Produk: protein

  • 5 Tanda Liver Lemah yang Sering Dianggap Masuk Angin

    5 Tanda Liver Lemah yang Sering Dianggap Masuk Angin

    Jakarta

    Liver atau hati merupakan salah satu organ vital yang berada di bagian kanan atas perut. Organ ini memiliki peran penting untuk menyaring racun dari darah, memproduksi empedu untuk pencernaan lemak, serta menyimpan energi dalam bentuk glikogen.

    Perlu hati-hati, organ ini bisa mengalami kerusakan akibat berbagai penyebab, misalnya infeksi hepatitis. Jika dibiarkan, liver bisa melemah dan fungsinya tidak optimal.

    Bahaya Liver Lemah

    Dikutip dari Mayo Clinic, ada banyak faktor yang menyebabkan liver menjadi lemah atau bermasalah. Mulai dari infeksi, kondisi imun, genetik, gaya hidup, hingga kanker.

    Pada kasus infeksi misalnya, masalah hati bisa dipicu oleh virus hepatitis A, B, dan C. Sedangkan pada kasus lain, masalah hati bisa disebabkan oleh hepatitis autoimun, penyakit genetik hemokromatosis, kanker hati, obesitas, hingga konsumsi alkohol jangka panjang.

    Seiring waktu, masalah organ hati yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan jaringan parut yang disebut sirosis. Sirosis dapat berlanjut menjadi gagal hati, suatu kondisi yang mengancam jiwa.

    Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala masalah liver sebelum masalah semakin parah. Terlebih, banyak gejala justru banyak dikaitkan dengan masuk angin biasa. Berikut ini beberapa gejalanya:

    1. Cepat Lelah

    Organ liver juga memiliki fungsi untuk membantu sistem metabolisme mengolah nutrisi dan mengatur kadar gula darah. Ketika fungsi liver terganggu seperti akibat infeksi hepatitis, tubuh tidak bisa mengolah sumber energi dengan cukup.

    Kondisi inilah yang akhirnya memicu gejala kelelahan yang terkadang juga dialami oleh orang yang mengalami masuk angin.

    2. Perut Kembung dan Mual

    Ketika liver tidak berfungsi optimal, maka fungsi dari pencernaan biasanya juga terganggu. Hal ini salah satunya disebabkan karena liver tidak mampu menyaring racun dengan baik, sehingga racun menumpuk, termasuk dalam saluran pencernaan.

    Gejala kembung dan mual karena gangguan liver juga bisa muncul akibat infeksi infeksi virus hepatitis C.

    “Kebanyakan penderita tidak menyadari jika dirinya sedang terinfeksi virus hepatitis C akut. Gejala seperti mual, lelah, dan perut begah sering dianggap gejala masuk angin, maag, atau kelelahan,” kata dr Femmy Nurul Akbar SpPD KGEH dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    Gejala liver lemah yang kadang dianggap masuk angin selanjutnya adalah nafsu makan menurun. Dikutip dari Liver Foundation, gejala ini bisa muncul melalui beberapa mekanisme.

    Misalnya seperti peradangan dalam tubuh, perut kembung, perubahan pada otak, perut yang tidak nyaman, hingga adanya perubahan indera pengecap lidah.

    4. Meriang

    Masalah liver juga memicu rasa tidak enak badan atau meriang. Peradangan hati dapat melepaskan sitokin yang memicu kelelahan dan tidak enak badan.

    Kondisi meriang yang berhubungan dengan masalah liver biasanya ditandai dengan gejala penyerta mata menguning, urine gelap, penurunan berat badan, dan tinja berwarna pucat.

    5. Nyeri Perut Kanan Atas

    Gejala masalah liver terakhir yang kadang dikira masuk angin adalah nyeri perut kanan atas, posisi liver berada. Liver tidak memiliki jaringan saraf tapi punya lapisan tipis yang disebut Glisson’s Capsule yang punya reseptor nyeri.

    Saat liver bermasalah seperti terjadi radang atau pembengkakan, maka area tersebut akan menimbulkan ketidaknyamanan.

    Kapan Harus Periksa ke Dokter?

    Jika beberapa gejala di atas muncul bersamaan atau terus-menerus, pemeriksaan dokter umum atau spesialis penyakit mungkin diperlukan. Ini dilakukan untuk memastikan apakah gejala yang dialami berkaitan dengan masalah liver atau masuk angin biasa.

