Produk: protein

  • Viral Diet 90-30-50, Ini Rekomendasi Menu Makanan dari Pakar

    Viral Diet 90-30-50, Ini Rekomendasi Menu Makanan dari Pakar

    Jakarta

    Media sosial belakangan tengah ramai dengan fenomena diet 90-30-50 yang diklaim efektif menurunkan berat badan hingga 8 kg dalam waktu dua bulan saja. Metode diet ini dilakukan dengan cara mengombinasi makanan-makanan seperti protein, serat, dan lemak sehat.

    Sebagai informasi, diet 90-30-50 diperkenalkan oleh seorang ahli diet di Amerika Serikat Courtney Kassis pada 2023. Dirinya menciptakan diet ini karena didiagnosis mengidap penyakit Hashimoto, yang menyebabkan ia kesulitan menurunkan berat badan.

    Menurut Courtney, metode diet ini mengharuskan seseorang mengatur pola makan dengan asupan 90 gram protein, 30 gram serat, dan 50 gram lemak. Sejak melakukan metode diet ini, Courtney mengaku sukses menurunkan berat badan dari 58 kg menjadi 50 kg dalam waktu kurang lebih dua bulan.

    Dikutip dari Times of India, ahli gizi Catherine Gervacio, RND mengatakan kandungan protein yang cukup pada metode ini memang efektif untuk mendukung pemeliharaan, perbaikan, dan rasa kenyang.

    “Rekomendasi umum adalah 0,8 hingga 1 gram per satu kg berat badan untuk orang dewasa,” kata Gervacio.

    “Mengenai serat, jumlahnya (pada metode diet ini) cukup untuk mengatur gula darah, meningkatkan kesehatan usus, dan meningkatkan rasa kenyang. Kebanyakan orang tidak memenuhi anjuran 25 gram (untuk wanita) dan 38 gram (untuk pria) setiap hari,” sambung dia.

    Mengenai lemak sehat, ahli diet Trista Best, MPH, RD, LD mengatakan seseorang harus memprioritaskan lemak sehat jika ingin mengikuti metode diet ini. Best juga merekomendasikan untuk membatasi lemak jenuh dan menghindari lemak trans.

    “Lemak sehat meliputi lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal seperti yang bisa ditemukan di ikan salmon, biji chia, tahu, almond, dan alpukat,” kata Best.

    Berikut makanan-makanan yang dianjurkan untuk diet 90-30-50. Namun, perlu dicatat bahwa hasil dari metode diet ini mungkin akan berbeda pada masing-masing orang, tergantung dengan kondisi kesehatan dan sistem metabolisme masing-masing.

    Protein: daging ayam, daging sapi, telur, kalkun, yogurt Yunani, dan keju cottage.Serat: sayuran berdaun hijau, brokoli, kembang kol, biji chia, biji rami, kacang almond, dan buncis.Lemak sehat: kacang-kacangan dan selai kacang, biji-bijian, alpukat, minyak zaitun.

    Ahli gizi diet Shelley Balls, MDA, RDN, LDN mengatakan metode ini diet terbilang “sangat efektif” untuk membantu menurunkan berat badan. Pasalnya, mengonsumsi protein yang cukup memang bisa membantu menjaga massa otot.

    Balls menambahkan konsumsi serat harian yang cukup dapat membantu seseorang untuk merasa kenyang lebih lama. Efek anti-inflamasi pada lemak sehat juga efektif dalam membantu menurunkan berat badan seseorang.

    (dpy/naf)

  • Benarkah Terasi Bikin Darah Tinggi? Ini Faktanya

    Benarkah Terasi Bikin Darah Tinggi? Ini Faktanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Terasi adalah bumbu masakan yang terbuat dari udang atau ikan yang difermentasi dengan garam. Namun, benarkah terasi bisa bikin darah tinggi?

    Terasi memang memiliki aroma yang kuat dan rasa yang khas, menjadikannya bahan utama dalam berbagai hidangan tradisional Indonesia, seperti sambal terasi, tumis sayuran, dan seafood.

    Meskipun memberikan cita rasa yang kaya pada masakan, ada beberapa kekhawatiran mengenai pengaruh terasi terhadap kesehatan, khususnya bagi penderita hipertensi atau darah tinggi.

    Apakah benar terasi dapat meningkatkan tekanan darah? Berikut ini penjelasannya.

    Kandungan Terasi dan Pengaruhnya terhadap Darah Tinggi
    Proses pengawetan terasi menggunakan garam, yang mengandung natrium. Menurut American Heart Association (AHA), jika dikonsumsi secara berlebihan, natrium dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah, terutama pada penderita hipertensi.

    Sebagai contoh, dalam satu sendok makan terasi, terkandung sekitar 1.500 miligram garam, yang setara dengan sepertiga dari batas konsumsi garam harian yang disarankan.

    Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap garam atau memiliki tekanan darah tinggi, konsumsi terasi perlu dibatasi. Meski terasi mengandung garam yang dapat berisiko bagi penderita hipertensi, terasi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan.

    1. Kaya akan protein
    Terasi mengandung protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh.

    2. Mengandung vitamin dan mineral
    Terasi mengandung vitamin D, B12, serta mineral seperti fosfor dan selenium yang bermanfaat untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.

    3. Rendah kalori
    Terasi memiliki kandungan kalori yang rendah, menjadikannya tambahan yang baik dalam diet seimbang, asalkan dikonsumsi dalam jumlah moderat.

    Sayangnya, manfaat ini bisa berkurang jika terasi dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, terutama karena kandungan garamnya yang tinggi.

    Tips Aman Mengonsumsi Terasi bagi Penderita Hipertensi
    – Gunakan terasi sebagai bumbu, bukan bahan utama
    Terasi sebaiknya digunakan dalam jumlah kecil untuk memberi rasa, bukan sebagai bahan utama dalam masakan.

    – Pilih terasi dengan warna alami
    Terasi yang berwarna mencolok mungkin mengandung zat pengawet berbahaya, seperti Rhodamin-B, yang sebaiknya dihindari.

    – Perhatikan total asupan garam
    Pastikan total asupan garam dari semua sumber dalam satu hari tidak melebihi 5.000 miligram, sesuai dengan batas yang disarankan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

    Terasi memang dapat memengaruhi tekanan darah karena kandungan natriumnya. Namun, dengan mengelola konsumsi terasi secara bijak dan memperhatikan asupan garam keseluruhan, penderita hipertensi masih bisa menikmati terasi sebagai bagian dari diet mereka.

    Selalu perhatikan jumlah terasi yang dikonsumsi dan pastikan untuk menjaga keseimbangan dalam pola makan sehari-hari.

  • Program Makan Bergizi Gratis Bikin Siswa Ceria dan Semangat Hadir di Sekolah

    Program Makan Bergizi Gratis Bikin Siswa Ceria dan Semangat Hadir di Sekolah

    Bogor: Pemerintah melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Siliwangi, Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 9 Desember 2024. Program MBG menuai apresiasi dari Kepala Sekolah SMP Siliwangi Rosmiyati.
     
    Rosmiyati mengungkapkan, program MBG mendorong para siswa lebih bersemangat untuk datang ke sekolah. Sebab, kini mereka tidak perlu lagi memikirkan uang saku untuk membeli makan siang.
     
    “Kami melihat perubahan pada siswa. Sebelumnya, banyak siswa yang kurang ceria. Namun setelah mendapatkan makanan bergizi, mereka terlihat lebih bersemangat dan rajin datang ke sekolah. Tingkat kehadiran siswa juga meningkat secara signifikan,” kata Rosmiyati, ditemui di SMP Siliwangi, Bogor.
     
