Produk: protein

  • Terungkap! Ini yang Terjadi pada Otak Hanya dalam 4 Hari Setelah Konsumsi Junk Food

    Terungkap! Ini yang Terjadi pada Otak Hanya dalam 4 Hari Setelah Konsumsi Junk Food

    Jakarta

    Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of North Carolina (UNC) School of Medicine mengungkap bagaimana konsumsi junk food atau makanan cepat saji dapat mengubah pusat memori di otak dan meningkatkan risiko gangguan fungsi kognitif. Temuan ini membuka peluang baru untuk melakukan pencegahan terhadap hilangnya memori jangka panjang yang berkaitan dengan obesitas.

    Dikutip dari laman Medical Xpress, para peneliti menemukan bahwa sekelompok sel otak khusus di area hipokampus yang disebut interneuron CCK menjadi terlalu aktif setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak. Kondisi ini terjadi akibat terganggunya kemampuan otak dalam menerima glukosa sebagai sumber energi utama.

    Aktivitas berlebihan tersebut mengganggu proses pengolahan memori di hipokampus, bahkan hanya setelah beberapa hari mengonsumsi makanan berlemak tinggi. Jenis makanan ini serupa dengan makanan cepat saji yang kaya lemak jenuh seperti burger keju dan kentang goreng. Penelitian juga mengungkap bahwa protein PKM2, yang berfungsi mengatur cara sel otak memanfaatkan energi, memiliki peran penting dalam terjadinya gangguan ini.

    “Kami tahu bahwa pola makan dan metabolisme dapat memengaruhi kesehatan otak, tetapi kami tidak menyangka akan menemukan kelompok sel otak yang spesifik dan rentan, yaitu interneuron CCK di hipokampus, yang secara langsung terganggu oleh paparan pola makan tinggi lemak jangka pendek,” ujar Juan Song, Ph.D, peneliti utama yang merupakan anggota UNC Neuroscience Center.

    Menurut Song, hal yang paling mengejutkan bagi tim peneliti adalah seberapa cepat sel-sel otak tersebut mengubah aktivitasnya sebagai respons terhadap berkurangnya pasokan glukosa, serta bagaimana perubahan kecil ini saja sudah cukup untuk mengganggu daya ingat.

    Dalam penelitian, tikus percobaan diberi pola makan tinggi lemak yang menyerupai konsumsi makanan cepat saji. Hanya dalam waktu empat hari, aktivitas interneuron CCK di pusat memori otak meningkat secara abnormal. Hasil ini menunjukkan bahwa makanan tinggi lemak dapat memengaruhi fungsi otak hampir seketika, bahkan sebelum terjadi kenaikan berat badan atau munculnya diabetes.

    Hasil penelitian juga menyoroti betapa sensitifnya sirkuit memori otak terhadap pola makan dan menegaskan pentingnya nutrisi dalam menjaga kesehatan otak. Pola makan tinggi lemak yang kaya akan lemak jenuh berpotensi meningkatkan risiko neurodegeneratif, seperti demensia dan Alzheimer.

    “Penelitian ini menyoroti bagaimana apa yang kita makan dapat dengan cepat memengaruhi kesehatan otak dan bagaimana intervensi dini, baik melalui puasa maupun obat-obatan, dapat melindungi memori dan menurunkan risiko masalah kognitif jangka panjang yang terkait dengan obesitas dan gangguan metabolisme,” kata Song.

    Menurutnya, dalam jangka panjang strategi semacam ini bisa membantu mengurangi peningkatan beban kasus demensia dan Alzheimer yang berkaitan dengan gangguan metabolik. Sekaligus, menawarkan perawatan yang lebih holistik dengan memperhatikan kesehatan tubuh dan otak secara bersamaan.

