Produk: protein

  • Ulat Trembesi, Sensasi Kuliner Ekstrem dari Gunungkidul

    Ulat Trembesi, Sensasi Kuliner Ekstrem dari Gunungkidul

    Liputan6.com, Yogyakarta – Di tengah beragamnya kuliner Indonesia, Gunungkidul menyimpan hidangan unik yang mungkin membuat sebagian orang bergidik: ulat trembesi. Meski termasuk kuliner ekstrem, makanan ini sudah menjadi bagian dari kekayaan kuliner lokal yang patut dieksplorasi setidaknya sekali seumur hidup.

    Ulat trembesi, seperti namanya, merupakan ulat yang hidup di pohon trembesi. Pohon rindang yang banyak tumbuh di Gunungkidul ini menjadi habitat alami bagi ulat-ulat yang oleh masyarakat setempat diolah menjadi hidangan penuh protein.

    Menariknya, tidak semua ulat trembesi bisa dikonsumsi. Masyarakat lokal memiliki pengetahuan khusus untuk memilih ulat yang aman dan layak dikonsumsi.

    Mengutip dari postingan @wonderfulljogja di Instagram, proses pengolahan ulat trembesi cukup sederhana namun membutuhkan ketelitian. Langkah pertama dan paling penting adalah pencucian.

    Ulat-ulat ini harus dibersihkan dengan sangat teliti untuk memastikan kebersihannya. Setelah pencucian yang menyeluruh, ulat direbus selama kurang lebih 30 menit.

    Proses perebusan ini tidak hanya bertujuan untuk mematangkan ulat, tetapi juga untuk memastikan keamanannya untuk dikonsumsi. Setelah proses perebusan selesai, ulat trembesi bisa diolah dengan berbagai cara.

    Cara yang paling populer adalah ditumis dengan bumbu-bumbu tradisional. Bumbu yang biasa digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah lainnya yang memberikan cita rasa khas.

    Selain ditumis, beberapa variasi pengolahan lain juga bisa dicoba, seperti digoreng crispy atau dicampur dalam masakan berkuah. Dari segi nutrisi, ulat trembesi ternyata menyimpan berbagai manfaat.

    Mencicipi ulat trembesi memang membutuhkan keberanian tersendiri. Teksturnya yang unik – kenyal di luar dan lembut di dalam – mungkin akan terasa asing bagi lidah yang belum terbiasa. Namun, bagi mereka yang berani mencoba, sensasi kuliner ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

    Meski tergolong kuliner ekstrem, keberadaan ulat trembesi sebagai makanan tradisional menunjukkan kecerdasan lokal masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Ini juga menjadi bukti bahwa kuliner Indonesia tidak pernah berhenti mengejutkan dengan keunikannya.

    Bagi yang ingin mencoba, pastikan untuk mengonsumsi ulat trembesi yang diolah oleh pedagang atau rumah makan yang terpercaya. Pengolahan yang benar dan higienis sangat penting untuk menghindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Alasan Orang Papua Lebih Perkasa Ditemukan Ilmuwan di Genetika

    Alasan Orang Papua Lebih Perkasa Ditemukan Ilmuwan di Genetika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ilmuwan percaya bahwa gen spesies Denisovan masih ada di orang Papua. Efeknya, mereka menjadi lebih kuat. Denisovan merupakan hominini purba yang telah punah yang hidup di Asia sebelum manusia modern menetap di Papua.

    Dalam penelitian terdahulu, ilmuwan menemukan bahwa Denisovan meninggalkan gen yang bermanfaat bagi manusia modern keturunan mereka. Hal ini karena Denisovan kawin silang dengan manusia purba dan mewariskan sebagian genom mereka.

    Para peneliti meyakini bahwa mutasi genetik pada Denisovan yang memengaruhi struktur protein tertentu telah bertahan dalam genom orang Papua. Sehingga membuat mereka lebih rendah terpapar penyakit seperti malaria.

    Awalnya, ilmuwan mengira hanya orang Papua yang membawa jejak DNA Denisovan, dengan hingga 5 persen genom mereka diwarisi dari hominini purba ini.

    Namun, penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa sejumlah kecil materi genetik Denisovan juga dapat ditemukan pada populasi Asia Timur, Asia Selatan, dan penduduk pribumi Amerika.

    Dengan memanfaatkan segmen Denisovan yang masih ada dalam genom manusia modern, para ilmuwan telah menemukan bukti setidaknya tiga peristiwa masa lalu yang menunjukkan bahwa gen Denisovan yang berbeda masuk ke dalam tanda genetik manusia modern.

    “Adalah kesalahpahaman umum bahwa manusia berevolusi secara tiba-tiba dan rapi dari satu nenek moyang yang sama, tetapi makin banyak yang kita pelajari, semakin kita menyadari bahwa perkawinan silang dengan berbagai hominin terjadi dan membantu membentuk manusia seperti kita saat ini,” kata penulis studi Linda Ongaro dalam sebuah pernyataan, dikutip dari IFL Science, Jumat (11/11/2024).

