Produk: protein

  • Kondisi Wanita Polandia Sebelum ‘Mati Kelaparan’ di Bali gegara Diet Buah Ekstrem

    Kondisi Wanita Polandia Sebelum ‘Mati Kelaparan’ di Bali gegara Diet Buah Ekstrem

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 27 tahun meninggal dunia akibat kelaparan di Bali setelah mengikuti pola makan ekstrem fruitarian yang membuat berat badannya hanya tersisa sekitar 22 kilogram. Wanita tersebut diidentifikasi bernama Karolina Krzyzak.

    Pada Desember 2024, Karolina sempat menginap di Sumberkima Hill Resort dan meminta sebuah vila dengan kolam renang. Namun, staf resort segera menyadari kondisi tubuhnya yang sangat kurus. Mereka menggambarkan Karolina tampak ‘sangat kurus’ dengan mata cekung dan tulang selangka yang menonjol.

    Dikutip dari News18, kesehatannya memburuk dengan cepat selama menginap. Para karyawan hotel mengenang bahwa kuku jarinya berubah menjadi kuning, giginya mulai membusuk, dan ia kerap kesulitan berjalan sendiri. Bahkan, pada suatu malam, seorang petugas resepsionis harus mengantarnya kembali ke kamar. Pihak resort berulang kali mendesak Karolina untuk mencari perawatan medis, namun ia selalu menolak.

    Ditemukan Meninggal Setelah Tiga Hari

    Tiga hari setelah check-in, staf hotel mulai khawatir ketika seorang teman lokal Karolina Krzyzak menghubungi mereka karena tidak mendapat kabar sejak kedatangannya. Pihak hotel kemudian mendatangi vila tempat Karolina menginap dan menemukan dirinya dalam keadaan tak bergerak serta tidak responsif.

    Karolina kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat malnutrisi parah. Laporan medis yang dikutip The Sun menyebutkan ia juga mengidap osteoporosis dan kekurangan albumin, kondisi yang erat kaitannya dengan kelaparan berkepanjangan dan gizi buruk.

    Teman-teman Karolina Krzyzak menyebutkan bahwa ia sudah lama bergumul dengan masalah citra tubuh dan pernah mengalami anoreksia saat remaja. Saat menempuh studi di Inggris, Karolina mulai menekuni yoga dan pola hidup vegan, yang kemudian perlahan mendorongnya beralih ke fruitarianism, pola makan yang hampir sepenuhnya hanya terdiri dari buah-buahan mentah.

    Apakah Diet Fruitarian Berbahaya?

    Ahli gizi memperingatkan bahwa fruitarianism merupakan salah satu bentuk pola makan paling ekstrem dan sangat membatasi. Meski buah mengandung vitamin serta serat, diet ini tidak menyediakan protein, lemak, dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk bertahan hidup.

    Jika dijalani dalam jangka panjang, pola makan fruitarian dapat menyebabkan kerusakan organ, tulang rapuh, penurunan fungsi imun, hingga malnutrisi parah.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • SPPG Polri Bagikan Angket Opsi Menu MBG Agar Siswa Tak Bosan

    SPPG Polri Bagikan Angket Opsi Menu MBG Agar Siswa Tak Bosan

    Jakarta

    Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri melakukan terobosan agar penerima manfaat yang mayoritas siswa dan siswi sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA)/sekolah menengah kejuruan (SMK) tak bosan dengan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan setiap hari. Terobosan yang dimaksud ialah membagikan angket untuk diisi para penerima manfaat MBG.

    Di dalam angket tersebut ada berbagai jenis di antaranya menu mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur dan buah. Lalu berikutnya terdapat pilihan misalnya pilihan menu mengandung karbohidrat seperti nasi putih, spaghetti, mie, kentang wedges, nasi kuning, nasi liwet.

    Kemudian di jenis menu protein hewani terdapat pilihan ayam tepung teriyaki, dori saus asam manis, ayam saus bulgogi, telur semur, ayam semur dan berbagai menu olahan berbahan dasar telur dan daging. Pada jenis menu protein nabati terdapat pilihan tahu semur, tempe goreng, tempe orek, tahu goreng, tahu crispy dan edamame.

    Selanjutnya pada menu sayur terdapat pilihan tumis jamur tiram sawi hijau, garlic buncis, capcay, mix vegetable, brokoli blanch, sayur bayam+jagung, hingga tumis kembang kol dan wortel. Terakhir pada menu buah, terdapat pilihan jeruk, pisang, melon, kelengkeng dan anggur.

