Produk: protein

  • Dokter Luruskan Anggapan Biopsi Bikin Sel Kanker Makin Ganas, Ini Faktanya

    Dokter Luruskan Anggapan Biopsi Bikin Sel Kanker Makin Ganas, Ini Faktanya

    Jakarta

    Jumlah kasus kanker di Indonesia terus meningkat. Diperkirakan melonjak hingga lebih dari 70 persen pada 2050 jika langkah pencegahan dan deteksi dini tidak diperkuat.

    Saat ini, sekitar 400 ribu kasus baru terdeteksi setiap tahun, dengan angka kematian mencapai 240 ribu.

    Para ahli menegaskan sebagian besar kasus kanker, khususnya kanker payudara, dapat disembuhkan bila ditemukan sejak dini, bahkan 90 persen kesembuhan dilaporkan saat pasien masih di stadium awal.

    Sayangnya, lebih dari 70 persen kasus yang dilaporkan sudah berada di stadium lanjut.

    Kenyataan ini muncul di tengah mitos yang masih beredar di masyarakat dan sering kali menjadi penghambat utama upaya pengobatan.

    Salah satu mitos yang paling sering ditemui adalah keyakinan tindakan biopsi dapat ‘membangunkan’ sel kanker yang sedang tidur. Padahal, hal ini tidak benar.

    “Banyak pasien masih takut dibiopsi karena khawatir kanker akan menjadi lebih ganas. Padahal biopsi justru penting untuk memastikan apakah benjolan bersifat jinak atau ganas,” tegas Prof Abdul Muthalib, pakar onkologi.

    Senada, Prof Aru W. Sudoyo, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), juga menilai ketakutan terhadap prosedur medis yang aman seperti biopsi atau mammografi membuat banyak pasien datang dalam kondisi sudah lanjut.

    “Jika terdeteksi pada stadium 1, peluang sembuh bisa lebih dari 90 persen,” beber dr Aru.

    Selain mitos medis, pola makan pasien kanker juga kerap disalahpahami. Banyak pengidap kanker mencoba berbagai diet ekstrem yang justru berpotensi memperburuk kondisi.

    Di sisi lain, spesialis penyakit dalam dr Nadia Ayu Mulansari menekankan pentingnya asupan gizi seimbang selama pengobatan dan masa pemulihan.

    “Pasien kanker sering kali kekurangan gizi karena nafsu makan menurun. Tubuh tetap memerlukan protein cukup untuk memperbaiki jaringan,” jelasnya.

    Ia menyarankan untuk menghindari makanan berlemak jenuh, santan, gorengan, dan alkohol, serta memperbanyak sayur, buah, dan sumber protein sehat.

    “Yang penting adalah menjaga pola makan seimbang dan memilih cara memasak yang sehat, misalnya dipepes atau dibuat sup, tidak terlalu banyak dibakar atau digoreng,” tambahnya.

    Para pakar sepakat, melawan kanker bukan hanya soal pengobatan medis, tetapi juga meluruskan mitos dan membangun pola hidup sehat berbasis bukti ilmiah.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Rahasia Tubuh Fit dan Sixpack ala Shah Rukh Khan di Usia 60 Tahun

    Rahasia Tubuh Fit dan Sixpack ala Shah Rukh Khan di Usia 60 Tahun

    Jakarta

    Penampilan aktor Shah Rukh Khan tengah menjadi sorotan publik. Ia baru-baru ini memamerkan perut sixpack-nya yang mencengangkan.

    Di usianya yang sudah 60 tahun, Shah Rukh Khan masih tampak bugar dan berotot. Lantas, apa rahasianya bisa tetap sehat dan memiliki tubuh ideal di usia tersebut?

    Sebelum film Om Shanti Om, Shah Rukh Khan dikenal karena karismanya, bukan karena latihan sit-up-nya. Tetapi, untuk lagu ikonis Dard-E-Disco tersebut, ia bekerja sama dengan pelatih selebritas Prashant Sawant, dan mereka membangun legenda ‘SRK six-pack’, yang terdiri dari:

    Latihannya sungguh serius.Latihan beban lima hari seminggu.Menggabungkan plank, hanging leg raises, dan variasi crunch.Diet tinggi protein, minimal karbohidrat, tanpa gula.

    Latihan ini bukan untuk menambah massa otot, melainkan untuk membentuk tubuh ideal. Shah Rukh Khan berfokus pada kekuatan fungsional dan stabilitas inti.

    Disiplin di Atas Segalanya

    Setelah film Om Shanti Om, Shah Rukh Khan tidak selalu memamerkan perutntya. Tetapi, ia tetap menjalani gaya hidup bersih.

    Shah Rukh Khan terkenal karena menghindari pesta larut malam, bangun pagi, dan berolahraga setiap hari bahkan di hari syuting.

    “Jika aku bisa merawat tubuhku, tubuhku akan mengurus pekerjaanku,” katanya, dikutip dari Times of India.