    Pemeriksaan penyakit liver biasanya meliputi:

    Tes darah untuk mengamati enzim, protein, dan kadar bilirubin. Beberapa tes darah yang dilakukan seperti Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) untuk indikator kerusakan hati-jantung-otot, Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) untuk spesifik kerusakan hati, hingga pemeriksaan Alkaline Phosphatase (ALP).Pemindaian USG, CT scan, dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melihat adanya kerusakan hati.Pemeriksaan elastography atau pemindaian untuk mengetahui pengerasan pada jaringan liver.Endoskopi melibatkan alat berupa kamera kecil atau endoskop yang dimasukkan ke dalam tubuh.Pengambilan sampel jaringan hari yang disebut biopsi.

    (avk/tgm)

  • Tikus Dua Bapak Lahir, Ahli Beberkan Dampaknya ke Orang Tua Manusia

    Tikus Dua Bapak Lahir, Ahli Beberkan Dampaknya ke Orang Tua Manusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti China berhasil menciptakan tikus dari dua induk jantan. Kelahiran tikus dengan “dua ayah” ini merupakan lompatan besar dalam pemahaman manusia soal reproduksi mamalia.

    Tikus dengan dua ayah tersebut lahir di Shanghai Jiao Tong University of China dari penelitian sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Wei Yanchang. Mereka menyuntikkan dua sel sperma ke dalam “telur kosong” menggunakan rekayasa epigenomik untuk memprogram ulang DNA di sperma. Rekayasa ini membuat DNA dari kedua sperma bisa berkembang menjadi embrio.

    Lebih dari 250 embrio ditanamkan di tikus betina, tetapi hanya dua anak yang selamat menjadi tikus dewasa, keduanya jantan. Kedua tikus yang bertahan hidup hingga dewasa dipastikan subur sehingga mampu memiliki keturunan baru.

    Sebelumnya, peneliti telah berhasil menciptakan tikus dengan dua ibu. Tikus dengan dua ayah lebih sulit karena terkendala karena proses “genomic imprinting.” Proses tersebut terjadi ketika gen ibu atau ayah tidak diturunkan ke anaknya. Dalam usaha menciptakan mamalia dari dua induk dengan jenis kelamin yang sama, proses ini membuat embrio tak bisa berkembang.

    Peneliti mengatasi kendala ini lewat teknologi gene editing atau mengubah gen (CRISPR) dengan menargetkan gen yang bertugas melakukan “genomic imprinting.”

    “Penelitian ini adalah sains fundamental, walau penyuntingan genom seperti ini tak bisa diterapkan pada manusia, inti dari penelitian kami adalah memberikan tambahan pengetahuan soal tantangan reproduksi unisex pada mamalia,” kata Li Zhi-kun dari Chinese Academy of Sciences kepada IFL Science.

    Dampak dari keberhasilan peneliti China bisa berdampak ke berbagai bidang sains, mulai dari pengobatan regeneratif, kloning, hingga konservasi. Namun, masih butuh pengembangan yang panjang. Misalnya, tingkat keselamatan yang masih rendah pada tikus yang menjadi subjek penelitian. Kebanyakan dari tikus uji coba gagal menjadi dewasa, gagal tumbuh kembang, berumur pendek, dan steril.

    Selain itu, modifikasi genetik yang digunakan dalam penelitian di binatang tak bisa digunakan pada manusia. Wei dan timnya menggunakan pendekatan berbasis epigenetika, yaitu menggabungkan dua sel sperma ke dalam sel telur yang “isinya” diambil kemudian mengubah wilayah pengendali imprinting di DNA sperma.

    Epigenetics adalah studi perubahan yang berpengaruh ke ekspresi gen tanpa mengubah sekuens DNA. Mofigikasi ini bisa mempengaruhi cara tubuh kita mengenali sekuens DNA, hingga bisa “dimatikan” atau “dihidupkan.”

    Peneliti mengutak-atik protein CRISPR sehingga hanya perlu menambahkan atau mengambil penanda epigenetik yang disebut sebagai kelompok methyl, tanpa menyunting gen. Penambahan methyl ke molekul DNA mencegah protein mengikat ke DNA, sehingga DNA tak bisa “terbaca.”