    Penelitian ini sedang berlangsung untuk lebih memahami bagaimana neuron-neuron sensitif glukosa ini mengganggu ritme otak yang mendukung daya ingat. Para peneliti berencana menguji terapi-terapi tertarget ini bisa diterapkan pada manusia dan bagaimana pola tinggi lemak bisa menjadi faktor penyebab Alzheimer.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/suc)

  • MBG Ala China, Bikin Anak Kenyang dan Bahagia

    MBG Ala China, Bikin Anak Kenyang dan Bahagia

    Di sebuah pagi yang berkabut di pedalaman Hunan, aroma nasi putih mengepul dari dapur sederhana TK Shaping, Kabupaten Yongshun. Asap tipis keluar dari panci besar, bercampur wangi ayam rebus dan sayuran hijau yang baru saja dipetik dari kebun sekolah. Sejumlah ibu petani duduk di kursi kayu, mengupas ubi manis dan memotong kentang, sambil bercanda tentang betapa anak-anak kini lebih lahap makan sejak ada program makan siang gratis. Bagi banyak keluarga di desa ini, sepiring makan lengkap di sekolah bukan hanya soal kenyang, tapi juga sebuah kemewahan yang dulu sulit dibayangkan.

    Sementara di ruang kelas TK Qicai di Xiangxi Tujia dan Miao, waktu camilan sore selalu jadi momen paling ditunggu. Di atas meja kayu panjang, tersaji ubi manis yang dihaluskan lalu dibentuk menyerupai es krim, ditaruh di cone renyah dengan taburan potongan melon. Di sampingnya, segelas susu hangat melengkapi camilan sederhana namun penuh gizi. “Kami ingin anak-anak tidak hanya kenyang, tapi juga bahagia setiap kali makan,” kata Xiang Haiyan, kepala sekolah Qicai, seperti dikutip Xinhua.

    Program makan siang gratis di pedesaan China ini diluncurkan pada November 2011 dengan nama Nutrition Improvement Program for Rural Compulsory Education Students (NIPRCES). Sasaran utamanya adalah siswa sekolah dasar hingga menengah pertama (usia 6–15 tahun) di wilayah pedesaan.

    Makanan berupa lauk dan sayur yang disajikan bervariasi menurut musim. Dalam menu mingguannya, sekolah-sekolah TK yang terlibat program Nutrition Improvement ini diarahkan menggunakan sayur lokal seperti kol, kentang manis, jagung, ubi, sayur hijau. Protein dari daging ayam, atau kadang bebek, serta sumber protein nabati seperti tahu dan kacang-kacangan. Sup harian, misalnya sup telur atau sup tahu yang ringan. Karbohidrat dipenuhi dari nasi, ubi, jagung, kentang. Standar nasional menuntut sekolah menyajikan setidaknya 25 jenis bahan makanan berbeda dalam seminggu. Bahan baku harus diprioritaskan dari hasil tani lokal agar segar sekaligus mendukung ekonomi desa

    Camilan sore sering menggunakan bahan-bahan seperti ubi manis, kentang, jagung kukus atau panggang, atau sedikit buah segar. Semua itu disertai cara penyajian dan pengawasan yang diperhatikan. Porsi diukur, menu disusun pergantian setiap bulannya, foto makanan dan anak yang makan diunggah ke platform pengawasan nutrisi, dan penggunaan bahan baku dari petani lokal agar kesegaran bahan terjaga dan rantai pasokan dapat dipantau.

  • Kisah Wanita Idap Kanker Tanpa Rasakan Gejala, Berakhir Kehilangan 7 Organ

    Kisah Wanita Idap Kanker Tanpa Rasakan Gejala, Berakhir Kehilangan 7 Organ

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 50 tahun sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya telah mengidap kanker. Tanpa gejala apapun, dia tak tahu kalau kanker ovarium diam-diam telah menyerang tubuhnya dan mulai menyebar.

    Dikutip dari laman New York Post, wanita bernama Louise Altese-Isdori ini tidak pernah berpikir untuk memantau kesehatan ovariumnya, tapi dokter fertilitasnya menyarankan dia menjalani sonogram transvaginal setiap enam bulan.

    Dalam sebuah pemeriksaan, dokter menemukan kista besar di ovariumnya, padahal dia mengaku tidak merasakan apa-apa. Sebab ukurannya yang besar, dokter meminta tes darah Ova 1 untuk memeriksa apakah tumornya adalah kanker. Hasilnya menunjukkan negatif, begitu pula tes kedua pada sebulan berikutnya.

    Namun, kista itu tetap ada. Dia kemudian mengikuti saran dokter untuk mengangkat indung telurnya dan tidak berencana punya anak lagi.

