Produk: protein

  • Tanda Kiamat Sudah Dekat Tampak Jelas di Keju

    Tanda Kiamat Sudah Dekat Tampak Jelas di Keju

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak “kiamat” perubahan iklim akibat pemanasan global makin terasa nyata. Tak hanya memicu gelombang panas dan gagal panen, kini keju pun ikut terkena imbasnya.

    Para ilmuwan memperingatkan bahwa kualitas susu sapi, bahan dasar pembuatan keju, kini mulai terpengaruh oleh krisis iklim global.

    Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Dairy Science, peneliti dari Université Clermont Auvergne, Prancis, menemukan bahwa kekurangan rumput akibat kekeringan membuat sapi mengonsumsi lebih banyak pakan tambahan seperti jagung dan konsentrat.

    Hasilnya, rasa dan kandungan gizi susu berubah, dan ini berujung pada keju yang kurang nikmat.

    “Kalau perubahan iklim terus berjalan seperti sekarang, kita akan merasakannya dalam rasa keju kita,” ujar Matthieu Bouchon, peneliti utama dari studi tersebut kepada Science News, dikutip CNBC Indonesia dari Futurism, Kamis (3/6/2025).

    Penelitian dilakukan selama lima bulan pada 2021 dengan membandingkan dua kelompok sapi, satu kelompok dibiarkan merumput secara alami, sedangkan kelompok lainnya diberi pakan tambahan. Hasilnya cukup mencengangkan.

    Sapi yang makan jagung memang menghasilkan susu dengan volume setara dan emisi metana lebih rendah, tetapi susu mereka punya rasa yang kurang gurih dan kaya dibandingkan sapi yang merumput bebas.

    Selain itu, susu dari sapi yang merumput juga memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat, yang penting untuk kesehatan jantung dan sistem pencernaan.

    “Peternak kini mencari pakan yang hasilnya lebih tinggi dari rumput atau yang lebih tahan terhadap kekeringan,” kata Bouchon. “Tapi mereka juga ingin tahu bagaimana perubahan itu memengaruhi nilai gizi dan rasa susu,” imbuhnha.

    Fenomena ini ternyata tidak hanya terjadi di Eropa. Gustavo Abijaodi, seorang peternak sapi perah di Brasil, menyampaikan bahwa perubahan iklim juga membuat kandungan susu di negaranya menurun.

    “Kami menghadapi banyak masalah dengan kandungan protein dan lemak dalam susu karena suhu panas,” ungkap Abijaodi. “Kalau kami bisa menstabilkan dampak panas, sapi akan menghasilkan susu yang lebih baik dan bergizi.”

    Pakar peternakan lainnya, Marina Danes dari Universitas Federal Lavras, Brasil, menambahkan bahwa suhu ekstrem akibat “kiamat” pemanasan global membuat pola makan sapi berubah.

    “Sapi menghasilkan panas saat mencerna makanan, jadi kalau mereka sudah merasa panas, mereka akan makan lebih sedikit untuk menurunkan suhu tubuhnya,” jelasnya. “Proses ini bisa berujung pada penurunan daya tahan tubuh, membuat hewan lebih rentan terkena penyakit.”

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bibir Sering Kering dan Pecah-pecah? Bisa Jadi Tanda Dehidrasi

    Bibir Sering Kering dan Pecah-pecah? Bisa Jadi Tanda Dehidrasi

    Jakarta

    Bibir yang kering dan pecah-pecah mungkin terlihat sepele, tetapi bisa menjadi sinyal tubuh yang tidak boleh diabaikan. Tak hanya mengganggu penampilan dan kenyamanan, tapi bibir kering dan pecah-pecah juga bisa menjadi pertanda tubuh mengalami dehidrasi.

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, dehidrasi adalah kondsi saat ybuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dionsumsi. Sehingga, penting untuk mencukupi asupan cairan ke dalam tubuh.

    Bibir Sering Kering dan Pecah-pecah Bisa Jadi Tanda Dehidrasi

    Bibir pecah-pecah terjadi saat kulit bibir kering. Dikutip dari laman Afcurgent Care, seringkali penyebab utama dari bibir pecah-pecah adalah dehidrasi.

    Ketika mengalami dehidrasi, tubuh kekurangan kelembapan. Hal tersebut menyebabkan kulit, termasuk bibir menjadi kering dan pecah-pecah.

    Tidak seperti bagian kulit lain, bibir memiliki lapisan luar yang lebih tipis dan tidak memiliki kelenjar penghasil minyak. Hal ini membuat lapisan kulit bibir menjadi sangat halus dan retensi air menjadi lebih sulit, sehingga membuatnya rentan kering.

