Produk: protein

  • Cegah tengkes lewat MBG upaya capai Indonesia Emas 2045

    Cegah tengkes lewat MBG upaya capai Indonesia Emas 2045

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menko Pangan: Cegah tengkes lewat MBG upaya capai Indonesia Emas 2045
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 21 Agustus 2025 – 22:34 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan langkah pemerintah dalam mencegah tengkes melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan upaya untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. 

    “Program MBG ini menciptakan generasi yang cerdas, kuat, dan produktif agar negara kita menjadi negara maju 2045,” katanya saat mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wonocolo, Surabaya, Kamis.

    Zulkifli mengatakan pemerintah sangat memberikan perhatian terhadap kelompok rentan termasuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta anak sekolah dalam upaya mewujudkan cita-cita itu.

    Pemberian makanan yang sehat bagi masa pertumbuhan anak melalui MBG serta pemberian susu akan mampu menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif, katanya, menjelaskan. 

    Menurut dia, upaya tersebut merupakan langkah investasi jangka panjang yang hasilnya baru akan terlihat beberapa waktu ke depan.

    Ia mencontohkan, terdapat perkembangan fisik yang berbeda antara Indonesia dengan Korea Selatan dan China saat itu yang salah satunya dipengaruhi oleh kualitas konsumsi protein hewani di negara tersebut yang lebih banyak.

    Oleh sebab itu dalam MBG, kata Zulkifli, pemerintah sangat memastikan kualitas dan gizi di dalam setiap menu makanan termasuk di SPPG Wonocolo Surabaya.

    Standar mutu makanan mulai dari bahan baku, pencucian, hingga penyajian diawasi dan dijaga melalui pengawasan dari Badan Gizi Nasional, pemerintah daerah, serta tenaga ahli gizi, katanya, menjelaskan. 

    Zulkifli mengatakan sejauh ini MBG telah menjangkau 20 juta dari target 80 juta yang diupayakan akan tercapai pada akhir tahun.

    “Untuk anggaran tahun depan disiapkan sekitar Rp300 triliun. Kalau semua SPPG sudah siap, semoga kita bisa melayani secara keseluruhan,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Teknologi Robotik Dukung Pemulihan Pasca Operasi Lutut Lebih Cepat

    Teknologi Robotik Dukung Pemulihan Pasca Operasi Lutut Lebih Cepat

    Jakarta

    Setiap pasien yang menjalani operasi, termasuk operasi penggantian sendi lutut atau Total Knee Replacement (TKR), pasti mengharapkan proses pemulihan yang cepat. Untuk menjawab kebutuhan ini, Mayapada Hospital Surabaya menghadirkan teknologi robotik VELYS™ Robotic-Assisted Solution, yang tak hanya memberikan hasil yang optimal, tetapi juga mendukung pemulihan pasien secara menyeluruh, baik dari aspek fisik, nutrisi, hingga psikologis.

    Pertama, pemulihan dari aspek fisik. Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Pinggul dan Lutut di Mayapada Hospital Surabaya, Prof. DR. dr. Dwikora Novembri Utomo, Sp.OT(K), menjelaskan, operasi menggunakan teknologi robotik memberikan hasil yang lebih optimal. Ditunjang dengan proses rehabilitasi yang tepat, proses penyembuhannya bisa lebih cepat.

    “Penggunaan teknologi robotik memberikan hasil yang lebih optimal dan mengurangi risiko komplikasi, sehingga pasien dapat pulih lebih cepat. Tentunya, didukung oleh proses rehabilitasi yang tepat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    dr. Ida Yuanita, Sp.KFR, FIPM(USG), AIFO-K Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medis di Mayapada Hospital Surabaya, mengungkapkan meski pemulihan dapat berlangsung lebih cepat, rehabilitasi tetap menjadi kunci.

    “Dengan minimnya nyeri dan inflamasi, pasien dapat segera memulai fisioterapi untuk melatih otot dan sendi agar kembali bergerak, sehingga fungsi lutut pulih lebih optimal. Kombinasi teknologi dan program rehabilitasi yang tepat menjadikan proses pemulihan lebih efektif dan nyaman,” kata dr. Ida.

    Kemudian, bagaimana robotik mendukung pemulihan dari aspek nutrisi? Menurut dr. Hidayat Wiriantono, M.Kes, DFN, Sp.GK, AIFO-K, Dokter Spesialis Gizi Klinis di Mayapada Hospital Surabaya, teknologi robotik mampu meminimalisir risiko peradangan, sehingga kebutuhan energi dan protein untuk regenerasi jaringan menjadi lebih efisien.