    Rosmiyati mengatakan, biasanya ada sekitar 30 siswa tidak hadir dalam sehari. Namun, setelah program MBG diuji coba, absensi murid hampir seratus persen setiap harinya.
     
    Rosmiyati mengapresiasi niat baik pemerintah memikirkan gizi para siswa. Program itu juga disebut meringankan beban para wali murid.
     
    “Mereka merasa terbantu karena beban mereka berkurang. Banyak orang tua yang menyampaikan rasa terima kasih karena anak-anak mereka kini mendapatkan makanan yang lengkap di sekolah,” ujar Rosmiyati.
     

    Kepala Sekolah SMP Siliwangi Rosmiyati (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)
     
    Program itu diklaim sangat membantu para wali murid untuk memangkas pengeluaran harian. Terlebih, mayoritas siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
     
    “Program ini sangat membantu sekolah kami. Terutama karena mayoritas siswa kami berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, sehingga kebutuhan gizi menjadi hal yang sangat penting bagi mereka,” ucap Rosmiyati.
     
    Penuturan serupa juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD Kedung Babak Kariyanti. Siswa menjadi makin bersemangat ke sekolah.
     
    “Soal tingkat kedatangan anak-anak, mereka senang. Mereka bilang, ‘Oh iya, besok dapat makanan bergizi, aku mau datang. Menunya apa lagi ya, aku dapat susu apa lagi ya’,” kata Kariyanti, saat ditemui di SD Kedung Babak, Bogor, Senin, 9 Desember 2024.
     

     

    Program MBG Ajari Anak Bersyukur dan Budaya Antre
    Kariyanti pun menyambut baik program ini. Dia menilai, pemerintah turut membantu sekolah mengajari siswa untuk menghargai setiap profesi melalui makanan bergizi yang diberikan.
     
    “Dari program makanan bergizi ini, yang pertama kita benar-benar diajarkan untuk menghargai setiap sesi pekerjaan yang ada. Mulai dari para petani yang menyiapkan makanannya, kemudian pedagang. Ataupun dari yang menyiapkan makanan, mereka bekerja dari jam 3 pagi,” ujar Kariyanti.
     
    Tak hanya itu program MBG juga mengajarkan siswa untuk selalu bersyukur, serta membentuk kebiasaan siswa untuk tertib mengantre saat pembagian makanan.
     
    “Anak-anak itu ingin dulu-duluan, begitu. Dengan pembagian makanan bergizi ini, mereka diajari untuk tertib antre, satu per satu mengambil makanan,” kata Kariyanti.

    Kepala Sekolah SD Kedung Babak Kariyanti (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)

    Program MBG ini secara tidak langsung mengedukasi siswa untuk menjaga kesehatan melalui konsumsi makanan bergizi.
     
    “Mereka (siswa) juga teredukasi untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Hari ini kita melawan generasi junk food, ya. Kita menyadarkan kepada anak-anak bahwa kesehatan itu adalah investasi masa depan. Bagaimana kita mau menyiapkan generasi emas, kalau mereka tidak sadar akan apa yang mereka makan,” kata Kariyanti.

    Apresiasi Wali Murid
    Program MBG ini tak hanya membuat pihak sekoah dan siswa senang. Wali murid juga tak kalah gembira. Sebab, dengan disediakan makan siang gratis dan bergizi di sekolah, maka orang tua tak lagi khawatir anaknya akan jajan sembarangan.
     
     “Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Bapak Gibran karena diadakannya uji coba makan gratis di SD Kedung Badak 1 ini. Alhamdulillah, sekarang begitu diadakannya makan gratis di sekolah, anak kami semakin bersemangat sekolah,” kata Wiwin, ditemui di SD Kedung Babak, Bogor, Senin, 9 Desember 2024.

    Wali murid, Wiwin (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)

    Program MBG ini membantu meringankan pengeluaran Wiwin dan orang tua murid lainnya. Anak-anak tak perlu memikirkan jajan karena disediakan makan siang dengan gizi seimbang.
     
    “Khususnya buat saya sendiri ibu rumah tangga, itu sangat membantu untuk pengeluaran bisa berkurang, sehingga dana alokasinya bisa ditabung buat anak-anak kami,” tutur Wiwin.
     
    Dia berharap pemerintah konsisten menjalankan program MBG. Sebab, makanan yang diberikan kepada siswa membawa banyak manfaat.
     
    “Harapan kami sebagai orang tua, wali murid, harapan kami pemerintah memberikan uji coba ini lebih lancar lagi. Tidak berhenti sampai di sini saja,” katanya.
    Latar Belakang Program Makan Bergizi Gratis
    Presiden Prabowo Subianto mencanangkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Makan Bergizi Gratis (MBG). Tujuan besar dari program tersebut adalah pemenuhan makanan kaya protein sangat dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini dapat berjalan optimal.
     
    Presiden Prabowo bercita-cita Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Namun saat ini kondisi kesehatan generasi muda Indonesia belum seluruhnya baik. Berdasarkan data hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa sebesar 21,5 persen balita di Indonesia mengalami stunting.

    Permasalahan underweight juga dialami oleh anak Indonesia sebanyak 15,9 persen (2023). Selain itu, prevalensi masalah gizi kurus dan sangat kurus pada anak usia sekolah juga cukup besar, yaitu usia 5-12 tahun sebesar 11 persen, usia 13-15 tahun sebesar 7,6 persen, dan usia 16-18 tahun sebesar 8,3 persen pada tahun 2023. Selain permasalahan gizi tersebut, anemia juga menjadi ancaman yang dialami oleh 1 dari 3-4 Ibu hamil di Indonesia. Masalah anemia dapat menyebabkan perdarahan pada saat persalinan.  
     
    Target Program MBG adalah anak sekolah di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/bustanul athfal/sederajat) sampai dengan sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pelaksanaan PHTC MBG rencananya akan dilakukan pada 2 Januari 2025.

    Bogor: Pemerintah melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Siliwangi, Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 9 Desember 2024. Program MBG menuai apresiasi dari Kepala Sekolah SMP Siliwangi Rosmiyati.
     
    Rosmiyati mengungkapkan, program MBG mendorong para siswa lebih bersemangat untuk datang ke sekolah. Sebab, kini mereka tidak perlu lagi memikirkan uang saku untuk membeli makan siang.
     
    “Kami melihat perubahan pada siswa. Sebelumnya, banyak siswa yang kurang ceria. Namun setelah mendapatkan makanan bergizi, mereka terlihat lebih bersemangat dan rajin datang ke sekolah. Tingkat kehadiran siswa juga meningkat secara signifikan,” kata Rosmiyati, ditemui di SMP Siliwangi, Bogor.
     
    Rosmiyati mengatakan, biasanya ada sekitar 30 siswa tidak hadir dalam sehari. Namun, setelah program MBG diuji coba, absensi murid hampir seratus persen setiap harinya.
     
    Rosmiyati mengapresiasi niat baik pemerintah memikirkan gizi para siswa. Program itu juga disebut meringankan beban para wali murid.
     
    “Mereka merasa terbantu karena beban mereka berkurang. Banyak orang tua yang menyampaikan rasa terima kasih karena anak-anak mereka kini mendapatkan makanan yang lengkap di sekolah,” ujar Rosmiyati.
     

