Produk: protein

  • Ular Piton Bisa Jadi Pengganti Daging

    Ular Piton Bisa Jadi Pengganti Daging

    Jakarta

    Sebuah studi baru meneliti kelayakan budidaya ular piton dalam skala komersial dan dampak lingkungan dari budidaya ini dibandingkan dengan peternakan konvensional. Hasilnya cukup menjanjikan.

    Ular-ular ternyata bisa tumbuh dengan cepat, bahkan selama periode puasa. Mereka juga bisa diberi makan protein limbah dari industri daging lainnya.

    “Kemampuan ular piton yang berpuasa untuk mengatur proses metabolisme dan menjaga kondisi tubuh meningkatkan ketahanan pangan di lingkungan yang bergejolak, menunjukkan bahwa budidaya ular piton mungkin menawarkan respons yang fleksibel dan efisien terhadap kerawanan pangan global,” kata ahli herpetologi Daniel Natusch dari Macquarie University di Australia.

    Tim tersebut mengamati dua spesies ular piton yakni Malayopython reticulatus dan Python bivittatus. Ular itu dipelihara di peternakan di Thailand dan Vietnam selama 12 bulan. Mereka menemukan bahwa rasio makanan yang dikonsumsi ular sanca terhadap daging yang dihasilkan (di mana angka yang lebih rendah berarti efisiensi yang lebih besar) adalah 1,2, dibandingkan dengan 1,5 untuk salmon, 2,8 untuk unggas, 6,0 untuk daging babi, dan 10,0 untuk daging sapi.

    Ular dapat berpuasa selama beberapa bulan tanpa kehilangan banyak massa tubuhnya. Ini menjadikannya ideal untuk beternak, apalagi ketika kondisi pasokan makanan dan air makin tidak terjamin.

    “Penelitian kami mengkonfirmasi penelitian sebelumnya bahwa pembiakan dan pemeliharaan ular piton di fasilitas produksi penangkaran untuk perdagangan komersial layak secara biologis dan ekonomis,” tulis para peneliti.

    Kendati demikian, ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Pertama, memberi makan ular membutuhkan banyak tenaga kerja dan kita belum memiliki persiapan dalam skala besar untuk beternak ular dengan benar. Kedua, masih jadi pertanyaan apakah kita sebaiknya makan daging ular atau tidak.

    Dengan mempertimbangkan peringatan tersebut, Natusch dan tim mengakui bahwa hal ini mungkin tidak dapat dilakukan untuk sementara waktu. Terlebih lagi, ada faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti misalnya apa rasa daging ular.

    “Persyaratan biologi dan peternakan ular piton masih kurang dipahami dibandingkan dengan banyak taksa endotermik,” ujar para peneliti.

    “Ditambah dengan ketakutan umum manusia terhadap ular, mungkin perlu waktu sebelum potensi pertanian ular piton dapat diwujudkan dalam skala global,” tandasnya. Penelitian ini sudah dipublikasikan di Scientific Reports. Demikian dilansir Science Alert.

    (ask/fyk)

  • Pemkab Mojokerto Terima Bantuan Penanganan Darurat Bencana dari BNPB

    Pemkab Mojokerto Terima Bantuan Penanganan Darurat Bencana dari BNPB

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menerima bantuan penanganan darurat bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp200 juta. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto.

    Bantuan tersebut diterima Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, saat Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto. melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Selasa (13/3/2024). Pada penyerahan bantuan tersebut, juga dilaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana banjir dan longsor.

    Rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana banjir dan longsor bersama Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI H. Yan Namora, Pj Bupati Jombang Sugiat, Sekda Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida, Kepala BPBD Kabupaten Jombang, Bambang Dwijo Pranowo, serta perwakilan BPBD Provinsi Jawa Timur.

    Adapun bantuan operasional posko penanganan darurat bencana yang diterima oleh Pemkab Mojokerto yakni dana siap pakai sebesar Rp200 juta, serta bantuan dukungan peralatan dan logistik. Seperti 300 paket sembako, 300 paket Hygiene kit, 300 paket biskuit protein, 300 buah makanan siap saji, 5 unit pompa Alkon, 100 unit velbed, 1008 botol sabun cair, 50 unit tenda keluarga, dua unit tenda pengungsian, satu unit perahu karet dengan mesin.

    Dalam laporannya, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menjelaskan, penyebab terjadinya bencana banjir di Kabupaten Mojokerto yakni dipicu oleh hujan dengan intensitas lebat selama lebih dari empat jam. Hujan tersebut mengakibatkan debit air meningkat drastis di tiga sungai di wilayah Bumi Majapahit yaitu Sungai Kromong, Sungai Klorak, dan Sungai Boro yang menjadi satu di Sungai Brangkal.

    “Dari meningkatnya debit air itu mengakibatkan tanggul Sungai Brangkal di Desa Wringinrejo jebol Selanjutnya, rusaknya jembatan Bupak yang menghubungkan dua desa yakni Desa Kebontunggul dan Desa Gondang. Jebolnya 2 titik tanggul Sungai Sadar di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari. 3 titik tanggul Sungai Gembolo jebol di Desa Tunggalpager,” ungkapnya.

    Serta dua titik tanggul sungai Gembolo jebol di Desa Jabontegal, Kecamatan Pungging. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, bencana banjir yang terjadi juga mengakibatkan lahan sawah di enam desa yang ada di wilayah Kecamatan Mojosari terendam banjir. Total ada 263 hektar area persawahan yang terendam banjir dan beresiko gagal panen.

    “Akibat banjir sedikitnya lebih dari 6.232 warga dari 7 kecamatan terdampak. Yakni di Kecamatan Pungging, Mojosari, Bangsal, Mojoanyar, Sooko, Puri, Kutorejo. Selain itu, upaya yang telah kami lakukan yaitu mengevakuasi warga rentan, mengevakuasi warga yang terdampak, menyiapkan lokasi pengungsian, mendirikan dapur umum, mendirikan pos kesehatan,” katanya.