    Shah Rukh Khan juga mengurangi konsumsi junk food. Ia hanya mengonsumsi makanan rumahan sederhana dan menjaga latihannya singkat, tetapi intens.

    Kardio, latihan beban, peregangan, dan kunci tetap konsisten di tengah jadwalnya yang padat.

    Untuk film terbarunya, Pathaan, Shah Rukh Khan kembali berlatih dengan Prashant Sawant. Tetapi, kali ini fokusnya beralih ke pembentukan otot dan mobilitas.

    Pelatihnya mengungkapkan Shah Rukh Khan mengikuti rencana latihan yang disusun secara ilmiah dan berkala, yaitu:

    Latihan gabungan, terdiri dari deadlift, bench press, dan squat.Latihan fungsiona, terdiri dari battle rope, TRX, dan sirkuit kettlebell.Latihan inti, terdiri dari ab rollout, hanging leg raise, weighted crunch.Pola makan seimbang, yang terdiri dari protein tinggi (ayam, putih telur, lentil), lemak baik (alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun), dan banyak hidrasi.

    Ia berlatih lima hari seminggu, dengan durasi hingga 90 menit per sesi. Dan tidak seperti kebanyakan bintang, Shah Rukh Khan tidak mengandalkan jalan pintas, tidak ada diet ketat, tidak ada bulking ekstrem. Hanya latihan cerdas dan konsistensi tanpa henti.

    Pola Pikir di Balik otot

    Shah Rukh Khan sangat mengutamakan disiplin, bukan obsesi.

    “Anda tidak bisa menipu tubuh Anda. Ia mengingat segalanya,” itulah filosofi dari Shah Rukh Khan.

    Shah Rukh Khan pernah berkata bahwa ia berlatih bukan untuk terlihat bagus di layar, melainkan untuk merasa muda, lincah, dan percaya diri. Itulah rahasia sebenarnya, konsistensi, bukan crunch.

    Bahkan hari istirahatnya pun disengaja. Ia berfokus pada pemulihan, peregangan, dan kesadaran penuh. Tidak ada latihan berlebihan, tidak ada kelelahan.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video KuTips: Resep Sehat Bugar ‘GEMBIRA’ ala Kak Seto di Usia 74 Tahun”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Misteri Golongan Darah Baru Terpecahkan Setelah 50 Tahun, Ini Temuan Peneliti

    Misteri Golongan Darah Baru Terpecahkan Setelah 50 Tahun, Ini Temuan Peneliti

    Jakarta

    Para ahli akhirnya menemukan golongan darah baru yang telah menjadi misteri selama lebih dari 50 tahun.

    Penemuan ini berawal pada tahun 1972, ketika sampel darah seorang wanita hamil menunjukkan keanehan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa darah tersebut tidak memiliki salah satu molekul permukaan yang biasanya ditemukan pada semua sel darah merah manusia.

    Ketiadaan molekul tersebut membuat para ilmuwan kebingungan selama puluhan tahun. Kini, tim peneliti dari Inggris dan Israel berhasil mengungkap penyebabnya dan secara resmi mendefinisikan sistem golongan darah baru pada manusia.

    Hasil penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2024 dalam jurnal Blood, salah satu jurnal ilmiah bergengsi di bidang hematologi.

    “Ini merupakan pencapaian besar, dan puncak dari upaya tim yang panjang, untuk akhirnya menetapkan sistem golongan darah baru ini dan mampu menawarkan perawatan terbaik bagi pasien yang langka, namun penting,” ujar ahli hematologi Louise Tilley dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris tahun lalu, setelah hampir 2 dekade meneliti secara pribadi keanehan ini.

    Dikutip dari Science Alert, manusia sebenarnya memiliki banyak sistem golongan darah yang berbeda berdasarkan beragam protein dan gula yang melapisi sel darah. Tubuh menggunakan molekul antigen ini, di antara tujuan lainnya, sebagai penanda identitas untuk memisahkan ‘diri’ dari ‘bukan diri’ yang berpotensi membahayakan.

    “Jika penanda ini tidak cocok saat menerima transfusi darah, taktik penyelamatan jiwa ini dapat menyebabkan reaksi atau bahkan berakibat fatal,” tulis para ahli.

    Sebagian besar golongan darah utama diidentifikasi pada awal abad ke-20. Banyak yang ditemukan sejak saat itu, seperti sistem Er yang pertama kali dijelaskan pada 2022, hanya ditemukan pada sejumlah kecil orang.

    Hal ini juga berlaku untuk golongan darah baru.

    “Pekerjaan ini sulit karena kasus genetiknya sangat jarang,” ungkap Tilley.

    Penelitian terbaru mengungkap golongan darah langka yang sebelumnya nyaris tidak terdeteksi. Lebih dari 99,9 persen orang di dunia ternyata memiliki antigen bernama AnWj.

    Namun, antigen ini hilang dari darah seorang pasien misterius pada 1972. Dari sinilah penemuan golongan darah baru itu bermulai.

