Produk: protein

  • Pertama Kali dalam 30 Tahun, BPOM AS Revisi Kriteria Makanan Sehat

    Pertama Kali dalam 30 Tahun, BPOM AS Revisi Kriteria Makanan Sehat

    Jakarta

    Amerika Serikat melakukan revisi pada definisi makanan sehat yang selama ini digunakan. Revisi ini akhirnya mengeluarkan beberapa jenis makanan dari daftar tersebut.

    Melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), mereka melakukan redefinisi tersebut dalam rangka mencegah perkembangan penyakit kronis yang dapat dicegah melalui gaya hidup. FDA saat ini juga sedang merancang labeling kemasan untuk kriteria makanan ‘sehat’.

    “Penyakit yang terkait dengan pola makan, termasuk penyakit jantung, kanker, dan diabetes, adalah penyebab utama kecacatan dan penyakit di Amerika Serikat dan berkontribusi pada status Amerika yang memiliki harapan hidup terendah di antara negara-negara berpenghasilan tinggi yang besar,” kata pejabat senior FDA, Jim Jones dikutip dari Science Alert, Sabtu (21/12/2024).

    “Klaim sehat telah diperbarui untuk membantu memastikan bahwa konsumen memiliki akses ke informasi nutrisi yang lebih lengkap, akurat, dan terkini pada label makanan,” sambungnya.

    Berdasarkan aturan baru, makanan yang mendapat label ‘sehat’ harus mengandung satu atau lebih kelompok makanan yang direkomendasikan dalam pedoman diet FDA. Kelompok makanan tersebut meliputi sayur, protein, produk susu, atau biji-bijian.

    Selain itu, bahan-bahan seperti lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan dalam produk juga harus berada di bawah batas yang ditentukan.

    Claudine Kavanaugh dari FDA menuturkan revisi ini juga meliputi penekanan bahwa tidak semua lemak buruk untuk kesehatan.

    “Ketika aturan asli diperkenalkan pada tahun 1990-an, fokusnya adalah pada penurunan semua lemak. Saat ini, penekanannya adalah pada pengurangan lemak jenuh sambil mengakui manfaat lemak sehat,” kata Kavanaugh.

    Alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak tinggi, telur, dan minyak zaitun termasuk yang memenuhi syarat ‘sehat’. Sedangkan makanan seperti snack bar manis, sereal sarapan, yogurt atau minuman buah tinggi gula sekarang sudah tidak lagi masuk dalam kategori ‘sehat’.

    FDA belum memberikan waktu pasti kapan labeling tersebut akan diberlakukan. Kavanaugh berharap aturan tersebut nantinya dapat mempermudah orang-orang untuk memilih makanan yang lebih sehat.

    “Simbol baru tersebut akan berfungsi sebagai sinyal cepat untuk memberdayakan konsumen, termasuk mereka yang kurang familiar dengan informasi nutrisi, untuk mengidentifikasi makanan yang menjadi dasar pola makan sehat,” tandasnya.

    (avk/up)

  • Daftar Cara Diet Artis Populer di 2024, Aurel Hermansyah Turun 21 Kg

    Daftar Cara Diet Artis Populer di 2024, Aurel Hermansyah Turun 21 Kg

    Jakarta

    Sepanjang tahun 2024, sejumlah selebriti menjadi perbincangan setelah sukses menurunkan berat badannya. Beberapa dari mereka memiliki cara diet tersendiri yang menjadi kunci penurunan berat badan.

    Cara diet yang dilakukan oleh para selebriti ini beragam, ada yang memilih intermittent fasting atau diet puasa sampai menjalani clean eating demi mendapatkan bobot yang ideal.

    Dirangkum detikcom, berikut daftar cara diet artis yang populer di 2024.

    Cara diet artis 2024

    1. Prilly Latuconsina

    Prilly Latuconsina sukses turun 12 kg, membuat berat badannya dari 49 kg menjadi 37 kg. Pemeran Sisi di Ganteng Ganteng Serigala itu menerapkan pola makan clean eating, yakni memilih makanan utuh yang tidak banyak diproses serta minim penggunaan pengawet dan bahan kimia.

    “Jadi aku tuh clean eating. Pagi aku cuman ngopi hitam aja, terus siangnya aku makan sayur dan protein,” ungkap Prilly dikutip detikcom dari TikTok @prillylatuconsina15.

    Spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM mengatakan clean eating merupakan pola makan ‘bersih’ yang dilakukan dengan mengutamakan makanan utuh dan tidak banyak diproses. Makanan proses yang mengandung tambahan bahan kimia dan pengawet dihindari dan mengutamakan makanan yang segar atau pengolahan yang tidak berlebihan.