    Berdasarkan bukti yang tersedia, Denisovan Altai asli mulai terpecah menjadi beberapa garis keturunan sekitar 409.000 hingga 222.000 tahun yang lalu.

    Populasi tertua tampaknya telah kawin silang dengan nenek moyang kuno populasi Asia Timur saat ini, sementara DNA dari dua garis keturunan Denisovan yang terpisah dapat ditemukan dalam genom Papua.

    Menariknya, karena Denisovan tiba di Eurasia ratusan ribu tahun sebelum manusia modern, mereka telah mengembangkan sejumlah adaptasi genetik yang memungkinkan mereka bertahan hidup di berbagai lingkungan yang keras, dari dataran tinggi hingga padang rumput yang dingin.

    Karena kawin silang dengan mereka, Homo sapiens tampaknya telah mengambil sejumlah gen yang menguntungkan ini.

    “Di antaranya adalah lokus genetik yang memberikan toleransi terhadap hipoksia, atau kondisi oksigen rendah, yang sangat masuk akal karena terlihat pada populasi Tibet,” kata Ongaro.

    Dikenal sebagai lokus EPAS1, gen khusus ini dapat ditelusuri kembali ke kelompok Denisova yang berbaur dengan orang Asia Timur.

    “Contoh lain dari introgresi adaptif terkait dengan metabolisme lipid pada suku Inuit dari Greenland, yang memiliki haplotipe yang sangat berbeda di wilayah TBX15/WARS2 yang mungkin diperkenalkan ke dalam kumpulan gen manusia modern melalui introgresi dengan Denisovan,” tulis penulis studi tersebut.

    Menurut Ongaro, adaptasi genetik ini memengaruhi cara tubuh memecah lemak, yang pada akhirnya memberikan panas saat dirangsang oleh dingin, yang memberikan keuntungan bagi populasi Inuit di Kutub Utara.

    (dem/dem)

  • 8 Risiko Mengonsumsi Kangkung Berlebihan

    8 Risiko Mengonsumsi Kangkung Berlebihan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kangkung adalah sayuran yang kaya manfaat, tetapi jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

    Dikutip dari berbagai sumber, 100 gram kangkung segar mengandung 2 gram serat, 3,4 gram protein, dan 3,9 gram karbohidrat, serta mineral penting, seperti kalium (250 mg), zat besi (2,3 mg), kalsium (67 mg), dan natrium (65 mg). Meski bernutrisi, konsumsi kangkung berlebih dapat memicu beberapa efek samping.

    Berikut ini delapan risiko kesehatan yang mungkin terjadi akibat makan kangkung terlalu banyak.

    1. Mengantuk
    Kangkung memiliki senyawa sedatif yang dapat memberikan efek menenangkan sehingga menimbulkan rasa kantuk. Sebaiknya hindari konsumsi kangkung saat memerlukan konsentrasi tinggi atau saat memiliki aktivitas padat.

    2. Memicu asam urat
    Penderita asam urat disarankan tidak mengonsumsi kangkung setiap hari karena kandungan purin dalam kangkung dapat meningkatkan kadar asam urat, memicu nyeri pada persendian.

    3. Masalah pencernaan
    Kangkung yang kaya serat baik untuk pencernaan, tetapi jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan diare karena efek pencahar yang kuat.

    4. Risiko batu ginjal
    Kandungan oksalat dalam kangkung dapat berinteraksi dengan kalsium membentuk kristal yang dapat menyebabkan batu ginjal. Sayuran lain yang juga mengandung oksalat adalah lobak, bit, dan bayam.

    5. Mengganggu pengenceran darah
    Kangkung, kaya akan vitamin K, dapat mengganggu kerja obat pengencer darah seperti warfarin. Sebaiknya hindari konsumsi kangkung jika sedang dalam terapi pengencer darah.

    6. Menurunkan produksi hormon tiroid
    Senyawa glukosinat dalam kangkung, yang dikenal bermanfaat sebagai antikanker, bisa mengurangi produksi hormon tiroid jika dikonsumsi berlebihan. Hal ini bisa berdampak pada metabolisme tubuh, terutama bagi penderita hipotiroidisme.

    7. Alergi
    Beberapa orang mungkin alergi terhadap magnesium dalam kangkung, yang dapat menyebabkan ruam, gatal, atau pusing.

    8. Perut kembung
    Kandungan gula raffinose dalam kangkung sulit dicerna dan akan difermentasi oleh bakteri usus, menghasilkan gas yang menyebabkan perut kembung.

    Mengonsumsi kangkung secara wajar dan tidak berlebihan dapat membantu memaksimalkan manfaatnya tanpa menimbulkan risiko kesehatan.

  • Ikan Kaleng Diusulkan untuk Makan Bergizi Gratis, Kenapa Nggak Ikan Segar?