    “Program nutrisi yang dianjurkan biasanya mencakup asupan tinggi protein, vitamin C, serta mineral seperti kalsium dan magnesium untuk mendukung pemulihan otot dan tulang. Hidrasi yang cukup dan antioksidan juga berperan penting dalam mengurangi inflamasi dan mempercepat pemulihan fungsi lutut,” jelasnya.

    Teknologi robotik rupanya turut berdampak pada aspek psikologis pasien. Dokter Erikavitri Yulianti, Sp.KJ(K), Dokter Spesialis Kejiwaan (Psikiater) Mayapada Hospital Surabaya, mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi canggih membuat pasien merasa ditangani dengan pendekatan paling modern dan personal, sekaligus menunjukkan bahwa kebutuhan medis dan emosional mereka benar-benar diperhatikan.

    “Teknologi robotik juga membuat pasien merasa lebih aman dan percaya diri sejak pra-operasi, lebih termotivasi menjalani pemulihan, dan risiko komplikasi yang rendah pun membantu meredakan kecemasan mereka. Lalu, proses pemulihan yang cepat dan minim nyeri juga memudahkan pasien untuk beradaptasi dan kembali percaya pada kemampuan fisiknya,” ungkap dr. Erikavitri.

    Seluruh penjelasan dari tim dokter di atas menunjukkan bahwa teknologi robotik membawa banyak manfaat bagi pasien, sejak pra-operasi hingga masa pemulihan. Jika Anda memerlukan tindakan TKR dengan teknologi robotik, tim dokter di layanan Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya, siap memberikan penanganan yang akurat dan menyeluruh mencakup berbagai aspek medis yang dibutuhkan selama proses operasi hingga pemulihan.

    “Pemulihan pasien selalu menjadi prioritas kami. Dengan hadirnya tenologi robotik, Mayapada Hospital Surabaya dapat memberikan perawatan menyeluruh di seluruh aspek pemulihan dengan berpusat pada pasien (patient-centered care), bersama tim dokter berpengalaman di Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya. Berkolaborasi dengan Orthopedic Board yang terdiri dari tim dokter spesialis dan subspesialis Orthopedik Mayapada Healthcare, kami terus berinovasi dalam layanan, pengembangan SDM, dan standardisasi layanan. Dengan seluruh kelengkapan layanan, kami yakin dapat semakin meningkatkan kenyamanan pasien (patient experience) dan keamanan pasien (patient safety),” ungkap Hospital Director Mayapada Hospital Surabaya, dr. Bona Fernando, M.D., FISQua.

    Jika Anda atau keluarga mengalami keluhan pada sendi, otot, atau tulang, segera konsultasikan ke dokter di Orthopedic Center Mayapada Hospital, yang siap memberikan perawatan menyeluruh berstandar internasional, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, penanganan, hingga pemulihan. Konsultasi pun dapat dilakukan melalui aplikasi MyCare, yang memudahkan Anda mencari jadwal dokter, menemukan unit Mayapada Hospital terdekat, dan membuat janji temu dengan cepat.

    Tak hanya itu, Anda juga dapat menggunakan fitur Personal Health di MyCare yang terhubung dengan Health Access atau Google Fit untuk memantau aktivitas kebugaran dengan menghitung jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, dan Body Mass Index (BMI).

    MyCare juga menyediakan informasi terkini tentang promo layanan Mayapada Hospital serta tips sehat dari para dokter melalui fitur Health Articles & Tips. Unduh aplikasi MyCare di Google Play Store atau App Store, dan dapatkan reward point saat registrasi pertama. Reward point ini bisa digunakan untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Berkaca dari Kasus Bocah Sukabumi, Cacing Bisa Masuk ke Tubuh dengan Cara Ini

    Berkaca dari Kasus Bocah Sukabumi, Cacing Bisa Masuk ke Tubuh dengan Cara Ini

    Jakarta

    Seorang balita di Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya (4) meninggal dunia karena infeksi cacing parah. Humas RSUD Syamsudin, dr Irfan mengungkapkan cacing bahkan sampai keluar dari hidung raya.

    Dari hasil pemeriksaan intensif, Raya didiagnosis mengidap askariaris, penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Aji Muhawarman menjelaskan Ascaris lumbricoides adalah salah satu jenis cacing yang umum menyebabkan infeksi, selain cacing tambang dan cacing cambuk. Meski begitu, cacing tambang bisa dikatakan sebagai jenis cacing paling besar yang biasanya menginfeksi.