    “Clean eating sendiri artinya makanan makanan ‘real’ atau tidak diproses. Biasanya seperti makanan-makanan organik, plant-based, home-cooked. Tetapi terkadang ada yang lebih ekstrim seperti menghindari gluten, grains, atau dairy,” kata dr Raissa.

    2. Marshanda

    Aktris Marshanda sukses menurunkan berat badannya sebanyak 17 kg. Salah satu metode diet yang dia lakukan adalah puasa intermitten atau intermitten fasting.

    “Aku intermittent fasting, menunya ada, sama saja,” ujarnya Marshanda kepada awak media.

    Intermitten fasting (IF) adalah metode diet yang melibatkan siklus makan dan tidak makan secara bergantian. Ada banyak metode intermiten fasting yang bervariasi dalam jumlah hari puasa dan jatah kalori.

    3. Aurel Hermansyah

    Selebriti Aurel Hermansyah membagikan perjuangannya menurunkan berat badan yang ternyata penuh lika-liku. Dalam waktu kurang lebih lima bulan, Aurel menurunkan berat badan hingga 21 kg.

    “Waktu itu sempat turun 18 kilo, tapi karena aku sempat sakit itu aku turun lagi 2 kilo. Jadi totalnya aku turun 21 kilo sih alhamdulillah banget,” kata Aurel saat hadir dalam acara Pagi Pagi Ambyar di TransTV.

    Saat diet, Aurel membatasi asupan makanannya. Meski tak menyetop nasi, ibu dua anak ini mengurangi jumlah karbo yang masuk ke tubuhnya.

    “Nasi itu cuma tiga sendok makan, sama lauknya yang sehat-sehat saja,” ungkap Aurel.

    4. Amel Carla

    Mantan artis cilik Amel Carla buka-bukaan soal perjalanan dietnya hingga berhasil menurunkan berat badan hingga 13 kg. Dia memulai diet sejak tahun 2019 dengan bantuan dokter gizi.

    Amel mengaku pada saat ini sedang membatasi asupan nasi putih, namun tidak secara penuh. Ia terkadang masih mengonsumsi makanan-makanan seperti sushi atau bahkan nasi goreng jika sedang ingin mencobanya.

    “Kalau model jeroan gitu aku masih makan kok, makanya kita olahraganya banyak biar makannya juga banyak,” kata Amel Carla.

    (kna/kna)

  • 4 Kebiasaan Simpel di Pagi Hari Bantu Turunkan BB, Cocok Buat yang Lagi Diet

    4 Kebiasaan Simpel di Pagi Hari Bantu Turunkan BB, Cocok Buat yang Lagi Diet

    Jakarta

    Mendapatkan bentuk tubuh yang ramping dan ideal mungkin menjadi impian bagi sebagian orang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk dengan melakukan beberapa kebiasaan kecil dalam sehari-hari.

    Faktanya, dengan melakukan perubahan kecil pada rutinitas di pagi hari dapat membantu untuk menurunkan berat badan dan membantu untuk mempertahankannya. Dikutip dari Healthline, berikut merupakan kebiasaan simpel yang dapat dicoba di rumah:

    1. Sarapan Tinggi Protein

    Mengonsumsi sarapan tinggi protein dapat membantu untuk mengurangi keinginan makan dan membantu proses penurunan berat badan. Sebuah penelitian terhadap 20 gadis remaja, menemukan bahwa mengonsumsi sarapan berprotein tinggi dapat mengurangi keinginan makan setelah makan lebih efektif dibandingkan sarapan berprotein biasa.

    Tidak hanya itu, protein dapat membantu proses penurunan berat badan dengan mengurangi kadar ghrelin atau ‘hormon lapar’ yang bertanggung jawab untuk meningkatkan nafsu makan. Satu penelitian terhadap 15 pria, diketahui bahwa sarapan tinggi protein dapat menekan sekresi ghrelin lebih efektif dibandingkan sarapan tinggi karbohidrat.

    Rekomendasi menu makanan berprotein yang dapat dicoba seperti telur, yoghurt Yunani, keju cottage, kacang-kacangan, dan biji chia.

    2. Minum Banyak Air Putih

    Air putih dapat membantu untuk meningkatkan pengeluaran energi dalam tubuh, atau jumlah kalori yang dibakar tubuh, setidaknya selama 60 menit. Sebuah penelitian kecil melaporkan bahwa mengonsumsi 500 mililiter air dapat menyebabkan peningkatan 30 persen dalam laju metabolisme, rata-rata.

    Studi lainnya melaporkan bahwa wanita dengan kondisi kelebihan berat badan yang meningkatkan asupan air putih mereka menjadi lebih dari satu liter per hari, maka kehilangan tambahan 2 kg dalam satu tahun, tanpa membuat perubahan lain dalam pola makan atau rutinitas olahraga mereka.