    Karena antigen AnWj ditemukan pada protein mielin atau yang membungkus saraf dan sel darah putih (limfosit), para peneliti menamai sistem golongan darah baru ini MAL, sesuai dengan gen yang mengendalikannya.

    Saat seseorang memiliki dua salinan gen MAL, yang bermutasi, darahnya akan menjadi AnWj-negatif, seprti pasien tahun 1972. Menariknya, tim peneliti yang dipimpin Tilley juga menemukan beberapa pasien AnWj-negatif lain tanpa mutasi gen ini, yang menandakan bahwa ada kemungkinan kelainan darah tertentu bisa menekan munculnya antigen tersebut.

    “Protein MAL ini sangat kecil dan punya sifat unik, jadi butuh waktu lama dan banyak eksperimen untuk bisa memastikan bahwa ini benar-benar sistem golongan darah baru,” jelas ahli biologi sel dari University of the West of England, Tim Satchwell.

    Setelah bertahun-tahun penelitian, tim akhirnya berhasil membuktikan peran gen MAL dengan menyisipkan gen MAL normal ke dalam sel darah AnWj-negatif. Hasilnya, antigen AnWj langsung muncul kembali di permukaan sel, bukti kuat bahwa gen MAL memang kuncinya.

    Protein MAL sendiri berperan penting dalam menjaga kestabilan membran sel dan membantu transportasi molekul di dalam sel. Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa antigen AnWj tidak ada pada bayi baru lahir, tetapi muncul tak lama setelah mereka dilahirkan.

    Semua pasien AnWj-negatif yang diteliti ternyata memiliki mutasi gen yang sama, meskipun tidak ada tanda-tanda penyakit atau kelainan lain. Dengan ditemukannya penanda genetik ini, dokter kini bisa menguji apakah seseorang memiliki golongan darah MAL-negatif karena faktor genetik, atau karena adanya gangguan lain yang menekan antigen tersebut.

    Walaupun langka, kondisi ini bisa sangat penting saat transfusi darah atau perawatan medis. Semakin banyak yang dipahami tentang sistem golongan darah langka seperti MAL, semakin besar pula peluang untuk menyelamatkan nyawa di masa depan.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Mensos Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Dorong Minat Budidaya Ikan, Menteri Trenggono Ajak Raffi Cs ke BINS

    Dorong Minat Budidaya Ikan, Menteri Trenggono Ajak Raffi Cs ke BINS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad meninjau lokasi modeling budidaya nila salin (BINS) di Karawang, Jawa Barat.

    Menteri Trenggono memperkenalkan langsung inovasi budidaya ikan nila salin, yang menjadi langkah konkret Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam merevitalisasi tambak tradisional menjadi modern dengan hasil panen berorientasi ekspor.

    Dalam kunjungan tersebut, Raffi Ahmad Raffi hadir bersama rekannya dalam kelompok The Dudas-1, yakni Ariel Noah, Gading Marten, dan Desta.

    Lewat program percontohan BINS, Menteri Trenggono berharap budidaya perikanan modern dapat terus tumbuh, dan menjadi lapangan kerja baru khususnya bagi para generasi muda.

    “Melalui pembangunan modeling nila salin di Karawang, KKP ingin menjadikan daerah ini sebagai contoh nyata penerapan ekonomi biru, yakni pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Menteri Trenggono dalam siaran resmi di Jakarta, Minggu (2/11/2025).

    Pengembangan BINS Karawang menjadi bagian penting dari visi besar Indonesia Emas 2045 dan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, terutama dalam upaya mewujudkan swasembada pangan berbasis protein ikan dan pemerataan ekonomi pesisir.

    Dipilihnya Karawang karena memiliki lahan tambak yang potensial namun belum dioptimalkan. Melalui program ini, lahan-lahan idle tersebut diubah menjadi tambak nila salin modern yang efisien dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Selain melihat proses budidaya, Menteri Trenggono juga memperkenalkan sistem pengelolaan tambak modern yang menerapkan seperti Intake Air Laut dan Tawar dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Ia menegaskan bahwa sektor perikanan budidaya memiliki peran strategis dalam mendukung kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

    “Budidaya ikan bukan hanya tentang produksi, tetapi juga masa depan pangan nasional, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan. Dengan teknologi yang tepat, tambak dapat menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan,” tegas Menteri Trenggono.

    Kehadiran Raffi bersama Ariel, Gading, dan Desta disambut antusias oleh masyarakat dan para pekerja di BINS Karawang.

    Menteri Trenggono berharap keterlibatan para figur publik ini dapat menjadi jembatan untuk mengenalkan konsep ekonomi biru dan budidaya ikan modern kepada generasi muda. Menurutnya, cara-cara kreatif seperti ini sangat efektif untuk menggugah minat masyarakat terhadap sektor perikanan yang kini semakin modern dan menjanjikan.

