Produk: protein

  • Waspada, Ini 4 Tanda Penyakit Ginjal yang Muncul di Mata

    Waspada, Ini 4 Tanda Penyakit Ginjal yang Muncul di Mata

    JAKARTA – Tanda penyakit ginjal yang umum diketahui adalah perubahan pada urine atau intensitas buang air kecil. Padahal, ginjal yang bermasalah juga bisa memberikan tanda melalui mata.

    Dikutip dari Times of India, pada Senin, 4 Agustus 2025, ginja dan mata bergantung pada pembuluh darah yang sehat, serta keseimbangan cairan. Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

    Jika ginjal bermasalah akan berdampak pada sistem peredaran darah termasuk yang menopang mata. Dengan demikian, kerusakan pada ginjal tandanya juga bisa dilihat pada mata, seperti di bawah ini.

    1. Mata bengkak

    Mata yang bengkak tanpa penyebab jelas dan terjadi sepanjang hari bisa menjadi tanda bahwa ada masalah di ginjal. Terlebih jika pembengkakan tersebut terjadi di sekitar kelopak mata.

    Hal ini menjadi gejala dari proteinuria, kondisi saat protein bocor ke dalam urine akibat ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kehilangan protein menyebabkan cairan menumpuk di jaringan lunak, seperti di sekitar mata.

    2. Penglihatan kabur atau ganda

    Perubahan penglihatan seperti kabur atau objek menjadi ganda juga bisa menjdai tanda masalah pada ginjal. Ini terjadi karena gangguan pembuluh darah atau cairan yang menumpuk di sekitat mata karena ginjal tidak berfungsi dengan baik.

    3. Mata kering, merah, dan perih

    Penumpukan zat-zat sisa dalam darah akibat gangguan di ginjal dapat menyebabkan iritasi pada mata. Selain itu, gangguan pembentukan air mata juga terganggu yang menyebabkan mata terasa kering, memerah, dan perih.

    4. Perubahan warna pada mata

    Perubahan warna pada mata juga dapat menjadi tanda ginjal bermasalah, meskipun kasusnya jarang terjadi. Perubahan warna mata ini biasanya diakibatkan oleh penumpukan bilirubin di dalam darah, yang sudah tidak bisa diproses dengan baik oleh ginjal yang bermasalah.

  • Polisi Kawal Distribusi Makanan Bergizi ke Ribuan Anak hingga Bumil di Siak

    Polisi Kawal Distribusi Makanan Bergizi ke Ribuan Anak hingga Bumil di Siak

    Siak

    Polres Siak mengawal distribusi makanan bergizi yang dilaksanakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Tualang. Total ada 3 ribu lebih anak hingga ibu hamil dan menyusui yang menerima manfaat.

    Proses distribusi melibatkan 50 karyawan SPPG yang didukung oleh TNI dan Polri. Makanan bergizi dibagikan kepada 3.623 siswa tingkat SMA, SMP, SD, TK, PAUD, hingga ibu hamil, ibu menyusui serta balita yang tersebar di beberapa titik di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, pada Senin (4/8/2025).

    Polres Siak mengawal distribusi makan bergizi gratis kepada anak sekolah hingga ibu hamil dan menyusui, Senin (4/8/2025). Foto: dok. Polres Siak

    Kepala SPPG Kecamatan Tualang, Lisa Wahari, menyampaikan bahwa program MBG ini merupakan upaya konkret untuk meningkatkan status gizi masyarakat.

    “Makanan bergizi adalah fondasi bagi tumbuh kembang anak. Program ini juga mendukung upaya pencegahan stunting dan kekurangan gizi,” ujar Lisa dalam keterangannya.

    Polres Siak mengawal distribusi makan bergizi gratis kepada anak sekolah hingga ibu hamil dan menyusui, Senin (4/8/2025). Foto: dok. Polres Siak

    Selain itu, makanan bergizi gratis juga dibagikan kepada 106 balita, 34 ibu menyusui, dan 7 ibu hamil. Adapun, menu MBG antara lain nasi putih, lauk protein hewani (ikan, ayam, telur), lauk nabati (tempe, tahu, sosis), sayuran, dan buah segar.