    3. Berjemur di bawah Sinar Matahari

    Membuka tirai agar sinar matahari masuk atau menghabiskan beberapa menit ekstra di luar setiap pagi, dapat membantu untuk memulai proses penurunan berat badan. Penelitian kecil menemukan bahwa paparan cahaya bahkan dalam tingkat sedang pada waktu tertentu dalam sehari dapat memengaruhi berat badan.

    Selain itu, paparan sinar matahari juga merupakan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memenuhi kebutuhan vitamin D dapat membantu untuk menurunkan berat badan dan bahkan mencegah kenaikan berat badan.

    4. Latihan Mindfulness

    Latihan mindfulness adalah praktik yang melibatkan pemusatan perhatian sepenuhnya pada saat ini dan menyadarkan pikiran serta perasaan dalam tubuh. Praktik ini terbukti dapat meningkatkan penurunan berat badan dan mendorong kebiasaan makan sehat.

    Analisis terhadap 19 penelitian menemukan bahwa intervensi berbasis kesadaran dapat meningkatkan penurunan berat badan dan mengurangi perilaku makan terkait obesitas. Latihan mindfulness dapat dilakukan dengan cara meluangkan waktu lima menit setiap pagi untuk duduk dengan nyaman di tempat tenang dan terhubung dengan indra dalam tubuh.

    (suc/suc)

  • Manusia Berubah Drastis Saat Berusia 44 Tahun, Pakar Ungkap Alasannya

    Manusia Berubah Drastis Saat Berusia 44 Tahun, Pakar Ungkap Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Manusia ternyata mengalami perubahan signifikan ketika memasuki usia 44 tahun dan 60 tahun. Hal ini diungkap peneliti dari Universitas Stanford.

    Michael Snyder yang merupakan Direktur Pusat Genomik dan Pengobatan Personal di Universitas Stanford mengatakan pertengahan usia 40-an tahun adalah masa paling dramatis pada kondisi tubuh manusia. 

    “Sama seperti awal 60 tahunan, dan hal ini berlaku pada apapun kelas molekul yang dilihat,” kata Snyder, dikutip dari The Guardian, Jumat (20/12/2024).

    Semua perubahan itu menjelaskan adanya peningkatan masalah kesehatan saat manusia memasuki usia 44 tahun dan 60 tahun. Temuan ini berdasarkan penelitian terhadap 108 relawan berusia 25 hingga 75 tahun.

    Mereka menyerahkan sampel darah dan tinja, usapan kulit, mulut dan hidung. Ini dilakukan selama beberapa bulan dalam 1 hingga 7 tahun.

    Tim peneliti menyelidiki 135 ribu molekul berbeda. Mulai dari RNA, protein, dan metabolit, selain juga terkait mikroba, yakni bakteri, virus, dan jamur yang ada di usus dan kulit.

    Ternyata hasil pergeseran terbesar terjadi pada manusia berusia 40-an dan awal 60-an. Pada pertengahan 40-an terjadi lonjakan penuaan baik pada wanita maupun pria.

    Pada awalnya diasumsikan terjadi pada wanita karena adanya perubahan pre-menopause. Namun ternyata juga dialami pada pria di kelompok usia yang sama.

    “Hal ini menunjukkan meski menopause atau pre-menopause mungkin berkontribusi pada perubahan yang diamati pada wanita di usia pertengahan 40-an, mungkin ada faktor lain yang lebih signifikan yang menjadi pengaruh perubahan ini, baik pada pria atau wanita,” jelas Xiatao Shen yang juga mantan peneliti pasca doktoral di sekolah kedokteran Stanford.

    Para peneliti menemukan gelombang perubahan pertama terkait molekul pada penyakit penyakit kardiovaskular dan kemampuan metabolisme kafein, alkohol dan lipid. Sedangkan gelombang kedua terkait kekebalan tubuh, metabolisme karbohidrat dan fungsi ginjal.

    Untuk itu, penting bagi manusia agar selalu merawat kondisi tubuhnya dalam menghadapi perubahan drastis di usia pertengahan 40 tahun dan 60 tahun. Dengan begitu, perubahan yang terjadi bisa diminimalisir. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

  • Angka Kematian Bayi dan Ibu Masih Tinggi, Peran Bidan Harus Dioptimalkan – Halaman all

    Angka Kematian Bayi dan Ibu Masih Tinggi, Peran Bidan Harus Dioptimalkan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih terhitung tinggi.

    Selain itu, jumlah stunting di Indonesia juga belum mengalami penurunan signifikan dari tahun sebelumnya.

