Produk: protein

  • Ini yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Meninggal Dunia

    Ini yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Meninggal Dunia

    Jakarta

    Seorang perawat di Los Angeles, Amerika Serikat, menceritakan pengalamannya saat bekerja di unit perawatan intensif. Selama bertugas di sana, wanita bernama Julie McFadden itu melihat kematian dari banyak pasien.

    Julie mencoba menjelaskan apa saja yang terjadi pada tubuh seseorang setelah meninggal dunia. Ia seperti melihat kekuatan yang dimiliki setiap tubuh untuk mati secara alamiah.

    1. Keluarnya Cairan Tubuh

    Setelah kematian, Julie menjelaskan kondisi tubuh akan benar-benar rileks. Saat itulah tahap pertama pembusukan terjadi.

    “Inilah sebabnya orang buang air kecil, buang air besar, terkadang cairan keluar dari hidung, mata, atau telinga. Semua hal dalam tubuh yang menahan cairan menjadi rileks,” jelas Julie yang dikutip dari Metro UK.

    “Terkadang kematian itu bisa membingungkan. Tapi, saya kerap membicarakannya, sehingga orang-orang tidak terkejut jika itu terjadi, karena sangat normal,” sambungnya.

    Di tahap selanjutnya, suhu tubuh akan menurun. Namun, setelah melihat banyak mayat sepanjang kariernya, Julie mengatakan suhu tubuh mayat akan mendingin dengan kecepatan yang berbeda. Sampai akhirnya mencapai suhu ruangan tempat mereka berada.

    3. Darah Mengalir ke Bawah Tubuh

    Kemudian, semua darah yang ada di dalam tubuh mulai terkumpul ke bawah menuju bagian bawah tubuh.

    “Jika Anda membiarkan seseorang berbaring cukup lama dan mulai membalikkannya, Anda biasanya akan melihat bagian belakang kaki dan seluruh sisi belakang tubuh akan terlihat ungu atau lebih gelap,” terang Julie.

    “Itu karena gravitasi menarik darah ke bawah.”

    4. Tubuh Menjadi Kaku

    Tahap selanjutnya, tubuh akan menjadi kaku atau yang dikenal sebagai rigor mortis. Menurut Julie, kebanyakan orang pasti tahu tentang hal ini.

    Biasanya, tubuh mayat akan menjadi kaku dalam waktu 1-2 jam setelah kematian. Tubuh akan semakin kaku sampai akhirnya mengendur selama 24-36 jam berikutnya.

    “Saya telah melihat orang menjadi sangat kaku dengan cepat setelah kematian, seperti beberapa menit setelahnya. Dan bagi orang lain, tubuh mereka membutuhkan waktu lebih lama, jadi itu bisa berbeda-beda,” kata dia.

    “Ada otot menjadi kaku yang dimulai dari otot yang lebih kecil, seperti mata dan wajah. Kemudian leher dan secara bertahap seluruh tubuh akan kaku hingga ekstremitas, tangan, jari tangan, dan kaki,” lanjutnya.

    Julie menjelaskan kondisi itu terjadi karena metabolisme tubuh berhenti dan tidak dapat lagi menghasilkan ATP yang merupakan adenosin trifosfat, energi seluler tubuh.

    Ketika kadar ATP turun, filamen protein otot terikat bersama dan berkontraksi secara permanen. Hal ini menyebabkan otot menjadi kaku dan kehilangan elastisitas.

    5. Tubuh Menjadi Sangat Berat

    Pasca meninggal dunia, Julie mengatakan tubuh seseorang akan menjadi sangat berat. Sekitar satu hari setelah meninggal, tubuh mengendur lagi karena jaringannya mengendur hingga terasa lebih berat.

    Umumnya, di tahap ini tubuh sudah dibawa ke kamar mayat untuk dilakukan langkah selanjutnya, mencakup pembalseman, kremasi, atau penguburan.

    6. Tahap Akhir Pembusukan

    Julie mengungkapkan tahap akhir dari pembusukan akan dimulai antara 4-10 hari pasca kematian. Di saat itulah, gas di dalam tubuh mulai dilepaskan.

    “Ada bau, akan ada perubahan warna pada kulit dan tubuh. Pembusukan hitam terjadi antara 10-20 hari setelah kematian,” terang dia.