    Dalam kesempatan tersebut, Raffi Ahmad menyampaikan kekagumannya terhadap inovasi yang dikembangkan KKP. Menurutnya, modeling BINS di Karawang merupakan terobosan besar yang dapat membuka lapangan kerja baru sekaligus menyediakan sumber protein hewani yang sehat bagi masyarakat.

    “KKP luar biasa. Punya modeling seperti budidaya ikan nila salin yang punya peran penting dalam menyediakan sumber protein hewani yang sehat dan bergizi. Terima kasih sudah memperkenalkan kami pada inovasi yang bukan hanya meningkatkan produksi ikan, tapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Raffi Ahmad.

    Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, menjelaskan BINS Karawang dirancang untuk meningkatkan produktivitas secara signifikan melalui penerapan teknologi modern dan sistem manajemen yang efisien. Dengan pendekatan baru ini, produktivitas tambak yang sebelumnya hanya sekitar 0,6 ton per hektare per siklus kini mampu meningkat hingga 80 ton per hektare per siklus.

    Peningkatan tidak hanya berpengaruh pada volume produksi dan ekspor, tetapi juga membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat sekitar serta memperkuat ekonomi daerah melalui aktivitas pendukung seperti pakan, logistik, dan pengolahan hasil perikanan.

    Lebih lanjut, Tb Haeru menjelaskan bahwa ikan nila salin dipilih karena keunggulannya yang mampu hidup di air payau dengan kadar garam hingga 20 ppt. Jenis ini sangat cocok untuk lahan tambak di pesisir. Selain pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap penyakit, nila salin juga memiliki pasar yang luas baik di dalam negeri maupun luar negeri.

    Berdasarkan data, permintaan global ikan tilapia mencapai 7,84 juta ton pada tahun 2024 dan diproyeksikan meningkat menjadi 8,9 juta ton pada tahun 2030. Di dalam negeri, permintaan juga terus meningkat dan diperkirakan menembus 2,36 juta ton pada tahun yang sama.

    Dari sisi produksi, Indonesia kini menjadi produsen tilapia terbesar kedua di dunia dengan produksi sekitar 1,4 juta ton atau 20,5 persen dari total produksi dunia, setelah Tiongkok. Indonesia juga tercatat sebagai eksportir nila terbesar ketiga di dunia setelah Tiongkok dan Kolombia.

    Dalam kunjungan tersebut, Menteri Trenggono juga menunjukkan area pembangunan BINS Karawang seluas 230 hektare yang dilengkapi dengan infrastruktur pendukung lengkap, seperti intake air laut dan tawar, area pembesaran, IPAL serta fasilitas kawasan terpadu.

    Dengan penerapan sistem modern dan pengelolaan terintegrasi, BINS Karawang ditargetkan mampu meningkatkan produktivitas hingga 84 ton per hektare per tahun dengan volume produksi mencapai 11.150 ton per tahun. Proyek ini juga diproyeksikan membuka lapangan kerja baru bagi sekitar 500 orang.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ahli Gizi Jepang Beberkan 5 Buah yang Bisa Bikin Panjang Umur, Mudah Ditemukan

    Ahli Gizi Jepang Beberkan 5 Buah yang Bisa Bikin Panjang Umur, Mudah Ditemukan

    Jakarta

    Ahli gizi sekaligus pakar kesehatan dan umur panjang asal Jepang, Michiko Tomioka, MBA, RDN, mengungkap lima jenis buah yang dapat menunjang umur panjang dan kesehatan tubuh.

    Tomioka, yang tumbuh besar di Nara, Jepang, terbiasa hidup di lingkungan yang kaya akan pohon buah, kebun, dan tetangga yang gemar berbagi hasil panen segar seperti stroberi, semangka, kesemek, dan ara. Ia mengatakan, buah bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari tradisi, perayaan, hingga pengobatan alami di Jepang.

    “Sebagai ahli gizi, saya tetap percaya bahwa buah adalah salah satu cara paling kuat untuk mendukung kesehatan dan umur panjang, dan tentu saja rasanya luar biasa,” tuturnya dikutip dari CNBC, Minggu (2/11/2025).

    Berikut lima jenis buah yang paling direkomendasikan Michiko Tomioka untuk mendukung hidup panjang dan sehat.

    1. Apel

    Apel kaya akan vitamin C, serat, kalium, serta polifenol. Buah ini juga mengandung prebiotik dan probiotik yang membantu menjaga kesehatan usus, yang erat kaitannya dengan fungsi otak dan kekebalan tubuh. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan apel memiliki sifat antikanker.

    2. Buah Citrus

    Mulai dari jeruk, lemon, limau, hingga yuzu, kelompok buah citrus mengandung vitamin C, A, folat, kalium, dan serat dalam jumlah tinggi.

    Buah citrus juga kaya akan flavonoid dan karotenoid, antioksidan yang melindungi sel dan memperkuat sistem imun. Kandungan vitamin C di dalamnya turut membantu penyerapan zat besi dari makanan nabati, penting bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.