    (mea/dhn)

  • Ribuan pelajar dan balita jadi sasaran kampanye Gemarikan di Jaksel

    Ribuan pelajar dan balita jadi sasaran kampanye Gemarikan di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Ribuan pelajar dan balita menjadi sasaran Safari Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Jakarta Selatan sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang dan penanganan stunting (tengkes).

    “Sebanyak 4.000 pelajar dan balita menjadi sasaran program Gemarikan yang sudah berjalan selama Juli hingga Agustus 2025,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan, Siti Halimah di Jakarta, Senin.

    Halimah mengatakan target pelajar tingkat sekolah dasar (SD) sebanyak 1.500 peserta didik dan balita mencapai 2.500 jiwa.

    “Kemarin kita sudah resmikan dan berhasil menyasar 600 pelajar dan 1.500 balita. Setidaknya ada enam sekolah lagi yang kami akan Safari Kampanye Gemarikan,” ujarnya.

    Dia menilai kampanye Gemarikan ini sangat penting karena dapat memberikan pengetahuan bahwa ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat baik. Kemudian, mempunyai fungsi yang sangat penting untuk dapat mengatur dan menyimpan tenaga pada usia dini.

    Tak hanya itu, ikan juga dapat meningkatkan kecerdasan otak pada anak-anak karena mengandung Omega 9 dan zat besi yang diperlukan tubuh.

    Ikan mempunyai kader kolesterol rendah dan kaya akan fosfor yang penting bagi sel darah dan metabolisme tubuh.

    “Untuk mewujudkan itu semua, di setiap pelaksanaannya kami akan berikan paket makan olahan yang berbahan dasar dari ikan seperti, ikan nila marinasi, sosis ikan, dan ikan katsu,” ucapnya.

    Angka konsumsi ikan di DKI Jakarta pada tahun 2024 mencapai 48,92 kilogram per kapita atau per tahun yang melebihi targetnya sebesar 48,65 kilogram per kapita atau per tahun.

    Diharapkan kampanye Gemarikan berdampak pada kesehatan maupun pemenuhan gizi balita dan anak-anak serta percepatan penurunan stunting.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Tanda-tanda Penyakit Ginjal yang Muncul di Mata

    Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Tanda-tanda Penyakit Ginjal yang Muncul di Mata

    Jakarta

    Tanda-tanda adanya penyakit pada ginjal umumnya identik dengan perubahan pada urine atau intensitas buang air kecil. Padahal, ginjal yang bermasalah juga bisa memberikan tanda di mata.

    Dikutip dari Times of India, ginjal dan mata bergantung pada pembuluh darah yang sehat, serta keseimbangan cairan. Ginjal sendiri bertanggung jawab untuk menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga saat organ ini bermasalah maka berdampak pada sistem peredaran darah, termasuk yang menopang mata.

    Berikut tanda-tanda penyakit ginjal yang bisa muncul di mata.

    1. Mata Bengkak

    Mata yang bengkak, tanpa penyebab yang jelas seperti begadang atau habis menangis, dan terjadi sepanjang hari bisa menjadi tanda-tanda adanya masalah pada ginjal. Terlebih jika pembengkakan tersebut terjadi di sekitar kelopak mata.

    Ini menjadi gejala dari proteinuria, atau kondisi saat protein bocor ke dalam urine akibat ginjal yang tak berfungsi sebagaimana mestinya. Kehilangan protein menyebabkan cairan menumpuk di jaringan lunak, seperti di sekitar mata.

    2. Penglihatan Kabur atau Ganda

    Perubah penglihatan seperti kabur atau objek menjadi ganda juga bisa menjadi tanda-tanda masalah pada ginjal. Ini merupakan suatu kondisi retinopati hipertensi atau retinopati diabetik.

    Tekanan darah tinggi dan diabetes yang tidak terkontrol merupakan penyebab utama penyakit ginjal kronis, keduanya dapat merusak pembuluh darah di retina.