    Kulit yang terbuka mulai menghitam, sedikit kembung, dan cairan dikeluarkan dari tubuh. Ini adalah bagian di mana tubuh benar-benar membusuk,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Bolehkah Pengidap Gula Darah Tinggi Makan Nanas? Begini Penjelasannya

    Bolehkah Pengidap Gula Darah Tinggi Makan Nanas? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Nanas merupakan salah satu buah yang dikonsumsi oleh banyak orang. Tak hanya rasanya yang manis dan enak, nyatanya mengonsumsi nanas juga memberikan sederet nutrisi bagi tubuh, termasuk mineral, vitamin, dan serat.

    Meskipun begitu, disebut-sebut bahwa pengidap diabetes harus menghindari mengonsumsi buah nanas sebab kandungan gula alami dan karbohidrat di dalamnya.

    Dikutip dari Medical News Today, sebagian besar buah memang mengandung skor indeks glikemik (IG) yang rendah, yang artinya dampak terhadap kadar gula darah lebih kecil dibandingkan dengan makanan lainnya.

    Skor tersebut cenderung rendah sebab buah mengandung fruktosa dan serat yang dapat membantu tubuh mencerna karbohidrat secara lebih lambat sehingga kadar gula darah lebih stabil seiring berjalannya waktu.

    Beda dengan buah yang lain, nanas memiliki skor IG sedang, yang artinya mengonsumsi nanas dapat memberikan efek lebih besar pada glukosa darah dibandingkan dengan buah yang lainnya.

    Berikut merupakan kategori IG secara umum:

    Makanan dengan IG rendah memiliki skor di bawah 55Makanan dengan IG sedang memiliki skor antara 56 dan 69Makanan dengan IG tinggi memiliki skor 70 atau lebih

    Nanas mentah memiliki skor 66, yang menjadikannya sebagai makanan dengan IG sedang.

    Meskipun begitu, pengidap diabetes dapat mengonsumsi nanas dengan beberapa catatan. Pilihan yang paling menyehatkan adalah dengan mengonsumsi nanas mentah atau nanas beku. Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi nanas kalengan yang diolah dalam kemasan sebab biasanya mengandung gula tambahan.

    Jus nanas dan nanas kering juga umumnya mengandung gula tambahan sehingga dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah.

    Untuk membatasi efek mengonsumsi buah nanas pada kadar gula darah, disarankan untuk mengonsumsi buah nanas secukupnya dan padukan dengan makanan tinggi protein atau lemak sehat sehingga dapat meminimalkan nilai IG total dari makanan tersebut.

    (kna/kna)

  • Cara Tepat Intermittent Fasting, Dijalani Rina Nose Biar Tubuhnya Tetap Ramping

    Cara Tepat Intermittent Fasting, Dijalani Rina Nose Biar Tubuhnya Tetap Ramping

    Jakarta

    Komedian Rina Nose membagikan rahasia tubuh ramping dan sehatnya. Rina mengatakan bahwa dirinya selama ini menerapkan diet dengan jendela makan atau metode intermittent fasting.

    Meski tidak memiliki pantangan khusus dalam mengonsumsi makanan, ia mengatur jendela waktu makan hanya pada pukul satu siang hingga jam tujuh malam. Selain jam tersebut, Rina mengaku hanya mengonsumsi air putih.

    “Pokoknya makan tiap hari dimulai dari jam satu sampai jam tujuh. Nggak (makan) apapun (juga). Kalau nasi masih, sayur, makanan yang kayak gini kan dimasak semua,” ucap Rina Nose dikutip dari detikHot, Rabu (19/11/2024).

    Untuk jenis makanan yang ia konsumsi, Rina mengatakan lebih mengutamakan makanan tinggi protein seperti daging-dagingan. Menurutnya, makanan tinggi protein bisa membuatnya kenyang lebih lama.

    Berkaitan dengan pola makan dilakukan Rina Nose, spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda SpGK menjelaskan intermittent fasting dalam beberapa penelitian menunjukkan berbagai manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya seperti membantu menurunkan berat badan dan lemak tubuh, hingga meningkatkan sensitivitas insulin yang membantu mencegah diabetes tipe dua.

    “Intermittent fasting juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Itu juga membantu merangsang autophagy yang membantu membersihkan sel-sel rusak,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Selasa (19/11/2024).