    Dikutip dari laman One Skin, saat dehidrasi, tubuh juga memprioritaskan cairan ke organ vital, sehingga mengurangi kelembapan pada bibir. Jadi, saat tenggorokan terasa kering, kulit halus di bibir akan mudah pecah-pecah dan mengelupas.

    Tak hanya bibir kering dan pecah-pecah, gejala umum dehidrasi lainnya yaitu:

    Mulut keringKulit mengelupasJarang buang air kecilUrine berwarna gelapKelelahanSakit kepalaPenyebab Bibir Kering dan Pecah-pecah Lainnya

    Dikutip dari laman Good RX, selain dehidrasi, ada juga sejumlah penyebab bibir kering dan pecah-pecah. Mulai dari cuaca yang dingin, udara kering, hingga terlalu sering terkena paparan sinar matahari.

    1. Cuaca dingin

    Cuaca dingin bisa membuat keratin menjadi kering. Keratin merupakan protein yang ditemukan di rambut, kuku, dan kulit. Protein ini membantu melindungi kulit dari iritasi dan menjaga melembabannya.

    2. Udara Kering dan Angin

    Udara kering ataupun angin bisa merusak keratin yang membuat bibir pecah-pecah. Sehingga, jika terpapar udara kering, angin, dan udara dingin, seseprang lebih mungkin mengalami bibir yang kering dan pecah.

    3. Menjilati Bibir

    Menjilati bibir merupakan hal yang wajar. Tapi, terlalu sering menjilati bibir merupakan penyebab umum bibir kering dan pecah-pecah.

    Saat terlalu sering menjilati bibir, hal itu akan menyebabkan siklus basah-kering terus menerus yang merusak lapisan kulit dan menyebabkan peradangan. Peradangan in kemudian memicu lebih banyak kebiasaan menjilati bibir, sehingga siklus tersebut terus berlanjut.

    4. Reaksi Alergi

    Ada orang-orang yang sudah mengoleskan pelembab bibir, tapi bibir mereka masih terasa kering. Ini terjadi karena beberapa pelembab bibir mengadung bahan-bahan yang bisa menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

    Alergi kulit terjadap lipbalmbisa menyebabkan kulit kering, terkelupas, iritasi, dan gatal.

    5. Terlalu Sering Terpapar Sinar Matahari

    Paparan sinar matahari bisa meningkakan kesehatan. Namun, paparan sinar matahari tanpa perlindungan bisa menyebabkan kulit terbakar bahkan mempengaruhi bibir.

    Bibir bisa pecah-pecah, meradang, dan kering. Dibandingkan kulit di sekiarnya, bibir lebih tipis dan kurag berpigmen dan lebih rentan terhadap kerusakan ultraviolet (UV) dari matahari. Pigmen sendiri memberikan perlindungan alami terhadap matahari.

    Tips Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah

    Untuk mengatasi bibir kering dan pecah-pecah, lakukan beberapa hal berikut:

    1. Minum Cukup Air Putih

    Kulit dan bibir menjadi keriing karena kehilangan lebih banyak air dibandingkan yang dikonsumsi. Jadi, pastikan minum cukup air sepanjang hari. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan antara 2-4 liter air per hari.

    2. Gunakan Pelembab Bibir

    Menggunakan pelembab bibir bisa membantu memberi kelembapan yang dibutuhkan bibir kering. Hindari pelembab bibir yang mengandung mentol, pewangi atau perasa karena bisa mengiritasi dan memperparah kekeringan bibir.

    3. Hindari Menjilati Bibir

    Seperti yang sudah dijelaskan, menjilati bibir dapat membuat bibir kering dalam jangka panjang. Dikutip dari laman One Skin, saat air liur menghilangkan minyak dari kulit, lapisan kulit akan terkikis dan membuat bibir rentan serta dehidrasi.

    (elk/tgm)

  • Kementan dorong inovasi dan investasi peternakan nasional

    Kementan dorong inovasi dan investasi peternakan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong penguatan investasi dan pemanfaatan inovasi teknologi guna memperkuat daya saing sektor peternakan nasional secara berkelanjutan.

    Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Makmun mengatakan tantangan utama saat ini masih pada pemenuhan kebutuhan daging sapi dan susu nasional.

    Makmun mengungkapkan Indonesia masih mengimpor sekitar 400 ribu ton daging sapi per tahun, dan produksi susu dalam negeri baru mencukupi 21 persen dari total kebutuhan nasional sebesar 4,7 juta ton.

    “Ini menjadi peluang besar bagi para pelaku industri untuk berinvestasi di sektor ini,” kata Makmun dalam ajang pameran dan forum internasional Indo Livestock 2025 sebagaimana keterangan di Jakarta, Kamis.