    Karenannya, masalah-masalah tersebut menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

    Anggota Tim Program Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Eka Lestari Kurnia, M.MRS menuturkan diperlukan langkah strategis pemerintah seperti peningkatan akses layanan kesehatan serta, optimalisasi teknologi medis, dan edukasi masyarakat untuk memperkuat program kesehatan ibu dan anak.

    Ia mengatakan, AKI dan AKB masih tinggi yang disebabkan oleh dua faktor utama yakni nifas pada tingginya AKI dan stunting pada AKB.

    Hal ini disampaikan dalam kegiatan kolaborasi antara Albusmin dan Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jawa Barat, baru-baru ini.

    “Saya mengajak para bidan untuk turut serta dalam memperkuat peran pendampingan profesional dalam setiap tahapan kehamilan dan masa nifas. Kolaborasi yang baik antara bidan, pemerintah, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menurunkan angka stunting dan memastikan kesehatan ibu serta bayi dapat terjaga dengan baik,” kata dr. Eka.

    Wakil Kepala 2 Bidang Pelatihan Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jawa Barat Dr. Yanti Herawati., S.ST, M.Keb dikesempatan yang sama menjelaskan, sejak tahun 2022, program intervensi stunting pemerintah telah memasukkan salah satu komponen penting baru, yaitu pemberian protein hewani, terutama kepada ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anak usia di bawah dua tahun (baduta).

    Menurutnya, protein hewani menjadi fokus utama karena mengandung zat gizi esensial yang tidak dapat dipenuhi oleh pangan nabati, seperti zat besi  dan vitamin B12, serta asam amino yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan tubuh.

    Beberapa sumber protein hewani yang diutamakan dalam program ini adalah telur dan ikan gabus, karena mudah diakses dan kaya manfaat.

    “Pada ibu hamil, konsumsi protein hewani ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang janin secara optimal. Sehingga dapat mengurangi risiko kelahiran dengan berat badan rendah (BBLR) dan mencegah gangguan perkembangan pada masa kehamilan,” kata dr. Yanti.

    Ditambahkan Sekretaris Jendral Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr. Ulul Albab, Sp.OG bahwa protein albumin memiliki peran penting untuk dikonsumsi pascaoperasi, terutama selama masa nifas mengingat angka kematian ibu (AKI) sebagian besar terjadi pada masa ini, dengan infeksi luka sebagai salah satu penyebab utama.

    Penyembuhan luka memerlukan protein sebagai bahan dasar pembentukan jaringan kolagen, dan albumin menjadi komponen vital dari proses ini.

    “Hypoalbuminemia, atau kadar albumin rendah, diketahui sebagai faktor risiko independen yang memperlambat penyembuhan luka, meskipun sayangnya pemeriksaan kadar albumin masih jarang dilakukan. Salah satu sumber protein albumin adalah ikan gabus. Sebagai alternatif, bisa juga konsumsi suplementasi ekstrak ikan gabus yang tentunya juga mengandung protein albumin dan sudah terbukti mempercepat penyembuhan luka yang sudah terbukti,” ujar dokter Ulul.

    Meski begitu kandungan protein albumin dalam ekstrak ikan gabus dapat bervariasi, tergantung pada cara pengolahannya, sehingga penting untuk memilih ekstrak ikan gabus yang tepat untuk mendapatkan manfaat optimal.

    Albusmin adalah ekstrak ikan gabus yang secara jelas mencantumkan kadar protein dan albumin di dalamnya.

    “Yang membuatnya semakin istimewa adalah formulanya dirancang khusus agar tidak berbau amis. Ini menjadi solusi yang sesuai bagi ibu hamil sampai menyusui yang biasanya lebih sensitif terhadap aroma tertentu, sehingga mereka tetap nyaman mengonsumsinya tanpa rasa khawatir,” ucap Assistant Brand Manager PT. Pharos Indonesia Brigita Zefanya .

    Dengan komitmen bersama dari berbagai pihak, diharapkan target penurunan AKI dan AKB di tahun 2025 dapat tercapai yang salah satunya dengan mengonsumsi suplementasi protein hewani.

  • 5 Pantangan Setelah Operasi Batu Ginjal, Apa Saja?

    5 Pantangan Setelah Operasi Batu Ginjal, Apa Saja?

    Jakarta

    Batu ginjal (nefrolitiasis) adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam di dalam ginjal. Penyakit ini disebabkan oleh sejumlah hal, mulai dari kelebihan berat badan, kondisi medis tertentu, diet yang tidak seimbang, mengkonsumsi beberapa obat-obatan, hingga volume urine rendah.

    Menurut Asosiasi Urologi Amerika Serikat, batu ginjal dimulai dari pengkristalan kecil yang semakin lama tumbuh lebih besar. Bahkan bisa mengisi struktur berongga bagian dalam ginjal.