    Ketika dokter bedah akan melakukan prosedur tersebut, dia melihat hasil USG dan menampakkan ekspresi muram di wajahnya.

    “Saya tidak ingin menakut-nakuti Anda karena hasil tes Anda negatif, tapi saya tidak suka keadaannya sekarang,” kata dokter kepada Altese.

    “Saya harus membawa Anda ke sana sesegera mungkin untuk mengangkat indung telur Anda,” ungkap dokter tersebut.

    Dia menjalani operasi dan dan dokter melihat bahwa tubuhnya dipenuhi kanker. Biopsi mengkonfirmasi diagnosis kanker ovarium stadium 4B, tahap paling lanjut yang berarti sudah menyebar ke organ jauh. Di Amerika Serikat, hanya 31 persen orang dalam didiagnosis pada tahap tersebut yang hidup lima tahun kemudian.

    “Saya benar-benar terkejut. Saya terus menunggu seseorang mengatakan bahwa mereka telah melakukan kesalahan,” kata Altese-Isidori.

    Tujuh Organ Diangkat

    Altese kembali menjalani operasi. Setelah prosedur dilakukan, bekas luka sayatannya membentang hingga ke seluruh tubuhnya.

    “Ada kanker di usus besar saya, hati saya, sudah ada di dada saya, dan saya merasa baik-baik saja,” katanya.

    Limpa, usus, buntu, kantong empedu, rahim, ovarium, tuba falopi, dan lapisan perutnya diangkat karena semuanya penuh dengan kanker.

    Dokter berhasil menyelamatkan sebagian besar hati dan usus besarnya. Tapi, dia membutuhkan kantong kolostomi yang dihubungkan ke lubang kecil di perut bagian bawahnya.

    “Saya akan berkata pada diri sendiri, ‘Sudah, cukup. Cukup pesta kasihannya. Kita masih banyak yang harus dilakukan,’” katanya setelah dirawat di rumah sakit selama 18 hari.

    Dia kemudian menjalani kemoterapi hingga operasi pengangkatan kantong kolostomi. Tes CA 125 (untuk mengukur protein yang sering meningkat pada kanker ovarium) telah kembali ke kadar normal.

    Kini, dia meningkatkan kesadaran tentang kanker ovarium dan mendesak para wanita untuk melakukan skrining dini. Meski Altese tidak merasakan gejala apapun, seringkali ada tanda-tanda dari penyakit ini, tapi biasanya sangat samar. Umumnya, gejala kanker ovarium di anaranya kembung, cepat merasa kenyang, perubahan kebiasaan buang air besar atau buang air kecil, kelelahan, sera nyeri panggul punggung, atau perut.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Angelina Jolie: Beberapa Hari Tersulit, Justru Jadi Hari Terindah”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/naf)

  • Bos AI Ungkap Kelemahan Besar ChatGPT Cs

    Bos AI Ungkap Kelemahan Besar ChatGPT Cs

    Jakarta

    Model kecerdasan buatan (AI) yang ada saat ini dari perusahaan AI terkemuka seperti OpenAI kemungkinan besar tidak akan menghasilkan terobosan ilmiah besar. Ini bertentangan dengan hype seputar teknologi tersebut dan klaim dari tokoh-tokoh besar di bidang AI.

    Pendapat dari Thomas Wolf itu, salah satu pendiri startup AI Hugging Face senilai USD 4,5 miliar, sangat kontras dengan komentar dari tokoh-tokoh besar di bidang AI, termasuk bos OpenAI Sam Altman dan CEO Anthropic Dario Amodei.

    Ketika Wolf berbicara tentang terobosan ilmiah, yang ia maksud adalah ide-ide dan penemuan baru seperti yang setara dengan Hadiah Nobel. Misalnya saja Nicolaus Copernicus yang dulu berteori bahwa Matahari adalah pusat semesta dan planet-planet mengelilinginya.

    Wolf menjelaskan beberapa kelemahan chatbot saat ini. Pertama, produk seperti ChatGPT dan lainnya sering dirancang menyesuaikan atau sejalan dengan penggunanya. Jika Anda pernah mengajukan pertanyaan ke chatbot, chatbot cenderung memberi tahu betapa menarik atau hebatnya pertanyaan itu, walau tak demikian kenyatannya.