    3. Mata Kering, Gatal, atau Iritasi

    Mata yang kering, gatal kronis, terasa berpasir, merah, dan perih bisa menandakan adanya gangguan di ginjal. Mereka yang mengalami penyakit ginjal lanjut atau yang sedang menjalani dialisis, mata kering merupakan hal umum.

    Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan mineral seperti kalsium dan fosfat atau penumpukan produk limbah yang memengaruhi produksi air mata serta pelumas mata.

    4. Mata Merah

    Mata merah sebenarnya dapat disebabkan banyak faktor, seperti alergi, kelelahan, atau infeksi. Namun, dalam konteks penyakit ginjal, mata merah juga menjadi salah satu tanda tekanan darah tinggi atau diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.

    5. Kesulitan Melihat Warna Tertentu

    Penyakit ginjal juga bisa memengaruhi mata seseorang dalam melihat warna tertentu, terutama biru dan kuning. Ini bisa terjadi karena kerusakan saraf optik atau perubahan retina yang disebabkan tekanan darah tinggi berkepanjangan, diabetes, atau toksin uremik (penumpukan limbah dalam tubuh akibat buruknya penyaringan ginjal).

    Halaman 2 dari 3

    (dpy/up)

  • Cerita Dokter Mau Hidup Sampai 120 Tahun, Begini Triknya Biar Panjang Umur

    Cerita Dokter Mau Hidup Sampai 120 Tahun, Begini Triknya Biar Panjang Umur

    Jakarta

    Selama lebih dari 30 tahun, Valter Longo, seorang peneliti biologi sel terkemuka, telah mendedikasikan hidupnya untuk mengungkap misteri di balik umur panjang.

    Berbekal riset di University of Southern California dan pengamatan langsung di daerah “Zona Biru” Italia, seperti Sardinia, yang dikenal memiliki populasi lansia sehat terbanyak, Longo merumuskan empat pilar utama yang ia sebut sebagai “Longevity Diet” dan gaya hidup sehat.

    “Saya ingin bisa mencapai usia 120 tahun. Tapi berapapun usia yang saya capai, itu tidak masalah. Setidaknya saya tidak akan menyesal karena sudah melakukan semua hal yang benar,” ujar Longo kepada CNBC Make It dikutip Jumat (1/8/2025).

    Berikut adalah rahasia hidup sehat dan panjang umur yang ia praktikkan dan rekomendasikan:

    1. Pola Makan Sehat yang Berpusat pada Tumbuhan

    Longo menekankan pentingnya pola makan yang sebagian besar berbasis tumbuhan, yang ia sebut “longevity diet”. Diet ini merupakan perpaduan antara diet Mediterania dan diet Okinawa. Panduan utamanya adalah:

    Makanan Utama: Sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan sedikit buah.

    Protein: Konsumsi ikan 3-4 kali seminggu. Bagi mereka yang berusia antara 20-70 tahun, disarankan untuk sangat membatasi daging merah, daging putih, keju, dan produk hewani lainnya, dengan maksimal 2-3 butir telur per minggu.

    Hindari Gula dan Lemak Jenuh: Konsumsi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan harus diminimalkan.

    Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa pola makan seperti diet Mediterania dapat menurunkan risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

    2. Puasa Intermiten

    Selain pola makan, Longo juga merekomendasikan puasa 12 jam setiap hari. Misalnya, makan malam selesai pada jam 8 malam, maka sarapan baru dimulai pada jam 8 pagi keesokan harinya.

    Lebih dari itu, ia juga menciptakan “fasting-mimicking diet”, yaitu pola makan rendah kalori, protein, dan karbohidrat yang didesain untuk meniru efek puasa total.

    Diet ini dilakukan selama lima hari setiap beberapa bulan sekali. Penelitian yang dipimpinnya menunjukkan bahwa pola makan ini berkaitan dengan penurunan risiko kanker, penyakit jantung, dan diabetes pada hewan.

