Produk: protein

  • Ramai-ramai Bantah Timothy Ronald, Sesat Menyebut Ngegym Aktivitas Bodoh

    Ramai-ramai Bantah Timothy Ronald, Sesat Menyebut Ngegym Aktivitas Bodoh

    Jakarta

    Nama Timothy Ronald belakangan menjadi sorotan publik, khususnya mereka yang aktif nge-gym. Konten kreator yang beken dengan julukan ‘Raja Kripto’ ini menyebut ngegym atau olahraga angkat beban merupakan aktivitas yang hanya dilakukan oleh orang kurang pintar atau bodoh.

    “Menurut gua, orang yang suka nge-gym yang sampai jadi banget badannya, nggak mungkin sepintar itu. Karena itu aktivitas paling goblok yang pernah gue ketemu,” beber Timothy, dalam salah satu podcast yang kemudian potongan videonya ramai diunggah ulang di berbagai platform media sosial.

    Nge-gym Meningkatkan Kesehatan Otak

    Faktanya, pakar neurologi dr Mursyid Bustami SpS dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr Mahar Mardjono punya pendapat berbeda.

    “Olahraga apabila dilakukan sesuai dengan prinsip kesehatan akan meningkatkan dan memelihara kesehatan terutama kesehatan fisik. Kesehatan fisik yang baik akan menunjang kesehatan otak termasuk fungsi kognitif,” kata dr Mursyid saat dihubungi detikcom, Jumat (1/8/2025).

    “Salah satu fungsi kognitif yang baik yang saya maksud misalnya tidak pelupa,” sambungnya.

    Pernyataan yang Menyesatkan

    Spesialis olahraga dr Andhika Raspati menekankan ini merupakan pernyataan yang menyesatkan. Bahkan, ditakutkan dapat memengaruhi masyarakat untuk tidak lagi berolahraga.

    “Nggak ada olahraga untuk orang bodoh, nggak ada olahraga yang sama sekali nggak ada ilmunya, setiap olahraga itu ada ilmunya, even bahkan kita bicara dari segi olahraga gym saja,” kata dr Andhika.

    “Gerakannya benar atau nggak, berapa beban yang harus diangkat, berapa repetisi-nya terus kapan kita ngebagi bagian-bagian tubuh, gerakan otot yang mana segala macam itu kan mikir semua,” lanjut dia.

    Aktivitas gym sendiri bermanfaat bagi otak. Olahraga ini bisa memicu keseimbangan neurotransmitter otak, dopamin, endorfin. dr Andhika menyebut selama gym, siklus darah juga otomatis berjalan lebih lancar ke otak.

    “Iya pasti lah akan membuat otak menjadi lebih optimal fungsinya,” katanya.

    “Ditambah juga misalnya setelah latihan dia mesti minum protein berapa banyak, makan protein berapa banyak, terpenuhi nggak dari makanan sehari-harinya dan segala macam itu kan mikir semua juga, jadi itu statement yang sangat ngaco,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Mengenal Padel, Olahraga yang Kini Lagi Digandrungi Kaum Urban”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Ngegym Vs Kualitas Otak

    11 Konten

    Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik kontroversi. Para pakar umumnya tidak sependapat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Timothy Ronald Salah, Dokter Saraf Bilang Ngegym Bagus untuk Kognitif!

    Timothy Ronald Salah, Dokter Saraf Bilang Ngegym Bagus untuk Kognitif!

    Jakarta

    Pernyataan Timothy Ronald terkait nge-gym hanya untuk orang bodoh menuai kontroversi. Menurutnya, angkat beban merupakan sesuatu yang paling ‘goblok’ yang pernah ia temui.

    “Menurut gua, orang yang suka nge-gym yang sampai jadi banget badannya, nggak mungkin sepintar itu. Karena itu aktivitas paling goblok yang pernah gue ketemu,” beber Timothy, dalam salah satu podcast yang kemudian potongan videonya ramai diunggah ulang di berbagai platform media sosial.

    Lantas, benarkah olahraga, dalam hal ini angkat beban merupakan aktivitas yang tidak berdampak baik ke kesehatan otak?

    Menjawab hal ini, pakar neurologi dr Mursyid Bustami SpS dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr Mahar Mardjono tak sependapat.

    “Olahraga apabila dilakukan sesuai dengan prinsip kesehatan akan meningkatkan dan memelihara kesehatan terutama kesehatan fisik. Kesehatan fisik yang baik akan menunjang kesehatan otak termasuk fungsi kognitif,” kata dr Mursyid saat dihubungi detikcom, Jumat (1/8/2025).

    “Salah satu fungsi kognitif yang baik yang saya maksud misalnya tidak pelupa,” sambungnya.

    Senada, spesialis olahraga dr Andhika Raspati, SpKO ikut buka suara. Ia menekankan pernyataan tersebut jelas menyesatkan dan khawatir memicu masyarakat luas malah memilih tidak aktif berolahraga. Tidak ada satupun jenis olahraga yang disebutnya tidak melibatkan peran otak.

    “Nggak ada olahraga untuk orang bodoh, nggak ada olahraga yang sama sekali nggak ada ilmunya, setiap olahraga itu ada ilmunya, even bahkan kita bicara dari segi olahraga gym saja,” kata dr Andhika.

    “Gerakannya benar atau nggak, berapa beban yang harus diangkat, berapa repetisi-nya terus kapan kita ngebagi bagian-bagian tubuh, gerakan otot yang mana segala macam itu kan mikir semua,” lanjut dia.