    Foto: Kapolres Metro Jaksel Kombes Nicolas Ary Lilipaly memantau pembagian MBG dan angket di SDN Jatipadang 1. (dok. istimewa)

    Pembagian angket menu MBG ini dilakukan oleh SPPG Polri Pejaten Jakarta Selatan (Jaksel) dan Cipinang Jakarta Timur (Jaktim) pagi dan siang tadi, Jumat (3/10/2025). Pengisi angket adalah siswa siswi di masing-masing 10 sekolah yang menjadi sasaran kedua SPPG Polri ini.

    Dia pun menyelipkan sesi kuis saat berinteraksi dengan para murid. Pertanyaan seputar nama Presiden RI, nama Kapolri hingga nama Gubernur Jakarta.

    Di SD Yayasan Kemala Bhayangkari 5, Cipinang, Kapolres Metro Jaktim Kombes Alfian Nurrizal juga meninjau pembagian MBG serta angket. Di sela acara, dia menanyakan kepada murid-murid tentang cita-cita mereka.

    (aud/knv)

  • 30 Pabrik Miras Tutup Usai Kena Serangan, Stok Kosong di Mana-mana

    30 Pabrik Miras Tutup Usai Kena Serangan, Stok Kosong di Mana-mana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan siber menimpa raksasa produsen minuman keras (miras) bir di Jepang, Asahi. Salah satu minuman terpopulernya, yakni bir kering ‘Asahy Super Dry’ diprediksi akan mengalami kelangkaan di peritel dan pub-pub izakaya.

    Serangan siber yang terjadi pada Senin (29/9) berdampak pada penutupan operasi di mayoritas 30 pabrik Asahi. Serangan tersebut menganggu sistem pemesanan dan pengiriman barang.

    Dikutip dari The Sun, Kamis (3/10/2025), Asahi mengirimkan rata-rata 6,7 juta botol bir setiap harinya, berdasarkan laporan Financial Times. Tanpa kejelasan tanggal operasional pabrik akan kembali normal, peritel dihadapkan pada ancaman stok kosong di hari ke-4 pabrik tutup.

    Lawson yang merupakan salah satu jaringan ritel raksasa di Jepang mengatakan tak menutup kemungkinan produk-produk Asahi akan habis di mana-mana mulai hari ini.

    Peritel Jepang lainnya mengatakan kepada Financial Times bahwa mereka masih punya stok sekitar 2-3 hari, sebelum benar-benar kehabisan inventaris produk Asahi.

    “Ini berdampak ke semua orang. Saya rasa kita akan kehabisan produk dalam waktu dekat. Untuk Asahi Super Dry, kemungkinan dalam 2-3 hari di supermarket. Untuk produk makanan Asahi mungkin dalam seminggu,” kata salah satu eksekutif peritel.

    Ia mengatakan konsumen Jepang sangat loyal terhadap produk dan rasa bir Asahi Super Dry.

    Asahi belum berkomentar soal kelangkaan produknya, tetapi sedang menguji coba proses pemesanan dan pengiriman manual dalam skala kecil pada Rabu (2/10).

    Saham perusahaan anjlok 2,6%, dan masih mempertimbangkan apakah ingin melanjutkan sistem pengiriman manual atau tidak. Selain bir, perusahaan juga memproduksi makanan bayi, minuman ringan, mint, dan sederet produk untuk peritel Jepang.

    Pakar keamanan siber di Nihon Cyber Defence (NCD) mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang sedang menjadi target para hacker dengan modus ransomware. Hal ini disebabkan lemahnya sistem pertahanan di banyak perusahaan Jepang.

    Pada 2024, Kepolisian Nasional Jepang melaporkan 222 kasus penyerangan ransomware. Untuk Asahi, perusahaan memastikan tak ada informasi klien yang bobol ke pihak ketiga.

    Insiden penyerangan ini memicu penundaan 8 produk baru Asahi yang direncanakan akan rilis. Antara lain minuman soda buah, ginger ale rasa lemon, dan protein bar.

    Penyerangan ini dikatakan tidak berdampak pada operasi Asahi di luar negeri, seperti Eropa. Asahi mengekspor Peroni Nastro Azzurro ke kawasan tersebut.