    3. Gerak Aktif dan Olahraga Teratur

    Longo sangat menekankan bahwa gaya hidup aktif adalah kunci. Ia merekomendasikan olahraga setidaknya 150 menit per minggu. Dari durasi tersebut, 50 menit di antaranya sebaiknya merupakan olahraga intensitas tinggi seperti lari atau jogging.

    Namun, ia juga menambahkan bahwa aktivitas fisik tidak hanya diukur dari olahraga formal. “Di atas itu semua, saya tambahkan jalan kaki satu jam per hari. Naik dan turun tangga. Jadilah aktif di luar 150 menit itu,” katanya.

    4. Kualitas Tidur dan Kesehatan Mental yang Positif

    “Sangat penting untuk tidur nyenyak,” ungkap Longo.

    Walaupun bukan ahli dalam bidang tidur, ia menekankan bahwa tidur yang cukup sangat krusial untuk kesehatan secara keseluruhan. Para ahli tidur menyarankan untuk memiliki jadwal tidur yang konsisten, menciptakan rutinitas sebelum tidur, dan menjaga suhu kamar tetap sejuk.

    Terakhir, Longo menegaskan bahwa kesehatan mental yang positif juga vital untuk umur panjang. Untuk tetap bahagia, ia mengutip pakar kebahagiaan Arthur C. Brooks, yang menyarankan untuk memprioritaskan empat hal: keyakinan, keluarga, teman, dan pekerjaan yang bermakna.

    “Tak satu pun dari hal-hal ini bisa menciptakan kebahagiaan sendirian. Mereka saling melengkapi dan ada dalam harmoni,” pungkas Longo.

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • Ilmu di Balik Konsumsi Makanan Sehat

    Ilmu di Balik Konsumsi Makanan Sehat

    Jakarta

    Dalam beberapa tahun terakhir, istilah seperti superfood, herbal remedy, dan functional food semakin populer. Banyak orang mulai percaya bahwa makanan tertentu bisa menyembuhkan penyakit, memperlambat penuaan dan meningkatkan daya tahan tubuh secara alami.

    “Bayam untuk tekanan darah. Kunyit untuk radang. Teh hijau untuk kanker”

    Namun, seberapa ilmiah anggapan ini? Apakah benar bahwa bahan-bahan alami seperti sayuran hijau, rempah, atau superfood eksotis memiliki efek penyembuhan nyata? Di sinilah ilmu kimia pangan dan gizi fungsional memegang peran penting untuk membedakan antara klaim dan kenyataan.

    Pangan Fungsional: Lebih dari Sekadar Mengenyangkan

    Secara sederhana, pangan fungsional adalah makanan yang tidak hanya memberikan energi dan zat gizi, tapi juga berkontribusi terhadap kesehatan di luar fungsi dasarnya. Contohnya seperti yoghurt probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan, kedelai yang mengandung isoflavon untuk menopausal support, atau teh hijau dan bayam yang kaya antioksidan.

    Saat ini, kita tidak lagi memandang makanan hanya sebagau sumber energi atau pemenuh rasa lapar. Makanan juga dapat menjadi “obat” alami (bukan dalam arti menyembuhkan penyakit secara langsung, tetapi dalam kemampuannya menjaga, melindungi, dan meningkatkan Kesehatan tubuh.

    Konsep ini bukan sekadar tren. Jepang, misalnya, sudah mengenalkan sistem Foods for Specified Health Use (FOSHU) sejak tahun 1991, yang mengklasifikasikan makanan berdasarkan manfaat kesehatannya. Di banyak negara, termasuk Indonesia, minat terhadap pangan fungsional tumbuh seiring meningkatnya kesadaran akan pencegahan penyakit kronis.