    3. Beri-berian

    Stroberi, blueberry, blackberry, raspberry, cranberry, hingga goji berry merupakan buah rendah kalori namun tinggi vitamin, serat, dan antioksidan kuat seperti antosianin.

    Blueberry dikenal baik untuk kesehatan otak dan jantung, sementara goji berry mengandung beta-karoten yang mendukung kesehatan mata.

    4. Kesemek

    Kesemek mengandung vitamin A dan C, serat larut maupun tidak larut, kalium, serta polifenol seperti tanin dan flavonoid. Penelitian menunjukkan buah ini membantu menjaga kadar kolesterol, tekanan darah, serta kesehatan mata dan kulit.

    Terdapat dua jenis utama kesemek:

    Fuyu (non-astringent): dapat dimakan saat masih keras.Hachiya (astringent): harus benar-benar matang atau dikeringkan sebelum dikonsumsi.

    5. Buah Ara

    Dalam bahasa Jepang disebut ichijiku, yang berarti ‘buah tanpa bunga’ karena bunganya tumbuh di dalam buah.

    Buah ara kaya serat, vitamin, mineral, dan fitoestrogen yang baik untuk kesehatan wanita. Kandungan enzim ficin di dalamnya membantu pencernaan protein, menjadikannya camilan ideal setelah makan. Buah ini juga dikenal dapat membantu mengontrol kolesterol dan mengurangi peradangan.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • Agar Aman Dikonsumsi, KKP Bekali Pengelola SPPG Teknik Mengolah Ikan

    Agar Aman Dikonsumsi, KKP Bekali Pengelola SPPG Teknik Mengolah Ikan

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) cara penanganan dan pengolahan ikan, untuk menyukseskan implementasi program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional dan Unilever Indonesia, KKP menggelar dua kali bimbingan teknis pada kurun waktu Oktober. Komoditas yang diolah meliputi ikan patin, kembung dan udang.

    Melalui kegiatan ini, KKP memperkuat kapasitas teknis para pengelola SPPG agar mampu menghasilkan produk olahan ikan yang mudah, aman, bergizi, menarik, dan sesuai standar mutu.

    “Melalui bimtek ini, kami ingin para pengelola SPPG memahami standar mutu bahan baku, mampu menerapkan teknik pengolahan produk yang mudah, higienis, menarik dan ramah gizi, serta aman untuk dikonsumsi,” ujar Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud di Jakarta, Sabtu (1/11).

    Apresiasi BGN

    Nikendarti H. Gandini, Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, turut memberikan pembekalan mengenai sistem pembinaan gizi sekolah serta penerapan prinsip keamanan pangan di lingkungan pendidikan. Dia menjelaskan bahwa program MBG merupakan bagian penting dari upaya nasional mengatasi persoalan gizi anak sekolah.

    “Karenanya, kami ingin membangun sistem pembinaan berkelanjutan bagi para pengelola gizi sekolah agar setiap anak Indonesia memperoleh asupan ikan yang bergizi, aman, dan menyehatkan,” kata Nikendarti.

    Pada kegiatan Bimtek yang merupakan bagian dari Bulan Bakti KKP 2025 ini, peserta juga mengikuti sesi demo cooking bersama Chef Gun Gun, Executive Chef Unilever Food Solutions Indonesia, yang menampilkan berbagai kreasi menu sehat berbasis ikan patin, kembung dan udang.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut KKP siap memenuhi kebutuhan sumber protein pada program MBG melalui produk perikanan bermutu untuk mendorong program peningkatan gizi masyarakat tersebut.

  • Bebas Anemia, IdeaFest 2025 Hadirkan Edukasi Pentingnya Zat Besi

    Bebas Anemia, IdeaFest 2025 Hadirkan Edukasi Pentingnya Zat Besi

    JAKARTA – Anemia defisiensi besi atau kekurangan zat besi masih menjadi salah satu ancaman serius yang tersembunyi bagi kesehatan bangsa dan bisa berdampak besar terhadap generasi muda Indonesia. Kondisi ini terjadi karena banyak yang belum menyadari bahwa defisiensi zat besi tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kemampuan belajar, konsentrasi, dan performa anak.

    Melihat pentingnya upaya untuk terus mengedukasi tentang pencegahan dan mengatasi permasalahan anemia defisiensi besi di Indonesia, dalam gelaran event IdeaFest 2025 yang berlangsung pada 31 Oktober hingga 2 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), dihadirkan sesi program IdeaTalks yang bertajuk “Fueling the Future: Fighting Iron Deficiency Anemia, Empowering the Next Generation”. Sesi diskusi ini ingin berdialog dengan komunitas anak muda yang kreatif untuk berbagai informasi dan edukasi tentang pentingnya anak muda untuk peduli dengan permasalahan anemia defisiensi besi yang dapat berdampat terhadap kemajuan generasi bangsa.

    dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, Dokter Spesialis Anak mengatakan, masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa defisiensi zat besi merupakan silent condition yang bisa berdampak besar pada performa dan masa depan anak. Terlebih lagi Indonesia masih menduduki posisi ke-4 sebagai negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara, di mana 1 dari 3 anak dan perempuan usia produktif di Indonesia masih mengalami defisiensi zat besi.