    Apabila batu tersebut sudah tersangkut pada ureter (saluran kemih), maka aliran urine di dalam ginjal akan tersumbat sehingga menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit.

    Pengobatan batu ginjal tergantung dari kondisi masing-masing pasien. Mungkin beberapa pengidap batu ginjal hanya perlu minum obat pereda nyeri dan konsumsi banyak air untuk mengeluarkan batu ginjal.

    Namun dalam kasus lain, misalnya batu sudah tersangkut di saluran kemih, berhubungan dengan infeksi saluran kemih, atau menyebabkan komplikasi, maka harus dilakukan pembedahan segera.

    Setelah operasi batu ginjal, pasien juga harus mengetahui sejumlah pantangan yang tidak boleh dikonsumsi. Lantas, apa saja pantangan setelah operasi batu ginjal? Simak di bawah ini.

    Pantangan Setelah Operasi Batu Ginjal

    Setelah menjalani operasi batu ginjal, pasien tidak boleh makan dan minum sesuka hati. Sebab, ada sejumlah pantangan yang perlu diketahui agar penyakit tersebut tidak kambuh.

    Dilansir situs Web MD, berikut pantangan setelah operasi batu ginjal yang wajib diketahui:

    1. Natrium

    Pantangan yang pertama adalah mengkonsumsi natrium dalam jumlah banyak. Seseorang yang sudah pernah mengalami batu ginjal sebaiknya mengurangi asupan natrium yang jumlahnya kurang dari 2.300 mg (sekitar 1 sendok teh) per hari.

    Sebab, ada banyak makanan olahan yang mengandung tinggi natrium meskipun rasanya tidak asin di lidah. Jadi, detikers sebaiknya hati-hati mengkonsumsi makanan asin.

    2. Protein Hewani

    Orang yang memiliki riwayat batu ginjal sebaiknya mengurangi konsumsi protein hewani, mulai dari daging, ayam, ikan, dan telur. Soalnya, protein hewani mengandung asam urat yang bisa memicu terbentuknya batu ginjal.

    Sebagai gantinya, kamu bisa mengkonsumsi makanan dari protein nabati demi memenuhi protein harian tubuh.

    3. Oksalat

    Pantangan berikutnya adalah dengan mengurangi asupan makanan yang mengandung senyawa oksalat. Sedikit informasi, oksalat adalah senyawa organik yang dapat ditemukan pada sumber alami, seperti buah, kacang, biji-bijian, dan sayur.

    Karena oksalat dapat menyebabkan endapan yang memicu batu ginjal mengeras, maka sebaiknya batasi konsumsi makanan yang mengandung oksalat tinggi, yakni ada bayam, cokelat, kacang almond, susu, kacang kedelai, hingga kacang tanah.

    4. Kurang Minum Air

    Demi mencegah batu ginjal kambuh, detikers wajib perbanyak minum air. Dianjurkan untuk minum sekitar 6-8 gelas air putih setiap harinya agar tetap terhidrasi.

    Agar tidak bosan minum air putih terus, kamu bisa mengkombinasikan dengan minum jus jeruk atau jeruk bali. Kandungan asam sitrat pada jeruk diyakini dapat mencegah terbentuknya batu ginjal.

    5. Gula Tambahan

    Saat ini, ada banyak makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan. Selain tidak baik untuk kesehatan, orang yang memiliki riwayat batu ginjal sebaiknya juga membatasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula.

    Beberapa jenis gula yang kerap ditemukan dalam olahan makanan dan minuman adalah sukrosa dan fruktosa. Kedua jenis gula itu dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal karena dapat meningkatkan senyawa kalsium fosfat, kalsium oksalat, dan asam urat.

    Minum-minuman bersoda sebaiknya juga tidak dikonsumsi karena mengandung fosfat tinggi. Soalnya, fosfat yang terlalu banyak akan menarik kalsium dari tulang, sehingga ginjal perlu menyaring lebih banyak kalsium. Jika ginjal kekurangan cairan maka kalsium akan terikat dengan senyawa lain, seperti fosfat dan oksalat yang menjadi pemicu batu ginjal.

    Demikian lima pantangan setelah operasi batu ginjal. Agar penyakit tersebut tidak kambuh lagi, sebaiknya mulai terapkan pola hidup sehat dari sekarang.

    (ilf/fds)

  • Waspadai Gejala Anemia Defisiensi Besi pada Anak, Bisa Fatal Kalau Dibiarkan

    Waspadai Gejala Anemia Defisiensi Besi pada Anak, Bisa Fatal Kalau Dibiarkan

    Jakarta

    Anemia defisiensi besi merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin, protein di dalam sel darah yang membawa oksigen merah. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi, mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin.