    Meski begitu, dr Raissa mengatakan bahwa metode diet ini mungkin tidak cocok untuk semua orang. Ketika dilakukan secara tidak tepat, metode diet ini justru bisa dapat memunculkan risiko penurunan energi, pusing, hingga masalah pencernaan.

    Beberapa orang yang tidak cocok dengan metode intermittent fasting seperti ibu hamil dan menyusui, anak-anak, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu.

    “Jika tidak dijalankan dengan benar, intermittent fasting juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi,” sambungnya.

    Apabila ingin mencoba metode diet ini, dr Raissa menyarankan masyarakat untuk tetap memilih jenis makanan-makanan bergizi seimbang saat masuk jendela waktu makan. Jangan sampai makanan yang dikonsumsi porsinya berlebihan atau nutrisinya kurang sehingga tidak memenuhi kebutuhan harian.

    Idealnya menurut dr Raissa, satu porsi makanan berisi 55-65 persen berisi karbohidrat (termasuk sayur), 20-30 persen lemak, dan 15-35 persen protein. Ia menyebut masyarakat juga bisa mengikuti pedoman ‘Isi Piringku’ dari Kementerian Kesehatan yaitu 50 persen buah dan sayur (sayur 2/3 dan buah 1/3) dan 50 persen berisi karbohidrat dan protein (2/3 karbohidrat dan 1/3 protein).

    (avk/kna)

  • Benarkah Kacang Tanah Bisa Menyebabkan Jerawat?

    Benarkah Kacang Tanah Bisa Menyebabkan Jerawat?

    Jakarta, Beritasatu.com – Kacang merupakan salah satu camilan yang banyak digemari karena rasanya yang gurih. Meski begitu, kacang sering dianggap sebagai salah satu penyebab timbulnya jerawat.

    Dikutip dari GMA News Online, seorang dokter bernama Juan Carlos menyatakan belum ada bukti penelitian yang cukup untuk membuktikan kacang langsung menyebabkan jerawat. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kondisi kulit, terutama jika kacang dikonsumsi dengan minyak tertentu.

    Minyak yang digunakan untuk memasak kacang, seperti minyak sayur atau minyak kanola, bisa berperan dalam timbulnya jerawat. Hal ini karena minyak jelantah dapat meningkatkan faktor pertumbuhan insulin (IGF-1), yang merangsang produksi hormon androgen, yaitu hormon yang dapat memicu munculnya jerawat, terutama pada orang yang memiliki kulit rentan.

    Kandungan Lemak Omega 6 dalam Kacang
    Kacang-kacangan mengandung lemak omega 6, yang bersifat proinflamasi (memicu peradangan). Konsumsi omega 6 berlebihan tanpa keseimbangan dengan omega 3 bisa memicu peradangan di dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi jerawat. Namun, ini lebih berlaku pada kondisi kulit yang sudah rentan terhadap jerawat.

    Manfaat Kacang untuk Kesehatan
    Walaupun ada potensi kacang menyebabkan jerawat bagi sebagian orang, kacang juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Kacang, seperti kacang tanah adalah sumber lemak sehat, protein, serta magnesium, kalium, dan antioksidan. Nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan jantung, otak, dan kulit.

    Kacang juga merupakan camilan bernutrisi yang dapat memberikan energi dan membuat Anda kenyang lebih lama. Dengan demikian, kacang dapat membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan manis sebelum makan utama, yang dapat mengurangi risiko lonjakan gula darah yang bisa berkontribusi pada timbulnya jerawat.

    Cara Mencegah Jerawat
    Cara terbaik untuk mencegah jerawat adalah dengan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan. Beberapa tips yang bisa diikuti seperti berikut ini.

    1. Tidur yang cukup
    Pola tidur yang baik membantu tubuh memulihkan diri dan menjaga keseimbangan hormon.

    2. Hindari makanan yang menyebabkan peradangan
    Makanan tinggi gula, susu sapi, minyak jenuh, dan makanan olahan dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang berpotensi memperburuk jerawat.

    3. Gunakan skincare yang sesuai
    Pemilihan produk perawatan kulit yang tepat bisa membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah jerawat.