    “Dalam kasus anak R di Sukabumi yang terinfeksi cacingan, kasus tersebut adalah kasus dengan jenis cacing gelang, karena jenis cacing ini ukurannya paling besar, sehingga bisa dilihat dengan mata biasa dan mudah dikenali dengan ukuran berkisar antara 10-35 cm,” kata Aji, Rabu (20/8/2025).

    Aji menjelaskan infeksi cacing gelang termasuk dalam kategori yang bisa ditularkan melalui tanah atau soil-transmitted helminths (STH). Ini dikarenakan siklus hidup cacing tambang memerlukan tanah untuk berkembang biak.

    Cacing tambang dapat menginfeksi manusia ketika seseorang menelan telur cacing yang terdapat pada makanan, minuman, atau tangan yang terkontaminasi tanah yang tercemar feses. Aji mengatakan penularan cacing gelang berkaitan erat dengan sanitasi buruk dan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan.

    Inilah alasan penerapan gaya hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan sebelum makan sangat penting untuk dilakukan.

    “Bila telur infektif tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus kemudian menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga bisa menyebabkan terjadinya pneumonia, dengan gejala batuk, pilek, tidak sembuh dalam waktu lama, bisa keluar cacing dari hidung dan sesak nafas,” jelasnya.

    Infeksi ini lebih banyak terjadi pada anak-anak. Aji mewanti-wanti dampak infeksi cacing yang dapat memengaruhi kecerdasan dan daya ketahanan tubuh pada anak.

    “Cacingan sebabkan gangguan pada intake makanan, pencernaan, penyerapan serta metabolismenya,” ujar Aji.

    “Secara kumulatif, infeksi cacing atau cacingan dapat menimbulkan kerugian gizi berupa kekurangan kalori dan protein serta kehilangan darah sehingga berdampak pada perkembangan fisik, kecerdasan, dan ketahanan tubuh,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Jurus KKP Pacu UMKM Perikanan Biar Makin Produktif – Page 3

    Jurus KKP Pacu UMKM Perikanan Biar Makin Produktif – Page 3

    Aneka produk olahan perikanan yang dipromosikan dapat menjadi contoh dan acuan dalam penyusunan menu bergizi, karena mengandung protein hewani berkualitas tinggi yang penting untuk tumbuh kembang anak dan peningkatan gizi masyarakat.

    Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana mengatakan bazar KKP merupakan salah satu upaya KKP dalam mengenalkan produk perikanan berkualitas dengan harga terjangkau. Dikatakannya, bazar tersebut digelar rutin sebulan sekali di area parkir gedung mina bahari III, kantor KKP. Erwin berharap masyarakat semakin gemar makan ikan sekaligus bangga buatan Indonesia mengingat produk yang ditawarkan merupakan buatan UMKM. 

    Arifiyah, pemilik UMKM Pia Mace mengisahkan saat pertama kali ikut bazar, skala produksi otak-otak ikan buatannya hanya 50-60 kg per bulan. “Sekarang alhamdulillah bisa sampai 200 kg per bulan,” tutur Arifiyah yang selama ini aktif ikut bazar KKP, Senin (19/8).

     

  • Vaksin Kanker Sudah Ditemukan, Ilmuwan Beberkan Faktanya

    Vaksin Kanker Sudah Ditemukan, Ilmuwan Beberkan Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti dari Univeristy of Florida berhasil menciptakan vaksin mRNA yang mampu melatih sistem imun untuk memerangi kanker secara luas. Pengujiannya sudah berhasil dilakukan pada tikus.

    Hal ini memberikan harapan untuk merealisasikan vaksin universal untuk berbagai kebutuhan medis pada pengujian di masa mendatang.

    Studi terbaru dari Univeristy of Florida dipublikasikan dalam jurnal Nature Biomedical Engineering. Di dalamnya menunjukkan bahwa penggunaan ganda vaksin dengan obat anti-kanker umum yang disebut ‘immune checkpoint inhabitors’ bisa memicu respons anti-tumor yang kuat.

    Peneliti mengatakan elemen mengejutkan dari studi terbaru adalah hasil yang memuaskan dicapai bukan dengan menyerang target protein yang spesifik pada tumor, tetapi dengan membangkitkan sistem imun untuk memerangi virus.

    Hal ini dilakukan dengan melancarkan stimulus pada protein PD-L1 di dalam tumor, sehingga membuatnya lebih reseptif terhadap pengobatan. Penelitian ini didukung oleh beberapa yayasan dan lembaga federal, termasuk Institusi Kesehatan Nasional (NIH).