    Aktivitas gym sendiri bermanfaat bagi otak. Olahraga ini bisa memicu keseimbangan neurotransmitter otak, dopamin, endorfin. dr Andhika menyebut selama gym, siklus darah juga otomatis berjalan lebih lancar ke otak.

    “Iya pasti lah akan membuat otak menjadi lebih optimal fungsinya,” katanya.

    “Ditambah juga misalnya setelah latihan dia mesti minum protein berapa banyak, makan protein berapa banyak, terpenuhi nggak dari makanan sehari-harinya dan segala macam itu kan mikir semua juga, jadi itu statement yang sangat ngaco,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

    Ngegym Vs Kualitas Otak

    12 Konten

    Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik kontroversi. Para pakar umumnya tidak sependapat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Jangan Kaget, Ternyata Ini Organ Tubuh yang Paling Cepat Menua

    Jangan Kaget, Ternyata Ini Organ Tubuh yang Paling Cepat Menua

    Jakarta

    Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ada beberapa organ tubuh manusia bisa lebih cepat menua dari yang lain. Hal ini menjadi sebuah pembuka peluang baru untuk memahami, melacak, dan berpotensi mengintervensi efek penuaan pada manusia.

    Studi inovatif ini ingin menciptakan semacam peta penuaan, yang mempertimbangkan tubuh dalam bagian-bagian penyusunnya. Ini adalah studi pertama dari jenisnya yang melakukan investigasi komprehensif terhadap organ terisolasi dalam konteks penanda protein untuk penuaan, dan mengamati bagaimana penanda tersebut berubah selama periode 50 tahun.

    Dengan demikian, studi ini mengatakan apa yang disebut para ahli sebagai ‘cetak buri proteomik penuaan di seluruh jaringan manusia’. Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Cell ini, para ahli membahas bagaimana protein dalam tubuh berubah seiring bertambahnya usia.

    Penelitian ini mengidentifikasi bahwa penuaan tampaknya benar-benar dimulai pada usia 50 tahun. Setelah itu, terjadi perubahan yang nyata pada kadar protein.

    Hasil penelitian juga menunjukkan mekanisme yang menjelaskan pemicu penuaan sistemik sekitar usia 30 tahun. Mereka menyebut bahwa salah satu organ dalam tubuh menua jauh lebih awal daripada usia.

    “Di antara semua organ, aorta menunjukkan fluktuasi proteomik yang paling menonjol dan berkelanjutan sepanjang rentang hidup,” tulis para ahli yang dikutip dari IFLScience.

    “Pada usia 30 tahun, proporsi keseluruhan (protein yang diekspresikan secara berbeda) tetap rendah di sebagian besar jaringan, kecuali aorta, limpa, dan kelenjar adrenal. Dengan kelenjar adrenal menunjukkan perubahan ekspresi protein yang lebih signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa homeostasis endokrin mungkin merupakan salah satu peristiwa pemicu penuaan sistemik,” sambungnya.

    Dalam pertumbuhan manusia, aorta menjadi organ yang jauh lebih cepat menua daripada organ tubuh lainnya. Menariknya lagi adalah bagaimana aorta menyebarkan informasi ke seluruh tubuh bahwa ia tidak seperti dulu lagi.

    Aorta merupakan pembuluh darah arteri terbesar dalam tubuh manusia. Itu bertugas membawa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.

    “Penemuan yang menarik, pembuluh darah bukan sekadar pipa. Mereka termasuk organ pertama yang menua dan berubah menjadi ‘menara radio’,” jelas penulis studi Profesor Guang-Hui Liu dari Universitas Akademi Ilmu Pengetahuan China.

    “Dari sana, mereka menyiarkan protein seperti GAS6 yang mempercepat penuaan di banyak organ lain. Protein yang sama ini dapat memperingatkan kita bahwa penuaan sedang meningkat sekaligus berfungsi sebagai target untuk memperlambatnya.”

    Tampaknya, aorta manusia secara efektif merupakan sensor dan penyiar penuaan paling awal dan mengirimkan sinyal melalui protein yang disekresikan. Pemahaman ini berpotensi merevolusi cara manusia berpikir tentang penuaan, memberikan target spesifik organ untuk diteliti, dan mungkin diintervensi jika tidak ingin bertindak secara biologis sesuai usia manusia.

    “Studi ini membingkai ulang penelitian penuaan. Alih-alih organ terpisah, studi ini meneliti bagaimana mereka berkomunikasi melalui faktor-faktor yang ditularkan melalui darah,” terang Liu.

    “Menentukan organ yang menua paling cepat dapat memungkinkan kita menetralkan ‘protein penuaan’ yang mereka sekresikan dan memperlambat penurunan sistemik, yang pada akhirnya mengurangi risiko penyakit kronis,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Gomina Redakan Nyeri Sendi & Napas Lega dengan Kebaikan Spirulina Biru

    Gomina Redakan Nyeri Sendi & Napas Lega dengan Kebaikan Spirulina Biru

    Jakarta

    Di tengah padatnya rutinitas, tubuh sering kali memberi sinyal kecil-sendi yang mulai terasa nyeri, napas yang terasa berat, atau stamina yang pelan-pelan menurun. Saat itulah kita sadar menjaga kesehatan bukan lagi soal menunda, tapi soal menemukan cara yang tepat dan mudah dijalani setiap hari.

    Salah satu cara yang kini banyak dipilih adalah beralih ke produk alami yang bisa mendukung kesehatan dari dalam. Gomina hadir sebagai salah satu jawabannya. Minuman sehat berbasis susu kambing, diperkaya dengan spirulina biru dan ekstrak temulawak ini dirancang khusus untuk membantu merawat tubuh secara menyeluruh.