    Senyawa Bioaktif: Pahlawan Kecil dalam Makanan

    Di balik khasiat pangan fungsional terdapat senyawa bioaktif-komponen kimia dalam makanan yang bukan vitamin atau mineral, tetapi berpengaruh positif bagi tubuh. Senyawa ini tidak dibutuhkan untuk bertahan hidup secara langsung, tetapi mampu mencegah peradangan, melindungi sel dari kerusakan, hingga menekan risiko penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Beberapa di antaranya yang paling dikenal antara lain:

    -Flavonoid dan polifenol (pada teh hijau, buah beri, bayam): sebagai antioksidan dan anti-inflamasi
    -Kurkumin (kunyit): bersifat anti-inflamasi dan potensial sebagai antikanker
    -Allicin (bawang putih): menurunkan tekanan darah dan kolesterol
    -Glukosinolat (brokoli, sawi): mendukung detoksifikasi dan menghambat pertumbuhan sel kanker
    -Beta-karoten (wortel, labu kuning): mendukung kesehatan mata dan daya tahan tubuh

    Senyawa-senyawa ini bekerja melalui berbagai mekanisme: menangkal radikal bebas, menekan inflamasi kronis, memodulasi enzim detoksifikasi, bahkan mempengaruhi ekspresi gen tertentu yang berkaitan dengan penuaan dan penyakit metabolik.

    Apa Kata Ilmu Pengetahuan?

    Ribuan studi telah mengeksplorasi efek positif senyawa bioaktif ini-mulai dari uji laboratorium (in vitro), pada hewan, hingga uji klinis manusia. Misalnya, kurkumin terbukti mampu menghambat jalur inflamasi pada sel, dan flavonoid terbukti menurunkan tekanan darah dalam studi populasi besar.

    Namun, ada tantangan yang sering luput dari perhatian publik: tidak semua senyawa bioaktif yang kita konsumsi bisa langsung memberi manfaat dalam tubuh. Beberapa faktor mempengaruhi efektivitasnya, seperti:

    -Dosis alami yang rendah: jumlah dalam makanan alami sering kali terlalu kecil dibandingkan dosis efektif di laboratorium
    -Bioavailabilitas rendah: tidak semua senyawa diserap tubuh dengan efisien. Beberapa cepat terurai atau dibuang sebelum semat memberikan efek
    -Interaksi dengan makanan lain: beberapa senyawa membutuhkan “pendamping” tertentu agar dapat diserap optimal. Contohnya, kurkumin (pada kunyit) dan piperin (pada lada hitam) lebih mudah diserap jika dikonsumsi bersama lemak sehat.
    -Proses pengolahan yang tepat: Tidak semua pengolahan merusak. Menumis dengan sedikit minyak bisa membantu penyerapan senyawa seperti karotenoid. Fermentasi juga dapat meningkatkan ketersediaan dan aktivitas senyawa bioaktif tertentu.

    Artinya, meskipun suatu bahan pangan memiliki kandungan bioaktif, cara konsumsi, jumlah, pengolahan, dan kombinasi dengan makanan lain akan sangat menentukan efektivitasnya.

    Makanan Bukan Obat Instan

    Salah satu kekeliruan umum adalah menganggap makanan bisa menggantikan obat. Banyak yang berharap efek cepat dari konsumsi bahan alami, bahkan menggantikan terapi medis dengan jamu, jus, atau kapsul herbal.

    Padahal, efek pangan fungsional bersifat jangka panjang, preventif, dan tidak menggantikan peran obat. Makan sehat hari ini tidak langsung membuat kita kebal penyakit besok, tetapi merupakan investasi perlahan yang membantu tubuh bekerja lebih optimal dalam jangka waktu panjang. Mengonsumsi bayam secara teratur mungkin membantu menjaga tekanan darah, tetapi tidak serta-merta menggantikan antihipertensi. Minum teh hijau tidak akan mengobati kanker, tetapi bisa berkontribusi pada perlindungan sel dari kerusakan oksidatif jika dikonsumsi rutin.

    Klaim berlebihan seperti “makanan menyembuhkan semua penyakit” bukan hanya menyesatkan, tapi juga bisa membahayakan ketika membuat orang menolak pengobatan medis yang sudah terbukti.