    Setelah proses itu rampung, embrio ditanamkan ke tikus betina.

    “Temuan kami, beserta kesuksesan sebelumnya dalam reproduksi uniseks mamalia, membuktikan bahwa genomic imprinting adalah hambatan fundamental dari pengembangan embrio mamalia berinduk dengan jenis kelamin sama,” kata laporan penelitian yang diterbitkan di PNAS.

    IFL Science menyatakan hasil penelitian ini memiliki dampak ke penelitian reproduksi manusia, yaitu membuka hambatan yang selama ini menghalangi pasangan sesama jenis memiliki anak biologis. Namun, ini baru sebatas kemungkinan yang membutuhkan penelitian yang panjang.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5 Camilan Sehat Malam Hari yang Aman untuk Penderita Diabetes

    5 Camilan Sehat Malam Hari yang Aman untuk Penderita Diabetes

    Jakarta

    Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakan insulin secara efektif. Jika tidak dikendalikan, diabetes dapat memicu komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, jantung, dan saraf.

    Pola makan sehat sangat penting untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah lonjakan glukosa. Oleh karena itu, memilih makanan yang masuk ke dalam tubuh perlu diperhatikan.

    Camilan Malam Sehat untuk Pengidap Diabetes

    Sama halnya dalam memilih camilan malam. Memilih camilan bernutrisi tinggi membantu memunculkan rasa kenyang tanpa memicu kenaikan gula darah secara berlebihan. Dikutip dari Healthline, berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Telur Rebus

    Telur rebus berukuran besar mengandung 6,3 protein dan sekitar setengah gram karbohidrat. Kandungan protein dalam telur membantu memecah lonjakan gula darah yang terlalu tinggi, khususnya setelah makan.

    Mengonsumsi 1-2 butir telur dapat meningkatkan rasa kenyang, yang membantu mengurangi asupan kalori. Ini penting untuk proses penurunan berat badan.

    2. Kacang Almond

    Kacang almond memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan jantung, khususnya pada pengidap diabetes. Salah satu mekanismenya melalui penurunan kolesterol jahat low-density lipoprotein (LDL).

    Almond juga mengandung magnesium dalam jumlah yang cukup untuk metabolisme glukosa yang optimal. Satu porsi kecil berukuran 28 gram almond tanpa garam mengandung kurang dari 6 gram karbohidrat dan hampir 3 gram serat.

    3. Alpukat

    Alpukat mengandung serat tinggi dan asam lemak tak jenuh tunggal yang membantu menurunkan kadar gula darah. Sebuah studi pada tahun 2023 melibatkan peserta dengan diabetes tipe dua menemukan konsumsi alpukat berhubungan dengan kadar gula darah puasa yang lebih rendah.

    Sebanyak 100 gram alpukat mengandung sekitar 8 gram karbohidrat. Untuk sekali ngemil sehat, makan satu atau setengah buah alpukat (90-170 gram) sangat disarankan.

    4. Popcorn Tawar

    Popcorn tawar tanpa tambahan garam dan mentega bisa menjadi pilihan utama camilan sehat. Satu porsi kecil popcorn sebanyak 25-30 gram sudah cukup untuk camilan.

    Karena kandungan karbohidratnya sedikit lebih tinggi, popcorn juga bisa dipadukan dengan makanan tinggi protein seperti kacang panggang atau potongan keju.

    5. Edamame

    Camilan berwarna hijau ini memiliki senyawa isoflavon yang manfaatnya dikaitkan dengan memperbaiki faktor risiko kardiovaskular pada pengidap diabetes. Satu cangkir edamame seberat 155 gram memiliki kandungan 14 gram protein, 8 gram karbohidrat, dan 8 gram serat. Untuk sekali ngemil di malam, jumlah tersebut sudah sangat cukup.

    6. Yogurt dan Beri

    Beri merupakan salah satu jenis buah yang kaya akan serat. Satu cangkir bluberi (150 gram) misalnya mengandung 3,6 gram serat yang penting untuk memperlambat pencernaan dan menstabilkan gula darah setelah makan.

    Konsumsi yogurt juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe dua. Hal ini disebabkan oleh kandungan probiotiknya yang meningkatkan kemampuan tubuh dalam memetabolisme makanan yang mengandung gula.