    Dia mengungkapkan sektor peternakan Indonesia menunjukkan perkembangan positif, salah satunya tercermin dari peningkatan volume ekspor pada 2024.

    “Volume ekspor produk peternakan meningkat dari 470 ribu ton pada 2023 menjadi 489,7 ribu ton atau naik 4,16 persen di tahun 2024. Artinya, Indonesia tidak kekurangan sumber protein hewani,” ujarnya.

    Assistant Project Director PT Napindo Media Ashatama Lisa Rusli mengatakan Indo Livestock 2025 menjadi wadah penting untuk berbagi informasi dan menjalin kemitraan lintas sektor.

    Ia berharap forum tersebut dapat mendorong kerja sama yang adil, berkelanjutan, saling membutuhkan dan menguntungkan antar pelaku usaha.

    Pameran dan forum internasional Indo Livestock 2025 digelar selama tiga hari mulai 2-4 Juli yang diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur.

    Kegiatan tersebut diikuti 300 peserta dari 15 negara, termasuk lima paviliun negara yakni China, Korea Selatan, Taiwan, negara-negara Eropa, dan Denmark.

    Indo Livestock 2025 menampilkan berbagai inovasi teknologi serta peluang kemitraan di bidang peternakan, pakan ternak, kesehatan hewan, pengolahan susu, hingga perikanan dan pertanian.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menggigil Tapi Gak Demam? Bisa Jadi Gejala Autoimun

    Menggigil Tapi Gak Demam? Bisa Jadi Gejala Autoimun

    Jakarta

    Ketika mulai terserang flu atau pilek, kemungkinan gejala yang menyertai adalah menggigil. Biasanya, kondisi ini disertai demam.

    Meski demikian, menggigil juga bisa terjadi tanpa demam. Menurut kepala Staf Medis di Well Now Urgent Care, Hannah Cohan, NP, gejala ini tidak terlalu umum.

    Rasa dingin dan demam biasanya saling berkaitan, kecuali jika ada kondisi medis atau keadaan lainnya. Salah satu kondisi yang menyebabkan menggigil tapi tidak demam adalah autoimun.

    Menggigil Tanpa Demam Bisa Jadi Gejala Autoimun?

    Menggigil tanpa demam bisa menjadi gejala dari kondisi autoimun seperti lupus yang mengganggu mekanisme pengaturan suhu tubuh. Dikutip dari laman My Lupus Team, biasanya, tubuh memproduksi protein yang disebut antibodi untuk melawan bakteri dan virus. Namun, pada kelainan autoimun seperti lupus, antibodi keliru dengan menargetkan organ serta jaringan tubuh.

    Respon imun yang salah arah tersebut bisa menyebabkan berbagai gejala. Meski menggigil bukan gejala umum lupus, kondisi ini memiliki banyak tanda yang bisa terlihat, seperti nyeri sendi, kelelahan, nyeri dada, dan nyeri otot. Secara teori, ada kemungkinan bahwa menggigil bisa menjadi salah satu dari gejala tersebut.

    Penyebab Menggigil Tanpa Demam selain Lupus

    Selain karena penyakit autoimun, lupus, menggigil tanpa demam bisa disebabkan oleh berbagai penyakit lainnya seperti:

    1. Hipotiroidisme

    Hipotiroidisme mengacu pada kelenjar tiroid yang kurang aktif. Kelenjar tiroid memainkan peran penting dalam membuat dan melepaskan hormon yang terlibat dalam metabolisme.

    “Hormon tiroid Anda adalah yang benar-benar bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme dalam tubuh Anda, dan pada akhirnya, metabolisme Anda membantu mengendalikan seberapa dingin atau hangatnya perasaan Anda,” kata Ketua dan pejabat eksekutif dari Department of Family Medicine di University of Iowa Carver College Medicine, Jeffrey Quinlan, MD.

    Dikutip dari laman Men’s Health, pada hipotiroidisme, kelenjar tiroid kurang aktif dan metabolisme melambat. Terkadang hal ini membuat tubuh menggigil.

    2. Hipoglikemia

    Hipoglikemia terjadi saat kadar gula darah seseorang turun terlalu rendah. Kondisi ini menyebabkan menggigil disertai gejala seperti berkeringat dan jantung berdebar. Dalam mencegah hipoglikemia, penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    3. Serangan Panik

    Ketakutan atau kecemasan yang menyebabkan serangan panik bisa menyebabkan menggigil. Perawat di Medical Offices of Manhattan, Hannah Cohan, NP, rasa cemas atau takut mengaktifkan respons tubuh untuk melawan atau lari. Hal tersebut memicu pelepasan hormon, seperti adrenalin.

