Pendapat ini disampaikan oleh Prof dr H Dida Akhmad Gurnida, SpA, Subsp.NPM, pakar penyakit metabolik anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Ia menegaskan, mengonsumsi susu 2 liter sehari punya risiko bagi kesehatan.
“Mengonsumsi 2 liter susu per hari bukan praktik yang realistis atau aman untuk semua anak,” katanya dalam penjelasan tertulis kepada detikcom, Jumat (30/5/2025).
Prof Dida menuturkan, kapasitas lambung anak usia sekolah bervariasi antara 500 hingga 1.000 mililiter. Karenanya, mustahil asupan makanan lain bisa masuk jika anak mengonsumsi susu hingga 2 liter.
“Meskipun susu memiliki nutrisi penting untuk pertumbuhan, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan penyerapan nutrisi dan anemia,” tegasnya.
Catatan penting lainnya adalah soal kandungan protein di dalam susu sapi. Menurut Prof Dida, mayoritas kandungan protein dalam susu sapi adalah kasein yang secara biologis memang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak sapi.
“Kebutuhan buat bertumbuh anak manusia jauh lebih kompleks, butuh protein yang lebih bervariasi, seperti leusin, lisin, histidin, dan juga asam amino esensial lainnya,” tegasnya.
Mengutip rekomendasi IDAI, Prof Dida merinci batasan konsumsi susu pada anak berdasarkan kategori usia:
Bayi (0-6 bulan): ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama 6 bulan pertama sangat disarankan. Jumlah ASI yang dibutuhkan bervariasi, tergantung kebutuhan bayiAnak (1-2 tahun): Anak usia 1-2 tahun yang sudah mulai MPASI (Makanan pendamping ASI) dapat diberikan susu pertumbuhan 2-3 gelas per hari (sekitar 400-600 ml) untuk melengkapi asupan nutrisi harianAnak (2-5 tahun): Anak usia 2-5 tahun disarankan mengonsumsi sekitar 2-2,5 gelas susu per hari, setara dengan 500 ml.Anak (5-8 tahun): Disarankan 2,5 gelas susu per hariAnak (9-12 tahun): Disarankan 3 gelas susu per hari
Berlebihan mengonsumsi susu sapi, menurut Prof Dida berisiko memicu berbagai masalah kesehatan. Di antaranya konstipasi, obesitas, hingga kekurangan gizi karena asupan sumber nutrisi lain jadi berkurang.
“Pemberian susu dua liter per hari bukan solusi tepat untuk menambah tinggi badan anak,” tegasnya lagi.
NEXT: Alternatif sumber nutrisi dan faktor penentu tinggi badan
Menurut Prof Dida, pola makan sehat dan seimbang lebih penting bagi pertumbuhan tinggi badan. Sumber nutrisi yang mengandung protein, kalsium, dan vitamin D, termasuk telur, ayam, hingga sayuran dan kacang-kacangan, paling dibutuhkan untuk tujuan tersebut.
“Pada dasarnya, protein hewani dapat merangsangsan produksi IGF-1 atau Insulin light Growth Factor 1, yaitu hormon yang penting dalam pertumbuhan linear/pembentukan masa tulang dan masa otot buat manusia,” jelas Prof Dida.
Terkait faktor yang mempengaruhi tinggi badan, Prof Dida menyebut genetik punya peran sebesar 60-80 persen dalam berbagai penelitian. Gen HMGA2 merupakan salah satu yang punya peran penting.
“Perubahan pada salah satu huruf dasar dalam kode genetik HMGA2, yaitu perubahan dari huruf C (Cytosine) menjadi T (Thymine), dapat mempengaruhi tinggi badan,” jelas Prof Dida.
“Seseorang yang hanya memiliki C dari salah satu orangtuanya akan lebih tinggi dari yang hanya memiliki T ganda,” tandasnya.
Perkiraan tinggi akhir anak saat dewasa antara lain dapat dihitung dari tinggi badan orang tua, dengan rumus Tinggi Potensi Genetik (TPG).
TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cmTPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) – 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm
Simak Video “Video: Ini Batas Normal Tantrum Anak, Waspada Bila Berlebihan “
[Gambas:Video 20detik] -

Buka-bukaan Dokter Gizi soal Lemak Jahat di Balik Ayam Goreng Minyak Babi
Jakarta –
Minyak babi atau lard tengah jadi perbincangan gara-gara ketahuan dipakai di Ayam Goreng Widuran, Solo. Bukan hanya karena non halal, polemik minyak babi juga mengingatkan soal bahaya lemak jahat yang terkandung di dalamnya.
Secara umum, Spesialis Gizi dari Alia Hospital, dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK mengatakan kandungan lemak dalam minyak goreng punya risiko meningkatkan kolesterol. Tak terkecuali, minyak babi.