    “Asahi Group Holdings, Ltd. saat ini mengalami insiden keamanan siber yang berdampak ke operasi di Jepang. Tak ada operasi manufaktur Asahi di Eroipa, termasuk penyuplai bir di Inggris, yang terdampak insiden ini,” kata perwakilan Asahi ke The Sun.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hore! Harga Beras Mulai Turun, Cek Daftar Harga Pangan Hari Ini 3 Oktober

    Hore! Harga Beras Mulai Turun, Cek Daftar Harga Pangan Hari Ini 3 Oktober

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga pangan mulai mulai mengalami penurunan pada hari ini, Jumat (3/10/2025). Penurunan harga terjadi pada komoditas beras, cabai, hingga telur.

    Melansir panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 8.00 WIB, harga beras premium tercatat mengalami penurunan 1,70% menjadi Rp15.708 per kilogram (Kg).

    Sementara itu, harga beras medium turun 1,43% menjadi Rp13.656 per kg dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Ikut turun tipis 0,58% menjadi Rp12.467 per kg.

    Harga Jagung pakan ternak turun cukup signifikan 7,99% menjadi Rp6.113 per kg. Diikuti harga kedelai biji kering yang juga turun 4,27% menjadi Rp10.256 per kg.

    Bawang merah turun 5,63% menjadi Rp36.089 per kg. Sedangkan, bawang putih bonggol juga dalam tren turun harga 3,66% menjadi Rp35.711 per kg.

    Sementara itu, harga cabai merah keriting turun 6,64% menjadi Rp53.864 per kg, cabai merah besar turun 10,08% menjadi Rp44.953 per kg dan cabai rawit merah turun 11,98% menjadi Rp40.694 per kg.

    Harga gula konsumsi turun 0,27% ke level Rp18.000 per liter serta garam turun 1,26% menjadi Rp11.411 per kg, sedangkan, harga minyak goreng kemasan turun 2,84% menjadi Rp20.322 per liter, dan minyak goreng curah turun 1,26% menjadi Rp17.385 per liter. 

    Tepung terigu kemasan Ikut turun 3,02% menjadi Rp12.569 per kg dan tepung terigu curah turun 4,34% menjadi Rp9.323 per kg.

    Harga komoditas pangan sumber protein seperti telur ayam turun 0,92% ke angka Rp29.722 per kg. Bersamaan dengan Hal itu, daging ayam ras juga turun 1,33% menjadi Rp37.868 per kg.

    Kemudian, harga  daging sapi turun 1,31% menjadi Rp133.088 per kg. Meski demikian, harga rata-rata nasional daging kerbau beku (impor) naik 0,94% menjadi Rp106.725 per kg dan daging kerbau segar (lokal) naik 6,63% menjadi Rp150.000 per kg.

    Terakhir, harga ikan bandeng turun 2,15% menjadi Rp34.302 per kg. Sementara ikan tongkol naik 0,50% ke angka Rp34.651 per kg dan ikan kembung naik 6,13% menjadi Rp44.130 per kg. 

  • Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah, Cek Sekarang

    Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah, Cek Sekarang

    Jakarta

    Banyak orang yang mungkin tidak tahu kalau golongan darah dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kondisi medis tertentu. Golongan darah mengkategorikan darah berdasarkan kandungannya, termasuk faktor Rhesus atau Rh dan antigen.

    Golongan darah seseorang diturunkan secara genetik dari orang tua. Hal ini menghasilkan kombinasi yang berbeda, dan belum tentu memiliki golongan darah yang sama persis dengan orang tua.

    Sistem golongan darah ABO mencakup empat golongan darah yang berbeda. Setiap golongan darah penting karena orang-orang dari setiap golongan darah dapat mengalami keadaan darurat medis di beberapa titik.

    Dikutip dari MedicineNet, golongan darah bergantung pada antibodi dan antigen dalam darah. Antigen adalah kombinasi protein dan gula pada permukaan sel darah merah.

    Lantas, kondisi kesehatan apa yang terkait dengan masing-masing golongan darah?

    1. Kehilangan Memori dan Fungsi Otak

    Fungsi otak berhubungan dengan gen ABO. Jika memiliki golongan darah A, B, atau AB, orang itu 82 persen lebih mungkin mengalami masalah memori dan kognisi.

    Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan demensia dan terkait dengan stroke. Salah satu kemungkinannya adalah golongan darah dapat menyebabkan masalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Semua ini dapat menyebabkan masalah kognitif.

    2. Penyakit Jantung dan Serangan Jantung

    Darah dipompa melalui jantung, jadi ada hubungan antara jantung dan golongan darah. Golongan darah dapat membuat seseorang berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan serangan jantung.