    “Bahkan sebuah survei juga menunjukkan bahwa 50% Bunda tidak tahu bahwa kekurangan Zat Besi dapat berdampak pada kepintaran, terutama pada anak. Kondisi ini harus menjadi perhatian kita semua, apalagi kondisi kekurangan zat besi sejak dini dapat berdampak pada gangguan perkembangan kognitif atau kecerdasan anak, karena zat besi merupakan zat gizi mikro penting untuk mendukung kemampuan belajar seseorang. Jika kondisi tersebut dibiarkan akan berdampak jangka panjang hingga dewasa, ujar dokter Tiwi.

    Secara biomedis, zat besi adalah salah satu elemen yang membentuk inti kehidupan manusia. Hemoglobin pada sel darah merah yang menjadi kendaraan oksigen dan sejumlah gizi penting untuk tubuh, memiliki struktur besi yang krusial. Ketika asupan zat besi tidak tercukupi, tubuh kehilangan kemampuan memproduksi hemoglobin yang cukup, menyebabkan otak kekurangan oksigen. Efeknya bukan hanya pada fisik yang lemah, tetapi juga pada kapasitas kognitif. Kekurangan oksigen di otak menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kecemasan, dan bahkan depresi. Kondisi tersebut bisa membuat kebugaran dan ketangkasan berpikir menurun yang tentu saja bisa membuat prestasi belajar dan produktivitas kerja jadi menurun.

    “Agar asupan Zat Besi bisa terpenuhi dengan optimal guna mencegah defisiensi zat besi, penting untuk memastikan asupan gizi lengkap dan seimbang yang kaya zat besi terutama protein hewani (zat besi heme) seperti daging merah, hati ayam, telur, ikan atau dari sumber nabati (zat besi non-heme) seperti kacang-kacangan dan bayam. Jika dibutuhkan untuk pemenuhan zat besi selain dari makanan harian sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan, juga dapat dilengkapi dengan jenis makanan atau minuman yang difortifikasi kombinasi Zat Besi dan Vitamin C untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat,” jelas dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, yang akrab disapa dr. Tiwi.

    Shakira Amirah, Juara Clash of Champion 2024 yang saat ini sedang menjadi Mahasiswi Kedokteran Universitas Indonesia, meyakini bahwa keinginan untuk terus belajar dan berkembang, serta dukungan dari keluarga, dan teman telah membantunya mencapai kesuksesan. “Semua prestasi bisa diraih jika kita memiliki tubuh yang sehat, karena kesehatan dan gizi adalah kunci agar bisa berprestasi. Seperti saat saya mengikuti kompetisi Clash of Champion (COC) 2024 season 1, saya harus bisa menjaga fokus dan stamina agar dapat hasil yang optimal. Untungnya sejak kecil saya sudah menerapkan pola makan gizi seimbang, terutama mengkonsumsi makanan sumber yang kaya zat besi dari protein hewani dan susu serta dikombinasikan dengan vitamin C untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh agar tetap fit dan produktif. Hal tersebut tidak lepas dari peran dan dukungan dari orang tua dan keluarga yang selalu memastikan asupan makanan bergizi yang kaya zat besi sejak masa anak-anak. Kebiasaan tersebut juga sangat berperan penting dalam mendukung perkembangan kognitif dan fokus belajar saya serta tidak mudah lelah, sehingga bisa meraih berbagai prestasi seperti saat ini dan bisa menjadi pemenang COC 2024,” ujar Shakira.

    Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, Medical Science Director Sarihusada mengatakan, “Sarihusada memahami bahwa defisiensi zat besi merupakan masalah nyata yang dapat menghambat potensi generasi muda Indonesia. Untuk itu, memerangi anemia defisiensi besi menjadi salah satu misi Sarihusada untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan membentuk generasi yang kuat dan berdaya saing. Dalam upaya memerangi anemia defisiensi besi, Sarihusada telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung penyediaan inovasi produk bergizi, salah satunya fokus dalam mendukung penanganan dan pencegahan anemia defisiensi besi di Indonesia.”

    Dalam upaya mendukung penanganan anemia defisiensi besi di Indonesia, Sarihusada telah melakukan berbagai inisiatif dan kolaborasi, diantaranya:

    1. Sarihusada mendukung upaya pencegahan anemia defisiensi besi dengan membuat alat bantu deteksi dini kekurangan asupan zat besi anak pertama di Indonesia melalui Kalkulator Zat Besi. Hasilnya bisa diketahui hanya kurang dari 3 menit. Kalkulator Zat Besi dapat digunakan secara mudah dan mandiri yang bisa diakses melalui website www.generasimaju.co.id, dan dapat dijadikan sebagai alat pemantauan berkala sebelum pemeriksaan selanjutnya oleh pelayan kesehatan.