    Yang kedua adalah bahwa model yang mendasari chatbot ini dirancang untuk memprediksi token atau kata berikutnya yang paling mungkin dalam sebuah kalimat.

    Padahal menurutnya, ada dua ciri utama ilmuwan. Yang pertama adalah bahwa ilmuwan yang membuat terobosan besar seringkali bersikap kontradiktif dan mempertanyakan apa yang dikatakan orang lain.

    “Ilmuwan tidak mencoba memprediksi kata berikutnya yang paling mungkin. Ia mencoba memprediksi hal yang sangat baru yang sebenarnya sangat tidak mungkin, tapi sebenarnya benar,” kata Wolf yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Ketertarikannya muncul setelah membaca esai yang ditulis oleh Amodei dari Anthropic, yang berpendapat bahwa biologi dan kedokteran yang didukung AI memungkinkan kita memampatkan kemajuan yang seharusnya dicapai oleh ahli biologi manusia selama 50-100 tahun ke depan jadi 5-10 tahun.

    Menurutnya untuk saat ini, chatbot AI kemungkinan baru akan digunakan sebagai pendamping ilmuwan guna membantu menghasilkan ide-ide baru. Itu sudah terjadi hingga taraf tertentu. Produk AlphaFold dari Google DeepMind telah membantu menganalisis struktur protein yang dijanjikan dapat membantu ilmuwan menemukan obat-obatan baru.

    (fyk/rns)

  • Gelar Diskon 50%+20%, Transmart Banting Harga Ayam Broiler Jadi Segini

    Gelar Diskon 50%+20%, Transmart Banting Harga Ayam Broiler Jadi Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Protein menjadi salah satu nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh. Sumber protein ini bisa didapatkan salah satunya dengan mengkonsumsi daging ayam broiler.

    Untuk membeli kebutuhan ayam broiler, Transmart kembali menggelar diskon besar-besaran di Transmart Full Day Sale pada Minggu, 5 Oktober 2025.

    Bukan hanya di Jakarta, Transmart Full Day Sale juga digelar di seluruh gerai Transmart se-Indonesia, mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00.

    Diskon besar-besaran dari Transmart ini berlaku bagi para pelanggan yang menggunakan Allo Bank atau kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, kartu kredit Bank Syariah Indonesia, dan kartu kredit Bank Mandiri.

    Berikut harga ayam broiler per ekor di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah:

    -Makassar Rp 32.500/ekor
    -Jabodetabek Rp 29.520/ekor
    -Jawa Barat Rp 29.600/ekor
    -Jawa Timur Rp 27.920/ekor
    -Jawa Tengah Rp 36.720/ekor
    -Padang Rp 29.520/ekor
    -Palembang Rp 28.720/ekor
    -Lampung Rp 27.600/ekor
    -Pangkal Pinang Rp 28.720/ekor
    -Medan Rp 36.720/ekor
    -Denpasar Rp 33.600/ekor.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Cegah Inflasi Jakarta Melonjak, Bazar Murah Daging-Ayam Disebar

    Video: Cegah Inflasi Jakarta Melonjak, Bazar Murah Daging-Ayam Disebar

    Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengungkapkan strategi Pemprov DKI Jakarta dalam memenuhi kebutuhan protein yakni daging ayam, daging sapi hingga ikan segar dan menjaga stabilitas pangan daerah.

    Selain mendatangkan pasokan daging impor ,Perumda Dharma Jaya bekerjasama dengan peternak dan UMKM lokal dalam memenuhi kebutuhan daging termasuk dalam rantai pasok daging. Hal ini dilaksanakan dengan penyediaan Rumah Potong Hewan (RPH) hingga pengembangan bisnis penggemukan sapi.

    Dharma Jaya juga memastikan perannya dalam memenuhi pasokan protein termasuk bazar murah yang ditargetkan mencapai 1.000 bazar hingga akhir tahun. Langkah ini tidak hanya menjamin ketersediaan daging namun juga menjaga inflasi daerah.