    Waspadai Gejala Diabetes di Malam Hari

    Dikutip dari Diabetes UK, perubahan kadar gula darah di malam hari dapat mengganggu tidur. Ini dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, salah satunya munculnya rasa nyeri atau tidak nyaman di kaki.

    Ini terjadi ketika kadar gula darah akibat diabetes memicu kerusakan saraf atau diabetic neuropathy. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sensasi terbakar, kesemutan, atau nyeri saat malam hari.

    Selain itu, diabetes juga dapat memicu keringat malam dan bolak-balik buang air kecil. Keringat berlebih akibat diabetes biasanya berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon, stres, kerusakan saraf, masalah kardiovaskular, serta obat-obatan.

    Sedangkan, frekuensi buang air kecil yang meningkat berkaitan dengan kerja ginjal yang semakin besar untuk mengeluarkan glukosa melalui urine.

    Mudah lesu dan mengantuk ketika beraktivitas juga bisa menjadi diabetes.

    “Lesu dan mudah mengantuk itu salah satu saja dari beberapa gejala diabetes. Gejala utamanya kita ketahui kalau gula darahnya sudah tinggi, itu biasanya banyak kencing, banyak minum jadi haus begitu. Berat badan menurun, tanpa penyebab yang lain,” kata spesialis penyakit dalam dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD dalam sebuah konferensi pers virtual.

    (avk/tgm)

  • Israel Masih Blokir Bantuan, Bayi-bayi di Gaza Sekarat Menunggu Ajal

    Israel Masih Blokir Bantuan, Bayi-bayi di Gaza Sekarat Menunggu Ajal

    Jakarta

    Israel masih terus memblokir bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza. Hal ini menyebabkan ratusan bayi mengalami malnutrisi dan berada di ambang kematian.

    Pantauan NBC News, di bangsal neonatal di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, Dr Ahmad al-Fara menghabiskan hari dengan memperhatikan inkubator yang berbunyi bip, berusaha menjaga setengah lusin bayi tetap hidup, masing-masing terjebak dalam krisis yang dapat merenggut nyawa mereka.

    “Anak-anak ini menghadapi kematian yang lambat,” kata al-Fara, yang mengepalai departemen tersebut.

    Dengan persediaan yang menipis dan tidak dapat diisi ulang, Dr Marwan al-Hams, Direktur Rumah Sakit Lapangan Gaza, mengatakan kepada NBC News pada hari Sabtu, “saat ini kami tidak memiliki susu formula bayi Tipe 1 atau 2 di rumah sakit, kami juga tidak memiliki susu formula medis yang kami gunakan dalam inkubator.”

    “Malnutrisi ibu hamil atau menyusui memperburuk situasi, dengan kasus malnutrisi di antara bayi baru lahir dan anak-anak meningkat,” tambahnya.

    Jenis susu lain, yang tidak diformulasikan untuk bayi baru lahir, masih tersedia dalam jumlah kecil yang menurut al-Fara diperoleh para relawan dari pasar, seringkali dengan harga selangit.

    Tanpa nutrisi yang tepat, dokter di Gaza mengatakan mereka telah melihat anak-anak tidak hanya menjadi kurus kering, tetapi juga menjadi rentan terhadap penyakit lain. Kekurangan protein dengan cepat menyebabkan komplikasi lain, termasuk infeksi, pembengkakan, dan kegagalan organ.

    Setidaknya 66 anak telah meninggal akibat kelaparan dan kekurangan gizi sejak konflik saat ini dimulai pada 7 Oktober 2023, menurut al-Hams.

    Di Rumah Sakit Nasser, Al-Fara merawat Shams Mu’nis Dughayr, seorang anak berusia 3 tahun dalam kondisi kritis, perut dan kakinya bengkak karena kekurangan protein yang parah. Berat badannya seharusnya 15 kilogram, tetapi bobot bayi malang itu hanya 10 kg.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi lain telah lama memperingatkan bahwa Gaza berisiko kelaparan, UNICEF mengatakan krisis kelaparan telah semakin dalam dalam beberapa bulan terakhir.

    Anak-anak di Rumah Sakit Nasser termasuk di antara lebih dari 16.000 anak berusia antara 6 bulan dan 5 tahun yang menurut perkiraan UNICEF telah dirawat di rumah sakit dan klinik karena kekurangan gizi akut sepanjang tahun ini.