    Senior peneliti Elias Sayour mengatakan hasil studi ini membuka potensi jalur pengobatan baru, sebagai alternatif dari operasi, radiasi, dan kemoterapi.

    “Makalah ini memaparkan sebuah observasi yang sangat tak terduga dan menarik: bahwa bahkan vaksin yang tidak spesifik terhadap tumor atau virus tertentu, selama merupakan vaksin mRNA, dapat menyebabkan efek spesifik pada tumor,” ujar Sayour, dikutip dari ScienceDaily, Selasa (19/8/2025).

    “Penemuan ini membuktikan konsep bahwa vaksin-vaksin ini bisa dikomersilkan sebagai vaksin kanker universal untuk meningkatkan sensitivitas sistem imun terhadap tumor individu pasien,” ia menambahkan.

    Hingga kini, ada 2 ide utama dalam pengembangan vaksin kanker. Pertama, untuk menemukan target spesifik yang diekspresikan pada banyak orang dengan kanker. Kedua, untuk menyesuaikan vaksin yang spesifik terhadap target yang diekspresikan dalam kanker pasien sendiri.

    “Studi ini memberikan alternatif terhadap paradigma ketiga,” kata Duane Mitchell, penulis lain dalam penelitian ini.

    “Yang kami temukan adalah dengan menggunakan vaksin yang dirancang bukan untuk menargetkan kanker secara spesifik, melainkan untuk merangsang respons imunologis yang kuat, kami dapat memicu reaksi anti-kanker yang sangat kuat. Hal ini memiliki potensi yang signifikan untuk digunakan secara luas pada pasien kanker, bahkan mungkin mengarah pada vaksin kanker siap pakai,” kata dia.

    Selama lebih dari delapan tahun, Sayour telah memelopori vaksin anti-kanker berteknologi tinggi dengan menggabungkan nanopartikel lipid dan mRNA.

    mRNA merupakan singkatan dari messenger RNA. mRNA ditemukan di dalam setiap sel, termasuk sel tumor, dan berfungsi sebagai blueprint untuk produksi protein.

    Pada model tikus melanoma, tim peneliti melihat hasil yang menjanjikan pada tumor yang biasanya resisten terhadap pengobatan ketika menggabungkan formulasi mRNA dengan obat imunoterapi umum yang disebut inhibitor PD-1.

    Inhibitor PD-1 adalah sejenis antibodi monoklonal yang mencoba “mendidik” sistem imun bahwa tumor tersebut asing, kata Sayour.

    Melangkah lebih jauh dalam penelitian ini, pada model tikus kanker kulit, tulang, dan otak, para peneliti menemukan efek menguntungkan ketika menguji formulasi mRNA yang berbeda sebagai pengobatan tunggal. Pada beberapa model, tumor dihilangkan seluruhnya.

    Tim peneliti masih berupaya untuk meningkatkan formulasi vaksin yang lebih mumpuni, sehingga selanjutnya bisa melakukan ujicoba klinis terhadap manusia. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Makan Daging Ular Setop Kiamat Buat Manusia, Ini Penelitiannya

    Makan Daging Ular Setop Kiamat Buat Manusia, Ini Penelitiannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketahanan pangan adalah salah satu tantangan yang dihadapi umat manusia di Bumi. Pasalnya, populasi yang terus bertambah membuat kapasitas makanan kian menipis.

    Masalahnya, sumber pangan protein yang dibutuhkan manusia menimbulkan dampak perubahan iklim yang bisa membawa ‘kiamat’ di Bumi. 

    “Permasalahan yang harus kita cari solusinya adalah dari mana kita bisa mencari sumber protein untuk mencukupi kebutuhan populasi global yang terus bertambah tanpa dampak lingkungan yang besar,” kata peneliti sistem pangan dari University of Oxford, Monika Zurek.

    Diet manusia, terutama masyarakat “Barat”, punya konsekuensi yang serius terhadap lingkungan. Peternakan sapi diperkirakan memproduksi 10 persen dari emisi gas rumah kaca dunia.

    Selain itu, pembukaan lahan peternakan juga dikaitkan dengan deforestasi. Industri peternakan babi juga punya dampak lingkungan yang buruk, terutama polusi air dari limbah babi. Hal serupa juga dihasilkan oleh industri peternakan ayam.

    Lantas, apa solusinya?

    Dan Natusch dari Macquarie University mengusulkan ular sebagai sumber alternatif protein yang lebih ramah lingkungan. Ia bekerja bersama peternakan piton komersial di Vietnam dan Thailand untuk meneliti perbedaan “ular ternak” dan “ular liar.”