    Spirulina Biru, Redakan Nyeri Badan, Pegal Linu & Nafas Tetap Adem

    Anda mungkin sudah familiar sama spirulina hijau, superfood kaya nutrisi yang sering menjadi bahan smoothies sehat. Namun ternyata, terdapat varian ‘next level’ spirulina lainnya, yakni spirulina biru alias phycocyanin.

    Warna birunya yang khas berasal dari fikosianin – pigmen alami yang mempunyai sifat antiinflamasi dan antioksidan kuat. Artinya, spirulina biru pada Gomina bisa membantu tubuh melawan peradangan, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, dan bahkan menjaga sistem imun tetap prima. Cocok buat Anda yang sering merasa cepat capek, gampang sakit, atau memiliki keluhan di pernapasan.

    Berikut ini berapa keajaiban dari fikosianin berdasarkan penelitian antara lain:

    1. Fikosianin secara aktif dapat menghambat jalur inflamasi dalam tubuh, membantu meredakan rasa sakit dan pembengkakan pada sendi.

    2. Sebagai antioksidan kuat, fikosianin membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel di persendian dan saluran pernapasan. Perlindungan ini penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang dan mempercepat proses pemulihan.

    3. Fikosianin diketahui dapat memodulasi respons imun, menjadikannya sekutu yang baik untuk kesehatan pernapasan.

    Dengan seluruh manfaat ini, Gomina hadir membawa solusi bagi kesehatan tubuh. Dengan menggabungkan kekuatan spirulina biru dalam formulasi premiumnya, Gomina tidak hanya membantu meredakan gejala, tapi juga menyentuh langsung akar masalahnya. Baik untuk mengatasi pegal-pegal, atau membuat nafas lebih lega saat beraktivitas, Gomina bisa menjadi partner setia buat hidup lebih nyaman dan aktif.

    Kombinasi Alami yang Saling Menguatkan

    Gomina bukan hanya sekadar minuman sehat. Di dalam setiap sachetnya, terkandung kekuatan kombinasi bahan-bahan alami seperti spirulina biru, susu kambing, dan temulawak yang bekerja harmonis untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh. Berikut adalah tiga manfaat utama yang bisa kamu rasakan:

    1. Membantu Meredakan Sesak Napas dan Batuk Berdahak

    Di tengah cuaca yang tidak menentu dan kualitas udara yang sering buruk, saluran pernapasan rentan mengalami gangguan mulai dari tenggorokan gatal, batuk berdahak, hingga sesak napas. Gomina hadir dengan kombinasi spirulina biru dan susu kambing, dua bahan alami yang telah dikenal membantu menjaga kesehatan sistem pernapasan:

    – Spirulina biru (phycocyanin) memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang membantu meredakan iritasi pada saluran napas.

    – Susu kambing, dengan kandungan alami yang lembut di tenggorokan, membantu melonggarkan lendir dan menenangkan batuk.

    Dengan konsumsi rutin, Gomina membantu tubuh lebih tangguh dalam menghadapi perubahan cuaca, polusi, atau paparan debu dan asap.

    2. Meredakan Nyeri Tulang, Sendi, dan Otot

    Aktivitas sehari-hari, terutama yang melibatkan banyak gerakan fisik atau duduk terlalu lama, bisa memicu ketegangan pada otot dan sendi. Gomina mengandung temulawak dan spirulina biru, dua bahan alami yang berperan aktif dalam menjaga kesehatan sistem muskuloskeletal.

    -Temulawak terkenal sebagai anti inflamasi alami yang dapat membantu meredakan nyeri ringan akibat radang sendi atau kelelahan otot.

    -Spirulina biru mendukung regenerasi sel dan mengurangi stres oksidatif pada jaringan tubuh, sehingga membantu pemulihan setelah aktivitas fisik berat.

    Gomina cocok dikonsumsi oleh orang dewasa aktif, pekerja yang banyak bergerak, hingga lansia yang membutuhkan dukungan sendi dan tulang setiap hari.

    3. Menjaga Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh Secara Menyeluruh

    Tubuh yang sehat adalah hasil dari sistem imun yang kuat dan metabolisme yang seimbang. Gomina membantu memenuhi kebutuhan harian akan nutrisi penting dengan kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan alami dari:

    – Susu kambing, sumber kalsium dan protein berkualitas tinggi.

    – Spirulina biru, kaya akan vitamin B, zat besi, dan fitonutrien.

    – Temulawak, mendukung fungsi hati dan sistem detoksifikasi tubuh.

    Kombinasi ini bekerja secara sinergis untuk meningkatkan daya tahan tubuh, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, serta menjaga tubuh tetap bugar dan berenergi setiap hari. Gomina bukan sekadar minuman sehat-ini adalah solusi alami yang mendukung kualitas hidupmu dari dalam. Dengan rasa yang enak dan manfaat nyata, Gomina siap menemani gaya hidup sehat setiap hari.

    Rasa yang Ramah di Lidah dan Cocok untuk Semua

    Salah satu tantangan terbesar saat memilih minuman sehat adalah rasa. Banyak produk kesehatan yang kaya manfaat, tapi sayangnya kurang bersahabat di lidah. Namun, Gomina berhasil mematahkan stigma itu. Berikut adalah alasan mengapa Gomina menjadi favorit banyak kalangan:

    1. Rasa yang Lembut dan Bersahabat

    Aroma vanilla yang alami dan menenangkan membuat Gomina terasa lembut sejak tegukan pertama.

    Tekstur ringan dan tidak pahit membuat Gomina mudah diterima oleh berbagai usia.

    Gomina tidak meninggalkan aftertaste yang mengganggu seperti minuman herbal kebanyakan.