“Dari segi kalori pun, minyak ini, kalau lemak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat dia memang kalorinya paling tinggi,” jelasnya kepada detikcom, Jumat (30/5/2025).
“Artinya kalau penumpukan kalori-kalori yang cukup tinggi ini, berarti dia akan menyumbang kalori yang cukup besar, yang nanti akhirnya ke surplus kalori yang menyebabkan obesitas,” jelasnya.
Ayam Goreng Widuran Solo jadi polemik karena menggunakan lard atau minyak babi yang notabene non halal. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Kadar kolesterol yang tinggi di dalam tubuh, menurut dr Dessy, berhubungan dengan timbunan plak di pembuluh darah. Salah satu dampaknya adalah atherosclerosis, yakni penebalan dan penyempitan dinding pembuluh darah yang disertai pengerasan, yang sewaktu-waktu bisa memicu stroke maupun serangan jantung.
Kandungan lain yang perlu diwaspadai adalah saturated fatty acid atau asam lemak jenuh yang di dalam minyak babi komposisinya kira-kira mencapai 40 persen. Di kalangan medis, asupan lemak jenuh dalam jangka panjang banyak dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan.
“Apalagi dia dipanaskan di suhu tinggi ya. Artinya si ikatan-ikatan yang ada di lemaknya itu, dia juga akan rusak, yang nantinya juga bisa beralih lagi jadi trans fat yang lebih sering kita dengar ya. Lemak trans itu yang kurang bagus buat kesehatan,” terangnya.
NEXT: Pepes dan alternatif minyak yang lebih sehat
Bicara soal alternatif minyak, dr Dessy menyebut beberapa minyak nabati punya kandungan lemak yang lebih sehat. Di antaranya olive oil atau minyak zaitun, serta minyak canola.
Meski demikian, proses pemasakan tetap perlu diperhatikan. Minyak zaitun misalnya, tetap akan kehilangan manfaatnya jika digunakan untuk deep fry. Lebih sehat jika minyak ini digunakan untuk dressing salad yang memang tidak dipanaskan.
Lalu bagaimana dengan ayam goreng?
“Ya nggak usah digoreng, jadi kaya pepes tuh. Pepes kan nggak digoreng,” saran dr Dessy.
Dengan menghindari goreng menggoreng, dr Dessy menyebut bukan cuma risiko lemak jahat yang bisa dihindari. Risiko kerusakan protein akibat pemanasan terlalu tinggi juga lebih minimal dengan alternatif pengolahan selain goreng.
“Kalau goreng itu suhunya itu sekitar 180-300 (derajat celcius), artinya protein yang waktu digorengnya itu pun akan banyak rusak karena suhu yang terlalu tinggi,” jelas dr Dessy.
Simak Video “Video: Mengenal Lemak Trans yang Berisiko Munculkan Penyakit Jantung”
[Gambas:Video 20detik] -

Gurih-Renyah Cuma di Lidah, Ini Risiko Jangka Panjang Mengonsumsi Minyak Babi
Jakarta – Minyak babi mengandung lemak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan. Di luar faktor non halal, minyak babi dapat menimbulkan risiko berbagai penyakit jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Spesialis Gizi dari Alia Hospital, dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK mengatakan minyak babi biasanya digunakan untuk menggoreng atau menumis. Karena faktor pemanasan, konsumsi minyak babi bisa berpotensi meningkatkan kolesterol.
“Jadi dia akan menyebabkan peningkatan kolesterol. Kemudian dari segi kalori pun, minyak ini, kalau lemak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat dia memang kalorinya paling tinggi,” kata dr Dessy kepada detikcom, Jumat (30/5/2025.)
“Artinya kalau penumpukan kalori-kalori yang cukup tinggi ini, berarti dia akan menyumbang kalori yang cukup besar, yang nanti akhirnya ke surplus kalori yang menyebabkan obesitas. Nah obesitasnya ini dia juga berisiko ke penyakit metabolik. Selain dari penumpukan si plak kolesterolnya itu, yang sering kita dengar atherosclerosis itu ya. Kemudian kondisi obesitasnya ini sendiri, dia juga menyebabkan penyakit metabolik, seperti diabetes, hipertensi,” tambahnya
Menurut dr Dessy, dari komposisinya saja, minyak babi sudah kurang baik, yaitu mengandung saturated fatty acid atau asam lemak jenuh. Ditambah dengan proses pemanasan dalam menggoreng, struktur lemaknya berubah jadi lemak jahat.
“Jadi tetap disarankannya adalah dengan minyak-minyak yang nabati tadi yang kandungannya lebih baik, jadi seperti olive oil, minyak canola,” kata dr Dessy.
Selain itu, minyak ikan juga lebih direkomendasikan. Meski demikian, proses memasaknya tetap perlu diperhatikan.