    Menurut UNICEF, blokade Israel selama 11 minggu terhadap makanan, bantuan, dan pasokan medis memicu lonjakan 150 persen jumlah anak yang dirawat karena kekurangan gizi. Blokade tersebut sebagian dicabut pada 19 Mei, tetapi kasus kekurangan gizi terus berlanjut.

    Dalam kondisi saat ini, UNICEF mengatakan, kasus kekurangan gizi akut kemungkinan akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang dan dapat mencapai tingkat tertinggi sejak awal konflik.

    Doctors Without Borders mengutuk sistem tersebut sebagai “rumah pemotongan hewan yang menyamar sebagai bantuan kemanusiaan,” dan menyerukan agar sistem tersebut ditutup, dan harian Israel Haaretz melaporkan pada hari Jumat bahwa tentara diperintahkan untuk menembak warga sipil yang mendekati bantuan.

    (kna/kna)

  • Cara Konsumsi Buah Sebelum Makan yang Aman untuk Lambung

    Cara Konsumsi Buah Sebelum Makan yang Aman untuk Lambung

    Jakarta

    Buah mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Serat dalam buah membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.

    Konsumsi buah secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Buah juga membantu menjaga keseimbangan cairan dan mendukung fungsi organ tubuh agar lebih optimal.

    Sebenarnya aman nggak sih konsumsi buah sebelum makan besar? Begini penjelasan lengkapnya.

    Cara Makan Buah Sebelum Makan

    Pada dasarnya buah bisa dimakan sepanjang hari. Mengonsumsi buah yang tinggi serat sebagai makanan pembuka bisa memperlambat proses pencernaan dan membuat rasa kenyang lebih lama.

    Mengonsumsi buah sebelum makan juga membantu penyerapan nutrisi yang lebih baik. Buah mengandung gula alami yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Jika dibandingkan dengan makan buah setelah makan berat, tentu makan buah sebelum makan berat akan lebih cepat penyerapan nutrisinya.

    “Sistem pencernaan kita sudah diciptakan dengan sempurna. Maka makan buah dapat kapan saja, baik sebelum atau sesudah makan,” kata spesialis gizi Dr dr Samuel Oetoro, SpGK dalam sebuah wawancara.

    Jika masih was-was makan buah dalam keadaan perut kosong bisa berpengaruh ke lambung, berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan dikutip dari berbagai sumber:

    1. Pilih Buah yang Tepat

    Ada beberapa buah yang mungkin dapat mempengaruhi kesehatan lambung. Misalnya, buah-buahan yang bersifat asam seperti lemon, jeruk nipis, dan nanas.

    Daripada mengonsumsi buah-buahan seperti itu, coba pilih buah pisang, pepaya, semangka, apel, atau melon. Selain memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan tubuh, buah-buah ini juga lebih ‘ramah’ untuk lambung.

    Pisang misalnya merupakan sumber kalium, serat, vitamin C, antioksidan, dan fitonutrien yang baik untuk tubuh. Serat yang ada dalam pisang mampu meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi risiko refluks asam di lambung.

    2. Pastikan Buah dalam Keadaan Matang

    Buah yang matang lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan. Ini disebabkan oleh contohnya enzim alami papain pada buah pepaya.

    Papain merupakan enzim proteolitik yang membantu memecah protein menjadi peptida dan asam amino, sehingga mendukung pencernaan lebih efisien, mengurangi gejala kembung, dan sembelit.

    Pada studi in vitro, pepaya matang menunjukkan aktivitas enzim papain yang lebih tinggi dan menghasilkan disolusi ‘meat bolus’ yang maksimal. Artinya, pepaya matang lebih efektif membantu memecah makanan dalam lambung dibanding pepaya muda.

    Sebaliknya, pepaya muda mengandung latex dan papain dalam kadar tinggi dapat mengiritasi esofagus dan lambung.

    3. Atur Porsinya

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi sayur dan buah minimal 400 gram sehari. Agar seimbang dengan sayuran, konsumsi buah bisa dilakukan dalam 2-3 porsi sehari (80 gram per porsi).

    Untuk orang yang sehat dan aktif, jumlah konsumsi buah bisa ditingkatkan menjadi 4-5 porsi. Tapi untuk orang dengan masalah lambung sensitif bisa mengonsumsi sesuai buah dengan porsi standar WHO, yaitu 2-3 porsi sehari.