    2. Aman untuk Semua Kalangan

    Gomina dirancang untuk bisa dikonsumsi secara aman oleh berbagai kelompok usia dan kondisi tubuh antara lain:

    Anak-anak usia mulai dari 2 tahun.

    Orang dewasa dengan gaya hidup aktif maupun pasif.

    Ibu hamil dan menyusui, karena kandungan alaminya yang tidak membahayakan.

    3. Mudah Dikonsumsi Kapan Saja

    Cara penyajian Gomina sangat sederhana dan bisa dilakukan siapa saja.
    Berikut cara penyajiannya:
    – Tuangkan 1 sachet (22 gram) ke dalam 150 ml air panas.
    – Aduk rata hingga larut sempurna.
    – Minum selagi hangat untuk mendapatkan manfaat optimal.

    Praktis untuk Gaya Hidup Modern

    Dengan kemasan serbuk yang praktis dan masa simpan panjang, Gomina bisa dibawa ke kantor, diselipkan di tas saat bepergian, atau disiapkan setiap pagi sebagai bagian dari rutinitas sehat. Tanpa perlu repot, tubuh tetap mendapat dukungan alami untuk menjalani hari dengan lebih nyaman. Gomina dirancang untuk Anda yang aktif, sibuk, dan butuh solusi sehat tanpa ribet. Berikut alasannya kenapa Gomina cocok jadi bagian dari rutinitas harian:

    1. Mudah Dibawa ke Mana Saja

    Dikemas dalam bentuk serbuk sachet sekali seduh (22 gram).

    Ringan dan tidak makan tempat-bisa diselipkan di tas kerja, ransel, bahkan pouch kecil.

    Cocok dibawa saat ke kantor, travelling, atau sekadar hangout.

    2. Fleksibel untuk Jadwal yang Padat

    Bisa jadi teman minum pagi hari untuk memulai hari dengan lebih segar.

    Enak juga diseduh sore hari saat butuh relaksasi setelah aktivitas.

    Praktis disiapkan kapan pun kamu butuh boost alami.

    3. Tahan Lama, Hemat Tempat

    Masa simpan panjang sehingga aman disimpan di dapur, laci kantor, atau bawa untuk stok perjalanan.

    Tidak memerlukan kulkas atau penyimpanan khusus-cukup simpan di tempat kering saja!

    Gomina hadir untuk Anda yang ingin tetap sehat, tanpa mengorbankan waktu dan kenyamanan. Sebab, gaya hidup modern butuh solusi yang cepat, enak, serta bermanfaat-dan Gomina jawabannya.

    Gomina bukan sekadar minuman kesehatan. Gomina adalah teman harian untuk Anda yang ingin tetap aktif, nyaman bergerak, dan bernapas lega-dengan sentuhan alami dari spirulina biru. Informasi lengkap terkait Gomina dapat dilihat melalui https://susugomina.com.

    (ega/ega)

  • Gaduh Timothy Ronald Sebut Ngegym Hanya untuk Orang Bodoh, Dokter Buka Suara

    Gaduh Timothy Ronald Sebut Ngegym Hanya untuk Orang Bodoh, Dokter Buka Suara

    Jakarta

    Nama Timothy Ronald belakangan disorot pasca gaduh menganggap olahraga gym hanya diperuntukkan bagi kelompok orang bodoh alias tidak pintar. Pernyataan pria 24 tahun yang populer dengan panggilan ‘Raja Kripto Indonesia’ sontak memicu pro-kontra, termasuk di lingkup praktisi kebugaran.

    “Menurut gue, orang yang suka nge-gym, yang sampai jadi banget badannya, itu nggak mungkin sepinter itu,” beber Timothy, dalam salah satu podcast yang kemudian potongan videonya ramai diunggah ulang di berbagai platform media sosial.

    Spesialis olahraga dr Andhika Raspati, SpKO ikut buka suara. Ia menekankan anggapan viral tersebut jelas menyesatkan dan khawatir memicu masyarakat luas malah memilih tidak aktif berolahraga. Tidak ada satupun jenis olahraga yang disebutnya tidak melibatkan peran otak.

    Dalam kasus gym, setiap gerakan bahkan diperhitungkan untuk benar-benar menghasilkan efek yang maksimal.

    “Nggak ada olahraga untuk orang bodoh, nggak ada olahraga yang sama sekali nggak ada ilmunya, setiap olahraga itu ada ilmunya, even bahkan kita bicara dari segi olahraga gym saja,” beber dr Andhika saat dihubungi detikcom, Jumat (1/8/2025).

    “Gerakannya benar atau nggak, berapa beban yang harus diangkat, berapa repetisi-nya terus kapan kita ngebagi bagian-bagian tubuh, gerakan otot yang mana segala macam itu kan mikir semua,” lanjut dia.

    Tidak hanya itu, untuk memperbaiki postur dan bobot tubuh dengan aktivitas gym, yang juga meningkatkan massa otot, dibarengi dengan mengatur pola konsumsi ideal.

    “Ditambah juga misalnya setelah latihan dia mesti minum protein berapa banyak, makan protein berapa banyak, terpenuhi nggak dari makanan sehari-harinya dan segala macam itu kan mikir semua juga, jadi itu statement yang sangat ngaco,” sesalnya.

    Aktivitas gym sendiri bermanfaat bagi otak. Olahraga ini bisa memicu keseimbangan neurotransmitter otak, dopamin, ada endorfin. dr Andhika menyebut selama gym, siklus darah juga otomatis berjalan lebih lancar ke otak.

    “Iya pasti lah akan membuat otak menjadi lebih optimal fungsinya,” tegasnya.