    Ikan Kaleng Diusulkan untuk Makan Bergizi Gratis, Kenapa Nggak Ikan Segar?

    Jakarta

    Belakangan ramai dibicarakan terkait ikan kaleng diusulkan ke dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Program MBG menggunakan ikan kaleng awalnya diusulkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Alasannya, ikan kaleng memiliki kandungan protein yang mencukupi. Namun tak sedikit yang bertanya mengapa tak menggunakan ikan segar langsung lantaran tak melewati proses pengawetan seperti ikan kaleng.

    Apa alasannya?

    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo mengatakan, usulan penggunaan ikan kaleng karena ikan segar tak selalu tersedia di beberapa daerah.

    Menurutnya, daerah yang jauh dari pesisir pantai terkadang sulit untuk mendapatkan ikan segar. Sementara dengan ikan kaleng, distribusinya bisa lebih merata pada masyarakat.

    “Kalau bahan bakunya itu kita di pantai, di pesisir, itu kan dekat dengan ikan segar,” jelas Budi kepada wartawan, Selasa (12/11/2024).

    Tak hanya itu, Budi mengungkapkan untuk volume pengadaan ikan yang besar, distribusi produk laut segar juga memerlukan pendingin (cold storage).

    “Namun ketika mulai ke arah daratan, bahan baku tingkat rantai dinginnya belum terbangun, maka ikan kaleng itu salah satu solusi,” jelas Budi.

    Budi juga menyampaikan bahwa KKP berkomitmen untuk meningkatkan edukasi publik mengenai ikan kaleng, termasuk menjelaskan bahwa produk olahan ikan kaleng yang memenuhi standar SNI aman dikonsumsi.

    Pihaknya menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk menghilangkan stigma bahwa ikan kaleng tidak sebaik ikan segar, terutama di dapur-dapur dan pengolah makanan.

    “Kami akan sosialisasi tentang olahan yang sudah memenuhi standar-standar SNI, itu layak konsumsi, Ini adalah satu hal yang sebetulnya menjadi langkah kami ketika kita harus melakukan edukasi kepada (masyarakat),” ucapnya.

    NEXT: Wanti-wanti dokter gizi

  • Dukung Prabowo-Gibran Cegah Stunting, PKN Minta Libatkan Banyak Pihak

    Dukung Prabowo-Gibran Cegah Stunting, PKN Minta Libatkan Banyak Pihak

    Jakarta, Beritasatu.com – Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) mendukung penuh langkah pemerintah Prabowo-Gibran melakukan upaya-upaya pencegahan stunting. PKN berharap pemerintah Prabowo-Gibran melibatkan berbagai stakeholder dalam menangani masalah stunting.

    “Stunting adalah masalah multidimensi yang mencakup aspek kesehatan, ekonomi, pendidikan, hingga sosial budaya. Upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh satu sektor saja. PKN menilai persoalan pencegahan stunting secara substansial tidak hanya menyangkut soal pelayanan kesehatan yang harus diberikan kepada masyarakat,” ujar Ketua Bidang Kesehatan PKN Anjar Setya Widarti dalam diskusi soal Stunting di kantor Pimnas PKN, Menteng, Jakarta.

    Menurut Anjar, persoalan pencegahan stunting juga meliputi persoalan filosofis, ideologis dan mengandung dimensi-dimensi sosial-politik yang melibatkan pemangku kepentingan dan seluruh sektor yang ada. Menurutnya, pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi, serta lembaga internasional harus bekerja sama untuk intervensi yang komprehensif dan berkelanjutan.

    “Perubahan perilaku bukanlah hal yang mudah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gizi bagi ibu hamil dan anak perlu terus ditingkatkan melalui edukasi yang berkelanjutan,” tandasnya.

    Selain itu, kata dia, pola makan dan kebiasaan pemberian makanan kepada anak seringkali dipengaruhi oleh budaya lokal. Dia mencontohkan ada budaya yang melarang konsumsi makanan tertentu yang sebenarnya mengandung protein hewani dan zat gizi mikro yang bermanfaat bagi ibu hamil dan balita. 

    “Melalui pendekatan budaya yang tepat, kita dapat memperkenalkan perubahan pola makan yang tetap menghormati budaya lokal namun tetap mendukung kesehatan ibu dan anak. Keterlibatan aktif masyarakat menjadi faktor kunci dalam suksesnya program ini,” tutur dr. Anjar.

    Pada kesempatan itu, pemerhati kesehatan ibu dan anak untuk Generasi Emas 2045, Lucy Widasari mengatakan pihaknya berharap pemerintahan Prabowo-Gibran dapat memprioritaskan pencegahan stunting. 

    “Pencegahan stunting akan menjadi agenda penting untuk diprioritaskan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” kata dr. Lucy.

    Dia menyebutkan siklus pencegahan stunting harus dimulai sejak usia remaja, sejak menjadi calon pengantin, dan sejak sebelum terjadi pembuahan (pra-konsepsi), yang kemudian dilanjutkan pada masa kehamilan dan menyusui hingga anak berusia dua tahun.