  • 8 Makanan dan Minuman untuk Atasi Kelebihan Natrium dalam Tubuh

    8 Makanan dan Minuman untuk Atasi Kelebihan Natrium dalam Tubuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Natrium adalah nutrisi yang penting bagi tubuh, tetapi konsumsi natrium yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Ada makanan dan minuman tertentu yang bisa mengatasi kelebihan natrium.

    Diketahui, efek samping kelebihan natrium, seperti sakit kepala, kembung, dehidrasi, dan kelelahan. Jika terlalu banyak natrium dikonsumsi secara terus-menerus, hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan strok.

    Berikut ini delapan makanan dan minuman yang dapat mengatasi asupan natrium berlebih dalam tubuh, dikutip dari Eating Well, Selasa (19/11/2024).

    1. Pisang
    Pisang kaya akan kalium, yang membantu menjaga tekanan darah tetap normal, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi natrium. Satu buah pisang ukuran sedang mengandung sekitar 9% dari kebutuhan kalium harian (422 mg). Kalium juga dapat mengurangi risiko strok seiring waktu. Selain itu, pisang juga mengandung serat yang baik untuk kesehatan jantung.

    2. Alpukat
    Setengah alpukat mengandung sekitar 10% dari kebutuhan kalium harian Anda (488 mg). Selain itu, alpukat juga mengandung serat yang tinggi.

    3. Buah kiwi
    Kiwi tidak hanya enak, tetapi juga bermanfaat untuk pencernaan, terutama setelah makan makanan tinggi garam. Kiwi mengandung enzim yang membantu memecah protein, yang dapat mengurangi rasa kembung. Hal ini membuat kiwi pilihan yang baik untuk meredakan efek samping dari konsumsi garam berlebih.

    4. Sayuran hijau
    Sayuran hijau, seperti bayam sangat kaya kalium. Secangkir bayam yang dimasak mengandung sekitar 18% dari kebutuhan kalium harian Anda (839 mg). Selain kalium, sayuran ini juga kaya serat dan rendah kalori, sehingga mendukung aktivitas Anda tanpa menambah rasa kenyang yang berlebihan.

    5. Yoghurt
    Yoghurt adalah sumber kalium dan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Satu cangkir yoghurt rendah lemak mengandung 216 mg kalium (sekitar 5% dari kebutuhan harian). Pilih yoghurt tawar dan tambahkan buah atau pemanis alami untuk menghindari tambahan gula berlebih.

    6. Kacang putih
    Setengah cangkir kacang putih mengandung 595 mg kalium (13% dari kebutuhan harian), serta protein dan serat yang membantu menjaga rasa kenyang tanpa menambah natrium. Kacang kering lebih baik daripada kacang kalengan, yang cenderung mengandung lebih banyak natrium.

    7. Air kelapa
    Air kelapa adalah sumber kalium alami, dengan 396 mg per cangkir (8% dari kebutuhan harian). Selain kalium, air kelapa mengandung elektrolit lain seperti magnesium dan kalsium yang membantu tubuh tetap terhidrasi. Mangan dalam air kelapa juga penting untuk metabolisme tubuh.

    8. Teh herbal
    Meski tidak mengandung banyak kalium, teh herbal seperti jahe dan peppermint bisa membantu pencernaan. Teh peppermint meningkatkan produksi empedu yang membantu mencerna makanan berlemak, sementara jahe merangsang pencernaan dan mengurangi pembengkakan, sehingga membantu mengatasi rasa kembung.

    Dengan mengonsumsi makanan dan minuman ini, Anda dapat menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

  • Tekan stunting, Jaksel edukasi orangtua tentang pola gizi seimbang

    Tekan stunting, Jaksel edukasi orangtua tentang pola gizi seimbang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengedukasi orangtua untuk memiliki pola asuh gizi seimbang sehingga dapat berkontribusi dalam menekan angka stunting pada anak bawah lima tahun (balita) di wilayah itu.

    “Tantangan dalam penanganan stunting salah satunya yang berperan adalah kesadaran orang tua bagi balita terkait stunting itu sendiri,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Yudi mengatakan pola asuh yang baik berpengaruh pada kebutuhan gizi agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak.

    Sebagai misal, jika pola asuh orang tua selama ini membiarkan anaknya makan tidak dengan gizi seimbang, maka pasti mempengaruhi tumbuh kembang anaknya.