    Menurut riset di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, aktivitas fisik termasuk gym dapat meningkatkan daya ingat dan mengurangi kecemasan atau depresi. Bahkan, bisa mengurangi penurunan kognitif, termasuk demensia.

    Sebuah studi menemukan bahwa penurunan kognitif hampir dua kali lebih umum terjadi pada orang dewasa yang tidak aktif dibandingkan dengan mereka yang aktif.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

    Ngegym Vs Kualitas Otak

    6 Konten

    Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik kontroversi. Para pakar umumnya tidak sependapat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Peneliti Temukan Vaksin untuk Semua Jenis Kanker, Bakal Diuji Coba ke Manusia

    Peneliti Temukan Vaksin untuk Semua Jenis Kanker, Bakal Diuji Coba ke Manusia

    Jakarta

    Peneliti saat ini tengah mengembangkan vaksin untuk semua jenis kanker dan akan segera diujicobakan ke manusia. Menurut studi pada hewan, vaksin kanker universal ini membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh melawan tumor dan memperkuat efek terapi kanker yang sudah ada.

    Mirip seperti vaksin untuk infeksi virus seperti flu, vaksin kanker dirancang untuk membantu sistem imun mengenali protein tertentu. Namun, sedikit berbeda dengan vaksin yang bertujuan mencegah penyakit, vaksin kanker ini dikembangkan untuk membersihkan sel-sel kanker yang sudah tumbuh dan mencegah kanker yang sudah diobati agar tidak kambuh.

    Vaksin kanker akan mengajarkan sel-sel kekebalan untuk mengenali ciri khas sel kanker.

    Meski begitu, ada tantangan besar yang dihadapi peneliti. Protein kanker yang menjadi target seringkali bervariasi pada tiap pasien. Ini berarti tiap vaksin kanker harus diformulasikan secara khusus.

    Walaupun vaksin ini bisa dibuat secara personal, ini akan memakan waktu panjang, dan kanker pasien mungkin akan mengalami mutasi lebih dulu.

    “Butuh waktu berbulan-bulan dari saat sampel pasien diambil hingga terapi personalnya tersedia,” kata peneliti sekaligus ahli onkologi anak di University of Florida Health, Dr Elias Sayour, dikutip dari Live Science, Jumat (1/8/2025).

    Dalam jurnal Nature Biomedical Engineering, vaksin eksperimental ini menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA). mRNA berfungsi sebagai cetak biru yang digunakan sel untuk membuat protein baru.

    Eksperimen ini menunjukkan sinyal interferon tipe-I memainkan peran penting dalam mendukung efektivitas terapi kanker yang umum digunakan, yaitu immune checkpoint inhibitors. Terapi tersebut bekerja dengan mengaktifkan kembali sel imun agar dapat menyerang kanker.

    Namun, banyak jenis kanker mampu mematikan sinyal ini, sehingga menghambat respons imun yang seharusnya muncul.

    Vaksin mRNA eksperimental yang dikembangkan berfungsi sebagai ‘reset’ sistem kekebalan. Ia bekerja dengan cara membangkitkan kembali sinyal interferon dan memicu respons imun terhadap tumor.

    Ketika diuji bersama checkpoint inhibitor pada tikus dengan melanoma (sejenis kanker kulit) yang kebal terhadap pengobatan, kombinasi ini terbukti lebih efektif dibandingkan penggunaan checkpoint inhibitor saja. Bahkan, saat digunakan secara mandiri pada jenis kanker lain seperti glioma (kanker otak) dan osteosarkoma paru (kanker tulang yang menyebar ke paru), vaksin ini tetap menunjukkan efek anti-kanker yang menjanjikan.

    “Saya pribadi yakin ini bisa digunakan untuk semua jenis kanker. Saya percaya ini adalah paradigma universal yang bisa diterapkan untuk mengobati kanker,” kata Sayour.

    Penelitian lebih lanjut pada manusia akan dilakukan untuk melihat efektivitasnya. Menurut ahli, perlu dipastikan vaksin menghasilkan respons imun yang bermanfaat tanpa memicu peradangan yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.

    Uji coba manusia tahap awal mulai dilakukan menggunakan strategi two-hit approach. Metode ini dilakukan dengan pemberian vaksin kanker yang siap pakai, lalu diikuti dengan vaksin kanker yang sudah dipersonalisasi.

    Diharapkan, cara ini bisa menghemat waktu pembuat vaksin personal pada pasien kanker. Uji coba ini dilakukan pada pasien yang memiliki dua jenis kanker kambuhan, glioma tingkat tinggi pada anak-anak atau osteosarkoma.

    “Pendekatan ini menghemat waktu berharga yang dibutuhkan untuk membuat vaksin personal dan bisa menghasilkan imunitas cepat yang kemudian dapat diperkuat oleh terapi personal,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (avk/kna)

  • Tanda Kiamat Muncul di Mana-Mana, Tampak Jelas di Keju

    Tanda Kiamat Muncul di Mana-Mana, Tampak Jelas di Keju

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak “kiamat” perubahan iklim akibat aktivitas manusia bisa terlihat jelas dari keju. Para ilmuwan memperingatkan bahan dasar pembuatan keju, kualitas susu sapi terpengaruh dengan krisis ini.

    Studi yang dipublikasikan di Journal of Dairy Science, peneliti dari Universite Clermont Auvergne Prancis menemukan rasa susu sapi yang berubah. Ini disebabkan makanan yang dikonsumsi hewan tersebut mengalami perubahan.