    Selain itu, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto menjelaskan, juga melakukan upaya penyedotan air, upaya penutupan tanggul jebol, dan mendistribusikan kebutuhan mendesak. Bupati juga menjelaskan, adapun kebutuhan mendesak yang disalurkan oleh Pemkab Mojokerto untuk warga yang terdampak bencana banjir.

    “Seperti bantuan nasi bungkus, selimut, obat-obatan, air minum, matras, paket sembako, air bersih, dan peralatan pembersihan rumah. Pasca terjadinya bencana banjir, ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki. Rekontruksi jembatan Bupak, Gondang. Perbaikan tanggul sungai Sadar, perbaikan tanggul sungai Gembolo, dan perbaikan tanggul sungai Brangkal,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto mengatakan, penyaluran bantuan tersebut bersumber dari adanya laporan kepada BNPB sehingga dari pihak BNPB pun menindaklanjuti terkait laporan tersebut.

    “Jadi nanti, insya Allah kami bantu. Nanti provinsi juga mungkin membantu di dalam waktu dekat, jadi nanti mohon izin terima dulu. Pasca terjadinya bencana, perlu mengambil tindakan untuk merubah status darurat menjadi siaga. Jadi itulah sebenarnya modal dasar kita ya. Pertolongan pertama itu ya,” ujarnya.

    Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan kemudahan akses maupun beberapa fasilitas kepada masyarakat serta mengakomodir para relawan. Terkait isu bencana yang terjadi, hal tersebut disebabkan oleh pemanasan global yang membuat iklim tidak menentu, sehingga berdampak pada terjadinya berbagai bencana alam.

    “Sekarang iklim kita sudah tidak bisa lagi ditebak, seperti pelajaran seperti dulu. Kalau bulan ini musim apa, kalau bulan-bulan berikutnya musimnya apa,” tegasnya.

    Diketahui, dalam menindaklanjuti pasca bencana banjir, Bupati bersama BNPB meninjau langsung jebolnya tanggul Sungai Brangkal jebol, di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko. Meninjau putusnya jembatan Bupak yang menghubungkan dua desa yakni Desa Kebontunggul dan Desa Gondang, Kecamatan Gondang.

    Serta meninjau tanggul Sungai Sadar yang jebol dan jembatan retak di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari. [tin/ian]

  • Tom Lembong Komentari Program Makan Siang Gratis Dibahas di Istana

    Tom Lembong Komentari Program Makan Siang Gratis Dibahas di Istana

    Jakarta, CNN Indonesia

    Co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Thomas Lembong menanggapi pemerintah yang membahas program makan siang dan susu gratis dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2).

    Makan siang dan susu gratis adalah program yang diusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    Menurut Thomas Lembong atau Tom Lembong, pembahasan kebijakan peningkatan gizi masyarakat sebaiknya melalui diskusi yang lebih teknokratis. Selain itu, Tom mengatakan pembahasan kebijakan itu harus berlandaskan data dan fakta.

    “Kebijakan seperti nutrisi itu kan sebaiknya diproses melalui sebuah diskusi yang teknokratis, berlandaskan hitungan yang transparan dan data, fakta, realita. Semakin teknokratis, semakin profesional, semakin transparan, semakin baik,” kata Tom di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Senin (26/2).

    Ia enggan menilai etis atau tidak  pemerintah membahas program salah satu capres ketika penghitungan KPU masih berlangsung. Ia lebih memilih membandingkan program makan siang gratis Prabowo-Gibran dengan program peningkatan nutrisi ala Anies-Muhaimin.

    “Misalnya gagasan Anies-Muhaimin untuk memanfaatkan sumber daya perikanan kita yang berlimpah-limpah, yang diolah menjadi sumber protein, yang lebih cocok buat masyarakat kita, mengingat kita negara kepulauan, negara kelautan,” katanya.

    Hal itu disampaikan setelah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengonfirmasi program makan siang dan susu gratis dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta.

    Bahlil menyebut program tersebut dibahas untuk menyesuaikan dengan rancangan anggaran penerimaan dan belanja negara (RAPBN) 2025. Ia juga menjelaskan alasan program Prabowo-Gibran dibahas karena mengakomodasikan paslon yang berpotensi menang.

    “Secara umum bahwa program-program prioritas presiden terpilih pak Prabowo dan mas Gibran itu sudah akan diakomodir, supaya di saat 2025 itu langsung running, langsung jalan,” kata Bahlil.

    Sejauh ini, KPU masih melakukan rekapitulasi suara Pilpres 2024. Meski demikian, berdasar hasil real count sementara, pasangan Prabowo-Gibran unggul atas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

    Berdasarkan data yang ditampilkan KPU ketika diakses pukul 23.45 WIB, pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tercatat unggul dari dua paslon lainnya.

    Prabowo-Gibran mendapat 75.027.387 suara atau 58,84 persen dari total suara yang sudah masuk ke KPU.

    Posisi kedua disusul paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang telah mengumpulkan 31.187.532 suara atau 24,46 persen.

    Sedangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi ketiga dengan perolehan 21.293.053 suara atau 16,7 persen.

    Data itu berdasarkan penghitungan pada Senin (26/2) yang diperbarui per 23.00 WIB dengan progres 637.005 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) atau 77,38 persen.

    (yoa/chri)

  • Usai Geger Kutu Busuk, Paris Kini Diserbu Ulat

    Usai Geger Kutu Busuk, Paris Kini Diserbu Ulat

    Paris

    Beberapa pekan setelah kehebohan yang dipicu kutu busuk, ibu kota Prancis kini diserbu ulat penyengat yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Ulat pohon pinus, yang biasanya bergerak membentuk satu barisan itu, dilaporkan tiba tiga bulan lebih awal dari biasanya karena suhu yang sangat sejuk di Paris.