    2. Sarihusada bersama berbagai pemangku kepentingan menginisiasi program edukasi dan skrining untuk meningkatkan kesadaran serta pencegahan anemia defisiensi besi. Hingga kini, jumlah skrining telah menembus angka lebih dari satu juta.

    3. Melalui komitmen dan pengalaman Sarihusada yang telah lebih dari 71 tahun memerangi malnutrisi di Indonesia, terus berinovasi menghadirkan produk nutrisi berbasis ilmiah. Salah satunya, inovasi SGM Eksplor yang merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronC(™), kombinasi Zat Besi dan Vitamin C yang membantu penyerapan zat besi hingga dua kali lipat. Inovasi ini menjadi bagian dari komitmen SGM Eksplor dalam mendukung pemenuhan zat besi optimal bagi anak Indonesia.

    4. Selain menghadirkan inovasi produk, Sarihusada juga menghadirkan layanan edukasi gizi Nutri-Care Experts yang dapat diakses 24/7 via telepon ataupun media sosial. Layanan ini bekerjasama dengan profesional yang memiliki latar belakang ilmu gizi, kebidanan, dan keperawatan sebagai bentuk dukungan berkelanjutan dalam mencegah anemia defisiensi besi dan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.

    Memerangi anemia defisiensi besi bukan hanya tanggung jawab tenaga medis, tetapi gerakan bersama masyarakat. Oleh karena itu, perlunya kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah, swasta, komunitas, hingga media untuk membangun kesadaran publik yang berkelanjutan tentang penanganan anemia defisiensi besi di Indonesia.

    “Melalui dukungan dan partisipasi Sarihusada dalam event IdeaFest 2025, diharapkan dapat mendorong semakin banyak generasi muda untuk menjadi bagian dari perubahan menuju generasi Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan siap menyongsong masa depan,” tutup dr. Ray.

  • 3 Tips Recovery Setelah Lari agar Otot Tidak Kaku

    3 Tips Recovery Setelah Lari agar Otot Tidak Kaku

    Jakarta

    Belakangan ini, event lari marathon dan fun run banyak digelar di berbagai kota. Antusiasme masyarakat untuk mengikuti event ini pun semakin meningkat pesat. Namun, di balik euforia menyentuh garis finish, banyak pelari sering lupa pada hal penting setelah lomba, yakni proses recovery. Padahal, tanpa pemulihan yang tepat, otot bisa terasa kaku, nyeri, bahkan meningkatkan risiko cedera.

    Berikut tiga tips sederhana untuk membantu tubuh cepat pulih setelah berlari:

    1. Rehidrasi dengan Minuman Elektrolit

    Setelah berlari jauh, tubuh kehilangan banyak cairan dan mineral penting. Oleh karena itu, minumlah air putih atau minuman elektrolit untuk mengembalikan cairan elektrolit dan mempercepat pemulihan. Rehidrasi yang baik juga membantu mencegah kram otot dan rasa lelah berlebihan.

    2. Konsumsi Makanan Kaya Karbohidrat dan Protein

    Tubuh membutuhkan bahan bakar untuk memperbaiki jaringan otot dan mengisi kembali cadangan energi setelah lari. Kamu bisa mengonsumsi makanan bergizi seperti nasi, roti gandum, telur, ayam, atau buah. Pasalnya, kombinasi karbohidrat dan protein membantu mempercepat pemulihan otot dan meningkatkan stamina.

    3. Relaksasi Otot

    Relaksasi otot dengan pijatan ringan juga dapat membantu meredakan otot yang tegang pasca lari. Kamu juga bisa menggunakan krim pereda nyeri seperti Counterpain untuk meredakan pegal pada otot, nyeri sendi, keseleo dan nyeri akibat encok.

    Counterpain memiliki kandungan Metil Salisilat yang berfungsi sebagai agen penghangat yang membantu meningkatkan sirkulasi darah di area yang sakit dan meredakan nyeri otot serta sendi.

    Ada juga kandungan mentol yang memberikan sensasi dingin, diikuti sensasi hangat untuk membantu mengalihkan persepsi nyeri dan mengurangi peradangan. Krim ini juga memiliki eugenol atau dikenal sebagai minyak cengkeh, yang memiliki sifat analgesik (pereda nyeri) ringan dan antiseptik.

    Dengan melakukan rehidrasi, pengisian energi, dan relaksasi otot, tubuh akan pulih lebih cepat dan risiko cedera bisa diminimalkan. Jadi, jangan lupa lakukan recovery agar tetap bugar dan siap menaklukkan event lari berikutnya!

    (akn/akn)

  • Ulat di Menu MBG, Kepala SPPG: Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein

    Ulat di Menu MBG, Kepala SPPG: Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein

    FAJAR.CO.ID, JAWA TIMUR – Heboh temuan ulat dalam menu Makan Bergizi Gratis (MGB) di Kecamatan Kamal, Bangkalan, Jawa Timur.