    Sapi mengonsumsi makanan pakan tambahan seperti jagung dan konsentrat. Sebab makanannya, rumput mengalami kekeringan dan membuatnya menjadi kurang untuk dikonsumsi sapi.

    Karena perubahan itu, membuat rasa kandungan gizi susu berubah. Pada akhirnya rasa keju pun menjadi kurang nikmat.

    “Kalau perubahan iklim terus berjalan seperti sekarang, kita akan merasakannya dalam rasa keju kita,” ujar Matthieu Bouchon, peneliti utama dari studi tersebut kepada Science News.

    Mereka melakukan penelitian pada 2021 dengan membandingkan dua kelompok sapi. Salah satunya mengonsumsi rumput dan sisanya diberi pakan tambahan.

    Sapi yang makan jagung akan menghasilkan sapi dengan volume setara dan emisi metana lebih rendah. Namun rasa susu yang dihasilkan kurang gurih dan kaya dibandingkan dengan sapi yang mengonsumsi rumput.

    Sapi yang merumput juga memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat. Kandungan ini penting bagi kesehatan jantung dan sistem pencernaan.

    Fenomena ini terjadi pada banyak wilayah. Mulai dari Eropa hingga Brasil.

    Salah satu peternak sapi perah asal Brasil, Gustavo Abijaodi mengatakan perubahan iklim membuat kandungan susu di sana menurun.

    “Kami menghadapi banyak masalah dengan kandungan protein dan lemak dalam susu karena suhu panas,” ungkap Abijaodi. “Kalau kami bisa menstabilkan dampak panas, sapi akan menghasilkan susu yang lebih baik dan bergizi.”

    Temuan lainnya adalah pola makan sapi berubah. Sebab suhu ekstrem karena pemanasan global membuat sapi makan lebih sedikit.

    “Sapi menghasilkan panas saat mencerna makanan, jadi kalau mereka sudah merasa panas, mereka akan makan lebih sedikit untuk menurunkan suhu tubuhnya,” kata Pakar peternakan lainnya, Marina Danes dari Universitas Federal Lavras, Brasil.

    Sapi yang makan lebih sedikit akan membuat daya tahan tubuh hewan menjadi menurun. Selain itu juga akan membuat hewan menjadi rentan terkena penyakit.

    “Proses ini bisa berujung pada penurunan daya tahan tubuh, membuat hewan lebih rentan terkena penyakit,” jelasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menkop jajaki kerja sama internasional terkait Kopdes Merah Putih

    Menkop jajaki kerja sama internasional terkait Kopdes Merah Putih

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    Menkop jajaki kerja sama internasional terkait Kopdes Merah Putih
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Juli 2025 – 19:23 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi Republik Indonesia Budi Arie Setiadi menerima kunjungan resmi Joesley Batista, pemilik utama J&F Investimentos, konglomerasi asal Brasil yang membawahi JBS S.A. Perusahaan peternakan dan salah satu perusahaan produsen protein terbesar di dunia.

    Pertemuan ini merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto, menjadi ajang penting untuk membahas potensi kemitraan strategis dalam transformasi koperasi di Indonesia, serta peluang investasi berdampak di sektor pangan, energi, dan teknologi keuangan.

    Sebagai sosok sentral di balik pertumbuhan J&F, Batista telah berhasil memperkuat posisi JBS di panggung global melalui strategi ekspansi yang berkelanjutan dan akuisisi perusahaan-perusahaan ternama seperti Swift, Pilgrim’s Pride, dan Moy Park. Portofolio J&F kini juga mencakup sektor energi melalui Âmbar Energia, serta ekosistem keuangan digital dengan platform seperti PicPay dan Banco Original yang menjangkau puluhan juta pengguna. Pendekatan ini mencerminkan komitmen Batista dalam mengembangkan bisnis yang terintegrasi dan adaptif terhadap kebutuhan pasar global.

    Dalam kesempatan tersebut, Batista menyampaikan ketertarikannya terhadap skema pembangunan ekonomi kerakyatan Indonesia, khususnya model Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang tengah digalakkan Presiden RI bersama jajaran Kabinetnya. Ia bahkan menyatakan minat untuk melakukan kunjungan langsung ke lokasi koperasi desa/kelurahan guna memahami secara mendalam praktik terbaik yang diterapkan, dengan rencana membawa pembelajaran tersebut ke Brasil sebagai inspirasi penguatan komunitas ekonomi di negaranya.

    Menteri Koperasi menyambut hangat inisiatif tersebut dan menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem koperasi yang terbuka terhadap kolaborasi internasional, selama tetap menjunjung prinsip keadilan, pemberdayaan, dan gotong royong. Pertemuan ini menandai langkah awal sinergi antara kekuatan industri global dan gerakan koperasi nasional sebagai pilar ekonomi masa depan.

    “Program Kopdes Merah Putih adalah Program yang berdampak sosial dengan kelayakan komersial,” ujar Budi Arie. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Peneliti Berhasil Pecahkan Misteri Golongan Darah Baru Setelah 50 Tahun

    Peneliti Berhasil Pecahkan Misteri Golongan Darah Baru Setelah 50 Tahun

    Jakarta

    Pada 1972, seorang wanita hamil menjalani pengambilan sampel darah. Dokter menemukan bahwa darahnya secara misterius kehilangan sebuah molekul permukaan, yang biasanya ditemukan pada semua sel darah merah lain yang diketahui saat itu.

    Setelah 50 tahun, ketiadaan molekul aneh ini akhirnya mendorong para peneliti dari Inggris dan Israel untuk mendeskripsikan sistem golongan darah baru pada manusia. Hingga 2024, tim tersebut mempublikasikan makalah mereka tentang penemuan itu di jurnal Blood.