    Seperti dilansir Hindustan Times dan Wionews, Selasa (9/1/2024), beberapa bagian kota Paris dilaporkan telah dipenuhi ulat-ulat jenis tersebut, atau yang dikenal sebagai ulat prosesi pinus.

    Ulat jenis ini bisa mencapai panjang 4 cm, hidup berkelompok, dan menenun sarang sutra di pohon pinus dan pohon ek.

    Serangga ini tidak menggigit, tapi menurut badan kesehatan dan keselamatan Prancis, bulunya yang berbentuk mirip “jarum atau tombak mikroskopis” bisa terlepas dari tubuh mereka. Hal ini terjadi ketika ulat-ulat itu merasa terancam dan bulu-bulu itu bisa terbawa oleh angin.

    Bulu-bulu ulat itu juga mengandung protein beracun yang bisa membuat kulit melepuh dan memicu reaksi alergi pada orang dewasa. Ulat itu dan bulunya bisa berakibat fatal bagi hewan peliharaan dan balita yang secara tidak sengaja memasukkannya ke dalam mulut mereka.

    Tahun 2022 lalu, pemerintah Prancis menetapkan ulat prosesi pinus itu berbahaya bagi kesehatan manusia.

    Laporan media lokal, Le Parisien, menyebut seorang pemilik rumah bernama Emmanuel di wilayah Yveline bagian utara menuturkan dirinya terpaksa menebang pohon setinggi 15 meter, yang ditanamnya 20 tahun lalu, setelah menemukan sarang koloni ulat di dalamnya.

    Ulat jenis ini mengalami transformasi dramatis menjadi kepompong dengan mengubur tubuhnya di dalam tanah selama tahap larva terakhir.

    “Ini merupakan invasi. Orang-orang menelepon Balai Kota. Seluruh lingkungan kami terkena dampaknya, kami melihat pepohonan ditutupi dengan ‘karangan bunga’ mengerikan ini,” sebut Wali Kota Bonnieres-sur-Seine, Jean-Marc Pommier, saat berbicara kepada Le Parisien.

    Invasi ulat ini terjadi setelah sebelumnya Paris melaporkan serangan kutu busuk secara besar-besaran yang membuat khawatir penduduk setempat dan para wisatawan takut untuk melakukan perjalanan melewati kota tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Geger Bakteri Shigella Menyerang Tentara Israel, Apa Itu?

    Geger Bakteri Shigella Menyerang Tentara Israel, Apa Itu?

    Jakarta

    Sejumlah tentara Israel yang ikut dalam serangan darat di Jalur Gaza menderita penyakit perut serius yang disebut “shigella”, kata dokter. Apa itu bakteri shigella dan bagaimana penyebarannya?

    Penyakit ini diperkirakan menyebar akibat, antara lain, kondisi sanitasi yang buruk dan makanan yang tidak steril di zona perang.

    Bagaimana Shigella menyebar di antara pasukan Israel?

    Beberapa dokter di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melaporkan bahwa sekelompok tentara yang dikerahkan di Jalur Gaza menderita penyakit usus yang parah, menurut dokter Tal Brosh, Direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Assuta Ashdod University.

    Tal Brosh mengatakan dia mengidentifikasi penyakit itu sebagai shigella.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Tentara Israel mungkin tertular shigella dari makanan yang dikirim oleh teman dan kerabat. (Getty Images)

    Para tentara Israel yang terinfeksi menjalani isolasi dan perawatan.

    Dokter Broch mengatakan salah satu “penyebab jelas” wabah ini adalah makanan yang dimasak oleh warga sipil Israel yang dikirim ke pasukan di Gaza.

    Dia mengatakan makanan tersebut mungkin telah terkontaminasi dengan shigella dan bakteri berbahaya lainnya. Makanan itu tidak didinginkan selama perjalanan atau karena tidak dipanaskan sepenuhnya sebelum dikonsumsi.

    “Saat tentara mengalami diare, kondisi sanitasi buruk yang biasa terjadi di medan perang menyebabkan penularan dari orang ke orang,” katanya.

    Broch melanjutkan pasukan Isreal semestinya hanya boleh dikirimi makanan kering seperti makanan kaleng, biskuit, protein bar, dan kacang-kacangan.

    Apa itu Shigella dan bagaimana gejalanya?

    Shigella adalah jenis bakteri yang mengeluarkan racun dan menyerang saluran pencernaan. Ketika masuk ke dalam tubuh, bakteri ini menyebabkan sejenis disentri (peradangan atau infeksi pada usus) yang disebut “shigellosis”.

    Gejalanya adalah

    diare yang berkepanjangan hingga berdarahkram atau nyeri perut yang parah

    Mereka yang memiliki kondisi kesehatan buruk atau sistem kekebalannya melemah akibat penyakit seperti HIV, dapat menderita gejala-gejala ini dalam jangka waktu yang lama.

    Jika tidak diobati, shigella dapat menyebabkan penyakit kronis, atau bahkan menimbulkan kematian.

    Risiko kematian sangat tinggi ketika bakteri memasuki aliran darah. Anak-anak, penderita HIV, diabetes atau kanker, dan penderita gizi buruk sangat rentan terinfeksi bakteri ini.

    Bagaimana shigella menyebar?

    Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), shigella menyebar dengan “mudah” melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan kotoran (feses) dari mereka yang terinfeksi.

    Penyebaran ini dapat terjadi akibat:

    mengosumsi makanan yang disiapkan oleh seseorang yang mengidap shigellameminum air yang telah terkontaminasi dengan kotoranberkontak dengan alat-alat di toilet atau barang lain yang terkontaminasi shigellamengganti popok anak penderita shigellaberkontak dengan feses orang yang terinfeksi saat berhubungan seks

    Shigella sering ditemukan di kalangan tunawisma, turis internasional, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, dan mereka yang memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah.