    (avk/tgm)

  • Makan Kaktus Lagi Ngetren di Jepang, Superfood yang Kaya Manfaat

    Makan Kaktus Lagi Ngetren di Jepang, Superfood yang Kaya Manfaat

    Jakarta

    Tren makanan unik sedang berkembang di Jepang. Terbaru, warga Jepang mulai melirik kaktus sebagai makanan alternatif yang diminati.

    Jenis kaktus yang banyak dikonsumsi yakni jenis kaktus pir berduri atau opuntia ficus-indica karena kaya akan mineral, serat makanan, dan nutrisi lainnya. Rasanya ringan dan menyegarkan, bahkan dapat dinikmati tanpa dimasak.

    Diberitakan SCMP, ada beberapa bukti yang mendukung label ‘superfood’ kaktus ini. Pada tahun 2024, Universitas Chubu Jepang mendirikan Pusat Inisiatif Penelitian untuk Penelitian Tanaman Kaktus dan Sukulen di kota Kasugai, tempat budidaya kaktus hias pertama kali dimulai di Jepang.

    Para peneliti di pusat tersebut mengonfirmasi bahwa tikus yang diberi makanan yang dicampur dengan bubuk kaktus pir memiliki kadar musin yang lebih tinggi, protein yang menutupi permukaan usus dan memblokir virus, serta meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

    “Saya yakin bahwa kaktus memiliki potensi besar sebagai makanan fungsional,” kata Mamoru Tanaka, seorang profesor madya bidang pangan dan nutrisi di universitas yang ikut serta dalam penelitian tersebut.

    Petani di Kasugai mulai memproduksi kaktus hias sekitar tahun 1953, dan sejak saat itu kota tersebut telah berkembang menjadi salah satu pusat tanaman terkemuka di Jepang.

    Para ahli di Jepang dan luar negeri juga berfokus pada potensi kaktus yang dapat dimakan sebagai tindakan pencegahan terhadap pertumbuhan populasi dunia dan perubahan iklim.

    Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pernah mengangkat pentingnya kaktus pir berduri dalam laporan tahun 2017. Dalam laporan itu, FAO menekankan bahwa tanaman ini mampu bertahan di wilayah kering dan rawan kekeringan, menjadikannya sumber makanan, air, dan pakan ternak yang berkelanjutan.

    (kna/kna)

  • Duh! Ilmuwan Ketar-ketir usai Temukan Virus Otak Mematikan pada Kelelawar China

    Duh! Ilmuwan Ketar-ketir usai Temukan Virus Otak Mematikan pada Kelelawar China

    Jakarta

    Ilmuwan baru-baru ini menemukan 20 virus yang sebelumnya tak diketahui pada ginjal kelelawar dari provinsi Yunnan, China. Dua dari virus ini sangat mirip dengan virus Nipah dan Hendra yang mematikan. Kedua virus itu juga diketahui menyebabkan peradangan otak parah dan gagal napas pada manusia.

    Penelitian yang dipublikasikan di PLOS Pathogens ini menarik perhatian bukan hanya pada virus yang ditemukan, tetapi juga pada lokasi penemuannya, yakni organ yang memproduksi urine. Temuan tersebut memicu kekhawatiran baru tentang potensi jalur penularan virus.

    Dikutip dari Times of India, antara 2017 dan 2021, para ilmuwan mengumpulkan sampel jaringan ginjal dari 142 kelelawar di lima lokasi berbeda di Yunan. Pengurutan genetik mengungkap jaringan mikroba kompleks, atau ‘infeksi’, yang mencakup 22 virus.

    Dari jumlah tersebut, 20 virus di antaranya benar-benar baru bagi dunia sains. Yang paling menonjol adalah dua henipavirus yang diberi nama Yunnan bat henipavirus 1 dan 2. Keduanya menunjukkan kemiripan hingga 71 persen dengan virus Hendra dan Nipah pada protein penting.

    Ini bukan virus biasa. Henipavirus termasuk dalam keluarga virus kecil namun mematikan, yang dikenal dapat menyebabkan radang otak dan gangguan pernapasan pada manusia maupun hewan.

    Dengan tingkat kematian yang dapat mencapai 75 persen, wabah Nipah di Malaysia dan Bangladesh, serta infeksi Hendra di Australia, telah menunjukkan betapa mematikannya virus ini. Penemuan kerabat dekat mereka pada kelelawar di China telah menimbulkan tanda bahaya di kalangan ilmuwan.