    “Pentingnya pola asuh orangtua yang memperhatikan makanan anak karena anak memerlukan gizi seimbang,” ujarnya.

    Salah satu kebutuhan gizi yang penting yakni adanya peran protein yang dikenalkan melalui Kelas Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) untuk memastikan anak baik tumbuh kembangnya.

    Menurut dia, anak akan selalu bersama dengan orang tuanya, maka usai mengikuti kelas tersebut diharapkan orangtua mampu melanjutkan upaya-upaya penanganan dan pencegahan di rumah.

    Lokus kelurahan yang terpilih dilakukan intervensi di Jakarta Selatan pada 2024 dan 2025 ada 15 kelurahan yaitu Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Pondok Labu, Cipete Utara, Kramat Pela dan Grogol Selatan.

    Berdasarkan pendataan melalui program Grebek Stunting diketahui ada 58.291 anak terinput di elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM) dan telah ditemukan 1.053 bermasalah gizi, di antaranya terdapat 719 balita terindikasi stunting di Jakarta Selatan pada awal 2024.

    Pada 2023, Pemkot Jaksel berhasil menjangkau 615 balita terindikasi stunting dan 68 balita lulus sampai Desember 2023 atau mencapai 11 persen.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Konsumsi 2-4 Telur dalam Seminggu

    Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Konsumsi 2-4 Telur dalam Seminggu

    Jakarta

    Telur merupakan makanan yang sering dikonsumsi dan kaya akan protein. Produk hewani yang disebut memiliki kolesterol tinggi itu ternyata tidak seburuk yang dikira.

    Para peneliti di University of California San Diego (UCSD) menganalisis data kesehatan dari 890 pria dan wanita. Mereka menemukan bahwa mengkonsumsi 2-4 telur dalam seminggu dikaitkan dengan kolesterol darah yang lebih rendah.

    Dari 531 wanita yang ikut dalam studi yang mengkonsumsi lebih banyak telur menunjukkan sedikit penurunan dalam memori jangka pendek dan panjang. Hal ini membuktikan bahwa kolesterol dalam telur tidak memberikan efek yang merugikan pada fungsi kognitif atau otak.

    “Meskipun memiliki kadar kolesterol yang tinggi, telur tidak memberikan efek yang merugikan, tetapi berperan penting dalam pemeliharaan fungsi kognitif dari waktu ke waktu,” tutur Peneliti kesehatan masyarakat Donna Kritz-Silverstein dan Ricki Bettencourt dari UCSD, dikutip dari Science Alert.

    Telur juga kerap kali dihindari karena kadar kolesterol yang tinggi, yang disebut dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Namun, faktanya telur adalah makanan rendah lemak, tinggi protein, dan padat nutrisi yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

    Bahkan, kandungan-kandungan tersebut yang berperan untuk membantu melindungi otak dari penurunan kemampuan kognitif. Kritz-Silverstein dan Bettencourt juga menunjukkan bahwa telur kaya akan protein, asam amino, dan kolesterol.

    Faktor-faktor ini mungkin dapat berfungsi untuk melestarikan struktur dan fungsi neuron di otak.Studi yang dipublikasikan di Nutrients juga menyebutkan bahwa telur mengandung karotenoid yang dikaitkan dengan peningkatan kinerja kognitif, dan mengandung banyak kolin yang merupakan prekursor neurotransmitter penting.

    “Studi lintas bagian telah menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak kolin dan mereka yang memiliki konsentrasi plasma kolin yang lebih tinggi memiliki skor yang lebih baik pada beberapa ukuran fungsi kognitif,” catat Kritz-Silverstein dan Bettencourt.

    Temuan terbaru ini juga menekankan bahwa telur yang mengandung kolesterol tinggi tidak selalu buruk bagi otak dan tubuh. Namun, tingkat kolesterol pada telur bisa meningkat tergantung pada cara memasaknya.

    Bukti menunjukkan telur yang dimasak dengan berbagai bahan tambahan, seperti lemak jenuh, gula, dan natrium menjadi kontributor utama penumpukan plak di arteri. Artinya, tingginya kadar kolesterol bukan semata-mata berasal dari kolesterol alami pada telur.

    (sao/suc)

  • Pneumonia pada Anak Bisa Dideteksi dengan Menghitung Napas, Bagaimana Caranya?