    Di belahan dunia mana Shigella paling umum ditemukan?

    CDC memperkirakan terdapat antara 80 hingga 165 juta kasus shigella setiap tahun di seluruh dunia, yang menyebabkan sekitar 600.000 kematian.

    Pada tahun 2022, WHO menyatakan bahwa 99% orang yang terinfeksi shigella berada di negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah.

    Sebagian besar kematian akibat shigella terjadi di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan, dan sekitar 60% terjadi pada balita.

    Baca juga:

    Shigella sangat umum ditemukan di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan (Getty Images)

    Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dari International Vaccine Institute di Korea Selatan menunjukkan bahwa shigellosis terjadi 100 kali lebih umum di negara-negara Asia seperti Bangladesh, China, Pakistan, Indonesia, Vietnam, dan Thailand, dibandingkan di negara-negara industri.

    Apakah Shigella dapat diobati dan dicegah?

    CDC mengatakan bahwa shigella dapat dicegah dengan cara sering mencuci tangan, misalnya:

    sebelum memasak atau mengonsumsi makanansetelah ke toilet atau mengganti popoksebelum aktivitas seksual

    Di banyak kasus, penyakit ini dapat diatasi dengan banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.

    Lalu, terdapat lima jenis antibiotik yang efektif mengobati penyakit ini.

    Namun, pejabat kesehatan AS telah mengidentifikasi strain bakteri shigella yang resisten terhadap antibiotik, yang disebut Shigella XDR atau Shigella sonnei.

    CDC mengatakan bahwa pada tahun 2022, lima persen kasus shigella di AS terkait dengan strain yang resistan terhadap obat.

    Mereka menyebutnya sebagai “ancaman kesehatan masyarakat yang serius”.

    WHO juga memperhatikan peningkatan jumlah kasus yang terkait dengan jenis XDR di Inggris dan seluruh Eropa sejak tahun 2020.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Benarkah Daging Buatan Laboratorium Mengandung Sel Kanker?

    Benarkah Daging Buatan Laboratorium Mengandung Sel Kanker?

    Jakarta

    Sebuah perusahaan rintisan atau startup di Jerman, yang membudidayakan daging di laboratorium telah berhasil meyakinkan badan keamanan pangan Eropa untuk kemungkinan menjual produk mereka di supermarket.

    Pertengahan September, perusahaan start up bernama The Cultivated B itu memulai diskusi awal dengan Otoritas Keamanan Pangan Eropa. Badan tersebut akhirnya menyetujui penjualan “produk sosis hibrida yang terbuat dari bahan-bahan vegan, termasuk sejumlah besar daging hasil budidaya.”

    Mungkin butuh berbulan atau tahunan untuk bisa sampai benar-benar memajang dan menjual sosis hibrida itu di rak-rak supermarket di Eropa. Tapi di bagian dunia lain, daging buatan lab sudah mulai diperjualbelikan. Juni 2023, regulator AS menyetujui penjualan daging ayam hasil budidaya laboratorium. Sementara Singapura telah jadi negara pertama yang menyetujui penjualan daging hasil budidaya sel pada 2020.

    Sejumlah orang yang skeptis menyebut produk daging itu dengan sebutan “Frankenmeat”.

    Terbuat dari sel kanker dan bisa sebabkan kanker?

    Hal ini jadi perhatian utama banyak orang yang skeptis terhadap daging hasil budidaya lab. Sejumlah orang yakin daging tersebut berasal dari sel tumor yang mampu tumbuh dengan cepat. Salah satu komentator menulis baru-baru ini dalam kolom komentar video DW, Planet A, “daging yang dihasilkan di laboratorium benar-benar menggunakan sel kanker.”

    Pada bulan Februari 2023, sebuah artikel yang diterbitkan bekerja sama dengan Bloomberg Businessweek menuliskan, “sel daging normal tidak terus membelah diri selamanya.” Laporan tersebut menyatakan, sebuah startup daging budidaya “secara diam-diam menggunakan apa yang disebut sel yang diabadikan (…) sebagai bahan utama penelitian medis (yang), secara teknis, bersifat pra-kanker dan, dalam beberapa kasus, sepenuhnya bersifat kanker.”

    Tapi itu tidak sepenuhnya benar. Ilmuwan pangan memang menggunakan sel untuk menumbuhkan daging, namun mereka bekerja dengan sel induk alias sel punca dari hewan hidup atau telur yang telah dibuahi.

    “Mirip dengan apa yang terjadi di dalam tubuh hewan, sel-sel ini diberi makan media kultur sel kaya oksigen yang terdiri dari nutrisi dasar seperti asam amino, glukosa, vitamin, dan garam anorganik, dan dilengkapi dengan faktor penumbuh dan protein lainnya,” jelas institut tersebut.

    Perubahan nutrisi kemudian memicu sel-sel untuk berdiferensiasi menjadi otot rangka, lemak, dan jaringan ikat yang membentuk daging. Jika sudah siap dipanen, dagingnya bisa diberi tekstur dan bentuk yang familiar lalu dikemas untuk dijual. Keseluruhan proses memakan waktu antara 2 hingga 8 minggu, tergantung jenis dagingnya.

    Dan sel-sel tersebut jelas tidak bersifat menyebabkan kanker, menurut Elliot Swartz, ilmuwan utama di Good Food Institute.

    “Anda tidak bisa menyamakan sel yang diabadikan dengan kanker,” tulis Swartz di Twitter. “Meskipun semua kanker bisa diabadikan, tidak semua sel yang diabadikan adalah kanker.” Dia mengatakan produsen “memiliki insentif yang besar … untuk menggunakan sel yang dapat diprediksi, dikendalikan, dan stabil,” dan tidak termasuk sel kanker.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), yang bertanggung jawab atas keamanan pangan di Amerika Serikat, juga membantah klaim penggunaan sel-sel kanker untuk memproduksi daging buatan laboratorium dan mengatakan, sel-sel ini bahkan tidak punya kemampuan untuk membentuk tumor.