    Seperti apa perang Perumda Dharma Jaya menjaga stabilitas harga dan pasokan protein Jakarta? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 02/10/2025)

  • 9
                    
                        Jadi Sorotan Nasional, Begini Cara SPPG Bener Jaga Mutu MBG, Disambut Antusias Siswa
                        Yogyakarta

    9 Jadi Sorotan Nasional, Begini Cara SPPG Bener Jaga Mutu MBG, Disambut Antusias Siswa Yogyakarta

    Jadi Sorotan Nasional, Begini Cara SPPG Bener Jaga Mutu MBG, Disambut Antusias Siswa
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com
    – Di sebuah dapur di Jalan Purworejo-Magelang, Kecamatan Bener, aktivitas pagi dimulai lebih awal dari biasanya.
    Para relawan sudah berseragam celemek, tangan mereka sibuk menyiangi sayuran, memeriksa kualitas telur, menimbang ikan segar, hingga mencatat setiap detail di buku kontrol.
    Dapur ini bukan dapur biasa, melainkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bener Purworejo di bawah naungan Yayasan Nastiti Harapan Mulia.
    SPPG ini menjadi salah satu dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) yang viral setelah disebut ahli gizi nasional dr Tan Shot Yen dalam rapat Komisi IX DPR RI sebagai dapur terbaik yang mampu menghadirkan menu lokal sehat bagi ribuan anak sekolah.
    “Semua bahan baku kami ambil dari sekitar sini, dari petani sayur, peternak ayam, sampai nelayan lokal,” ujar dr Almas, perwakilan Yayasan Nastiti Harapan Mulia yang menjadi mitra pengelola, pada Sabtu (4/10/2025).
    “Tujuannya supaya bahan segar, terjamin, sekaligus memberdayakan warga sekitar,” kata dr Almas.
    Pagi itu, satu per satu sayur, telur, dan ikan masuk ke dapur.
    Namun, tak serta merta langsung diolah. Ada pemeriksaan berlapis sebelum bahan menyentuh panci.
    Para relawan bersama ahli gizi melakukan pengecekan apakah sayur masih segar dan tidak layu, telur tidak retak, dan ikan berbau laut segar, bukan amis busuk.
    “Kalau ada yang kurang sesuai, langsung kami tolak,” kata Almas.
    Setelah lolos seleksi, bahan disortir dan ditimbang sesuai menu yang sudah ditentukan sehari sebelumnya.
    Menu ini bukan asal pilih, melainkan hasil diskusi bersama ahli gizi, pengelola yayasan, kepala dapur, hingga relawan. Prinsipnya: gizi seimbang.
    Ada karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, buah, serta tambahan serat.
    Menjelang pukul 06.00 pagi, dapur berubah menjadi arena kerja cepat.
    Panci-panci besar mengepul, aroma bawang tumis bercampur wangi sayur rebus dan gurihnya telur serta ayam yang sedang dimasak.
    Relawan bekerja dalam tim; ada yang bertugas mencuci beras, ada yang mengolah lauk, dan ada pula yang menata buah potong.
    “Setiap menu kami pastikan sesuai standar, bahkan sebelum dikirim ke sekolah, ada tahap tes organoleptik. Artinya, ahli gizi dan relawan mencoba dulu makanan itu. Kalau aman dan rasanya layak, baru bisa didistribusikan,” jelasnya.
    Proses ini bahkan didokumentasikan dan diunggah ke media sosial sebagai bentuk transparansi kepada publik.
    Setelah matang, makanan tidak dibiarkan lama di dapur. Relawan segera mengemasnya ke dalam wadah khusus yang higienis.
    Nasi, lauk, sayur, dan buah ditata rapi dalam
    tray
    yang sesuai takaran gizi anak-anak.
    Kemasan lalu ditutup dan dimasukkan ke dalam kontainer besar agar tetap hangat saat perjalanan.
    Di halaman dapur, mobil pick-up sudah menunggu. Relawan mengangkat kontainer satu per satu, memastikan daftar distribusi sesuai.
    Setiap sekolah dan posyandu penerima MBG tercatat jelas. Hari ini ada 29 sekolah dan 4 posyandu, dengan total sekitar 3.950 anak penerima manfaat.
    Mobil pun berangkat, menyusuri jalan perbukitan Bener.
    Setibanya di sekolah, anak-anak menyambut dengan antusias.
    Bagi mereka, tray berisi nasi hangat, telur ayam, sayur hijau, dan potongan buah itu bukan sekadar makan siang, melainkan bagian dari semangat belajar setiap hari.
    Saat ditanya soal harapan ke depan, perwakilan Yayasan Nastiti Harapan Mulia menyebut satu hal, yakni keberlangsungan.
    “Kami ingin dapur ini bisa terus berjalan, siapa pun pemimpinnya nanti. Kami berharap relawan kami mendapat berkah dari kerja mereka, dan anak-anak bisa terus mendapatkan makanan sehat,” kata dia.
    Dengan 47 relawan dapur yang bekerja bergantian setiap hari, SPPG Bener membuktikan bahwa program MBG bukan sekadar janji politik, melainkan bisa benar-benar hadir di meja makan anak-anak desa.
    Sejak program MBG yang sudah berjalan hampir tujuh bulan ini, mereka merasakan dampak baik mulai dari banyaknya lapangan pekerjaan yang terbuka, seperti juru masak, jasa mencuci ompreng, hingga pedagang yang ditarik sebagai mitra penyedia bahan masakan seperti sayur dan buah.
    Kini, dapur ini bukan hanya melayani perut, tetapi juga menjadi contoh nasional bagaimana kearifan lokal bisa bertemu dengan standar gizi modern.
    Anak-anak pun dengan riang gembira menunggu kedatangan kontainer MBG yang membawa makanan sehat ke sekolahnya.
    Saat jam istirahat, sekitar pukul 09.00 WIB, anak-anak mulai mendapatkan makanan dari SPPG Bener yang dikelola Yayasan Nastiti Harapan Mulia.
    “Saya senang sekali karena bisa makan yang penuh gizi. Saya suka ayam geprek dan sayur buncis,” kata Adelia Faranisa Adzni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tahu Bulat dan Jeli di Menu MBG Sukabumi Diprotes Orang Tua, Kepala SPPG: Yang Penting Gizi, Bukan Mewah