    Jika bukan golongan darah O, gen ABO dapat membuat seseorang berisiko terkena masalah jantung. Hal ini terutama berlaku jika tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi.

    Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner pada golongan darah A, B, dan AB.

    3. Kanker

    Banyak faktor yang berkaitan dengan risiko kanker yang tinggi. Tetapi, jika bergolongan darah A, lebih berisiko tinggi terkena kanker lambung.

    Gen ABO telah dikaitkan dengan kanker lain, seperti kanker payudara, prostat, hati, kolorektal, paru-paru, dan serviks. Hubungan ini telah ada selama lebih dari 60 tahun, dan belum ada penjelasan mengapa gen tersebut berperilaku seperti ini.

    Lantas, golongan darah apa yang paling sehat?

    Golongan darah adalah salah satu dari banyak faktor yang berkontribusi terhadap risiko keseluruhan seseorang terhadap penyakit medis tertentu. Meski tidak ada yang pasti, golongan darah dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kondisi medis tertentu.

    Pada intinya, tidak ada golongan darah yang benar-benar ‘paling sehat’, karena masing-masing memiliki profil kesehatan yang unik dengan beberapa kelebihan dan kekurangan. Orang dengan golongan darah O memang memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung dan kanker tertentu, seperti kanker lambung hingga demensia.

    Tetapi, orang dengan golongan darah O lebih rentan terhadap pembekuan darah dan tukak lambung. Maka dari itu, semuanya kembali bagaimana seseorang melindungi diri dari penyakit dan menerapkan pola hidup yang sehat.

    Pola makan sehat yang kaya akan sayuran, buah, ikan, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh akan membantu menjaga kondisi tubuh tetap prima, begitu pula dengan aktivitas fisik yang teratur.

    Tidak merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga berkontribusi pada gaya hidup sehat.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Oktober 2025

    Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG Megapolitan 2 Oktober 2025

    Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, mengaku telah menghitung dengan cermat gizi yang terkandung dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Takaran porsi dibuat seragam agar setiap anak penerima program MBG mendapatkan asupan sesuai standar gizi.
    “Di sini kita pakai gramasi. Misalnya, untuk SMA nasi 200 gram, lauk hewani sekian gram, lauk nabati sekian, sayur satu centong, dan ada tambahan buah. Semua sudah ada cetakannya,” ujar ahli gizi SPPG Palmerah, Cut Athaya Artawana Tandy kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2025).
    Cut Athaya menjelaskan, meski menunya sama untuk semua jenjang, ukuran porsinya disesuaikan dengan kelompok usia.
    “Yang membedakan di sini paling porsinya. Jadi anak TK dan SD dapat ukuran lebih kecil, sementara SMP dan SMA porsinya lebih besar,” kata dia.
    Agar relawan tidak keliru, dapur SPPG Palmerah menyediakan cetakan khusus.
    “Kita ajari dulu relawan cara mengukur. Jadi untuk nasi 200 gram sudah ada takaran yang pas, begitu juga lauk hewani, lauk nabati, dan sayur,” ucap Athaya.
    Setiap ompreng makanan MBG wajib memenuhi prinsip gizi seimbang, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah.
    “Kadang ada tambahan susu, meski tidak setiap hari, biasanya dua atau tiga kali sebulan,” ujar Athaya.
    Selain itu, variasi buah juga terus diupayakan agar anak-anak tidak bosan. Mulai dari jeruk, pisang, anggur moon drop, anggur hijau shiny muscat, hingga kelengkeng.
    Menariknya, anak-anak penerima manfaat kerap menyelipkan catatan kecil di ompreng berisi permintaan menu.
    “Kami menyebutnya surat cinta. Ada yang minta burger, mie Jawa, sampai spaghetti,” kata Athaya.
    Jika permintaan masih bisa disesuaikan dengan standar gizi, tim akan mengakomodasi.
    “Burger misalnya, kami buat versi sehat dengan roti, chicken katsu dari ayam segar, plus sayuran. Jadi tetap seimbang,” ujar dia.
    Meski porsi gizi sudah diperhitungkan dengan ketat, tantangan terbesar justru ada pada sayur.
    “Yang sering tersisa biasanya sayur. Itu PR kami untuk terus mengedukasi anak-anak tentang pentingnya makan sayur,” tutur Athaya.
    Evaluasi dilakukan rutin, termasuk melalui
    food waste
    . Jika menu tertentu banyak tersisa, terutama sayur, maka akan diganti dengan variasi lain yang lebih menarik bagi anak-anak.
    Dengan sistem yang terukur ini, SPPG Palmerah setiap hari mengolah beras hingga 8–9 karung berukuran 75 kilogram. Proses memasak dilakukan bertahap sejak dini hari agar distribusi bisa berjalan tepat waktu.
    “Kerja kami memang dikejar waktu, tapi intinya anak-anak harus dapat makanan bergizi seimbang setiap hari,” ujar Athaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prioritas Nutrisi Agar Anak Tumbuh Maksimal Menurut Dokter, Wajib Ada di Menu Makan