    Menurut dia, percepatan penurunan stunting dapat terjadi jika jumlah stunting baru tahun berjalan lebih kecil dari jumlah anak stunting pada usia 48-59 bulan. Untuk itu, deteksi dini perlambatan pertumbuhan (growth faltering) adalah kunci sukses mencegah lahirnya stunting baru dan wasting.

    “Fokus sasaran ditujukan pada kelompok 1000 HPK yaitu periode paling kritis dalam menentukan kualitas tumbuh kembang anak,” tandas Lucy. 

  • Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Pistachio?

    Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Pistachio?

    Jakarta, Beritasatu.com – Pistachio atau pistasio merupakan kacang yang kerap digunakan untuk campuran makanan manis atau bisa juga dikonsumsi langsung. Lalu, apa manfaat mengonsumsi pistachio?

    Pistasio merupakan tanaman yang termasuk dalam golongan keluarga mete yang banyak ditemui di kawasan Asia Tengah hingga Timur Tengah.

    Pistasio mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut ini deretan manfaat mengonsumsi pistachio yang dikutip dari Medical News Today, Rabu (13/11/2024).

    1. Meningkatkan kesehatan jantung
    Kacang pistasio kaya akan serat serta lemak tak jenuh tunggal dan ganda, yang berfungsi untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Konsumsi kacang pistachio secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan kacang pistachio dapat menurunkan tekanan darah lebih efektif dibandingkan dengan jenis kacang lainnya. Kandungan antioksidan tinggi dalam kacang ini juga membantu melindungi jantung dari penyakit jantung.

    2. Meningkatkan kesehatan mata
    Kacang pistachio mengandung antioksidan, terutama lutein dan zeaksantin, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan mata. Kedua zat ini, menurut Asosiasi Optometri Amerika, dapat mencegah perkembangan penyakit mata kronis, seperti katarak, dan melindungi mata dari degenerasi makula yang sering terjadi akibat penuaan.

    3. Mengontrol gula darah
    Kacang pistachio memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setelah dikonsumsi. Selain itu, kandungan antioksidan, fenolik, dan karotenoid dalam kacang pistachio terbukti efektif dalam mengontrol kadar gula darah.

    Sebuah studi bahkan menunjukkan konsumsi kacang pistasio yang dipadukan dengan minyak zaitun dapat membantu mengurangi risiko diabetes gestasional.

    4. Meningkatkan kesehatan pencernaan
    Kandungan serat dalam kacang pistachio berfungsi sebagai prebiotik, yang sangat baik untuk mendukung kesehatan pencernaan. Prebiotik adalah makanan bagi bakteri baik di usus yang membantu melancarkan proses pencernaan. Dengan demikian, konsumsi kacang pistasio dapat membantu mencegah atau mengatasi masalah pencernaan.

    5. Mendukung penurunan berat badan
    Kacang pistachio mengandung banyak nutrisi tetapi relatif rendah kalori, sehingga sangat cocok untuk dijadikan camilan dalam program diet penurunan berat badan.

    Dibandingkan dengan kacang macadamia, yang dalam 100 gram mengandung 204 kalori, kacang pistachio hanya mengandung 159 kalori per 100 gram, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk menjaga berat badan.

    6. Mencegah kanker
    Kacang pistachio memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi yang tinggi, yang berperan dalam mencegah kerusakan sel-sel tubuh yang dapat menyebabkan kanker. Tingginya kandungan antioksidan dalam kacang pistachio bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis kacang lainnya, menjadikannya pilihan yang tepat untuk membantu melawan sel kanker.

    7. Sumber protein pengganti daging
    Kacang pistasio juga menjadi alternatif sumber protein yang baik, terutama bagi mereka yang menjalani diet vegetarian atau vegan. Dalam setiap 100 gram kacang pistachio terkandung sekitar 21% protein, yang setara dengan jumlah protein yang ada dalam daging, sehingga cocok untuk menggantikan asupan protein dari sumber hewani.

    Melihat deretan manfaat mengonsumsi pistachio tersebut menjadikan kacang ini pilihan camilan sehat sehari-hari untuk Anda.

  • Toyota Eco Youth Saring 1.125 Proposal Karya Anak Bangsa

    Toyota Eco Youth Saring 1.125 Proposal Karya Anak Bangsa

    Jakarta

    Program Toyota Eco Youth (TEY) kembali digelar tahun ini. Tercatat ada 1.125 proposal karya anak bangsa yang terdaftar dari seluruh wilayah Indonesia di antaranya Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

    Dalam siaran resmi yang diterima detikOto, setelah melalui tahapan seleksi yang cukup ketat, program TEY yang diselenggarakan Toyota Indonesia (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota-Astra Motor), mengumumkan 25 proposal terbaik karya anak bangsa, dan masuk ke dalam program Toyota Eco Youth (TEY).