    Tahu Bulat dan Jeli di Menu MBG Sukabumi Diprotes Orang Tua, Kepala SPPG: Yang Penting Gizi, Bukan Mewah

    SPPG Dapur 99 Patuguran Yayasan Generasi ini mengolah 3.725 porsi makanan per hari untuk 10 sekolah yang terdiri dari SD, TK, PAUD, dan SMP. Proses memasak dimulai sejak pukul 12 malam.

    Menurutnya, jarak dari SPPG ke sekolah tidak boleh lebih dari 6 kilometer, dan waktu pengiriman maksimal 20 menit.

    “Standar saat ini, pukul 3 dini hari sudah dilakukan pemorsian, karena kami harus memproses dan mendistribusikan sebanyak 3.725 porsi,” ungkapnya.

    Dia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan waktu konsumsi makanan. Pihaknya menekankan bahwa makanan harus dikonsumsi dalam waktu enam jam setelah distribusi.

    “Jangan sampai makanan dimasukkan ke dalam wadah (rantang) berbahan baja tahan karat saat masih panas. Panas akan mempercepat pembusukan protein,” tambah dia.

  • Senyawa Nitrit Disebut Jadi Biang Kerok 1.300-an Siswa di Bandung Barat Keracunan MBG

    Senyawa Nitrit Disebut Jadi Biang Kerok 1.300-an Siswa di Bandung Barat Keracunan MBG

    Jakarta

    Badan Gizi Nasional (BGN) melalui tim investigasi independen menyimpulkan bahwa senyawa nitrit menjadi ‘biang kerok’ dari keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat. Insiden ini setidaknya dialami oleh 1.315 siswa, setelah mereka menyantap makanan dari 3 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berbeda.

    “Kami berkesimpulan, senyawa Nitrit menjadi penyebabnya,” kata keterangan Ketua Tim Investigasi Independen BGN Dra Karimah Muhammad Apt, dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (3/10/2025).

    Karimah menambahkan bahwa BGN telah menemui para korban dan dokter yang menangani mereka di Puskesmas Cipongkor dan RSUD Cililin. Tim investigasi juga mempelajari pola gejala yang muncul pada korban, serta mengecek obat-obatan yang diberikan pihak puskesmas dan RSUD.

    Selain itu, ia juga mempelajari hasil uji mikrobiologi dan toksikologi dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar, yang menguji sampel dari SPPG maupun dari sisa makanan di sekolah.