    Dalam riset tersebut, peneliti memperhatikan bahwa ular sanca yang diternak bisa tumbuh dengan sangat cepat. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Scientific Report.

    “Sebagai ahli biologi ular, kami sudah tahu bahwa ular sanca punya fisiologi yang luar biasa. Setelah berbicara dengan peternak sanca dan memonitor pertumbuhan mereka, fisiologi yang luar biasa ini makin tampak jelas,” kata Natusch.

    Salah satu alasan ular sanca bisa tumbuh cepat karena ular berdarah dingin atau ectotermal. Artinya, suhu tubuhnya tergantung dengan suhu lingkungan di sekitarnya.

    Karena berdarah dingin, ular tidak harus menghasilkan panas secara internal. Artinya, mayoritas nutrisi yang masuk ke tubuh mereka dikonversi menjadi massa tubuh.

    Natusch dan timnya mencoba menghitung efisiensi konversi energi tersebut dengan mempelajari sanca kembang (Malayopython reticulatus) dan sanca bodo (Python bivittatus) yang diternak, pakan yang dikonsumsi, dan kecepatan pertumbuhan mereka.

    Fakta unik ular sanca

    Salah satu hal yang menarik perhatian para peneliti adalah kemampuan sanca untuk bertahan saat puasa panjang. Ular sanca bisa berbulan-bulan tidak makan tanpa kehilangan berat badan.

    Natusch mengatakan ketahanan ini sangat berharga saat terjadi gangguan luar biasa dalam sistem pangan dunia, misalnya pada masa awal pandemi Covid. Saat itu, peternak kesulitan mencari pakan untuk ternak mereka sekaligus tak bisa mengantarkan ternak yang siap potong ke rumah potong.

    “Ular sanca bisa menjadi solusi untuk tantangan di masa depan ini. Peternakan ular sanca bisa menjadi solusi di belahan dunia yang saat ini menderita kekurangan protein yang parah, seperti Afrika,” kata Natusch.

    Namun, Zurek menyatakan ular belum bisa menjadi pangan alternatif utama. Ia merasa masih harus ada penelitian lanjutan tentang ular sanca, terutama soal dampak lingkungan dan nutrisi yang terkandung.

    Belum lagi, tidak semua orang mau memakan ular sanca. Natusch mengatakan daging ular sanca “lumayan enak dan fleksiber” sehingga miliaran orang di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Afrika secara rutin mengonsumsi daging ular.

    “Hanya budaya Barat yang belum banyak terekspos dengan [daging ular],” kata Natusch.

    Nah, itu dia penelitian terbaru yang mencoba memberikan solusi terhadap sumber pangan protein yang lebih berkelanjutan. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wanita 29 Tahun Kena Kanker Kolorektal Stadium 4, Ini Awal Mulanya

    Wanita 29 Tahun Kena Kanker Kolorektal Stadium 4, Ini Awal Mulanya

    Jakarta

    Kanker adalah salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Meskipun gen dan lingkungan memang berperan dalam diagnosis kanker, ada faktor tersembunyi lain yang bisa memicu kanker.

    Hal ini juga dialami Monika Choudhary. Penampilan wanita 29 tahun itu sebelumnya sangat sehat, ia merasa bugar dan tak pernah terpikir akan didiagnosis kanker stadium lanjut.

    Dugaan Pemicu Kanker

    “Saya selalu fokus, terutama dalam hal kesehatan. Dulu saya makan sehat dan menjaga pola makan dengan baik,” tutur Monika yang dikutip dari Times of India, Kamis (14/8/2025).

    “Saya tidak pernah suka makanan yang digoreng atau berminyak. Saat saya mulai mengerjakan situs web sendiri, saya tidak menyadari betapa berat dan melelahkannya pekerjaan itu nantinya,” lanjutnya.

    Monika menjelaskan jam kerjanya sangat panjang, sehingga harus bertahan lama di depan layar. Deadline atau tenggat waktunya terus-menerus muncul, dan stres mulai membebaninya secara mental dan fisik.

    “Hari-hari saya menjadi kurang gerak, jarang keluar rumah, dan benar-benar kehilangan kontak dengan rutinitas fisik saya,” sambungnya.

    Awal Mula Perubahan

    Kondisi yang dialaminya tentu berdampak besar pada kehidupannya. Karena beban pekerjaan dan stres, ia sudah tidak lagi melakukan lari malam yang menjadi terapi.

    Bahkan, semakin Monika tenggelam dalam pekerjaan, kesehatannya semakin dilupakan. Sampai akhirnya, tubuhnya memberikan tanda yang tidak baik.