    Program TEY merupakan kompetisi proyek inovasi perbaikan lingkungan hidup untuk SMA dan sederajat yang diinisiasi pada tahun 2005. Memasuki 2 dasawarsa, program TEY ke-1 hingga ke-13 ini telah melibatkan partisipasi pelajar SMA atau sederajat hingga 2.033 SMA dari 34 provinsi di Indonesia, dengan total proposal proyek mencapai hampir 9.972 proposal.

    “Selamat kepada 25 proposal terpilih dari ribuan proposal yang sudah mengikuti kompetisi TEY ke-13 kali ini. Kami sangat mengapresiasi antusiasme dan kreativitas para pelajar, atas kepedulian melalui ide-ide gagasan yang tertuang dalam proposal TEY, untuk mengelola serta memperbaiki kondisi lingkungan bahkan melibatkan partisipasi masyarakat sekitar. Memasuki era transisi energi dan kemajuan teknologi, siswa-siswi SMA dan sederajat berhasil memanfaatkan ketersediaan energi baru terbarukan, sumber daya alam sekitar, bahkan melibatkan teknologi IoT (Internet of Things) dalam proposal TEY terbaik yang diberikan,” ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam.

    Dijelaskan keberlanjutan dan konsistensi TEY tidak dapat berlangsung tanpa antusiasme siswa-siswi generasi muda dalam mengirimkan proposal kepedulian lingkungan demi keberlangsungan kelestarian alam.

    Dengan bertemakan pengembangan unsur energi, sampah, udara, dan air, para siswa-siswi peserta TEY berlomba untuk mengasah inovasi dan kreativitasnya guna mencari solusi untuk perbaikan kondisi lingkungan yang juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

    Melalui tahapan seleksi yang cukup ketat, Toyota Indonesia akhirnya mengumumkan 25 proposal terbaik dari 1.125 proposal peserta Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 yang dikirimkan oleh sekolah peserta kompetisi lingkungan tersebut yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Dalam mengkurasi 25 proposal yang dinilai kreatif dan atraktif tersebut, Toyota Indonesia menetapkan penilaian yang juga didasarkan atas komitmen Toyota Global melalui Toyota Environmental Challenge (TEC) 2050 dalam mengatasi lingkungan global, seperti perubahan iklim, kelangkaan air, serta hilangnya kenaekaragaman hayati dalam jangka panjang. Tampak dalam gambar, aktivitas para pelajar dari salah satu SMA peserta TEY-13 yang tengah melakukan riset terkait proposal yang dilombakan dalam kompetisi lingkungan tersebut. Foto: Pool (Toyota Indonesia)

    “Pertama-tama selamat kepada 25 proposal terpilih, namun untuk pelajar yang tidak terpilih tidak perlu berkecil hati. Setiap peserta yang telah mengirimkan proposal dalam Toyota Eco Youth telah menunjukkan dedikasi dan kreativitas yang luar biasa, kami menghargai setiap usaha dan inovasi yang telah ditampilkan. Setiap langkah yang diambil menuju keberlanjutan adalah langkah yang berarti bagi keberlangsungan lingkungan hidup. Kami berharap semua peserta terus berkontribusi untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan sekitar,” ucap Wakil Presiden PT TAM, Henry Tanoto.

    Dalam mengkurasi 25 proposal terbaik, terdapat sejumlah kriteria penilaian yang diterapkan baik kriteria umum dan khusus. Secara umum, penilaian proposal ini juga tidak dilepaskan dari komitmen Toyota Global melalui Toyota Environmental Challenge (TEC) 2050 dalam mengatasi masalah lingkungan global. Di antaranya seperti perubahan iklim, kelangkaan air, kekurangan sumber daya alam serta hilangnya keanekaragaman hayati dalam jangka panjang.

    Secara khusus, penilaian proposal TEY ke-13 meliputi berbagai aspek diantaranya orisinalitas proposal, proyeksi solusi yang dipaparkan untuk menyelesaikan isu-isu yang terjadi di lingkungan, keterlibatan pemangku kepentingan/stakeholder dalam mengimplementasikan ide-ide dari inovasi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar secara keberlanjutan.

    Pada TEY ke-13 kali ini, TEY juga memulai program “TEY Mencari Bintang” untuk membangun kepedulian terhadap lingkungan pada sekolah-sekolah dengan kriteria tertentu.

    Tahapan Kompetisi TEY Selanjutnya: Pendampingan Realisasi Proyek Inovasi

    Seleksi proposal TEY belum berhenti sampai dengan tahap 25 besar proposal terbaik. Pada tahap selanjutnya, 25 proposal terpilih akan mendapatkan pendampingan dari para ahli di bidang lingkungan sampai komunikasi.

    Beberapa proposal juga akan mendapatkan kunjungan langsung oleh manajemen Toyota Indonesia, sehingga dapat mengimplementasikan dan merealisasikan proposal dalam bentuk karya terbaik.