    Kepala Sekolah SMP Siliwangi Rosmiyati (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)
     
    Program itu diklaim sangat membantu para wali murid untuk memangkas pengeluaran harian. Terlebih, mayoritas siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
     
    “Program ini sangat membantu sekolah kami. Terutama karena mayoritas siswa kami berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, sehingga kebutuhan gizi menjadi hal yang sangat penting bagi mereka,” ucap Rosmiyati.
     
    Penuturan serupa juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD Kedung Babak Kariyanti. Siswa menjadi makin bersemangat ke sekolah.
     
    “Soal tingkat kedatangan anak-anak, mereka senang. Mereka bilang, ‘Oh iya, besok dapat makanan bergizi, aku mau datang. Menunya apa lagi ya, aku dapat susu apa lagi ya’,” kata Kariyanti, saat ditemui di SD Kedung Babak, Bogor, Senin, 9 Desember 2024.
     

     

    Program MBG Ajari Anak Bersyukur dan Budaya Antre

    Kariyanti pun menyambut baik program ini. Dia menilai, pemerintah turut membantu sekolah mengajari siswa untuk menghargai setiap profesi melalui makanan bergizi yang diberikan.
     
    “Dari program makanan bergizi ini, yang pertama kita benar-benar diajarkan untuk menghargai setiap sesi pekerjaan yang ada. Mulai dari para petani yang menyiapkan makanannya, kemudian pedagang. Ataupun dari yang menyiapkan makanan, mereka bekerja dari jam 3 pagi,” ujar Kariyanti.
     
    Tak hanya itu program MBG juga mengajarkan siswa untuk selalu bersyukur, serta membentuk kebiasaan siswa untuk tertib mengantre saat pembagian makanan.
     
    “Anak-anak itu ingin dulu-duluan, begitu. Dengan pembagian makanan bergizi ini, mereka diajari untuk tertib antre, satu per satu mengambil makanan,” kata Kariyanti.
     

    Kepala Sekolah SD Kedung Babak Kariyanti (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)
     
    Program MBG ini secara tidak langsung mengedukasi siswa untuk menjaga kesehatan melalui konsumsi makanan bergizi.
     
    “Mereka (siswa) juga teredukasi untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Hari ini kita melawan generasi junk food, ya. Kita menyadarkan kepada anak-anak bahwa kesehatan itu adalah investasi masa depan. Bagaimana kita mau menyiapkan generasi emas, kalau mereka tidak sadar akan apa yang mereka makan,” kata Kariyanti.

    Apresiasi Wali Murid

    Program MBG ini tak hanya membuat pihak sekoah dan siswa senang. Wali murid juga tak kalah gembira. Sebab, dengan disediakan makan siang gratis dan bergizi di sekolah, maka orang tua tak lagi khawatir anaknya akan jajan sembarangan.
     
     “Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Bapak Gibran karena diadakannya uji coba makan gratis di SD Kedung Badak 1 ini. Alhamdulillah, sekarang begitu diadakannya makan gratis di sekolah, anak kami semakin bersemangat sekolah,” kata Wiwin, ditemui di SD Kedung Babak, Bogor, Senin, 9 Desember 2024.

    Wali murid, Wiwin (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)
     
    Program MBG ini membantu meringankan pengeluaran Wiwin dan orang tua murid lainnya. Anak-anak tak perlu memikirkan jajan karena disediakan makan siang dengan gizi seimbang.
     
    “Khususnya buat saya sendiri ibu rumah tangga, itu sangat membantu untuk pengeluaran bisa berkurang, sehingga dana alokasinya bisa ditabung buat anak-anak kami,” tutur Wiwin.
     
    Dia berharap pemerintah konsisten menjalankan program MBG. Sebab, makanan yang diberikan kepada siswa membawa banyak manfaat.
     
    “Harapan kami sebagai orang tua, wali murid, harapan kami pemerintah memberikan uji coba ini lebih lancar lagi. Tidak berhenti sampai di sini saja,” katanya.

    Latar Belakang Program Makan Bergizi Gratis

    Presiden Prabowo Subianto mencanangkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Makan Bergizi Gratis (MBG). Tujuan besar dari program tersebut adalah pemenuhan makanan kaya protein sangat dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini dapat berjalan optimal.
     
    Presiden Prabowo bercita-cita Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Namun saat ini kondisi kesehatan generasi muda Indonesia belum seluruhnya baik. Berdasarkan data hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa sebesar 21,5 persen balita di Indonesia mengalami stunting.
     
    Permasalahan underweight juga dialami oleh anak Indonesia sebanyak 15,9 persen (2023). Selain itu, prevalensi masalah gizi kurus dan sangat kurus pada anak usia sekolah juga cukup besar, yaitu usia 5-12 tahun sebesar 11 persen, usia 13-15 tahun sebesar 7,6 persen, dan usia 16-18 tahun sebesar 8,3 persen pada tahun 2023. Selain permasalahan gizi tersebut, anemia juga menjadi ancaman yang dialami oleh 1 dari 3-4 Ibu hamil di Indonesia. Masalah anemia dapat menyebabkan perdarahan pada saat persalinan.  
     
    Target Program MBG adalah anak sekolah di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/bustanul athfal/sederajat) sampai dengan sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pelaksanaan PHTC MBG rencananya akan dilakukan pada 2 Januari 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Pihak Sekolah dan Wali Murid Berharap Program Makan Bergizi Gratis Konsisten Diselenggarakan

    Pihak Sekolah dan Wali Murid Berharap Program Makan Bergizi Gratis Konsisten Diselenggarakan

    Bogor: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai diuji coba di sejumlah sekolah di Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat. Di antaranya dilakukan di SMP Siliwangi dan SD Kedung Babak. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu menuai apresiasi mulai dari kepala sekolah, siswa, hingga wali murid. Mereka menuai banyak manfaat dari program MBG. Dan berharap program MBG ke depan akan konsisten diberlakukan.
     
    “Kami berharap program ini dapat terus berjalan, bahkan hingga anak-anak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Program ini benar-benar memberikan dampak yang sangat positif, baik bagi siswa, guru, maupun orang tua,” kata Kepala Sekolah SMP Siliwangi Rosmiyati, pada Senin, 9 Desember 2024.

    Rosmiyati menilai program MBG memberikan banyak manfaat. Siswa jadi termotivasi untuk selalu hadir di sekolah karena tak perlu pusing memikirkan uang saku untuk membeli makanan. Wali murid pun ikut terbantu karena anak-anaknya terjamin mendapat makan siang bergizi dan gratis di sekolah.
     

    “Kami melihat perubahan pada siswa. Sebelumnya, banyak siswa yang kurang ceria. Namun setelah mendapatkan makanan bergizi, mereka terlihat lebih bersemangat dan rajin datang ke sekolah. Tingkat kehadiran siswa juga meningkat secara signifikan. Biasanya ada sekitar 30 siswa tidak hadir dalam sehari. Namun, setelah program MBG diuji coba, absensi murid hampir seratus persen setiap harinya,” kata Rosmiyati.
     
    “Banyak orang tua yang menyampaikan rasa terima kasih karena anak-anak mereka kini mendapatkan makanan yang lengkap di sekolah,” ujarnya menambahkan.
     
    Setali tiga uang. Kepala Sekolah SD Kedung Babak Kariyanti juga menuturkan harapan serupa. Dia ingin program MBG ini akan terus berjalan, tak berhenti di tahap uji coba. Sebab jika pemerintah konsisten menjalankan program tersebut, ia yakin Indonesia Emas akan terwujud pada 2045 karena gizi siswa terpenuhi mulai dari sekarang.
     