“Kalaupun pakai minyak zaitun, sebetulnya tidak diperbolehkan untuk deep fried itu juga. Strukturnya akan rusak dan akhirnya tidak memberikan manfaat juga.
Jadi lebih baik adalah kita perhatikan juga cara pengolahan makanannya itu bukan yang dengan menggoreng dengan minyak yang banyak itu deep fried itu, tapi lebih ke minyaknya Itu tadi bisa untuk dressing salad, Seperti itu yang tidak dipanaskan,” tambah dr Dessy.(elk/up)
-

JAPFA Luncurkan OLAGUD Fillet Dada Ayam Siap Makan untuk Ekspor
Bisnis.com, JAKARTA – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui entitas bisnis hilirnya, JAPFA Food, resmi mengekspor produk terbaru, OLAGUD Ready-To-Eat (“RTE”) Tender Chicken Breast, fillet dada ayam siap makan ke Singapura sebanyak satu kontainer berukuran 40 feet. Ekspor perdana ini merupakan langkah strategis JAPFA dalam memperluas pasar internasional dan sekaligus membuktikan kemampuan produk-produk hilir JAPFA dalam bersaing di pasar global.
Produk OLAGUD RTE Tender Chicken Breast ini dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan healthy snack (cemilan sehat) tinggi protein untuk masyarakat di Singapura. Produk ini telah melalui proses produksi yang ketat dan sesuai dengan standar keamanan pangan yang disyaratkan oleh pemerintah Singapura.
Produk OLAGUD RTE Tender Chicken Breast ini hadir dalam enam varian rasa, yang dirancang untuk memenuhi selera konsumen internasional, yakni Himalayan Pink Salt, Herbs, Miso Shoyu, Peri-Peri, Smokey, dan Hainanese. Ragam rasa ini dikembangkan melalui riset mendalam terhadap preferensi konsumen di Singapura, yang menjadi negara tujuan ekspor perdana.
“Ekspor ini menjadi bukti bahwa produk-produk JAPFA Food mampu bersaing di pasar global dan memenuhi standar mutu serta keamanan pangan yang ketat. Kami bangga bisa mempersembahkan produk-produk berkualitas dari Indonesia,” ujar Rachmat Indrajaya, Direktur JAPFA.
Langkah ekspor ini juga sejalan dengan komitmen JAPFA dalam mendukung ketahanan pangan regional. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan sistem produksi terintegrasi, JAPFA mampu menyediakan pasokan pangan berkualitas tinggi secara berkelanjutan, tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga pasar internasional.
Keberhasilan ekspor ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Seluruh produk ekspor ini disertai dengan Veterinary Health Certificate yang diterbitkan secara resmi oleh otoritas veteriner, sebagai bukti bahwa produk telah memenuhi persyaratan kesehatan hewan yang berlaku di negara tujuan ekspor. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dr. Drh. Nuryani Zainuddin, M.Si menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam menjamin kualitas dan keamanan produk hewani yang dieskpor. “Produk yang diekspor telah melalui proses verifikasi dan pengawasan ketat sesuai dengan standar kesehatan hewan nasional dan internasional. Selain itu, kami juga mengawasi prinsip-prinsip kesejahteraaan hewan agar seluruh rantai produksi tidak hanya efisien, melainkan juga beretika.”
Ekspor perdana produk fillet ayam siap makan ini diharapkan menjadi awal dari pengiriman-pengiriman berikutnya ke berbagai negara lain, memperkuat posisi JAPFA sebagai pelaku utama dalam industri pangan yang berdaya saing tinggi. Di samping itu, menjadi contoh sukses sinergi antara inovasi industri dengan kebijakan pemerintah.
-

Pakar Ternama AS Ungkap Rahasia Panjang Umur, Kuncinya Ada di Sini
Jakarta –
Siapa yang tak ingin hidup sehat hingga usia 90-an tahun, bebas dari penyakit kronis, tetap bugar, dan penuh semangat menjalani hari tua? Menurut pakar kesehatan terkemuka asal Amerika Serikat, Dr. Eric Topol, impian itu bukan hanya milik mereka yang beruntung secara genetik. Justru, kunci panjang umur dan sehat hingga usia lanjut bisa diperoleh lewat perubahan gaya hidup yang tepat.
Dalam buku terbarunya ‘Super Agers: An Evidence-Based Approach to Longevity’, Topol membeberkan temuan selama hampir dua dekade meneliti kelompok berisi 1.400 orang berusia 80 tahun ke atas yang hidup tanpa kanker, penyakit jantung, ataupun gangguan neurodegeneratif seperti alzheimer.
Hal yang mengejutkan, dari hasil pemeriksaan genom lengkap terhadap seluruh partisipan, tidak ditemukan faktor genetik dominan yang menjadi rahasia umur panjang mereka.