    TEY ke-13 tidak hanya menyelenggarakan kompetisi proposal inovasi perbaikan lingkungan hidup saja, namun juga mengadakan side competition yang dapat diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMA dan sederajat dari seluruh wilayah Indonesia. Dalam side competition ini para peserta dapat mengikuti pop-writing competition maupun creative video competition.

    Dijelaskan sejauh ini tercatat lebih dari 400 peserta dari 200 sekolah yang sudah melakukan registrasi untuk popwriting competition sedangkan pendaftar creative video competition saat ini sudah tercatat lebih dari 100 peserta dari 96 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Program TEY ke-13 terbuka untuk semua generasi muda yang berada di bangku SMA dan sederajat di seluruh wilayah Indonesia. Informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi website toyotaecoyouth.com untuk detail persyaratan dan tahapan pendaftaran secara lebih lengkap.

    25 Proposal Terbaik Kompetisi TEY Ke-13

    Sumatera

    1. SMA Negeri 1 Simanindo, Sumatera Utara Pengembangan tepung protein berbahan dasar ikan predator.

    2. SMA Negeri Unggul Seribu Bukit, Aceh Inovasi energi alternatif dari sisa panen kopi.

    3. SMA Negeri 2 Painan, Sumatera Barat Penggunaan drone untuk udara bersih dalam pengiriman barang.

    4. SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan, Bengkulu Pemanfaatan limbah non organik untuk bahan baku material konstruksi jalan.

    5. SMA Negeri 1 Karimun, Kepulauan Riau Diversifikasi produk gulma air untuk ecopackaging.

    6. SMA Negeri 2 Gido, Sumatera Utara Pengelolaan limbah pertanian menjadi energi alternatif dan kantong ramah lingkungan.

    7. SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Sumatera Utara Pemanfaatan limbah kepiting untuk energi alternatif.

    8. SMA Negeri 2 Sekayu, Sumatera Selatan Pemanfaatan biostimulan untuk aktifitas pertambangan.

    Jawa

    9. SMK Texar Klari Karawang, Jawa Barat Pemanfaatan teknologi IoT untuk penghemat energi.

    10. SMK Negeri 1 Mojokerto, Jawa Timur Pemanfaatan sisa hasil panen persawahan menjadi alat pembersih wajah.

    11. SMA Negeri 1 Blora, Jawa Tengah Pemanfaatan potensi alam sebagai bahan dasar pembangkit listrik untuk masyarakat.

    12 SMA Negeri 41 Jakarta, Jakarta Kreatifitas pemanfaat limbah berbahaya untuk membantu mengatasi banjir.

    13 SMA Negeri 2 Pacitan, Jawa Timur Perancangan dan pembuatan alat pengolahan sisa limbah domestik dan organik lainnya menjadi bahan bermanfaat.

    14 SMA Negeri 2 Ngadirojo, Jawa Timur Pemanfaatan energi alam untuk memproduksi komoditas pertanian dan turunannya.

    15 SMA Negeri 3 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Innovasi bahan bekas papan sebagai bahan bangunan untuk daerah rawan gempa.

    16 SMKN 5 Surabaya, Jawa Timur Pendiversifikasian manfaat daun untuk pertanian dan ecofuel.

    17 SMA Negeri 1 Tasikmalaya, Jawa Barat Biota air untuk energi terbarukan dan peningkatan kualitas air.

    18. SMK PGRI Telagasari, Jawa Barat Pemanfaatan teknologi energi alternatif untuk pengairan sawah

    Bali

    19. SMA Negeri 1 Bangli, Bali Pemanfaatan sisa canang (persembahan masyarakat Hindu) yang berguna untuk energi alternatif.

    Kalimantan

    20. SMA Negeri 2 Tarakan, Kalimantan Utara Peningkatan pemanfaatan limbah kerang untuk penyubur tanaman.
    21. SMA Negeri 5 Balikpapan, Kalimantan Timur Inovasi pengubah air laut menjadi air layak konsumsi.

    Sulawesi

    22. SMA Negeri 21 Makassar, Sulawesi Selatan Memaksimalkan potensi buah beracun untuk bahan bakar ramah lingkungan.
    23. SMA Negeri 9 Manado, Sulawesi Utara Pemanfaatan limbah pohon untuk tempat pembawa barang

    Papua

    24. SMA Negeri 3 Merauke, Papua Selatan Penggunaan ampas dan kohe yang efisien bentuk dan ukuran untuk pertanian.
    25. SMK Negeri 1 Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya Eksplorasi sampah anorganik untuk bahan pembangunan jalan.

    (lth/rgr)

  • 10 Camilan Sehat Pengganti Latiao yang Aman dan Bergizi

    10 Camilan Sehat Pengganti Latiao yang Aman dan Bergizi

    Jakarta, Beritasatu.com – Camilan asal China, latiao, tengah menjadi viral di media sosial. Bentuknya yang berupa stik panjang berwarna merah dan teksturnya yang kenyal membuatnya digemari banyak orang, terutama anak-anak. Camilan tersebut terbuat dari tepung dan memiliki rasa pedas gurih yang khas.