    Mengenai klaim bahwa daging hasil budidaya dapat menyebabkan kanker pada orang yang memakannya, Badan Pangan Dunia (FAO) menyatakan, “pengetahuan ilmiah saat ini tidak mendukung kemungkinan penularan kanker pada manusia melalui masuknya sel bahkan dari manusia lain.”

    Daging buatan lebih ramah lingkungan?

    Peternakan tradisional diketahui menimbulkan dampak buruk bagi planet ini. Menurut FAO, peternakan bertanggung jawab atas sekitar 14,5% dari seluruh emisi gas rumah kaca global yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Memproduksi 1 kilogram daging sapi, misalnya, menghasilkan emisi yang setara dengan hampir 100 kilogram karbon dioksida, menurut perhitungan Statista tahun 2021.

    Namun pada bulan April 2023, para peneliti di University of California, Davis merilis studi pracetak yang menunjukkan, “dampak lingkungan” dari produksi daging yang dikembangkan di laboratorium “kemungkinan besar akan lebih tinggi daripada produksi daging sapi rata-rata” jika menggunakan metode produksi yang ada saat ini atau yang akan segera dikembangkan.

    Studi mereka memang belum melalui proses peer-review. Studi ini didasarkan pada energi yang diperlukan dan emisi gas rumah kaca dalam seluruh tahapan produksi daging sapi, baik untuk daging tradisional maupun di lab.

    Namun penelitian sebelumnya menyimpulkan, daging hasil budidaya dapat secara signifikan mengurangi dampak lingkungan dari peternakan konvensional. Analisis pada Januari 2023 mengenai produksi daging budidaya pada tahun 2030 menemukan, daging produksi laboratorium dapat menurunkan jejak karbon produksi daging sapi hingga 14 kilogram CO2. Namun ini juga masih tergantung pada banyak variabel, termasuk apakah energi terbarukan digunakan dalam proses produksi.

    Nutrisinya bisa diatur

    Dalam sebuah artikel pada bulan Maret 2020 yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Nutrition, penulis menunjukkan, banyak “protein, vitamin, mineral, dan nutrisi penting lain yang berkualitas tinggi” dalam daging tradisional bukanlah diproduksi oleh otot hewan, bagian yang kita makan, melainkan berasal dari apa yang dimakan dan dicerna hewan tersebut.

    Wolfgang Gelbmann, peneliti di Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA), mengatakan, daging yang dikembangkan di laboratorium bukan lantas berarti kurang bergizi dibandingkan daging konvensional. Selain itu, Gelbmann mengatakan, daging budidaya juga dapat menghindari banyak kontaminan potensial yang ditemukan pada hewan ternak sepertip pestisida, zat aditif, antibiotik, dan polutan lingkungan. Kontaminan tersebut dapat dijauhkan dari laboratorium yang steril, jika semuanya dilakukan dengan benar.

    Beberapa peneliti bahkan mengatakan daging hasil budidaya bisa lebih sehat dibandingkan daging tradisional. “Hal ini disebabkan oleh kemampuan teknologi untuk memodifikasi profil asam amino esensial dan lemak, serta diperkaya dengan vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif,” tulis pakar kebersihan makanan asal Yunani, Daniel Sergelidis, dalam Biomedical Journal of Scientific & Technical Research.

    Namun karena produksi daging yang dikembangkan di laboratorium masih merupakan industri yang relatif kecil, masih terlalu dini untuk mengetahui dampak buruknya terhadap lingkungan maupun manfaat nutrisinya.

    (ae/as)

    (ita/ita)

  • Susah Dibasmi, Bangsat alias Kutu Busuk Mewabah di Paris

    Susah Dibasmi, Bangsat alias Kutu Busuk Mewabah di Paris

    Jakarta

    Salah satu hal terburuk tentang bangsat atau kutu busuk yang mungkin tidak Anda ketahui adalah, kepanikan dan paranoia yang masih ada bertahun-tahun setelah Anda menghadapinya.

    Paranoia itu nyata. Percayalah, saya mengalaminya. Beberapa hari setelah pulang berlibur dari Rumania pada musim panas 2016, saya menemukan benjolan kecil yang sangat gatal di kulit. Kunjungan ke dokter menegaskan kekhawatiran saya: gigitan Kutu busuk.

    Setelahnya, selalu panik, jika punya bekas sengatan di kulit yang terlihat sedikit berbeda dari gigitan nyamuk pada umumnya? Bisa jadi kutu busuk! Ada jerawat aneh yang tampak berjajar? Bisa jadi kutu busuk! Menemukan serangga tak dikenal di lantai apartemen Anda? Aduh, mungkin itu kutu busuk!

    Parasit ini umum ditemukan pada awal abad ke-20 sebelum menghilang selama beberapa dekade. Namun sejak akhir tahun 1990-an, bangsat kembali muncul, tidak hanya di hostel yang kotor, tapi juga di suite hotel mewah, di furnitur bekas yang Anda beli dari ebay, dan di dalam koper yang ada di samping koper Anda di ruang kargo pesawat. Dari sana, para bangsat menyebar, memasuki apartemen Anda.

    Di Bandara Frankfurt, Jerman, Anda dapat meminta tim anjing pelacak serangga untuk mencari kutu busuk di barang bawaan. Ini adalah bandara pertama di Jerman yang menawarkan layanan tersebut. Anda harus mendaftar dahulu, biayanya sekitar 100 euro atau sekitar Rp1,6 juta. Ini jauh lebih murah daripada memberantas parasit begitu mereka memasuki apartemen Anda.