    Bijak Menyikapi, Cerdas Memilih

    Alih-alih mengidolakan satu jenis makanan, pendekatan terbaik adalah menerapkan pola makan seimbang dan bervariasi. Kombinasi sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian utuh, rempah, dan protein sehat memberikan sinergi manfaat dari beragam senyawa bioaktif yang mendukung kesehatan tubuh secara optimal.

    Dalam era digital saat ini, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi yang beredar, terutama yang berasal dari media sosial atau iklan komersial, agar tidak terjebak dalam klaim yang tidak ilmiah atau berlebihan.

    Dian Kurniati. Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran.

    (rdp/rdp)

  • Bunda Ini Saat Tepat Stok Protein, Ayam Boiler Murah di Transmart

    Bunda Ini Saat Tepat Stok Protein, Ayam Boiler Murah di Transmart

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kualitas hidup seseorang berpotensi mengalami peningkatan apabila mengonsumsi makanan bergizi secara rutin dan seimbang, seperti ayam broiler dan jeruk. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan jenis makanan ini ke dalam menu hidangan Anda.

    Seperti diketahui, ayam broiler kaya akan gizi baik berupa protein yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit kronis.

    Untuk membeli kebutuhan ayam broiler, Transmart kembali menggelar diskon besar-besaran di Transmart Full Day Sale, Minggu 3 Agustus 2025. Bukan hanya di Jakarta, Transmart Full Day Sale juga digelar di seluruh gerai Transmart se-Indonesia.

    Promo ini bisa dinikmati bagi pengguna kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank, mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00. Dalam program ini, para pengunjung bisa mendapatkan diskon besar-besaran untuk sejumlah produk, seperti ayam broiler dan jeruk.

    Berikut harga ayam broiler di berbagai wilayah:

    -Ayam Boiler di Denpasar Rp 33.600/ekor
    -Ayam Boiler di Jabodetabel Rp 29.520/ekor
    -Ayam Boiler di Jawa Barat Rp 27.600/ekor
    -Ayam Boiler di Jawa Timur Rp 27.600/ekor
    -Ayam Boiler di Jawa Tengah Rp 28.720/ekor
    -Ayam Boiler di Balikpapan Rp 29.200/ekor
    -Ayam Boiler di Makassar Ro 28.900/ekor
    -Ayam Boiler di Padang Rp 29.520/ekor
    -Ayam Boiler di Palembang Rp 27.120/ekor
    -Ayam Boiler di Lampung Rp 27.600/ekor
    -Ayam Boiler di Pangkal Pinang Rp 28.720/ekor
    -Ayam Boiler di Medan Rp 34.000/ekor.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Timothy Ronald Bilang Orang yang Nge-Gym Otaknya Kosong, Faktanya Berkata Lain

    Timothy Ronald Bilang Orang yang Nge-Gym Otaknya Kosong, Faktanya Berkata Lain

    Jakarta

    Belum lama ini viral pernyataan konten kreator Timothy Ronald dalam sebuah live streaming menyebut aktivitas nge-gym sebagai hal yang bodoh. Menurutnya, orang yang terbiasa olahraga di gym sebenarnya memiliki otak yang kosong dan kebiasaan tersebut tidak disukai orang pintar.

    “Bukan secara kesehatan ya secara mental. Orang pintar itu nggak suka pasti. Lu kayak ngebentot doang kan, lu cuma maksa. Itu otaknya kosong, lari tuh masih ada otaknya,” katanya.

    Hal itu langsung dibantah oleh pakar ilmu faal olahraga klinis, dr Daniel T Suryadisastra, SpN, FMIN, RPSGT, AIFO-K. Meski memang tidak sepopuler manfaat aerobik pada kecerdasan, nyatanya menurut penelitian terbaru olahraga angkat beban seperti nge-gym atau resistance training juga memberikan efek yang baik pada sistem kognitif.

    “Studi menunjukkan bahwa angkat berat dapat memicu pelepasan Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) di hippocampus, area otak yang terkait dengan memori dan pembelajaran,” kata dr Daniel yang juga seorang dokter spesialis neurologi, pada detikcom, Sabtu (2/8/2025).