    Namun, baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan penarikan produk latiao setelah ditemukan kontaminasi bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala, seperti sakit perut, mual, pusing, dan muntah. 

    Meski latiao sangat populer, penting untuk memahami kandungan yang ada dalam produk tersebut. Oleh karena itu, lebih baik memilih camilan yang aman dan sehat untuk tubuh. 

    Berikut adalah 10 pilihan camilan sehat pengganti latiao yang dapat mendukung kesehatan, yang dirangkum dari Health Line pada Rabu (13/11/2024).

    1. Rujak buah segar  

    Rujak adalah camilan sehat yang menyegarkan dengan rasa pedas dan manis. Terbuat dari berbagai potongan buah seperti mangga, nanas, pepaya, dan jambu, disiram dengan bumbu kacang pedas. Rujak kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh, menjadikannya camilan lezat dan menyehatkan.

    2. Edamame pedas  

    Edamame rebus, kacang kedelai muda yang kaya protein dan serat, cocok untuk yang sedang diet. Untuk mendapatkan rasa pedas, seperti latiao, Anda bisa menambahkan bubuk cabai atau paprika.

    3. Kacang almond panggang dengan bubuk cabai  

    Kacang almond mengandung protein, serat, vitamin E, dan magnesium, serta lemak sehat. Camilan ini juga dapat mengenyangkan lebih lama. Tambahkan sedikit bubuk cabai untuk sensasi pedas yang mirip latiao.

    4. Yogurt dengan potongan buah  

    Yogurt rendah lemak tanpa gula mengandung probiotik yang bermanfaat untuk pencernaan. Anda bisa menambahkan potongan buah segar seperti stroberi atau pisang untuk rasa manis alami tanpa gula tambahan.

    5. Ubi panggang atau rebus  

    Ubi merupakan sumber karbohidrat kompleks yang kaya serat dan beta-karoten. Rasanya yang manis alami membuat ubi panggang atau rebus menjadi pilihan camilan sehat yang menggantikan camilan manis.

    6. Keripik kale  

    Kale adalah sayuran hijau yang kaya nutrisi dan dapat dijadikan keripik yang renyah. Cukup panggang kale dengan sedikit minyak zaitun dan garam untuk camilan sehat yang kaya antioksidan dan rendah kalori.

    7. Popcorn  

    Popcorn tanpa tambahan mentega atau gula adalah camilan rendah kalori dan tinggi serat. Anda bisa menambah sedikit garam atau bubuk cabai untuk rasa gurih dan pedas yang lebih.

    8. Keripik nori pedas  

    Nori atau rumput laut panggang adalah camilan rendah kalori yang bisa menjadi alternatif latiao pedas. Tambahkan bubuk cabai untuk rasa pedas, sementara nori tetap rendah lemak dan kaya serat.

    9. Telur rebus  

    Telur rebus adalah camilan kaya protein yang mudah disiapkan. Selain protein, telur juga mengandung vitamin B12, selenium, dan berbagai nutrisi lain yang mendukung energi sepanjang hari.

    10. Salad buah dengan kacang-kacangan  

    Salad buah segar dengan tambahan kacang-kacangan, seperti almond atau kacang mete merupakan camilan seimbang yang kaya protein dan serat. Perasan jeruk nipis atau taburan chia seeds bisa meningkatkan kandungan nutrisi dalam salad ini.

    Dengan memilih camilan yang sehat dan bergizi, maka bisa menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari masalah kesehatan. Selalu pastikan untuk memeriksa kandungan dan kualitas produk sebelum mengonsumsinya.

  • KPKP Jaksel kenalkan hidrolisat protein ikan guna capai nol stunting

    KPKP Jaksel kenalkan hidrolisat protein ikan guna capai nol stunting

    untuk memperkenalkan hidrolisat protein ikan kepada masyarakat sebagai sumber protein hewani yang mudah diaplikasikan pada menu masakanJakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan mengenalkan hidrolisat protein ikan (HPI) yang bisa dipakai untuk mewujudkan target nol (zero) stunting.

     

    “Hari ini kita libatkan 100 peserta terdiri dari unsur Kelompok Peduli Gizi (KPG) perwakilan lokasi fokus (lokus) stunting, Kelompok Jakprenuer Binaan Sudin KPKP Jakarta Selatan, TP PKK Jakarta Selatan, perwakilan Sudin KPKP di lima wilayah DKI Jakarta dan masyarakat umum,” kata Kasudin KPKP Jakarta Selatan, Hasudungan A Sidabalok di Jakarta, Rabu.

     

    Hasudungan mengatakan hal itu dalam pelatihan kolaborasi dengan tema “Wujudkan Zero Stunting” di Agro Edukasi Wisata Ragunan, Pasar Minggu.