    “Ditemukan kadar nitrit yang sangat tinggi di buah melon dan lotek dari sampel sisa sekolah,” ujar ahli farmasi Klinis itu.

    Hasil Temuan BGN

    Pada masing-masing jenis sampel yang diuji, terdapat 3,91 dan 3,54 mg/L nitrit. Padahal, jika merujuk EPA (US Environmental Protection Agency), kadar maksimum nitrit yang boleh dikonsumsi dalam minuman adalah 1 mg/L. Sementara Otoritas Kesehatan di Kanada menetapkan 3 mg/L.

    “Jadi kalau merujuk standar EPA, maka kadar nitrit dalam sampel sisa makanan di sekolah hampir 4 kali lipat dari batas maksimum,” kata Karimah.

    Secara alamiah, lanjut Karimah, sebagian buah-buahan dan sayur-sayuran memang mengandung nitrit. Kadarnya bisa meningkat karena hasil kerja bakteri, yang bisa mengubah nitrat menjadi nitrit, atau sebaliknya.

    Gejala-gejala yang Muncul pada Pasien

    BGN menemukan bahwa gejala-gejala yang muncul pada pasien memang sesuai dengan keracunan nitrit masalah pada sistem pencernaan.

    “Yang mendominasi adalah efek di saluran pencernaan bagian atas, misal: mual, muntah atau nyeri lambung, sebanyak 36 persen. Bukan di saluran pencernaan bagian bawah, misal diare,” kata Karimah.

    Korban yang mengalami diare tercatat 3 persen. Padahal, diare sendiri biasanya menjadi efek dominan pada kasus keracunan makanan, bukan lagi alergi makanan.

    Menurut Karimah, keracunan nitrit memang tidak menimbulkan diare. Sebab, sebagai zat toksik, nitrit terlebih dahulu harus didetoksifikasi di hati.

    Adapun gejala pusing atau kepala terasa ringan, muncul karena terjadi pelebaran pembuluh darah, yang juga merupakan ciri keracunan nitrat. Gejala ini menunjukkan persentase cukup besar, sebanyak 29 persen, dan berada di peringkat kedua setelah gejala di saluran pencernaan bagian atas.

    “Gejala lemas dan sesak nafas yang dikeluhkan sebagian korban juga menunjukkan keracunan nitrit. Sebab, nitrit bisa menyebabkan methemoglobinemia, di mana kemampuan hemoglobin di dalam darah untuk membawa oksigen menjadi berkurang, sehingga sel-sel tubuh merasa lemas, dan di paru-paru terasa sesak,” ujar Karimah.

    Tidak Ditemukan Bakteri ‘Jahat’

    Tidak seperti beberapa kasus keracunan MBG di wilayah lain, BGN tidak tidak menemukan bakteri jahat penyebab keracunan makanan, seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus. Selain itu, tim investigasi juga tidak menemukan racun sianida, arsen, logam berat atau pestisida, kecuali nitrit dalam uji toksikologi.

    Nitrit atau zat lain dalam buah dan sayuran tidak selalu tersebar merata di seluruh bagian makanan. Contohnya, saat makan jeruk, ada bagian yang terasa manis, sementara bagian lain bisa asam atau kecut karena kadar gula atau fruktosa dalam buah tidak merata.

    Hal serupa juga terjadi pada zat lain, sehingga dampaknya bisa berbeda-beda pada setiap individu, tergantung kondisi kesehatan masing-masing anak.

    “Mereka yang memiliki sistem pertahanan tubuh yang kuat atau detoksifikasi yang prima bisa dengan cepat atau lebih mudah mengeluarkan nitrit dari dalam tubuh, setelah mengalami metabolisme,” ujar Karimah.

    Setelah mendapatkan pemeriksaan, pasien diberikan beberapa jenis obat seperti parasetamol, obat muntah ondansetron, dan/atau obat nyeri lambung omeprazole, dan tidak ada obat diare.

    Sementara pada korban yang dirawat inap atau dirujuk oleh Puskesmas ke RSUD, sebagian mendapat infus pengganti cairan tubuh ringer laktat atau penambah tenaga dekstrosa, suntikan ondansetron atau omeprazole.