    Prioritas Nutrisi Agar Anak Tumbuh Maksimal Menurut Dokter, Wajib Ada di Menu Makan

    Jakarta

    Picky eater bukan sekadar drama makan sehari-hari. Anak yang pilih-pilih makanan berisiko mengalami penurunan berat badan karena asupan gizinya tidak tercukupi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

    Penurunan berat badan pada anak bukan berarti timbangan fisik anak harus benar-benar turun. Beberapa panduan kesehatan anak menganggap bahwa ketika berat atau tinggi anak tidak mengikuti kurva pertumbuhan sesuai usia, itu sudah tanda peringatan – bahkan jika beratnya belum turun drastis. Panduan The National Institute for Health and Care Excellence (NICE) menyebut bahwa ‘faltering growth’ harus diwaspadai bila terjadi keterlambatan kenaikan berat atau tinggi badan dibanding yang diharapkan.

    Pilih-pilih makan merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan asupan nutrisi esensial yang tidak cukup, meningkatkan risiko kekurangan gizi, penurunan berat badan, dan masalah pertumbuhan, terutama pada anak usia prasekolah.

    Menurut Prof Dr dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), pakar nutrisi dan metabolik anak, protein hewani adalah nutrisi yang wajib ada dalam menu makan anak sehari-hari.

    “Harus protein hewani. Kenapa? Karena asam amino esensialnya lengkap. Asam amino esensial itu nggak bisa diproduksi badan kita sendiri,” beber Prof Damayanti.

    Dibandingkan protein nabati, protein hewani lebih mudah diserap tubuh sekaligus kaya mikronutrien penting, mulai dari zat besi, vitamin D, omega-3, hingga zinc. Semua zat ini berperan dalam mendukung fungsi otak, sistem imun, serta pertumbuhan sel dan organ tubuh.

    Anak yang kekurangan asupan protein hewani berisiko mengalami hambatan pertumbuhan, bahkan stunting. Kondisi ini dapat berdampak jangka panjang, mulai dari gangguan kognitif hingga masalah perkembangan fisik.

    Ragam pilihan protein hewani

    Bukan cuma daging sapi atau ayam, protein hewani juga bisa diperoleh dari berbagai sumber makanan sehari-hari. Susu dan produk olahannya dapat menjadi pilihan, sementara telur dikenal sebagai sumber protein lengkap yang praktis. Ikan pun penting, terutama ikan laut yang kaya omega-3.

    Prof Damayanti juga menekankan pentingnya hati ayam sebagai salah satu sumber nutrisi terbaik bagi anak.

    “Hati ayam itu sumber zat besi yang terbaik. Hati unggas ya. Hati ayam, hati angsa, hati bebek. Sengnya ada. Di dalam hati ayam itu vitamin A-nya tinggi,” ucap Prof Damayanti.

    Risiko kekurangan protein hewani

    Anak yang kekurangan asupan protein hewani akan lebih rentan mengalami pertumbuhan terhambat. Kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko stunting, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak, kecerdasan, serta daya tahan tubuh.

    “Asupan protein hewani yang tidak memadai bisa mengganggu pertumbuhan sel dan organ tubuh, yang berakibat pada gangguan kognitif dan perkembangan fisik anak,” ujar Prof. Damayanti.

    Dengan memberi prioritas pada protein hewani dan sumber mikronutrien, anak bisa tumbuh sehat, cerdas, dan mencapai potensi maksimalnya.

    Waktu emas pertumbuhan Si Kecil hanya terjadi sekali, & tak bisa terulang kembali. Jangan biarkan Gerakan Tutup Mulut (GTM) menghalangi tumbuh kembangnya. Setiap pilihan apapun, kapanpun – terasa seperti momen penentu yang akan membentuk masa depan Si Kecil. Yuk Moms kita ubah Gerakan Tutup Mulut (GTM) menjadi Gerakan Tumbuh Maximal karena pilihan terbaik Bunda hari ini, menentukan masa depan Si Kecil esok hari.