    Pneumonia pada Anak Bisa Dideteksi dengan Menghitung Napas, Bagaimana Caranya?

    Jakarta

    Orang tua perlu mewaspadai apabila anak mengalami gejala seperti napas cepat. Hal ini dikarenakan napas cepat bisa menjadi salah satu tanda infeksi pneumonia atau kondisi yang merujuk pada kesehatan paru-paru, yakni terjadi peradangan atau infeksi pada organ paru.

    Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof dr Hartono Gunardi, SpA(K) menjelaskan cara untuk menghitung frekuensi napas anak sebagai indikator potensi pneumonia.

    “Kalau mau menentukan pada bayi ada periodic breathing (nafas periodik), jadi kita harus hitung satu menit. Kurang dari dua bulan (frekuensi nafas) 60 kali per menit, kalau dua bulan sampai 12 bulan 50 kali per menit,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (18/11).

    “Satu tahun sampai lima tahun 40 kali per menit, di atas lima tahun 30 kali per menit,” lanjutnya.

    Menurut Prof Hartono, mengukur frekuensi napas pada anak, terutama bayi di bawah dua tahun, perlu ketelitian karena sifat napas bayi yang bisa berfluktuasi.

    Orang tua juga perlu memperhatikan apakah ada tarikan dinding dada yang tidak biasa, yang dapat menjadi tanda anak mengalami sesak napas.

    “Napasnya cepat, napasnya cepat. Kalau kita napas, napasnya biasa, kalau napas cepat kan seperti orang lari ya, seperti itu,” imbuhnya lagi.

    Selain menghitung frekuensi napas, Prof Hartono menyarankan agar orang tua mewaspadai tanda pneumonia pada anak lainnya, seperti demam dan batuk. Gejala ini perlu dicurigai lebih lanjut, terutama jika disertai dengan napas cepat.

    Tak hanya itu, Prof Hartono juga menekankan pentingnya pemberian nutrisi yang baik dan seimbang. Orang tua disarankan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi dan memastikan asupan nutrisi yang mencakup karbohidrat, lemak, dan protein.

    “Kalau dulu ada istilahnya 4 sehat, 5 sempurna, jadi karbohidrat, lemak, protein. Nggak boleh karbohidrat melulu sama lemak, anaknya nggak boleh dikasih MPASI hanya karbohidrat saja, buah-buahan saja, kalau bayi harus seimbang ada protein zat pembangun,” tuturnya.

    Orang tua juga disarankan untuk menjaga kebersihan diri, rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan rumah, serta memastikan adanya ventilasi yang baik untuk menjaga bayi agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi.

    “Jangan sampai ada polusi di dalam rumah, seperti asap rokok,” pungkas Prof Hartono.

    (suc/suc)

  • Viral di Medsos Metode Diet 30-30-30, Begini Aturannya untuk Turunkan BB

    Viral di Medsos Metode Diet 30-30-30, Begini Aturannya untuk Turunkan BB

    Jakarta

    Banyak metode diet yang bisa dipilih seseorang untuk membantunya menurunkan berat badan. Salah satunya adalah diet 30-30-30 yang saat ini sedang viral di media sosial.

    Dikutip dari Healthline, metode diet ini terbilang cukup sederhana untuk membantu seseorang memangkas berat badan. Seseorang tidak perlu mengubah kebiasaan makan secara drastis, menghitung kalori, atau melakukan olahraga ekstrem apa pun.

    “Saya sudah menjalani ini selama 7 hari, dan mengalami turun berat badan 1,4 kg minggu ini,” tulis salah satu akun di TikTok, dikutip detikcom Senin (18/11/2024).

    “Aku sudah melakukan ini selama 3 bulan dan turun 15,8 kg. Tapi terlihat tidak ada perubahan lagi, apakah ada saran?” tulis akun lain.

    Lalu bagaimana melakukan metode diet 30-30-30 agar efektif?

    Hanya ada tiga langkah untuk melakukannya:

    Makanlah 30 gram protein saat sarapan.Sarapan dalam waktu 30 menit setelah bangun tidur.Setelah sarapan, lakukan olahraga selama 30 menit dengan intensitas rendah dan stabil.