    Waspadai bangsat atau kutu busuk super

    “Banyak bukti menunjukkan, selama sepuluh tahun terakhir, jumlah kutu busuk meningkat secara eksponensial,” kata Heather Lynch, profesor pekerjaan sosial di Universitas Glasgow Caledonian yang melakukan penelitian tentang kutu busuk. Claudia Kasig dari perusahaan pembasmi hama di Jerman, JamiroTec, memperkirakan populasi bangsat alias kutu busuk meningkat 4.000 hingga 6.000 persen dalam sepuluh tahun terakhir.

    Lynch mengatakan ada beberapa alasan yang menyebabkan jumlah bangsat meledak. Salah satunya adalah murahnya traveling, lebih banyak orang menggunakan pesawat terbang, menginap di hotel, dan menyebarkan kutu busuk dengan cara itu. Namun peneliti juga memperingatkan, akhir-akhir ini semakin banyak spesies kutu busuk yang kebal terhadap bahan kimia yang digunakan untuk membasmi mereka.

    Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengetahui keberadaan parasit ini. Gigitannya muncul dalam bentuk kelompok garis linier yang terdiri dari sekitar tiga bekas luka kecil. Ini bisa jadi pertanda. Selain itu, Anda juga akan menemukan tetesan darah dan noda hitam kecil di seprai tempat serangga itu menggigit.

    Gantilah seprai, periksa kasurnya, dan yang terpenting, angkat kasur dan periksa juga bagian bawahnya! Di sinilah kemungkinan besar Anda akan melihat serangga kecil berwarna coklat berbentuk oval. Ukurannya hanya sekitar 4,5 milimeter panjangnya. Jika dibunuh dengan cara dipencet, teruar bau busuk, itu sebabnya serangga ini disebut kutu busuk. Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk memanggil terminator, pembasmi serangga profesional.

    “Sangat sulit diberantas”

    Apa yang dilakukan pembasmi hama profesional untuk membebaskan tempat Anda dari hama? Tidak semuanya menggunakan racun serangga.

    “Kami membawa peralatan dan memanaskan rumah atau apartemen klien hingga suhu antara 60 hingga 70 derajat Celsius,” ujar Claudia Kasig, manajer JamiroTec, perusahaan pembasmi hama di kota Bremen. “Ini menyebabkan suhu inti kutu busuk mencapai 48 derajat, dan protein di dalam kutu busuk akan hancur lalu mereka mati.”

    Kasig menjelaskan lebih jauh, perusahaannya menggunakan racun pada “jalur keluar” serangga untuk memastikan hanya sesedikit mungkin yang lolos. JamiroTec juga mempekerjakan anjing pelacak bernama Jamiro yang bertugas mengendus tempat persembunyian para bangsat. Selain Jamiro, ada juga seekor ‘pekerja magang’ yang lebih kecil, Ramirez.

    “Kutu busuk sangat sulit untuk dibasmi. Mereka bersembunyi di dalam stopkontak, saklar dan di belakang papan dasar. Mereka berada di dalam laptop Anda, di dalam kamera atau di dalam buku tebal yang ada di tumpukan paling bawah,” kata Kasig. “Dan serangga ini bisa bertahan selama hampir satu tahun tanpa makanan.”

    Serangga ini mungkin juga bertelur di salah satu tempat tersembunyi tersebut. Jadi Anda mungkin berpikir mereka sudah hilang, tapi kemudian parasit yang masih hidup, atau parasit baru yang menetas. Bangsat pun kembali bermunculan.

    Hidup damai dengan kutu busuk, mungkinkah?

    Namun memanggil terminator profesional tidaklah murah. Saya membayar sekitar €600 (sekitar Rp9,8 juta) untuk biaya pembasmi hama dan biaya hotel, karena Anda tidak bisa tinggal di rumah sendiri selama pembasmian.

    Namun warga di Govanhill di Glasgow menemukan cara lain untuk bisa berdamai dengan kutu busuk. “Govanhill adalah lingkungan paling beragam secara etnis di Skotlandia dengan 64 bahasa yang digunakan”, kata Heather Lynch, profesor pekerjaan sosial di Universitas Glasgow Caledonian. Tempat ini juga terkenal dengan kondisi perumahan yang buruk dan kemiskinan.

    Kutu busuk menjadi sangat endemik di sana sehingga warga kini berusaha hidup berdampingan dengan parasit itu. Distrik ini bahkan memiliki unit pengendalian hama sendiri. Namun masyarakat setempat menyadari, alat pembasmi hama tidak terlalu efektif karena cenderung hanya menyemprot satu apartemen dalam satu waktu.

    Selain tidak ada uang untuk menyewa alat pembasmi hama atau bahkan pindah rumah, banyak penduduk Govanhill tidak lagi menyemprot apartemen dengan bahan kimia setiap enam bulan, karena alasan kesehatan.

    “Jika Anda punya uang, Anda dapat menyelamatkan diri dari buruknya serangan kutu busuk. Kita semua menginginkan kehidupan yang bersih, sangat nyaman. Namun untuk mencapai hal itu, kita telah menyebabkan banyak kerugian. Masalah polusi ini tidak akan hilang begitu saja, jadi saya yakin kita bisa belajar dari masyarakat Govanhill. Mereka tidak melihat diri mereka sebagai korban, namun sebagai orang yang banyak akal dan pragmatis.”

    Bagaimana cara mengusir bangsat?

    Cara terbaik mengatasi semua ini adalah dengan mencegah kutu busuk mengambil alih apartemen Anda. Saat Anda bepergian, jika memungkinkan, masukkan barang bawaan Anda ke dalam bak mandi yang ada di kamar hotel segera setelah Anda tiba.

    Serangga tidak dapat memanjat dinding yang licin. Periksa di bawah kasur dan di sekitar kepala tempat tidur untuk mencari tanda bintik hitam atau serangga. Selama Anda menginap, pastikan untuk selalu membungkus cucian kotor dan membiarkannya tidak tergeletak begitu saja. Sebuah studi baru dari Universitas Sheffield di Inggris menunjukkan, kutu busuk sangat tertarik pada bau cucian kotor.