    Meski begitu, penting ditegaskan bahwa hingga kini belum ada wabah yang disebabkan oleh virus-virus baru yang ditemukan ini.

    Temuan ini juga tidak menunjukkan adanya keadaan darurat kesehatan masyarakat. Banyak kerabat henipavirus yang telah diidentifikasi sejauh ini belum terbukti bisa menginfeksi manusia atau hewan secara langsung. Namun, para ahli menekankan perlunya uji laboratorium lanjutan untuk mengetahui apakah henipavirus baru ini dapat berikatan dengan sel manusia atau hewan.

    Fakta bahwa virus tersebut memiliki materi genetik serupa dengan virus mematikan tentu tidak bisa diabaikan. Meski belum ditemukan kasus infeksi pada manusia, potensi penularan tetap ada, terutama di wilayah habitat manusia dan kelelawar saling bersinggungan.

    (suc/suc)

  • RI Jadi Produsen Telur Terbesar ke-3 di Dunia, Produksi Tembus 144,59 M Butir

    RI Jadi Produsen Telur Terbesar ke-3 di Dunia, Produksi Tembus 144,59 M Butir

    Jakarta

    Selain beras, Indonesia juga menjadi produsen telur terbesar sedunia dengan produksi telur mencapai 144,59 miliar butir. Angka ini membuat Indonesia menempati posisi ke-3 sebagai produsen telur secara global.

    Berdasarkan data Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), produksi telur terbesar di dunia ditempati oleh China yang mencapai 612,83 miliar butir. Kemudian disusul oleh Jepang dengan produksi sebesar 406,3 miliar butir telur.

    Lalu, Indonesia yang memproduksi telur mencapai 144,59 miliar butir. Di posisi keempat ditempati oleh India dengan produksi mencapai 142,67 miliar butir telur. Lalu Amerika Serikat (AS) menempati posisi kelima dengan produksi mencapai 109,53 miliar butir.

    “Produksi telur Indonesia menembus angka 144,59 miliar butir dan menempatkan kita di peringkat ketiga dunia sebagai produsen telur terbesar, menurut data FAO. Ini bukti nyata bahwa sektor peternakan kita terus tumbuh dan berkontribusi besar dalam pemenuhan kebutuhan protein masyarakat,” tulis Kementerian Pertanian (Kementan) dalam unggahan akun Instagram resmi @kementerianpertanian, ditulis Minggu (29/6/2025).

    Dengan volume produksi sebesar itu, Kementan optimistis Indonesia siap menjadi lumbung protein hewani yang berkelanjutan. Hal ini dapat terealisasi dengan dukungan dari peternak serta kebijakan yang tepat.

    “Dengan dukungan peternak lokal dan kebijakan yang tepat, Indonesia siap melangkah lebih jauh menjadi lumbung protein hewani yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” tambah Kementan.

    Selain telur, Indonesia juga menempati posisi keempat sebagai produsen beras terbesar sedunia. FAO memprediksi produksi beras Indonesia pada periode 2025/2026 dapat mencapai 35,6 juta ton. Sementara negara produsen beras terbesar pertama ditempati India dengan 146,6 juta ton. Lalu China 143 juta ton dan di tempat ketiga adalah Bangladesh dengan 40,7 juta ton. Namun dibandingkan 3 negara tersebut, Indonesia mencatatkan perkembangan produksi yang paling signifikan terhadap periode sebelumnya, yakni 4,5 persen.

    “Dari Januari sampai saat ini, produksi beras Indonesia bertumbuh luar biasa jika dibandingkan tahun lalu. Bahkan FAO pun baru-baru ini telah mengakui Indonesia sebagai salah satu negara produsen beras tertinggi tingkat dunia. Kita patut apresiasi seluruh stakeholder perberasan Indonesia,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025).

    (kil/kil)

  • Tikus Ini Disuntik ‘Gen Bahasa’ Manusia, Jadi Bisa Berbicara?

    Tikus Ini Disuntik ‘Gen Bahasa’ Manusia, Jadi Bisa Berbicara?