“Ini bukan soal gen,” ujar Topol yang juga menjabat sebagai direktur pendiri Scripps Research Translational Institute, dikutip dari CNN, Jumat (30/5/2025).
“Saya sendiri melakukan banyak perubahan dalam hidup setelah menyadari hal itu.”
Olahraga Jadi Kunci Utama
Perubahan paling besar yang dilakukan Topol adalah soal olahraga. Dulu, ia hanya fokus pada latihan aerobik karena latar belakangnya sebagai ahli jantung. Namun kini, ia menambahkan latihan kekuatan dan keseimbangan ke dalam rutinitasnya.
“Perbedaannya luar biasa. Saya lebih kuat dan bugar daripada sebelumnya,” katanya.
Topol menyarankan siapa pun yang ingin memperpanjang umur sehat untuk memulai dari aktivitas paling dasar yakni berjalan kaki.
“Jika kamu tidak aktif, mulailah dengan jalan cepat. Tambahkan tantangan seperti tanjakan dan tingkatkan kecepatan. Kalau sudah berkeringat, itu pertanda bagus,” jelasnya.
Untuk membentuk tubuh bagian atas, ia menyarankan penggunaan resistance band, sementara latihan berdiri dengan satu kaki bisa melatih keseimbangan, semua menurutnya bisa dilakukan di rumah, tanpa biaya besar.
Tidur Berkualitas, Bukan Sekadar Lama
Topol juga menyoroti pentingnya tidur berkualitas. Salah satu temuan terbaru dalam bukunya adalah peran sistem glimfatik, mekanisme yang membantu membersihkan ‘limbah’ dari otak saat kita tidur.
“Dulu saya sulit tidur. Tapi sekarang, saya lebih disiplin soal waktu makan, asupan cairan, dan rutinitas tidur. Tidur terlalu larut atau makan besar di malam hari bisa mengganggu,” jelasnya. Ia kini tidur pada waktu yang sama setiap malam, kecuali sesekali saat akhir pekan.
Pola Makan Bersih dan Rendah Olahan
Dalam hal makanan, Topol menghindari daging merah sejak 40 tahun lalu dan lebih banyak mengonsumsi ikan serta makanan nabati. Ia menekankan bahaya makanan ultra-olahan (ultra-processed foods/UPF) yang ia sebut sebagai ‘makanan alien’.
“Sulit menghindarinya sepenuhnya, tapi saya membatasi semaksimal mungkin,” tegasnya.
Ia juga menambahkan sedikit asupan protein seiring usia dan peningkatan latihan kekuatan, tetapi tetap menghindari pola konsumsi ekstrem yang disebutnya tidak berdasarkan bukti ilmiah.
Suplemen, Alkohol, dan Stres
Soal suplemen, Topol cenderung skeptis. Menurutnya, suplemen hanya bermanfaat jika ada kekurangan spesifik seperti vitamin D atau B12. “Untuk orang sehat yang menjaga pola hidup, tidak ada bukti bahwa suplemen punya manfaat nyata,” lanjut dia.
Ia juga membatasi konsumsi alkohol tidak lebih dari tujuh gelas per minggu, dan menjaga kestabilan mental dengan olahraga serta aktivitas di alam terbuka. “Berada di alam, seperti berjalan atau hiking, punya efek positif untuk stres dan kesehatan mental,” katanya.
NEXT: Tak Ada Kata Terlambat untuk Memulai
Meski genetik bukan segalanya, Topol tak menampik peran teknologi medis dalam mencegah penyakit. Lewat pemeriksaan risiko genetik (polygenic risk scores), ia mengetahui bahwa dirinya berisiko tinggi terkena penyakit jantung meski tidak memiliki riwayat keluarga.
Hal ini membuatnya lebih agresif menurunkan kadar kolesterol dan memeriksa biomarker lainnya, termasuk Lp(a) dan sistem kekebalan tubuhnya.
Ia juga berencana melakukan pengukuran usia biologis organ, seperti jantung dan otak, lewat teknologi organ clocks.
Tidak Pernah Terlambat Memulai
Topol menegaskan, tidak ada kata terlambat untuk memulai hidup sehat.
“Penyakit seperti kanker, jantung, dan Alzheimer bisa berkembang selama puluhan tahun. Jadi, kalau kita mulai menjaga diri di usia 40, 50, bahkan 70 sekalipun, kita tetap bisa mendapatkan manfaatnya,” bebernya.
Ia optimistis, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, masa depan dunia medis adalah pencegahan, bukan sekadar pengobatan.
“Kita hidup di era luar biasa. Kini kita punya jalur nyata untuk mencegah penyakit kronis lewat data, teknologi, dan perubahan gaya hidup,” pungkasnya.