    Saat Anda kembali ke rumah, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah memasukkan semua barang yang Anda bawa ke dalam freezer dan membiarkannya di sana selama 48 jam. Mencuci pakaian pada suhu 60 derajat Celcius juga seharusnya dapat membunuh serangga, namun Kasig memperingatkan bahwa hal ini tidak selalu berhasil.

    “Mesin cuci yang efisien saat ini hanya mencapai suhu 60 derajat selama beberapa menit, jadi beberapa serangga mungkin masih bisa bertahan hidup.”

    (ae/as)

    (ita/ita)

  • Ilmuwan AS Temukan Bakteri Penghasil Listrik, Solusi Pengganti Energi?

    Ilmuwan AS Temukan Bakteri Penghasil Listrik, Solusi Pengganti Energi?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Para peneliti Yale University, AS, menemukan bakteri yang dalam bernafas dengan menghembuskan elektron berlebih sehingga bisa menghasilkan listrik.

    Temuan itu berdasarkan penelitian di dalam bakteri biofilm karena cahaya dapat meningkatkan aktivitas elektronik, menghasilkan peningkatan konduktivitas listrik hingga 100 kali lipat.

    “Peningkatan arus dramatis pada kawat nano yang terpapar cahaya menunjukkan arus foto yang stabil dan kuat yang bertahan selama berjam-jam,” kata penulis senior Nikhil Malvankar, profesor Biofisika dan Biokimia Molekuler (MBB) di Institut Ilmu Mikrobial Yale, dikutip dari Interesting Engineering.

    Para ilmuwan sekarang mencari cara untuk memanfaatkan penemuan baru ini dan menemukan aplikasi, untuk menghilangkan limbah biohazard dan menciptakan sumber bahan bakar baru yang terbarukan dari bakteri tersebut.

    Menghirup oksigen dan membuang kelebihan elektron menjadi hal yang umum bagi makhluk hidup. Namun, bakteri tanah yang hidup jauh terkubur di bawah tanah selama miliaran tahun tidak memiliki akses ke oksigen.

    Oleh karena itu, mereka telah mengembangkan cara untuk bernafas dengan “menghirup mineral” melalui filamen protein kecil yang disebut kawat nano.

    Para ilmuwan menemukan ketika jenis bakteri ini terkena cahaya, mereka menghasilkan peningkatan arus listrik yang substansial dan mengejutkan.

    “Tidak ada yang tahu bagaimana ini bisa terjadi,” kata Malvankar 

    Dalam studi baru ini, tim peneliti yang dipimpin oleh peneliti postdoctoral Jens Neu dan mahasiswa pascasarjana Catharine Shipps menemukan proses ini didukung oleh protein yang mengandung logam, atau dikenal sebagai sitokrom OmcS.

    OmcS pada dasarnya bertindak sebagai fotokonduktor alami yang memfasilitasi transfer elektron yang efisien ketika biofilm terkena cahaya.

    “Ini adalah bentuk fotosintesis yang sama sekali berbeda,” kata dia.

    “Di sini, cahaya mempercepat pernapasan oleh bakteri karena transfer elektron yang cepat antara kawat nano,” sambungnya.

    Ini bukan satu-satunya bakteri yang ditemukan memiliki sifat bermanfaat. Pada Agustus 2018, tim ahli mikrobiologi dari Washington State University menemukan bakteri di Heart Lake Geyser Basin Taman Nasional Yellowstone yang dapat “menghirup” listrik dengan melewatkan elektron ke logam atau mineral luar, menggunakan bulu seperti kawat yang menonjol.

    Saat bakteri bertukar elektron, mereka menghasilkan aliran listrik yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk aplikasi berdaya rendah.

    Secara teori, selama bakteri memiliki bahan bakar, mereka dapat terus menghasilkan energi.

    Dengan kata lain bisakah ini jadi bahan pembangkit listrik jenis baru?

    Dunia sendiri tengah menghadapi potensi krisis energi, terutama karena sumber listrik kebanyakan dari energi fosil yang terbatas, seperti batu bara dan minyak bumi. Sementara, pemakaian energi terbarukan, seperti sinar Matahari dan angin, belum maksimal.

    Para peneliti mengakui temuan bakteri ini menunjukkan bahwa alam dapat memberikan banyak solusi untuk beberapa masalah energi. Yang diperlukan hanyalah sedikit penelitian dan pengembangan ke arah yang benar.

    Penelitian ini diunggah dalam jurnal Nature Communications pada 7 September, namun belu ditinjau oleh sejawat atau belum kajian sejawat atau peer review.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Semut yang Hamil dan Melahirkan Panjang Umur, Apa Rahasianya?

    Semut yang Hamil dan Melahirkan Panjang Umur, Apa Rahasianya?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Peneliti menemukan semut ratu memiliki umur lebih panjang dari semut pekerja biasa, bahkan 5 kali lebih panjang.

    Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science ini mengungkap rahasia umur panjang pada semut, yakni sebuah protein bernama lmp-L2 yang yang melawan beberapa efek insulin dalam tubuh semut ratu.

    Semut pekerja umumnya memiliki umur sekitar delapan bulan, sedangkan ratu semut bisa hidup hingga tiga tahun dan tiga bulan.

    Semut ratu sendiri berfungsi mengandung dan menelurkan semut untuk keberlangsungan hidup koloni. Namun ternyata ada efek perpanjangan umur dari pekerjaan ratu semut ini.

    Efek umur panjang tersebut berkaitan dengan kadar insulin yang ada dalam semut ratu.

    Secara umum, hormon insulin membantu gula mengarah dari sistem peredaran darah ke dalam sel, di mana ia dapat digunakan untuk bahan bakar.

    Ratu semut harus meningkatkan produksi insulin mereka untuk bersaing dengan jumlah makanan yang luar biasa yang harus mereka konsumsi.