    “Harapan saya kepada pemerintah, program ini akan berlangsung secara terus menerus, ya Pak. Seperti yang kita harapkan bahwa 2045 adalah generasi emas. Nah generasi emas itu dengan menyiapkannya seperti apa? Kami dari sisi pendidikan, kemudian didukung oleh makanan bergizi, Pak. Itu akan sangat-sangat berhubungan,” ucap Kariyanti.

    Siswa SMP Siliwangi menerima makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)

    Selain memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan tentunya mengenyangkan, program MBG ini memiliki manfaat lain. Secara tidak langsung para siswa diajari untuk menghargai setiap profesi melalui makanan bergizi yang diberikan. Mulai dari petani yang menanam padi, pedagang yang menjual bahan baku makanan, hingga petugas katering yang menyiapkan dan mengantarkan makanan di program MBG ini.
     
    “Dari program makanan bergizi ini, yang pertama kita benar-benar diajarkan untuk menghargai setiap sesi pekerjaan yang ada. Mulai dari para petani yang menyiapkan makanannya, kemudian pedagang. Ataupun dari yang menyiapkan makanan, mereka bekerja dari jam 3 pagi,” ujar Kariyanti.
     
    Tak hanya itu program MBG juga mengajarkan siswa untuk selalu bersyukur, membentuk kebiasaan siswa untuk tertib mengantre saat pembagian makanan, dan mengedukasi siswa untuk menjaga kesehatan melalui konsumsi makanan bergizi.
     
    “Mereka (siswa) teredukasi untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Hari ini kita melawan generasi junk food, ya. Kita menyadarkan kepada anak-anak bahwa kesehatan itu adalah investasi masa depan. Bagaimana kita mau menyiapkan generasi emas, kalau mereka tidak sadar akan apa yang mereka makan,” kata Kariyanti.
     

    Latar Belakang Program Makan Bergizi Gratis
    Presiden Prabowo Subianto mencanangkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Makan Bergizi Gratis (MBG). Tujuan besar dari program tersebut adalah pemenuhan makanan kaya protein sangat dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini dapat berjalan optimal.

    Siswa SD Kedung Babak gembira mendapatkan makan siang gratis dari program MBG (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)

    Presiden Prabowo bercita-cita Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Namun saat ini kondisi kesehatan generasi muda Indonesia belum seluruhnya baik. Berdasarkan data hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa sebesar 21,5 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Permasalahan underweight juga dialami oleh anak Indonesia sebanyak 15,9 persen (2023). 

    Selain itu, prevalensi masalah gizi kurus dan sangat kurus pada anak usia sekolah juga cukup besar, yaitu usia 5-12 tahun sebesar 11 persen, usia 13-15 tahun sebesar 7,6 persen, dan usia 16-18 tahun sebesar 8,3 persen pada tahun 2023. Selain permasalahan gizi tersebut, anemia juga menjadi ancaman yang dialami oleh 1 dari 3-4 Ibu hamil di Indonesia. Masalah anemia dapat menyebabkan perdarahan pada saat persalinan.  
     
    Target Program MBG adalah anak sekolah di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/bustanul athfal/sederajat) sampai dengan sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pelaksanaan PHTC MBG rencananya akan dilakukan pada 2 Januari 2025.

    Bogor: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai diuji coba di sejumlah sekolah di Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat. Di antaranya dilakukan di SMP Siliwangi dan SD Kedung Babak. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu menuai apresiasi mulai dari kepala sekolah, siswa, hingga wali murid. Mereka menuai banyak manfaat dari program MBG. Dan berharap program MBG ke depan akan konsisten diberlakukan.
     
    “Kami berharap program ini dapat terus berjalan, bahkan hingga anak-anak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Program ini benar-benar memberikan dampak yang sangat positif, baik bagi siswa, guru, maupun orang tua,” kata Kepala Sekolah SMP Siliwangi Rosmiyati, pada Senin, 9 Desember 2024.
     
    Rosmiyati menilai program MBG memberikan banyak manfaat. Siswa jadi termotivasi untuk selalu hadir di sekolah karena tak perlu pusing memikirkan uang saku untuk membeli makanan. Wali murid pun ikut terbantu karena anak-anaknya terjamin mendapat makan siang bergizi dan gratis di sekolah.
     

    “Kami melihat perubahan pada siswa. Sebelumnya, banyak siswa yang kurang ceria. Namun setelah mendapatkan makanan bergizi, mereka terlihat lebih bersemangat dan rajin datang ke sekolah. Tingkat kehadiran siswa juga meningkat secara signifikan. Biasanya ada sekitar 30 siswa tidak hadir dalam sehari. Namun, setelah program MBG diuji coba, absensi murid hampir seratus persen setiap harinya,” kata Rosmiyati.
     
    “Banyak orang tua yang menyampaikan rasa terima kasih karena anak-anak mereka kini mendapatkan makanan yang lengkap di sekolah,” ujarnya menambahkan.
     
    Setali tiga uang. Kepala Sekolah SD Kedung Babak Kariyanti juga menuturkan harapan serupa. Dia ingin program MBG ini akan terus berjalan, tak berhenti di tahap uji coba. Sebab jika pemerintah konsisten menjalankan program tersebut, ia yakin Indonesia Emas akan terwujud pada 2045 karena gizi siswa terpenuhi mulai dari sekarang.
     
    “Harapan saya kepada pemerintah, program ini akan berlangsung secara terus menerus, ya Pak. Seperti yang kita harapkan bahwa 2045 adalah generasi emas. Nah generasi emas itu dengan menyiapkannya seperti apa? Kami dari sisi pendidikan, kemudian didukung oleh makanan bergizi, Pak. Itu akan sangat-sangat berhubungan,” ucap Kariyanti.
     

    Siswa SMP Siliwangi menerima makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)
    Selain memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan tentunya mengenyangkan, program MBG ini memiliki manfaat lain. Secara tidak langsung para siswa diajari untuk menghargai setiap profesi melalui makanan bergizi yang diberikan. Mulai dari petani yang menanam padi, pedagang yang menjual bahan baku makanan, hingga petugas katering yang menyiapkan dan mengantarkan makanan di program MBG ini.
     
    “Dari program makanan bergizi ini, yang pertama kita benar-benar diajarkan untuk menghargai setiap sesi pekerjaan yang ada. Mulai dari para petani yang menyiapkan makanannya, kemudian pedagang. Ataupun dari yang menyiapkan makanan, mereka bekerja dari jam 3 pagi,” ujar Kariyanti.
     
    Tak hanya itu program MBG juga mengajarkan siswa untuk selalu bersyukur, membentuk kebiasaan siswa untuk tertib mengantre saat pembagian makanan, dan mengedukasi siswa untuk menjaga kesehatan melalui konsumsi makanan bergizi.
     
    “Mereka (siswa) teredukasi untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Hari ini kita melawan generasi junk food, ya. Kita menyadarkan kepada anak-anak bahwa kesehatan itu adalah investasi masa depan. Bagaimana kita mau menyiapkan generasi emas, kalau mereka tidak sadar akan apa yang mereka makan,” kata Kariyanti.
     

    Latar Belakang Program Makan Bergizi Gratis

    Presiden Prabowo Subianto mencanangkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Makan Bergizi Gratis (MBG). Tujuan besar dari program tersebut adalah pemenuhan makanan kaya protein sangat dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini dapat berjalan optimal.
     

    Siswa SD Kedung Babak gembira mendapatkan makan siang gratis dari program MBG (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)
     
    Presiden Prabowo bercita-cita Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Namun saat ini kondisi kesehatan generasi muda Indonesia belum seluruhnya baik. Berdasarkan data hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa sebesar 21,5 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Permasalahan underweight juga dialami oleh anak Indonesia sebanyak 15,9 persen (2023). 
     