    “Perlahan, tubuh saya mulai kelelahan, rasa tidak nyaman. Tetapi, saya mengabaikannya, menyalahkan semua itu pada tekanan pekerjaan dan kurang tidur,” jelas Monika.

    Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, Monika didiagnosis kanker kolorektal stadium 4. Momen ini mengejutkannya dan mulai menduga kondisi ini terjadi akibat stres, kelelahan, dan kurangnya aktivitas fisik dari waktu ke waktu.

    Bisakah stres, pekerjaan yang berlebihan, hingga kurang tidur memicu kanker?

    1. Stres

    Stres kronis menghasilkan efek yang lebih dari sekadar kecemasan dan perasaan kewalahan. Paparan stres yang berkepanjangan menyebabkan tubuh memproduksi kortisol dan adrenalin atau hormon stres.

    Sistem kekebalan tubuh kesulitan mendeteksi sel-sel abnormal, sehingga terjadi peradangan kronis. Pelepasan hormon stres mengakibatkan kerusakan DNA, di samping gangguan pada protein esensial, yang memerangi perkembangan sel kanker.

    Stres kronis berperan sebagai lingkungan bagi sel kanker untuk berkembang biak, sekaligus memfasilitasi penyebarannya ke seluruh tubuh.

    2. Bekerja Berlebihan

    Orang yang bekerja berlebihan disertai waktu istirahat yang tidak memadai, menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker. Hubungan antara jam kerja yang panjang dan perilaku tidak sehat, menyebabkan pilihan pola makan yang buruk dan penurunan tingkat olahraga, serta peningkatan kebiasaan merokok atau minum alkohol yang merupakan faktor risiko.

    Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa stres terkait pekerjaan dan jam kerja yang panjang, kemungkinan menyebabkan peningkatan angka kanker payudara, paru-paru, dan kolorektal.

    3. Kurang Tidur

    Tubuh membutuhkan tidur untuk menyembuhkan dirinya sendiri, dan melindungi sistem kekebalan tubuhnya dari kerusakan. Produksi hormon melatonin, yang membantu mengendalikan pola tidur dan melawan kanker, terganggu saat seseorang mengalami masalah tidur.

    Penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur yang tidak memadai atau kualitas tidur yang buruk meningkatkan kemungkinan berkembangnya beberapa jenis kanker. Kurang tidur menyebabkan kerusakan DNA, melemahnya kekebalan tubuh, peningkatan peradangan, dan gangguan ritme sirkadian, yang semuanya bekerja sama untuk membantu sel kanker berkembang.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Mitos atau Fakta: Kurang Tidur Bisa Memicu Asam Lambung Naik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Harga Pangan Selasa (19/8): Beras Lampaui HET, Daging Ayam Turun

    Harga Pangan Selasa (19/8): Beras Lampaui HET, Daging Ayam Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Sederet harga komoditas pangan terpantau beragam pada hari ini, Selasa (19/8/2025). Harga beras premium dan medium masih melampaui harga eceran tertinggi (HET), sedangkan daging ayam turun.

    Mengacu data Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selasa (19/8) pukul 08.28 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen secara nasional sebesar Rp15.881 per kilogram, atau turun 1,67% dibandingkan harga pada hari sebelumnya.

    Namun, harga tersebut masih di atas harga eceran tertinggi (HET) beras premium di tingkat nasional yang sebesar Rp14.900 per kilogram.

    Selanjutnya, harga rata-rata beras medium di tingkat konsumen secara nasional sebesar Rp14.113 per kilogram, atau turun 1,63% dari harga kemarin.

    Kendati demikian harga itu juga masih melampaui HET beras medium nasional yakni Rp12.500 per kilogram, alias naik 12,63%.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog terpantau relatif stabil di angka Rp12.467 per kilogram di tingkat konsumen, dibandingkan HET nasional Rp12.500 per kilogram.

    Di lain sisi, harga daging ayam ras terpantau turun di bawah harga acuan penjualan (HAP). Harga daging ayam ras sebesar Rp34.375 per kilogram, turun 1,79% dari harga kemarin. Harga itu juga turun 14,06% di bawah HAP nasional yang sebesar Rp40.000 per kilogram.

    Harga telur ayam juga turun 3,55% dari HAP nasional Rp30.000 per kilogram, menjadi Rp28.936 per kilogram. Sementara jika dibandingkan harga kemarin, harga telur ayam turun 1,76%.

    Berikutnya, harga daging sapi murni secara nasional sebesar Rp132.900 per kilogram, atau di bawah HAP nasional sebesar Rp140.000 per kilogram.