    Spesialis anak dr Wisvici Yosua Samin, Msc, SpA mengatakan bahwa orang tua harus mewaspadai penyakit anemia defisiensi besi. Apabila dibiarkan, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan kognitif anak yang berkaitan dengan proses belajar dan kecerdasan.

    dr Wisvici lantas mengungkapkan beberapa gejala anemia defisiensi besi yang mungkin dapat muncul pada anak.

    “Gejala anemianya biasanya yang kelihatan berupa pucat ya, kemudian pucatnya itu juga bisa kelihatan dari lapisan permukaan lendirnya yang ada di bagian mata, bagian dalam mulut, bibir, kemudian juga kulitnya juga kelihatan lebih pucat, telapak tangan telapak kaki,” katanya dalam acara Mom’s Health Corner ‘Peran Zat Besi Terhadap Perkembangan Kognitif Anak’ di Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2024).

    Selain itu, ia menambahkan, anak yang mengalami anemia defisiensi besi juga akan mengalami gejala konstitusional. Gejala yang nampak meliputi anak menjadi kurang semangat, lesu, mudah mengantuk pada usia sekolah, hingga penurunan performa di sekolah.

    Anak-anak yang lebih kecil, menurut dr Wisvici juga dapat menunjukkan gejala seperti kenaikan berat badan atau pertumbuhan yang kurang baik.

    Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya periksakan ke dokter anak untuk mengetahui apakah memang berkaitan dengan anemia defisiensi besi atau tidak.

    Pengobatan yang mungkin diberikan dapat berupa perubahan pola makan yang tinggi zat besi, suplementasi, hingga mengatasi penyebab utamanya secara langsung.

    “Begitu pula dengan perkembangan. Misalnya harusnya anak usia 15 bulan sudah mulai bisa banyak kosa katanya, tapi anaknya masih belum bisa banyak kosa katanya yang dikuasai, ditambah dengan gejala konstitusional tadi seperti pucat kemudian juga anaknya jadi kurang aktif biasanya,” tandasnya.

    (avk/up)

  • Kemenkes Sebut Pemberian MPASI Harus Penuhi 4 Syarat Ini – Halaman all

    Kemenkes Sebut Pemberian MPASI Harus Penuhi 4 Syarat Ini – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menerbitkan “Petunjuk Teknis Pemantauan Praktik MPASI Anak Usia 6-23 Bulan” pada 2024. 

    Petunjuk teknis ini untuk meningkatkan pemantauan dan perbaikan praktik Makanan Pendamping ASI (MPASI) bagi anak usia 6-23 bulan di Indonesia.

    Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kemenkes RI dr. Lovely Daisy, M.K.M., menyampaikan, pemberian MPASI harus memenuhi empat syarat utama, antara lain:

    1. Tepat waktu

    MPASI diberikan saat ASI saja sudah tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan energi bayi, yaitu mulai usia 6 bulan.

    “Kemenkes menganjurkan MPASI diberikan mulai usia 6 bulan karena pada usia 6 bulan terdapat kesenjangan kebutuhan energi bayi dengan yang dapat dicukupi dari ASI saja. Secara global, sebagian besar pedoman di Amerika dan Eropa juga merekomendasikan, MPASI dimulai pada usia 6 bulan,” ungkap Daisy dilansir dari website resmi, ditulis Kamis (19/12/2024).

    Lovely mengingatkan ada yang perlu diperhatikan, bila memperkenalkan MPASI terlalu dini akan meningkatkan risiko kontaminasi patogen. 

    Sebaliknya, bila memperkenalkan MPASI terlalu terlambat, maka akan menyebabkan bayi tidak mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang.

    Berdasarkan pedoman “WHO Guideline for Complementary Feeding of Infants and Young Children 6–23 Months of Age” tahun 2023, pemberian MPASI dini pada usia kurang dari 6 bulan memiliki dampak buruk.

    “Perkembangan bayi yang belum memadai dalam kesiapan mengonsumsi makanan (organ-organ bayi belum siap mencerna makanan), meningkatkan potensi risiko peningkatan morbiditas karena penyakit gastrointestinal, seperti penyakit diare dan risiko alergi,” terang Daisy.

    “Kemudian, kualitas MPASI yang lebih rendah dibandingkan ASI, terutama jika makanan berbentuk cair maka zat gizinya rendah, dan peningkatan risiko obesitas.”

    2. Adekuat

    Makna pemberian MPASI harus adekuat adalah MPASI harus mampu memenuhi kecukupan energi, protein, serta mikronutrien untuk mencapai tumbuh kembang optimal anak. 