    Selain itu, prevalensi masalah gizi kurus dan sangat kurus pada anak usia sekolah juga cukup besar, yaitu usia 5-12 tahun sebesar 11 persen, usia 13-15 tahun sebesar 7,6 persen, dan usia 16-18 tahun sebesar 8,3 persen pada tahun 2023. Selain permasalahan gizi tersebut, anemia juga menjadi ancaman yang dialami oleh 1 dari 3-4 Ibu hamil di Indonesia. Masalah anemia dapat menyebabkan perdarahan pada saat persalinan.  
     
    Target Program MBG adalah anak sekolah di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/bustanul athfal/sederajat) sampai dengan sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pelaksanaan PHTC MBG rencananya akan dilakukan pada 2 Januari 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Program Makan Bergizi Gratis Mulai Diuji Coba kepada 3.018 Siswa di Bogor

    Program Makan Bergizi Gratis Mulai Diuji Coba kepada 3.018 Siswa di Bogor

    Bogor: Pemerintah melakukan peninjauan uji program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kedung Badak 1 dan SMP Siliwangi, Tanah Sareal, Kota Bogor pada Senin, 9 Desember 2024. Pemantauan turut dilakukan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyiapkan makanan untuk 3.018 siswa.
     
    “Kita sedang melakukan peninjauan akan kesiapan dari sebuah program yang merupakan program grande atau program unggulan Presiden Prabowo, yaitu program makan bergizi gratis,” kata Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi ditemui di Tanah Sareal, Bogor, Senin, 9 Desember 2024.
     
    Adapun kegiatan pemantauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program tersebut secara masif yang akan dimulai pada 2 Januari 2025. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kesiapan implementasi gizi dari makanan yang akan diberikan kepada para siswa.
     

    Menurut Dedek, Presiden Prabowo menggarisbawahi bahwa makanan yang dikirimkan kepada para siswa harus memenuhi tiga aspek. Pertama, memiliki kandungan kalori minimal 600 sampai 700.
     
    “(Lalu) sekian gram karbohidrat, sekian gram protein, lalu ada zat besi, dan juga iodium zat besi. Di sini adalah zat ya, sebuah zat nutrisi untuk meningkatkan konsentrasi. Itu yang pertama,” ucap Dedek.
     
    Kedua, Presiden Prabowo menghendaki makanan yang disajikan harus higienis. Mulai dari tempat mengolah makanan hingga makanan disajikan kepada para siswa. Salah satunya, yakni memastikan para pegawai menggunakan masker saat menyiapkan makanan.
     

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)

    “Pastikan diminta untuk pasang masker. Lalu, yang kedua menutupi rambut, dan juga mengganti alas kaki dengan yang sudah disediakan oleh unit pelayanan untuk memastikan tidak ada bakteri, tidak ada virus yang masuk ke dalam makanan,” ujar Dedek.
     
    Kehigienisan juga dipantau hingga proses pendistribusian. Makanan yang dikirim kepada siswa tidak boleh dibungkus sembarangan, sampai pengirimannya harus disemprot disinfektan.
     
    Pantauan terakhir yakni soal penataan limbah. Pemerintah tidak mau program makan bergizi gratis ini menyebabkan masalah baru akibat sampah yang tidak bisa dikelola dengan baik.
     
    Menurut Dedek, sisa limbah makanan dibungkus oleh SPPG Tanah Sareal untuk dijadikan pupuk. Hasil pengolahan itu nantinya diserahkan kepada petani yang menyiapkan bahan baku makanan untuk dimasak.
     

    “Limbah tersebut kemudian disatukan kembali setelah disatukan kemudian limbah tersebut diolah kembali untuk dijadikan pupuk untuk kemudian pupuk tersebut diberikan kepada petani penyedia bahan baku unit pelayanan ini gitu kurang lebih seperti itu,” ucap Dedek.
     
    Dedek menegaskan program yang diuji coba ini belum menggunakan dana dari negara. Presiden Prabowo sudah menyediakan anggaran dari kocek pribadi sebelum menjabat sebagai Kepala Negara.
     
    “Jadi program makan bergizi gratis ini dianggarkan pada tahun 2025 sebesar Rp71 triliun. Sementara, pada 2024 program makan bergizi gratis ini belum dianggarkan,” ucap Dedek.
     
    Kepala Unit Pelayanan SPPG Tanah Sareal Ayu Pertiwi mengatakan, pihaknya menyiapkan 46 personel dapur untuk menyiapkan makan bergizi untuk siswa. Makanan yang disiapkan pihaknya akan didisitribusikan untuk 15 sekolah di Tanah Sareal.

    Menu makanan pada program MBG (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)

    “Ada 15 sekolah. Itu dari sekolah apa saja? Dari 6 TK, 1 SD, 3 SMP, dan 5 SMA,” ucap Ayu.
     
    Ayu memastikan makanan yang dikirimkan dibuat dari bahan-bahan segar. Pun setiap harinya, menu diganti agar para siswa tidak bosan.
     
    “Kalau menu, kami setiap hari berbeda-beda, bervariasi. Jadi untuk hari ini, kita sediakan menu ayam goreng dan sayur, brokoli, jagung. Kami juga pernah menyediakan menu ayam filet teriyaki dengan sayurnya, sayur buncis, wortel. Jadi setiap hari menu itu pasti berganti,” kata Ayu.
     
    Mengenai jadwal pengiriman, Ayu menyebutkan pihaknya mengirimkan makanan dalam dua gelombang. Waktunya, mengikut jam istirahat para siswa.
     
    “Mobil 1 itu di gelombang pertama diantar jam 07.00 sampai 07.30. Mobil 2 itu jam 08.00. Lalu untuk gelombang kedua, mobil 1 itu jam 10.00, mobil 2 itu jam 11.00,” kata Ayu.
    Latar Belakang Program Makan Bergizi Gratis
    Presiden Prabowo Subianto mencanangkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Makan Bergizi Gratis (MBG). Tujuan besar dari program tersebut adalah pemenuhan makanan kaya protein sangat dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini dapat berjalan optimal.
     
    Presiden Prabowo bercita-cita Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Namun saat ini kondisi kesehatan generasi muda Indonesia belum seluruhnya baik. Berdasarkan data hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa sebesar 21,5 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Permasalahan underweight juga dialami oleh anak Indonesia sebanyak 15,9 persen (2023). 

    Selain itu, prevalensi masalah gizi kurus dan sangat kurus pada anak usia sekolah juga cukup besar, yaitu usia 5-12 tahun sebesar 11 persen, usia 13-15 tahun sebesar 7,6 persen, dan usia 16-18 tahun sebesar 8,3 persen pada tahun 2023. Selain permasalahan gizi tersebut, anemia juga menjadi ancaman yang dialami oleh 1 dari 3-4 Ibu hamil di Indonesia. Masalah anemia dapat menyebabkan perdarahan pada saat persalinan.  
     
    Target Program MBG adalah anak sekolah di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/bustanul athfal/sederajat) sampai dengan sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pelaksanaan PHTC MBG rencananya akan dilakukan pada 2 Januari 2025.

    Bogor: Pemerintah melakukan peninjauan uji program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kedung Badak 1 dan SMP Siliwangi, Tanah Sareal, Kota Bogor pada Senin, 9 Desember 2024. Pemantauan turut dilakukan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyiapkan makanan untuk 3.018 siswa.
     