    “Ini merupakan pencapaian besar dan puncak dari upaya tim yang panjang. Untuk akhirnya menetapkan sistem golongan darah baru ini dan mampu menawarkan perawatan terbaik bagi pasien yang langka,” jelas ahli hematologi dari UK National Health Service (NHS), Louise Tilley, dikutip dari ScienceAlert, Rabu (30/7/2025).

    Hal ini diungkapkannya pada September 2024, setelah hampir 20 tahun meneliti secara pribadi keanehan ini.

    Meskipun kita semua lebih familiar dengan sistem golongan darah ABO dan faktor Rh (yang merupakan kelebihan atau kekurangan), manusia sebenarnya memiliki banyak sistem golongan darah yang berbeda. Hal ini berdasarkan beragamnya protein dan gula permukaan sel yang melapisi sel darah.

    Tubuh menggunakan molekul antigen ini, di antara tujuan lainnya, sebagai penanda identifikasi untuk memisahkan dari hal yang berpotensi berbahaya.

    Jika penanda ini tidak cocok saat menerima transfusi darah, taktik penyelamatan jiwa ini dapat menyebabkan reaksi atau bahkan berakibat fatal.

    Sebagian besar golongan darah utama diidentifikasi pada awal abad ke-20. Banyak yang ditemukan sejak itu, seperti sistem darah Er yang pertama kali dijelaskan oleh peneliti pada 2022, tetapi hanya mempengaruhi sejumlah kecil orang. Hal ini juga berlaku untuk golongan darah baru.

    “Pekerjaan ini sulit karena kasus genetik sangat jarang,” jelas Tilley.

    Penelitian sebelumnya menemukan lebih dari 99,9 persen orang memiliki antigen AnWj yang hilang dari darah pasien di tahun 1972. Antigen ini terdapat pada protein mielin dan limfosit, sehingga para peneliti menyebut sistem yang baru dijelaskan ini sebagai golongan darah MAL.

    Ketika seseorang memiliki versi mutasi dari kedua salinan gen MAL, mereka akan memiliki golongan darah AnWj-negatif, seperti pasien hamil tersebut. Tilley dan tim mengidentifikasi tiga pasien dengan golongan darah langka yang tidak memiliki mutasi ini.

    Hasilnya menunjukkan bahwa terkadang kelainan darah juga dapat menyebabkan antigen tersebut seperti ditekan.

    “MAL adalah protein yang sangat kecil dengan beberapa sifat menarik yang membuatnya sulit diidentifikasi. Berarti, kami perlu melakukan berbagai bukti investigasi untuk mengumpulkan bukti yang kami butuhkan guna membantu sistem golongan darah ini,” terang ahli biologi sel dari University of the West of England, Tim Satchwell.

    Untuk memastikan mereka memiliki gen yang tepat, setelah puluhan tahun penelitian, tim tersebut memasukkan gen MAL normal ke dalam sel darah yang AnWj-negatif. Hal ini secara efektif mengirimkan antigen AnWj ke sel-sel tersebut.

    Protein MAL diketahui memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan membran sel dan membantu transportasi sel. Terlebih lagi, penelitian sebelumnya menemukan bahwa AnWj sebenarnya tidak ada pada bayi baru lahir, tetapi muncul setelah lahir.

    Menariknya, semua pasien AnWj-negatif yang diikutsertakan dalam penelitian ini memiliki mutasi yang sama. Tetapi, tidak ada kelainan sel atau penyakit lain yang ditemukan terkait dengan mutasi ini.

    Kini setelah para peneliti mengidentifikasi penanda genetik di balik mutasi MAL, pasien dapat diuji untuk mengetahui apakah golongan darah MAL negatif mereka merupakan turunan atau akibat supresi. Bisa jadi, itu adalah tanda adanya masalah medis lain yang mendasarinya.

    Kelainan darah langka ini dapat berdampak buruk bagi pasien. Semakin banyak yang dapat kita pahami, semakin banyak nyawa yang dapat diselamatkan.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Pentingnya Nutrisi Ibu Hamil di Balik Masih Tingginya Stunting di Indonesia

    Pentingnya Nutrisi Ibu Hamil di Balik Masih Tingginya Stunting di Indonesia

    Jakarta

    Meski upaya percepatan penurunan stunting telah dilakukan secara masif, angka stunting di Indonesia relatif masih tinggi, yaitu 19,8 persen pada 2024, turun tipis dari 21,5 persen di 2023. Bila dirinci, sekitar 4,4 juta balita masih mengalami gangguan pertumbuhan ini.

    Hal yang kemudian mencemaskan, kasus stunting paling banyak terjadi setelah bayi memasuki usia 12 bulan, masa transisi dari ASI eksklusif ke makanan pendamping.

    Walau lebih banyak terjadi di rentang usia tersebut, Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat SpOG menekankan pemicu stunting tidak terjadi dalam hitungan hari maupun satu dan dua bulan. Asupan nutrisi dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) punya pengaruh yang signifikan, termasuk ketika janin berada dalam kandungan.

    Faktanya, hampir 80 persen ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, kondisi kekurangan sel darah merah yang menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin terganggu.

    “Anemia itu kekurangan darah. Padahal darah adalah media utama pengantar nutrisi dari ibu ke janin. Kalau ‘pengantarnya’ buruk, pertumbuhan janin otomatis terhambat, berdampak pada perkembangan bayi yang risikonya berpotensi ke stunting dan kondisi bayi berat lahir rendah (BBLR),” ujar Prof Yudi saat ditemui detikcom di Bandung, Jumat (17/7/2025).