    Pemberian MPASI perlu mempertimbangkan usia anak, jumlah, frekuensi, konsistensi/tekstur, serta variasi keberagaman makanan.

    3. Aman

    Artinya, MPASI disiapkan dan disimpan dengan cara yang higienis, diberikan menggunakan tangan dan peralatan yang bersih. 

    Kunci untuk makanan yang aman, di antaranya memisahkan penyimpanan makanan mentah dengan makanan yang sudah dimasak. 

    Dan menggunakan makanan segar dan masak sampai matang, misalnya daging, ayam, telur, dan ikan.

    4. Diberikan dengan cara benar

    Artinya, MPASI harus memenuhi syarat terjadwal, lingkungan yang mendukung, dan prosedur makan yang tepat.

    “Syarat terjadwal itu jadwal makan termasuk makanan selingan teratur dan terencana. Syarat lingkungan yang mendukung, misalnya, hindari memaksa meskipun hanya makan 1-2 suap, perhatikan tanda bayi lapar dan kenyang,” jelas Direktur Lovely Daisy.

    “Selanjutnya, syarat prosedur makan yang tepat seperti makan dalam porsi kecil dan bayi distimulasi untuk makan sendiri, dimulai dengan pemberian makanan selingan yang bisa dipegang sendiri.”

    MPASI Harus Beragam

    Menurut Direktur Gizi dan KIA Lovely Daisy, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan MPASI, yaitu higiene dan sanitasi.

    Dan juga, memilih bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin dan mineral, terutama zat besi serta seng (zinc).

    “Perlu diperhatikan juga terkait pemberian sejumlah minyak/lemak sebagai sumber energi yang efisien. Ini menjadikan MPASI padat gizi, tanpa menambahkan jumlah MPASI yang diberikan),” katanya.

    “Lalu, tekstur mempertimbangkan kemampuan promotor (pergerakan otot rongga mulut) serta penggunaan gula dan garam dibatasi,” sambung Lovely. 

    Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bayi, lanjut Daisy, MPASI harus beragam. 

    Dalam hal ini, mengandung minimal 5 dari 8 kelompok makanan, yakni ASI, makanan pokok, kacang-kacangan, produk susu, daging-dagingan, telur, sayur buah kaya vitamin A, dan sayur buah lainnya.

    “Keragaman bahan dalam MPASI diperlukan, karena tidak ada satupun makanan yang mengandung zat gizi lengkap. Selain itu, MPASI juga harus dipastikan mengandung telur, ikan, dan atau daging. Karena konsumsi protein hewani berkorelasi positif dengan penurunan risiko stunting,” tutupnya. 

     

  • Kadin Usul Ikan Jadi Menu Pendukung Makan Bergizi Gratis

    Kadin Usul Ikan Jadi Menu Pendukung Makan Bergizi Gratis

    Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan mengusulkan agar ikan menjadi menu pendukung dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ikan disebut memiliki kandungan protein yang kompleks.
     
    “Ikan memiliki kandungan gizi yang lebih baik dari sumber protein lain,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto, dikutip dari Antara, Kamis, 19 Desember 2024.
     
    Yugi juga menyampaikan kesiapan Kadin mendukung Program MBG. Terutama dalam mempercepat swasembada pangan serta mendorong hilirisasi dan perluasan investasi di sektor pangan.
    “Teman-teman pelaku usaha di daerah akan kita libatkan. Nah, itu kita sosialisasikan supaya diberikan kepada masyarakat,” kata Yugi.
     
    Menguatkan ekosistem logistik
    Menurut dia, Kadin selain mendorong investasi di sektor kelautan dan perikanan, juga berperan dalam penguatan ekosistem logistik dan infrastruktur, penguatan inovasi dan teknologi, peningkatan ekspor produk perikanan, hingga pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia telah mencatat beberapa langkah strategis mengenai keterkaitan Kadin dalam mewujudkan swasembada pangan melalui optimalisasi di sektor kelautan dan perikanan.
     
    “Sebagai jembatan antara pemerintah, investor, dan pelaku usaha, Kadin mendorong investasi untuk di perikanan tangkap, budi daya, pengolahan, serta infrastruktur pendukung. Kami juga memiliki perhatian serius terhadap akses konektivitas antardaerah untuk mendukung distribusi pangan hasil laut,” papar Yugi.
     
    Terapkan digitalisasi
    Tak hanya itu, penerapan teknologi seperti sistem pengawasan kapal berbasis IT, digitalisasi rantai pasok, sistem manajemen stok perikanan berbasis data, dan teknologi budidaya berkelanjutan juga harus terus dikembangkan untuk menciptakan efisiensi.
     