    Kini GTM bukan lagi drama, tapi #GerakanTumbuhMaximal #KarenaWaktuTakBisaKembali!

    (kna/kna)

  • Apa Itu Ultra Processed Food? Jadi Polemik karena Muncul di Menu MBG

    Apa Itu Ultra Processed Food? Jadi Polemik karena Muncul di Menu MBG

    Jakarta

    Istilah Ultra-Processed Food (UPF) belakangan ini ramai dibicarakan. Jenis makanan ini banyak ditemukan dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG), program yang sebenarnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah.

    Badan Gizi Nasional (BGN) sendiri dalam sebuah surat memberi restu untuk menghadirkan UPF dalam menu MBG selama mengutamakan produk lokal. Di sisi lain, para pakar gizi mengkritik kebijakan tersebut karena seharusnya lebih mengutamakan makanan segar.

    Terlepas dari polemik tersebut, sebenarnya apa yang disebut Ultra Processed Food? Apa definisinya dan kenapa identik dengan menu tidak sehat?

    Pengertian Ultra-Processed Food

    Ultra-processed food (UPF) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan makanan yang telah mengalami banyak tahapan pemrosesan industri. Tidak hanya sekadar dimasak atau diawetkan, UPF biasanya dibuat dari bahan hasil ekstraksi (seperti pati, protein terisolasi, minyak terhidrogenasi) yang kemudian dicampur dengan zat aditif seperti pemanis buatan, pewarna, penguat rasa, pengawet, dan pengemulsi. Bahan-bahan ini jarang sekali ditemukan di dapur rumah tangga.

    Ciri khas UPF adalah tampilannya yang sangat menarik, rasanya intens, praktis dikonsumsi, dan bisa bertahan lama di rak toko. Tidak heran kalau produk seperti mi instan, biskuit manis, sosis, nugget, snack kemasan, minuman bersoda, hingga makanan beku siap saji masuk dalam kategori ini.

    Industri makanan mengandalkan UPF karena beberapa alasan. Pertama, produk ini lebih murah diproduksi dengan bahan dasar yang bisa diolah massal. Kedua, daya simpannya lebih lama, sehingga mudah didistribusikan ke berbagai daerah. Ketiga, UPF cenderung seragam rasanya, membuat konsumen lebih mudah menerima dan terbiasa.

    Klasifikasi NOVA

    Istilah Ultra Processed Food diperkenalkan dalam Sistem NOVA, sebuah sistem pengkategorian pangan yang dibuat tahun 2009 oleh Prof Carlos Monteiro dan tim penelitian dari Universitas Sao Paulo, Brasil. Ide ini lahir karena masyarakat makin bergantung pada makanan olahan industri, sementara konsumsi pangan segar menurun.

    Berbeda dengan klasifikasi gizi biasa, NOVA menilai makanan dari tingkat pemrosesannya. Meski bukan acuan resmi WHO, sistem ini populer di dunia riset dan bahkan dipakai Pan American Health Organization (PAHO) sebagai rujukan kebijakan gizi, khususnya untuk melihat kaitan antara pola makan modern dan penyakit tidak menular.

    Untuk memahami posisi UPF, sistem NOVA membagi makanan menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat pengolahannya:

    NOVA 1 (Unprocessed or Minimally Processed Foods) adalah makanan segar dan minim proses. Makanan segar atau makanan yang tidak diolah contohnya adalah buah, sayur, ikan segar, telur, biji-bijian, dan jamur. Makanan minim proses adalah makanan yang diolah secara sederhana seperti menghilangkan bagian yang tidak diinginkan, penggilingan, pemotongan, pendinginan, dan pemanasan.NOVA 2 (Processed Culinary Ingredients) adalah bahan hasil ekstraksi atau bahan masak olahan, contohnya minyak goreng, gula, garam, mentega, cuka, dan madu.NOVA 3 (Processed Food): makanan olahan sederhana, contohnya roti tradisional, keju, ikan asin, dan tempe.NOVA 4 (Ultra Processed Food): produk industri dengan banyak tambahan, seperti nugget, sosis, mi instan, biskuit, dan minuman kemasan berpemanis.