    Pencegahan stunting sejak kehamilan sangat penting karena stunting dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun kognitif.

    Dampak ini termasuk pertumbuhan fisik yang terhambat, keterlambatan perkembangan otak, penurunan fungsi kognitif, serta peningkatan risiko penyakit kronis di kemudian hari. Oleh karena itu, intervensi gizi dan kesehatan yang optimal sejak masa kehamilan sangat krusial untuk mencegah stunting dan memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

    Pertumbuhan janin dipengaruhi secara signifikan oleh status gizi ibu sejak trimester pertama. Pada masa ini, organ-organ penting, termasuk otak, mulai terbentuk. Kekurangan gizi pada periode ini bisa menyebabkan keterlambatan perkembangan otak dan sistem saraf bayi.

    “Kalau saat pembentukan otak saja gizinya tidak cukup, bagaimana otaknya bisa berkembang optimal? Ini berdampak jangka panjang pada kecerdasan anak,” lanjutnya.

    Pada trimester kedua dan ketiga, terjadi proses perkembangan dan pematangan organ, seperti hati, paru-paru, dan ginjal. Jika kebutuhan nutrisi lagi-lagi tidak tercukupi, bayi bisa mengalami kondisi berat badan lahir rendah (BBLR), dan dalam jangka panjang masuk kategori stunting.

    Banyak ibu hamil di Indonesia menurutnya mengalami hiperemesis gravidarum, yaitu mual dan muntah parah di awal kehamilan. Ini disebabkan oleh tingginya hormon beta-HCG. Walhasil, sulit makan dan minum, sehingga asupan protein juga kalori menurun drastis.

    Padahal, protein sangat penting untuk pembentukan sel-sel tubuh dan otak bayi. Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengonsumsi sumber protein hewani dan nabati secara seimbang, yang tidak melulu didapatkan dari satu sumber.

    “Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan otak bayi, pertumbuhan badan bayi, dan lain sebagainya. Kalau asupan ini kurang, tentu pertumbuhan bayi jadi terhambat, pertumbuhan otak juga terhambat,” jelas Prof Yudi.

    Mengingat, Indonesia kaya dengan sumber pangan tinggi protein, termasuk ikan, telur, daging-dagingan. Asupan protein dari nabati seperti kacang-kacangan, kedelai, juga bisa menjadi alternatif.

    Protein juga bisa didapatkan dari susu ibu hamil, yang juga mengandung berbagai nutrisi penting lain seperti asam folat, kalsium, zat besi, dan vitamin D,

    Bertolak dari mitos umum, ibu hamil disebut Prof Yudi tidak perlu makan dengan porsi dua kali lipat, karena tengah mengandung. Terpenting adalah menjaga kualitas gizi seimbang. Takarannya, menurut Prof Yudi, bisa disesuaikan.

    “Misalnya satu pertiga porsi protein, satu pertiga lagi buah dan sayur, satu pertiga lainnya karbo, disertai minum yang cukup,” saran dia.

    Pemeriksaan darah rutin juga penting dilakukan sejak awal kehamilan untuk mengetahui kondisi anemia dan status zat besi.

    Pemenuhan gizi wajib terus berlanjut hingga pasca melahirkan. Merujuk Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, pemberian ASI eksklusif menjadi salah satu dari 11 intervensi spesifik yang wajib dilaksanakan, ASI eksklusif selama enam bulan.

    Sayangnya, Survei Status Gizi Indonesia 2024 menunjukkan cakupan ASI eksklusif masih 66,4 persen, di bawah target 80 persen pada 2029 rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).

    Dihubungi terpisah, Direktur Kesehatan Ibu dan Anak, Kemenkes RI Lovely Daisy menyebut ASI merupakan makanan alami paling sempurna bagi bayi selama 6 bulan pertama kehidupan. Komposisinya memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi dan mengandung:

    Antibodi alami yang memperkuat kekebalan tubuhAsam lemak esensial (DHA dan ARA) untuk perkembangan otak dan sistem sarafZat antiinflamasi dan hormon pertumbuhan alamiTidak memerlukan sterilisasi atau alat bantu

    “Kalau bayi hanya diberi ASI, risiko infeksi turun, perkembangan otak optimal, dan menghemat pengeluaran keluarga dan negara jika dibandingkan dengan minuman selain ASI,” tegas Lovely Daisy, kepada detikcom, Jumat (17/7).

    ASI sebaiknya diberikan secara langsung dari payudara ibu, bukan lewat botol. Hal ini diyakini bisa menstimulasi hormon prolaktin dan oksitosin demi produksi dan pengeluaran ASI. Meningkatkan bonding emosional antara ibu dan bayi, hingga mengurangi risiko infeksi dari botol atau dot yang tidak steril.

    dr Lovely menekankan pemerintah sudah melakukan sejumlah upaya peningkatan ASI eksklusif di Indonesia dengan konseling sejak kehamilan tentang manfaat ASI dan Direct Breast Feeding (DBF), pelibatan keluarga dalam proses menyusui, sampai kampanye media sosial dan komunitas.

    Selain itu, pemerintah juga disebutnya berusaha memenuhi kesenjangan jumlah konselor menyusui yang masih kurang di beberapa wilayah.

    “Kemenkes telah memiliki platform telekonseling menyusui yang dapat diakses oleh semua ibu menyusui di seluruh Indonesia. Proses telekonseling menyusui akan memudahkan akses proses konseling karena bisa dilaksanakan melalui whatsapp dan video,” tuturnya.

    Dengan persiapan yang baik, kehamilan tidak perlu lagi menjadi hal yang menakutkan. Jadi, siapa takut menjadi ibu.

    (naf/up)