     

    Adapun tujuan kegiatan ini, lanjut Hasudungan, untuk memperkenalkan hidrolisat protein ikan kepada masyarakat sebagai sumber protein hewani yang mudah diaplikasikan pada menu masakan.

     

    Kemudian, meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat makan ikan bagi kesehatan, kekuatan dan kecerdasan serta memperkenalkan keanekaragaman produk olahan berbahan baku ikan, serta meningkatkan inovasi produk binaan untuk menaikkan pendapatan pelaku usaha binaan.

     

    “Jadi hari ini peserta kita ajak mendengarkan diskusi HPI, demo masak olahan ikan dan lomba mendekorasi (plating) menu sehat untuk balita,” ucapnya.

     

    Ia berharap kegiatan pelatihan kolaborasi ini dapat memberikan pengetahuan baru sekaligus memperkenalkan HPI sebagai bahan alternatif protein hewani kepada masyarakat umum.

     

    “Semoga dengan kegiatan ini kita bisa mengembangkan atau memacu kerja sama pelatihan-pelatihan seperti ini dengan pemangku kepentingan (stakeholder) di Jakarta Selatan sehingga zero stunting bisa segera terwujud,” katanya.

     

    Sementara, Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Selatan, Mumu Mujtahid, menuturkan, Pemkot Jakarta Selatan mengapresiasi kegiatan ini, sehingga diharapkan melalui pelatihan ini dapat menjadi inovasi makanan olahan ikan yang disukai anak-anak.

     

    “Saya yakin ilmu yang diperoleh di sini akan menjadi bekal berharga dalam meningkatkan produktivitas terutama dalam melakukan intervensi di Jakarta Selatan,” ujar Mumu.

     

    Kegiatan pelatihan ini berkolaborasi dengan PT Patra Drilling Contractor (PDC) Pertamina yang merupakan ketiga kalinya di tahun 2024 dan dilaksanakan secara hybrid (tatap muka dan daring).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Waspadai Efek Samping Makan Labu Siam, Termasuk Masalah Pencernaan

    Waspadai Efek Samping Makan Labu Siam, Termasuk Masalah Pencernaan

    Jakarta

    Labu siam atau chayote (Sechium edule) adalah salah satu jenis labu yang banyak dikonsumsi, terutama di Indonesia. Biasanya, labu satu ini dikonsumsi sebagai sayuran.

    Dikutip dari Very Well Fit, labu siam merupakan makanan bergizi yang mengandung beberapa vitamin dan mineral, seperti folat, vitamin C, serta menjadi sumber serat yang sangat baik. Selain itu, labu siam juga mengandung natrium, kalium, protein, vitamin B6, K, dan B9, zat besi, serta magnesium.

    Sayuran satu ini ternyata juga rendah kalori, lemak, dan karbohidrat sehingga cocok untuk dikonsumsi saat diet. Dengan banyaknya kandungan manfaat, labu siam dapat berfungsi untuk melawan peradangan, menurunkan tekanan darah, hingga menurunkan kadar gula dalam darah.

    Efek Samping Konsumsi Labu Siam

    Labu siam mengandung vitamin C dan zinc yang berfungsi sebagai antioksidan kuat dalam tubuh, serta berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh. Dikutip dari Health, kandungan tembaga pada labu siam juga dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, metabolisme zat besi, dan sintesis neurotransmitter.

    Sementara zat mangan pada labu siam berfungsi untuk metabolisme energi, fungsi sistem kekebalan dan saraf, serta kesehatan tulang dan jaringan ikat.

    Sebenarnya, labu siam aman untuk dinikmati banyak orang. Tetapi, ada efek samping yang bisa terjadi pada beberapa orang yang makan labu siam.

    1. Alergi

    Bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, mengkonsumsi labu siam bisa memicu alergi. Meski kasusnya sedikit, orang yang alergi labu siam tidak boleh mengkonsumsinya.

    Umumnya, orang yang alergi labu siam akan mengeluhkan kesemutan, pusing, hingga mual.

    2. Ketidaknyamanan gastrointestinal

    Dikutip dari Netmeds, beberapa orang mungkin juga memiliki reaksi alergi pada labu siam yang berpengaruh pada kesehatan sistem di tubuh. Meski jarang terjadi, seseorang dapat mengalami episode ketidaknyamanan gastrointestinal, atau kondisi kelainan pada sistem pencernaan yang melibatkan organ dan jalur peredaran dalam proses mencerna makanan di dalam tubuh.

    3. Dermatitis kontak

    Meski sumber medis tidak menyebutkan alergi labu siam secara spesifik, ada beberapa laporan tentang orang yang mengalami dermatitis kontak setelah memegang labu siam. Menurut penelitian yang dipublikasikan, dermatitis kontak dapat disebabkan oleh paparan butternut squash (Cucurbita moschata).

    Beberapa orang yang memegang chayote menggambarkan sensasi kesemutan dan iritasi yang serupa setelah memegang buah tersebut.

    (sao/kna)