    Sejauh ini tidak ada istilah resmi dalam Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai padanan Ultra Processed Food. Beberapa publikasi di media massa menggunakan istilah ‘Makanan Ultra Proses’ sebagai padanannya, walaupun sebenarnya kurang tepat karena tidak konsisten dengan terjemahan untuk kategori lain dalam sistem klasifikasi NOVA. Kategori ‘Processed Food‘ tidak diterjemahkan jadi ‘Makanan Proses’ kan?

    Kenapa UPF Identik dengan Makanan Tidak Sehat?

    UPF kerap diasosiasikan dengan makanan tidak sehat karena biasanya tinggi kalori, gula, garam, serta lemak jenuh, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Konsumsi berlebihan berpotensi mengubah pola makan jadi tidak sehat dan meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga kanker.

    Sejumlah penelitian mendukung hal ini. Publikasi tahun 2025 dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyebutkan konsumsi UPF tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kematian dini, diabetes tipe 2, kanker kolorektal, dan penyakit jantung. Studi lain yang dipublikasikan di Nutrition Journal tahun 2020 meneliti ratusan ribu peserta yang juga dikaitkan dengan konsumsi UPF dengan penyakit obesitas, sindrom metabolik, serta depresi.

    Jika ditarik lebih jauh, masalah utama bukan hanya soal zat tambahan di dalam UPF, melainkan bagaimana makanan ini memengaruhi pola makan seseorang secara keseluruhan. UPF cenderung membuat orang makan lebih banyak karena rasanya dirancang agar sangat enak dan sulit dihentikan (palatable). Selain itu, teksturnya biasanya lembut dan praktis, serta minim serat membuat proses makan lebih cepat, sehingga otak tidak sempat mengirim sinyal kenyang. Hasilnya, kalori yang masuk bisa berlebih tanpa disadari.

    Pada anak-anak, kebiasaan ini bisa berdampak lebih serius. Konsumsi UPF berlebihan sejak usia dini dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, gigi berlubang, hingga menurunnya kualitas pola makan seimbang. Studi jangka panjang juga menunjukkan bahwa pola makan yang terbentuk di masa kecil cenderung bertahan hingga dewasa. Artinya, jika sejak sekolah anak sudah terbiasa dengan nugget atau mi instan, besar kemungkinan kebiasaan itu akan terbawa sampai mereka dewasa.

    Isu ini relevan bila dikaitkan dengan program MBG. Jika menu yang diberikan berisi UPF seperti nugget, sosis, dll, maka tujuan untuk memperbaiki status gizi anak agar menjadi generasi emas bisa tidak tercapai. Memang, UPF lebih mudah diproduksi massal dan tahan lama, tetapi kualitas gizi yang ditawarkan tidak sebaik makanan segar. Di sinilah pentingnya memastikan MBG lebih menekankan buah, sayur, telur, ikan, atau daging segar agar manfaatnya benar-benar optimal bagi anak.

    Meski demikian, tidak semua UPF otomatis berarti buruk. Ada yang memang bermanfaat, misalnya makanan medis tertentu atau produk fortifikasi pangan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Ombudsman Ungkap Ada Yayasan MBG Terafiliasi Politik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

    Polemik UPF di Menu MBG

    5 Konten

    Hadirnya Ultra Processed Food (UPF) dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai polemik. Di satu sisi Badan Gizi Nasional (BGN) merestui, di sisi lain para pakar mengingatkan dampaknya bagi kesehatan.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Pola Makan Sehat yang Bantu Jaga Kesuburan Perempuan di Usia 30-an

    Pola Makan Sehat yang Bantu Jaga Kesuburan Perempuan di Usia 30-an

    JAKARTA – Memasuki usia 30-an, perhatian pada kesehatan reproduksi perempuan semakin mengetat. Ini karena kesuburan bisa menurun secara perlahan jika tidak dirawat dengan baik.

    Selain faktor genetik, gaya hidup dan nutrisi harian sangat berpengaruh pada kualitas sel telur. Mengonsumsi makanan sehat jadi salah satu cara untuk mendukung hormon reproduksi.

    Dengan demikian, melakukan pola diet makan sehat patut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa pola makan sehat yang dapat membantu jaga kesuburan perempuan di usia 30-an, dikutip dari Mayo Clinic, pada Rabu, 1 Oktober 2025.

    1. Perbanyak konsumsi protein

    Hal utama untuk meningkatkan kesuburan reproduksi perempuan di usia 30-an adalah rutin mengonsumsi protein, baik protein hewani maupun nabati. Protein hewani seperti dari ayam, ikan, dan telur mendukung produksi hormon reproduksi.