    Hormon stres bisa mempersempit pembuluh darah, mengalirkan darah ke area tubuh yang paling membutuhkannya dan menyebabkan suhu ekstremitas turun.

    “Perubahan pada tubuh ini dapat menyebabkan gemetar atau menggigil, dan lain sebagainya.” kata Cohan.

    Selain iu, saat terjadi serangan panik, pernapasan mungkin menjadi dangkal atau cepat, sehingga mengganggu keseimbangan oksigen dan karbon dioksida tubuh. Kondisi tersebut membuat jantung berdetak lebih cepat.

    “Ini mungkin membuat Anda berkeringat atau menggigil,” tambahnya.

    4. Perubahan Tekanan Darah

    Quinlan mengatakan, menggigil bisa terjadi karena tekanan darah turun secara tiba-tiba. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, saat tekanan darah terlalu rendah, organ-organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi yang bisa menyebabkan syok.

    Tanda-tanda syok meliputi, kulit dingin dan berkeringat, napas cepat, serta denyut nadi lemah dan cepat.

    5. Reaksi terhadap Obat

    Rasa menggigil juga seringkali bisa dikaitkan dengan reaksi obat. Menurut Quinlan, hal ini terkadang juga menjadi tanda beberapa alergi yang cukup serius.

    “Jadi, jika Anda baru saja memulai pengobatan baru dan mulai mengalami rasa menggigil yang berulang, itu adalah alasan untuk segera berkonsultasi dengan dokter,” kata Quinlan.

    Obat diabetes, anestesi umum untuk operasi, serta obat kemoterapi lebih mungkin menyebabkan rasa menggigil.

    6. Infeksi Bakteri

    Seringkali, infeksi bakteri yang tidak diobati terlalu lama menyebabkan demam, namun pernah juga dilaporkan ada gejala menggigil tanpa demam.

    Salah satu contoh penyakit yang berkaitan dengan infeksi bakteri adalah meningitis. Penyakit ini bisa menyebabkan menggigil dengan atau tanpa demam, disertai dengan leher kaku, kepekaan terhadap cahaya dan suara, serta rasa lesu.

    7. Hipotermia

    Saat terpapar suhu dingin selama beberapa waktu, seseorang berisiko mengalami hipotermia. Paparan dingin menyebabkan tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya menghasilkan panas, sehingga pada akhirnya menyebabkan suhu tubuh turun.

    Menggigil bisa menjadi tanda awal hipotermia. Gejala lainnya meliputi rasa bingung, mengantuk, lelah, atau bicara tidak jelas.

    Cara Mengatasi Menggigil Tanpa Demam

    Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat merasa menggigil tanpa demam. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut di antaranya:

    Kenakan pakaian hangatGanti pakaian yang berkeringat atau basah sesegera mungkinMinum banyak air untuk mencegah dehidrasi

    (elk/tgm)

  • Kementan: Peternakan pilar pembangunan ekonomi hingga ketahanan pangan

    Kementan: Peternakan pilar pembangunan ekonomi hingga ketahanan pangan

    Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian Makmun menyatakan sektor peternakan menjadi salah satu pilar pembangunan pertanian dan strategi meraih ketahanan pangan, pembangunan ekonomi, dan pemberdayaan pedesaan.

    “Sektor ini sangat berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045,” katanya dalam Indo Livestock 2025 Expo & Forum di Surabaya, Jatim, Rabu.

    Makmun menuturkan bisnis di bidang peternakan dan kesehatan hewan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan khususnya seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani.

    Terlebih, saat ini ada program Presiden Prabowo Subianto mengenai Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam rangka mencetak generasi emas dan mencegah stunting sehingga bisnis bidang peternakan sangat berpotensi.

    Ia menjelaskan program MBG akan memerlukan upaya percepatan peningkatan produksi dari semua pihak baik dari pemerintah, akademisi, swasta sehingga mampu memenuhi pasar dalam negeri.

    Bahkan sektor bisnis peternakan juga memiliki potensi besar untuk pasar internasional karena Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor komoditas peternakan periode 2024 mencatat 1,35 miliar dollar AS atau setara Rp22 triliun.

    Komoditas peternakan pada 2023 mengalami peningkatan volume ekspor dari 489,7 ribu ton menjadi 470 ribu ton atau naik 4,16 persen.

    Sementara khusus ekspor unggas pada 2024 mencatatkan nilai ekspor senilai 16,8 juta dolar AS atau setara Rp277,2 miliar yakni meningkat 145 persen dibanding 2023.