    Beralih ke komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani memiliki harga variatif. Untuk harga rata-rata ikan kembung senilai Rp41.964 per kilogram, naik 0,54% dari harga sebelumnya.

    Kemudian, harga rata-rata ikan bandeng sebesar Rp34.006 per kilogram, turun 1,27%. Diikuti harga rata-rata ikan tongkol turun tipis 0,02% menjadi Rp34.615 per kilogram dibandingkan harga kemarin.

    Adapun, harga cabai merah keriting sebesar Rp38.842 per kilogram, atau masih di dalam rentang HAP nasional di harga Rp37.000-Rp55.000 per kilogram. Sementara itu harga cabai merah besar senilai Rp38.417 per kilogram.

    Beberapa harga komoditas pangan lainnya yakni bawang merah Rp44.358 per kilogram, bawang putih bonggol Rp35.698 per kilogram, kedelai biji kering impor Rp10.742 per kilogram dan jagung tingkat peternak Rp6.040 per kilogram.

  • Ginjal Bermasalah Bisa Ketahuan Lewat Air Kencing, Begini Mendeteksinya

    Ginjal Bermasalah Bisa Ketahuan Lewat Air Kencing, Begini Mendeteksinya

    Jakarta

    Perubahan pada urine bisa menjadi sebuah penanda masalah kesehatan tersembunyi. Meski kelihatannya biasa saja, urine yang berbusa bisa menjadi salah satu tanda serius.

    “Jika Anda melihat gelembung yang menetap meskipun sudah minum cukup air, segera periksa kadar protein dalam urine Anda,” kata Dr Reshmi Verma, seorang ahli gizi fungsional dan pelatih kesehatan, dikutip Daily Mail, Selasa (19/8/2025).

    Menurut Verma, urine yang berbusa bisa menjadi tanda adanya masalah pada ginjal atau gangguan autoimun. Urine yang berbusa bisa menjadi tanda khas kondisi glomerulonefritis, kerusakan pada penyaring kecil dalam ginjal yang disebabkan oleh sistem kekebalan menyerang jaringan tubuh sehat.

    Meski kasus ringan bisa ditangani dengan perubahan pola makan sehat, pada sebagian orang kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah ginjal jangka panjang.

    Selain glomerulonefritis, busa yang muncul pada urine bisa menjadi tanda proteinuria, atau kadar protein yang tinggi di urine.

    “Ingat, tindakan dini bisa melindungi kesehatan Anda,” tambah Verma.

    Terpisah, spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU mengungkapkan ada beberapa ciri lain pada urine yang bisa menandakan bahaya pada ginjal. Misalnya, munculnya passing stone ketika buang air kecil dapat menandakan batu ginjal.

    Pada pasien batu ginjal, biasanya urine juga mengeluarkan darah, disertai nyeri hebat di area pinggang dan punggung. Nyeri tersebut muncul ketika batu ginjal sudah terlalu besar dan menyumbat saluran.

    “Kemudian juga misalnya (muncul) pasir-pasir saat buang air kecil, kayak gitu,” ujar dr Hilman ketika dihubungi detikcom dalam sebuah kesempatan.

    “Terkadang kalau misalnya batunya, batu infeksi, air kencingnya agak bau, kok kaya bau ya, baunya itu tidak seperti biasanya, agak menyengat. Itu bisa menjadi tanda-tanda ada batu di saluran kencingnya,” sambungnya.

    Sedangkan, pada pasien gagal ginjal, gangguan yang paling sering muncul adalah urine yang berkurang. Kondisi ini disertai tubuh lemas dan pembengkakan di area kaki akibat ginjal tidak dapat mengatur keseimbangan cairan dan garam dengan baik.

    “Urinenya jadi nggak banyak, keruh warnanya, warnanya jadi nggak jernih,” tandasnya.

    Jika mengalami gejala-gejala di atas, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Ini untuk memastikan apakah perubahan pada urine yang dialami memang berkaitan dengan masalah ginjal atau tidak, sehingga perawatan bisa dilakukan secara tepat dan efektif.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • 10 Makanan Rendah Kalori dan Mengenyangkan, Bye-bye Perut Gelambir!

    10 Makanan Rendah Kalori dan Mengenyangkan, Bye-bye Perut Gelambir!

    Jakarta

    Seperti namanya, makanan rendah kalori menyajikan kalori per sajian. Keunggulan dari makanan ini adalah bisa memberikan rasa kenyang tanpa menambah asupan kalori total secara signifikan.