    Protein nabati dari kacang-kacangan juga penting untuk keseimbangan tubuh. Oleh karena itu, pastikan setiap kali makan Anda mengonsumsi sumber protein agar tubuh mampu membentuk sel telur yang sehat.

    2. Perbanyak konsumsi antioksidan

    Memenuhi asupan antioksidan pada tubuh juga sangat berpengaruh pada kesuburan. Anda bisa dengan rutin mengonsumsi vitamin C dan vitamin E, yang kaya akan antioksidan.

    Vitamin tersebut dapat meningkatkan kualitas sel telur. Anda juga bisa mendapatkan asupan antioskidan dengan konsumsi buah seperti beri, jeruk, hingga tomat.

    3. Pilih asupan lemak sehat

    Untuk menjaga kesuburan di usia 30-an maka harus memperhatikan asupan lemak sehari-hari. Hindari lemak trans dari makanan olahan yang bisa mengganggu kesuburan.

    Konsumsilah lemak sehat dari alpukat, kacang, dan minyak zaitun yang membantu hormon reproduksi tetap stabil. Omega-3 yang terkandung pada ikan salmon dan biji chia juga baik untuk kualitas sel telur yang baik.

  • Profesor dari IPB Ini Menilai Ultra-processed Food di MBG Bergizi Cukup

    Profesor dari IPB Ini Menilai Ultra-processed Food di MBG Bergizi Cukup

    Profesor dari IPB Ini Menilai Ultra-processed Food di MBG Bergizi Cukup
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Ali Khomsan, menilai
     ultra-processed food
    (UPF) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bergizi cukup.
    “Sosis,
    nugget
    , mi instan adalah contoh
    ultra-processed food
     yang relatif bisa ditemui di pasaran. Sosis dan
    nugget
    dari pangan hewani juga sehingga gizinya cukup baik,” kata Profesor Ali Khomsan kepada 
    Kompas.com
    , Rabu (1/10/2025).
    Ultra-processed food
     dalam MBG tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan asalkan selama penggunaannya tetap dalam batas wajar.
    Ali mengingatkan bahwa penggunaan produk ultra-processed tetap perlu dibatasi proporsinya, agar tidak menggeser semangat MBG yang mengedepankan pangan lokal dan makanan segar.
    “Produk
    ultra-processed
    mungkin mengandung banyak terigu (yang ini tidak sejalan dengan mengusung semangat pangan lokal),” ujar Ali Khomsan.
    “Oleh karena itu yang perlu adalah adanya pembatasan berapa banyak kandungan
    ultra-processed
    ini diperbolehkan, sehingga tidak menjadi sorotan masyarakat,” lanjutnya.
    Menurut Ali, produk
    ultra-processed
    seperti sosis,
    nugget
    , atau mi instan secara umum sudah melalui uji keamanan pangan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum beredar di pasaran.

    Ultra-processed foods
    kalau sudah beredar di pasaran biasanya pasti sudah memenuhi syarat Kemenkes/BPOM, sehingga aman tentunya,” kata dia.
    Ali menjelaskan, MBG sejauh ini sudah dirancang dengan prinsip keberagaman pangan dan keseimbangan gizi, termasuk takaran yang disusun oleh ahli gizi.
    Karena itu, dari segi kualitas dan kuantitas, menu MBG sejauh ini dinilai masih sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak penerima manfaat.
    “Kan MBG sejauh ini sudah memenuhi syarat keberagaman, ada nasi lauk, buah, dan sayur. Takaran juga sudah diperhitungkan ahli gizi, sehingga dari segi kualitas dan kuantitas sejauh ini tidak ada masalah,” jelasnya.
    Ali mencontohkan bahwa makanan olahan seperti sosis atau
    nugget
    termasuk produk pangan hewani yang tetap memiliki kandungan gizi baik, terutama protein, meskipun masuk kategori
    ultra-processed
    .
    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan tidak semua produk
    ultra-processed food
    dilarang masuk ke dalam menu MBG.
    “Untuk beberapa produk yang baik dan sehat dimungkinkan, contoh susu UHT plain,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana kepada Kompas.com, Rabu (1/10/2025).
    Namun, berbeda dengan Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang yang justru tidak mendukung produk UPF.
    Dengan tegas, dia melarang penggunaan makanan UPF sebagai menu makanan Program MBG.
    Dia juga memastikan kebijakan ini akan tetap membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang.
    “Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.