    “Alhamdulillah, produksi unggas kita itu nomor empat di dunia,” ujar Makmun.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Guru Besar IPB nilai sektor kelautan dapat jaga ketahanan pangan

    Guru Besar IPB nilai sektor kelautan dapat jaga ketahanan pangan

    Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Dietriech G Bengen menilai sektor kelautan, khususnya subsektor perikanan, bisa menjaga ketahanan pangan nasional sebagai pemasok protein hewani.

    “Dalam periode ketidakstabilan ekonomi, yang sering diiringi oleh ketidakstabilan harga pangan, perikanan dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” ucap Dietriech ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, meningkatkan produksi akuakultur dan perikanan tangkap secara berkelanjutan akan menyediakan pasokan reguler dan berkontribusi pada stabilitas harga pangan di pasar domestik.

    Prof Dietriech menyampaikan perluasan produk perikanan yang tidak terbatas pada pengolahan perikanan juga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi dan daya saing.

    Lebih dari itu, komoditas perikanan dan kelautan Indonesia juga ia yakini sangat kompetitif di dunia.

    “Memfasilitasi potensi ekspor udang, tuna, rumput laut, kepiting, dan lainnya dapat menghasilkan devisa yang besar,” kata Dietriech.

    Untuk mencapai hal tersebut, ia menilai perlu adanya peningkatan kualitas produk, menciptakan standar produk agar sesuai dengan standar internasional, dan mengembangkan pasar ekspor.

    Ia menambahkan akses pasar dunia dan pemasaran produk perikanan Indonesia merupakan penentu kemajuan dari sektor tersebut.

    “Laut dapat menjadi fondasi ekonomi Indonesia yang kuat bagi perekonomian Indonesia dalam menghadapi badai gejolak ekonomi,” tuturnya.

    Meskipun demikian, Dietriech juga menyoroti sejumlah tantangan di sektor kelautan Indonesia, antara lain penangkapan ikan ilegal. Tindakan tersebut menyebabkan kerugian dan membahayakan konservasi sumber daya laut.

    “Penegakan hukum yang tegas dan pengawasan yang intensif sangat diperlukan,” ucapnya.

    Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan pelabuhan, cold storage, dan jaringan transportasi yang efisien untuk mendukung rantai pasok.

    Di sisi lain, sektor kelautan juga tidak terlepas dari ancaman perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, Dietriech menegaskan ancaman terhadap ekosistem laut menuntut tindakan konservasi dan mitigasi yang ketat.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tips Sehat Miliarder Jeff Bezos, Tetap Tampil Bugar di Usia 61 Tahun

    Tips Sehat Miliarder Jeff Bezos, Tetap Tampil Bugar di Usia 61 Tahun

    Jakarta

    Miliarder, pendiri Amazon, dan salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia bisnis Jeff Bezos membuat warganet terpukau. Pasalnya, di usianya yang sudah 61 tahun, penampilan Bezos masih terlihat awet muda.

    Saat berusia 60 tahun, Bezos menunjukkan bahwa ia mulai mengubah diri dan mengutamakan kesehatannya. Gaya hidupnya yang sehat juga sangat menarik dan menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.

    Seperti apa rahasia awet muda Jeff Bezos di usia 61 tahun? Dikutip dari News Ukraine, berikut tipsnya:

    1. Olahraga dan Gaya Hidup Sehat

    Salah satu alasan utama penampilan Jeff Bezos yang mengesankan adalah disiplinnya dalam hal aktivitas fisik. Miliarder itu sangat memperhatikan olahraganya, seperti latihan kardio dan kekuatan.

    Menurut keluarganya, Bezos memiliki pelatih pribadi yang membantunya tetap bugar. Selain aktivitas fisik, ia juga mengonsumsi makanan yang seimbang.

    Pola makannya mencakup banyak sayuran, protein, dan lemak sehat, serta tidak mengonsumsi makanan olahan ataupun gula dalam jumlah berlebihan. Diketahui, Bezos mulai lebih memperhatikan gaya hidup sehatnya setelah ia meninggalkan jabatannya sebagai CEO Amazon.

    2. Tidur adalah Kunci Energi

    Bezos berulang kali menekankan pentingnya tidur yang berkualitas. Dalam salah satu wawancaranya, Bezos menekankan bahwa ia mencoba tidur setidaknya delapan jam setiap malam.

    Menurutnya, tidur yang baik memungkinkannya untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan mempertahankan produktivitas yang tinggi sepanjang hari.

    3. Teknik Mengurangi Stres

    Rahasia lain dari penampilan awet muda Bezos adalah kemampuannya dalam mengelola stres. Ia lebih suka meditasi dan berjalan-jalan secara teratur di alam.