    Banyak penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi sarapan secara teratur dapat membantu menurunkan atau mempertahankan berat badan. Orang yang sarapan lebih mampu mempertahankan berat badan mereka daripada orang yang melewatkan sarapan.

    Sarapan tinggi protein akan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama daripada sarapan yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat. Hal ini dapat membantu mengurangi keinginan untuk ngemil di siang hari.

    Selain itu, olahraga sangat penting untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya. Saat aktif, tubuh menggunakan lebih banyak energi dalam bentuk kalori.

    Tubuh juga membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi, sehingga akan menyebabkan penurunan berat badan. Olahraga yang bisa dipilih adalah jalan kaki, jogging ringan, atau bersepeda.

    (dpy/suc)

  • Benarkah Alergi Kacang Dapat Menyebabkan Kematian? Ini Faktanya

    Benarkah Alergi Kacang Dapat Menyebabkan Kematian? Ini Faktanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Alergi kacang sering dianggap sepele, padahal reaksi alergi yang ditimbulkan bisa sangat serius dan bahkan fatal dalam beberapa kasus. Bagi orang yang alergi kacang, terpapar alergen dapat memicu anafilaksis.

    Anafilaksis adalah reaksi alergi yang sangat parah, yang dapat memengaruhi tekanan darah, sistem pernapasan, dan fungsi jantung. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berujung pada kematian.

    Kasus anafilaksis yang disebabkan alergi kacang semakin meningkat khususnya pada anak-anak. Berdasarkan data dari Cleveland Clinic, satu anak dari 50 anak di Amerika Serikat (AS) memiliki alergi kacang.

    Meski alergi kacang merupakan salah satu alergi yang umum, tetapi memiliki risiko yang tinggi. Mekanisme anafilaksis terjadi saat sistem imun akan mengidentifikasi protein dari kacang sebagai bahan yang berbahaya dalam tubuh.

    Pada saat itulah akan terjadi pelepasan zat kimia seperti histamin yang dapat menimbulkan gejala, seperti kesulitan bernapas, pusing, kulit gatal-gatal, bengkak, penurunan tekanan darah, serta pembengkakan pada tenggorokan dan lidah.

    Sebuah studi pada 2015 menemukan, sebanyak 2% pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami reaksi anafilaksis kedua yang terlambat. Reaksi yang tertunda, terjadi setelah 15 jam pasien dirawat pertama kali.

    Namun, penelitian lain menemukan sekitar 15% anak mengalami reaksi alergi parah kedua beberapa jam setelah reaksi pertama mereka. Ciri-ciri seseorang mengalami reaksi kedua tertunda jika sudah memiliki alergi kacang yang parah, tidak menerima obat epinefrin atau obat untuk anafilaksis, tidak ada perubahan setelah mengonsumsi obat, dan tekanan darah semakin menurun.

    Pada situasi yang fatal, alergi kacang dapat menyebabkan kematian. Dilansir dari ABC News, seorang wanita berusia 25 tahun dikabarkan meninggal dunia akibat mengonsumsi kacang tanah. Ia terlanjur menelan kue yang berlabel salah dan memiliki bahan dari kacang tanah.

    Salah satu cara agar terhindar dari anafilaksis, yakni menghindari dan berhati-hati dalam mengonsumsi kacang tanah bila Anda mengidap alergi kacang. Berikut ini tiga tips agar terhindar dari kacang yang dikutip dari Healthline.

    1. Setiap kali Anda berbelanja, baca label makanan dengan saksama. Makanan kemasan yang mengandung kacang harus tercantum dalam daftar bahan.

    2. Saat memesan makanan di restoran, beri tahu pelayan Anda memiliki alergi kacang. Mintalah makanan Anda disiapkan tanpa kacang, minyak kacang, dan produk berbahan dasar kacang lainnya.

    3. Saat bepergian dengan pesawat, hubungi maskapai penerbangan dan beri tahu mereka tentang alergi Anda sebelumnya. Anda dapat meminta agar penerbangan Anda bebas kacang dan meminta agar kursi Anda dibersihkan.

    Untuk berjaga-jaga, jangan lupa selalu membawa obat-obatan yang dapat mengendalikan anafilaksis. Penting bagi siapa saja untuk mengetahui tanda awal reaksi alergi kacang dan tetap waspada dalam memeriksa dan mengonsumsi makanan.