    “Bersama pemerintah, Kadin akan memfasilitasi promosi produk perikanan di dalam negeri dan memasyarakatkan gemar makan ikan sebagai pangan bergizi tinggi, di samping juga promosi ke pasar internasional untuk meningkatkan komoditas-komoditas ekspor unggulan,” ungkapnya.
     
    Pelatihan dan pendampingan
    Yugi mengatakan program pelatihan dan pendampingan usaha kecil sangat penting juga dilakukan agar pelaku UMKM mampu meningkatkan produktivitas dan lebih berdaya saing, baik di pasar domestik maupun global.
     

    “Yang penting filosofinya Pak Presiden (Prabowo) itu ya tidak hanya omong-omong aja dan diskusi di meja seminar, tapi action-nya di lapangan yang akan kita eksekusi dalam waktu dekat,” tegas Yugi.
     
    Tantangan sektor kelautan
    Berdasarkan Data Kementerian Kelautan dan Perikanan, angka pertumbuhan rata-rata produksi perikanan Indonesia mencapai 2,56 persen per tahun, yakni 21,84 juta ton pada 2020 menjadi 23,54 juta ton pada 2023.
     
    Di samping potensi yang begitu besar, menurut Yugi, terdapat beberapa tantangan di sektor kelautan dan perikanan yang dihadapi yang harus segera diantisipasi dan dicarikan solusinya.
     
    “Di antaranya mengenai isu pencemaran lingkungan, penangkapan hasil laut berlebihan, perizinan kapal tangkap, kesiapan pakan untuk pembudidayaan, perubahan iklim, subsidi bahan bakar nelayan, hingga penangkapan ikan ilegal.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Bappenas: Program MBG beri dampak rantai nilai pangan

    Bappenas: Program MBG beri dampak rantai nilai pangan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar membagikan makanan, tetapi memberikan dampak terhadap rantai nilai pangan (food value chain).

    Pernyataan itu disampaikan dalam diseminasi kajian “Foresight and Metrics to Accelerate Food, Land, and Water Systems Transformation (Foresight)” yang diadakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), dan Bappenas di Jakarta, Kamis.

    “Kita mesti melihatnya (program MBG) dari hulu hilirnya. Jadi, tidak bisa hanya sekedar membagikan makanan ke anak-anak sekolah, tetapi ternyata banyak sekali ke arah upstream-nya, proses pengadaan. Jadi, kita bicara mengenai food value chain yang mencakup petaninya, peternak, nelayan, industri pengolahan, (industri) packaging, dan juga vendor-vendor (seperti) warung-warung, koperasi, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), dan sebagainya,” ujar Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati.

    Berdasarkan Global Hunger Index tahun 2023, tingkat kelaparan di Indonesia berada di atas negara-negara ASEAN dan peringkat 77 dari 127 negara.

    Melalui program MBG, pemerintah hendak memenuhi gizi ibu hamil, balita, anak sekolah hingga mereka yang teridentifikasi memiliki masalah gizi seperti stunting. Selain itu juga diharapkan meningkatkan prestasi, partisipasi, dan kehadiran siswa dalam rangka mengurangi anak putus sekolah.

    Kemudian, meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, pelaku UMKM, serta koperasi. Terakhir, menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban penduduk miskin.

    Pemerintah menyepakati total anggaran MBG 2025 sebesar Rp71 triliun dengan total penerima 17 juta jiwa.

    Bappenas memperkirakan program MGB akan memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1 persen basis point per tahun.

    “Jadi, tentunya kita berbicara mengenai suatu rantai pasok yang diharapkan bisa menggerakkan perekonomian lokal, mendatangkan dampak bagi ekonomi lokal, dan juga tentunya kepada (meningkatkan) kualitas sumber daya manusia,” ungkap dia.

    Sepanjang periode 2024-2029, pemerintah menargetkan 44 juta anak usia sekolah, 4 juta ibu hamil, dan lain-lainnya dengan total 82 juta jiwa memperoleh dampak program MBG.

    Sebagai tambahan informasi, kebutuhan dapur untuk melayani program MBG untuk anak di sekolah sebanyak 48 ribu dapur/unit layanan serta kebutuhan karbohidrat dan protein sebesar 12,7 juta ton per tahun.

    “Jadi, di sini banyak hal yang sedang disiapkan, termasuk misalnya di kami sudah menghitung potensi food loss and waste (susut dan sisa pangan) dari program ini, ini juga sudah ada (hasil penghitungannya) dan kita sudah dapat dukungan untuk mengadakan pilot project mulai awal tahun depan untuk mengantisipasi, memitigasi, dan juga tentunya mencari solusi supaya food loss and waste ini tidak terlalu besar dari program Makan Bergizi Gratis,” katanya.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024