    “Jika Anda ingin membuat telur, Anda perlu memiliki banyak insulin karena Anda makan terus-menerus,” kata co-penulis senior Claude Desplan yang juga seorang profesor biologi dan ilmu saraf di New York University, seperti dikutip Live Science.

    Insulin sendiri memberikan sejumlah efek. Selain membantu memindahkan gula ke dalam sel, insulin memicu beberapa reaksi berantai molekuler, beberapa di antaranya berkontribusi pada proses penuaan.

    Secara khusus, jalur yang terlibat dalam banyak fungsi tingkat sel, mulai dari metabolisme hingga kelangsungan hidup sel dapat diaktifkan oleh insulin dan telah lama dikaitkan dengan penuaan dan penyakit terkait usia.

    Jadi, jika ratu semut mulai memompa insulin dalam jumlah besar, secara teori dia akan menua lebih cepat daripada semut pekerja rata-rata yang tidak menghasilkan hormon sebanyak itu.

    “Namun, dalam kasus semut ini, justru sebaliknya,” kata Desplan.

    Rentang hidup rata-rata semut pekerja adalah hampir delapan bulan, sedangkan ratu semut dapat hidup sekitar tiga tahun tiga bulan.

    “Ini perpanjangan besar dari rentang hidup,” ujar Desplan.

    Mengutip situs University of Florida, ratu semut ternyata mengimplementasikan sistem kontrol ganda untuk insulinnya. Sang ratu secara masif meningkatkan produksi insulinnya, yang menaikkan perkembangan telur-telur. Namun ovarium mereka juga memproduksi sebuah sistem yang memblok insulin dan memperlambat penuaan.

    “Harapannya, penemuan ini membuat kami mengerti lebih baik tentang proses penuaan dalam banyak binatang,” ujar Hua Yan yang juga terlibat dalam riset ini.

    (lth/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Daun Mint itu Dingin, Panas, atau Cuma Perasaan Anda Saja?

    Daun Mint itu Dingin, Panas, atau Cuma Perasaan Anda Saja?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Memakan daun mint memberikan sensasi dingin sensasi dingin yang unik. Apakah ini artinya daun mint menghasilkan suhu dingin atau hanya perasaan kita saja?

    Daun mint disebut sebagai salah satu kesuksesan biokimia, seperti cabai.

    Kedua tanaman ini berhasil memproduksi molekul yang spesial, yakni Kapsaisin pada cabai dan mentol pada mint.

    Para peneliti menyebut kemungkinan leluhur tanaman-tanaman ini mulai menghasilkan molekul tersebut untuk menghindari predator.

    “Tanaman mungkin mengembangkan senyawa untuk digunakan sebagai mekanisme pertahanan, dan melalui seleksi alam, mereka menemukan beberapa senyawa yang berhasil,” kata Paul Wise, anggota asosiasi di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, seperti dikutip Live Science.

    “Tanaman yang menghasilkan senyawa itu cenderung tidak dimakan,” katanya.

    Wise kemudian menyebut tanaman yang bertahan cukup lama untuk bereproduksi mampu menyebarkan benih mereka dan mewariskan gen mereka ke generasi berikutnya. Ini juga yang menjadi alasan mint memproduksi mentol.

    Secara singkat, mentol pada mint menipu tubuh kita agar merasa kedinginan, padahal sebenarnya tidak.

    Dilansir dari The Guardian, hampir setiap orang di seluruh dunia akan menggambarkan cabai sebagai pedas dan mint sebagai dingin, bahkan jika dia mengalami sensasi sentuhan dari kedua tanaman untuk pertama kalinya dan belum pernah mendengar orang lain menggambarkannya. Hal demikian terjadi karena molekul keduanya dan sistem reseptor kita berkaitan secara biologis.

    Baik mentol dan kapsaisin memengaruhi sistem reseptor sensorik yang memantau hal-hal seperti sentuhan, suhu, dan rasa sakit. Jaringan ini disebut sistem somatosensori, jaringan kompleks neuron yang berbeda dari sistem yang bertanggung jawab atas rasa dan bau.

    “Ada neuron di bawah kulit yang bisa merasakan sensasi berbeda, seperti panas dan dingin,” kata Seok-Yong Lee, profesor biokimia di Duke University.

    Lee menyebut neuron ini memantau lingkungan menggunakan susunan protein khusus yang tertanam di membran sel. Protein mengontrol terowongan kecil yang disebut saluran ion yang memungkinkan materi melewati membran sel. Saluran ion tetap tertutup sampai protein reseptor mendeteksi stimulus yang dicari.

    “Begitu mereka merasakan bahan kimia atau panas, protein aktif dan memungkinkan ion menembus membran sel,” kata Lee.

    Ion-ion dari dunia luar tersebut kemudian memicu sinyal listrik kecil, yang disebut potensial aksi, yang diteruskan neuron ke otak.

    Potensial aksi seperti pesan elektrokimia yang berbunyi “beberapa reseptor dingin di lidah dipicu.” Otak lalu menafsirkan pesan ini sebagai “lidah itu dingin.”

    Sebagian besar protein reseptor dirancang untuk membuka saluran ionnya ketika mereka mendeteksi stimulus tertentu. Misalnya, para ilmuwan protein yang disebut TRPM8 sebagian besar terkait dengan dingin, yang sensasinya bisa terasa sangat kuat ketika menjilat es krim.

    Lebih lanjut, alasan mint membuat mulut terasa sejuk adalah karena molekul mentol juga menyebabkan reseptor TRPM8 membuka saluran ionnya dan mengirim potensial aksi ke otak, yang secara otomatis menafsirkan denyut listrik kecil sebagai “lidah dingin,” bahkan ketika tidak ada rasa dingin di sana.

    “Rasa dingin hanyalah sensasi,” kata Wise.

    Jika bukan sensasi dan mentol benar-benar memiliki sifat dingin, maka mentol konsentrasi tinggi dapat menyebabkan peradangan lokal.

    (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]