    “Kita sedang melakukan peninjauan akan kesiapan dari sebuah program yang merupakan program grande atau program unggulan Presiden Prabowo, yaitu program makan bergizi gratis,” kata Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi ditemui di Tanah Sareal, Bogor, Senin, 9 Desember 2024.
     
    Adapun kegiatan pemantauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program tersebut secara masif yang akan dimulai pada 2 Januari 2025. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kesiapan implementasi gizi dari makanan yang akan diberikan kepada para siswa.
     

    Menurut Dedek, Presiden Prabowo menggarisbawahi bahwa makanan yang dikirimkan kepada para siswa harus memenuhi tiga aspek. Pertama, memiliki kandungan kalori minimal 600 sampai 700.
     
    “(Lalu) sekian gram karbohidrat, sekian gram protein, lalu ada zat besi, dan juga iodium zat besi. Di sini adalah zat ya, sebuah zat nutrisi untuk meningkatkan konsentrasi. Itu yang pertama,” ucap Dedek.
     
    Kedua, Presiden Prabowo menghendaki makanan yang disajikan harus higienis. Mulai dari tempat mengolah makanan hingga makanan disajikan kepada para siswa. Salah satunya, yakni memastikan para pegawai menggunakan masker saat menyiapkan makanan.
     

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)
     
    “Pastikan diminta untuk pasang masker. Lalu, yang kedua menutupi rambut, dan juga mengganti alas kaki dengan yang sudah disediakan oleh unit pelayanan untuk memastikan tidak ada bakteri, tidak ada virus yang masuk ke dalam makanan,” ujar Dedek.
     
    Kehigienisan juga dipantau hingga proses pendistribusian. Makanan yang dikirim kepada siswa tidak boleh dibungkus sembarangan, sampai pengirimannya harus disemprot disinfektan.
     
    Pantauan terakhir yakni soal penataan limbah. Pemerintah tidak mau program makan bergizi gratis ini menyebabkan masalah baru akibat sampah yang tidak bisa dikelola dengan baik.
     
    Menurut Dedek, sisa limbah makanan dibungkus oleh SPPG Tanah Sareal untuk dijadikan pupuk. Hasil pengolahan itu nantinya diserahkan kepada petani yang menyiapkan bahan baku makanan untuk dimasak.
     

    “Limbah tersebut kemudian disatukan kembali setelah disatukan kemudian limbah tersebut diolah kembali untuk dijadikan pupuk untuk kemudian pupuk tersebut diberikan kepada petani penyedia bahan baku unit pelayanan ini gitu kurang lebih seperti itu,” ucap Dedek.
     
    Dedek menegaskan program yang diuji coba ini belum menggunakan dana dari negara. Presiden Prabowo sudah menyediakan anggaran dari kocek pribadi sebelum menjabat sebagai Kepala Negara.
     
    “Jadi program makan bergizi gratis ini dianggarkan pada tahun 2025 sebesar Rp71 triliun. Sementara, pada 2024 program makan bergizi gratis ini belum dianggarkan,” ucap Dedek.
     
    Kepala Unit Pelayanan SPPG Tanah Sareal Ayu Pertiwi mengatakan, pihaknya menyiapkan 46 personel dapur untuk menyiapkan makan bergizi untuk siswa. Makanan yang disiapkan pihaknya akan didisitribusikan untuk 15 sekolah di Tanah Sareal.
     

    Menu makanan pada program MBG (Foto:Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)
    “Ada 15 sekolah. Itu dari sekolah apa saja? Dari 6 TK, 1 SD, 3 SMP, dan 5 SMA,” ucap Ayu.
     
    Ayu memastikan makanan yang dikirimkan dibuat dari bahan-bahan segar. Pun setiap harinya, menu diganti agar para siswa tidak bosan.
     
    “Kalau menu, kami setiap hari berbeda-beda, bervariasi. Jadi untuk hari ini, kita sediakan menu ayam goreng dan sayur, brokoli, jagung. Kami juga pernah menyediakan menu ayam filet teriyaki dengan sayurnya, sayur buncis, wortel. Jadi setiap hari menu itu pasti berganti,” kata Ayu.
     
    Mengenai jadwal pengiriman, Ayu menyebutkan pihaknya mengirimkan makanan dalam dua gelombang. Waktunya, mengikut jam istirahat para siswa.
     
    “Mobil 1 itu di gelombang pertama diantar jam 07.00 sampai 07.30. Mobil 2 itu jam 08.00. Lalu untuk gelombang kedua, mobil 1 itu jam 10.00, mobil 2 itu jam 11.00,” kata Ayu.

    Latar Belakang Program Makan Bergizi Gratis

    Presiden Prabowo Subianto mencanangkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Makan Bergizi Gratis (MBG). Tujuan besar dari program tersebut adalah pemenuhan makanan kaya protein sangat dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini dapat berjalan optimal.
     
    Presiden Prabowo bercita-cita Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Namun saat ini kondisi kesehatan generasi muda Indonesia belum seluruhnya baik. Berdasarkan data hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa sebesar 21,5 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Permasalahan underweight juga dialami oleh anak Indonesia sebanyak 15,9 persen (2023). 
     
    Selain itu, prevalensi masalah gizi kurus dan sangat kurus pada anak usia sekolah juga cukup besar, yaitu usia 5-12 tahun sebesar 11 persen, usia 13-15 tahun sebesar 7,6 persen, dan usia 16-18 tahun sebesar 8,3 persen pada tahun 2023. Selain permasalahan gizi tersebut, anemia juga menjadi ancaman yang dialami oleh 1 dari 3-4 Ibu hamil di Indonesia. Masalah anemia dapat menyebabkan perdarahan pada saat persalinan.  
     
    Target Program MBG adalah anak sekolah di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini (taman kanak-kanak/raudhatul athfal/bustanul athfal/sederajat) sampai dengan sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pelaksanaan PHTC MBG rencananya akan dilakukan pada 2 Januari 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • 8 Langkah Mudah Mengurangi Konsumsi Gula untuk Hidup Sehat – Halaman all

    8 Langkah Mudah Mengurangi Konsumsi Gula untuk Hidup Sehat – Halaman all

    TRIBUNHEALTH.COM – Gula sering dianggap sebagai pemanis yang umum dalam pola makan sehari-hari, namun konsumsi gula yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.

    Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk membatasi asupan gula.

    Dalam artikel ini, kami merangkum 8 langkah efektif untuk mengurangi konsumsi gula, yang diambil dari kanal kesehatan HealthShots.

    Mengapa Penting untuk Mengurangi Asupan Gula?

    Ilustrasi Gula Pasir (Tribun Jateng – Tribunnews.com)

    Mengurangi konsumsi gula sangat penting karena dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan.

    Menurut sumber dari HealthShots, gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit serius.

    Di bawah ini adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk mengurangi asupan gula.

    Apa Saja Langkah-Langkah untuk Mengurangi Konsumsi Gula?
    1. Batasi Makanan dengan Tambahan Gula

    Mulailah dengan mengurangi makanan yang mengandung banyak gula tambahan, seperti permen, kue, biskuit, dan es krim.

    Pilihlah camilan yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, buah-buahan, atau yoghurt tanpa pemanis.

    Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan buah-buahan untuk menambah rasa manis pada sereal yang tanpa pemanis.

    2. Kurangi Minuman Ringan Manis

    Minuman ringan dan soda adalah sumber utama gula tambahan.

    Bahkan juz buah dan smoothie pun bisa mengandung gula.

    Sebagai pengganti, pilihlah air putih, air soda, atau teh herbal yang lebih sehat dan tidak mengandung gula tambahan.