    BDNF merupakan protein yang berperan penting dalam pertumbuhan, pemeliharaan, dan kelangsungan hidup sel-sel saraf di otak. BDNF juga membantu meningkatkan daya ingat, pembelajaran, dan suasana hati.

    Menurut dr Daniel, olahraga angkat beban juga meningkatkan kondisi kognitif otak melalui mekanisme lain. Beberapa di antaranya seperti peningkatan aliran darah ke otak, stimulasi hormon pertumbuhan, serta pengurangan peradangan dan stres oksidatif.

    Latihan beban meningkatkan denyut jantung dan sirkulasi darah, termasuk ke otak. Ini mendukung suplai oksigen dan nutrisi untuk fungsi kognitif.

    Sedangkan dalam stimulasi hormon pertumbuhan, dr Daniel menyebut angkat beban memicu pelepasan hormon seperti IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1) dan testosteron. Ini mendukung proses neurogenesis (pembentukan sel saraf baru) dan plastisitas otak.

    “Latihan resistensi teratur menurunkan peradangan kronis dan stres oksidatif, yang dapat merusak sel otak. Hal ini secara tidak langsung mendukung fungsi kognitif,” sambungnya.

    dr Daniel menambahkan sebenarnya ada koneksi antara gerakan otot dan otak. Menurutnya, gerakan kompleks dalam angkat beban seperti squat dan deadlift membutuhkan koordinasi tinggi.

    “Ini mengaktifkan serebelum (otak kecil) dan korteks motorik, memperkuat koneksi saraf,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

    Ngegym Vs Kualitas Otak

    10 Konten

    Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik kontroversi. Para pakar umumnya tidak sependapat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Perubahan Ajaib yang Terjadi Pada Tubuh saat Stop Konsumsi Gula 30 Hari

    Perubahan Ajaib yang Terjadi Pada Tubuh saat Stop Konsumsi Gula 30 Hari

    Jakarta

    Siapa di sini yang suka mengonsumsi makanan dan minuman manis? Konsumsi gula tambahan secara berlebihan, nyatanya dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, termasuk diabetes.

    Oleh karena itu, tak ada salahnya mencoba tantangan puasa makan gula selama 30 hari dan lihat perubahan yang terjadi pada tubuh.

    Manfaat Puasa Gula ke Tubuh

    Pola makan apapun yang mengurangi atau menghilangkan gula kemungkinan besar dapat menurunkan risiko obesitas dan memberi manfaat kesehatan lainnya. Ini terkhusus juga bagi orang yang biasa mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi.

    Sebagai gantinya, coba konsumsi makanan utuh yang kaya nutrisi. Cukup konsumsi gula alami yang terdapat dalam sayur, buah, dan produk susu. Berikut sederet manfaat yang bisa didapatkan:

    1. Kadar Gula Darah Terkontrol

    Sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula tambahan dapat mengganggu pengendalian gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe dua. Makanan dan minuman manis, seperti soda, permen, dan minuman kemasan mengandung gula yang mudah diserap, seperti sirup jagung fruktosa, yang dalam banyak penelitian dikaitkan dengan resistensi insulin.

    Hal ini bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan insulin, yang akhirnya merusak sel dan meningkatkan berbagai risiko penyakit seperti retinopati (kerusakan retina mata), demensia, penyakit ginjal kronis, penyakit fatty liver (hati berlemak), sindrom ovarium polikistik, dan penyakit kardiovaskular.

    2. Berat Badan Turun

    Makanan dan minuman tinggi gula tambahan biasanya tinggi kalori, tapi rendah nutrisi seperti protein dan serat. Karena itu, pola makan tinggi gula dikaitkan dengan kenaikan berat badan, obesitas, dan penyakit kronis lainnya.

    “Mengurangi asupan gula tambahan dapat membantu menurunkan berat badan, terutama bila disertai dengan pola makan bergizi seimbang,” kata ahli gizi Jillian Kubala, MS, RD dikutip dari Healthline, Jumat (1/8/2025).