    Bezos juga dikenal karena kemampuannya untuk mendelegasikan tugas, yang memungkinkannya untuk mengurangi beban kerjanya dan menjaga keseimbangan emosional.

    4. Kebahagiaan Pribadi

    Kehidupan pribadinya memainkan peran penting di masa mudanya. Setelah perceraiannya pada 2019, Bezos membangun hubungan lagi dengan jurnalis Lauren Sanchez.

    Pasangan itu sering bepergian dan berbagi hobi, seperti menyelam atau kegiatan luar ruangan lainnya. Kebahagiaan dalam kehidupan pribadi mereka tidak diragukan lagi dan dapat menambah energi serta inspirasi.

    5. Peduli dengan Penampilan

    Bezos juga tidak mengabaikan penampilannya. Menurut banyak kabar, ia kerap mengunjungi dokter kulit dan menggunakan produk anti-penuaan.

    Selain itu, gaya Bezos berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya seperti pakaiannya yang modern dan penampilannya yang sempurna memberikan kesan sebagai orang yang muda dan energik.

    Pada intinya, rahasia awet muda dari Jeff Bezos adalah kombinasi dari aktivitas fisik, pola makan yang sehat, tidur yang berkualitas, pengelolaan stres, dan perawatan penampilan.

    Hal itu yang membuatnya terlihat tetap energik dan jauh lebih muda dari usia yang sebenarnya. Kebiasaannya ini membuktikan bahwa berinvestasi pada diri sendiri adalah investasi terbaik yang mempertahankan penampilan serta kesehatan yang prima.

    (sao/kna)

  • Jangan Disepelekan, Kelelahan Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Diabetes-Kanker

    Jangan Disepelekan, Kelelahan Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Diabetes-Kanker

    Jakarta

    Merasa lelah terus menerus meski sudah tidur cukup, perlu diwaspadai. Dalam beberapa kasus, kelelahan berkepanjangan bukan hanya disebabkan aktivitas fisik, stres bekerja, atau minimnya frekuensi waktu tidur.

    dr Sky Koh, konsultan asosiasi dan dokter keluarga di National University Polyclinics di Singapura melihat tren peningkatan kasus kelelahan berkepanjangan.

    “Saya cukup sering menangani kasus kelelahan, sekitar dua atau tiga dari setiap 100 pasien,” kata dr Koh, dikutip dari CNA, Selasa (1/7/2025).

    “Merasa lelah sepanjang waktu itu tidak normal. Penting untuk menyadarkan masyarakat bahwa tubuh seharusnya merasa segar dan bertenaga setelah tidur yang cukup.”

    Ciri-ciri kelelahan berkepanjangan meliputi:

    rasa ngantuk berlebihansakit kepala berulangpusingnyeri otot dan lemaskehilangan motivasi atau minat terhadap aktivitasterganggunya kesehatan emosional.

    Sayangnya, pasien jarang datang dan langsung menyadari gejala ini. Biasanya, mereka mengeluhkan gejala seperti kelelahan terus-menerus, kurang energi, atau mengantuk berlebihan yang mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan dengan teman, rekan kerja, keluarga, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

    Risiko Kanker dan Diabetes

    Kelelahan bisa menjadi satu gejala dari beberapa penyakit serius termasuk kanker dan diabetes. Tetap perlu dicatat, bukan berarti setiap merasakannya menandakan risiko kanker hingga diabetes.

    Memang apa sih kaitannya?

    1. Kanker

    Sel-sel sehat harus bersaing dengan sel-sel tumor untuk mendapatkan nutrisi. Selain itu, tubuh juga menghabiskan energi imbas peradangan kronis akibat kanker, kata dr Koh.

    Faktanya, kelelahan akibat kanker dialami oleh 80 persen hingga 100 persen pengidap kanker, menurut Cleveland Clinic. “Kelelahan jenis ini membuatmu merasa sangat lelah tanpa alasan yang jelas. Orang yang mengalaminya menggambarkannya sebagai rasa lelah yang melumpuhkan dan tidak hilang meski sudah banyak istirahat atau tidur,” beber dr Koh.

    Beberapa jenis kanker lebih menguras energi daripada yang lain. Misalnya, kanker payudara dan prostat dapat mengubah kadar hormon dalam tubuh, yang berdampak pada berbagai gejala termasuk kelelahan, menurut Cancer Research UK.

    Beberapa kanker darah, serta kanker pankreas dan kolorektal, dapat menghasilkan sitokin, sekelompok protein yang penting bagi sistem kekebalan tubuh. Namun, sitokin ini juga bisa menyebabkan kelelahan.