    Ulat tersebut ditemukan di salah satu porsi makanan milik siswa yang belum sempat dikonsumsi.

    Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi, mengakui memang pihaknya lalai dalam hal ini.

    Diandra menjelaskan jenis ulat yang ditemukan di dalam makanan tersebut adalah Samia Cynthia Ricini.

    Secara ilmiah ulat ini bisa dikonsumsi. Kandungam protein di dalamnya juga tinggi. Ulat tersebut tampaknya berasal dari daun singkong yang menjadi salah satu menunya.

    Dia menegaskan pengolahan daun singkong di dapurnya telah terstandarisasi mulai dari pencucian hingga perebusan dalam suhu tinggi dilakukan dua kali.

    “Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong dan menurut penelitian yang ada sebenarnya ulat jenis Samia Cynthia Ricini ini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi,” katanya dikutip Jumat (31/10/2025).

    Menanggapi temuan ini, pihak SPPG akan menghindari penggunaan daun singkong pada menu mereka.

    Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi dalam pernyataannya membenarkan hal ini. Dia menyebut adalah dua ekor ulat yang ditemukan dalam porsi makanan siswa yang belum sempat dikonsumsi.

    Foto penampakan ulat di dalam menu MBG ini pun menyebar luas di media sosial yang menimbulkan berbagai reaksi masyarakat.

    Kasus ini sekaligus menjadi daftar panjang mengenai kasus yang berkaitan dengan kualitas MBG di Bangkalan.

    “Ada aja alesannya, coba bawa si mba sepiring suruh makan sendiri,” kata netizen.

  • Rajin Olahraga tapi Sering Kesemutan? Mungkin Kekurangan Vitamin Ini

    Rajin Olahraga tapi Sering Kesemutan? Mungkin Kekurangan Vitamin Ini

    Jakarta

    Olahraga rutin dikenal sebagai salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun, beberapa individu melaporkan sering mengalami kesemutan meski telah aktif berolahraga. Kondisi ini dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas harian.

    Mengutip halaman hemaviton, kesemutan berulang dapat menjadi indikasi adanya gangguan pada saraf. Salah satu penyebab yang sering ditemui adalah defisiensi vitamin tertentu yang esensial bagi kesehatan sistem saraf.

    Mekanisme Terjadinya Kesemutan

    Kesemutan umumnya terjadi akibat gangguan aliran darah atau tekanan pada saraf. Ketika pasokan oksigen dan nutrisi ke saraf terhambat, fungsi penghantaran sinyal saraf dapat terganggu, sehingga menimbulkan sensasi kebas atau kesemutan. Jika berlangsung frequently, kondisi ini dapat menjadi tanda neuropati perifer, yaitu kerusakan pada saraf tepi.

    Peran Vitamin dalam Pencegahan dan Penanganan Kesemutan

    Vitamin B Kompleks dinilai krusial untuk memelihara kesehatan saraf. Vitamin-vitamin utama yang terlibat adalah:

    Vitamin B1 (Tiamin)

    Vitamin ini berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi dan menjaga fungsi optimal serabut saraf. Defisiensi Vitamin B1 dapat menyebabkan kelemahan otot dan gangguan saraf.

    Vitamin B6 (Piridoksin)

    Vitamin B6 diperlukan dalam metabolisme protein dan pembentukan neurotransmitter, yang membawa sinyal antar saraf. Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan kram, iritabilitas, hingga neuropati.

    Vitamin B12 (Kobalamin)

    Vitamin B12 berfungsi dalam pembentukan sel darah merah serta mendukung pematangan dan perbaikan jaringan saraf. Kekurangan Vitamin B12 sering dikaitkan dengan gejala kebas, kesemutan, dan gangguan neurologis lainnya.

    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Mauro et al. (2019) menyoroti pentingnya asupan vitamin B kompleks dalam pencegahan dan terapi neuropati perifer, khususnya pada kasus kesemutan yang dialami individu aktif.

    Suplemen Pendukung Kesehatan Saraf

    Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saraf, suplemen seperti hemaviton Neuro Forte dapat dipertimbangkan. Produk ini diformulasikan dengan Neuro Active Formula yang mengandung Vitamin B1 (100 mg), B6 (100 mg), dan B12 (5000 mcg). Ketiga vitamin ini bekerja sinergis untuk memperbaiki kerusakan sel saraf akibat neuropati perifer.

    Produk ini telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI dan BPJPH. Anjuran konsumsi adalah satu kaplet per hari setelah makan, atau sesuai dengan petunjuk dokter untuk dosis yang lebih tinggi.

    Dengan kandungan vitamin B dosis tinggi, hemaviton Neuro Forte ditujukan untuk membantu menjaga kesehatan saraf, mengurangi gejala kesemutan, dan mendukung aktivitas harian.

    (prf/ega)