    3. Kesehatan Gigi Membaik

    Asupan gula tambahan dari makanan atau minuman berkaitan erat dengan risiko gigi berlubang atau rusak. Ini disebabkan bakteri di mulut memecah gula dan menghasilkan asam yang merusak gigi.

    Oleh karena itu, sebaiknya asupan gula tambahan sebaiknya dikurangi sebanyak mungkin.

    4. Kesehatan Liver Membaik

    Pola makan tinggi gula, terutama fruktosa, dapat meningkatkan risiko Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) atau perlemakan liver non-alkoholik. Sebuah studi di tahun 2021 menunjukkan peserta penelitian yang melakukan diet rendah gula menghasilkan penurunan 10,5 persen hepatic de novo lipogenesis atau proses pembentukan asam lemak di liver.

    Studi juga menunjukkan penurunan lemak hati dan kadar insulin puasa yang lebih besar dibandingkan kelompok dengan pola makan biasa.

    5.Kesehatan Jantung Terjaga

    Konsumsi gula tambahan secara berlebih dikaitkan dengan berbagai masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, peningkatan trigliserida (jenis lemak dalam darah), dan kolesterol tinggi.

    “Studi juga menunjukkan konsumsi gula tambahan berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung,” sambung Kubala.

    6. Stres dan Depresi Berkurang

    Penelitian menunjukkan pola makan tinggi gula tambahan berkaitan dengan gejala kecemasan dan depresi. Mengurangi asupan gula dapat membantu meredakan gejala tersebut.

    “Tak hanya itu, mengurangi asupan gula juga dapat meningkatkan kesehatan kulit. Konsumsi gula tambahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penuaan dini,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (avk/kna)

  • Nggak Bikin Bodoh, Dokter Saraf Sebut Nge-Gym Justru Tingkatkan Fungsi Otak

    Nggak Bikin Bodoh, Dokter Saraf Sebut Nge-Gym Justru Tingkatkan Fungsi Otak

    Jakarta

    Baru-baru ini Timothy Ronald disorot publik setelah menyebut ngegym atau olahraga angkat beban merupakan aktivitas yang hanya dilakukan oleh orang bodoh atau kurang pintar.

    “Menurut gua, orang yang suka nge-gym yang sampai jadi banget badannya, nggak mungkin sepintar itu. Karena itu aktivitas paling goblok yang pernah gue ketemu,” beber konten kreator tersebut, dalam salah satu podcast yang kemudian potongan videonya ramai diunggah ulang di berbagai platform media sosial.

    Faktanya, menurut dr Mursyid Bustami, SpS, neurolog dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr Mahar Mardjono, olahraga justru memiliki manfaat besar bagi kesehatan fisik maupun fungsi otak.

    Ia menjelaskan, jika dilakukan sesuai prinsip kesehatan, olahraga dapat meningkatkan dan memelihara kondisi fisik secara keseluruhan. Kesehatan fisik yang baik, lanjutnya, akan sangat berperan dalam mendukung kesehatan otak, termasuk fungsi kognitif.

    “Salah satu fungsi kognitif yang baik yang saya maksud misalnya tidak pelupa,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (1/8/2025).

    Senada, Spesialis olahraga dr Andhika Raspati, SpKO juga mengatakan latihan beban seperti gym bermanfaat bagi kesehatan otak. Aktivitas ini dapat membantu menjaga keseimbangan neurotransmitter seperti dopamin dan endorfin, yang berperan penting dalam suasana hati dan fungsi otak secara keseluruhan.

    Selain itu, aliran darah ke otak pun menjadi lebih lancar saat berolahraga, yang turut mendukung fungsi otak bekerja secara optimal.

    “Iya pasti lah akan membuat otak menjadi lebih optimal fungsinya,” katanya.

    “Ditambah juga misalnya setelah latihan dia mesti minum protein berapa banyak, makan protein berapa banyak, terpenuhi nggak dari makanan sehari-harinya dan segala macam itu kan mikir semua juga, jadi itu statement yang sangat ngaco,” tutupnya.

    (suc/up)