    3. Hindari Karbohidrat Olahan

    Makanan seperti roti putih dan pasta biasanya mengandung gula olahan yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

    Sebagai alternatif, pilihlah biji-bijian utuh seperti beras merah atau roti gandum utuh untuk menjaga stabilitas energi Anda.

    4. Hindari Minuman Beralkohol

    Minuman beralkohol, terutama koktail, sering mengandung gula yang tinggi.

    Mengurangi atau menghindari konsumsi minuman beralkohol adalah langkah penting untuk menurunkan asupan gula Anda.

    5. Ganti Menu Sarapan yang Mengandung Gula

    Banyak pilihan sarapan seperti sereal, wafel, dan muffin mengandung gula tambahan.

    Sebagai gantinya, pilihlah oatmeal dengan tambahan buah, yoghurt Yunani, atau telur yang dimasak dengan sayuran.

    Pilihan ini dapat memberi nutrisi yang dibutuhkan dan membantu menstabilkan kadar gula darah.

    6. Pilih Pengganti Gula Nol Kalori

    Saat mencari alternatif untuk gula, pilihlah pemanis yang aman seperti stevia yang merupakan pemanis nabati tanpa kalori.

    Namun, berhati-hatilah dengan pemanis lain seperti agave atau madu, karena masih mengandung gula.

    7. Periksa Label Makanan

    Penting untuk memahami label makanan yang Anda konsumsi.

    Kenali gula tambahan yang terdapat pada bahan makanan, seperti sirup jagung atau bahan-bahan yang diakhiri dengan “ose” seperti glukosa atau fruktosa.

    Hindari produk dengan kandungan gula tambahan yang tinggi.

    8. Tambahkan Makanan Kaya Protein

    Mengonsumsi lebih banyak makanan kaya protein dapat membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula.

    Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, makanan seperti daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan susu dapat meningkatkan rasa kenyang, menstabilkan kadar gula darah, dan membantu mempertahankan massa otot.

    Ini akan mengarah pada kebiasaan makan yang lebih sehat dan mengurangi ketergantungan pada camilan manis.

    Kesimpulan: Bagaimana Menjaga Kesehatan dengan Mengurangi Gula?

    Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda tidak hanya dapat mengurangi konsumsi gula, tetapi juga menjaga kesehatan secara keseluruhan.

    Perubahan kecil dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan Anda dalam jangka panjang.

    Jadi, mulailah hari ini dan buatlah pilihan yang lebih sehat!

  • Kenali Gejala dan Penanganan Diabetes Melitus Pada Anak – Halaman all

    Kenali Gejala dan Penanganan Diabetes Melitus Pada Anak – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang kejadiannya semakin meningkat di seluruh dunia.

    Penyakit ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula dalam darah akibat gangguan produksi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. 

    Nyatanya, diabetes tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. 

    Menurut Dokter Spesialis Anak Subspesialis Endokrinologi RS Pondok Indah – Pondok Indah Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A, Subsp. End., FAAP, FRCPI (Hon.) diabetes yang sering dijumpai pada anak-anak adalah DM tipe 1.

    “Di mana terjadi kekurangan insulin absolut dalam tubuh akibat rusaknya sel kelenjar pankreas oleh proses autoimun. Suatu keadaan di mana sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan,” jelas dr Aman pada keterangannya, Selasa (10/12/2024). 

    “Sehingga mengganggap sel tubuh/pankreas sebagai benda asing dan menghancurkannya. Kerusakan pankreas yang terjadi umumnya baru menimbulkan gejala setelah mencapai 90 persen atau lebih,” lanjutnya. 

    Menurut dr Aman, ada dua faktor pnyebab diabetes mellitus tipe 1 pada seorang anak, yaitu:

    Faktor genetik

    Kerusakan gen dalam tubuh anak. Kerentanan seorang anak untuk mengalami DM tipe 1 berhubungan dengan kerusakan gen.

    Faktor lingkungan

    Faktor lingkungan berperan sebagai pencetus dimulainya kerusakan atau penghancuran sel pankreas. 

    “Faktor ini dapat berupa zat kimia atau infeksi virus. Akan tetapi hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Proses ini biasanya terjadi berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sebelum timbulnya gejala,” imbuhnya. 

    Lebih lanjut dr Aman menjelaskan apa saja gejala diabetes pada anak.

    Gejala umum yang dialami seorang anak dengan DM tipe 1 sama seperti gejala DM pada orang dewasa, antara lain:

    • Anak menjadi sering buang air kecil (terutama malam hari) atau mengompol 

    • Sering haus 

    • Sering lapar 

    • Berat badan berangsur turun 

    • Kesemutan 

    • Sering lemas 

    • Luka yang sulit sembuh 

    • Pandangan kabur 

    Sayangnya, tidak jarang anak baru diketahui menyandang DM tipe 1 pada kondisi yang sudah berat (KAD). 

    Hal ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah disertai kurangnya jumlah insulin tubuh. 

    Sehingga terbentuklah zat keton (bersifat asam) yang kemudian menjadi racun dalam darah.

    Gejala yang muncul pada anak mengalami KAD adalah sesak napas, mual, muntah, sakit perut, atau pingsan. 

    Kelalaian penanganan pada kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

     

    *Penanganan diabetes pada anak*

    Menurut dr Aman, terdapat lima pilar dalam penanganan DM tipe 1 pada anak, yaitu penyuntikan insulin, pemantauan gula darah, pengaturan makan, aktivitas fisik, serta edukasi. 

    Oleh sebab itu, penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh dari tim tenaga kesehatan.

    Yaitu terdiri atas dokter spesialis anak subspesialis endokrin, dokter spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik/dokter spesialis gizi klinik/ahli gizi, psikiater atau psikolog, dan edukator DM. 

    “Penyuntikan insulin mutlak harus dilakukan karena dasar penyebab DM tipe 1 adalah tidak adanya insulin yang dihasilkan dalam tubuh,” jelasnya. 

    Satu-satunya cara pemberian insulin yang terbukti efektif hingga saat ini adalah melalui suntikan di bawah kulit. 

    Dosis insulin bersifat individual, yaitu menyesuaikan usia, berat badan, lama menderita, target kontrol glikemik, pola hidup, dan komorbiditas.

    Pemantauan gula darah mandiri dianjurkan untuk dilakukan setidaknya 4 kali dalam sehari.

    Pertama, di pagi hari saat bangun tidur. Kedua, sesaat sebelum makan. Ketiga, 1,5-2 jam setelah makan. Dan keempat, malam hari sebelum tidur. 

    Hal ini dilakukan guna memastikan dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak. 

    Pengaturan makan harus diperhatikan agar anak memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang, sekaligus mencegah komplikasi dari penyakit DM tipe 1. 

    Prinsip asupan nutrisi yang baik terdiri atas 45-50 persen karbohidrat, 15-20 persen protein, dan kurang dari 35 persen lemak. 

    Pasien dan keluarga harus memahami cara menyesuaikan dosis insulin berdasarkan konsumsi karbohidrat.

    Sehingga si kecil lebih fleksibel dalam konsumsi karbohidrat.

    Aktivitas fisik penting dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh anak, di samping juga menurunkan kebutuhan insulin serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. 

    Rekomendasi aktivitas fisik pada anak dengan DM tipe 1 sama dengan populasi umum.

    “Yaitu aktivitas dengan durasi 60 menit setiap hari yang mencakup aktivitas aerobik dan penguatan otot serta tulang. Aktivitas aerobik sebaiknya dilakukan lebih sering, sementara penguatan otot dan tulang dilakukan paling tidak 3 kali per minggu,” jelasnya. 