    Makanan rendah kalori, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran mengandung banyak vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu mencegah penyakit, mendukung kesehatan secara keseluruhan, dan membuat tubuh tetap berenerg. Pola makan yang rendah kalori dan padat nutrisi juga bisa menurunkan risiko penyakit kronis.

    10 Makanan Rendah Kalori yang Membuat Kenyang

    Dikutip dari laman Health, telur, yoghurt, sayuran hijau, hingga buah beri mengandung rendah kalori namun tetap bisa memberikan rasa kenyang. Makanan-makanan ini cocok untuk mendukung manajemen berat badan.

    1. Telur

    Telur kaya akan protein, sekitar 6 gram per butir. Protein memberikan sinyal pada tubuh untuk melepaskan hormon yang membantu menahan nafsu makan, memperlambat proses pencernaan, dan menjaga gula darah tetap stabil.

    Tak hanya itu, telur juga mengandung nutrisi penting, seperti vitamin D, kolin, dan vitamin B.

    2. Yoghurt Yunani Rendah Lemak

    Yoghurt Yunani rendah lemak mengandung protein yang lebih banyak, bahkan lebih dari dua kali lipat jumlah protein dibandingkan dengan yoghurt biasa.

    Protein dalam yoghurt Yunani telah terbukti merangsang pelepasan hormon kenyang dan membantu tubuh merasa kenyang setelah mengonsumsinya.

    Tambahkan yoghurt dengan buah beri yang kaya serat. Buah ini bisa menambahkan antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel.

    3. Sayuran Hijau

    Seporsi sayuran hijau memberikan sedikit kalori. Sayuran hijau seperti kangkung dan bayam dikenal memiliki nutrisi tinggi, seperti vitamin K, C, dan A.

    Serat dalam sayuran hijau bisa membantu tubuh merasa kenyang. Sebab, serat memperlambat pencernaan dan mengurangi rasa lapar. Campurkan sayuran hijau ke dalam salad, smoothie, atau wrap.

    4. Oatmeal

    Oat adalah biji-bijian utuh yang dikenal karena kandungan serat larutnya, terutama beta-glukan yang mendukung kesehatan jantung serta rasa kenyang yang tahan lama. Setengah cangkir nya saja sudah memberikan sekitar 13 persen dari kebutuhan serat harian.

    5. Buah Beri

    Stroberi, blueberry, raspberry, dan buah beri lainnya rendah kalori dan kaya akan antioksidan penangkal penyakit, seperti vitamin C dan antosianin.

    Buah beri memberikan rasa manis tanpa tambahan gula atau kalori berlebih. Berkat kandungan air dan seratnya yang tinggi, buah beri bisa membuat kenyang sekaligus mendukung pencernaan yang sehat.

    6. Semangka

    Semangka merupakan camilan manis dan menyegarkan. Dalam setengah cangkir sajian mengandung 25 kalori. Kandungan airnya lebih 90 persen.

    Semangka mengandung antioksidan seperti likopen dan vitamin C. Keduanya mendukung kesehatan jantung dan fungsi kekebalan tubuh.

    7. Seledri

    Seledri bisa meningkatkan rasa kenyang, terutama jika dipadukan dengan makanan lain yang mengenyangkan, seperti selai kacang.

    Tak hanya mengandung sedikit kalori, seledri juga merupakan sumber yang baik dari beberapa vitamin dan mineral, termasuk folat dan vitamin K. Seledri juga mengandung sejumlah kecil kalium, yang membantu mengatur tekanan darah, keseimbangan cairan, dan fungsi otot, serta mangan yang mendukung kesehatan tulang, metabolisme, fungsi antioksidan, dan serat.

    8. Timun Jepang

    Timun Jepang atau zucchini adalah sayuran rendah kalori dan mengandung lebih dari 90 persen air. Sayuran ini bisa menghidrasi tubuh secara alami.

    Secangkir timun Jepang hanya mengandung 27 kalori dengan serat, vitamin C, dan kalium. Sehingga, sayuran ini dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan jantung.

    9. Keju Cottage

    Secangkir keju cottage mengandung 25 g protein dan 180 kalori. Berkat kandungannya, keju ini bisa mendukung pemeliharaan otot dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.

    10. Popcorn

    Popcorn yang dimasak dengan alat khusus air popper memiliki rasa renyah dengan 30 kalori per cangkirnya. Serat dalam popcorn bisa membantu meningkatkan rasa kenyang dan menekan rasa lapar di antara waktu makan. Popcorn juga mengandung sejumlah asam fenolik, antioksidan yang melawan penyakit.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/kna)