    “Tidak ada satupun obat antikejang yang dikeluarkan Puskesmas dan RSUD, misal: diazepam, carbamazepin, gabapentin atau pregabalin,” ujarnya.

    Apa Itu Senyawa Nitrit?

    Dikutip dari First Aid China, nitrit adalah senyawa kimia yang mengandung nitrogen dan oksigen. Senyawa ini dapat ditemukan secara alami dalam makanan tertentu, seperti sayuran berdaun hijau hingga pengawet dalam daging olahan, seperti bacon, ham, dan sosis. Sumber lain dari nitrit, yakni:

    Air yang terkontaminasi, seperti air sumur yang terkontaminasi limpasan pertanian atau limbah.Beberapa obat tertentu, seperti vasodilator, mungkin mengandung nitrit.Paparan bahan kimia industri tertentu dapat menyebabkan keracunan nitrit.

    Keracunan nitrit terjadi saat senyawa itu mengubah hemoglobin (protein pembawa oksigen dalam sel darah) menjadi methemoglobin. Methemoglobin tidak dapat mengangkut oksigen secara efektif, yang menyebabkan kondisi yang disebut methemoglobinemia.

    Hal ini mengurangi jumlah oksigen yang dikirim ke jaringan tubuh, yang menyebabkan berbagai gejala. Gejalanya seperti sianosis, sesak napas, sakit kepala, kelelahan atau lemah, pusing atau sakit kepala ringan, mual, muntah, kebingungan, kejang, hingga koma.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Ratusan Siswa di Kecamatan Cipongkor Kembali Keracunan MBG”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

    Kontaminasi Senyawa Nitrit

    4 Konten

    BGN mengungkap hasil investigasi terkait penyebab keracunan MBG di Kabupaten Bandung Barat. Senyawa nitrit menjadi biang kerok gejala keracunan yang dialami para siswa.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Transformasi Wanita Berhasil Turunkan BB 7 Kg dalam  21 Hari, Begini Rahasianya

    Transformasi Wanita Berhasil Turunkan BB 7 Kg dalam 21 Hari, Begini Rahasianya

    Jakarta

    Seorang wanita bernama Anjali Sachan di India membagikan transformasi tubuhnya yang berhasil menurunkan berat badan hingga 7 kilogram dalam 21 hari. Selain itu, ia juga mengecilkan lingkar pinggang sebanyak 3 inci dan mengatasi masalah inflamasi yang sebelumnya mengganggu kesehariannya.

    Dalam unggahannya di akun Instagram, Anjali menceritakan perubahan pola makan dan gaya hidup sederhana yang dijalaninya.

    Ia menekankan kunci penurunan berat badan cepat bukan hanya diet ketat, melainkan juga menerapkan pola hidup sehat.

    “Inilah cara saya menurunkan 7 kg dalam 21 hari,” katanya, dikutip dari Hindu Times.

    Beberapa langkah yang ia jalani setiap hari antara lain:

    Mengonsumsi makanan seimbang berbasis bahan utuh kaya nutrisi untuk mengurangi peradangan.

    Berjalan 10 ribu langkah setiap hari dengan tambahan beban pinggang agar hasil lebih optimal.Menerapkan OMAD (One Meal a Day) dua kali seminggu, pola puasa intermiten untuk memicu pembakaran lemak.Mengutamakan protein tanpa lemak dan bahan anti-inflamasi pada menu makanannya.Mengonsumsi MCT oil atau suplemen makanan yang terbuat dari jenis lemak khusus di pagi hari untuk mendukung pembakaran lemak dan menjaga energi tetap stabil.

    Menurut Anjali, hasil diet yang ia jalani terasa nyata pada tubuhnya. Ia mengaku tidak lagi mengalami perut kembung, sehingga sistem pencernaannya terasa lebih ringan dan nyaman. Selain itu, keinginan untuk ngemil juga hilang, membuatnya lebih mudah menjaga pola makan tanpa harus terus-terusan mencari camilan.

    Perubahan paling terlihat adalah kulit yang tampak lebih bersinar, perut semakin rata, serta energi tubuh yang meningkat drastis. Anjali menyebut kondisi ini membuat kesehatannya terasa jauh lebih baik dan vitalitasnya pulih secara signifikan.

    (suc/suc)