    Meskipun penyandang DM tipe 1 memerlukan penanganan khusus dalam kehidupan sehari-hari, penyakit ini tidak menghalangi anak untuk tetap hidup sehat, bahagia, dan berprestasi seperti teman sebayanya. 

    “Dengan kontrol penyakit yang baik, anak penyandang DM dapat menjadi apa saja yang mereka cita-citakan,” tutupnya. 
     

  • Polres Bangkalan Uji Coba Makan Siang Gratis untuk Ratusan Siswa

    Polres Bangkalan Uji Coba Makan Siang Gratis untuk Ratusan Siswa

    Bangkalan (beritajatim.com) – Polres Bangkalan menggelar uji coba makan siang bergizi di SDN Kramat 1, Desa Kramat, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan. Dalam uji coba ini, seluruh siswa diberikan satu kotak makanan yang nantinya digunakan untuk program makan siang gratis.

    Wakapolres Bangkalan, Kompol Andi Febrianto Ali mengatakan, uji coba itu dilakukan sebagai bentuk dukungan program prioritas pemerintah untuk pemenuhan gizi para siswa.

    “Kegiatan sifatnya masih uji coba pemberian makan siang bergizi gratis kepada ratusan siswa,” terangnya, Senin (9/12/2024).

    Ia mengatakan, makanan gratis untuk uji coba sebanyak 150 nasi kotak. Adapun isi dari kotak itu terdiri dari nasi, telur, mie, sambal goreng tempe, tahu, oseng buncis wortel serta susu kotak.

    “Jadi dalam satu kotak itu sudah lengkap ada protein, sayur dan susunya seimbang,” imbuhnya.

    Ia juga mengatakan, adanya uji coba itu disambut baik oleh anak-anak sekolah. Apalagi, makanan itu diberikan pada waktu makan siang.

    “Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, memastikan kandungan gizi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak,” tandasnya. [sar/but]

  • Menko Pangan Zulhas: SDM Cerdas, Tergantung dari Makanan Bergizi

    Menko Pangan Zulhas: SDM Cerdas, Tergantung dari Makanan Bergizi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan cerdas sangat tergantung dari makanan yang bergizi.

    Apalagi, Menko Zulhas mengungkap bahwa Presiden Prabowo memberikan pesan bahwa setiap anak Indonesia harus menjadi anak-anak yang cerdas. Untuk itu, kata dia, kebijakan yang ditetapkan pemerintah lewat program makan bergizi gratis (MBG) bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

    “Pada ujungnya, kita ingin punya sumber daya manusia yang andal, kuat, cerdas, dan itu akan semua tergantung kepada sumber daya makanan yang bergizi,” kata Zulhas dalam acara Indonesia Marine & Fisheries Business Forum: Blue Food Competent Authority Dialogue, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

    Menurut mantan Menteri Perdagangan 2022-2024 itu, penggunaan ikan dan sumber makanan akuatik di dalam program MBG sangat penting untuk memenuhi konsumsi protein. Dia juga menyatakan pemerintah sangat mendorong produk perikanan di menu MBG yang bakal bergulir pada awal 2025.

    “Makanan bergizi ini penggunaan ikan dan sumber pangan akuatik lainnya dalam menu sangat kita dorong. Jadi kalau mau bikin cerdas, pintar, ini memang ikan yang harus [didorong],” ungkapnya.

    Dengan begitu, Zulhas menyampaikan SDM Indonesia akan mampu berdaya saing dengan negara tetangga.

    “Pada akhirnya kebijakan-kebijakan ini adalah untuk menunjang makan bergizi gratis, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, sehingga tidak kalah dengan teman-teman yang lain, termasuk dengan Asia. Selain makan bergizi gratis, tentu susu,” tuturnya.

    Dalam kesempatan itu, Zulhas juga menyampaikan sangat penting untuk mencapai swasembada pangan pada 2027 dengan membangun komitmen, upaya, dan sinergi timbal balik di antara para pemangku kepentingan.

    Dia menuturkan kebijakan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan daya saing komoditas pangan melalui diversifikasi dan industrialisasi, termasuk di sektor kelautan dan perikanan.

    “Oleh karena itu kita perlu upaya dan saling kerjasama sinergi, termasuk sinergi antar pemangku kepentingan, juga teman-teman para negara-negara sahabat,” tuturnya.

    Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) turut memberikan sejumlah rekomendasi produk perikanan yang bisa masuk ke dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada awal 2025.

    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP) KKP Budi Sulistyo mengatakan ikan tongkol, kembung, hingga lele bisa menjadi produk perikanan yang masuk ke menu MBG.

    KKP juga berharap ikan menjadi menu utama dalam program andalan Presiden Prabowo Subianto. Namun, ahli gizi sejatinya telah merancang menu MBG setiap tiga pekan sekali.

    “KKP pasti produk perikanan. Perikanan yang ikan tangkap segar, beku, ada ikan lain, seperti tongkol, layang, kembung, lele, nila, udang pun juga bisa,” kata Budi.

    Sebagai contoh, Budi menuturkan, untuk harga ikan layang dibanderol Rp20.000 per kilogram dengan isi 10 ekor ikan. Apabila ikan ini diolah untuk menu MBG, maka setidaknya biaya masaknya adalah sekitar Rp1.000 dengan memperhitungkan anggaran MBG seharga Rp10.000 per porsi.

    “Kalau 1 kilogram ikan Rp20.000, isi 10 [ekor] ikan, jadi per orangnya Rp2.000,” ujarnya.

  • Lagi Ngetren Diet 90-30-50 buat Enyahkan Buncit, Turun 8 Kg dalam 2 Bulan

    Lagi Ngetren Diet 90-30-50 buat Enyahkan Buncit, Turun 8 Kg dalam 2 Bulan

    Jakarta

    Viral tren diet 90-30-50 di media sosial yang menekankan kombinasi makanan tepat untuk menurunkan berat badan. Diet ini disebut bisa menurunkan 8 kg.

    Pola makan ini dipopulerkan oleh influencer TikTok Courtney Kassis yang juga ahli diet di Amerika Serikat. Dalam videonya, Courtney mengatakan diet 90-30-50 berfokus dengan mengatur pola makan terstruktur pada persentase makronutrien spesifik untuk asupan harian.

    Cara mengatur makannya dengan asupan 90 gram protein, 30 gram serat, dan 50 gram lemak. Courtney mengatakan ia berhasil turun 8 kg serta lemak tubuhnya juga berkurang 2 dengan diet ini. Sebelum diet 90-30-50, berat badan Courtney 58 kg dan setelah diet menjadi 50 kg.

    “Tanpa protein, metabolisme melambat, gula darah turun, yang berujung pada keinginan ngemil. Kita jadi selalu merasa lelah. Hormon tidak seimbang. Hal ini meningkatkan risiko terkena penyakit kronis,” jelas Courtney dikutip dari Womens Health.

    Courtney mengatakan metode diet ini juga dia sarankan kepada kliennya yang mengidap PCOS dan diabetes. Setelah menjalani diet 90-30-50, dia mengatakan kondisi mereka membaik.

    Namun, perlu dicatat bahwa hasil diet akan berbeda pada masing-masing orang tergantung kondisi kesehatan dan metabolisme mereka.

    Makanan yang dianjurkan untuk diet 90-30-50:

    1. Protein sehat: daging hewani tanpa lemak, protein shake, yoghurt dan keju cottage.
    2. Serat: sayuran, buah-buahan, serta biji-bijian.
    3. Lemak sehat: minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.

    (kna/naf)