    Kanker lainnya, tambah Cancer Research UK, dapat mengeluarkan zat yang menghentikan tubuh dalam menggunakan nutrisi seperti kalsium dan kalium yang penting untuk fungsi jantung dan otot. Akibatnya, kamu akan merasa mengantuk dan lelah.

    2. Diabetes

    Saat kamu makan, makanan akan dicerna menjadi gula darah atau glukosa. Kemudian, pankreas mengeluarkan insulin agar tubuh bisa menggunakan glukosa ini sebagai sumber energi. Pada pengidap diabetes, tubuh tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup untuk memanfaatkan gula darah. Tanpa sumber energi ini, sel-sel tubuh menjadi lemah atau kelelahan.

    “Gula darah rendah juga bisa menyebabkan kelelahan, terutama pada mereka yang sering mengalaminya dan tidak cukup mendapat peringatan saat kadar gula turun,” tulis Medical News Today.

    “Seseorang masih bisa merasa lelah meski sudah menjalani pengobatan untuk gula darah rendah.”

    Itu baru hanya bagian tentang glukosa. Rasa haus berlebihan dan sering buang air kecil, meski tidak secara langsung menyebabkan kelelahan, bisa mengganggu tidur malam.

    “Faktor biologis seperti peradangan, kerusakan organ, dan ketidakseimbangan hormon juga bisa menyebabkan kelelahan,” tambah Dr Koh.

    (naf/naf)

  • Kementan-Ombudsman menekan biaya tinggi perdagangan ternak antarpulau

    Kementan-Ombudsman menekan biaya tinggi perdagangan ternak antarpulau

    Yang sering dikeluhkan itu adalah terkait persoalan adanya biaya ekonomi tinggi dalam hal perdagangan hewan antarpulau.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Ombudsman RI bersinergi menekan biaya tinggi perdagangan ternak antarpulau dengan membenahi sistem perizinan, memperkuat transparansi, serta mendorong integrasi kebijakan antara pusat dan pemerintah daerah.

    Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika mengatakan pihaknya menemukan tingginya biaya ekonomi dalam perdagangan ternak antarpulau yang bukan disebabkan Kementan, melainkan akibat aturan dan pungutan dari pemerintah daerah yang belum transparan dan terintegrasi.

    “Yang sering dikeluhkan itu adalah terkait persoalan adanya biaya ekonomi tinggi dalam hal perdagangan hewan antarpulau,” kata Yeka, di Jakarta, Selasa.

    Mengenai hal itu, Ombudsman bersama Kementan bersepakat segera memanggil kepala dinas provinsi dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan Jawa Timur, serta Badan Karantina Indonesia termasuk pengusaha untuk menyusun solusi bersama terhadap praktik biaya tambahan yang memberatkan peternak.

    “Duduk sama-sama dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk membahas ini, agar persoalan ini tidak terjadi lagi di tahun depan,” ujarnya.

    Ombudsman menegaskan praktik pengenaan biaya antara Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta untuk memperoleh kuota, dan rekomendasi mendatangkan sapi dari luar daerah terjadi karena lemahnya sistem informasi.

    Untuk itu, sistem layanan akan diintegrasikan agar pengajuan izin dan kuota perdagangan ternak dilakukan secara transparan dan dapat diawasi seluruh pihak termasuk oleh pelaku usaha peternakan.

    “Tentunya ini ulah oknum. Mengapa ini terjadi? Kami melihat di sini ada sistem yang belum transparan. Intinya apa? Penguatan sistem dan kelembagaan, karena ini tidak diatur oleh Kementerian Pertanian, ini kewenangannya daerah,” ujarnya lagi.

    Persoalan itu dianggap penting, karena berdampak langsung pada harga jual dan kelayakan usaha peternakan rakyat yang ingin memperluas pasok sapi ke luar daerah secara legal dan efisien.

    Langkah itu diharapkan menjadi solusi permanen mengatasi biaya yang selama ini menghambat efisiensi dan akses peternak terhadap pasar ternak nasional lintas provinsi.

    “Biasanya kalau sudah ketemu dengan pemberi izinnya, nanti praktik-praktik seperti ini dapat ditekan dengan signifikan,” ujar Yeka pula.

    Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda mengatakan pihaknya membutuhkan dukungan Ombudsman dalam memperkuat regulasi, kelembagaan, serta peran dan kebijakan direktorat yang dipimpinnya.