    Jakarta

    Dalam sebuah penelitian eksperimental, para ilmuwan menyuntikkan ‘gen bahasa’ manusia ke dalam tubuh tikus. Hasilnya, modifikasi genetik ini memberikan dampak signifikan terhadap pola vokalisasi tikus.

    Anak tikus yang membawa versi gen tersebut menunjukkan pola suara yang berbeda dibandingkan tikus biasa. Saat memanggil induknya, mereka mengeluarkan cuitan dengan nada lebih tinggi serta variasi bunyi yang lebih kompleks dibandingkan tikus normal.

    “Semua bayi tikus membuat suara ultrasonik untuk memanggil ibunya, dan para peneliti bahasa mengelompokkan berbagai suara ini ke dalam empat ‘huruf’ yaitu S, D, U, dan M. Kami menemukan bahwa saat kami ‘mentransliterasi’ suara tikus dengan varian gen bahasa manusia, hasilnya berbeda dengan tikus liar biasa. Beberapa ‘huruf’ tersebut berubah,” ujar penulis studi, sekaligus kepala Lab Neuro-Onkologi Molekuler Rockefeller University, Robert B Darnell, dikutip dari IFL Science, Minggu (29/6/2025).

    Ketika sudah dewasa, bayi tikus itu mengalami perubahan yang lebih mencolok. Saat mencoba menarik pasangan, tikus jantan menghasilkan suara bernada tinggi yang lebih kompleks dibanding tikus biasa.

    “Mereka ‘berbicara’ berbeda kepada tikus betina. Bisa dibayangkan bagaimana perubahan dalam vokalisasi ini dapat berdampak besar dalam evolusi,” jelas Darnell.

    Semua ini berawal dari protein NOVA1, yang disebut memiliki peran penting dalam perkembangan otak. Peneliti menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats) untuk menggantikan protein NOVA1 milik tikus dengan varian yang hanya dimiliki manusia.

    Awalnya, peneliti menemukan varian NOVA1 milik manusia tidak mengubah cara protein berinteraksi dengan RNA yang berkaitan dengan perkembangan otak atau kontrol gerakan. Artinya, protein tersebut bekerja sama seperti versi asli pada tikus.

    Namun, mereka kemudian menemukan hal yang tak terduga. Varian NOVA1 manusia ternyata memengaruhi pengikatan RNA pada gen-gen yang terkait dengan kemampuan vokalisasi.

    “Kami berpikir, wow. Kami tidak menyangka itu. Ini adalah salah satu momen yang sangat mengejutkan dalam sains,” tandas Darnell.

    (avk/suc)

  • Indonesia Produsen Telur Terbesar ke-3 di Dunia, Kalahkan India dan AS

    Indonesia Produsen Telur Terbesar ke-3 di Dunia, Kalahkan India dan AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap Indonesia menjadi produsen telur terbesar ketiga di dunia.

    Melansir akun Instagram Kementerian Pertanian, Minggu (29/6/2025), produksi telur Indonesia menembus angka 144,59 miliar butir.

    Angka produksi telur itu menempatkan Indonesia di peringkat ketiga dunia sebagai produsen telur terbesar. Hal ini sebagaimana data dari Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO).

    “Ini bukti nyata bahwa sektor peternakan kita terus tumbuh dan berkontribusi besar dalam pemenuhan kebutuhan protein masyarakat,” demikian yang dikutip dari Instagram resmi @kementerianpertanian.

    Menurut FAO, produksi telur terbesar di dunia diduduki China yang mencapai 612,83 miliar butir telur. Disusul Jepang yang mencatatkan produksi telur sebanyak 406,3 miliar butir. Dengan kata lain, Negeri Matahari Terbit menempati posisi kedua produsen telur terbesar di dunia.

    Mengingat Indonesia menjadi negara ketiga produsen telur terbesar di dunia, FAO mengungkap India mencatatkan produksi 142,67 miliar butir telur atau terbesar keempat di dunia.

    Kemudian, Amerika Serikat (AS) menjadi negara produsen telur kelima terbesar di dunia yang mencatatkan angka 109,53 miliar butir telur.

    Berkaca dari volume produksi telur dalam negeri yang melimpah, Kementan optimistis Indonesia menjadi lumbung protein hewani ke depan.

    “Dengan dukungan peternak lokal dan kebijakan yang tepat, Indonesia siap melangkah lebih jauh menjadi lumbung protein hewani yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” tandasnya.