    “Khususnya terkait dengan upaya percepatan penyediaan protein hewani dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis dan juga mendukung program swasembada pangan yang menjadi concern kita semua,” kata Agung.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ilmuwan Temukan Sel ‘Manusia Salju’, Misteri Alzheimer Makin Terbuka

    Ilmuwan Temukan Sel ‘Manusia Salju’, Misteri Alzheimer Makin Terbuka

    Bisnis.com, JAKARTA — Ilmuwan dari University of Virginia, Amerika Serikat (AS), menemukan struktur baru dalam sel manusia yang belum pernah terlihat. Bentuknya seperti manusia salju.

    Struktur ini disebut sebagai hemifusome, dan diyakini berperan dalam proses penyortiran, daur ulang, hingga pembuangan protein di dalam sel. Seperti halnya organ dalam tubuh manusia, organel di dalam sel juga memiliki fungsi khusus masing-masing. 

    Melansir laman Live Science pada Selasa (1/7/2025) penemuan hemifusome bermula saat tim yang dipimpin oleh Asisten Profesor Seham Ebrahim sedang mengamati filamen yang menjaga bentuk sel. Dalam citra 3D hasil pengamatan, mereka terus-menerus menemukan struktur aneh yang semula diduga hanya artefak mikroskopis saja. 

    Namun, setelah diteliti lebih lanjut, struktur ini ternyata merupakan bagian asli dari sel. Ebrahim menggambarkan bentuk hemifusome seperti manusia salju yang mengenakan syal terdiri dari kepala kecil yang terhubung ke badan besar, dengan garis batas tipis di antara keduanya. 

    Ukuran organel ini sangat kecil, hanya sekitar 100 nanometer, kurang dari separuh ukuran mitokondria, organel terkenal yang berfungsi sebagai pusat energi sel.

    Penemuan ini dimungkinkan berkat teknik pencitraan cryo electron tomography (cryo-ET), yang membekukan sel secara cepat untuk mempertahankan struktur alaminya. 

    “Teknik ini menghasilkan citra 3D berkualitas tinggi tanpa bantuan bahan kimia atau pewarnaan, sehingga sel dapat dilihat dalam kondisi paling alami, seperti bola kaca transparan,” kata Ebrahim. 

    Hasil riset ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications pada Mei lalu. Dalam makalahnya, para peneliti menyebut metode pencitraan lain yang lebih kasar mungkin telah membuat hemifusome luput dari pengamatan sebelumnya. 

    Selain itu, ukuran hemifusome yang sangat kecil kemungkinan membuatnya tampak kabur atau tak terdeteksi dalam metode observasi sel hidup yang umum digunakan.

    Salah satu temuan menarik dalam studi ini adalah konfigurasi dua vesikel (struktur mirip balon yang digunakan sel untuk mengangkut protein dan hormon) yang menyatu sebagian. 

    Hemifusome terbentuk dari dua vesikel yang bergabung dan dipisahkan oleh dua lapisan lemak (lipid bilayer). Keberadaan struktur “hemifused” seperti ini sebelumnya hanya diprediksi secara teori dalam bidang biofisika, tetapi baru kali ini berhasil diamati langsung dalam sel hidup.

    Nama “hemifusome” diambil dari istilah hemifusi, yang merujuk pada proses penyatuan sebagian dua membran sel. 

    Menurut Ebrahim, hemifusome bisa dikategorikan sebagai organel karena sifatnya yang fungsional dan tidak hanya muncul sementara seperti struktur membran lain yang terbentuk dan menghilang selama proses transportasi sel.

    Meski keberadaan hemifusome sudah dipastikan, para ilmuwan belum mengetahui secara pasti fungsi, siklus hidup, maupun komposisinya.

    Ebrahim menduga hemifusome mungkin merupakan cikal bakal dari jenis vesikel tertentu, dan berperan penting dalam proses daur ulang atau pembuangan membran sel. 

    Proses ini sangat krusial agar limbah tidak menumpuk dan mengganggu kinerja sel. Menariknya, pemahaman lebih lanjut tentang hemifusome bisa membuka wawasan baru terkait penyakit seperti Alzheimer, yang berkaitan dengan kegagalan tubuh dalam membersihkan protein abnormal yang menumpuk di otak.

    “Tanpa cryo-ET, kita mungkin tidak akan pernah melihat struktur ini. Kemungkinan masih banyak dunia tersembunyi dalam sel yang belum kita temukan,” ungkapnyq. 

    Di sisi lain, peneliti independen, Yi-Wei Chang dari University of Pennsylvania yang tidak terlibat dalam studi, menyebut temuan ini sangat mungkin merupakan struktur alami dan bukan hasil distorsi dari proses pembekuan. 

    “Jika peran dan fungsinya terbukti dalam studi lanjutan, hemifusome bisa masuk dalam klasifikasi baru sebagai struktur perantara dalam proses fusi membran pada sel mamalia,” katanya.